TOKUHON
[Document subtitle]
Abstract
[Draw your reader in with an engaging abstract. It is typically a short summary of the
document.
When you’re ready to add your content, just click here and start typing.]
Eneste
[Email address]
Bab I Apakah Shorinji kempo itu?
(What Is Shorinji Kempo)
Bagian 1 Apakah arti dari kekuatan sejati itu sebenarnya?
(What is True Strength)
1. Bagi setiap orang, hubungan yang baik dengan ‘diri sendiri’ itu sangat penting.
Untuk menghormati diri sendiri membutuhkan keberanian untuk mengatakan
secara langsung apa yang tidak disukai maupun melihat yang tidak benar, dan
juga, membutuhkan kekuatan untuk menghindari terjadinya hal-hal semacam itu.
2. Ketika kita mengatakan “kekuatan sejati”, kita tidak mengartikannya sebagai
kekuatan mengalahkan lawan, tetapi lebih pada kekuatan yang ditemukan pada diri
pribadi, dapat diandalkan dan kekuatan keberanian untuk menjalani hidup.
3. Dengan menerapkan Shorinji Kempo, kita akan mendapatkan rasa percaya diri dan
menyebar kebahagiaan, bukan hanya pada diri kita sendiri, namun juga pada orang
orang disekitar kita, serta dengan saling menolong sesamanya, mengembangkan
kemampuan melawan ketidakadilan di masyarakat.
Kekuatan sejati
Seberapa besar keinginan anda untuk menolong orang yang sedang dalam kesusahan,
bila diri anda lemah, maka anda tidak akan dapat menolong orang lain. Untuk menjadi
kuat, anda tidak hanya perlu memperkuat tubuh anda, tetapi juga mengembangkan
jiwa yang gigih, yang tidak akan tersentak ataupun runtuh seberapapun berat atau
keras kesulitan yang dihadapi. Memiliki kekuatan sejati artinya menibentuk diri menjadi
seseorang yang dapat diandalkan. Shorinji Kempo bertujuan untuk mencapai kekuatan
sejati tersebut.
Tujuan latihan Shorinji Kempo adalah untuk menjadi orang yang kuat secara fisik dan
kejiwaan. Hal yang tidak boleh dilupakan adalah jangan memusatkan diri anda hanya
untuk menjadi orang yang terbaik secara teknik perkelahian dan fisik yang terkuat
dalam kompetisi, ataupun jangan sampai terobsesi hanya untuk mengalahkan lawan.
Kalau tujuan anda hanya sekedar mengalahkan lawan, maka anda tidak butuh
berkelahi dengan tangan kosong, karena akan lebih mudah dengan senjata. Tujuan
utama menguasai teknik-teknik Shorinji Kempo adalah untuk mendapatkan
kepercayaan diri yang timbul dari diri sendiri dan tahu pasti bahwa anda mampu
melindungi diri sendiri tanpa harus memakai senjata.
Bilamana pada saat tertentu anda dikuasai oleh lawan — sejauh anda masih hidup, dan
anda tidak berpikir telah dikalahkan, maka hal itu bukan merupakan suatu kekalahan.
Demikian pula, dalam kehidupan sehari-hari anda dapat saja melakukan kesalahan,
tetapi kehebatan anda sebagai manusia tidak ditentukan oleh apakah anda melakukan
kesalahan ataupun tidak — namun lebih pada apakah anda dapat membangkitkan diri
anda sesudahnya. Jika pada suatu titik anda mengatakan “saya adalah orang yang
tidak berguna”, maka itulah yang merupakan kekalahan sesungguhnya. Untuk dengan
semangat menjalankan hidup anda sendiri, maka sangat penting bagi anda untuk
memperoleh kepercayaan diri yang tidak sombong dan realistis.
Setiap orang diberikan hanya satu peluang hidup, dan hargailah itu. Perasaan akan
kepercayaan diri datang bersama dengan keberanian untuk mengambil tanggung jawab
mengatakan apa yang tidak benar atau dan melihat apa yang salah, serta memiliki
kekuatan untuk melakukanya secara benar; diperlukan inisiatif dan keyakinan akan
potensi anda.
Semua hal ini memerlukan kepercayaan diri yang kukuh. Kekuatan sejati berarti
memiliki kepercayaan diri dan keberanian yang tidak dapat dibeli dengan uang, maupun
direbut oleh pihak berwenang manapun, serta membentuk diri yang akan selalu
langsung tanggap jika dibutuhkan. Lagipula, kekuatan sejati berarti mengambil
tindakan yang tidak hanya berkenaan dengan diri anda, tetapi juga bagi kebahagian
orang-orang disekitar anda.
1. Dengan latihan teknik Shorinji Kempo, orang dapat memperoleh kepercayaan diri,
keberanian dan semangat, serta mengembangkan jiwa kasih sayang dan sifat adil.
2. Kedisiplinan ini merupakan gyo untuk mengembangkan individu, dan memberikan
tiga manfaat bela diri, pengembangan jiwa, dan kesehatan yang lebih baik.
3. Kita berpikir dan bertindak tidak hanya mempertimbangkan diri kita, tetapi juga
sebanding dengan mempertimbangkan orang lain. Dengan cara ini, kita
memberikan kedamaian dan kenyamanan dalam masyarakat.
Bela Diri
Pengembangan Individu
Tindakan
Karakter bahasa Cina untuk bela diri (bu dalam budo ) adalah tulisan bergambar
yang disusun untuk “tombak “ dan “henti ”). Dengan kata lain, makna bu tidak
berasal dari memulai peperangan atau melukai musuh, tetapi lebih dari maksud etis
untuk menghentikan konflik diantara orang-orang dan dari sumbangannya pada
perdamaian dan kebudayaan. Budo merupakan sikap besar kedisiplinan bagi seseorang
dalam teknik-teknik pembentukan diri yang kuat dalam baik tubuh dan jiwa; serta pada
intinya merupakan jalan untuk membangun masyarakat yang memiliki keberanian dan
kemampuan untuk berdiri tegak bagi ketidakadilan dan korupsi di dunia. Melatih diri
sendiri, menghadapi diri sendiri, menguatkan yang lain, saya menjadi hidup.” Budo
seharusnya menjadi suatu jalan bagi diri sendiri, bagi yang lain dan bagi masyarakat
secara keseluruhan; hal ini yang menjadi tujuan Shorinji Kempo. Satu penggambaran
lain dari asal karakter adalah penggabungan dari tiga karakter “dua ,” ”tombak ” dan
”henti ” Maka, berarti ”menghentikan dua tombak”.
Kata kunci
o Metode latihan bagi jiwa dan pikiran secara bersamaan (shin shin ichinyo)
o Latihan bela diri, pengembangan jiwa, peningkatan kesehatan
o Kedisiplinan yang memberikan tiga manfaat
o Kepercayaan diri, keberanian dan semangat kasih sayang dan sifat keadilan
o Bu (bela diri) sebagai “menghentikan tombak”
o Makna bu dan sifat asli budo
o Jiko kakuritsu dan jita Kyoraku
o “Sebagian untuk kebahagiaan sendiri dan sebagian untuk kebahagiaan orang lain”
1. Pada tahun 1947, Shorinji Kempo didirikan oleh Doshin So (selanjutnya disebut
sebagai, Kaiso), Shike Shorinji Kempo pertama, di kota Tadotsu, daerah Kagawa.
2. Ketika Jepang kalah dalam Perang Dunia I aturan-aturan masyarakat, ekonomi
serta pula hati masyarakatnya dalam kekacauan, dan Kaiso membangkitkan
pengetahuan bahwa “semua hal tergantung pada kemampuan orang yang dapat
memberikan pengaruh.
3. Kaiso menimbang bahwa untuk menciptakan dunia yang damai, “tidak ada jalan
lain selain dari pada pengembangan diri orang seluas mungkin, kasih sayang
sedalam-dalamnya, keberanian yang besar serta rasa keadilan yang tinggi.”
4. Bertujuan membangun kembali jiwa dan raga masyarakat, dan mengubah
masyarakat dengan cara yang sedamai-damainya, Kaiso menemukan Shorinji
Kempo dengan tujuan “mengembangkan individu melalui Shorinji Kempo” serta
“menciptakan dunia yang diidamkan”.
5. Gambaran ideal kemanusiaan terhadap cita-cita kenshi
o Masyarakat yang dapat hidup dengan keyakinan akan potensi mereka sendiri
o Masyarakat yang dapat hidup sebagai penentu kehidupan mereka sendiri
o Masyarakat yang dapat bertindak dengan mempertimbangkan kebahagiaan
orang lain
o Masyarakat yang dapat bertindak dengan welas asih, keberanian dan sikap adil
o Masyarakat yang dapat hidup saling mengikat diri dan saling mendukung dalam
solidaritas dan kerja sama
Pada tahun 1945, dalam keadaan perang di daerah timur laut Cina, Kaiso menyaksikan
realita politik internasional yang keras dimana kepentingan-kepentingan negara dan ras
mengambil tempat utama, dan hanya yang kuat yang benar.
Ditengah situasi ini, Kaiso menyadari bahwa peristiwa-peristiwa yang terjadi sangat
dipengaruhi oleh karakter dan cara berpikir orang-orang yang memiliki pengaruh. Kaiso
menyatakan realita ini sebagai ”Manusianya, manusianya, manusianya - segala sesuatu
tergantung pada sifat-sifat orangnya”. Ia memperhatikan bahwa “apabila masyarakat
diatur oleh orang-orang, maka kedamaian sesungguhnya hanya dapat datang dari
pengembangan rasa kasih sayang, keberanian dan rasa keadilan dalam diri sebanyak
mungkin orang.” Kemudian Ia memutuskan “mengumpulkan anak-anak muda dengan
tujuan yang baik, untuk menerangkan sikap ini kepada mereka, dan menarik
pengertian mereka kurang rasa keadilan, menanamkan kepercayaan diri, keberanian
dan semangat mereka, serta mendidik orang-orang yang ingin berjuang untuk
kebangkitan tanah airnya.
