Anda di halaman 1dari 283

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PUTUSAN

a
NOMOR: 111/G/2021/PTUN.JKT.

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta yang memeriksa, memutus dan
menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat pertama dengan acara

do
biasasecara elektronik (e-court), telah menjatuhkan putusan sebagaimana
gu
tersebutdi bawah ini, dalam perkara antara:

1. PT. BINA SARANA MEKAR, berkedudukan di Jalan Raya Imam Bonjol, Nomor

In
A
1, Karawaci, Komplek Palem Semi, Tangerang, Banten 15116.
Diwakili oleh Hendry Widjaja, kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan
ah

lik
Direktur Utama PT. Bina Sarana Mekar, bertempat tinggal di Taman
Kebon Jeruk M.V/41, RT.005 RW.010, Kelurahan Srengseng,
am

ub
Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, selaku Direktur Utama PT.
Bina Sarana Mekar, berdasarkan Pasal 12 ayat (2) Akta Perubahan
Anggaran Dasar PT. Bina Sarana Mekar Nomor 26tanggal 5
ep
k

Desember 2007, dan disahkan oleh Surat Keputusan Menkumham


ah

R.I. Nomor:AHU-06827.AH.01.02 Tahun 2008, tanggal 12 Februari


R

si
2008 Tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar
Perseroan, sebagaimana terakhir diubah dengan Akta Pernyataan

ne
ng

Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bina


Sarana Mekar Nomor 11, tanggal 11 Oktober 2018 dan disahkan
oleh Surat Keputusan Menkumham R.I. Nomor:AHU-AH.01.03-

do
gu

0251884, tanggal 11 Oktober 2018;

Selanjutnya disebut sebagai Penggugat I;


In
A

2. ODILIA FRANCESCA ML., kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan


Wiraswasta, bertempat tinggal di Taman Kebon Jeruk Blok KI/32,
ah

lik

RT.007, RW.004, Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan,


Jakarta Barat, bertindak untuk dan atas nama sendiri dan PT. Bina
m

ub

Sarana Mekardalam jabatannya selaku Direktur PT. Bina Sarana


Mekarberdasarkan Akta Notaris Nomor 11 tentang Pernyataan
ka

Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bina


ep

Sarana Mekar tanggal 11 Oktober 2018.


ah

Selanjutnya disebut sebagai Penggugat II;


R

es

Dalam hal ini keduanya memberikan kuasa kepada:


M

ng

1. Vera W. S. Soemarwi, SH., LL.M.


on

Halaman 1 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2. Alghiffari Aqsa, S.H.

a
3. Erlangga Kurniawan, S.H., M.H.

si
4. Imanuel Gulo, S.H.*

ne
ng
5. Fauziah Indra Iswara, S.H.*

Kesemuanya Warganegara Indonesia, pekerjaan advokat pada

do
gu VWS & Partners, beralamat di Eightyeight@kasablanca Tower A
Lt.10, Unit E, Jalan Raya Casablanca, Kav. 88 Menteng Dalam,
Tebet, Jakarta Selatan, 12870, berdasarkan Surat Kuasa Khusus

In
A
Nomor 047/P-PTUN/PT-BSM/IV/21, tanggal 15 April 2021;
ah

Selanjutnya disebut sebagai PARA PENGGUGAT;

lik
M E L A W A N:
am

ub
1. TIM PERCEPATAN RESTRUKTURISASI PT. ASURANSI JIWASRAYA
(PERSERO), berkedudukan di Jalan Ir. H. Juanda No. 34, Jakarta Pusat;

Dalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor :


ep
k

060/KU/U/HKM/0521, tanggal 31 Mei 2021, memberikan kuasa


ah

kepada :
R

si
Nama : Feri Wibisono;

ne
ng

Kewarganegaraan: Warga Negara Indonesia (WNI);

Jabatan : Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha

do
Negara Kejaksaan Agung Republik Indonesia;
gu

beralamat di : Jalan Sultan Hasanuddin No.1 Kebayoran


Baru,Jakarta Selatan;
In
A

Dan berdasarkan Surat Kuasa Substitusi Nomor: SK-


024/G/Gtn.1/06/2021 tanggal 4 Juni 2021, Jaksa Agung Muda
ah

lik

Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Agung Republik


Indonesia, memberikan Kuasa Substitusi kepada:
m

ub

1. Nama : Ervarin Iswindyarti, S.H.


ka

Kewarganegaraan: Warga Negara Indonesia (WNI).


ep

Jabatan : Jaksa Pengacara Negara;


ah

2. Nama : Ramos Harifiansyah, S.H..


R

es

Kewarganegaraan: Warga Negara Indonesia (WNI).


M

ng

Jabatan : Jaksa Pengacara Negara;


on

Halaman 2 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3. Nama : Murni Yanti, S.H.

a
Kewarganegaraan: Warga Negara Indonesia (WNI).

si
Jabatan : Jaksa Pengacara Negara;

ne
ng
4. Nama : Joni Wijaya, S.H.

Kewarganegaraan: Warga Negara Indonesia (WNI).

do
gu Jabatan : Jaksa Pengacara Negara;

5. Nama : Febby Irwani, S.H.

In
A
Kewarganegaraan: Warga Negara Indonesia (WNI).

Jabatan : Jaksa Pengacara Negara;


ah

lik
Kesemuanya memilih kedudukan di Kantor Kejaksaan Agung
Republik Indonesia, di Jalan Sultan Hasanuddin No.1 Kebayoran
am

ub
Baru,Jakarta Selatan;

Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT I;


ep
k

2. PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO), berkedudukan di Jalan Ir. H.


ah

Juanda No. 34, Jakarta Pusat, Diwakili oleh Indra Widjaja,


R

si
kewarganegaraan Indonesia, Jabatan Direktur Pemasaran Korporat
di PT. Asuransi Jiwasraya (Persero), beralamat di Jalan Ir. H.

ne
ng

Juanda No. 34, Jakarta Pusat, berdasarkan Pasal 11 ayat 2 angka 1


Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT. Asuransi Jiwasraya

do
(Persero) Nomor 74 tanggal 18 Nopember 2009, sebagaimana
gu

terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT.


Asuransi Jiwasraya (Persero) Nomor 110 tanggal 29 Maret 2019,
In
A

dan disahkan oleh Surat Keputusan Menkumham R.I. Nomor:AHU -


AH.01.03-0183710, tanggal 2 April 2019;
ah

lik

Dalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor :


00065/KU/U/HKM/0621, tanggal 15 Juni 2021, memberikan kuasa
m

ub

kepada:

Nama : Feri Wibisono;


ka

ep

Kewarganegaraan: Warga Negara Indonesia (WNI);


ah

Jabatan : Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha


R

Negara Kejaksaan Agung Republik Indonesia;


es

beralamat di : Jalan Sultan Hasanuddin No.1 Kebayoran


M

ng

Baru,Jakarta Selatan;
on

Halaman 3 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Dan berdasarkan Surat Kuasa Substitusi Nomor: SK-

a
027/G/Gtn.1/06/2021 tanggal 21 Juni 2021, Jaksa Agung Muda

si
Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Agung Republik
Indonesia, memberikan Kuasa Substitusi kepada:

ne
ng
1. Nama : Agus Sugianto Sirait, S.H., M.H.

Kewarganegaraan: Warga Negara Indonesia (WNI).

do
gu Jabatan : Jaksa Pengacara Negara;

2. Nama : Dr. Lia Pratiwi, S.H. M.H.

In
A
Kewarganegaraan: Warga Negara Indonesia (WNI).
ah

lik
Jabatan : Jaksa Pengacara Negara;

3. Nama : Prautani Wira Swasudala, S.H.


am

ub
Kewarganegaraan: Warga Negara Indonesia (WNI).

Jabatan : Jaksa Pengacara Negara;


ep
k

4. Nama : Nurcahyani Bimbing Pulungan, S.H.


ah

Kewarganegaraan: Warga Negara Indonesia (WNI).


R

si
Jabatan : Jaksa Pengacara Negara;

ne
5. Nama : Adam Hasan Saputra, S.H.
ng

Kewarganegaraan: Warga Negara Indonesia (WNI).

do
gu

Jabatan : Jaksa Pengacara Negara;

Kesemuanya memilih kedudukan di Kantor Kejaksaan Agung


Republik Indonesia di Jalan Sultan Hasanuddin No.1 Kebayoran
In
A

Baru,Jakarta Selatan;
ah

Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT II;


lik

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tersebut, telah membaca dan


memperhatikan:
m

ub

1. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor: 111/PEN -


ka

DIS/G/2021/PTUN.JKT, tanggal 17 Mei 2021, tentang Penetapan Lolos


ep

Dismissal Proses;
ah

2. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor: 111/PEN-


R

MH/2021/PTUN.JKT, tanggal 17 Mei 2021, tentang Penunjukan Susunan


es
M

Majelis Hakim;
ng

on

Halaman 4 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3. Surat Penunjukan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor:

a
111/PEN-PPJS/2021/PTUN.JKT, tanggal 17 Mei 2021, tentang Penunjukan

si
Panitera Pengganti dan Jurusita Pengganti;

4. Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor: 111/PEN-PP/2021/PTUN.JKT,

ne
ng
tanggal 17 Mei 2021, tentang Penetapan Hari Pemeriksaan Persiapan;

5. Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor: 111/PEN-HS/2021/PTUN.JKT,

do
gu
tanggal 14 Juni 2021, tentang Penetapan Hari Sidang;

6. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor : 111/PEN-

In
A
MH/2021/PTUN-JKT, tanggal 20 September 2021, tentang Penunjukan Majelis
Hakim Untuk Persidangan tanggal 20 September 2021;
ah

lik
7. Penetapan Nomor : 111/G/2021/PTUN-JKT, tanggal 4 Oktober 2021, tentang
Penetapan tidak diterimanya permohonan dari Silvi Mediawatidan Vera Retno
am

ub
Juwitauntuk ikut serta/masuk sebagai pihak dalam proses pemeriksaan
perkara ini; ep
8. Telah membaca berkas perkara, mendengarkan keterangan saksi, pendapat
k

ahli dan keterangan para pihak yang bersengketa di persidangan;


ah

DUDUK PERKARA
R

si
Bahwa Para Penggugat telah mengajukan gugatan tertanggal 30 April

ne
ng

2021yang didaftar pada sistem informasi Pengadilan (aplikasie-Court Mahkamah


Agung Republik Indonesia) di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta pada tanggal 30 April 2021dengan Register Perkara Nomor:

do
gu

111/G/2021/PTUN.JKT, gugatan mana telah dilakukan perbaikan untuk terakhir


kalinya pada tanggal 14 Juni 2021, yang pada pokoknya mengemukakan alasan -
In
A

alasan sebagai berikut:

I. OBJEK SENGKETA;
ah

lik

Bahwa Keputusan Tata Usaha Negara (“KTUN”) yang menjadi Objek Sengketa
dalam perkara a quoadalah:
m

ub

1. Surat Nomor 00001/S/T/BRS/0121 tertanggal 4 Januari 2021, hal


Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis, selanjutnya disebut “Objek
ka

ep

Sengketa I”;

2. Surat Nomor 00060/S/T/BRS/0121 tertanggal 20 Januari 2021, hal


ah

Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis, selanjutnya disebut “Objek


R

es

Sengketa II”;
M

ng

on

Halaman 5 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3. Surat Nomor 00114/S/T/BRS/0221 tertanggal 5 Februari 2021, hal

a
Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis, selanjutnya disebut “Objek

si
Sengketa III”;

4. Surat Nomor 00039/S/BRS/0321 tertanggal 07 April 2021, perihal Informasi

ne
ng
Perpanjangan Restrukturisasi, selanjutnya disebut “Objek Sengketa IV”;

5. Surat Nomor 00041/S/BRS/0321 tertanggal 07 April 2021, perihal Informasi

do
gu Perpanjangan Restrukturisasi, selanjutnya disebut “Objek Sengketa V”;

Selanjutnya Objek Sengketa I, Objek Sengketa II, Objek Sengketa III, Objek

In
A
Sengketa IV dan Objek Sengketa V, secara bersama–sama cukup disebut
dengan “Objek Sengketa”. Adapun penjelasan mengenai unsur–unsur Objek
ah

lik
Sengketa sebagai KTUN, akan dijelaskan pada bagian selanjutnya;

II. Objek Sengketa Memenuhi Unsur KTUN;


am

ub
1. Bahwa menurut Peraturan Perundang–undangan yang mengatur men gen ai
Praktik Peradilan Tata Usaha Negara dan Administrasi Pemerintahan,
ep
kualifikasi KTUN yang dapat menjadi objek sengketa, mengacu pada Pasal
k

1 Angka 9 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009


ah

Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986


R

si
Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, selanjutnya disebut “UU Pratu n No.
5/1986 Jo. No. 51/2009”Jo. Pasal 1 Angka 7 dan Pasal 87 Undang–Undang

ne
ng

Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi


Pemerintahan, selanjutnya disebut “UU No. 30/2014”, yang menjelaskan

do
gu

pengertian KTUN sesuai kutipan berikut:

Pasal 1 Angka 9 UU Pratun No. 5/1986 Jo. UU No. 51/2009;


In
A

Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis


yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara
ah

yang berisi tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan


lik

peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat


konkret, individual, dan final, yang menimbulkan akibat hukum
m

ub

bagi seseorang atau badan hukum perdata.


ka

Pasal 1 Angka 7 UU No. 30/2014;


ep

Keputusan Administrasi Pemerintahan yang juga disebut


ah

Keputusan Tata Usaha Negara atau Keputusan Administrasi


R

Negara yang selanjutnya disebut Keputusan adalah ketetapan


es

tertulis yang dikeluarkan oleh Badandan/atau Pejabat


M

ng

Pemerintahan dalam penyelenggaraan pemerintahan.


on

Halaman 6 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pasal 87 UU No. 30/2014

a
Dengan berlakunya Undang-Undang ini, Keputusan Tata Usaha

si
Negara sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nom or 5
Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana

ne
ng
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 dan
Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 harus dimaknai sebagai:

do
gu a. penetapan tertulis yang juga mencakup tindakan faktual;

b. Keputusan Badan dan/atau Pejabat Tata Usaha Negara di

In
A
lingkungan eksekutif, legislatif, yudikatif, dan penyelenggara
negara lainnya;
ah

lik
c. berdasarkan ketentuan perundang-undangan dan AUPB;

d. bersifat final dalam arti lebih luas;


am

ub
e. Keputusan yang berpotensi menimbulkan akibat hukum;
dan/atau
ep
f. Keputusan yang berlaku bagi Warga Masyarakat.
k
ah

2. Berdasarkan kutipan pasal di atas, diketahui bahwa kualifikasi KTUN h aru s


R
memenuhi unsur-unsur (1) Penetapan Tertulis, (2) Dikeluarkan oleh

si
Badan/Pejabat TUN, (3) Berisikan Tindakan Hukum Tata Usaha Negara

ne
ng

Bersifat: (a) Konkret, (b) Individual, dan (c) Final, serta Menimbulkan Akibat
Hukum bagi Para Penggugat sebagai badan hukum perdata.Berkaitan
penjelasan tersebut, pemenuhan unsur–unsur Objek Sengketa sebagai

do
gu

KTUN dijelaskan pada pembahasan berikut:

2.1 Objek Sengketa merupakan Penetapan Tertulis;


In
A

1) Sebagaimana dijelaskan dalam Penjelasan Pasal 1 Angka 3 Undang-


UndangRepublik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan
ah

lik

Tata Usaha Negara, selanjutnya disebut“UU Pratun No. 5/1986”;

2) Istilah "penetapan tertulis" terutama menunjuk kepada isi dan bukan


m

ub

kepada bentuk keputusan yang dikeluarkan oleh Badan atau


Pejabat Tata Usaha Negara. Keputusan itu memang diharuskan
ka

ep

tertulis, namun yang disyaratkan tertulis bukanlah bentuk formaln ya


seperti surat keputusan pengangkatan dan sebagainya. Persyaratan
ah

tertulis itu diharuskan untuk kemudahan segi pembuktian. Oleh


R

karena itu sebuah memo atau nota dapat memenuhi syarat tertulis
es
M

tersebut dan akan merupakan suatu Keputusan Badan atau Pejabat


ng

on

Halaman 7 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tata Usaha Negara menurut Undang-undang ini apabila sudah

a
jelas:

si
a. Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara mana yang
mengeluarkannya;

ne
ng
b. maksud serta mengenai hal apa isi tulisan itu; dan

do
gu c. kepada siapa tulisan itu ditujukan dan apa yang ditetapkan di
dalamnya.

3) Sesuai penjelasan di atas dan memperhatikan kutipan Objek

In
A
Sengketa, maka dapat diketahui bahwa Objek Sengketa telah
memenuhi unsur Penetapan Tertulis, antara lain:
ah

lik
a. Objek Sengketa I, II dan III dikeluarkan oleh Tergugat I dan
Tergugat II. Sedangkan Objek Sengketa IV dan V dikeluarkan
am

ub
oleh Tergugat II;

b. Maksud dan hal substansi yang disampaikan mengenai


ep
Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis kepada Para
k

Penggugat, yang didalamnya juga menetapkan tanggal cut-


ah

offsecara sepihakterhadap Polis Para Penggugat yaitu tanggal 31


R

si
Desember 2020 dan bagi Polis yang masih berstatus aktif, Nilai
Tunai akan dihitung sampai dengan tanggal 31 Desember 2020;

ne
ng

c. Objek Sengketa I, II dan IV ditujukan kepada Penggugat I,


sedangkan Objek Sengketa III dan IV ditujukan kepada

do
gu

Penggugat II;

2.2 Objek Sengketa dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat TUN;


In
A

4) Bahwa menurut Peraturan Perundang–undangan yang mengatur


mengenai Praktik Peradilan Tata Usaha Negara dan Administrasi
ah

lik

Pemerintahan, kualifikasi Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara


mengacu pada Pasal 1 Angka 8 dan Angka 12 UU Pratun No.
m

ub

5/1986 Jo. No. 51/2009Jo. Pasal 1 Angka 3 UU No. 30/2014,


sebagaimana dijelaskan sesuai kutipan berikut:
ka

ep

Pasal 1 Angka 8UU Pratun No. 5/1986 Jo. No. 51/2009,

Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara adalah badan atau


ah

pejabat yang melaksanakan urusan pemerintahan


es

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


M

ng

Pasal 1 Angka 12UU Pratun No. 5/1986 Jo. No. 51/2009


on

Halaman 8 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tergugat adalah badan atau pejabat tata usaha negara yang

a
mengeluarkan keputusan berdasarkan wewenang yang ada

si
padanya atau yang dilimpahkan kepadanya yang digugat
oleh orang atau badan hukum perdata.

ne
ng
Pasal 1 Angka 3UU No. 30/2014

Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan adalah unsur yang

do
gu melaksanakan Fungsi Pemerintahan, baik di lingkungan
pemerintah maupun penyelenggara negara lainnya.

In
A
5) Sejalan dengan ketentuan tersebut, kualifikasi Badan atau Pejabat
Tata Usaha Negara termasuk pula badan dan/atau Pejabat
ah

lik
Pemerintahan yang menjalankan fungsi pemerintahan sebagaimana
diatur dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a dan d UU No. 30/2014, sesuai
am

ub
kutipan berikut:

Pasal 4 ayat (1)UU No. 30/2014; ep


Ruang lingkup pengaturan Administrasi Pemerintahan dalam
k

Undang-Undang ini meliputi semua aktivitas:


ah

(a) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang


R

si
menyelenggarakan FungsiPemerintahan dalam lingkup
Lembaga eksekutif;

ne
ng

(d) Badan dan/atau Pejabat pemerintahan lainnya yang


menyelenggarakan Fungsi Pemerintahan yang disebutkan

do
gu

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun


1945 dan/atau undang-undang.”
In
A

Berkaitan dengan ketentuan di atas, kualifikasi Tergugat I dan Tergu gat


II sebagai Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara mengacu pada
ah

lik

pembahasan berikut:

2.2.1 Kualifikasi Tergugat I sebagai Badan atau Pejabat TUN;


m

ub

6) Memperhatikan pada Objek Sengketa I sampai III pihak-pihak yang


menandatangani Objek Sengketa tersebut, adalahTim Percepatan
ka

ep

RestrukturisasiJiwasraya PT Asuransi Jiwasraya (Persero).


ObjekSengketa I sampai III ditandatangani oleh Hexana Tri
ah

Sasongko, dalamhalinibertindakselakuKetua Tim Koordinasi dan


R

Angger P. Yuwono, Ketua Tim Solusi


es
M

JangkaMenengahRestrukturisasiPolis;
ng

on

Halaman 9 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
7) Bahwa Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya PT Asuransi

a
Jiwasraya (Persero) tersebut dibentuk oleh Menteri BUMN melalui

si
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK-
301/MBU/12/2019 tentang Pembentukan Tim Percepatan

ne
ng
Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang ditetapkan
pada tanggal 10 Desember 2019 [untuk selanjutnya disingkat SK

do
gu Tim Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero)].
Pada Diktum Kedua tugas Project Management Officer (PMO):

“(a) Menyusun Program Kerja Tim Percepatan Restrukturisasi PT

In
A
Asuransi Jiwasraya (Persero);
ah

(b) melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dalam

lik
pelaksanaan Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi
Jiwasraya (Persero);
am

ub
(c) mengimplementasikan Program Percepatan Restrukturisasi
PT Asuransi Jiwasraya (Persero);
ep
k

(d) melaporkan kepada Tim Kerja untuk hal-hal yang perlu


ah

mendapatkan arahan/keputusan dari Tim Kerja; dan


R

si
(e) melakukan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan
implementasi Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi

ne
ng

Jiwasraya (Persero).”

8) Bahwa Diktum Ke-Empat SK Tim Percepatan Restru kturisasi PT

do
gu

Asuransi Jiwasraya (Persero) menegaskan “Masa kerja Tim adalah


1 (satu) tahun sejak ditetapkannya Keputusan Menteri ini.”SK ini
In
ditetapkan pada tanggal 10 Desember 2019, dan berakhir masa
A

kerjanya pada tanggal 9 Desember 2020;


ah

9) Bahwa anggota Tim Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi


lik

Jiwasraya (Persero) yang bertugas sebagai Project Management


Office (PMO) ditetapkan dalam Lampiran SK Tim Percepatan
m

ub

Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) adalah :


ka

1) “Hexana Tri Sasongko (Direktur Utama PT Asuransi


ep

Jiwasraya (Persero), menjabat sebagai Ketua;


ah

2) Chairiah (Plt Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan Jasa


R

Survei dan Konsultan), menjabat sebagai Wakil Ketua;


es
M

3) Altius Rosimin (Staf Wakil Menteri BUMN II), menjabat


ng

sebagai Sekretaris;
on

Halaman 10 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4) Dannif Danusaputro (Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas),

a
menjabat sebagai Anggota;

si
5) Bambang Riswanda (Kepala Bidang Usaha Jasa Keuangan,
Jasa Survei dan Konsultan Ia), menjabat sebagai Anggota;

ne
ng
6) Ari Faizal (Kepala Divisi yang ditempatkan pada PT Asuransi
Jiwasraya (Persero), menjabat sebagai Anggota;

do
gu 7) Suka Edi Prasetyo (Kepala Subbidang Usaha Jasa
Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Ib-2), menjabat

In
A
sebagai Anggota;

8) Helmi Imam Satriyono (Direktur Keuangan PT Taspen


ah

lik
(Persero)), menjabat sebagai Anggota”.

10) Bahwa Menteri BUMN bertindak sebagai Ketua Tim Pengarah


am

ub
(Sterring Committee) dan Wakil Menteri BUMN II bertindak sebagai
Wakil Ketua Tim Pengarah;
ep
11) Bahwa Tergugat I dibentuk berdasarkan SK Tim Percepatan
k

Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang mempunyai


ah

tugas untuk melakukan percepatan restrukturisasi Badan Usaha Milik


R

si
Negara guna meningkatkan kinerja dan nilai Badan Usaha Milik
Negara[Diktum Kedua SK Tim Percepatan Restrukturisasi PT

ne
ng

Asuransi Jiwasraya (Persero)];

12) Bahwa berdasarkan SK Tim Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi

do
gu

Jiwasraya (Persero), Menteri BUMN membentuk Tim Percepatan


Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero);
In
A

13) Bahwa restrukturisasi oleh Tergugat I terhadap PT Asuransi


Jiwasraya (Persero) merupakan bentuk pelaksanaan Pasal 1 Angka
ah

lik

11, Pasal 72 dan Pasal 73 Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara,
selanjutnya disebut (“UU BUMN”), sesuai kutipan berikut:
m

ub

Pasal 1 Angka 11UU BUMN;


ka

ep

Restrukturisasi adalah upaya yang dilakukan dalam rangka


penyehatan BUMN yang merupakan salah satu langkah
ah

strategis untuk memperbaiki kondisi internal perusahaan


R

guna memperbaiki kinerja dan meningkatkan nilai


es
M

perusahaan.
ng

Pasal 72 UU BUMN;
on

Halaman 11 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(1) Restrukturisasi dilakukan dengan maksud untuk

a
menyehatkan BUMN agar dapat beroperasi secara

si
efisien, transparan, dan profesional.

(2) Tujuan restrukturisasi adalah untuk:

ne
ng
a. meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan;

do
gu b. memberikan manfaat berupa dividen dan pajak
kepada negara;

c. menghasilkan produk dan layanan dengan harga

In
A
yang kompetitif kepada konsumen; dan
ah

d. memudahkan pelaksanaan privatisasi.

lik
(3) Pelaksanaan restrukturisasi sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) tetap memperhatikan asas biaya dan
am

ub
manfaat yang diperoleh.

Pasal 73 UU BUMN;
ep
k

Restrukturisasi meliputi:
ah

a. restrukturisasi sektoral yang pelaksanaannya


R

si
disesuaikan dengan kebijakan sektor dan/atau
ketentuan peraturan perundang-undangan;

ne
ng

b. restrukturisasi perusahaan/korporasi yang meliputi:

do
1) peningkatan intensitas persaingan usaha, terutama
gu

di sektor-sektor yang terdapat monopoli, baik yang


diregulasi maupun monopoli alamiah;
In
A

2) penataan hubungan fungsional antara pemerintah


selaku regulator dan BUMN selaku badan usaha,
ah

lik

termasuk di dalamnya penerapan prinsip prinsip tata


kelola perusahaan yang baik dan menetapkan arah
m

ub

dalam rangka pelaksanaan kewajiban pelayanan


publik.
ka

3) restrukturisasi internal yang mencakup keuangan,


ep

organisasi/ manajemen, operasional, sistem, dan


ah

prosedur.
R

es

14) Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa


M

Pembentukan Tim Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi


ng

Jiwasraya (Persero) oleh Menteri BUMNmerupakan representasi


on

Halaman 12 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tindakan Pemerintah Republik Indonesia untuk melaksanakan

a
bagian dari fungsi pemerintahan,dalam hal inimelakukan

si
ProgramRestrukturisasi terhadapPT Asuransi Jiwasraya (Persero)
mengacu Pasal 1 Angka 11, Pasal 72 dan Pasal 73 UU BUMN;

ne
ng
15) Bahwa merujuk pada hasil penelitian tentang “Makna Pejabat Tata
Usaha Negara dalam Sengketa TUN: Studi Tentang Putusan MA RI

do
gu Tahun 2005-2011” yang dipublikasi pada situs resmi Badan Litban g
Diklat Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung Republik Indonesia,

In
dengan alamat url: https://bldk.mahkamahagung.go.id/id/puslitbang-
A
id/dok-keg-puslitbang-id/768-makna-pejabat-tata-usaha-negara-
dalam-sengketa-tun-studi-tentang-putusan-ma-ri-tahun-2005-2011.
ah

lik
Dari hasil kajian Balitbang Diklat Hukum dan Peradilan MARI
disampaikan kesimpulan sesuai kutipan berikut:
am

ub
1 “Secara normatif sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 1
angka 8 UU Peradilan TUN, maka Badan/Pejabat TUN
ep
adalah Badan atau Pejabat yang melaksanakan urusan
k

pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan


ah

yang berlaku”.
R

si
2 Dalam perkembangannya, ukuran untuk dapat disebut

ne
ng

sebagai Badan atau Pejabat TUN adalah pada fungsi yang


dilaksanakan, yakni pelaksanaan fungsi pemerintahan, bukan
ditentukan oleh nama sehari-hari ataupun kedudukan

do
gu

strukturalnya dalam salah satu lingkungan kekuasaan


negara.
In
A

3 Pejabat TUN yang ideal haruslah dimaknai sebagai siapapun


yang melaksanakan fungsi pemerintahan, oleh karenanya
ah

lik

harus tunduk pada peraturan perundang-undangan yang


berlaku, asas-asas umum pemerintahan yang baik, maupun
etika pemerintahan.”
m

ub

16) Bahwa berdasarkan penjelasan di atas, Kualifikasi Tergugat I


ka

sebagai Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara telah memenuhi


ep

Pasal 1 Angka 8 dan Angka 12 UU Pratun No. 5/1986 Jo. No.


ah

51/2009 dan Pasal 1 Angka 3UU AP No. 30/2014;


R

2.2.2 Kualifikasi Tergugat II sebagai Badan atau Pejabat TUN;


es
M

17) Bahwa kedudukan Tergugat II sebagai Badan Usaha Milik Negara


ng

(Persero) diatur khusus berdasarkan UU BUMN, dalam bagian


on

Halaman 13 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
menimbangdan penjelasan umum II, III dan penjelasanPasal 2 huruf

a
a pada UU tersebut, dijelaskanbeberapahalberikut:

si
“BUMN merupakan salah satu pelaku usaha dalam
perekonomian nasional yang diharapkan dapat melaksanakan

ne
ng
peran penting mewujudkan kesejahteraan masyarakat
sebagaimana amanat pembukaan dan Pasal 33 UUD 1945.

do
gu Atas pertimbangan tersebut, negara berupaya meningkatkan
seluruh kekuatan ekonomi nasional, termasuk melalui

In
kepemilikan unit-unit usaha tertentu yang dapat memberikan
A
manfaat sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.”
ah

Selainitu,“BUMN sebagaiagen pembangunan danpendorong

lik
terciptanya korporasi,juga mempunyai peran strategis sebagai
pelaksana pelayanan publik,penyeimbang kekuatan-kekuatan
am

ub
swasta besar, dan turut membantu pengembangan usaha
kecil/koperasi.Meskipundalamkenyataannya, tujuan tersebut
ep
dicapai dengan biaya yang relatif
k

tinggidikarenakanberbagaikendala. Karena itu, BUMN


ah

diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan pada


R

si
masyarakat sekaligus memberikankontribusi dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan membantu

ne
ng

penerimaan keuangannegara.” (Vide: Paragraf sebagian


menimbang dan penjelasan umum No. II, III dan

do
gu

penjelasanPasal 2 huruf aUU BUMN);

18) Bahwapenjelasan di atas, pada


In
A

pokoknyasejalandenganbagianmenimbang pada huruf a SK-


301/MBU/12/2019 yang menyatakanbahwa “Badan Usaha Milik
ah

Negara (BUMN) sebagaiagenpenciptaannilai dan


lik

agenpembangunanmemilikiperanstrategisuntukmendukungpertum b
uhanperekonomiannasional.”
m

ub

19) Bahwa ditinjau dari segi pembentukannya, Tergugat II merupakan


ka

Perusahaan Negara yang dibentuk berdasarkan Peraturan


ep

Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19/Prp/1960


tentang Perusahaan Negara, selanjutnya disebut (“UU No.
ah

19/1960”). Tujuan pembentukannya ditentukan dalam Pasal 4 ayat


R

es

(2) UU No. 19/1960 untuk “Turut membangun ekonomi nasional


M

sesuai dengan ekonomi terpimpin dengan mengutamakan


ng

kebutuhan rakyat dan ketenteraman rakyat dan ketenteramanserta


on

Halaman 14 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kesenjangan kerja dalam perusahaan, menuju masyarakat yang adil

a
dan makmur materiil dan spiritual.”

si
20) Bahwa sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 3 ayat (1) UU No.
19/1960, “Perusahaan negara didirikan dengan Peraturan

ne
ng
Pemerintah atas kuasa Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
undang ini.”

do
gu 21) Bahwa berdasarkan Pasal 3 ayat (1) UU No. 19/1960, maka
dibentuklah Peraturan Pemerintah Presiden Republik Indonesia

In
A
Nomor 40 Tahun 1965 tentang Pendirian Perusahaan Negara
Asuransi Jiwasraya, selanjutnya disebut (“PP No. 40/1965”) Jo.
ah

Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1969 tentang Perubahan

lik
dan Penambahan Atas Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 1965
tentang Pendirian Perusahaan Asuransi Jiwasraya. Pada Pasal 4
am

ub
ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1965 disebutkan
bahwa “Perusahaan Negara Asuransi Jiwasraya adalah badan
ep
hukum yang berhak melakukan usaha-usaha berdasarkan
k

Peraturan Pemerintah ini.”


ah

R
22) Bahwa tujuan Pemerintah Republik Indonesia mendirikan

si
perusahaan Jiwasraya ditentukan dalam Pasal 7 PP No. 40/1965

ne
yakni“Tujuan perusahaan ialah untuk turut membangun ekonomi
ng

nasional dalam lapangan perasuransian jiwa sesuai dengan


ekonomi terpimpin, dengan mengutamakan kebutuhan rakyat,

do
gu

menuju masyarakat yang adil dan makmur meteriil dan spriritual.”

23) Bahwa berdasarkan Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang Republik


In
A

Indonesia Nomor 9 Tahun 1969 tentang Penetapan Peratu ran


Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 1 Tahun 1969 tentang
ah

lik

Bentuk-Bentuk Usaha Negara Menjadi Undang-Undang, Tergugat II


merupakan Perusahaan Negara dalam bentuk Perusahaan Umum
atau disingkat PERUM adalah “Perusahaan Negara yang didirikan
m

ub

dan diatur berdasarkan ketentuan-ketentuan yang termaktub dalam


ka

Undang-Undang No. 19 Prp Tahun 1960;


ep

24) Bahwa pengalihan bentuk Perusahaan Negara Asuransi Jiwasraya


ah

menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) ditetapkan dengan


R

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 1972


es

tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Negara Asuransi Jiwasraya


M

ng

Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero), selanjutnya disebut (“PP


on

No. 33/1972”);

Halaman 15 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
25) Bahwa kedudukan Tergugat II sebagai BUMN yang berbentuk

a
Perseroan (Persero) menjalankan fungsi pemerintahan

si
sebagaimana ditegaskan oleh Putusan MK Nomor 48/PUU-XI/2013
yang dicantumkan dalam Pertimbangan Hukum halaman 226 sesuai

ne
ng
kutipan berikut:

“Berdasarkan uraian tersebut maka BHMN PT, badan usaha

do
gu milik negara (BUMN), badan usaha milik daerah (BUMD),
atau nama lain, atau yang lebih khusus lagi yang

In
menyelenggarakan amanah konstitusional dalam Pasal 31,
A
Pasal 32, dan Pasal 33 UUD 1945 adalahsebagai
kepanjangantangan dari negara dalam menjalankan sebagian
ah

lik
dari fungsi negara untuk mencapai tujuan negara, yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa, atau memajukan
am

ub
kesejahteraan umum. Oleh karena itu, dari perspektif modal
badan hukum, atau nama lain yang sejenis, yang
menjalankan sebagian dari fungsi negara tersebut, keuangan
ep
k

yang menjadi modalnya sebagian atau seluruhnya berasal


ah

dari keuangan negara. Dari perspektif ini dan fungsi badan


R

si
hukum dimaksud tidak dapat sepenuhnya dianggap badan
hukum privat.”

ne
ng

“… mahkamah juga mempertimbangkan bahwa BHMN PT


atau BUMN/BUMD merupakan kepanjangan tangan

do
gu

Pemerintah dalam menyelenggarakan fungsi pemerintahan


dalam arti luas.”
In
A

26) Bahwa Objek Sengketa IV dan Objek Sengketa V diterbitkan oleh


Tergugat II. Pejabat yang mewakili Tergugat II dalam
ah

menandatangani Objek Sengketa IV dan V adalah Plt (Pgs) Kepala


lik

Divisi Hubungan dan Dukungan Kemitraan Bancassurance, Umi


Prasetiana dan Officer Tk. V Fungsi Layanan Pelanggan
m

ub

Bancassurance, Nursalimah S.B.;


27) Bahwa pada Objek Sengketa IV dan V, Tergugat II mengakui telah
ka

ep

menerbitkan Objek Sengketa I, II dan III. Dengan demikian Tergugat


II patut dianggap sedang menyelenggarakan fungsi pemerintahan
ah

yang samasepertihalnyaTergugat I dalam hal ini Tim Percepatan


R

Restrukturisasi Jiwasraya PT Asuransi Jiwasraya (Persero),sebagai


es
M

badan atau pejabat yang dibentuk untuk melaksanakan fungsi


ng

on

Halaman 16 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pemerintahan yang diamanatkan dalam Pasal 1 Angka 11, Pasal 72

a
dan Pasal 73 UU BUMN No. 19/2003 Jo. SK-301/MBU/12/2019;

si
28) Bahwa berdasarkan penjelasan di atas, Kualifikasi Tergugat II telah
memenuhi Pasal 1 Angka 8 UU Pratun No. 5/1986 Jo. No. 51/2009

ne
ng
Jo. Pasal 1 angka 12 UU Pratun No. 5/1986 Jo. No. 51/2009 Jo.
Pasal 1 Angka 3 UU No. 30/2014;

do
gu 2.3 Objek Sengketa Merupakan Tindakan Hukum Tata Usaha Negara;

29) Bahwa Objek Sengketa yang dikeluarkan oleh Para Tergugat

In
A
merupakan bentuk dari pelaksanaan fungsi pemerintahan termasu k
dan tidak terbatas berkaitan dengan Restrukturisasi Tergugat II
ah

lik
sebagai BUMN mengacu Pasal 1 Angka 11, Pasal 72 dan Pasal 73
UU BUMN. Selainitu, sebagaimanasubstansiObjekSengketa,
am

ub
penetapantertulis juga
dimaksudkansebagaibentukpelaksanaanPasal 40 ayat (5), Pasal 41
ayat (3), Pasal 42 ayat (2)Undang-Undang Republik Indonesia
ep
k

Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian, (selanjutnya disebu t


“UU No. 40/2014tentangPerasuransian”), sesuaikutipanberikut:
ah

si
Pasal 40 ayat (5)UU No. 40/2014tentangPerasuransian;

Untukmemperolehpersetujuan, perubahankepemilikan

ne
ng

Perusahaan Perasuransiansebagaimanadimaksud pada


ayat (1) harusmemenuhiketentuan: (a)

do
gu

perubahankepemilikantersebuttidakmengurangihakPemeg
ang Polis, Tertanggung, atauPeserta, bagi Perusahaan
Asuransiatau Perusahaan Asuransi Syariah;
In
A

Pasal 41 ayat (3)UU No. 40/2014 tentangPerasuransian;


ah

Untukmemperolehpersetujuan,
lik

penggabunganataupeleburansebagaimanadimaksud pada
ayat (1) harusmemenuhiketentuan: (a)
m

ub

penggabunganataupeleburantersebuttidakmengurangihak
PemegangPolis, Tertanggung, atauPesertabagi
ka

ep

Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah,


perusahaanreasuransi, atauperusahaanreasuransisyariah;
ah

Pasal 42 ayat (2)UU No. 40/2014 tentangPerasuransian;


es

(1) Perusahaan Perasuransian yang


M

ng

menghentikankegiatanusahanyawajibterlebihdahulume
on

Halaman 17 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
laporkanrencanapenghentiankegiatanusahakepadaOto

a
ritas Jasa Keuangan.

si
(2) Perusahaan Perasuransiansebagaimanadimaksud
pada ayat (1)

ne
ng
wajibterlebihdahulumenyelesaikanseluruhkewajibanny
a.

do
gu 30) Lebihlanjutdapatdisampaikanbahwa
tindakan hukum tata usaha negara yang bersifat: (a) Konkret, (b)
Objek Sengketa berisikan

In
A
Individual, dan (c) Final, serta Menimbulkan Akibat Hukum bagi
Para Penggugat, sebagaimana penjelasan berikut:
ah

lik
a. Objek Sengketa merupakan tindakan yang konkret;

31) Sebagaimana Penjelasan Pasal 1 Angka 3 UU Pratun No. 5/1986,


am

ub
bersifat konkret, artinyaobjek yang diputuskan dalam Keputusan
Tata Usaha Negara itu tidak abstrak, tetapi berwujud, tertentu atau
dapat ditentukan. Objek Sengketa dalam perkara a quo, secara
ep
k

jelas diketahui merupakan sebuah tindakan tata usaha negara yan g


ah

berisi 2 pilihan tindakan konkret berupa:


R

si
(a) Pilihan Pertama bila Para Penggugat setuju restrukturisasi,
maka tindakan konkret yang akan dilakukan oleh Para

ne
ng

Tergugat adalah:

1) Menunda pembayaran kewajiban ke 42 Polis Penggugat

do
gu

antara 5 sampai 15 tahun,

2) Memotong hak Para Penggugat yang timbul dari 42


In
A

Polis Penggugat senilai senilai Rp223.160.449.781,00


akan dipotong net present value 40% dari 42 nilai polis
ah

seluruhnya atau setara dengan nilai pemotongan


lik

sebesar Rp. 89.264.179.912,4 (delapan puluh sembilan


milyar dua ratus enam puluh empat juta seratus tujuh
m

ub

puluh sembilan ribu sembilan ratu s dua belas koma


empat rupiah);
ka

ep

3) Memindahkan 42 polis ke entitas h ukum baru yang


bernama IFG Life;
ah

4) Memindahkan seluruh aset Tergugat II yang memiliki


es

nilai tinggi dan status hukum yang jelas ke IFG Life;


M

ng

on

Halaman 18 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
5) Mengubah polis dan menerbitkan polis baru dengan

a
kontrak baru (Asuransi JS Mantap Plus);

si
(b) Pilihan Kedua bila Para Penggugat tidak setuju
restrukturisasi, maka tindakan konkret yang akan dilakukan

ne
ng
oleh Para Tergugat adalah:

1. 42 Polis milik Para Penggugat akan tetap berada di PT

do
gu Asuransi Jiwasraya (Persero);

2. 42 Polis Para Penggugat akan diakhiri (terminasi);

In
A
3. Hubungan hukum antara Para Penggugat dengan
Tergugat II timbul karena perjanjian antara Para
ah

lik
Penggugat dengan Tergugat II yang didasarkan pada
ke-42 Polis. Tergugat I akan mengubah hubungan
am

ub
hukum menjadi utang piutang antara Para Penggugat
dengan Tergugat II. Penentuan utang piutang dengan
jangka waktu pembayaran yang tidak jelas;
ep
k

4. Penyelesaian pembayaran utang piutang dari 42 Polis


ah

diambil dari aset Tergugat II yang tidak clear and clean;


R

si
5. Melikuidasi Tergugat II;

ne
ng

32) Bahwa berdasarkan uraian di atas, keputusan Para


Tergugatmerupakan tindakan konkret yang berdampak merugikan
badan hukum perdata, in casu Penggugat I, dan Penggugat II;

do
gu

b. Objek Sengketa ditujukan kepada individu;

33) Sesuai Penjelasan Pasal 1 Angka 3 UU Pratun No. 5/1986, bersifat


In
A

individual artinya Keputusan Tata Usaha Negara itu tidak ditujukan


untuk umum, tetapi tertentu baik alamat maupun hal yang dituju.
ah

lik

Kalau yang dituju itu lebih dari seorang, tiap-tiap nama orang yang
terkena keputusan itu disebutkan;
m

ub

34) Berkaitan dengan itu, sebagaimana penjelasan pada alamat tertuju


yang dimuat pada Objek Sengketa, secara jelas Objek Sengketa
ka

ep

tidak ditujukan untuk umum, tetapi tertentu hanya kepada Para


Penggugat selaku pemegang 42 polis yang diterbitkan oleh
ah

Tergugat II;
R

es

c. Objek Sengketa merupakan tindakan Tata Usaha Negara yang bersifat


M

final;
ng

on

Halaman 19 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
35) Sebagaimana dijelaskan dalam Penjelasan Pasal 1 Angka 3 UU

a
Pratun No. 5/1986, bersifat final artinya sudah definitif dan

si
karenanya dapat menimbulkan akibat hukum. Keputusan yang
masih memerlukan persetujuan instansi atasan atau instansi lain

ne
ng
belum bersifat final karenanya belum dapat menimbulkan suatu hak
atau kewajiban pada pihak yang bersangkutan;

do
gu 36) Bahwa Objek Sengketa ditetapkan oleh Para Tergugat, sudah
melalui persetujuan Otoritas Jasa Keuangan. Sehingga Objek

In
Sengketa yang disampaikan kepada Para Penggugat merupakan
A
sebuah keputusan tata usaha negara yang final;
ah

37) Bahwa jangka waktu yang ditetapkan oleh Para Tergugat dalam

lik
Objek Sengketa I, II, III, IV, dan V telah berakhir. Dengan
berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam Objek Sengketa
am

ub
yaitu 16 Apil 2021, maka berdasarkan Pasal 1 Angka 3 UU Pratun
No. 5/1986, Objek Sengketa telah menimbulkan hak atau kewajiban
ep
pada Para Penggugat;
k

d. Objek Sengketa menimbulkan akibat hukum bagi Para Penggugat;


ah

si
38) Bahwa sebagaimana penjelasan Objek Sengketa yang merupakan
tindakan konkret (videPoin a dalam dalil Gugatan nomor 31,

ne
ng

halaman 12-13) kedua opsi yang menjadi kebijakan restrukturisasi


polis yang telah diputuskan oleh Para Tergugat, menimbulkan

do
akibat hukum bagi Para Penggugat, bila Para Penggugat setuju,
gu

maka Para Penggugat akan kehilangan 40% nilai Polis Para


Penggugat saat ini atau net present value, Sedangkan bila Para
In
A

Penggugat tidak setuju, maka 42 Polis Para Penggugat akan


diakhiri (terminasi) secara sepihak serta tidak dapat mendasarkan
ah

lik

Klaimnya sesuai Polis yang berlaku hingga saat ini;

39) Selain itu, segala hak Para Penggugat atas Klaim Nilai Tunai dan
m

ub

manfaat akan diubah secara sepihak menjadi utang piutang antara


Para Penggugat dengan Tergugat II, dengan jangka waktu
ka

pembayaran yang tidak jelas. Bahkan, penyelesaian pembayaran


ep

utang piutang yang timbul dari 42 Polis, diambil dari aset Tergugat II
ah

yang tidak clearandclean. Pilihan tersebut menimbulkan akibat


R

hukum yang merugikan bagi Para Penggugat;


es
M

3. Bahwa Objek Sengketa dalam perkara a-quo merupakan KTUN yang


ng

melebur. Selain itu, Objek Sengketa I sampai III maupun Objek Sengketa IV
on

Halaman 20 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dan V merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan erat, sehingga dapat

a
disatukan dalam satu perkara, pandangan tersebut mengacu pada

si
Ketentuan A, Rumusan Hasil Rapat Pleno Pada Kamar Candra, Kesimpulan
No. 2, huruf (a) Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor

ne
ng
7 Tahun 2012, tentang Rumusan Hukum Hasil Rapat Pleno Kamar
Mahkamah Agung Sebagai Pedoman Bagi Pelaksanaan Tugas Bagi

do
gu Pengadilan, selanjutnya disebut (“SEMA 7/2012”), sesuai kutipan berikut:

“Untuk memastikan suatu KTUN dianggap melebur dalam perbuatan

In
hukum perdata adalah apabila secara faktual KTUN yang
A
disengketakan dan diminta diuji keabsahannya ternyata:
ah

a. Jangkauan akhir dari KTUN diterbitkan (tujuannya) dimaksudkan

lik
untuk melahirkan suatu perbuatan hukum perdata. Termasuk di
dalamnya adalah KTUN-KTUN yang diterbitkan dalam rangka
am

ub
mempersiapkan atau menyelesaikan suatu perbuatan hukum
perdata.
ep
k

b. Apabila Tergugat dalam menerbitkan KTUN objek sengketa akan


menjadi subjek atau pihak dalam perikatan perdata sebagai
ah

R
kelanjutan KTUN objek sengketa tersebut.

si
c. KTUN yang berkaitan dengan ijin cerai tidak digolongkan sebagai

ne
ng

KTUN yang melebur dalam perbuatan hukum perdatanya


(ic.perceraian), karena ijin cerai merupakan ketentuan hukum

do
publik (hukum administrasi) sebagai syarat bagi PNS yang akan
gu

melakukan perceraian. Dengan demikian ijin cerai merupakan lex


spesialis dan dikecualikan dari penerapan teori melebur.
In
A

Komulasi (penggabungan) gugatan terhadap beberapa KTUN dapat


dilakukan, apabila beberapa KTUN tersebut karakter (sifat)
ah

lik

hukumnya saling berkaitan erat satu sama lain (innerlijke


samenhang).”
m

ub

4. Bahwa Objek Sengketa termasuk dalam kompetensi PTUN setelah


berlakunya UU No. 30/2014, sesuai Ketentuan E, Rumusan Hukum Kamar
ka

Tata Usaha Negara, Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia


ep

Nomor 4 Tahun 2016, tentang Pemberlakuan Rumusan Hasil Rapat Pleno


ah

Kamar Mahkamah Agung Tahun 2016 Sebagai Pedoman Pelaksanaan


R

Tugas Bagi Pengadilan, selanjutnya disebut (“SEMA 4/2016”), sesuai


es
M

kutipan berikut:
ng

on

Halaman 21 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
“Perubahan paradigma beracara di Peradilan Tata Usaha Negara

a
pasca berlakunya Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang

si
Administrasi Pemerintahan (UU No. 30/2014):

1. Kompetensi Peradilan Tata Usaha Negara;

ne
ng
a. Berwenang mengadili perkara berupa gugatan dan permohonan;

do
gu b. Berwenang mengadili perbuatan melanggar hukum oleh
pemerintah, yaitu perbuatan melanggar hukum yang dilakukan
oleh pemegang kekuasaan pemerintahan (Badan dan/atau

In
A
Pejabat Pemerintahan) yang biasa disebut dengan
onrechtmatige overheidsdaad (OOD);
ah

lik
c. Keputusan tata usaha negara yang sudah diperiksa dan diputus
melalui upaya banding administrasi menjadi kewenangan
am

ub
Pengadilan Tata Usaha Negara;

2. Subjek Gugatan/Permohonan;
ep
Pasal 53 ayat (1), Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Peradilan Tata
k

Usaha Negara (Undang-Undang Peratun), dan Pasal 21 Undang-


ah

Undang Administrasi Pemerintahan:


R

si
1) Penggugat/Pemohon: Orang atau Badan Hukum Perdata, dan

ne
ng

Badan/Pejabat Pemerintahan.

2) Tergugat/Termohon: Badan/Pejabat Pemerintahan.

do
gu

3. Objek Gugatan/Permohonan;

a. Objek gugatan pada Pengadilan Tata Usaha Negara meliputi:


In
A

1) Penetapan tertulis dan/atau tindakan faktual;

2) Dikeluarkan oleh Badan/Pejabat Pemerintahan;


ah

lik

3) Diterbitkan berdasarkan peraturan perundang-undangan


dan/atau asas-asas umum pemerintahan yang baik
m

ub

(keputusan tata usaha negara dan/atau Tindakan yang


bersumber dari kewenangan terikat atau kewenangan
ka

bebas);
ep

4) Bersifat:
ah

• Konkret-Individual (contoh: keputusan izin mendirikan


es

bangunan, dsb);
M

ng

on

Halaman 22 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Abstrak-Individual (contoh: keputusan tentang syarat-

a
syarat pemberian perizinan, dsb);

si
• Konkret-Umum (contoh: keputusan tentang penetapan

ne
upah minimum regional, dsb);

ng
5) Keputusan Tata Usaha Negara dan/atau Tindakan yang bersifat
Final dalam arti luas yaitu Keputusan Tata Usaha Negara yang

do
gu sudah menimbulkan akibat hukum meskipun masih
memerlukan persetujuan dari instansi atasan atau instansi lain

In
A
(contoh: perizinan tentang fasilitas penanaman modal oleh
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Izin
ah

lik
Lingkungan, dsb);

6) Keputusan Tata Usaha Negara dan/atau Tindakan yang


am

ub
berpotensi menimbulkan akibat hukum (contoh: LHP Badan
Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dsb);

b. Keputusan Tata Usaha Negara dan/atau Tindakan Fiktif Positif.


ep
k

Keputusan Lembaga Aparat Pengawasan Intern Pemerintah


ah

(APIP) permohonan pengujian penyalahgunaan wewenang


R

si
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 Undang-Undang Nomor
30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan.”

ne
ng

5. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Objek Sengketa


merupakan KTUN sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Angka 9 UU Pratun

do
gu

No. 5/1986 Jo. No. 51/2009 Jo. Pasal 1 Angka 7 Jo. Pasal 87 UU AP No.
30/2014 Jo. Ketentuan A, Rumusan Hasil Rapat Pleno Pada Kamar Candra,
In
Kesimpulan No. 2, SEMA 7/2012 Jo. Ketentuan E, Angka 3 SEMA 4/2016;
A

III. Kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta;


ah

lik

6. Bahwa menurut peraturan mengenai Praktik Peradilan Tata Usaha Negara,


Administrasi Pemerintahan dan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 6
m

ub

Tahun 2018 (“Perma No 6/2018”), Pengadilan yang berwenang untuk


mengadili sengketa KTUN adalah Pengadilan Tata Usaha Negara. Hal
ka

tersebutdiatur pada beberapaperaturansebagaimanakutipanberikut:


ep

Pasal 1 Angka 1UU Pratun No. 5/1986 Jo. No. 51/2009;


ah

Pengadilanadalahpengadilan tata usaha negara dan


R

pengadilantinggi tata usaha negara di lingkunganperadilan tata


es
M

usaha negara;
ng

Pasal 47UU Pratun No. 5/1986;


on

Halaman 23 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pengadilanbertugasdan berwenangmemeriksa, memutus, dan

a
menyelesaikansengketa Tata Usaha Negara;

si
Pasal 54UU PratunNo. 5/1986;

ne
ng
(1) Gugatansengketa Tata Usaha Negara
diajukankepadaPengadilan yang berwenang yang
daerahhukumnyameliputitempatkedudukantergugat;

do
gu Pasal 1 Angka 8Perma 6/2018;

PengadilanadalahPengadilan Tata Usaha Negara

In
A
Pasal 3 Perma 6/2018;
ah

lik
(1) Pengadilan dalam memeriksa, memutus dan
menyelesaikan gugatan sengketa administrasi
pemerintahan menggunakan peraturan dasar yang
am

ub
mengatur upaya administratif tersebut.

Mengacubeberapaperaturan di atas, berikutdisampaikankewenangan


ep
k

Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta dalam menerima,


ah

memeriksa, dan mengadili Perkara a-quo;


R

si
7. Bahwa Objek Sengketa adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan
oleh Para Tergugat yang berisikan tindakan hukum tata usaha negara yan g

ne
ng

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, bersifat konkret,


individual, dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi Para Penggu gat

do
dan telah memenuhi kualifikasi sebagaimana Pasal 1 Angka 9 UU Pratun
gu

No. 5/1986 Jo. No. 51/2009 Jo. Pasal 1 angka 7 dan Pasal 87 UU No.
30/2014 Jo. Ketentuan A, Rumusan Hasil Rapat Pleno Pada Kamar Candra,
In
A

Kesimpulan No. 2, SEMA 7/2012 Jo. Ketentuan E, Angka 3 SEMA 4/2016;

8. BahwaPara Tergugat dalam Perkara a-quo telah memenuhi ketentuan Pasal


ah

lik

1 Angka 12 UU Pratun No. 5/1986 Jo. No. 51/2009 yang menjelaskan


“Tergugat adalah badan atau pejabat tata usaha negara yang mengeluarkan
m

ub

keputusan berdasarkan wewenang yang ada padanya atau yang


dilimpahkan kepadanya yang digugat oleh orang atau badan hukum
ka

perdata”;
ep

9. Bahwa pokok perkara a-quo memenuhi kualifikasi sebagaimana Pasal 1


ah

Angka 10 UU Pratun No. 5/1986 Jo. No. 51/2009, yang menjelaskan


R

sebagaimanaberikut:
es
M

Sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang
ng

tata usaha negara antara orang atau badan hukum perdata dengan badan
on

Halaman 24 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
atau pejabat tata usaha negara, baik di pusat maupun di daerah, sebagai

a
akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara, termasuk sengketa

si
kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku”.
Selain itu, pokok perkara a-quo memenuhi kualifikasi Sengketa Administrasi

ne
ng
Pemerintahan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Angka 5 Perma 6/2018
yang mendefinisikan bahwa “Sengketa Administrasi Pemerintahan adalah

do
gu sengketa yang timbul dalam bidang administrasi pemerintahanantara warga
masyarakat dengan badan dan/atau pejabat pemerintahan sebagai akibat
dikeluarkan keputusan dan/atau tindakan pemerintahan berdasarkan hukum

In
A
publik.

10. Bahwa berdasarkan penjelasan di atas, Pengadilan yang berwenang u ntuk


ah

lik
mengadili sengketa Keputusan Tata Usaha Negara adalah Pengadilan Tata
Usaha Negara, sebagaimana diatur dalam Pasal 47 UU No. 5/1986
am

ub
Jo.Pasal 1 Angka 1 UU No. 51/2009 Jo. Pasal 3 Perma No. 6/2018 Jo.
Pasal 1 Angka 8 Perma No. 6/2018; ep
11. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II seluruhnya berkedudukan di Jakarta,
k

dengan demikian sudah sepatutnya Gugatan TUN diajukan oleh Para


ah

Penggugat ke Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta (“PTUN Jakarta”).


R

si
Dengan demikian pengajuan Gugatan a-quo telah memenuhi Pasal 54
Ayat(1) UU Pratun No. 5/1986;

ne
ng

IV. KepentinganPara Penggugat Dan Hubungan Hukum;

do
12. Bahwa berdasarkan Pasal 53 UU Pratun No. 5/1986 Jo. UU No. 9/2004
gu

yang berbunyi:

(1) Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya


In
A

dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat


mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang
ah

lik

yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang


disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa
m

ub

disertai tuntutan ganti rugi dan/atau direhabilitasi.

(2) Alasan-alasan yang dapat digunakan dalam gugatan sebagaimana


ka

dimaksud pada ayat (1) adalah:


ep

a. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan


ah

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;


R

es

b. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan


M

ng

dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik;


on

Halaman 25 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
13. Bahwa Para Penggugat merupakan Pemegang Polis yang diterbitkan oleh

a
Tergugat II sejak tanggal 29 April 2016;

si
14. Bahwa Para Penggugat memilih produk asuransi jiwa yang diterbitkan oleh
Tergugat II, karena status Tergugat II merupakan suatu Perusahaan

ne
ng
Perseroan asuransi jiwa yang dikendalikan dan dimiliki oleh Pemerintah
Republik Indonesia. Sehingga Para Penggugat percaya dan yakin bahwa

do
gu Tergugat II akan melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yan g
baik sebagaimana diamanatkan menurut peraturan perundang-undangan,

In
yang berlaku dan terkait dengan Tergugat II;
A
15. Dalam menawarkan produk-produk asuransi Jiwasraya, Tergugat II
ah

meyakinkan kepada Para Penggugat bahwa Tergugat II tidak mungkin akan

lik
mengalami kesulitan finansial yang berdampak pada gagal bayar Polis-Polis
Asuransi. Alasan Tergugat II karena Tergugat II mempunyai pengalaman
am

ub
sebagai perusahaan asuransi sejak 1859 dan merupakan Perusahaan
Negara Republik Indonesia yang menjalankan usaha asuransi jiwa sejak
ep
tahun 1960. Berdasarkan penjelasan tersebut, Para Penggugat menjadi
k

yakin dan percaya, serta memutuskan memilih produk asuransi Jiwasraya


ah

JS Proteksi Plan;
R

si
16. Sejak Para Penggugat memutuskan mengikuti program asuransi Jiwasraya

ne
ng

JS Proteksi Plan pada 29 April 2016 sampai Gugatan a-quo didaftarkan di


PTUN Jakarta, Para Penggugat tidak pernah mendapatkan informasi
mengenai tata kelola keuangan di perusahaan Tergugat II, seperti prosedur

do
gu

investasi, laporan keuangan tahun berjalan, dan temuan -temuanBPK di


tahun 2014, 2015, 2016, 2017, 2018, 2019, dan 2020;
In
A

17. Bahwa berangkat dari kepercayaan penuh kepada Tergugat II, kemudian
Para Penggugat mengirimkan dana-dananya kepada Tergugat II untuk
ah

lik

membayar 42 Polis bancassurance untuk jenis Asuransi Jiwa (JS Proteksi


Plan), dengan rincian sebagai beriku t:
m

ub

a. Pada tahun 2016 senilai Rp65.000.000.000,00 (enam puluh lima milyar


rupiah);
ka

b. Pada tahun 2017 senilai Rp74.500.000.000,00 (tujuh puluh empat milyar


ep

lima ratus juta rupiah); dan


ah

c. Pada tahun 2018 senilai Rp59.300.000.000,00 (lima puluh sembilan


R

es

milyar tiga ratus juta rupiah);


M

ng

on

Halaman 26 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
18. Bahwa Para Penggugat merupakan pemegang 42 Polis JS Proteksi Plan,

a
sebuah produk asuransi yang diterbitkan oleh Tergugat II atas kerjasama

si
dengan Mitra Bank. Adapun rincian polis milik Para Penggugat adalah:

a. KN060103009 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;

ne
ng
b. KN060103013 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;

do
gu c. KN060103017 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;

d. KN060103018 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;

In
A
e. KN060103021 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;

f. KN060103058 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;


ah

lik
g. KN060103059 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;

h. KN060103060 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;


am

ub
i. KN060103061 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;

j. KN060103062 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;


ep
k

k. KN060103296 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;


ah

l. KN060103297 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;


R

si
m. KN060103299 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;

ne
ng

n. KN060103300 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;

o. KN060106874 Pemegang Polis atas nama Odilia Francesca ML;

do
gu

p. KN060100621 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;

q. KN060100904 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;


In
A

r. KN060100905 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;

s. KN060101140 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;


ah

lik

t. KN060101141 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;

u. KN060101142 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;


m

ub

v. KN060101143 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;


ka

w. KN060101144 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;


ep

x. KN060101145 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;


ah

y. KN060101146 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;


es

z. KN060101147 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;


M

ng

aa. KN060101148 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;


on

Halaman 27 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bb. KN060101149 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;

a
cc. KN060104260 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;

si
dd. KN060106982 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;

ne
ng
ee. KN060106983 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;

ff. KN060106984 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;

do
gu gg. KN060106985 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;

hh. KN060106986 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;

In
A
ii. KN070104639 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;

jj. KN070104683 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;


ah

lik
kk. KN070105199 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;
am

ub
ll. KN070105200 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;

mm. KN070105201 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;


ep
nn. KN070105400 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;
k

oo. KN070105402 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;


ah

si
pp. KN070105403 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar;

Untuk selanjutnya disebut (“Polis Para Penggugat”);

ne
ng

19. Bahwa kepentingan Para Penggugat telah dirugikan akibat diterbitkannya


Objek Sengketa sebagaimana disampaikan oleh Para Tergugat, kerugian

do
gu

tersebut berkaitan dengan beberapa hal yang menjadi Objek Sengketa


termasuk dan tidak terbatas pada Penentuan Nilai Tunaicut-off dari masing-
masing 42 Polis dan penentuan tanggal cut off yaitu tanggal 31 Desember
In
A

2020secara sepihak;
ah

20. Bahwa inti dari kebijakan restrukturisasi polis yang diputuskan oleh
lik

Tergugat I yakni Polis Para Penggugat (videPoin a dalamdalilGugatannomor


31, halaman 12-13) akan direstrukturisasi dengan 3 alternatif yaitu:
m

ub

a. Pembayaran polis akan dicicil selama 15 tahun tanpa bunga dengan nilai
ka

tunai sebesar 100%;


ep

b. Pembayaran polis akan dicicil selama 5 tahun tanpa bunga dengan nilai
ah

tunai sebesar 71%;


R

c. Pembayaran polis akan dicicil selama 5 tahun tanpa bunga dengan


es
M

pembayaran dimuka (tahun ke-0) sebesar 10% dan nilai tunai 59%;
ng

on

Halaman 28 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
21. Bahwa berdasarkan keseluruhan alternatif restrukturisasi polis asuransi di

a
atas, Para Penggugat mengalami kerugian dengan kehilangan sejumlah

si
40% dari nilai Polis Para Penggugat saat ini atau net present value;

22. Bahwa Para Penggugat selaku pemegang polis yang diterbitkan oleh

ne
ng
Tergugat II, tidak setuju/menolak skema restrukturisasi terhadap polis yang
disampaikan oleh Para Tergugat;

do
gu
23. Bahwa Kepentingan Para Penggugat telah dirugikan akibat diterbitkannya
Objek Sengketa oleh Para Tergugat, dan oleh karena kepentingannya

In
A
dirugikan, maka Para Penggugat mengajukan gugatan tertulis kepada
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dengan tuntutan agar Objek
ah

Sengketa yang menjadi KTUN dalam perkara a quodinyatakan batal atau

lik
tidak sah sebagaimana diatur dalam Pasal 53 Ayat (2) UU No. 5/1986;
am

ub
24. Bahwa Para Penggugat menolak atau keberatan terhadap Objek Sengketa
karena Objek Sengketa bertentangan dengan Pasal 5 dan Pasal 8 ayat 2
UU No. 30/2014, sesuaikutipanberikut:
ep
k

Pasal 5UU No. 30/2014;


ah

Penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan yang


R

si
berdasarkan pada a) asas legalitas; b) asas perlindungan
terhadap hak asasi manusia; dan c) AUPB;

ne
ng

Pasal 8 ayat (2)UU No. 30/2014;

Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dalam menggunakan

do
gu

Wewenang wajib berdasarkan: a) peraturan perundang-


undangan; dan b) AUPB;
In
A

25. Bahwa merujuk pada Pasal 5 Jo. Pasal 8 Ayat (2) UU No. 30/2014 seperti
yang telah dijelaskan di atas, Para Penggugat menolak atau keberatan
ah

lik

terhadap Objek Sengketa karena:

a. Tindakan penerbitanObjek Sengketa oleh Tergugat I


m

ub

melampauiwewenangnyakarenabataswaktuberlakunyawewenangdalamm
enerbitkanObjekSengketa I, II, dan III sudahdaluarsaatau masa
ka

kerjaTergugat I sudahberakhir;
ep

b. Tindakan penerbitanObjek Sengketa oleh Tergugat II yang


ah

melampauiwewenangnyakarenatindakanTergugat II
R

bertentangandenganketentuanperaturanperundang-undangan yang
es
M

diaturdalamUndang-UndangNomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan


ng

Terbatas;
on

Halaman 29 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
c. Objek Sengketa diterbitkan oleh Pejabat TUN yang

a
melampauiwewenangnya;

si
d. Penerbitan Objek Sengketa tidak sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan berdasarkan Pasal 7 Ayat (1) dan (2) huruf a, b dan f UU No.

ne
ng
30/2014;

e. MateriObjek Sengketa cacat substansi;

do
gu f. Objek Sengketa tidak memberikan perlindungan (merenggut) hak-hak
asasi Para Penggugat sebagaimana dilindungi dalam Pasal 28 D Ayat

In
A
(1), Pasal 28 G Ayat (1), Pasal 28 H Ayat (4) Pasal 28 I Ayat (4) dan (5)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
ah

lik
selanjutnyadisebut (“UUD NRI 1945”);

g. Objek Sengketa tidak memberikan perlindungan (merenggut) hak-hak


am

ub
konsumen sebagaimana diatur dalam Pasal 4 huruf a, b, c, d, h, dan i,
Pasal 8 Ayat (1) huruf f, Pasal 15, Pasal 16 Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen,
ep
k

selanjutnya disebut (“UU Perlindungan Konsumen No. 8/1999”). Hak -h ak


ah

konsumen ini merupakan hak asasi para nasabah yang wajib dilindungi
R

si
oleh Para Tergugat;

h. Objek Sengketa bertentangan dengan Tata Kelola Perusahaan yang baik

ne
ng

(Good Corporate Governance) sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat


(3) UU BUMN No. 19/2013 Jo. Pasal 2 Ayat (1), dan Pasal 3 Peraturan

do
gu

Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: Per—01/MBU/2011


tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate
Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara, selanjutnya disebut
In
A

(“Permen BUMN GCG”);

i. Objek Sengketa berpotensi menimbulkan akibat hukum yang merugikan


ah

lik

bagi Para Penggugat berupa kehilangan sejumlah net present value 40%
dari nilai 42 polis seluruhnya.
m

ub

26. Bahwa Para Penggugat sebagai pemegang 42 polis yang diterbitkan oleh
Tergugat II dengan total premi di tahu n 2021 sejumlah Rp.
ka

ep

227.091.387.500,00 (dua ratus dua puluh tujuhmilyar sembilan puluh satu


juta tigaratus delapanpuluh tujuhribu limaratus rupiah);
ah

27. Bahwa dampak dari diterbitkannya Objek Sengketa telah merugikan Para
es

Penggugat karena Nilai total Premi dari 42 Polis Para Penggugat senilai Rp.
M

ng

227.091.387.500,00 akan dipotong net present value 40% dari 42 nilai polis
on

seluruhnyaatau setara dengan nilai pemotongan sebesar Rp.

Halaman 30 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
90.836.555.000,00(Sembilan puluh milyar delapanratus tiga puluh enamjuta

a
lima ratus lima puluh limaribu rupiah);

si
28. BerdasarkanPasal 87 UUNo. 30/2014 Objek Sengketa
merupakanKTUNkarenamerupakan:

ne
ng
a. Penetapan tertulis yang juga mencakup tindakan faktual;

do
gu b. Merupakan Keputusan Badan dan/atau Pejabat Tata Usaha Negara di
lingkungan eksekutif, legislatif, yudikatifdan penyelenggara negara
lainnya;

In
A
c. Tidak berdasarkan ketentuan perundang-undangan (bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan) dan tidak sesuai den gan asas -
ah

lik
asas umum pemerintahan yang baik (AUPB);

d. Bersifat final dalam arti luas;


am

ub
e. Keputusan yang berpotensi menimbulkan akibat hukum yang meru gikan
bagi para pemegang polis (dalam Gugatan a-quo Para Penggugat);
ep
dan/atau
k
ah

f. Keputusan yang berlaku bagi Warga Masyarakatterkhusus (dalam


R
Gugatan a-quo) Para Penggugat selaku pemegang polis yang diterbitkan

si
oleh Tergugat II.

ne
ng

29. Berdasarkan penjelasan tersebut, terdapat hubungan hukum antara


ParaPenggugat dengan Para Tergugat, dimana dalam hubungan hukum

do
tersebut terdapat hak dan kewajiban pihak yang satu berhadapan dengan
gu

hak dan kewajiban pihak yang lain, termasuk dan tidak terbatas mengenai
hak dan kewajiban menurut hukum Perlindungan Konsumen dan hukum
In
A

Perasuransian;

V. Upaya Administratif dan Tenggang Waktu Mengajukan Gugatan ;


ah

lik

30. Bahwa Para Penggugat dalam mengajukan Gugatan a-quo telah melakukan
Upaya Administrasi sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 48 UU Pratun
m

ub

No. 5/1986, yakni:


ka

Pasal 48 UU Pratun No. 5/1986;


ep

(1) Dalam hal suatu Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara diberi
ah

wewenang oleh atau berdasarkan peraturan perundang-


R

undangan untuk menyelesaikan secara administratif sengketa


es

Tata Usaha Negara tertentu, maka batal atau tidak sah, dengan
M

ng

atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/administratif yang


on

tersedia.

Halaman 31 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(2) Pengadilan baru berwenang memeriksa, memutus, dan

a
menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara sebagaimana

si
dimaksud dalam ayat (1) jika seluruh upaya administratif yang
bersangkutan telah digunakan.

ne
ng
Penjelasan Pasal 48 ayat (1) UU Pratun No. 5/1986;

“Upaya administratif adalah suatu prosedur yang dapat ditempuh

do
gu oleh seorang atau badan hukum perdata apabila ia tidak puas
terhadap suatu Keputusan Tata Usaha Negara. Prosedur tersebut

In
A
dilaksanakan di lingkungan pemerintahan sendiri dan terdiri atas
dua bentuk.”
ah

lik
“Dalam hal penyelesaiannya itu harus dilakukan oleh instansi
atasan atau instansi lain dari yang mengeluarkan keputusan yang
am

ub
bersangkutan, maka prosedur tersebut dinamakan "banding
administratif.”

Dalam hal penyelesaian Keputusan Tata Usaha Negara tersebut


ep
k

harus dilakukan sendiri oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha


ah

Negara yang mengeluarkan keputusan itu, maka prosedur yang


R

si
ditempuh tersebut disebut "keberatan".

Berbeda dengan prosedur di Peradilan Tata Usaha Negara, maka

ne
ng

pada prosedur banding administratif atau prosedur keberatan


dilakukan penilaian yang lengkap, baik dari segi penerapan hukum

do
gu

maupun dari segi kebijaksanaan oleh instansi yang memutus.

Dari ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang


In
menjadi dasar dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara
A

yang bersangkutan dapat dilihat apakah terhadap suatu Keputusan


Tata Usaha Negara itu terbuka atau tidak terbuka kemungkinan
ah

lik

untuk ditempuh suatu upaya administratif.”

31. Bahwa dalam mengajukan Gugatan a-quo telah melakukan Upaya


m

ub

Administratif sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 75 UUNo. 30/2014,


sesuaikutipandi bawah ini:
ka

ep

(1) Warga Masyarakat yang dirugikan terhadap Keputusan dan/atau


Tindakandapat mengajukan Upaya Administratif kepada Pejabat
ah

Pemerintahan atau Atasan Pejabat yang menetapkan dan/atau


es

melakukan Keputusan dan/atau Tindakan.


M

ng

(2) Upaya Administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri


on

atas:
Halaman 32 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a. keberatan; dan

a
b. banding.

si
32. Bahwa penjelasan mengenai Upaya Administratif disampaikan pula oleh Dr.

ne
ng
Fence M. Wantu, SH., MH. dalam bukunya “Hukum Acara Peradilan Tata
Usaha Negara”, Cetakan ke I, (Gorontalo: UNG Press, 2014), pada hlm. 35
menjelaskan sesuai kutipan berikut:

do
gu “bahwa upaya administratif itu merupakan prosedur yang ditentukan
dalam suatu peraturan perundang-undangan untuk menyelesaikan

In
A
sengketa TUN yang dilaksanakan dilingkungan pemerintahan
sendiri (bukan oleh peradilan yang bebas) yang terdiri dari prosedur
ah

lik
keberatan dan prosedur banding administratif.”
“Selanjutnya dalam penjelasan Pasal 48 disebutkan bahwa upaya
am

ub
administratif adalah suatu prosedur yang dapat ditempuh oleh
seseorang atau badan hukum perdata apabila yang bersangkutan
tidak puas terhadap suatu KTUN. Prosedur itu dilaksanakan di
ep
k

lingkungan pemerintahan sendiri. Prosedur ini dinamakan banding


administratif. Sementara untuk penyelesaian KTUN yang dilakukan
ah

R
sendiri oleh badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang

si
mengeluarkan keputusan itu, maka prosedur yang ditempuh

ne
tersebut disebut keberatan”.
ng

33. Bahwa argumentasi mengenai Upaya Administrasi berupa Keberatan yang

do
diajukan oleh Para Penggugat sesuai dengan Surat Edaran Mahkamah
gu

Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1991 tentang Petunjuk


Pelaksana Beberapa Ketentuan Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun
In
A

1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, (selanjutnya disingkat dengan


“SEMA 2/1991”), sesuai kutipan berikut:
ah

lik

SEMA 2/1991, babIV. UPAYA ADMINISTRATIF (PASAL 48 BESERTA


PENJELASANNYA)
m

ub

“Sehubungan dengan kerancuan penggunaan istilah “keberatan”


dalam beberapa peraturan dasar dari instansi/lembaga
ka

bersangkutan perlu dijelaskan sebagai berikut:


ep

1. Yang dimaksud upaya administratif adalah:


ah

a. Pengajuan surat keberatan (bezwaarschrift) yang


es

ditujukan kepada Badan/Pejabat Tata Usaha Negara


M

ng

yang mengeluarkan keputusan (penetapan/beschikking)


on

semula;

Halaman 33 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
b. Pengajuan surat banding administratif (administratief

a
beroep) yang ditujukan kepada atasan pejabat atau

si
instansi lain dari Badan/Pejabat Tata Usaha Negara yang
mengeluarkan keputusan Tata Usaha Negara yang

ne
ng
disengketakan;

2. a. Apabila peraturan dasarnya hanya menentukan adanya

do
gu upaya administratifberupa pengajuan surat keberatan, maka
gugatan terhadap Keputusan TataUsaha Negara yang

In
bersangkutan diajukan kepada Pengadilan Tata Usaha
A
Negara;
ah

b. Apabila peraturan dasarnya menentukan adanya upaya

lik
administratif berupa pengajuan surat keberatan dan/atau
mewajibkan pengajuan surat administratif, maka gugatan
am

ub
terhadap Keputusan Tata Usaha Negara yang telah diputus
dalam tingkat banding administratif diajukan langsung
ep
kepada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara dalam tingkat
k

pertama yang berwenang.”


ah

R
34. Bahwa argumentasi mengenai Upaya Administrasi berupa Keberatan yang

si
diajukan oleh Para Penggugat sesuai dengan Perma 6/2018, yang

ne
ng

mengatursebagaiberikut:

Pasal 3 Perma 6/2018;

do
gu

(1) Pengadilan dalam memeriksa, memutus dan menyelesaikan


gugatan sengketa administrasi pemerintahan menggunakan
peraturan dasar yang mengatur upaya administratif tersebut;
In
A

(2) Dalam hal peraturan dasar penerbitan keputusan dan/atau


tindakan tidak mengatur upaya administratif, Pengadilan
ah

lik

menggunakan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang


Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan;
m

ub

35. Bahwa merujuk pada Pasal 2 ayat (1) dan ayat (2) Perma No 6/2018 yang
menentukan:
ka

ep

(1) Pengadilan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan


menyelesaikan sengketa administrasi pemerintahan setelah
ah

menempuh upaya administratif;


es

(2) Pengadilan memeriksa, memutus dan menyelesaikan gugatan


M

ng

sengketa administrasi pemerintahan menurut ketentuan hukum


on

Halaman 34 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
acara yang berlaku di Pengadilan, kecuali ditentukan lain dalam

a
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

si
36. Bahwa berdasarkan peraturan perundang-undangan di
atasbesertapenjelasannya dapat diketahui bahwa ketentuan Pasal 48 ayat

ne
ng
(2) UU Pratun No. 5/1986 Jo. Pasal 2 Ayat (1) Perma 6/2018, menyatakan
bahwa Upaya Administratif merupakan syarat formil sebelum mengajukan

do
gu gugatan KTUN ke Pengadilan TUN. Lebih lanjut dapat disampaikan bahwa
sesuai pembahasan di atas, diketahui terdapat kaidah dalam menentukan

In
terbuka atau tidaknya upaya administratif terhadap KTUN, dilakukan dengan
A
cara memperhatikan dasar hukum yang menjadi dasar terbitnya KTUN,
apakah membuka peluang untuk menyelesaikan sengketa TUN;
ah

lik
37. Bahwa apabila penyelesaian Keputusan Tata Usaha Negara tersebut haru s
dilakukan sendiri oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang
am

ub
mengeluarkan keputusan itu, maka prosedur yang ditempuh tersebut
disebut "keberatan";
ep
k

38. Bahwa apabila penyelesaian Upaya Administrasi dilakukan oleh instansi


atasan atau instansi lain dari yang mengeluarkan keputusan yang
ah

R
bersangkutan, maka prosedur tersebut dinamakan "banding administratif”;

si
39. Bila memperhatikan isi materi dari Objek Sengketa sebagaimana dikutip di

ne
ng

bawah ini:

“Kami memberikan kesempatan kepada Bapak/Ibu Pemegang Polis

do
gu

untuk menyampaikan persetujuan atas restrukturisasi polis dalam


waktu 30 (tiga puluh) hari kerja sejak Pemberitahuan ini diterbitkan.
Apabila tidak ada konfirmasi sampai dengan batas waktu tersebut di
In
A

atas, maka kami menganggap Bapak/Ibu telah setuju untuk mengikuti


program Restrukturisasi dengan memilih Asuransi JS Mantap Plus
ah

lik

Plan A”.

“Sebagai dasar untuk penerbitan Polis Asuransi JS Mantap Plus, kami


m

ub

berharap Bapak/Ibu dapat segera mengembalikan Lampiran III Surat


Permintaan Asuransi jiwa (SPAJ) yang telah diisi secara lengkap dan
ka

benar, dengan melampirkan Fotokopi e-KTP/ID yang masih berlaku,


ep

Polis asli, dan klausul (jika ada) sebagai dasar untuk penerbitan Polis
ah

Asuransi JS Mantap Plus, dan selanjutnya”


R

es

40. Bahwa materi Objek Sengketa mengenai Restrukturisasi Polis Asuransi milik
M

Penggugat I dan II merupakan penetapan tertulis yangberkaitan dengan


ng

kegiatan usaha perasuransian dan bersumber dari UU No.


on

Halaman 35 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
40/2014tentangPerasuransian. Selanjutnya jika mengacu Pasal 31 ayat (3)

a
UU No. 40/2014tentangPerasuransian, keluhan atau “keberatan”

si
disampaikan langsung kepada Perusahaan Asuransi, sebagaimana kutipan
berikut:

ne
ng
Pasal 31 ayat (3) UU No. 40/2014tentangPerasuransian:

Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, perusahaan

do
gu reasuransi, perusahaan reasuransi syariah, perusahaan pialang
asuransi, dan perusahaan pialang reasuransi wajib menangani

In
A
klaimdan keluhan melalui proses yang cepat, sederhana, mudah
diakses, dan adil”.
ah

lik
41. Bahwa berdasarkan Pasal 31 UU No. 40/2014tentangPerasuransian u paya
keberatan yang diatur dalam UU No. 40/2014tentangPerasuransian
am

ub
dilakukan melalui keluhan;

42. Bahwa merujuk pada isi materi dalam Objek Sengketa di atas,Tergugat I
meminta respons Penggugat I dan IIterhadap penerbitanObjek Sengketa
ep
k

dalam waktu 30 hari kerja sejak diterbitkannya Objek Sengketa;


ah

43. Bahwa berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa upaya


R

si
administratif yang dapat dilakukan terhadap Objek Sengketa adalah dengan
menyampaikan “keberatan” secara langsung kepada Tergugat I dan

ne
ng

Tergugat II selaku pihak yang mengeluarkan KTUN;

44. Bahwa Penggugat I telah mengajukan keberatan yang disampaikan kepada

do
gu

Tergugat I dan Tergugat II. Rincian dari upaya yang dilakukan oleh
Penggugat I sebagai berikut:
In
A

1) Tertanggal 11 Februari 2021, Penggugat I telah mengajukan


keberatan terhadap prosedur dan substansi diterbitkannya Objek
ah

Sengketa oleh Tergugat I dan Tergugat II;


lik

2) Tertanggal 3 Maret 2021, Penggugat II telah mengajukan keberatan


m

ub

terhadap substansi diterbitkannya Objek Sengekta oleh Tergugat I dan


Tergugat II;
ka

3) Tertanggal 15 April 2021, sesuaiSurat No.: 7/UA-Keb-Restru-AJ/PT-


ep

BSM & OFML/IV/2021, Perihal: Pengajuan Keberatan (Bezwaarscriff


ah

Beroep) Restrukturisasi Polis Asuransi Jiwasraya atas nama PT Bina


R

Sarana Mekar (Penggugat I) dan lbu Odilia Francesca ML (Penggugat


es

II) telah mengajukan keberatan terhadap substansi diterbitkannya


M

ng

Objek Sengketa oleh Tergugat I dan Tergugat II.


on

Halaman 36 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
45. Bahwa selanjutnya, 10 hari kemudian, Keberatan tersebut ditanggapi oleh

a
Tergugat II melaluiSurat Nomor 00048/S/BRS/0421 perihal Penjelasan

si
Program Restrukturisasi, tanggal 26 April 2021, selanjutnya disebut
(“Tanggapan Keberatan”). Pada pokoknya Tergugat II mengakui atas Objek

ne
ng
Sengketa I sampai III yang disampaikan oleh Tergugat I. Tergugat II tidak
menanggapi substansi keberatan yang diajukan oleh Para Penggugat.

do
gu Tergugat II pada intinya berkeyakinan bahwa materi Objek Sengketa harus
diterima oleh Para Penggugat;

In
46. Bahwa Keberatan Para Penggugat tidak mendapatkan tanggapan secara
A
tegas, namun, Tanggapan Keberatan dari Tergugat II secara hukum patut
dianggap sebagai bentuk penyelesaian atas Keberatan Para Penggugat.
ah

lik
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Para Penggugat telah
memenuhi upaya administratif “keberatan” sebagaimana diamanatkan
am

ub
dalam Pasal 48 ayat (1) dan (2) UU Pratun No. 5/1986 Jo. Pasal 75 UU No.
30/2014 Jo. Pasal 2 dan 3 Perma No. 6/2018; ep
47. Bahwa berdasarkan hukum acara penyelesaian sengketa administrasi
k

pemerintahan setelah menempuh upaya administratif yang diatur dalam


ah

Pasal 5 Perma 6/2018, tenggang waktu pengajuan gugatan diatur sesuai


R

si
kutipan Pasal 5 Perma No. 6/2018 sebagai berikut:

ne
ng

Tenggang waktu pengajuan gugatan di Pengadilan dihitung 90


(sembilan puluh) hari sejak keputusan atas upaya administratif diterima
oleh Warga Masyarakat atau diumumkan oleh Badan dan/atau Pejabat

do
gu

Administrasi pemerintahan yang menangani penyelesaian upaya


administratif.
In
A

Pengertian mengenai Warga Masyarakat pada Pasal 5 Perma 6/2018 di


atas, mengacu pada pengertian yang diatur dalam Pasal 1 Angka 6 Perma
ah

lik

6/2018, sesuai kutipan berikut:

“Warga Masyarakat adalah seseorang atau badan hukum perdata


m

ub

yang terkait dengan keputusan dan/ atau tindakan.”

