Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Tn. A DENGAN HIPERTENSI PADA Ny. D


DI LINGKUNGAN DUSUN APUAN BATURITI

1. Pengkajian
Pengumpulan data dilaksanakan pada hari Jumat, 16 April 2020
pukul 15.00 wita. Data diperoleh dengan cara wawancara, observasi,
pemeriksaan fisik dan dokumentasi.
a. Data umum
1) Kepala Keluarga
a) Nama : Tn. A
b) Umur : 47 Tahun
c) Jenis kelamin : Laki-laki
d) Pendidikan : Tamat Sekolah Dasar
e) Pekerjaan : Petani
f) Agama : Hindu
g) Suku / Bangsa : Indonesia
h) Alamat : Banjar Apuan, Desa Apuan Baturiti Tabanan
i) Tanggal pengkajian : 16 April 2020

2) Komposisi Keluarga
Tabel 1.
Komposisi Keluarga Tn. A

Hub.
L/ Umu Pendi Peker Imunisa Kon
No Nama dg Ket
P r (th) dikan jaan si disi
KK

1 Tn. A L 47th KK SD Petani Lengkap Sehat

2 Ny. G P 47th Istri SD Mencuci Lengkap Sehat


pakaian
3 Tn. P L 23th Anak SMP Swasta Lengkap Sehat

4 Tn. W L 17th Anak SMK Belum Lengkap Sehat


bekerja

5 Ny. D P Ibu - - - Sakit Hipertensi

3) Genogram

Gambar 1 : Genogram Keluarga Tn. A Hipertensi Pada Ny. D


Keterangan :
: Laki – Laki

: Perempuan

: Meninggal

: Tinggal serumah

: Pasien
Penjelasan :
Tn. A tinggal bersama istri anak dan ibunya. Ny.D adalah ibu dari Tn.A yang
memiliki hipertensi dan tidak diketahui sejak kapan.
Tn. A mengatakan didalam keluarganya hanya Ny.D saja yang memiliki
hipertensi.

4) Tipe Keluarga
Tergolong keluarga Exstende Family (keluarga besar), karena
dalam 1 rumah ini terdiri dari Tn.A sebagai anak, Ny. G sebagai
menantu, Tn. P dan Tn. W sebagai cucu dan Ny. D orang tua dari
Tn. A
5) Latar Belakang Budaya (Etnis)
Keluarga Tn.A menggunakan Bahasa Bali dalam berinteraksi
dengan anggota keluarga maupun masyarakat lainnya.
6) Agama
Tn.A dan anggota keluarga menganut agama Hindu
7) Status Sosial Ekonomi Keluarga
Sumber pendapatan keluarga yaitu dari Tn.A dan Ny.G

Tabel 2
Rata-Rata Pendapatan dan Pengeluaran Keluarga Tn.A
No. Nama Pekerjaan Pendapatan Pengeluaran Keterangan
1 Tn.A Petani ± 1.000.000 ± 700.000 300.000
1 Ny.G Mencuci 900.000 ± 500.000 400.000
pakaian
8) Aktivitas rekreasi keluarga atau waktu luang
Tn.A mengatakan jarang berekreasi hanya sesekali duduk bersama
diteras rumah.

b. Tahap dan Riwayat Perkembangan Keluarga


1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahapan perkembangan keluarga Tn.A orang tua usia pertengahan
(tanpa jabatan atau pensiunan)
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahapan perkembangan keluarga Tn.A yang belum terpenuhi yaitu
menyelidiki lingkungan yang meningkatkan kesehatan dan
mempertahankan hubungan-hubungan yang memuaskan dan penuh
arti dengan para orang tua, lansia dan anak-anak.
3) Riwayat keluarga sebelumnya
Tn.A beserta istri dan anak-anknya tidak memiliki riwayat
penyakit hipertensi, sedangkan Ny. D memiliki penyakit
hipertensi dan tidak diketahui sejak kapan.