Kembali dari Cina, Kaiso mendapatkan kacaunya Jepang karena kekalahan. Nilai
moralitas dan kemanusiaan telah hilang, dan masyarakat Jepang saling bermusuhan
karena ketidakadilan dan kekerasan yang dilakukan secara terbuka di mata umum.
Dalam masyarakatnya ini, mayoritas besar anak-anak muda dan dewasa tidak memiliki
harapan akan masa depan dan mengisi hidup dari hari ke hari saja, sepert gembala
yang kebingungan. Menanggapi hal ini, Kaiso mememerintahkan dan menyusun teknik-
teknik yang telah ia pelajari selama berada di Cina, dengan menerapkan sentuhan
kreasinya sendiri untuk membuat suatu sistem teknik yang baru yang dapat dinikmati
para individu untuk dipelajari. Ia mengubah rumahnya menjadi tempat latihan, dan
mengajarkan teknik-teknik serta kata-kata nasehat mengenai pandangan hidupnya dan
mengenai dunia. Demikianlah pengembangan individu dimulai melalui teknik-teknik
bela diri Dengan bertujuan memperbaiki individu secara fisik dan mental dan mengubah
masyarakat melalui cara yang damai. Kaiso menemukan Shorinji Kempo dengan tujuan
mengembangkan individu, serta mewujudkan masyarakat yang damai baik secara
materi dan spiritual.
Sebagaimana dijelaskan di atas, Shorinji Kempo tidak hanya diciptakan untuk membuat
orang menjadi kuat secara fisik atau menjadikan mereka petarung dengan teknik
tinggi. Namun, latihan Shorinji Kempo juga mengembangkan pemimpin-pemimpin
sejati dengan pikiran yang sehat dan rasa keadilan yang tinggi; yang memiliki rasa
percaya diri yang diyakini kemanusiaan atas potensi untuk berkembang; yang memiliki
raga yang sehat keberanian yang kuat dan pribadi yang menyenangkan; yang memiliki
keberanian dan semangat yang diperlukan untuk bertindak secara aktif sehingga kita
secara individu dapat menuju kehidupan bahagia dan bersama-sama mewujudkan
masyarakat yang damai dan sejahtera.
Kenshi Shorinji Kempo harus mempunyai tujuan menjadi orang yang dapat hidup
berdasarkan keyakinan akan potensi mereka sendiri, orang yang dapat hidup sebagai
penentu arah dari hidup mereka sendiri, orang yang dapat bertindak dengan
mempertimbangkan kebahagiaan orang lain, orang yang dapat bertindak dengan kasih
sayang, keberanian dan sikap yang adil, serta orang yang dapat hidup erat dan saling
mendukung.
Kata kunci
1. Shorinji Kempo memiliki enam karakteristik: Ken zen ichinyo, riki ai funi, shushu
koju, fusatsu katsujin, go ju ittai, kumite shutai.
2. “Riki ai funi” menyatakan cara yang layak untuk bertindak dan untuk hidup.
“Ken zen ichinyo” menyatakan metode latihan yang membuat jalan hidup anda
sendiri.
3. Dalam proses latihan teknis, seseorang harus menentukan hatinya berdasarkan 4
karakteristik: ”shushu koju”,”fusatsu katsujin”,”go ju ittai”,”kumite shutai”.
shushu Go ju ittai
koju
➢ Bagaimana melatih baik jiwa dan raga: Ken zen ichinyo (gabunqan Ken dan
zen)
Karakteristik pertama yang berbeda dari Shorinji Kempo adalah Ken zen ichinyo.Ken
mengacu pada tubuh nyata. zen pada pikiran dan jiwa. Kita sering tergoda untuk
berpikir bahwa jiwa dan raga sebagai wadah terpisah, tetapi sebenarnya tidak begitu.
Jika kita terkejut, hati kita berdetak keras. Jika kita sakit, tidak hanya tubuh tetapi juga
jiwa kita terpuruk, dan kita tidak lagi berkeinginan untuk melakukan hal-hal lebih
banyak. Maka jiwa dan raga kita menyatu. Jika kita melatih diri pada Shorinji Kempo,
penting bagi kita untuk menyeimbangkan antara latihan fisik dan latihan spiritual.
Shorinji Kempo tidak saja merupakan teori berpikir, maupun cara mencapai kepuasan
spiritual hanya melampaui penderitaan fisik. Akan tetapi latihan Shorinji Kempo juga
Karakteristik khas kedua Shorinji Kempo adalah riki ai funi.Makna sebenarnya disini
adalah bahwa tidak ada yang dapat hidup hanya dengan kasih sayang dan perhatian,
namun intelektual dan kekuatan juga diperlukan. Jika anda melihat orang lain tersiksa,
kasih sayang dan perhatian anda dapat membuat anda ingin membantunya, tetapi jika
kurangnya keberanian, kekuatan atau cara untuk mengambil tindakan, maka anda
tidak dapat membantu. Sebaliknya, kekuatan tanpa kasih sayang tidak lebih daripada
sebuah kedzaliman. Untuk menghadapi ketidakadilan atau korupsi, hal pertama yang
anda butuhkan adalah kemampuan untuk menilai baik dan buruknya, maka
diketahuilah bagaimana menilai situasi dan bagaimana menggunakan kemampuan
seseorang, kemudian keberanian untuk berdiri melawan bahaya.
Ada pepatah mengatakan “Kasih sayang tanpa kekuatan tidak akan berdaya. Kekuatan
tanpa kasih sayang adalah kekerasan”Sebagai kenshi, anda harus mengharmonisasikan
kekuatan dan kasih sayang, menggabungkan intelektual dan perhatian, dan dengan
menggunakan ini sebagai dasar tindakan anda — anda harus membuat hidup anda
menjadi stabil dan bahagia serta secara aktif memberikan sumbangan perdamaian dan
kebaikan dalam masyarakat.
Karakteristik khas ketiga dari Shorinji Kempo adalah ”shushu koju”. Dimulai dengan
membela diri dan
Metode teknis Shorinji Kempo disusun, sehingga mereka mulai
setelah selesai
bertahan / membela diri terhadap serangan, dan setelah melindungi melindungi diri,
diri lakukan serangan balik. Hal ini dikarenakan Shorinji Kempo, menyerang balik
untuk meyakinkan bahwa pengajarannya yang bijak secara alamiah,
berdasarkan ilmu bela diri yang digunakan hanya untuk membela
diri terhadap kekerasan. Untuk alasan spiritual seperti ini, seseorang
tidak boleh secara ceroboh melakukan serangan terlebih dahulu.
Seseorang tidak
Shorinji Kempo memiliki alasan teknis juga yang membuat posisi
memukul duluan
anda aman membuat anda dapat mengambil keuntungan bilamana
lawan anda melakukan gerakan terlebih dahulu.
Karakteristik khas keempat dari Shorinji Kempo adalah “fusatsu katsujin.” Teknik fisik
Shorinji Kempo bukan untuk membunuh atau melukai orang. Shorinji Kempo adalah
untuk melindungi diri anda, menolong orang lain, serta memperbaiki kehidupan orang.
Teknik-teknik Shorinji Kempo efektif dalam menyebabkan sakit yang ”pedas” sehingga
membuat orang kehilangan semangat untuk perlawanan. Hal ini dilakukan dengan
menyerang titik tekanan yang ditunjukkan dengan garis bujur dari pengoobatan Timur,
berdasarkan tradisi ribuan tahun. Lagipula, penggunaan yang rasional atas taktik,
teknik dan kekuatan berdasarkan prinsip-prinsip kedisiplinan membuat seseorang
memperoleh efek yang besar dari jumlah kekuatan yang kecil. Oleh karenanya, ilmu
bela diri ini bertujuan untuk selalu bekerja bagi orang-orang baik tanpa perlu
membunuh atau melukai siapapun. Fusatsu katsujin juga penting menurut sudut
pandang status Shorinji Kempo sebagai suatu gyo untuk pengembangan individu.
Karakteristik khas kelima dari Shorinji Kempo adalah ”go ju ittai”. Goho (metode keras)
termasuk serangan, tendangan, pukulan, tinju dan pengelakan. Juho (metode lembut)
termasuk pembelaan diri, pelepasan dan putaran bersama. Walaupun masing-masing
guho dan juho mengatur unsur-unsur mereka sendiri, goho dan juho saling
menambahkan dan menguatkan kembali untuk semakin menjadi efektif. Hal ini disebut
sebagai teknik go ju ittai. Selain ini ada unsur-unsur juho dalam goho dan unsur-unsur
goho dalam juho, yang kita sebut sebagai penerapan go ju ittai.
Kelembutan menaklukan
kekerasan dan kekerasan
Memecahkan kelembutan
serangan,
tendangan,
Bertahan
Menghindar,
pukulan,tinju,
Melepas
sabetan,
Menekuk
penahanan,
pergelangan,
injakan,
Bantingan,
penghambatan
Kuncian
,
Pelemparan,
Menggunakan metode yang penekanan
benar untuk merespon
serangan lawan
Beralih dengan perlahan tapi pasti dari satu teknik ke teknik lainnya
Teknik go ju ittai
Aplikasi go ju ittai
Go ju ittai
• Kaitan aspek keras dan lembut Shorinji Kempo – seperti “bibir, gigi, tulang
pipi, gusi”
Seseorang dapat membandingkan kedua aspek tersebut seperti hubungan gigi dan bibir.