48. Bahwa sebagaimana telah dijelaskan pada bagian Upaya Administratif,


ka

faktanya Penggugat I sebagai badan hukum perdata dan Penggugat II


ep

sebagai perorangan, telah mengajukan Keberatan tanggal 11 Februari


ah

2021, 3 Maret 2021, dan terakhir tanggal 15 April 2021, yang diterima
R

Tergugat I tanggal 16 April 2021, kemudian pada tanggal 26 April 2021,


es
M

Tergugat II telah menyampaikan Tanggapan Keberatan kepada Para


ng

Penggugat. Setelah itu, Para Penggugat mengajukan Gugatan a quoke


on

Halaman 37 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pengadilan Tata Usaha Negara terhadap Para Tergugat pada tanggal 30

a
April 2021 atau 4 hari setelah tanggal 26 April 2021;

si
49. Bahwa berdasarakan uraian di atas, dengan demikian pengajuan gugatan
oleh Para Penggugat telah sesuai Pasal 5 Perma 6/2018;

ne
ng
VI. Fundamentum Petendi;

do
Wewenang;
gu
Tindakan Melampaui Wewenang [vide Pasal 17 ayat (1) jo ayat (2) jo Pasal 18
ayat (1) UU No. 30/2014] dalam menerbitkan Objek Sengketa I, II, III,IV,dan V;

In
A
Alasan-alasan Para Penggugat dalam mengajukan Gugatan a-quo didasari
ah

pada tindakan Para Tergugat yang melampaui wewenangnya sebagaimana

lik
diatur dalam Pasal 17 ayat (1) jo ayat (2) jo Pasal 18 ayat (1) huruf a jo Pasal
15 UUNo. 30/2014 sebagaimana dikutip di bawah ini:
am

ub
Pasal 17 ayat (1) UU No. 30/2014;
Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dilarang menyalahgunakan
ep
Wewenang.
k
ah

Pasal 17 ayat (2) UUNo. 30/2014;


R

si
Larangan penyalahgunaan Wewenang sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi:

ne
ng

(a) Larangan melampaui Wewenang.

Pasal 18 ayat (1) huruf a dan c UU No. 30/2014;

do
gu

Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dikategorikan melampaui


Wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf
In
A

a apabila Keputusan dan/atau Tindakan yang dilakukan:

a. melampaui masa jabatan atau batas waktu berlakunya


ah

lik

Wewenang.

c. bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.


m

ub

i. Tindakan Tergugat I melampaui wewenang karena batas waktu berlakunya


wewenang dalam menerbitkan Objek Sengketa I, II dan III sudah daluarsa
ka

atau masa kerja Tergugat I sudah berakhir:


ep

50. Bahwa merujuk pada Pasal 15 UU No.30/2014 yang isinya:


ah

(1) Wewenang Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dibatasi oleh:


es

a. masa atau tenggang waktu Wewenang;


M

ng

b. wilayah atau daerah berlakunya Wewenang; dan


on

c. cakupan bidang atau materi Wewenang.


Halaman 38 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(2) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang telah berakhir masa

a
atau tenggang waktu Wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat

si
(1) huruf a tidak dibenarkan mengambil Keputusan dan/atau
Tindakan;

ne
ng
51. Bahwa mengutip Diktum Keempat SK-301/MBU/12/2019 tentang
Pembentukan Tim Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya

do
gu (Persero) yang isinya:

“Masa kerja Tim adalah 1 (satu) tahun sejak ditetapkannya

In
A
Keputusan Menteri ini.”

Diktum Ketujuh berisi:


ah

lik
Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 10 Desember 2019.


am

ub
52. Bahwa menurut pengakuan Tergugat I dalam menerbitkan Objek Sengketa
bertindak selaku Tim Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya
ep
(Persero) didasarkan pada SK-301/MBU/12/2019;
k
ah

53. Bahwa Objek Sengketa diterbitkan oleh Tergugat I pada:


R

si
1) Objek Sengketa I, diterbitkan pada tanggal 04 Januari 2021;

2) Objek Sengketa II, diterbitkan pada tanggal 20 Januari 2021; dan

ne
ng

3) Objek Sengketa III, diterbitkan pada tanggal 5 Februari 2021.

do
54. Bahwa ketiga Objek Sengketa diterbitkan oleh Tergugat I dan disampaikan
gu

kepada Penggugat I dan II pada “masa atau tenggang waktu wewenang”


yang ditetapkan dalam SK-301/MBU/12/2019 telah berakhir masa kerja atau
In
A

tenggang waktu berlakunya wewenang Tergugat I sebagai Tim Percepatan


Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero)telahberakhir;
ah

lik

55. Bahwa menurut pengakuan Tergugat I, Wakil Menteri BUMN II, bertindak
berdasarkan Mandat yang diberikan kepadanya tercantum dalam Diktum
m

ub

Kelima SK-301/MBU/12/2019 untuk mengubah tugas dan susunan


keanggotaan Tim;
ka

Isi Diktum Kelima


ep

“Dalam hal terjadi perubahan tugas dan susunan keanggotaan


ah

Tim, dilakukan dengan Keputusan Menteri yang ditetapkan oleh


R

Wakil Menteri BUMN II atas nama Menteri BUMN.”


es
M

ng

56. Bahwa Wakil Menteri BUMN II, in casu, Tergugat I, tidak mendapatkan
on

Mandat untuk memperpanjang Masa Kerja Tim Percepatan Restrukturisasi

Halaman 39 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang sudah berakhir sejak 9 Desember

a
2020;

si
57. Bahwa berdasarkan pada Pasal 15 jo Pasal 17 ayat (1) jo ayat (2) jo Pasal
18 ayat (1) huruf a UU No. 30/2014Tindakan Tergugat I dalam menerbitkan

ne
ng
Objek Sengketa I, II, dan III merupakan tindakan Penyalahgunaan
Wewenang dan/atau melampaui wewenangnya untuk menerbitkan Objek

do
gu Sengketa I, II, dan III karena masa kerja atau wewenang yang diberikan
berdasarkan SK-301/MBU/12/2019 telah berakhir pada tanggal 9 Desember

In
2020;
A
58. Bahwa berdasarkan dalil-dalil di atas (vide Point Gugatan Nomor 50 sampai
ah

57) Objek Sengketa patut untuk dibatalkan oleh Majelis Hakim dalam

lik
Perkara, karena Objek Sengketa diterbitkan oleh pejabat, in casu,Tergugat I
yang tidak mempunyai wewenang untuk mewakili Tergugat I dalam
am

ub
menerbitkan Objek Sengketa I, II dan III;

ii. Tindakan Tergugat II yang melampaui wewenangnya dalam menerbitkan


ep
k

Objek Sengketa IV dan V[vide Pasal 18 ayat (1) huruf c UU No. 30/2014]
karena tindakan dan/atau keputusannya bertentangan dengan ketentuan
ah

R
peraturan perundang-undangan yang diatur dalam Undang-Undang

si
Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

ne
ng

(UU PT);

59. Bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 5 UU PT yang berisi

do
gu

“Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan


bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk
kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan
In
A

Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar


pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar”.
ah

lik

Pasal 98 ayat (1) UU PT, kutipan di bawah ini

“Direksi mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar


m

ub

pengadilan. Dalam hal anggota Direksi terdiri lebih dari 1 (satu)


orang, yang berwenang mewakili Perseroan adalah setiap anggota
ka

ep

Direksi, …”.

Pasal 98 ayat (2) UU PT, kutipan di bawah ini


ah

“Kewenangan Direksi untuk mewakili Perseroan sebagaimana


es

dimaksud pada ayat (1) adalah tidak terbatas dan tidak bersyarat,
M

ng

kecuali ditentukan lain dalam undang-undang ini, … , atau


on

keputusan RUPS.
Halaman 40 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
60. Bahwa Pasal 6 ayat (1) jo ayat (2) huruf a jo. huruf b jo. Pasal 7 ayat (2)

a
huruf a jo. Pasal 8 ayat (1) UU No. 30/2014 sebagaimana dikutip:

si
Pasal 6 ayat (1) UU No. 30/2014

ne
ng
Pejabat Pemerintahan memiliki hak untuk menggunakan
Kewenangan dalam mengambil Keputusan dan/atau Tindakan.

do
gu Pasal 6 ayat (2) huruf a dan huruf b UU No. 30/2014

Hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

In
A
a. melakukan Kewenangan yang dimiliki berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan AUPB;
ah

lik
b. menyelenggarakan aktivitas pemerintahan berdasarkan
Kewenangan yang dimiliki.
am

ub
Pasal 7 ayat (2) huruf a UU No. 30/2014

Pejabat Pemerintahan memiliki kewajiban:


ep
a. membuat Keputusan dan/atau Tindakan sesuai dengan
k

kewenangannya.
ah

R
Pasal 8 ayat (1) UU No. 30/2014

si
Setiap Keputusan dan/atau Tindakan harus ditetapkan dan/atau

ne
ng

dilakukan oleh badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang


berwenang.

do
gu

61. Bahwa Objek Sengketa IV dan V ditandatangani oleh Plt (Pelaksana tugas
atau Acting dalam administrasi negara adalah pejabat yang menempati
posisi jabatan yang bersifat sementara karena pejabat yang menempati
In
A

posisi itu sebelumnya kosong atau berhalangan atau terkena peraturan


hukum sehingga tidak menempati posisi tersebut.) atau Pgs. Kepala Divisi
ah

lik

Hubungan dan Dukungan Kemitraan Bancassurance, Umi Prasetian a, dan


Officer Tk. V Fungsi Layanan Pelanggan Bancassurance, Nursalimah S.B.;
m

ub

62. Bahwa kedua pejabat yang menandatangani Objek Sengketa IV dan V tidak
berwenang untuk mewakili Tergugat II sebagai badan hukum berbentuk
ka

Perseroan yang tunduk pada UU PT;


ep

63. Bahwa kewenangan yang ditunjuk oleh Pasal 1 angka 5 jo. Pasal 98 ayat (1)
ah

jo. ayat (2) UU PT adalah Direksi;


R

es

64. Bahwa Objek Sengketa IV dan V diterbitkan oleh pejabat yang tidak
M

ng

mempunyai kewenangan untuk mewakili Tergugat II sebagaimana


on

ditetapkan dalam Pasal 1 angka 5 jo. Pasal 98 ayat (1) jo ayat (2) UU PT;

Halaman 41 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
65. Bahwa Tergugat II dalam menerbitkan Objek Sengketa IV dan V merupakan

a
tindakan yang melampaui wewenangnya. Merujuk pada Pasal 18 ayat (1)

si
huruf c UUNo. 30/2014, tindakan dan/atau keputusan yang melampaui
Wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf a apabila

ne
ng
Keputusan dan/atau Tindakan yang dilakukan bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;

do
gu
66. Bahwa Objek Sengketa IV dan V diterbitkan dan ditandatangani oleh 2
pejabat yang tidak mempunyai wewenanguntuk mewakili Tergugat II maka

In
berdasarkan Pasal 6 ayat (1) jo ayat (2) huruf a jo. huruf b jo Pasal 7 ayat
A
(2) huruf a jo Pasal 8 ayat (1) UU No. 30/2014 tindakan Tergugat II dalam
menerbitkan Objek Sengketa IV dan V melampaui wewenangnya;
ah

lik
67. Bahwa berdasarkan dalil-dalil di atas (vide Point Gugatan Nomor 59 sampai
66) Objek Sengketa patut untuk dibatalkan oleh Majelis Hakim dalam
am

ub
Perkara, karena Objek Sengketa diterbitkan oleh pejabat yang melampaui
wewenangnya untuk mewakili Tergugat II dalam menerbitkan Objek
ep
Sengketa IV dan V;
k

iii. Tindakan Para Tergugat yang melampaui wewenangnya dalam menerbitkan


ah

R
Objek Sengketa I, II, III, IV dan V [vide Pasal 18 ayat (1) huruf c UU No

si
30/2014] karena isi keputusannya bertentangan dengan ketentuan

ne
ng

peraturan perundang-undangan yang diatur dalam UU No. 40/2014 ten tan g


Perasuransian;

do
a. Objek Sengketa yang memutuskan untuk merestrukturisasi polis-polis PT
gu

Asuransi Jiwasraya (Persero) melampaui wewenangnya yang ditentukan


berdasarkan Pasal 1 angka 6 UU No. 40/2014 tentang Perasuransian;
In
A

68. Bahwa isi Objek Sengketa yang diterbitkan oleh Para Tergugat merupakan
KTUN yang mengatur mengenai hal-hal di bawah ini:
ah

lik

1) Restrukturisasi Polis-polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero), in casu,


Tergugat II yang disampaikan melalui 3 skema: Asuransi JS Mantap
m

ub

Plus Plan A, Asuransi JS Mantap Plus Plan B, Asuransi JS Mantap


Plus Plan C;
ka

ep

2) Pengalihan aset-aset yang berstatus clear and clean milik PT


Asuransi Jiwasraya (Persero), in casu, Tergugat II, ke Indonesia
ah

Financial Group (IFG) Life;


R

es

3) Mengakhiri (terminasi) Polis-polis yang tidak setuju untuk


M

ng

direstrukturisasi;
on

Halaman 42 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4) Mengubah status Polis menjadi utang piutang dengan pembayaran

a
dari ketersediaan aset PT Asuransi Jiwasraya (Persero), in casu,

si
Tergugat II yang tidak clear and clean; dan

5) Melikuidasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero), in casu, Tergugat II.

ne
ng
69. Bahwa Tergugat I dalam menerbitkan Objek Sengketa I, II, dan III bertindak
dalam jabatannya selaku:

do
gu 1) Tim Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero), cq
Ketua Tim Kordinasi, Hexana Tri Sasongko, dan Ketua Tim Solusi

In
A
Jangka Menengah Restrukturisasi Polis, Angger P.Yuwono;

2) PT Asuransi Jiwasraya (Persero), Direktur Utama, Hexana Tri


ah

lik
Sasongko, dan Direktur Teknik, Angger P. Yuwono;

70. Bahwa Tergugat II dalam menerbitkan Objek Sengketa IV dan V bertindak


am

ub
dalam jabatannya selaku:

1) Plt (Pgs) Kepala Divisi Hubungan dan Dukungan Kemitraan


ep
Bancassurance, Umi Prasetiana; dan
k
ah

2) Officer Tk. V Fungsi Layanan Pelanggan Bancassurance, Nursalimah


R
S.B;

si
71. Bahwa Para Tergugat sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

ne
ng

berbentuk Persero memiliki kegiatan usaha perasuransian dengan ijin


usaha, salah satunya adalah menjalankan usaha asuransi jiwa;

do
gu

72. Bahwa Para Tergugat sebagai BUMN yang bergerak dalam bidang usaha
asuransi jiwa, dalam menjalankan kegiatan perasuransian jiwa harus
dilandasi pada UU No. 40/2014tentangPerasuransianPasal 1 angka 6
In
A

sebagaiberikut:

“Usaha Asuransi Jiwa adalah usaha yang menyelenggarakan jasa


ah

lik

penanggulangan risiko yang memberikan pembayaran kepada


pemegang polis, tertanggung, atau pihak lain yang berhak dalam hal
m

ub

tertanggung meninggal dunia atau tetap hidup, atau pembayaran lain


kepada pemegang polis, tertanggung, atau pihak lain yang berhak
ka

ep

pada waktu tertentu yang diatur dalam perjanjian, yang besarnya


telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana”.
ah

73. Bahwa wewenangPara Tergugatyang ditetapkan dalam Pasal 1 angka 6UU


es

No. 40/2014tentangPerasuransian adalah:


M

ng

1) menyelenggarakan jasa penanggulangan resiko;


on

Halaman 43 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2) memberikan pembayaran kepada pemegang polis, tertanggung, atau

a
pihak lain yang berhak dalam hal tertanggung meninggal dunia atau

si
tetap hidup;

3) pembayaran lain kepada pemegang polis, tertanggung, atau pihak

ne
ng
lain yang berhak pada waktu tertentu yang diatur dalam perjanjian.

74. Bahwa Para Penggugat merupakan pemegang Polis Bancassurance yang

do
gu diterbitkan oleh Para Tergugat. Polis Bancassurance merupakan produk
Asuransi Jiwa dengan bunga (kenikmatan) yang ditentukan dengan pasti

In
A
sebagai nilai manfaat investasi yang wajib diberikan oleh Para Tergugat
kepada Para Penggugat untuk jangka waktu 1 tahun;
ah

lik
75. Bahwa Objek Sengketa yang diterbitkan oleh Para Tergugat, tidak sesuai
dengan wewenangnya yang diatur dalam Pasal 1 angka 6UU No. 40/2014
am

ub
tentang Perasuransian karena Objek Sengketa tidak memberikan
pembayaran tepat pada waktu yang telah ditetapkan dalam 42 Polis kepada
Para Penggugat selaku pemegang polis dan tertanggung;
ep
k

76. Bahwa Para Tergugat tidak melaksanakan tanggung jawabnya yang timbul
ah

berdasarkan UU No. 40/2014 tentang Perasuransian untuk membayar Nilai


R

si
Tunai (Nilai Pokok saat jatuh tempo investasi ditambah dengan Nilai
Pengembangan) pada saatsalah satu tertanggung Penggugat I sudah

ne
ng

meninggal, (Bapak Djohan Widjaja), sebelum Objek Sengketa diterbitkan


Para Tergugat;

do
gu

77. Bahwa Objek Sengketa melampaui wewenang yang dimiliki oleh Para
Tergugat sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 6UU No.40/2014
tentang Perasuransian karena nilai pembayaran yang ditawarkan dalam
In
A

Objek Sengketa yang dituangkandalam:

1) restrukturisasi polis melalui 3 skemayaituAsuransi JS Mantap Plus


ah

lik

Plan A, Asuransi JS Mantap Plus Plan B, Asuransi JS Mantap Plus


Plan C yang mengurangi Nilai TunaiPremidari 42 polis; dan
m

ub

2) mengubah polis menjadi utang piutang dengan pembayaran dari sisa


aset yang tidak clear and clean.
ka

ep

Tidak sesuai dengan nilai yang ditetapkan pada saat 42 Polis Asuransi
diterbitkan;
ah

b. Objek Sengketa yang memutuskan untuk merestrukturisasi polis-polis,


es

terminasi polis yang tidak setuju restrukturisasi, mengubah status polis


M

ng

menjadi utang piutang, pembayaran polis dari penjualansisaaset yang


on

tidakclear and clean, dan melikuidasi PT AsuransiJiwasraya (Persero)


Halaman 44 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
melampaui wewenangnya yang ditentukan berdasarkanUU No.

a
40/2014tentangPerasuransianPasal 26 ayat (1) jo Pasal 31 ayat (3);

si
78. Bahwa kewenangan yang dimililki oleh Tergugat II berdasarkan UU No.
40/2014tentangPerasuransian Pasal 26 ayat (1)sebagaiberikut:

ne
ng
Perusahaan Perasuransian wajib memenuhi standar perilaku usaha
yang mencakup ketentuan mengenai: a. polis; b. Premi atau

do
gu Kontribusi; c. underwriting dan pengenalan Pemegang Polis,
Tertanggung, atau Peserta; d. penyelesaian klaim; e. keahlian di

In
A
bidang perasuransian; f. distribusi atau pemasaran produk; g.
penanganan keluhan Pemegang Polis, Tertanggung, atau Peserta;
ah

dan h. standar lain yang berhubungan dengan penyelenggaraan

lik
usaha.
am

ub
Jo Pasal 31 ayat (3) UU No. 40/2014tentangPerasuransian;

Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, perusahaan


reasuransi, perusahaan reasuransi syariah, perusahaan pialang
ep
k

asuransi, dan perusahaan pialang reasuransi wajib menangani klaim


ah

dan keluhan melalui proses yang cepat, sederhana, mudah diakses,


R

si
dan adil;

Penjelasan Pasal 31 ayat (3) menyebutkan

ne
ng

“Yang dimaksud dengan “cepat” adalah bahwa proses penanganan


klaim dan keluhan dilakukan dengan segera, dalam waktu sesingkat-

do
gu

singkatnya, dan secara cekatan.

Yang dimaksud dengan “sederhana” adalah bahwa proses


In
A

penanganan klaim dan keluhan bersifat lugas dan tidak rumit.

Yang dimaksud dengan “mudah diakses” adalah bahwa proses


ah

lik

penanganan klaim dan keluhan diselenggarakan di kantor


perusahaan atau tempat lain yang mudah dikunjungi atau
m

ub

diselenggarakan dengan memanfaatkan teknologi yang


memudahkan orang untuk menyampaikan klaim atau keluhan dan
ka

mendapatkan tanggapan.
ep

Yang dimaksud dengan “adil” adalah bahwa proses penanganan


ah

klaim dan keluhan dilakukan dengan berpegang kepada kebenaran,


R

tidak memihak dan tidak sewenang-wenang.”


es
M

ng

on

Halaman 45 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
79. Bahwa prinsip dasar kewenangan yang dimiliki oleh Para Tergugatyang

a
ditetapkan berdasarkan Pasal 26 ayat (1) jo. Pasal 31 ayat (3) UU No.

si
40/2014tentangPerasuransian adalah:

a. Penyelesaian dan penanganan klaim Para Penggugat melalui proses

ne
ng
cepat, sederhana, mudah diakses, dan adil;

b. Penyelesaian dan penangan an keluhan Para Penggugat melalui

do
gu proses cepat, sederhana, mudah diakses, dan adil;

80. Bahwa penerbitan Objek Sengketa memberikan wewenang kepada Para

In
A
Tergugatuntuk:

a. Menunda penyelesaian klaim 42 Polis Asuransi milik Para Penggugat


ah

lik
selama 5 sampai 15 tahun bila Para Penggugat ikut restrukturisasi.
Bila Para Penggugat tidak ikut restrukturisasi, jangka waktu
am

ub
penyelesaian klaim 42 Polis Asuransi milik Para Penggugat berlaru t -
larut dan tidak jelas kapan akan diselesaikan;
ep
b. Penyelesaian klaim 42 Polis Asuransi milik Para Penggugat rumit,
k

tidak mudah diakses, tidak adil, memihak, dan sewenang-wenang


ah

memotong nilai 42 Polis Asuransi milik Para Penggugat;


R

si
c. Menangani keluhan Para Penggugat tidak adil, memihak, dan
sewenang-wenang. Setiap keluhan Para Penggugat dalam upayanya

ne
ng

untuk mencairkan hak-hak yang timbul dari 42 Polis Asuransi


miliknya selalu diperlakukan oleh Para Tergugat secara tidak adil dan

do
gu

sewenang-wenang dengan memotong nilai 42 Polis Asuransi


miliknya dan mengatakan pemotongan nilai 42 Polis Asuransi
In
miliknya merupakan opsi yang terbaik. Kedua opsi yang ditetapkan
A

dalam Objek Sengketa merupakan opsi yang tidak berkeadilan bila


ditinjau dari aspek UU No. 40/2014tentangPerasuransian Pasal 26
ah

lik

ayat (1) jo Pasal 31 ayat (3);

81. Bahwa tindakan hukum berupa penerbitan Objek Sengketa dan tindakan
m

ub

faktual Para Tergugatsebagaiberikut:


ka

1) tidak menyelesaikan klaim 42 Polis Asuransi Para Penggugat dan;


ep

2) tidak menangani keluhan Para Penggugat selaku Pemegang Polis


ah

dan Tertanggung;
R

Telah melampauiwewenangnya yang timbul berdasarkanpada Pasal 26 ayat


es
M

(1) UU No. 40/2014tentangPerasuransian.


ng

on

Halaman 46 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
82. Bahwa sejak tanggal 2 April 2018 sampai saat Gugatan a-quo diajukan,

a
Tergugat II tidak menyelesaikan pengajuan klaim 42 Polis Asuransi Para

si
Penggugat dan tidak menangani keluhan Para Penggugat. Tiba-tiba Para
Tergugatmelakukan tindakanhukum dan faktual yang

ne
ng
dituangkandalamObjek Sengketa;

83. Bahwa pada kenyataannya tindakan Para Tergugatdalam menetapkan

do
gu Objek
berdasarkan
Sengketatelahmelampauiwewenangnya
Pasal 26 ayat (1) jo Pasal 31
yang ada
ayat (3) UU No.
padanya

In
40/2014tentangPerasuransian;
A
84. Bahwa Objek Sengketa bukan sebuah tindakan hukum dan faktual yang
ah

segera menyelesaikan klaim 42 Polis Asuransi Para Penggugat. Sehingga

lik
Objek Sengketa merupakan KTUN yang diterbitkan melampauiwewenang
yang dimiliki oleh Para
am

ub
Tergugatkarenatindakannyabertentangandenganketentuan yang
diaturdalam Pasal 26 ayat (1) jo Pasal 31 ayat (3) UU No.
ep
40/2014tentangPerasuransian;
k

85. Bahwa wewenang Para Tergugatyang dituangkan dalamUU No. 40/2014


ah

R
tentang Perasuransian Pasal 26 ayat (1) jo Pasal 31 ayat (3) wajib dipatuhi

si
dan dilaksanakan dalam menerbitkan Objek Sengketa;

ne
ng

86. Bahwa Objek Sengketa merupakan keputusan hukum yang berdampak


pada tindakan faktual yang melampaui wewenangnya berdasarkan pada

do
Pasal 31 ayat (3) UU No. 40/2014tentang Perasuransian;
gu

87. Bahwa faktanya Tergugat II memperlambat penanganan dan pencairan 42


klaim polis milik Para Penggugat, mempersulit pencairan 42 klaim polis milik
In
A

Para Penggugat, dan sewenang-wenang dalam menentukan Nilai Tunai


serta mengurangi hak (memotong) Nilai Tunai klaim 42 Polis Asuransi milik
ah

lik

Para Penggugat;

88. Bahwa Objek Sengketa telah memberikan wewenangyang melampaui dari


m

ub

wewenang yang dimiliki oleh Para Tergugat yang tertuang dalam Pasal 31
ayat (3) UU No. 40/2014 tentang Perasuransian. Karena Objek Sengketa
ka

telah menciptakan proses penanganan 42 klaim Polis Asuransi Para


ep

Penggugat yang berbelit-belit, lama, proses pencairan dan perhitungan


ah

klaim 42 Polis Asuransi tidak mudah dicerna, tidak mudah diakses, dan
R

merugikan atau tidak adil bagi Para Penggugat selaku pemegang 42 Polis
es
M

Asuransi Jiwasraya yang diterbitkan oleh TergugatII;


ng

on

Halaman 47 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
c. Objek Sengketa yang memutuskan untuk memindahkan aset-aset PT

a
Asuransi Jiwasraya (Persero) yang clear and clean dan melikuidasi PT

si
Asuransi Jiwasraya (Persero) melampaui wewenangnya yang ditentukan
berdasarkan UU No. 40/2014 tentang Perasuransian Pasal 40 dalam

ne
ng
Perubahan Kepemilikan, Penggabungan, dan Peleburan ;

89. Bahwa berdasarkan Pasal 40 ayat (5) UU No. 40/2014tentang

do
gu Perasuransian mengenai Perubahan Kepemilikan, Penggabungan, dan
Peleburan menentukan sebagai berikut:

In
A
Untuk memperoleh persetujuan, perubahan kepemilikan Perusahaan
Perasuransian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
ah

memenuhi ketentuan: (a) perubahan kepemilikan tersebut tidak

lik
mengurangi hak Pemegang Polis, Tertanggung, atau Peserta, bagi
Perusahaan Asuransi atau Perusahaan Asuransi Syariah.
am

ub
Jo Pasal 41 ayat (3) UU No. 40/2014 tentang Perasuransian;

Untuk memperoleh persetujuan, penggabungan atau peleburan


ep
k

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi ketentuan: (a)


ah

penggabungan atau peleburan tersebut tidak mengurangi hak


R

si
Pemegang Polis, Tertanggung, atau Peserta bagi Perusahaan
Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, perusahaan reasuransi,

ne
ng

atau perusahaan reasuransi syariah.

90. Bahwa pada prinsipnya wewenang Para Tergugat untuk merubah

do
gu

kepemilikan, menggabungkan dan melebur perusahaan asuransi Tergugat II


tersebut dapat dipenuhi sepanjang Tergugat I dalam menggunakan
kewenangannya itu tidak mengurangi hak Pemegang Polis dan/atau
In
A

Tertanggung;

91. Bahwa Para Tergugatmenerbitkan Objek Sengketa yang isinya “…


ah

lik

Portofolio Polis Asuransi JS Mantap Plus akan diserahkan untuk dikelola


oleh Penanggung Baru yaitu “IFG Life yang merupakan bagian dari BUMN
m

ub

Holding Perasuransian dan Penjaminan Indonesia Financial Group (IFG)


bersama dengan aset-aset PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang berstatus
ka

clear and clean. IFG Life yang akan membayarkan kewajiban kepada
ep

Bapak/Ibu sesuai dengan kontrak polis baru (Asuransi JS Mantap Plus)”;


ah

92. Bahwa total premi dari 42 kontrak polis yang dimiliki oleh Para Penggugat
R

es

yang diterbitkan oleh Tergugat II di tahun 2021berjumlahRp.


M

227.091.387.500,00 (dua ratus dua puluh tujuh milyar sembilan puluh satu
ng

juta tiga ratus delapan puluh tujuh ribu lima ratus rupiah);
on

Halaman 48 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
93. Bahwa dampak dari diterbitkannya Objek Sengketa telah mengurangi hak

a
Para Penggugat. Hak Para Penggugat yang timbuldari 42 Polis milik Para

si
Penggugat di tahun 2021 senilai Rp227.091.387.500,00.
ObjekSengketamemberikanwewenanguntuk memotongh akmilik Para

ne
ng
Penggugatsenilainet present value 40% dari 42 nilai polis seluruhnya atau
setara dengan nilai pemotongan sebesar Rp90.836.555.000,00 (sembilan

do
gu puluh milyar delapan ratus tiga puluh enam juta lima ratus lima puluh lima
ribu rupiah);

In
94. Bahwa seharusnya Otoritas Jasa Keuangan tidak bisa memberikan
A
persetujuan kepada Tergugat I untuk merubah kepemilikan,
menggabungkan dan melebur perusahaan asuransi Tergugat II dan
ah

lik
menerbitkan Objek Sengketa. Karena Objek Sengketa jelas telah merugikan
hak Para Penggugat selaku pemilik 42 Polis;
am

ub
95. Bahwa mengacu pada Pasal 40 ayat (5) UU No 40/2014
tentangPerasuransian, perubahan, penggabungan, dan peleburan Tergugat
ep
IIdapatdilakukansepanjang tidak merugikan hak Para Penggugat;
k

96. Bahwa Para Tergugatdalam menerbitkan Objek Sengketa telah melampaui


ah

R
wewenang yang dimilikinya berdasarkan Pasal 40 ayat (5) huruf aUU No

si
40/2014 tentang Perasuransian. Karena Objek Sengketa mengurangi hak

ne
ng

Para Penggugat selaku Pemegang Polis dan tertanggung;

97. Bahwa Objek Sengketa yang menetapkankedua opsi dalam Objek

do
Sengketa berupa (1) ikut restrukturisasi; atau (2) tidak ikut restrukturisasi
gu

merupakan tindakan Para Tergugat yang melampaui wewenangnya bila


ditinjau dari Pasal 40 ayat (5)UU No 40/2014 tentang Perasuransian;
In
A

98. Bahwa opsi pertama yang ditetapkan oleh Para Tergugat dalam Objek
Sengketa agar Para Penggugat setuju restrukturisasi polis. Pada opsi ini
ah

lik

hak Para Penggugat yang dikurangi adalah (i) Nilai Tunai dari 42 Polis di
tahun 2021 akan berkurang; (ii) pembayaran nilai polis akan ditunda dari 5
m

ub

sampai 15 tahun; (iii) pembayaran nilai Polis akan diangsur (dicicil) setiap
tahunnya dengan jumlah antara 5% sampai 41%;
ka

99. Bahwa opsi kedua yang ditetapkan oleh Para Tergugat dalam Objek
ep

Sengketa bila Para Penggugat tidak setuju restrukturisasi polis, maka Para
ah

Tergugatakan mengurangi hak Para Penggugat berupa (1) menunda


R

pembayaran 42 Polis sampai batas waktu yang tidak jelas; (2) 42 Polis akan
es
M

diakhiri (terminasi) secara sepihak oleh Tergugat I; dan (3) status 42 Pol is
ng

diubah menjadi utang-piutang;


on

Halaman 49 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
100. Bahwa dalam menerbitkan Objek Sengketa, Para Tergugat telah melampaui

a
wewenangnya berdasarkan Pasal 40 ayat (1) jo ayat (5) UU No.

si
40/2014tentang Perasuransian. Kedua opsi yang ditetapkan dalam Objek
Sengketa telah jelas dan pasti mengurangi hak-hak Para Penggugat selaku

ne
ng
Pemegang Polis yang diterbitkan oleh Tergugat II;

d. Objek Sengketa yang memutuskan untuk melikuidasi PT Asuransi

do
gu Jiwasraya (Persero) melampaui
berdasarkanUU No. 40/2014 tentang Perasuransian Pasal 42 ayat (2);
wewenangnya yang ditentukan

In
A
101. Bahwa merujuk pada Pasal 42 ayat (1) dan ayat (2) UU No.
40/2014tentangPerasuransianmengenai Pembubaran, Likuidasi, dan
ah

Kepailitan yang isinyasebagaiberikut:

lik
(1) Perusahaan Perasuransian yang menghentikan kegiatan
am

ub
usahanya wajib terlebih dahulu melaporkan rencana penghentian
kegiatan usaha kepada Otoritas Jasa Keuangan.

(2) Perusahaan Perasuransian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


ep
k

wajib terlebih dahulu menyelesaikan seluruh kewajibannya.


ah

102. Bahwa Objek Sengketa yang memutuskan “Apabila Pemegang Polis tidak
R

si
setuju untuk melakukan program restrukturisasi, maka Polis lama akan tetap
berada pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan terhadap Polis lama

ne
ng

tersebut akan dilakukan terminasi sehingga segala kewajiban terhadap


Pemegang Polis yang tidak mengikuti program restrukturisasi akan menjadi

do
gu

utang-piutang yang akan diselesaikan dan dibayarkan PT Asuransi


Jiwasraya (Persero) sesuai dengan ketersediaan aset PT Asuransi
Jiwasraya (Persero) yang tidak dialihkan ke IFG Life (aset dengan status
In
A

tidak clear dan tidak clean), termasuk dalam hal berupa penyelesaian
melalui mekanisme likuidasi atas PT Asuransi Jiwasraya (Persero)”;
ah

lik

103. Bahwa Para Tergugatdalam menggunakan wewenangnya untuk melikuidasi


PT Asuransi Jiwasraya (Persero) harus menyelesaikan seluruh
m

ub

kewajibannya yang timbul dari 42 Polis milik Para Penggugat. Para


Tergugatdapat memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa
ka

KeuanganapabilaPara Tergugattelahmemenuhiseluruh kewajiban


ep

pembayaran 42 Polis milik Para Penggugat;


ah

104. Bahwa keputusan Para Tergugatyang dituangkan dalam Objek Sengketa


R

es

tidak melaksanakan kewajiban untuk membayar dan menyelesaikan


M

tanggungjawab pembayaran ke 42 Polis milik Para Pen ggugat;


ng

on

Halaman 50 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
105. Bahwa Objek Sengketa memberikan kewenangan kepada Para Tergugat

a
untuk (i) mengakhiri (“terminasi”) Polis; (ii) masa penyelesaian pembayaran

si
42 polis yang tidak jelas; (iii) nilai pembayaran 42 polis tidak jelas; dan (iv)
mengalihkan hak dan kewajiban Polis menjadi utang piutang;

ne
ng
106. Bahwa Tergugat I dalam menerbitkan Objek Sengketa
melampauiwewenangnya karena proses likuidasi Tergugat II dilakukan

do
gu tanpa menyelesaikan kewajiban -kewajibanpembayaranklaimasuransi yang
dituangkan dalam 42 Polis milik Para Penggugat;

In
A
e. Penetapan Objek Sengketa melampaui wewenangnya yang diberikan
berdasarkan Pasal 19 ayat (1) jo. Pasal 21 ayat (1) UU No.
ah

40/2014tentangPerasuransianjo. Pasal 3 Peraturan Pemerintah Republik

lik
Indonesia Nomor 16 Tahun 2003 tentang Penambahan Penyertaan Modal
Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan
am

ub
(Persero) PT Asuransi Jiwasraya (selanjutnya disingkat PP No. 16/2003);

107. Berdasarkan Pasal 19 ayat (1) UU No. 40/2014


ep
k

tentangPerasuransianmengatur bahwa:
ah

Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan


R

si
Reasuransi, atau Perusahaan Reasuransi Syariah wajib mematuhi
ketentuan mengenai kesehatan keuangan.

ne
ng

Jo. Pasal 21 ayat (1) UU No. 40/2014 tentang Perasuransian


menegaskan agar sebagai berikut:

do
gu

Kekayaan dan kewajiban yang terkait dengan hak Pemegang Polis,


Tertanggung, atau Peserta wajib dipisahkan dari kekayaan dan
In
kewajiban yang lain dari Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi
A

Syariah, Perusahaan Reasuransi, atau Perusahaan Reasuransi


Syariah;
ah

lik

108. Bahwa wewenang yang dimiliki oleh Para Tergugatberdasarkan Pasal 19


ayat (1) jo Pasal 21 ayat (1) UU No. 14/2014tentang Perasuransian adalah:
m

ub

a. Tergugat I wajib mematuhi ketentuan kesehatan keuangan Tergugat


ka

II;
ep

b. Tergugat I wajib memisahkan kekayaan dan kewajiban Tergugat II


ah

yang diperoleh dari hak Para Penggugat selaku pemegang polis


R

dengan kekayaan lainnya yaitu penyertaan modal negara atau


es

kekayaan negara;
M

ng

109. Bahwa berdasarkanPP No.16/2003Pasal 2 ayat (1) yang berbunyi:


on

Halaman 51 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Penambahan penyertaan modal negara sebagaimana dimaksud

a
dalam Pasal 1 berasal dari sebagian selisih penilaian kembali

si
(revaluasi) aktiva tetap perusahaan yang dilakukan pada tahun 1999.

Jo Pasal 2 ayat (2) PP No. 16/2003;

ne
ng
Nilai penambahan penyertaan modal negara sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) adalah sebesar Rp. 200.000.000.000,00 (dua ratus

do
gu miliar rupiah);

Jo Pasal 3 PP No. 16/2003;

In
A
“Dengan adanya penambahan penyertaan modal negara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, maka jumlah seluruh
ah

lik
penyertaan modal negara ke dalam modal saham Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Asuransi Jiwasraya dari semula Rp.
am

ub
35.000.000.000,00 (tiga puluh lima miliar rupiah) meningkat menjadi
Rp. 235.000.000.000,00 (dua ratus tiga puluh lima miliar rupiah);
ep
110. Bahwa fakta dalam pengelolaan keuangan Tergugat II tidak memisahkan
k

antara kekayaan negara berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) dengan


ah

kekayaan yang diperoleh dari dana Polis-polis milik Para Penggugat. Fakta
R

si
dalam pengelolaan keuangan Tergugat II telah bertindak melampaui
wewenang yang dimiliki berdasarkan Pasal 21 ayat (1) UU No. 40/2014

ne
ng

tentang Perasuransian;

111. Bahwa wewenang yang dilampaui oleh Tergugat I dalam menerbitkan Objek

do
gu

Sengketa adalah:

a. Tidak memisahkan kekayaan dan kewajiban Tergugat II yang diperoleh


In
A

dari hak-hak pemegang polis terkhusus kekayaan Tergugat II dari 42


Polis milik Para Penggugat yang berjumlah Rp. 227.091.387.500,00 (du a
ah

ratus dua puluh tujuh milyar sembilan puluh satu juta tiga ratus delapan
lik

puluh tujuh ribu lima ratus rupiah) di tahun 2021;


m

ub

b. Tidak memisahkan kekayaan Tergugat II yang diperoleh dari


penambahan penyertaan modal negara di tahun 2003 sebagaimana
ka

ditetapkan berdasarkan PP No. 16/2003 Pasal 3 berjumlah Rp.


ep

235.000.000.000,00 (dua ratus tiga puluh lima miliar rupiah);


ah

c. Seluruh kekayaan berupa aset Tergugat II yang clear and clean dialihkan
R

ke IFG Life. Pengalihan aset ini tidak dilihat asal usul kekayaan berupa
es

aset Tergugat II yang diperoleh dari 42 Polis senilai Rp.


M

ng

227.091.387.500,00 (dua ratus dua puluh tujuh milyar sembilan puluh


on

Halaman 52 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
satu juta tiga ratus delapan puluh tujuh ribu lima ratus rupiah) dengan

a
PMN di tahun 2003 senilai Rp. 235.000.000,00;

si
112. Bahwa tindakan hukum Para Tergugat berupa pengalihan kekayaan berupa
aset-aset milik Tergugat II ke IFG Life sebagaimana ditetapkan dalam Objek

ne
ng
Sengketa merupakan tindakan hukum yang melampauiwewenangnya yan g
dimiliki berdasarkan Pasal 19 ayat (1) jo Pasal 21 ayat (1) UU No 40/2014

do
gu tentangPerasuransian jo PP No. 16/2003 Pasal 3. Karena kekayaan beru pa
aset milik Tergugat II sebagian diperoleh dari hak Para Penggugat berupa

In
nilai 42 Polis pada tahun 2021 senilai Rp. 227.091.387.500,00 (dua ratus
A
dua puluh tujuh milyar sembilan puluh satu juta tiga ratus delapan puluh
tujuh ribu lima ratus rupiah);
ah

lik
113. Bahwa tindakan hukum Para Tergugatyang dituangkan dalam Objek
Sengketa merupakan tindakan hukum yang melampaui wewenangnya
am

ub
berdasarkan Pasal 21 ayat (1) UU No. 40/2014 tentangPerasuransian.
Tindakan Para Tergugat yang
ep
melampauiwewenangnyaberupapenggabungankekayaanatautidak
k

memisahkan kekayaan dan kewajiban yang berasal dari hak Para


ah

Penggugat dengan kekayaan lainnya berupa Penambahan Penyertaan


R

si
Modal Negara (PMN);

ne
ng

114. Bahwa berdasarkandalil-dalil di atasPara Penggugat menyimpulkan


tindakan hukum penerbitan Objek Sengketa merupakan tindakan hukum
Para Tergugatyang melampauiwewenangnya yang ditentukan dalam Pasal

do
gu

19 ayat (1) jo Pasal 21 ayat (1) UU No. 14/2014 tentangPerasuransian jo PP


No. 16/2003 Pasal 3;
In
A

f. Objek Sengketa yang memutuskan untuk merestrukturisasi polis-polis,


terminasi polis yang tidaksetujurestrukturisasi, mengubah status polis
ah

lik

menjadi utang piutang, pembayaran polis daripenjualansisaaset yang


tidakclear and clean, dan melikuidasiPT AsuransiJiwasraya (Persero)
melampauiwewenangnya yang ditentukanberdasarkanPasal 72 ayat (1)UU
m

ub

BUMN;
ka

115. Bahwa mengacu pada Pasal 72 ayat (1) UU BUMN yang menegaskan:
ep

Restrukturisasi dilakukan dengan maksud untuk menyehatkan BUMN


ah

agar dapat beroperasi secara efisien, transparan, dan profesional.


R

es

116. Bahwa jelas ditegaskan kewenangan Tergugat I yang ditetapkan dalam


M

Pasal 72 ayat (1) UU BUMNuntukmerestrukturisasi BUMN dengan tujuan:


ng

on

Halaman 53 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a. Menyehatkan BUMN sebagai badan hukum milik negara yang

a
menjalankan fungsi pemerintahan di bidang ekonomi agar kesejahteraan

si
dan kemakmuran Bangsa Indonesia dapat tercipta sesuai dengan
amanat UUD 1945; dan

ne
ng
b. Setelah BUMN direstrukturisasi, kegiatan operasional BUMN dapat
berjalan secara efisien, transparan, dan profesional.

do
gu
117. Bahwa Para Tergugatdalam
melampauiwewenang yang timbul dalam Pasal 72 ayat (1) UU BUMN. Judul
menerbitkan Objek Sengketa

In
A
dan isi Objek Sengketa yang ditetapkan oleh Para Tergugatadalah:

a. Restrukturisasi Objek Sengketa ditujukan kepada restrukturisasi polis-


ah

lik
polis asuransi Jiwasraya milik Para Penggugat dengan mengurangi Nilai
Tunai 42 Polis dan memperpanjang jangka waktu pengembalian serta
am

ub
pembayaran kewajiban Polis diangsur selama 5 sampai 15 tahun;

b. Restrukturisasi Objek Sengketa ditujukan bukan untuk merestrukturisasi


BUMN-nya yaitu PT Asuransi Jiwasraya (Persero), in casu, Tergugat II
ep
k

yang menjalankan fungsi perasuransian;


ah

c. Restrukturisasi Objek Sengketa ditujukan bukan untuk menyehatkan


R

si
keuangan dan management BUMN-nya yaitu PT Asuransi Jiwasraya
(Persero)), in casu, Tergugat II agar PT Asuransi Jiwasraya (Persero)), in

ne
ng

casu, Tergugat II dapat menjalankan fungsinya secara efisien,


transparan, dan professional;

do
gu

d. Objek Sengketa tidak hanya menetapkan restrukturisasi polis milik Para


Penggugat, tetapi Objek Sengketa menetapkan pengalihan aset-aset
In
milik Tergugat II yang clear and clean ke IFG Life, sebuah entitas hukum
A

yang baru dibentuk oleh PT BahanaPembinaan Usah a Indonesia


(Persero);
ah

lik

e. Objek Sengketa memberikan kewenangan kepada Para Tergugatyang


melampauiwewenang yang dimiliki oleh Para Tergugatuntuk (a)
m

ub

mengakhiri kewajibannya (terminasi Polis) yang timbul dari ke 42 Polis


milik Para Penggugat; dan (b) mengalihkan 42 Polis milik Para
ka

ep

Penggugat ke hubungan hukum utang piutang;

118. Bahwa Para Tergugatdalam menerbitkan Objek Sengketa melampaui


ah

kewenangan yang dimilikinya berdasarkan Pasal 72 ayat (1) UU BUMN


es

(vide kelima poin pada dalil Nomor 117);


M

ng

g. ObjekSengketa yang memutuskanuntukmerestrukturisasi polis-polis,


on

terminasi polis yang tidaksetujurestrukturisasi, mengubah status polis


Halaman 54 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
menjadi utang piutang, pembayaran polis daripenjualansisaaset yang

a
tidakclear and clean, dan melikuidasi PT AsuransiJiwasraya (Persero)

si
melampauiwewenangnya yang ditentukanberdasarkan Pasal 72 ayat (2) UU
BUMN;

ne
ng
119. Bahwa amanat Pasal 72 ayat (2) UU BUMN telah menetapkan:

Tujuan restrukturisasi adalah untuk: a. meningkatkan kinerja dan

do
gu nilai perusahaan; b. memberikan manfaat berupa dividen dan pajak
kepada negara; c. menghasilkan produk dan layanan dengan harga

In
A
yang kompetitif kepada konsumen; dan d. memudahkan
pelaksanaan privatisasi.
ah

lik
120. Bahwa merujuk pada Pasal 72 ayat (2) UU BUMN kewenangan yang dimiliki
oleh Tergugat I untuk merestrukturisasi Tergugat II harus ditujukan agar:
am

ub
a. Kinerja dan nilai perusahaan Tergugat II meningkat; dan

b. Tergugat II dapat menghasilkan produk dan layanan yang baik kepada


Para Penggugat dan pemegang polis lainnya.
ep
k

121. Bahwa tujuan Para Tergugatmen erbitkan Objek Sengketa adalah:


ah

R
a. Melikuidasi Tergugat II tanpa didahului dengan pemenuhan kewajibannya

si
kepada seluruh pemegang polis dalam hal ini Para Penggugat;

ne
ng

b. Memindahkan aset-aset Tergugat II yang clear and cleanke IFG Life; dan

c. Memindahkan polis-polis nasabah Tergugat II termasuk 42 polis milik

do
gu

Para Penggugat.

122. Bahwa tujuan Para Tergugatdalam menerbitkan Objek Sengketa tidak


In
A

sesuai dengan tujuan yang dimilikinya sebagaimana ditetapkan dalam Pasal


72 ayat (2) UU BUMN. Bahkan tujuan Para
ah

Tergugatmelampauiwewenangnya yang ditetapkan dalam Pasal 72 ayat (2)


lik

UU BUMN. Ketidaksesuaian tujuan itu dapat dilihat di bawah ini:

a. Dengan melikuidasi Tergugat II, tujuan restrukturisasi yang ditetapkan


m

ub

dalam Pasal 72 ayat (2) UU BUMN untuk meningkatkan kinerja dan nilai
ka

perusahaan tidak akan tercapai;


ep

b. Dengan memindahkan aset-aset milik Tergugat II yang clear and clean


ah

(artinya: aset yang bernilai tinggi, aset yang memiliki bukti kepemilikan
R

yang sah, aset tidak dalam sengketa, dan aset di bawah penguasaan
es

langsung Tergugat II) ke IFG Life. Dengan pengalihan aset milik Tergugat
M

ng

II kepada IFG Life maka nilai perusahaan,in casu, Tergugat II akan turun
on

drastis;

Halaman 55 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
c. Dengan memindahkan polis-polis nasabah Tergugat II termasuk 42 polis

a
milik Para Penggugat, Tergugat II tidak dapat menghasilkan produk dan

si
layanan yang baik kepada para nasabahnya terkhusus Para Penggugat;

123. Bahwa ditinjau dari maksud dan tujuan Para Tergugatdalammenerbitkan

ne
ng
Objek Sengketa, maka dapat disimpulkan tindakan Para Tergugatdalam
menerbitkan Objek Sengketa telah melampaui wewenang yang dimiliki

do
gu sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 72 ayat (2) UU BUMN;

h. ObjekSengketa yang memutuskanuntukmerestrukturisasi polis-polis,

In
A
terminasi polis yang tidaksetujurestrukturisasi, mengubah status polis
menjadi utang piutang, pembayaran polis daripenjualansisaaset yang
ah

tidakclear and clean, dan melikuidasi PT AsuransiJiwasraya (Persero)

lik
melampauiwewenangnya yang ditentukanberdasarkan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan Nomor 73/POJK.05/2016 tentang Tata Kelola Perusahaan
am

ub
Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian (selanjutnya disingkat POJK No.
73/2016);
ep
k

124. Bahwa kegiatan usaha perasuransian yang dilakukan oleh Tergugat II telah
ditetapkan dalam ruang lingkup dan definisi yang dituangkan dalam POJK
ah

R
No. 73/2016 Pasal 1 angka 7 yaitu sebagaiberikut:

si
Usaha Asuransi Jiwa adalah usaha yang menyelenggarakan jasa

ne
ng

penanggulangan resiko yang memberikan pembayaran kepada


pemegang polis, tertanggung, atau pihak lain yang berhak dalam hal

do
tertanggung meninggal dunia atau tetap hidup, atau pembayaran
gu

lain kepada pemegang polis, tertanggung, atau pihak lain yang


berhak pada waktu tertentu yang diatur dalam perjanjian yang
In
A

besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil


pengelolaan dana sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
ah

lik

Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian.

125. BahwaPenetapan Objek Sengketa oleh Para Tergugatmelampauiwewenang


m

ub

yang dimilikinya berdasarkan pada Pasal 71 POJK No. 73/2016. Karena


Objek Sengketa tidak memberikan perlindungan kepada Para Penggugat
ka

untuk memperoleh manfaat sesuai dengan nilai ke-42 Polis Asuransi Para
ep

Penggugat;
ah

POJK No. 73/2016 Pasal 71 ayat (1) mengamanatkan sebagaiberikut:


R

es

Perusahaan Perasuransian, wajib melindungi kepentingan


M

pemegang polis, tertanggung, peserta, dan/atau pihak yang berhak


ng

memperoleh manfaat, agar pemegang polis, tertanggung, peserta,


on

Halaman 56 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dan/atau pihak yang berhak memperoleh manfaat tersebut dapat

a
menerima haknya sesuai polis asuransi;

si
Jo. POJK No. 73/2016 Pasal 71 ayat (2) huruf a:

ne
ng
Bagi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Syariah memenuhi
kewajiban sesuai yang diperjanjikan dengan pemegang polis,
tertanggung, peserta, dan/atau pihak yang berhak memperoleh

do
gu manfaat;

Jo. POJK No. 73/2016 Pasal 72 yang berbunyi:

In
A
Perusahaan Perasuransian wajib: (a) menghormati hak Pemangku
Kepentingan; dan (b) melaksanakan kewajiban yang timbul
ah

lik
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau
perjanjian yang dibuat dengan pegawai, pemegang polis,
am

ub
tertanggung, peserta, dan/atau Pemangku Kepentingan lainnya.

126. BahwaPenetapan Objek Sengketa oleh Para Tergugattidak sesuai dengan


ep
wewenangnya yang ditetapkan dalam POJK No. 73/2016 Pasal 72 karena
k

sebagaiberikut:
ah

1) Objek Sengketa tidak menghormati hak-hak Para Penggugat dan;


R

si
2) Para Tergugattidak melaksanakan kewajibannya untuk membayar premi

ne
ng

ke-42 Polis Asuransi Para Penggugat yang sudah jatuh tempo;

127. Bahwa Pasal 1 angka 7 jo Pasal 71 ayat (1) jo ayat (2) jo Pasal 72 POJK

do
No. 73/2016 memberikan wewenang kepada Para Tergugatuntuk:
gu

1) Memberikan pembayarantepatwaktu kepada Para Penggugat


sesuaidengan nilai yang ditetapkandalam ke 42 Polis milik Para
In
A

Penggugat;
ah

2) melindungi kepentingan Para Penggugat;


lik

3) memberikanhak Para Penggugat sesuai dengan nilai 42 Polisnya;


m

ub

4) memenuhi hak Para Penggugat yang tertuang dalam 42 Polis Para


Penggugat;
ka

5) menghormati hak Para Penggugat selaku salah satu pemangku


ep

kepentingan dalam kegiatan usaha Tergugat II; dan


ah

6) mematuhisegala kewajibannya yang timbul berdasarkan peraturan


R

es

perundang-undangan dan/atau ketentuan yang dituangkan dalam 42


M

Polis milik Para Penggugat;


ng

on

Halaman 57 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
128. Bahwa penetapan Objek Sengketa olehPara Tergugat telah melampaui

a
wewenangnya yang timbul berdasarkan Pasal 1 angka 7 jo Pasal 71 ayat

si
(1) jo ayat (2) jo Pasal 72 POJK No. 73/2016;

129. Bahwa Objek Sengketa melegitimasi tindakan Para Tergugat yang

ne
ng
melampaui wewenang berupa:

1) Tidak memberikan hak-hak Para Penggugat berupa:

do
gu i. pembayaran nilai 42 Polis Para Penggugat yang telah jatuh tempo;

ii. pembayaran kepada salah satu tertanggung yang meninggal dunia

In
A
sejak akhir Maret 2018;
ah

iii. Memenuhi hak-hak Para Penggugat yang tertuangdalam ke-42

lik
Polismilik Para Penggugat;

2) Tidak melindungi kepentingan Para Penggugat;


am

ub
3) Tidak memperhatikan kewajiban Para Tergugat yang timbul dari
peraturan perundang-undangan;
ep
k

130. Bahwa berdasarkan dalil-dalil di atas (vide point Gugatan Nomor 124
ah

sampai 129) penetapan Objek Sengketa melampauiwewenang Para


R

si
Tergugatbila ditinjau berdasarkan Pasal 1 angka 7 jo Pasal 71 ayat (1) jo
ayat (2) jo Pasal 72 POJK No. 73/2016;

ne
ng

i. ObjekSengketa yang memutuskanuntukmerestrukturisasi polis-polis,


terminasi polis yang tidaksetujurestrukturisasi, mengubah status polis

do
gu

menjadi utang piutang, pembayaran polis daripenjualansisaaset yang


tidakclear and clean, dan melikuidasi PT AsuransiJiwasraya (Persero)
melampauiwewenangnya yang ditentukanberdasarkan Pasal 5 UU No.
In
A

30/2014 karena Objek Sengketa melanggar hak-hak asasi Para Penggugat;


ah

131. Bahwa amanat Pasal 5 UUNo. 30/2014 segala bentuk Penyelenggaraan


lik

Administrasi Pemerintahan yang wajib dijalankan dan dilaksanakan oleh


Para Tergugat berdasarkan: (a) asas legalitas; (b) asas perlindungan
m

ub

terhadap hak asasi manusia; dan (c) AUPB;


ka

Kutipan dari Pasal 5UU No. 30/2014 sebagai berikut:


ep

Penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan berdasarkan:


ah

a. asas legalitas;
R

es

b. asas perlindungan terhadap hak asasi manusia; dan


M

ng

c. AUPB.
on

Halaman 58 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
132. Bahwa yang dimaksud dengan Pasal 5 UUNo. 30/2014 sebagaimana

a
tertuang dalam penjelasannya, Penyelenggaraan Administrasi

si
Pemerintahan berdasarkan perlindungan terhadap hak asasi manusia
adalah sebagaiberikut:

ne
ng
Penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan, Badan dan/atau
Pejabat Pemerintahan tidak boleh melanggar hak-hak dasar Warga

do
gu Masyarakat sebagaimana dijamin dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

In
A
133. Bahwa Objek Sengketa telah lalai dalam memberikan jaminan perlindungan
dan kepastian hukum yang adil bagi Para Penggugat, sebagaimana
ah

tertuang dalam Pasal 28D ayat (1) UUD NRI 1945, yang mewajibkan Para

lik
Tergugat untuk:
am

ub
Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan
hukum;
ep
k

134. Bahwa Objek Sengketa lalai dalam memberikan perlindungan hak asasi
ah

Para Penggugat sebagaimana tertuang dalam Pasal 28G ayat (1) UUD NRI
R

si
1945, yang mewajibkan Para Tergugat untuk:

Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga,

ne
ng

kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah


kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari

do
gu

ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang


merupakan hak asasi.
In
135. Bahwa merujuk pada Pasal 28 H ayat (4) UUD NRI 1945, sebagaimana
A

dikutip di bawah ini:


ah

Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik
lik

tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa


pun.
m

ub

136. Bahwaberdasarkan Pasal 28 H ayat (4) UUD NRI 1945 Para Penggugat
ka

berhak atas hak milik pribadinya. Hak milik Para Penggugat bersifat mutlak
ep

dan absolut. Hak atas 42 Polis Asuransi Para Penggugat merupakan hak
milik yang mutlak dan absolut dan tidak boleh diambil ataupu n dikurangi
ah

secara sewenang-wenang oleh Para Tergugat melalui penetapan Objek


es

Sengketa;
M

ng

137. Bahwa Objek Sengketa telah menciptakan rasa tidak aman dan ancaman
on

akan kehilangan nilai riel 42 Polis Asuransi Para Penggugat. Tindakan


Halaman 59 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
faktual Para Tergugat melalui surat dan media massa yang meminta dan

a
mengkondisikan agar Para Penggugat dan pemegang polis lainnya untuk

si
menerima tawaran restrukturisasi polis-polis asuransi. Para Penggugat
merasa terteror dan ketakutan atas tindakan Para Tergugat melalui surat,

ne
ng
sms, dan berita di media massa yang mengancam “apabila para pemegang
polis tidak menerima restrukturisasi polis, maka para pemegang polis akan

do
gu menerima pembayaran polis dari sisa aset PT Asuransi Jiwasraya yang
tidak clear and clean”;

In
138. Bahwa Objek Sengketa merupakan KTUN yang diterbitkan oleh Para
A
Tergugat yang melampauiwewenangnya sebagaimana diamanatkan dalam
Pasal 28 G ayat (1) jo Pasal 28 H ayat (4) UUD 1945 NRI;
ah

lik
139. Bahwa tindakan melampaui wewenang yang dilakukan oleh Para Tergu gat
dari penerbitan Objek Sengketa bila ditinjau dari Pasal 28 G ayat (1) jo
am

ub
Pasal 28 H ayat (4) UUD 1945 NRI adalah:

1) Nilai 42 Polis di tahun 2021 sebesar Rp. 227.091.387.500,00 (dua ratus


ep
k

dua puluh tujuh milyar sembilan puluh satu juta tiga ratus delapan pu lu h
tujuh ribu lima ratus rupiah) sampai saat ini belum bisa diperoleh Para
ah

R
Penggugat. Sedangkan jangka waktu 42 Polis telah berakhir;

si
2) Tergugat I dan Tergugat II menolak membayar seluruh nilai tersebut di

ne
ng

atas dengan segera;

3) Tergugat I dan Tergugat II beralasan tidak mempunyai likuiditas yang

do
gu

cukup untuk membayar seluruh nilaike-42 Polismilik Para Penggugat di


tahun 2021 senilai Rp. 227.091.387.500,00;
In
4) Kesulitan likuiditas Para Tergugat yang disebabkan karena pelanggaran
A

tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh managemen Tergugat II yang


lama dibebankan kepada Para Penggugat dan pemegang polis lainnya;
ah

lik

140. Bahwa Objek Sengketa tidak memberikan perlindu ngan hak asasi Para
Penggugat sebagaimana tertuang dalam Pasal 28 G ayat (1) jo Pasal 28 H
m

ub

ayat (4) UUD NRI 1945. Amanat Pasal Pasal 28 G ayat (1) jo Pasal 28 H
ayat (4) UUD NRI 1945 yang wajib dilaksanakan oleh Para Tergugat adalah
ka

ep

menghargai hak milik para pemegang polis;

141. Bahwa tindakan Para Tergugat dalam menetapkan Objek Sengketa


ah

melampauiwewenang yang dimilikinya berdasarkan Pasal 28 G ayat (1) jo


es

Pasal 28 H ayat (4) UUD NRI 1945.Tindakan hukum Tergugat I melalui


M

ng

penetapan Objek Sengketa telah memberikan kewenangan kepada


on

Tergugat II untuk menguranginilai ke-42 Polis Asuransi Para Penggugat

Halaman 60 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
secara semena-mena dan melampauiwewenang yang dimilikinya

a
sebagaimana ditetapkan dalam UU No 40/2014 tentangPerasuransian, UU

si
BUMN, UU Perlindungan Konsumen, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Nomor 73/POJK.05/2016, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

ne
ng
1/POJK.07/2013;

142. Bahwa Para Tergugattidak melaksanakan mandat yang tertinggi

do
gu sebagaimana diatur dalam Pasal 28 I ayat (4) UUD NRI 1945 yaituuntuk
melaksanakan sebagaiberikut:

In
A
Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi
manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.
ah

lik
143. Bahwa Objek Sengketa yang diterbitkan oleh Para Tergugat tidak
memberikan perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemen uhan hak-hak
am

ub
Para Penggugat yang tercantum dalam 42 Polis Asuransi Jiwasraya;

144. Bahwa penetapan Objek Sengketa oleh Para Tergugattidak sesuai dengan
Pasal 28 I ayat (4) UUD NRI 1945;
ep
k

145. Bahwa Para Tergugat mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan


ah

amanat Pasal 28 I ayat (5) UUD NRI 1945 yaitu:


R

si
Menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan
prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi

ne
ng

manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundang-


undangan;

do
gu

146. Penjabaran pelaksanaan hak asasi para pemegang polis dan Para
Penggugat secara khusus diatur dalam UU No 40/2014
In
A

tentangPerasuransian dan UU Perlindungan Konsumen. Berdasarkan Pasal


28 I ayat (5) UUD NRI 1945,Para Tergugatwajib tunduk dan melindungi h ak
ah

Para Penggugat sebagaimana tertuang dalam UU No. 40/2014


lik

tentangPerasuransian dan UU Perlindungan Konsumen;


m

ub

147. Bahwa berdasarkan uraian dan pertimbangan di atas, patut dan beralasan
bagi Para Penggugat untuk memohon kepada Pengadilan Tata Usaha
ka

Negara agar mewajibkan kepada Para Tergugatuntuk menghentikan


ep

Restrukturisasi Asuransi Jiwasraya dan mencabut serta membatalkan dan


menyatakan Objek Sengketa tidak sah.
ah

CacatProsedur:
es
M

v. Penetapan Objek Sengketa Tidak Sesuai (Cacat) Prosedur Administrasi


ng

Pemerintah [vide Pasal 7 UU No. 30/2014]:


on

Halaman 61 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
148. Bahwa UU No. 30/2014 Pasal 7 ayat (1) mewajibkan sebagaiberikut:

a
(1) Pejabat Pemerintahan berkewajiban untuk menyelenggarakan

si
Administrasi Pemerintahan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, kebijakan pemerintahan, dan AUPB.

ne
ng
149. Bahwa kewajiban di atas dirinci dengan detail pada UUNo. 30/2014 Pasal 7
ayat (2) sebagaiberikut:

do
gu Pejabat Pemerintahan memiliki kewajibanyaitu:

(a) membuat keputusan dan/atau Tindakan sesuai dengan

In
A
kewenangan;
(b) mematuhi AUPB dan sesuai dengan ketentuan peraturan
ah

lik
perundang-undangan;
(c) mematuhi persyaratan dan prosedur pembuatan Keputusan
am

ub
dan/atau Tindakan;
(d) mematuhi Undang-Undang ini dalam menggunakan Diskresi; … ;
(f) memberikan kesempatan kepada Warga Masyarakat untuk
ep
k

didengar pendapatnya sebelum membuat Keputusan dan/atau


ah

Tindakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-


R

si
undangan.

a. Penetapan Objek Sengketa tidak mematuhi persyaratan dan prosedur

ne
ng

pembuat keputusan dan/atau tindakan sebagaimana diamanatkan dalam


Pasal 7 ayat (2) huruf c Jo. huruf f UU No. 30/2014 (Prosedur Administrasi

do
gu

Pemerintah): memberi kesempatan kepada Para Penggu gat untuk didengar


pendapatnya sebelum membuat keputusan Objek Sengketa;
In
150. Bahwa sebelum Para Tergugatmenerbitkan Objek Sengketa, menurut
A

Tergugat Para Tergugat telah mengumumkan “Restrukturisasi Polis


Jiwasraya oleh Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya pada tanggal 11
ah

lik

Desember 2020”;

151. Bahwa faktanya sebelum keputusan Restrukturisasi Polis Jiwasraya


m

ub

ditetapkan dan diumumkan oleh Tim Percepatan Restrukturisasi PT


AsuransiJiwasraya (Persero), Para Penggugat tidak pernah didengar
ka

ep

pendapatnya mengenai:

1) Restrukturisasi Polis Jiwasraya;


ah

2) Pembentukan Tim Percepatan RestrukturisasiPT Asuransi Jiwasraya


es

(Persero) yang dituangkan dalam SK-301/MBU/12/2019; serta


M

ng

3) Tugas dan kewenangan Tim Restrukturisasi.


on

Halaman 62 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Sebagai Pemegang Polis Jiwasraya yang berjumlah 42 Polis, Para

a
Penggugat berhak berdasarkan Pasal 7 ayat (2) huruf c jo huruf f UU

si
No. 30/2014 untuk didengar pendapatnya mengenai ke-3 (tiga) hal
tersebut di atas;

ne
ng
152. Bahwa Para Penggugat tidak pernah mengetahui Kementerian BUMN telah
membentuk Tim Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya

do
gu (Persero);

153. Bahwa Para Penggugat tidak pernah diberitahukan oleh Para Tergugat

In
A
mengenai tugas, tanggung jawab, kewen angan dan fungsi Tergugat I dalam
menerbitkan Objek Sengketa;
ah

lik
154. Bahwa Para Penggugat tidak pernah mengetahui dasar hukum
pembentukan Tergugat I sampai Gugatan a-quo dilayangkan di Pengadilan
am

ub
Tata Usaha Negara;

155. Bahwa Para Penggugat selaku pemegang ke-42 polis yang diterbitkan oleh
Tergugat II, tidak pernah diberi kesempatan untuk didengar pendapatnya
ep
k

sebelum Para Tergugat menetapkan keputusan Objek Sengketa I, Objek


ah

Sengketa II, Objek Sengketa III, ObjekSengketa IVdanObjekSengketa V;


R

si
156. Bahwa Para Penggugat tidak pernah diberitahu sebelum Para Tergugat
menerbitkan Objek Sengketa. Sedangkan dampak dari diterbitkannya Objek

ne
ng

Sengketa oleh Para Tergugat, 42 Polis Para Penggugat akan


direstrukturisasi atau dicabut sebagian hak Para Penggugat yang tertuan g

do
gu

dalam 42 Polisnya. Dampak dari diterbitkannya Objek Sengketa, Para


Penggugat akan kehilangan senilai net present value 40% dari 42 Polis
Asuransi Para Penggugat;
In
A

157. Bahwa fakta-fakta yang terjadi sebelum diterbitkan Objek Sengketa akan
diuraikan di bawah ini:
ah

lik

a. Bahwa sejak Almarhum Bapak Djohan Widjaja, salah satu tertanggung


dari Polis atas nama Penggugat I, meninggal dunia pada tanggal 30
m

ub

Maret 2018, Penggugat I telah berupaya untuk mengajukan Klaim


Meninggal Dunia Polis atas nama Penggugat I;
ka

ep

b. Bahwa pengajuan Klaim Meninggal Dunia untuk Polis atas nama


Penggugat I diajukan sejak tanggal 2 April 2018. Jawaban atau
ah

tanggapan dari Tergugat II saat itu selalu menunda pengajuan Klaim


es

Meninggal Dunia untuk Polis atas nama Penggugat I dengan tertanggung


M

ng

atas nama Djohan Widjaja;


on

Halaman 63 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
c. Jawaban Tergugat II atas Klaim di atas adalah “pencairan Nilai Tunai

a
atas polis-polis itu bisa dilaksanakan pada akhir periode Investasi di

si
tahun 2019. Bila dicairkan sebelum tahun 2019, Tergugat II akan
menerapkan penalty sebesar 7.5% dari Nilai Tunai masing-masing polis”;

ne
ng
d. Sejak bulan April tahun 2018 sampai akhir Desember 2020 Para
Penggugat berupaya untuk mencairkan nilai tunai ke-42 Polisnya.

do
gu Tanggapan Tergugat II terhadap upaya itu selalu menjanjikan dan
menjamin pembayaran seluruh nilai polis berikut nilai investasi dan

In
manfaat akan dibayarkan seluruhnya. Bahkan pada akhir 2018, ketika
A
Tergugat II secara resmi mengumumkan:
ah

“PT Asuransi Jiwasraya (Persero) gagal bayar, Manajemen

lik
menyatakan siap berkomunikasi dengan nasabah dan memberikan
opsi program roll over yang menarik. Bunga jatuh tempo dibayar penuh
am

ub
dan bunga roll over dibayar di muka 7% p.a net. Pokok di-reschedule 1
tahun dengan cara di-roll over. Solusi ini sangat baik, … Kami (BUMN
ep
terpercaya) handle keluhan nasabah dan dialog secara co-handling
k

bersama bank mitra. Kami dialog one on one atau small group. …
ah

tetapi kami mengimbau roll over adalah pilihan terbaik. Bunga yang
R

si
digaransikan dibayar.”

ne
ng

Keputusan tersebut selalu disampaikan melalui surat dan berita di


media cetak online sejak akhir 2018 sampai 31 Desember 2020;

do
e. Tanpa sosialisasi, partisipasi, dan tanpa memberikan kesempatan
gu

kepada para pemegang polis lainnya termasuk Para Penggugat, tiba-tiba


Para Penggugat mendapatkan Objek Sengketa dari Para Tergugat;
In
A

158. Bahwa berdasarkan uraian fakta-fakta di atas (vide dalil Gugatan pada No.
157huruf a sampai e), prosedur penerbitan Objek Sengketa tidak sesuai
ah

lik

dengan (cacat prosedur berdasarkan) Pasal 7 ayat (2) huruf (c) jo huruf (f)
UU No. 30/2014 karena Para Tergugat dalam menerbitkan Objek Sengketa
m

ub

tidak pernah memberikan kesempatan kepada Pemegang Polis untuk


didengar pendapatnya sebelum Para Tergugat membuat dan menerbitkan
ka

keputusan Objek Sengketa;


ep

SubstansiObjekSengketaBertentangandenganPeraturanPerundang-undangan dan
ah

AUPB;
R

es

vi. SUBSTANSI OBJEK SENGKETA [vide Pasal 15 ayat (1) huruf c (cakupan
M

bidang atau materi) Jo. Pasal 18 ayat (1) huruf c bertentangan dengan
ng

ketentuan peraturan perundang-undangan];


on

Halaman 64 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a. Objek Sengketa Tidak Sesuai (Cacat) Substansi: Ditinjau dari UU No.

a
40/2014tentangPerasuransian;

si
159. Bahwa berdasarkan Pasal 15 UU No. 40/2014 tentang Perasuransian,
menegaskan tanggung jawab Tergugat I yaitu:

ne
ng
Pengendali wajib ikut bertanggung jawab atas kerugian Perusahaan
Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, perusahaan reasuransi,

do
gu atau perusahaan reasuransi Syariah yang disebabkan oleh pihak
dalam pengendaliannya;

In
A
160. Bahwa merujuk pada Pasal 15 UU No. 40/2014tentangPerasuransian,
Tergugat I selaku pengendali seharusnya ikut bertanggung jawab terhadap
ah

lik
kerugian yang disebabkan oleh salah kelola Tergugat II yang menyebabkan
kerugian yang diderita oleh Tergugat II;
am

ub
161. Bahwa substansi yang ditetapkan dalam Objek Sengketa mengalihkan
tanggung jawab Tergugat I atas kerugian yang disebabkan oleh salah kelola
karena pelanggaran tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh managemen
ep
k

Tergugat II yang terdahulu, kepada Para Penggugat;


ah

162. Bahwa substansi Objek Sengketa mengalihkan tanggung jawab terhadap


R

si
kerugian yang dialami oleh Para Tergugatkepada Para Penggugat. Meru ju k
pada Pasal 15 UU No. 40/2014tentangPerasuransian, tanggung jawab

ne
ng

menanggung kerugian yang diderita oleh Para Tergugat. Melalui penerbitan


Objek Sengketa tanggung jawab kerugian itu dialihkan oleh Tergugat I

do
gu

kepada para pemegang polis terkhusus Para Penggugat;

163. Bahwa pengalihan tanggung jawab kerugian yang diderita oleh Tergugat II
In
tidak sesuai dengan Pasal 15 UU No. 40/2014 tentangPerasuransian.
A

Karena kerugian yang diderita oleh Tergugat II disebabkan oleh ;


ah

a. Kesalahan sistemik pada sistem pengawasan dan kontrol pada


lik

pelaksanaan penempatan investasi pada saham dan reksa dana


yang memiliki nilai resiko tinggi dan terindikasi diinvestasikan pada
m

ub

pihak-pihak terafiliasi;
ka

b. Tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh managemen secara


ep

sistematis dan terstruktur terhadap dana-dana nasabah pemegang


polis asuransi Jiwasraya terkhusus dana-dana milik Para Penggugat;
ah

Penyebab kerugian yang diderita oleh Tergugat II tidak seharusnya


es

ditanggung oleh Para Penggugat;


M

ng

on

Halaman 65 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
164. Bahwa penerbitan Objek Sengketa oleh Tergugat I cacat substansi bila

a
ditinjau dari Pasal 15 UU No. 40/2014 tentangPerasuransian. Cacat

si
substansi pada Objek Sengketa ada pada pengalihan tanggung jawab
menanggung resiko kerugian yang diderita oleh Para Tergugat kepada Para

ne
ng
Penggugat;

b. Objek Sengketa tidaksesuai (cacat substansi):ditinjau dari Pasal 31 ayat (4)

do
gu UU No. 40/2014tentangPerasuransian;

165. Bahwa dalam melaksanakan kegiatan usaha perasuransian, Para

In
A
Tergugatwajib tunduk pada UU Asuransi Pasal 31 ayat (4) yang
menegaskan:
ah

lik
Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, perusahaan
reasuransi, dan perusahaan reasuransi syariah dilarang melakukan
am

ub
tindakan yang dapat memperlambat penyelesaian atau pembayaran
klaim, atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan
sehingga mengakibatkan kelambatan penyelesaian atau
ep
k

pembayaran klaim;
ah

Penjelasan Pasal 31 ayat (4) menyebutkan bahwa:


R

si
Tindakan yang dapat memperlambat penyelesaian atau pembayaran
klaim antara lain:

ne
ng

a. Memperpanjang proses penyelesaian klaim dengan meminta


penyerahan dokumen tertentu yang kemudian diikuti dengan

do
gu

meminta penyerahan dokumen lain yang pada dasarnya berisi hal


yang sama;
In
A

b. Menunda penyelesaian dan pembayaran klaim karena menunggu


penyelesaian dan/atau pembayaran klaim reasuransinya;
ah

lik

c. Tidak melakukan penyelesaian klaim yang merupakan bagian dari


penutupan asuransi karena alasan adanya keterkaitan dengan
m

ub

penyelesaian klaim yang merupakan bagian lain dari penutupan


asuransi dalam 1(satu) polis yang sama;
ka

d. Memperlambat penunjukan perusahaan penilai kerugian asuransi,


ep

apabila jasa penilai kerugian asuransi dibutuhkan dalam proses


ah

penyelesaian klaim; dan


R

e. Menerapkan prosedur penyelesaian klaim yang tidak sesuai


es
M

dengan praktik usaha asuransi yang berlaku umum.


ng

on

Halaman 66 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
166. Bahwa penetapan Objek Sengketa oleh Tergugat Icacat substansi bila

a
ditinjau berdasarkan Pasal 31 ayat (4) UU No. 40/2014

si
tentangPerasuransian. Terdapat 2 alasan yang menyebabkan Objek
Sengketa cacat substansi. Pertama, untuk mendapatkan pembayaran dari

ne
ng
ke-42 Polis Asuransinya, Para Penggugat harus menunggu minimal 5 tahun
sampai 15 tahun dengan kondisi nilai polis tidak akan mendapatkan

do
gu kenikmatanberupanilaikerugianselama masa tunggu. Kedua, nilai ke-42
Polis Asuransi Para Penggugat akan dipotong sebesar net present value
40% dari 42 Polis Asuransi Para Penggugat;

In
A
167. Bahwa dampak penerbitan Objek Sengketa oleh Para Tergugatbukan hanya
memperlambat waktu pembayaran klaim asuransi, tetapi juga memotong
ah

lik
kewajiban pembayaran klaim asuran si yang harus dibayarkan oleh Tergugat
II. Pemotongan kewajiban Tergugat II untuk membayar klaim asuransi milik
am

ub
Para Penggugat sampai nilai net present value 40% dari 42 Polis Asuransi
Para Penggugat; ep
168. Bahwa maksud dan tujuan ditetapkannya Objek Sengketa agar seluruh polis
k

Jiwasraya termasuk ke-42 Polis Asuransi Para Penggugat dimigrasi atau


ah

dipindahkan ke perusahaan asuransi yang baru akan dibentuk oleh PT


R

si
BahanacPembinaan Usaha Indonesia (Persero) yang bernama IFG Life;

ne
ng

c. Objek Sengketa tidak sesuai (cacat substansi):cditinjaudariUU Perlindungan


Konsumen;

do
169. Bahwa hak-hak Para Penggugat selaku konsumen atau nasabah Tergugat
gu

II dijamin oleh Pasal 4 UU Perlindungan Konsumen dengan rincian hak-hak


Para Penggugatyakni:
In
A

(a) Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam


mengkonsumsi barang dan/atau jasa;
ah

lik

(b) Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan


barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan
m

ub

kondisi serta jaminan yang dijanjikan;

(c) Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi
ka

ep

dan jaminan barang dan/atau jasa;

(d) Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang


ah

dan/atau jasa yang digunakan;


es

(e) Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya


M

ng

penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut;


on

Halaman 67 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(f) Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen;

a
(g) Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta

si
tidak diskrimintatif;

ne
ng
(h) Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau
penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak
sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya;

do
gu (i) Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan lainnya;

In
A
170. Bahwa UU Perlindungan Konsumen mewajibkan Tergugat II selaku
Perusahaan Negara yang berbentuk Persero untuk ikut serta menciptakan
ah

lik
kesejahteraan masyarakat dengan kepastian atas mutu asuransi jiwa,
jaminan akan terlaksananya seluruh tanggung jawabnya yang timbul dari
am

ub
polis asuransi dan menjaga keamanan agar Dana Asuransi selalu tersedia
bagi Pemegang Polis; ep
171. Bahwa penerbitan Objek Sengketa yang dilakukan oleh Para Tergugattidak
k

memberikan perlindungan hukum bagi Para Penggugat selaku pemegan g


ah

42 polis atau konsumen;


R

si
172. Bahwa Para Tergugatdalam menerbitkan Objek Sengketa telah lalai dalam
memberikan jaminan kepastian hukum untuk memberikan perlindungan

ne
ng

kepada Para Penggugat bahwa ke-42 Polis Asuransi Para Penggugat


akan segera dibayarkan.

do
gu

173. Bahwa penetapan Objek Sengketa tidak berdasarkan pada Pasal 4 huruf
(a) UU Perlindungan Konsumen karena Objek Sengketa tidak memberikan
In
A

kenyamanan dan keamanan bagi Para Penggugat. Hal ini disebabkan


karena ke-42 Polis Asuransi Para Penggugat tidak dibayarkan meskipun
ah

sudah jatuh tempo dan nilai saat ini dari ke-42 Polis Asuransi Para
lik

Penggugat dipotong net present value 40% dari 42 Polis Asuransi Para
Penggugat;
m

ub

174. Bahwa penetapan Objek Sengketa tidak berdasarkan pada Pasal 4 huruf
ka

(b) jo Pasal 7 (a) Perlindungan Konsumen karena Objek Sengketa


ep

memberikan kewenangan kepada Para Tergugat untuk mengabaikan n ilai


polis sebagaimana dijaminkan dan dijanjikan oleh Tergugat II kepada Para
ah

Penggugat;
es

175. Bahwa penetapan Objek Sengketa tidak berdasarkan pada Pasal 4 (c) jo.
M

ng

Pasal 7 (b) UUPerlindungan Konsumen karena proses, keputusan, dan


on

jaminan dari restrukturisasi polis dilakukan tanpa memberikan informasi


Halaman 68 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang baik. Para Tergugattidak transparan, tidak jelas, dan tidak jujur dalam

a
menyampaikan program restrukturisasi polis. Para Penggugat tidak pernah

si
mendapatkan keterangan mengenai kondisi sebelum serta setelah Objek
Sengketa ditetapkan;

ne
ng
176. Bahwa penetapan Objek Sengketa tidak berdasarkan pada Pasal 4 (d) UU
Perlindungan Konsumen karena keluhan, pendapat, dan keberatan Para

do
177.
gu Penggugat terhadap keputusan Objek Sengketa tidak didengar.

Bahwa penetapan Objek Sengketa tidak berdasarkan pada Pasal 4 (h) jo

In
A
Pasal 7 (f) dan (g) UU Perlindungan Konsumen karena Para Penggugat
tidak mendapatkan kompensasi, ganti rugi, dan/atau penggantian atas
ah

keterlambatan dan gagal bayar ke-42 Polis Asuransi Para Penggugat.

lik
Tindakan faktual yang dilakukan oleh Para Tergugat menunda
pembayaran tanpa kompensasi, tanpa ganti rugi, dan tanpa penggantian
am

ub
atas keterlambatan. Para Penggugat diminta untuk menunggu 5 sampai 15
tahun untuk mendapatkan pengurangan sejumlah 40% pembayaran ke-42
ep
Polis Asuransinya;
k

178. Bahwa penetapan Objek Sengketa diterbitkan tidak berdasarkan pada


ah

R
Pasal 8 ayat (1) huruf (f) UU Perlindungan Konsumen karena Objek

si
Sengketa tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam 42 Polis

ne
ng

Asuransi Para Penggugat. Pasal 8 ayat (1) huruf (f) UU Perlindungan


Konsumen mengamanatkan:

do
Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan
gu

barang dan/atau jasa yang: (f) tidak sesuai dengan janji dinyatakan
dalam label, etiket keterangan, iklan atau promosi penjualan
In
A

barang dan/atau jasa tersebut.