c. Data Lingkungan
1) Karakteristik rumah
Dari segi geografis rumah Tn. A berada dipedesan yang lumayan
jauh dari perkotaan. Pelayanan kesehatan terdekat yaitu Puskesmas
1 Baturiti dengan jarak tempuh ± 5 kilometer. Rumah Tn.A
sederhana dan sudah berbentuk permanen dengan luas tanah
kurang lebih ± 1 setengah Are.
Gambar 2 Denah Rumah Keluarga Tn. A

3 2
4
Keterangan :
1 : Kamar 3 : Dapur
2 : Kamar 4 : Kamar Mandi

2) Karakteristik lingkungan dan komunitas


Dari segi geografis rumah Tn.A berada diperdesaan. Pelayanan
kesehatan terdekat yaitu Puskesmas 1 Baturiti dengan jarak tempuh
± 5 kilometer daru rumah Tn.A
3) Mobilitas geografi keluarga
Keluarga Tn.A tidak pernah pindah tempat atau merantau ketempat
lainnya.
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.
Keluarga Tn.A tampak kurang berinteraksi terhadap semua
anggota keluarga terutama dengan Ny.D. Tn.A keseharian jarang
berbicara. Tetapi Tn.A biasa mengikuti kegiatan maskyarakat jika
ada seperti gotong-royong
5) Sistem pendukung atau jaringan sosial keluarga
Jumlah anggopta keluarga Tn.A 5 orang. Saat Ny. D mengeluh
sakit Tn.A atau anggota keluarga lainnya tidak memperdulikan
Ny.D terkadang yang diajak berobat oleh Ny.D adalah cucu
tetangganya.

d. Struktur Keluarga
1) Pola komunikasi
Pola komunikasi keluarga Tn.A baik dan menggunakan Bahasa
daerah atau Bahasa Bali hanya Tn.A sangat pendiam bila jika kita
tidak bertanya beliau hanya diam saja. Infromasi kesehatan yang
diperoleh hanya melalui orang lain yang mereka dengar dijalanan.
2) Struktur Kekuasaan
Menurut Tn.A di dalam keluarganya hanya Ny.D saja yang sakit
anggota keluarga yang lain dalam kondisi sehat.
3) Struktur Peran
Formal : Tn.A sebagai KK (kepala keluarga), Ny.G sebagai istri,
TN.P dan Tn.W sebagai anak serta Ny.D sebagai orang tua (ibu)
Informal : Tn. A bekerja sebagai petani sedangkan Ny.G bekerja
sebagai buruh mencuci pakaian.
4) Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga Tn.A percaya bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur
yaitu Tuhan Yang Maha Esa (TYME) atau Sang Hyang Widi
Wasa demikian juga dengan sehat atau sakit.

e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif
HubunganTn.A dengan istri dan anaknya terlihat baik sednagkan
hubungan Tn.A dengan Ny. D terkesan kurang baik dan tidak
diperdulikan.
2) Fungsi sosialisasi
Tn.A saat bersosialisasi dengan saya lumayan baik hanya saja
terlihat Tn.A tidak suka banyak bicara.