Bibir itu lembut, dengan tidak ada kemampuan menggigit atau mengunyah sesuatu
selayaknya gigi. Namun, gigi tanpa bibir, maka makanan akan jatuh dari mulut dan
seseorang tidak dapat memakan apapun. Hanya dengan bantuan bibir, gigi mulai dapat
mencapai maksudnya.
Tokuhon Shorinji Kempo
Versi Bahasa Indonesia 9
➢ Sistem latihan, untuk saling menguatkan dan membangun: kumite shutai
(latihan berpasangan adalah hal utama)
Karakteristik keenam Shorinji Kempo adalah ”Kumite shutai” Dalam Shorinji Kempo,
latihan berpasangan adalah norma. Hal ini untuk maksud memperoleh kemampuan
Dimana seseorang tidak dapat belajar sendiri, seperti ma’ai dan Kyojitsu dalam
serangan dan pembelaan, serta keadaan lain yang timbul akibat lawan bergerak. Hal itu
juga tidak hanya merupakan masalah membuat seseorang menjadi kuat, tetapi
menjaga semangat kerja sama dengan saling berpasangan dan menjadi kuat bersama
dengan teman dan rekan. Dengan menerapkan teknik-teknik kepada masing-masing
dan berbagi rasa sakit, anda menemukan pendekatan yang bernuansa untuk
mempercepat dan menguatkan tingkat tertentu anda. Hal ini adalah bagaimana dua
orang berlatih bersama menuju perbaikan dalam teknik serta karakter.
• Latihan sendiri
Diri
Sendiri Saat berlatih sendiri,
seseorang tidak belajar
Kyojitsu atau ma’ai
(lihat halaman 50)
• Latihan berpasangan
Perbaikan teknik
Perbaikan karakter
Perubahan peran
Diri Penyerang dan
Sendiri Lawan penangkis selama latihan
Fusatsu katsujin ilmu bela diri untuk membantu orang, dimana “satu pukulan
membantu banyak orang”.
Kumite shutai metode latihan yang mengarah pada kemajuan dalam teknik
dan perbaikan karakter.
Langkah pertama dalam latihan Shorinji Kempo dimulai dengan memperhatikan lebih
dalam pada diri sendiri. Sebagai contoh, membuka pintu dojo dan melepas sepatu
anda, walaupun sepintas terlihat tidak penting, merupakan gerakan sehari-hari individu
yang penting bagi latihan anda. Dalam tindakan menaruh sepatu anda pada tempatnya
atau memperhatikan sepatu orang lain, maka pikiran anda berpusat pada latihan yang
beralih menjadi permainan. Kata-kata kyakka shoko (pancarkan sinar dimana anda
berdiri) berarti tampil dan cerminkan diri dan mencari kebenaran didalamnya.
lnteraksi diantara orang harus dimulai dan diakhiri dengan cara yang baik
Jika seseorang secara sopan dan baik memberikan salam yang datang dari
hati, postur tubuh secara alamiah melakukan hal sama, dan semangat
tumbuh pula menjadi lebih tulus. Sebagai bagian dari penerusan Shorinji
Kempo sebagai suatu gyo (latihan kedisiplinan), maka kita harus
memberikan salam dalam semangat kasih sayang dan penghargaan. Oleh
karena itu, bagi seluruh ekspresi sikap yang baik, kita menggunakan
gassho rei (gerakan formalitas menutup telapak tangan). Perlu dicatat
bahwa gassho rei juga merupakan kamae dari Shorinji Kempo.
Dalam Shorinji Kempo, di bagian akhir dan/atau awal latihan, semua kenshi
membersihkan dojo bersama. Tugas harian seperti membersihkan dojo atau
mempersiapkan penganan disebut samu, dan menganggap sebagai suatu aspek penting
dalam latihan kita. Pentingnya melakukan pembersihan di awal latihan termasuk
mempersiapkan tempat yang nyaman bagi latihan tersebut; pentingnya melakukan
pembersihan setelah latihan termasuk menunjukkan rasa syukur, dan bahwa kita
meninggalkan dojo dalam keadaan rapi pada saat pulang. Oleh karenanya, semua
anggota wajib melakukan pembersihan tanpa melihat tingkat senioritasnya. Dalam dojo
Shorinji Kempo, saat itu adalah waktu bagi setiap dan masing-masing anggota untuk
kembali ke pikiran seorang pemula serta menjalankan tugas dengan semangat masing-
masing membersihkan hatinya.
Bagi mereka yang berlatih Shorinji Kempo wajib untuk berpakaian layak, dalam pakaian
yang bersih. Memakai penampilan untuk menarik perhatian tidaklah pada tempatnya.
Pakaian latihan yang bersih dan rapi akan memberikan kenyamanan bukan hanya bagi
si pemakai tetapi juga bagi siapapun yang melihatnya. Apapun yang
mengalihkan perhatian dari suasana tempat latihan, atau apapun yang menghambat
latihan, dianggap tidak layak. Tanpa diragukan bahwa rambut panjang yang tidak rapi,
kuku panjang dan perhiasan tidak layak dikenakan. hal-hal tersebut hanya akan
mengganggu selama jalannya latihan dan bahkan dapat menyebabkan luka. Pakaian
latihan wajib dipakai sesuai dengan peraturan, dan tidak boleh dibawa secara
sembarangan atau tidak rapi.
Tidak hanya selama waktu latihan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-
hari, penting bagi seseorang untuk menghormati seniornya, tidak
meremehkan juniornya. dan — apapun yang berkaitan dengan pihak
lainnya — bertindak sopan, rendah hati dan dengan sikap berkeinginan
untuk belajar. Dalam Shorinji Kempo, sikap saling menghadap dalam
kesshu gamae adalah kihon (unsur dasar). Jika guru berbicara atau
memberikan penjelasan, dengarkan dengan tidak melipat tangan tetapi
dalam sikap kesshu gamae, dan juga melakukan gerakan duduk atau
berdiri dengan cara yang benar dengan bergerak secara cermat.
Kata kunci
o Kyakka shoko
o Gassho rei
o Samu
o Pakaian dan penampilan yang bersih dan rapi
o Sikap yang sopan dan rendah hati
o Kata-kata merupakan ekspresi karakter pembicara
1. Setiap dojo di Shorinji Kempo melakukan macam latihan yang sama, sesuai dengan
Kurikulum. kenshi adalah rekan yang memiliki tujuan yang sama.
2. Berusaha untuk belajar dengan seimbang, tidak hanya mengutamakan teknik atau
filosofinya.
3. Memperoleh teknik-teknik seolah-olah menaiki tangga satu langkah setiap waktu
merupakan metode pengajaran yang kita hargai.
4 Buat pengajaran tersebut sebagai bagian dari diri anda dengan belajar
mengekspresikannya dengan kata-kata anda sendiri.
5. Ujian kenaikan tingkat bukan ditujukan untuk mengalihkan peringkat dalam bentuk
hirarki. Penilaian-penilaian ujian merupakan salah satu tujuan mengembangkan diri
ke tingkat berikutnya.
Shorinji Kempo merupakan kedisiplinan (gyo) dengan praktek yang berpusat pada
latihan dengan teknik fisik. Sebagai hasilnya, banyak orang yang cenderung menjadi
tertarik hanya pada teknik-tekniknya. Namun, latihan Shorinji Kempo dalam dojo
dilakukan disekeliling aktifitas sehari-hari samu, chinkon gyo latihan teknis (ekkin gyo)
dan mempelajari pengajaran filosofis. Oleh karenanya, dengan hanya berlatih teknik
bukan merupakan keseluruhan latihan.
Kurikulum merupakan sumber pelajaran dalam susunan tingkat demi tingkat. Shorinji
Kempo memiliki banyak teknik. Selanjutnya, kita menghargai pendekatan dimana
seseorang memerlukan waktu bertahun-tahun untuk menguasai teknik-teknik, dengan
cara satu Langkah demi langkah (zen zen shugaku atau belajar ”memperoleh dan
menyerap”) Kurikulum tersebut merupakan semacam peta latihan. Melakukan praktek
secara aktif: mencatat mengenal apa yang telah anda pelajari, serta memperjelas apa
yang perlu anda pelajari berikutnya.
Para instruktur di dojo anda juga akan membimbing anda dalam pengajaran fliosofis.
Apakah anda mampu menyerap atau tidak tergantung pada apakah anda membaca
Tokuhon secara rutin ataupun tidak dan merupelajari pengajaran tersebut menurut
inisiatif anda sendiri. Jika anda hanya membaca Tokuhon pada waktu penilaian atau
mengabaikan hal-hal yang tidak anda mengerti, maka sayangnya anda akan gagal
mendengarkan pelajaran penting serta melewatkan peluang bagus untuk belajar. Ada
saat-saat dimana anda pulang dari kerja atau sekolah anda merasa terlalu lelah untuk
membawa buku dan membaca. Namun, hadapi sikap kelemahan ini dan baca buku
tersebut perlu untuk membuat isi Tokuhon sebagai bagian daripada diri anda sendiri.
Dengan mempertahankan sikap ini, keinginan anda untuk memperkaya hidup anda
dengan mempelajari lebih luas akan terpenuhi. Dalam Shorinji Kempo, intelektual
dianggap sebagai bentuk kekuatan.