179. Bahwa tindakan faktual Para Tergugatuntuk meminta Para Penggugat dan
ah

lik

para pemegang polis lainnya agar Para Penggugat menerima Objek


Sengketa tidak berdasarkan pada Pasal 15 UU Perlindungan Konsumen.
m

ub

Para Tergugatmenyampaikan Objek Sengketa dengan cara yang memaksa


dan menakut-nakuti para pemegang polis dan Para Penggugat melalui
ka

media masa, media sosial, surat, dan pesan singkat. Cara Para Tergugatini
ep

telah menimbulkan gangguan psikis yang dialami oleh Para Penggugat


ah

beserta pemegang polis lainnya;


R

180. Bahwa penetapan Objek Sengketa tidak berdasarkan pada Pasal 16 UU


es
M

Perlindungan Konsumen karena Para Tergugattidak


ng

melaksanakanketentuan yang tertuangdalam Polis Asuransi Para


on

Halaman 69 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Penggugat dan waktu penyelesaiannya ditunda 5 tahun sampai 15 tahun.

a
Nilai yang diperjanjikan dalam ke-42 Polis Asuransi Para Penggugat tidak

si
sesuai karena nilai yang ditetapkan dalam Objek Sengketa lebih rendah
40% dari nilai (pada tahun 2021) ke 42 Polis Asuransi Para Penggugat;

ne
ng
d. Objek Sengketa tidaksesuai (cacat substansi)karena tidak berdasarkanpada
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013 tentang

do
gu Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan (selanjutnya disingkat
POJK No.1/2013);

In
A
181. Bahwa Para Penggugat merupakan konsumen yang menempatkan
dananya sebagai pemegang polis pada perusahaan asuransi yang dikelola
ah

oleh Tergugat II. Penegasan status Para Penggugat dilindungi dalam Pasal

lik
1 angka (2) POJK No.1/2013 yakni:
am

ub
Konsumen adalah pihak-pihak yang menempatkan dananya
dan/atau memanfaatkan pelayanan yang tersedia di Lembaga Jasa
Keuangan antara lain nasabah pada Perbankan, pemodal di Pasar
ep
k

Modal, pemegang polis pada perasuransian, dan peserta pada Dana


Pensiun, berdasarkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa
ah

R
keuangan;

si
182. Bahwa penetapan Objek Sengketa tidak berdasarkan pada POJK No.

ne
ng

1/2013 Pasal 21. Ketentuan Pasal 21 POJK No. 1/2013 menyatakan


sebagaiberikut:

do
gu

Pelaku Usaha Jasa Keuangan wajib memenuhi keseimbangan,


keadilan dan kewajaran dalam pembuatan perjanjian dengan
Konsumen.
In
A

183. Bahwa Para Tergugatdalam memutuskan Restrukturisasi Polis Asuransi


Jiwasraya yang dituangkan dalam Objek Sengketa tidak memperhatikan
ah

lik

keseimbangan kedudukan antara hak Para Penggugat dengan kewajiban


Para Tergugat;
m

ub

184. Bahwa penetapan Objek Sengketa tidak menerapkan aspek keadilan


karena hak-hak Para Penggugat untuk mencairkan segera uang Presmi
ka

ep

Asuransi di tahun 2021 sebesar Rp. 227.091.387.500,00 (dua ratus dua


puluh tujuh milyar sembilan puluh satu juta tiga ratus delapan puluh tujuh
ah

ribu lima ratus rupiah) tidak dipenuhi oleh Para Tergugat;


R

es

185. Bahwa penundaan 5 sampai 15 tahun dan pemotongan nilai premi yang
M

ng

ditetapkan dalam Objek Sengketa tidak sesuai dengan kewenangan yang


on

Halaman 70 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dimilikiolehPara Tergugat untuk menerapkan asas keadilan dan kewajaran

a
dalam KTUN;

si
186. Bahwa tindakan Tergugat Idalam mengawasi dan melaksanakan kegiatan
perasuransian yang dilakukan oleh Tergugat II tidak menjaga keamanan

ne
ng
dana asuransi dari 42 Polis Asuransi Para Penggugat. Tindakan Tergugat I
ini tidak berdasarkan pada Pasal 25 POJK No. 1/2013 yang menegaskan

do
gu sebagaiberikut:

Pelaku Usaha Jasa Keuangan wajib menjaga keamanan simpanan,

In
A
dan, atau aset konsumen yang berada dalam tanggung jawab Pelaku
Usaha Jasa Keuangan;
ah

lik
187. Bahwa tindakan Tergugat I dalam menerbitkan Objek Sengketa tidak
berdasarkan pada Pasal 29 POJK No. 1/2013 yang menyatakan:
am

ub
Pelaku Usaha Jasa Keuangan wajib bertanggung jawab atas
kerugian Konsumen yang timbul akibat kesalahan dan/atau kelalaian,
pengurusan, pegawai Pelaku Usaha Jasa Keuangan dan/atau pihak
ep
k

ketiga yang bekerja untuk kepentingan Pelaku Usaha Jasa


ah

Keuangan;
R

si
188. Bahwa berdasarkan laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), sejak
tahun 2006, ditemukan penyimpangan penggunaan keuangan yang

ne
ng

dilakukan oleh Tergugat II. Tergugat II telah memanipulasi laporan


keuangan dan penggunaan dana-dana para pemegang polis termasuk dana

do
gu

Para Penggugat untuk berinvestasi pada saham-saham dan reksa dana


yang high risk.Dampak dari penyimpangan penggunaan keuangan dan a-
dana polis milik Para Penggugat dan pemegang polis lainnya,
In
A

mengakibatkan Para Penggugat harus menanggung kerugian yang diderita


oleh Tergugat II. Kerugian yang diderita oleh Tergugat II, berdasarkan Pasal
ah

lik

29 POJK No. 1/2013 tidak boleh ditanggung oleh Para Penggugat;

189. Bahwa substansi Objek Sengketa tidak sesuai (cacat substansi) dengan
m

ub

Pasal 29 POJK No. 1/2013, karena Para Penggugat harus ikut bertanggung
jawab terhadap kerugian yang dialami oleh Tergugat II. Bahwa kerugian
ka

Tergugat II akibat dari pelanggaran tindak pidana korupsi yang dilakukan


ep

oleh pihak managemen Tergugat II terdahulu;


ah

e. Objek Sengketa tidak berdasarkan padaPrinsip-Prinsip Good Corporate


R

es

Governance dan AUPB;


M

ng

190. Bahwa Tergugat I dalam menerbitkan Objek Sengketa tidak berdasarkan


on

pada UU BUMN Pasal 5 ayat (3) yang mewajibkan Direksi Tergugat II untuk

Halaman 71 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
“Dalam melaksanakan tugasnya, anggota Direksi harus mematuhi anggaran

a
dasar BUMN dan peraturan perundang-undangan serta wajib melaksanakan

si
prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian,
akuntabilitas, pertanggngjawaban, serta kewajaran.”

ne
ng
191. Bahwa dalam menerbitkan Objek Sengketa Tergugat I tidak melaksanakan
prinsip transparansi (vide Pasal 5 ayat (3) UU BUMN jo. Pasal 2 huruf a,

do
gu Pasal 3, Pasal 5, POJK No 1/2013; jo. POJK No. 73/2016 Pasal 2 ayat (2)
huruf a) karena Tergugat I tidak menjelaskan mengenai program

In
restrukturisasi kepada Para Penggugatsebagaiberikut:
A
Pasal 5 ayat (3) UU BUMN;
ah

lik
Dalam melaksanakan tugasnya, anggota Direksi harus
mematuhi anggaran dasar BUMN dan peraturan perundang-
am

ub
undangan serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip
profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian,
akuntabilitas, pertanggngjawaban, serta kewajaran;
ep
k

Pasal 2 huruf a POJK 1/2013;


ah

PerlindunganKonsumenmenerapkanprinsip:
R

si
a. transparansi;

ne
ng

Pasal 3 POJK 1/2013;

do
gu

Pelaku Usaha Jasa


KeuanganberhakuntukmemastikanadanyaitikadbaikKonsumen
dan mendapatkaninformasi
In
A

dan/ataudokumenmengenaiKonsumen yang kurat, jujur, jelas,


dan tidakmenyesatkan;
ah

lik

Pasal 5 POJK 1/2013;

Pelaku Usaha Jasa Keuanganwajibmenyampaikaninformasi


m

ub

yang terkini dan mudahdiakseskepadaKonsumententangproduk


ka

dan/ataulayanan;
ep

Pasal 2 ayat (2) huruf a POJK 73/2016;


ah

Prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baiksebagaimanadimaksud


R

pada ayat (1) meliputi:


es
M

a. keterbukaan (transparency), yaituketerbukaandalam proses


ng

pengambilankeputusan dan
on

Halaman 72 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
keterbukaandalampengungkapan dan penyediaaninformasi

a
yang relevanmengenai Perusahaan Perasuransian, yang

si
mudahdiakses oleh
PemangkuKepentingansesuaidenganketentuanperaturanperu

ne
ng
ndang-undangan di bidangperasuransiansertastandar,
prinsip, dan praktikpenyelenggaraan Usaha Perasuransian

do
gu yang sehat;

192. Bahwa sebelum Objek Sengketa ditetapkan dan selama Objek Sengketa

In
dilaksanakan, Para Tergugat tidak pernah melibatkan para pemegang polis
A
yang berjumlah 5,3 juta termasuk Para Penggugat. Para Tergugat tidak
terbuka terhadap rencana, proses, dan keputusan restrukturisasi. Para
ah

lik
Tergugat tidak pernah memberikan materi yang relevan mengenai
keputusan restrukturisasi dan penggunaan dana-dana asuransi;
am

ub
193. Bahwa dalam menerbitkan Objek Sengketa Para Tergugattidak
melaksanakan prinsip profesionalisme karena keputusanPara Tergugatyang
ep
disampaikan kepada para pemegang polis termasuk Para Penggugat selalu
k

berubah-ubah. Setiap perubahan kebijakan,Para Tergugatcenderung


ah

merugikan hak-hak Para Penggugat;


R

si
194. Bahwa Para Tergugat dalam menerbitkan Objek Sengketa tidak

ne
ng

melaksanakan prinsip akuntabilitas, sebagaimana diatur dalam POJK No.


73/2016 Pasal 2 ayat (2) huruf b. Karena kebijakan Tergugat I tidak merujuk
pada ketentuan hukum asuransi dan prinsip-prinsip restrukturisasi yang

do
gu

ditetapkan dalam UU BUMN Pasal 1 angka (11), Pasal 72 ayat (1), ayat (2),
ayat (3), jo Pasal 73. Dalam pengelolaan usaha asuransi, Para
In
A

Tergugattidak menjalankan prinsip-prinsip good corporate


governance.Fungsi setiap struktur organ, pelaksanaan tugas dan tan ggu ng
ah

jawab setiap struktur organ dan pertanggung jawaban kerja dalam setiap
lik

struktur organ pada Tergugat II tidak jelas;

195. Bahwaketidakjelasanpertanggungjawabankerja pada Tergugat II


m

ub

menimbulkan penyimpangan penggunaan dana-dana asuransi. Tergu gat II


ka

mengalami kerugian finansial yang berdampak merugikandan mengurangi


ep

hak Para Penggugat;


ah

196. Bahwa proses tata laksana yang dijalankan oleh Tergugat II tidak
R

transparan, tidak wajar, tidak efektif, dan tidak efisien ;


es
M

197. Bahwa Para Tergugat dalam menerbitkan Objek Sengketa tidak


ng

melaksanakan prinsip kewajaran karena tindakan faktual yang dilakukan


on

Halaman 73 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Para Tergugatdalam pengelolaan perusahaannya tidak sesuai dengan

a
peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat;

si
198. Bahwa Objek Sengketa bertentangan dengan asas pertanggung jawaban
sebagaimana wajib dilaksanakan oleh Tergugat I karena ditegaskan dalam

ne
ng
POJK No. 73/2016 Pasal 2 ayat (2) huruf c;

199. Bahwa Tergugat II dalam mengelola perusahaan asuransi Jiwasraya tidak

do
gu sesuai dengan UU No 40/2014 tentangPerasuransian, UU BUMN, UU
Perlindungan Konsumen, UU No. 30/2014;

In
A
200. BahwaTergugat II tidak menerapkan standar etika, prinsip dan praktik
penyelenggaraan Usaha Perasuransian yang sehat;
ah

lik
201. Bahwa Objek Sengketa tidak sesuai dengan asas manfaat, asas keadilan,
asas keseimbangan, asas keamanan dan keselamatan, serta asas
am

ub
kepastian hukum sebagaimana dilindungi dalam Pasal 2 UU Perlin dungan
Konsumen; ep
202. Bahwa Objek Sengketa tidak sesuai dengan asas manfaat karena Objek
k

Sengketa tidak mampu memberikan rasa aman dari segala upaya


ah

penundaan dan keterlambatan pembayaran ke-42 Polis Asuransi Para


R

si
Penggugat; rasa aman jumlah pembayaran ke-42 Polis Asuransi Para
Penggugat tidak dipotong atau dikurangi sebesar net present value 40%

ne
ng

dari 42 Polis Asuransi Para Penggugat. Objek Sengketa tidak dapat


memberikan nilai manfaat yang dapat diperoleh oleh Para Penggugat

do
gu

sebagaimana dituangkan dalam Polis Asuran si Para Penggugat;

203. Bahwa Objek Sengketa tidak sesuai dengan asas keadilan karena Objek
In
Sengketa tidak menerapkan prinsip partisipasi dan melibatkan seluruh
A

pemegang polis termasuk Para Penggugat selaku pemilik ke-42 Polis


Asuransi dengan nilai yang signifikan. Para Penggugat serta para
ah

lik

pemegang polis lainnya tidak menyangka kalau Para Tergugatakan


menerbitkan Objek Sengketa yang tidak sesuai dengan prinsip demokratis
m

ub

dalam negara hukum;

204. Bahwa Objek Sengketa tidak sesuai dengan asas keseimbangan dan
ka

ep

kesetaraan serta kewajaran sebagaimana diatur dalam POJK No. 73/2016


Pasal 2 ayat (2) huruf e. Karena Objek Sengketa tidak mampu
ah

menyeimbangkan kepentingan antara kepentingan Para Penggugat sel aku


R

es

pemegang ke-42 Polis Asuransi dengan kepentingan Para Tergugat. Objek


M

Sengketa lebih mementingkan atau mendahulukan kepentingan Para


ng

on

Halaman 74 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tergugatserta mengabaikan kepentingan dan hak-hak Para Penggugat

a
serta pemegang polis lainnya;

si
205. Bahwa Objek Sengketa tidak sesuai dengan asas keamanan dan
keselamatan Para Penggugat. Karena salah satu Tertanggung yang

ne
ng
tertuang dalam ke-42 Polis Asuransi Para Penggugat sudah meninggal
dunia sejak Maret tahun 2018 sampai saat ini pencairan Premi Asuransinya

do
gu tidak kunjung dibayarkan oleh Tergugat II. Tindakan hukum Tergugat Itidak
sesuai dengan kewenangannya, karena Tergugat I menerbitkan Objek

In
Sengketa yang tidak memberikan jaminan atas keamanan dan keselamatan
A
kepada Para Penggugat selama dan sampai saatini;
ah

206. Bahwa Objek Sengketa tidak sesuai dengan asas kepastian hukum karena

lik
Tergugat I dalam menetapkan restrukturisasi asuransi Jiwasraya
berdampak pada penerbitan Objek Sengketa yang bertentangan dengan
am

ub
hukum khususnya UU No. 40/2014 tentangPerasuransian, UU BUMN, UU
Perlindungan Konsumen, UU Administrasi Negara, Peraturan Otoritas Jasa
ep
Keuangan Nomor 73/POJK.05/2016, dan Peraturan Otoritas Jasa
k

Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013;


ah

R
207. Bahwa Para Penggugat tidak memperoleh keadilan dalam penerbitan Objek

si
Sengketa yang dilakukan oleh Para Tergugat;

ne
ng

208. Bahwa Objek Sengketa tidak memberikan jaminan kepastian hukum.


Karena sampai saat ini Para Penggugat tidak mempunyai kepastian kapan

do
pencairan dana-dana ke-42 Polis Asuransi Para Penggugat dapat
gu

dilakukan;

VII. PERMOHONAN PENUNDAAN;


In
A

209. Bahwa berdasarkan pada UU PratunNo. 5/1986 Pasal 67 ayat (2) yang
dikutip sebagaiberikut:
ah

lik

Penggugat dapat mengajukan permohonan agar pelaksanaan


Keputusan Tata Usaha Negara itu ditunda selama pemeriksaan
m

ub

sengketa Tata Usaha Negara sedang berjalan sampai ada putusan


pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap;
ka

ep

Jo. Pasal 67 ayat (3);


ah

Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat diajukan


R

sekaligus dalam gugatan dan dapat diputus terlebih dahulu dari


es

pokok sengketanya;
M

ng

Jo Pasal 67 ayat (4);


on

Halaman 75 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Permohonan penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2): (a)

a
dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang sangat

si
mendesak yang mengakibatkan kepentingan penggugat sangat
dirugikan jika Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu tetap

ne
ng
dilaksanakan; (b) tidak dapat dikabulkan apabila kepentingan umum
dalam rangka pembangunan mengharuskan dilaksanakannya

do
gu keputusan tersebut;

210. Bahwa berdasarkan pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2

In
Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk
A
Kepentingan Umum (selanjutnya disingkat UU No. 2/2012), Pasal 1 angka 6
yang dikutip sebagaiberikut:
ah

lik
Kepentingan Umum adalah kepentingan bangsa, negara, dan
masyarakat yang harus diwujudkan oleh pemerintah dan digunakan
am

ub
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Pasal 10 UU No. 2/2012 menyebutkan klasifikasi kegiatan


ep
k

pemerintahan untuk kepentingan umum dijabarkan sebagaimana


dikutip di bawah ini:
ah

si
a. pertahanan dan keamanan nasional;

b. jalan umum, jalan tol, terowongan, jalur kereta api, stasiun kereta

ne
ng

api, dan fasilitas operasi kereta api;

c. waduk, bendungan, bendung, irigasi, saluran air minum, saluran

do
gu

pembuangan air dan sanitasi, dan bangunan pengairan lainnya;

d. Pelabuhan, bandar udara dan terminal;


In
A

e. Infrasturktur minyak, gas dan panas bumi;

f. pembangkit, transmisi, gardu, jaringan, dan distribusi tenaga listrik;


ah

lik

g. jaringan telekomunikasi dan informatika Pemerintah;

h. tempat pembuangan dan pengolahan sampah;


m

ub

i. rumah sakit Pemerintah/Pemerintah Daerah;


ka

j. fasilitas keselamatan umum;


ep

k. tempat pemakaman umum Pemerintah/Pemerintah Daerah;


ah

l. fasilitas sosial, fasilitas umum, dan ruang terbuka hijau publik;


es

m. cagar alam dan cagar budaya;


M

ng

n. kantor Pemerintah/Pemerintah Daerah/desa;


on

Halaman 76 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
o. penataan permukiman kumuh perkotaan dan/atau konsolidasi

a
tanah, serta perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah

si
dengan status sewa;

p. prasarana pendidikan atau sekolah Pemerintah/Pemerintah

ne
ng
Daerah;

q. prasarana olahraga Pemerintah/Pemerintah Daerah; dan

do
gu r. pasar umum dan lapangan parkir umum.

211. Bahwa merujuk pada Pasal 1 angka 6 jo Pasal 10 UU No. 2/2012,

In
A
penerbitan Objek Sengketa bukan termasuk klasifikasi sebagai keputusan
yang diambil untuk kepentingan umum. Karena klasifikasi Penerbitan Objek
ah

lik
Sengketa merupakan KTUN yang menjalankan fungsi pemerintahan;

212. Bahwa kehendak Para Tergugatuntuk segera melaksanakan kelima


am

ub
substansi dari Objek Sengketadi akhir Mei 2021, tidak dapat dinegosiasikan
oleh Para Penggugat;
ep
213. Bahwa upaya Para Tergugatuntuk melaksanakan ke-lima substansi Objek
k

Sengketa yang berisi:


ah

R
i. Restrukturisasi Polis-polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero), in casu,

si
Tergugat II yang disampaikan melalui 3 opsi: Asuransi JS Mantap Plus

ne
ng

Plan A, Asuransi JS Mantap Plus Plan B, Asuransi JS Mantap Plus Plan


C;

do
ii. Pengalihan aset-aset yang berstatus clear and clean milik PT Asuransi
gu

Jiwasraya (Persero), in casu, Tergugat II, ke Indonesia Financial Group


(IFG) Life;
In
A

iii. Mengakhiri (terminasi) Polis-polis yang tidak setuju untuk


direstrukturisasi;
ah

lik

iv. Mengubah status Polis menjadi utang piutang dengan pembayaran dari
ketersediaan aset PT Asuransi Jiwasraya (Persero), in casu, Tergugat II
m

ub

yang tidak clear and clean;


ka

v. Melikuidasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero), in casu, Tergugat II.


ep

Tetap dilaksanakan oleh Para TergugatI, meskipun ada Gugatan a-quo


ah

terhadap pelaksanaan ke-lima substansi yang dituangkan dalam Objek


R

Sengketa;
es
M

214. Bahwa dampak penerbitan Objek Sengketa dan tindakan faktual dari lima
ng

substansi yang dituangkan dalam Objek Sengketa oleh Tergugat I telah


on

Halaman 77 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
merugikanPara Penggugat beserta nasabah -nasabahPT Asuransi

a
Jiwasraya (Persero), in casu, Tergugat II;

si
215. Bahwa segala upaya Para Tergugat dalam melaksanakan Objek Sengketa
telah telah merugikan Para Penggugat. Kerugian yang mendesak diderita

ne
ng
oleh Para Penggugat berupa kehilangan nilai tunai 42 Polis Para Penggugat
sebesarRp. 227.091.387.500,00 (dua ratus dua puluh tujuh milyar sembilan

do
gu puluh satu juta tiga ratus delapan puluh tujuh ribu lima ratus rupiah);

216. Bahwa setelah tindakan Tergugat I menerbitkan Objek Sengketa, seluruh

In
A
polis-polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero), in casu, Tergugat IItelah
dipindahkan ke IFG Life dan PT Asuransi Jiwasraya (Persero), in
ah

casu,Tergugat II akan segera dilikuidasi oleh Tergugat I;

lik
217. Bahwa dampak dari dilikuidasinya Tergugat II sebelum melaksanakan
am

ub
kewajiban pembayaran 42 Polis Asuransi milik Para Penggugat, kerugian
yang dialami oleh Para Penggugat akan semakin tinggi diperkirakan
sebesar Rp. 254.266.411.058,- (dua ratus lima puluhempatmilyardua ratus
ep
k

enampuluhenamjutaempat ratus sebelasribu lima puluhdelapan rupiah).


Bahkan dalam Obyek Sengketa yang disampaikan Tergugat II kepada Para
ah

R
Penggugat, dinyatakan bahwa “apabila para pemegang polis tidak

si
menerima restrukturisasi polis, maka para pemegang polis akan menerima

ne
ng

pembayaran polis dari sisa asset PT Asuransi Jiwasraya yang tidak clear
and clean”;

do
218. Bahwa permohonan penundaan ini disampaikan oleh Para Penggugat
gu

sudah memenuhi ketentuan yang diatur dalam Pasal 67 ayat (2), ayat (3)
dan ayat (4) UUPratun No. 5/1986. Pertama, penerbitan Objek Sengketa
In
A

dan pelaksanaan ke-lima substansi ObjekSengketa yang dilakukan oleh


Para Tergugattelah berdampak sangat merugikan Para Penggugat beserta
ah

lik

nasabah Asuransi Jiwasraya lainnya. Kedua, Objek Sengketa dan tin dakan
faktualnya bukan termasuk klasifikasi kegiatan pembangunan untuk
kepentingan umum;
m

ub

219. Bahwa apabila Objek Sengketa tetap dilaksanakan, maka Para Penggugat
ka

akan sangat dirugikan dan kerugian tersebut akan jauh lebih besar dan su lit
ep

untuk dikembalikan/dipulihkan.Kondisi tersebut kiranya telah cukup menjadi


ah

pertimbangan dan alasan yang sah menurut hukum dan menjadi dasar bagi
R

Para Penggugat untuk memohon agar diterbitkan Putusan Sela yang


es

mengabulkan Permohonan Penundaan Pelaksanaan: (1) Restrukturisasi


M

ng

Polis-polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero), in casu, Tergugat II yang


on

disampaikan melalui 3 opsi: Asuransi JS Mantap Plus Plan A, Asuransi JS

Halaman 78 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Mantap Plus Plan B, Asuransi JS Mantap Plus Plan C; (2) Pengalihan aset -

a
aset yang berstatus clear and clean milik PT Asuransi Jiwasraya (Persero),

si
in casu, Tergugat II, ke Indonesia Financial Group (IFG) Life; (3) Mengakhiri
(terminasi) Polis-polis yang tidak setuju untuk direstrukturisasi; (4)

ne
ng
Mengubah status Polis menjadi utang piu tang dengan pembayaran dari
ketersediaan aset PT Asuransi Jiwasraya (Persero), in casu, Tergugat II

do
gu yang tidak clear and clean; dan (5) Melikuidasi PT Asuransi Jiwasraya
(Persero), in casu, Tergugat II. Yang ditetapkan oleh Tergugat I
dalamObjekSengketa I, II, dan III, yaitu:

In
A
1. Surat Nomor 00001/S/T/BRS/0121 tertanggal 4 Januari 2021, hal
Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis, selanjutnya disebut “Objek
ah

lik
Sengketa I”;

2. Surat Nomor 00060/S/T/BRS/0121 tertanggal 20 Januari 2021, hal


am

ub
Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis, selanjutnya disebut “Objek
Sengketa II”;
ep
k

3. Surat Nomor 00114/S/T/BRS/0221 tertanggal 5 Februari 2021, hal


Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis, selanjutnya disebut “Objek
ah

R
Sengketa III”;

si
VIII. PETITUM;

ne
ng

Berdasarkan dalil-dalil yang diajukan oleh Para Penggugat sebagaimana


disampaikan di atas, maka Para Penggugat mohon kiranya Majelis Hakim

do
gu

memutuskan sebagai berikut:

PERMOHONAN PENUNDAAN:
In
A

1. Mengabulkan Permohonan Penundaan Para Penggugat.

2. Memerintahkan Tergugat I(Tim Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi


ah

lik

Jiwasraya (Persero))untukmenundaPelaksanaanObjekSengketa I, II, dan


III, berupa:
m

ub

1. Surat Nomor 00001/S/T/BRS/0121 tertanggal 4 Januari 2021, hal


Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis, selanjutnya disebut “Objek
ka

Sengketa I”;
ep

2. Surat Nomor 00060/S/T/BRS/0121 tertanggal 20 Januari 2021, hal


ah

Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis, selanjutnya disebut “Objek


R

Sengketa II”;
es
M

ng

on

Halaman 79 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3. Surat Nomor 00114/S/T/BRS/0221 tertanggal 5 Februari 2021, hal

a
Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis, selanjutnya disebut “Objek

si
Sengketa III”;

Sampaiadaputusanpengadilanberkekuatanhukumtetapataupenetapan

ne
ng
lain yang mencabutnya.

3. Memerintahkan Tergugat II(PT Asuransi Jiwasraya (Persero)) untuk

do
gu menunda pelaksanaan Objek Sengketa IV dan V, berupa:

4. Surat Nomor 00039/S/BRS/0321 tertanggal 07 April 2021, perihal

In
A
Informasi Perpanjangan Restrukturisasi, selanjutnya disebut “Objek
Sengketa IV”;
ah

lik
5. Surat Nomor 00041/S/BRS/0321 tertanggal 07 April 2021, perihal
Informasi Perpanjangan Restrukturisasi, selanjutnya disebut “Objek
am

ub
Sengketa V”;

Sampai ada putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap atau


penetapan lain yang mencabutnya;
ep
k

DALAM POKOK PERKARA:


ah

R
1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;

si
2. Menyatakan batal atau tidak sahnya Objek Sengketa I, II, III yang

ne
ng

ditetapkan oleh Tergugat I(Tim Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi


Jiwasraya (Persero),berupa:

do
gu

1. Surat Nomor 00001/S/T/BRS/0121 tertanggal 4 Januari 2021, hal


Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis, selanjutnya disebut “Objek
Sengketa I”;
In
A

2. Surat Nomor 00060/S/T/BRS/0121 tertanggal 20 Januari 2021, hal


Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis, selanjutnya disebut “Objek
ah

lik

Sengketa II”;

3. Surat Nomor 00114/S/T/BRS/0221 tertanggal 5 Februari 2021, hal


m

ub

Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis, selanjutnya disebut “Objek


Sengketa III”;
ka

ep

3. Menyatakan batal atau tidak sahnya Objek Sengketa IVdan V yang


ah

ditetapkan oleh Tergugat II (PT Asuransi Jiwasraya (Persero),berupa:


R

4. Surat Nomor 00039/S/BRS/0321 tertanggal 07 April 2021, perihal


es

Informasi Perpanjangan Restrukturisasi, selanjutnya disebut “Objek


M

ng

Sengketa IV”;
on

Halaman 80 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
5. Surat Nomor 00041/S/BRS/0321 tertanggal 07 April 2021, perihal

a
Informasi Perpanjangan Restrukturisasi, selanjutnya disebut “Objek

si
Sengketa V”;

4. Mewajibkan kepada Tergugat I (Tim Percepatan Restrukturisasi PT

ne
ng
Asuransi Jiwasraya (Persero))untuk mencabut Objek Sengketa I, II, III,
berupa:

do
gu 1. Surat Nomor 00001/S/T/BRS/0121 tertanggal 4 Januari 2021, hal
Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis, selanjutnya disebut “Objek

In
A
Sengketa I”;

2. Surat Nomor 00060/S/T/BRS/0121 tertanggal 20 Januari 2021, hal


ah

lik
Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis, selanjutnya disebut “Objek
Sengketa II”;
am

ub
3. Surat Nomor 00114/S/T/BRS/0221 tertanggal 5 Februari 2021, hal
Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis, selanjutnya disebut “Objek
Sengketa III”;
ep
k

5. Mewajibkan kepada Tergugat II(PT Asuransi Jiwasraya (Persero))untuk


ah

mencabut Objek Sengketa IV dan V, berupa:


R

si
4. Surat Nomor 00039/S/BRS/0321 tertanggal 07 April 2021, perihal
Informasi Perpanjangan Restrukturisasi, selanjutnya disebut “Objek

ne
ng

Sengketa IV”;

5. Surat Nomor 00041/S/BRS/0321 tertanggal 07 April 2021, perihal

do
gu

Informasi Perpanjangan Restrukturisasi, selanjutnya disebut “Objek


Sengketa V”;
In
A

6. Menghukum Tergugat I (Tim Percepatan Restrukturisasi PT Asuran si


Jiwasraya (Persero)) dan Tergugat II(PT Asuransi Jiwasraya (Persero))
ah

lik

untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini;

Bahwa atas GugatanPara Penggugat tersebut, Tergugat I telah memberikan


m

ub

Jawabannya pada persidangan melalui aplikasi e court tanggal 5 Juli 2021, yang
pada pokoknya sebagai berikut :
ka

ep

1. EKSEPSI ;

a. Eksepsi Kompetensi Absolut;


ah

Dalil-dalil Para Penggugat butir 1 sampai dengan butir 29 (halaman 3


es

sampai dengan halaman 22) adalah keliru dan tidak berdasarkan hukum,
M

ng

dengan alasan-alasan sebagai berikut:


on

Halaman 81 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1) Tergugat I Bukan Merupakan Pejabat Tata Usaha Negara;

a
a) Pembentukan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) berawal dari

si
Nederlandsch Indiesche Levensverzekering en Liffrente
Maatschappij van 1859, sebuah perusahaan asuransi jiwa Hindia

ne
ng
Belanda yang dinasionalisasi menjadi PT Perusahaan
Pertanggungan Djiwa Sedjahtera. Terdapat peleburan dan

do
gu beberapa kali perubahan bentuk perusahaan hingga terakhir
menjadi perusahaan perseroan sebagaimana ditetapkan Peraturan

In
Pemerintah Nomor 33 Tahun 1972 tentang Pengalihan Bentuk
A
Perusahaan Negara Asuransi Jiwasraya menjadi Perusahaan
Perseroan (Persero) (“PP 33/1972”);
ah

lik
b) Pasal 2 PP 33/1972 mengatur bahwa modal PT Asuransi
Jiwasraya (Persero) berasal dari kekayaan negara, yang terbagi
am

ub
atas saham prioritas dan saham biasa dengan ketentuan saat
pendirian seluruh sahamnya dimiliki oleh Negara Republik
ep
Indonesia;
k

c) Dihubungkan dengan Pasal 1 angka 1 dan angka 2 Undang-


ah

R
Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara

si
(“UU 19/2003”), yang menyatakan:

ne
ng

Pasal 1

Dalam Undang-undang ini, yang dimaksud dengan:

do
gu

1. Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut


BUMN, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian
In
besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan
A

secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang


dipisahkan.
ah

lik

2. Perusahaan Perseroan, yang selanjutnya disebut Persero,


adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang
m

ub

modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling


sedikit 51 % (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh
ka

ep

Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar


keuntungan.
ah

… dst.
es

PT Asuransi Jiwasraya (Persero) merupakan Badan Usaha Milik


M

ng

Negara (“BUMN”) berbentuk perseroan terbatas (persero).


on

Halaman 82 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
d) Pasal 11 UU 19/2003 mengatur bahwa terhadap persero berlaku

a
segala ketentuan dan prinsip-prinsip yang berlaku bagi perseroan

si
terbatas, selanjutnya Pasal 12 UU 19/2003 mengatur bahwa tujuan
pendirian persero adalah menyediakan barang dan/atau jasa yan g

ne
ng
bermutu tinggi dan berdaya saing kuat serta mengejar keuntungan
guna meningkatkan nilai perusahaan;

do
gu e) Kedua norma tersebut jelas menunjukkan bahwa meskipun
struktur permodalan BUMN, baik seluruhnya atau sebagian besar
berasal dari Penyertaan Modal Negara (“PMN”), namun

In
A
pengelolaannya tunduk pada ketentuan dan prinsip bisnis. Logika
ini lebih dipertegas lagi melalui pertimbangan dalam:
ah

lik
(1) Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 62/PUU–XI/2013
tanggal 18 September 2014, yang menyatakan bahwa:
am

ub
“Menimbang bahwa terlepas dari permasalahan
konstitusionalitas sebagaimana dipertimbangkan di atas,
ep
k

ternyata masih terdapat permasalahan lain yang harus


dipertimbangkan, yaitu mengenai paradigma fungsi BUMN
ah

R
atau BUMD sebagai kepanjangan tangan dari negara,

si
yang dilaksanakan berdasarkan paradigma bisnis

ne
ng

(business judgment rules) yang sungguh-sungguh berbeda


dengan penyelenggaraan pemerintahan yang
dilaksanakan berdasarkan paradigma pemerintahan

do
gu

(government judgment rules).”

“Bahwa benar, kekayaan negara tersebut telah


In
A

bertransformasi menjadi modal BUMN atau BUMD sebagai


modal usaha yang pengelolaannya tunduk pada
ah

lik

paradigma usaha (business judgment rules), namun


pemisahan kekayaan negara tersebut tidak menjadikan
beralih menjadi kekayaan BUMN atau BUMD yang
m

ub

terlepas dari kekayaan negara, karena dari perspektif


ka

transaksi yang terjadi jelas hanya pemisahan yang tidak


ep

dapat dikonstruksikan sebagai pengalihan kepemilikan,


oleh karenanya tetap sebagai kekayaan negara dan
ah

dengan demikian kewenangan negara di bidang


R

es

pengawasan tetap berlaku. Meskipun demikian, paradigma


M

pengawasan negara dimaksud harus berubah, yaitu tidak


ng

lagi berdasarkan paradigma pengelolaan kekayaan negara


on

Halaman 83 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dalam penyelenggaraan pemerintahan (government

a
judgment rules), melainkan berdasarkan paradigma usaha

si
(business judgment rules). Oleh karenanya, menurut
Mahkamah, adalah merupakan ranah kebijakan

ne
ng
pembentuk undang-undang bagaimana pengawasan
tersebut diatur secara tepat sesuai dengan hakikat dan

do
gu kekhususan paradigma yang berbeda antara yang satu
dengan yang lain, yang dengan demikian penyelenggara
fungsi pengawasan dapat berjalan dengan baik dan

In
A
masing-masing penyelenggara fungsi pemerintahan
maupun bisnis dapat berjalan tanpa keraguan. Dengan
ah

lik
demikian penyelenggaraan tugas negara, baik oleh
pemeriksa maupun lembaga yang diperiksa, berjalan
am

ub
efektif dan efisien, yang pada gilirannya akan menciptakan
good corporate governance dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan rakyat.” (Hal 233);
ep
k

(2) Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 32/PUU-XVII/2019


ah

tanggal 23 Oktober 2019, yang menyatakan bahwa:


R

si
“Modal yang disertakan kepada BUMN pada dasarnya
adalah kekayaan/perbendaharaan negara yang berada di

ne
ng

dalam APBN, sehingga sudah sewajarnya, bahkan harus,


dikelola berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan kekayaan

do
gu

negara sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-


undangan. Namun di sisi lain, kekayaan negara yang
disertakan sebagai modal usaha kepada persero maupun
In
A

entitas bisnis lain pada kenyataannnya dikelola


berdasarkan prinsip-prinsip bisnis, dan secara hukum
ah

lik

persero dimaksud tunduk pada UU PT, UU BUMN, serta


peraturan perundang-undangan lainnya yang mengatur
m

ub

kegiatan bisnis, yang berhulu pada asas-asas hukum


perdata, antara lain asas kebebasan berkontrak. Dalam
ka

penalaran yang wajar, maka sangat mungkin bahwa


ep

kekayaan negara yang disertakan sebagai modal usaha


ah

persero akan berkurang dan/atau hilang manakala entitas


R

bisnis yang mengelola modal tersebut mengalami


es

kerugian.”
M

ng

f) Organ persero terdiri atas:


on

Halaman 84 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(1) Menteri bertindak selaku RUPS dalam hal seluruh saham

a
persero dimiliki oleh negara (vide Pasal 14 ayat (1) UU

si
19/2003);

(2) Pengurusan BUMN dilakukan oleh Direksi (vide Pasal 5 ayat

ne
ng
(1) UU 19/2003); dan

(3) Pengawasan BUMN dilakukan oleh Komisaris dan Dewan

do
gu Komisaris (vide Pasal 6 ayat (1) UU 19/2003).

g) Dengan demikian, BUMN dikelola oleh organ -organ persero sesuai

In
A
dengan paradigma usaha (business judgment rules), bukan
paradigma pemerintahan (government judgment rules);
ah

lik
h) Dalil Para Penggugat yang mengutip halaman 226 Putusan
Mahkamah Konstitusi Nomor 48/PUU–XI/2013 tanggal 18
am

ub
September 2014 tidak secara utuh memahami maksud dari
pertimbangan dalam putusan tersebut. Putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor 48/PUU–XI/2013 lahir karena permohonan uji
ep
k

materiil atas Pasal 2 huruf g dan huruf i Undang-Undang Nomor 17


ah

Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (“UU 17/2003”), sehingga


R

si
pertimbangan ‘BUMN merupakan kepanjangan tangan pemerintah
dalam menyelenggarakan fungsi pemerintahan dalam arti luas’

ne
ng

harus dimaknai dengan sudut pandang bahwa pemerintah memiliki


hak meminta pertanggungjawaban atas BUMN karena PMN yang

do
menjadi modal BUMN masih termasuk dalam rezim keuangan
gu

negara, meskipun pengelolaan BUMN tetap dilakukan berdasarkan


paradigma usaha sesuai pertimbangan Putusan Mahkamah
In
A

Konstitusi Nomor 62/PUU–XI/2013;

i) Pengertian ‘Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara’ diatur dalam


ah

lik

Pasal 1 angka 8 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1986 tentang


Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana diubah terakhir kali
m

ub

dengan Undang-Undang Nomor 51 tahun 2009 tentang Perubahan


Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 tahun 1986 tentang
ka

Peradilan Tata Usaha Negara (”UU PERATUN”) dan Pasal 1


ep

angka 3 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang


ah

Administrasi Pemerintahan (“UU 30/2014”), yang menyatakan


R

bahwa:
es
M

Pasal 1 angka 8 UU PERATUN


ng

on

Halaman 85 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
“Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara adalah badan atau

a
pejabat yang melaksanakan urusan pemerintahan

si
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.”

Pasal 1 angka 3 UU 30/2014

ne
ng
“Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan adalah unsur yang
melaksanakan Fungsi Pemerintahan, baik di lingkungan

do
gu pemerintah maupun penyelenggara negara lainnya.”

j) Berdasarkan Pasal 1 angka 2 UU 30/2014, yang dimaksud

In
A
dengan:

“Fungsi Pemerintahan adalah fungsi dalam melaksanakan


ah

lik
Administrasi Pemerintahan yang meliputi fungsi pengaturan,
pelayanan, pembangunan, pemberdayaan, dan pelindungan.”
am

ub
k) Indroharto, dalam bukunya, menjelaskan apa dan siapa yang
disebut Badan atau Pejabat TUN harus dilihat apakah ada
peraturan
ep
perundang-undangan yang masih berlaku yang
k

menentukan apa fungsinya, apa tugasnya, apa yang dilakukannya,


ah

yang diperbuatnya pada suatu masa waktu tertentu. Ukurannya


R

si
ditentukan oleh fungsi yang dilaksanakannya, yaitu apabila yang
diperbuat oleh apa dan siapa tersebut berdasarkan peraturan

ne
ng

perundang-undangan yang berlaku merupakan suatu pelaksanaan


urusan pemerintahan baik itu dilakukan di tingkat pusat maupun di

do
gu

daerah. Oleh karena itu, apa dan siapa saja yang melaksanakan
fungsi demikian dapat dianggap sebagai Badan atau Pejabat TUN
atau pelaksana urusan pemerintahan di negara ini;
In
A

l) Tergugat I tidak memenuhi seluruh unsur-unsur pengertian


tersebut karena Tergugat I tidak melakukan urusan atau fungsi
ah

lik

pemerintahan, in casu dalam kedudukannya sebagai Direktur


Utama PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan Direktur Teknik PT
m

ub

Asuransi Jiwasraya (Persero), Tergugat I merupakan pengurus


persero yang melakukan perbuatan pada ranah hukum privat yaitu
ka

aksi korporasi dalam rangka melaksanakan keputusan RUPS;


ep

m) Dengan demikian, seluruh dalil-dalil Para Penggugat adalah keliru


ah

dan tidak berdasarkan hukum;


R

es

2) Objek Sengketa Tidak Berisi Tindakan Hukum Tata Usaha Negara;


M

ng

a) Tindakan hukum tata usaha negara hanya dapat dilakukan dalam


on

hal-hal atau keadaan-keadaan dan menurut cara-cara yang


Halaman 86 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
ditentukan dalam dan dimungkinkan oleh peraturan perundang-

a
undangan. Suatu tindakan hukum tata usaha negara dapat

si
mengikat warga masyarakat sekalipun yang bersangkutan itu tidak
menginginkannya. Berbeda dengan yang berlaku dalam suasana

ne
ng
hukum perdata di mana hanya mengenal tindakan-tindakan hukum
yang menyebabkan orang yang bertindak itu sendiri beserta harta

do
gu bendanya yang terikat karenanya. Akibat hukum dari suatu
tindakan hukum dalam suasana hukum perdata hanya akan
mengenai diri orang yang berbuat sendiri dan harta kekayaannya.

In
A
b) Setiap tindakan hukum tata usaha negara sebagai instrumen
pelaksanaan urusan pemerintahan selalu menimbulkan hubungan
ah

lik
hukum tata usaha negara antara pemerintah dengan warga
masyarakat yang terkena keputusan tata usaha negara yang
am

ub
bersangkutan. Hubungan hukum tata usaha negara tersebut
mengandung suatu isi yang bersifat normatif, mengandung hak-
hak dan kewajiban-kewajiban dan sering menentukan posisi
ep
k

hukum warga masyarakat yang terkena keputusan atau tindakan


ah

hukum tata usaha negara yang bersangkutan. Menurut pendapat


R

si
Van der Pot, suatu hubungan hukum tata usaha negara yang
diciptakan oleh suatu tindakan hukum tata usaha negara dapat

ne
ng

berisi:

(1) suatu kewajiban untuk berbuat atau untuk membiarkan

do
gu

sesuatu;

(2) suatu hak untuk menuntut sesuatu;


In
A

(3) suatu izin untuk berbuat sesuatu yang pada umumnya


dilarang;
ah

lik

(4) suatu kompleks hubungan-hubungan hukum yang terlahir dari


suatu status yang diberikan oleh suatu tindakan hukum tata
m

ub

usaha negara.

c) Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014


ka

tentang Perasuransian (“UU 40/2014”) diatur bahwa:


ep

Pasal 1
ah

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:


es

1. Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu


M

ng

perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang menjadi


on

Halaman 87 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi

a
sebagai imbalan untuk:

si
a. memberikan penggantian kepada tertanggung atau
pemegang polis karena kerugian, kerusakan, biaya

ne
ng
yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung
jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin

do
gu diderita tertanggung atau pemegang polis karena
terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti; atau

In
A
b. memberikan pembayaran yang didasarkan pada
meninggalnya tertanggung atau pembayaran yang
ah

didasarkan pada hidupnya tertanggung dengan manfaat

lik
yang besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan
pada hasil pengelolaan dana.
am

ub

15. Perusahaan Asuransi adalah perusahaan asuransi umum


ep
k

dan perusahaan asuransi jiwa.


ah


R

si
22. Pemegang Polis adalah Pihak yang mengikatkan diri
berdasarkan perjanjian dengan Perusahaan Asuransi,

ne
ng

Perusahaan Asuransi Syariah, perusahaan reasuransi,


atau perusahaan reasuransi syariah untuk mendapatkan

do
gu

pelindungan atau pengelolaan atas risiko bagi dirinya,


tertanggung, atau peserta lain.
In
A

d) Para Penggugat merupakan pemegang 42 (empat puluh dua) polis


JS Proteksi Plan, produk asuransi yang diterbitkan oleh PT
ah

Asuransi Jiwasraya (Persero). Rincian polis milik Para Penggugat


lik

adalah sebagai berikut:


m

ub

(1) KN060103009 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


Mekar;
ka

(2) KN060103013 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


ep

Mekar;
ah

(3) KN060103017 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


R

Mekar;
es
M

(4) KN060103018 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


ng

Mekar;
on

Halaman 88 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(5) KN060103021 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana

a
Mekar;

si
(6) KN060103058 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana
Mekar;

ne
ng
(7) KN060103059 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana
Mekar;

do
gu (8) KN060103060 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana
Mekar;

In
A
(9) KN060103061 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana
Mekar;
ah

lik
(10) KN060103062 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana
Mekar;
am

ub
(11) KN060103296 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana
Mekar;
ep
k

(12) KN060103297 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


ah

Mekar;
R

si
(13) KN060103299 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana
Mekar;

ne
ng

(14) KN060103300 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


Mekar;

do
gu

(15) KN060100621 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


Mekar;
In
A

(16) KN060100904 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


Mekar;
ah

lik

(17) KN060100905 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


Mekar;
m

ub

(18) KN060101140 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


Mekar;
ka

ep

(19) KN060101141 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


Mekar;
ah

(20) KN060101142 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


es

Mekar;
M

ng

(21) KN060101143 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


on

Mekar;
Halaman 89 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(22) KN060101144 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana

a
Mekar;

si
(23) KN060101145 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana
Mekar;

ne
ng
(24) KN060101146 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana
Mekar;

do
gu (25) KN060101147 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana
Mekar;

In
A
(26) KN060101148 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana
Mekar;
ah

lik
(27) KN060101149 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana
Mekar;
am

ub
(28) KN060104260 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana
Mekar;
ep
k

(29) KN060106982 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


ah

Mekar;
R

si
(30) KN060106983 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana
Mekar;

ne
ng

(31) KN060106984 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


Mekar;

do
gu

(32) KN060106985 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


Mekar;
In
A

(33) KN060106986 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


Mekar;
ah

lik

(34) KN070104639 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


Mekar;
m

ub

(35) KN070104683 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


Mekar;
ka

ep

(36) KN070105199 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


Mekar;
ah

(37) KN070105200 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


es

Mekar;
M

ng

(38) KN070105201 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


on

Mekar;
Halaman 90 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(39) KN070105400 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana

a
Mekar;

si
(40) KN070105402 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana
Mekar;

ne
ng
(41) KN070105403 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana
Mekar;

do
gu (42) KN060106874 Pemegang Polis atas nama Odilia Francesca
ML.;

In
A
e) Hubungan hukum berupa perjanjian asuransi 42 (empat puluh dua)
polis tersebut diakui pula oleh Para Penggugat dalam butir 18
ah

lik
gugatan (halaman 19 sampai dengan 20);

f) Di dalam setiap polis sebagaimana tersebut di atas, dinyatakan


am

ub
bahwa PT Bina Sarana Mekar dan Odilia Francesca ML disebut
Pemegang Polis. PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan Pemegan g
ep
Polis mengadakan perjanjian asuransi atas Tertanggung;
k

g) Hal-hal tersebut di atas menunjukkan bahwa hubungan hukum PT


ah

Asuransi Jiwasraya (Persero) dengan Para Penggugat berasal dari


R

si
perjanjian asuransi dalam lingkup hukum perdata;

ne
ng

h) PT Asuransi Jiwasraya (Persero) berada dalam masalah keuangan


(ekuitas negatif) sehingga tidak dapat memenuhi target tingkat
solvabilitas internal.Sebagai iktikad baik dengan tujuan melindungi

do
gu

hak-hak pemegang polis (in casu Para Penggugat), PT Asuransi


Jiwasraya melakukan Rencana Penyehatan Keuangan (“RPK”)
In
A

sesuai ketentuan Pasal 50 huruf a dan Pasal 51 ayat (3) huruf a


Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 71/POJK.05/2016
ah

tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan


lik

Perusahaan Reasuransi (“POJK 71/2016”), yang mengatur bahwa:


m

ub

Pasal 50

Perusahaan yang tidak memenuhi target Tingkat Solvabilitas


ka

internal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) dan


ep

(4):
ah

a. wajib menyampaikan rencana penyehatan keuangan; dan


R

es

b. dilarang membagikan dividen atau memberikan imbalan


M

dalam bentuk apapun kepada pemegang saham.


ng

on

Pasal 51

Halaman 91 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(3) Rencana penyehatan keuangan sebagaimana dimaksud

si
pada ayat (2), memuat rencana tindak sebagai berikut:

ne
ng
a. restrukturisasi aset dan/atau liabilitas;

… dst.

do
gu i) RPK melalui langkah restrukturisasi liabilitas PT Asuransi
Jiwasraya (Persero) telah disetujui oleh RUPS dan telah
memperoleh pernyataan tidak keberatan dari Otoritas Jasa

In
A
Keuangan (“OJK”);
ah

i) Sebagai langkah awal dari pelaksanaan program restrukturisasi

lik
tersebut dilakukan telah dilakukan pemberitahuan secara lisan
oleh Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya (Persero) melalui
am

ub
kanal resmi youtubePT Asuransi Jiwasraya (Persero) serta media
massa nasional. SelanjutnyaTergugat I menerbitkan Objek
ep
sengketa I, Objek sengketa II, dan Objek sengketa III;
k

k) Objek sengketa I, Objek sengketa II, dan Objek sengketa III yang
ah

diterbitkan Tergugat I berisi pemberitahuan dan penawaran tertulis


R

si
secara resmi kepada Para Penggugat, sebagai berikut:

ne
ng

“Sesuai dengan pengumuman Restrukturisasi Polis Jiwasraya


oleh Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya yang telah
disampaikan pada tanggal 11 Desember 2020 perihal Program

do
gu

Restrukturisasi Polis Jiwasraya, dengan ini kami sampaikan


lebih lanjut mengenai skema program restrukturisasi Polis
In
A

yang kami tawarkan adalah sebagai berikut:


ah

lik

Sebagai dasar untuk penerbitan Polis Asuransi JS Mantap


Plus, kami berharap Bapak/Ibu dapat segera mengembalikan
m

ub

Lampiran III Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) yang


telah diisi secara lengkap dan benar, dengan melampirkan
ka

Fotokopi e-KTP/ID yang masih berlaku, Polis asli, dan klausul


ep

(jika ada) sebagai dasar untuk penerbitan Polis Asuransi JS


ah

Mantap Plus.
R


es
M

ng

on

Halaman 92 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Polis Asuransi JS MANTAP PLUS diterbitkan berdasarkan

a
Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) yang Bapak/Ibu tanda

si
tangani.

l) Berdasarkan uraian tersebut di atas nyata tergambar bahwa Objek

ne
ng
sengketa I, Objek sengketa II, dan Objek sengketa III merupakan
aksi korporasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sebagai

do
gu pemberitahuan dan penawaran (negosiasi) yang lahir dari
hubungan kontraktual Para Penggugat dengan PT Asuransi

In
Jiwasraya (Persero), bukan tindakan hukum hukum tata usaha
A
negara;
ah

3) Objek Sengketa Tidak Memenuhi Kualifikasi Keputusan Tata Usaha

lik
Negara;

a) Definisi Keputusan Tata Usaha Negara (“KTUN”) sebagai objek


am

ub
sengketa dalam Peradilan Tata Usaha Negara, diatur dalam Pasal
1 angka 9 UU PERATUN, yang menyatakan bahwa:
ep
k

“Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan


ah

tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha


R

si
negara yang berisi tindakan hukum tata usaha negara yang
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

ne
ng

yang bersifat konkret, individual dan final, yang menimbulkan


akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.”

do
gu

b) Dari rumusan tersebut, dapat diuraikan bahwa unsur-unsur yuridis


KTUN menurut hukum positif adalah sebagai berikut:
In
a. suatu penetapan tertulis;
A

b. dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara;


ah

lik

c. berisi tindakan hukum tata usaha negara;

d. bersifat konkret, individual dan final; dan


m

ub

e. menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum


perdata;
ka

ep

c) Selain UU PERATUN, definisi KTUN diatur pula dalam Pasal 1


angka 7 UU 30/2014, yang menyatakan bahwa:
ah

”Keputusan Administrasi Pemerintahan yang juga disebut


es

Keputusan Tata Usaha Negara atau Keputusan Administrasi


M

ng

Negara yang selanjutnya disebut Keputusan adalah ketetapan


on

Halaman 93 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tertulis yang dikeluarkan oleh Badan dan/atau Pejabat

a
Pemerintahan dalam penyelenggaraan pemerintahan.”

si
d) Kompetensi absolut Pengadilan Tata Usaha Negara (“PTUN”)
diatur secara jelas dalam uraian Pasal 1 angka 10, angka 11 dan

ne
ng
angka 12 UU PERATUN yang menyatakan bahwa:

Pasal 1

do
gu 10. Sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang
timbul dalam bidang tata usaha negara antara orang atau

In
A
badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata
usaha negara, baik di pusat maupun di daerah, sebagai
ah

lik
akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara,
termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan
am

ub
perundang-undangan yang berlaku.

11. Gugatan adalah permohonan yang berisi tuntutan


terhadap badan atau pejabat tata usaha negara dan
ep
k

diajukan ke pengadilan untuk mendapatkan putusan.


ah

12. Tergugat adalah badan atau pejabat tata usaha negara


R

si
yang mengeluarkan keputusan berdasarkan wewenang
yang ada padanya atau yang dilimpahkan kepadanya yang

ne
ng

digugat oleh orang atau badan hukum perdata.

e) Oleh karena Tergugat I in casu bukan merupakan Pejabat Tata

do
gu

Usaha Negara dan Objek sengketa I, Objek sengketa II, dan Objek
sengketa III tidak memenuhi seluruh unsur-unsur KTUN
In
sebagaimana disyaratkan secara kumulatif dalam UU PERATUN
A

maupun UU 30/2014, maka seluruh dalil-dalil Para Penggugat


adalah keliru dan tidak berdasarkan hukum sehingga tidak relevan
ah

lik

untuk dipertimbangkan;

Berdasarkan uraian di atas, jelas tidak terdapat kewenangan bagi


m

ub

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta untuk memeriksa, mengadili dan


memutus perkara a quo. Atas hal tersebut, sepatutnya Majelis Hakim
ka

ep

memberikan putusan terlebih dahulu mengenai eksepsi Tergugat I


sebagaimana ketentuan Pasal 77 ayat (1) UU PERATUN;
ah

Tergugat I mengajukan permohonan kepada Majelis Hakim yang


es

memeriksa dan mengadili perkara a quo berkenan memutus mengenai


M

ng

kewenangan absolut dengan amar:


on

Halaman 94 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1. Menerima eksepsi Tergugat I terkait kompetensi absolut untuk

a
seluruhnya;

si
2. Menyatakan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tidak
mempunyai kewenangan untuk memeriksa, mengadili dan

ne
ng
memutus perkara a quo;

3. Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima;

do
gu 4. Membebankan biaya perkara pada Para Penggugat;

Namun apabilaMajelis Hakim berpendapat lain, di bawah ini kami

In
A
sampaikan eksepsi lain dan jawaban gugatan atas pokok perkara;
ah

b. Eksepsi Lain;

lik
1) Upaya Administratif yang Diajukan Penggugat Tidak Sesuai Ketentuan
Peraturan Perundang-Undangan dan Mengakibatkan Gugatan Para
am

ub
Penggugat Prematur;

a) Tergugat I masih tetap pada dalilnya bahwa Objek Sengketa


ep
k

bukan merupakan KTUN, namun, apabila Majelis Hakim


ah

berpandangan lain maka berdasarkan Hukum Acara PTUN, Objek


R
Sengketa tidak memenuhi ketentuan terkait Upaya Administratif

si
sebagaimana yang diatur dalam UU PERATUN jo. UU 30/2014;

ne
ng

b) Pada butir 40, butir 41 dan butir 44 (halaman 25 sampai dengan 26


gugatan), Para Penggugat mendalilkan bahwa:

do
gu

40. Bahwa materi Objek Sengketa mengenai Restrukturisasi


Polis Asuransi milik Penggugat I dan II merupakan
penetapan tertulis yang berkaitan dengan kegiatan usaha
In
A

perasuransian dan bersumber dari UU No. 40/2014


tentang Perasuransian. Selanjutnya jika mengacu Pasal 31
ah

lik

ayat (3) UU No. 40/2014 tentang Perasuransian, keluhan


atau “keberatan” disampaikan langsung kepada
m

ub

Perusahaan Asuransi, sebagaimana kutipan berikut:

“Pasal 31 ayat (3) UU No. 40/2014 tentang


ka

ep

Perasuransian: Perusahaan Asuransi, Perusahaan


Asuransi Syariah, perusahaan reasuransi, perusahaan
ah

reasuransi syariah, perusahaan pialang asuransi, dan


R

perusahaan pialang reasuransi wajib menangani klaim


es
M

dan keluhan melalui proses yang cepat, sederhana,


ng

mudah diakses, dan adil.”


on

Halaman 95 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
41. Bahwa berdasarkan Pasal 31 UU No.40/2014 tentang

a
Perasuransian upaya keberatan yang diatur dalam UU No.

si
40/2014 tentang Perasuransian dilakukan melalui keluhan.

44. Bahwa Penggugat I telah mengajukan keberatan yang

ne
ng
disampaikan kepada Tergugat I dan Tergugat II. Rincian
dari upaya yang dilakukan oleh Penggugat I sebagai

do
gu berikut:

1) Tertanggal 11 Februari 2021, Penggugat I telah

In
A
mengajukan keberatan terhadap prosedur dan
substansi diterbitkannya Objek Sengketa oleh
ah

Tergugat I dan Tergugat II;

lik
2) Tertanggal 3 Maret 2021, Penggugat II telah
am

ub
mengajukan keberatan terhadap substansi
diterbitkannya Objek Sengekta oleh Tergugat I dan
Tergugat II;
ep
k

3) Tertanggal 15 April 2021, sesuai Surat No.: 7/UA-Keb-


ah

Restru-AJ/PT-BSM & OFML/IV/2021, Perihal:


R

si
Pengajuan Keberatan (Bezwaarscriff Beroep)
Restrukturisasi Polis Asuransi Jiwasraya atas nama

ne
ng

PT Bina Sarana Mekar (Penggugat I) dan lbu Odilia


Francesca ML (Penggugat II) telah mengajukan

do
keberatan terhadap substansi diterbitkannya Objek
gu

Sengketa oleh Tergugat I dan Tergugat II.

c) Tata cara pengajuan keluhan atau keberatan Para Penggugat


In
A

sebagaimana disebutkan pada butir 40 dan butir 41 berbeda


dengan keberatan sebagaimana maksud upaya administratif
ah

lik

dalam UU PERATUN dan UU 30/2014. Ketentuan mengenai


penanganan klaim dan keluhan Pasal 31 ayat (3) UU 40/2014
m

ub

diatur sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor


69/POJK.05/2016 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan
ka

Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi


ep

dan Perusahaan Reasuransi Syariah (“POJK 69/2016”);


ah

d) Penyelesaian keluhan atau pengaduan yang diatur dalam POJK


R

69/2016 adalah terkait produk asuransi yang diajukan oleh


es
M

pemegang polis, tertanggung, peserta, atau perusahaan ceding


ng

(vide Pasal 45 ayat (1) POJK 69/2016);


on

Halaman 96 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
e) Adapun upaya administratif sebagaimana penjelasan ketentuan

a
Pasal 48 ayat (1) UU PERATUN adalah suatu prosedur yang

si
ditempuh oleh seorang atau badan hukum perdata apabila tidak
puas terhadap suatu KTUN, berbentuk keberatan dan banding

ne
ng
administratif. Sejalan dengan ketentuan tersebut, Pasal 1 angka 16
UU 30/2014 juga mengatur mengenai upaya administratif, yaitu

do
gu proses penyelesaian sengketa yang dilakukan dalam lingkungan
administrasi pemerintahan sebagai akibat dikeluarkan nya
Keputusan dan/atau Tindakan yang merugikan. Dengan demikian,

In
A
secara yuridis ‘keberatan’ sebagai bagian upaya administratif
hanya dilakukan terhadap dikeluarkannya KTUN;
ah

lik
f) Pengaturan upaya administratif dalam UU 30/2014:

Pasal 75
am

ub
(1) Warga masyarakat yang dirugikan terhadap keputusan
dan/atau tindakan dapat mengajukan upaya administratif
ep
k

kepada pejabat pemerintahan atau atasan pejabat yang


menetapkan dan/atau melakukan keputusan dan/atau
ah

R
Tindakan;

si
(2) Upaya Administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ne
ng

terdiri atau:

a. keberatan; dan

do
gu

b. banding.

… dst.
In
A

Pasal 76

(1) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan berwenang


ah

lik

menyelesaikan keberatan atas Keputusan dan/atau


Tindakan yang ditetapkan dan/atau dilakukan yang
m

ub

diajukan oleh Warga Masyarakat;

(2) Dalam hal Warga Masyarakat tidak menerima atas


ka

ep

penyelesaian keberatan oleh Badan dan/atau Pejabat


Pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ah

Warga Masyarakat dapat mengajukan banding kepada


R

Atasan Pejabat.
es
M

ng

on

Halaman 97 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(3) Dalam hal Warga Masyarakat tidak menerima atas

a
penyelesaian banding oleh Atasan Pejabat, Warga

si
Masyarakat dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan.

… dst.

ne
ng
g) Berdasarkan ketentuan di atas jelas tergambar bahwa Para
Penggugat sangat keliru apabila memaknai upaya administratif

do
gu atas suatu keputusan dan/atau tindakan Pejabat Tata Usaha
Negara didasarkan pada Pasal 31 ayat (3) UU 40/2014, karena

In
A
terdapat perbedaan rezim norma antara keluhan sebagai
konsumen asuransi di ranah hukum perjanjian dengan keberatan
ah

warga masyarakat di ranah administratif;

lik
h) Berdasarkan hal tersebut di atas, tidak terdapat upaya hukum yang
am

ub
dilakukan Para Penggugat sebagaimana ketentuan UU 30/2014,
sehingga gugatan yang diajukan Para Penggugat prematur. Oleh
karena itu PTUN belum berwenang untuk menerima, memeriksa
ep
k

dan memutus perkara a quo sebagaimana ketentuan Pasal 2


Peraturan Mahkamah Agung Nomor 6 Tahun 2018 tentang
ah

R
Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan

si
Setelah Menempuh Upaya Administratif (“PERMA 6/2018”);

ne
ng

i) Terkait dengan gugatan permatur, beberapa Putusan Pengadilan


Tinggi Tata Usaha Negara telah memutus dan menyatakan tidak

do
menerima gugatan karena belum melakukan upaya administratif
gu

sebagaimana ketentuan UU 30/2014, antara lain:

1) Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Makassar


In
A

Nomor: 29/B/2018/PT.TUN.Mks tanggal 24 April 2018, dengan


pertimbangan:
ah

lik

“Menimbang, bahwa mencermati sanggahan dari


Penggugat/ Terbanding yang ditujukan kepada
m

ub

Tergugat/Pembanding tersebut, barulah mengajukan


keberatan sebagaimana disyaratkan oleh ketentuan Pasal
ka

75 ayat (2) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014


ep

tentang Administrasi Pemerintahan, Majelis berpendapat


ah

barulah sebatas keberatan menurut ketentuan tersebut


R

akan tetapi oleh karena Penggugat/Terbanding tidak


es
M

menerima penyelesaian keberatan oleh Tergugat/


ng

Pembanding tersebut dapat mengajukan banding kepada


on

Halaman 98 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Atasan Pejabat Pasal 76 ayat (2) dan bilamana tidak tidak

a
menerima atas penyelesaian banding oleh Atasan Pejabat

si
dapat mengajukan gugatan ke pengadilan Pasal 76 ayat
(2) yang dalam hal ini menurut ketentuan Pasal (1) angka

ne
ng
18 adalah Pengadilan Tata Usaha Negara.”

2) Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor:

do
gu 12/B/TF/2021/PT.TUN.Jkt tanggal 01 Maret 2021 dengan
pertimbangan:

In
A
“Menimbang, …. oleh karena penerima kuasa dalam hal ini
Para Advokat dari Kantor Lembaga Bantuan Hukum
ah

Jakarta… yang diberi hak untuk mengajukan banding

lik
administratif tidak dan/atau belum mengajukan Banding
Administratif, maka sesungguhnya Pengadilan Tata Usaha
am

ub
Negara Jakarta belum berwenang menerima, memeriksa
dan memutus sengketa Nomor: 99/G/TF/2020/PTUN.JKT
ep
sebagaimana ditentukan di dalam Peraturan Mahkamah
k

Agung Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pedoman


ah

Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahaan


R

si
Setelah Menempuh Upaya Administratif… dst.”

ne
ng

j) Berdasarkan uraian di atas, sepatutnya Majelis Hakim Pengadilan


Tata Usaha Negara yang memeriksa, mengadili dan memutus
perkara a quo menyatakan gugatan gugatan tidak dapat diterima

do
gu

(Niet Onvankelijk Verklaard/NO);

2) GugatanPara PenggugatKabur (Exceptio Obscuur Libel);


In
A

a) Seperti halnya penyusunan surat gugatan perdata, surat gugatan


tata usaha negara pun harus jelas dalil-dalilnya dan konkret
ah

lik

mengenai hubungan hukum yang terjadi merupakan dasar-dasar


dari gugatannya (fundamentum petendi). Menurut M. Yahya
m

ub

Harahap, dasar dan alasan gugatan (posita/fundamentum petendi)


yang tidak menjelaskan dasar hukum (rechts grond) dan kejadian
ka

atau peristiwa yang mendasari gugatan, atau dasar hukum jelas


ep

tetapi tidak menjelaskan fakta (fetelijke grond), dalil gugatan


ah

seperti itu tidak memenuhi syarat formil gugatan. Gugatan


R

dianggap tidak jelas/kabur dan tidak tertentu (een duidelijk en


es

bepaalde conclusie);
M

ng

on

Halaman 99 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
b) Menurut Sudikno Mertokusumo, penggugat harus merumuskan

a
petitum dengan jelas dan tegas (een duidelijke en bepaalde

si
conclusie, Pasal 8 Rv). Tuntutan yang tidak jelas atau tidak
sempurna dapat berakibat tidak diterimanya tuntutan tersebut.

ne
ng
Demikian pula gugatan yang berisi pernyataan -pernyataan yang
bertentangan dengan satu sama lain, yang disebut obscuur libel

do
gu (gugatan yang tidak jelas dan tidak dapat dijawab dengan mudah
oleh pihak tergugat) berakibat tidak diterimanya gugatan tersebut;

In
c) Mengacu pada pendapat di atas, unsur-unsur gugatan kabur/tidak
A
jelas (obscuur libel), sebagai berikut:
ah

1) tidak jelasnya dasar hukum dalam gugatan;

lik
2) tidak jelasnya objek yang disengketakan;
am

ub
3) tidak jelasnya petitum;

4) posita dan petitum tidak relevan dan/atau saling bertentangan.


ep
d) Alasan-alasan yang gunakan dalam mengajukan gugatan tata
k

usaha negara sebagaimana ketentuan Pasal 53 ayat (2) UU


ah

PERATUN adalah:
R

si
1) KTUN yang digugat bertentangan dengan peraturan

ne
ng

perundang-undangan yang berlaku;

2) KTUN yang digugat bertentangan dengan asas-asas umum

do
pemerintahan yang baik;
gu

e) Suatu KTUN bertentangan dengan peraturan perundang-


undangan yang berlaku sesuai penjelasan Pasal 53 ayat (2) UU
In
A

PERATUN, apabila keputusan yang bersangkutan:


ah

1) bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam peraturan


lik

perundang-undangan yang bersifat prosedural/formal;

2) bertentangan dengan ketentuan dalam peraturan perudang-


m

ub

undangan yang bersifat material/substan sial;


ka

3) dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang


ep

tidak berwenang;
ah

f) Sejalan dengan ketentuan di atas, pendapat ahli hukum


R

administrasi negara Philipus M. Hadjon yang didukung pula oleh


es
M

pendapat Indroharto, merinci dasar-dasar pertimbangan untuk


ng

on

Halaman 100 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
menguji KTUN yang dapat digugat berdasarkan pada 4 (empat)

a
hal, yaitu:

si
1) bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;

ne
ng
2) melanggar larangan detournement de pouvoir, tergugat harus
mempunyai kewenangan menetapkan keputusan tata usaha

do
gu negara;

3) menyimpang dari nalar yang sehat (melanggar larangan

In
A
willekeur);

4) bertentangan dengan asas-asas umum pemerintahan yang


ah

lik
baik.

g) Oleh karena hubungan hukum Para Penggugat dengan Tergugat I


am

ub
didasarkan pada hubungan kontraktual (perjanjian asuransi),
namun dalam gugatan a quo Para Penggugat mendudukkan objek
ep
sengketa sebagai KTUN dan menempatkan Tergugat I sebagai
k

Pejabat TUN, maka terdapat inkonsistensi yang sangat nyata;


ah

h) Dalil Para Penggugat pada bagian posita secara jelas


R

si
menguraikan keadaan-keadaan mengenai hak Para Penggugat
yang dinilai tidak dipenuhi oleh PT Asuransi Jiwasraya (Persero)

ne
ng

berdasarkan polis sebagaimana logika hukum perjanjian, namun


pada pada bagian petitum Para Penggugat memohon kepada

do
gu

Majelis Hakim agar objek sengketa dinyatakan batal dan tidak sah
sebagaimana lazimnya produk hukum administrasi. Hal tersebut
In
menunjukkan bahwa dalil Para Penggugat tidak jelas/kabur dan
A

tidak tertentu (een duidelijk en bepaalde conclusie).


ah

i) Gugatan Para Penggugat dapat dikualifikasikan tidak memenuhi


lik

syarat formil gugatan dan menjadikan gugatan tidak jelas (obscuur


libel).
m

ub

j) Berdasarkan uraian di atas, sepatutnya Majelis Hakim Pengadilan


ka

Tata Usaha Negara yang memeriksa, mengadili dan memutus


ep

perkara a quo menyatakan gugatan gugatan tidak dapat diterima


(Niet Onvankelijk Verklaard/NO).
ah

3) Gugatan Objek Sengketa I dan II Telah Lewat Waktu (Daluwarsa);


es
M

a) Tergugat I masih tetap pada dalilnya bahwa Objek Sengketa


ng

bukan merupakan KTUN. Namun, apabila Majelis Hakim


on

Halaman 101 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
berpandangan lain, maka sesuai ketentuan Hukum Acara

a
PERATUN terhadap Objek Sengketa I dan II telah Daluwarsa

si
untuk diajukan gugatan sebagaimana yang diatur dalam UU
PERATUN;

ne
ng
b) Objek sengketa I diterbitkan Tergugat I tanggal 4 Januari 2021,
sedangkan Objek sengketa II diterbitkan Tergugat I tanggal 20

do
gu Januari 2021;

c) Gugatan Para penggugat per tanggal 30 April 2021, hal mana

In
A
melampaui batas waktu 90 (sembilan puluh) hari sebagaimana
ketentuan Pasal 55 UU PERATUN yang menyatakan bahwa:
ah

lik
“Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu
sembilan puluh hari terhitung sejak saat diterimanya atau
am

ub
diumumkannya Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha
Negara.”

d) Dengan demikian, pengajuan gugatan telah melampaui batas


ep
k

waktu 90 (sembilan puluh) hari sehingga termasuk daluwarsa.


ah

e) Berdasarkan uraian di atas, sepatutnya Majelis Hakim Pengadilan


R

si
Tata Usaha Negara yang memeriksa, mengadili dan memutus
perkara a quo menyatakan gugatan gugatan tidak dapat diterima

ne
ng

(Niet Onvankelijk Verklaard/NO);

2. POKOK PERKARA;

do
gu

Sebelum menjawab gugatan Para Penggugat dalam pokok perkara,


Tergugat I menyatakan secara tegas menolak seluruh dalil-dalil gugatan Para
In
A

Penggugat, kecuali hal-hal yang diakui secara tegas dalam jawaban Tergugat
I. Uraian yang telah dikemukakan oleh Tergugat I dalam eksepsi merupakan
ah

satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan dengan jawaban Tergugat I dalam
lik

pokok perkara ini.


m

ub

Seluruh dalil-dalil gugatan sebagaimana yang dinyatakan oleh Para


Penggugat tidak beralasan dan tidak berdasar hukum, dengan alasan sebagai
ka

berikut:
ep

a. Penerbitan Objek sengketa I, Objek sengketa II, dan Objek sengketa III
ah

Tidak Bertentangan Dengan Peraturan Perundang-undangan;


R

Sebagaimana telah Tergugat I kemukakan pada eksepsi di atas, in casu


es
M

Tergugat I bukan berkedudukan sebagai Pejabat Tata Usaha Negara dan


ng

Objek sengketa I, Objek sengketa II, dan Objek sengketa III tidak termasuk
on

Halaman 102 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dalam kualifikasi Keputusan Tata Usaha Negara. Namun demikian,

a
Tergugat I telah memenuhi aspek kewenangan, aspek prosedur dan aspek

si
substansi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga
penerbitan Objek sengketa I, Objek sengketa II, dan Objek sengketa III

ne
ng
tidak bertentangan dengan hukum;

1) Tergugat I Telah Memenuhi Aspek Kewenangan;

do
gu a) Dalil Para Penggugat butir 50 sampai dengan 58 (halaman 28
sampai dengan 29) menyatakan bahwa tindakan TERGUGAT I

In
A
dalam menerbitkan Objek sengketa I, Objek sengketa II, dan Objek
sengketa III merupakan tindakan penyalahgunaan wewenang
ah

dan/atau melampaui wewenangnya karena masa kerja atau

lik
wewenang yang diberikan berdasarkan SK- 301/MBU/12/2019
telah berakhir pada tanggal 9 Desember 2020;
am

ub
(1) Tergugat I menolak dengan tegas dalil tersebut karena tidak
beralasan dan tidak berdasar hukum.
ep
k

(2) Tim Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya


ah

(Persero) dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri BUMN


R

si
Nomor: SK – 301/MBU/12/2019 tentang Pembentukan Tim
Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero)

ne
ng

(“SK – 301/2019”). SK – 301/2019 telah diubah oleh


Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK – 33/MBU/Wk2/06/2020

do
tentang Perubahan Tugas dan Susunan Keanggotaan Tim
gu

Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero)


(“SK – 33/2020”);
In
A

(3) Diktum Kesatu SK – 33/2020 menyatakan:

“Mengubah tugas dan susunan keanggotaan Tim


ah

lik

Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya


(Persero), yang selanjutnya disebut Tim, dengan susunan
m

ub

keanggotaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran


yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
ka

Keputusan Menteri ini.”


ep

Diktum Kedua SK – 33/2020 menyatakan:


ah

2. Tim Pelaksana
es

Tim Pelaksana terdiri dari Tim Koordinasi, Tim Solusi


M

ng

Jangka Pendek, Tim Solusi Jangka Menengah dan Tim


on

Solusi Jangka Panjang.


Halaman 103 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2.1 Tim Koordinasi memiliki tugas:

a
a. melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang

si
terkait dalam pelaksanaan Percepatan
Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero);

ne
ng
b. melakukan pemantauan atas implementasi
Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi

do
gu Jiwasraya (Persero);

c. mengusulkan/melaporkan kepada Tim Pengarah

In
A
untuk hal-hal yang perlu mendapatkan
arahan/keputusan dari Tim Pengarah; dan
ah

lik
d. melakukan tugas-tugas lain yang berkaitan
dengan implementasi Percepatan Restrukturisasi
am

ub
PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

...
ep
2.3 Tim Solusi Jangka Menengah memiliki tugas:
k
ah

a. menyusun Program Kerja dan Timeline


R
Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi

si
Jiwasraya (Persero) melalui Solusi Jangka

ne
ng

Menengah berupa Restrukturisasi Polis;

b. mengimplementasikan Program Percepatan

do
Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
gu

dimaksud; dan

c. melakukan tugas-tugas lain yang berkaitan


In
A

dengan implementasi Percepatan Restrukturisasi


PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
ah

lik

… dst.

Diktum Keempat SK – 33/2020 menyatakan:


m

ub

“Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal


ka

ditetapkan.”
ep

(4) Dengan berlakunya SK – 33/2020, maka seluruh ketentuan


ah

khususnya terkait masa kerja tim mengalami penyesuaian


R

sehingga perbuatan hukum yang dilakukan Tergugat I masih


es
M

berada dalam lingkup kewenangannya;


ng

on

Halaman 104 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 104
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
b) Dalil Para Penggugat butir 68 sampai dengan 77 (halaman 31

a
sampai dengan 33) menyatakan bahwa Objek sengketa I, Objek

si
sengketa II, dan Objek sengketa III yang memutuskan untuk
merestrukturisasi polis-polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero)

ne
ng
melampaui wewenang yang ditentukan Pasal 1 angka 6 UU
40/2014.

do
gu (1) Pada butir 76, Para Penggugat mendalilkan: “Bahwa Para
Tergugat tidak melaksanakan tanggung jawabnya yang timbul

In
berdasarkan UU No. 40/2014 tentang Perasuransian untuk
A
membayar Nilai Tunai (Nilai Pokok saat jatuh tempo investasi
ditambah dengan Nilai Pengembangan) pada saat salah satu
ah

lik
tertanggung Penggugat I sudah meninggal, (Bapak Djohan
Widjaja), sebelum Objek Sengketa diterbitkan Para Tergugat.”
am

ub
(2) Pada butir 77, Para Penggugat mendalilkan: “… nilai
pembayaran yang ditawarkan dalam Objek Sengketa… tidak
ep
sesuai dengan nilai yang ditetapkan pada saat 42 Polis
k

Asuransi diterbitkan.”
ah

R
(3) Dalil tersebut secara nyata menunjukkan Para Penggugat

si
menyadari sengketa ini merupakan sengketa yang berasal dari

ne
ng

perjanjian asuransi, sehingga menguatkan bantahan Tergu gat


I bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tidak memiliki
kewenangan untuk memeriksa, mengadili dan memutus

do
gu

perkara a quo;

c) DalilPara Penggugat butir 78 sampai dengan 147 (halaman 36


In
A

sampai dengan 48) menyatakan bahwa: (1) Objek sengketa I,


Objek sengketa II, dan Objek sengketa III yang memutuskan untuk
ah

lik

merestrukturisasi polis-polis, terminasi polis yang tidak setuju


restrukturisasi, mengubah status polis menjadi utang piutang,
pembayaran polis dari penjualan sisa aset yang tidak clear and
m

ub

clean, dan melikuidasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero)


ka

melampaui wewenang yang ditentukan Pasal 26 ayat (1) jo. Pasal


ep

31 ayat (3), Pasal 40 dan Pasal 42 ayat (2) UU 40/2014; (2)


penetapan Objek sengketa I, Objek sengketa II, dan Objek
ah

sengketa III melampaui wewenang yang diberikan Pasal 19 ayat


R

es

(1) jo. Pasal 21 ayat (1) UU 40/2014 jo. Pasal 3 PP 16/2003; (3)
M

Objek sengketa I, Objek sengketa II, dan Objek sengketa III yang
ng

memutuskan untuk merestrukturisasi polis-polis, terminasi polis


on

Halaman 105 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 105
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang tidak setuju restrukturisasi, mengubah status polis menjadi

a
utang piutang, pembayaran polis dari penjualan sisa aset yang

si
tidak clearandclean, dan melikuidasi PT Asuransi Jiwasraya
(Persero) melampaui wewenangnya yang ditentukan berdasarkan

ne
ng
Pasal 72 ayat (1) dan (2) UU 19/2003, POJK 73/2016, Pasal 5 UU
30/2014.

do
gu (1) Tergugat I menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil tersebut
karena tidak beralasan dan tidak berdasar hukum.

In
A
(2) Seluruh kebijakan terkait program restrukturisasi merupakan
implementasi dari ketentuan peraturan perundang-undangan
ah

yang berlaku saat ini.

lik
(3) Perbuatan Tergugat I melaksanakan program restrukturisasi
am

ub
karena PT Asuransi Jiwasraya (Persero) berada dalam situasi
permasalahan keuangan (ekuitas negatif), sebagai iktikad baik
dengan tujuan melindungi hak-hak pemegang polis in casu
ep
k

Para Penggugat, PT Asuransi Jiwasraya menyampaikan RPK


sesuai ketentuan Pasal 50 huruf a dan Pasal 51 ayat (3) hu ru f
ah

R
a POJK 71/2016, sebagai berikut;

si
Pasal50

ne
ng

Perusahaan yang tidak memenuhi target Tingkat


Solvabilitas internal [...]

do
gu

a. wajib menyampaikan rencana penyehatan keuangan;

… dst.
In
A

Pasal 51

(3) Langkah penyehatan keuangan sebagaimana


ah

lik

dimaksud pada ayat (2), memuat rencana tindak


sebagai berikut:
m

ub

a. restrukturisasi aset dan/atau Liabilitas;


ka

ep

(5) Rencana penyehatan keuangan sebagaimana


ah

dimaksud pada ayat (1) harus terlebih dahulu disetujui


R

oleh rapat umum pemegang saham atau yang setara


es

dalam hal rencana penyehatan dimaksud memuat


M

ng

rencana tindak penambahan modal disetor atau


on

rencana tindak penggabungan badan usaha.”

