Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MAKALAH

KESELAMATAN MENURUT ARMENIANISME

NAMA : RIFKA SUSANTI


NIM : 2019.1.000029
DOSEN : YEHUDA DWI NUGROHO, S.KOM, M.Th
MAKUL : SEJARAH GEREJA INDONESIA

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ANUGERAH ALLIANSE SEMARANG


2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-
Nya yang dilimpahkan kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen
mata kuliah “Sejarah Gereja Indonesia” yang telah banyak membimbing saya, sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kelamatan Menurut
Armenianisme”

Makalah ini saya susun berdasarkan pengetahuan yang saya peroleh dari beberapa
buku dan media. Saya menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penulisan makalah ini. Oleh sabab itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar saya dapat memperbaiki kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan
dan penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para
pembaca pada umumnya dan khususnya bagi saya pribadi.

Surakarta, 19 Januari 2022

2
Rifka Susanti

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................................1

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................................5

A. LATAR BELAKANG MASALAH.....................................................................................5

B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................6

C. TUJUAN PENULISAN........................................................................................................7

D. METODOLOGI PENULISAN............................................................................................7

BAB 2 PEMBAHASAN..................................................................................................................8

A. Pengertian Keselamatan........................................................................................................8

B. Pengertian Armenianisme...................................................................................................10

C. Ajaran Armenianisme.........................................................................................................11

D. Keselamatan Menurut Armenianisme................................................................................13

E. Syarat-Syarat Keselamatan menurut Armenianisme..........................................................14

BAB 3 PENUTUP.........................................................................................................................16

A. KESIMPULAN...................................................................................................................16

B. SARAN...............................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................17

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGMASALAH

Kematian Kristus memiliki signifikansi yang besar dalam doktrin Kristen tetapi
pengertian dari kematian-Nya telah direfleksikan dalam pandangan yang beragam.
Khususnya dalam kaitannya dengan keselamatan atau yang dikenal dengan doktrin
sosoteriologi.1

Karya Kristus di bukit Golgota menjadi pusat penerapan keselamatan kehidupan


seseorang. Karena itu doktrin keselamatan ini memiliki daya Tarik dan hubungan khusus
karena berkaitan langsung dengan keperluan seseorang yang paling penting. Maka dari itu
pembahasan mengenai keselamatan sangatlah diperlukan suatu pemahaman yang benar
sesuai dengan standart Alkitab. Sebelumnya kita mengetahui sesaat setelah manusia jatuh
kedalam dosa (Kej 3:15), “Allah sudah menjanjikan keselamatan” itu bagi manusia. Allah
menuntut penyelamatan manusia, jadi titik awal keselamatan manusia dimulai dari pribadi
Allah sendiri, “bahkan Allah sendiri mengambil inisiatif pengadaan jalan keselamatan bagi
manusia yang telah berdosa (Yoh 3:16; Kis 16:31).” Mungkin istilah keselamatan
kelihatannya mempunyai pengertian yang jelas bagi orang-orang yang mengenalnya,
namun di kalangan Kristen sekalipun masih terdapat perbedaan mengenai arti yang
sesungguhnya. Justru karena itulah konsep pemahaman mengenai keselamatan sangat
dibutuhkan dengan tepat dan sesuai Firman Tuhan.2

1
https://journal-theo.ukdw.ac.id/index/gema/article/download. Diakses pada tanggal 29 Desember 2021,
jam 8:24 WIB.

4
Berdasarkan kajian hermeneutika, ada beberapa teori yang berkaitan dengan
soteriologi. Ikut memberi warna dalam kajian teologi tentang doktrin keselamatan ini.
Walaupun doktrin soteriologi Kristen terdiri atas beberapa kelompok dengan tekanan
keyakinannya masing-masing, namun kesemuanya itu tidak mengabaikan peran Yesus
Kristus sebagai juruselamat umat manusia.

