Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian


Lokasi penambangan di CV. MAKMUR BERSAMA terletak ± 58 km
dari Banjarmasin. Lokasi kegiatan penambangan batubara ini terletak dalam
wilayah administratif Kecamatan Simpang Empat,Desa Sungkai Baru, Kabupaten
Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Lokasi tambang di CV. MAKMUR
BERSAMA dapat dicapai menggunakan kendaraan roda 4 (empat) atau roda 2
(dua) melalui jalan darat dari Banjarmasin.
1. Banjarmasin – Kantor CV. Makmur Bersama yang terletak di Martapura
berjarak ± 36 km dihubungkan jalan provinsi yang kondisinya beraspal.
Waktu tempuh menuju Ketempat Tujuan adalah ± 60 menit.
2. Kantor CV. Makmur Bersama – Lokasi Tambang CV. Makmur Bersama
Jobsite Sungkai.
Dari Kantor ke lokasi tambang CV. Makmur Bersama jobsite Sungkai
berjarak tempuh ± 22 km dihubungkan jalan desa yang kondisinya beraspal tetapi
pada beberapa ruas jalan terdapat kondisinya tidak beraspal.Waktu tempuh
menuju lokasi tambang CV. MAKMUR BERSAMA dari Kota Martapura adalah
± 25 menit

(Sumber : google earth, 2022)

Gambar 1.2 Lokasi kesampaian Office CV. Makmur Bersama

3.1.1 Keadaan Geologi Daerah


Pada daerah penelitian formasi pembawa batubara di wilayah CV.
Makmur Bersama terdapat Formasi Pitanak, Formasi Warukin, Formasi
Keramaian, Formasi Batununggal, Formasi Dahor, Formasi Paau, dan Formasi
Berai. Berikut penjelasan mengenai formasi yang ada :
1. Formasi Pitanak
Formasi Pitanak terdiri atas lava andesit dengan breksi – konglomerat
vulkanik. Lava andesit kondisi segar berwarna kelabu, lapuk berwarna coklat,
porfiritik, fenokris plagioklas, amygdaloidal yang terisi mineral zeolite, kuarsa
dan seladonit; setempat berstruktur bantal. Breksi – konglomerat vulkanik
berwarna kelabu – kecoklatan, fragmen andesit – basal porfiri, massa dasar
batupasir gunungapi, sortasi buruk, bentuk butir menyudut – menyudut tanggung.
Formasi ini tersingkap di bagian barat laut pegunungan Meratus. Tebal formasi
diperkirakan 500 meter.
2. Formasi Warukin
Formasi Warukin terdiri atas perselingan batupasir kuarsa dan
batulempung, bersisipan serpih, batubara dan batugamping. Batupasir dan
batulempung karbonan setempat mengandung konkresi besi. Satuan ini
terendapkan pada lingkungan litoral hingga paralis dengan tebal 1250 meter.
Formasi ini mengandung fosil Miogypsina sp., Cycloclypeus sp., dan
Lepidocyclina cf. sumatrensis yang berumur Miosen Awal – Miosen Tengah serta
menindih selaras Formasi Berai.
3. Formasi Keramaian
Formasi Keramaian terdiri atas perselingan batupasir, batulanau dan
batulempung, setempat sisipan batugamping konglomeratan. Batupasir berwarna
kelabu kehitaman dan sangat padat. Tebal perlapisan berkisar 2 – 50 cm. Formasi
ini merupakan endapan flysch dan berstruktur turbidit.
4. Formasi Batununggal
Formasi Batununggal tersusun atas batugamping klastika berwarna kelabu
– hitam, berlapis baik, setempat merupakan breksi batugamping. Kaya akan fosil
Orbitulina cf. oculata, Orbitulina sp. dan Orbitulina sp. primitiva yang
menunjukkan umur akhir Kapur Awal. Ketebalan formasi ini sekitar 50 meter.
5. Formasi Dahor
Formasi Dahor disusun oleh batupasir kuarsa lepas berbutir sedang
terpilah buruk; konglomerat lepas dengan fragmen kuarsa berdiamater 1 – 3 cm;
batulempung lunak, setempat dijumpai lignit dan limonit. Formasi ini terendapkan
dalam lingkungan fluviatile dengan ketebalan sekitar 250 meter dan berumur Plio-
Plistosen.
6. Formasi Paau
Formasi Paau terdiri atas breksi gunung api dan lava. Breksi gunung api
berwarna kelabu kehitaman, fragmen andesit – basal dengan ukuran 5 – 30 cm,
massa dasar batu pasir tufaan, kemas terbuka, sortasi buruk, bentuk butir
menyudut – membulat tanggung. Lava berwarna kelabu kehitaman, basaltic,
tekstur afanitik setempat porfiritik, fenokris plagioklas, berongga. Ketebalan
formasi ini diperkirakan 750 meter.
7. Formasi Berai
Formasi Berai terdiri atas batugamping bioklastik, setempat berselingan
dengan napal dan batupasir, mengandung bintal rijang. Fosil foraminifera yang
diidentifikasi seperti Spiroclypeus sp., Discocyclina sp., Pelatispira sp., dan
Nummulites sp. Menunjukkan umur Oligosen Awal – Miosen Awal dan
terendapkan di lingkungan neritic. Tebal satuan antara 1000 meter. Keadaan
Formasi yang terdapat pada daerah lokasi pengamatan CV. Makmur Bersama bisa
dilihat pada gambar 1.3.
(Sumber : www.INDONESIA-GEOSPASIAL.com)
(Sumber : Global Mapper v20.0.0)
Gambar 1.4 Peta geologi regional CV. Makmur Bersama
3.1.2 Keadaan Iklim
Keadaan iklim di daerah sekitar CV. Makmur Bersama sama halnya
daerah-daerah lain di Indonesia yakni beriklim trofis dengan curah hujan yang
cukup normal. Pada umumnya Indonesia memiliki dua musim yaitu musim
penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan yang biasanya berlangsung
antara bulan Oktober sampai bulan Maret dan musim kemarau yang berlangsung
antara bulan April sampai bulan September.