Halaman 106 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 106
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(4) RUPS PT Asuransi Jiwasraya (Persero) telah memberikan

a
persetujuan sebagaimana ditetapkan melalui Surat Menteri

si
BUMN Nomor: S – 713/MBU/09/2020 tanggal 11 September
2020 perihal Perubahan Buku Rencana Penyehatan Keuangan

ne
ng
PT Asuransi Jiwasraya (Persero), pada pokoknya menyatakan
bahwa:

do
gu …. dengan ini kami selaku Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) PT Asuransi Jiwasraya (Persero),

In
menyampaikan hal-hal sebagai berikut:
A
1. Menyetujui Perubahan Rencana Penyehatan Keuangan
ah

PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang telah

lik
ditandatangani oleh Direksi dan Dewan Komisaris PT
Asuransi Jiwasraya (Persero) sebagaimana surat
am

ub
tersebut di atas sebagai pemenuhan ketentuan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
ep
71/POJK.05/2015 tentang Kesehatan Keuangan
k

Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.


ah

R
2. Rencana Penyehatan Keuangan PT Asuransi Jiwasraya

si
(Persero) tahun 2020-2024 agar digunakan sebagai

ne
ng

pedoman untuk melakukan restrukturisasi secara


menyeluruh…

do
gu

5. Direksi dan Dewan Komisaris PT Asuransi Jiwasraya


(Persero) agar memastikan implementasi prinsip-prinsip
In
A

Good Corporate Govarnance (GCG) dalam setiap aksi


korporasi dan kebijakan perusahaan serta mendapatkan
ah

lik

persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK);

(5) Atas persetujuan RUPS PT Asuransi Jiwasraya (Persero)


m

ub

terhadap RPK, OJK telah mengeluarkan surat Nomor S-


449/NB.2/2020 tanggal 22 Oktober 2020 perihal Tanggapan
ka

Atas Rencana Penyehatan Keuangan PT Asuransi Jiwasraya


ep

(Persero), pada pokoknya menyatakan bahwa:


ah

Berkenaan dengan RPK yang Saudara sampaikan


R

es

sebagaimana dirinci nomor 1 di atas, OJK menyatakan


M

tidak keberatan atas RPK tersebut sepanjang


ng

dilaksanakan dengan syarat sebagai berikut:


on

Halaman 107 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 107
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. Dalam hal seluruh pemegang polis telah mengalihkan

si
portofolio pertanggungannya ke perusahaan penerima
(IFG Life) atau terdapat sebagian pemegang polis yang

ne
ng
tidak menyetujui restrukturisasi dan tetap menjadi
tanggungan Jiwasraya, maka Jiwasraya tidak akan

do
gu beroperasi sebagai perusahaan asuransi dan akan
menyelesaikan kewajiban tersebut sebagai hutang

In
piutang.
A
… dst.
ah

lik
(6) Untuk mengoptimalkan proses restrukturisasi yang telah
ditetapkan oleh RUPS PT Asuransi Jiwasraya (Persero) maka
am

ub
dibentuk Tim Project Management Officer atau Tim
Percepatan Program Restrukturisasi berdasarkan SK –
301/2019 sebagaimana diubah dengan SK – 33/2020.
ep
k

(4) Dengan demikian, keseluruhan proses yang diamanatkan


ah

regulasi sektoral mengenai kesehatan perusahaan asuransi


R

si
telah dijalankan, yang mana Tergugat I adalah pihak yang
melaksanakan keputusan RUPS sebagai organ tertinggi

ne
ng

persero, sehingga tidak ada pelampauan kewenan gan dalam


melakukan langkah-langkah restrukturisasi sebagaimana

do
didalilkan oleh Para Penggugat;
gu

2) Tergugat I Telah Memenuhi Aspek Prosedur


In
a) Dalil Para penggugat butir 148 sampai dengan 158 (halaman 48
A

sampai dengan 50) menyatakan bahwa penetapan Objek sengketa


I, Objek sengketa II, dan Objek sengketa III tidak sesuai (cacat)
ah

lik

prosedur administrasi pemerintah sebagaimana Pasal 7 UU


30/2014;
m

ub

b) Tergugat I menolak seluruh dalil-dalil tersebut karena tidak


beralasan dan tidak berdasar hukum. Sebagaimana telah
ka

ep

dikemukakan pada bagian Eksepsi Kewenangan Absolut, Tergugat


I menegaskan bahwa Objek sengketa I, Objek sengketa II, dan
ah

Objek sengketa III tidak termasuk kualifikasi Keputusan Tata


R

es

Usaha Negara sehingga tidak dapat dinilai menggunakan UU


M

30/2014. Namun demikian, Tergugat I telah melaksanakan


ng

on

Halaman 108 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 108
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
langkah-langkah restrukturisasi sesuai prosedur yang ditetapkan

a
dalam regulasi sektoral;

si
c) Perbuatan Tergugat I melaksanakan program restrukturisasi
karena PT Asuransi Jiwasraya (Persero) berada dalam situasi

ne
ng
permasalahan keuangan (ekuitas negatif), sebagai iktikad baik
dengan tujuan melindungi hak-hak pemegang polis in casu Para

do
gu Penggugat, PT Asuransi Jiwasraya menyampaikan RPK sesuai
ketentuan Pasal 50 huruf a dan Pasal 51 ayat (3) huruf a POJK

In
71/2016;
A
d) Sesuai ketentuan Pasal 51 ayat (4), ayat (5), dan ayat (7) POJK
ah

21/2016 diatur bahwa RPK harus harus terlebih dahulu disetujui

lik
oleh RUPS atau yang setara, ditandatangani oleh seluruh Direksi
dan Dewan Komisaris, serta wajib memperoleh pernyataan tidak
am

ub
keberatan dari OJK. Tahapan-tahapan tersebut telah dilalui
sebelum Tergugat I menerbitkan Objek sengketa I, Objek sengketa
ep
II, dan Objek sengketa III;
k

e) Berdasarkan Peraturan Direksi PT Asuransi Jiwasraya (Persero)


ah

R
Nomor: 006/PD/U/CSPM/0920 tetang Pedoman Restrukturisasi

si
Polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero) (“PERDIR AJS 006/0920”),

ne
ng

mekanisme pengumuman dan sosialisasi program restrukturisasi


polis adalah sebagai berikut:

do
BAB III
gu

MEKANISME RESTRUKTURISASI POLIS


In
B. Pengumuman Program Restrukturisasi Polis;
A

1) Pengumuman program Restrukturisasi Polis akan


ah

dilakukan oleh Pemegang Saham melalui media


lik

(televisi, cetak, digital dan/atau media sosial).


m

ub

2) Penguumuman teknis pelaksaan program


Restrukturisasi Polis akan dilakukan oleh manahemen
ka

Perusahaan melalui media (televisi, cetak, digital


ep

dan/atau media sosial).


ah

C. Sosialisasi Penawaran dan Konfirmasi Program


R

Restrukturisasi Polis;
es
M

ng

on

Halaman 109 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 109
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1) Penawaran dan sosialisasi program Restrukturisasi

a
Polis sekurang-kurangnya memberikan informasi

si
sebagai berikut:

✓ Gambaran umum kondisi Perusahaan;

ne
ng
✓ Maksud dan tujuan Restrukturisasi Polis;

do
gu ✓ Informasi Nilai Tunai dengan penyesuaian apabila
ada;

✓ Skema produk baru Restrukturisasi Polis dan

In
A
ilustrasinya;

✓ Alur konfirmasi dan proses lanjutan Restrukturisasi


ah

lik
Polis;

✓ Penjelasan risiko apanila pemegang polis memilih


am

ub
untuk tidak penyetujui program restruktyurisasi;

✓ Panduan tanya jawab dengan pemegang polis;


ep
k

f) Sesuai ketentuan PERDIR AJS 006/0920, pengumuman


ah

restrukturisasi polis telah dilakukan melalui kanal resmi youtubePT


R

si
Asuransi Jiwasraya (Persero) serta media massa nasional;

f) SelanjutnyaTergugat I mengirim surat pemberitahuan dan

ne
ng

penawaran tertulis secara resmi kepada seluruh pemegang polis


termasukPara Penggugat;

do
gu

g) Objek sengketa I, Objek sengketa II, dan Objek sengketa III adalah
pemberitahuan dan penawaran atas skema program restrukturisasi
In
A

polis kepada pemegang polis yang akan berlaku apabila tawaran


tersebut dengan ditandatangani dan diserahkannya Surat
ah

Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) dari Para Penggugat kepada PT


lik

Asuransi Jiwasraya (Persero), sebagaimana yang tercantum


dalam Objek sengketa I, Objek sengketa II, dan Objek sengketa III,
m

ub

sebagai berikut:
ka

Sesuai dengan pengumuman Restrukturisasi Polis Jiwasraya


ep

oleh Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya yang telah


disampaikan pada tanggal 11 Desember 2020 perihal Program
ah

Restrukturisasi Polis Jiwasraya, dengan ini kami sampaikan


es

lebih lanjut mengenai skema program restrukturisasi Polis


M

yang kami tawarkan adalah sebagai berikut:


ng

on

Halaman 110 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 110
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Sebagai dasar untuk penerbitan Polis Asuransi JS Mantap

a
Plus, kami berharap Bapak/Ibu dapat segera mengembalikan

si
Lampiran III Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) yang
telah diisi secara lengkap dan benar, dengan melampirkan

ne
ng
Fotokopi e-KTP/ID yang masih berlaku, Polis asli, dan klausul
(jika ada) sebagai dasar untuk penerbitan Polis Asuransi JS

do
gu Mantap Plus;

In
A
Polis Asuransi JS MANTAP PLUS diterbitkan berdasarkan
Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) yang Bapak/Ibu tanda
ah

tangani;

lik
d) Lebih lanjutObjek sengketa I, Objek sengketa II, dan Objek
am

ub
sengketa III menyatakan sebagai berikut:

Dengan ini kami sampaikan lebih lanjut mengenai skema


program restrukturisasi Polis yang kami tawarkan adalah
ep
k

sebagai berikut:
ah


R

si
Sehubungan dengan Program Restrukturisasi Polis, yang telah
Bapak/Ibu setujui, maka 100% Nilai Tunai Polis Bapak/Ibu

ne
ng

akan menjadi setoran Dana Awal pada produk Asuransi JS


MANTAP PLUS sejak Polis Asuransi JS MANTAP PLUS

do
gu

diterbitkan berdasarkan Surat Permintaan Asuransi Jiwa


(SPAJ) yang Bapak/Ibu tanda tangani.
In
A

e) Pemberitahuan dan penawaran yang diberikan


dilaksanakandengan penuh tanggung jawab dan transparan
ah

dengan menjelaskan berbagai risiko dari setiap pilihan yang dapat


lik

diambil oleh PARA PENGGUGAT dan merupakan implementasi


dari ketentuan dalam Pasal 12 ayat (1) Peraturan Otoritas Jasa
m

ub

Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan


Konsumen Sektor Jasa Keuangan (“POJK 1/2013”) dan Lampiran
ka

ep

Keputusan Direksi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Nomor


00028/SK/O/BRS/0121 tentang Petunjuk Teknis Restrukturisasi
ah

Polis Bisnis Bancassurance PT Asuransi Jiwasraya (Persero)


R

(“KEPDIR AJS 28/BRS/0121”) sebagai berikut:


es
M

ng

Pasal 12 ayat (1) POJK 1/2013


on

Halaman 111 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 111
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
“Pelaku Usaha Jasa Keuangan wajib menginformasikan

a
kepada Konsumen setiap perubahan manfaat, biaya, risiko,

si
syarat, dan ketentuan yang tercantum dalam dokumen
dan/atau perjanjian mengenai produk dan/atau layanan Pelaku

ne
ng
Usaha Jasa Keuangan.”

Lampiran KEPDIR AJS 28/BRS/0121

do
gu IX. Penawaran Restrukturisasi Polis Bisnis Bancassurance;

A. Produk Restrukturisasi Bancassurance;

In
A
Restrukturisasi Polis Bisnis Bancassurance ditawarkan
kepada Pemegang Polis sesuai daftar produk pada
ah

lik
Point III melalui surat tertulis.

… dst
am

ub
X. Metode Penawaran (Surat Dan Atau Secara Langsung);

Penawaran Program Restrukturisasi Bancassurance


ep
k

dilakukan melalui 2 (dua) tahapan, yaitu:


ah

1. Pengiriman Surat Penawaran kepada seluruh


R

si
Pemegang Polis;

Seluruh Pemegang Polis/Nasabah Bancass akan

ne
ng

dilakukan pengiriman dokumen antara lain:

a. Surat Penawaran Restrukturisasi Polis;

do
gu

b. Surat Penjelasan Nilai Tunai;

c. Ilustrasi Prosuk Asuransi Js Mantap Bertahap Plus;


In
A

d. Brosur Produk Asuransi Js Mantap Bertahap Plus;


ah

lik

e. Frequently Ask and Question (FAQ) Restrukturisasi


Polis;
m

ub

f. Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ);

g. Penawaran secara langsung kepada Pemegang


ka

Polis.
ep

2. Setelah dilakukan pengiriman, dilakukan pemetaan


ah

pemegang polis yang akan diberikan penawaran


R

secara langsung baik melalui mini gathering maupun


es
M

meeting virtual;
ng

on

Halaman 112 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 112
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
f) Pernyataan yang terdapat pada Objek sengketa I, Objek sengketa

a
II, dan Objek sengketa III terkait cut-off pada pilihan-pilihan yang

si
ditawarkan oleh PT Asuransi Jiwasraya (Persero) merupakan
sebuah informasi yang menjelaskan terkait waktu cut-off bagi

ne
ng
pemegang polis yang setuju mengikuti program restrukturisasi:

Sesuai dengan pengumuman Restrukturisasi Polis Jiwasraya

do
gu oleh Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya yang telah
disampaikan pada tanggal 11 Desember 2020 perihal Program

In
Restrukturisasi Polis Jiwasraya, dengan ini kami sampaikan
A
lebih lanjut mengenai skema program restrukturisasi Polis
yang kami tawarkan adalah sebagai berikut:
ah

lik

am

ub
Hak Pemegang Polis adalah berupa Nilai Tunai atau Dana
Awal yang akan ditetapkan, yaitu Premi Pokok ditambah
dengan bunga kompensasi mulai dari tanggal delay payment
ep
k

sampai dengan tanggal cut-off yaitu tanggal 31 Desember


2020. Dan bagi Polis yang masih berstatus aktif Nilai Tunai
ah

R
akan dihitung sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 dan

si
Polis lama menjadi berakhir. Rincian Nilai Tunai atau Dana

ne
ng

Awal terlampir pada Lampiran II.

do
gu

g) Dalam objek sengketa telah diinformasikan pula bahwa bagi


pemegang polis yang tidak setuju dengan program restrukturisasi
akan menjalankan kebijakan sesuai dengan butir ketiga Objek
In
A

sengketa I, Objek sengketa II, dan Objek sengketa III pada


gugatan a quo, sebagai berikut:
ah

lik

Apabila Pemegang Polis tidak setuju untuk melakukan


program restrukturisasi, maka Polis lama akan tetap berada
m

ub

pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan terhadap Polis


lama tersebut akan dilakukan terminasi sehingga segala
ka

kewajiban terhadap Pemegang Polis yang tidak mengikuti


ep

program restrukturisasi akan menjadi utang-piutang yang akan


ah

diselesaikan dan dibayarkan PT Asuransi Jiwasraya (Persero)


R

sesuai dengan ketersediaan aset PT Asuransi Jiwasraya


es
M

(Persero) yang tidak dialihkan ke IFG Life (aset dengan status


ng

tidak clear dan tidak clean), termasuk dalam hal ini berupa
on

Halaman 113 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 113
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
penyelesaian melalui mekanisme likuidasi atas PT Asuransi

a
Jiwasraya (Persero);

si
h) Para Penggugat keliru dalam mendudukkan program
restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sebagai langkah

ne
ng
yang cacat prosedur. Program ini merupakan realisasi dari RPK
yang wajib dilaksanakan oleh perusahaan asuransi apabila tidak

do
gu i)
dapat memenuhi target solvabilitas internal;

Seluruh objek sengketa merupakan surat penawaran atas rencana

In
A
program restrukturisasi sehingga telah secara jelas dan terang
menunjukkan bahwa seluruh Objek Sengketa bagian dari aksi
ah

korporasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang telah dilakukan

lik
sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku, seh ingga
tidak ada cacat prosedur sebagaimana dalil Para Penggugat;
am

ub
3) Tergugat I Telah Memenuhi Aspek Substansi;

a) Dalil Para Penggugat butir 159 sampai dengan 164 (halaman 50


ep
k

sampai dengan 51) menyatakan bahwa substansi Objek sengketa


ah

I, Objek sengketa II, dan Objek sengketa III bertentangan dengan


R

si
Pasal 15 UU 40/2014;

(1) Tergugat I menolak seluruh dalil-dalil tersebut karena Para

ne
ng

Penggugat keliru dalam memaknai ‘Pengendali’ dalam suatu


perusahaan asuransi;

do
gu

(2) Pasal 15 UU 40/2014 menyatakan bahwa: “Pengendali wajib


ikut bertanggung jawab atas kerugian Perusahaan Asuransi,
In
Perusahaan Asuransi Syariah, perusahaan reasuransi, atau
A

perusahaan reasuransi syariah yang disebabkan oleh Pihak


dalam pengendaliannya.”
ah

lik

(3) Berdasarkan Pasal 1 angka 19 UU 40/2014, yang dimaksud


dengan: “Pengendali adalah pihak yang secara langsung atau
m

ub

tidak langsung mempunyai kemampuan untuk menentukan


direksi, dewan komisaris, atau yang setara dengan direksi atau
ka

ep

dewan komisaris pada badan hukum berbentuk koperasi atau


usaha bersama dan/atau mempengaruhi tindakan direksi,
ah

dewan komisaris, atau yang setara dengan direksi atau dewan


R

es

komisaris pada badan hukum berbentuk koperasi atau usaha


M

bersama.”
ng

on

Halaman 114 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 114
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(4) Pihak yang menjadi Pengendali PT Asuransi Jiwasraya

a
(Persero) adalah Menteri BUMN selaku RUPS, sedangkan

si
kedudukan Tergugat I adalah direksi PT Asuransi Jiwasraya
(Persero) yang secara ex officio menjadi Ketua Tim Koordinasi

ne
ng
dalam susunan Tim Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi
Jiwasraya (Persero). Sehingga dalil Para Penggugat yang

do
gu menyatakan bahwa Tergugat I selaku pengendali harus
bertanggungjawab adalah sesuatu yang tidak berdasar fakta
dan tidak berdasar hukum;

In
A
b) Dalil Para Penggugat butir 165 sampai dengan 168 (halaman 52
sampai dengan 53) menyatakan bahwa substansi Objek sengketa
ah

lik
I, Objek sengketa II, dan Objek sengketa III bertentangan dengan
Pasal 31 ayat (4) UU 40/2014;
am

ub
(1) Pada butir 167, Para Penggugat mendalilkan bahwa:

“Bahwa dampak penerbitan Objek Sengketa oleh Para


ep
k

Tergugat bukan hanya memperlambat waktu pembayaran


klaim asuransi, tetapi juga memotong kewajiban pembayaran
ah

R
klaim asuransi yang harus dibayarkan oleh Tergugat II.

si
Pemotongan kewajiban Tergugat II untuk membayar klaim

ne
ng

asuransi milik Para Penggugat sampai nilai net present value


40% dari 42 Polis Asuransi Para Penggugat.”

do
(2) Dalil tersebut secara nyata menunjukkan Para Penggugat
gu

menyadari sengketa ini merupakan sengketa yang berasal dari


perjanjian asuransi, sehingga menguatkan bantahan Tergu gat
In
A

I bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tidak memiliki


kewenangan untuk memeriksa, mengadili dan memutus
ah

lik

perkara a quo;

b) Dalil Para Penggugat butir 169 sampai dengan 180 (halaman 53


m

ub

sampai dengan 55) menyatakan bahwa substansi Objek sengketa


I, Objek sengketa II, dan Objek sengketa III bertentangan dengan
ka

UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (“UU


ep

Perlindungan Konsumen”);
ah

(1) Pada butir 172, Para Penggugat mendalilkan bahwa:


R

“Bahwa Para Tergugat dalam menerbitkan Objek Sengketa


es
M

telah lalai dalam memberikan jaminan kepastian hukum untuk


ng

on

Halaman 115 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 115
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
memberikan perlindungan kepada Para Penggugat bahwa ke-

a
42 Polis Asuransi Para Penggugat akan segera dibayarkan.”

si
(2) Pada butir 179, Para Penggugat mendalilkan bahwa:

ne
ng
“Bahwa tindakan faktual Para Tergugat untuk meminta Para
Penggugat dan para pemegang polis lainnya agar Para
Penggugat menerima Objek Sengketa tidak berdasarkan pada

do
gu Pasal 15 UU Perlindungan Konsumen. Para Tergugat
menyampaikan Objek Sengketa dengan cara yang memaksa

In
A
dan menakut-nakuti para pemegang polis dan Para Penggugat
melalui media masa, media sosial, surat, dan pesan singkat.
ah

Cara Para Tergugat ini telah menimbulkan gangguan psikis

lik
yang dialami oleh Para Penggugat beserta pemegang polis
lainnya.”
am

ub
(3) Dalil tersebut secara nyata menunjukkan bahwa sengketa ini
berasal dari hubungan kontraktual, dimana Para Penggugat
ep
k

menyatakan dirinya sebagai konsumen;


ah

(4) Berdasarkan Pasal 45 ayat (1) UU Perlindungan Konsumen


R

si
diatur bahwa:

“Setiap konsumen yang dirugikan dapat menggugat pelaku

ne
ng

usaha melalui lembaga yang bertugas menyelesaikan


sengketa antara konsumen dan pelaku usaha atau melalui

do
gu

peradilan yang berada di lingkungan peradilan umum.”

(5) Dalil Para Penggugat tersebut menguatkan bantahan Tergugat


In
I bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tidak memiliki
A

kewenangan untuk memeriksa, mengadili dan memutus


perkara a quo;
ah

lik

c) Dalil Para Penggugat butir 181 sampai dengan 189 (halaman 55


sampai dengan 56) menyatakan bahwa substansi Objek sengketa
m

ub

I, Objek sengketa II, dan Objek sengketa III bertentangan dengan


POJK 1/2013;
ka

ep

(1) Tergugat I menolak seluruh dalil-dalil tersebut karena tidak


beralasan dan tidak berdasar hukum.
ah

(2) Para Penggugat telah keliru dengan menganggap Tergugat I


es

tidak terbuka dan tidak melibatkan Para Penggugat dalam


M

ng

program restrukturisasi;
on

Halaman 116 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 116
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(3) PT Asuransi Jiwasraya (Persero) telah melaksanakan prinsip

a
keterbukaan dalam melaksanakan restrukturisasi dengan

si
memberikan informasi kepada Para Penggugat selaku
pemegang polis, dibuktikan dengan adanya pengumuman

ne
ng
program restrukturisasi polis dan teknis pelaksaan program
restrukturisasi polis akan dilakukan oleh managemen

do
gu perusahaan melalui media (televisi, cetak, digital dan/atau
media sosial);

In
(4) PT Asuransi Jiwasraya (Persero) juga telah memberikan
A
informasi kepada Para Penggugat selaku pemegang polis
sebagaimana yang tercantum dalam Objek sengketa I, Objek
ah

lik
sengketa II, dan Objek sengketa III sebagai berikut:

Sesuai dengan pengumuman Restrukturisasi Polis


am

ub
Jiwasraya oleh Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya
yang telah disampaikan pada tanggal 11 Desember 2020
ep
perihal Program Restrukturisasi Polis Jiwasraya, dengan
k

ini kami sampaikan lebih lanjut mengenai skema program


ah

restrukturisasi Polis yang kami tawarkan adalah sebagai


R

si
berikut:

ne

ng

Sebagai dasar untuk penerbitan Polis Asuransi JS Mantap

do
Plus, kami berharap Bapak/Ibu dapat segera
gu

mengembalikan Lampiran III Surat Permintaan Asuransi


Jiwa (SPAJ) yang telah diisi secara lengkap dan benar,
In
A

dengan melampirkan Fotokopi e-KTP/ID yang masih


berlaku, Polis asli, dan klausul (jika ada) sebagai dasar
ah

lik

untuk penerbitan Polis Asuransi JS Mantap Plus.


m

ub

Polis Asuransi JS MANTAP PLUS diterbitkan berdasarkan


Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) yang Bapak/Ibu
ka

tanda tangani.
ep

(5) Hal tersebut dilaksanakan dengan dasar sebagaimana


ah

terdapat dalam Pasal 12 ayat (1) POJK 1/2013 yang mengatur


R

es

bahwa:
M

“Pelaku Usaha Jasa Keuangan wajib menginformasikan


ng

on

kepada Konsumen setiap perubahan manfaat, biaya,

Halaman 117 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 117
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
risiko, syarat, dan ketentuan yang tercantum dalam

a
dokumen dan/atau perjanjian mengenai produk dan/atau

si
layanan Pelaku Usaha Jasa Keuangan.”

Berdasarkan uraian tersebut di atas, jelas tergambar bahwa

ne
ng
penerbitan Objek sengketa I, Objek sengketa II, dan Objek sengketa III
telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan, sehingga sangat

do
gu beralasan bagi majelis hakim untuk menolak gugatan Para Penggugat;

b. Penerbitan Objek sengketa I, Objek sengketa II, dan Objek sengketa III

In
A
Telah Memenuhi Prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik;

Sebagaimana telah Tergugat I kemukakan pada eksepsi di atas, in


ah

lik
casu Tergugat I bukan berkedudukan sebagai Pejabat Tata Usana Negara
dan Objek sengketa I, Objek sengketa II, dan Objek sengketa III tidak
am

ub
termasuk dalam kualifikasi Keputusan Tata Usaha Negara. Namun
demikian, penerbitan Objek sengketa I, Objek sengketa II, dan Objek
sengketa III telah memenuhi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang
ep
k

baik, yaitu:
ah

1) Transparansi (transparency), Tergugat I telah melaksanakan prinsip


R

si
keterbukaan dalam melaksanakan restrukturisasi, dibuktikan dengan
dilibatkannya pihak-pihak eksternal yang kompeten dalam susunan

ne
ng

Tim Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero), baik


dalam SK – 301/2019 maupun perubahannya yaitu SK 33 – 2020. Hal

do
tersebut menunjukkan bahwa seluruh perbuatan Tergugat I dalam
gu

rangka restrukturisasi diawasi secara baik. Selain itu dapat dibuktikan


pula dengan diumumkannya program restrukturisasi polis dan teknis
In
A

pelaksaan program restrukturisasi polis managemen perusah aan


melalui media massa;
ah

lik

2) Akuntabilitas (accountability), Tergugat I telah melaksanakan langkah -


langkah secara jelas dan bertanggungjawab sebelum melaksanakan
m

ub

restrukturisasi, hal ini dibuktikan dengan terpenuhinya aspek prosedu r


dan aspek kewenangan sesuai surat Menteri BUMN Nomor: S –
ka

713/MBU/09/2020 tanggal 11 September 2020 perihal Perubahan


ep

Buku Rencana Penyehatan Keuangan PT Asuransi Jiwasraya


ah

(Persero) dan surat OJK Nomor S-449/NB.2/2020 tanggal 22 Oktober


R

2020 perihal Tanggapan Atas Rencana Penyeh atan Keuangan PT


es

Asuransi Jiwasraya (Persero);


M

ng

on

Halaman 118 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 118
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3) Pertanggungjawaban (responsibility), Tergugat I telah melaksanakan

a
semua tahapan sesuai regulasi sektoral yang berlaku dan berdasarkan

si
prinsip-prinsip korporasi, dibuktikan dengan diambilnya langkah
restrukturisasi akibat PT Asuransi Jiwasraya (Persero) berada dalam

ne
ng
masalah keuangan (ekuitas negatif). Hal tersebut menunjukkan PT
Asuransi Jiwasraya (Persero) tetap bertanggungjawab terhadap hak-

do
gu hak pemegang polis;

4) Kemandirian (independency), Tergugat I melaksanakan restrukturisasi

In
secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan
A
dari pihak manapun;
ah

5) Kewajaran (fairness), Tergugat I mengambil langkah restrukturisasi

lik
sebagai bentuk iktikad baik dalam rangka memenuhi hak-hak Para
Penggugat selaku pemangku kepentingan (stakeholders), hal ini
am

ub
dibuktikan dengan polis-polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang
telah direstrukturisasi akan dipindahkan ke entitas baru IFG Life,
ep
guna melanjutkan pemberian manfaat polis eks PT Asuransi
k

Jiwasraya (Persero) ke depannya;


ah

R
Berdasarkan uraian tersebut di atas, jelas tergambar bahwa Objek

si
sengketa I, Objek sengketa II, dan Objek sengketa III yang diterbitkan oleh

ne
ng

Tergugat I dalam kedudukannya sebagai organ persero telah memenuhi


prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik sebagaimana diatur
Peraturan Menteri BUMN Nomor PER – 01/MBU/2011 tentang Penerapan

do
gu

Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada


Badan Usaha Milik Negara (“PERMEN BUMN 01/2011”) sebagaimana
In
diubah dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER – 09/MBU/2012
A

tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri BUMN Nomor PER –


ah

01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik


lik

(Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara


(“PERMEN BUMN 09/2012”), sehingga sangat beralasan bagi majelis
m

ub

hakim untuk menolak gugatan Para Penggugat;


ka

3. PENUNDAAN;
ep

a. Para Penggugat mengajukan permohonan penundaan atas Objek


ah

sengketa I, Objek sengketa II, dan Objek sengketa IIIdengan alasan Para
R

Penggugat sudah memenuhi ketentuan yang diatur dalam Pasal 67 ayat


es

(2), (3), (4) UU PERATUN karena (1) penerbitan objek sengketa dan
M

ng

pelaksanaan kelima substansi objek sengketa telah berdampak sangat


on

merugikan Para Penggugat beserta nasabah PT Asuransi Jiwasraya

Halaman 119 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 119
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(Persero) lainnya, dan (2) objek sengketa dan tindakan faktualnya bukan

a
termasuk klasifikasi kegiatan pembangunan untuk kepentingan umum;

si
b. Alasan Para Penggugat dalam memohon penundaan tidak tepat karena
tidak memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam Pasal 67 ayat (4) UU

ne
ng
PERATUN.

c. Terhadap permohonan tersebut, Tergugat I menolak karena dalil Para

do
gu Penggugat tidak berdasarkan hukum dengan bantahan sebagai berikut:

1) Salah satu karakteristik hukum acara peradilan tata usaha negara

In
A
adalah berlakunya asas presumption iustae causa dimana suatu
keputusan harus selalu dianggap benar dan sah sebelum ada putusan
ah

lik
berkekuatan hukum tetap yang menyatakan bahwa keputusan itu tidak
berlaku. Sebagai penyeimbang asas ini dalam keadaan tertentu warga
am

ub
dapat mengajukan permohonan tidak penundaan pelaksanaannya
sebagaimana ketentuan Pasal 67 UU PERATUN:

(1) Gugatan tidak menunda atau menghalangi dilaksanakannya


ep
k

Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara serta


ah

tindakan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang


R

si
digugat.

(2) Penggugat dapat mengajukan permohonan agar pelaksanaan

ne
ng

Keputusan Tata Usaha Negara itu ditunda selama


pemeriksaan sengketa Tata Usaha Negara sedang berjalan,

do
gu

sampai ada putusan Pengadilan yang memperoleh kekuatan


hukum tetap.
In
(3) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat
A

diajukan sekaligus dalam gugatan dan dapat diputus terlebih


dahulu dari pokok sengketanya.
ah

lik

(4) Permohonan penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat


(2):
m

ub

a. dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang


ka

sangat mendesak yang mengakibatkan kepentingan


ep

penggugat sangat dirugikan jika Keputusan Tata Usaha


Negara yang digugat itu tetap dilaksanakan;
ah

b. tidak dapat dikabulkan apabila kepentingan umum dalam


es

rangka pembangunanmengharuskan dilaksanakannya


M

ng

keputusan tersebut.
on

Halaman 120 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 120
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2) Dalam Penjelasan Umum maupun dalam Penjelasan Pasal UU

a
PERATUN, secara eksplisit tidak nampak tujuan pengaturan Pasal 67

si
ayat (2), (3), dan (4), tetapi secara implisit norma tersebut dapat
dipertimbangkan:

ne
ng
a) untuk mencegah kerugian bagi penggugat dibandin gkan dengan
manfaat bagi kepentingan yang dilindungi oleh pelaksanaan

do
gu KTUN;

b) untuk memberukan perlindungan hukum bagi penggugat;

In
A
c) membandingkan manfaat yang lebih besar apakah kepada
kepentingan penggugat atau kepada kepentingan umum.
ah

lik
3) Keadaan mendesak jika diartikan secara luas haruslah bersifat
alternatif, yaitu dilihat dari aspek waktu, tempat, pribadi, dan aspek
am

ub
sosial ekonomi penggugat cukup terpenuhi salah satu dari alternatif
tersebut. Kriteria kepentingan penggugat yang dirugikan oleh
pembentuk undang-undang juga tidak diberikan makna secara oten tik
ep
k

baik dalam pengertian umum, penjelasan umum, maupun dalam


ah

penjelasan pasal demi pasal UU PERATUN. Namun, merujuk pada


R

si
pendapat Indroharto secara konkret suatu kepentingan mengandung
dua arti, yakni merujuk pada nilai yang harus dilindungi oleh hukum

ne
ng

dan kepentingan proses artinya apa yang hendak dicapai dengan


melakukan suatu proses gugatan. Secara aspek teori kepentingan

do
penggugat yang dirugikan dapat dimaknai jika tidak dilakukan
gu

penundaan pelaksanaan KTUN menyebabkan hak dari penggugat


tersebut diambil, dikurangi, dihalangi, diabaikan oleh KTUN yang
In
A

dikeluarkan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara.

4) Sebagaimana telah dikemukakan pada bagian Eksepsi Kewenangan


ah

lik

Absolut, Tergugat I menegaskan bahwaObjek sengketa I, Objek


sengketa II, dan Objek sengketa III tidak termasuk kualifikasi
m

ub

Keputusan Tata Usaha Negara sehingga tidak dapat dinilai


menggunakan UU PERATUN;
ka

5) Hubungan hukum antara Para Penggugat dengan PT Asuransi


ep

Jiwasraya (Persero) didasari atas perjanjian asuransi yang masuk


ah

dalam ranah hukum perdata. Surat pemberitahuan dan penawaran


R

program restrukturisasi yang diberikan kepada Para Penggugat tidak


es
M

akan berdampak hukum apapun sampai adanya tanggapan dari Para


ng

Penggugat (baik menyatakan ikut program restrukturisasi atau tidak)


on

Halaman 121 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 121
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sebagaimana syarat penawaran yang tercantum dalam surat tersebut.

a
Sehingga syarat ‘keadaan yang sangat mendesak’ yang

si
mengakibatkan kepentingan Para Penggugat sangat dirugikan jika
objek sengketa tetap dilaksanakan tidak terpenuhi;

ne
ng
6) Konsep kepentingan umum dalam UU PERATUN sudah ditafsirkan
secara otentik dalam penjelasan Pasal 49 yang menyatakan: “yang

do
gu dimaksud dengan kepentingan umum adalah kepentingan bangsa dan
Negara dan/atau kepentingan masyarakat bersama dan/atau

In
kepentingan pembangunan, sesuai dengan peraturan perundang-
A
undangan yang berlaku.” Selanjutnya dalam penjelasan Pasal 136
dinyatakan pengertian kepentingan umum dalam pasal ini semata-
ah

lik
mata dilihat dari segi tentang perlu tidaknya suatu perkara didahulukan
pemeriksaannya, misalnya karena perkara yang bersangkutan menarik
am

ub
perhatian masyarakat atau berkaitan dengan perkara lain sehingga
dipandang perlu segera diperiksa.” ep
7) Para Penggugat keliru mengutip pengertian ‘kegiatan pemerintahan
k

untuk kepentingan umum’ menggunakan Undang-Undang Nomor 2


ah

Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk


R

si
Kepentingan Umum (“UU 2/2012”), karena in casu Tergugat I bukan
berkedudukan sebagai organ pemerintahan dan tidak sedang

ne
ng

menjalankan fungsi pemerintahan, melainkan Tergugat I


berkedudukan sebagai organ persero dan sedang menjalankan fungsi

do
gu

perseroan. Selanjutnya kegiatan usaha yang terkandung dalam Objek


sengketa I, Objek sengketa II, dan Objek sengketa III adalah kegiatan
usaha perasuransian bukan kegiatan pengadaan tanah. Hal tersebut
In
A

menunjukkan bahwa dalil Para Penggugat tidak berdasarkan fakta dan


tidak berdasarkan hukum;
ah

lik

8) Pada faktanya, program restrukturisasi tidak hanya ditujukan kepada


Para Penggugat tetapi kepada semua pemegang polis tanpa terkecuali
m

ub

dan perlakuan terhadap seluruh pemegang polis di seluruh In donesia


adalah sama (equal treatment);
ka

ep

9) Para Penggugat telah menyatakan keberatan melalui surat VWS &


Partners Nomor: 7/UA-Keb-Restru-AJ/PT-BSM&OFML/IV/2021 tanggal
ah

15 April 2021 perihal Pengajuan Keberatan (Bezwaarscriff Beroep)


R

es

Restrukturisasi Polis Asuransi Jiwasraya Atas Nama PT Bina Sarana


M

Mekar dan Ibu Odilia Francesca, sehingga Para Penggugat


ng

dikategorikan sebagai pemegang polis yang menolak program


on

Halaman 122 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 122
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
restrukturisasi. Sementara itu, program restrukturisasi telah diterima

a
dengan sangat baik oleh pemegang polis lain sebagaimana data per

si
tanggal 31 Mei 2021, sebagai berikut:

ne
ng
Jumlah Pemegang Persentase Pemegang

do
No. Pemegang Polis Polis Yang Setuju Polis Yang Setuju
gu Restrukturisasi Polis Restrukturisasi Polis

In
A
1. Ritel 156.075 99%
ah

lik
2. Bancassurance 16.789 96%

3. Korporasi 2.092 99%


am

ub
10) Berdasarkan data di atas, dapat dilihat mayoritas pemegang polis telah
ep
setuju untuk melakukan restrukturisasi polis sehingga menjadi bukti
k

nyata bahwa iktikad baik dari Tergugat I dalam melakukan


ah

kewajibannya untuk menyelamatkan hak-hak pemegang polis secara


R

si
keseluruhan dengan memberikan solusi terbaik yakni program
restrukturisasi polis disambut baik oleh mayoritas pemegang polis.

ne
ng

Oleh karena itu dalam objek sengketa terdapat kepentingan umum


yaitu kepentingan pemegang polis yang telah menyetujui

do
gu

restrukturisasi polis, sehingga syarat kedua permohonan penundaan


pelaksanaan objek sengketa tidak terpenuhi;
In
A

11) Berdasarkan uraian tersebut di atas, cukup beralasan bagi Majelis


Hakim yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo untuk
ah

menolak permohonan penundaan karena tidak memenuhi ketentuan


lik

dalam Pasal 67 ayat (4) UU PERATUN;


m

ub

4. PETITUM;

Berdasarkan dalil-dalil sebagaimana yang telah Tergugat I uraikan dalam


ka

eksepsi dan jawaban pokok perkara tersebut di atas, perkenankan Tergugat I


ep

memohon agar Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo
ah

berkenan memutus dengan amar:


R

Dalam Penundaan;
es
M

Menolak permohonan penundaan Para Penggugat;


ng

on

Dalam Eksepsi;

Halaman 123 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 123
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1. Menyatakan menerima eksepsi Tergugat I untuk seluruhnya;

a
2. Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (Niet

si
Onvankelijk Verklaard/NO);

ne
ng
3. Menyatakan PTUN Jakarta tidak berwenang memeriksa, mengadili dan
memutus perkara a quo;

do
gu Dalam Pokok Perkara;

1. Menerima jawaban Tergugat I untuk seluruhnya;

In
A
2. Menyatakan menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;

3. Menyatakan Objek sengketa I, Objek sengketa II, dan Objek sengketa


ah

lik
III sah;

4. Membebankan seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini kepada


am

ub
Para Penggugat;

Bahwa, terhadap Gugatan Penggugat, Tergugat II telah memberikan


Jawabannya pada persidangan melalui aplikasi e court tanggal 5 Juli 2021, yang
ep
k

isinya sebagai berikut:


ah

II. DALAM EKSEPSI;


R

si
2. EKSEPSI KOMPETENSI ABSOLUT (EXCEPTIO DECLINATOIR);

ne
ng

Objek Sengketa Bukan Merupakan Keputusan Tata Usaha Negara;

2.1. Definisi Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) sebagai objek

do
gu

sengketa dalam Peradilan Tata Usaha Negara, sebagaimana diatur


dalam Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1986 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana diubah beberapa kali
In
A

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 51 tahun 2009 (selan ju tn ya


disebut ”UU PERATUN”), yakni suatu penetapan tertulis yang
ah

lik

dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi
tindakan Hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan
m

ub

perundang-undangan yang berlaku yang bersifat konkret, individual,


final, yang menimbulkan akibat hukum bagi Seseorang atau Badan
ka

Hukum Perdata;
ep

2.2. Selain UU PERATUN, Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014


ah

tentang Administrasi Pemerintahan (selanjutnya disebut “UU


R

30/2014”), juga mendefinisikan Keputusan Tata Usaha Negara


es
M

sebagaimana diatur Pasal 1 angka 7 UU 30/2014 sebagai berikut:


ng

on

Halaman 124 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 124
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
”Keputusan Administrasi Pemerintahan yang juga disebut

a
Keputusan Tata Usaha Negara atau Keputusan Administrasi

si
Negara yang selanjutnya disebut Keputusan adalah ketetapan
tertulis yang dikeluarkan oleh Badan dan/atau Pejabat

ne
ng
Pemerintahan dalam penyelenggaraan pemerintahan.”

2.3. Dari ketentuan diatas dapat ditarik unsur-unsur yuridis Keputusan

do
gu Tata Usaha Negara menurut hukum positif sebagai berikut:

a. Suatu penetapan tertulis;

In
A
b. Dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha
Negara/Pemerintahan;
ah

lik
c. Berisi tindakan Hukum Tata Usaha Negara/dalam
penyelenggaraan pemerintahan;
am

ub
d. Bersifat konkret, individual dan final;

e. Menimbulkan akibat hukum bagi Seseorang atau Badan


ep
Hukum Perdata;
k

2.4. Kompetensi absolut Pengadilan Tata Usaha Negara (“PTUN”)


ah

R
mengadili sengketa TUN yang timbul dalam bidang TUN antara orang

si
atau Badan Hukum Perdata dengan Badan atau Pejabat TUN, baik di

ne
ng

pusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya KTUN,


termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku (Vide Pasal 1 angka 10 UU PERATUN).

do
gu

Namun demikian, terdapat pembatasan KTUN sebagai objek


sengketa di Peradilan TUN sebagaimana diatur ketentuan Pasal 2
In
A

dan Pasal 49 UU PERATUN, sebagai berikut:

- Pasal 2 UU No. 5 Tahun 1986 jo. UU No. 9 Tahun 2004:


ah

lik

Tidak termasuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha


Negara menurut Undang-Undang ini:
m

ub

a. Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan perbuatan


hukum perdata;
ka

ep

b. Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan pengaturan


yang bersifat umum;
ah

c. Keputusan Tata Usaha Negara yang masih memerlukan


es

persetujuan;
M

ng

on

Halaman 125 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 125
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
d. Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan

a
berdasarkan ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum

si
Pidana dan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
atau peraturan perundang-undangan lain yang bersifat

ne
ng
hukum pidana;

e. Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan atas dasar

do
gu hasil pemeriksaan badan peradilan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;

In
A
f. Keputusan Tata Usaha Negara mengenai tata usaha
Tentara Nasional Indonesia;
ah

lik
g. Keputusan Komisi Pemilihan Umum baik di pusat maupun di
daerah mengenai hasil pemilihan umum.
am

ub
- Pasal 49 UU No. 5/1986:

Pengadilan tidak berwenang memeriksa, memutus, dan


ep
menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara tertentu dalam
k

hal keputusan yang disengketakan itu dikeluarkan:


ah

a. dalam waktu perang, keadaan bahaya, keadaan bencana


R

si
alam, atau keadaan luar biasa yang membahayakan,
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

ne
ng

b. dalam keadaan mendesak untuk kepentingan umum


berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

do
gu

2.5. Berdasarkan ketentuan di atas, suatu KTUN yang menjadi


kewenangan PERATUN adalah KTUN yang memenuhi unsur Pasal 1
In
A

angka 4 UU PERATUN jo. Pasal 1 angka 7 UU 30/2014 serta bukan


termasuk KTUN yang dikecualikan sebagaimana ketentuan Pasal 2
ah

lik

jo. Pasal 49 UU PERATUN;

2.6. Objek sengketa a quo bukanlah Keputusan TUN karena tidak


m

ub

memenuhi unsur KTUN sebagaimana ketentuan UU PERATUN jo.


UU 30/2014, yaitu dikeluarkan oleh Tergugat II bukan dalam
ka

kapasitas sebagai Badan/Pejabat Tata Usaha Negara/Pejabat


ep

Pemerintahan dan substansi objek sengketa tidak berisi tindakan


ah

Hukum Tata Negara/dalam penyelenggaraan pemerintahan,


R

melainkan objek sengketa lahir berdasarkan hubungan hukum


es

kontraktual atau keperdataan yakni perjanjian polis antara Tergugat II


M

ng

dengan Para Penggugat;


on

Halaman 126 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 126
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2.7. Tergugat II menerbitkan objek sengketa bukan sebagai

a
Badan/Pejabat Tata Usaha Negara dengan uraian sebagai berikut:

si
a) Pengertian ‘Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara/Pejabat
Pemerintahan’ diatur sesuai ketentuan peraturan perundang-

ne
ng
undangan yaitu:

- Pasal 1 angka 8 UU PERATUN:

do
gu Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara adalah badan
atau pejabat yang melaksanakan urusan pemerintahan

In
A
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
ah

lik
- Pasal 1 angka 3 dan 2 UU 30/2014:

3. Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan adalah unsur


am

ub
yang melaksanakan Fungsi Pemerintahan, baik di
lingkungan pemerintah maupun penyelenggara negara
lainnya;
ep
k

2. Fungsi Pemerintahan adalah fungsi dalam


ah

melaksanakan Administrasi Pemerintahan yang meliputi


R

si
fungsi pengaturan, pelayanan, pembangunan,
pemberdayaan, dan pelindungan;

ne
ng

b) Indroharto dalam bukunya menjelaskan apa dan siapa yang


disebut Badan atau Jabatan TUN harus dilihat apakah ada

do
gu

peraturan perundang-undangan yang masih berlaku yang


menentukan apa fungsinya, apa tugasnya, apa yang
In
A

dilakukannya, yang diperbuatnya pada suatu masa waktu


tertentu. Ukurannya ditentukan oleh fungsi yang
ah

dilaksanakannya, yaitu apabila yang diperbuat oleh apa dan


lik

siapa tersebut berdasarkan peraturan perundang-undangan yang


berlaku merupakan suatu pelaksanaan urusan pemerintahan baik
m

ub

itu dilakukan di tingkat pusat maupun di daerah. Karena itu, apa


dan siapa saja yang melaksanakan fungsi demikian dapat
ka

ep

dianggap sebagai Badan atau Pejabat TUN atau pelaksana


urusan pemerintahan di negara ini.
ah

c) Merujuk ketentuan Pasal 1 angka 1 UU 5/1986 Urusan


es

Pemerintahan adalah kegiatan yang bersifat eskekutif. Namun,


M

ng

pasca UU 30/2014 fungsi Pemerintahan menjadi lebih luas


on

melingkupi juga legislatif, yudikatif, dan fungsi Pemerintahan

Halaman 127 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 127
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang disebutkan Undang-Undang Dasar Negara Republik

a
Indonesia Tahun 1945 dan/atau undang-undang;

si
d) PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sebagai Badan Usaha Milik
Negara berbentuk Persero didirikan berdasarkan Peraturan

ne
ng
Pemerintah Nomor 40 Tahun 1965 jo. Peraturan Pemerintah
Nomor 33 Tahun 1972 dengan lapangan usaha perasuransian

do
gu jiwa;

e) Pelaksanaan kegiatan usaha suatu BUMN berbentuk Persero

In
A
berlaku segala ketentuan dan prinsip-prinsip yang berlaku bagi
perseroan terbatas sebagaimana ketentuan Pasal 11 Undang-
ah

Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

lik
(selanjutnya disebut “UU 40/2017”), meskipun kepemilikan
saham seluruhnya atau sebagian besar berasal dari Penyertaan
am

ub
Modal Negara;

f) Mahkamah Konstitusi dalam pertimbangan putusannya pun telah


ep
k

menegaskan bahwa pengelolaan BUMN didasarkan pada prinsip-


prinsip bisnis, antara lain dalam:
ah

si
1. Putusan Nomor 32/PUU-XVII/2019 pada bagian
pertimbangan hukum, Majelis Hakim Konstitusi menyatakan:

ne
ng

(3.20) Bahwa potensi kerugian keuangan negara acapkali


menimbulkan persepsi telah terjadi kerugian negara yang

do
gu

mengarah pada dugaan korupsi. Padahal kondisi demikian


sangat mungkin disebabkan karena negara melakukan
penyertaan modal kepada entitas bisnis yang kemudian
In
A

dalam perkembangannya entitas bisnis tersebut mengalami


kerugian, sehingga modal penyertaan dari negara ikut
ah

lik

berkurang atau habis;

(3.21) Perbedaan Penilaian demikian terjadi karena


m

ub

penyertaan modal negara kepada BUMN berada pada irisan


wilayah publik dan privat. Modal yang disertakan kepada
ka

BUMN pada dasarnya adalah kekayaan/perbendaharaan


ep

negara yang berada di dalam APBN, sehingga sudah


ah

sewajarnya, bahkan harus, dikelola berdasarkan prinsip-


R

prinsip pengelolaan kekayaan negara sebagaimana diatur


es
M

dalam peraturan perundang-undangan. Namun di sisi lain,


ng

kekayaan negara yang disertakan sebagai modal usaha


on

Halaman 128 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 128
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kepada persero maupun entitas bisnis lain pada

a
kenyataannnya dikelola berdasarkan prinsip-prinsip bisnis,

si
dan secara hukum persero dimaksud tunduk pada UU PT,
UU BUMN, serta peraturan perundang-undangan lainnya

ne
ng
yang mengatur kegiatan bisnis, yang berhulu pada asas-asas
hukum perdata, antara lain asas kebebasan berkontrak.

do
gu Dalam penalaran yang wajar, maka sangat mungkin bahwa
kekayaan negara yang disertakan sebagai modal usaha
persero akan berkurang dan/atau hilang manakala entitas

In
A
bisnis yang mengelola modal tersebut mengalami kerugian;

2. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 62/PUU–XI/2013


ah

lik
tanggal 18 September 2014, pada bagian pertimbangan
hukum, Majelis Hakim Konstitusi menyatakan:
am

ub
(3.25) Menimbang bahwa terlepas dari permasalahan konstitusionalitas
sebagaimana dipertimbangkan di atas, ternyata masih
ep
terdapat permasalahan lain yang harus dipertimbangkan,
k

yaitu mengenai paradigma fungsi BUMN atau BUMD sebagai


ah

kepanjangan tangan dari negara, yang dilaksanakan


R

si
berdasarkan paradigma bisnis (business judgment rules)
yang sungguh-sungguh berbeda dengan penyelenggaraan

ne
ng

pemerintahan yang dilaksanakan berdasarkan paradigma


pemerintahan (government judgment rules).”

do
gu

Bahwa benar, kekayaan negara tersebut telah


bertransformasi menjadi modal BUMN atau BUMD sebagai
In
A

modal usaha yang pengelolaannya tunduk pada paradigma


usaha (business judgment rules), namun pemisahan
ah

kekayaan negara tersebut tidak menjadikan beralih menjadi


lik

kekayaan BUMN atau BUMD yang terlepas dari kekayaan


negara, karena dari perspektif transaksi yang terjadi jelas
m

ub

hanya pemisahan yang tidak dapat dikonstruksikan sebagai


pengalihan kepemilikan, oleh karenanya tetap sebagai
ka

ep

kekayaan negara dan dengan demikian kewenangan negara


di bidang pengawasan tetap berlaku. Meskipun demikian,
ah

paradigma pengawasan negara dimaksud harus berubah,


R

yaitu tidak lagi berdasarkan paradigma pengelolaan


es
M

kekayaan negara dalam penyelenggaraan pemerintahan


ng

(government judgment rules), melainkan berdasarkan


on

Halaman 129 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 129
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
paradigma usaha (business judgment rules). Oleh karenanya,

a
menurut Mahkamah, adalah merupakan ranah kebijakan

si
pembentuk undang-undang bagaimana pengawasan tersebut
diatur secara tepat sesuai dengan hakikat dan kekhususan

ne
ng
paradigma yang berbeda antara yang satu dengan yang lain,
yang dengan demikian penyelenggara fungsi pengawasan

do
gu dapat berjalan dengan
penyelenggara fungsi pemerintahan maupun bisnis dapat
baik dan masing-masing

berjalan tanpa keraguan. Dengan demikian penyelenggaraan

In
A
tugas negara, baik oleh pemeriksa maupun lembaga yang
diperiksa, berjalan efektif dan efisien, yang pada gilirannya
ah

lik
akan menciptakan good corporate governance dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan rakyat.”
am

ub
g) Tergugat II sebagai perusahaan perasuransian wajib mematuhi
ketentuan mengenai kesehatan keuangan yang diatur dalam
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan sebagaimana ketentuan Pasal
ep
k

19 ayat (1), (4) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang


ah

Perasuransian (selanjutnya disebut “UU 40/2014”):


R

si
(1) Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah,
perusahaan reasuransi, atau perusahaan reasuransi

ne
ng

syariah wajib mematuhi ketentuan mengenai kesehatan


keuangan;

do
gu

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai kesehatan keuangan


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan metode
In
A

mitigasi risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (3)


diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan;
ah

lik

h) Saat ini Tergugat II berada dalam situasi permasalahan keuangan


(ekuitas negatif) sehingga tidak dapat memenuhi target tingkat
solvabilitas internal. Oleh karena itu, berdasarkan ketentuan Pasal
m

ub

50 huruf a dan Pasal 51 ayat (3) huruf a Peraturan Otoritas Jasa


ka

Keuangan Nomor 71 Tahun 2016 tentan g Kesehatan Keuangan


ep

Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi (“POJK


71/2016”) Tergugat II wajib merealisasikan Rencana Penyehatan
ah

Keuangan (“RPK”) dengan langkah restrukturisasi polis.


R

es

Restrukturisasi polis ini merupakan itikad baik Tergugat II untuk


M

melindungi hak-hak pemegang polis in casu Para Penggugat.


ng

on

Halaman 130 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 130
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Pasal50 POJK 71/2016:

a
“Perusahaan yang tidak memenuhi target Tingkat

si
Solvabilitas internal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (3) dan ayat (4):

ne
ng
a. wajib menyampaikan rencana penyehatan keuangan;”

do
gu - Pasal 51 POJK 71/2016:

“(3) Langkah penyehatan keuangan sebagaimana


dimaksud pada ayat (2), memuat rencana tindak

In
A
sebagai berikut:
ah

a. restrukturisasi aset dan/atau Liabilitas;

lik
…dst”
am

ub
i) Sesuai ketentuan Pasal 51 ayat (4), (5), (7) POJK 21/2016 diatur
bahwa RPK harus terlebih dahulu disetujui oleh Rapat Umum
Pemegang Saham atau yang setara, ditandatangani oleh seluruh
ep
k

Direksi dan Dewan Komisaris wajib memperoleh pernyataan tidak


ah

keberatan dari OJK;


R

si
Pasal 51 ayat (4), (5), (7) POJK 21/2016:

(4) Rencana penyehatan keuangan sebagaimana dimaksud

ne
ng

pada ayat (1) harus ditandatangani oleh seluruh direksi


dan dewan komisaris atau yang setara.

do
gu

(5) Rencana penyehatan keuangan sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) harus terlebih dahulu disetujui oleh rapat
In
A

umum pemegang saham atau yang setara dalam hal


rencana penyehatan dimaksud memuat rencana tindak
ah

penambahan modal disetor atau rencana tindak


lik

penggabungan badan usaha.

(7) Rencana penyehatan keuangan sebagaimana dimaksud


m

ub

pada ayat (1) dan ayat (6) wajib memperoleh


ka

pernyataan tidak keberatan dari OJK.


ep

j) RUPS merupakan organ Persero yang memegang kekuasaan


ah

tertinggi dalam Persero dan memegang segala wewenang yang


R

tidak diserahkan kepada Direksi atau Komisaris. Menteri bertindak


es

selaku RUPS dalam hal seluruh saham Persero dimiliki oleh


M

ng

negara dan bertindak selaku pemegang saham pada Persero dan


on

perseroan terbatas dalam hal tidak seluruh sahamnya dimiliki oleh

Halaman 131 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 131
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Negara. (vide Pasal 1 angka 13 jo. Pasal 14 Undang-Undang

a
Nomor 19 Tahun 2003 (selanjutnya disebut “UU 19/2003”);

si
- Pasal 1 UU 19/2003:

ne
ng
13. Rapat Umum Pemegang Saham, yang selanjutnya
disebut RUPS, adalah organ Persero yang
memegang kekuasaan tertinggi dalam Persero

do
gu dan memegang segala wewenang yang tidak
diserahkan kepada Direksi atau Komisaris.

In
A
- Pasal 14 ayat (1) UU 19/2003:

Menteri bertindak selaku RUPS dalam hal seluruh


ah

lik
saham Persero dimiliki oleh negara dan bertindak
selaku pemegang saham pada Persero dan perseroan
am

ub
terbatas dalam hal tidak seluruh sahamnya dimiliki
oleh negara. ep
- Penjelasan Pasal 14 ayat (1) UU 19/2003:
k

Bagi Persero yang seluruh modalnya (100%) dimiliki


ah

oleh negara, Menteri yang ditunjuk mewakili negara


R

si
selaku pemegang saham dalam setiap keputusan
tertulis yang berhubungan dengan Persero adalah

ne
ng

merupakan keputusan RUPS. Bagi Persero dan


perseroan terbatas yang sahamnya dimiliki negara

do
gu

kurang dari 100% (seratus persen), Menteri


berkedudukan selaku pemegang saham dan
In
keputusannya diambil bersama-sama dengan
A

pemegang saham lainnya dalam RUPS.


ah

k) Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) TERGUGAT II, yaitu


lik

Menteri BUMN, telah menetapkan RPK melalui Surat Menteri


BUMN selaku RUPS TERGUGAT II No. S-713/MBU/09/2020
m

ub

tanggal 11 September 2020 perihal Perubahan Buku Rencana


Penyehatan Keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
ka

ep

(“Persetujuan RUPS TERGUGAT II terkait RPK”) yang pada


pokoknya menyatakan sebagai berikut:
ah

…. dengan ini kami selaku Rapat Umum Pemegang Saham


es

(RUPS) PT Asuransi Jiwasraya (Persero), menyampaikan hal-


M

ng

hal sebagai berikut:


on

Halaman 132 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 132
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3. Menyetujui Perubahan Rencana Penyehatan Keuangan

a
PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang telah

si
ditandatangani oleh Direksi dan Dewan Komisaris PT
Asuransi Jiwasraya (Persero) sebagaimana surat tersebut

ne
ng
di atas sebagai pemenuhan ketentuan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan Nomor 71/POJK.05/2015 tentang

do
gu Kesehatan
Perusahaan Reasuransi.
Keuangan Perusahaan Asuransi dan

In
4. Rencana Penyehatan Keuangan PT Asuransi Jiwasraya
A
(Persero) tahun 2020-2024 agar digunakan sebagai
pedoman untuk melakukan restrukturisasi secara
ah

lik
menyeluruh ……

…..dst
am

ub
5. Direksi dan Dewan Komisaris PT Asuransi Jiwasraya
(Persero) agar memastikan implementasi prinsip-prinsip
ep
k

Good Corporate Governance (GCG) dalam setiap aksi


korporasi dan kebijakan perusahaan serta mendapatkan
ah

R
persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

si
I) Atas Persetujuan RUPS TERGUGAT II terhadap RPK di atas,

ne
ng

Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) telah mengeluarkan Surat Nomor


S-449/NB.2/2020 tanggal 22 Oktober 2020 perihal Tanggapan atas

do
Rencana Penyehatan Keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
gu

(“Surat Pernyataan Tidak Keberatan OJK”);

m) Persetujuan dari Menteri BUMN untuk RPK adalah kapasitasnya


In
A

bertindak sebagai RUPS Tergugat II dalam rangka penyelesaian


masalah keuangan Tergugat II, bukan dalam pelaksanaan fungsi
ah

lik

Pemerintahan. Dengan demikian, Tergugat II dalam menerbitkan


objek sengketa bukan kedudukannya sebagai Badan/Pejabat TUN
m

ub

karena objek sengketa merupakan bagian aksi korporasi dalam


pelaksanaan RPK Tergugat II yang telah disetujui Menteri BUMN
ka

dalam kedudukannya sebagai RUPS Tergugat II;


ep

2.8. Objek Sengketa tidak berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara,
ah

dengan alasan sebagai berikut:


R

es

a) Tindakan hukum Tata Usaha Negara hanya dapat dilakukan dalam


M

hal-hal atau keadaan-keadaan dan menurut cara-cara yang


ng

ditentukan dalam dan dimungkinkan oleh suatu peraturan


on

Halaman 133 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 133
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
perundang-undangan. Suatu tindakan hukum TUN itu dapat

a
mengikat warga masyarakat sekalipun yang bersangkutan itu

si
tidak menginginkannya. Berbeda dengan yang berlaku dalam
suasana hukum perdata dimana hanya mengenal tindakan -

ne
ng
tindakan hukum yang menyebabkan orang yang bertindak itu
sendiri beserta harta bendanya yang terikat karenanya. Akibat

do
gu hukum dari suatu tindakan hukum dalam suasana hukum perdata
hanya akan mengenai diri orang yang berbuat sendiri dan harta
kekayaannya.

In
A
b) Setiap tindakan hukum TUN sebagai instrumen pelaksanaan
urusan pemerintahan selalu menimbulkan hubungan hukum TUN
ah

lik
antara Pemerintah dengan warga masyarakat yang terkena
keputusan TUN yang bersangkutan. Hubungan hukum TUN
am

ub
tersebut mengandung suatu isi yang bersifat normatif,
mengandung hak-hak dan kewajiban-kewajiban dan sering
menentukan posisi hukum warga masyarakat yang tekena oleh
ep
k

keputusan atau tindakan hukum TUN yang bersangkutan.


ah

Menurut pendapat Van der Pot, suatu hubungan hukum TUN


R

si
yang diciptakan oleh suatu tindakan hukum TUN dapat berisi:

i. Suatu kewajiban untuk berbuat atau untuk membiarkan

ne
ng

sesuatu;

ii. Suatu hak untuk menuntut sesuatu;

do
gu

iii. Suatu izin untuk berbuat sesuatu yang pada umumnya


dilarang;
In
A

iv. Suatu kompleks hubungan-hubungan hukum yang terlahir dari


suatu status yang diberikan oleh suatu tindakan hukum TUN;
ah

lik

c) Pengertian Asuransi pada awalnya tercantum didalam buku


Kesatu Bab IX Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang
m

ub

(KUHD), yaitu:

Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian,


ka

ep

dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri


kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu
ah

premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena


R

es

suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan


M

yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena


ng

suatu peristiwa yang tidak tentu.


on

Halaman 134 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 134
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Namun pasca diundangkannya UU 40/2014, definisi asuransi

a
menjadi lebih luas sebagaimana ketentuan, sebagai berikut:

si
- Pasal 1 angka 1 UU 40/2014:

ne
ng
Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu
perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang menjadi
dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi

do
gu sebagai imbalan untuk:

a. memberikan penggantian kepada tertanggung atau

In
A
pemegang polis karena kerugian, kerusakan, biaya
yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung
ah

lik
jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin
diderita tertanggung atau pemegang polis karena
am

ub
terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti; atau

b. memberikan pembayaran yang didasarkan pada


meninggalnya tertanggung atau pembayaran yang
ep
k

didasarkan pada hidupnya tertanggung dengan


ah

manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/atau


R

si
didasarkan pada hasil pengelolaan dana.

- Pasal 1 angka 4 UU 40/2014:

ne
ng

Perusahaan Perasuransian adalah perusahaan


asuransi, perusahaan asuransi syariah, perusahaan

do
gu

reasuransi, perusahaan reasuransi syariah, perusahaan


pialang asuransi, perusahaan pialang reasuransi, dan
In
perusahaan penilai kerugian asuransi.
A

-Pasal 1 angka 22 UU 40/2014:


ah

lik

Pemegang Polis adalah Pihak yang mengikatkan diri


berdasarkan perjanjian dengan Perusahaan Asuransi,
m

ub

Perusahaan Asuransi Syariah, perusahaan reasuransi,


atau perusahaan reasuransi syariah untuk mendapatkan
ka

pelindungan atau pengelolaan atas risiko bagi dirinya,


ep

tertanggung, atau peserta lain.


ah

d) Hubungan hukum PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dengan P ara


R

Penggugat berasal dari perjanjian asuransi dalam lingkup hukum


es

perdata, dimana berdasarkan Surat Perjanjian Polis antara


M

ng

Tergugat II dengan Para Penggugat selaku pemegang 42 Polis


on

JS Proteksi Plan yaitu produk asuransi yang diterbitkan oleh


Halaman 135 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 135
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tergugat II atas kerjasama dengan Mitra Bank. Penggugat Odilia

a
Francesca ML merupakan Pemegang Polis atas nama Odilia

si
Francesca ML sedangkan Penggugat PT Bina Sarana Mekar
merupakan Pemegang polis berbentuk badan hukum dengan

ne
ng
tertanggung sebagaimana rincian berikut:

1. KN060103009 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana

do
gu Mekar;

2. KN060103013 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana

In
A
Mekar;

3. KN060103017 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


ah

lik
Mekar;

4. KN060103018 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


am

ub
Mekar;

5. KN060103021 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


Mekar;
ep
k

6. KN060103058 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


ah

Mekar;
R

si
7. KN060103059 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana

ne
ng

Mekar;

8. KN060103060 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana

do
Mekar;
gu

9. KN060103061 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


Mekar;
In
A

10. KN060103062 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


ah

Mekar;
lik

11. KN060103296 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


Mekar;
m

ub

12. KN060103297 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


ka

Mekar;
ep

13. KN060103299 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


ah

Mekar;
R

es

14. KN060103300 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


M

Mekar;
ng

on

Halaman 136 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 136
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
15. KN060106874 Pemegang Polis atas nama Odilia Francesca

a
ML;

si
16. KN060100621 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana
Mekar;

ne
ng
17. KN060100904 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana
Mekar;

do
gu 18. KN060100905 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana
Mekar;

In
A
19. KN060101140 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana
Mekar;
ah

lik
20. KN060101141 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana
Mekar;
am

ub
21. KN060101142 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana
Mekar;
ep
k

22. KN060101143 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


ah

Mekar;
R

si
23. KN060101144 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana
Mekar;

ne
ng

24. KN060101145 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


Mekar;

do
gu

25. KN060101146 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


Mekar;
In
A

26. KN060101147 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


Mekar;
ah

lik

27. KN060101148 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


Mekar;
m

ub

28. KN060101149 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


Mekar;
ka

ep

29. KN060104260 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


Mekar;
ah

30. KN060106982 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


es

Mekar;
M

ng

31. KN060106983 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


on

Mekar;
Halaman 137 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 137
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
32. KN060106984 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana

a
Mekar;

si
33. KN060106985 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana
Mekar;

ne
ng
34. KN060106986 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana
Mekar;

do
gu 35. KN070104639 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana
Mekar;

In
A
36. KN070104683 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana
Mekar;
ah

lik
37. KN070105199 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana
Mekar;
am

ub
38. KN070105200 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana
Mekar;
ep
k

39. KN070105201 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


ah

Mekar;
R

si
40. KN070105400 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana
Mekar;

ne
ng

41. KN070105402 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


Mekar;

do
gu

42. KN070105403 Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana


Mekar Untuk selanjutnya disebut (“Polis Para Penggugat”);
In
A

e) Sebagaimana uraian sebelumnya bahwa seluruh kebijakan


terkait program restrukturisasi polis merupakan bagian dari
ah

lik

rencana penyehatan keuangan Tergugat II sebagai implementasi


dari ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dalam kapasitas Tergugat II sebagai badan hukum perdata.
m

ub

Pelaksanaan restrukturisasi polis adalah pelaksanaan Keputusan


ka

RUPS Tergugat II selaku organ Persero tertinggi Tergugat II;


ep

f) Objek Sengketa I, II, dan III menyatakan sebagai berikut:


ah

“dengan ini kami sampaikan lebih lanjut mengenai skema


R

program restrukturisasi Polis yang kami tawarkan adalah


es
M

sebagai berikut”
ng

……
on

Halaman 138 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 138
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
“Sehubungan dengan Program Restrukturisasi Polis, yang

a
telah Bapak/Ibu setujui, maka 100% Nilai Tunai Polis

si
Bapak/Ibu akan menjadi setoran Dana Awal pada produk
Asuransi JS MANTAP PLUS sejak Polis Asuransi JS

ne
ng
MANTAP PLUS diterbitkan berdasarkan Surat Permintaan
Asuransi Jiwa (SPAJ) yang Bapak/Ibu tanda tangani”

do
gu Secara jelas dinyatakan pada Objek Sengketa I, II, dan III bahwa
isi dari Objek Sengketa adalah sebagai pemberitahuan dan

In
penawaran yang membutuhkan persetujuan dari pemegang polis
A
termasuk Para Penggugat, bukan sebagai penetapan tertulis
maupun keputusan dari Tergugat II;
ah

lik
g) Selain itu, pemberitahuan dan penawaran yang diberikan Tergugat
II tersebut dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan
am

ub
transparan dengan menjelaskan berbagai risiko dari setiap pilihan
yang dapat diambil oleh Para Penggugat dan merupakan
ep
implementasi dari ketentuan dalam Pasal 12 ayat (1) POJK
k

1/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuan gan,


ah

sebagai berikut:
R

si
“(1) Pelaku Usaha Jasa Keuangan wajib menginformasikan

ne
ng

kepada Konsumen setiap perubahan manfaat, biaya, risiko,


syarat, dan ketentuan yang tercantum dalam dokumen
dan/atau perjanjian mengenai produk dan/atau layanan

do
gu

Pelaku Usaha Jasa Keuangan.

h) Bahwa pernyataan yang terdapat pada Objek Sengketa I, II, dan


In
A

III terkait cut-off pada pilihan-pilihan yang ditawarkan oleh


TERGUGAT II merupakan sebuah informasi yang menjelaskan
ah

lik

terkait waktu cut-off bagi pemegang polis yang setuju mengikuti


program restrukturisasi;
m

ub

“Sesuai dengan pengumuman Restrukturisasi Polis


Jiwasraya oleh Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya
ka

yang telah disampaikan pada tanggal 11 Desember 2020


ep

perihal Program Restrukturisasi Polis Jiwasraya, dengan ini


ah

kami sampaikan lebih lanjut mengenai skema program


R

restrukturisasi Polis yang kami tawarkan adalah sebagai


es

berikut
M

ng

1. ……
on

Halaman 139 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 139
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2. Hak Pemegang Polis adalah berupa Nilai Tunai atau Dana

a
Awal yang akan ditetapkan, yaitu Premi Pokok ditambah

si
dengan bunga kompensasi mulai dari tanggal delay payment
sampai dengan tanggal cut-off yaitu tanggal 31 Desember

ne
ng
2020. Dan bagi Polis yang masih berstatus aktif Nilai Tunai
akan dihitung sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 dan

do
gu Polis lama menjadi berakhir. Rincian Nilai Tunai atau Dana
Awal terlampir pada Lampiran II;

3. .…….”

In
1.
A
Oleh karena itu, dapat terlihat secara jelas bahwa adanya cut-off
ah

akan berlaku bagi pemegang polis yang menyetujui program

lik
restrukturisasi. Sedangkan bagi yang tidak setuju akan
menjalankan kebijakan sesuai dengan butir ketiga Objek
am

ub
Sengketa I, II dan III pada gugatan a quo, sebagai berikut:

Apabila Pemegang Polis tidak setuju untuk melakukan


ep
k

program restrukturisasi, maka Polis lama akan tetap berada


pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan terhadap Polis
ah

R
lama tersebut akan dilakukan terminasi sehingga segala

si
kewajiban terhadap Pemegang Polis yang tidak mengikuti

ne
ng

program restrukturisasi akan menjadi utang-piutang yang


akan diselesaikan dan dibayarkan PT Asuransi Jiwasraya
(Persero) sesuai dengan ketersediaan aset PT Asuransi

do
gu

Jiwasraya (Persero) yang tidak dialihkan ke IFG Life (aset


dengan status tidak clear dan tidak clean), termasuk dalam
In
A

hal ini berupa penyelesaian melalui mekanisme likuidasi atas


PT Asuransi Jiwasraya (Persero);
ah

lik

i) Bahwa berdasarkan hal tersebut dapat dilihat bahwa seluruh


objek sengketa merupakan surat penawaran atas rencana
program restrukturisasi polis dalam rangkaian Rencana
m

ub

Penyehatan Keuangan Tergugat II. Oleh karena hubungan


ka

hukum antara Para Penggugat dengan Tergugat II didasari


ep

perjanjan asuransi dalam ranah perdata sehingga substansi yang


ditawarkan pada objek sengketa pun masih memerlukan
ah

persetujuan dari Para Penggugat, sehingga telah secara jelas


R

es

dan terang bahwa seluruh Objek Sengketa adalah wujud aksi


M

korporasi Tergugat II, bukan berisi tindakan hukum TUN;


ng

on

Halaman 140 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 140
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2.9. Berdasarkan uraian hukum tersebut di atas, maka PTUN Jakarta tidak

a
berwenang memeriksa, mengadili dan memutus perkara aquo. Oleh

si
karena itu kami mohon agar Majelis Hakim untuk menolak atau
setidak-tidaknya tidak menerima gugatan Para Penggugat untuk

ne
ng
seluruhnya;

3. UPAYA ADMINISTRATIF YANG DIAJUKAN PENGGUGAT TIDAK

do
gu SESUAI KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN
MENGAKIBATKAN GUGATAN PARA PENGGUGAT PREMATUR;

In
A
3.1. TERGUGAT II masih tetap pada dalilnya bahwa Objek Sengketa
bukan merupakan KTUN, namun, apabila Majelis Hakim
ah

berpandangan lain maka berdasarkan Hukum Acara PTUN Objek

lik
Sengketa tidak memenuhi ketentuan terkait Upaya Administratif
sebagaimana yang diatur dalam UU PERATUN jo. UU 30/2014;
am

ub
3.2. Pada angka 40, 41 dan 44 halaman 26 gugatan, Para Penggugat
mendalilkan bahwa:
ep
k

40. Bahwa materi Objek Sengketa mengenai Restrukturisasi Polis


ah

Asuransi milik Penggugat I dan II merupakan penetapan tertulis


R

si
yang berkaitan dengan kegiatan usaha perasuransian dan
bersumber dari UU No. 40/2014 tentang Perasuransian.

ne
ng

Selanjutnya jika mengacu Pasal 31 ayat (3) UU No. 40/2014


tentang Perasuransian, keluhan atau “keberatan” disampaikan

do
langsung kepada Perusahaan Asuransi, sebagaimana kutipan
gu

berikut:

Pasal 31 ayat (3) UU No. 40/2014 tentang


In
A

Perasuransian: Perusahaan Asuransi, Perusahaan


Asuransi Syariah, perusahaan reasuransi, perusahaan
ah

lik

reasuransi syariah, perusahaan pialang asuransi, dan


perusahaan pialang reasuransi wajib menangani klaim
m

ub

dan keluhan melalui proses yang cepat, sederhana,


mudah diakses, dan adil”.
ka

41. Bahwa berdasarkan Pasal 31 UU No.40/2014 tentang


ep

Perasuransian upaya keberatan yang diatur dalam UU No.


ah

40/2014 tentang Perasuransian dilakukan melalui keluhan.


R

es

44. Bahwa Penggugat I telah mengajukan keberatan yang


M

disampaikan kepada Tergugat I dan Tergugat II. Rincian dari


ng

upaya yang dilakukan oleh Penggugat I sebagai berikut:


on

Halaman 141 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 141
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4) Tertanggal 11 Februari 2021, Penggugat I telah

a
mengajukan keberatan terhadap prosedur dan substansi

si
diterbitkannya Objek Sengketa oleh Tergugat I dan
Tergugat II;

ne
ng
5) Tertanggal 3 Maret 2021, Penggugat II telah mengajukan
keberatan terhadap substansi diterbitkannya Objek

do
gu Sengekta oleh Tergugat I dan Tergugat II;

6) Tertanggal 15 April 2021, sesuai Surat No.: 7/UA-Keb-

In
A
Restru-AJ/PT-BSM & OFML/IV/2021, Perihal: Pengajuan
Keberatan (Bezwaarscriff Beroep) Restrukturisasi Polis
ah

Asuransi Jiwasraya atas nama PT Bina Sarana Mekar

lik
(Penggugat I) dan lbu Odilia Francesca ML (Penggugat II)
telah mengajukan keberatan terhadap substansi
am

ub
diterbitkannya Objek Sengketa oleh Tergugat I dan
Tergugat II.”
ep
k

3.3. Tata Cara pengajuan keluhan atau keberatan Penggugat


sebagaimana disebutkan pada angka 40 dan 41 berbeda dengan
ah

R
keberatan sebagai bagian upaya administratif yang diamanatkan UU

si
PERATUN dan UU 30/2014. Ketentuan lebih lanjut mengenai

ne
ng

penanganan klaim dan keluhan pasal 50 ayat (3) UU 40/2014 diatur


sesuai Peraturan OJK Nomor 69/POJK.05/2016 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Asuransi, Perusahaan

do
gu

Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi dan Perusahaan


Reasuransi Syariah (selanjutnya disebut “POJK 69/2016”);
In
A

3.4. Penyelesaian Keluhan atau pengaduan yang diatur dalam POJK


69/2016 adalah terkait produk asuransi yang diajukan oleh pemegang
ah

lik

polis, tertanggung, peserta, atau Perusahaan Ceding (vide Pasal 45


ayat (1) POJK 69/2016). Sehingga keluhan sebagaimana dimaksud
dalam POJK 69/2016 berbeda dengan keberatan sebagai bagian dari
m

ub

upaya administratif dalam hukum acara PERATUN;


ka

Pasal 45 POJK 69/2016


ep

(1) Perusahaan atau Unit Syariah wajib


ah

menyelesaikan setiap keluhan atau pengaduan


R

terkait produk asuransi yang diajukan oleh


es
M

pemegang polis, tertanggung, peserta, atau


ng

Perusahaan Ceding;
on

Halaman 142 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 142
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3.5. Upaya administratif sebagaimana penjelasan ketentuan Pasal 48 ayat

a
(1) UU PERATUN adalah suatu prosedur yang ditempuh oleh

si
seorang atau badan hukum perdata apabila tidak puas terhadap
suatu Keputusan Tata Usaha Negara, berbentuk keberatan dan

ne
ng
banding administrartif. Senada dengan ketentuan dalam UU
PERATUN, Pasal 1 angka 16 memberikan pengertian Upaya

do
gu Administratif yaitu proses penyelesaian sengketa yang dilakukan
dalam lingkungan Administrasi Pemerintahan sebagai akibat
dikeluarkannya Keputusan dan/atau Tindakan yang merugikan.

In
A
Dengan demikian, secara yuridis upaya keberatan sebagai bagian
upaya administratif dilakukan terhadap dikeluarkannya Keputusan
ah

lik
TUN;

3.6. Perlu diketahui bahwa upaya administratif diatur dalam Pasal 75 ayat
am

ub
(1) dan ayat (2), Pasal 76 ayat (1), (2), (3), dan Pasal 77 ayat (1), (2)
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan (“UU No. 30/2014”), sebagai berikut:
ep
k

- Pasal 77 UU No. 30/2014:


ah

R
(3) Warga masyarakat yang dirugikan terhadap keputusan

si
dan/atau tindakan dapat mengajukan upaya administratif

ne
ng

kepada pejabat pemerintahan atau atasan pejabat yang


menetapkan dan/atau melakukan keputusan dan/atau
Tindakan,

do
gu

(4) Upaya Administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


terdiri atau:
In
A

a. keberatan; dan

b. banding.
ah

lik

- Pasal 76 UU No. 30/2014:


m

ub

(1) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan berwenang


menyelesaikan keberatan atas Keputusan dan/atau
ka

Tindakan yang ditetapkan dan/atau dilakukan yang


ep

diajukan oleh Warga Masyarakat;


ah

(2) Dalam hal Warga Masyarakat tidak menerima atas


R

penyelesaian keberatan oleh Badan dan/atau Pejabat


es

Pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


M

ng

Warga Masyarakat dapat mengajukan banding kepada


on

Atasan Pejabat;
Halaman 143 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 143
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(3) Dalam hal Warga Masyarakat tidak menerima atas

a
penyelesaian banding oleh Atasan Pejabat, Warga

si
Masyarakat dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan
(Pengadilan Tata Usaha Negara vide Pasal 1 angka 18

ne
ng
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014);

- Pasal 77 UU No. 30/2014:

do
gu (1) Keputusan dapat diajukan keberatan dalam waktu paling
lama 21 (dua puluh satu) hari kerja sejak diumumkannya

In
A
Keputusan tersebut oleh Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan;
ah

lik
(2) Keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan
secara tertulis kepada Badan dan/atau Pejabat
am

ub
Pemerintahan yang menetapkan Keputusan;

3.7. Berdasarkan ketentuan di atas jelas bahwa Para Penggugat san gat
keliru apabila memaknai upaya administratif atas suatu keputusan
ep
k

dan/atau tindakan Pejabat TUN didasarkan pada Pasal 31 UU No.


ah

40/2014 tentang Perasuransian yaitu dengan menyampaikan


R

si
keluhan yang dimaknai sebagai upaya administratif keberatan,
karena sesuai ketentuan Pasal 75 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 76

ne
ng

ayat (1), (2), (3), dan Pasal 77 ayat (1), (2) UU 30/2014 diatur
bahwa upaya administratif yang dapat dilakukan oleh pihak yang

do
dirugikan oleh keputusan dan/atau tindakan Pejabat TUN berupa
gu

keberatan dan banding administratif den gan limitasi waktu


pengajuannya;
In
A

3.8. Lebih lanjut, apabila membaca dalil Para Penggugat pada angka 44
halaman 26 gugatan, Para Penggugat baru mengajukan keberatan
ah

lik

sebanyak 3 (tiga) kali terhadap Objek Sengketa, padahal diketahui


bahwa terdapat 5 (lima) Objek Sengketa dalam perkara a quo
m

ub

sehingga sudah seharusnya upaya administratif keberatan tersebu t


disampaikan terhadap masing-masing Objek Sengketa yakni 5
ka

(lima) keberatan sebagaimana ketentuan UU 30/2014;


ep

3.9. Selain itu, berdasarkan jangka waktu pengajuan surat keberatan


ah

Para Penggugat melebihi 21 (dua puluh satu) hari kerja sejak


R

diumumkannya objek sengketa sehingga tidak memenuhi ketentuan


es
M

Pasal 77 ayat (1) UU 30/4014, antara lain Surat tertanggal 3 Maret


ng

2021, pada pokoknya Penggugat I telah mengajukan keberatan


on

Halaman 144 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 144
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
terhadap substansi diterbitkannya Objek Sengekta II yang

a
diterbitkan tanggal 20 Januari 2021, seharusnya sesuai ketentuan

si
UU 30/2014 keberatan terhadap objek sengketa II diajukan
selambat-lambatnya tanggal 17 Februari 2021;

ne
ng
3.10. Selain itu, Penggugat belum melakukan banding administratif
terhadap Surat tanggapan Tergugat II Nomor 00048/S/BRS/0421

do
gu perihal Penjelasan Program Restrukturisasi, tanggal 26 April 2021.
Sehingga upaya hukum yang dilakukan belum sesuai ketentuan

In
Pasal 77 ayat (2) UU 30/2014 dimana diatur bahwa upaya
A
administratif yang ditempuh oleh pihak yang merasa dirugikan
bersifat kumulatif berupa keberatan dan banding administratif;
ah

lik
3.11. Berdasarkan hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa upaya
hukum yang dilakukan Para Penggugat belum sesuai ketentuan UU
am

ub
30/2014, oleh karenanya gugatan yang diajukan Para Penggugat
prematur atau gugatan yang diajukan masih terlampau dini,
ep
sehingga PTUN belum berwenang untuk menerima, memeriksa dan
k

memutus sengketa in litis sebagaimana ditentukan dalam Peraturan


ah

Mahkamah Agung Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pedoman


R

si
Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan Setelah
Menempuh Upaya Administratif (selanjutnya disebut “Perma

ne
ng

6/2018”) yang mengatur:

- Pasal 2 Perma 6/2018:

do
gu

(1) Pengadilan berwenang menerima, memeriksa, memutus


dan menyelesaikan sengketa administrasi pemerintahan
In
A

setelah menempuh upaya administratif.