Jika anda lulus ujian, maka warna sabuk anda berubah. Hal ini merupakan pengalaman
yang membahagiakan bagi seorang kenshi. Tetapi akar dari kebahagiaan ini tidak
hanya saat anda lulus ujian, tetapi semangat dan usaha yang anda lakukan untuk
tujuan anda terbayar dalam bentuk lulus ujian. Makna pentingnya bukan dengan
lulusnya ujian, tetapi bagaimana anda berusaha karena ujian tersebut. Teknik-teknik
yang dapat anda lakukan dengan kepercayaan diri dan suatu laporan berdasarkan
pengalaman-pengalaman anda sendiri serta ditulis dengan kata-kata anda sendiri —
yang hal ini merupakan bukti latihan. Bahkan jika
anda tidak berhasil lulus dalam ujian, anda dapat menyadari apa yang menjadi
kekurangan anda, maka hal tersebut yang menjadi sesuatu lain yang telah anda
pelajari
Kata kunci
1. Semua anggota dojo melakukan chinkon gyo bersama sebagai bagian latihan
Shorinji Kempo
2. Pada saat menyatakan Meditasi (Seiku), Sumpah (Seigan) dan Keyakinan (Shinjo),
ucapkan kata-kata secara tepat sementara rasakan setiap kata mengalun di hati
anda.
3. Regangkan otot punggung anda dan normalkan pernafasan anda.
4. Jangka waktu latihan chinkon merupakan waktu berkonsentrasi dengan pikiran
anda sehingga anda dapat mendekati latihan secara benar.
5. Semua orang yang mempelajari Shorinji Kempo melakukan Meditasi, Sumpah dan
Keyakinan yang sama sebagai pendamping.
Shorinji Kempo merupakan metode pelatihan raga dan pikiran secara bersamaan (shin
shin inchinyo) untuk mengembangkan keseimbangan diri, kesehatan dan semangat
dalam kedua jiwa dan raga. Untuk Shorinji Kempo, menajamkan kemampuan fisik
melalui latihan teknis (ekkin gyo) dan meningkatkan jiwa melalui chinkon gyo tidak
terpisahkan dari bagian seluruh penguasaan pelajaran. Sebelum latihan Shorinji
Kempo, semua anggota melakukan chinkon gyo. Lakukan usaha untuk memahami
tujuan chinkon gyo dan melakukannya secara benar.
Alasan kita masing-masing melakukan Meditasi, Janji dan Ikrar pada bagian awal
latihan adalah untuk memberikan kesan makna setiap kata dalam hati kita serta
menegaskan kata-kata tersebut. Begitu pula, dengan melakukannya secara bersama,
kita menyatukan hati setiap orang yang berada di dalam ruangan.
Setelah menyatakan kata-kata ini dengan meregangkan punggung dalam postur yang
benar, kita secara tenang menutup mata dan menormalkan pernafasan kita. Hal ini
disebut chosoku, Melalui chosoku, kita membentuk diri kita sendiri secara fisik dan
menempatkan pikiran kita kedalam suasana yang tepat untuk melakukan latihan.
Keefektifan latihan fisik sesudahnya secara sadar menggugah kita bahwa ‘latihan
dimulai sekarang,’ bukan dengan hanya melalui gerakan-gerakan.
Hal ini menyatakan sikap mental yang akan diterapkan dalam menjalankan Shorinji
Sumpah Kempo, dan kelak untuk menerapkannya pada latihan tersebut. Sumpah menjelaskan
(Seigan) semacam penyelesaian yang memacu belajar Shorinji Kempo
➢ Tentang Dharma
Dharma adalah kata bahasa kuno India yang kira-kira diterjemahkan sebagai ”hukum
universal”, yang menyatakan konsep seperti ”prinsip-prinsip inti alam semesta,
kebenaran, hukum, fenomena nyata, atau tiang penyangga yang besar”. Shorinji
Kempo menjadikannya sebagai akar pengajarannya. Kita belajar mengenal hukum-
hukum yang mengatur alam semesta (hukum alam), dan bangkit pada rasa harga diri
kita sendiri, yang menjalani hidup dengan hukum-hukum ini: memahami kemanusiaan
sebagai bibit yang mengandung potensi untuk matang dan berkembang, dan
menghargai cara hidup yang menempatkan keyakinan pada kemampuan diri.
Baik benarnya anda melatih chinkon gyo tergantung pada ketepatan postur dan cara
pernafasan anda. Pernafasan merupakan baik kehidupan dan semangat, serta sumber
kekuatan fisik, keyakinan dan kekuatan dalam diri. Melalui postur dan pernafasan yang
layak yang anda lakukan secara fisik, memperbaiki sirkulasi ke otak dan memusatkan
perhatian anda. Dengan menarik napas, rasakan kekuatan energi dan kehidupan
memasuki raga anda; dengan mengeluarkan napas, rasakan anda mengisi raga anda
dengan ki dan energi mental yang berkobar. Tujuan untuk melakukan chosoku tidak
hanya pada saat anda beristirahat, tetapi bahwa saat anda melakukan teknik-Ieknik
atau sebaliknya saat bergerak.
Kata kunci
o Meditasi (Seiku), Sumpah (Seigan), Keyakinan (Shinjo)
o Postur yang baik, Chosoku (pernapasan teratur)
o Dharma
o Penarikan napas, pengeluaran sedikit napas, penghentian sejenak, pengeluaran
napas, ketahanan
Bagian ini menjelaskan tentang janji dan ikrar yang dilaksanakan di Pusat
Shorinji Kempo di Jepang.
Untuk latihan di Indonesia Perkemi memiliki cara dan tradisi serta naskah
tersendiri.
Secara umum, orang cenderung bergantung pada hal-hal tertentu dibanding pada diri
mereka sendiri, tetapi tujuan kita adalah untuk secara jelas melihat dan berusaha
menjadi lebih kuat dan tegar, sehingga kita menjadi orang yang dapat dipercaya oleh
orang lain dan masyarakat secara keseluruhan.
Meditasi, bagian 2 ”Dalam melakukan kejahatan, kita meracuni diri. Dengan tidak
melakukan kejahatan, kita mengalami kemurnian.
Kemurnian dan ketidakmurnian datang dari dalam diri, dan
orang lain tidak dapat memurnikan hati kita”.
Dalam mencapai Seni ini, kita berjanji untuk menghormati para pendiri, tunduk kepada
para pengajar kita, menghargai orang yang ada di atas kita, tidak merendahkan yang
ada di belakang kita, berperikemanusiaan, saling menolong, dan bekerja sama.
Pada bagian pertama Janji yang kita ucapkan — sebagai hal pertama yang kita lakukan
dalam latihan — adalah untuk menghargai bahwa keharmonisan diantara Kaiso,
instruktur, senior dan junior merupakan penyangga kedisiplinan (gyo) kita, dan untuk
menjaga sifat saling membantu dan kerja sama yang baik diantara sesama kenshi.
Bagian ini juga mengingatkan kenshi untuk tidak membiarkan adanya pikiran
kemenangan dan keunggulan menghantui mereka, sehingga langsung menjadi tipe
orang yang memiliki perasaan ”hanya akulah yang benar dan penting ” dan menolak
pendapat dan pendirian orang lain.
Pada bagian kedua kita berjanji untuk selalu melakukan latihan dengan tulus dan
dengan ketetapan pikiran. Kita harus berusaha mencegah pandangan yang rumit yang
datang dari perasaan yang mendalam dari pengalaman lalu, serta untuk mencegah
kekusutan lain yang dapat menyebabkan kita kehilangan jalan.
Kita berjanji untuk berlatih dalam Seni ini hanya untuk menolong orang, jangan pernah
untuk reputasi atau keuntungan pribadi
Pada bagian ketiga, kami menegaskan bahwa maksud latihan adalah bukan untuk
reputasi atau keuntungan pribadi seseorang, namun untuk orang lain dan masyarakat
secara umum.
Ikrar 1 Kesadaran bahwa semangat kita pengabdian kita terhadap tanah air,
dan menyatakan rasa syukur kita dengan menerapkan diri sepenuhnya.
Hal ini mengungkapkan bagaimana kita dilahirkan di dunia ini sebagai manusia yang
harus hidup. Kita telah menerima semangat dan pikiran kita dari tiang penyangga yang
besar (Dharma), dan tubuh kita sebagai kapal dari percikan kehidupan dari ayah dan
ibu kita, dan karenanya kita diberikan kehidupan. Kita harus berterima kasih atas hal
ini, dan pada saat yang sama kita memutuskan untuk berterima kasih atas anugrah ini.
Ikrar 2 Kita menetapkan untuk mencintai komunitas ini dan orang-orang ini
dan melalui mereka ikut serta dalam kebahagiaan dan perdamaian
dunia.
Hal ini mengungkapkan cara hidup yang mencintai dan menjalani kehidupan
berdasarkan rasa cinta dan sumbangan kita kepada komunitas masyarakat dimana kita
tinggal. Ketetapan kita adalah bahwa di seluruh dunia, kita tidak akan hanya mencintai
keluarga, teman den tetangga kita, tetapi juga menghargai komunitas dimana orang-
orang ini tinggal, oleh karenanya kita ikut mewujudkan dunia yang damai dan
sejahtera.
Ikrar 3 Kita menetapkan untuk menjadi pria dan wanita yang benar-benar
berani, yang mencintai keadilan, menghargai kemanusiaan, yang
bertindak dengan kedamaian perilaku dan perlindungan.
Hal ini menyatakan sikap kita terhadap masyarakat. Kita menetapkan untuk mencintai
keadilan, menghargai cara kemanusiaan, bertindak dengan perilaku yang baik, secara
aktif memelihara kedamaian, dan secara tulus menjadi pria dan wanita yang berani
untuk membangun masyarakat yang lebih baik.
Kata kunci
o Tonggak bagi latihan diri
o Bukai dan hokai
o Perkembangan Ken zen ichinyo
1. “Kenapa saya ikut latihan Shorinji Kempo?” Setelah anda melanjutkan latihan,
maka anda harus menentukan tujuan latihan, yaitu menjadi orang yang seimbang,
secara fisik sehat dan mental kuat.
