Tugas Kelompok Intervensi Modifikasi Perilaku
Tugas Kelompok Intervensi Modifikasi Perilaku
DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPUH :
BAB I
A. Latar Belakang
Kemandirian berasal dari kata dasar diri yang mendapatkan awalan “ke”
dan akhiran “an” yang kemudian kata tersebut dapat menjadi makna sebuah
keadaan. Karena berasal dari kata diri, artinya kemandirian tidak dapat
dipisahkan dari pembahasan perkembangan diri yang berkaitan dengan konsep
Carl Rogers yang diberi istilah self oleh Brammer dan Shostrom (1982) Karena
diri itu merupakan inti dari kemandirian (Ali, 2006)
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Apakah metode operant conditioning dapat melatih kemandirian pada anak
rentang usia 7-8 tahun?
2. Bagaimana metode operant conditioning dapat mempengaruhi kemandirian
anak?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat diketahui tujuan dari penelitian
ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah metode operant conditioning efektif dalam
melatih kemandirian pada anak usia 7-8 tahun
2. Untuk mengetahui bagaimana metode operant conditioning dapat
mempengaruhi kemandirian anak
D. Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini :
1. Bagi Subjek penelitian
Dapat melatih kemandirian pada anak sejak usia 7-8 tahun sehingga
perkembangan pada anak dapat berjalan sesuai dengan noemalnya
2. Bagi orang tua subjek
Dapat menjadi acuan bagi orang tua untuk mendidik anaknya supaya mandiri
3. Bagi peneliti sendiri
Untuk mengetahui implementasi dari teori operant conditioning itu sendiri
4. Bagi peneliti lainnya
Dapat menjadi seumber referensi dalam melakukan penelitian yang terkait.
BAB ll
Landasan Teori
1. Pemberian Reward
Rewardatau hadiah merupakan sesuatu yang kita sukai. Suatu
individu akan senang dan lebih bersemangat jika mendapatkan hadiah. Hal
tersebut sama dengan mekanisme dalam memperkuat perilaku seseorang.
Perilaku yang diharapkan tampil pada diri seseorang dapat dimanipulasi
dengan cara memberikan hadiah. Hadiah tersebut nantinya akan diberikan
apabila seseorang telah mampu merubah perilakunya dari maladaptif
menjadi adaptif. Selain itu, pemberian pujian dapat juga berlaku berdasarkan
prinsip ini. Dengan adanya hadiah maupun pujian, maka suatu individu akan
lebih bersemangat dalam merubah perilakunya. Sehingga, perubahan
perilaku yang diharapkan dapat lebih sering ditampilkan bahkan perilaku
tersebut dapat melekat pada diri individu tersebut.
b) Bentuk-bentuk kemandirian.
Menurut Robert Havighurt (1972) membedakan atas kemandirian
menjadi empat bentuk kemandirian kemandirian yaitu :
1. Kemandirian emosi Kemampuan mengontrol emosi sendiri dan
tidak ketergantungannya kebutuhan emosi kepada orang lain.
2. Kemandirian ekonomi Kemampuan mengatur ekonomi sendiri
dan tidak ketergantungan nya kebutuhan ekonomi pada orang
lain.
3. Kemandirian intelektual, Kemampuan untuk mengatasi berbagai
masalah yang dihadapi.
4. Kemandirian sosial, Kemampuan untuk mengadakan interaksi
kepada orang lain yang tidak tergantung pada aksi orang lain.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Tarket perilaku
Target perilaku dalam penelitian ini adalah meningkatkan perilaku mandiri pada anak
dengan menggunakan teknik Operant conditioning
A.Metode
Metode yang digunakanadalah metode studi kasus. Metode studi kasus adalah
salah satu jenis pendekatan deskriptif, adalah penelitian yang dilakukan secara intensif,
terperinci dan mendalam terhadap Page 2 suatu organisme (individu), lembaga atau
gejala tertentu dengan daerah atau subjek yang sempit”. metode studi kasus adalah
metode yang bertujuan untuk mempelajari dan menyelidiki suatu kejadian atau
fenomena mengenai individu, seperti riwayat hidup seseorang yang menjadi objek
penelitian. (Bimo Walgito 2010)
B.Rancangan Pelaksanaan
1. Tempat penelitian
Penelitian dilakukan di rumah subjek. Tempat ini dipilih dengan alasan anak yang
belum sekolah banyak menghabiskan waktu di rumah. Dengan melakukan intervensi di
rumah dirasa akan lebih efektif dalam meningkatkan perilaku mandiri pada subjek.
2. Waktu penelitian
a. Intake
waktu yang digunakan adalah satu hari. Data yang dikumpulkan pada tahap ini berupa
data pribadi subjek. Adapun metode yang digunakan adalah wawancara dan observasi
subjek.
b. Baseline
Pada fase ini waktu yang digunakan adalah empat hari. Tahapan ini dilakukan untuk
memperoleh gambaran mengenai perilaku mandiri yang dimiliki oleh subjek. Proses
pengambilan data dilakukan dengan mewawancarai orang tua dan juga mengobservasi
subjek.
c. Treatment
Pada fase ini dilaksanakan modifikasi prilaku berupa teknik extinction dan punishment .
Dalam hal ini extinction dn punishment akan diterapkan jika subjek berprilaku mandiri.
3. Subjek Penelitian
Subjek dipilih dengan cara purposive sampling. Menurut Sugiyono, (2016) purposive
sampling merupakan teknik pemilihan sampel dengan pertimbangan tertentu. Subjek
pada penelitian adalah anak berumur 7 tahun yang memiliki masalah pada perilaku
mandiri.
a. Metode Observasi
Menurut Arikunto (2006) observasi adalah mengumpulkan data atau keterangan yang
harus dijalankan dengan melakukan usaha-usaha pengamatan secara langsung ke tempat
yang akan diselidiki. Sedangkan menurut Kamus Ilmiah Populer (dalam Suardeyasasri,
2010) kata observasi berarti suatu pengamatan yang teliti dan sistematis, dilakukan
secara berulang-ulang.
Observasi yang dilakukan peneliti adalah melihat dan meninjau kemampuan subjek
dalam berperilaku mandiri.
b. Metode Wawancara
Menurtu P. Joko Subagyo (2011) wawancara adalah “Suatu kegiatan dilakukan untuk
mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaanpertanyaan
pada para responden. wawancara bermakna berhadapan langsung antara interview
dengan responden, dan kegiatannya dilakukan secara lisan.” wawancara menurut
Esterberg yang diterjemahkan oleh Sugiyono (2009) adalah sebagai berikut :“Pertemuan
dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.”
Wawancara ini dilakukan peneliti dengan orang tua subjek ataupun keluarga subjek
yang mana hal itu berhubungan untuk mendapatkan data tentang kemampuan subjek
dalam berperilaku mandiri.
c. Metode Dokumentasi
a. Pedoman Observasi
Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa lembar observasi
behavior checklist
b. Pedoman Wawancara
Instrumen pengumpulan data yang akan digunakan untuk
menunjang data-data observasi yaitu wawancara.
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah biasanya
subjek membantu
ibu dirmah?
2 Apakah subjek
membuat jadwal
sekolahnya sendiri?
3 Apakah subjek
dapat menjaga adik-
adiknya jikalau ibu
sedang diluar?
4 Apakah subjek
membuat PR nya
sendiri?