3.12. Terkait dengan gugatan permatur, beberapa Putusan Pengadilan


ah

lik

Tinggi Tata Usaha Negara telah memutus dan menyatakan tidak


menerima gugatan karena dinilai belum melakukan upaya
m

ub

administratif sebagaimana ketentuan UU 30/2014, yaitu antara lain:

a. Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Makassar


ka

Nomor:12 29/B/2018/PTTUN MKS tanggal 24 April 2018 dimana


ep

Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Makassar,


ah

memberikan pertimbangan sebagai berikut:


R

“Menimbang, bahwa mencermati sanggahan dari


es
M

Penggugat/ Terbanding yang ditujukan kepada


ng

Tergugat/Pembanding tersebut, barulah


on

Halaman 145 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 145
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
mengajukan keberatan sebagaimana disyaratkan

a
oleh ketentuan Pasal 75 ayat (2) Undang-Undang

si
Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan, Majelis berpendapat barulah sebatas

ne
ng
keberatan menurut ketentuan tersebut akan tetapi
oleh karena Penggugat/Terbanding tidak menerima

do
gu penyelesaian keberatan oleh Tergugat/ Pembanding
tersebut dapat mengajukan banding kepada Atasan
Pejabat Pasal 76 ayat (2) dan bilamana tidak tidak

In
A
menerima atas penyelesaian banding oleh Atasan
Pejabat dapat mengajukan gugatan ke pengadilan
ah

lik
Pasal 76 ayat (2) yang dalam hal ini menurut
ketentuan Pasal (1) angka 18 adalah Pengadilan
am

ub
Tata Usaha Negara;”

b. Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor:


12/B/TF/2021/PT.TUN.JKT tanggal 01 Maret 2021 dimana
ep
k

Majelis Hakim memberikan pertimbangan sebagai berikut:


ah

“Menimbang, …. oleh karena penerima kuasa dalam


R

si
hal ini Para Advokat dari Kantor Lembaga Bantuan
Hukum Jakarta…yang diberi hak untuk mengajukan

ne
ng

banding administratif tidak dan/atau belum


mengajukan Banding Administratif, maka

do
gu

sesungguhnya Pengadilan Tata Usaha Negara


Jakarta belum berwenang menerima, memeriksa dan
memutus sengketa Nomor: 99/G/TF/2020/PTUN.JKT
In
A

sebagaimana ditentukan di dalam Peraturan


Mahkamah Agung Nomor 6 Tahun 2018 tentang
ah

lik

Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi


Pemerintahaan Setelah Menempuh Upaya
m

ub

Administratif…”

3.13. Berdasarkan ketentuan di atas layak kiranya Yang Mulia Majelis


ka

ep

Hakim perkara a quo menyatakan gugatan gugatan tidak dapat


diterima (Niet ontvankelijke verklaard);
ah

4. GUGATAN PARA PENGGUGAT KABUR / TIDAK JELAS (EXCEPTIO


R

es

OBSCUUR LIBEL);
M

ng

4.1. Seperti halnya dalam penyusunan surat gugatan perdata, surat


on

gugatan TUN pun sebaiknya jelas dalil-dalilnya dan konkret

Halaman 146 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 146
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
mengenai hubungan hukum yang terjadi merupakan dasar-dasar dari

a
gugatannya (fundamentumpetendi). Menurut M. Yahya Harahap,

si
S.H., dasar dan alasan gugatan (Posita/FundamentumPetendi) yang
tidak menjelaskan dasar hukum (Rechts Grond) dan kejadian atau

ne
ng
peristiwa yang mendasari gugatan, atau dasar hukum jelas tetapi
tidak menjelaskan fakta (fetelijkegrond), dalil gugatan seperti itu tidak

do
gu memenuhi syarat formil gugatan. Gugatan dianggap tidak jelas/kabu r
dan tidak tertentu (een duidelijk en bepaalde conclusie);

In
4.2. Mengutip buku Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, SH dengan Judul
A
“Hukum Acara Perdata Indonesia” Edisi kelima Penerbit Liberty
Yogyakarta, tahun 1998 halaman 42 yang menyatakan:
ah

lik
“Maka oleh karena itu Penggugat harus merumuskan petitum
dengan jelas dan tegas (een duidelijke en bepaalde
am

ub
conclusie, pasal 8 Rv). Tuntutan yang tidak jelas atau tidak
sempurna dapat berakibat tidak diterimanya tuntutan
ep
tersebut. Demikian pula gugatan yang berisi pernyataan-
k

pernyataan yang bertentangan dengan satu sama lain, yang


ah

disebut “obscuur libel” (gugatan yang tidak jelas dan tidak


R

si
dapat dijawab dengan mudah oleh pihak Tergugat sehingga
menyebabkan ditolaknya gugatan) berakibat tidak

ne
ng

diterimanya gugatan tersebut.

Bagaimana dengan apa yang dinamakan “obscuur libel”? arti

do
gu

obscuur libel itu sendiri adalah tulisan yang tidak terang.


Adapun yang dimaksud adalah gugatan yang berisi
In
A

pernyataan-pernyataan yang bertentangan satu sama lain,


pada umumnya gugatan yang mengandung obscuur libel
berakibat tidak dapat diterimanya gugatan”.
ah

lik

4.3. Melihat teori di atas maka terdapat unsur-unsur dari obscuur libel
yaitu:
m

ub

a. Tidak jelasnya dasar hukum dalam gugatan;


ka

b. Tidak jelasnya objek yang disengketakan;


ep

c. Tidak jelasnya petitum;


ah

d. Posita dan petitum tidak relevan dan/atau saling bertentangan;


es

4.4. Alasan-alasan yang dapat digunakan dalam gugatan Tata Usaha


M

ng

Negara sebagaimana ketentuan Pasal 53 ayat (2) UU No. 5 Tahun


on

1986 jo. UU No. 9 Tahun 2004, adalah:


Halaman 147 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 147
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan

a
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

si
b. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan
dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik;

ne
ng
4.5. Yang dimaksud suatu Keputusan TUN bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku sesuai penjelasan

do
gu Pasal 53 ayat (2) UU No. 5 Tahun 1986 jo. UU No. 9 Tahun 2004,
apabila keputusan yang bersangkutan itu:

In
A
a. bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan yang bersifat prosedural/formal;
ah

lik
b. bertentangan dengan ketentuan dalam peraturan perudang-
undangan yang bersifat material/substansial;
am

ub
c. dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang
tidak berwenang;
ep
4.6. Sejalan dengan ketentuan di atas, pendapat ahli Hukum Administrasi
k

Negara Philipus M. Hadjon yang didukung oleh pendapat Indroh arto,


ah

juga merinci dasar-dasar pertimbangan untuk menguji Keputusan


R

si
Administrasi Negara yang dapat digugat, dengan berdasarkan pada 4
hal, yaitu:

ne
ng

a. Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang


berlaku;

do
gu

b. Melanggar larangan detournement de pouvoir; Tergugat harus


mempunyai kewenangan menetapkan keputusan Tata Usaha
In
A

Negara;

c. Menyimpang dari nalar yang sehat (melanggar larangan willekeur);


ah

lik

d. Bertentangan dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik


(AUPB);
m

ub

4.7. Oleh karena hubungan hukum antara Para Pengugat dengan


ka

Tergugat II didasari perjanjian asuransi sehingga pada bagian posita


ep

dalil Para Penggugat secara jelas menggambarkan keadaan adanya


wanprestasi/cidera janji dari Tergugat II dalam perjanjian asuransi
ah

terhadap polis yang dimiliki Para Penggugat, antara lain pada dalil
es

Penggugat angka 76, 81, 87, 92, 93, 100, 104, 157, dst. Sedangkan
M

pada bagian Petitum Para Penggugat memohon kepada Majelis


ng

Hakim agar objek segketa dinyatakan batal dan tidak sah lazimnya
on

Halaman 148 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 148
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sebuah KTUN. Oleh karena itu menunjukan bahwa dalil Pengugat

a
menjadi tidak jelas / kabur dan tidak tertentu (een duidelijk en

si
bepaalde conclusie);

4.8. Selain itu, Posita Para Penggugat didasari pemahaman yang keliru

ne
ng
terkait objek sengket karena hanya mengutip objek sengketa secara
parsial. Penawaran restrukturisasi in casu Objek Sengketa ditujukan

do
gu bukan hanya kepada Para Penggugat tetapi juga kepada semua
pemegang polis tanpa terkecuali dan perlakuan terhadap seluruh

In
pemegang polis di seluruh Indonesia adalah sama (equal treatm ent),
A
sehingga apabila posita dan petitum Para Penggugat dikabulkan
maka akan menjadi perseden yang mengganggu kepentingan u mum
ah

lik
atas pelaksanaan program restrukturisasi polis;

4.9. Oleh karena, posita dan petitum sehingga gugatan Para Penggugat
am

ub
tidak memenuhi ketentuan Pasal 53 ayat (2) UU No. 5 Tahun 1986 jo.
UU No. 9 Tahun 2004 serta sebagaimana pendapat M. Yahya
ep
Harahap maka gugatan Para Penggugat dapat dikualifikasikan tidak
k

memenuhi syarat formil gugatan dan menjadikan gugatan tidak jelas


ah

(obscuur libel). Dengan demikian cukup alasan bagi Majelis Hakim


R

si
untuk menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima
(Niet onvankelijk verklaard);

ne
ng

5. GUGATAN TERHADAP OBJEK SENGKETA I DAN II LEWAT WAKTU;

do
5.1. Tergugat II masih tetap pada dalilnya bahwa Objek Sengketa bukan
gu

merupakan KTUN. Namun, apabila Majelis Hakim berpandangan lain,


maka sesuai ketentuan Hukum Acara PERATUN terhadap Objek
In
A

Sengketa I dan II telah Daluwarsa untuk diajukan gugatan


sebagaimana yang diatur dalam UU PERATUN;
ah

lik

5.2. Pasal55 dan Penjelasan UU PERATUN mengatur:

Pasal 55
m

ub

Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu


sembilan puluh hari terhitung sejak saat diterimanya atau
ka

ep

diumumkannya Keputusan Badan atau Pejabat Tata


Usaha Negara.
ah

Penjelasan Pasal 55
es

Bagi pihak yang namanya tersebut dalam Keputusan Tata


M

ng

Usaha Negara yang digugat, maka tenggang waktu


on

Halaman 149 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 149
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sembilan puluh hari itu dihitung sejak hari diterimanya

a
Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat.

si
Dalam hal yang hendak digugat itu merupakan keputusan
menurut ketentuan:

ne
ng
a. Pasal 3 ayat (2), maka tenggang waktu sembilan puluh
hari itu dihitung setelah lewatnya tenggang waktu yang

do
gu ditentukan dalam peraturan dasarnya, yang dihitung
sejak tanggal diterimanya permohonan yang

In
A
bersangkutan;

b. Pasal 3 ayat (3), maka tenggang waktu sembilan puluh


ah

lik
hari itu dihitung setelah lewatnya batas waktu empat
bulan yang dihitung sejak tanggal diterimanya
am

ub
permohonan yang bersangkutan.

Dalam hal peraturan dasarnya menentukan bahwa suatu


keputusan itu harus diumumkan, maka tenggang waktu
ep
k

sembilan puluh hari itu dihitung sejak hari pengumuman


ah

tersebut;
R

si
Berdasarkan ketentuan tersebut, diketahui bahwa gugatan sen gketa
TUN dapat diajukan dalam tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari

ne
ng

sejak diterima atau diumumkannya Keputusan TUN oleh pihak yang


namanya disebut dalam KTUN tersebut;

do
gu

5.3. In casu, Para Penggugat mengajukan gugatan pada tanggal 30 April


2021. Pada halaman 2 gugatan, Para Penggugat menyampaikan
In
yang menjadi Objek Sengketa dalam perkara a quo ada 5 (lima),
A

antara lain:
ah

a. Surat Nomor 00001/S/T/BRS/0121 tertanggal 4 Januari 2021, hal


lik

Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis, selanjutnya disebut


“Objek Sengketa I”;
m

ub

b. Surat Nomor 00060/S/T/BRS/0121 tertanggal 20 Januari 2021,


ka

hal Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis, selanjutnya disebut


ep

“Objek Sengketa II”;


ah

c. Surat Nomor 00114/S/T/BRS/0221 tertanggal 5 Februari 2021,


R

hal Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis, selanjutnya disebut


es

“Objek Sengketa III”;


M

ng

on

Halaman 150 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 150
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
d. Surat Nomor 00039/S/BRS/0321 tertanggal 07 April 2021, perihal

a
Informasi Perpanjangan Restrukturisasi, selanjutnya disebut

si
“Objek Sengketa IV”;

e. Surat Nomor 00041/S/BRS/0321 tertanggal 07 April 2021, perihal

ne
ng
Informasi Perpanjangan Restrukturisasi, selanjutnya disebut
“Objek Sengketa V”.;

do
gu 5.4. Mengingat Objek Sengketa dalam perkara a quo ada 5 (lima),
seharusnya Para Penggugat memperhatikan ketentuan batas waktu

In
A
pengajuan masing-masing Objek Sengketa sebagimana ketentuan
Pasal Pasal 55 UU PERATUN, yakni jangka waktu pengajuan
ah

gugatan a quo adalah 90 (sembilan puluh) hari sejak diterimanya

lik
atau diumumkannya Objek Sengketa. Faktanya, tanggal penerbitan
Objek Sengketa berbeda-beda, sehingga seharusnya Para
am

ub
Penggugat teliti mengenai perbedaan tanggal penerbitan tersebut
karena mempengaruhi tenggang waktu pengajuan gugatan a quo;
ep
k

5.5. QUADNON Objek Sengketa bukanlah KTUN sebagaimana diatur


dalam UU PERATUN jo. UU 30/2014, senyatanya pengajuan
ah

R
gugatan a quo tidak sesuai dengan ketentuan UU PERATUN. Jika

si
kita memperhitungkan 90 (sembilan puluh) hari berdasarkan

ne
ng

penerbitan Objek Sengketa II, seharusnya gugatan a quo telah


diajukan paling lama tanggal 20 April 2021, apalagi Objek Sengketa I
yang penerbitannya lebih dahulu dari Objek Sengketa II. Hal ini

do
gu

membuktikan bahwa pengajuan Objek Sengketa I dan Objek


Sengketa II telah lewat waktu 90 (sembilan puluh) hari saat gugatan
In
A

didaftarkan;

5.6. Berdasarkan hal tersebut di atas jelas bahwa tenggang waktu


ah

lik

pengajuan gugatan dalam perkara a quo tidak sesuai ketentuan


Pasal 55 UU PERATUN. Dengan demikian cukup alasan bagi Majelis
Hakim untuk menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat
m

ub

diterima (Niet onvankelijk verklaard);


ka

III. DALAM POKOK PERKARA;


ep

Terlebih dahulu Tergugat II menyatakan bahwa dalil-dalil yang telah


ah

diutarakan dalam Eksepsi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam


R

Jawaban Pokok Perkara ini. Sebagaimana telah dijabarkan dalam Eksepsi


es
M

bahwa objek sengketa bukan merupakan Keputusan Tata Usaha Negara, akan
ng

tetapi Tergugat II tetap dengan tegas membantah dan menolak seluruh dalil
on

Halaman 151 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 151
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Para Penggugat dalam Gugatannya yang pada pokoknya mendalilkan

a
Tergugat II melanggar ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan,

si
Prinsip Tata Kelola yang Baik dan AAUPB, sebagai berikut:

A. Objek Sengketa melanggar peraturan perundang-undangan, yaitu UU

ne
ng
30/2014, UU 40/2007, UU 19/2003, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen (”UU 8/1999”), Peraturan Otoritas Jasa

do
gu Keuangan Nomor 73/POJK.05/2016 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang
Baik Bagi Perusahaan Perasuransian (”POJK 73/2016”), Peraturan

In
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan
A
Konsumen Sektor Jasa Keuangan (”POJK 1/2013”);
ah

B. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance sebagaimana ketentuan Pasal

lik
5 ayat (3) UU 19/2003 yaitu, prinsip profesionalisme, transparansi,
akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran;
am

ub
Bahwa terhadap dalil – dalil tersebut, TERGUGAT II menyampaikan Jawaban
sebagai berikut:
ep
k

A. Objek Sengketa Tidak Bertentangan Dengan Peraturan Perundang-


ah

Undangan Yang Berlaku;


R

si
a. ASPEK KEWENANGAN;

1) Penggugat pada gugatannya halaman 29 s.d. 31 pada pokoknya

ne
ng

mendalilkan bahwa sebagai berikut:

ii. Tindakan Tergugat II yang melampaui wewenangnya dalam

do
gu

menerbitkan objek sengketa IV dan V (vide Pasal 18 ayat (1)


huruf c UU No. 30/2014) karena tindakan dan/atau keputusannya
In
A

bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan


yang diatur dalam UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
ah

Terbatas
lik

62. Bahwa kedua pejabat yang menandatangani Objek Sengketa IV


m

ub

dan V tidak berwenang untuk mewakili Tergugat II sebagai


badan hukum berbentuk Perseroan yang tunduk pada UU PT.
ka

63. ..dst
ep

66. Bahwa Objek Sengketa IV dan V diterbitkan dan ditandatangani


ah

oleh 2 pejabat yang tidak mempunyai wewenang untuk mewakili


R

Tergugat II maka berdasarkan Pasal 6 ayat (1) jo. ayat (2) huruf
es
M

a jo. Pasal 7 ayat (2) huruf a jo. Pasal 8 ayat (1) UU No.
ng

on

Halaman 152 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 152
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
30/2014 tindakan Tergugat II dalam menerbitkan objek

a
sengketa IV dan V melampaui wewenangnya;

si
2) Terhadap dalil tersebut, Terugat II secara tegas menolak dengan
alasan sebagai berikut:

ne
ng
a. Direksi sebagai salah satu organ perseroan memiliki kewenangan
dan tanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk

do
gu kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan
Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di

In
A
luar pengadilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan
yang berlaku, anggaran dasar, atau keputusan RUPS. (vide
ah

Pasal 98, Pasal 1 angka 2, 5 UU 40/2007);

lik
- Pasal 98 UU 40/2007:
am

ub
(2) Direksi mewakili Perseroan baik di dalam maupun di
luar pengadilan. (2) Dalam hal anggota Direksi terdiri lebih
dari 1 (satu) orang, yang berwenang mewakili Perseroan
ep
k

adalah setiap anggota Direksi, kecuali ditentukan lain


ah

dalam anggaran dasar.


R

si
(3) Kewenangan Direksi untuk mewakili Perseroan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tidak terbatas

ne
ng

dan tidak bersyarat, kecuali ditentukan lain dalam undang-


undang ini, anggaran dasar, atau keputusan RUPS.

do
gu

(4) Keputusan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat


(3) tidak boleh bertentangan dengan ketentuan Undang-
In
Undang ini dan/atau anggaran dasar Perseroan.
A

- Pasal 1 UU 40/2007:
ah

lik

2. Organ Perseroan adalah Rapat Umum Pemegang


Saham, Direksi, dan Dewan Komisaris.
m

ub

5. Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan


bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan
ka

untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud


ep

dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di


ah

dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan


R

ketentuan anggaran dasar.


es
M

ng

on

Halaman 153 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 153
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
b. Pasal 11 ayat 2 Anggaran Dasar Nomor 155 tanggal 29 Agustus

a
2008 diatur kewenangan Direksi dalam pelaksanaan tugasnya

si
antara lain untuk:

- Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seorang atau

ne
ng
beberapa orang anggota Direksi untu k mengambil keputusan
atas nama DIreksi atau mewakili Perseroan di dalam dan di

do
gu luar pengadilan;

- Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seorang atau

In
A
beberapa orang pekerja Perseroan baik sendiri-sendiri
maupun bersama-sama atau kepada orang lain, u ntuk
ah

mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan;

lik
- Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perseroan
am

ub
berdasarkan peraturan kepegawaian Perseroan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;

c. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Asuransi Jiwasraya


ep
k

(Persero) Nomor 00155/SK/U/CSP/0521 tentang Struktur


ah

Organisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) (selanjutnya disebu t


R

si
“SK Organisasi AJS”) diketahui tugas dan fungsi Kepala Divisi
Hubungan dan Dukungan Kemitraan Bancassurance dan Officer

ne
ng

Tk. V Fungsi Layanan Pelanggan Bancassurance sebagai


berikut:

do
gu

- Tanggung jawab Kepala Divisi Hubungan dan Dukungan


Kemitraan Bancassurance:
In
i. Melakukan aktivitas relationship terkait polis
A

bancassurance yang jatuh tempo;


ah

lik

ii. Menjalin hubungan kemitraan dengan Bank dan


pemegang polis;
m

ub

iii. Supervisi terkait dengan rencana dan strategi aktivitas dan


customerhandling;
ka

iv. Melakukan pelaporan pelaksanaan program secara


ep

berkala;
ah

v. Supervisi dan melakukan aktivitas negosiasi dan


R

customerhandling;
es
M

vi. Supervisi terkait rencana dan strategi aktivitas dan


ng

customerhandling;
on

Halaman 154 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 154
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
vii. Bertanggung jawab terhadap dokumentasi aktivitas

a
komplain dan portofolio managementBancassurance;

si
- Tanggung jawab Officer Tk. V Fungsi Layanan Pelanggan
Bancassurance:

ne
ng
a. menyusun rencana dan strategi terkait dengan aktivitas dan
customerhandling;

do
gu b. melakukan aktivitas negosiasi dan customer handling;

c. melakukan dokumentasi terkait aktivitas negosiasi dan

In
A
customer handling
ah

d. monitoring aktivitas komplain customer yang sedang dan

lik
akan terjadi;

d. Unit Hubungan dan Dukungan Kemitraan Bancassaurance, Tim


am

ub
Pelayanan Restrukturisasi Polis bisnis Bancassaurance adalah
unit yang bertanggung jawab melakukan sosialisasi penawaran
ep
dan konfirmasi program restrukturisasi polis sesuai Peraturan
k

Direksi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Nomor:


ah

006/PD/U/CSPM/0920 tetang Pedoman Restrukturisasi Polis PT


R

si
Asuransi Jiwasraya (Persero) (selanjutnya disebut “Perdir AJS
006/0920”) sebagai berikut:

ne
ng

BAB III
Mekanisme Restrukturisasi Polis

do
gu

C. Sosialisasi Penawaran dan Konfirmasi Program


Restrukturisasi Polis;
In
A

4) Mekanisme penawaran Restrukurisasi Polis bisnis


Bancassaurance;
ah

lik

Restrukturisasi Polis bisnis Bancassaurance akan


ditawarkan dan disosialisasikan kepada Pemegang Polis
m

ub

dan/atau Penerima Manfaat secara langsung maupun


tidak langsung oleh Unit Hubungan dan Dukungan
ka

Kemitraan Bancassaurance, Tim Pelayanan


ep

Restrukturisasi Polis bisnis Bancassaurance dan/atau


melibatkan Mitra Bank;
ah

e. Objek Sengketa IV dan V merupakan surat korespondensi antara


es

Tergugat II dengan Para Penggugat berisi pengumuman


M

ng

restrukturisasi polis. Sesuai dengan Peraturan Direksi Nomor


on

00002/PD/U/SKP/0820 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas PT


Halaman 155 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 155
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
AJS tanggal 05 Agustus 2020 (selanjutnya disebut “Perdir AJS

a
02/0820”), objek sengketa IV dan V dalam Tata Naskah PT

si
Asuransi Jiwasraya (Persero) termasuk dalam Naskah Dinas
Korespondensi Ekstern dimana yang berwenang

ne
ng
menandatangani adalah Direksi, pejabat setingkat Direksi untuk
jabatannya atau atas nama Direksi, Aktuaris Perusahaan atau

do
gu Pejabat setingkat Kepala Divisi sesuai dengan tugas, fungsi,
wewenang dan tanggung jawabnya;

In
- Perdir AJS 02/0820:
A
BAB I
ah

lik
PENDAHULUAN

D. KETENTUAN UMUM
am

ub
Naskah Dinas adalah informasi tertulis sebagai
alat komunikasi kedinasan yang dibuat dan/atau
ep
dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di
k

lingkungan PT Asuransi Jiwasraya (Persero)


ah

dalam rangka menyelenggarakan tugas dan


R

si
tanggung jawab.

Kewenangan Penandatanganan Nasakah Dinas

ne
ng

adalah hak dan kewajiban yang melekat pada


pejabat di lingkungan PT Asuransi Jiwasraya

do
gu

(Persero) menandatangani naskah dinas sesuai


dengan tugas dan tanggung jawab kedinasan
In
sesuai jabatannya.
A

BAB II
ah

lik

JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS

B. NASKAH DINAS KORESPODENSI


m

ub

2. Naskah Dinas Korespondensi Ekstern


ka

Jenis Naskah Dinas Korespondensi eksternal


ep

hanya ada satu macam, yaitu Surat Dinas.


ah

a. Pengertian
R

Surat Dinas adalah Naskah Dinas


es
M

pelaksanaan tugas pejabat dalam


ng

menyampaikan infomasi kedinasan berupa


on

Halaman 156 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 156
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pemberitahuan, pernyataan, permintaan,

a
penyampaian Naskah Dinas, atau hal

si
kedinasan lainnya kepada pihak lain di luar
perusahaan.

ne
ng
b. Wewenang penandatanganan;

Surat Dinas ditandatangani oleh Direksi,

do
gu pejabat setingkat Direksi untuk jabatannya
atau atas nama Direksi, Aktuaris

In
A
Perusahaan atau Pejabat setingkat Kepala
Divisi sesuai dengan tugas, fungsi,
ah

wewenang dan tanggung jawabnya.

lik
f. Sdr. Umi Prasetiana diangkat sebagai Plt atau Pgs. Kepala Divisi
am

ub
Hubungan dan Dukungan Kemitraan Bancassurance
berdasarkan Nota Dinas Direksi Nomor: 108.ND.O.0620 tanggal
02 Juni 2020 Perihal Penunjukan Sebagai Pengganti Semen tara
ep
k

(Pgs) Kepala Divisi dan Nursalimah S.B diangkat sebagai Officer


Tk. V Fungsi Layanan Pelanggan Bancassurance berdasarkan
ah

R
Keputusan Direksi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Nomor:

si
00047.SK.P.HCD.0121 tanggal 22 Januari 2021 yang baru

ne
ng

berlaku terhitung mulai tanggal 01 Februari 2021;

g. Penerbitan objek sengketa IV dan V oleh Plt atau Pgs. Kepala

do
Divisi Hubungan dan Dukungan Kemitraan Bancassurance, dan
gu

Officer Tk. V Fungsi Layanan Pelanggan Bancassurance tidak


melampaui wewenangnya karena merupakan pelaksanaan tugas
In
A

dan fungsinya sebagaimana peraturan perundangan yang


berlaku, Anggaran Dasar PT Asuransi Jiwasraya (Persero), SK
ah

lik

Organisasi AJS, Perdir AJS 006/0920 dan Perdir AJS 02/0820;

3) Tergugat II menolak seluruh Dalil Penggugat terkait wewenang


m

ub

Tergugat II pada gugatan halaman 31 menyatakan “Tindakan


Tergugat yang melampaui wewenangnya dalam menerbitkan objek
ka

sengketa I, II, III, IV dan V (vide Pasal 18 ayat (1) huruf c UU


ep

30/2014) karena isi keputusannya bertentangan dengan ketentuan


ah

peraturan perundang-undangan yang diatur dalam UU No. 40/2014


R

tentang Perasuransian”, yang terdiri sembilan subdalil pada poin 68-


es

147, sebagai berikut:


M

ng

on

Halaman 157 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 157
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
c. Tergugat II menolak seluruh dalil Para Penggugat butir 68 sampai

a
dengan 77 (halaman 31 sampai dengan 33) menyatakan bahwa

si
Objek Sengketa yang memutuskan untuk merestrukturisasi polis -
polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero) melampaui wewenang

ne
ng
yang ditentukan Pasal 1 angka 6 UU 40/2014, sebagai berikut:

- Pada butir 76, Para Penggugat mendalilkan: “Bahwa Para

do
gu Tergugat tidak melaksanakan tanggung jawabnya yang
timbul berdasarkan UU No. 40/2014 tentang Perasuransian

In
untuk membayar Nilai Tunai (Nilai Pokok saat jatuh tempo
A
investasi ditambah dengan Nilai Pengembangan) pada saat
salah satu tertanggung Penggugat I sudah meninggal,
ah

lik
(Bapak Djohan Widjaja), sebelum Objek Sengketa
diterbitkan Para Tergugat.”
am

ub
- Pada butir 77, Para Penggugat mendalilkan: “… nilai
pembayaran yang ditawarkan dalam Objek Sengketa…
ep
tidak sesuai dengan nilai yang ditetapkan pada saat 42
k

Polis Asuransi diterbitkan.”


ah

R
- Dalil tersebut secara nyata menunjukkan Para Penggugat

si
mendalilkan adanya wanprestasi dalam perjanjian asu ran si

ne
ng

yang mendasari hubungan hukum antara Para Penggugat


dengan Tergugat II, sehingga menguatkan bantahan
Tergugat II bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta

do
gu

tidak memiliki kewenangan untuk memeriksa, mengadili dan


memutus perkara a quo.
In
A

d. Para Penggugat butir 78 sampai dengan 147 (halaman 36


sampai dengan 48) menyatakan bahwa:
ah

lik

(2) Objek sengketa I, objek sengketa II dan objek sengketa III


yang memutuskan untuk merestrukturisasi polis-polis,
m

ub

terminasi polis yang tidak setuju restrukturisasi, mengubah


status polis menjadi utang piutang, pembayaran polis dari
ka

penjualan sisa aset yang tidak clear and clean, dan


ep

melikuidasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) melampaui


ah

wewenang yang ditentukan Pasal 26 ayat (1) jo. Pasal 31


R

ayat (3), Pasal 40 dan Pasal 42 ayat (2) UU 40/2014;


es
M

(3) Penetapan Objek sengketa melampaui wewenang yang


ng

diberikan Pasal 19 ayat (1) jo. Pasal 21 ayat (1) UU


on

Halaman 158 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 158
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
40/2014 jo. Pasal 3 PP 16/2003; (3) Objek sengketa I,

a
objek sengketa II dan objek sengketa III yang memutuskan

si
untuk merestrukturisasi polis-polis, terminasi polis yang
tidak setuju restrukturisasi, mengubah status polis menjadi

ne
ng
utang piutang, pembayaran polis dari penjualan sisa aset
yang tidak clear and clean, dan melikuidasi PT Asuransi

do
gu Jiwasraya (Persero) melampaui wewenangnya yang
ditentukan berdasarkan Pasal 72 ayat (1) dan (2) UU
19/2003, POJK 73/2016, Pasal 5 Undang-Undang Nomor

In
A
30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (“UU
30/2014”).
ah

lik
e. Tergugat II menolak seluruh dalil Para Penggugat pada huruf b di
atas karena dalil tersebut tidak beralasan dan tidak berdasar
am

ub
hukum. Seluruh kebijakan terkait program restrukturisasi
merupakan implementasi dari ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Sebagaimana Tergugat II telah jelaskan
ep
k

pada eksepsi bahwa objek sengketa merupakan bagian dari aksi


ah

korporasi karena kondisi kesehatan perusahaan yang mengalami


R

si
tingkat solvabilitas internal negatif. Sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan Tergugat II wajib melakukan Rencana

ne
ng

Penyehatan Keuangan yang diwujudkan dalam bentuk


restrukturisasi polis yang telah disetujui oleh RUPS dan OJK.

do
Sehingga penerbitan objek sengketa tidak melampaui wewenang
gu

Tergugat II;

4) Berdasarkan uraian di atas, terbukti dalil Para Penggugat mengenai


In
A

kewenangan adalah dalil yang keliru dan mengada-ada karena


mendudukan Objek Sengketa IV dan V sebagai Keputusan TUN
ah

lik

sehingga menyebabkan kekeliruan lebih lanjut dalam mendalilkan


terkait Pgs. Kepala Divisi Hubungan dan Dukungan Kemitraan
m

ub

Bancassurance dan Officer Tk. V Fungsi Layanan Pelanggan


Bancassurance, tidak berwenang dalam menandatangani Objek
ka

Sengketa IV dan V. Selain itu, sebagaimana telah Tergugat II


ep

sampaikan pada eksepsi absolut bahwa objek sengketa bukan


ah

Keputusan TUN, objek sengketa IV dan V merupakan korespodensi


R

antara Tergugat II dan Para Penggugat yang ditandatangani oleh


es

kedua pejabat dalam menjalankan tugasnya sebagaimana


M

ng

ketentuan internal TergugatII dalam rangka aksi korporasi;


on

Halaman 159 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 159
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
b. ASPEK PROSEDUR;

a
1) Penggugat pada gugatannya halaman 48 s.d. 50 pada angka 148-

si
158 yang pada pokoknya mendalilkan bahwa sebagai berikut:

ne
ng
v. Penetapan Objek Sengketa Tidak Sesuai (cacat) Prosedur
Administrasi Pemerintah (vide Pasal 7 UU 30/2014):

do
gu 151. Bahwa faktanya sebelum keputusan Restrukturisasi Polis
Jiwasraya ditetapkan dan diumumkan oleh Tim
Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya

In
A
(Persero) Para Penggugat tidak pernah didengar
pendapatnya mengenai:
ah

lik
1) Restrukturisasi Polis Jiwasraya;

2) Pembentukan Tim Percepatan Restrukturisasi PT


am

ub
Asuransi Jiwasraya (Persero) yang dituangkan dalam
SK-301/MBU/12/2019; serta
ep
3) Tugas dan kewenangan Tim Restrukturisasi.
k
ah

Sebagai Pemegang Polis Jiwasraya yang berjumlah 42


R
polis, Para Penggugat berhak berdasarkan Pasal 7 ayat

si
(2) huruf c jo. huruf f UU 30/2014 untuk didengar

ne
ng

pendapatnya mengenai ke-3 hal tersebut diatas;

152. …dst

do
gu

158. Bahwa berdasarkan uraian diatas, prosedur penerbitan


Objek Sengketa tidak sesuai dengan (cacat prosedur),
Pasal 7 ayat (2) huruf c jo. huruf f UU 30/2014 karena Para
In
A

Tergugat dalam menerbitkan objek sengketa tidak pernah


memberikan kesempatan kepada Pemegang Polis untuk
ah

lik

didengar pendapatnya sebelum Para Tergugat membuat


dan menerbitkan keputusan Objek Sengketa;
m

ub

2) Tergugat II menolak seluruh dalil Penggugat diatas karena dalil


tersebut adalah dalil yang keliru. Sebagaimana telah dikemukakan
ka

ep

pada bagian Eksepsi Kewenangan Absolut, Tergugat II tegaskan


kembali bahwa Objek Sengketa bukan merupakan KTUN sehingga
ah

tidak dapat dinilai menggunakan UU 30/2014. Namun demikian,


R

Tergugat II telah melaksanakan langkah -langkah restrukturisasi


es
M

sesuai prosedur yang ditetapkan sesuai ketentuan yang berlaku;


ng

on

Halaman 160 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 160
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3) Tergugat II selalu mempublikasikan setiap prosedur investasi,

a
Laporan Keuangan Tahunan dan Laporan Badan Pengawas

si
Keuangan dari Tergugat II sejak tahun 2014 sampai 2020 melalui
kanal resmi dari Tergugat II melalui tautan

ne
ng
“https://www.jiwasraya.co.id/?q=id/laporan -keuangan” serta tidak
ada kewajiban bagi Tergugat II untuk mengirimkan dokumen

do
gu tersebut kepada Para Penggugat;

4) Saat ini Tergugat II berada dalam situasi permasalahan keuangan

In
(ekuitas negatif) sehingga tidak dapat memenuhi target tingkat
A
solvabilitas internal. Oleh karena itu, berdasarkan ketentuan Pasal
50 huruf a dan Pasal 51 ayat (3) huruf a POJK 71/2016 Tergugat II
ah

lik
wajib merealisasikan RPK dengan langkah restrukturisasi polis.
Restrukturisasi polis ini merupakan itikad baik Tergugat II untuk
am

ub
melindungi hak-hak pemegang polis in casu Para Penggugat;

- Pasal50 POJK 71/2016:


ep
“Perusahaan yang tidak memenuhi target Tingkat Solvabilitas
k

internal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) dan


ah

R
ayat (4):

si
a. wajib menyampaikan rencana penyehatan keuangan;”

ne
ng

- Pasal 51 POJK 71/2016:

“(3) Langkah penyehatan keuangan sebagaimana

do
gu

dimaksud pada ayat (2), memuat rencana tindak sebagai


berikut:
In
A

a. restrukturisasi aset dan/atau Liabilitas;

…dst”
ah

lik

5) Sesuai ketentuan Pasal 51 ayat (4), (5), (7) POJK 21/2016 diatur
bahwa RPK harus terlebih dahulu disetujui oleh rapat umum
m

ub

pemegang saham atau yang setara, ditandatangani oleh seluruh


direksi dan dewan komisaris wajib memperoleh pernyataan tidak
ka

keberatan dari OJK;


ep

Pasal 51 ayat (4), (5), (7) POJK 21/2016:


ah

(4) Rencana penyehatan keuangan sebagaimana dimaksud


es

pada ayat (1) harus ditandatangani oleh seluruh direksi


M

dan dewan komisaris atau yang setara.


ng

on

Halaman 161 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 161
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(5) Rencana penyehatan keuangan sebagaimana dimaksud

a
pada ayat (1) harus terlebih dahulu disetujui oleh rapat

si
umum pemegang saham atau yang setara dalam hal
rencana penyehatan dimaksud memuat rencana tindak

ne
ng
penambahan modal disetor atau rencana tindak
penggabungan badan usaha.

do
gu (7) Rencana penyehatan keuangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (6) wajib memperoleh

In
pernyataan tidak keberatan dari OJK.
A
6) RUPS Tergugat II, yaitu Menteri BUMN, telah menetapkan RPK
ah

melalui Persetujuan RUPS Tergugat II terkait RPK yang pada

lik
pokoknya menyatakan sebagai berikut:

…. dengan ini kami selaku Rapat Umum Pemegang Saham


am

ub
(RUPS) PT Asuransi Jiwasraya (Persero), menyampaikan hal-
hal sebagai berikut:
ep
k

1. Menyetujui Perubahan Rencana Penyehatan Keuangan PT


ah

Asuransi Jiwasraya (Persero) yang telah ditandatangani


R

si
oleh Direksi dan Dewan Komisaris PT Asuransi Jiwasraya
(Persero) sebagaimana surat tersebut di atas sebagai

ne
ng

pemenuhan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan


Nomor 71/POJK.05/2015 tentang Kesehatan Keuangan

do
Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.
gu

2. Rencana Penyehatan Keuangan PT Asuransi Jiwasraya


(Persero) tahun 2020-2024 agar digunakan sebagai
In
A

pedoman untuk melakukan restrukturisasi secara


menyeluruh ……
ah

lik

…..dst

5. Direksi dan Dewan Komisaris PT Asuransi Jiwasraya


m

ub

(Persero) agar memastikan implementasi prinsip-prinsip


Good Corporate Governance (GCG) dalam setiap aksi
ka

ep

korporasi dan kebijakan perusahaan serta mendapatkan


persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK);
ah

7) Atas Persetujuan RUPS Tergugat II terhadap RPK di atas, OJK


es

telah mengeluarkan Surat Pernyataan Tidak Keberatan OJK;


M

ng

on

Halaman 162 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 162
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
8) Perdir AJS 006/0920 pada BAB III mengatur mekanisme

a
pengumuman dan sosialisasi Program Restrukturisasi Polis sebagai

si
berikut:

BAB III

ne
ng
MEKANISME RESTRUKTURISASI POLIS

do
gu B. Pengumuman Program Restrukturisasi Polis

2) Pengumuman program Restrukturisasi Polis akan dilakukan


oleh Pemegang Saham melalui media (televisi, cetak, digital

In
A
dan/atau media sosial);
ah

3) Penguumuman teknis pelaksaan program Restrukturisasi

lik
Polis akan dilakukan oleh manajemen Perusahaan melalui
media (televisi, cetak, digital dan/atau media sosial);
am

ub
C. Sosialisasi Penawaran dan Konfirmasi Program
Restrukturisasi Polis;
ep
k

1) Penawaran dan sosialisasi program Restrukturisasi Polis


ah

sekurang-kurangnya memberikan informasi sebagai berikut:


R

si
✓ Gambaran umum kondisi Perusahaan;

✓ Maksud dan tujuan Restrukturisasi Polis;

ne
ng

✓ Informasi Nilai Tunai dengan penyesuaian apabila ada;

✓ Skema produk baru Restrukturisasi Polis dan ilustrasinya;

do
gu

✓ Alur konfirmasi dan proses lanjutan Restrukturisasi Polis;


In
✓ Penjelasan risiko apabila pemegang polis memilih untuk
A

tidak penyetujui program restrukturisasi;


ah

✓ Panduan tanya jawab dengan pemegang polis.


lik

9) Sesuai ketentuan Perdir AJS 006/0920 Pengumuman


m

ub

Restrukturisasi telah dilakukan dengan pemberitahuan secara lisan


oleh Direktur Utama Tergugat II dan secara ex-officio sebagai Ketua
ka

Tim Koordinasi Tergugat I melalui kanal resmi youtube Tergugat II


ep

(https://youtu.be/zLq2w87Z4-g) serta melalui media massa nasional


ah

Kompas tanggal 14 Desember 2020;


R

10) SelanjutnyaPT Asuransi Jiwasraya (Persero) in casu Tergugat II


es

mengirimkan surat pemberitahuan dan penawaran tertulis secara


M

ng

resmi kepada seluruh pemegang polis termasukPara Penggugat,


on

Halaman 163 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 163
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sebagaimana yang tertulis di dalam seluruh Objek Sengketa I, II dan

a
III sebagai berikut:

si
Sesuai dengan pengumuman Restrukturisasi Polis
Jiwasraya oleh Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya

ne
ng
yang telah disampaikan pada tanggal 11 Desember 2020
perihal Program Restrukturisasi Polis Jiwasraya, dengan

do
gu ini kami sampaikan lebih lanjut mengenai skema program
restrukturisasi Polis yang kami tawarkan adalah sebagai

In
berikut:
A
…..
ah

lik
Sebagai dasar untuk penerbitan Polis Asuransi JS Mantap
Plus, kami berharap Bapak/Ibu dapat segera
am

ub
mengembalikan Lampiran III Surat Permintaan Asuransi
Jiwa (SPAJ) yang telah diisi secara lengkap dan benar,
dengan melampirkan Fotokopi e-KTP/ID yang masih
ep
k

berlaku, Polis asli, dan klausul (jika ada) sebagai dasar


untuk penerbitan Polis Asuransi JS Mantap Plus;
ah

si
…..

Polis Asuransi JS MANTAP PLUS diterbitkan berdasarkan

ne
ng

Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) yang Bapak/Ibu


tanda tangani;

do
gu

Lebih lanjut dalam Objek Sengketa I, II, dan III menyatakan sebagai
berikut:
In
A

“dengan ini kami sampaikan lebih lanjut mengenai skema


program restrukturisasi Polis yang kami tawarkan adalah
ah

sebagai berikut”
lik

……
m

ub

“Sehubungan dengan Program Restrukturisasi Polis, yang


telah Bapak/Ibu setujui, maka 100% Nilai Tunai Polis
ka

Bapak/Ibu akan menjadi setoran Dana Awal pada produk


ep

Asuransi JS MANTAP PLUS sejak Polis Asuransi JS


ah

MANTAP PLUS diterbitkan berdasarkan Surat Permintaan


R

Asuransi Jiwa (SPAJ) yang Bapak/Ibu tanda tangani”


es
M

11) Selain itu, pemberitahuan dan penawaran yang diberikan Tergugat


ng

II tersebut dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan


on

Halaman 164 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 164
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
transparan dengan menjelaskan berbagai risiko dari setiap pilihan

a
yang dapat diambil oleh Para Penggugat dan merupakan

si
implementasi dari ketentuan dalam Pasal 12 ayat (1) POJK 1/2013
tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan dan

ne
ng
Lampiran Keputusan Direksi PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
Nomor 00028/SK/O/BRS/0121 tentang Petunjuk Teknis

do
gu Restrukturisasi Polis Bisnis Bancassurance PT Asuransi Jiwasraya
(Persero) (selanjutnya disebut “KEPDIR AJS 28/BRS/0121”),
sebagai berikut:

In
A
“(1) Pelaku Usaha Jasa Keuangan wajib
menginformasikan kepada Konsumen setiap
ah

lik
perubahan manfaat, biaya, risiko, syarat, dan
ketentuan yang tercantum dalam dokumen dan/atau
am

ub
perjanjian mengenai produk dan/atau layanan Pelaku
Usaha Jasa Keuangan;
ep
Lampiran KEPDIR AJS 28/BRS/0121:
k

IX. Penawaran Restrukturisasi Polis Bisnis


ah

R
Bancassurance;

si
A. Produk Restrukturisasi Bancassurance;

ne
ng

Restrukturisasi Polis Bisnis Bancassurance


ditawarkan kepada Pemegang Polis sesuai daftar

do
gu

produk pada Point III melalui surat tertulis;

…dst
In
A

X. Metode Penawaran (Surat Dan Atau Secara


Langsung);
ah

lik

Penawaran Program Restrukturisasi Bancassurance


dilakukan melalui 2 (dua) tahapan, yaitu:
m

ub

1. Pengiriman Surat Penawaran kepada seluruh


Pemegang Polis
ka

ep

Seluruh Pemegang Polis/Nasabah Bancass akan


dilakukan pengiriman dokumen antara lain:
ah

a. Surat Penawaran Restrukturisasi Polis;


es

h. Surat Penjelasan Nilai Tunai;


M

ng

on

Halaman 165 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 165
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
i. Ilustrasi Prosuk Asuransi Js Mantap Bertahap

a
Plus;

si
j. Brosur Produk Asuransi Js Mantap Bertahap Plus;

ne
ng
k. Frequently Ask and Question (FAQ)
Restrukturisasi Polis;

do
gu l. Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ);

m. Penawaran secara langsung kepada Pemegang


Polis.

In
A
2. Setelah dilakukan pengiriman, dilakukan pemetaan
ah

pemegang polis yang akan diberikan penawaran

lik
secara langsung baik melalui mini gathering
maupun meeting virtual;
am

ub
12) Bahwa pernyataan yang terdapat pada Objek Sengketa I, II, dan III
terkait cut-off pada pilihan-pilihan yang ditawarkan oleh Tergugat II
ep
merupakan sebuah informasi yang menjelaskan terkait waktu cut-off
k

bagi pemegang polis yang setuju mengikuti program restrukturisasi;


ah

R
“Sesuai dengan pengumuman Restrukturisasi Polis

si
Jiwasraya oleh Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya

ne
ng

yang telah disampaikan pada tanggal 11 Desember 2020


perihal Program Restrukturisasi Polis Jiwasraya, dengan
ini kami sampaikan lebih lanjut mengenai skema program

do
gu

restrukturisasi Polis yang kami tawarkan adalah sebagai


berikut
In
A

……

Hak Pemegang Polis adalah berupa Nilai Tunai atau Dana


ah

lik

Awal yang akan ditetapkan, yaitu Premi Pokok ditambah


dengan bunga kompensasi mulai dari tanggal delay
m

ub

payment sampai dengan tanggal cut-off yaitu tanggal 31


Desember 2020. Dan bagi Polis yang masih berstatus
ka

aktif Nilai Tunai akan dihitung sampai dengan tanggal 31


ep

Desember 2020 dan Polis lama menjadi berakhir. Rincian


ah

Nilai Tunai atau Dana Awal terlampir pada Lampiran II;


R

.…….dst.”
es
M

13) Objek sengketa telah pula menginformasikan bagi pemegang polis


ng

yang tidak setuju dengan program restrukturisasi akan menjalankan


on

Halaman 166 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 166
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kebijakan sesuai dengan butir ketiga Objek Sengketa I, II dan III

a
pada gugatan a quo, sebagai berikut:

si
Apabila Pemegang Polis tidak setuju untuk melakukan
program restrukturisasi, maka Polis lama akan tetap

ne
ng
berada pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan
terhadap Polis lama tersebut akan dilakukan terminasi

do
gu sehingga segala kewajiban terhadap Pemegang Polis
yang tidak mengikuti program restrukturisasi akan menjadi

In
utang-piutang yang akan diselesaikan dan dibayarkan PT
A
Asuransi Jiwasraya (Persero) sesuai dengan ketersediaan
aset PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang tidak dialihkan
ah

lik
ke IFG Life (aset dengan status tidak clear dan tidak
clean), termasuk dalam hal ini berupa penyelesaian
am

ub
melalui mekanisme likuidasi atas PT Asuransi Jiwasraya
(Persero); ep
14) Bahwa berdasarkan hal tersebut dapat dilihat bahwa seluruh objek
k

sengketa merupakan surat penawaran atas rencana program


ah

restrukturisasi dimana telah secara jelas dan terang bahwa seluruh


R

si
Objek Sengketa adalah sebuah pengumuman dan penawaran
sebagai wujud aksi korporasi Tergugat II, telah dilakukan sesuai

ne
ng

ketentuan peraturan perundangan yang berlaku maka terhadap


penerbitan objek sengketa tidak terdapat cacat prosedur;

do
gu

c. ASPEK SUBSTANSI;

1) Tergugat II saat ini tengah mengalami kondisi ekuitas negatif karena


In
A

nilai aset-aset yang dimiliki berada di bawah nilai kewajiban yang


harus dipenuhi kepada pemegang polis. Selain itu juga, aset-aset
ah

lik

yang dimiliki tidak siap mendukung penyelesaian pembayaran


kewajiban Manfaat atas polis asuransi jiwa. Portofolio polis yang
dimiliki Tergugat II didominasi oleh produk-produk berkarakteristik
m

ub

manfaat pasti yang memberikan garansi tingkat diskonto relatif


ka

tinggi dengan masa asuransi cukup panjang, sehingga karakteristik


ep

produk terebut sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini dan akan
memperburuk kesehatan perusahaan;
ah

2) Restrukturisasi Polis merupakan salah satu upaya Tergugat II dalam


es

rangka penyehatan keuangan Perusahaan, yang bertujuan


M

ng

mengurangi beban liabilitas di masa mendatang atas produk-produk


on

yang sudah tidak relevan dengan kondisi terkini, dengan struktur

Halaman 167 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 167
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
produk baru yang lebih sehat sehingga Tergugat dapat memperbaiki

a
kondisi solvabilitasnya dan melanjutkan keberlangsungan polis;

si
3) Oleh karena itu, berdasarkan ketentuan Pasal 50 huruf a dan Pasal
51 ayat (3) huruf a POJK 71/2016 TERGUGAT II wajib RPK dengan

ne
ng
langkah restrukturisasi polis. Restrukturisasi polis ini merupakan
itikad baik Tergugat II untuk melindungi hak-hak pemegang polis in

do
gu casu Para Penggugat;

- Pasal50 POJK 71/2016:

In
A
“Perusahaan yang tidak memenuhi target Tingkat
Solvabilitas internal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ah

lik
ayat (3) dan ayat (4):

a. wajib menyampaikan rencana penyehatan keuangan;”


am

ub
- Pasal 51 POJK 71/2016:

“(3) Langkah penyehatan keuangan sebagaimana


ep
dimaksud pada ayat (2), memuat rencana tindak
k

sebagai berikut:
ah

R
a. restrukturisasi aset dan/atau Liabilitas;

si
…dst”

ne
ng

4) Sesuai ketentuan Pasal 51 ayat (4), (5), (7) POJK 21/2016 diatur
bahwa RPK harus harus terlebih dahulu disetujui oleh rapat umum

do
gu

pemegang saham atau yang setara, ditandatangani oleh seluruh


direksi dan dewan komisaris wajib memperoleh pern yataan tidak
keberatan dari OJK;
In
A

Pasal 51 ayat (4), (5), (7) POJK 21/2016:


ah

lik

(4) Rencana penyehatan keuangan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) harus ditandatangani oleh
seluruh direksi dan dewan komisaris atau yang setara.
m

ub

(5) Rencana penyehatan keuangan sebagaimana


ka

dimaksud pada ayat (1) harus terlebih dahulu disetujui


ep

oleh rapat umum pemegang saham atau yang setara


ah

dalam hal rencana penyehatan dimaksud memuat


R

rencana tindak penambahan modal disetor atau rencana


es

tindak penggabungan badan usaha.


M

ng

on

Halaman 168 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 168
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(7) Rencana penyehatan keuangan sebagaimana

a
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (6) wajib memperoleh

si
pernyataan tidak keberatan dari OJK.

5) RUPS Tergugat II, yaitu Menteri BUMN, telah menetapkan RPK

ne
ng
melalui Persetujuan RUPS Tergugat II terkait RPK yang pada
pokoknya menyatakan sebagai berikut:

do
gu …. dengan ini kami selaku Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) PT Asuransi Jiwasraya (Persero), menyampaikan hal-

In
A
hal sebagai berikut:

3. Menyetujui Perubahan Rencana Penyehatan Keuangan


ah

lik
PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang telah
ditandatangani oleh Direksi dan Dewan Komisaris PT
am

ub
Asuransi Jiwasraya (Persero) sebagaimana surat tersebut
di atas sebagai pemenuhan ketentuan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan Nomor 71/POJK.05/2015 tentang
ep
k

Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan


Perusahaan Reasuransi;
ah

si
4. Rencana Penyehatan Keuangan PT Asuransi Jiwasraya
(Persero) tahun 2020-2024 agar digunakan sebagai

ne
ng

pedoman untuk melakukan restrukturisasi secara


menyeluruh ……

do
gu

…..dst

5. Direksi dan Dewan Komisaris PT Asuransi Jiwasraya


In
(Persero) agar memastikan implementasi prinsip-prinsip
A

Good Corporate Governance (GCG) dalam setiap aksi


korporasi dan kebijakan perusahaan serta mendapatkan
ah

lik

persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK);

6) Atas Persetujuan RUPS Tergugat II terhadap RPK di atas, OJK


m

ub

telah mengeluarkan Surat Pernyataan Tidak Keberatan OJK;


ka

7) Tergugat II menolak seluruh dalil Para Penggugat butir 159 sampai


ep

dengan 164 (halaman 50 sampai dengan 51) menyatakan bahwa


substansi Objek sengketa bertentangan dengan Pasal 15 UU
ah

40/2014 karena Para Penggugat keliru dalam memaknai


es

‘Pengendali’ dalam suatu perusahaan asuransi, dengan dalil


M

ng

sebagai berikut:
on

Halaman 169 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 169
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a. Pasal 15 UU 40/2014 menyatakan bahwa: “Pengendali wajib ikut

a
bertanggung jawab atas kerugian Perusahaan Asuransi,

si
Perusahaan Asuransi Syariah, perusahaan reasuransi, atau
perusahaan reasuransi syariah yang disebabkan oleh Pihak

ne
ng
dalam pengendaliannya;

b. Berdasarkan Pasal 1 angka 19 UU 40/2014, yang dimaksud

do
gu dengan: “Pengendali adalah pihak yang secara langsung atau
tidak langsung mempunyai kemampuan untuk menentukan

In
direksi, dewan komisaris, atau yang setara dengan direksi atau
A
dewan komisaris pada badan hukum berbentuk koperasi atau
usaha bersama dan/atau mempengaruhi tindakan direksi, dewan
ah

lik
komisaris, atau yang setara dengan direksi atau dewan komisaris
pada badan hukum berbentuk koperasi atau usaha bersama.”
am

ub
c. Pihak yang menjadi Pengendali PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
adalah Menteri BUMN selaku RUPS, sedangkan kedudukan
ep
Tergugat II adalah Direksi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang
k

secara ex officio menjadi Ketua Tim Koordinasi dalam susunan


ah

Tim Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero);


R

si
8) Dalil Para Penggugat butir 165 sampai dengan 168 (halaman 52

ne
ng

sampai dengan 53) menyatakan bahwa substansi Objek sengketa


bertentangan dengan Pasal 31 ayat (4) UU 40/2014, sebagai
berikut:

do
gu

167. Bahwa dampak penerbitan Objek Sengketa oleh Para


Tergugat bukan hanya memperlambat waktu pembayaran
In
A

klaim asuransi, tetapi juga memotong kewajiban pembayaran


klaim asuransi yang harus dibayarkan oleh Tergugat II.
ah

lik

Pemotongan kewajiban Tergugat II untuk membayar klaim


asuransi milik Para Penggugat sampai nilai net present value
40% dari 42 Polis Asuransi Para Penggugat.
m

ub

9) Dalil tersebut secara nyata menunjukkan Para Penggugat


ka

menyadari sengketa ini merupakan sengketa yang berasal dari


ep

perjanjian asuransi, sehingga menguatkan bantahan Tergugat II


ah

bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tidak memiliki


R

kewenangan untuk memeriksa, mengadili dan memutus perkara a


es

quo;
M

ng

on

Halaman 170 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 170
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
10) Dalil Para Penggugat butir 169 sampai dengan 180 (halaman 53

a
sampai dengan 55) menyatakan bahwa substansi Objek sengketa I,

si
Objek sengketa II dan Objek sengketa III bertentangan dengan UU
Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (“UU

ne
ng
Perlindungan Konsumen”), antara lain:

172. Bahwa Para Tergugat dalam menerbitkan Objek Sengketa

do
gu telah lalai dalam memberikan jaminan kepastian hukum untuk
memberikan perlindungan kepada Para Penggugat bahwa

In
ke-42 Polis Asuransi Para Penggugat akan segera
A
dibayarkan.
ah

179. Bahwa tindakan faktual Para Tergugat untuk meminta Para

lik
Penggugat dan para pemegang polis lainnya agar Para
Penggugat menerima Objek Sengketa tidak berdasarkan
am

ub
pada Pasal 15 UU Perlindungan Konsumen. Para Tergugat
menyampaikan Objek Sengketa dengan cara yang memaksa
ep
dan menakut-nakuti para pemegang polis dan Para
k

Penggugat melalui media masa, media sosial, surat, dan


ah

pesan singkat. Cara Para Tergugat ini telah menimbulkan


R

si
gangguan psikis yang dialami oleh Para Penggugat beserta
pemegang polis lainnya.

ne
ng

11) Dalil tersebut secara n yata menunjukkan bahwa sengketa ini


berasal dari hubungan kontraktual, dimana Para Penggugat

do
gu

menyatakan dirinya sebagai konsumen. Berdasarkan ketentuan


Pasal 45 ayat (1) UU Perlindungan Konsumen diatur bahwa
In
A

konsumen yang dirugikan dapat menggugat pelaku u saha melalui


lembaga yang bertugas menyelesaiakan sengketa atau melalui
ah

peradilan umum. Sehingga dalil Penggugat dan ketentuan UU


lik

Perlindungan Konsumen tersebut menguatkan bantahan Tergugat II


bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tidak memiliki
m

ub

kewenangan untuk memeriksa, mengadili dan memutus perkara a


quo;
ka

ep

- Pasal 45 ayat (1) UU Perlindungan Konsumen:


ah

“Setiap konsumen yang dirugikan dapat menggugat pelaku


R

usaha melalui lembaga yang bertugas menyelesaikan


es

sengketa antara konsumen dan pelaku usaha atau melalui


M

ng

peradilan yang berada di lingkungan peradilan umum.”


on

Halaman 171 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 171
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
12) Tergugat II menolak seluruh dalil Para Penggugat butir 181 sampai

a
dengan 189 (halaman 55 sampai dengan 56) menyatakan bahwa

si
substansi Objek sengketa I, Objek sengketa II dan Objek sengketa
III bertentangan dengan POJK 1/2013 karena Para Penggugat telah

ne
ng
keliru dengan menganggap Tergugat II tidak terbuka dan tidak
melibatkan Para Penggugat dalam program restrukturisasi, karena:

do
gu - Tergugat II telah melaksanakan prinsip keterbukaan dalam
melaksanakan restrukturisasi, dibuktikan dengan diumumkannya

In
program Restrukturisasi Polis dan teknis pelaksaan program
A
Restrukturisasi Polis akan dilakukan oleh managemen Perusahaan
melalui media (televisi, cetak, digital dan/atau media sosial) melalui
ah

lik
kanal resmi youtube Tergugat II serta media massa nasional
Kompas tanggal 14 Desember 2020;
am

ub
- PT Asuransi Jiwasraya (Persero) telah memberikan informasi
kepada Para Penggugat selaku pemegang polis, sebagaimana
ep
yang tertulis di dalam Objek sengketa sebagai berikut:
k

Sesuai dengan pengumuman Restrukturisasi Polis


ah

R
Jiwasraya oleh Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya

si
yang telah disampaikan pada tanggal 11 Desember 2020

ne
ng

perihal Program Restrukturisasi Polis Jiwasraya, dengan ini


kami sampaikan lebih lanjut mengenai skema program
restrukturisasi Polis yang kami tawarkan adalah sebagai

do
gu

berikut:


In
A

Sebagai dasar untuk penerbitan Polis Asuransi JS Mantap


Plus, kami berharap Bapak/Ibu dapat segera
ah

lik

mengembalikan Lampiran III Surat Permintaan Asuransi


Jiwa (SPAJ) yang telah diisi secara lengkap dan benar,
m

ub

dengan melampirkan Fotokopi e-KTP/ID yang masih


berlaku, Polis asli, dan klausul (jika ada) sebagai dasar
ka

untuk penerbitan Polis Asuransi JS Mantap Plus.


ep


ah

Polis Asuransi JS MANTAP PLUS diterbitkan berdasarkan


R

es

Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) yang Bapak/Ibu


M

tanda tangani.
ng

on

Halaman 172 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 172
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Hal tersebut dilaksanakan dengan dasar sebagaimana terdapat

a
dalam Pasal 12 ayat (1) POJK 1/2013 yang mengatur bahwa:

si
“Pelaku Usaha Jasa Keuangan wajib menginformasikan
kepada Konsumen setiap perubahan manfaat, biaya, risiko,

ne
ng
syarat, dan ketentuan yang tercantum dalam dokumen
dan/atau perjanjian mengenai produk dan/atau layanan

do
gu Pelaku Usaha Jasa Keuangan.”

Berdasarkan uraian tersebut di atas, jelas tergambar bahwa penerbitan

In
A
Objek sengketa telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan,
sehingga sangat beralasan bagi majelis hakim untuk menolak gugatan
ah

Para Penggugat;

lik
B. PENERBITAN OBJEK SENGKETA TELAH MEMENUHI PRINSIP-
am

ub
PRINSIP TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK;

Sebagaimana telah Tergugat II kemukakan pada eksepsi di atas, in


casu Tergugat II bukan berkedudukan sebagai Pejabat Tata Usaha Negara
ep
k

dan Objek sengketa tidak termasuk dalam kualifikasi Keputusan Tata


ah

Usaha Negara. Namun demikian, penerbitan Objek sengketa IV dan V


R

si
telah memenuhi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, yaitu:

1) Transparansi (transparency), Tergugat II telah melaksanakan prinsip

ne
ng

keterbukaan dalam melaksanakan restrukturisasi, dibuktikan dengan


diumumkannya program Restrukturisasi Polis dan teknis pelaksaan

do
gu

program Restrukturisasi Polis akan dilakukan oleh managemen


Perusahaan melalui media (televisi, cetak, digital dan/atau media
sosial) melalui kanal resmi youtube Tergugat II serta media massa
In
A

nasional Komaps tanggal 14 Desember 2020;

2) Akuntabilitas (accountability), Tergugat II telah melaksanakan langkah-


ah

lik

langkah secara jelas dan bertanggungjawab sebelum melaksanakan


restrukturisasi, hal ini dibuktikan dengan terpenuhinya aspek prosedu r
m

ub

dan aspek kewenangan sesuai surat Menteri BUMN Nomor: S–


713/MBU/09/2020 tanggal 11 September 2020 perihal Perubahan
ka

Buku Rencana Penyehatan Keuangan PT Asuransi Jiwasraya


ep

(Persero) dan surat OJK Nomor S-449/NB.2/2020 tanggal 22 Oktober


ah

2020 perihal Tanggapan Atas Rencana Penyehatan Keuangan PT


R

Asuransi Jiwasraya (Persero);


es
M

3) Pertanggungjawaban (responsibility), Tergugat II telah melaksanakan


ng

semua tahapan sesuai regulasi sektoral yang berlaku dan berdasarkan


on

Halaman 173 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 173
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
prinsip-prinsip korporasi, dibuktikan dengan diambilnya langkah

a
restrukturisasi akibat PT Asuransi Jiwasraya (Persero) berada dalam

si
masalah keuangan (ekuitas negatif). Hal tersebut menunjukkan PT
Asuransi Jiwasraya (Persero) tetap bertanggungjawab terhadap hak-

ne
ng
hak pemegang polis;

4) Kemandirian (independency), Tergugat II melaksanakan restrukturisasi

do
gu secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan
dari pihak manapun;

In
A
5) Kewajaran (fairness), Tergugat II mengambil langkah restrukturisasi
sebagai bentuk iktikad baik dalam rangka memenuhi hak-hak Para
ah

Penggugat selaku pemangku kepentingan (stakeholders), hal ini

lik
dibuktikan dengan polis-polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang
telah direstrukturisasi akan dipindahkan ke entitas baru IFG Life, gu n a
am

ub
melanjutkan pemberian manfaat polis eks PT Asuransi Jiwasraya
(Persero) ke depannya;
ep
k

Berdasarkan uraian tersebut di atas, jelas tergambar bahwa Objek


sengketa IV dan V yang diterbitkan oleh Tergugat II dalam kedudukannya
ah

R
sebagai organ persero telah memenuhi prinsip-prinsip tata kelola

si
perusahaan yang baik sebagaimana diatur Peraturan Menteri BUMN

ne
ng

Nomor PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan


yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara
(“PERMEN BUMN 01/2011”) sebagaimana diubah dengan Peraturan

do
gu

Menteri BUMN Nomor PER–09/MBU/2012 tentang Perubahan Atas


Peraturan Menteri BUMN Nomor PER–01/MBU/2011 tentang Penerapan
In
A

Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada


Badan Usaha Milik Negara (“PERMEN BUMN 09/2012”), sehingga sangat
ah

beralasan bagi majelis hakim untuk menolak gugatan Para Penggugat;


lik

IV. TERKAIT PERMOHONAN PENUNDAAN;


m

ub

1. Para Penggugat mengajukan permohonan penundaan atas Objek Sengketa


dengan alasan Para Penggugat sudah memenuhi ketentuan yang diatur
ka

dalam Pasal 67 ayat (2), (3), (4) UU PERATUN karena pertama,


ep

penerbitan objek sengketa dan pelaksanaan kelima substansi objek


ah

sengketa telah berdampak sangat merugikan Para Penggugat beserta


R

nasabah Asuransi Jiwasraya lainnya, dan kedua objek sengketa dan


es

tindakan faktualnya bukan termasuk klasifikasi kegiatan pembangunan


M

ng

untuk kepentingan umum;


on

Halaman 174 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 174
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2. Terhadap permohonan tersebut, Tergugat II menolak karena tidak berdasar

a
dengan dalil sebagai berikut:

si
2.1. Peradilan Tata Usaha Negara diciptakan untuk menyelesaikan
sengketa antara Pemerintah dan warga negaranya, yakni sengketa

ne
ng
yang timbul akibat dari adanya tindakan -tindakan Pemerintah yang
dianggap melanggar hak-hak warga negaranya. Dengan demikian,

do
gu dapat dikatakan, bahwa Peradilan Tata Usaha Negara diadakan
dalam rangka memberikan perlindungan kepada rakyat.

In
A
2.2. Salah satu karakteristik hukum acara Peradilan TUN adalah
berlakunya asas presumption iustae causa dimana keputusan
ah

Pemerintah harus selalu dianggap benar dan sah sebelum ada

lik
keputusan hukum tetap yang menyatakan bahwa keputusan itu tidak
berlaku. Sebagai penyeimbang asas ini dalam keadaan tertentu
am

ub
warga dapat mengajukan permohonan tidak penundaan
pelaksanaannya sebagaimana ketentuan Pasal 67UU Nomor 5
ep
Tahun 1986:
k

(1) Gugatan tidak menunda atau menghalangi dilaksanakannya


ah

R
Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara serta

si
tindakan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang digugat;

ne
ng

(2) Penggugat dapat mengajukan permohonan agar pelaksanaan


Keputusan Tata Usaha Negara itu ditunda selama pemeriksaan

do
sengketa Tata Usaha Negara sedang berjalan, sampai ada
gu

putusan Pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap;

(3) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat


In
A

diajukan sekaligus dalam gugatan dan dapat diputus terlebih


dahulu dari pokok sengketanya;
ah

lik

(4) Permohonan penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2):

a. dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang


m

ub

sangat mendesak yang mengakibatkan kepentingan


penggugat sangat dirugikan jika Keputusan Tata Usaha
ka

ep

Negara yang digugat itu tetap dilaksanakan;

b. tidak dapat dikabulkan apabila kepentingan umum dalam


ah

rangka pembangunan mengharuskan dilaksanakannya


es

keputusan tersebut;
M

ng

2.3. Di dalam Penjelasan Umum maupun dalam Penjelasan Pasal demi


on

Pasal UU PERATUN, secara tersurat tidak nampak tujuan


Halaman 175 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 175
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pengaturan Pasal 67 ayat (2), (3), dan (4) tetapi secara tersirat

a
dengan memperhatikan norma tersebut adalah:

si
1. Untuk mencegah kerugian bagi penggugat dibandingkan den gan
manfaat bagi kepentingan yang dilindungi oleh pelaksanaan

ne
ng
KTUN;

2. Untuk memberikan perlindungan hukum bagi Penggugat;

do
gu 3. Membandingkan manfaat yang lebih besar apakah kepada
kepentingan Penggugat atau kepada Kepentingan Umum.

In
A
2.4. Keadaan mendesak jika diartikan secara luas haruslah bersifat
alternatif, yaitu dilihat dari aspek waktu, tempat, pribadi, dan aspek
ah

lik
sosial ekonomi Penggugat cukup terpen uhi salah satu dari altern atif
tersebut. Kriteria kepentingan Penggugat yang dirugikan oleh
am

ub
pembentuk undang-undang juga tidak diberikan makna secara
otentik baik dalam pengertian umum, penjelasan umum, maupun
dalam penjelasan pasal demi pasal UU PERATUN. Namun, merujuk
ep
k

pendapat Indroharto secara konkrit suatu kepentingan men gandung


ah

dua arti yakni merujuk pada nilai yang harus dilindungi oleh hukum
R

si
dan kepentingan proses artinya apa yang hendak dicapai dengan
melakukan suatu proses gugatan. Secara aspek teori kepentingan

ne
ng

Penggugat yang dirugikan dapat dimaknai jika tidak dilakukan


penundaan pelaksanaan KTUN menyebabkan hak dari Penggugat

do
tersebut diambil, dikurangi, dihalangi, diabaikan oleh KTUN yang
gu

dikeluarkan Badan/Pejabat TUN.

2.5. Sesuai dengan fakta hukum objek sengketa bukan merupakan


In
A

KTUN, hubungan hukum antara Penggugat dengan Tergugat


didasari atas perjanjian asuransi yang masuk dalam ranah hukum
ah

lik

perdata. Surat pemberitahuan dan penawaran program


restrukturisasi yang diberikan kepada Para Penggugat tidak akan
m

ub

berdampak hukum apapun sampai adanya tanggapan berupa


menerima atau menolak tawaran restrukturisasi polis dari Para
ka

Penggugat sebagaimana ketentuan yang tercantum dalam surat


ep

tersebut. Sehingga syarat keadaan yang sangat mendesak yang


ah

mengakibatkan kepentingan penggugat sangat dirugikan jika objek


R

sengketa tetap dilaksanakan tidak terpenuhi;


es
M

2.6. Konsep Kepentingan Umum dalam UU PERATUN sudah ditafsirkan


ng

secara otentik dalam penjelasan Pasal 49 yang menyatakan, “yang


on

Halaman 176 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 176
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dimaksud dengan kepentingan umum adalah kepentingan bangsa

a
dan Negara dan/atau kepentingan masyarakat bersama dan/atau

si
kepentingan pembangunan, sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.” Selanjutnya dalam penjelasan Pasal 136

ne
ng
dinyatakan pengertian kepentingan umum dalam pasal ini semata-
mata dilihat dari segi tentang perlu tidaknya suatu perkara

do
gu didahulukan pemeriksaannya, misalnya
bersangkutan menarik perhatian masyarakat atau berkaitan dengan
karena perkara yang

perkara lain sehingga dipandang perlu segera diperiksa. Perumusan

In
A
kepentingan umum itu sendiri sangat sulit karena banyaknya
permasalahan yang didalamnya.
ah

lik
2.6. Pengertian kepentingan umum yang digunakan oleh Para Penggugat
hanya mengacu kepada Undang-Undang 2 Tahun 2012 tentang
am

ub
Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum, dalil Penggugat
tersebut tentu dalil yang amat dangkal karena UU 2/2012 terbatas
pada pengadaan tanah saja, selain itu istilah kepentingan umum
ep
k

banyak pula diatur dalam berbagai hukum positif di Indonesia, antara


ah

lain dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang


R

si
Kearsipan, UU 40/2007, Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001
tentang Yayasan, dan lain sebagainya;

ne
ng

2.7. Pada faktanya, program restrukturisasi tidak hanya ditujukan kepada


Para Penggugat tetapi kepada semua pemegang polis tanpa

do
gu

terkecuali dan perlakuan terhadap seluruh pemegang polis di seluruh


Indonesia adalah sama (equal treatment);
In
A

2.8. Para Penggugat telah menyatakan keberatan melalui surat VWS &
Partners Nomor: 7/UA-Keb-Restru-AJ/PT-BSM&OFML/IV/2021
ah

tanggal 15 April 2021 perihal Pengajuan Keberatan (Bezwaarscriff


lik

Beroep) Restrukturisasi Polis Asuransi Jiwasraya Atas Nama PT


Bina Sarana Mekar dan Ibu Odilia Francesca, sehingga Para
m

ub

Penggugat dikategorikan sebagai pemegang polis yang menolak


program restrukturisasi. Sedangkan jumlah pemegang polis yang
ka

ep

telah menyatakan menerima untuk mengikuti program restrukturisasi


polis sebagaimana yang ditawarkan dalam Objek sengketa, maka
ah

dapat disampaikan data pemegang polis yang menyatujui program


R

restrukturisasi per tanggal 31 Mei 2021 sebagai berikut:


es
M

Jumlah Pemegang Polis


ng

No. Pemegang Polis Persentase Pemegang


Yang Setuju
on

Halaman 177 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 177
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Restrukturisasi Polis Polis Yang Setuju

a
Restrukturisasi Polis

si
1. Ritel 156.075 99%

ne
ng
2. Bancassurance 16.789 96%

3. Korporasi 2.092 99%

do
gu 2.8. Pada tabel diatas dapat dilihat mayoritas pemegang polis telah setuju

In
A
untuk melakukan restrukturisasi polis sehingga menjadi bukti nyata
bahwa itikad baik dari Tergugat I dalam melakukan kewajibannya
ah

untuk menyelamatkan hak-hak pemegang polis secara keselu ruhan

lik
dengan memberikan solusi terbaik yakni program restrukturisasi polis
disambut baik oleh mayoritas pemegang polis. Oleh karena itu dalam
am

ub
objek sengketa terdapat kepentingan umum yaitu kepentingan
pemegang polis yang telah menyetujui restrukturisasi polis, sehingga
ep
syarat kedua permohonan penundaan pelaksanaan objek sengketa
k

tidak terpenuhi;
ah

R
2.9. Berdasarkan uraian tersebut di atas, cukup beralasan bagi Majelis

si
Hakim yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo untuk

ne
ng

menolak permohonan penundaan karena tidak memenuhi keten tuan


dalam Pasal 67 ayat (4) huruf a UU PERATUN;

do
V. PETITUM;
gu

Berdasarkan dalil-dalil sebagaimana yang telah Tergugat II uraikan dalam


eksepsi dan jawaban pokok perkara tersebut di atas, perkenankan TergugatII
In
A

memohon agar Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo
berkenan memutus dengan amar:
ah

lik

Dalam Penundaan:

Menolak permohonan penundaan Para Penggugat;


m

ub

Dalam Eksepsi:
ka

1. Menyatakan menerima eksepsi Tergugat II untuk seluruhnya;


ep

2. Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk


ah

Verklaard/NO);
R

es

3. Menyatakan PTUN Jakarta tidak berwenang memeriksa, mengadili dan


M

memutus perkara ini.


ng

on

Dalam Pokok Perkara:

Halaman 178 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 178
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1. Menerima jawaban Tergugat II untuk seluruhnya;

a
2. Menyatakan menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;

si
3. Menyatakan Objek Sengketa IV dan V tetap sah;

ne
ng
4. Membebankan seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Para
Penggugat;

do
gu Bahwa, terhadap Jawaban Tergugat I danJawaban Tergugat II, Para
Penggugat telah menanggapi dengan Replik pada persidangan melalui aplikasi e
court tanggal 12 Juli 2021;

In
A
Bahwa, terhadap Replik Para Penggugat tersebut, Tergugat Idan Tergugat
ah

II telah menanggapi dengan duplik pada persidangan melalui aplikasi e court

lik
tanggal 26 Juli 2021;

Bahwa, untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya Para Penggugat telah


am

ub
mengajukan bukti tertulis berupa fotokopi surat-surat yang telah diberi meterai
cukup dan telah dicocokkan dengan pembandingnya, masing-masing telah diberi
ep
tanda P – 1.a sampai dengan P – 79 sebagai berikut:
k

Bukti P – 1.a : Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Bina Sarana Mekar,


ah

1.
R
Nomor 26, tanggal 5 Desember 2007, yang dibuat di hadapan

si
Buntario Tigris Darmawa NG. S.H., SE. M.H., Notaris di

ne
ng

Kotamadya Jakarta Pusat, (foto kopi sesuai salinan resmi);

2. Bukti P – 1.b : Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

do
Republik Indonesia (“Menkumham”) Nomor: AHU-
gu

06827.AH.01.02. Tahun 2008 tentang Persetujuan Akta


Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, yang ditetapkan
In
A

tanggal 12 Februari 2008, (foto kopi sesuai dengan aslinya);

3. Bukti P – 2.a : Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham


ah

lik

Luar Biasa PT Bina Sarana Mekar, tanggal 11 Oktober 2018,


Nomor 11, yang dibuat di hadapan Vinita Sella Kusjanto S.H.,
m

ub

M.Kn. Notaris di Kota Bandar Lampung, (foto kopi sesuai


salinan resmi);
ka

ep

4. Bukti P – 2.b : Surat Penerimaan Pemberitahuan Menteri Hukum dan Hak


Asasi Manusia Republik Indonesia (“Menkumham”) Nomor:
ah

AHU-AH.01.03-0251884, Perihal Penerimaan Pemberitahuan


R

Perubahan Data Perseroan PT Bina Sarana Mekar, yang


es
M

diterbitkan tanggal 11 Oktober 2018, (foto kopi sesuai print


ng

out);
on

Halaman 179 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 179
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
5. Bukti P – 3 : Kartu Tanda Penduduk atas nama Odilia Francesca ML

a
dengan NIK 3173086112650001, lahir di Hongkong pada

si
tanggal 21 Desember 1965, beralamat di Taman Kebon Jeruk
Blok K1/32, RT 007/RW 004, Kelurahan Srengseng,

ne
ng
Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, (foto kopi sesuai
dengan aslinya);

do
6. gu
Bukti P – 4 : Surat Jiwasraya Nomor 00001/S/T/BRS/0121 tertanggal 4
Januari 2021 hal Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis

In
kepada PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai print out);
A
7. Bukti P – 5 : Surat Jiwasraya Nomor 00060/S/T/BRS/0121 tertanggal 20
ah

Januari 2021 hal Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis

lik
kepada PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai print out);

Bukti P – 6
am

ub
8. : Surat Jiwasraya Nomor 00114/S/T/BRS/0221 tertan ggal 5
Februari 2021 hal Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis
kepada Odilia Francesca ML., (foto kopi sesuai print out);
ep
k

9. Bukti P – 7 : Surat Jiwasraya Nomor 00039/S/BRS/0321 tertanggal 7 April


ah

2021 perihal Informasi Perpanjangan Restrukturisasi kepada


R

si
PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan aslinya);

10. Bukti P – 8 : Surat Jiwasraya Nomor 00041/S/BRS/0321 tertanggal 7 April

ne
ng

2021 perihal Informasi Perpanjangan Restrukturisasi kepada


Ibu Odilia Francesca ML., (foto kopi sesuai dengan aslinya);

do
gu

11. Bukti P – 9 : Surat PT Bina Sarana Mekar Nomor: 016/LEG/BSM/II/2021


tertanggal 11 Februari 2021 kepada Menteri BUMN Republik
In
Indonesia perihal Tanggapan atas Proposal Restrukturisasi
A

Polis Jiwasraya dan Tuntutan Tindak Lanjut Penyelesaian


Pembayaran kepada Menteri BUMN Republik Indonesia,
ah

lik

(print out);

12. Bukti P – 10 : Bukti pengiriman surat kepada Menteri BUMN Republik


m

ub

Indonesia perihal Tanggapan atas Proposal Restrukturisasi


Polis Jiwasraya dan Tuntutan Tindak Lanjut Penyelesaian
ka

ep

Pembayaran, (print out);

13. Bukti P – 11 : Surat PT Bina Sarana Mekar Nomor: 017/LEG/BSM/II/2021


ah

tertanggal 11 Februari 2021 kepada Direktur Utama PT


es

Asuransi Jiwasraya (Persero) perihal Tanggapan atas


M

ng

Proposal Restrukturisasi Polis Jiwasraya dan Tuntutan Tindak


on

Lanjut Penyelesaian Pembayaran, (print out);

Halaman 180 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 180
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
14. Bukti P – 12 : Bukti pengiriman surat kepada Direktur Utama PT Asuransi

a
Jiwasraya (Persero) perihal Tanggapan atas Proposal

si
Restrukturisasi Polis Jiwasraya dan Tuntutan Tindak Lanjut
Penyelesaian Pembayaran, (print out);

ne
ng
15. Bukti P – 13 : Surat PT Bina Sarana Mekar Nomor: 018/LEG/BSM/II/2021
tertanggal 11 Februari 2021 kepada Ketua Dewan Komision er

do
gu Otoritas Jasa Keuangan
Tanggapan atas Proposal Restrukturisasi Polis Jiwasraya dan
Republik Indonesia perihal

In
Tuntutan Tindak Lanjut Penyelesaian Pembayaran, (print out);
A
16. Bukti P – 14 : Bukti pengiriman surat kepada Ketua Dewan Komisioner
ah

Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia perihal

lik
Tanggapan atas Proposal Restrukturisasi Polis Jiwasraya dan
Tuntutan Tindak Lanjut Penyelesaian Pembayaran, (print out);
am

ub
17. Bukti P – 15 : Surat PT Bina Sarana Mekar tertanggal 11 Februari 2021
kepada Menteri Keuangan Republik Indonesia perihal
ep
k

Tanggapan atas Proposal Restrukturisasi Polis Jiwasraya dan


Tuntutan Tindak Lanjut Penyelesaian Pembayaran, (print out);
ah

si
18. Bukti P – 16 : Bukti pengiriman surat kepada Menteri Keuangan Republik
Indonesia perihal Tanggapan atas Proposal Restrukturisasi

ne
ng

Polis Jiwasraya dan Tuntutan Tindak Lanjut Penyelesaian


Pembayaran, (print out);

do
gu

19. Bukti P – 17 : Bukti pengiriman surat kepada Menteri Keuangan Republik


Indonesia perihal Tanggapan atas Proposal Restrukturisasi
Polis Jiwasraya dan Tuntutan Tindak Lanjut Penyelesaian
In
A

Pembayaran, (print out);

20. Bukti P – 18 : Bukti pengiriman surat kepada Presiden Negara Republik


ah

lik

Indonesia perihal Tanggapan atas Proposal Restrukturisasi


Polis Jiwasraya dan Tuntutan Tindak Lanjut Penyelesaian
m

ub

Pembayaran, (print out);

21. Bukti P – 19 : Surat VWS & Partners Nomor 7/UA-Keb-Restru-AJ/PT-BSM &


ka

ep

OFML/IV/2021 tertanggal 15 April 2021 perihal Pengajuan


Keberatan (Bezwaarscriff Beroep) Restrukturisasi Polis
ah

Asuransi Jiwasraya atas nama PT Bina Sarana Mekar dan lbu


R

es

Odilia Francesca ML., (foto kopi sesuai dengan aslinya);


M

22. Bukti P – 20 : Surat Jiwasraya Nomor 00048/BRS/0421 tertanggal 26 April


ng

on

2021 perihal Penjelasan Program Restrukturisasi yang

Halaman 181 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 181
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
ditandatangani oleh Aditya Tri Handaka selaku Kepala Divisi

a
Hukum dan Manajemen Proses Bisnis serta Umi Prasetiana

si
selaku Pgs. Kepala Divisi Hubungan dan Dukungan Kemitraan
Bancassurance kepada VWS & Partners, (foto kopi sesuai

ne
ng
dengan aslinya);

23. Bukti P – 21 : Hasil penelitian tentang “Makna Pejabat Tata Usaha Negara

do
gu dalam Sengketa TUN: Studi Tentang Putusan MA RI Tahun
2005-2011” yang dipublikasi pada situs resmi Badan Litbang

In
Diklat Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung Republik
A
Indonesia.
ah

sumber: https://bldk.mahkamahagung.go.id/id/puslitbang-

lik
id/dok-keg-puslitbang-id/768-makna-pejabat-tata-usaha-
negara-dalam-sengketa-tun-studi-tentang-putusan-ma-ri-
am

ub
tahun-2005-2011 (print out);

24. Bukti P – 22 : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 48/PUU-XI/2013


ep
k

tertanggal 18 September 2014, (print out);


ah

sumber:
R

si
https://www.mkri.id/public/content/persidangan/putusan/putusa
n_sidang_2050_48%20PUU%202013-UU-KeuanganNegara-

ne
ng

telahucap-18Sept2014-%20wmActionWiz.pdf.

25. Bukti P – 23 : Buku Fence M. Wantu berjudul “Hukum Acara Peradilan Tata

do
gu

Usaha Negara”, Cetakan I, (Gorontalo: UNG Press, 2014),


(print out);
In
sumber:
A

https://repository.ung.ac.id/karyailmiah/show/1341/hukum-
ah

acara-peradilan-tata-usaha-negara.html.
lik

26. Bukti P – 24 : Surat VWS & Partners Nomor 24/PSKB/BUMN/VWS/V/2021


m

ub

tertanggal 27 Mei 2021 perihal Permohonan Salinan


Keputusan Menteri kepada Deputi Bidang Peraturan
ka

Perundang-undangan Kementerian Badan Usaha Milik Negara


ep

RI, (print out);


ah

email: pendok.kbumn@bumn.go.id,kbumn.ri@bumn.go.id.
R

27. Bukti P – 25 : Surat VWS & Partners Nomor 25/PSKB/Menkeu/VWS/V/2021


es
M

tertanggal 27 Mei 2021 perihal Permohonan Salinan


ng

Keputusan Menteri kepada Biro Komunikasi dan Layanan


on

Halaman 182 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 182
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Informasi Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan RI,

a
(print out);

si
email: ppid.kemenkeu@kemenkeu.go.id.

ne
ng
28. Bukti P – 26 : Surat Keputusan PPID Kementerian Keuangan tentang
Penolakan Permohonan Nomor Pendaftaran: REG-
66/PPID.KK/2021 tertanggal 11 Juni 2021, (print out);

do
gu email: ppid.kemenkeu@kemenkeu.go.id.