3) Fungsi Perawatan Kesehatan


a) Keyakinan, nilai dan prilaku keluarga
Tn.A mengatakan kesehatan itu penting tapi prilaku Tn.A
terhadap Ny.D tampak tidak menghiraukan untuk diajak
berobat.
b) Definisi keluarga tentang sehat dan sakit
Keluarga Tn.A mengatakan definisi sehat yaitu tidak sakit.
c) Status kesehatan dan kerentanan sakit yang dirasakan oleh
keluarga.
Keluarga Tn.A tidak terlalu memperhatikan kesehatan seperti
tidak makan 4 sehat 5 sempurna
d) Praktek diet keluarga
Tn.A mengatakan keluarga tidak pernah memperhatikan diet
pada makanan.
e) Kebiasaan tidur dan istirahat
Keluarga Tn.A hanya istirahat dan tidur pada malam harinya
saja karena di pagi hingga sore mereka bekerja sedangkan
Ny.D hanya dirumah saja sambal membuat “porosan” untuk
dijualnya sendiri.
f) Latihan dan rekreasi
Tn.A mengatakan keluargamya tidak pernah berekreasi
g) Kebiasaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga
Tn.A mengatakan didalam keluarga tidak ada yang
menggunakan obat-obat terlarang. Jika sakit mereka hanya
mengobati dengan obat tradisional
h) Perawatan diri
Keluarga Tn.A bias mandi 2x sehari, anggota keluarga Tn.A
mamou merawat diri sendiri
i) Praktek lingkungan
Didalam lingkungan rumah keluarga Tn.A tidak ditemukan
pencemaran lingkunngan
j) Pemeriksaan kesehatan secara teratur
Keluarga Tn.A mengatakan tidak pernah memeriksakan
kesehatan secara teratur.
k) Kesehatan gigi
Keluarga Tn.A mengatakan tidak ada yang mengalami
gangguan pada gigi seperti sakit gigi
l) Riwayat kesehatan keluarga
Ny.D memiliki riwayat penyakit hipertensi dengan TD saat
pengkajian yaitu 170/100
m) Pelayanan perawatan kesehatan yang diterima
Keluarga Tn.A mengatakan jarang mengunjungi pelayanan
kesehatan kecuali sudah parah baru dibawa ke Puskesmas 1
Baturiti
n) Perasaan atau persepsi terhadap pelayanan kesehatan
Keluarga Tn.A mengatakan puas terhadap pelayanan kesehatan
yang dia peroleh dari Puskesmas 1 Baturiti
o) Sumber pembiayaan pelayanan kesehatan
Keluarga Tn. A mengatakan menggunakan kartu asuransi
kesehatan (JKN) yang diberikan oleh kepala desa.
p) Logistik untuk mendapatkan perawatan
Tn. A mengatakan rumahnya cukup layak untuk dilakukannya
perawatan kesehatan.

f. Pemeriksaan Fisik
1. Anggota keluarga
a. Tn.A dalam keadaan sehat
b. Ny.G dalam keadaan sehat
c. Tn. P dalam keadaan sehat
d. Tn. W dalam keadaan sehat
e. NY.D dalam keadaan sakit dengan riwayat hipertensi

2. Keadaan Umum
a. Keadaan umum Tn. A dengan kesadaran CM (compos metis)
bangun tubuh normal, postur tubuh tegak, cara jalan terkordinir
BB = 68 kg TB= 158 cm
b. Keadaan umum Ny.G dengan kesadaran CM (compos metis)
bangun tubuh normal, postur tubuh tegak, cara jalan terkordinir
BB = 70 kg TB= 169 cm
c. Keadaan umum Tn.P dengan kesadaran CM (compos metis)
bangun tubuh normal, postur tubuh tegak, cara jalan terkordinir
BB = 75kg TB= 170cm
d. Keadaan umum Tn. W dengan kesadaran CM (compos metis)
bangun tubuh normal, postur tubuh tegak, cara jalan terkordinir
BB = 65kg TB= 162 cm
e. Keadaan umum Ny. D dengan kesadaran CM (compos metis)
bangun tubuh normal postur tubuh bungkuk (lordosis) cara
jalan terkordinir dengan bantuan benda-benda yang bias
dipegang BB= 48kg TB= 150 cm
3. Gejala kardinal
a. Gejala Kadial Tn. A, TD = 110/70 mmHg, Nadi = 84x menit,
RR= 20x/menit
b. Gejala Kadial Ny. G, TD = 100/70 mmHg, Nadi = 80x menit,
RR= 20x/menit
c. Gejala Kadial Tn. P, TD = 110/60 mmHg, Nadi = 82x menit,
RR= 20x/menit
d. Gejala Kadial Tn. W, TD = 100/60 mmHg, Nadi =76 menit,
RR= 20x/menit
e. Gejala Kadial Ny.D, TD = 170/100 mmHg, Nadi = 86x menit,
RR= 20x/menit
4. Keadaan Fisik
a. Tn.A, Ny.G, Tn.P dan Tn.W normal tidak ada keadaan yang
abnormal
b. Keadaan fisik Ny.D adanya nyeri tekan di kedua tungkai kaki
dan terdapat odema.