2. Berhati-hati mempelajari kihon (dasar), fahami prinsip-prinsip dasar teknik-teknik,
satu demi satu teknik dalam urutan yang logis, sehingga anda dapat melakukan
tiap teknik sebagai bagian dari diri anda.
3. Jika anda mempelajari kihon dengan kepedulian dan jadikan sebagai bagian dari
diri anda, maka tangan anda dan kaki anda akan bergerak secara alamiah bila
diperlukan.
4. Jalan menuju perbaikan adalah menjaga kondisi fisik anda, hindarkan beban yang
berlebihan, dan berlatih dengan mengulang gerakan terus-menerus.
5. Jangan terlalu menekankan salah satu aspek dari latihan; berusaha melatih dengan
keseimbangan yang baik antara ekkin gyo (latihan fisik) dan chinkon gyo, dan
antara goho dan juho.
Mengetahui prinsip-prinsip
Senantiasa mengeseimbangkan
latihan
Berlatih sesuai kondisi fisik
Shorinji kempo memiliki sejumlah besar unsur teknik, sehingga siapapun yang ingin
memiliki kemampuannya tidak boleh melakukan latihan secara tidak teratur. Teknik-
teknik tersebut membutuhkan orang belajar mulai dari langkah pertama dan bergerak
satu demi satu tingkat untuk naik ke urutan berikutnya. Anda tidak dapat mencapai
teknik lanjutan hanya dengan sekali loncatan. Dengan berusaha dan latihan keras
setiap tingkatannya, tubuh anda mengadaptasi teknik-teknik baru, dan anda akan
mampu mencapai teknik-teknik lanjutan.
Dalam Shorinji Kempo terdapat tiga sistem, 25 cabang, dan lebih daripada 600 teknik.
Pertama-tama, seseorang harus mempelajari kihon dari 25 cabang dan menguasainya.
Bentuk-bentuk kihon berasal dari gabungan pengalaman para pendahulu kita. Dengan
menguasai bentuk tersebut, anda dapat mengembangkannya secara lebih cepat.
Mencurahkan diri anda pada randori, sementara mengabaikan bentuk dan teknik kihon
sangat membuang waktu dan tidak efektif. Jika anda menguasai kihon berdasarkan
prinsip, maka tubuh anda akan bergerak secara alamiah, bahkan pada konfrontasi yang
sebenarnya.
Shorinji Kempo adalah seni yang hebat, yang dibuat secara sistematis dan berdasarkan
prinsip-prinsip ilmiah. Jika anda berusaha memahaminya hanya sebagai teknik-teknik
dan gerakan tangan dan kaki, anda tidak akan merasakan sebagai suatu keseluruhan.
Jika anda mempelajari suatu teknik bersamaan dengan prinsip-prinsip ilmiah, dan
berlatih dengan mengetahui latar belakang teknik tersebut, maka anda akan
memperoleh kemajuan dengan lebih cepat.
Jika anda bermaksud untuk maju dibutuhkan upaya dan kerja keras. Mempertahankan
usaha merupakan satu-satunya jalan untuk membuat orang yang biasa menjadi luar
biasa. Dalam Shorinji Kempo, jumlah satu syarat bagi kemajuan belatih secara
berulang-ulang dimana anda tetap berpijak pada kihon, mengetahui prinsip-prinsip,
melekat pada hokei, dan memegang pentingnya pada keberhasilan anda daripada
kegagalan anda.
Shorinji Kempo adalah suatu seni yang didasarkan pada go ju ittai dan Ken zen ichinyo.
Anda harus melakukan usaha untuk mencegah latihan yang tidak teratur, yang terlalu
menekan baik secara go maupun ju. Sebaliknya, jangan berlatih sendiri pada teknik-
teknik, tetapi juga pusatkan pikiran anda pada aspek spiritual dan mental — sehingga
karakter anda berkembang sejalan dengan kemampuan anda. Sangat tidak diinginkan
untuk misalnya, terlalu memusatkan diri hanya pada randori atau hanya pada embu.
Karena Shorinji Kempo merupakan seni yang hebat dan suatu cara yang mendalam dan
luas, maka Shorinji Kempo menjadi penting hanya melalui proses latihan langkah demi
langkah, tetap dan berkelanjutan. Anda harus mencoba berlatih tanpa hambatan yang
besar, atau akan sangat sulit bagi anda untuk mempelajarinya. Khususnya bagi
pemula, bahkan jika anda menghadapi kesulitan-kesulitan atau kekerasan, maka
penting bagi hati anda untuk tidak menyerah.
go ju ittai
Ken zen ichinyo
Go/keras Ju/lembut
1. Tiga pengajaran yang harus diikuti selama belajar — shu (meniru), ha (deviasi), ri
(melepaskan diri) — dikenal dalam Shorinji Kempo sebagai tiga pengajaran Ken.
2. Pelajaran dimulai dari mengulang gerakan-gerakan sambil tetap menyadari tujuan
dan maksud gerakan membuat seseorang memiliki kemampuan teknik sebagai
bagian dari dirinya.
Kata kunci
o shu, ha, ri
o shu...meniru untuk penguasaan kaku
o ha... menyesuaikan penguasaan kaku
o ri... keluar dari penguasaan kaku dan melahirkan kaku sendiri
o Kaku sesuai dengan seni
o Tulisan kotak, tulisan semi kurva, tulisan bebas
1. Metode latihan Shorinji Kempo tidak bertujuan untuk hanya mencapai kekuatan
fisik. Oleh karenanya, seseorang tidak boleh condong hanya pada latihan fisik.
2. Perlu untuk berlatih dengan keseimbangan yang baik antara aspek jiwa, aspek fisik,
dan aspek intelektualitas.
3. Shorinji Kempo adalah metode teknik mempergunakan kekuatan seseorang secara
efektif, mengambil keuntungan atau membatasi kekuatan lawan seseorang, serta
mengendalikan lawan.
➢ Pada 3 (tiga) wadah, 3 (tiga) sistem dan 25 cabang ”santei sampo nijugo
kei”
Kata Kunci
o three vessels, three systems, 25 branches (santei sampo nijugo kei)
o heart, body, wisdom (three vessels)
o goho, seiho, juho (three methods)
o jenis teknik, karakteristik dan ”family”-nya
1. Jenis pelatihan Shorinji Kempo adalah kihon, hokei, randori dan embu. Mencari
peningkatan kemampuan teknik dengan latihan yang menyelaraskan aspek-aspek
ini.
2. Melalui latihan berpasangan, Shorinji Kempo memberikan kepuasan kemajuan
bersama dengan rekan, sehingga latihan merupakan jalan jita Kyoraku yang
menyenangkan yang mengubah orang secara mental dan fisik.
3. Seseorang tidak harus berlatih hanya dengan kemampuan kihon, kepintaran (awal)
dan hokei, tetapi juga berlatih randori dan embu sebagai aplikasi yang membuat
seseorang berlatih ma’ai (jarak) terhadap rekan, serta lanjutan/kaitan dan variasi
teknik.
Kihon
Hokei Randori
Embu
➢ Tentang latihan hokei— penguasaan secara fisik sifat penting bagi hokei
Pada umumnya, gerakan-gerakan pasti dalam ilmu bela diri mengacu pada bentuk kata
(kata adalah ucapan lain dari kei Dengan tulisan karakter , kata mengungkapkan
bentuk tanah liat yang ”dibentuk”. Jika ditulis dengan karakter , kata digunakan pada
zaman dahulu untuk mengacu pada beragam “pola” taktik militer.
Hakekat latiahan Shorinji Kempo adalah suatu jalan (cara) mencapai kekuatan Ken zen
ichinyo dan jita Kyoraku. Maka, kita menggunakan karakter bagi “pola” dan
menyebutkan sebagai hokei (pola hukum), dan kita menganggap nama tersebut
sebagai tanda bagi hakekat ”hokei”. Latihan dalam hokei memerlukan kemampuan
kihon yang dipelajari melalui latihan sendiri, dan diciptakan untuk memudahkan
seseorang bergerak berkaitan dengan gerakan-gerakan lawan. Seseorang harus juga
memiliki elemen gerakan tubuh yang tidak dapat dipelajari dengan latihan seorang diri:
bagaimana melakukan ma’ai, bagaimana mengembangkan Kyojitsu, dan bagaimana
mendapatkan peluang menyerang dan membela diri.
Dalam mempelajari bagaimana menangani serangan lawan, seseorang harus
mempelajari prinsip-prinsip yang terkandung didalamnya, dan masing-masing kenshi
harus mencapai perasaan kinestiknya sendiri atas teknik-teknik serta mampu
melakukan gerakan serara bebas. Hal ini tidak saja berarti menghafalkan bentuk-
bentuk gerakannya. Diluar hal ini yaitu dengan mempelajari — sesuai dengan teknik-
teknik, pririsip-prinsip dan pola-pola — cara terbaik menggunakan jiwa dan raga anda.
Bentuk (”pola”) hokei merupakan hasil yang terjadi bilamana semua persyaratan
pendukung teknik tersebut dipenuhi. Agar terjadinya hal ini maka suatu serangan yang
sebenarnya harus dilakukan.
Face Guard
Tentunya setiap rekan lawan harus memusatkan pada ketepatan masing-masing hokei
yang telah dipelajari, serta juga memusatkan pada pelaksanaan embu yang
menekankan pada rangkaian antara teknik-teknik (waza no renraku) dan mengubah
satu teknik ke teknik Lainnya (waza no henka), dalam melakukan embu yang
sederhana tetapi juga kuat, serta melakukan embu yang telah diadaptasi oleh rekannya
secara kreatif.