29. Bukti P – 27 : Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan

In
A
Republik Indonesia (BPK RI) Atas Sistem Pengendalian Intern
Tahun 2019, (print out);
ah

lik
sumber: https://www.bpk.go.id/laporan_hasil_pemeriksaan#.

30. Bukti P – 28 : Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan


am

ub
Republik Indonesia (BPK RI) Atas Sistem Pengendalian Intern
dan Kepatuhan Terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-
ep
undangan Tahun 2020, (print out);
k
ah

sumber: https://www.bpk.go.id/laporan_hasil_pemeriksaan#.
R

si
31. Bukti P-29.a : Laporan Keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Per 31
Desember 2016 dan 31 Desember 2015, (print out);

ne
ng

sumber:

https://www.jiwasraya.co.id/?q=id/laporan -keuangan.

do
gu

32. Bukti P-29.b : Laporan Keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Per 31


Desember 2016 dan 31 Desember 2015, (print out);
In
A

sumber:

https://www.jiwasraya.co.id/?q=id/laporan-keuangan.
ah

lik

33. Bukti P – 30 : Laporan Keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Per 31


Desember 2019 dan 31 Desember 2018.
m

ub

sumber: https://www.jiwasraya.co.id/?q=id/laporan -keuangan.


ka

(print out);
ep

34. Bukti P – 31 : Laporan Keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Per 31


ah

Desember 2020 dan 31 Desember 2019, (print out);


R

sumber:
es
M

https://www.jiwasraya.co.id/?q=id/laporan-keuangan,
ng

on

Halaman 183 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 183
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
35. Bukti P – 32 : Surat Badan Perlindungan Konsumen Nasional Nomor

a
02/BPKN/1/2019 tertanggal 14 Januari 2020 perihal

si
Rekomendasi Asuransi kepada Presiden Republik Indonesia,
(print out);

ne
ng
36. Bukti P – 33 : Surat Badan Perlindungan Konsumen Nasional Nomor
10/BPKN/REKOM/07/2020 tertanggal 24 Juli 2020 perihal

do
gu Rekomendasi Kepastian Hukum di Sektor Asuransi kepada
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK), (print out);

In
A
37. Bukti P-34.a : Tangkapan layar pesansingkatPT Asuransi Jiwasraya kepada
Para Penggugat tanggal 26 Maret 2019 ten tang
ah

pemberitahuan penyelesaian delay payment atas nilai pokok

lik
premi produk saving plan, (Sesuai tangkapan layar sms);
am

ub
38. Bukti P-34.b : Tangkapan layar pesansingkatPT Asuransi Jiwasraya kepada
Para Penggugat tanggal 28 Mei 2021 tentang pemberitahuan
Surat Persetujuan Restrukturisasi Polis, (Sesuai tangkapan
ep
k

layar sms);
ah

39. Bukti P – 35 : Buku Jimly Asshiddiqie berjudul “Hukum Acara Pengujian


R

si
Undang-Undang”, Cetakan Ketiga, (Jakarta: Konstitusi Press,
2006), (print out);

ne
ng

sumber:

http://mitrahukum.org/wp-

do
gu

content/uploads/2012/09/Hukum_Acara_PUU-Full.pdf

40. Bukti P – 36 : Buku Jimly Asshiddiqie berjudul “Perihal Undang-Undang”


In
A

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), (print out);

41. Bukti P – 37 : Buku Maria Farida Indrati S berjudul “Ilmu Perundang-


ah

lik

undangan: Dasar-dasar dan Pembentukannya” (Jakarta:


Sekretariat Konsorsium Ilmu Hukum Universitas Indonesia,
m

ub

1996), (foto kopi sesuai cetakan);

42. Bukti P – 38 : Buku Philipus M. Hadjon, dkk berjudul “Pengantar Hukum


ka

Administrasi Indonesia”, Cetakan ke-10 (Yogyakarta: Gadjah


ep

Mada University Press, 2008), (foto kopi sesuai dengan


ah

cetakan);
R

43. Bukti P – 39 : Buku M. Yahya Harahap berjudul “Hukum Acara Perdata


es
M

tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan


ng

on

Halaman 184 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 184
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Putusan Pengadilan”, Cetakan ke-2 (Jakarta: Sinar Grafika,

a
2019), (foto kopi sesuai dengan cetakan);

si
44. Bukti P – 40 : Buku W. Riawan Tjandra berjudul “Hukum Administrasi
Negara”, Cetakan Pertama, (Jakarta: Sinar Grafika, 2018),

ne
ng
(foto kopi sesuai dengan cetakan);

45. Bukti P – 41 : Jurnal Mutia Jawaz Muslim berjudul “Tinjauan Yuridis

do
gu Terhadap Keputusan Tata Usaha Negara Yang Merupakan
Perbuatan Hukum Perdata”, Jurnal Fundamental Justice, Vol.

In
A
1, No. 1, April 2020, ISSN: 2721-7671, (print out);

sumber:
ah

lik
https://journal.universitasbumigora.ac.id/index.php/fundamenta
l/article/view/637.
am

ub
- Bukti P – 42 : Berita-berita tentang tindak pidana korupsi Jiwasraya sebagai
berikut: ep
46. Bukti P-42.a : Kronologi Kasus Jiwasraya, Gagal Bayar Hingga Dugaan
k

Korupsi (CNN Indonesia, 8 Januari 2020,


ah

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200108111414-78-
R

si
463406/kronologi-kasus-jiwasraya-gagal-bayar-hingga-
dugaan-korupsi) diakses pada tanggal 18 Juli 2021, (Hasil

ne
ng

cetakan);

47. Bukti P-42.b : Simak, Ini Kronologi Lengkap Kasus Jiwasraya Versi BPK

do
gu

(Kompas.com, 9 September 2020,

https://money.kompas.com/read/2020/01/09/063000926/simak
In
A

-ini-kronologi-lengkap-kasus-jiwasraya-versi-bpk?page=all)
diakses pada tanggal 18 Juli 2021, (Hasil cetakan);
ah

lik

48. Bukti P-42.c : Skandal Jiwasraya dan Nasib Hasil Audit BPK (Wahyu
Kuncoro SN, 11 Oktober 2020,
m

ub

https://wartapemeriksa.bpk.go.id/?p=20834) diakses pada


tanggal 18 Juli 2021, (Hasil cetakan);
ka

ep

49. Bukti P-42.d : BPK Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung Terkait


Pemeriksaan Atas PT Asuransi Jiwasraya (BPK RI, 9 Januari
ah

2020, https://www.bpk.go.id/news/bpk-berkoordinasi-dengan-
es

kejaksaan-agung-terkait-pemeriksaan-atas-pt-asuransi-
M

jiwasraya) diakses pada tanggal 18 Juli 2021, (Hasil cetakan);


ng

on

Halaman 185 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 185
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
50. Bukti P-42.e : MAKI: Masalah Jiwasraya dimulai dari manipulasi laporan

a
keuangan (Zuhdiar Laeis, 30 September 2020,

si
https://www.antaranews.com/berita/1756901/maki-masalah-
jiwasraya-dimulai-dari-manipulasi-laporan-keuangan) diakses

ne
ng
pada tanggal 18 Juli 2021, (Hasil cetakan);

51. Bukti P-42.f : Vonis Lengkap 6 Terdakwa Jiwasraya yang Diganjar

do
gu Hukuman Seumur Hidup (Dani Prabowo, 20 Oktober 2020,
https://nasional.kompas.com/read/2020/10/27/15011141/vonis

In
-lengkap-6-terdakwa-jiwasraya-yang-diganjar-hukuman-
A
seumur-hidup?page=all) diakses pada tanggal 21 Juli 2021,
(Hasil cetakan);
ah

lik
52. Bukti P-42.g : Hukuman Terdakwa Kasus Jiwasraya Syahmirwan Dikurangi
Jadi 18 Tahun (Devina Halim, 12 Maret 2021,
am

ub
https://nasional.kompas.com/read/2021/03/12/10283501/huku
man-terdakwa-kasus-jiwasraya-syahmirwan-dikurangi-jadi-18-
ep
tahun) diakses pada tanggal 21 Juli 2021, (Hasil cetakan);
k

53. Bukti P-42.h : Kerugian Negara Kasus Jiwasraya Rp16,81 Triliun (Biro
ah

R
Humas dan Kerja Sama Internasional, 9 Maret 2020,

si
https://www.bpk.go.id/news/kerugian -negara-kasus-jiwasraya-

ne
ng

rp1681-triliun) diakses pada tanggal 30 Juli 2021, (Hasil


cetakan);

- Bukti P – 43

do
: Berita-berita tentang gagal bayar Jiwasraya sebagai berikut:
gu

54. Bukti P-43.a : Simak, Ini Pernyataan Lengkap Bos Jiwasraya Soal Gagal
Bayar (Iswari Anggit, 18 Desember 2018,
In
A

https://www.cnbcindonesia.com/investment/20181218171914-
21-46969/simak-ini-pernyataan-lengkap-bos-jiwasraya-soal-
ah

lik

gagal-bayar) diakses pada tanggal 18 Juli 2021, (Hasil


cetakan);
m

ub

55. Bukti P-43.b : Nasib Tak Jelas Rp16 Triliun Dana Nasabah Jiwasraya (Restu
Diantina Putri, 12 November 2019,
ka

ep

https://tirto.id/nasib-tak-jelas-rp16-triliun-dana-nasabah-
jiwasraya-elul) diakses pada tanggal 18 Juli 2021, (Hasil
ah

cetakan);
es

56. Bukti P-43.c : Kronologi Kasus Gagal Bayar Jiwasraya Versi OJK (CNN
M

ng

Indonesia, 30 Desember 2019,


on

Halaman 186 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 186
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20191230095752-78-

a
460918/kronologi-kasus-gagal-bayar-jiwasraya-versi-ojk)

si
diakses pada tanggal 18 Juli 2021, (Hasil cetakan);

57. Bukti P-43.d : Jiwasraya: Dari gagal bayar klaim triliunan rupiah hingga

ne
ng
dugaan tindakan curang (Raja Eben Lumbanrau, 18
Desember 2019, https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-

do
gu 50821662) diakses pada tanggal 18 Juli 2021, (Hasil cetakan);

58. Bukti P-43.e : Gagal Bayar Rp 16 T, Ini Alasan Jiwasraya Mesti Ditutup!

In
A
(Anisatul Umah, 9 Maret 2020,

https://www.cnbcindonesia.com/market/20200308213154-17-
ah

lik
143302/gagal-bayar-rp-16-t-ini-alasan-jiwasraya-mesti-ditutup)
diakses pada tanggal 18 Juli 2021, (Hasil cetakan);
am

ub
- Bukti P – 44 : Berita-berita tentang kebijakan restrukturisasi polis Jiwasraya
sebagai berikut: ep
59. Bukti P-44.a : Tujuh Hari Jelang Tenggat Waktu, Ini Perkembangan
k

Restrukturisasi Polis Jiwasraya (Wibi Pangestu Pratama, 23


ah

April 2021,
R

si
https://m.bisnis.com/amp/read/20210423/215/1385506/tujuh -
hari-jelang-tenggat-waktu-ini-perkembangan-restrukturisasi-

ne
ng

polis-jiwasraya) diakses pada tanggal 18 Juli 2021, (Hasil


cetakan);

do
gu

60. Bukti P-44.b : Terkuak! Ini Dia IFG Life, Sang Penyelamat Asuransi
Jiwasraya (Anisatul Ummah, 9 September 2020,
In
A

https://www.cnbcindonesia.com/market/20200909112109-17-
185481/terkuak-ini-dia-ifg-life-sang-penyelamat-asuransi-
ah

jiwasraya) diakses pada tanggal 18 Juli 2021, (Hasil cetakan);


lik

61. Bukti P-44.c : Jiwasraya Beberkan Risiko Bagi Nasabah Penolak


m

ub

Restrukturisasi Polis (Muhammad Idris, 25 Desember 2020,


https://money.kompas.com/read/2020/12/25/072200026/jiwasr
ka

aya-beberkan-risiko-bagi-nasabah-penolak-restrukturisasi-
ep

polis?page=all#page3) diakses pada tanggal 18 Juli 2021,


(Hasil cetakan);
ah

62. Bukti P-44.d : Pensiunan BUMN tolak skema restrukturisasi Jiwasraya


es

(Ferrika Sari, 20 April 2021,


M

ng

on

Halaman 187 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 187
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
https://amp.kontan.co.id/news/pensiunan -bumn-tolak-skema-

a
restrukturisasi-jiwasraya) diakses pada tanggal 18 Juli 2021,

si
(Hasil cetakan);

63. Bukti P – 45 : Risalah Rapat Dengar Pendapat Umum Komisi XI DPR RI

ne
ng
dengan Asosiasi Emiten dan Asosiasi Efek tanggal 14 Januari
2020, (print out);

do
gu sumber: https://www.dpr.go.id/dokakd/dokumen/K11-23-
8235b8ffb9edc335ccc259b3185a5e15.pdf.

In
A
64. Bukti P – 46 : Risalah Rapat Kerja Komisi III DPR RI dengan Jaksa Agung
RI tanggal 20 Januari 2020, (print out);
ah

lik
sumber: https://www.dpr.go.id/dokakd/dokumen/K3-23-
6df3be4e7076262f539e266bd63c907f.pdf.,
am

ub
65. Bukti P – 47 : Risalah Rapat Kerja Komisi XI DPR RI dengan Dewan
ep
Komisioner OJK tanggal 22 Januari 2020, (Hasil cetakan);
k
ah

sumber: https://www.dpr.go.id/dokakd/dokumen/K11-23-
R
8575613692a22064390204e431357790.pdf.

si
66. Bukti P – 48 : Risalah Rapat Kerja Komisi XI DPR RI dengan Ketua Dewan

ne
ng

Komisioner Otoritas Jasa Keuangan tanggal 4 Februari 2020,


(Hasil cetakan);

do
gu

sumber: https://www.dpr.go.id/dokakd/dokumen/K11-23-
13ec3ab2bda5ff22f8fd7cb6f9570350.pdf.
In
67. Bukti P – 49 : Risalah Rapat Kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN
A

tanggal 9 Juni 2020, (Hasil cetakan);


ah

lik

sumber: https://www.dpr.go.id/dokakd/dokumen/K6-23-
cf9323bdf124cb2e85ec4967df6e32c8.pdf.
m

ub

68. Bukti P – 50 : Risalah Rapat Dengar Pendapat Panja Pengawasan


Penegakan Hukum Jiwasraya Komisi III DPR RI tanggal 2 Juli
ka

2020, (print out);


ep

sumber: https://www.dpr.go.id/ dokakd/dokumen/K3-23-


ah

14932dc6f954c69dde950384b2a329ed.pdf.
R

69. Bukti P – 51 : Laporan Singkat Rapat Panja Pengawasan Penegakan Hukum


es
M

Jiwasraya dengan JamPidSus tanggal 3 September 2020,


ng

(Hasil cetakan);
on

Halaman 188 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 188
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sumber:https://www.dpr.go.id/dokakd/dokumen/K3-14-

a
9a31c6d9ed9c0700d9de202a95703067.pdf.

si
70. Bukti P-52.a : Putusan Nomor 31/Pid.Sus-TPK/2020/PN.Jkt.Pst tanggal 12
Oktober 2020 dengan terdakwa a.n. Hary Prasetyo, MBA, (foto

ne
ng
kopi sesuai salinan resmi Pengadilan);

71. Bukti P-52.a.1 : Surat Dakwaan No. Reg. Perk: PDS-09/M.1.10/Ft.1/05/2020

do
gu tanggal 20 Mei 2020, (foto kopi sesuai salinan resmi
Pengadilan);

In
A
72. Bukti P-52.a.2 : Keterangan Saksi Hexana Tri Sasongko, di bawah janji, pada
pokoknya menerangkan:
ah

lik
(vide Putusan No. 31/Pid.Sus-TPK/2020/PN.Jkt.Pst., hal 329 –
349), (foto kopi sesuai salinan resmi Putusan Pengadilan);
am

ub
73. Bukti P-52.a.3 : Faizal SatriaGumay, saksi di bawahsumpah. Dasar
pengangkatan saksi dalam jabatan sebagai Kepala Divisi
ep
Investasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero), (vide Putusan No.
k

31/Pid.Sus-TPK/2020/PN.Jkt.Pst., hal 349 – 389), (foto kopi


ah

sesuai salinan resmi Pengadilan);


R

si
74. Bukti P-52.a.4 : Fadian Diantara, saksi di bawah sumpah. Tugas Pokok Saksis
elaku Auditor Internal Audit pada PT Asuransi Jiwasraya

ne
ng

(Persero) adalah melakukan supervise terkait dengan proses


audit yang berjalan, sesuai dengan program tahunan audit

do
gu

(foto kopi sesuai salinan resmi Pengadilan);

75. Bukti P-52.a.5 : Agustin Widhiastuti Binti Madiyono, di bawahsumpah.


In
A

Kesaksiannya berkaitan dengan Hendrisman Rahim dengan


Pengelolaan Keuangan dan Dana invesatsi oleh PT Asu ran si
ah

Jiwasrya (Persero) pada beberapa Perusahaan periode tahun


lik

2008 s/d 2018 adalah sebagai penanggungjawab tertinggi di


Jiwasraya, (vide Putusan No. 31/Pid.Sus-
m

ub

TPK/2020/PN.Jkt.Pst., hal 400 – 442), (foto kopi sesuai salinan


resmi Pengadilan);
ka

ep

76. Bukti P-52.a.6 : Heru Hidayat, memberikan keterangan saksi di bawah


sumpah. Kesaksiannya sebagai Presiden Komisaris PT Trada
ah

ALam Mineral Tbk (TRAM) (vide Putusan No. 31/Pid.Sus-


es

TPK/2020/PN.Jkt.Pst., hal1003 – 1016), (foto kopi sesuai


M

ng

salinan resmi Pengadilan);


on

Halaman 189 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 189
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
77. Bukti P-52.a.7 : Benny Tjokrosaputro, memberikan kesaksian di bawah

a
sumpah menurut agama dan kepercayaannya. Kesaksiannya

si
sebagai Komisaris PT Hanson Internasional, dan pemegang
saham PT RIMO, (vide Putusan No. 31/Pid.Sus-

ne
ng
TPK/2020/PN.Jkt.Pst., hal1017 – 1049), (foto kopi sesuai
salinan resmi Pengadilan);

do
gu
78. Bukti P-52.a.8 : Syahmirwan, keterangan di bawah sumpah. Memberikan
keterangan sebagai Kepala Divisi Investasi PT Asuransi

In
Jiwasraya (Persero) (vide Putusan No. 31/Pid.Sus-
A
TPK/2020/PN.Jkt.Pst., hal 1050 – 442) (foto kopi sesuai
salinan resmi Pengadilan);
ah

lik
79. Bukti P-52.a.9 : Dr Hendrisman Rahim, memberikan keterangan di
bawahsumpah, Kesaksian Saksi dalam kapasitasnya sebagai
am

ub
Direktur PT Asuransi Jiwasraya, (vide Putusan No. 31/Pid.Sus-
TPK/2020/PN.Jkt.Pst., hal1104 – 1126) (foto kopi sesuai
ep
salinan resmi Pengadilan);
k

80. Bukti P-52.b : Putusan Nomor 32/Pid.Sus-TPK/2020/PN.Jkt.Pst tanggal 12


ah

R
Oktober 2020 dengan terdakwa a.n. Dr. Hendrisman Rahim,

si
(foto kopi sesuai salinan resmi Pengadilan);

ne
ng

81. Bukti P-52.c : Putusan Nomor 33/Pid.Sus-TPK/2020/PN.Jkt.Pst tanggal 12


Oktober 2020 dengan terdakwa a.n. Syahmirwan, SE., (print

do
out);
gu

82. Bukti P-52.d : Putusan Nomor 29/Pid.Sus-TPK/2020/PN.Jkt.Pst tanggal 26


Oktober 2020 dengan terdakwa a.n. Benny Tjokrosaputro,
In
A

(foto kopi sesuai salinan resmi Pengadilan);

83. Bukti P-52.e : Putusan Nomor 7/Pid.Sus-TPK/2021/PT.DKI tanggal 26


ah

lik

Februari 2021 dengan terdakwa a.n. Benny Tjokrosaputro,


(foto kopi sesuai salinan resmi Pen gadilan);
m

ub

84. Bukti P – 53 : Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik


Indonesia Nomor 19 Tahun 1960 tentang Perusahaan Negara
ka

ep

sumber : https://peraturan. bpk.


go.id/Home/Details/53474/perpu-no-19-tahun-1960 ditetapkan
ah

sebagai Undang-Undang pada tanggal 30 April 1960. Su mber


R

es

LN. 1960 No. 59, LL SETNEG : 22 HLM, (print out);


M

85. Bukti P – 54 : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun


ng

on

1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero) sumber:

Halaman 190 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 190
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/ 54766/pp-no-12-

a
tahun-1998 , (print out);

si
86. Bukti P – 55 : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun
2003 tentang Pelimpahan Kedudukan, Tugas Dan

ne
ng
Kewenangan Menteri Keuangan Pada Perusahaan Perseroan
(Persero), Perusahaan Umum (Perum) Dan Perusahaan

do
gu Jawatan (Perjan) Kepada Menteri Negara Badan Usaha Milik
Negara, sumber:

In
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/52309/pp-no-41-
A
tahun-2003 (print out);
ah

87. Bukti P – 56 : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun

lik
2003 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara
Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan
am

ub
Perseroan (Persero) PT Asuransi Jiwasraya sumber:
https://peraturan.bpk.go.id/Home/ Details/52163/pp-no-16-
ep
tahun-2003 (print out);
k

88. Bukti P – 57 : Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 7


ah

R
Tahun 2012, tentang Rumusan Hukum Hasil Rapat Pleno

si
Kamar Mahkamah Agung Sebagai Pedoman Pelaksanaan

ne
ng

Tugas Bagi Pengadilan sumber:


https://bawas.mahkamahagung.go.id/bawas
_doc/doc/sema_07_2012.pdf (print out);

do
gu

89. Bukti P – 58 : Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 4


Tahun 2016, tentang Pemberlakuan Rumusan Hasil Rapat
In
A

Pleno Kamar Mahkamah Agung Tahun 2016 Sebagai


Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan, (print out);
ah

lik

90. Bukti P – 59 : Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2


Tahun 1991 tentang Petunjuk Pelaksanaan Beberapa
m

ub

Ketentuan Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986


tentang Peradilan Tata Usaha Negara, sumber:
ka

https://bawas.mahkamahagung.go.id/bawas
ep

_doc/doc/sema_no_2_tahun_1991.pdf (print out);


ah

91. Bukti P – 60 : Peraturan Mahkamah Agung Nomor 6 Tahun 2018 tentang


R

Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan


es
M

Setelah Menempuh Upaya Administratif, (print out);


ng

on

Halaman 191 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 191
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
92. Bukti P – 61 : Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor:

a
Per-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan

si
Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha
Milik Negara, sumber : https://jdih.bumn.go.id/lihat/PER-

ne
ng
01/MBU/ 2011 (print out);

93. Bukti P – 62 : Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 73/POJK.05/2016

do
gu tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan
Perasuransian, sumber :

In
https://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/regulasi/asuransi/
A
peraturan-ojk/Pages/POJK-tentang-Tata-Kelola-Perusahaan-
yang-Baik-bagi-Perusahaan-Perasuransian.aspx (print out);
ah

lik
94. Bukti P – 63 : Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013
tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan,
am

ub
sumber: Error! Hyperlink reference not valid. (print out);

95. Bukti P – 64 : Putusan Nomor 2405 K/PID.SUS/2016 sumber :


ep
k

https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/putusan/3513
746b8423c2be7112cbad685be628.html (print out);
ah

si
96. Bukti P – 65 : Korupsi Jiwasraya, Hakim Vonis Piter Rasiman 20 Tahun
Penjara (Tatang Guritno, tanggal 12 Agustus 2021,

ne
ng

https://nasional. Kompas.com/read/2021/08/
12/21373941/korupsi-jiwasraya-hakim-vonis-piter-rasiman-20-

do
tahun-penjara?newnavbar=1&page=all), diakses pada tanggal
gu

13 Agustus 2021, (print out);

97. Bukti P – 66 : - Video pernyataan Menteri BUMN kepada CNBC Indonesia


In
A

pada tanggal 6 Januari 2020 yang pada pokoknya


menyatakan bahwa akan dibentuk holding untuk Jiwasraya
ah

lik

yang mempunyai cash flow sebesar Rp 1,5 - 2 triliun serta


pelaksanaan penghentian oknum-oknum yang merampok
m

ub

Jiwasraya.

Sumber: https://youtu.be/-hoqcmsCHha;
ka

ep

- Video pernyataan Menteri BUMN dalam acara Mata Najwa


pada tanggal 5 Desember 2019 yang pada pokoknya
ah

menyatakan bahwa Menteri BUMN tidak berani menjamin


R

es

uang nasabah Jiwasraya akan kembali, namun berjanji


M

akan mencari jalan dari permasalahan Jiwasraya.


ng

on

Sumber: https://youtu.be/Tl-DKYeB6UU

Halaman 192 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 192
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Video pernyataan Direktur Eksekutif CITA, Yustinus

a
Prastowo, dalam acara PARA Syndicate pada tanggal 28

si
Januari 2020 yang pada pokoknya menyatakan bahwa
nasabah Jiwasraya harus diselamatkan dan pemerintah

ne
ng
harus membangun kembali kepercayaan masyarakat agar
industri keuangan Indonesia tidak hancur.

do
gu Sumber:

https://www.youtube.com/watch?v=n7n4lTFyH9s

In
A
- Video pernyataan Direktur Eksekutif CITA, Yustinus
Prastowo, dalam acara PARA Syndicate pada tanggal 28
ah

lik
Januari 2020 yang pada pokoknya menyatakan bahwa ia
mewawancarai seorang nasabah Produk Saving Plan
am

ub
Jiwasraya yang mulanya sangat mempercayakan
uangnya pada Jiwasraya, namun uangnya kini terancam
hilang
ep
k

Sumber:
ah

https://www.youtube.com/watch?v=n7n4lTFyH9s
R

si
- Video pernyataan pemegang polis Jiwasraya asal Korea

ne
Selatan, Lee Kang Hyun, dalam acara Indonesia Lawyers
ng

Club pada tanggal 7 Januari 2020 yang pada pokoknya


menyatakan bahwa Pemerintah seharusnya menjaga

do
gu

rakyatnya sendiri dan bahwa ia datang ke acara itu karen a


banyak warga Indonesia yang meminta dia untuk datang
In
memberikan suara mewakili pemegang polis Jiwasraya
A

lainnya.
ah

lik

Sumber:

https://www.youtube.com/watch?v=bOpV1dJYOtQ
m

ub

(sesuai rekaman);

98. Bukti P – 67 : Foto-foto Saksi Sdr. Mahril sebagai perwakilan nasabah


ka

ep

Jiwasraya dalam mengikuti berbagai upaya advokasi, (print


out sesuai cetakan) sebagai berikut:
ah

- Foto Saksi Sdr. Mahril dengan Menteri BUMN dalam


es

Rapat Komisi VI DPR RI yang dilakukan secara tertutup


M

pada tanggal 29 Januari 2020;


ng

on

Halaman 193 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 193
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Foto Saksi Sdr. Mahril mengikuti focus group discussion

a
yang diselenggarakan oleh Fraksi NasDem Komisi VI DPR

si
RI pada tanggal 15 Januari 2020 dengan pembicara :

Deputi BPK RI : Bp. Njoman

ne
ng
Dirut Jiwasraya : Hexana Tri Sasongko

do
gu Ahli Asuransi : Irvan Raharjo.

Fraksi NasDem : Martin Manurung.

In
A
- Foto Saksi Sdr. Mahril pada saat advokasi kasus
Jiwasraya di Kementerian Keuangan pada tanggal 12
ah

Februari 2021;

lik
- Foto Saksi Sdr. Mahril melakukan advokasi kasus
Jiwasraya bersama para nasabah lainnya di Gedung OJK
am

ub
pada tanggal 12 Februari 2021 tetapi tidak ada pejabat
yang menerima;
ep
k

99. Bukti P – 68 : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 62/PUU-XI/2013,


ah

tanggal 18 September 2014, Sumber:


R
https://jdih.bumn.go.id/putusan%20mk, (print out);

si
100. Bukti P – 69 : Ombudsman Sampaikan Saran Mitigasi Dampak Penegakkan

ne
ng

Hukum Peristiwa Gagal Bayar PT. Asuransi Jiwasraya,


(Siaran pers Nomor 009/HM.01/I/2021, tanggal 21 Februari

do
2021, https:// ombudsman.go.id/news/r/ombudsman -
gu

sampaikan-saran-mitigasi-dampak-penegakan-hukum-
peristiwa-gagal-bayar-pt-asuransi-jiwasraya) diakses pada
In
A

tanggal 4 September 2021, (print out);

101. Bukti P – 70 : Kejagung Sebut Berkas OJK di Kasus Jiwasraya, (CNN


ah

lik

Indonesia, 13 Januari 2021,


https:///www.cnnindonesia.com/nasional/20210113081547-12-
m

ub

592958/kejagung-sebut-berkas-pejabat-ojk-di-kasus-jiwasraya-
lengkap) diakses tanggal 4 September 2021, (print out);
ka

ep

102. Bukti P-71.a : Surat Badan Perlindungan Konsumen Nasional RI (BPKN)


Nomor: 10/BPKN/REKOM/05/2021 tertanggal 7 Mei 2021
ah

perihal Rekomendasi Terkait Asuransi Jiwasraya kepada


R

Presiden Republik Indonesia, (foto kopi dari foto kopi);


es
M

103. Bukti P-71.b : Surat Badan Perlindungan Konsumen Nasional RI (BPKN)


ng

Nomor: 11/BPKN/REKOM/05/2021 tertanggal 7 Mei 2021


on

Halaman 194 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 194
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
perihal Rekomendasi Terkait Asuransi Jiwasraya kepada

a
Presiden Republik Indonesia kepada Menteri BUMN RI, (foto

si
kopi dari foto kopi);

104. Bukti P – 72 : Surat Menteri BUMN RI Nomor: S-214/MBU/03/2021

ne
ng
tertanggal 26 Maret 2021 hal Dukungan Restrukturisasi Polis
BUMN dan Afiliasi kepada Para Direksi BUMN, (foto kopi dari

do
gu foto kopi);

105. Bukti P – 73 : Surat Forum Pensiunan BUMN RI Nasabah Jiwasraya

In
A
Nomor: 07/FPBNJ/04/2021 tertanggal 5 April 2021 perihal
Aspirasi terhadap Restrukturisasi Polis Tradisional PT
ah

Asuransi Jiwasraya bagi Pensiunan BUMN kepada Menteri

lik
BUMN, (foto kopi dari foto kopi);

106. Bukti P – 74 : Surat Edaran Mahkamah Agung RI (SEMA RI) Nomor 7


am

ub
Tahun 2012 tentang Rumusan Hukum Hasil Rapat Pleno
Kamar Mahkamah Agung Sebagai Pedoman Pelaksanaan
ep
k

Tugas Bagi Pengadilan, Hasil Rapat Kamar Perdata, Sub


Kamar Perdata Umum Nomor I huruf g, halaman 2, yang
ah

R
mengatur sebagai berikut:

si
“Jaksa sebagai Pengacara Negara tidak dapat mewakili

ne
ng

BUMN (Persero), karena BUMN tersebut berstatus badan


hukum privat (vide Pasal 11 UU No. 19 Tahun 2003 tentang
BUMN)” (Hasil cetakan);

do
gu

107. Bukti P – 75 : Video Komnas HAM Minta Menteri BUMN Responsif


terhadap Nasib Pekerja Jiwasraya, (sesuai rekaman);
In
A

Sumber:
ah

https://youtu.be/_7hWOUQ_3WE
lik

108. Bukti P – 76 : Karyawan Jiwasraya Bongkar Skandal Pembusukan PT.


m

ub

Asuransi Jiwasraya, (soft copy);

Sumber:
ka

ep

https://www.youtube.com/watch?v=_6w5nU4yhQ4

109. Bukti P – 77 : Gagal Bayar Polis Jiwasraya Akibat lemahnya Pengawasan


ah

OJK, (print out);


es

110. Bukti P – 78 : Ikut Korupsi Jiwasraya, Eks Pejabat OJK Dihukum 8 Tahun
M

ng

Penjara, (print out);


on

Halaman 195 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 195
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
111. Bukti P – 79 : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 102 Tah u n

a
2021 Tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara

si
Republik Indonesia Ke Dalam Modal Saham Perusahaan
Perseroan (Persero) PT. Bahana Pembinaan Usaha

ne
ng
Indonesia, (print out);

Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya, Tergugat Itelah

do
gu
mengajukan bukti tertulis berupa fotokopi surat-surat yang telah diberi meterai
cukup dan telah dicocokkan dengan pembandingnya, masing-masing telah diberi
tanda T.I – 1 sampai dengan T.I –64, adalah sebagai berikut :

In
A
1. Bukti T.I – 1 : Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1972 tentang
ah

Pengalihan Bentuk Perusahaan Negara Asuransi Jiwasraya

lik
Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero), (foto kopi sesuai
hasil cetakan);
am

ub
2. Bukti T.I – 2 : Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan
Usaha Milik Negara, (foto kopi sesuai hasil cetakan);
ep
k

3. Bukti T.I – 3 : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 62/PUU – XI/2013


ah

tanggal 18 September 2014, (foto kopi sesuai hasil cetakan);


R

si
4. Bukti T.I – 4 : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 32/PUU – XVII/2019
tanggal 23 Oktober 2019, (foto kopi sesuai hasil cetakan);

ne
ng

5. Bukti T.I – 5 : Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang


Perasuransian, (foto kopi sesuai hasil cetakan);

do
gu

6. Bukti T.I – 6 : Nomor Polis KN060103009 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)


Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,
In
A

Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal 8


Maret 2017, (foto kopi sesuai dengan tindasan);
ah

lik

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS


Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 27 Februari 2017 atas
m

ub

nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan


aslinya);
ka

- Lampiran 2, Persetujuan Pemberian Referensi Produk


ep

Asuransi Customer Consent For Insurance Product Referral


ah

tanggal 27 Februari 2017atas nama Djohan Widjaja, (foto


R

kopi dari foto kopi);


es
M

ng

on

Halaman 196 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 196
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Lampiran 3, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah

a
Statement And Authorization Letter tanggal 27 Februari 2017

si
atas nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi dari foto kopi);

- Lampiran 4, Surat Pernyataan Pemegang Polis atas nama

ne
ng
PT Bina Sarana Mekar menunjuk kepada Djohan Widjaja
sebagai Tertanggung, tanggal 27 Februari 2017, (fotokopi

do
gu sesuai dengan aslinya);

- Lampiran 5, KTP, atasnama Djohan Widjaja, (foto kopi dari

In
A
foto kopi);

- Lampiran 6, Tanda Terima Polis Nomor Polis KN060103009,


ah

lik
Pemegang Polis atasnama PT Bina Sarana Mekar tanggal 5
April 2017, (fotokopi sesuai dengan aslinya);
am

ub
7. Bukti T.I – 7 : Nomor Polis KN060103013 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,
Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal 8
ep
k

Maret 2017, (foto kopi sesuai dengan tindasan);


ah

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS


R

si
Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 27 Februari 2017 atas
nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan

ne
ng

aslinya);

- Lampiran 2, Persetujuan Pemberian Referensi Produk

do
gu

Asuransi Customer Consent For Insurance Product Referral


tanggal 27 Februari 2017 atas nama Djohan Widjaja, (foto
In
kopi dari foto kopi);Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah
A

Statement And Authorization Letter tanggal 27 Februari 2017


atas nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi dari foto kopi);
ah

lik

- Lampiran 3, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah


Statement And Authorization Letter tanggal 27 Februari 2017
m

ub

atas nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi dari foto kopi);
ka

- Lampiran 4, Surat Pernyataan Pemegang Polis atas nama


ep

PT Bina Sarana Mekar menunjuk kepada Djohan Widjaja


sebagai Tertanggung, tanggal 27 Februari 2017, (fotokopi
ah

sesuai dengan aslinya);


es

- Lampiran 5, KTP, atasnama Djohan Widjaja, (foto kopi dari


M

ng

foto kopi);
on

Halaman 197 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 197
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Lampiran 6, Tanda Terima Polis Nomor Polis KN060103013,

a
Pemegang Polis atasnama PT Bina Sarana Mekar tanggal 5

si
April 2017, (fotokopi sesuai dengan aslinya);

8. Bukti T.I – 8 : Nomor Polis KN060103017 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)

ne
ng
Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,
Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal 8

do
gu Maret 2017, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS

In
A
Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 27 Februari 2017 atas
nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan
ah

aslinya);

lik
- Lampiran 2, Persetujuan Pemberian Referensi Produk
am

ub
Asuransi Customer Consent For Insurance Product Referral
tanggal 27 Februari 2017 atas nama Djohan Widjaja, (foto
kopi dari foto kopi);
ep
k

- Lampiran 3, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah


ah

Statement And Authorization Letter tanggal 27 Februari 2017


R

si
atas nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi dari foto kopi);

- Lampiran 4, Surat Pernyataan Pemegang Polis atas nama

ne
ng

PT Bina Sarana Mekar menunjuk kepada Djohan Widjaja


sebagai Tertanggung, tanggal 27 Februari 2017, (fotokopi

do
gu

sesuai dengan aslinya);

- Lampiran 5, KTP, atas nama Djohan Widjaja, (foto kopi dari


In
foto kopi);
A

- Lampiran 6, Tanda Terima Polis Nomor Polis KN060103017,


ah

Pemegang Polis atasnama PT Bina Sarana Mekar tanggal 5


lik

April 2017, (fotokopi sesuai dengan aslinya);

Bukti T.I – 9 : Nomor Polis KN060103018 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)


m

ub

9.
Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,
ka

Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal 8


ep

Maret 2017, (foto kopi sesuai dengan tindasan);


ah

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS


R

Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 27 Februari 2017 atas


es

nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan


M

ng

aslinya);
on

Halaman 198 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 198
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Lampiran 2, Persetujuan Pemberian Referensi Produk

a
Asuransi Customer Consent For Insurance Product Referral

si
tanggal 27 Februari 2017 atas nama Djohan Widjaja, (foto
kopi dari foto kopi);

ne
ng
- Lampiran 3, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah
Statement And Authorization Letter tanggal 27 Februari 2017

do
gu atas nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi dari foto kopi);

- Lampiran 4, Surat Pernyataan Pemegang Polis atas nama

In
A
PT Bina Sarana Mekar menunjuk kepada Djohan Widjaja
sebagai Tertanggung, tanggal 27 Februari 2017, (fotokopi
ah

sesuai dengan aslinya);

lik
- Lampiran 5, KTP, atas nama Djohan Widjaja, (foto kopi dari
am

ub
foto kopi);

- Lampiran 6, Tanda Terima Polis Nomor Polis KN060103018,


Pemegang Polis atasnama PT Bina Sarana Mekar tanggal 5
ep
k

April 2017, (fotokopi sesuai dengan aslinya);


ah

10. Bukti T.I – 10 : Nomor Polis KN060103021 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
R

si
Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,
Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal 8

ne
ng

Maret 2017, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS

do
gu

Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 27 Februari 2017 atas


nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan
In
aslinya);
A

- Lampiran 2, Persetujuan Pemberian Referensi Produk


ah

Asuransi Customer Consent For Insurance Product Referral


lik

tanggal 27 Februari 2017 atas nama Djohan Widjaja, (foto


kopi dari foto kopi);
m

ub

- Lampiran 3, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah


ka

Statement And Authorization Letter tanggal 27 Februari 2017


ep

atas nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi dari foto kopi);
ah

- Lampiran 4, Surat Pernyataan Pemegang Polis atas nama


R

PT Bina Sarana Mekar menunjuk kepada Djohan Widjaja


es

sebagai Tertanggung, tanggal 27 Februari 2017, (fotokopi


M

ng

sesuai dengan aslinya);


on

Halaman 199 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 199
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Lampiran 5, KTP, atas nama Djohan Widjaja, (foto kopi dari

a
foto kopi);

si
- Lampiran 6, Tanda Terima Polis Nomor Polis KN060103021,
Pemegang Polis atasnama PT Bina Sarana Mekar tanggal 5

ne
ng
April 2017, (fotokopi sesuai dengan aslinya);

11. Bukti T.I – 11 : Nomor Polis KN060103058 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)

do
gu Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,
Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal

In
A
22 Maret 2017, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS


ah

lik
Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 1 Maret 2017 atas
nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan
am

ub
aslinya);

- Lampiran 2, Persetujuan Pemberian Referensi Produk


Asuransi Customer Consent For Insurance Product Referral
ep
k

tanggal 1 Maret 2017 atas nama Djohan Widjaja, (foto kopi


ah

dari foto kopi);


R

si
- Lampiran 3, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah
Statement And Authorization Letter tanggal 1 Maret 2017

ne
ng

atas nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi dari foto kopi);

- Lampiran 4, Surat Pernyataan Pemegang Polis atas nama

do
gu

PT Bina Sarana Mekar menunjuk kepada Djohan Widjaja


sebagai Tertanggung, tanggal 1 Maret 2017, (fotokopi sesuai
In
dengan aslinya);
A

- Lampiran 5, KTP, atas nama Djohan Widjaja, (foto kopi dari


ah

foto kopi);
lik

- Lampiran 6, Tanda Terima Polis Nomor Polis KN060103058,


m

ub

Pemegang Polis atasnama PT Bina Sarana Mekar tanggal 5


April 2017, (fotokopi sesuai dengan aslinya);
ka

12. Bukti T.I – 12 : Nomor Polis KN060103059 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
ep

Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,


ah

Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal


R

22 Maret 2017, (foto kopi sesuai dengan tindasan);


es
M

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS


ng

Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 1 Maret 2017 atas


on

Halaman 200 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 200
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan

a
aslinya);

si
- Lampiran 2, Persetujuan Pemberian Referensi Produk
Asuransi Customer Consent For Insurance Product Referral

ne
ng
tanggal 1 Maret 2017 atas nama Djohan Widjaja, (foto kopi
dari foto kopi);

do
gu - Lampiran 3, Surat Pernyataan
Statement And Authorization Letter tanggal 1 Maret 2017
dan Kuasa Nasabah

In
A
atas nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi dari foto kopi);

- Lampiran 4, Surat Pernyataan Pemegang Polis atas nama


ah

lik
PT Bina Sarana Mekar menunjuk kepada Djohan Widjaja
sebagai Tertanggung, tanggal 1 Maret 2017, (fotokopi sesuai
am

ub
dengan aslinya);

- Lampiran 5, NPWP : 06.173.800.1-086.000 atas nama


Djohan Widjaja, (foto kopi dari foto kopi);
ep
k

- Lampiran 6, KTP, atas nama Djohan Widjaja, (foto kopi dari


ah

foto kopi);
R

si
- Lampiran 7, Tanda Terima Polis Nomor Polis KN060103059,
Pemegang Polis atasnama PT Bina Sarana Mekar tanggal 5

ne
ng

April 2017, (fotokopi sesuai dengan aslinya);

13. Bukti T.I – 13 : Nomor Polis KN060103060 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)

do
gu

Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,


Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal
In
A

22 Maret 2017, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS


ah

lik

Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 1 Maret 2017 atas


nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan
m

ub

aslinya);

- Lampiran 2, Persetujuan Pemberian Referensi Produk


ka

Asuransi Customer Consent For Insurance Product Referral


ep

tanggal 1 Maret 2017 atas nama Djohan Widjaja, (foto kopi


ah

dari foto kopi);


R

- Lampiran 3, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah


es
M

Statement And Authorization Letter tanggal 1 Maret 2017


ng

atas nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi dari foto kopi);
on

Halaman 201 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 201
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Lampiran 4, Surat Pernyataan Pemegang Polis atas nama

a
PT Bina Sarana Mekar menunjuk kepada Djohan Widjaja

si
sebagai Tertanggung, tanggal 1 Maret 2017, (fotokopi sesuai
dengan aslinya);

ne
ng
- Lampiran 5, KTP, atas nama Djohan Widjaja, (foto kopi dari
foto kopi);

do
gu - Lampiran 6, NPWP : 06.173.800.1-086.000 atas nama
Djohan Widjaja, (foto kopi dari foto kopi);

In
A
- Lampiran 7, Tanda Terima Polis Nomor Polis KN060103060,
Pemegang Polis atasnama PT Bina Sarana Mekar tanggal 5
ah

lik
April 2017, (fotokopi sesuai dengan aslinya);

14. Bukti T.I – 14 : Nomor Polis KN060103061 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
am

ub
Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,
Pemegang Polis atas nama PT Bina Saran a Mekar, tanggal
22 Maret 2017, (foto kopi sesuai dengan tindasan);
ep
k

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS


ah

Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 1 Maret 2017 atas


R

si
nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan
aslinya);

ne
ng

- Lampiran 2, Persetujuan Pemberian Referensi Produk


Asuransi Customer Consent For Insurance Product Referral

do
gu

tanggal 1 Maret 2017 atas nama Djohan Widjaja, (foto kopi


dari foto kopi);
In
A

- Lampiran 3, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah


Statement And Authorization Letter tanggal 1 Maret 2017
ah

atas nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi dari foto kopi);
lik

- Lampiran 4, Surat Pernyataan Pemegang Polis atas nama


m

ub

PT Bina Sarana Mekar menunjuk kepada Djohan Widjaja


sebagai Tertanggung, tanggal 1 Maret 2017, (fotokopi sesuai
ka

dengan aslinya);
ep

- Lampiran 5, KTP, atas nama Djohan Widjaja, (foto kopi dari


ah

foto kopi);
R

- Lampiran 6, NPWP : 06.173.800.1-086.000 atas nama


es
M

Djohan Widjaja, (foto kopi dari foto kopi);


ng

on

Halaman 202 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 202
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Lampiran 7, Tanda Terima Polis Nomor Polis KN060103061,

a
Pemegang Polis atasnama PT Bina Sarana Mekar tanggal 5

si
April 2017, (fotokopi sesuai dengan aslinya);

15. Bukti T.I – 15 : Nomor Polis KN060103062 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)

ne
ng
Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,
Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal

do
gu 22 Maret 2017, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS

In
A
Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 1 Maret 2017 atas
nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan
ah

aslinya);

lik
- Lampiran 2, Persetujuan Pemberian Referensi Produk
am

ub
Asuransi Customer Consent For Insurance Product Referral
tanggal 1 Maret 2017 atas nama Djohan Widjaja, (foto kopi
dari foto kopi);
ep
k

- Lampiran 3, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah


ah

Statement And Authorization Letter tanggal 1 Maret 2017


R

si
atas nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi dari foto kopi);

- Lampiran 4, KTP, atas nama Djohan Widjaja, (foto kopi dari

ne
ng

foto kopi);

- Lampiran 5, NPWP : 06.173.800.1-086.000 atas nama

do
gu

Djohan Widjaja, (foto kopi dari foto kopi);

- Lampiran 6, Tanda Terima Polis Nomor Polis KN060103062,


In
A

Pemegang Polis atasnama PT Bina Sarana Mekar tanggal 5


April 2017, (fotokopi sesuai dengan aslinya);
ah

lik

16. Bukti T.I – 16 : Nomor Polis KN060103296 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,
m

ub

Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal


12 April 2017, (foto kopi sesuai dengan tindasan);
ka

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS


ep

Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 20 Maret 2017 atas


ah

nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan


R

aslinya);
es
M

- Lampiran 2, Persetujuan Pemberian Referensi Produk


ng

Asuransi Customer Consent For Insurance Product Referral


on

Halaman 203 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 203
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tanggal 20 Maret 2017 atas nama Djohan Widjaja, (foto kopi

a
dari foto kopi);

si
- Lampiran 3, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah
Statement And Authorization Letter tanggal 20 Maret 2017

ne
ng
atas nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi dari foto kopi);

- Lampiran 4, Surat Pernyataan Pemegang Polis atas nama

do
gu PT Bina Sarana Mekar menunjuk kepada Djohan Widjaja
sebagai Tertanggung, tanggal 20 Maret 2017, (fotokopi

In
A
sesuai dengan aslinya);

- Lampiran 5, KTP, atas nama Djohan Widjaja, (foto kopi dari


ah

lik
foto kopi);

- Lampiran 6, NPWP : 06.173.800.1-086.000 atas nama


am

ub
Djohan Widjaja, (foto kopi dari foto kopi);

17. Bukti T.I – 17 : Nomor Polis KN060103297 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
ep
Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,
k

Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal


ah

12 April 2017, (foto kopi sesuai dengan tindasan);


R

si
- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS
Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 20 Maret 2017 atas

ne
ng

nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan


aslinya);

do
gu

- Lampiran 2, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah


Statement And Authorization Letter tanggal 20 Maret 2017
In
A

atas nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi dari foto kopi);

- Lampiran 3, Persetujuan Pemberian Referensi Produk


ah

lik

Asuransi Customer Consent For Insurance Product Referral


tanggal 20 Maret 2017 atas nama Djohan Widjaja, (foto kopi
m

ub

dari foto kopi);

- Lampiran 4, Surat Pernyataan Pemegang Polis atas nama


ka

PT Bina Sarana Mekar menunjuk kepada Djohan Widjaja


ep

sebagai Tertanggung, tanggal 20 Maret 2017, (fotokopi


ah

sesuai dengan aslinya);


R

- Lampiran 5, KTP, atas nama Djohan Widjaja, (foto kopi dari


es
M

foto kopi);
ng

on

Halaman 204 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 204
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Lampiran 6, NPWP : 06.173.800.1-086.000 atas nama

a
Djohan Widjaja, (foto kopi dari foto kopi);

si
18. Bukti T.I – 18 : Nomor Polis KN060103299 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,

ne
ng
Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal
12 April 2017, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

do
gu - Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS
Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 20 Maret 2017 atas

In
A
nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan
aslinya);
ah

lik
- Lampiran 2, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah
Statement And Authorization Letter tanggal 20 Maret 2017
am

ub
atas nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi dari foto kopi);

- Lampiran 3, Surat Persetujuan Pemberian Referensi Produk


Asuransi Customer Consent For Insurance Product Referral
ep
k

tanggal 20 Maret 2017 atas nama Djohan Widjaja, (foto kopi


ah

dari foto kopi);


R

si
- Lampiran 4, Surat Pernyataan Pemegang Polis atas nama
PT Bina Sarana Mekar menunjuk kepada Djohan Widjaja

ne
ng

sebagai Tertanggung, tanggal 20 Maret 2017, (fotokopi


sesuai dengan aslinya);

do
gu

- Lampiran 5, KTP, atas nama Djohan Widjaja, (foto kopi dari


foto kopi);
In
A

- Lampiran 6, NPWP : 06.173.800.1-086.000 atas nama


Djohan Widjaja, (foto kopi dari foto kopi);
ah

lik

19. Bukti T.I – 19 : Nomor Polis KN060103300 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,
m

ub

Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal


12 April 2017, (foto kopi sesuai dengan tindasan);
ka

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS


ep

Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 20 Maret 2017 atas


ah

nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan


R

aslinya);
es
M

ng

on

Halaman 205 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 205
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Lampiran 2, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah

a
Statement And Authorization Letter tanggal 20 Maret 2017

si
atas nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi dari foto kopi);

- Lampiran 3, Persetujuan Pemberian Referensi Produk

ne
ng
Asuransi Customer Consent For Insurance Product Referral
tanggal 20 Maret 2017 atas nama Djohan Widjaja, (foto kopi

do
gu dari foto kopi);

- Lampiran 4, Surat Pernyataan Pemegang Polis atas nama

In
A
PT Bina Sarana Mekar menunjuk kepada Djohan Widjaja
sebagai Tertanggung, tanggal 20 Maret 2017, (fotokopi
ah

sesuai dengan aslinya);

lik
- Lampiran 5, KTP, atas nama Djohan Widjaja, (foto kopi dari
am

ub
foto kopi);

- Lampiran 6, NPWP : 06.173.800.1-086.000 atas nama


Djohan Widjaja, (foto kopi dari foto kopi);
ep
k

20. Bukti T.I – 20 : Nomor Polis KN060100621 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
ah

Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,


R

si
Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal 4
Mei 2016, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

ne
ng

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS


Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 27 April 2016 atas

do
gu

nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan


aslinya);
In
A

- Lampiran 2, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah


Statement And Authorization Letter tanggal 27 April 2016
ah

atas nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi dari foto kopi);
lik

- Lampiran 3, Surat Pernyataan Pemegang Polis atas nama


m

ub

PT Bina Sarana Mekar menunjuk kepada Hendry Widjaja


sebagai Tertanggung, tanggal 20 Maret 2017, (foto kopi dari
ka

foto kopi);
ep

- Lampiran 4, KTP, atas nama Hendry Widjaja, dan NPWP :


ah

06.699.594.5-072.000 atas nama Hendry Widjaja, (fotokopi


R

sesuai dengan aslinya);


es
M

ng

on

Halaman 206 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 206
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Lampiran 5, Tanda Terima Polis Nomor Polis KN060100621,

a
Pemegang Polis atasnama PT Bina Sarana Mekar tanggal 5

si
April 2017, (fotokopi sesuai dengan aslinya);

21. Bukti T.I – 21 : Nomor Polis KN060100904 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)

ne
ng
Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,
Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal 9

do
gu Juni 2016, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

- Lampiran 1, KTP, atas nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari

In
A
foto kopi);

- Lampiran 2, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS


ah

lik
Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 24 Mei 2016 atas
nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan
am

ub
aslinya);

- Lampiran 3, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah


Statement And Authorization Letter tanggal 24 Mei 2016 atas
ep
k

nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari foto kopi);


ah

- Lampiran 4, Surat Pernyataan Pemegang Polis atas nama


R

si
PT Bina Sarana Mekar menunjuk kepada Hendry Widjaja
sebagai Tertanggung, tanggal 24 Mei 2016, (foto kopi dari

ne
ng

foto kopi);

22. Bukti T.I – 22 : Nomor Polis KN060100905 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)

do
gu

Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,


Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal 9
In
Juni 2016, (foto kopi sesuai dengan tindasan);
A

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS


ah

Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 24 Mei 2016 atas


lik

nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan


aslinya);
m

ub

- Lampiran 2, KTP, atas nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari


ka

foto kopi);
ep

- Lampiran 3, Surat Pernyataan Pemegang Polis atas nama


ah

PT Bina Sarana Mekar menunjuk kepada Hendry Widjaja


R

sebagai Tertanggung, tanggal 17 Juni 2016, (foto kopi dari


es

foto kopi);
M

ng

on

Halaman 207 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 207
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Lampiran 4, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah

a
Statement And Authorization Letter tanggal 17 Juni 2016 atas

si
nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari foto kopi);

23. Bukti T.I – 23 : Nomor Polis KN060101140PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)

ne
ng
Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,
Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal

do
gu 24 Juni 2016, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS

In
A
Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 17 Juni 2016 atas
nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan
ah

aslinya);

lik
- Lampiran 2, KTP, atas nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari
am

ub
foto kopi);

- Lampiran 3, Surat Pernyataan Pemegang Polis atas nama


PT Bina Sarana Mekar menunjuk kepada Hendry Widjaja
ep
k

sebagai Tertanggung, tanggal 17 Juni 2016, (foto kopi dari


ah

foto kopi);
R

si
- Lampiran 4, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah
Statement And Authorization Letter tanggal 17 Juni 2016 atas

ne
ng

nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari foto kopi);

24. Bukti T.I – 24 : Nomor Polis KN060101141 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)

do
gu

Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,


Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal
In
23 Juni 2016, (foto kopi sesuai dengan tindasan);
A

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS


ah

Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 17 Juni 2016 atas


lik

nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan


aslinya);
m

ub

- Lampiran 2, KTP, atas nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari


ka

foto kopi);
ep

- Lampiran 3, Surat Pernyataan Pemegang Polis atas nama


ah

PT Bina Sarana Mekar menunjuk kepada Hendry Widjaja


R

sebagai Tertanggung, tanggal 17 Juni 2016, (foto kopi dari


es

foto kopi);
M

ng

on

Halaman 208 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 208
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Lampiran 4, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah

a
Statement And Authorization Letter tanggal 17 Juni 2016 atas

si
nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari foto kopi);

25. Bukti T.I – 25 : Nomor Polis KN060101142 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)

ne
ng
Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,
Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal

do
gu 24 Juni 2016, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS

In
A
Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 17 Juni 2016 atas
nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan
ah

aslinya);

lik
- Lampiran 2, KTP, atas nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari
am

ub
foto kopi);

- Lampiran 3, Surat Pernyataan Pemegang Polis atas nama


PT Bina Sarana Mekar menunjuk kepada Hendry Widjaja
ep
k

sebagai Tertanggung, tanggal 17 Juni 2016, (foto kopi dari


ah

foto kopi);
R

si
- Lampiran 4, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah
Statement And Authorization Letter tanggal 17 Juni 2016 atas

ne
ng

nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari foto kopi);

26. Bukti T.I – 26 : Nomor Polis KN060101143 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)

do
gu

Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,


Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal
In
24 Juni 2016, (foto kopi sesuai dengan tindasan);
A

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS


ah

Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 17 Juni 2016 atas


lik

nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan


aslinya);
m

ub

- Lampiran 2, KTP, atas nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari


ka

foto kopi);
ep

- Lampiran 3, Surat Pernyataan Pemegang Polis atas nama


ah

PT Bina Sarana Mekar menunjuk kepada Hendry Widjaja


R

sebagai Tertanggung, tanggal 17 Juni 2016, (foto kopi dari


es

foto kopi);
M

ng

on

Halaman 209 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 209
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Lampiran 4, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah

a
Statement And Authorization Letter tanggal 17 Juni 2016 atas

si
nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari foto kopi);

27. Bukti T.I – 27 : Nomor Polis KN060101144 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)

ne
ng
Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,
Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal

do
gu 23 Juni 2016, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS

In
A
Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 17 Juni 2016 atas
nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan
ah

aslinya);

lik
- Lampiran 2, KTP, atas nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari
am

ub
foto kopi);

- Lampiran 3, Surat Pernyataan Pemegang Polis atas nama


PT Bina Sarana Mekar menunjuk kepada Hendry Widjaja
ep
k

sebagai Tertanggung, tanggal 17 Juni 2016, (foto kopi dari


ah

foto kopi);
R

si
- Lampiran 4, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah
Statement And Authorization Letter tanggal 17 Juni 2016 atas

ne
ng

nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari foto kopi);

28. Bukti T.I – 28 : Nomor Polis KN060101145 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)

do
gu

Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,


Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal
In
24 Juni 2016, (foto kopi sesuai dengan tindasan);
A

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS


ah

Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 17 Juni 2016 atas


lik

nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan


aslinya);
m

ub

- Lampiran 2, KTP, atas nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari


ka

foto kopi);
ep

- Lampiran 3, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah


ah

Statement And Authorization Letter tanggal 17 Juni 2016 atas


R

nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari foto kopi);


es
M

- Lampiran 4, Surat Pernyataan Pemegang Polis atas nama


ng

PT Bina Sarana Mekar menunjuk kepada Hendry Widjaja


on

Halaman 210 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 210
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sebagai Tertanggung, tanggal 17 Juni 2016, (foto kopi dari

a
foto kopi);

si
29. Bukti T.I – 29 : Nomor Polis KN060101146 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,

ne
ng
Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal
24 Juni 2016, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

do
gu - Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS
Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 17 Juni 2016 atas

In
A
nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan
aslinya);
ah

lik
- Lampiran 2, KTP, atas nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari
foto kopi);
am

ub
- Lampiran 3, Surat Pernyataan Pemegang Polis atas nama
PT Bina Sarana Mekar menunjuk kepada Hendry Widjaja
sebagai Tertanggung, tanggal 17 Juni 2016, (foto kopi dari
ep
k

foto kopi);
ah

- Lampiran 4, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah


R

si
Statement And Authorization Letter tanggal 17 Juni 2016 atas
nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari foto kopi);

ne
ng

30. Bukti T.I – 30 : Nomor Polis KN060101147 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,

do
gu

Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal


23 Juni 2016, (foto kopi sesuai dengan tindasan);
In
A

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS


Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 17 Juni 2016 atas
ah

nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan


lik

aslinya);
m

ub

- Lampiran 2, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah


Statement And Authorization Letter tanggal 17 Juni 2016 atas
ka

nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari foto kopi);


ep

- Lampiran 3, Surat Pernyataan Pemegang Polis atas nama


ah

PT Bina Sarana Mekar menunjuk kepada Hendry Widjaja


R

sebagai Tertanggung, tanggal 17 Juni 2016, (foto kopi dari


es

foto kopi);
M

ng

on

Halaman 211 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 211
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Lampiran 4, KTP, atas nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari

a
foto kopi);

si
31. Bukti T.I – 31 : Nomor Polis KN060101148 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,

ne
ng
Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal
23 Juni 2016, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

do
gu - Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS
Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 17 Juni 2016 atas

In
A
nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan
aslinya);
ah

lik
- Lampiran 2, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah
Statement And Authorization Letter tanggal 17 Juni 2016 atas
am

ub
nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari foto kopi);

- Lampiran 3, Surat Pernyataan Pemegang Polis atas nama


PT Bina Sarana Mekar menunjuk kepada Hendry Widjaja
ep
k

sebagai Tertanggung, tanggal 17 Juni 2016, (foto kopi dari


ah

foto kopi);
R

si
- Lampiran 4, KTP, atas nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari
foto kopi);

ne
ng

32. Bukti T.I – 32 : Nomor Polis KN060101149 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,

do
gu

Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal


23 Juni 2016, (foto kopi sesuai dengan tindasan);
In
A

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS


Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 17 Juni 2016 atas
ah

nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan


lik

aslinya);
m

ub

- Lampiran 2, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah


Statement And Authorization Letter tanggal 17 Juni 2016 atas
ka

nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari foto kopi);


ep

- Lampiran 3, Surat Pernyataan Pemegang Polis atas nama


ah

PT Bina Sarana Mekar menunjuk kepada Hendry Widjaja


R

sebagai Tertanggung, tanggal 17 Juni 2016, (foto kopi dari


es

foto kopi);
M

ng

on

Halaman 212 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 212
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Lampiran 4, KTP, atas nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari

a
foto kopi);

si
33. Bukti T.I – 33 : Nomor Polis KN060104260 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,

ne
ng
Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal
31 Juli 2017, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

do
gu - Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS
Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 19 Juni 2017 atas

In
A
nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan
aslinya);
ah

lik
- Lampiran 2, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah
Statement And Authorization Letter tanggal 19 Juni 2017 atas
am

ub
nama Hendry Widjaja, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

- Lampiran 3, Surat Pernyataan Pemegang Polis atas nama


PT Bina Sarana Mekar menunjuk kepada Hendry Widjaja
ep
k

sebagai Tertanggung, tanggal 19 Juni 2016, (foto kopi sesuai


ah

dengan tindasan);
R

si
- Lampiran 4, Surat Persetujuan Pemberian Referensi Produk
Asuransi Customer Consent For Insurance Product Referral

ne
ng

tanggal 19 Juni 2017 atas nama Hendry Widjaja, (foto kopi


sesuai dengan tindasan);

do
gu

- Lampiran 5, KTP, atas nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari


foto kopi);
In
A

- Lampiran 6,Tanda Daftar Perusahaan Terbatas atas nama


PT Bina Sarana Mekar tanggal 16 November 2011, (foto kopi
ah

sesuai dengan tindasan);


lik

34. Bukti T.I – 34 : Nomor Polis KN060106982 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
m

ub

Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,


Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal
ka

21 Mei 2018, (foto kopi sesuai dengan tindasan);


ep

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS


ah

Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 9 Mei 2018 atas nama


R

PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan aslinya);


es
M

- Lampiran 2, KTP, atas nama Benny Widjaja, (foto kopi dari


ng

foto kopi);
on

Halaman 213 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 213
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Lampiran 3, Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI. Nomor

a
AHU-06827.AH.01.02.Tahun 2008 tentang Persetujuan Akta

si
Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 12 Februari
2008;

ne
ng
- Lampiran 4, Surat Pernyataan Pemegang Polis atas nama
PT Bina Sarana Mekar menunjuk kepada Benny Widjaja

do
gu sebagai Tertanggung, tanggal 9 Mei 2018, (foto kopi sesuai
dengan tindasan);

In
A
- Lampiran 5, NPWP : 01.374.808.2-415.000, atas nama PT
Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan tindasan);
ah

lik
- Lampiran 6, KTP, atas nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari
foto kopi);
am

ub
- Lampiran 7, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah
Statement And Authorization Letter tanggal 09 Maret 2008
atas nama Hendry Widjaja, (foto kopi sesuai dengan
ep
k

tindasan);
ah

35. Bukti T.I – 35 : Nomor Polis KN060106983 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
R

si
Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,
Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal

ne
ng

21 Mei 2018, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS

do
gu

Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 9 Mei 2018 atas


nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan
In
aslinya);
A

- Lampiran 2, Surat Pernyataan Pemegang Polis


ah

Tertanggung atas nama Hendry Widjaja, tanggal 9 Mei


lik

2018, (foto kopi sesuai dengan tindasan);


m

ub

- Lampiran 3, Surat Persetujuan Pemberian Referensi Produk


Asuransi Customer Consent For Insurance Product Referral
ka

tanggal 9 Mei 2018 atas nama Hendry Widjaja, (foto kopi


ep

sesuai dengan tindasan);


ah

- Lampiran 4, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah


R

Statement And Authorization Letter tanggal 9 Mei 2018 atas


es

nama Hendry Widjaja, (foto kopi sesuai dengan tindasan);


M

ng

on

Halaman 214 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 214
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Lampiran 5, Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas

a
atas nama Bina Sarana Mekar PT, tanggal 16 November

si
2011, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

- Lampiran 6, KTP, atas nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari

ne
ng
foto kopi);

- Lampiran 7, Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI. Nomor

do
gu AHU-06827.AH.01.02.Tahun 2008 tentang Persetujuan
Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 12

In
A
Februari 2008, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

- Lampiran 8, Surat Pernyataan Pemegang Polis atas nama


ah

lik
PT Bina Sarana Mekar menunjuk kepada Hendry Widjaja
sebagai Tertanggung, tanggal 9 Mei 2018, (foto kopi sesuai
am

ub
dengan tindasan);

- Lampiran 9, NPWP : 01.374.808.2-415.000, atas nama PT


Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan tindasan);
ep
k

- Lampiran 10, KTP, atas nama Linda Widjaja, (foto kopi


ah

sesuai dengan tindasan);


R

si
36. Bukti T.I – 36 : Nomor Polis KN060106984 PT. Asu ransi Jiwasraya (Persero)
Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,

ne
ng

Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal


21 Mei 2018, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

do
gu

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS


Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 9 Mei 2018 atas
In
A

nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan


aslinya);
ah

lik

- Lampiran 2, Surat Pernyataan Pemegang Polis


Tertanggung atas nama Hendry Widjaja, tanggal 9 Mei
m

ub

2018, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

- Lampiran 3, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah


ka

Statement And Authorization Letter tanggal 9 Mei 2018 atas


ep

nama Hendry Widjaja, (foto kopi sesuai dengan tindasan);


ah

- Lampiran 4, Surat Persetujuan Pemberian Referensi Produk


R

Asuransi Customer Consent For Insurance Product Referral


es
M

tanggal 9 Mei 2018 atas nama Hendry Widjaja, (foto kopi


ng

sesuai dengan tindasan);


on

Halaman 215 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 215
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Lampiran 5, Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas

a
atas nama Bina Sarana Mekar PT, tanggal 16 November

si
2011, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

- Lampiran 6, KTP, atas nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari

ne
ng
foto kopi);

- Lampiran 7, Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI. Nomor

do
gu AHU-06827.AH.01.02.Tahun 2008 tentang Persetujuan
Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 12

In
A
Februari 2008, (foto kopi sesuai dengan tindasan);;

- Lampiran 8, Surat Pernyataan Pemegang Polis atas nama


ah

lik
PT Bina Sarana Mekar menunjuk kepada Hendry Widjaja
sebagai Tertanggung, tanggal 9 Mei 2018, (foto kopi sesuai
am

ub
dengan tindasan);

- Lampiran 9, NPWP : 01.374.808.2-415.000, atas nama PT


Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan tindasan);
ep
k

- Lampiran 10, KTP, atas nama Linda Widjaja, (foto kopi dari
ah

foto kopi);
R

si
37. Bukti T.I – 37 : Nomor Polis KN060106985 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,

ne
ng

Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal


21 Mei 2018, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

do
gu

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS


Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 9 Mei 2018 atas
In
A

nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan


aslinya);
ah

lik

- Lampiran 2, Surat Pernyataan Pemegang Polis


Tertanggung atas nama Hendry Widjaja, tanggal 9 Mei
m

ub

2018, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

- Lampiran 3, Surat Persetujuan Pemberian Referensi Produk


ka

Asuransi Customer Consent For Insurance Product Referral


ep

tanggal 9 Mei 2018 atas nama Hendry Widjaja, (foto kopi


ah

sesuai dengan tindasan);


R

- Lampiran 4, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah


es
M

Statement And Authorization Letter tanggal 9 Mei 2018 atas


ng

nama Hendry Widjaja, (foto kopi sesuai dengan tindasan);


on

Halaman 216 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 216
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Lampiran 5, Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas

a
atas nama Bina Sarana Mekar PT, tanggal 16 November

si
2011, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

- Lampiran 6, KTP, atas nama Linda Widjaja, (foto kopi dari

ne
ng
foto kopi);

- Lampiran 7, Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI. Nomor

do
gu AHU-06827.AH.01.02.Tahun 2008 tentang Persetujuan
Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 12

In
A
Februari 2008, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

- Lampiran 8, Surat Pernyataan Pemegang Polis atas nama


ah

lik
PT Bina Sarana Mekar menunjuk kepada Linda Widjaja
sebagai Tertanggung, tanggal 9 Mei 2018, (foto kopi sesuai
am

ub
dengan tindasan);

- Lampiran 9, NPWP : 01.374.808.2-415.000, atas nama PT


Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan tindasan);
ep
k

- Lampiran 10, KTP atas nama Hendry Widjaja, , (foto kopi


ah

dari foto kopi);


R

si
38. Bukti T.I – 38 : Nomor Polis KN060106986 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,

ne
ng

Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal


21 Mei 2018, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

do
gu

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS


Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 9 Mei 2018 atas
In
A

nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan


aslinya);
ah

lik

- Lampiran 2, Surat Pernyataan Pemegang Polis


Tertanggung atas nama Hendry Widjaja, tanggal 9 Mei
m

ub

2018, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

- Lampiran 3, Surat Persetujuan Pemberian Referensi Produk


ka

Asuransi Customer Consent For Insurance Product Referral


ep

tanggal 9 Mei 2018 atas nama Hendry Widjaja, (foto kopi


ah

sesuai dengan tindasan);


R

- Lampiran 4, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah


es
M

Statement And Authorization Letter tanggal 9 Mei 2018 atas


ng

nama Hendry Widjaja, (foto kopi sesuai dengan tindasan);


on

Halaman 217 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 217
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Lampiran 5, Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas

a
atas nama Bina Sarana Mekar PT, tanggal 16 November

si
2011, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

- Lampiran 6, KTP, atas nama Linda Widjaja, (foto kopi dari

ne
ng
foto kopi);

- Lampiran 7, Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI. Nomor

do
gu AHU-06827.AH.01.02.Tahun 2008 tentang Persetujuan
Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 12

In
A
Februari 2008, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

- Lampiran 8, Surat Pernyataan Pemegang Polis atas nama


ah

lik
PT Bina Sarana Mekar menunjuk kepada Lanny Widjaja
sebagai Tertanggung, tanggal 9 Mei 2018, (foto kopi sesuai
am

ub
dengan tindasan);

- Lampiran 9, NPWP : 01.374.808.2-415.000, atas nama PT


Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan tindasan);
ep
k

- Lampiran 10, KTP atas nama Hendry Widjaja, , (foto kopi


ah

dari foto kopi);


R

si
39. Bukti T.I – 39 : Nomor Polis KN070104639 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,

ne
ng

Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal


26 Maret 2018, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

do
gu

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS


Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 23 Maret 2018 atas
In
A

nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan


aslinya);
ah

lik

- Lampiran 2, Surat Pernyataan Pemegang Polis


Tertanggung atas nama Hendry Widjaja, tanggal 23 Maret
m

ub

2018, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

- Lampiran 3, Surat Kuasa Debet Rekening Untuk


ka

Pembayaran Premi JS Proteksi Plantanggal 23 Maret 2018


ep

atas nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari foto kopi);


ah

- Lampiran 4, Deposit Inquiry- Account Master File


R

Information tanggal 10 Mei 2017 atas nama PT. Bina


es
M

Sarana Mekar, (foto kopi dari foto kopi);


ng

on

Halaman 218 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 218
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Lampiran 5, NPWP dan KTP atas nama Hendry Widjaja,

a
dan NPWP dan KTP atas nama Djohan Widjaja, (foto kopi

si
dari foto kopi);

40. Bukti T.I – 40 : Nomor Polis KN070104683 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)

ne
ng
Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,
Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal

do
gu 26 Maret 2018, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS

In
A
Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 23 Maret 2018 atas
nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi dari foto kopi);
ah

lik
- Lampiran 2, Surat Pernyataan Djohan Widjaja menunjuk
kepada Hendry Widjaja sebagai Tertanggung pada Surat
am

ub
Permintaan Asuransi Jiwa pada tanggal 23 Maret 2018,
Nomor BTN.0005569 yang diajukan oleh PT Bina Sarana
Mekar, (foto kopi sesuai dengan tindasan);
ep
k

- Lampiran 3, Surat Kuasa Debet Rekening Untuk


ah

Pembayaran Premi JS Proteksi Plantanggal 23 Maret 2018


R

si
atas nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari foto kopi);

- Lampiran 4, Deposit Inquiry- Account Master File

ne
ng

Information tanggal 10 Mei 2017 atas nama PT. Bina


Sarana Mekar, (foto kopi dari foto kopi);

do
gu

- Lampiran 5, NPWP dan KTP atas nama Hendry Widjaja,


dan NPWP dan KTP atas nama Djohan Widjaja, (foto kopi
In
dari foto kopi);
A

41. Bukti T.I – 41 : Nomor Polis KN070105199 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
ah

Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,


lik

Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal


31 Mei 2018, (foto kopi sesuai dengan tindasan);
m

ub

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS


ka

Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 24 Mei 2018 atas


ep

nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan


aslinya);
ah

- Lampiran 2, Surat Pernyataan Linda Widjaja menunjuk


es

kepada Hendry Widjaja sebagai Tertanggung pada Surat


M

ng

Permintaan Asuransi Jiwa pada tanggal 24 Mei 2018,


on

Halaman 219 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 219
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Nomor BTN.0005597 yang diajukan oleh PT Bina Sarana

a
Mekar, (foto kopi sesuai dengan aslinya);

si
- Lampiran 3, KTP atas nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari
foto kopi);

ne
ng
- Lampiran 4, KTP atas nama Linda Widjaja, (foto kopi dari
foto kopi);

do
gu
42. Bukti T.I – 42 : Nomor Polis KN070105200 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,

In
A
Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal
31 Mei 2018, (foto kopi sesuai dengan tindasan);
ah

lik
- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS
Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 24 Mei 2018 atas
am

ub
nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan
aslinya); ep
- Lampiran 2, Surat Pernyataan Linda Widjaja menunjuk
k

kepada Hendry Widjaja sebagai Tertanggung pada Surat


ah

Permintaan Asuransi Jiwa pada tanggal 24 Mei 2018,


R

si
Nomor BTN.0005598 yang diajukan oleh PT Bina Sarana
Mekar, (foto kopi sesuai dengan aslinya);

ne
ng

- Lampiran 3, KTP atas nama Hendry Widjaja, dan KTP atas


nama Linda Widjaja, (foto kopi dari foto kopi);

do
gu

43. Bukti T.I – 43 : Nomor Polis KN070105201 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,
In
A

Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal


31 Mei 2018, (foto kopi sesuai dengan tindasan);
ah

lik

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS


Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 24 Mei 2018 atas
m

ub

nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan


aslinya);
ka

- Lampiran 2, Surat Pernyataan Linda Widjaja menunjuk


ep

kepada Hendry Widjaja sebagai Tertanggung pada Surat


ah

Permintaan Asuransi Jiwa pada tanggal 24 Mei 2018,


R

Nomor BTN.0005599 yang diajukan oleh PT Bina Sarana


es

Mekar, (foto kopi sesuai dengan aslinya);


M

ng

on

Halaman 220 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 220
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Lampiran 3, KTP atas nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari

a
foto kopi);

si
- Lampiran 4, KTP atas nama Linda Widjaja, (foto kopi dari
foto kopi);

ne
ng
44. Bukti T.I – 44 : Nomor Polis KN070105400 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,

do
gu Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal
26 Juni 2018, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

In
A
- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS
Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 22 Juni 2018 atas
ah

lik
nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan
aslinya);
am

ub
- Lampiran 2, Surat Pernyataan Linda Widjaja menunjuk
kepada Hendry Widjaja sebagai Tertanggung pada Surat
Permintaan Asuransi Jiwa pada tanggal 22 Juni 2018,
ep
k

Nomor BTN.008522 yang diajukan oleh PT Bina Sarana


ah

Mekar, (foto kopi sesuai dengan aslinya);


R

si
- Lampiran 3, KTP atas nama Linda Widjaja, (foto kopi dari
foto kopi);

ne
ng

- Lampiran 4, KTP atas nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari


foto kopi);

do
gu

45. Bukti T.I – 45 : Nomor Polis KN070105402 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,
In
A

Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal


26 Juni 2018, (foto kopi sesuai dengan tindasan);
ah

lik

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS


Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 22 Juni 2018 atas
m

ub

nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan


aslinya);
ka

- Lampiran 2, Surat Pernyataan Linda Widjaja menunjuk


ep

kepada Hendry Widjaja sebagai Tertanggung pada Surat


ah

Permintaan Asuransi Jiwa pada tanggal 22 Juni 2018,


R

Nomor BTN.008524 yang diajukan oleh PT Bina Sarana


es

Mekar, (foto kopi sesuai dengan aslinya);


M

ng

on

Halaman 221 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 221
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Lampiran 3, KTP atas nama Linda Widjaja, (foto kopi dari

a
foto kopi);

si
- Lampiran 4, KTP atas nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari
foto kopi);

ne
ng
46. Bukti T.I – 46 : Nomor Polis KN070105403 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,

do
gu Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal
26 Juni 2018, (foto kopi sesuai dengan tindasan);

In
A
- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS
Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 22 Juni 2018 atas
ah

lik
nama PT Bina Sarana Mekar, (foto kopi sesuai dengan
aslinya);
am

ub
- Lampiran 2, Surat Pernyataan Lin da Widjaja menunjuk
kepada Hendry Widjaja sebagai Tertanggung pada Surat
Permintaan Asuransi Jiwa pada tanggal 22 Juni 2018,
ep
k

Nomor BTN.008523 yang diajukan oleh PT Bina Sarana


ah

Mekar, (foto kopi sesuai dengan aslinya);


R

si
- Lampiran 3, KTP atas nama Linda Widjaja, (foto kopi dari
foto kopi);

ne
ng

- Lampiran 4, KTP atas nama Hendry Widjaja, (foto kopi dari


foto kopi);

do
gu

47. Bukti T.I – 47 : Nomor Polis KN060106874 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
Berkedudukan di Jakarta selanjutnya disebut Penanggung,
In
A

Pemegang Polis atas nama PT Bina Sarana Mekar, tanggal 9


Mei 2018, (foto kopi sesuai dengan tindasan);
ah

lik

- Lampiran 1, Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) JS


Proteksi Plan, pengisian SPAJ tanggal 2 Mei 2018 atas
m

ub

nama Odilia Francesca ML, (foto kopi sesuai dengan


aslinya);
ka

- Lampiran 2, Surat Persetujuan Pemberian Referensi Produk


ep

Asuransi Customer Consent For Insurance Product Referral


ah

tanggal 9 Mei 2018 atas nama Odilia Francesca ML., (foto


R

kopi sesuai dengan aslinya);


es
M

- Lampiran 3, Surat Pernyataan dan Kuasa Nasabah


ng

Statement And Authorization Letter tanggal 2 Mei 2018 atas


on

Halaman 222 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 222
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
nama Odilia Francesca ML, (foto kopi sesuai dengan

a
aslinya);

si
- Lampiran 4, KTP atas nama Odilia Francesca ML., (foto
kopi dari foto kopi);

ne
ng
48. Bukti T.I – 48 : Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 71/POJK.05/2016
tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan

do
gu Perusahaan Reasuransi, (foto kopi sesuai hasil cetakan);

49. Bukti T.I – 49 : Surat Nomor 00001/S/T/BRS/0121 tertanggal 4 Januari 2021,

In
A
hal Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis, (foto kopi dari
foto kopi);
ah

lik
50. Bukti T.I – 50 : Surat Nomor 00060/S/T/BRS/0121 tertanggal 20 Januari
2021, hal Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis, (foto kopi
am

ub
dari foto kopi);

51. Bukti T.I – 51 : Surat Nomor 00114/S/T/BRS/0221 tertanggal 5 Februari


ep
2021, hal Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis, (foto kopi
k

dari foto kopi);


ah

52. Bukti T.I – 52 : Surat No.7/UA-Keb-Restru-AJ/PT-BSM&OFML/IV/ 2021,


R

si
tanggal 15 April 2021 Perihal Pengajuan Keberatan
Restrukturisasi Polis Asuransi Jiwasraya atasnama PT Bina

ne
ng

Sarana Mekar (Penggugat I) dan lbu Odilia Francesca ML


(Penggugat II) (foto kopi sesuai dengan aslinya);

do
gu

53. Bukti T.I – 53 : Surat OJK Nomor S-449/NB.2/2020 tanggal 22 Oktober


2020 perihal Tanggapan Atas Rencana Penyehatan
In
A

Keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero), (Print out);

54. Bukti T.I – 54 : Tangkapan Layar Pengumuman Restrukturisasi Polis melalu i


ah

lik

media digital Kanal Youtube resmi PT Asuransi Jiwasraya


(Persero), (Print out);
m

ub

55. Bukti T.I – 55 : UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen


(“UU Perlindungan Konsumen”), (Print out);
ka

ep

56. Bukti T.I – 56 : Surat Menteri BUMN Nomor: S – 713/MBU/09/2020 tanggal


11 September 2020 perihal Perubahan Buku Rencana
ah

Penyehatan Keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero),


R

(foto kopi dari foto kopi);


es
M

57. Bukti T.I – 57 : Peraturan Menteri BUMN Nomor PER – 01/MBU/2011


ng

tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik(Good


on

Halaman 223 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 223
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara

a
(“PERMEN BUMN 01/2011”) sebagaimana diubah dengan

si
Peraturan Menteri BUMN Nomor PER – 09/MBU/2012
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri BUMN Nomor

ne
ng
PER – 01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik(Good Corporate Governance) pada

do
gu Badan Usaha Milik Negara (“PERMEN BUMN 09/2012”),
(Print out);

58. Bukti T.I – 58 : Surat Nomor 00001/S/T/BRS/0121 Tanggal 04 Januari 2021,

In
A
Surat Nomor 00060/S/T/BRS/0121 Tanggal 20 Januari 2021,
dan Surat Nomor 00114/S/T/BRS/0221 Tanggal 5 Februari
ah

lik
2021 Perihal Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis, (Prin t
out);
am

ub
59. Bukti T.I – 59 : Peraturan Otoritas Jasa KeuanganNomor 1/POJK.07/2013
tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa
ep
Keuangan(“POJK 1/2013”), (Print out);
k

60. Bukti T.I – 60 : Keputusan Direksi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Nomor


ah

R
00028/SK/O/BRS/0121 tentang Petunjuk Teknis

si
Restrukturisasi Polis Bisnis Bancassurance PT Asuran si

ne
Jiwasraya (Persero) (“KEPDIR AJS 28/BRS/0121”), (foto kopi
ng

sesuai dengan aslinya);

61. Bukti T.I – 61a : Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara

do
gu

Nomor : SK-301/MBU/12/2019 Tentang Pembentukan Tim


Percepatan Restrukturisasi PT. Asuransi Jiwasraya
In
A

(Persero), (foto kopi dari foto kopi);

62. Bukti T.I – 61b : Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
ah

lik

Nomor : SK-33/MBU/Wk2/06/2020 Tentang Perubahan


Tugas Dan Susunan Keanggotaan Tim Percepatan
m

ub

Restrukturisasi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero), (foto kopi


dari foto kopi);
ka

63. Bukti T I – 62 : Resume Pendapat Hukum Ery Arifudin, S.H., M.H. tanggal
ep

20 September 2021, (Asli);


ah

64. Bukti T I – 63 : Resume Pendapat Hukum Mohammad Arfan tanggal 15


R

es

Oktober 2021, (Asli);


