1. Pengkajian
Pengumpulan data dilaksanakan pada hari Jumat, 16 April 2020
pukul 15.00 wita. Data diperoleh dengan cara wawancara, observasi,
pemeriksaan fisik dan dokumentasi.
a. Data umum
1) Kepala Keluarga
a) Nama : Tn. A
b) Umur : 47 Tahun
c) Jenis kelamin : Laki-laki
d) Pendidikan : Tamat Sekolah Dasar
e) Pekerjaan : Petani
f) Agama : Hindu
g) Suku / Bangsa : Indonesia
h) Alamat : Banjar Apuan, Desa Apuan Baturiti Tabanan
i) Tanggal pengkajian : 16 April 2020
2) Komposisi Keluarga
Tabel 1.
Komposisi Keluarga Tn. A
Hub.
L/ Umu Pendi Peker Imunisa Kon
No Nama dg Ket
P r (th) dikan jaan si disi
KK
3) Genogram
: Perempuan
: Meninggal
: Tinggal serumah
: Pasien
Penjelasan :
Tn. A tinggal bersama istri anak dan ibunya. Ny.D adalah ibu dari Tn.A yang
memiliki hipertensi dan tidak diketahui sejak kapan.
Tn. A mengatakan didalam keluarganya hanya Ny.D saja yang memiliki
hipertensi.
4) Tipe Keluarga
Tergolong keluarga Exstende Family (keluarga besar), karena
dalam 1 rumah ini terdiri dari Tn.A sebagai anak, Ny. G sebagai
menantu, Tn. P dan Tn. W sebagai cucu dan Ny. D orang tua dari
Tn. A
5) Latar Belakang Budaya (Etnis)
Keluarga Tn.A menggunakan Bahasa Bali dalam berinteraksi
dengan anggota keluarga maupun masyarakat lainnya.
6) Agama
Tn.A dan anggota keluarga menganut agama Hindu
7) Status Sosial Ekonomi Keluarga
Sumber pendapatan keluarga yaitu dari Tn.A dan Ny.G
Tabel 2
Rata-Rata Pendapatan dan Pengeluaran Keluarga Tn.A
No. Nama Pekerjaan Pendapatan Pengeluaran Keterangan
1 Tn.A Petani ± 1.000.000 ± 700.000 300.000
1 Ny.G Mencuci 900.000 ± 500.000 400.000
pakaian
8) Aktivitas rekreasi keluarga atau waktu luang
Tn.A mengatakan jarang berekreasi hanya sesekali duduk bersama
diteras rumah.
c. Data Lingkungan
1) Karakteristik rumah
Dari segi geografis rumah Tn. A berada dipedesan yang lumayan
jauh dari perkotaan. Pelayanan kesehatan terdekat yaitu Puskesmas
1 Baturiti dengan jarak tempuh ± 5 kilometer. Rumah Tn.A
sederhana dan sudah berbentuk permanen dengan luas tanah
kurang lebih ± 1 setengah Are.
Gambar 2 Denah Rumah Keluarga Tn. A
3 2
4
Keterangan :
1 : Kamar 3 : Dapur
2 : Kamar 4 : Kamar Mandi
d. Struktur Keluarga
1) Pola komunikasi
Pola komunikasi keluarga Tn.A baik dan menggunakan Bahasa
daerah atau Bahasa Bali hanya Tn.A sangat pendiam bila jika kita
tidak bertanya beliau hanya diam saja. Infromasi kesehatan yang
diperoleh hanya melalui orang lain yang mereka dengar dijalanan.
2) Struktur Kekuasaan
Menurut Tn.A di dalam keluarganya hanya Ny.D saja yang sakit
anggota keluarga yang lain dalam kondisi sehat.
3) Struktur Peran
Formal : Tn.A sebagai KK (kepala keluarga), Ny.G sebagai istri,
TN.P dan Tn.W sebagai anak serta Ny.D sebagai orang tua (ibu)
Informal : Tn. A bekerja sebagai petani sedangkan Ny.G bekerja
sebagai buruh mencuci pakaian.
4) Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga Tn.A percaya bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur
yaitu Tuhan Yang Maha Esa (TYME) atau Sang Hyang Widi
Wasa demikian juga dengan sehat atau sakit.
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif
HubunganTn.A dengan istri dan anaknya terlihat baik sednagkan
hubungan Tn.A dengan Ny. D terkesan kurang baik dan tidak
diperdulikan.