3.1.3 Keadaan Sosial Budaya


Keadaan sosial daerah kerja CV. Makmur Bersama yang paling dominan
terdiri dari suku madura dan beberapa suku lainnya seperti suku dayak, suku jawa
dan lain-lain. Mayoritas penduduk daerah setempat banyak menganut agama
islam sebagian juga ada yang non muslim, Adapun budaya dari masyarakat sekitar
wilayah kerja CV. Makmur Bersama masih terdiri dari budaya banjar, yang
sebagian sudah tercampur oleh budaya daerah lain sehingga menambah keunikan,
dan keanekaragaman budaya daerah tersebut.
3.2 Metode Pelaksanaan
3.2.1 Studi Literatur
Studi Literatur dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai
penyusunan Tugas Akhir ini sebagai data pelengkap untuk menjadi referensi
dalam melakukan pengolahan data nanti nya. Sumber data yang dimasukkan ke
dalam pengolahan data berasal dari arsip perusahaan dan data dari hasil pustaka
baik itu dari kampus maupun dari luar seperti internet dan perpustakaan.

3.2.2 Pengamatan di Lapangan


Pengamatan di lapangan dilakukan untuk mendapatkan data secara
langsung sehingga dapat menggambarkan dengan jelas pada saat melakukan
pembuatan laporan dan Tugas Akhir. Adapun hal-hal yang diamati di lapangan
data-data yang nantinya akan diolah.

3.2.3 Pengambilan Data


Pengambilan data dilakukan setelah studi literature dan penelitian
langsung dilapangan selesai dilaksanakan. Dengan cara melalui wawancara
langsung dengan karyawan perusahaan. Data yang diambil berupa data primer dan
data sekunder. Adapun data primer dan data sekunder yang diambil sebagai
berikut :

1. Data Primer 2. Data Skunder


a. Cycle Time alat gali-muat a. Spesifikasi alat angkut dan gali muat
b. Cycle Time alat angkut
e. Dokumentasi

3.2.4 Pengolahaan Data


Dari data yang didapatkan dari hasil pengamatan selama di lapangan akan
diolah sehingga mendapatkan data yang akurat.
3.3 Diagram Alir Penulisan Tugas Akhir
Adapun sebagai gambaran secara singkat dari Tugas Akhir ini dapat
dilihat dari Gambar 3.3 Diagram Alir Penulisan Tugas Akhir seperti dibawah ini:
MULAI

Pengambilan Data

Data Sekunder : Data Primer :


- Spesifikasi -CycleTime
- Alat Alat gali muat
- Dokumentasi - Cycle Tim
Alat Angkut
e
- Match Factor
- Dokumentasi

Pengolahan Data
cycle time alat gali-muat : CTm = Bt + StF + Dt + Ste
 cycle time alat angkut : CTa = LT + HT + STd + DT + RT +
 STf

Match Factor : MF = 𝑛 ×𝑄 ℎ𝑎𝑢𝑙𝑒𝑟


Kesimpulan
𝑄
𝑙𝑜𝑎𝑑𝑒𝑟

Hasil dan Pembahasan


SELESAI
Cycle Time Alat gali muat
Cycle Time Alat Angkut
Match factor Heterogen
Gambar 3.2 Diagram Alir Penulisan Tugas Akhir.

Anda mungkin juga menyukai