M

65. Bukti T I – 64 : Affidavit atas nama DR. Toto Pranoto, tanggal 18 Oktober
ng

on

2021, (Asli);

Halaman 224 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 224
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya, Tergugat IItelah

a
mengajukan bukti tertulis berupa fotokopi surat-surat yang telah diberi meterai

si
cukup dan telah dicocokkan dengan pembandingnya, masing-masing telah diberi
tanda Bukti T.II – 1 sampai dengan Bukti T.II – 30, adalah sebagai berikut:

ne
ng
1. Bukti T.II – 1 : Surat Nomor 00001/S/T/BRS/0121, tanggal 4 Januari 2021,
Hal Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis, (Objek

do
gu
2. Bukti T.II – 2
Sengketa I), (foto kopi dari foto kopi);

: Surat Nomor 00060/S/T/BRS/0121, tanggal 20 Januari

In
A
2021, hal Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis, (Objek
Sengketa II), (foto kopi dari foto kopi);
ah

lik
3. Bukti T.II – 3 : Surat Nomor 00114/S/T/BRS/0221, tanggal 5 Februari
2021, Hal Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis, (Objek
am

ub
Sengketa III), (foto kopi dari foto kopi);

4. Bukti T.II – 4 : Surat Nomor 00039/S/BRS/0321, tanggal 07 April 2021,


perihal Informasi Perpanjangan Restrukturisasi, (Objek
ep
k

Sengketa IV), (foto kopi dari foto kopi);


ah

5. Bukti T.II – 5 : Surat Nomor 00041/S/BRS/0321, tanggal 07 April 2021,


R

si
perihal Pemberitahuan atas Restrukturisasi, (Objek
Sengketa V), (foto kopi dari foto kopi);

ne
ng

6. Bukti T.II – 6 : Surat Menteri BUMN No.S-713/MBU/09/2020 tanggal 11


September 2020 perihal Perubahaan Buku Rencana

do
gu

Penyehatan Keuangan PT. Asuransi Jiwasraya (Persero),


(foto kopi sesuai hasil cetakan);
In
A

7. Bukti T.II – 7 : Surat Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) Nomor S-


449/NB.2/2020 tanggal 22 Oktober 2020 perihal Tanggapan
ah

atas Rencana Penyehatan KeuanganPT. Asuransi


lik

Jiwasraya (Persero), (foto kopi sesuai dengan aslinya);

8. Bukti T.II – 8 A : Surat Keberatan Para Penggugat tanggal 01 Februari 2021,


m

ub

(foto kopi dari foto kopi);


ka

9. Bukti T.II – 8 B : Surat Keberatan Para Penggugat tanggal 3 Maret 2021,


ep

(foto kopi dari foto kopi);


ah

10. Bukti T.II – 8 C : Surat Keberatan Para Penggugat tanggal 15 April 2021,
R

sesuai Surat No.7/UA-Keb-Restru-AJ/ PT-BSM &


es
M

OFML/IV/2021, Perihal Pengajuan Keberatan (Bezwaarscriff


ng

Beroep) Restrukturisasi Polis Asuransi Jiwasraya atas nama


on

Halaman 225 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 225
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PT. Bina Sarana Mekar (Penggugat I) dan Ibu Odilia

a
Francesca ML. (Penggugat II), (foto kopi sesuai dengan

si
aslinya);

11. Bukti T.II – 9 : Surat tanggapan PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Nomor

ne
ng
00048/S/BRS/0421 perihal Penjelasan Program
Restrukturisasi tanggal 26 April 2021, (foto kopi dari foto

do
gu kopi);

12. Bukti T.II – 10 : Surat Keputusan Direksi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)

In
A
Nomor 00155/SK/U/CSP/0521, tentang Struktur Organisasi
perihal PT. Asuransi Jiwasraya (Persero), (foto kopi sesuai
ah

dengan aslinya);

lik
13. Bukti T.II – 11 : Peraturan Direksi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Nomor
am

ub
006/PD/U/CSPM/0920 tentang Pedoman Restrukturisasi
Polis PT. Asuransi Jiwasraya (Persero), (foto kopi sesuai
dengan aslinya);
ep
k

14. Bukti T.II – 12 : Peraturan Direksi Nomor 00002/PD/U/SKP/0820 tentang


ah

Pedoman Tata Naskah Dinas PT. AJS tanggal 05 Agustus


R

si
2020, (foto kopi sesuai dengan aslinya);

15. Bukti T.II – 13 : Nota Dinas Direksi Nomor: 108.ND.O.0620 tanggal 02 Juni

ne
ng

2020, Perihal Penunjukan Sdr.Umi Prasetiana sebagai


Pengganti Sementara (Pgs) Kepala Divisi, (foto kopi dari

do
gu

foto kopi);

16. Bukti T.II – 14 : Keputusan Direksi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Nomor
In
00047.SK.P.HCD.0121, tanggal 22 Januari 2021, Tentang
A

Peralihan Tugas dan Jabatan Pegawai PT. Asuransi


Jiwasraya (Persero), (foto kopi dari foto kopi);
ah

lik

17. Bukti T.II – 15 : Laporan Keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero)


periode 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018, (Print
m

ub

out);
ka

18. Bukti T.II – 16 : Keputusan Menteri Hukum Dan HAM RI. Nomor: AHU-
ep

96890.an.01.02.Tahun 2008 tentang Persetujuan Akta


Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, (fotokopi sesuai
ah

dengan aslinya);
es

- Lampiran Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan


M

ng

Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan PT Asuransi


on

Halaman 226 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 226
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Jiwasraya (Persero) Nomor 155 tanggal 29 Agustus 2008,

a
(fotokopi sesuai dengan salinan);

si
19. Bukti T.II – 17 : Dokumentasi atas publikasi Laporan Keuangan Tahunan
dan Laporan Badan Pengawas Keuangan dari PT Asuran si

ne
ng
Jiwasraya (Persero), sejak tahun 2014 sampai 2020,
melalui kanal resmi PT Asuransi Jiwasraya (Persero)

do
gu melalui tautan http//www.jiwasraya.co.id/laporan -keuangan,
(Print out);

In
A
20. Bukti T.II – 18 : Keputusan Direksi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Nomor
00028/SK/O/BRS/0121 tanggal 14 Januari 2021 tentang
ah

Petunjuk Teknis Restrukturisasi Polis Bisnis Bancassurance

lik
PT Asuransi Jiwasraya (Persero), (fotokopi sesuai dengan
aslinya);
am

ub
21. Bukti T.II – 19 : Beberapa Bukti Pengiriman dan Status Pengiriman Surat
Pemberitahuan dan Penawaran Restrukturisasi Polis secara
ep
k

tertulis yang disampaikan kepada seluruh Pemegang Polis,


(Print out);
ah

si
22. Bukti T.II - 20 A : Dokumentasi Media Massa Nasional Kompas tanggal 14
Desember 2020, mengenai Pengumuman Restrukturisasi

ne
ng

Polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero), (fotokopi sesuai


cetakan);

do
gu

23. Bukti T.II - 20 B : Dokumentasi elektronik berupa video Pengumuman


Restrukturisasi Polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yan g
diunggah pada https://youtube.be/zl.q2w87Z4-g, (Print out
In
A

dari website);

24. Bukti T.II - 20 C : Berita pada situs CNBC Indonesia berjudul Babak Akhir
ah

lik

Penyelamatan Jiwasraya pada kanal


https://www.youtube.com/watch?=zsDehYq4kB8, (Print out
m

ub

dari website);

25. Bukti T.II – 21 : Surat No.00704/S/U/CSP/0721 tanggal 15 Juli 2021 Perihal


ka

ep

Laporan Pelaksanaan Rencana Penyehatan Keuangan PT


Asuransi Jiwasraya (Persero) Bulan Juni 2021 kepada
ah

Otoritas Jasa Keuangan (OJK), (fotokopi sesuai dengan


R

es

aslinya);
M

26. Bukti T.II – 22 : Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan


ng

on

Terbatas, (foto kopi sesuai dengan hasil cetakan);

Halaman 227 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 227
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
27. Bukti T.II – 23 : Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang

a
Administrasi Pemerintahan, (fotokopi sesuai dengan hasil

si
cetakan);

28. Bukti T.II - 24 A : Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan

ne
ng
Tata Usaha Negara, (fotokopi sesuai dengan hasil cetakan);

29. Bukti T.II - 24 B : Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan

do
gu Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan
Tata Usaha Negara, (fotokopi sesuai dengan hasil cetakan);

In
A
30. Bukti T.II - 24 C : Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan
Kedua Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang
ah

lik
Peradilan Tata Usaha Negara, (fotokopi sesuai dengan
hasil cetakan);
am

ub
31. Bukti T.II – 25 : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 48/PUU-XI/2013
(fotokopi sesuai dengan hasil cetakan);

32. Bukti T.II – 26 : Peraturan


ep OJK Nomor 69 Tahun 2016 tentang
k

Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Asuransi, (fotokopi


ah

sesuai dengan hasil cetakan);


R

si
33. Bukti T.II – 27 : Peraturan OJK Nomor 72 Tahun 2016 tentang Tata Kelola
Perusahaan yang baik bagi Perusahaan Perasuransian,

ne
ng

(fotokopi sesuai dengan hasil cetakan);

34. Bukti T II – 28 : Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor

do
gu

431/Pdt.G/2020/PN.Jkt.Pst, tanggal 28 Juni 2021, (foto kopi


sesuai dengan salinan resmi);
In
A

35. Bukti T II – 29 : Surat Direktur Human Capital PT. Garuda Indonesia


(Persero) Tbk. Nomor : GARUDA/JKTDI/20065/2021
ah

lik

tanggal 17 Mei 2021, Perihal Tanggapan Restrukturisasi


Polis Asuransi Kumpulan Jiwasraya Beserta Lampiran I, II,
m

ub

III, IV, (foto kopi sesuai dengan aslinya);

36. Bukti T II – 30 : Berita Acara Kesepakatan Mengenai Ketentuan Dan Skema


ka

Restrukturisasi Anuitas Pensiun PT. Garuda Indonesia


ep

(Persero) Tbk. Nomor: JKTDI/BA/00010/2021; Nomor:


ah

00003/BAC/VBR3/0421 tanggal 28 April 2021, (foto kopi


R

sesuai dengan aslinya);


es
M

Bahwa, Para Penggugat di persidangan telah mengajukan 5 (lima) orang


ng

saksi fakta bernama Machril, S.E., Oerianto Guyandi, S.E., S.T, M.I., Arief
on

Halaman 228 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 228
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Hartanto, S.H., M.H., Syahrul Bacharudin Tahir dan Saor Marpaung, dibawah

a
sumpah telah memberikan keterangan dan telah mengajukan 2 (dua) orang ahli

si
bernama Dr. W. Riawan Tjandra, S.H., M.Hum dan Dr. Gunawan Widjaja, S.H.,
M.H., M.M., dibawah sumpah telah memberikan pendapat yang pada pokoknya

ne
ng
sebagai berikut :

Keterangan saksi pertama :MACHRIL, SE.;

do
gu
- BahwaSaksi menyatakan pernah melihat surat yang mirip dengan objek
sengketa (vide Bukti P-4 – Bukti P-8);

In
A
- Bahwa Saksi mengetahui penerbitan restrukturisasi melalui media massa dan
pemberitahuan secara tertulis kepada istri Saksi;
ah

lik
- Bahwa Saksi pernah melihat polis milik istri Saksi dan termasuk ke dalam
tertanggung polis istri Saksi;
am

ub
- Bahwa Saksi mengetahui dan mengerti restrukturisasi yang diterbitkan oleh PT.
Asuransi Jiwasraya dan tidak mengetahui mengenai Tim Percepatan
ep
Restrukturisasi, namun Saksi berusaha mencari tahu dengan mengirim email
k

PT Asuransi Jiwas Raya karena Tim percepatan restrukturisasi itu adalah


ah

turunan dari SKB dua menteri kepada Tim Percepatan Restrukturisasi PT.
R

si
Asuransi Jiwasraya (Persero);

- Bahwa kerugian yang dialami adalah penundaan pembayaran nilai tunai polis

ne
ng

milik istri Saksi sehingga Saksi merasakan dampak kerugian yang ditimbulkan
akibat restrukturisasi polis yang ditawarkan oleh PT. Asuransi Jiwasraya dan

do
gu

Saksi menolak resturkturisasi yang ditawarkan oleh PT. Asuransi Jiwasraya;

- Bahwa Saksi menyatakan tidak pernah diberikan penjelasan oleh PT. Asu ran si
In
A

Jiwasraya terkait dengan kesulitan keuangan yang terjadi pada perusahaan dan
tidak pernah diundang oleh PT. Asuransi Jiwasraya terkait rencana
ah

penyelamatan nasabah;
lik

- Bahwa Saksi mengetahui bahwa ada nasabah yang menerima dan menolak
m

ub

terkait restrukturisasi yang ditawarkan oleh PT. Asuransi Jiwasraya;

- Bahwa Saksi telah melakukan upaya untuk mendapatkan klarifikasi dengan


ka

mendatangi kantor Kementerian Keuangan, mengikuti Rapat Panja (panitia


ep

kerja) bersama dengan komisi 6 DPR RI yang pada intinya bahwa DPR hanya
ah

merestui penyehatan manajemen PT. Asuransi Jiwasraya, namun untuk


R

pemotongan harus meminta izin kepada nasabah dan mengirimkan surat


es

kepada Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan;


M

ng

on

Halaman 229 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 229
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa berdasarkan diskusi bersama DPR RI tahun 2020 terkait permasalahan

a
PT. Asuransi Jiwasraya, Kementerian BUMN berpendapat bahwa prinsip

si
nasabah tidak boleh dirugikan dan ada cashflow sebesar 2 Triliun serta
beberapa aset untuk menyelamatkan nasabah , dan ada tiga opsi dari

ne
ng
pemerintah terkait dengan penyelesaian permasalahan PT. Asuransi Jiwasraya
yaitu Holding, Bail out dan Penyertaan Modal Negara;

do
gu
- Bahwa Saksi tidak mengetahui apakah ada PT. Asuransi Jiwasraya pada saat
pertemuan dengan DPR RI dan Saksi telah melaporkan kepada OJK, Dirut PT.

In
Asuransi Jiwasraya, dan Kementerian BUMN, serta BPKN;
A
- Bahwa SKB Menteri Keuangan dan Menteri BUMN terbit pada bulan Mei dan
ah

narasi penyelesaian permasalahan PT. Asuransi Jiwasraya berubah menjadi

lik
restrukturisasi;
am

ub
- Bahwa hasil rapat panja sebagai bahan awal untuk dibawa pada rapat
paripurna;

- Bahwaisteri saksi menjadi nasabah PT. Asuransi Jiwas Raya dari tahun 2017
ep
k

sampai dengan sekarang sebelum restrukturisasi, dengan menggunakan


ah

banccasurance, setting lan jadi memasukkan pertama satu tahun jatuh tempo
R

si
baru tarik lagi, jadi satu tahun tidak cair uang itu, tidak kembali , ditahun 2017
dapat sekali, tahun 2018 mis, tahun 2019 mis, sampai sekarang;

ne
ng

- BahwaPT. Asuransi Jiwas Raya tidak pernah menjelaskan alasan kesulitan


hanya janji-janji dalam proses, alasannya karena kesulitan likuidasi, tetapi

do
gu

penyebab likuidasi sama sekali tidak diberitahukan disembunyikan;

- BahwaPT Asuransi Jiwasraya memerlukan restrukrisasi karena sudah tidak


In
mampu, tidak mempunyai kemampuan daya lagi diakibatkan karena korupsi,
A

berlangsung beberapa lama kemudian tiba-tiba ada miss managemen, salah


kelolah;
ah

lik

- Bahwa Saksi mengetahui adanya gagal bayar oleh PT Asuransi Jiwasraya


karena adanya tindak pidana korupsi sebesar Rp 16,8 Triliun yang dilakukan
m

ub

oleh para mantan direksi PT Asuransi Jiwasraya;


ka

- Bahwa Saksi pernah dimintai keterangan sebagai saksi di PN Jakarta Pusat


ep

dalam kasus asuransi dengan Elfie sebagai penggugat;


ah

- Bahwa Saksi kecewa dan dirugikan atas restrukrisasi PT Asuransi Jiwasraya


R

karenaPT Asuransi Jiwasraya itu lembaga pemerintah, yang riil uangnya


es

dipotong misalnya nilai pertanggungannya 1 juta, 31 Desember dipotong di


M

ng

tahun 2018, tahun 2019 tidak terima, tahun 2020 tidak terima, seharusnya ada
on

prestasi asuransi berupa bunga 5,5 % yang diterima diakhir tahun. Jadi kalau
Halaman 230 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 230
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
restrukrisasi itu tahun 2018 tidak terima, tahun 2019 tidak terima, tahun 2020

a
tidak terima itu ditanggal 31 Desember akan diterima, nilai tunai dipotong,

si
artinya dibayarkan nilai totalnya dipotong 30%, sisanya dicicil 5 tahun kalau
tidak mau dipotong 15 tahun dan dipolis awal terkaver kematian, kecelakaan

ne
ng
dapat, tapi kalau setelah restrukrisasi ini dikaver hanya kalau kecelakan mati
saja, kalau meninggal alamnya tidak;

do
gu
Keterangan saksi kedua : OERIANTO GUYANDI, S.E.,S.T, M.I.;

- BahwaSaksi menjadi nasabah Jiwasraya sejak tahun 2016 melalui isteri Saksi,

In
A
anak Saksi sebagai tertanggung, Saksi dan isteri satu NPWP dan selalu
mengikat sehingga Saksi menggunakan hak isteri Saksi untuk mengikuti
ah

Asuransi Jiwasraya tersebut, dan selama proses sampai lahirnya restrukrisasi

lik
ini saksi yang terlibat langsung, karena Saksi sebagai kepala rumah tangga
mempunyai kewajiban untuk mendapatkan kembali uang Saksi;
am

ub
- Bahwa Saksi menyatakan pernah melihat surat yang mirip dengan objek
sengketa formatnya dan isinya juga sama (vide Bukti P – 4, P – 5, P – 6);
ep
k

- Bahwa Saksi pernah melihat bukti P – 29 a dari website Jiwasraya laporan


ah

keuangan Asuransi Jiwasraya untuk tahun 2015, 2016, bukti P – 29 b untuk


R

si
tahun 2015, 2016, bukti P – 30, untuk tahun 2018, bukti P – 31, untuk tahun
2019 dan tahun 2017 itu pernah dimuat di dalam website Jiwasraya, tetapi

ne
ng

disana ditulis opening akuntan dengan modivikasian;

- BahwaSaksi tidak mendapatkan hasil investasi karena Polis saksi tahun 2016

do
gu

di-roll over sampai tahun 2018;

- BahwaSaksi mengetahui tentang restrukturisasi dan laporan keuangan


In
Jiwasraya tahun 2017, melalui website resmi Jiwasraya (jiwasraya.co.id) pada
A

tahun 2018 di mana Jiwasraya mengalami gagal bayar;


ah

- Bahwaterhadap laporan keuangan Jiwasraya tahun 2017 pernah dimuat opini


lik

akuntan “dengan modifikasi” di dalam website Jiwasraya, laporan keuangan


Jiwasraya tahun 2017 mendapatkan komentar dari BPK dan IAI (Ikatan Akuntan
m

ub

Indonesia) bahwa ditemukan penuh fraud (kecurangan) dan opininya adverse


(tidak bisa dipakai). Oleh karena opini tersebut, laporan keuangan tersebut
ka

ep

akhirnya dicabut (dihilangkan dari website);

- Bahwa IAI dan BPK memberikan press release terkait laporan keuangan
ah

Jiwasraya tahun 2017 pada tahun 2019;


es

- Bahwauntuk membuat atau menyusun laporan keuangan tahun 2018 dan 2019,
M

ng

akuntan seharusnya menghitung kembali laporan keuangan tahun 2017. Tetapi,


on

laporan keuangan tahun 2017 ini justru tidak ada (tidak dipublikasikan), dan
Halaman 231 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 231
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Saksi pernah meminta langsung laporan keuangan Jiwasraya tahun 2017

a
kepada Direktur Keuangan dan Investasi Jiwasraya yakni Pak Farid Nasution.

si
Saksi mengatakan bahwa saat itu beliau berjanji akan memberikannya kepada
Saksi, namun kenyataannya sampai sekarang tidak diberikan;

ne
ng
- Bahwa pada bulan Februari 2020, Saksi bersama dengan nasabah lainnya telah
berupaya menemui Kepala Pusat Bancassurance dan Aliansi Strategis

do
gu
Jiwasraya, Pak Dwi Laksito sebanyak dua kali di kantor beliau. Hasil dari
pertemuan itu Kepala Pusat Bancassurance dan Aliansi Strategis Jiwasraya

In
berjanji kepada Saksi dan nasabah lainnya yang hadir saat itu bahwa bulan
A
April akan ada pembayaran berupa cicilan. Namun ternyata setelah bulan April
berakhir tetap tidak ada pembayaran, sehingga pada akhirnya saksi
ah

lik
mengajukan gugatan PMH di PN Jakarta Pusat dengan Perkara Nomor
431/Pdt.G/2020/PN.Jkt.Pst pada bulan Agustus 2020;
am

ub
- Bahwa Saksi mengajukan gugatan PMH kepada PT. Asuransi Jiwasraya
dengan alasan karena PT. Asuransi Jiwasraya menjual produk asuransi kepada
ep
Saksi dengan kondisi sudah insolven yang melanggar UU Perasuransian dan
k

POJK 71/2016;
ah

R
- Bahwa pada bulan Februari 2020, Saksi bersama dengan nasabah lainnya juga

si
menemui Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK, Pak Anto Prabowo. Hasil

ne
ng

dari pertemuan itu Deputi Komisioner Humas dan Logistik menjelaskan bahwa
insolvensi atau modal dari Jiwasraya dikatakan negatif sudah sejak tahu n 2008
dan OJK sudah memintakan kepada Kementerian BUMN untuk menambah kan

do
gu

modal tetapi kenyataannya tidak pernah dilakukan penambahan modal;

- Bahwa sebelum bertemu dengan OJK sebenarnya saksi sudah mengetahui


In
A

perihal Jiwasraya mengalami insolvensi berdasarkan dari press release BPK


dan IAI. Namun, melalui pertemuan dengan Deputi Komisioner Humas dan
ah

lik

Logistik OJK cukup mengonfirmasi berita tersebut;

- Bahwa pada bulan November-Desember 2020 mendapatkan informasi dari


m

ub

surat kabar bahwa akan dilakukan pembayaran oleh Jiwasraya dengan cara
cicilan selama sepuluh tahunan tanpa bunga;
ka

- Bahwa Saksi dan nasabah lainnya tidak setuju dengan pengumuman skema
ep

restrukturisasi tersebut. Sehingga sekitar bulan Desember 2020, Saksi dan


ah

nasabah lainnya berinisiatif untuk menemui Direktur Utama Jiwasraya, Pak


R

Hexana Tri Sasongko. Beliau pada intinya menjelaskan bahwa pembayaran


es
M

oleh Jiwaraya akan lama yaknibisa sampai sepuluh tahun lebih, sehingga untuk
ng

mempercepat maka akan diadakan haircut;


on

Halaman 232 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 232
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa Saksi dan nasabah lain yang tergabung dalam forum korban Jiwasraya

a
tidak setuju dengan skema restrukturisasi tersebut;

si
- Bahwa tidak pernah ada penjelasan dari Jiwasraya mengenai bagaimana
proses penempatan investasi, ada peningkatan atau tidak, dsb;

ne
ng
- Bahwa gugatan Nomor 431/Pdt.G/2020/PN.Jkt.Pst dan jawaban Tergugat
Jiwasraya pada intinya menyatakan perkara dalam gugatan tersebut merupakan

do
gu
perkara wanprestasi bukan PMH dan perkara tersebut merupakan kompetensi
PTUN berdasarkan PERMA;

In
A
- Bahwa saksi tidak mengetahui tentang Tim Percepatan Restrukturisasi
Jiwasraya pada saat mengajukan Gugatan Nomor 431/Pdt.G/2020/PN.Jkt.Pst
ah

lik
(Agustus 2020).Adapaun Saksi baru mengetahui tentang Tim Percepatan
Restrukturisasi Jiwasraya setelah bertemu dengan Pak Hexana dan menerima
am

ub
surat (sekitar Desember 2020);

- Bahwa restrukturisasi Jiwasraya dilakukan karena keterbatasan dana dari


Pemerintah Pusat. bahwa berdasarkan UU Perasuransian, Pengendali wajib
ep
k

ikut bertanggung jawab sehingga Saksi tidak dapat menerima tawaran


ah

restrukturisasi;
R

si
- Bahwa dalam pertemuan dengan Pak Hexana pada bulan Desember 2020,
beliau hanya menyampaikan bahwa Jiwasraya akan melakukan restrukturisasi,

ne
ng

namun bagaimana bentuknya masih belum disampaikan (belum detail);

- Bahwa saksi mengetahui mengenai restrukturisasi Jiwasraya melalui media

do
gu

berita yang sifatnya tidak resmi dan tidak detail sehingga kemudian saksi
berinisiatif untuk menanyakan langsung perihal restrukturisasi Jiwaraya kepada
In
Pak Farid Nasution (Direktur Keuangan dan Investasi Jiwasraya), Pak Dwi
A

Laksito (Kepala Pusat Bancassurance dan Aliansi Strategis Jiwasraya), Pak


Anto Prabowo (Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK), serta Pak Hexana
ah

lik

Tri Sasongko (Direktur Utama Jiwasraya) dan berharap bahwa melalui


pertemuan-pertemuan itu bisa mengubah keputusan restrukturisasi karen a dari
m

ub

nasabah tidak ada yang bisa benar-benar menerima restrukturisasi kecuali


karena terpaksa;
ka

ep

- Bahwa Saksi tidak tahu berapa banyak nasabah yang menerima maupun
menolak restrukturisasi secara detail;
ah

- Bahwa grup Whatsapp korban Jiwasraya masih ada sampai sekarang;


es

- Bahwa Saksi tidak tahu apakah semua yang tergabung dalam grup Whatsapp
M

ng

korban Jiwasraya tersebut menolak restrukturisasi atau ada yang sudah


on

menerima restrukturisasi karena Saksi tidak pernah menanyakan;


Halaman 233 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 233
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa beberapa hari lalu telah mengirimkan surat kepada OJK guna

a
menanyakan alasan OJK tidak menginstruksikan kepada Jiwasraya untuk

si
mengumumkan laporan keuangan Jiwasraya tahun 2017 karena itu termasuk
kewajiban Jiwasraya menurut UU Perasuansian

ne
ng
Keterangan saksi ketiga : ARIEF HARTANTO, S.H., M.H.;

- BahwaSaksi merupakan nasabah untuk pembayaran manfaat pensiunan di PT.

do
gu
Asuransi Jiwasraya sejak awal Januari 2005 sampai dengan sekarang atas
nama kumpulan pensiun Garuda. Adapun Saksi menerima manfaat pensiun

In
A
bulanan seumur hidup dengan nilai manfaat sekitar Rp 8 juta;

- Bahwa selama bekerja ada iuran pensiun berasal dari Pemberi Kerja yaitu
ah

lik
Garuda dan dari PT. Asuransi Jiwasraya yang tiap bulan dipotong diserahkan
kepada dana pensiun untuk dikelola dan diinvestasikan di dana pensiun.
am

ub
Kemudian pada saat Saksi pensiun, kumulasi dari iuran dan pengembangannya
itu menjadi hak Saksi tetapi itu tidak bisa dibayarkan sendiri oleh dana pensiun
melainkan diharuskan ke PT. Asuransi Jiwasraya. Hal tersebut berdasarkan UU
ep
k

Dana Pensiun;
ah

- Bahwa Pada waktu Saksi pensiun memilih untuk dialihkan ke PT. Asuransi
R

si
Jiwasrayayang sebelumnya sudah dipotong pajak yang sifatnya final sehingga
bulanannya sudah tidak kena pajak lagi. Hal tersebut berlangsung sampai

ne
ng

akhirnya munculpemberitaan adanya masalah di PT. Asuransi Jiwasraya.


Kemudian persatuan pensiunan pada 21 Juli 2020 datang ke Jiwasraya guna

do
menanyakan bagaimana dengan dana pensiunan di Garuda., PT. Asuransi
gu

Jiwasrayamenjawab tidak ada masalah dan dana pensiun menjadi prioritas;

- Bahwa program pensiun yang didirikan oleh Garuda, dikelola oleh dana pensiun
In
A

Garuda Indonesia. Pada saat Saksi pensiun diberi opsi mau pilih asuransi mana
saja. Saksi memilih Jiwasraya dengan asumsi bahwa sesama BUMN sudah
ah

lik

berusia 100 tahunan tentunya itu akan longlast seumur hidup. Jadi, dana
pensiun yang dikelola Garuda kemudian Saksi pilih Jiwasraya sehingga
m

ub

dialihkan ke sana;

- Bahwa Saksi tidak membaca polis karena telah ditawarkan oleh dana pensiun
ka

asuransi mana saja yang menawarkan anuitas pensiun;


ep

- Bahwa sebagai peserta dana pensiun ada yang namanya peraturan dana
ah

pensiun Garuda Indonesia. Di situ ada ketentuan bahwa pada saat pensiun
R

es

nanti itu harus/wajib dialihkan ke perusahaan asuransi jiwa yang dipilih masin g -
M

masing;
ng

on

Halaman 234 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 234
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa Saksi tidak bertanya langsung, tetapi perwakilan pensiunan Garuda

a
yang datang ke Jiwasraya menanyakan bagaimana dengan dana pensiunan

si
Garuda yang dibayarkan oleh Jiwasraya;

- Bahwa pada saat perwakilan pensiunan Garuda datang ke Jiwasraya, tidak

ne
ng
terdapat topik pembahasan terkait restrukturisasi;

- Bahwa dalam risalah rapat 21 Juli 2020, program restrukturisasi Jiwasraya

do
gu
masih dikelola dan berjalan sebagaimana mestinya dan pembayaran anuitas
berkala untuk para purnabkati menjadi salah satu prioritas utama di Jiwasraya;

In
A
- Bahwa Saksi tidak menerima surat pemberitahuan restrukturisasi pada tanggal
21 Juli 2020. Saksi juga menegaskan sampai dengan sekarang tidak
ah

lik
mendapatkan surat tersebut;

- Bahwa Saksi mendapat undangan sosialisasi restrukturisasi pada tanggal 28


am

ub
Februari 2021 oleh Jiwasraya yang menjelaskan ada opsi-opsi yang harus
dipilih oleh para pensiunan. Pejabat Jiwasraya hadir di kantor dana pensiun
Garuda atas nama Agung;
ep
k

- Bahwa Saksi tidak terima surat tetapi ada presentasi bahwa pensiunan harus
ah

memilih salah satu opsi dari tiga opsi yang ditawarkan. Opsi pertama adalah
R

si
pensiunan harus top-up untuk menerima manfaat sesuai dengan yang
sekarang.Kalau tidak top-up maka opsi kedua yakni bulanannya yang kita

ne
ng

terima dipotong antara 50-78% dari yang sekarang diterima. UntukSaksi


kemudian diberitahu akan dipotong 68%. Kemudian opsi ketiga yakni pensiunan

do
gu

terima sebesar manfaat yang sekarang (masih ada eskalasi 5%) tapi hanya
untuk jangka 6 tahun 5 bulan ke depan, setelah itu tidak menerima apa-apa lagi;
In
- Bahwa Saksi tidak memilih ketiga opsi karena ada negoisasi dengan teman -
A

teman pensiunan;
ah

- Bahwa berdasarkan penjelasan Jiwasraya apabila tidak memilih opsi -opsi


lik

tersebut, maka pembayarannya ditinggal di Jiwasraya dan tidak jelas apakah


pembayarannya akan berlangsung terus atau tidak. Karena Jiwasraya sedang
m

ub

dalam kondisi yang kesulitan sehingga belum tentu Jiwasraya bisa bayar karena
aset-asetnya akan dialihkan ke IFG;
ka

ep

- Bahwa Saksi tidak mampu untuk melakukan top up senilai Rp 1,3 miliar agar
tetap mendapatkan nilai manfaat yang sama dengan sekarang;
ah

- Bahwa setelah ada pemberitahuan tersebut para pensiunan melapor ke Garuda.


es

Kemudian ada pertemuan Garuda, Jiwasraya dan ada wakil-wakil pensiunan.


M

ng

Pada pertemuan tersebut terdapat perubahan dari tiga menjadi empat opsi.
on

Opsi keempat yakni para pensiunan menerima manfaat seperti yang saat ini
Halaman 235 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 235
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tanpa adanya eskalasi 5% dengan jangka waktu diperpanjang menjadi 7 tahun

a
5 bulan. Atas tawarannya tersebut pada tanggal 30 April dan tanggal 10 Mei

si
para pensiunan sudah harus memberikan pilihan kalau tidak nanti tidak akan
dibayarkan;

ne
ng
- Bahwa Saksi telah berdiskusi dengan istrinya dan kemudian memilih opsi
keempat. Saksi menyatakan tidak punya cara lagi untuk bisa memperoleh hak

do
gu
yang diawal sesuai ketentuan undang-undang;

- Bahwa Saksi memilih opsi keempat karena diberi deadline jika pada tanggal 10

In
A
Mei tidak memilih, maka bulan Juni tidak menerima pensiun;

- Bahwa Saksi tidak mengetahui opsi-opsi yang dipilih oleh pensiunnan lainnya;
ah

lik
- Bahwa pensiunan yang terkena restrukturisasi di Garuda saja ada 2.816 (dua
ribu delapan ratus enam belas) pensiunan. Bahkan ada seorang kapten pilot
am

ub
sekarang usianya 84 tahun, beliau pernah terbang membawa pasukan di kasu s
Trikora-Dwikora, pensiunnya akan dipotong 50%. Bayangkan, seorang peju an g
pensiunnya dipotong 50% namanya Kapten Haryadi;
ep
k

- Bahwa Saksi menyatakan tidak memahami urgensi restrukturisasi;


ah

- Bahwa pada saat sosialisasi restrukturisasi polis pejabat Jiwasraya


R

si
menyampaikan Jiwasraya mengalami defisit yang jumlah sampai sekian triliun;

ne
ng

- Bahwa Saksi mengikuti rapat antara manajemen Garuda dan Jiwasraya. Pada
saat itu Saksi menanyakan apakah betul OJK memberikan persetujuan untuk
anuitas seumur hidup diubah menjadi tidak seumur hidup. Dari perwakilan

do
gu

Jiwasraya tidak menjawab. Saksi menyatakan OJK pasti terlibat karena yang
membuat aturan seumur hidup adalah undang-undang, kemudian ditindaklanjuti
In
A

dengan POJK;

- Bahwa Saksi tidak ada hambatan pembayaran manfaat, tetapi manfaat tersebu t
ah

lik

dipotong hanya sampai 7 tahun 5 bulan;

- Bahwa Saksi tidak mengetahui perhitungan mengenai premi dan bunga, Saksi
m

ub

hanya mengetahui penerimaan akhir tiap bulannya dan terdapat opsi ken aikan
5% per tahun;
ka

ep

- Bahwa setelah Saksi menerima opsi keempat pada Mei 2021, maka kenaikan
5% tersebut sudah tidak diterima sampai dengan 7 tahun 5 bulan;
ah

- Bahwa nominal yang dihasilkan Saksi pada waktu tahu n 2005 sudah lewat jau h
es

karena ada eskalasi 5%;


M

ng

- Bahwa Saksi tidak mengetahui produk-produk asuransi Jiwasraya lainnya;


on

Halaman 236 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 236
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Keterangan saksi keempat : SYAHRUL BACHARUDIN TAHIR;

a
- BahwaSaksi tidak pernah diberikan undangan secara resmi oleh Jiwasraya

si
bahwa akan melakukan restrukturisasi. Pada saat itu ada pemaparan dari pih ak
Jiwasraya yang diwakilkan oleh Sdr. Agung, namun tidak menunjukan SK

ne
ng
sebagai perwakilan direksi. Adapun pemaparan diadakan di luar jam kerja
dengan dalil demi kepentingan restrukturisasi Jiwasraya bekerja 24 jam;

do
gu
- Bahwa Saksi meminta klarifikasi kepada Jiwasraya terkait dengan materi
restrukturisasi bahwa yang direstrukturisasi adalah manajemen bukan nasabah,

In
A
tetapi Jiwasraya enggan untuk menjawabnya;

- Bahwa dalam pemaparan tersebut dijelaskan restrukturisasi adalah pemotongan


ah

lik
sepihak polis nasabah. Hal tersebut dijelaskan oleh Sdr. Agung;

- Bahwa berdasarkan penjelasan Sdr. Agung, restrukturisasi sudah menjadi


am

ub
keputusan yang mendapat persetujuan dari DPR RI, Kementerian Keuangan,
Kementerian BUMN, Kejaksaan Agung, KPK dan OJK; ep
- Saksi bersama dengan pensiunan Garuda yang lainnya kemudian meminta
k

kepada Direksi Garuda menghadirkan Direksi Jiwasraya untuk mengulang


ah

pemaparan restrukturisasi. Akhirnya pemaparan tentang restrukturisasi diulang


R

si
dengan dihadiri oleh Direktur Teknis Jiwasraya yang menyampaikan bahwa
pihak Jiwasraya siap berdialog tetapi tidak ada lagi negosiasi;

ne
ng

- Bahwa dalam pemaparan oleh Jiwasraya, pertimbangan dan penyebab harus


dilakukannya restrukturisasi adalah adanya korupsi di internal Jiwasraya;

do
gu

- Bahwa Saksi merasa dibohongi oleh pihak Jiwasraya karena pada saat ada
pertemuan dengan perwakilan DPR RI, diketahui DPR RI tidak menyetujui
In
A

restrukturisasi yang dilakukan oleh Jiwasraya. Namun pada saat pemaparan


awal Jiwasraya menyatakan bahwa program restrukturisasi ini telah disetujui
ah

oleh DPR RI;


lik

- Bahwa opsi restrukturisasi yang diberikan oleh Jiwasraya berbeda-beda;


m

ub

- Bahwa Saksi menerima surat dari Menteri BUMN pada tanggal 26 Maret 2021
yang ditujukan kepada direksi 67 BUMN berisi himbauan kepada seluruh direksi
ka

BUMN untuk membantu kelancaran restrukturisasi;


ep

- Bahwa Saksi pernah bertemu dengan perwakilan DPR RI dari fraksi PDIP yan g
ah

melibatkan OJK dan IFG Life. Pada saat itu pimpinan fraksi mengatakan pada
R

OJK yang mengakui restrukturisasi harus ada persetujuan kedua belah pihak
es
M

antara nasabah dengan Jiwasrayaserta harus menguntungkan nasabah dan


ng

sesuai dengan UU Dana Pensiun;


on

Halaman 237 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 237
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa Saksi diwajibkan untuk memilih opsi restrukturisasi, tetapi Saksi menolak

a
opsi restrukturisasi yang ditawarkan kepada nasabah karena tidak memberikan

si
dokumen terkait restrukturisasi;

Keterangan saksi kelima : SAOR MARPAUNG;

ne
ng
- BahwaSaksi awalnya bekerja sebagai marketing di Jiwasraya dengan status
non employee tahun 90-an sampai 2008. Tahun 2009-2013 promosi menjadi

do
gu
pimpinan cabang di Jawa Timur dan menjadi employee pada tahun 2011. Tahun
2013-2015 sebagai pimpinan cabang di Jakarta Pusat. Kemudian tahun 2015-

In
A
2017 sebagai Wakil Kepala Kantor Wilayah Utama Jakarta. Hingga pada 2018-
pensiun September 2021 sebagai kepala bagian di divisi worksite bagian dari
ah

direktorium ritel Kantor Pusat Jiwasraya;

lik
- Bahwa Saksi termasuk tim pelaksana program restrukturisasi khusus produk
am

ub
anuitas sejak Februari 2021 sampai dengan pensiun;

- Bahwa baru kali ini timbul permasalahan Jiwasraya dengan pemegang polis.
Diawali tahun 2018 semester kedua, sudah ada permasalahan delay payment
ep
k

(gagal bayar) terhadap nasabah khususnya di divisi bancassurance dan ritel;


ah

- Bahwa Saksi tidak mengetahui berapa banyak delay payment di bancassurance


R

si
karena tidak dari divisi tersebut karena Saksi tidak terlibat tetapi mengetahui
delay payment tersebut karena melayani nasabah divisi ritel;

ne
ng

- Bahwa Saksi mengurusi produk anuitas yang berhubungan dengan pen siunan
dan non-pensiunan yang ada di wilayah kerja khusus produk unit link;

do
gu

- Bahwa dibentuknya pelaksana restrukturisasi pada bulan Desember 2020 dan


Saksi sebagai pelaksana restrukturisasi dengan rekan kerja Sdr. Martinus,
In
A

khusus Jakarta hanya terdiri 2 orang;

- Bahwa Saksi mengetahui proses restrukturisasi polis tetapi tidak masuk dalam
ah

lik

tim, dimana sebelum restrukturisasi polis, manajemen Jiwasraya sudah


mendapatkan izin dari Pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN, DPR, dan
m

ub

OJK. Setelah mendapatkan persetujuan, Direksi Jiwasraya melakukan publikasi


melalui media cetak maupun media elektronik;
ka

- Bahwa internal Jiwasraya setingkat kepala bagian, kepala cabang tidak terlibat
ep

selama dalam proses memutuskan restrukturisasi;


ah

- Bahwa Saksi sebagai pelaksana restrukturisasi tidak pernah ditanya dan


R

berpartisipasi dalam proses memutuskan restrukturisasi, pelaksana hanya


es
M

menerima surat keputusan dari manajemen nomor sekian untuk dijalankan;


ng

on

Halaman 238 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 238
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa tidak terdapat pertanyaan atau pendapat dari pemegang polis untuk

a
mengambil keputusan final dilakukannya restrukturisasi. Pelakasana cuma

si
melakukan pembaharuan data nasabah untuk dilakukan sosialisasi kepada
pemegang polis yang sudah ada identitasnya terlebih dahulu dikirimkan melalui

ne
ng
email atau whatsapp;

- Bahwa pada saat Saksi sebelum pensiun terdapat 78% nasabah divisi anuitas

do
gu
yang menerima restrukturisasi;

- Bahwa Saksi banyak menerima keluhan dari pemegang polis terkait

In
A
restrukturisasi. Saksi hanya menyajika 2 opsi yakni setuju dan tidak setuju
restrukturisasi. Kalau setuju tandatangani form persetujuan, dan Saksi
ah

melakukan data bagi pemegang polis yang setuju dan bagi yang tidak setuju,

lik
disampaikan konsekuensi polis ditinggal di Jiwasraya tetapi, tidak bisa
menjanjikan kapan bisa dibayar, karena sangat tergantung pada aset-aset
am

ub
Jiwasraya yang laku nanti. Jadi tidak ada jaminan, kalau setuju ada jaminan
dengan migrasi ke IFG Life;
ep
k

- Bahwa Saksi pernah mendapat keluhan, maki-makian, sampai membawa-bawa


agama. Tapi Saksi tidak melakukan argumentasi apa-apa, karena paham pasti
ah

R
tidak ada orang yang mau uangnya dipotong;

si
- Bahwa pemotongan di ritel 5%. Tapi kalau di anuitas itu tidak bisa pukul rata 5%

ne
ng

karena sangat tergantung dengan jenis produk dan masa starting pensiunnya.
Jenis produk anuitas itu berbeda dan startingnya untuk membeli produk anuitas

do
juga berbeda, volume uangnya juga berbeda;
gu

- Bahwa atas keluhan yang diterima dari para pemegang polis tersebut, pihak
manajemen Jiwasraya selalu mengupayakan agar pemegang polis menerima
In
A

restrukturisasi. Dengan restrukturisasi akan melakukan penyehatan polis-polis


asuransi Jiwasraya;
ah

lik

- Bahwa pemotongan produk bancassurance yang diketahui kurang lebih 30-35%


dari nilai uang pemegang polis dan banyak pemegang polis yang mengatakan
m

ub

terpaksa menerima restrukturisasi karena tidak ada solusi dan tidak ada jaminan
kapan uangnya bisa kembali, hal tersebut sangat tergantung aset-aset yang
ka

tinggal di Jiwasraya;
ep

- Bahwa Saksi melihat pemegang polis bancassurance yang melakukan demo di


ah

depan kantor Jiwasraya di Juanda dan mengetahui hal tersebut disiarkan pada
R

es

media massa;
M

ng

- Bahwa dari divisi anuitas, kalau dari 100% baik online maupun offline, kurang
on

lebih 15% yang mengeluh kepada Saksi;

Halaman 239 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 239
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa negative cash flow yakni kewajiban perusahaan pada saat pembayaran

a
klaim-klaim jatuh tempo pada bulan berjalan tidak cukup uang. Jiwasraya

si
sebelumnya pernah mengalami negative cash flow sebelum tahun 2018 tetapi
tidak dipublikasikan;

ne
ng
- Bahwa pada saat negative cash flow sebelum tahun 2018, direktur tidak
melakukan restrukturisasi tetapi mengemban gkan pasar, mengembangkan

do
gu
produk dan juga menyokong tim pemasar sehingga kinerjanya lebih meningkat
agar perusahaan bisa positive cash flow. Pada saat itudireksi melakukan

In
eksploitasi market dengan menjual produk-produk sehingga Jiwasraya dapat
A
disebut BUMN jajaran kelas satu;
ah

- Bahwa pada negative cash flow tahun 2018 terjadi penghentian pemasaran

lik
produk bancassurance dan produk ritel;
am

ub
- Bahwa tentang cut off yang menghitung seluruh kewajiban perusahaan secara
keseluruhan baik divisi korporasi, divisi ritel, dan divisi bancassurance per 31
Desember 2020 sehingga liabilitas perusahaan dihitung semua seolah-olah
ep
k

seluruh kontrak asuransi itu diberhentikan, walaupun masa kontrak asuransi


masih ada yang berlangsung 10-20 tahun mendatang dan terkait cut off tersebut
ah

R
tidak ada diskusi dengan pemegang polis;

si
- Bahwa Saksi hanya mengetahui informasi dari manajemen bahwa IFG Life

ne
ng

nantinya yang akan melakukan kewajiban pembayaran klaim polis-polis ex-


Jiwasraya;

do
gu

- Bahwa sebelum pensiun dari Jiwasraya implementasi restrukturisasi bagi para


nasabah yang menyetujui yakni menunggu polis baru yang diterbi tkan
Jiwasraya, termasuk pencairan manfaat yang terdapat penurunan nilai;
In
A

- Bahwa Saksi pernah menjadi narasumber di salah satu acara di yutub berjudul
“Karyawan Jiwasraya Bongkar Skandal Pembusukan PT Asuransi Jiwasraya”
ah

lik

vide bukti P-76. Pada intinya isi konten video itu adalah penerangan bahwa
Jiwasraya belum pailit;
m

ub

- Bahwa tidak ada mekanisme dari Jiwasraya untuk menampung pendapat


mengenai evaluasi keputusan restrukturisasi dari pemegang polis terkait dengan
ka

ep

polis-polis yang sebenarnya belum jatuh tempo;

- Bahwa tidak ada pencarian solusi terhadap keluhan-keluhan atas restrukturisasi


ah

oleh pimpinan Jiwasraya;


es

- Bahwa terhadap nasabah anuitas yang tidak menyetujui restrukturisasi maka


M

ng

per bulannya tidak dibayar karena telah masuk system;


on

Halaman 240 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 240
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa Saksi tidak mengetahui terkait perpanjangan Tim Percepatan

a
Restrukturisasi;

si
- Bahwa Saksi mengetahui dari pengarahan manajemen bahwa tah u n 2019 ada
pembentukan Tim Percepatan Restrukturisasi;

ne
ng
- Bahwa berdasarkan pengarahan manajemen tujuan pembentukan Tim
Percepatan Restrukturisasi yakni terkait dengan kecukupan dana untuk

do
gu
mengelola dana asuransi;

- Bahwa pada saat itu pembentukan Tim Percepatan Restrukturisasi belum

In
A
disosialisasikan karena belum final dan belum mendapat persetujuan dari
pemerintah terkait restrukturisasi;
ah

lik
- Bahwa pada kuartal keempat Desember 2020 baru final dilakukan penyertaan
modal negara dan sosialisasi restrukturisasi baru dimulai secara internal dan
am

ub
eksternal. Sosialisasi oleh pelaksana restrukturisasi kepada pemegang polis
baru dilaksanakan Februari 2021; ep
- Bahwa yang dilakukan oleh Jiwasraya dalam periode 2018 sampai sebelum
k

kuartal keempat 2020 yakni sempat ada pembayaran klaim tetapi dalam
ah

kategori nilai nominal tertentu, Saksi tidak ingat angkanya tapi tahu persis ada
R

si
kategori nilai nominal yang dibayar;

- Bahwa Jiwasraya masih memiliki aset sebelum Saksi pensiun , tetapi tidak

ne
ng

berwenang menyajikan datanya;

- Bahwa Saksi menerima banyak keluhan terkait diskriminasi antara para

do
gu

pemegang polis yang menyetujui restrukturisasi dan yang tidak men yetujui.
Tetapi tidak pernah ada solusi lain dari manajemen maupun Direktur Utama;
In
A

- Bahwa Saksi memiliki SK sebagai tim pelaksana restrukturisasi. SK dari Direksi


langsung disebutkan divisi-divisinya, dalam satu SK ada beberapa kelompok
ah

lik

atau lampiran. Terkait sistem pelaporan ada yang mengontrol restrukturisasi,


jadi bertingkat pelaporannya;
m

ub

- Bahwa divisi ritel menerima manfaat 100% bagi yang menyetujui opsi
restrukturisasi;
ka

ep

- Bahwa akan terbit polis baru bagi para pemegang polis yang migrasi ke IFG
Life, tetapi pihaknya tetap antara pemegang polis dengan Jiwasraya bukan IFG
ah

Life;
R

es

- Bahwa dalam informasi tentang restrukturisasi sudah ada item pemberitahuan


M

bahwa nantinya pembayaran klaim-klaim yang akan dialihkan ke IFG Life;


ng

on

Halaman 241 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 241
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa Saksi tidak mengetahui pelaporan sosialisasi yang dilakukan oleh

a
pelaksana restrukturisasi di bancassurance;

si
- Bahwapelaporan sosialisasi telah sesuai SOP yakni adanya laporan harian dan
evaluasi termasuk dengan keluhan yang diterima dari para pemegang polis.

ne
ng
Sosialisasi yang dilakukan berupa tanya jawab dengan pemegang polis terkait
setuju atau tidak setuju restrukturisasi;

do
gu
- Bahwa terkait penyelesaian kewajiban pemegang polis yang tidak menyetujui
restrukturisasi diubah dengan perjanjian utang piutang dan menggu nakan aset

In
A
yang tidak clean and clear;

- Bahwa aset clean & clear. intinya aset clean itu yang sudah laku terjual,
ah

lik
sedangkan yang clear adalah aset yang sudah ada surat dan tidak bermasalah .
Dengan demikian, kebalikannya tidak clean berarti aset-aset yang belum laku
am

ub
terjual, dan tidak clear berarti aset-aset yang tidak ada suratnya dan masih
bermasalah;

- Bahwa pada saat sebelum gagal bayar ketika mempromosikan suatu produk
ep
k

melakukan presentasi, mengeksploitasi market baik dalam maupun luar kota,


ah

dan juga membentuk tim pemasaran. Tidak salah Jiwasraya menjanjikan kelas
R

si
tinggi karena plat merah tidak mungkin gagal bayar. Masalah yang terjadi di
Jiwasraya menjadi kesalahan dari kebijakan yang dibuat oleh BOD (board of

ne
ng

director). Apabila dalam promosi menyampaikan dilakukannya restrukturisasi,


pasti tidak akan ada yang membeli produk kita;

do
gu

Pendapat Ahli pertama : DR. W. RIAWAN TJANDRA, S.H., M.Hum.;

- Bahwa Ahli merupakan ahli hukum administrasi negara yang pada pokoknya
In
menerangkan mengenai keputusan tata usaha negara dan implementasinya;
A

- Bahwayang dimaksud dengan Keputusan Tata Usaha Negara (Beschikking)


ah

mengacu kepada definisi yang terdapat dalam UU PTUN Pasal 1 Angka 3 dan
lik

Pasal 1 Angka 9 diberikan pengertian yang sifatnya genus, yaitu penetapan


tertulis yang dikeluarkan oleh Badan/Pejabat Tata Usaha Negara berisi tindakan
m

ub

hukum Tata Usaha Negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang


berlaku yang bersifat konkret, individual, dan final yang menimbulkan akibat
ka

ep

hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata;

- Bahwasebagai perbandingan dengan Wet AROB (Wet Administratief


ah

Rechtspraak en Overheids Beschikkingen) yang di Belanda, di Belanda baik


es

dalam Wet AROB-nya maupun di dalam Algemene wet bestuursrecht (AWB)


M

ng

tidak disarankan adanya kategori final, jadi hanya konkret dan individual. Kata
on

konkret dan individual, final, itu merupakan karakteristik yang diatribusikan

Halaman 242 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 242
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dalam UU 5/1986 yang kemudian dimuat kembali di dalam Pasal 1 Angka 9 UU

a
51/2009. Ini merupakan genus karena dalam praktek administrasi

si
pemerintahan, penggunaan nama atau nomenklatur dari KTUN atau spesies-
spesies dari KTUN itu mengikuti nomenklatur yang diberikan oleh berbagai

ne
ng
formal hukum administrasi negara sektoral;

- Bahwa untuk mengkualifikasikan suatu keputusan pemerintah masuk ke dalam

do
gu
kategori Keputusan Tata Usaha Negara dalam perspektif yuridis normatif kita
harus mengikuti 5 (lima) unsur yang terdapat di dalam Pasal 1 Angka 9 UU

In
PTUN. Yang pertama, harus merupakan peraturan tertulis, yang dikeluarkan
A
oleh Badan/Pejabat Tata Usaha Negara, berisi tindakan hukum Tata Usaha
Negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dari
ah

lik
karakteristiknya harus konkret, individual, dan final, serta menimbulkan akibat
hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata. Lima unsur karakteristik ini
am

ub
bersifat kumulatif, bukan alternatif sehingga apabila memenuhi lima unsur ini
sudah masuk dalam kategori suatu penetapan tertulis; ep
- Bahwa Jika mengacu kepada Penjelasan Pasal 1 Angka 3 UU 5/1986
k

sesungguhnya yang digunakan adalah pendekatan formal. Artinya, untuk


ah

mengkualifikasikan suatu perbuatan pemerintah masuk dalam kategori


R

si
Keputusan Tata Usaha Negara tidak diharuskan memenuhi formalitas
persyaratan tertentu.Cukup asal memenuhi syarat minimal dalam kategori

ne
ng

pendekatan materil, yaitu jelas siapa yang menetapkannya, ditujukan kepada


siapa, dan hal apa yang ditetapkan di dalamnya.Terpenting memenuhi tiga

do
gu

syarat minimal yang terdapat di dalam pendekatan materil atau substantif;

- Bahwaterdapat tiga fase perkembangan dari subjek Tergugat di PTUN. Fase


In
A

pertamaoriginal intent yaitu yang terdapat di dalam Pasal 1 dan Pasal 2 UU


5/1986 yaitu semata-mata hanyalah Badan/Pejabat yang secara struktural
ah

berada dalam struktur eksekutif baik di pusat maupun di daerah;


lik

- Bahwadalam fase kedua dipengaruhi oleh doktrin yang dikemukakan oleh


intelektual hakim yang menulis buku tentang hukum acara peradilan TUN yaitu
m

ub

Alm. Bpk Indroharto yang menggunakan kualifikasi melaksanakan urusan


ka

pemerintahan yaitu apa saja dan siapa saja sepanjang melaksanakan


ep

keputusan pemerintahan. Terpenting adalah fungsi administrasi pemerintah


yang dilaksanakannya;
ah

- Bahwapada fase yang ketiga yaitu setelah lahirnya UU Administratif


es

Pemerintahan khususnya di Pasal 4 UU AP digunakan pendekatan yang multi


M

ng

ekstensif karena pengertian fungsi administrasi negara itu kemudian dilihat dari
on

4 (empat) kategori, yaitu: fungsi apa yang ada dan dilaksanakan di lingkungan

Halaman 243 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 243
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
eksekutif, fungsi apa yang dilaksanakan di lingkungan legislatif, fungsi apa yan g

a
dilaksanakan di lingkungan yudikatif, dan fungsi apa yang dilaksanakan oleh

si
badan-badan lain yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Dasar maupun
Undang-Undang;

ne
ng
- Bahwa pembagian kekuasaan kehakiman untuk menentukan siapa yang
berwenang untuk menyelesaikan sengketa-sengketa yang timbul di dalam

do
gu
kehidupan antar individu maupun antar individu dengan pemerintah. Dalam
sistem hukum kita ini menggunakan empat lingkungan kekuasaan kehakiman.

In
Ada lingkungan kekuasaan kehakiman yang diberikan kewenangan untuk
A
menyelesaikan sengketa di lingkungan peradilan perdata, kemudian peradilan
agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha negara. Adanya UU AP,
ah

lik
sekarang pada hakekatnya semua sengketa-sengketa yang terkait dengan
pelaksanaan fungsi pemerintahan diarahkan pada kewenangan Peradilan Tata
am

ub
Usaha Negara. Kedepannya memang kalau itu menyangkut dengan fungsi
administrasi pemerintahan termasuk juga perbuatan melawan hukum
pemerintah, semua akan diarahkan kepada kewenangan lembaga Peradilan
ep
k

Tata Usaha Negara;


ah

- Bahwa kewenangan dari Peradilan Tata Usaha Negara pada awalnya dulu
R

si
memang digunakan rumus Pasal 1 Angka 3 atau Pasal 1 Angka 9 ditambah
Pasal 3, kalau sekarang ada Pasal 53 KTUN fiktif positif, dikurangi Pasal 2 dan

ne
ng

Pasal 49. Pasal 2 ini merupakan pengecualian dari kompetensi dengan melihat
pada karakter Keputusan Tata Usaha Negaranya, sedangkan Pasal 49

do
gu

merupakan pengecualian dari KTUN menjadi kewenangan Peradilan TUN


ditinjau dari pertimbangan penetapannya;
In
A

- Bahwaterkait Pasal 2 ingin menempatkan Pasal 1 Angka 9 itu dalam konteks


yang tepat supaya tidak bercampur dengan kewenangan dari lembaga peradilan
ah

yang lain. Jadi sebenarnya Pasal 2 ini ingin menjaga agar kewenangan
lik

Peradilan TUN ini masih dalam koridor fungsi administrasi pemerintahan yang
menjadi objek pengujiannya dan Peradilan TUN tidak digunakan sebagai sarana
m

ub

untuk menggunakan upaya hukum lanjutan yang tentunya menjadi kewenangan


lembaga peradilan lain;
ka

ep

- Bahwalebih lanjut mencermati apakah objek sengketa itu memang sungguh


mengecualikan dari kewenangan PTUN ataukah masih berada dalam lingkup
ah

kewenangan PTUN, berdasarkan SEMA Nomor 4/2014 dan SEMA Nomor


R

es

7/2012menghendaki adanya ketelitian dan kecermatan dari Majelis Hakim untuk


M

lebih cermat menilai substansi dari suatu KTUN supaya secara teliti nanti bisa
ng

sungguh-sungguh meneliti kualifikasi dari objek sengketa itu yan g seh aru sn y a
on

Halaman 244 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 244
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
memang menjadi kewenangan Peradilan TUN atau memang termasuk yang

a
dikecualikan dalam Pasal 2 maupun Pasal 49;

si
- Bahwa pada SEMA 7/2012 diatur secara hati-hati supaya penggunaan konsep
teori melebur atau oplossing theory ini kemudian tidak overlap dengan SEMA

ne
ng
4/2014. Mengacu pada SEMA 7/2012, pada intinya suatu KTUN salah satunya
Pejabat yang menetapkan ini nanti ketika suatu keputusan telah ditetapkan lalu

do
gu
kemudian Pejabat itu berubah kebutuhannya menjadi subjek hukum perdata.
Artinya di sini ada transformasi subjek, dari semula dia subjek hukum Tata

In
Usaha Negara lalu berubah menjadi subjek hukum Perdata;
A
- Bahwalebih lanjut terdapat Peraturan Mahkamah Agung yang mengatur
ah

mengenai penyelesaian sengketa perbuatan melawan hukum dan sengketa

lik
tindakan yang memang menjadi kewenangan Peradilan TUN. Kalau kehendak
satu pihak lebih menentukan, ini masih masuk dalam lingkup kewenan gan
am

ub
Peradilan Tata Usaha Negara karena karakter unilateralnya masih kuat. Dari
doktrin hukum administrasi juga ditambahkan selain lima syarat di dalam gen u s
ep
tersebut, sifat sepihak ini tetap menjadi ciri yang penting dari sebuah Keputusan
k

Tata Usaha Negara;


ah

R
- Bahwa kualifikasi Keputusan Menteri diukur menggunakan UU 12/2011 jo UU

si
15/2019 mengenai Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Apabila

ne
ng

sebuah produk hukum sebagai peraturan maka harus mencerminkan karakter


mengaturnya. Artinya di sini harus menggun akan kalimat peraturan. Tetapi
kalau misalnya digunakan kata keputusan, maka menurut UU 12/2011 itu

do
gu

memang diarahkan menjadi sebuah beschikking. Tetapi dalam praktek


administrasi pemerintahan ada beberapa keputusan itu yang sebenarnya
In
A

ditujukan kepada umum tetapi masih menggunakan kata keputusan. Maka jika
seperti itu dalam hukum administrasi pemerintahan itu diarahkan untuk men jadi
ah

beleidsregels (peraturan kebijaksanaan);


lik

- Bahwa suatu surat yang diterbitkan melalui SK Menteri kemudian substansi


tindak lanjutnya adalah program pemerintah maka suratnya ini merupakan suatu
m

ub

beschikking;
ka

- Bahwa badan yang dibentuk melalui kewenangan Menteri dan pembentukannya


ep

itu memang menggunakan wewenang hukum publik, maka cenderung


ah

ditetapkan sebagai Badan/Pejabat Tata Usaha Negara;


R

- Bahwa dalam hukum administrasi juga ada pendapat apabila Badan/Pejabat


es
M

Tata Usaha Negara ada dua pilihan bertindak apakah menggunakan norma
ng

hukum publik maupun norma hukum privat. Jika persediaan norma hukum
on

Halaman 245 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 245
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
publik maka yang harus digunakan adalah norma hukum publik itu. Ini asas

a
frekuensi hukum publik yang dianut secara luas setelah dikemukakan oleh

si
seorang ahli hukum administrasi yang namanya Scholven. Scholven ini
mengatakan kalau ada pilihan bisa menggunakan cara hukum publik tapi juga

ne
ng
bisa cara hukum privat maka harus dipilih menggunakan cara hukum publik.
Jadi kalau Menteri membentuk suatu Badan maka pilihan ini menurut Ahli

do
gu
dengan frekuensi hukum publik,maka masuk dalam kategori Badan Tata Usah a
Negara;

In
- Bahwa setiap Badan Tata Usaha Negara yang dibentuk oleh pemerintah, maka
A
di situ sudah diberikan wewenang untuk melakukan tindakan -tindakan Tata
Usaha Negara termasuk di dalamnya untuk melaksanakan fungsi administrasi
ah

lik
pemerintahan;

- Bahwa konsep pembentukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebenarnya


am

ub
lebih dominan di situ menjalankan mission dari pemerintah ditambah lagi
kemudian ada Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 48 dan Nomor 62 Tahun
ep
2013.Dalam putusan tersebut dengan tegas mengatakan bahwa BUMN dan
k

BUMD itu merupakan kepanjangan tangan negara karena landasan


ah

konstitusionalnya adalah Pasal 33 dan landasan yuridisnya adalah UU BUMN.


R

si
Sehingga BUMN dan BUMD ini merupakan Badan Tata Usaha Negara. Adapun
pejabat-pejabat di dalam struktur jabatan di lingkungan BUMN dan BUMD juga

ne
ng

merupakan lingkungan jabatan Tata Usaha Negara yang tindakan -tindakannya


juga memiliki konsekuensi hukum administrasi negara termasuk juga dapat diu ji

do
gu

di lembaga PTUN;

- Bahwa legal basis dari BUMN ada di dalam UU BUMN. Dalam peraturan
In
A

tersebut terdapat pengaturan mengenai kewajiban BUMN melaksanakan PSO


(Public Service Obligation) pada saat-saat tertentu. Berdasarkan pada Putusan
ah

MK Nomor 48/2013 dan Putusan Mahkamah Agung lain di dalam Peradilan


lik

Tindak Pidana Korupsi maka dikatakan keuangan yang dikelola BUMN juga
merupakan lingkup keuangan negara dan keuangan yang dikelola oleh BUMD
m

ub

juga merupakan lingkup keuangan daerah. Meskipun mungkin kemudian


menggunakan tata kelola privat dari konsekuensi sebagai badan hukum PT
ka

ep

Persero tetapi keuangannya tetap keuangan negara dan masih menjalankan


fungsi Badan/Pejabat Tata Usaha Negara;
ah

- Bahwa tindakan yang dilakukan oleh Badan/Pejabat Tata Usaha Negara apabila
R

es

masuk dalam kategori tindakan hukum (rechtshandeling) bahkan juga mungkin


M

masuk ke dalam kategori rechterlijke handelingdi dalam Peraturan Mahkamah


ng

Agung yang mengatur kewenangan Peradilan Tata Usaha Negara untuk


on

Halaman 246 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 246
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
menyelesaikan sengketa tersebut. Artinya itu merupakan tindakan hukum Tata

a
Usaha Negara;

si
- Bahwadalam varian-varian tindakan hukum yang dilakukan apakah dalam
bentuk SK atau mungkin juga dalam bentuk nota atau mungkin dalam bentuk

ne
ng
surat dan lain-lain selama memenuhi kriteria Pasal 1 Angka 9 maka masuk
dalam kategori Keputusan Tata Usaha Negara dan di dalamnya mengandung

do
gu
unsur Tindakan Hukum Tata Usaha Negara;

- Bahwa istilah upaya administratif itu muncul pertama kali dalam Pasal 48 UU

In
A
5/1986 yang mengkategorikan upaya administratif atau administratief beslag
berupa keberatan dan banding administratif. Lalu selain dalam UU AP, itu diatu r
ah

lagi upaya administratif dengan dua tahapan, yaitu keberatan dan banding. kata

lik
upaya administratif itu selalu berkonotasi ini berada dalam lingkup hukum
administrasi negara dan rangkaian upaya untuk melangkah pada gugatan di
am

ub
Peradilan TUN;

- Bahwa dasar upaya administratif dibagi dalam norma administrasi umum dalam
ep
k

UU AP dan norma administrasi sektoral. Norma administrasi sektoral ini bisa


berada di lingkungan sektor-sektor yang lain, termasuk di BUMN. Ketika warga
ah

R
masyarakat yang dirugikan oleh penggunaan norma hukum administrasi

si
sektoral kemudian menempuh upaya administratif, maka di sini sebenarnya baik

ne
ng

pihak yang mengajukan upaya keberatan sampai banding dan pihak yang
dimohon upaya administratif itu sama-sama menundukkan diri pada UU PTUN
dan UU AP;

do
gu

- Bahwa tenggang waktu dalam mengajukan upaya administratif diatur batas


waktunya untuk menempuh upaya administratif. Artinya di sini penggunaan
In
A

upaya administratif yang diatur dalam Pasal 75 UU AP dan untuk keberatan di


Pasal 71 diatur paling lama 21 hari. Kemudian juga untuk upaya bandi ng
ah

lik

administratif dalam Pasal 78 paling lama 10 hari kerja untuk dapat diaju kan
upaya administratif banding;
m

ub

- Bahwa terkait erga omnes ini merupakan asas dalam asas-asas Peradilan TUN.
Asas erga omnes berasal dari Bahasa Latin sebenarnya yang artinya erga itu
ka

mengikat dan omnes itu publik/umum. Penggunaan asas erga omnes ini
ep

memang menjadi ciri dari peradilan publik yaitu Peradilan TUN dan Peradilan
ah

Konstitusi atau Mahkamah Konstitusi;


R

- Bahwa penerapan asas erga omnes ini untuk menentukan mengikatnya pu tus an
es
M

Peradilan TUN kepada subjek-subjek yang mungkin tidak ikut di dalam sengketa
ng

secara langsung. Mengingat substansi putusannya, maka subjek-subjek itu juga


on

Halaman 247 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 247
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
terkait. Jadi penentuan erga omnes itu dari substansinya bukan registrasi

a
nomornya. Karena bisa saja Pejabat itu mengeluarkan registrasi yang berbeda

si
tetapi sejauh substansinya ini ternyata sama dengan putusan maka SK tadi
terikat dan tidak boleh dikeluarkan karena terikat dengan asas erga omnes.

ne
ng
Jadinomor ini mengikuti substansi;

- Bahwa hubungan dalam nomor surat, kalau ternyata substansinya sama saat

do
gu
diajukan dan diputus oleh Peradilan TUN itu sebenarnya sudah mengikat
subjek-subjek pada nomor yang lain, meskipu n yang diajukan hanya satu saja;

In
A
- Bahwa Hal ini juga sama dengan pihak, misalnya ada pih ak yang sebenarnya
juga terkait, tetapi tidak mengajukan intervensi diputus oleh Peradilan TUN,
ah

pihak tersebut sebenarnya sudah terikat juga dengan putusan Peradilan TUN.

lik
Inilah substansi erga omnes;
am

ub
- Bahwa Erga omnes ini sebenarnya diterapkan dalam konsep pengujian materil
atau kode hukum baik itu Undang-Undang, Undang-Undang dibawahnya,
maupun KTUN supaya tidak perlu terjadi pengulangan, sekali diputus maka
ep
k

substansinya akan mengikat juga terhadap pihak yang lain yang mempunyai
keterkaitan dengan objek yang disengketakan itu. Jadi dengan demikian, kalau
ah

R
sudah diputus satu saja maka sudah mengikat juga 99 yang lain, walau pun

si
yang diajukan hanya 1 saja;

ne
ng

- Bahwa sengketa Tata Usaha Negara ini tidak sama dengan sengketa perdata
yang memang mempersoalkan hak privat. Sengketa Tata Usaha Negara itu

do
meskipun yang diuji selalu bertolak dari hak privat pihak yang dirugikan oleh
gu

suatu SK, tetapi objek sengketa ini karakternya publik. Jadi satu saja yang
diputus karena karakternya adalah publik maka akan mengikat substansi yang
In
A

sama yang berada di Keputusan-keputusan Tata Usaha Negara yang lain;

- Bahwa sumber kewenangan dari suatu penetapan KTUN merupakan h al yan g


ah

lik

dasar karena hukum administrasi merupakan studi dari wewenang


pemerintahan atau wewenang TUN. Ada 3 sumber kewenangan;
m

ub

- Bahwa Pertama kewenangan atribusi yakni kewenangan yang langsung


diberikan oleh undang-undang maupun badan perundang-undangan lain yan g
ka

dilaksanakan oleh undang-undang itu. Dalam rangka asas efektivitas dan


ep

efisiensi, untuk berjalannya pemerintahan digunakanlah kedua instru men yan g


ah

membantunya yaitu delegasi dan mandat;


R

es

- Bahwa Delegasi adalah pemberian kewenangan yang sifatnya mengalihkan


M

kewenangan dari badan/pejabat TUN yang satu (delegans) kepada delegataris,


ng

kewenangan pejabat delegans beralih sepenuhnya kepada delegataris. Dalam


on

Halaman 248 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 248
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
hukum administrasi sangat kuat pendapat yang menyatakan harus diberikan

a
kepada pejabat yang secara struktural tidak berada di bawah kewenangannya,

si
tetapi UU AP menggunakan pendekatan yang prematik artinya delegasi juga
masih dimungkinkan untuk diberikan kepada pejabat dibawahnya sepanjang

ne
ng
berdasarkan peraturan pemerintah;

- Bahwa Ketiga yakni mandat yang sebenarnya hanya bersifat penugasan.

do
gu
Misalnya jika menteri/sebuah badan membentuk tim, maka hal tersebut
sebenarnya adalah penugasan tetapi kewenangan orisinil tetap melekat kepada

In
pejabat yang memberikan mandat (mandants), mandataris melaksanakan tugas
A
untuk dan atas nama mandants. Jadi disini pertanggungjawaban internalnya
antara mandataris terhadap mandants, tetapi pertanggungjawaban
ah

lik
sekunder/eksternal tetap melekat pada mandants karena sifatnya hanyalah
penugasan saja;
am

ub
- Bahwa seorang pejabat dikualifikasikan melampaui wewenang, maka tindakan
yang dilakukan itu berada di luar tujuan dan substansi wewenang yang
ep
diberikan tetapi jika tindakan yang salah dalam menggunakan wewenang, maka
k

pejabat TUN tersebut sengaja bertindak melanggar dari kewenangan yang


ah

diberikan. Jika penyalahgunaan wewenang ada intensi untuk melanggar, t etapi


R

si
jika salah menggunakan wewenang tidak ada intensi untuk melakukan
kesalahan dalam menggunakan wewenang. Jadi yang menentukan adalah

ne
ng

intensi dari tindakan yang dilakukan tersebut;

- Bahwa Berdasarkan UU AP secara normatif, tindakan yang melampaui

do
gu

wewenang ada 3 kategori yaitu melampaui masa jabatan (batas waktu berlaku)
wewenang, melampaui batas wilayah berlakunya wewenang dan berten tan gan
In
A

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pengertian melampaui


wewenang sudah diatur dalam Pasal 18 ayat (1) UU AP;
ah

lik

- Bahwa yang dikategorikan sebagai penyalahgunaan wewenang yaitu menjadi


genus dari 3 tindakan yang lain yakni larangan melampaui wewenang, larangan
mencampuradukkan wewenang dan larangan bertindak sewenang-wenang.
m

ub

Tindakan mencampuradukkan wewenang apabila tindakannya diluar cakupan


ka

bidang atau materi wewenang yang diberikan atau bertentangan dengan tu ju an


ep

wewenang yang diberikan. Sedangkan badan/pejabat bertindak sewenang-


wenang apabila bertindak tanpa dasar kewenangan atau bertentangan dengan
ah

putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap;


R

es

- Bahwa tindakan badan/pejabat TUN yang dibatasi dengan jangka waktu tetapi
M

ng

jangka waktu tersebut tidak diperpanjang dalam perubahan SKmasuk dalam 2


on

kategori sekaligus dalam pengertian Pasal 18 UU AP. Jadi bisa masuk dalam

Halaman 249 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 249
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tindakan melampaui wewenang karena melampaui batas waktu berlakunya

a
wewenang. Tapi juga kemudian bisa dikategorikan Pasal 18 ayat 3 UU AP yakni

si
tanpa dasar kewenangan karena telah lewat waktunya;

- Bahwa Hukum administrasi mengatur untuk tindakan yang masuk dalam

ne
ng
kategori penyalahgunaan wewenang dengan 3 sub tersebut dapat memberikan
konsekuensi 3 hal secara teori, yakni batal (niteig), dapat dibatalkan

do
gu
(varnitiegbar) dan batal demi hukum;

- Bahwa dalam praktek yang linear adalah dibatalkan karena pihak yang

In
A
dirugikan mengajukan gugatan di PTUN dan PTUN yang melakukan
pembatalan. Meskipun secara teori terdapat batal dan batal demi hukum.Dalam
ah

sengketa TUN yang terjadi secara riil adalah selalu dibatalkan, yaitu ada

lik
lembaga yang membatalkan bisa pemerintah sendiri yang mencabut SK-nya
(eksekutif review) atau pengadilan TUN yang membatalkan melalui yudisial
am

ub
review dalam batasan kewenangan PTUN;

- Bahwa fungsi pemerintahan apabila dilihat dari sumber pembiayaan yang


ep
k

berasal dari keuangan negara dikatakan sebagai konsekuensi dari pemberian


kewenangan. Sumber pembiayaan ini bisa dikatakan juga menjadi penentu
ah

R
hubungan hukum antara pihak yang diberikan wewenang dengan pihak yang

si
memberikan wewenang. Contohnya Ahli sebagai dosen swasta kemudian atas

ne
ng

dasar problem Kemendikbud melakukan penelitian dengan pembiayaan dana


negara. Hubungan Ahli dengan Dikti adalah ranah hukum publik karena
mempertanggungjawabkan dana negara yang digunakan untuk sumber biaya

do
gu

riset. Adanya unsur keuangan negara menjadi penentu hubungan hukumnya.