g. Koping Keluarga
1. Stresor jangka pendek dan panjang
Stresor jangka pendek : Ny.D khawatir terhadap dirinya sendiri
terutama dengan penyakit hipertensinya karena disaat kambuh
gejala yang dirasakan seperti sakit kepala berat lemas pusing tidak
dihiraukan oleh keluarga lainnya
Stressor jangka panjang : Ny.D khawatir jika nanti meninggal
siapa yang akan mengurusnya
2. Kemampuan keluarga untuk berespon terhadap situasi/stressor
Tn. A hanya menggunakan obat tradisional Tn.A juga jarang
berdiskusi dengan keluarga lain hanya berdiskusi dengan Ny. G
istrinya sendiri.
3. Penggunaan strategi koping
Tn.A mengatakan apa bila ada masalah hanya di diskusikan
dengan istirnya sendiri
4. Strategi adaptasi disfungsional
Tampak adanya cara keluarga mengatasi malah maladatif

Analisa Data
Tabel 3
Analisa Data Asuhan Keluarga Tn.A dengan Hipertensi Pada Ny.D
No. Data Subjektif Data Objektif Masalah Keperawatan

1 Keluarga Tn.A Tampak hubungan Penurunan Koping


tampak kurang
Tn.A dengan Ny. D Keluarga
berinteraksi terhadap
semua anggota terkesan kurang baik
keluarga terutama dan tidak
dengan Ny.D dan
diperdulikan.
Tn.A keseharian
jarang berbicara. Tn.A tampak acuh tak
acuh dengan Ny.D
Ny. D mengeluh saat
sakit Tn.A atau
anggota keluarga
lainnya tidak
memperdulikan,
terkadang yang
diajak berobat oleh
Ny.D adalah cucu
tetangganya
2. - Keluarga Tn.A Tampak Keluarga Prilaku kesehatan
mengatakan jarang
Tn.A tidak terlalu cenderung beresiko
mengunjungi
pelayanan kesehatan perduli dengan
kecuali sudah parah kesehatan karena
baru dibawa ke
ekonomi
Puskesmas 1 Baturiti

- Tn.A mengatakan
Informasi kesehatan
yang diperoleh hanya
melalui orang lain
yang mereka dengar
dijalanan.

-Ny. D mengetahui
memiliki penyakit
hipertensi saat
pengkajian
h. Rumusan Masalah
P : Penurunan Koping Keluarga
E : Kurangnya saling mendukung
S : Ds = Ny. D mengeluh saat sakit Tn.A atau anggota keluarga
lainnya tidak memperdulikan
Do = Tn.A tampak acuh tak acuh dengan Ny.D

P : Perilaku kesehatan cenderung beresiko


S : Status Sosio-ekomoni yang rendah
E : Ds = Keluarga Tn.A mengatakan jarang mengunjungi pelayanan
kesehatan kecuali sudah parah.
Do = Tampak Keluarga Tn.A tidak terlalu perduli dengan
kesehatan karena ekonomi

i. Skoring
Tabel 4
Skoring Masalah Penurunan Koping Keluarga

Per Pem
No Kriteria Score
hitungan benaran

1 2 3 4 5

1 Sifat masalah (actual, resiko, potensial) 2/3 x 1 2/3 Beresiko


kompliksi
karena
resiko sifat
acuh tak
acuh.