Kaum Armenianisme dengan tekanan kehendak bebas, dimana aspek manusia


dipandang menentukan keselamatannya namun jalannya tetap ada didalam Yesus Kristus.
Kelompok Armenianisme percaya bahwa manusia berkehendak bebas dan itu asalnya dari
Tuhan, dan dalam kehendak bebas itulah maka seseorang terselamatkan karena ia percaya
kepada Kristus. 3 Ajaran yang dipegang oleh pengikut Armenianisme menyatakan dengan
tegas keselamatan tidak lepas dari campur tangan manusia itu sendiri, bahkan keselamatan
yang telah diperoleh secara cuma-Cuma dapat hilang selamanya jika tidak bersamaan
dengan perbuatan sendiri. Maka melalui penulisan makalah ini akan memberikan
penjelasan yang dapat memberikan pemahaman mengenai pandangan tersebut. 4

Dengan demikian, berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,
maka penulis tertarik untuk membuat penulisan makalah dengan judul “Keselamatan
menurut Armenianisme.”

2
Lamtota Manalu, M.Th, Azaria Manullang, S.Th, “Implikasi Filipi 2:12 Terhadap Ajaran
Armenianisme (Makna Frasa Kerjakanlah Keselamatanmu),” Jurnal Teologi dan Pelayanan
Kontekstual, 11, no. 1 (Mei 2021): 1-80, http://ejournal.stte.ac.id.

3
Demsy Jura, “Kajian Soteriologi Dalam Teologi Universalisme Calvinisme, Dan Armenianisme Serta
Kaitannya Dengan Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen”, Jurnal Universitas Kristen Indonesia
Jakarta 1, no. 2 (Oktober 2017): 1-41, http://repository.uki.ac.id

4
Ibid, hlm 67.

5
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakangmasalah yang telah dikemukan diatas, maka dapat


dirumuskan masalah dalam penulisan makalah ini yaitu:

1. Apa itu Keselamatan?


2. Apa itu Armenianisme?
3. Apa saja ajaran-ajaran yang terdapat dalam Armenianisme?
4. Apa pandangan Armenianisme mengenai keselamatan?
5. Apa syarat-syarat keselamatan menurut Armenianisme?

C. TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas,
maka penulis membuat tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu, sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan mengenai pengertian keselamatan dengan benar,


sehingga dapat berguna untuk mengembangkan pengetahuan dalam mempelajari
dan memahami mengenai keselamatan.
2. Untuk mendeskripsikan mengenai pengertian Armenianisme dengan benar,
sehingga dapat berguna untuk mengembangkan pengetahuan dalam mempelajari
dan memahami mengenai Armenianisme.
3. Untuk memaparkan mengenai apa saja ajaran-ajaran yang terdapat dalam
Armenianisme.
4. Untuk memberikan penjelasan mengenai keselamatan menurut Armenianisme.
5. Untuk memberikan pemahaman mengenai syarat-syarat keselamatan menurut
Armenianisme.

6
D. METODOLOGI PENULISAN

Dalam penulisan paper ini, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif.


dengan menggunakan beberapa sumber berupa buku-buku yang ada dan media internet
(website). Dengan demikian, melalui beberapa sumber yang digunakan penulis dapat
menambah wawasan dalam membuat karya ilmiah.

