KOPERASI-UMKM
TAHUN 2022
KUESIONER PL-KOPERASI2022
BLOK V – BLOK XV
• Isi R501a untuk posisi per 31 Desember 2019 dan 2021, dalam satuan rupiah.
• Modal Sendiri/Ekuitas diisi dengan jumlah modal yang berasal dari Koperasi
itu sendiri atau modal yang menanggung risiko pada tahun 2019 dan 2021.
• Simpanan Pokok diisi dengan jumlah simpanan pokok yang berasal dari
anggota saat pertama kali menjadi anggota Koperasi.
• Simpanan Wajib diisi dengan jumlah simpanan wajib yang harus dibayar oleh
anggota Koperasi dalam periode waktu tertentu.
• Cadangan Umum diisi dengan sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan
sisa hasil usaha, yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk
menutupi kerugian Koperasi yang mungkin terjadi atau bila diperlukan.
• Cadangan Khusus diisi dengan sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan
SHU, yang dimkasudkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutupi
kepentingan khusus Koperasi yang mungkin terjadi atau bila diperlukan.
3
BLOK V BIDANG USAHA
• Isi R501b untuk posisi per 31 Desember 2019 dan 2021, dalam satuan rupiah.
• Liabilitas/Kewajiban diisi dengan utang Koperasi yang terdiri dari Kewajiban
Jangka Pendek dan Kewajiban Jangka Panjang.
• Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka
waktu maksimal satu tahun, misalnya utang dagang, utang gaji, utang pajak,
utang wesel.
• Kewajiban jangka Panjang (utang jangka Panjang), yaitu kewajiban/utang yang
harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Misalnya utang
obligasi, hipotek, dsb.
• Total Modal Sendiri dan Liabilitas akan diisi oleh sistem dengan
menjumlahkan Modal Sendiri/Ekuitas dan Liabilitas/Kewajiban.
• Isi R501d Aset untuk posisi per 31 Desember 2019 dan 2021, dalam satuan
rupiah.
• Aset lancar diisi dengan nilai aset yang masa penggunaanya hanya dalam
jangka waktu yang singkat, umumnya kurang dari satu tahun. Aset lancer
umumnya terdiri dari kas, sekuritas, piutang, persediaan, pembayaran di muka,
dan pendapatan.
5
BLOK V BIDANG USAHA
• Investasi diisi dengan nilai aset atau kekayaan yang diinvestasikan pada
Koperasi sekunder, koperasi lain atau perusahaan untuk jangka waktu lebih
dari satu tahun tidak dapat dicairkan, berupa simpanan atau penyertaan
modal.
• Aset tidak lancar diisi dengan nilai asset yang terdiri dari beberapa macam
asset, masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi, dimiliki serta digunakan
dalam kegiatan operasional dengan kompensasi penggunaan berupa biaya
depresiasi (penyusutan).
• Isi R501e untuk posisi per 31 Desember 2019 dan 2021, dalam satuan rupiah.
• Modal luar diisi dengan modal yang berasal dari pinjaman anggota yang
memenuhi syarat, koperasi lain yang didasari atas perjanjian kerjasama, bank
dan lembaga keuangan, penerbitan obligasi dan surat utang berdasarkan
ketentuan perundang-udangan yang berlaku, atas sumber lain yang sah.
• Modal luar dapat dikelompokkan menjadi Utang Jangka Pendek (jangka waktu
pengembalian paling lama satu tahun), dan Utang Jangka Panjang (jangka
waktu pengembalian lebih dari satu tahun.
6
BLOK V BIDANG USAHA
• Harga Pokok Penjualan diisi dengan total pengeluaran biaya
langsung oleh koperasi yang timbul dari barang dan/atau jasa
yang diproduksi dan dijual dalam kegiatan bisnis dalam satu
periode. Ini termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung,
dan biaya overhead.
• Pendapatan Neto diisi dengan output/omzet dan atau
pendapatan bruto setelah dikurangi harga pokok penjualan.
• Pendapatan Bruto diisi dengan total nilai penjualan atau
penerimaan dari barang dan jasa pada suatu periode atau tahun
buku yang bersangkutan atau dapat merupakan akumulasi nilai
penerimaan barang dan jasa sejak awal tahun buku sampai
dengan akhir tahun buku.
• Isi R501f.1-f.4 dengan pendapatan pada tahun 2019 dan
• Pendapatan Bunga diisi dengan keuntungan yang diperoleh dari
2021 dalam satuan rupiah.
hasil tambahan nilai dari kredit atau pinjaman anggota.