Kata kunci
o Mempelajari prinsip-prinsip
o Bagaimana menerapkan hokei
o Merangkai dan mengubah teknik-teknik
o Embu yang sederhana namun juga kuat
1. Shorinji Kempo adalah suatu metode teknis yang mengutamakan kepada bertahan
dan dapat dicapai tanpa memandang kehebatan fisik atau kekuatan otot. Untuk
mencapai teknik-tekniknya, seseorang harus mempelajari prinsip-prinsip
menggunakan kekuatan secara efektif.
2. Bilamana digunakan berdasarkan prinsip, bahkan kekuatan kecil sekalipun
memberikan dampak yang sangat besar.
3. Dengan mempelajari prinsip-prinsip yang digunakan dalam Shorinji Kempo,
memungkinkan seseorang untuk memperoleh kepandaian menggunakan kekuatan
yang dimiliki dengan cara yang paling efektif dan praktis.
Kata kunci
o keimyaku no ri
o Kagite no ri
o teko no ri
o kuruma no ri
o hazumi no ri
o lain-lain
1. Lima unsur Atemi merupakan persyaratan inti untuk secara efektif melaksanakan
beragam atemi. Jika salah satu kurang, maka dampaknya akan berkurang pula.
2. Dalam kegiatan sehari-hari, seseorang harus benar-benar melatih penyerangan titik
penekanan pada orang yang nyata untuk menguji efeknya. Melalui latihan
menyerang dan membela diri anda dengan mengenakan perlengkapan pelindung,
berusaha menginternalisasikan Lima unsur tersebut.
Menyerang
Kyojitsu Ma’ai
kyo dengan
untuk Untuk Ma’ai yang tepat
keadaan
jitsu Atemi Atemi Atemi
Efektif
Taisei no Kyojitsu
Kyojitsu tubuh
Kyojitsu dalam atemi Taishitsu no Kyojitsu
Kyojitsu psikologis
Kata kunci
• Letak kyusho
• Atemi no ma’ai
• Sudut atemi
• Kecepatan Atemi
• Kyojitsu untuk atemi
Depan Belakang
Depan
1. Untuk mempelajari Shorinji Kempo sebagai suatu seni bela diri, seseorang harus
membedakan ma’ai (jarak) dalam peluang optimal dengan cepat dan segera untuk
penyerangan balik.
2. Berdasarkan prinsip shushu koju, tujuan untuk membela diri dari sedikit jarak
toma, dan untuk mendapatkan inisiatif dengan go no sen.
3. Untuk menemukan peluang dengan cepat bagi penyerangan dan pembelaan diri
yang efektif, pelajari, lanjutkan dengan akumulasi latihan dan pengalaman, serta
kembangkan intuisi anda.
Kata kunci
Ma’ai dalam Bela Diri dan Serangan
o Kihon ma’ai = issoku ikken no ma’ai
o Chikama = ma’ai dekat untuk menyerang
o Toma = ma’ai agak jauh (bertahan)
Jenis-jenis Kihon
“Jenis-jenis Kihon” mengacu pada aspek inti untuk menguasai Shorinji Kempo: cara
untuk menuntun kisei (semangat aktif) dan kiai, me kubari (penggunaan mata), ki
kubari (penggunaan perhatian), metode pernafasan, dan cara-cara menggunakan
tangan, kaki dan tubuh untuk menyerang, membela diri dan shuho. Gerakan tangan,
kaki dan tubuh juga termasuk gerakan-gerakan penting yang menjadi dasar untuk
menyusun teknik-teknik individu. Lakukan latihan ini secara berulang-ulang.
Ada beberapa macam sokui ho (penempatan kaki), umpo ho (seni kaki), tai gamae
(kuda-kuda), tai sabaki (elakan tubuh) dan perangkat untuk melakukan serangan dan
bela diri (kobo yoki), termasuk beberapa yang tidak muncul dalam pelajaran kyu
Kenshi, tetapi tetap diikutsertakan sebagai acuan.
Hit GERAKAN
ichi, Kiri mae chidori ashi, tangan kiri melakukan jodan yoko furi zuki. Tangan
ni kanan didepan dada.
Teruskan gerakan, kanan chudan gyaku zuki. Tangan kiri di depan dada.
san Membuka badan kearah kanan, lakukan heima dachi sambil melakukan
uchi age kanan dan bersamaan melakukan yoko kagi zuki kiri.
Shi, Kaki kanan maju dengan sashikae ashi dan tangan kanan melontarkan
go jodan choku zuki lurus dari uchi age. Tangan kiri didepan dada.
Teruskan gerakan, tangan kiri melontarkan chudan gyaku zuki. Tangan
kanan didepan dada.
roku, Mundur dengan jun sagari kiri sambil tangan kanan melakukan uchi uke
shichi dan uchi otoshi uke dan tangan kiri melakukan soto uke untuk membentuk
nio uke
Tetap di nio gamae, lakukan keri age dengan kaki kanan dan kembalikan
posisi kaki secepatnya.
hachi Kaki kanan mundur kebelakang dengan hiraki sagari, tangan kiri
melakukan shita uke dan mengambil posisi hidari ichiji gamae. Zanshin.
ku Bentuk mae yose ashi dengan kaki kanan. Kesshu dachi, chosoku, happo
moku.
Hit GERAKAN
ichi, Kaki kiri maju dengan mae chidori ashi, tangan kiri jodan yoko furi zuki
ni, kearah depan.
san 0
Tangan kanan chudan gyaku zuki kearah 30 kanan. Tangan kiri didepan
dada
0
Kaki kanan mawashi geri kearah 60 kanan; Letakkan kaki sehabis
0
menendang di posisi 90 (1/4 putaran) dari posisi awal, dan seluruh badan
0
menghadap 90
Hit = Hitungan / Aba-aba
Shi, Maju kedepan dengan mae chidori ashi kanan, tangan kanan melakukan
go shuto giri. Tangan kiri didepan dada.
Tangan kiri melakukan chudan gyaku zuki. Tangan kanan didepan dada.
roku, Mundur kebelakang dengan jun sagari kiri, shita uke dengan tangan kanan.
shichi
Kaki kanan melakukankeri age dan kembali keposisi awal.
hachi Hadapkan kepala untuk melihat arah berlawanan; lalu melangkah
menyeberang dengan yoko kagi ashi kanan dan melakukan zen tenkan.
Hidari ichiji gamae. Zanshin.
ku Tarik kaki kanan untuk membentuk mae yose ashi. Kesshu dachi. Chosoku.
Hit GERAKAN
Pindahkan berat badan ke kaki kiri, lompat sambil melakukangyaku geri.
ichi,
ni, Tobi geri dengan kaki kiri untuk gerakan tobi niren geri (selesai sambil
san’ tetap di posisi ichiji gamae).
shi Secepatnya setelah mendarat, lakukan shuto giri dengan tangan kiri.
Tangan kanan didepan dada.
Tangan kanan melakukan chudan gyaku zuki untuk menyelesaikan
4 hitungan. Tangan kiri didepan dada.
go, Mundur kebelakang dengan jun sagari kanan, shita uke dengan tangan
roku kiri. Tangan kanan didepan dada.
Kaki kiri melakukan keri age dan secepatnya dikembalikan keposisi
semula.
shichi Hadapkan kepala kearah kanan dan pindahkan kaki kiri untuk gerakan migi
han tenkan. Migi ichiji gamae. Zanshin.
hachi Kaki kiri maju kedepan dengan mae yose ashi. Kesshu dachi. Chosoku,
happo moku.
Hit GERAKAN
ichi, Putar kaki kiri kesamping, lakukan uchi harai uke dengan tangan kanan.
ni, Tangan kiri didepan dada.
Kaki kanan melakukankeri age dan kembali keposisi semula.
san, Putar kaki kanan dengan mae kagi ashi dachi dan lakukan uchi harai
shi dengan tangan kiri. Tangan kanan didepan dada.
Dalam posisi ichiji gamae, lakukantakka geri dengan kaki kiri dan kaki
diturunkan dalam posisi maju kedepan serta sedikit bergerak kesamping
(fujikomi).
go, Putar kaki kiri dengan mae kagi ashi dan lakukan uchi harai dengan tangan
roku kanan. Tangan kiri didepan dada.
Lakukan sokuto geri kaki kanan ke arah depan dan secepatnya tarik kaki
kembali untuk membentuk posisi tsuru ashi dachi. Gunakan gerakan ini
untuk menghadap ke arah kiri.
shichi, Kaki kanan diletakkan kedepan dan kesamping untuk membentuk kuda-
hachi kuda untuk melakukan jodan choku zuki, dan lakukan dengan tangan
kanan. Tangan kiri di depan dada.
Lakukan soto uke dengan tangan kanan, posisi tangan didepan dada.
Tangan kiri melakukan chudan gyaku zuki.
ku Pindahkan berat badan ke kaki belakang, lakukan uchi harai yang lebar
dengan kepalan tertutup. Gedan gamae.
ju Melangkah menyeberang dengan yoko kagi ashi kanan, Hadapkan kepala
ke belakang. Lakukan uchi harai dengan kepalan tangan kiri terbuka dan
lakukan zen tenkan, hidari ichiji gamae. Zanshin.
ju-ichi Tarik kaki kanan dengan mae yose ashi. Keshu dachi, chosoku, happo
moku
Hit GERAKAN
ichi, Bawa kaki kanan kedalam dengan mae yose ashi, dan lakukanuchi harai
ni, dengan tangan kiri.
Kaki kiri melakukan yoko geri kearah kiri. Tangan kanan didepan dada.
Tangan kiri tetap dalam posisi tangan ichiji gamae.
san, Silangkan kaki kiri di depan kaki kanan denganjuji ashi, dan lakukanuchi
shi harai dengan tangan kanan. Lakukan soto uke dengan tangan kiri.
