Anda di halaman 1dari 4

Pola Asuh Orang Tua Dalam Membentuk

Karakter Anak
Kehidupan si kecil Sebagian besar dihabiskan dalam
lingkungan keluarga. Kehadiran dan dukungan keluarga
sangat berpengaruh dalam tumbuh kembang si kecil, apalagi
si kecil selalu menghabiskan waktunya bersama orang tua.
Tak heran, apapun yang dikerjakan orang tua, biasanya ditiru
oleh si kecil. Oleh karena itu, pola asuh orang tua juga sangat
berperan loh wuffymom dalam membentuk karakter si kecil.

Pola asuh sendiri terdiri dari dua suku kata yaitu pola dan
asuh. Menurut Poerwadarminta, makna dari pola adalah
model sedangkan asuh diartikan menjaga, merawat dan
mendidik anak atau memiliki makna lain, yaitu memimpin,
membina, melatih anak supaya bisa mandiri dan berdiri
sendiri.
Lalu, apa saja tipe-tipe pola asuh orang tua dan bagaimana
pengaruhnya kepada kehidupan si kecil? Mari kita kupas
tuntas wuffymoms!

1. Otoriter
Orang tua yang ketat terhadap aturan dan selalu
berekspektasi tinggi pada si kecil namun tidak disertai
apresiasi dan kehangatan akan menyebabkan si kecil merasa
inferior serta rendah diri.
Adapun ciri-ciri pola asuh otoriter yaitu:
- Orang tua berusaha untuk membentuk, mengontrol dan
mengevaluasi sikap dan tingkah laku anaknya secara mutlak
sesuai dengan aturan orang tua.
- Orang tua mewajibkan si kecil patuh dan taat terhadap nilai-
nilai yang terbaik menuntut perintah, bekerja dan menjaga
tradisi.
- Orang tua sering memberi tekanan secara verbal dan tidak
pedul terhadap hubungan saling perhatian antara anak dan
orang tua.
2. Autoritatif
Orang tua memantau perilaku si kecil disertai dengan
apresiasi dan kehangatan sehingga anak berkesempatan
untuk mengembangkan dirinya dalam menjadi diri sendiri.
Anak ini akan lebih kritis dan dekat dengan orang tua.
- Orang tua menerapkan standar aturan dengan jelas dan
mengharapkan tingkah laku yang matang dari anak
- Orang tua menekankan peraturan dengan menggunakan
sanksi apabila diperlukan
- Orang tua mendorong anak untuk bebas dan mendorong
secara individual
- Orang tua mendengarkan pendapat anak, meninjau
pendapatnya kemudian memberikan pandangan atau saran.
Adanya saling memberi dan menerima dalam pembicaraan
diantara keduanya dan berkomunikasi secara terbuka
- Hak kedua belah pihak baik orang tua maupun anak diakui.
3. Permisif
Orang tua ini cenderung memanjakan serta tidak mengatur
dan mengarahkan perilaku si kecil sehingga menjadikan si
kecil kurang matang dalam emosi dan bergantung kepada
orang lain.
Ciri-ciri orang tua yang menganut pola asuh permisif yaitu
- Orang tua selalu membolehkan anaknya untuk mengatur
tingkah laku yang mereka inginkan dan membuat keputusan
sendiri kapan saja sesuai dengan kehendaknya.
- Peraturan yang dibuat oleh orang tua untuk anaknya di
rumah hanya sedikit
- Orang tua cenderung jarang menuntut kematangan tingkah
laku si kecil, mereka biasanya membiarkan si kecil apabila
salah dalam menyikapi sesuatu dan jarang menerapkan
hukuman apabila si kecil melakukan kesalahan.
- Orang tua selalu dan menuruti keinginan si kecil
4. Uninvolved
Orang tua ini tidak aktif dalam mengasuh si kecil baik dalam
mengatur maupun memberikan kasih sayang sehingga anak
menjadi kurang perhatian dari orang tua dan dapat menjadi
masalah di kehidupan anak mendatang.

Lantas, dari keempat tipe tersebut, manakah yang paling baik


untuk diterapkan?
Pola asuh autoratif sejauh ini adalah yang terbaik karena
orang tua dapat mengatur perilaku si kecil dengan suasana
yang membuat nyaman sehingga si kecil dapat tumbuh
dengan baik dan terarah serta mampu memahami apa yang
diharapkan orang tua kepadanya.

Anda mungkin juga menyukai