Anda di halaman 1dari 8

LEADING DAN LAGGING

INDICATOR

K3 DI
PERTAMBANGAN
Tri Marital
LEADING LAGGING
INDICATOR INDICATOR
Pengukuran terhadap segala Pengukuran terhadap hasil
upaya yang sudah dilakukan pengelolaan keselamatan dan
dalam pengelolaan keselamatan kesehatan kerja Pertambangan
dan kesehatan kerja yang berupa statistik
Pertambangan berupa realisasi keselamatan kerja dan
pelaksanaan program statistik kesehatan kerja
keselamatan dan kesehatan Pertambangan.
kerja Pertambangan.
Leading Indicator yang
diterapkan di Pertambangan
Leading Indicator Keselamatan Kerja Leading Indicator Kesehatan Kerja

Safety Interaction MCU Compliance


Safety Observation Pemeriksaan kesehatan (Awal, berkala, khusus,
Risk Assessment dan akhir)
Safety Meeting (Daily/Weekly/Monthly) Pengelolaan lingkungan kerja
Inspection Health Promotion (Health Talk, Media cetak,
Safety Mandatory Training/Refresher Media online)
Safety Induction Health Surveillance
Internal/External Audit Health Risk Assessment
Emergency Drill Health Risk Register
PPE Compliance Medical Consultation
Fatigue Management Return to Work Capability Assessment
Dll Dll
Lagging Indicator yang
diterapkan di Pertambangan
Lagging Indicator Keselamatan Kerja Lagging Indicator Kesehatan Kerja

Fatality Rasio Kelayakan Kerja (RKK)


LTI (Lost Time Injury) Angka Kesakitan Kasar (Crude Morbidity Rate)
RWI (Restricted Work Injury) Tingkat Kekerapan Kesakitan (Morbidity
MTI (Medical Treatment Injury) Frequency Rate)
FAI (First Aid Injury) Tingkat Keparahan Penyakit (Spell Severuty
Near Miss Rate)
Property Damage Tingkat Keparahan Penyakit Berdasarkan
Process Loss Absensi (Absence Sveerity Rate)
SPE (Significant Potential Event) Penyakit Akibat Kerja (PAK)
SI (Serious Injury) Dll
TRI (Total Reportable Injury)
Dll
Klasifikasi Lagging Indicator
Keselamatan Kerja
Berdasarkan Heinrich's Triangle Theory
Fatality
Kecelakaan kerja yang menyebabkan pekerja kehilangan
nyawa.

Serious Injury
Kecelakaan kerja yang menyebabkan cedera sedang
hingga berat, disertai dengan kerugian baik segi waktu
kerja maupun kemampuan kerja (LTI dan RWI).
Minor Injury
cedera apa pun yang dapat dirawat di tempat kerja
tanpa menyebabkan kehilangan hari kerja.

Near Miss
Peristiwa yang tidak direncanakan yang berpotensi
menyebabkan cedera, tetapi tidak benar-benar
mengakibatkan cedera manusia, kerusakan lingkungan
atau peralatan, atau gangguan pada operasi normal.
Rasio Kelayakan Kerja Faktor yang mempengaruhi
turunnya persentase : Long
(RKK) sick leave & Periodic MCU
yang dinyatakan temporary

PERHITUNGAN unfit/unfit. Semakin


mendekati 100% semakin
LAGGING baik Nilai RKK nya.

INDICATOR
KESEHATAN KERJA Angka Kesakitan Kasar / Faktor yang mempengaruhi
meningkatnya persentase:
Crude Morbidity Rate jumlah pekerja yang berobat

Berdasarkan KepDirjen Minerba (CMR) ke fasilitas Kesehatan.


Semakin rendah semakin
no. 185.K/37.04/DJB/2019 baik Nilai CMR nya.

Sering disebut sebagai statistik


kesehatan dan digunakan dalam
program audit pengelolaan Tingkat Kekerapan Kesakitan Faktor yang mempengaruhi
kesehatan kerja.
/ Morbidity Frequency Rate meningkatnya angka :
jumlah pekerja yang berobat
(MFR) ke fasilitas Kesehatan dalam
1 juta jam kerja. Semakin
rendah semakin baik Nilai
1/2 MFR nya.
Tingkat Keparahan Penyakit / Faktor yang mempengaruhi:
Spell Severity Rate jumlah hari tidak masuk
(SSR) kerja dan apakah tidak
masuk berturut-turut atau

PERHITUNGAN memiliki jeda. Semakin


rendah semakin baik Nilai
LAGGING SSR nya.

INDICATOR Tingkat Keparahan Penyakit


KESEHATAN KERJA berdasarkan absensi / Faktor yang mempengaruhi
Absence Severity Rate meningkatnya persentase:
jumlah pekerja yang berobat
(ASR) ke fasilitas Kesehatan.
Berdasarkan KepDirjen Minerba Semakin rendah semakin
no. 185.K/37.04/DJB/2019 baik Nilai CMR nya.

Sering disebut sebagai statistik


kesehatan dan digunakan dalam
program audit pengelolaan Frekuensi
kesehatan kerja. Penyakit Akibat Kerja Faktor yang mempengaruhi:
hasil pemeriksaan klinis,
(FR PAK) pajanan lingkungan kerja,
faktor individu, faktor
eksternal, dan sebagainya.
2/2
THANK YOU
REFERENSI
KepDirjen Minerba no. 185.K/37.04/DJB/2019
Heinrich's Triangle Theory
OSHA 3970 Juni 2019
ICCM Report Health and Safety November 2012
Permenkes no. 56 tahun 2016

@Trimarital

Anda mungkin juga menyukai