2 Kemungkinan masalah dapat diubah (mudah, 1/2 x 2 1 Karena


hanya sebagian, tidak dapat) Tn.A sibuk
bekerja
sebagai
petani

3 Potensi masalah untuk dicegah (tinggi, 1/3 x1 1/3 Tn.A dan


cukup, rendah) keluarga
kecuali
Ny.D
sedikit
menghirauk
an petugas
dan tidak
ada raut
wajah
semangat

untuk
berubah

4 Menonjolkan masalah (segera diatasi, 2/2 x 1 1 Kondisi


masalah yang tidak perlu segera ditangani, Ny.D bias
masalah tidak dirasakan) memburuk
tanpa
dukungan
dari
keluarga

Jumlah 2 3/3

Skoring Masalah Prilaku Kesehatan Cenderung Beresiko


Per Pem
No Kriteria Score
hitungan benaran
1 2 3 4 5
1 Sifat masalah (actual, resiko, potensial) 2/3 x 1 2/3 Dapat
beresiko
terjadinya
masalah
kesehatan

2 Kemungkinan masalah dapat diubah (mudah, 1/2 x 2 1 Sifat Tn.A


hanya sebagian, tidak dapat) yang sangat
menghirauk
an atau
tidak
memperduli
kan
kesehatan

dengan
watak yang
keras
sedikit
susah untuk
merubah
persepsinya
3 Potensi masalah untuk dicegah (tinggi, 2/3 x1 2/3 Tn. A juga
cukup, rendah) memiliki
rasa masa
bodo
dengan
masalah
kesehatan
4 Menonjolkan masalah (segera diatasi,
masalah yang tidak perlu segera ditangani, 2/2 x 1 1 Masalah ini
masalah tidak dirasakan) harus segera
ditangani
karena jika
tidak maka
kesehatan
menjadi
jaminannya
Jumlah 2 4/3

Diagnosa Keperawatan
a. Prilaku kesehtaan cenderung beresiko berhubungan dengan sosio-
ekonomi yang rendah ditandai dengan Ds = Keluarga Tn.A
mengatakan jarang mengunjungi pelayanan kesehatan kecuali sudah
parah. Do = Tampak Keluarga Tn.A tidak terlalu perduli dengan
kesehatan karena ekonomi
b. Penurunan koping keluarga berhubungan dengan kurangnya saling
mendukung ditandai dengan Ds = Ny. D mengeluh saat sakit Tn.A
atau anggota keluarga lainnya tidak memperdulikan, Do = Tn.A
tampak acuh tak acuh dengan Ny.D

1. Perencanaan
A. Prioritas Diagnosa Keperawatan
a. Prilaku kesehatan cenderung berisko
b. Penurunan koping keluarga

B. Rencana Perawatan
Tabel 5
Perencanaan Perawatan Pada keluarga Tn.A

Evaluasi
No Dx Tujuan Intervensi
Kriteria Standar

1 2 3 4 5 6
1 Prilaku Tupan : setelah Verbal Bina hubungan Perkenalkan
kesehatan diberikan askep saling percaya diri perawat
cenderung keluarga selama (BHSP) Jelaskan tujuan
beresiko 3hari diharapkan dan maksud
b/d sosio – masalah kedatangan
ekonomi keperawatan perawat
yang prilaku kesehatan Lakukan
rendah cenderung pengkajian
beresiko dapat
diatasi

Tupen 1 :

Setelah diberikan
perawatan 1x
kunjungan selama
30 menit
diharapkan

keluarga dapat
membina
hubungan saling
percaya kepada
perawat
Tupen 2 : Verbal Edukasi Kaji
Setelah diberikan kesehatan pengetahuan
asuhan keluarga
keperawatan 1x tentang
kunjungan selama kesehatan
30 menit keluarga (hipertensi)
mampu Tegaskan
mengenali situasi kepada
atau kondisi keluarga
kesehatan secara terkait efek
nyata negatif jangka
pendek saat
kondisi sakit

Penjelasan
Tupen 3: Psikomoto Menghindari
tentang
Setelah dilakukan r hal-hal yang
perawatan
asuhan mengakibatkan
hipertensi
keperawatan 1x terjadinya
dalam
kunjungan selama komplikasi
mencegah
30 menit keluarga hipertensi
terjadinya
mampu merawat
komplikasi
pasien hipertensi
Anjurkan
pasien untuk
melakukan
tehnik
relaksasi napas
dalam
2. Penurunan Tupan : Verbal Bina hubungan Perkenalkan
koping Setelah diberikan saling percaya diri perawat
keluarga askep keluarga (BHSP) Jelaskan tujuan
b/d selama 3 hari dan maksud
kurangnya diharapkan kedatangan
saling koping keluarga perawat
mendukung meningkat Lakukan
pengkajian
Tupen 1 :
Setelah diberikan
asuhan
keperawatan 1x
kunjungan selama
30 menit
diharapkan
keluarga dapat
saling percaya
kepada perawat

