LAMPIRAN I
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN
PELATIHAN VOKASI DAN PRODUKTIVITAS
NOMOR 2/631/LP.01.3/III/2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN
PEMERINTAH PEMBANGUNAN GEDUNG
WORKSHOP DAN PEMBERIAN PERALATAN
PELATIHAN VOKASI BALAI LATIHAN KERJA
KOMUNITAS TAHUN ANGGARAN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintahan Joko Widodo-K.H Ma'ruf Amin berfokus pada
peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia unggul dan
maju yang toleran, berahlak mulia dan setia pada ideologi Pancasila, sebagai
salah satu program prioritas pembangunan selama 5 (lima) tahun ke depan.
Dalam hal ini, Presiden Joko Widodo juga telah menegaskan prototipe
manusia Indonesia unggul dan maju, yaitu generasi pekerja keras, terampil,
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta berdedikasi. Serangkaian
upaya telah dicanangkan Presiden untuk mewujudkan agenda tersebut, di
antaranya dengan sejumlah program yang diamanatkan kepada
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
Kemnaker berupaya mewujudkan visi-misi Presiden Joko Widodo
dengan melakukan serangkaian inovasi dalam mempersiapkan tenaga kerja
yang kompeten dan berdaya saing global. Upaya itu dilakukan untuk
merespon bonus demografi dan era disrupsi yang menjadi tantangan
tersendiri bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia. Bonus demografi
yang menjadi tantangan pemerintah dan masyarakat Indonesia, berkaitan
dengan jumlah angkatan kerja yang menurut data Badan Pusat Statistik
(BPS), akan terus meningkat secara tajam.
Pada 2021 lalu, BPS merilis jumlah populasi Indonesia mencapai
273,87 (dua ratus tujuh puluh tiga koma delapan puluh tujuh) juta jiwa dan
berpotensi akan terus meningkat hingga 282 (dua ratus delapan puluh dua)
juta pada tahun 2024. Dari populasi tersebut, jumlah angkatan kerja pada
periode yang sama hanya mencapai 140,15 (seratus empat puluh koma lima
belas) juta jiwa. Sementara penduduk yang bekerja, terdata sebanyak
131,05 (seratus tiga puluh satu koma nol lima) juta jiwa dan jumlah
pengangguran mencapai 9,10 (sembilan koma sepuluh) juta jiwa.
-7-
nasional Indonesia.
Kemnaker juga membantu lembaga yang telah membentuk BLK
Komunitas, dalam bentuk peralatan pelatihan, operasional kelembagaan,
program pelatihan bagi peserta pelatihan dan Instruktur serta pengelola.
Upaya tersebut telah dilaksanakan secara masif oleh Kemnaker sejak tahun
2017 hingga tahun 2021, hingga melahirkan 2.912 (dua ribu sembilan ratus
dua belas ribu) BLK Komunitas, yang terus dikembangkan model dan jenis
pelatihannya.
Tahun 2022 ini, Kemnaker berkomitmen mempercepat akselerasi
pelatihan kerja dengan membangun BLK Komunitas, sebagai bagian dari
agenda peningkatan SDM ketenagakerjaan Indonesia yang bersifat
partisipatoris. Berkaitan dengan target tersebut, maka disusunlah Petunjuk
Teknis Pengembangan BLK Komunitas, sebagai acuan bagi pelaksana dan
lembaga (BLK Komunitas) penerima bantuan.
Mekanisme dan kriteria pelaksanaan bantuan pengembangan BLK
Komunitas ini mengacu pada Peraturan Kementerian Keuangan Nomor
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian/Lembaga, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang perubahan
Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015, yakni bantuan
pemerintah yang diberikan oleh pemerintah kepada perseorangan, kelompok
masyarakat atau lembaga pemerintah/non pemerintah.
B. Pengertian
1. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria
bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah kepada lembaga
pemerintah dan non pemerintah.
2. Balai Latihan Kerja Komunitas selanjutnya disebut BLK Komunitas
adalah unit pelatihan vokasi pada suatu komunitas di Lembaga
Pendidikan Keagamaan Non Pemerintah yang meliputi Pondok
Pesantren, Seminari, Pasraman/Pesantian, Dharmasekka /Pabbajja
Samanera dan Shuyuan, dan Lembaga Keagamaan Non Pemerintah
serta Federasi/Konfederasi Serikat Pekerja/Serikat Buruh yang
memiliki tugas dan fungsi untuk memberikan bekal keterampilan
teknis berproduksi atau keahlian kejuruan sesuai kebutuhan pasar
kerja.