• Output/omzet (untuk KSP nilai pinjaman) diisi dengan
• Pendapatan Non Bunga diisi dengan keuntungan yang diperoleh
penyaluran uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dari jasa Iainnya yang terkait pengelolaan keuangan, contoh: jasa
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
provisi dan komisi.
pinjam-meminjam antara Koperasi dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya • Pendapatan Non Operasional diisi dengan pendapatan yang
setelah jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran otomatis diterima tanpa adanya penjualan, contoh : jasa
sejumlah imbalan. administrasi, jasa kirim dan jasa tagih. 7
BLOK V BIDANG USAHA
✓ Isi R501f.5-f.6 dengan biaya-biaya
pada tahun 2019 dan 2021 dalam
satuan rupiah.
✓ Isi R501f.7 dengan biaya-biaya
perkoperasian pada tahun 2019
dan 2021 dalam satuan persen,
kecuali R501f.7.8 yang diisi dalam
satuan rupiah.
✓ SHU Neto diisi dengan SHU kotor
setelah dikurangi biaya-biaya dan
sebelum dikurangi pajak.
✓ Pajak Badan diisi dengan nilai PPh
Badan Pasal 25 dan PPh Final 5%
atas omzet pada tahun 2021 dan
dalam satuan rupiah.
✓ SHU Neto/Alokasi SHU untuk
cadangan (SHU Setelah Pajak)
diisi dengan SHU setelah dikurangi
biaya-biaya dan pajak
8
BLOK V BIDANG USAHA
9
BLOK VI
6 IZIN DAN STANDARDISASI
USAHA
11
BLOK VI IZIN DAN STANDARDISASI USAHA
12
BLOK VI IZIN DAN STANDARDISASI USAHA
✓ Isi R602 dengan jenis standardisasi usaha atau
produk yang dimiliki koperasi beserta dengan
jumlah kepemilikannya.
✓ Standard Nasional Indonesia (SNI) adalah
standar yang berlaku secara nasional di
Indonesia
✓ Sertifikat Halal adalah pengakuan kehalalan
suatu Produk yang dikeluarkan oleh BPJPH
berdasarkan fatwa halal tertulis yang
dikeluarkan oleh MUI.
✓ Nutrition Fact/Uji Produk merupakan label
informasi kandungan gizi dalam sebuah produk
makanan.
✓ HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point)
adalah suatu sistem jaminan mutu yang
mendasarkan kepada kesadaran atau
penghayatan bahwa hazard (bahaya) dapat
timbul pada berbagai titik atau tahap produksi
tertentu tetapi dapat dilakukan pengendalian
untuk mengontrol bahaya-bahaya tersebut. 13
BLOK VI IZIN DAN STANDARDISASI USAHA
✓ Merek dagang adalah salah satu jenis Hak
Kekayaan Intelektual yang terdiri dari tanda,
desain, atau ekspresi yang dapat dikenali untuk
mengidenMfikasi produk atau layanan yang
didistribusikan ke pasar
✓ Mitigasi Kebencanaan. Sertifikasi ini sebagai
salah satu standar kompetensi dalam profesi
penanggulangan bencana.
✓ ISO-9001 :2015 (Standar Manajemen Mutu)
merupakan suatu standar bertaraf
internasional untuk Sertifikasi Sistem
Manajemen Mutu, atau bisa disebut juga
sebagai Sertifikasi Sistem Manajemen Kualitas
✓ ISO-22000:2018 (Standar Manajemen
Keamanan Pangan) merupakan standar
internasional yang mencakup semua langkah
penüng untuk memastikan keamanan pangan
di seluruh rantai makanan atau disebut juga
sebagai Standard Food Safety Management
System.
14
BLOK VI IZIN DAN STANDARDISASI USAHA
15
BLOK VII
7 PENGHARGAAN USAHA/
PERUSAHAAN
17
BLOK VIII
8 BAHAN BAKU/PENOLONG
KHUSUS UNTUK KOPERASI
PRODUSEN
19
BLOK VIII BAHAN BAKU/PENOLONG
KHUSUS UNTUK KOPERASI PRODUSEN
✓ Bahan baku adalah bahan untuk diolah melalui
proses produksi menjadi barang jadi; bahan
kebutuhan pokok untuk membuat sesuatu,
termasuk barang setengah jadi yang digunakan
oleh usaha lainnya.
✓ Bahan penolong adalah barang lain yang
digunakan dalam pemrosesan bahan baku. Bahan
penolong bukan alat, tetapi barang/bahan yang
berbaur dengan bahan baku dalam proses
pengolahan.
✓ Bahan baku/penolong/material dapat berasal dari
hasil produksi perusahaan ini atau dari hasil
pembelian.
20
BLOK VIII BAHAN BAKU/PENOLONG
KHUSUS UNTUK KOPERASI PRODUSEN
21
BLOK VIII BAHAN BAKU/PENOLONG
KHUSUS UNTUK KOPERASI PRODUSEN
• Isi R802 dengan persentase sumber bahan baku
utama dari koperasi lain atau pemasok
berdasarkan skala usaha.
