Anda di halaman 1dari 3

Pembacaan Alkitab : Efesus 6 : 1 – 9 Nas : Ayat 16

Nas : Ayat 5
PERGUMULAN KEMERDEKAAN
LAKUKAN KEWAJIBANMU Persekutuan keluarga yang percaya kepada Tuhan, kita bersyukur bahwa kita
Sidang Jemaat Tuhan yang diberkati! diselamatkan sampai hari ini. Keselamatan yang berarti itu berdasarkan pada kasih Allah yang
Bersyukur, itulah kata yang patut disampaikan bagi Tuhan, dikala kita tertuntun dalam kita imani.
persekutuan yang berjumpa dengan kaum keluarga di rumah ini. Setiap orang menginginkan hidup merdeka. Hidup yang lepas dari berbagai hal yang mengikat
Sebagai Kaum Perempuan, kita menyadari akan keterbatasan kita dalam dirinya yang membatasi ruang gerak aktivitasnya. Dan untuk mencapai kemerdekaan itu,
mempertanggungjawabkan pangilan hidup masing-masing. Dan dalam keterbatasan itu kita seseorang harus berjuang.
tetap diminta untuk percaya pada Allah dan mau mewujudkan keteladanan hidup seorang Umat dalam kisah firman ini diperhadapkan dengan pergumulan secara pribadi sebagai
perempuan gereja. Menjadi teladan bukanlah sebuah pekerjaan yang mudahbagi setiap orang. pendatang dan perantau di 5 provinsi Asia kecil yang butuh semangat untuk berharap. Ketika
Apalagi meneladani ajaran Rasul Paulus yang mengalamatkan suratnya kepada umat yang ada kebingungan juga penderitaan oleh karena penganiayaan yang menyebabkan mereka harus
di Efesus, agar melakukan perintah Tuhan yakni taat dan kasih. bertahan dengan nilai-nilai kejujuran di tengah fitnaan dan rasa curiga.
Taat berarti melakukan perintah dengan benar, baik, jujur, sungguh-sungguh, dan penuh rasa Petrus memberi dorongan dan petunjuk, yaitu umat harus tetap teguh, percaya kepada Allah
tanggung jawab. Dan apa yang dilakukan dalam ketaatan itu haruslah berdasar pada kasih, sang juruslamat meski sebelumnya mereka jauh dari kepercayaan itu. Tapi ketika mengenal
sebab kasih adalah jiwa kehidupan bergereja, dengan kasih setiap orang dapat mengalahkan Allah dan percaya pada-Nya, mereka harus terus berjuang melawan jiwa, menjauhi keinginan-
banyak hal dan kasih adalah Allah itu sendiri. Maka setiap orang yang percaya kepada Allah keinginan daging dan berusaha memiliki cara hidup yang baik.
hidupnya dipenuhi dengan kasih dan untuk mewujudkan kasih kepada Allah, maka setiap orang Maka keika umat dikuatkan dan menerima fakta yang menjiwai kehidupan mereka itu,
berkewajiban melakukan panggilan-Nya. Seperti yang disampaikan oleh Rasul Paulus dalam Rasul Petrus menganjurkan di ayat 16 “Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti
Efesus 6 : 5 “Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang didunia dengan takut dan gentar, mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan
dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus.” mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.” Artinya meskipun derita cukup mengikat umat
Sebagai Keluarga Perempuan GMIST, kita adalah hamba bagi Tuhan, hamba yang di waktu itu, tetapi saat pengharapan menjadi pola hidup dan lebih besar dalam diri mereka,
diminta untuk melakukan panggilan serta kewajiban-Nya dengan penuh ketaatan kepada tuan maka berbuat baik dengan melepaskan pengampunan adalah hal yang berharga, yang perlu
kita, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Dan hamba yang diharapkan dapat meneladani pola kehidupan diwujudkan sebagai orang-orang merdeka. Serta umat diarahkan untuk tidak mengikuti
Yesus yang maha kasih untuk mau menaati perintah dengan takut dan gentar, dengan tulus hati, perilaku hidup yang menyalahgunakan kemerdekaan dengan menutupi kejahatan yang
seperti kita taat kepada Kristus. dilakukan. Berdasarkan keberadaan umat di kisah ini, maka kita sebagai Keluarga Perempuan
Sekarang dunia kita diperhadapkan dengan banyaknya pergumulan. Apakah dalam terajak untuk memperhatikan pesan firman ini, sebagai hamba bagi Allah yang telah
hidup jasmani kita atau hidup kerohanian kita sebagai Perempuan-Perempuan Gereja kita dimerdekakan dari berbagai belenggu dosa, dan yang telah dilepaskan dari ikatan dengan dunia
terpanggil untuk mau melakukan panggilan dalam rumah tangga sebagai seorang ibu, sebagai yang terbatas ini. Kita diijinkan oleh Tuhan untuk mengisi kehidupan dengan melakukan
istri, lakukan bagian kita dengan penuh ketaatan. Sebagai warga masyarakat kita patut perbuatan atau cara hidup yang baik tentu harus berkenan dengan kehendak Tuhan. Sebab
menopang program pemerintah sebagai hamba bagi Allah untuk mengatasi pergumulan dalam dengan berbuat baik kita mempermulikan Tuhan. Jika kita berbuat jahat maka Tuhan yang