7
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Keselamatan

Keselamatan (Yun:Soteriologi) berasal dari kata soteria (pembebasan, kelepasan,


keselamatan) dan logos (kebenaran, Firman, ajaran). Ini adalah pokok yang paling luas
dibahas di dalam Alkitab karena keselamatan merupakan tema pokok Alkitab. Soteriologi
berasal dari kata kerja: sozo, yang arti dasarnya ialah: menjadi sehat, menyembuhkan,
menyelamatkan, mengawetkan. Dalam kaitannya dengan manusia berarti: menyelamatkan
dari kematian.
Pemahaman di atas parallel dengan kata Ibrani yang digunakan untuk keselamatan,
yaitu: yasa (kemerdekaan dari ikatan), syaloom (damai, sehat), salem (persembahan syukur
atas kebebasan) yang pada intinya menunjuk pada pembebasan oleh Tuhan.5
Selain itu, soteriologi adalah pengajaran tentang keselamatan yang dilakukan oleh
Allah dalam dan melalui Yesus Kristus. Disebut rencana keselamatan karena segala
sesuatu yang berkaitan dengan karya keselamatan, sudah dirancang bahkan ditetapkan oleh
Allah jauh sebelum manusia diciptakan. Rencana dan keputusan Allah untuk mengutus
Yesus sebagai penebus dosa sudah dibuat Allah sebelum dunia dijadikan.6
Soteriologi membahas mengenai penganugerahan keselamatan melalui Kristus serta
penerapan keselamatan itu melalui Roh Kudus.7 Berkhof mengatakan bahwa soteriologi
berkaitan dengan pelimpahan berkat keselamatan kepada orang berdosa dan pembaharuan

5
https://gbimawarsaronsoe.org/theologia-keselamatan. Diakses pada tanggal 30 Desember 2021, jam 10:15
WIB.

6
Jonar T.H. Situmorang, Soteriologi Doktrin Keselamatan (Yogyakarta: Andi, 2015) hlm. 3

7
Henry C.Thiessen, Teologi Sistematika (Malang: Gandum Mas, 2010) hlm. 301

8
yang dialaminya berkenan dengan kehendak Ilahi agar mereka dapat menikmati
persekutuan yang indah dengan Allah. 8
Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa soteriologi adalah
ajaran tentang keselamatan, di mana Allah melimpahi berkat keselamatan kepada orang
berdosa dan pembaharuan yang dialaminya sesuai dengan pekerjaan Roh Kudus.
Sedangkan keselamatan sendiri memiliki arti bahwa Allah menyelamatkan orang berdosa,
di mana pembebasan ini melibatkan pembenaran, rekonsiliasi dengan Allah dan adopsi ke
dalam keluarga-Nya, dengan kelahiran baru dan karunia pengudusan Roh Kudus yang
memimpin dalam perbuatan kebenaran dan pelayanan di sini dan sekarang, dan janji
tentang pemulihan penuh dan persekutuan dengan Allah di masa yang akan datang. Hal ini
termasuk kehidupan sekarang sukacita, damai sejahtera, kekuasaan, daan transformasi
karakter dan berbagai kehidupan dan jaminan kesembuhan total pada kebangkitan tubuh di
masa yang akan datang. Kita dibenarkan hanya melalui iman dan keselamatan yang dibawa
oleh iman adalah hanya karena anugerah, hanya melalui Kristus, hanya untuk kemuliaan
Allah.9

8
Louis Berkhof, Teologi Sistematika: Doktrin Keselamatan (ter. Yudah Thianto; Jakarta: Lembaga
Reformed Injili Indonesia, 1996) hlm. 5

9
J.I. Packer dan Thomas C. Oden, Satu Iman: Konsensus Injil (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011) Hlm. 99