2) Fungsi sosialisasi
Tn.A saat bersosialisasi dengan saya lumayan baik hanya saja
terlihat Tn.A tidak suka banyak bicara.
f. Pemeriksaan Fisik
1. Anggota keluarga
a. Tn.A dalam keadaan sehat
b. Ny.G dalam keadaan sehat
c. Tn. P dalam keadaan sehat
d. Tn. W dalam keadaan sehat
e. NY.D dalam keadaan sakit dengan riwayat hipertensi
2. Keadaan Umum
a. Keadaan umum Tn. A dengan kesadaran CM (compos metis)
bangun tubuh normal, postur tubuh tegak, cara jalan terkordinir
BB = 68 kg TB= 158 cm
b. Keadaan umum Ny.G dengan kesadaran CM (compos metis)
bangun tubuh normal, postur tubuh tegak, cara jalan terkordinir
BB = 70 kg TB= 169 cm
c. Keadaan umum Tn.P dengan kesadaran CM (compos metis)
bangun tubuh normal, postur tubuh tegak, cara jalan terkordinir
BB = 75kg TB= 170cm
d. Keadaan umum Tn. W dengan kesadaran CM (compos metis)
bangun tubuh normal, postur tubuh tegak, cara jalan terkordinir
BB = 65kg TB= 162 cm
e. Keadaan umum Ny. D dengan kesadaran CM (compos metis)
bangun tubuh normal postur tubuh bungkuk (lordosis) cara
jalan terkordinir dengan bantuan benda-benda yang bias
dipegang BB= 48kg TB= 150 cm
3. Gejala kardinal
a. Gejala Kadial Tn. A, TD = 110/70 mmHg, Nadi = 84x menit,
RR= 20x/menit
b. Gejala Kadial Ny. G, TD = 100/70 mmHg, Nadi = 80x menit,
RR= 20x/menit
c. Gejala Kadial Tn. P, TD = 110/60 mmHg, Nadi = 82x menit,
RR= 20x/menit
d. Gejala Kadial Tn. W, TD = 100/60 mmHg, Nadi =76 menit,
RR= 20x/menit
e. Gejala Kadial Ny.D, TD = 170/100 mmHg, Nadi = 86x menit,
RR= 20x/menit
4. Keadaan Fisik
a. Tn.A, Ny.G, Tn.P dan Tn.W normal tidak ada keadaan yang
abnormal
b. Keadaan fisik Ny.D adanya nyeri tekan di kedua tungkai kaki
dan terdapat odema.
g. Koping Keluarga
1. Stresor jangka pendek dan panjang
Stresor jangka pendek : Ny.D khawatir terhadap dirinya sendiri
terutama dengan penyakit hipertensinya karena disaat kambuh
gejala yang dirasakan seperti sakit kepala berat lemas pusing tidak
dihiraukan oleh keluarga lainnya
Stressor jangka panjang : Ny.D khawatir jika nanti meninggal
siapa yang akan mengurusnya
2. Kemampuan keluarga untuk berespon terhadap situasi/stressor
Tn. A hanya menggunakan obat tradisional Tn.A juga jarang
berdiskusi dengan keluarga lain hanya berdiskusi dengan Ny. G
istrinya sendiri.
3. Penggunaan strategi koping
Tn.A mengatakan apa bila ada masalah hanya di diskusikan
dengan istirnya sendiri
4. Strategi adaptasi disfungsional
Tampak adanya cara keluarga mengatasi malah maladatif
Analisa Data
Tabel 3
Analisa Data Asuhan Keluarga Tn.A dengan Hipertensi Pada Ny.D
No. Data Subjektif Data Objektif Masalah Keperawatan
- Tn.A mengatakan
Informasi kesehatan
yang diperoleh hanya
melalui orang lain
yang mereka dengar
dijalanan.
-Ny. D mengetahui
memiliki penyakit
hipertensi saat
pengkajian
h. Rumusan Masalah
P : Penurunan Koping Keluarga
E : Kurangnya saling mendukung
S : Ds = Ny. D mengeluh saat sakit Tn.A atau anggota keluarga
lainnya tidak memperdulikan
Do = Tn.A tampak acuh tak acuh dengan Ny.D
i. Skoring
Tabel 4
Skoring Masalah Penurunan Koping Keluarga
Per Pem
No Kriteria Score
hitungan benaran
1 2 3 4 5
untuk
berubah
Jumlah 2 3/3
dengan
watak yang
keras
sedikit
susah untuk
merubah
persepsinya
3 Potensi masalah untuk dicegah (tinggi, 2/3 x1 2/3 Tn. A juga
cukup, rendah) memiliki
rasa masa
bodo
dengan
masalah
kesehatan
4 Menonjolkan masalah (segera diatasi,
masalah yang tidak perlu segera ditangani, 2/2 x 1 1 Masalah ini
masalah tidak dirasakan) harus segera
ditangani
karena jika
tidak maka
kesehatan
menjadi
jaminannya
Jumlah 2 4/3
Diagnosa Keperawatan
a. Prilaku kesehtaan cenderung beresiko berhubungan dengan sosio-
ekonomi yang rendah ditandai dengan Ds = Keluarga Tn.A
mengatakan jarang mengunjungi pelayanan kesehatan kecuali sudah
parah. Do = Tampak Keluarga Tn.A tidak terlalu perduli dengan