Lakukan yoko geri dengan kaki kanan, tarik kembali dengan cepat untuk
membentuk posisi tsuru ashi dachi.
go, Letakkan kaki dengan arah diagonal untuk membentuk posisi jodan choku
roku, zuki, dan lakukan dengan tangan kanan.
shichi
Tangan kiri melakukan chudan gyaku zuki.
Posisi kokutsu dachi dan lakukan jodan modori zuki kanan.
hachi, Lakukan keri age kanan dan ditarik secepatnya keposisi semula.
ku Tarik keluar kaki kanan, putar badan ke kiri dengan han tenkan sambil
melakukan uchi harai dengan tangan kiri. Posisi hidari ichiji gamae.
Zanshin.
ju Tarik kaki kanan kedalam dengan mae yose ashi. Kesshu dachi, chosoku,
happo moku. Gassho rei.
Hit GERAKAN
ichi, Maju ke depan dengan mae chidori ashi kiri, lakukan jodan zuki tangan kiri.
ni, Tangan kanan didepan dada.
Tangan kanan melakukan chudan gyaku zuki. Tangan kiri didepan dada.
san, Mundur kebelakang dengan jun sagari kanan, lakukan soto uke dengan
shi tangan kanan dan uchi uke diikuti dengan uchi othosi uke tangan kiri
untuk menyelesaikan gerakan nio uke.
Tetap dalam nio gamae, lakukan keri age kiri dan secepatnya kaki ditarik
ke posisi semula. Posisi ichiji gamae. Zanshin.
go, Hadapkan kepala kebelakang. Melangkah menyeberang dengan yoko kagi
roku ashi kiri, lakukan zen tenkan.
Putaran selesai, rubah gedan gamae menjadi chudan gamae.
Catatan : Ulangi ke-6 langkah tersebut dari sisi kanan, gerakan diselesaikan dengan
menarik kaki belakang dengan mae yose ashi. Kesshu dachi, chosoku, happo
moku
Hit GERAKAN
ichi, Maju kedepan dengan chidori ashi kiri dan lakukan uchi uke kiri sambil
ni, menghindar dengan yoko furimi. Tangan kanan didepan dada.
san Lakukan chudan gyaku zuki. Tangan kiri didepan dada.
Lakukan gyaku geri dan secepatnya kembalikan kaki ke posisi semula.
shi, Melangkah kebelakang dengan jun sagari, lakukan shita uke kiri. Tangan
go kanan didepan dada.
Lakukan keri age kiri dan kaki dikembalikan ke posisi semula secepatnya.
Hidari ichiji gamae. Zanshin.
roku, Hadapkan kepala kearah kanan. Kaki kiri dibawa keluar, lakukanhan
shichi tenkan untuk menghadap kekanan.
Chudan gamae
Catatan : Ulangi lagi ke-7 langkah tersebut dengan posisi kanan, setiap kali diakhiri
dengan memutar kearah kanan. Setelah kita menghadap ke arah awal, tarik
kaki kiri kedepan dengan mae yose ashi. Kesshu dachi, chosoku, happo moku.
BYAKUREN DAI-IKKEI
Persiapan : Kesshu dachi, chosoku, happo moku. Tarik kaki kanan kedalam dengan
hiki ashi. Posisi taiki gamae
Hit GERAKAN
ichi, Maju dengan chidori ashi kiri dan lakukan uchi uke kiri. Tangan kanan
ni, didepan dada.
san
Secepatnya lakukan shuto giri kiri untuk menyelesaikan pola bertahan
dan serangan balasan.
Tangan kanan chudan choku zuki. Tangan kiri didepan dada.
shi, Mundur kebelakang dengan jun sagari kanan, lakukan shita uke kiri.
go Tangan kanan didepan dada.
Keri age kiri, secepatnya kaki dikembalikan keposisi semula.
roku, Hadapkan kepala kebelakang. Melangkah menyeberang dengan yoko kagi
shichi ashi kiri, lakukan zen tenkan.
Migi taiki gamae.
Catatan: Ulangi dengan posisi kanan, tetapi selesaikan dengan hidari ichiji gamae
bukan taiki gamae
Hit GERAKAN
ichi, Maju kedepan dengan sashi kae ashi kiri, lakukan soto uke kanan
ni, bersamaan lakukan jodan zuki kiri.
san Tangan kanan melakukan chudan gyaku zuki. Zenkutsu dachi.
Pindahkan berat tubuh ke kaki kanan, lakukan shita uke kiri. Ichiji gamae.
Kokutsu dachi.
shi, Melangkah kedepan sedikit dengan kaki kiri, lakukanuchi uke kiri.
go, Tangan kiri tetap pada posisi uchi uke disebelah kanan wajah, lakukan
roku chudan gyaku zuki kanan.
Tanpa merubah posisi gamae tubuh bagian atas, lakukan gyaku geri
dengan kaki kanan dan secepatnya ditarik kembali ke posisi semula.
shichi, Kokutsu dachi dan lakukan shita uke kiri.
hachi
Tetap dengan hidari ichiji gamae, turunkan pusat keseimbangan kita
(rendahkan posisi pinggul) dan lakukan migi ken uke.
ku Hadapkan kepala ke arah kanan. Melangkah keluar dengan yoko kagi ashi
kiri, lakukan migi han tenkan dan migi uchi othosi. Migi gedan gamae.
Zanshin.
Catatan: Lakukan ko manji ken ke-4 arah sebelum diakhiri. Juga dilakukan dengan
ryu-o ken atau tan-en embu dari salah satu tehnik-tehnik ryu-kei yang
dimasukan pada langkah ke-2 dan ke-4
Hit GERAKAN
ichi, Maju dengan sashi kae ashi dan lakukan kagi te shuho dengan tangan
ni kanan. Tangan kiri dalam posisi chudan gamae.
Lakukan ura te uchi kearah mata dan kembalikan tangan keposisi
semula.
san, Kaki kanan maju kedepan dengan mae yose ashi, dan lakukan kote nuki
shi dengan tangan kanan.
Dari titik pelepasan tangan kanan, lakukan ura ken ke arahsango dan
yongo. Tangan kiri didepan dada.
go Melangkah kekanan dengan kagi ashi, lakukan hidari chudan choku zuki.
Tangan kanan didepan dada.
roku, Maju kedepan dengan fumikomi ashi kiri sambil menghindar dengan
shichi yoko furimi kiri lakukan migi jodan choku zuki. Tangan kiri didepan dada.
Migi ichiji gamae dan putar kaki kiri dengan yoko kagi ashi untuk
melakukan migi mawashi geri. Tarik kaki secepatnya untuk menuju
posisi juji ashi sagari.
hachi Melangkah mundur dengan migi hiraki sagari sambil melakukan hidari
shita uke. Hidari ichiji gamae. Zanshin.
ku Tarik kaki kanan dengan mae yose ashi. Kesshu dachi, Chosoku, happo
moku. Gasho rei
Hit GERAKAN
ichi, Maju dengan sashi kae ashi dan lakukan kagite shuho dengan tangan
ni kanan terbuka, posisi didada.
Tangan kiri melakukan atemi (shuto kiri) didalam posisichudan gamae
san, Tangan kanan melepas kearah depan dengan cara sikut diarahkan
shi kedepan atas, telapak tangan digerakkan kebelakang (sikut sebagai
poros).
Tangan kanan melakukan kumade zuki kearah depan, kaki kiri chidori
ashi dan tangan kanan soto uke, tangan kiri nio uke.
go Hadapkan kepala untuk melihat arah berlawanan, lalu melangkah
menyeberang dengan yoko kagi ashi kanan dan melakukan zen ten kan,
hidari chudan gamae, zanshin.
Catatan: Lakukan ryu o ken dai nikei ke-2 arah sebelum diakhiri
RYU NO KATA
Persiapan : Lakukan gyaku kote tanpa pasangan (Tandoku).
1. “Tiga intisari ken (gi, jutsu, ryaku)” mengacu pada seseorang mulai yang
mempelajari suatu seni hingga titik pelajaran yang paling mendasar.
2. Unsur pertama, gi memperoleh teknik yang akan berlaku sebagai fondasi;
kemudian jutsu belajar bagaimana menggabungan dan menggunakan teknik-teknik
sebagai suatu kemampuan; dan ryaku melatih kebijaksanaan dalam menggunakan
teknik-teknik dan kemampuan secara efektif.
Proses latihan
Tiga inti
ken
Jutsu Penerapan teknik-teknik
(Keahlian)
➢ Apakah gi, jutsu dan ryaku (tiga hal pokok ken) itu?
(1) Apakah gi itu? ( )
Gerakan-gerakan yang menggunakan lengan, kaki dan bagian lain dari tubuh.
Sebagai contoh, gi bisa berarti gerakan tubuh yang mendasar, seperti cara-cara
memukul, menendang, menahan atau membanting.
(2) Apakah jutsu itu? ( )
Cara penerapan gi yang dilatih dengan baik. Jutsu merupakan kemampuan terlatih
untuk secara wajar dan efektif mempraktekan teknik-teknik yang diperoleh pada
saat yang tepat dan dalam situasi yang tepat.
(3) Apakah ryaku itu? ( )
Ryaku mengacu pada bagaimana menggunakan gi dan jutsu; mengorganisir dan
kemampuan teknik-teknik dan kemampuan untuk menggunakannya hingga
maksimum. Teknik-teknik dan kemampuan saja tidak mungkin mengalahkan
Ryaku Jutsu Gi
Proses dalam
melakukan Strategi Gabungkan Lakukan teknik-
tindakan mendapatkan teknik-teknik teknik segera
posisi atas yang anda ketahui
Kata kunci
• Gi, jutsu, ryaku
• Penuh akal
1. Berlatihlah, dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan jiwa (shin ryoku) anda,
kekuatan ki (ki ryoku), dan kekuatan fisik (tai ryoku): bertujuan untuk
menggabungkan masing-masing kekuatan dengan yang lainnya; serta bertujuan
mampu mengambil tindakan sesegera mungkin.