9
B. Pengertian Armenianisme

Armenianisme adalah paham yang menjelaskan hubungan antara kedaulatan Allah


dan kehendak bebas manusia, khususnya yang terkait dengan keselamatan. Istilah
Armenianisme ini diambil dari Jacob Arminius (1560-1609), seorang teolog Belanda.10
Armenianisme merupakan istilah yang digunakan untuk menjabarkan teologi dari
Jacob Arminius serta gerakan yang mendukungnya. Penekanan teologi dari Armenianisme
adalah pemilihan yang bersyarat berdasarkan kemahatahuan Allah, Anugerah Allah dapat
ditolak, penebusan Kristus dapat ditolak, freewill dan dapat bekerja sama dengan Allah
dalam keselamatan.11
Selain itu, Armenianisme adalah sebuah ajaran soteriologi (keselamatan) di dalam
pemikiran Kristen Prostestan berdasarkan ide-ide teologis dari teologi Jacobus Armenius.
Ajaran Jacobus Armenius muncul sebagai akibat dari keyakinannya bahwa ajaran-ajaran
Yohanes Calvin sehubungan dengan peran Allah dalam keselamatan, adalah tidak benar.
Meskipun dia sebelumnya pernah menjadi pendukung Calvin dan menerima doktrin-
doktrin Reformasi Belanda tentang kedaulatan mutlak Allah dalam keselamatan,
predestinasi dan foreordination, berubah pikiran dan mengajar kepercayaan yang berbeda
kepada para siswanya. Pandangan yang mendasari keyakinannya adalah gagasan bahwa
Allah memilih seseorang berdasarkan kehendak bebas orang tersebut. Dia percaya bahwa
manusia dipengaruhi oleh dosa asal dan tidak dapat memilih Allah dalam kondisi itu, tetapi
Allah memberikan kepada manusia itu suatu anugerah khusus yang menghilangkan
pengaruh dari kejatuhan manusia dan memungkinkan manusia untuk membuat pilihan
mereka berdasarkan kehendak bebasnya. 12

10
https://www.gotquestions.org-armenianisme.html. Diakses pada tanggal 30 Desember 2021, jam 11:50
WIB.

11
https://www.slideshare.net/petrustampu/teologi-armenian. Diakses pada tanggal 30 Desember 2021, jam
11:58 WIB

12
https://kristenberea.wordpress.com/apakah-armenianisme-itu. Diakses pada tanggal 30 Desember 2021,
jam 13:07 WIB

10
C. Ajaran Armenianisme

Armenianisme telah mengalami perkembangan sedemikian rupa sehingga bukan lagi


murni ajaran dari Armenius. Berikut ajaran Armenianisme yang paling umum berkembang
di gereja-gereja saat ini yaitu:

a. Kehendak bebas atau kemampuan manusia


Meskipun sifat manusia dipengaruhi serius oleh kejatuhan dalam dosa, rohani
manusia tidak ditinggalkan dalam keadaan tak berdaya secara total. Tuhan memberi
kemungkinan setiap orang berdosa untuk bertobat dan percaya tanpa mengganggu
kebebasan manusia. Setiap orang berdosa memiliki suatu kehendak bebas, dan tujuan
kekal bergantung pada bagaimana ia menggunakannya. Kebebasan manusia mempunyai
kemampuan untuk memilih kebaikan atau kejahatan dan dalam hal-hal rohani; kehendak
manusia tidak diperbudak oleh sifat dosa. Orang berdosa memiliki kekuatan untuk
bekerja sama dengan Roh Allah untuk dilahirkan kembali atau menolak anugerah Allah
dan binasa. Orang berdosa kehilangan pertolongan Roh Kudus, tetapi ia tidak harus
dilahirkan kembali oleh Roh sebelum ia dapat percaya, iman adalah tindakan manusia
dan mendahului kelahiran baru. Iman adalah pemberian orang berdosa kepada Allah,
dan kontribusi bagi keselamatan manusia.
b. Pemilihan Bersyarat
Pilihan Allah untuk menyelamatkan individu-individu tertentu sebelum dunia
dijadikan didasarkan pada pengetahuan sebelum-Nya bahwa mereka akan menanggapi
panggilan-Nya. Dia memilih hanya orang-orang yang Dia tahu akan percaya Injil
berdasarkan kehendak bebas mereka. Oleh karena itu, pemilihan ditentukan oleh atau
disyaratkan pada apa yang manusia akan lakukan. Iman yang akan Allah anugerahkan
berdasarkan pilihan-Nya, tidak diberikan kepada orang berdosa oleh Allah (bukan
diciptakan oleh kekuatan regenerasi Roh Kudus), tetapi semata-mata dari kehendak
bebas manusia. Iman itu akan diserahkan sepenuhnya kepada manusia yang akan
percaya. Allah memilih orang-orang yang Dia tahu akan memilih Kristus berdasarkan