Tupan 2 : Verbal Berikan Berikan


dukungan penenangan
Setelah diberikan
emosional terhadap klien
askep 1 kali
kunjungan selama (Ny.D)
30 menit Berikan
diharapkan dorongan dan
keluarga menjadi motivasi
lebih tenang Berikan
penerimaan.
Tupan 3 : Psikomoto Promosi Fasilitasi
keterlibatan
Setelah diberikan r partisipasi
keluarga keluarga dalam
askep 1x
kunungan selama merawat fisik
30 menit klien (Ny.D)
diharapkan
keluarga terlibat
dalam
pemeliharaan
kesehatan klien
(Ny.D)

Penjelasan :
Kejadian hipertensi yang meningkat mengindikasikan bahwa
hipertensi perlu segera diatasi. Penanganan hipertensi dan komplikasi
akibat hipertensi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara
farmakologis dan nonfarmakologis. Penanganan dengan terapi
farmakologis terdiri atas pemberian obat antihipertensi yang memerlukan
keteraturan waktu, dengan memperhatikan tempat, mekanisme kerja dan
tingkat kepatuhan (Hartanti dkk, 2016). Cara mencegah agar hipertensi
tidak menyebabkan komplikasi lebih lanjut maka diperlukan penanganan
yang tepat dan efisien. Pengobatan nonfarmakologis merupakan
pengobatan tanpa obat-obatan yang diterapkan pada hipertensi. Salah
satunya terapi relaksasi napas dalam
Relaksasi napas dalam adalah pernafasan pada abdomen dengan
frekuensi lambat serta perlahan, berirama, dan nyaman dengan cara
memejamkan mata saat menarik nafas. Efek dari terapi ini ialah distraksi
atau pengalihan perhatian (Hartanti dkk, 2016) . Mekanisme relaksasi
nafas dalam (deep breathing) pada sistem pernafasan berupa suatu keadaan
inspirasi dan ekspirasi pernafasan dengan frekuensi pernafasan menjadi 6-
10 kali permenit sehingga terjadi peningkatan regangan kardiopulmonari.
Menurut jurnal penelitian yang dilakukan oleh Hartati dkk (2016)
yang berjudul “Terapi Relaksasi Napas Dalam Menurunkan Tekanan
Darah Pasien Hipertensi” dan jurnal penelitian Masnina & Setyawan
(2018) yang berjudul “ Terapi Relaksasi Nafas Mempengaruhi Penurunan
Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi”.

3. Implementasi dan Evaluasi


Tabel 6
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Keluarga Tn.A
N Hari/Tgl/ No.
Implementasi Evaluasi Paraf
O Jam Dx
1 2 3 4 5 6

1 Jumat , 16 1 & 2 Tupen 1 : Ds : keluarga mengatakan


April 2020 - Perkenalkan diri tidak tahu bahwa Ny.D
memiliki penyakit
perawat
- Jelaskan tujuan hipertensi
dan maksud
Ny.D mengeluh bahwa
kedatangan
tidak dipedulikan oleh
perawat
keluarganya
- Lakukan
pengkajian Ny.D juga mengatakan
bahwa ia baru mengetahui
memiliki penyekit
hipertensi

Do : TD Ny.D saat
pengkajian yaitu 170/100
mmHg

Tampak keluarga memiliki


rasa masa bodo dan tidak
peduli antara anggota
keluarga lainnya.