kesehatan karena ekonomi
b. Penurunan koping keluarga berhubungan dengan kurangnya saling
mendukung ditandai dengan Ds = Ny. D mengeluh saat sakit Tn.A
atau anggota keluarga lainnya tidak memperdulikan, Do = Tn.A
tampak acuh tak acuh dengan Ny.D
1. Perencanaan
A. Prioritas Diagnosa Keperawatan
a. Prilaku kesehatan cenderung berisko
b. Penurunan koping keluarga
B. Rencana Perawatan
Tabel 5
Perencanaan Perawatan Pada keluarga Tn.A
Evaluasi
No Dx Tujuan Intervensi
Kriteria Standar
1 2 3 4 5 6
1 Prilaku Tupan : setelah Verbal Bina hubungan Perkenalkan
kesehatan diberikan askep saling percaya diri perawat
cenderung keluarga selama (BHSP) Jelaskan tujuan
beresiko 3hari diharapkan dan maksud
b/d sosio – masalah kedatangan
ekonomi keperawatan perawat
yang prilaku kesehatan Lakukan
rendah cenderung pengkajian
beresiko dapat
diatasi
Tupen 1 :
Setelah diberikan
perawatan 1x
kunjungan selama
30 menit
diharapkan
keluarga dapat
membina
hubungan saling
percaya kepada
perawat
Tupen 2 : Verbal Edukasi Kaji
Setelah diberikan kesehatan pengetahuan
asuhan keluarga
keperawatan 1x tentang
kunjungan selama kesehatan
30 menit keluarga (hipertensi)
mampu Tegaskan
mengenali situasi kepada
atau kondisi keluarga
kesehatan secara terkait efek
nyata negatif jangka
pendek saat
kondisi sakit
Penjelasan
Tupen 3: Psikomoto Menghindari
tentang
Setelah dilakukan r hal-hal yang
perawatan
asuhan mengakibatkan
hipertensi
keperawatan 1x terjadinya
dalam
kunjungan selama komplikasi
mencegah
30 menit keluarga hipertensi
terjadinya
mampu merawat
komplikasi
pasien hipertensi
Anjurkan
pasien untuk
melakukan
tehnik
relaksasi napas
dalam
2. Penurunan Tupan : Verbal Bina hubungan Perkenalkan
koping Setelah diberikan saling percaya diri perawat
keluarga askep keluarga (BHSP) Jelaskan tujuan
b/d selama 3 hari dan maksud
kurangnya diharapkan kedatangan
saling koping keluarga perawat
mendukung meningkat Lakukan
pengkajian
Tupen 1 :
Setelah diberikan
asuhan
keperawatan 1x
kunjungan selama
30 menit
diharapkan
keluarga dapat
saling percaya
kepada perawat
Penjelasan :
Kejadian hipertensi yang meningkat mengindikasikan bahwa
hipertensi perlu segera diatasi. Penanganan hipertensi dan komplikasi
akibat hipertensi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara
farmakologis dan nonfarmakologis. Penanganan dengan terapi
farmakologis terdiri atas pemberian obat antihipertensi yang memerlukan
keteraturan waktu, dengan memperhatikan tempat, mekanisme kerja dan
tingkat kepatuhan (Hartanti dkk, 2016). Cara mencegah agar hipertensi
tidak menyebabkan komplikasi lebih lanjut maka diperlukan penanganan
yang tepat dan efisien. Pengobatan nonfarmakologis merupakan
pengobatan tanpa obat-obatan yang diterapkan pada hipertensi. Salah
satunya terapi relaksasi napas dalam
Relaksasi napas dalam adalah pernafasan pada abdomen dengan
frekuensi lambat serta perlahan, berirama, dan nyaman dengan cara
memejamkan mata saat menarik nafas. Efek dari terapi ini ialah distraksi
atau pengalihan perhatian (Hartanti dkk, 2016) . Mekanisme relaksasi
nafas dalam (deep breathing) pada sistem pernafasan berupa suatu keadaan
inspirasi dan ekspirasi pernafasan dengan frekuensi pernafasan menjadi 6-
10 kali permenit sehingga terjadi peningkatan regangan kardiopulmonari.
Menurut jurnal penelitian yang dilakukan oleh Hartati dkk (2016)
yang berjudul “Terapi Relaksasi Napas Dalam Menurunkan Tekanan
Darah Pasien Hipertensi” dan jurnal penelitian Masnina & Setyawan
(2018) yang berjudul “ Terapi Relaksasi Nafas Mempengaruhi Penurunan
Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi”.
Do : TD Ny.D saat
pengkajian yaitu 170/100
mmHg
Do : Keluarga tampak
sudah mulai untuk
memperhatikan kondisi
Ny.D
Tabel 7
Evaluasi Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.A
Hari/
Dx Kep Evaluasi Paraf
Tgl/Jam
1 2 3 4