• Usaha koperasi adalah bahan usaha milik yang
beranggotakan orang seorang atau bahan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaaan
• Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang
perorangan dan/atau badan usaha perorangan
yang memiliki hasil penjualan tahunan sampai
dengan paling banyak Rp. 2.000.000.000,- (dua
milyar rupiah).
22
BLOK VIII BAHAN BAKU/PENOLONG
KHUSUS UNTUK KOPERASI PRODUSEN • Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau
badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau
Usaha besar yang memiliki hasil penjualan tahunan
lebih dari Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah)
tahunan sampai dengan paling banyak Rp.
15.000.000.000,- (lima belas milyar rupiah)
• Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif
yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan
atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha kecil atau usaha
besar yang memiliki hasil penjualan tahunan lebih
dari Rp. 15.000.000.000,- (lima belas milyar rupiah)
tahunan sampai dengan paling banyak Rp.
50.000.000.000,- (lima puluh milyar rupiah)
23
BLOK VIII BAHAN BAKU/PENOLONG
KHUSUS UNTUK KOPERASI PRODUSEN
• Usaha besar adalah usaha yang memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari Rp. 50.000.000.000,-
(lima puluh milyar rupiah)
24
BLOK VIII BAHAN BAKU/PENOLONG
KHUSUS UNTUK KOPERASI PRODUSEN
Isi R803 dengan persentase pembelian bahan baku
utama dari pemasok di dalam negeri dan luar
negeri jika ada.
25
BLOK VIII BAHAN BAKU/PENOLONG
KHUSUS UNTUK KOPERASI PRODUSEN
26
9 BLOK IX
PRODUKSI
28
BLOK IX PRODUKSI
29
BLOK IX PRODUKSI
✓ Isi R902 jika lapangan usaha Koperasi berkategori G (usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan
mobil dan sepeda motor) pada tahun 2019 dan 2021.
✓ Nilai penjualan diisi dengan nilai penjualan usaha/jasa selama tahun 2019 dan 2021.
✓ Nilai pembelian diisi dengan nilai pembelian barang yang terjual selama tahun 2019 dan 2021.
✓ Komisi penjualan barang konsinyasi neto diisi dengan nilai komisi penjualan barang konsinyasi neto selama tahun
2019 dan 2021.
✓ Pendapatan jasa reparasi dan perawatan kendaraan bermotor diisi dengan nilai pendapatan jasa reparasi dan
perawatan kendaraan bermotor selama tahun 2019 dan 2021.
30
10 BLOK X
KEMITRAAN
32
BLOK X KEMITRAAN
Lingkup Kemitraan
1. Dalam rangka supply chain: kemitraan dalam pengadaan/distribusi barang dan jasa
2. Dalam rangka pemasaran produk: termasuk didalamnya kegiatan promosi
3. Dalam rangka pembiayaan: termasuk didalamnya kegiatan pemberian/pinjaman/ bantuan modal usaha
4. Dalam rangka teknologi: termasuk didalamnya kegiatan penggunaan teknologi baru
5. Dalam rangka SDM: termasuk didalamnya kegiatan pelatihan bagi karyawan dalam rangka meningkatkan
pengetahuan
6. Dalam lingkup lainnya: lingkup kemitraan yang tidak termasuk dalam lingkup yang disebutkan sebelumnya
33
BLOK X KEMITRAAN
Pola Kemitraan
1. Inti Plasma: Usaha Besar sebagai inti, membina dan mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, yang menjadi
plasmanya dalam penyediaan dan penyiapan lahan; penyediaan sarana produksi; pemberian bimbingan teknis produksi dan
manajemen usaha; perolehan, penguasaan, dan peningkatan teknologi yang diperlukan; pembiayaan; pemasaran; penjaminan;
pemberian informasi; dan pemberian bantuan lain yang diperlukan bagi peningkatan efisiensi dan produktivitas dan wawasan
usaha.
2. Subkontrak: untuk memproduksi barang dan/atau jasa, Usaha Besar memberikan dukungan berupa: kesempatan untuk
mengerjakan sebagian produksi dan/atau komponennya; kesempatan memperoleh bahan baku yang diproduksi secara
berkesinambungan dengan jumlah dan harga yang wajar; bimbingan dan kemampuan teknis produksi atau manajemen;
perolehan, penguasaan, dan peningkatan teknologi yang diperlukan; pembiayaan dan pengaturan sistem pembayaran yang tidak
merugikan salah satu pihak; dan upaya untuk tidak melakukan pemutusan hubungan sepihak.