hidup sosial, ekonomi dalam keluarga pun pergumulan pandemic Covid-19. Mari menjaga diri, mulia itu kita permalukan.
menjaga keluarga dan menjaga persekutuan kita. Agar terhindar dari bahaya serta ancaman Sebagai Keluarga Perempuan, janganlah kita mempergunakan hidup yang terberi ini
kehidupan ini. Sambil kuatkan iman untuk kita berharap pada pertolongan Tuhan yang akan untuk lebih suka melakukan kejahatan. Tetapi mari kita berupaya untuk memiliki cara hidup
melindungi keluar masuk hidup kita dalam dunia ini. Apalagi saat kita berupaya untuk yang baik sebagai berikut, Tuhan meberi kita kesempatan bukan untuk berbuat sesuka hati kita
melakukan perintah Allah yang harus kita seimbangkan dengan ketaatan, kasih yang takut dan atau menuruti kehendak kita manusia yang berdosa.
gentar, tulus hati. Itulah kewajiba kita. Mari melakukannya. Sambil memohon agar Tuhan
Kepala Gereja menolong kita. Amin.(NBS) Tetapi melakukan apa yang patut dan yang berkenan sebagai umat yang dimerdekakan
Pembacaan Alkitab : I Petrus 2 : 11 – 17 hidupnya, sebagai orang-orang percaya yang merdeka di dalam iman kepada Tuhan.
Mari saudara-saudara, kita berusaha untuk melakukan firman selagi masih diberi waktu Syalom! Persekutuan Keluarga Perempuan yang diberkati oleh Tuhan, firman Tuhan
dan kesempatan. Amin.(NBS) yang melengkapi kita saat ini merupakan pengajaran Yesus kepada murid-muridNya dengan
media anak-anak kecil. Yesus mengingatkan agar mereka menghargai dan menguatkan iman
anak-anak yang kecil itu dan membuang hal-hal yang dapat menyesatkan mereka. Yesus
meminta agar apa yang dapat menjatuhkan mereka kepada dosa haruslah dilepaskan. Dan
diharapkan agar murid-murid Yesus memenuhi panggilan sebagai pengikut Kristus yang harus
menggarami dunia ini.
Garam merupakan kebutuhan hidup manusia. Garam adalah sarana yang dipakai untuk
memperjelas kekuatan yang baik. Dan garam melekat dalam diri para murid Yesus dengan
harapan agar menggarami dunia ini. Markus mengatakan kesaksiannya pada akhir perikop ini
tentang garam. Dikatakan bahwa garam memang baik tetpai jika garam menjadi hambar,
dengan apakah kamu mengasinkannya?
Sesungguhnya Markus menggambarkan keberadaan yang baik dalam diri para murid Yesus,
tetpai jika yang dilakukan adalah penyesatan maka kebaikan yang adalah garam itu sendiri
akan menjadi hambar. Nilai kebaikan dalam diri murid Yesus akan berubah, maka jika
demikian adanya, dengan apakah mereka mengasinkannya.
Dengan apakah murid-murid mengubahkan hal-hal yang terjadi yang sesungguhnya
menyesatkan umat. Dan sesungguhnya garam yang baik itu tidak akan memberi faedah, tidak
akan memberi manfaat dan pasti tidaklah berguna.
Itula sebabnya Markus menuliskan bahwa : “Hendaklah murid-murid selalu
mempunyai garam dalam diri mereka dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang
lain.” Maksudnya adakah hendaklah perbuatan baik menjadi pola hidup murid-murid Yesus.
Hendaklah faedah dari garam itu, bermanfaat bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi
menggarami sesamanya.
Seperti pada makanan yang dibumbuhi garam dengan takaran yang pas, akan memberikan
kepuasan dan kenikmatan kepada setiap orang yang menikmatinya. Demikian untuk pola
kehidupan manusia yaitu orang-orang percaya dan yang mau melakukan firman. Hendaklah
sesuatu yang baik dalam dirinya menjadi berkat bagi sesamanya. Dan selalu hidup berdamai
dengan yang lain.
Persekutuan Keluarga Perempuan yang diberkati oleh Tuhan, demikian kepada kita
terpinta untuk menggarami dunia kita dengan perbuatan baik, menunjukkan pola hidup yang
mau berdamai dengan orang lain, meskipun kompleksnya pergumulan yang kita hadapi, seakan
tak memberi ruang untuk kita melakukannya, tetapi hendaklah kita melakukannya. Sebab,
garam memang baik tapi jika tidak ditempatkan pada posisinya, jika disalahgunakan maka akan
menjadi hambar. Rasa asli yang khas akan berubah dan bisa dibuang orang.
Karena itu sebagai Perempuan-Perempuan Gereja, terajak kepada kita untuk menggarami dunia
Pembacaan Alkitab : Markus 9 : 50 sekitar kita dengan hal-hal yang baik. Pertahankan kemurnian kualitas garam untuk menjadi
berkat dalam hidup banya orang. Tetap siapkan stok garam yang baik fungsinya dalam hidup
GARAMILAH DUNIAMU
berumahtangga dan jadikan diri kita agen pembawa berkat yang mau selalu hidup berdamai
bukan saja diantara Keluarga Perempuan, tetapi dalam kebersamaan sebagai anak-anak Tuhan
yang berupaya menterjemahkan firman dalam hidupnya setiap waktu. Amin.(NBS)

Anda mungkin juga menyukai