1 Tupen 2 : Ds : Keluarga mengetahui


apa itu hipertensi tetapi
- Mengkaji
keluarga belum tahu
pengetahuan
tentang tentang bagimana cara
keluarga
menanganinya
kesehatan
(hipertensi) Do : Keluarga tampak
- Tegaskan kepada kooperatif walaupun
keluarga terkait sedikit bermuka dingin saat
efek negatif jangka diberikan arahan atau
pendek saat informasi tentang
kondisi sakit hipertensi tanda gejala
hipertensi, penanganan
serta pengobatannya.
1 Tupen 3 : Ds : Keluarga mengatakan
pelan – pelan mengikuti
- Menjelasan
tentang perawatan arahan atau saran yang
hipertensi dalam diberikan, masih dengan
muka dingin Tn.A
mencegah
terjadinya Do : Keluarga tampak
komplikasi biasa saja tidak terlalu
- Anjurkan pasien memperdulikan penyakit
untuk melakukan hipertensi yang diderita
tehnik relaksasi oleh Ny.D itu sendiri tetapi
napas dalam Ny.D tampak mau
menerima dan
melaksanakan apa yang
dianjurkan dalam
perawatan pasien hipertensi

2 Sabtu, 17 2 Tupen 2 : Ds : Keluarga Tn.A


April 2020 mengatakan akan belajar
- Memberikan
dalam memperhatikan
penenangan
terhadap klien keadaan (klien) Ny.D
(Ny.D) Ny.D mengatakan sedikit
- Berikan dorongan lebih tenang karena akan
dan motivasi diperhatikan oleh
- Berikan keluarganya sendiri
penerimaan Do : Keluarga Tn.A
tampak memberikan diet
makanan rendah garam
kepada Ny.D
Ds : Keluarga mengatakan
akan ikut berpartisifasi
Tupen 3 :
dalam mengingatkan Ny.D
- Fasilitasi
agar setiap pagi hari
partisipasi keluarga
melakukan terapi relaksasi
dalam merawat
napas dalam selama
fisik klien (Ny.D)
bebrapa menit

Do : Keluarga tampak
sudah mulai untuk
memperhatikan kondisi
Ny.D

3 Minggu, 18 2 Tupen 2 : Ds : Ny.D mengatakan


April 2020 sudah mulai tenang merasa
- Memberikan
nyaman didalam
penenangan
terhadap klien keluarganya sendiri
(Ny.D) Do : Ny.D tampak
- Berikan dorongan termotivasi dalam menjaga
dan motivasi dan merawat diri sesuai
- Berikan dengan arahan
penerimaan

2 Tupen 3 : Ds : Keluarga mengatakan


sudah setiap pagi hari
- Fasilitasi
partisipasi keluarga mengingatkan Ny.D untuk
dalam merawat melakukan terapi realksasi
napas dalam
fisik klien (Ny.D)
Do : Kelaurga tampak
sudah mulai menerima atas
hadirnya Ny.Ds

Tabel 7
Evaluasi Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.A

Hari/
Dx Kep Evaluasi Paraf
Tgl/Jam
1 2 3 4

SEnin, 20 Prilaku kesehatan S: Keluarga mengatakan akan mulai


Apeil cenderung beresiko b/d untuk memperhatikan kondisi
2020 sosio – ekonomi yang Ny.D serta menjaga pola diet
rendah rendah garam dan mengikuti
anjuran dalam melakukan
relaksasi napas dalam

O : Keluarga tampak menerima


mahasiswa dengan baik,
keluarga juga tampak
menunjukan perubahan
terhadap prilaku kesehatan

A : Tupen tercapai semua

P : Pertahankan keadaan saat ini

Tetap anjurkan keluarga untuk


memperhatiakn kondisi Ny.D

Anjurkan Ny.D untuk istirahat


yang cukup

Penurunan koping S : Keluarga mengatakan akan selalu


keluarga b/d kurangnya mendukung dan memotivasi Ny.D
saling mendukung agar kondisinya tidak memburuk

O : Keluarga pasien tampak kooferatif


dengan apa yang disarankan oleh
mahasiswa

A : Tupen tercapai semua

P : Pertahankan keadaan saat ini

Tetap anjurkan keluarga agar


menjaga komunikasi antara
anggota keluarga

Anda mungkin juga menyukai