Tetapi jika mengenai sumber kewenangan ini yang mengatur satu -satunya
In
A

adalah segi hukum administrasi negara;

- Bahwa dalam hal BUMN diwakili Jaksa Pengacara Negara (JPN) dalam
ah

lik

bersengketa menunjukkan kewenangan untuk menunjuk perwakilan dari JPN itu


hanyalah unsur public state. JPN hanya bisa mewakili yang terdapat karakter
publiknya, salah satunya BUMN dan juga tentunya sektor publik yaitu
m

ub

kementerian pusat dan di daerah terdapat jajaran pemerintah daerah. Jadi yan g
ka

menentukan hak meminta perwakilan JPN yaitu adalah karakter publiknya;


ep

- Bahwa bukan ranah corporate action tetapi jika BUMN bertindak berdasarkan
ah

Pasal 33 UUD 1945, UU BUMN dan juga peraturan -peraturan pemerintah


R

pelaksanaannya, itu memang berkedudukan sebagai badan/pejabat TUN yang


es

demikian tindakan hukum tata negaranya dapat dipersoalkan atau dapat digugat
M

ng

di PTUN;
on

Halaman 250 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 250
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa mengenai surat dilihat detil satu demi satu substansi dari surat itu.

a
Apabila terdapat pilihan menggunakan tindakan hukum publik maupun tindakan

si
hukum perdata, maka badan/pejabat TUN harus memilih menggunakan
tindakan hukum publik. Apabila terdapat surat yang diterbitkan maka dilihat dulu

ne
ng
karakter dari surat itu lebih mendekati karakter unilateral/sifat sepihak yang
meskipun tidak eksplisit dalam Pasal 1 angka 9 UU PTUN menjadi unsur KTUN,

do
gu
tetapi dalam doktrin itu menjadi salah satu ciri dari KTUN adalah karakter
unilateral. Artinya memberikan pilihan secara sepihak apakah yang
bersangkutan mengikuti pilihan-pilihan tertentu kalo tidak disediakan pilihan

In
A
yang lain atau model yang semacam ini lebih mendekati karakter unilateral;

- Bahwa karakter permintaan penawaran dalam surat tersebut sebenarnya pilihan


ah

lik
tertutup atau terbuka. Kalo pilihannya tertutup, anda pilih A atau B ini
sebenarnya tetap mengandung karakter unilateral.Pilihan penetapannya itu
am

ub
merupakan pilihan final karena sudah dikeluarkan dan ketika seseorang ini
mengikuti salah satu pilihan apakah pilhan A atau B sebenarnya pilihan itu
menentukan mengikatnya hubungan hukum. Hal tersebut bukan pilih an take it
ep
k

or leave it, karena orang tidak punya pilihan;


ah

- Bahwa mengenai tenggang waktu untuk mengajukan objek gugatan


R

si
berdasarkan Pasal 55 UU PTUN mengatur 90 hari. Tetapi 90 hari ini kemudian
akan dibantar/tidak dihitung ketika pihak-pihak mengajukan upaya administratif

ne
ng

baik berupa keberatan atau banding administratif. Penghitungan waktu 90 n an ti


akan dihitung sejak adanya/sejak diterimanya putusan dari tingkat upaya

do
gu

administratif tadi. Ada yurisprudensi yang digunakan jika terdapat pihak yang
tidak mengetahui dan telah ada SEMA yang mengaturnya, jika tidak mengetahui
sama sekali ada putusan itu, maka penghitungan 90 hari dihitung sejak pihak
In
A

yang bersangkutan mengetahui adanya SK. Jadi memang ada penghalusan


hukum karena MA mengambil perspektif dari perlindungan HAM, supaya tidak
ah

lik

hanya berkaca pada prosedur administratif tetapi juga tidak menghilangkan h ak


seseorang yang memang sungguh -sungguh tidak mengetahui adanya SK
m

ub

tersebut;

- Bahwa hukum privat itu tumbuh, berkembang dan hapusnya itu dari kesadaran
ka

ep

hukum masyarakat. Sedangkan hukum publik itu tumbuh, berkembang dan


hapusnya itu ditentukan oleh kebijakan negara. Jika dikaitkan dengan tin dakan
ah

hukum tata usaha negara, jika suatu tindakan hukum mencerminkan suatu
R

kebijakan hukum negara tertentu dalam bidang tertentu dan tujuan yang
es
M

ditentukan oleh negara, maka itu masuk dalam lingkup tindakan hukum publik.
ng

Sedangkan untuk tindakan hukum privat, tindakan tersebut didasarkan oleh


on

Halaman 251 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 251
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
norma-norma hukum perdata dan dimaksudkan untuk menimbulkan akibat di

a
bidang hukum keperdataan. Meskipun mungkin menggunakan sarana perdata

si
tetapi tujuannya publik maka memang masuk dalam lingkup tindakan hukum
publik. Jadi ini yang harus dicermati case by case dengan menganalisis

ne
ng
tindakan hukum tata usaha negaranya itu;

- Bahwa dalam hukum administrasi negara terdapat 8 cara pemerintah bertindak.

do
gu
Jadi teori ini memberikan pendekatan untuk kualifikasi antara cara dan fungsi
administrasi pemerintahan. Diantara 8 cara pemerintah bertindak tersebut salah

In
satunya dilakukan dengan pembentukan perusahaan -perusahaan
A
negara/BUMN. Pemerintah juga bisa saja bertindak melalui yayasan -yayasan
swasta. Disini pertanggungjawabannya juga melalui hukum publik, jadi suatu
ah

lik
yayasan melaksanakan kegiatan dari dana pemerintah tersebut maka dia
sebenarnya merupakan kepanjangan dari tangan negara;
am

ub
- Bahwa dalam UU BUMN bisa saja dibentuk PT Persero yang merupakan cara
bertindak pemerintah. Tetapi bagaimanapun jika kita lihat dari tujuan
ep
pembentukan BUMN dan fungsi administrasi pemerintahan yang
k

dilaksanakannya, BUMN berdasarkan putusan MK No 48 dan No 62 merupakan


ah

kepanjangan tangan negara;


R

si
- Bahwa begitu juga pemerintah menganggap asuransi sangat penting dari sisi

ne
ng

keamanan sosial yang menjadi tanggungjawab negara kesejahteraan. Maka


pemerintah membentuk BUMN yang bergerak dalam sektor asuransi. Kalo cara
bisa saja menggunakan cara hukum publik karena badan hukum

do
gu

pembentukannya menggunakan mekanisme hukum publik oleh karenanya


menjadi badan/pejabat TUN;
In
A

- Bahwa tekait Objek Sengketa yang berupa pilihan tertutup dan konsekuensi
terhadap pemegang polis yang menerima Objek Sengketa, kewenangan dari
ah

lik

Hakim PTUN tidak menilai dari pilihan -pilihan yang diberikan itu, tetapi menilai
dari karakter surat. Jadi kalo dilihat dari surat yang dimaksud tadi, kemudian
memberikan pilihan A B dan C maka dari kehendak bilateral sudah hilang.
m

ub

Persoalan terkait masyarakat yang dituju mungkin pihak pemegang polis


ka

asuransi memilih pilihan tersebut merupakan konsekuensi untuk mengikatnya


ep

hubungan hukum. Tetapi suratnya sendiri tersebut sudah final sejak dari Tim
Percepatan mengeluarkan surat tersebut karena pilihan tersebut merupakan
ah

kehendak sepihak dari pemerintah yang bersifat final;


R

es

- Bahwa Ahli ditunjuk oleh Kejaksaan Agung untuk 2 kasus di Pengadilan Tipikor
M

ng

menyelesaikan kasus di Jiwasraya. Jika berbicara mengenai kerugian,


on

sesungguhnya yang terjadi adalah kerugian negara. Kemudian apabila mun cul-

Halaman 252 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 252
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
muncul pilihan tersebut maka dalam rangka untuk menyelesaikan kerugian

a
negara tadi. Pemerintah juga sudah mengeluarkan uang yang sangat besar,

si
menggelontorkan lagi Rp 21 Triliun untuk penyelesaian kasus di Jiwasraya;

-Bahwa dalam upaya administratif, PTUN memiliki karakter yang secara diametral

ne
ng
berbeda dengan peradilan umum untuk perkara perdata yang masing-masing
memperjuangkan hak privatnya. Di PTUN jika suatu surat keputusan

do
gu
substansinya paralel dengan SK yang lain, satu saja diajukan ke PTUN itu
sudah bisa diterapkan erga omnes;

In
A
- Bahwa keberadaan mekanisme splitsing atau juga mekanisme penggabungan
perkara di dalam sistem peradilan khususnya PTUN, merupakan instrumen
ah

yang harus dipahami oleh para pihak yang terkait dengan sengketa tersebut

lik
untuk juga segera mengajukan gugatan ketika mengetahui terdapat SK yang
terkait dengan kepentingannya sedang diuji dalam PTUN;
am

ub
- Bahwa Ada pendapat dari Ahli hukum administrasi yang menyatakan
sebenarnya mekanisme intervensi sudah tidak perlu karena asas erga omnes.
ep
k

Tetapi praktek peradilan perlu untuk menghadirkan intervensi guna melen gkapi
pemeriksaan karena tugas Hakim bagaimanapun juga harus menemukan
ah

R
kebenaran materiil;

si
- Bahwa asas erga omnes ini merupakan asas yang kategorinya sulit, padahal

ne
ng

erga omnes merupakan ciri dari lembaga-lembaga dari negara peradilan


continental yang memiliki peradilan TUN. Jika saya dapat berpendapat,

do
mekanisme yang disediakan oleh sistem peradilan ini sebaiknya juga ditempu h
gu

oleh pihak-pihak yang merasa dirugikan juga dalam perkara atau mungkin tidak
setuju terhadap gugatan tersebut untuk mengajukan gugatan. Sehingga melalu i
In
A

mekanisme yang ditentukan dalam rapat permusyawaratan, ketua pengadilan


dapat menentukan apakah perkara tersebut dapat digabung atau akan dipisah
ah

lik

untuk mencegah implikasi dari putusan -putusan yang tidak memenuhi asas
kemanfaatan;
m

ub

- Bahwa Ahli menjelaskan pendapat yang mengemukakan tidak perlu intervensi


yaitu Prof. Philipus M. Hadjon merujuk pendapat Prof. Burhan. Tetapi dalam
ka

praktekterdapat kesulitan bersifat teknis jika tidak dimungkinkan adanya


ep

intervensi. Karena peradilan juga sangat berat untuk menemukan kebenaran


ah

materiil. Karena seperti perkara perdata, di PTUN sebenarnya pihak-pihak


R

mengetahui kepentingan yang terkait pada dirinya seh ingga mereka bisa saja
es

bergabung dan disetujui sebagai intervensi;


M

ng

on

Halaman 253 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 253
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa Ahli berpendapat program restrukturisasi dari produk asuransi Jiwasraya

a
sebenarnya menghantarkan perdebatan klasik antara droit dan verbechel. Apa

si
yang menentukan kewenangan PTUN itu, apakah fundamentum petendi-nya
atau objectus litis-nya. Maka dalam SEMA 4/2014, Majelis Hakim diberikan

ne
ng
kewenangan secara penuh untuk hati-hati agar tidak mudah untuk melempar
perkara ini ke perdata, karena harus dikaitkan dengan ciri objectum litis. Adanya

do
gu
diskursus antara fundamentum petendi dan objectum litis pada era perdebatan
antara verbechell dan droit menentukan aspeknya kewenangan peradilan TUN.
Dalam praktek PTUN saat ini diberikan kewenangan yang luas bahwa semua

In
A
kewenangan TUN melekat pada PTUN dan nanti juga terdapat SEMA mengenai
keperluan tersebut;
ah

lik
Pendapat Ahli Kedua : Dr. GUNAWAN WIDJAJA, S.H., M.H., M.M.;

- Bahwa Ahli merupakan ahli hukum perseroan dan hukum BUMN yang pada
am

ub
pokoknya menjelaskan tentang tindakan restrukturisasi dalam perusahaan
BUMN;
ep
k

- Bahwa restrukturisasi tidak ada dalam istilah hukum. Mengacu UU Bumn


terdapat definsi pada Pasal 1 yakni restrukturisasi umumnya berkaitan dengan
ah

R
penyehatan finansial. BUMN yang mengalami kesulitan atau sakit secara

si
finansial dapat melakukan restrukturisasi;

ne
ng

- Bahwa Restrukturisasi dapat dilakukan pada level makro dan mikro. Level
makro seperti perbankan terkait likuidasi merger dan akuisisi. Restrukturisasi

do
pada level mikro yaitu dimana BUMN yang sakit kemudian disehatkan yang
gu

umumnya dilakukan dalam bentuk Chip-in Capital yaitu penambahan modal


baru;
In
A

- Bahwa Pengaturan dengan permodalan dalam BUMNsebagaimana diatur PP


Nomor 44 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyertaan dan Penatausahaan
ah

lik

Modal Negara pada Badan Usaha Milik Negara dan Perseroan Terbatas (PP
44/2005). Pengaturan terkait merger dan akuisisi diatur dalam PP Nomor 43
m

ub

Tahun 2005 tentang Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, dan


Perubahan Bentuk Badan Hukum Bada Usaha Milik Negara (PP 43/2005),
ka

Pengaturan terkait pengurusan diatur dalam PP Nomor 45 Tahun 2005 ten tan g
ep

Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milik


ah

Negara (PP 45/2005);


R

- Bahwa Dalam UU PT berkaitan dengan penambahan modal maupun merger


es
M

dan akuisisi semua dikembalikan pada RUPS. Jika melihat pada PP 43,44, dan
ng

45 tahun 2005 tiga hal tersebut juga dikembalikan kepada RUPS. Penyertaan
on

Halaman 254 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 254
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
modal dalam PP tingkatannya lebih tinggi dari tingkat kementerian, harus

a
melalui beberapa kementerian dalam koordinasi kementerian keuangan.

si
Perbedaan BUMN dan PT adalah semua restrukturisasi dalam PT hanya
dilakukan dalam RUPS;

ne
ng
- Bahwa keputusan restrukturisasi dalam bentuk SK Menteri merupakan
koordinasi antar Kementerian BUMN, Kementrian Keuangan, dan Kementrian

do
gu
Teknis.Hasilnya akan dibuat Peraturan Pemerintah terlebih dahulu misalnya
berkaitan dengan penambahan modal, setelah PP terbit baru RUPS berjalan ;

In
A
- Bahwa tahap-tahap restrukturisasi BUMN secara khusus diatur dalam PP
43/2005, PP 44/2005 dan PP 45/2005;
ah

lik
- Bahwa mengenai restrkturisasi BUMN harus berdasarkan tata kelola dan wajib
memenuhi prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang diatur dalam
am

ub
Peraturan Menteri BUMN PER-01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011, tentan g
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance)
Pada Badan Usaha Milik Negara yang diubah dengan PER-09/MBU/2012
ep
k

tanggal 06 Juli 2012, tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Badan
Usaha Milik Negara Nomor PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola
ah

R
Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik

si
Negara. Hal tersebut sama sekali tidak boleh disimpangi, antara lain:

ne
ng

1. Transparansi, pelaksanaan restrukturisasi harus transparan;

2. Akuntabilitas, pertanggung jawaban dari sisi keuangan;

do
gu

3. Responsibility, pertanggung jawaban dari masalah hukum;

4. Independensi, tidak ada keberpihakan;


In
A

5. Fairness, tidak boleh merugikan pihak ketiga;

- Bahwa pertanggungjawaban BUMN yang mengalami kerugian/insolvensi diatu r


ah

lik

ketentuan yang sama dengan UU PT dimana yang bertanggung jawab adalah


direksi dibawah pengawasan dewan komisaris. Dalam PP yang berkaitan
m

ub

dengan BUMN, pihak yang harus bertanggungjawab apabila perusahaan


mengalami insolvensi adalah direksi dibawah pengawasan dewan komisaris.
ka

Direksi dan Komisaris harus bertanggung jawab terhadap kerugian perseroan


ep

dan pertanggung jawaban tidak dapat dialihkan kepada pemegang polis;


ah

- Bahwa likuidasi dan restrukturisasi sangat berbeda dan tidak dapat dibenarkan
R

sehingga jelas bukan penyehatan. Restrukturisasi tidak boleh merugikan


es
M

kepentingan pihak ketiga apalagi perusahaan asuransi memang diwajibkan


ng

on

Halaman 255 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 255
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
untuk memisahkan aset yang berkaitan dengan aset perusahaan asuransi

a
tersebut dan aset yang berkaitan dengan pemegang polis;

si
- Bahwa menurut UU PT dibenarkan pemegang saham untuk melakukan sesuatu
dengan mengambil alih kewajiban dari suatu perseroan. Maka berdasarkan

ne
ng
Pasal 3 ayat (2) UU PT pemegang saham tersebut kehilangan tanggung jawab
terbatasnya;

do
gu
- Bahwa pada BUMN Persero bidang asuransi terdapat 3 UU yang haru s
diperhatikan yakni UU BUMN, UU PT, UU Asuransi dan PP 43,44,45 tahun

In
A
2005 yang merujuk pada UU PT dengan kekhasan dari BUMN yang berangkat
dari sinergi Kementerian dengan dikeluarkannya PP. Menteri dimungkinkan
ah

dalam UU BUMN unutk ikut dalam kegiatan sektoral dan langsung berkaitan

lik
dengan Persero. Dalam rangka penyehatan perusahaan, pemegang saham iku t
andil dalam chip in capital penambahan modal untuk menanggulangi kerugian
am

ub
yang dialami suatu perseroan terbatas;

- Bahwa terdapat konsep restrukturisasi yang menyehatkan dan tidak merugikan


ep
k

kepentingan pihak ketiga dalam kasus penggunaan skema BLBI dimana tidak
ada kepentingan pihak ketiga yang dirugikanpada level sektoral dengan adanya
ah

R
bantuan langsung dari pemerintah. Berdasarkan UU dan PP dibentuk komite

si
penilaian kelayakan penambahan modal, merger, akuisisi dan yang lainnya;

ne
ng

- Bahwa untuk penundaan pembayaran hutang harusnya men ggunakan skema


PKPU melalui Pengadilan Niaga. Kalau tidak maka apapun yang sudah jatuh

do
tempo semua akan dianggap sebagai wanprestasi secara keperdataan ;
gu

- Bahwa pembentukan tim restrukturisasi oleh Menteri BUMN dan Kemenkeu


tidak memiliki hubungan keperdataan dengan pemegang polis, sehingga tidak
In
A

dapat dikatakan terdapat hubungan perdata dan hu bungannya tetap bersifat


public;
ah

lik

- Bahwa dilihat dari sisi dimana tim yang ditunjuk berasal dari luar BUMN maka
tidak terdapat hubungan hukum keperdataan dan menjadi wilayah hukum
m

ub

publik. Ranah perdata kembali kepada Pasal 1338 KUHPerdata atau melalui
PKPU secara bersama;
ka

ep

- Bahwa terkait polis secara perdata harus disepakati secara bersama walaupun
ada perubahan. Tidak bisa BUMN berbicara kerugian yang paling kecil, karena
ah

seharusnya yang mengatakan kerugian adalah para pemegang polis.


R

es

Sebaliknya apabila BUMN yang merugi harus dijelaskan kepada pemegang


M

polis. Prinsipnya tidak boleh merugikan pihak ketiga;


ng

on

Halaman 256 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 256
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa hak pihak ketiga tidak boleh dipotong, seperti diatur UU Perlindungan

a
Konsumen dimana tidak boleh mengalihkan tanggung jawab kepada pihak lain .

si
Apabila tidak ada negosiasi terlebih dahulu maka akan tidak berimbang dan bila
sudah terjadi kerugian maka GCG tidak dilaksanakan dengan baik. Jika hak

ne
ng
sudah tidak sesuai, jelas sudah dirugikan dari sisi GCG sudah tidak benar;

- Bahwa prinsipbusiness judgement rulemerupakan defense bagi direksi dengan

do
gu
PT agar tidak diminta pertanggung jawaban secara pribadi, tidak ada
hubungannya dengan GCG;

In
A
- Bahwa restrukturisasi bukan legal term, restrukturisasi terhadap perusahaan
yang sudah gagal bayar hanya ada tiga pilihan: pertama chip in capital, kedua
ah

privatisasi, dan ketiga merger-akuisisi. Polis adalah kewajiban yang tidak bisa

lik
dipisahkan dari aset;
am

ub
- Bahwa restrukturisasi yang menyebabkan pengalihan Polis menjadi piutang
biasa itu tidak diperbolehkan, karena polis memberikan hak preferensi dalam hal
pembubaran sehingga mendapatkan hak terlebih dahulu. Jika polis dijadikan
ep
k

piutang biasa, maka haknya sebatas konkruen tidak preferen. Hal tersebut
sudah pasti menyalahi GCG karena tidak fairness dan tidak equity. Pembayaran
ah

R
polis yang dicicil itu tidak accountable, karena polis harusnya diberikan secara

si
tunai, sehingga atas hal tersebut pemegang polis dirugikan. Lebih lanjut

ne
ng

negative confirmation dari sisi hukum sangat tidak diperbolehkan, harus ada
pilihan dimana penerimaan harus dinyatakan dengan tegas, sehingga
seharusnya negative confirmation tidak diperbolehkan dalam hal restrukturisasi;

do
gu

- Bahwa restrukturisasi dapat dilakukan secara sektoral dan perusahaan.Dalam


kasus jiwasraya berlaku ketentuan OJK karena termasuk dalam perusahaan
In
A

BUMN asuransi (aspek kecil) dibandingkan restrukturisasi sektoral perbankan


1998.Dalam POJK terkait restrukturisasi ada asset dan liability. Berkaitan
ah

lik

dengan polis yang menjadi aset adalah premi yang diterima, sedangkan liability-
nya adalah kewajiban yang harus dibayarkan. Sehingga pelaksanaan
disesuaikan dengan tanggal jatuh tempo pada polis. Apabila neraca tidak
m

ub

seimbang, OJK akan memberikan teguran untuk melakukan penyehatan.


ka

Apabila penyehatan tidak dilakukan maka berdasarkan PP, Menteri akan


ep

menyusun tim penyelesaian. Opsi yang terbaik adalah negara dalam hal ini
pemerintah melakukanchip in capital karena uang hasil tindak pidana korupsi
ah

telah dirampas dan disita oleh negara;


R

es

- Bahwachip in capital merupakan solusi karena jika suatu perusahaan dalam


M

ng

keadaan kesulitan pembayaran maka tidak memiliki uang. Sehingga cara


on

meminta uang adalah melalui pemegang saham agar menambahkan modalnya.

Halaman 257 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 257
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Polis tidak bisa direstrukturisasi yang bisa direstrukturisasai adalah aset dan

a
liabilitas. Kalau polis itu dinovasi secara keperdataan;

si
- Bahwa premi yang dibayarkan oleh pemegang polis pada saat jatuh tempo
menjadi kewajiban dari perusahaan asuransi untuk membayar.Hal tersebut

ne
ng
terdapatperhitungan pada bidang aktuaria. Polis hanya salah satu bagian dari
kewajiban, liability tidak bisa dipisahkan dengan aset;

do
gu
- Bahwa terdapat pengalaman PKPU pada perusahaan asuransi. Tindakan
restrukturisasi dilakukan secara overall semua kreditor mendapatkan perlaku an

In
A
yang sama, itulah prinsip restrukturisasi;

- Bahwa kesulitan keuangan bisa berupa likuiditas dan solvabilitas. Solvabilitas


ah

lik
perlu disehatkan dengan adanya dana yang masuk untuk merestrukturisasi.
Tapi harus clear terlebih dahulu dari mana uang masuk untuk restrukturisasi
am

ub
apakah penambahan modal atau merger dan akuisisi;

Bahwa Tergugat I dan Tergugat II di persidangan telah mengajukan 2 (dua)


orang saksi fakta bernama Among Diatmodan Bayu Darussalam, S.P., M.Si.,
ep
k

dibawah sumpah telah memberikan keterangan dan telah mengajukan 3 (tiga)


ah

orang ahli bernama Ery Arifudin S.H., M.H., Muhammad Arfan, S.E., M.M. dan Dr.
R

si
Toto Pranoto, dibawah sumpah telah memberikan pendapat yang pada pokoknya
sebagai berikut :

ne
ng

Keterangan saksi pertama : AMONG DIATMO;

- BahwaSaksi bekerja di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sejak 2006, sebagai

do
gu

Officer tingkat 3 pada bidang restrukturisasi dan bancassurance yang


berhubungan dengan pihak bank dan restrukturisasi dan tupoksi Saksi adalah
In
mengurus produk retail pada saat polis diterbitkan;
A

- Bahwa yang menjadi hak dan kewajiban dalam polis yaitu PT Asuransi
ah

Jiwasraya (Persero) berhak menerima setoran premi dan memiliki kewajiban


lik

membayar manfaat polis sesuai polis. Kewajiban nasabah adalah membayar


premi dan berhak menerima manfaat dari polis;
m

ub

- Bahwa skema banccasuranceyaitu produk penjualan asuransi melalui nasabah


ka

bank, bekerja sama dengan bank;


ep

- Bahwa perbedaan polis perorangan dengan banccasurance yaitu penawaran


ah

restrukturisasi kumpulan diberitahukan ke korporasi, namun untuk ritel


R

penawaran restrukturisasi disampaikan kepada pemegang polis;


es
M

- Bahwa data yang Saksi ketahui yakni total pemegang polis bancassurance JS
ng

Saving Plan sebanyak 54.000 polis dan yang terdampak restrukturisasi adalah
on

Halaman 258 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 258
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
17.000 polis yang gagal bayar dan tidak mengetahui penyebab gagal bayar di

a
PT Asuransi Jiwasraya (Persero);

si
- Bahwa tindakan yang dilakukan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) terhadap
nasabah yang terdampak gagal bayar yaitu dimana gagal bayar dimulai sejak 6

ne
ng
oktober 2018 ditawarkan roll over perpanjangan investasi dan jika menyetujui
dibayarkan 7% bunga pada tahun yang bersangkutan di muka;

do
gu
- Bahwa terkait surat sebagaimana dimaksud bukti TII-1 - TII-5 disampaikan pada
seluruh pemegang polis bancassurance bahwa terdapat 3 pilihan polis. Tiap

In
A
plan memiliki manfaat yang berbeda-beda yaitu:

a. Plan A 100% selama 15 tahun.


ah

lik
b. Plan B 5 tahun potongan 71% bertahap.

c. Plan C 5 tahun potongan ada pembayaran 10% dan 59 % bertahap.


am

ub
- Bahwa Saksi tidak mengetahui ppsi restrukturisasi ditentukan/diputuskan
darimana, kemudian terkait dengan negative confirmation adalah apabila tidak
ep
merespon dianggap setuju dengan memilih plan A dan ada sebanyak 240 polis
k

negative confirmation per 31 Juli 2021;


ah

R
- Bahwa proses yang dilakukan dalam restrukturisasi dengan batas waktu hingga

si
November 2020, kemudian seluruh polis yang masih memiliki nilai tunai akan

ne
ng

dikirimkan surat. Laporan perkembangan restrukturisasi polis per bulan dan


sesuai permintaan;

do
- Bahwa Saksi tidak mengerti mengenai kesulitan keuangan PT Asuransi
gu

Jiwasraya (Persero) sejak 2008 termasuk solvabilitas Jiwasraya yang dibawah


120% dan hampir dipailitkan;
In
A

- Bahwa produk yang ditawarkan oleh PT Asuransi Jiwasraya (Persero) ada


tabungan pendidikan dan pure protection, terkait dengan produk bancasu rance
ah

lik

dimulai pada tahun 2009;

- Bahwa Saksi tidak mengetahui pencetus ide bancassurance pada tahun 2009;
m

ub

- Bahwa Saksi tidak mengetahui pengawasan internal untuk bancassurance yang


ka

berkaitan dengan proses perputaran uang;


ep

- Bahwa Saksi tidak mengetahui pada 2013 Bapepam LK memberikan teguran


ah

pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero);


R

- Bahwa Saksi hanya merasakan bahwa perusahaan sedang tidak baik-baik saja;
es
M

- Bahwa Saksi tidak mengetahui mengenai kasus tindak pidana korupsi yang
ng

terjadi pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero);


on

Halaman 259 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 259
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa akhir 2020 ada sosialisasi pengkinian data nasabah untuk melakukan

a
pengiriman informasi restrukturisasi, sosialisasi yang disampaikan tidak paham

si
secara detil. Namun ada tindakan melakukan koordinasi dengan bank atau
pemasar terkait restrukturisasi dan mayoritas dilakukan melalui Zoom;

ne
ng
- Bahwa Saksi tidak mengetahui dasar hukum pembuatan restrukturisasi.
Restrukturisasi tidak terdapat dalam syarat-syarat polis, Saksi hanya mendapat

do
gu
format surat restrukturisasi yang didapat dari kepala divisi bancassurance;

- Bahwa Saksi hanya mengetahui mengenai restrukturisasi polis, restrukturisasi

In
A
polis dibentuk karena alasan gagal bayar yang tidak diketahui penyebab gagal
bayarnya;
ah

lik
- Bahwa Saksi menyatakan pernah diperiksa terkait permasalahan gagal bayar
oleh BPK OJK ataupun Kejaksaan;
am

ub
- Bahwa tidak ada perubahan syarat syarat umum polis terkait dengan
restrukturisasi; ep
- Bahwa Saksi tidak mengetahui ada payung hukum ataupun ketentuan
k

mengenai perubahan sepihak polis asuransi;


ah

- Bahwa Saksi kurang mengetahui dasar pencantuman nama Tim Restrukturisasi,


R

si
tetapi hanya mengetahui tim restrukturisasi dari informasi saja;

ne
ng

Keterangan saksi kedua : BAYU DARUSSALAM, S.P.;

- BahwaSaksi bekerja di OJK sejak tahun 2013. Saksi saat ini menjabat sebagai

do
Kabag Pengawasan Asuransi di OJK sejak tahun 2020;
gu

- Bahwa kepada Saksi diperlihatkan Surat OJK Nomor S-449/NB.2/2020 tanggal


22 Oktober 2020 perihal Tanggapan Atas Rencana Penyehatan Keuangan PT
In
A

Asuransi Jiwasraya (Persero) vide bukti T.I – 53;


ah

- Bahwa Saksi menyatakan mengetahui dan membuat bukti T.I-53. Surat tersebut
lik

pada intinya terkait dengan tanggapan OJK atas RPK (Rencana Penyehatan
Keuangan) yang disampaikan oleh Jiwasraya;
m

ub

- Bahwa Saksi mengetahui persis proses penerbitan bukti T.I-53, dimana


ka

sebelum penerbitan bukti T.I-53, terdapat surat dari Jiwasraya terkait rencana
ep

program restrukturisasi, intinya dalam bukti T.I-53 terdapat beberapa hal


sehubungan dengan RPK yang disampaikan, dari OJK ada persetujuan dan
ah

beberapa hal yang menjadi concern;


es

- Bahwa tindakan OJK terhadap perusahaan yang mengalami insolvabilitas yakn i


M

ng

pertama melakukan semacam law inforcement kepada PT. Asuransi Jiwasraya.


on

Halaman 260 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 260
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Kemudian pada intinya meminta perusahaan -perusahaan tersebut untuk

a
menyampaikan langkah-langkah yang dibutukan untuk melakukan penyehatan;

si
- Bahwa Saksi tidak bisa memberikan keterangan berapa banyak perusahaan
asuransi yang mengalami insolvabilitas;

ne
ng
- Bahwa tingkat solvabilitas PT. Asuransi Jiwasraya memang secara ketentuan
peraturan perundang-undangan tidak memenuhi ketentuan solvabilitas umum

do
gu
yang dipersyaratkan yakni 120% itu tidak terpenuhi. Angka tepatnya
insolvabilitas Tergugat II berdasarkan laporan audit tahun 2019 yaitu sekitar -

In
A
1800%;

- Bahwa sehubungan dengan perusahaan asuransi yang insolvensi, kemudian


ah

lik
ada yang menyampaikan RPK. Setelah Saksi menerima RPK, dilakukan analisis
mengenai RPK tersebut dari dua aspek. Pertama dari aspek administratifnya
am

ub
dan kedua dari aspek substansinya. Setelah melakukan analisis, kemudian juga
biasanya dilakukan pendalaman, diskusi dengan pihak perusahaan, dan pada
saat diskusi tersebut berkembang beberapa informasi baru yang dalam hal
ep
k

dirasa perlu ada tambahan atau perbaikan sehubungan dengan RPK., maka
Saksi akan meminta perusahaan asuransi tersebut untuk menyampaikannya;
ah

si
- Bahwa dasar RPK sebenarnya diatur di POJK 71/2016. Yang pertama, dari sisi
administratif bahwa RPK itu tentunya harus ditandatangani oleh seluruh Direksi

ne
ng

dan Komisaris. Yang kedua, dalam hal bidang RPK ada rencana penyetoran
modal maka dilengkapi dengan dokumen RUPS dari perusahaan tersebu t. Dari

do
aspek substansinya tersebut, ada beberapa hal yang kemudian diperkenankan
gu

di dalam perusahaan asuransi untuk menyampaikan RPK yakni perusahaan


tersebut berniat untuk melakukan restrukturisasi aset dan liabilitasnya atau ada
In
A

rancangan untuk meningkatkan preminya serta ada rencana penaikan


portofolionya atau ada rencana peleburan atau beberapa tindakan lain yang
ah

lik

diperlukan;

- Bahwa Saksi mengetahui RPK yang diajukan oleh PT. Asuransi Jiwasraya.
m

ub

Adapun opsi-opsi dan skema yang ada dalam Objek Sengketa benar tercantum
dalam RPK tersebut
ka

- Bahwa tidak ada perbedaan pengawasan yang dilakukan oleh OJK terhadap
ep

perusahaan asuransi yang berbentuk swasta atau BUMN;


ah

- Bahwa dalam laporan perkembangan RPK, perusahaan juga diwajibkan untuk


R

es

menyampaikan laporan. Berdasarkan laporan yang disampaikan tersebut dilihat


M

bagaimana perkembangan pelaksanaan RPK-nya. Misalkan ada beberapa hal


ng

yang progresnya sedikit lambat atau kendala lainnya, diminta informasi kepada
on

Halaman 261 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 261
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
perusahaan yang bersangkutan. Setiap bulan OJK melakukan diskusi dengan

a
Jiwasraya untuk memantau pelaksanaan RPK-nya;

si
- Bahwa PT. Asuransi Jiwasraya sudah melalui seluruh proses RPK yang tadi
sudah dijelaskan;

ne
ng
- Bahwa RPK PT. Asuransi Jiwasraya yang terakhir disampaikan, ada beberapa
hal yang diminta untuk diberikan penjelasan lebih lanjut terkait restrukturisasi

do
gu
polis ada beberapa hal yang diminta untuk didalami lagi;

- Bahwa RPK PT. Asuransi Jiwasraya adalah RPK perbaikan yang keempat.

In
A
Saksi tidak mengetahui RPK yang kesatu – ketiga karena belum menduduki
jabatan saat ini
ah

lik
- Bahwa dalam POJK 71/2016 sudah ditentukan apabila suatu perusahaan
asuransi merasa target-target dalam RPK tidak tercapai khususnya dalam
am

ub
mengatasi solvabilitasnya, maka perusahaan tersebut diperkenankan untuk
menyampaikan perbaikan dari RPK-nya; ep
- Bahwa Saksi tidak bisa memberikan keterangan terkait perusahaan selain
k

Tergugat II yang mengalami insolvensi kemudian melakukan restrukturisasi aset


ah

atau liabilitas
R

si
- Bahwa nomenklatur bukti T.I-53 bukan disetujui oleh OJK, tetapi pernyataan
tidak keberatan dari OJK terhadap RPK. Yang kedua kemudian OJK

ne
ng

memberikan persetujuan terhadap pemegang polis yang tidak menyetujui


restrukturisasi dan kemudian tidak dialihkan kepada perusahaan yang baru

do
gu

maka akan tetap stay di Jiwasraya. Itu clear disebutkan di dalam RPK-nya;

- Bahwa terkait RPK yang disampaikan oleh Jiwasraya itu seingat Saksi ada
In
A

beberapa hal yang menjadi concern atau catatan dari OJK. Salah satunya
adalah terkait dengan eksistensi Jiwasraya setelah proses restrukturisasi
ah

ataupun pengalihan portofolio itu dilakukan. Di dalam RPK yang disampaikan


lik

oleh Jiwasraya disebutkan bahwa untuk pemegang polis yang kemudian ti dak
menyetujui restrukturisasi termasuk juga tidak dialihkan, maka akan stay di
m

ub

Jiwasraya dengan nilai aset-aset yang unclean and unclear. Memang di-state
seperti itu. Kemudian Jiwasraya akan mengembalikan izin atau dicabut izinnya
ka

ep

oleh OJK dan tidak akan beroperasi lagi sebagai perusahaan asuransi;

- Bahwaconcern yakni catatan OJK terkait dengan beberapa hal yang harus
ah

dipastikan oleh Jiwasraya. Misalnya dengan eksistensi Jiwasraya, apa yang


es

akan dilakukan oleh Jiwasraya setelah ini berjalan. Artinya, dalam hal ada yan g
M

ng

tertinggal ataupun tidak tertinggal, Jiwasraya harus menentukan posisinya ke


on

Halaman 262 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 262
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
depannya seperti apa. Memang posisinya Jiwasraya tidak akan lagi menjadi

a
perusahaan asuransi;

si
- Bahwa OJK telah mempertimbangkan perlindungan hukum terhadap pemegan g
polis;

ne
ng
- Bahwa Saksi tidak bisa menjelaskan perbedaan RPK Jiwasraya yang dulu
dengan yang sekarang;

do
gu
- Bahwa secara detail tidak mempertimbangkan bahwa prinsip good corporate
governance sudah menyimpang, tetapi hanya secara umum;

In
A
- Bahwa terkait dengan perlindungan konsumen ada beberapa aspek. Dilihat
penyelesaiannya secara global seperti apa, termasuk juga dengan nasib
ah

lik
pemegang polisnya. Di dalam RPK sudah terdapat langkah -langkah yan g akan
dilakukan oleh Jiwasraya. Misalkan tidak ada RPK tersebut, OJK justru melihat
am

ub
nasib pemegang polis malah akan lebih tidak menentu;

- Bahwa proses pengalihan portofolio Jiwasraya ini sudah dilakukan. Jiwasraya


ep
akan berhenti menjadi perusahaan asuransi dan ditinggal yakni yang tidak
k

menyetujui untuk ikut restrukturisasi ataupun pengalihan. Jadi harus melihat


ah

Jiwasraya ini secara besar, dalam artian tidak bisa melihat satu -dua orang saja
R

si
tetapi melihat semuanya bagaimana ini bisa diselamatkan;

- Bahwa Saksi tidak menjawab kriteria pengawasan yang dilakukan OJK kepada

ne
ng

Jiwasraya sebelum Juni 2020;

- Bahwa kriteria pengawasan OJK terhadap perusahaan asuransi yakni dari

do
gu

tingkat kesehatannya salah satunya. Tingkat solvabilitas itu harus memenuhi


100% atau di atas 120% untuk ketentuan internalnya;
In
A

- Bahwa per Juni 2020, PT. Asuransi Jiwasraya insolven karena aset yang dimiliki
oleh Jiwasraya saat ini tidak akan mencukupi untuk meng-cover semua
ah

lik

liabilitasnya;

- Bahwa Saksi tidak menjawab penyebab insolvensi sebelum Juni 2020;


m

ub

- Bahwa bentuk konkrit dari perlindungan kepada nasabah dalam kondisi


Jiwasraya melakukan RPK yakni memastikan pembayaran kewajibannya
ka

ep

kepada pemegang polis bisa dilaksanakan;

- Bahwa pemegang polis tidak diberitahu oleh OJK ketika Jiwasraya


ah

menyampaikan RPK;
es

- Bahwa Saksi menyatakan menerima keberatan dari pemegang polis dengan


M

ng

RPK yang dilakukan Jiwasraya tetapi tidak menjawab apa tindakan yang
on

dilakukan OJK;

Halaman 263 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 263
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa adanya perbedaan perlakuan yang diberikan OJK kepada pemegang

a
polis yang tidak ikut restrukturisasi dengan dilakukan pembayaran utang-piutang

si
dengan aset yang unclear dan unclean berdasarkan dalam RPK dan diberikan
surat pernyataan tidak keberatan oleh OJK;

ne
ng
- Bahwa harus ada persetujuan dari pemegang polis terkait dengan
restrukturisasi yang dilakukan oleh Jiwasraya sebagai syarat keluarnya surat

do
gu
pernyataan tidak keberatan OJK;

- Bahwa dilakukan pembahasan di OJK terkait dengan opsi restrukturisasinya

In
A
seperti apa, kemudian mengetahui masing-masing segmen itu apa yang akan
dilakukan untuk normalisasi mengenai penyehatan ke depannya, termasuk ju ga
ah

terkait dengan proses yang akan dilakukan akan seperti apa;

lik
- Bahwa Saksi tidak ingat pembahasan mengenai surat dari BPKN dan lembaga
am

ub
negara lain terkait perlindungan konsumen ;

- Bahwa berdasarkan sepengetahuan Saksi, IFG belum terbentuk dan


memperoleh izin usaha. IFG Life memang disebutkan, hanya saja perizinan
ep
k

OJK terhadap IFG Life itu baru muncul entah di akhir 2020 atau di awal 2021
ah

sebagai perusahaan baru;


R

si
- Bahwa terkait IFG Life pada saat itu memang disebutkan namanya newco, yang
artinya itu suatu perusahaan yang pada saat itu belum keluar nama tetapi

ne
ng

memang sudah disiapkan untuk dijadikan suatu perusahaan baru guna


menerima pengalihan hasil restrukturisasi dan portofolionya dari Jiwasraya.

do
gu

Kemudian muncul yang namanya IFG Life, perizinannya pada saat itu mu n gkin
sudah ada, tapi seingat Saksi secara izin badan ada tetapi juga harus ada
legalitas dari OJK terkait dengan izin usahanya;
In
A

- Bahwa Saksi menyatakan tidak clear dengan alasan disetujuinya IFG Life
padahal belum ada track record-nya dan belum ada izin asuransinya kemu dian
ah

lik

dipercayakan untuk menyelesaikan pengalihan hasil restrukturisasi dan


portofolionya dari Jiwasraya;
m

ub

- Bahwa tiap tanggal 15 setiap bulan ada laporan pelaksanaan penyehatan yan g
disampaikan oleh Jiwasraya sesuai dengan perkembangan RPK-nya. Termasuk
ka

ep

laporan dikeluarkannya Objek Sengketa tetapi Saksi tidak ingat tiap-tiap nama
pemegang polisnya;
ah

- Bahwa ada laporan dari Jiwasraya terkait dengan konsumen yang tidak setuju
es

restrukturisasi. OJK menanyakan treatment yang akan dilakukan selanjutnya.


M

ng

Oleh Jiwasraya akan dicoba dilakukan nego lagi atau posisinya tetap menjadi
on

polis yang tetap tinggal di Jiwasraya;

Halaman 264 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 264
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa Saksi menyatakan tidak tahu persis sebelum 2020 apakah OJK

a
menerima RPK atau tidak;

si
Pendapat Ahli Pertama : ERY ARIFUDIN S.H., M.H.;

ne
ng
- Bahwa Ahli merupakan ahli hukum asuransi yang pada pokoknya menerangkan
mengenai hukum perjanjian asuransi;

do
- Bahwa konsepsi hubungan hukum antara perusahaan asuransi dan pemegan g
gu
polis didasari dari adanya perjanjian karena kata pertama yang digunakan untuk
mendefinisikan asuransi adalah perjanjian;

In
A
- Bahwaperusahaan asuransi yang berbentuk BUMN dan berbentuk Persero
tunduk pada Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik
ah

lik
Negara, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian, dan
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;
am

ub
- Bahwa perusahaan asuransi yang dinyatakan tidak sehat sesuai dengan POJK
tentang penyehatan perusahaan asuransi harus melakukan langkah upaya
penyehatan perusahaan asuransi;
ep
k

- Bahwa terminasi polis asuransi jiwa tergantung pada kesepakatan para pihak
ah

karena sumber perikatan polis yang paling utama adalah perjanjian;


R

si
- Bahwa pihak yang berwenang memutuskan terminasi polis adalah kedua belah

ne
ng

pihak yang membuat perjanjian atau undang-undang yang mengatur tentang


batalnya suatu perjanjian;

do
- Bahwa prinsip iktikad baik pada asuransi secara mendasar adalah asas dalam
gu

perjanjian;

- Bahwa sudah sejak lama adanya benturan pendapat antara ahli hukum publik
In
A

dan ahli hukum bisnis;


ah

- Bahwa BUMN bukan merupakan Pejabat TUN karena pengangkatan Direksi


lik

pada Perum memakai SK Menteri, sedangkan pengangkatan Direksi pada


Persero melalui Keputusan RUPS;
m

ub

- Bahwa konsep hukum ganti kerugian bagi perusahaan asuransi harus sesuai
ka

dengan perjanjian dalam akta yang disebut polis;


ep

- Bahwa kewajiban ganti kerugian berupa kerugian yang diderita, kerusakan yang
ah

diperoleh dari objek asuransi, biaya-biaya yang timbul dalam pengeluaran objek
R

asuransi, keuntungan yang diharapkan yang menjadi bagian yang


es

diperhitungkan oleh asuransi, dan pihak ketiga menggugat akibat dari


M

ng

pengelolaan objek asuransi, merupakan risiko-risiko yang harus ditanggung oleh


on

perusahaan asuransi;

Halaman 265 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 265
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa semua perusahaan asuransi di Indonesia jika berkaitan dengan

a
penyehatan perusahaan harus merujuk pada POJK 71/2016;

si
- Bahwa ukuran suatu perusahaan asuransi sehat atau tidak, yaitu ukuran
solvabilitas dengan indeks minimal 100% sehingga internal perusahaan harus

ne
ng
menargetkan 120%, cadangan teknik, kecukupan investasi, dan equity;

- Bahwa restrukturisasi polis harus berdasarkan kesepakatan antara perusah aan

do
gu
asuransi dan pemegang polis karena polis merupakan akta;

- Bahwa restrukturisasi merupakan penawaran karena ada pilihan, yaitu setuju

In
A
atau tidak setuju ikut restrukturisasi;

- Bahwa berdasarkan POJK 71/2016 tidak diatur bahwa perusahaan asuransi


ah

lik
yang sedang melakukan proses penyehatan keuangan harus melakukan
penghentian operasional perusahaan;
am

ub
- Bahwa tidak ada batas waktu dalam memperbaiki solvabilitas karena sangat
bergantung pada objek dan tidak diatur di dalam POJK 71/2016;
ep
- Bahwa boleh atau tidaknya suatu produk asuransi didaftarkan itu tergantung
k

pada kegiatan usaha dalam bidang perasuransian, sedangkan gagal atau


ah

berhasilnya suatu produk asuransi dapat dilihat dari hasil pengelolaan terh adap
R

si
hak yang diterima perusahaan, yaitu premi, apakah perusahaan tersebut
mampu melipatgandakan premi itu sehingga mampu membayar klaim bahkan

ne
ng

menjadi keuntungan perusahaan atau tidak;

- Bahwa Rencana Penyehatan Keuangan yang bertanggung jawab memu tu skan

do
gu

adalah Direksi;

- Bahwa yang berhak membentuk Tim Percepatan Restrukturisasi adalah Direksi;


In
A

- Bahwa Tim yang dibentuk oleh Direksi dasar kewenangannya sah, tetapi Tim
yang dibentuk oleh orang lain (bukan Direksi) berarti ikut campur dalam
ah

lik

keputusan hubungan antara penanggung dengan tertanggung;

- Bahwa dalam suatu perjanjian apabila hendak dilakukan suatu perubahan maka
m

ub

harus berdasarkan kesepakatan, tidak boleh dipaksa untuk mengubah;


ka

- Bahwacut off sepihak dalam suatu perjanjian harus dilihat alasan dilakukannya
ep

cut off apakah menyangkut kepentingan umum atau tidak;


ah

- Bahwa BUMN Persero harus mematuhi prinip-prinsip GCG, baik yang diatur
R

dalam UU PT maupun PERMEN Nomor 11 Tahun 2011;


es
M

ng

on

Halaman 266 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 266
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa Putusan MK terhadap kasus Tipikor Jiwasraya memiliki arti bahwa u an g

a
yang ada di dalam Persero (BUMN) dianggap sebagai keuangan negara, tetapi

si
pengelolaannya gaya PT;

- Bahwa pasal yang mengatur mengenai restrukturisasi polis tidak ada di dalam

ne
ng
POJK karena dasarnya adanya di dalam perjanjian polis;

- Bahwa restrukturisasi polis pada dasarnya adalah revisi perjanjian polis;

do
gu
- Bahwa dalam rangka penyehatan keuangan prinsip dasarnya adalah iktikad
baik jangan sampai merugikan pihak lain;

In
A
- Bahwa dalam proses penyehatan perusahaan banyak perusahaan asuransi
yang tidak berkembang tetapi malah semakin terpuruk;
ah

lik
Pendapat Ahli Kedua: MUHAMMAD ARFAN, S.E., M.M.;

- Bahwa kesehatan keuangan perusahaan asuransi diatur di dalam POJK


am

ub
71/2016. Di dalam POJK tersebut terdapat beberapa hal pengaturan tingkat
kesehatan keuangan yaitu yang pertama tingkat solvabilitas, yang kedua
ep
cadangan teknis, ketiga dana jaminan, keempat ekuitas;
k
ah

- Bahwatingkat solvabilitas adalah selisih antara aset yang diperkenankan


R
dengan liabilitas dari perusahaan asuransi;

si
- Bahwa dalam POJK 71/2016 diatur tingkat solvabilitas minimum suatu

ne
ng

perusahaan asuransi itu adalah sebesar 100% dari modal minimum berbasis
risiko. Selain itu diatur pula tingkat solvabilitas internal perusahaan adalah 120%

do
dari modal minimum perusahaan;
gu

- Bahwa dalam POJK 71/2016 perusahaan harus menentukan solvabilitas


berdasarkan profit risiko dari perusahaan dan estimasinya berdasarkan
In
A

karakteristik perusahaan. Apabila OJK menganggap bahwa suatu perusahaan


tingkat solvabilitas 120% tidak mencerminkan profit risiko dari perusahaan,
ah

lik

maka OJK bisa meminta target tingkat solvabilitas internal ini lebih dari 120%;

- Bahwa keadaan insolven berarti perusahaan tidak memenuhi tingkat solvabilitas


m

ub

internal yaitu 120%. Salah satu penyebabnya adalah jumlah aset tingkat
solvabiltasnya itu rendah daripada modal minimum berbasis risiko. Jadi
ka

ep

perhitungannya tingkat solvabilitas yaitu antara aset yang diperkenankan


dikurangi dengan liabilitas dibagi dengan modal minimum berbasis risiko.
ah

Sehinga terdapat nilai solvabilitas dalam bentuk persentase;


R

es

- Bahwa saat OJK menilai solvabilitas perusahaan dibawah 120%, maka ada
M

kewajiban perusahaan untuk menyampaikan rencana penyehatan keuangan


ng

kepada OJK dan larangan perusahaan untuk membagi dividen;


on

Halaman 267 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 267
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa solvabilitas dapat terlihat dari laporan keuangan;

a
- Bahwa aset dalam tingkat solvabilitas adalah aset yang diperkenankan dibagi

si
liabilitas. Aset yang diperkenankan berasal dari investasi dan non -investasi.
Investasi tersebutdiantaranya adalah deposito, surat berharga, obligasi, SBN,

ne
ng
repo, penyertaan langsung, hipotik, emas murni. Aset yang ada di laporan
keuangan akan dinilai lagi berdasarkan persyaratan kualitatif dan kuantitatif,

do
gu
maka jadilah aset yang diperkenankan;

- Bahwa berkaitan dengan liabilitas adalah liabilitas yang ada berdasarkan

In
A
peraturan perundang-undangan. Contohnya yaitu liabilitas terdiri dari hutang-
hutang dan cadangan teknis. Hutang terdiri dari utang klaim asuransi, hutang-
ah

piutang sehat, hutang pajak, beban -beban yang harus dibayar. Selanjutnya ada

lik
cadangan teknis masuk ke dalam liabilitas terdiri dari cadangan premi yang
bukan merupakan pendapatan, cadangan klaim, cadangan pailit, dan cadangan
am

ub
risiko bencana;

- Bahwa berdasarkan POJK, perusahaan asuransi minimum titik koordinatnya


ep
k

adalah 100%. Ketika di bawah 100% maka akan dikenakan sanksi plus rencana
penyehatan keuangan. Jadiketika target solvabilitas internal perusahaan
ah

R
asuransi dibawah 120% tapi masih di atas 100% maka tidak dikenakan sanksi

si
tetapi ada kewajiban penyampaian rencana penyehatan keuangan;

ne
ng

- Bahwa apabila perusahaan asuransi tidak mencapai tingkat solvabilitas


minimum 100% itu dikenakan sanksi administratif dan sanksi tambahan, san ksi

do
adminitratif itu terdiri dari surat peringatan, pembatasan kegiatan usaha baik
gu

sebagian atau seluruh kegiatan usaha, yang ketiga pencabutan izin usaha,
sedangkan Sanksi tambahan yaitu melarang perusahaan asuransi untuk
In
A

memasarkan suatu produk tertentu, kedua melakukan proper test kembali


direksi, pengendali, dan dewan komisaris; ketiga adalah melarang perusahaan
ah

lik

asuransi yang dimaksud menjadi pemegang saham, pengendali dari


perusahaan perasuransian. Jadi perusahaan asuransi itu tidak dapat menjadi
pemegang sahamnya, kemudian sanksi yang berikut adalah melarang
m

ub

pengendali, direksi, dewan komisaris, untuk menjadi dewan komisaris di


ka

perusahaan asuransi yang lain;


ep

- Bahwa angka 100% dan 120% itu adalah langkah yang diberikan OJK sebagai
ah

bumper perusahaan supaya tidak mencapai batas atau mentok di solvabilitas


R

minimum, karena kalau sudah mencapai batas tingkat solvabilitas minimum


es

yang 100% maka akan kena sanksi;


M

ng

on

Halaman 268 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 268
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa apabila perusahaan asuransi tingkat solvabilitas internalnya tidak

a
mencapai 120%, maka perusahaan wajib menyampaikan rencana penyehatan

si
keuangan ke OJK paling lambat 1 bulan sejak diketahuinya itu. Rencana
penyehatan keuangan berisi mengenai langkah-langkah penyehatan yang

ne
ng
dilakukan oleh perusahaan berikut jangka waktu yang diperlukan perusahaan
untuk mengatasi permasalahan;

do
gu
- Bahwa Langkah-langkah penyehatan harus berisi accent claim yang diatur
POJK. Pertama, restrukturisasi aset dan liabilitas; kedua penambahan modal

In
disetor; ketiga penggabungan badan usaha; keempat peningkatan tarif premi.
A
Apabila OJK menilai langkah -langkah yang dimaksud tidak dapat mengatasi
permasalahan, maka perusahaan asuransi wajib menyesuaikan RPK-nya dalam
ah

lik
jangka waktu 1 bulan. Apabila OJK menilai perusahaan sudah dapat memenu h i
langkah-langkah penyehatan keuangan, maka OJK menyampaikan tidak
am

ub
keberatan atas langkah-langkah yang dilakukan oleh perusahaan;

- Bahwa kriteria-kriteria RPK tidak diatur secara khusus. Akan tetapi


ep
memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada di dalam perusahaan
k

- Bahwa jangka waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk meningkatkan


ah

R
solvabilitas internalnya akan dikembalikan kepada perusahaannya dan OJK

si
akan melihat apakah jangka waktu dan langkah-langkah tersebut dapat

ne
ng

mengatasi permasalahan perusahaan;

- Bahwa peraturan OJK tidak membedakan restrukturisasi berdasarkan pemilik

do
perusahaanantara pemegang saham swasta dan pemegang saham BUMN;
gu

- Bahwa berkaitan dengan pelaporan RPK yang OJK sudah menyatakan tidak
keberatan, maka perusahaan wajib menyampaikan laporan pelaksanaan dari
In
A

RPK yang dimaksud setiap bulan sampai tanggal 15 bulan berikutnya. Laporan
pelaksanaan itu berisi laporan keuangan bulanan dengan menggunakan format
ah

lik

laporan keuangan bulan. Kedua pelaporan realisasi pelaksanaannya, berisi


mengenai hal-hal apa saja yang sudah dilakukan oleh perusahaan yang telah
m

ub

mencapai target dan hal-hal yang belum dilakukan perusahaan disertai alasan
kenapa perusahaan tidak melaksanakan targetnya sesuai dengan batas waktu;
ka

- Bahwa terkait waktu dan pelaksanaan RPK akan dilakukan penilaian dan
ep

pengecekan dari bidang pengawasan OJK, bukan dari bidang pengaturan;


ah

- Bahwa cadangan klaim itu dihitung oleh aktuaris dan menjadi bagian dari
R

es

cadangan teknis. Liabilitas terdiri dari utang dan cadangan. Cadangan teknis itu
M

berarti liabilitas tadi yang berusaha direstrukturisasi. Cadangan teknis itu


ng

berkaitan dengan polis-polis yang ada di perusahaan. Ketika seorang


on

Halaman 269 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 269
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pemegang polis membayarkan premi, maka preminya itu masuk ke dalam

a
cadangan teknis, dihitung oleh aktuaris;

si
- Bahwa apabila perusahaan memilih untuk restrukturisasi cadangan teknisnya
maka ada pihak yang berkaitan yaitu pemegang polis dan setiap polis itu adalah

ne
ng
perjanjian antara pemegang polis dan perusahaan asuransi, sehingga harus
ada persetujuan

do
gu
- Bahwa apabila perusahaan melakukan restrukturisasi cadangan teknis, den gan
mengurangi cadangan teknis, yaitu dengan mengurangi nilai manfaat milik

In
A
pemegang polis, maka perusahaan hanya bisa berhasil apabila ada persetujuan
dari pemegang polis. Apabila pemegang polis tidak sepakat maka tidak bisa
ah

turun restrukturisasinya;

lik
- Bahwa terkait pemisahan aset harus memisahkan dulu antara pemisahan aset
am

ub
dan RPK. Jadi perusahaan asuransi itu memang wajib melakukan pemisahan
aset, antara asetnya pemegang polis dengan aset-aset lainnya.Dalam POJK itu
namanya dana asuransi dan dana perusahaan;
ep
k

- Bahwa Dana asuransi yakni dana yang berasal dari premi yang menimbulkan
ah

dampak kepada liabilitas. Itulah dipisahkan asetnya dana asuransi dan dana
R

si
perusahaan. Aset dana asuransi adalah sebesar liabilitasnya. Jadi, minimum
dana asuransi itu sebesar liabilitas dana asuransi. Liabilitasnya dihitung dari

ne
ng

cadangan teknis dan liabilitas yang berkaitan dengan pemegang polis;

- Bahwa ketika perusahaan mau melakukan restrukturisasi, berarti itu langkah

do
gu

dari perusahaan untuk meningkatkan solvabilitasnya. Dalam hal yang


direstrukturisasi itu dana asuransi atau dana perusahaan, itu dibebaskan
kepada perusahaan dan OJK tidak men gatur lebih lanjut;
In
A

- Bahwa berdasarkan UU Asuransi Tahun 2014 diatur bahwa adanya kewajiban


pemisahan aset antara aset dan liabilitas antara pemegang polis dan
ah

lik

perusahaan. Tujuannya adalah untuk melihat berapa aset-aset dari pemegang


polis dan aset dari perusahaan.Sehingga di dalam laporan keuangan tahunan
m

ub

yang disampaikan oleh perusahaan akan terlihat berapa dana asuransi, berapa
dana perusahaan.
ka

ep

- Bahwa berkaitan Pasal 42 dan Pasal 43 UU Perasuransian harus dipisahkan


antara RPK dengan kewajiban terlebih dahulu di awal. Setiap perusahaan
ah

asuransi wajib memisahkan dana asuransi dan dana perusahaan.POJK


R

es

mengatur bahwa dana asuransi dengan liabilitas harus seimbang;


M

ng

on

Halaman 270 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 270
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa tujuan pemisahan dana berguna jika terjadi masalah, aset bisa

a
membayar liabilitas. Sementara untuk yang dana perusahaan, OJK tidak

si
mengatur;

- Bahwa meskipun dalam tahapan RPK perusahaan asuransi tetap diwajibkan

ne
ng
membayarkan klaim kepada pemegang polis sesuai dengan perjanjian polis.

- Bahwa dalam menjalankan RPK, stakeholder perusahaan asuransi adalah

do
gu
pemegang polis tertanggung atau peserta, pihak-pihak lain, pemegang saham
dan lain-lain. Hak pemegang polis tidak dilihat dari situasi RPK ataupun tidak,

In
A
sehingga tetap diwajibkan membayarkan manfaat kepada pemegang polis;

- Bahwa OJK tidak mengatur dalam regulasi mengenai kewajiban penyampaian


ah

lik
RPK kepada pemegang polis;

- Bahwa RPK harus mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang


am

ub
ada dan berkaitan dengan restrukturisasi polis harus ada persetujuan;

- Bahwa POJK 71/2016 melarang perusahaan mengalihkan asetnya kepada


ep
pemegang saham atau afiliasi tanpa batas yang wajar untuk kepenti ngan
k

pribadinya. Dalam POJK diatur bahwa aset pemegang polis termasuk dalam
ah

aset perusahaan;
R

si
- Bahwa skema pengawasan OJK dimulai sejak awal perusahaan berdiri;

ne
ng

Pendapat Ahli Ketiga: Dr. TOTO PRANOTO;

- Bahwa insolvensi atau ketidakmampuan memenuhi kewajiban pada Jiwasraya

do
terjadi karena kondisi keuangan perusahaan tidak diatasi dengan cepat
gu

sehingga perusahaan mengambil langkah yang berisiko dengan model skema


investasi gali lubang tutup lubang dan dikarenakan Jiwasraya tidak memiliki
In
A

stream income yang baru;

- Bahwa upaya penyehatan keuangan perusahaan diatur dalam POJK 71/2016


ah

lik

yang terdiri dari restrukturisasi aset, penambahan modal pemegang saham,


menerima sub ordinasi loan, memindahkan sebagian atau seluruh portofolio,
m

ub

penggabungan merger akuisisi dalam rangka menyehatkan perusahaan;

- Bahwa AJS menawarkan bunga investasi yang jauh di atas standar industri
ka

ep

yaitu di angka 11% dimana industri lain hanya 6% sehingga hal ini
menyebabkan Jiwasraya kesulitan melakukan pembayaran;
ah

- Bahwa restrukturisasi merupakan pilihan yang masuk akal dimana bu n ga akan


es

disesuaikan sesuai dengan batas kewajaran;


M

ng

- Bahwa contoh BUMN lain yang pernah melakukan restrukturisasi aset dan
on

liabilitas adalah Krakatau Steel;

Halaman 271 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 271
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa perbedaan bail in adalah konsep di mana pemegang saham menambah

a
jumlah modal kepada perusahaan sehingga keadaan insolvensi perusahaan

si
bisa ditangani, sedangkan bail out adalah konsep di mana upaya penyelamatan
kondisi insolvensi dilakukan oleh pihak eksternal, misalnya negara;

ne
ng
- Bahwa gambaran opsi-opsi penyehatan perusahaan berdasarkan POJK
71/2016;

do
gu
- Bahwa restrukturisasi aset bertujuan untuk memulihkan aset yang bersifat clean
& clear secara cepat dan restrukturisasi liabilitas bertujuan untuk menekan

In
A
beban liabilitas yang dimungkinkan karena adanya praktek-praktek yang
dianggap tidak cukup fair pada term and condition;
ah

lik
- Bahwa solusi yang ideal sebagai upaya penyehatan keuangan Jiwasraya
adalah bail in atau penambahan modal, namun situasi saat ini tidak
am

ub
memungkinkan karena negara sedang fokus menghadapi persoalan COVID-19;

- Bahwa opsi likuidasi akan lebih merugikan karena pemegang polis akan
mendapatkan hak yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan opsi
ep
k

pemindahan aset kepada instansi baru;


ah

- Bahwa tidak ada perbedaan perlakuan penyehatan keuangan antara


R

si
perusahaan asuransi BUMN dan swasta;

- Bahwa restrukturisasi polis merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah

ne
ng

sebagai pemegang saham PT Asuransi Jiwasraya (Persero);

- Bahwa pemegang polis yang dirugikan tidak hanya pihak dalam negeri tetapi

do
gu

juga pihak asing/luar negeri;

- Bahwa pembentukan suatu tim percepatan lazim dilakukan seperti misalnya


In
A

Pertamina pada tahun 70-an membentuk tim restrukturisasi dan percepatan


pembangunan kereta cepat;
ah

lik

- Bahwa apabila teradi miss-pricing yang cukup besar dapat dilakukan upaya
normalisasi nilai atau harga dengan menentukan kapan itu terjadi;
m

ub

- Bahwa kebijakan repricing dan restructuring perlu adanya kesepakatan antara


perusahaan asuransi dengan pemegang polis atau adanya persetujuan dari
ka

ep

pemegang polis;

- Bahwa prinsip-prinisp yang harus diperhatikan dalam hal restrukturisasi


ah

khususnya repricing produk adalah prinsip kesinambungan agar hubungan


es

dapat terjaga dengan baik dan prinsip perjanjian antara penanggung dan
M

tertanggung;
ng

on

Halaman 272 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 272
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa tentu boleh diterapkan prinsip unilateral (wajib dilakukan karena ini

a
keputusan negara) dalam persoalan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) ini;

si
- Bahwa sulit melakukan bail in kepada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) karena
reputasinya sudah hancur sehingga melakukan bail in kepada IFG Life sebagai

ne
ng
suatu entitas baru lebih tepat;

- Bahwa dalam industri asuransi reputasi merupakan modal utama;

do
gu
- Bahwa restrukturisasi BUMN adalah upaya-upaya penyehatan suatu kondisi
BUMN yang sedang kesulitan karena problem keuangan atau problem lain yang

In
A
berdampak terhadap keberlangsungan BUMN itu sendiri;

- Bahwa restrukturisasi BUMN dapat berupa melakukan restrukturisasi aset dan


ah

lik
liabilitas, upaya penggabungan, likuidasi, dan privatisasi;

- Bahwa opsi likuidasi bisa dilakukan dalam restrukturisasi BUMN dengan melihat
am

ub
kepentingan strategis atas keberadaan BUMN atas produk dan jasanya;

- Bahwa konsep likuidasi dalam sisi ekonomi adalah upaya-upaya bagaimana


ep
pemerintah bisa meningkatkan daya saing secara keseluruhan;
k

- Bahwa opsi likuidasi merupakan opsi yang mungkin bisa “win-win” bagi semua
ah

R
pihak dalam arti negara tetap ingin bertanggung jawab menyelesaikan kasus

si
Jiwasraya tetapi karena kondisi keuangan tidak memungkinkan untuk menu tupi

ne
ng

seluruh kewajibannya;

- Bahwa restrukturisasi dengan membuat entitas baru akan lebih menjamin

do
dibandingkan dengan menghidupkan kembali perusahaan yang sudah buruk;
gu

- Bahwa dalam praktek restrukturisasi dengan membuat entitas baru sudah


banyak dilakukan dengan membuat holding BUMN yang dasar hukumnya
In
A

berdasarkan pada Peraturan Pemerintah yang mengatur pembuatan


perusahaan holding;
ah

lik

- Bahwa aset yang tidak clear & clean adalah aset-aset yang tidak cukup jelas
status kepemilikannya;
m

ub

- Bahwa opsi yang ditawarkan dalam restrukturisasi polis Jiwasraya tidak ideal
ka

sama sekali;
ep

- Bahwa sesuai dengan proses transformasi yan g dilakukan PT Asuransi


ah

Jiwasraya (Persero), aset yang clean & clear pasti akan diberikan sebagai
R

modal pihak entitas baru sehingga aset yang tidak clean & clear yang masih
es

tersisa di entitas lama;


M

ng

on

Halaman 273 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 273
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa di Amerika dikenal istilah “trouble asset recovery plan” yang berarti

a
bahwa jika perusahaan asuransi jiwa mengalami kesulitan financial distress,

si
maka negara akan langsung bail out karena di Amerika sebagian besar
masyarakatnya menyerahkan masa depan hidupnya pada produk-produk

ne
ng
asuransi jiwa sehingga jika dibiarkan maka jutaan orang di Amerika bisa jatuh
miskin dalam tempo cepat;

do
gu
- Bahwa di Indonesia belum sampai ke tahap seperti di Amerika, yakni belum
diterapkannya sistem “trouble asset recovery plan”;

In
A
- Bahwa asas good faith PT Asuransi Jiwasraya (Persero) ditunjukkan dengan
cara memberikan suntikan modal baru kepada entitas baru untuk bisa
ah

menyelesaikan kewajiban-kewajiban pemegang polis ex-Jiwasraya;

lik
Bahwa Para Penggugat, Tergugat I dan Tergugat II, telah menyampaikan
am

ub
dokumen elektronik Kesimpulan melalui e-court tanggal 8 November 2021;

Bahwa dengan memperhatikan segala sesuatu yang terjadi dalam


persidangan selama pemeriksaan perkara ini berlangsung sebagaimana telah
ep
k

tercatat dalam Berita Acara Pemeriksaan Persiapan dan Berita Acara Persidangan
ah

dianggap telah masuk dan merupakan satu kesatuan dalam putusan ini;
R

si
Menimbang, bahwa akhirnya Para Pihak menyatakan tidak mengajukan
sesuatu lagi dalam perkara ini dan selanjutnya mohon putusan;

ne
ng

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa gugatan Para Penggugat pada pokoknya adalah untuk

do
gu

menguji Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) objek sengketa yang dimohonkan
untuk dinyatakan batal atau tidak sah dan dicabut yaitu:
In
A

1. Surat Nomor 00001/S/T/BRS/0121 tertanggal 4 Januari 2021, hal


Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis (Bukti P-4 = T.I-49 = T II-1);
ah

lik

2. Surat Nomor 00060/S/T/BRS/0121 tertanggal 20 Januari 2021, hal


Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis (Bukti P-5 = T.I-50 = T II-2);
m

ub

3. Surat Nomor 00114/S/T/BRS/0221 tertanggal 5 Februari 2021, hal


Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis (Bukti P-6 = T.I-51 = T II-3);
ka

4. Surat Nomor 00039/S/BRS/0321 tertanggal 07 April 2021, perihal Informasi


ep

Perpanjangan Restrukturisasi (Bukti P-7 = T II-4);


5. Surat Nomor 00041/S/BRS/0321 tertanggal 07 April 2021, perihal Informasi
ah

Perpanjangan Restrukturisasi (Bukti P-8 = T II-5);


es

Menimbang, bahwa dalam jawabannya, Tergugat I dan Tergugat II


M

ng

menyampaikan pula eksepsi-eksepsi, sehingga Pengadilan akan


on

mempertimbangkannya terlebih dahulu sebagai berikut:


Halaman 274 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 274
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
DALAM EKSEPSI

a
Menimbang, bahwa eksepsi-eksepsi Tergugat I dan Tergugat II pada

si
pokoknya adalah:

ne
ng
EKSEPSI TERGUGAT I:

1. Eksepsi kompetensi absolut, dengan alasan pada pokoknya adalah:

do
gu - Tergugat I bukan merupakan pejabat tata usaha negara;
- Objek sengketa tidak berisi tindakan hukum tata usaha negara;
- Objek sengketa tidak memenuhi kualifikasi keputusan tata usaha negara;

In
A
2. Eksepsi Lain, dengan alasan pada pokoknya adalah:
- Upaya administratif yang diajukan Penggugat tidak sesuai ketentuan
ah

lik
peraturan perundang-undangan dan mengakibatkan gugatan Para
Penggugat prematur;
am

ub
- GugatanPara PenggugatKabur (Exceptio Obscuur Libel)
- Gugatan atas objek sengketa I dan II telah lewat waktu (Daluwarsa)

EKSEPSI TERGUGAT II:


ep
k

1. Eksepsi kompetensi absolut, dengan alasan pada pokoknya karena objek


ah

sengketa bukan merupakan keputusan tata usaha negara


R

si
2. Upaya administratif yang diajukan Para Penggugat tidak sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan dan mengakibatkan gugatan Para

ne
ng

Penggugat prematur
3. Gugatan Para Penggugat kabur/tidak jelas (exceptio obscuur libel)

do
gu

4. Gugatan terhadap objek sengketa I dan II lewat waktu

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi pertama dari Tergugat I dan


In
Tergugat II, pada pokoknya adalah mengemukakan hal yang sama yakni
A

mengenai kompetensi absolut Pengadilan Tata Usaha Negara, sehingga


Pengadilan akan mempertimbangkannya sekaligus secara bersama-sama;
ah

lik

Menimbang, bahwa dari alasan -alasan pada eksepsi ini, baik Tergugat I
dan Tergugat II pada pokoknya mengemukakan hal yang sama yakni objek
m

ub

sengketa bukanlah merupakan keputusan tata usaha negara;


ka

Menimbang, bahwa atas eksepsi tersebut, Para Penggugat sebaliknya


ep

telah membantah sebagaimana dalam repliknya dengan pada pokoknya


mengemukakan bahwa objek sengketa telah memenuhi keseluruhan unsur
ah

keputusan tata usaha negara karenanya Pengadilan Tata Usaha Negara


es

berwenang untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara ini;


M

ng

Menimbang, bahwa terhadap permasalahan dalam eksepsi ini, Pengadilan


on

memberikan pertimbangan sebagai berikut:


Halaman 275 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 275
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara

a
berdasarkan ketentuan Pasal 47 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 adalah

si
memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa tata usaha negara;

Menimbang, bahwa yang dimaksudkan dengan sengketa tata usaha

ne
ng
negara berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 51
Tahun 2009 adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara antara

do
gu
orang atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara,
baik di pusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata

In
usaha negara, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan
A
perundang-undangan yang berlaku;
ah

Menimbang, bahwa dengan merujuk pada ketentuan di atas, maka yang

lik
menjadi objek dalam sengketa tata usaha negara adalah keputusan tata usaha
negara, meskipun Pengadilan Tata Usaha Negara juga memiliki kewenangan
am

ub
memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa tata usaha negara yang lain
dengan objek seperti tindakan administrasi pemerintahan, penyalahgunaan
ep
wewenang sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014
k

dan sengketa khusus lainnya;


ah

R
Menimbang, bahwa pengertian keputusan tata usaha negara berdasarkan

si
ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 adalah suatu

ne
ng

penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara
yang berisi tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret, individual, dan final,

do
gu

yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata,
pengertian keputusan tata usaha negara mana juga merujuk pada Pasal 1 angka 7
In
A

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 dan dimaknai sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 87 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 yakni:
ah

lik

a. Penetapan tertulis yang juga mencakup tindakan faktual;


b. Keputusan Badan dan/atau Pejabat Tata Usaha Negara di lingkungan
eksekutif, legislatif, yudikatif, dan penyelenggara negara lainnya;
m

ub

c. Berdasarkan ketentuan perundang-undangan dan AUPB;


ka

d. Bersifat final dalam arti lebih luas;


ep

e. Keputusan yang berpotensi menimbulkan akibat hukum; dan/atau


f. Keputusan yang berlaku bagi Warga Masyarakat.
ah

Menimbang, bahwa namun pengertian keputusan tata usaha negara di


es

atas dikecualikan menjadi kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara untuk


M

ng

memeriksa, memutus, dan menyelesaikannya sebagaimana dimaksud dalam


on

Pasal 2 dan Pasal 49 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986;

Halaman 276 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 276
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa dengan memperhatikan keseluruhan unsur dalam

a
ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009, Pasal 1 angka

si
7 jo. Pasal 87 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 maka yang dilakukan
berikutnya adalah menerapkannya pada KTUN objek sengketa sehingga dapat

ne
ng
diperoleh fakta hukum bahwa KTUN objek sengketa telah memenuhi keseluruhan
unsur sebagai suatu keputusan tata usaha negara atau sebaliknya;

do
gu Menimbang, bahwa KTUN objek sengketa pertama, kedua, dan ketiga
yaitu Surat Nomor 00001/S/T/BRS/0121 tertanggal 4 Januari 2021, Surat Nomor

In
00060/S/T/BRS/0121 tertanggal 20 Januari 2021, dan Surat Nomor
A
00114/S/T/BRS/0221 tertanggal 5 Februari 2021, masing-masing adalah
Pemberitahuan atas Restrukturisasi Polis, dikeluarkan oleh Tim Percepatan
ah

lik
Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero), sedangkan KTUN objek
sengketa keempat dan kelima yaitu Surat Nomor 00039/S/BRS/0321 tertanggal 07
am

ub
April 2021,Surat Nomor 00041/S/BRS/0321 tertanggal 07 April 2021, masing-
masing adalah Informasi Perpanjangan Restrukturisasi, dikeluarkan oleh PT.
Asuransi Jiwasrayara (Persero);
ep
k

Menimbang, bahwa dari keseluruhan unsur dalam ketentuan Pasal 1


ah

angka 9 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009, Pasal 1 angka 7 jo. Pasal 87


R

si
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 di atas, maka yang menjadi alasan pokok
pada eksepsi Tergugat I dan Tergugat II adalah atas unsur badan atau pejabat tata

ne
ng

usaha negara dan tindakan hukum tata usaha negara, dimana Tergugat I dan
Tergugat II mendalilkan bahwa Tergugat I dan Tergugat II bukanlah badan atau

do
gu

pejabat tata usaha negara dan tindakan Tergugat I dan Tergugat II bukanlah suatu
tindakan hukum tata usaha negara;
In
A

Menimbang, bahwa atas hal tersebut, maka hanya terhadap kedua unsur
di atas yang akan dipertimbangkan oleh Pengadilan, sedangkan unsur kep u tu san
ah

tata usaha negara lainnya dalam KTUN objek sengketa menurut hemat Pengadilan
lik

adalah telah terpenuhi;

Menimbang, bahwa dalam mempertimbangkan mengenai apakah benar


m

ub

Tergugat I dan Tergugat II bukan badan atau pejabat tata usaha negara, maka
ka

harus dipahami terlebih dahulu rumusan mengenai siapa badan atau pejabat tata
ep

usaha negara itu;


ah

Menimbang, bahwa badan atau pejabat tata usaha negara dalam Pasal 1
R

angka 8 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 dirumuskan adalah badan atau


es

pejabat yang melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan peraturan


M

ng

perundang-undangan yang berlaku, namun tidak ada penjelasan lebih lanjut


on

mengenai ketentuan tersebut dalam penjelasan Undang-Undang Nomor 51 Tah u n

Halaman 277 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 277
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2009, akan tetapi dalam penjelasan pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986

a
mengenai pengertian yang sama dan yang terkait hal itu dijelaskan bahwa “Badan

si
atau Pejabat Tata Usaha Negara” dimaksud adalah Badan atau Pejabat di pusat
dan daerah sedangkan yang dimaksud dengan "urusan pemerintahan" ialah

ne
ng
kegiatan yang bersifat eksekutif dan yang dimaksud dengan "peraturan
perundang-undangan ialah semua peraturan yang bersifat mengikat secara u mu m

do
gu
yang dikeluarkan oleh Badan Perwakilan Rakyat bersama Pemerintah baik di
tingkat pusat maupun di tingkat daerah, serta semua keputusan Badan atau
Pejabat Tata Usaha Negara, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah, yang

In
A
juga bersifat mengikat secara umum;

Menimbang, bahwa selain ketentuan di atas, dalam Pasal 1 angka 3


ah

lik
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014, badan atau pejabat tata usaha negara
atau yang disebut dalam ketentuan ini sebagai Badan dan/atau Pejabat
am

ub
Pemerintahan adalah unsur yang melaksanakan fungsi pemerintahan, baik di
lingkungan pemerintah maupun penyelenggara negara lainnya, bahwa Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan ini dalam Pasal 87 Undang-Undang Nomor 30
ep
k

Tahun 2014 disebutkan adalah Badan dan/atau Pejabat Tata Usaha Negara di
ah

lingkungan eksekutif, legislatif, yudikatif, dan penyelenggara negara lainnya,


R
dimana pengertian fungsi pemerintahan dirumuskan dalam Pasal 1 angka 2

si
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 adalah fungsi dalam melaksanakan

ne
ng

administrasi pemerintahan yang meliputi fungsi pengaturan, pelayanan,


pembangunan, pemberdayaan, dan pelindungan;

do
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan -ketentuan di atas dan den gan
gu

memperhatikan kedudukan dari Tim Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi


Jiwasraya (Persero) {Tergugat I} yang ditetapkan dengan bentuk keputusan oleh
In
A

Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia (Bukti T.I-61a dan T.I-61b),
maka menurut Pengadilan, Tim Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya
ah

lik

(Persero) {Tergugat I} adalah telah memenuhi unsur sebagai badan atau pejabat
tata usaha negara sebagai pihak yang diberikan kewenangan oleh Menteri Badan
Usaha Milik Negara Republik Indonesia untuk melaksanakan urusan pemerintahan
m

ub

dibidang perekonomian nasional khususnya terkait restrukturisasi pada PT


ka

Asuransi Jiwasraya (Persero) sebagai upaya yang dilakukan dalam rangka


ep

penyehatan BUMN sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 11 jo. Pasal 72 dan
Pasal 73 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik
ah

Negara;
es

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan-ketentuan di atas pula dan


M

ng

dengan memperhatikan bahwa PT Asuransi Jiwasraya (Persero) {Tergugat II}


on

sebagai Badan Usaha Milik Negara yang mempunyai peran strategis sebagai

Halaman 278 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 278
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pelaksana pelayanan publik sebagaimana dalam penjelasan umum Undang-

a
Undang Nomor 19 Tahun 2003 yang memiliki maksud dan tujuan diantaranya

si
memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada
umumnya dan penerimaan negara pada khususnya sebagaimana diatur dalam

ne
ng
Pasal 2 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003, hal yang
demikian adalah pelaksanakan dari urusan pemerintahan, maka dalam konsepsi

do
gu
ini,menurut Pengadilan, PT Asuransi Jiwasraya (Persero) {Tergugat II} juga telah
memenuhi unsur sebagai badan atau pejabat tata usaha negara;

In
Menimbang, bahwa kemudian untuk menentukan tindakan Tergugat I dan
A
Tergugat II adalah suatu tindakan hukum tata usaha negara atau bukan, dalam
penjelasan Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 dijelaskan
ah

lik
bahwa tindakan hukum tata usaha negara adalah perbuatan hukum Badan atau
Pejabat Tata Usaha Negara yang bersumber pada suatu ketentuan hukum tata
am

ub
usaha negara yang dapat menimbulkan hak atau kewajiban pada orang lain;

Menimbang, bahwa KTUN objek sengketa didasarkan pada situasi dan


ep
kondisi faktual bahwa PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dalam situasi
k

permasalahan keuangan yang pada pokoknya tidak dapat melakukan


ah

kewajibannya kepada pemegang polis termasuk kepada Para Penggugat;


R

si
Menimbang, bahwa atas dasar itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara

ne
ng

Republik Indonesia melakukan restrukturisasi pada PT Asuransi Jiwasraya


(Persero) yang salah satu tindakannya adalah dengan membentuk Tim
Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dengan tugas-tugas

do
gu

sebagaimana dalam diktum “memutuskan kedua” pada keputusan pembentukan


Tim Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) (Bukti T.I-61a
In
A

dan T.I-61b) tersebut;

Menimbang, bahwa dari aturan dasar mengenai restrukturisasi termasuk


ah

lik

juga kepada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yaitu Undang-Undang Nomor 19


Tahun 2003 dan peraturan perundang-undangan terkait diantaranya dalam
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 71 Tahun 2016 dan peraturan
m

ub

perundang-undangan terkait lainnya, sehingga restrukturisasi (dalam hal ini)


ka

kepada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) bukanlah lahir dari polis antara


ep

perusahaan asuransi dan pemegang polis atau antara PT Asuransi Jiwasraya


(Persero) dengan pemegang polis (dalam hal ini) Para Penggugat (Bukti T.I-6
ah

sampai dengan T.I-47);


R

es

Menimbang, bahwa atas dasar tersebut, maka tindakan hukum dari Tim
M

ng

Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) haruslah bersumber


on

Halaman 279 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 279
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pada ketentuan-ketentuan di atas sehingga dapat diperoleh tujuan yang ingin

a
dicapai dari program restrukturisasi tersebut;

si
Menimbang, bahwa Tim Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi
Jiwasraya (Persero) telah melakukan pengumuman restrukturisasi polis jiwasraya

ne
ng
pada tanggal 11 Desember 2020, dan atas dasar pengumuman restrukturisasi
polis jiwasraya tersebut, Tim Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya

do
gu
(Persero) memberitahukan skema program restrukturisasi polis kepada pemegang
polis termasuk kepada Para Penggugat sebagaimana dimaksud dalam KTUN

In
objek sengketa pertama, kedua dan ketiga;
A
Menimbang, bahwa dengan memperhatikan dan mencermati KTUN objek
ah

sengketa pertama, kedua dan ketiga, maka hal-hal pokok yang menjadi

lik
subtansinya, adalah:
am

ub
1. Penawaran skema program restrukturisasi polis kepada pemegang polis
(Para Penggugat);
2. Penentuan hak pemegang polis (Para Penggugat) berupa nilai tunai atau
ep
k

dana awal yang akan ditetapkan;


3. Pernyataan setuju dari pemegang polis (Para Penggugat) atas program
ah

R
restrukturisasi polis; atau:

si
4. Pernyataan tidak setuju dari pemegang polis (Para Penggugat) atas

ne
ng

program restrukturisasi polis dengan segala akibat hukumnya;


Menimbang, bahwa yang menjadi subtansi dalam KTUN objek sengketa
keempat dan kelima pada dasarnya adalah perpanjangan waktu yang diberikan

do
gu

kepada Para Penggugat untuk memberikan persetujuan atau tidak atas program
restrukturisasi polis sebagaimana dalam KTUN objek sengketa pertama, kedua
In
A

dan ketiga;
Menimbang, bahwa terhadap pilihansetuju atau tidak setuju untuk ikut
ah

restrukturisasi polis dari para pemegang polis termasuk dari Para Penggugat
lik

sebagaimana dalam KTUN objek sengketa, menurut ahli Ery Arifudin S.H., M.H.
adalah karena restrukturisasi polis haruslah berdasarkan kesepakatan antara
m

ub

perusahaan asuransi dan pemegang polis karena konsepsi hubungan hukum


antara perusahaan asuransi dan pemegang polis didasari dari adanya perjanjian
ka

ep

sebagaimana dalam polis;


Menimbang, bahwa atas dasar hal tersebut, maka menurut Pengadilan,
ah

tindakan hukum dari Tergugat I dan Tergugat II bukanlah suatu tindakan hukum
R

tata usaha negara karena ternyata kedudukan Tergugat I dan Tergugat II tidak
es
M

otonom (tidak berdiri sendiri) yang dapat menentukan kehendaknya secara


ng

sepihak dalam program restrukturisasi polis, oleh karena skema program


on

Halaman 280 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 280
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
restrukturisasi polis pada akhirnya dikembalikan kepada Para Penggugat untuk

a
setuju atau tidak setuju atas program restrukturisasi polis tersebut, sifat sepihak in i

si
adalah ciri yang penting dari sebuah Keputusan Tata Usaha Negara, demikian
yang disampaikan ahli DR. W. Riawan Tjandra, S.H., M.Hum.

ne
ng
Menimbang, bahwa terhadap segala akibat hukum yang timbul apabila
Para Penggugat tidak setuju atas program restrukturisasi polis dan tidak terbatas

do
gu
pada skema program restrukturisasi polis yang disampaikan dalam KTUN objek
sengketa, menurut Pengadilan adalah konsekwensi logis menurut h u kum, bah wa
dalam hal terdapat permasalahan hukum terkait pelaksanaan suatu polis,

In
A
termasuk perlindungan hukum bagi pemegang polis, maka penyelesaiannya
kembali pada hal-hal yang diatur dalam polis yang bersangkutan dan /atau
ah

lik
ketentuan perundang-undangan yang berlaku;

Menimbang, bahwa atas dasar itu, maka KTUN objek sengketa tidak
am

ub
memenuhi secara komulatif unsur-unsur sebagai suatu keputusan tata usaha
negara yang menjadi objek sengketa dalam sengketa tata usaha negara;
ep
Menimbang, bahwa atas dasar tersebut, maka Pengadilan Tata Usaha
k

Negara (dalam hal ini Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta) tidak berwenang
ah

untuk memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara ini;


R

si
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka eksepsi

ne
ng

Tergugat I dan Tergugat II mengenai kompetensi absolut adalah beralasan hukum


dan harus dinyatakan diterima;

do
Menimbang, bahwa oleh karena itu atas permasalahan dalam eksepsi
gu

selain dan selebihnya tidak perlu dipertimbangkan lagi;

DALAM POKOK PERKARA


In
A

Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi Tergugat I dan Tergugat II


mengenai kompetensi absolut dinyatakan diterima, maka permasalahan hukum
ah

lik

dalam pokok perkara juga tidak perlu dipertimbangkan lagi, dan gugatan Para
Penggugat terbukti tidak beralasan hukum dan harus dinyatakan tidak diterima;
m

ub

Menimbang, bahwa terhadap permohonan penundaan pelaksanaan KTUN


objek sengketa, Pengadilan berpendapat tidak terdapat kepentingan Penggugat
ka

ep

yang mendesak untuk dikabulkannya permohonan tersebutsebagaimana dimaksud


dalam Pasal 67 Ayat (4) huruf a Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986, sehingga
ah

harus dinyatakan ditolak;


R

es

Menimbang, bahwa terhadap dali-dalil dan alat bukti Para Pihakselain dan
M

ng

selebihnya setelah dipertimbangkan, sesuai ketentuan Pasal 100, Pasal 107


on

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 jo. Pasal 107 A Undang-Undang Nomor 51

Halaman 281 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 281
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tahun 2009 ternyata kurang dan/atau tidak relevan oleh karenanya harus

a
dikesampingkan, namun demikian terhadap alat bukti tersebut tetap terlampir

si
dalam berkas perkara dan tercantum menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dengan putusan ini;

ne
ng
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Para Penggugat dinyatakan tidak
diterima, maka berdasarkan ketentuan Pasal 110 jo. Pasal 112 Undang-Undang

do
gu
Nomor 5 Tahun 1986, Para Penggugat dihukum membayar biaya perkara yang
jumlahnya tercantum dalam amar putusan ini;

In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 26 Peraturan
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2019 tentang Administrasi
ah

Perkara Dan Persidangan di Peradilan Secara Elektronik dengan diucapkannya

lik
putusan secara elektronik, maka secara hukum telah dilaksanakan penyampaian
salinan putusan elektronik kepada para pihak melalui sistem informasi Pengadilan
am

ub
(aplikasi e-Court Mahkamah Agung Republik Indonesia) dan secara hukum
dianggap telah dihadiri oleh para pihak dan dilakukan sidang terbuka untuk umum;
ep
k

Memperhatikan dan mengingat ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 5


Tahun 1986 sebagaimana terakhir telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
ah

R
51 Tahun 2009, Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014, serta peraturan lainnya

si
yang bersangkutan.

ne
ng

M E N G A D I L I:

DALAM PENUNDAAN

do
gu

Menolak permohonan penundaan pelaksanaan keputusan tata usaha negara objek


sengketa
In
A

DALAM EKSEPSI

Menerima eksepsi kompetensi absolut dari Tergugat I dan Tergugat II;


ah

lik

DALAM POKOK PERKARA

1. Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak diterima;


m

ub

2. Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya yang timbul dalamperkara


ka

ini sebesar Rp. 665.000,- (enam ratus enam puluh lima ribu rupiah).
ep

Demikian diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim


ah

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada Hari Jumat, tanggal 19


R

November2021 oleh kami Dr. Nasrifal, S.H., M.H., sebagai Hakim Ketua Majelis,
es

Sutiyono, S.H., M.H. dan Mohamad Syauqie, S.H., M.H., masing-masing sebagai
M

ng

Hakim Anggota, Putusan mana diucapkan dalam persidangan yang terbuka u n tuk
on

umum pada Hari Senin tanggal 22November 2021dan telah disampaikan melalui

Halaman 282 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 282
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sistem informasi Pengadilan (aplikasi e-Court Mahkamah Agung Republik

a
Indonesia) kepada para pihak, oleh Majelis Hakim tersebut dengan dibantu oleh

si
Indun Nawang Wulandari, S.H. sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Tata
Usaha Negara Jakartadengan dihadiri secara elektronik oleh Kuasa Para

ne
ng
Penggugat, Kuasa Tergugat I dan Kuasa Tergugat II.

Hakim-Hakim Anggota Hakim Ketua Majelis,

do
gu

In
A
Sutiyono, S.H., M.H. Dr. Nasrifal, S.H., M.H.
ah

lik
am

ub
Mohamad Syauqie, S.H., M.H.

Panitera Pengganti,
ep
k
ah

si
Indun Nawang Wulandari, S.H.

ne
ng

do
Rincian Biaya Perkara:
gu

- Pendaftaran :Rp.30.000,-
- ATK :Rp.125.000,-
In
A

- Surat panggilan :Rp. 197.000,-


- Lain-lain : Rp. 133.000,- (Fc. gugatan, surat kuasa)
ah

lik

- Sumpah : Rp. 120.000,-


- Meterai Penetapan :Rp. 10.000,-
- Redaksi Penetapan :Rp. 10.000,-
m

ub

- Leges Penetapan :Rp. 10.000,-


ka

- Meterai Putusan :Rp.10.000,-


ep

- Redaksi Putusan :Rp.10.000,-


- Leges Putusan :Rp.10.000,-
ah

---------------------------
es

Jumlah : Rp. 665.000,-


M

ng

(enam ratus enam puluh lima ribu rupiah)


on

Halaman 283 dari 283 halaman Putusan Nomor:111/G/2021/PTUN.JKT.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 283

Anda mungkin juga menyukai