11
kehendak bebas mereka sendiri. Jadi penyebab utama keselamatan bukan karena Allah
memilih orang berdosa tetapi karena orang berdosa yang memilih Kristus.
c. Penebusan Universal atau pendamaian umum
Karya penebusan Kristus memungkinkan setiap orang untuk diselamatkan tetapi
tidak benar-benar menjamin keselamatan siapa pun. Meskipun Kristus mati untuk
semua orang dan untuk setiap orang, tetapi hanya mereka yang percaya kepada-Nya
akan diselamatkan. Kematian-Nya memungkinkan Allah mengampuni orang berdosa
dengan syarat bahwa mereka percaya, tetapi tidak benar-benar menyingkirkan dosa-
dosanya siapa pun. Penebusan Kristus menjadi efektif hanya jika manusia memilih
untuk menerimanya.
d. Roh Kudus secara efektif ditolak
Roh Kudus memanggil manusia untuk diselamatkan melalui undangan Injil. Dia
melakukan semua yang dapat membawa setiap orang berdosa untuk keselamatan. Tetapi
karena manusia itu bebas, ia dapat menolak panggilan Roh Kudus. Roh tidak dapat
melahirbarukan orang berdosa sampai ia percaya, iman (yang merupakan kontribusi
manusia) mendahului dan memungkinkan kelahiran baru. Dengan demikian, kehendak
bebas manusia itu membatasi Roh dalam penerapan karya Kristus yang menyelamatkan.
Roh Kudus hanya dapat menarik orang-orang kepada Kristus sebatas mereka yang
mengijinkan Dia untuk bekerja di dalam kehidupannya. Sampai orang berdosa
merespon, Roh Kudus tidak bisa memberikan kehidupan dan anugerah Allah. Oleh
karena itu, pekerjaan Roh Kudus dapat dikalahkan, bisa dan sering ditolak dan
digagalkan oleh manusia.
e. Jatuh dari kasih karunia
Menurut penganut Armenian, keselamatan yang diterima oleh orang-orang
Armenian itu dapat hilang. Orang-orang beriman dan benar-benar diselamatkan dapat
kehilangan keselamatan mereka jika gagal menjaga iman mereka. Semua Arminian
belum disepakati pada point ini, beberapa menganggap bahwa orang percaya selalu

12
aman di dalam Kristus, bahwa orang berdosa yang sudah dilahirbarukan tidak pernah
bisa hilang.13

D. Keselamatan Menurut Armenianisme

Yakob Arminius menyatakan bahwa Keselamatan bisa saja hilang bila manusia itu
sendiri tidak menjaga dan memelihara hidup kudus meskipun kita tahu bahwa keselamatan
adalah Anugerah yang Allah berikan kepada manusia. Dalam keadaannya sesudah
kejatuhan dan penuh dosa, manusia tidak mampu dengan kekuatannya sendiri untuk
berpikir, menghendaki atau berbuat sesuatu yang benar-benar baik. Tetapi perlu baginya
untuk lahir kembali dan diperbaharui intelektualnya, perasaan-perasaan atau kehendaknya
dan seluruh kekuatannya oleh Allah dalam Kristus melalui Roh Kudus, agar ia mempunyai
kesanggupan untuk mengerti, menghargai, mempertimbangkan, menghendaki dan
melakukan dengan tepat apapun yang benar-benar baik.
Arminius segan menyatakan pandangannya secara terus terang atau terbuka,
mungkin karena takut akan akibatnya. Sedikit sekali dari tulisan-tulisannya diterbitkan
sampai sesudah ia meninggal. Tetapi pandangannya mengenai predestinasi diuraikan
dengan jelas dalam Pernyataan Perasaan (1608). Ada empat keputusan Allah. Pertama, Ia
menyatakan Kristus sebagai perantaraan untuk memenangkan keselamatan manusia.
Kedua, Ia tetapkan untuk menerima dan menyelamatkan semua orang yang menyesal dan
percaya kepada Yesus Kristus dan menolak orang yang tidak menyesal dan tidak percaya.
Ketiga, Allah menetapkan untuk memberikan cam yang diperlukan oleh manusia untuk
menyesal dan percaya. Keempat, Allah menetapkan penyelamatan orang-orang tertentu
karena melihat sebelumnya bahwa mereka akan percaya dan bertahan sampai akhir.
Dengan demikian Arminius menolak pandangan Augustinus/Calvin bahwa pemilihan
terjadi tanpa syarat, yaitu pandangan bahwa Allah memilih orang untuk diselamatkan