2. Merasakan gerakan penyerangan dan pembelaan diri adalah pekerjaan daya pikir
(shin). Semangat berusaha untuk menaklukkan seorang lawan adalah cara kerja ki.
Menaklukkan lawan dengan menerapkan teknik-teknik adalah pekerjaan tubuh
(tai).
3. Siapapun yang berlatih Shorinji Kempo perlu mengembangkan intuisi mereka dan
mengembangkan keberanian (keteguhan hati) untuk selalu dapat menanggapi
dengan perasaan tenang terhadap heijoshin setiap saat.
1. Dalam setiap aspek Shorinji Kempo merupakan disiplin untuk melengkapi sisi
kemanusiaan seseorang dan langkah yang bertujuan untuk mengembangkan
karakter seseorang. Sebagai alasan spiritual ini seseorang pada dasarnya tidak
harus merupakan orang yang memulai serangan.
2. Dalam mencapai seni ini, penting untuk menempatkan seseorang pada posisi yang
unggul terhadap lawan — hal ini disebut sen (inisiatif). Seseorang harus mencapai
sen dalam latihan berpasangan dan berlatih pengendalian sen setiap dalam latihan.
3. Dalam wujud eksternal, ada tiga macam inisiatif: Sen, go no sen dan sen no sen.
Penting untuk melatih kemampuan mengendalikan sen tanpa memandang
waktunya.
(tai no sen)
Sen
Gerakan secara bersamaan dengan
gerakan lawan
menunjukkan
Sen go no sen
(machi no sen)
Gunakan disintegrasi gerakan lawan
`
Sen sen no sen
(sensen no sen)
Lepaskan teknik sendiri sebelum
lawan memulai teknik
Sen ki no sen
Kata kunci
o sen, go no sen, sen no sen
o ki no sen
1. Energi ki mengisi tubuh, dan ketika ki muncul dalam postur fisik (ekspresi, sikap,
kuda-kuda dan sebagainya), disebut kisei. Energi ki yang ditunjukkan dalam dan
sebagai suara disebutg kiai.
Energi ki yang mengisi tubuh Energi ki yang mengisi tubuh kiai yang tidak
yang memanifestasikan sendiri yang di manifestasikan dengan diteriakan
dalam postur fisik suara (hanya ditekan)
TINGKAT AKHIR
Kata kunci
o Turunkan ki kebawah ke dalam tanden
o Kisei
o Kiai yang ”dikeluarkan”
o Fukumi kiai
(1) Shorinji Kempo didirikan oleh Doshin So di Jepang setelah masa perang
Kata kunci
o Jiko kakuritsu ......... pembentukan diri
o Shin shin ichinyo …...tubuh dan pikiran dalam satu wujud
o Jita kyoraku ...........Kebahagiaan bersama antara kita dengan orang lain
➢ Pengembangan Organisasi
Pada lahun 1947, ketika Jepang berada dibawah Kekuasaan Tentara Sekutu setelah
kekalahannya, Kaiso mendriikan Shorinji Kempo dengan misi ”membangun kembali”
negara dengan menyadarkan penduduknya. Tahun berikutnya, ia membentuk Nippon
Hoppa Shorinji Kempo Kai. Pada waktu yang sama, Kaiso memperoleh pengesahan
untuk membentuk organisasi keagamaan yang disebut Komanji Kyodan, suatu nama
yang terinspirasi dari masyarakat penderma (Hong Wan Kai atau Masyarakat Manji
Merah) yang ia temui selama berada di Cina. Kemudian, pada bulan Desember 1951,
ketika terbit Undang-undang Baru bagi
Badan Keagamaan (Shin Shukyo Hojin Ho),
maka organisasi ini menjadi Kongo Zen
Sohonzan Shorinji. Pada saat itu kebanyakan
anggota baru adalah karyawan Departemen
Mesin Industri Kereta Api Nasional Jepang
(kini Perusahaan Angkutan Kereta Api
Jepang), anggota Pasukan Polisi Zentsuji
(kini Tentara Pertahanan), dan pelajar-
pelajar di sekolah menengah umum
terdekat. Tidak lama kemudian — orang-
orang ini mendapat pekerjaan, dialihkan
atau memasuki perguruan tinggi — Shorinji
Kempo tersebar di seluruh negeri.
Pada bulan April 1956, Nihon Shorinji Bugei Semmon Gakko Shorinji Kempo menerima
sertifikat sebagai lembaga pendidikan latihan kepemimpinan Shorinji Kempo. Dua tahun
kemudian, sekolah tersebut mengubah namanya menjadi Nihon Shorinji Budo Semmon
Gakko (Akademi Budo Shorinji Jepang), dan dengan berjalannya waktu, sekolah
tersebut membentuk kursus budo penuh waktu dan berbagai kursus tambahan (Bekka)
di daerah regional diseluruh negeri, melakukan usaha keras dalam mendidik pemimpin-
pemimpin Shorinji Kempo. Pada bulan April 2002, Shorinji Kempo membuka kursus
tingkat sekolah menengah umum untuk mengembangkan tercapainya secara praktis
pendidikan Shorinji, dan pada bulan April 2003, Shorinji Kempo membentuk kurikulum
Manajemen Kreatif bersamaan dengan program tekniknya; nama sekolah tersebut
berubah untuk menunjukkan hal ini, menjadi Semmon Gakko Zenrin Gakuen (Sekolah
Tinggi Gakuen Zenrin).
Kata kunci
o Nippon Hoppa Shorinji Kempo Kai, Komanji Kai (1948)
o Kongo Zen Sohonzan Shorinji (1951)
o Nihon Shorinji Begi Semmon Gakko (Akademi Budo Shorinji Jepang) (1958)
o Organisasi Shorinji Kempo Dunia (WSKO)
o Zaidan Hojin Shorinji Kempo Remmei (Yayasan Federasi Shorinji Kempo) (1992)
o Semmon Gakko Zenrin Gakuen (Sekolah Tinggi Gakuen Zenrin) (2003)
o Shorinji Kempo Group
Selama ini terdapat lambang yang berbeda untuk Organisasi Shorinji Kempo di Asia
(yang memakai lambang “Tate Manji”) dan yang di Eropa dan Amerika yang memakai
lambang “Tate Ken”.
Dalam upaya pengembagan Shorinji Kempo ke Negara-negara di luar Asia, ternyata
lambang “Tate Manji” sulit untuk diterima oleh masyarakat setempat, karena sering
diasosiasikan dengan lambang Haken Kreuz milik Nazi Jerman. Lagi pula sangat ironis
bahwa Shorinji Kempo yang “satu” mengapa memiliki “dua lambang”.
Lambang baru berupa dua lingkaran yang menyatu dengan tetap didasari filosopi
Shorinji Kempo yakni kasih, sayang, keadilan, keberanian.
Lambang bilbila diputar dalam konsentrasi kita, akan menjadi lingkaran suatu yang
dipersatukan sebagaimana hukum alam semesta. Kita memilih dua lingkaran
karena itu adalah perlambang /gambaran dari yin dan yang, bumi dan langit, diri dan
orang lain; kekuatan dan kasih sayang; jiwa dan raga; ken dan zen sebagai penjabaran
keselarasan dan . Dengan telah memiliki “satu” lambang kesatuan maka upaya
proteksi terhadap ajaran dan kekayaan intelektual Shorinji Kempo diseluruh dunia
dapat terlaksana.
Shorinji Kempo dibentuk oleh Kaisho Doshin So di Jepang pada tahun 1947 dengan
metode yang unik dan original, terdiri dari “pelajaran”, “penguasaan teknik”, dan
“system pendidikan”.
Shorinji Kempo berbeda dengan Shaolin Wushu/Shaolin Chen dalam tujuan dan
tekniknya. Demikian pula Shongshan Shaolin-si, kuil berumur 1500 tahun di China
tempat yang di duga asal mula Zen Buddhisme tentu berbeda dengan Shohonzen
Shorinji Kempo.
Memperkenalkan Shaolin Wushu yang berasal dari Shongshan Shaolin-si dengan nama
Shorinji kempo atau sebaliknya, dapat mengganggu masing-masing organisasi yang
wajib dihormati sesuai dengan sejarah dan hasil karyanya. Dalam rangka menghormati
hak intelektual pihak lain, maka kita wajib menarik batas dan berkonsentrasi kepada
upaya untuk tidak mengganggu properties pihak manapun.
hanging scroll
Kihon ( Landasan) :
Landasan dasar teknis Shorinji Kempo terbagi dalam 6 (enam) grup, yakni :
1. Tai gamae : Kuda-kuda
2. Tai Sabaki : Pergerakan seluruh badan
3. Sokui ho : Penempatan kaki dan telapak
4. Unpo ho : Gerakan kaki dan telapak
5. Kogi : Teknik serangan
6. Bogi : Teknik bertahan
Disamping 6 (enam) grup tersebut, terdapat grup ketujuh yang disebut shuho (metode pertahanan)
yang tidak dilatih sebagai teknik tersendiri.
Semua dan setiap latihan akan melibatkan gerakan ke-enam grup tersebut.
Untuk mendapatkan kemahiran teknik, tiap orang wajib menguasai komponen utama yang
membentuk teknik tersebut. Untuk latihan itu, peperlu mengetahui nama grupnya. Berikut adalah
petunjuk untuk mempermudah mengenalnya.
1. Tai gamae : selalu berakhir dengan gamae
2. Sokui ho : selalu berakhir dengan dachi
3. Unpo ho : selalu berakhir dengan ashi atau soku
4. Tai sabaki : selalu berakhir dengan mi