-9-
13. Unit Pengelola Keuangan adalah tim yang dalam pembangunan gedung
workshop dan peralatan pelatihan vokasi BLK Komunitas bertugas dan
bertanggung jawab untuk menguji tagihan, memerintahkan
pembayaran, melaksanakan pembayaran serta membayar semua pajak-
pajak atas semua transaksi yang dilakukan baik pajak penghasilan
maupun pajak pertambahan nilai sesuai dengan aturan perpajakan.
Dalam pelaksanaan bantuan peralatan pelatihan vokasi, unit pengelola
keuangan bertugas sebagai Penerima Hasil Pekerjaan (PHP) bantuan
peralatan pelatihan vokasi. Bersama dengan pimpinan lembaga
mengajukan Izin Lembaga Pelatihan Kerja Swasta sesuai peraturan
perundang-undangan kepada Instansi yang membidangi
Ketenagakerjaan atau instansi lainnya (Pelayanan Terpadu Satu Atap)
setelah selesai membangun gedung workshop dan tersedia peralatan
pelatihan vokasinya.
14. Unit Pengelola Kegiatan adalah tim yang dalam pembangunan gedung
workshop dan peralatan pelatihan vokasi BLK Komunitas bertugas dan
bertanggung jawab untuk melaksanakan pembangunan secara
swakelola dan melaksanakan pengawasan pelaksanaan pembangunan
serta melengkapi dokumen-dokumen administrasi dalam proses
pembangunan maupun pelaporannya.
15. Perjanjian Kerja Sama dalam rangka Pembangunan Gedung adalah
perjanjian tertulis antara PPK dengan Ketua Unit Pengelola Kegiatan dan
Ketua Unit Pengelola Keuangan dalam rangka pembangunan gedung
workshop BLK Komunitas.
16. Kas Negara adalah tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan
oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN) untuk
menampung seluruh penerimaan negara dan membayar seluruh
pengeluaran negara.
17. Rencana Anggaran Biaya selanjutnya disingkat RAB adalah perhitungan
perkiraan/rencana biaya pekerjaan, jenis dan spesifikasi pembangunan
gedung berdasarkan petunjuk teknis yang disusun oleh Unit Pengelola
Keuangan dan Unit Pengelola Kegiatan yang diajukan di dalam proposal
berdasarkan usulan lembaga pemohon, dikalkulasikan secara keahlian
berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pemberian Bantuan Pembangunan
Gedung Workshop BLK Komunitas Tahun Anggaran 2022.
18. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disingkat SPP adalah
dokumen yang diterbitkan oleh PPK, yang berisi permintaan pembayaran
tagihan kepada Negara.
- 11 -
C. Tujuan
1. Sebagai acuan bagi lembaga penerima bantuan dalam menyusun
proposal, pelaksanaan pekerjaan, pelaporan bantuan pembangunan
gedung workshop dan pengurusan hibah peralatan pelatihan vokasi BLK
Komunitas.
2. Sebagai acuan bagi Ditjen Binalavotas dalam menyusun rencana, seleksi,
penetapan lembaga penerima bantuan, monitoring dan pengendalian,
pencairan dana, hibah, dan pemberian sanksi dalam pelaksanaan
bantuan pembangunan gedung workshop dan pemberian peralatan
pelatihan vokasi BLK Komunitas.
E. Pemberi Bantuan
Pemberi bantuan pemerintah pembangunan gedung workshop dan
peralatan pelatihan vokasi BLK Komunitas adalah Direktorat Jenderal
Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas, Kementerian
Ketenagakerjaan R.I., dengan alamat Jalan Jenderal Gatot Subroto Kaveling
51, Lantai 6A, Jakarta Selatan, 12950, Telp (021) 52901142 Fax (021)
52900925, email : sarpras.blkk@kemnaker.go.id
F. Nilai Bantuan
1. Bantuan pembangunan gedung workshop
Diberikan dalam bentuk uang dengan pagu senilai Rp500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah).
Khusus untuk wilayah Papua, setelah melalui pertimbangan oleh
Direktorat dengan memperhatikan anggaran yang tersedia dapat
diberikan pagu tambahan senilai Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
2. Bantuan peralatan pelatihan vokasi
Diberikan dalam bentuk barang dengan pagu senilai Rp346.000.000,00
(tiga ratus empat puluh enam juta rupiah).