13
Yehuda Dwi Nugroho, S. Kom, M.Th “Diktat Sejarah Gereja”, Surakarta: STT AAS, 2021, hlm 22-23

13
terlepas dari jasa-jasa mereka dan yang dibuat sebelumnya, tetapi ini tidak berarti bahwa
Arminius mempunyai pandangan yang tinggi terhadap kemampuan manusia.14
Selain itu, Menurut Armenianisme, keselamatan dicapai melalui usaha gabungan dari
Allah (yang mengambil inisiatif) dan manusia (yang harus merespon), respon manusia
menjadi faktor yang menentukan. Tuhan telah menyediakan keselamatan bagi semua
orang, tapi ketentuan-Nya menjadi efektif hanya bagi mereka yang dengan kehendak bebas
mereka sendiri memilih untuk bekerja sama dengan Dia dan menerima tawaran anugerah-
Nya. Point pentingnya adalah kehendak manusia memegang peranan yang menentukan,
sehingga manusia, bukan Tuhan, yang akan menentukan penerima anugerah keselamatan.15

E. Syarat-Syarat Keselamatan menurut Armenianisme

a. Kesadaran akan dosa.


b. Berpaling kepada Allah melalui anugerah pendahuluan dari Roh Kudus, yang
menyakinkan dan memanggil.
c. Pertobatan dan pengakuan dosa telah memisahkan dari anugerah Allah dan
menahan kovenan yang baru diberlakukan.
d. Penerapan secara personal dari kelahiran baru dalam Yesus Kristus.
Tanggung Jawab manusia dalam keselamatan melibatkan pengetahuan akan
dosa, berpaling dari dosa, berpaling dari Allah, dan iman dalam Kristus.
Pertobatan berarti berubah. Wesley menyebutnya sebagai suatu perubahan hati
dari semua dosa kepada semua kekudusan. Bertobat berarti dosa harus
ditinggalkan dan tidak lagi bergantung pada diri sendiri melainkan harus
sepenuhnya bergantung pada Kristus.

14
https://www.academia.edu/pengenalan-singkat-armenianisme. Diakses pada tanggal 30 Desember 2021,
jam 14:18 WIB

15
https://id.scribd.com.document/apakah-armenianisme-itu. Diakses pada tanggal 30 Desember 2021, jam
14:25 WIB

14
Wesley mendefinisikan iman yang menyelamatkan dengan 3 syarat yaitu :
a. Mempercayai kemurahan dan pengampunan Allah.
b. Menerima jaminan dalam kehidupan orang percaya.
c. Mengekspresikan kebergantungan pada Kristus dan menyerahkan hidupnya
kepada Kristus sebagai Tuhan.
Ketiga syarat tersebut dapat diekspresikan atau dilaksanakan dengan dasar
ketaatan. 16

16
https://pdfslide.tips/spiritual/teologi-armenian.html Diakses pada tanggal 13 Januari 2021, jam 14:15
WIB.