3. Waralaba: Usaha Besar yang memperluas usahanya dengan cara waralaba, memberikan kesempatan dan mendahulukan Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah yang memiliki kemampuan. Pemberi waralaba dan penerima waralaba mengutamakan penggunaan
barang dan/atau bahan hasil produksi dalam negeri sepanjang memenuhi standar mutu barang dan jasa yang disediakan dan/atau
dijual berdasarkan perjanjian waralaba. Pemberi waralaba wajib memberikan pembinaan dalam bentuk pelatihan, bimbingan
operasional manajemen, pemasaran, penelitian, dan pengembangan kepada penerima waralaba secara berkesinambungan.
34
BLOK X KEMITRAAN
Pola Kemitraan
4. Perdagangan umum: pola kemitraan dapat dilakukan dalam bentuk kerjasama pemasaran, penyediaan lokasi usaha, atau
penerimaan pasokan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah oleh Usaha Besar yang dilakukan secara terbuka.
5. Distribusi dan keagenan: Usaha Besar dan/atau Usaha Menengah memberikan hak khusus untuk memasarkan barang dan jasa
kepada Usaha Mikro dan/atau Usaha Kecil.
6. Bagi hasil: pola kemitraan dimana terdapat kesepakatan bahwa pendapatan yang diperoleh berasal dari pembagian atas hasil
usaha pada perusahaan pasangan usahanya.
7. Kerja sama operasional: pola kemitraan dalam hal kerjasama menjalankan operasional usaha
8. Usaha Patungan (joint venture): pola kemitraan dengan membentuk usaha yang didirikan oleh dua atau lebih entitas bisnis
untuk menyelenggarakan bisnis bersama dalam jangka waktu tertentu
9. Penyemberluaran (outsourcing): pemindahan pekerjaan (operasi) dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Hal ini biasanya
dilakukan untuk memperkecil biaya atau untuk memusatkan perhatian kepada hal utama dari perusahaan tersebut
10. Bentuk kemitraan lainnya: pola kemitraan yang tidak termasuk dalam pola yang disebutkan sebelumnya
35
BLOK X KEMITRAAN
36
BLOK X KEMITRAAN
• Isi R1002 dengan persentase produk yang
dipasarkan koperasi menurut wilayah.
37
BLOK X KEMITRAAN
38
BLOK X KEMITRAAN
Isi 1004 dengan metode pemasaran yang
digunakan dan nilainya dalam satuan rupiah.
39
BLOK X KEMITRAAN
40
BLOK X KEMITRAAN
41
BLOK X KEMITRAAN
42
BLOK X KEMITRAAN
43
11 BLOK XI
PROSES PRODUKSI
45
BLOK XI: PROSES PRODUKSI
Contoh:
Membuat/
Membungkus
tempe secara
manual
Sumber gambar:
https://sekedar-
tahu.blogspot.com/2011/10/proses
-pembuatan-tempe-disertai-
gambar.html
46
BLOK XI: PROSES PRODUKSI
b. Mekanik:menggunakan bantuan mesin.
Contoh:
Menjual
kelapa parut
menggunakan
bantuan mesin
parut kelapa
Sumber gambar:
https://astromesin.com/mesin-parut-kelapa/
47
BLOK XI: PROSES PRODUKSI
c. Elektronik:menggunakan bantuan listrik
Contoh:
Membuat/
Membungkus
tempe
menggunakan
mesin elektronik
Sumber gambar:
http://www.youtube.com/watch?v=Z
bZMd-hcR78, Mesin Pengemas
Tempe Otomatis - Aneka Mesin
48
BLOK XI: PROSES PRODUKSI
d. Digital: menggunakan bantuan sistem elektronika dan komputer
Contoh:
Membuat
bandana kain
menggunakan
mesin printing
digital
Sumber gambar:
http://thegeniusreview.com/t-shirt-
printing-machine/
49
BLOK XI: PROSES PRODUKSI
e. Artificial Intellegence: menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Contoh:
Restoran
menggunakan
robot dengan
kecerdasan
buatan sebagai
pelayan
Sumber gambar:
https://thespoon.tech/survey-robots-and-vr-
to-be-mainstream-in-restaurants-by-2025/ 50
BLOK XII
12 REALISASI PEMBAGIAN
SHU, PENDIDIKAN, DAN
KERJASAMA
52
BLOK XII REALISASI PEMBAGIAN SHU,
PENDIDIKAN, DAN KERJA SAMA
53
BLOK XIII
13 PEMBINAAN YANG
PERNAH DITERIMA
55
BLOK XIII PEMBINAAN YANG PERNAH DITERIMA
56
BLOK XIII PEMBINAAN YANG PERNAH DITERIMA
57
14 BLOK XIV
CATATAN
59
BLOK XV
15 KETERANGAN PEMBERI
JAWABAN DAN PETUGAS
61
+ SYARAT DAN KETENTUAN
63
“To do better, we must do differently”.
Ban Ki-moon
Terimawww.bps.go.id
Kasih!