15
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan diatas, maka penulis dapat memberikan
kesimpulan bahwa konsep keselamatan yang dianut oleh Armenianisme merupakan suatu
penyangkalan dan ketidakpuasannya terhadap pandangan Calvinisme yang mengandung
pandangan “sekali selamat tetap selamat” dan juga sepenuhnya Allahlah yang mengatur
atau menentukn keselamatan seseorang (Predestinasi) karena Allah sepenuhnya berdaulat
atas keselamatan manusia. Sebaliknya, Armenianisme menekankan bahwa manusialah
yang sendiri bertanggungjawab atas keselamatannya sendiri. Apabila manusia tidak dengan
sungguh-sungguh mengerjakan keselamatan serta menjaga iman percayanya kepada Tuhan
maka keselamatan itu akan hilang. Armenianisme menganggap bahwa Allah tidak
sepenuhnya berdaulat atas keselamatan manusia melainkan kehendak bebas (freewill)
manusialah yang mengatur dan berdaulat atas keselamatannya sendiri. Pilihan ada ditangan
manusia, ia akan selamat apabila tetap berpegang teguh, setia dan taat kepada Tuhan. Dan
akan kehilangan keselamatan apabila ia terlepas dan meninggalkan Tuhan. Kaum
Armenianisme percaya bahwa manusia dan Allah bekerjasama dalam keselamatan atau
dengan kata lain manusia memiliki intervensi dalam keselamatan.

B. SARAN

Berdasarkan penjelasan diatas, penulis memberikan beberapa saran yang dianggap


perlu yaitu sebagai orang percaya (orang Kristen), harus memiliki konsep pemahaman
yang benar mengenai keselamatan. Selain itu, konsep keselamatan yang dipahami harus
tepat dan sesuai dengan Firman Tuhan.

16
DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Demsy, Jura. "Kajian Soteriologi dalam Teologi Universalisme Calvinisme dan Armenianisme
serta Kaitannya dengan Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen." Jurnal Universitas
Kristen Indonesia Jakarta 1, (Oktober 2017): 1-41.

Manullang, Manalu Lamtota dan Azaria. "Implikasi Filipi 2:12 Terhadap Ajaran Armenianisme
(Makna Prasa Kerjakanlah Keselamatanmu)." Jurnal Teologi dan Pelayanan Kontekstual
11, (Mei 2011): 1-80.

Jurnal

Demsy, Jura. "Kajian Soteriologi dalam Teologi Universalisme Calvinisme dan Armenianisme
serta Kaitannya dengan Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen." Jurnal Universitas
Kristen Indonesia Jakarta 1, (Oktober 2017): 1-41.

Manullang, Manalu Lamtota dan Azaria. "Implikasi Filipi 2:12 Terhadap Ajaran Armenianisme
(Makna Prasa Kerjakanlah Keselamatanmu)." Jurnal Teologi dan Pelayanan Kontekstual
11, (Mei 2011): 1-80.

Website

https://journal-theo.ukdw.ac.id/index/gema/article/download. n.d. https:journal-theo.ukdw.ac.id


(accessed Desember Rabu 29, 2021).

https://www.gotquetions.org/indonesia/armenianisme.html. n.d. https://www.gotquetions.org


(accessed Desember Kamis 30, 2021).

Indonesia, Sekolah Tinggi Teologi Bethel. https://www.slideshare.net/petrustampu/teologi-


armenian-71317130. Januari 24 Selasa, 2017. https://www.slideshare.net (accessed
Desember Kamis 30, 2021).

Kristenberea. https://kristenberea.wordpress.com/2012/10/10/apakah-arminianisme-. Oktober


10 Rabu, 2012. https://www.kristenberea.wordpress.com (accessed Desember Kamis 30,

17
2021).

Paskah, Purba Parlaungan. https://id.scribd.com/document/345046737/Apakah-Arminianisme-


Itu. n.d. https://id.scribd.com (accessed Desember Kamis 30, 2021).

So'e, Gemass. https://gbimawarsaronsoe.org/2021/04/10/theologia-keselamatan/. April 10


Sabtu, 2021. https://www.gbimawarsaronsoe.org (accessed Desember Kamis 30, 2021).

Wiwid, Widyaswoko. https://www.academia.edu/10732778/pengenalan_singkat_Armenianisme.


n.d. https://www.academia.edu (accessed Desember Kamis 30, 2021).

18

Anda mungkin juga menyukai