Anda di halaman 1dari 10

Tgl Terima : 20-Nov-2020

No Agenda: : 1599 ID: 11428


Arsip 3tim Pelaksana PPRA
0319111599
MEMO INTERNAL
RUMAH SAKIT ISLAM AMINAH BLITAR

NO: 06/Ml.TimPPRA/RSIAB/Xl/2020
Kepada Yth. :
Direktur RSI Aminah Blitar Dari : dr. M. Reza Al Hakim
Bagian : Tim Pelaksana PPRA
Tanggal : 20 November 2020
Tembusan:
1. Unit Pelayanan Medis
2. Komite Medis
3. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
4. Arsip
5. Tim Akreditasi

Perihal : Pola Mikroba dan Kepekaan Antibiotik di RSU Aminah Blitar Tahun 2020

Assalamu'alaikum wr. Wb.


Dengan ini, kami Tim Pelaksana PPRA mengajukan laporan Pola Mikroba dan Kepekaan
Antibiotik di RSU Aminah Blitar Tahun 2018.
Laporan tersebut dilakukan berdasarkan program kerja PPRA mengenai pernbuatan pola
peta kuman di rumah sakit dan antibiogramnya. Pembuatan pola mikroba tersebut
dilakukan secara berkala tiap tahun dan pada kesempatan ini dilakukan evaluasi hasil pola
kuman di RSU Aminah Blitar berdasarkan permintaan kultur DPJP setiap pasien.
Demikian memo internas yang kami ajukan, atas perhatian yang diberikan kami ucapkan
terima kasih.
Nasrun minallah wafathunqorib
Wassalamu'alaikum wr. Wb.

Ketua Tim Pelaksana PPRA

Muhammad Reza Al Hakim

Predisposisi Disposisi
LAPORAN

POLA MIKROBA DAN KEPEKAAN ANTIBIOTIK


RUMAH SAKIT ISLAM AMINAH BLITAR
TAHUN 2020

Disusun Oleh
TIM PPRA RSI AMINAH BLITAR

Alamat : Jl. Veteran No. 39, Blitar 66111


Telepon : (0342) 816304 - 816305
Faximile : (0342) 816527
Email : rsua blitar@telkom.net

LaporanPolaKumandan TKA Tahun 2018 | ii


DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………………….. 1
PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………………………………. 1
ANALISA DATA PEMERIKSAAN KULTUR DAN TES KEPEKAAN ANTIMIKROBA …………………. 1
JENIS SPESIMEN ………………………………………………………………………………………………………….. 1
ASAL SAMPEL …………………………………………………………..…………………………………………… 1
PROSENTASE HASIL KULTUR………………………………………… …………………………………………….. 2
IDENTIFIKASI BAKTERI…………….. …………………………………………………………………………………. 3
TES KEPEKAAN ANTIBIOTIK…………………………………………………………………………………………. 5
KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………………………………………………………………. 6
PENUTUP ………………………………………………………………………………………………………………….. 6

LaporanPolaKumandan TKA Tahun 2018 | ii


LAPORAN POLA MIKROBA DAN KEPEKAAN ANTIBIOTIK
DI RSI AMINAH KOTA BLITAR TAHUN 2020

A. PENDAHULUAN

Penyakit infeksi masih merupakan permasalahan di RSI Aminah Kota Blitar, Karena
iłu,penggunaan antibiotika menjadi sarana untuk mengatasi infekasi yang
terjadi.Penggunaan antibiotika membutuhkan kultur mikroba, agar bisa mengendalikan
potensi resistensi antibiotika dari mikroba penyebab infeksi.
Saat ini dilaporkan pola mikroba dan kepekaan antibiotikdi RSi Aminah Kota Blitar
tahun 2020 dengan tujuan untuk mengetahui jenis kuman (identifikasi) yang sering
menjadi penyebab infeksi di RSI Aminah Kota Blitar dan antibiotik yang masih sensitif
untuk mengobatinya.

B. ANALISA DATA PEMERIKSAAN KULTUR DAN TES KEPEKAAN ANTIBIOTIKA


1. Jenis Spesimen

Jenis spesimen yang dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan kultur dan tes
kepekaan antibiotik dan jumlahnya adalah sebagai berikut

Tabel 1 : Jenis Spesimen Kultur Mikrobiologi


JENIS SPESIMEN JUMLAH PROSENTASE
KULTUR DARAH 21 47.7
KULTUR URINE 8 18.2
KULTUR PUS 13 29.5
KULTUR SPUTUM 1 2.3
CAIRAN DRAIN 2 4.5
SEKRET DECUBITUS 1 2.3
Dari data ini, spesimen terbanyak adalah darah dan selanjutnya adalah pus, yang
berasal dari luka infeksi, dan urine.

2. Asal Sampel
Spesimen kultur dikirim oleh ruangan. Dari ruangan, yang terbanyak mengirim sampel
adalah dari ruang Tasnim, Darussalam, Al Kautsar, Ma'wa,dan Icu. Sedangkan dari Rawał
plan dan poliklinik belum ada.

Gambar 1: Prosentase Asal Sampel/spesimen berdasarkan Ruangan

LaporanPolaKumandan TKA Tahun 2018 | ii


3. Prosentase Hasil Kultur

Dari sejumlah sampel yang dikirim tersebut, ada sampel yang tumbuh kuman
dan ada yang tidak tumbuh kuman (steril). Perbandingannya adalah sebagai berikut

Gambar 2: Prosentase Hasil Kultur

Sedangkan Rincianya tampak pada gambar berikut .

Gambar 3: Jumlah Spesimen dengan Pertumbuhan Kurnan dan Yang Steril berdasarkan
Jenis spesimen

Dari data ini diketahui bahwa jumlah kultur dengan pertumbuhan kuman lebih sedikit
dibandingkan dengan yang tidak tumbuh yaitu dengan perbandingan 1 : 2 ( 32 %
kuman yg tumbuh : 68 % steril ). Jenis sampel yg paling banyak pertumbuhan
kumannya adalah sampel darah. Hal ini menunjukan bahwa masih cukup ba nyak
kejadian infeksi dan kemungkinan bisa juga penggunaan antibioik yang kurang tepat
dan adanya resistensi ntibiotik.

LaporanPolaKumandan TKA Tahun 2018 | ii


4 Identifikasi Bakteri

Dari spesimen yang ada pertumbuhan, perbandingan bakteri gram positif dan
gram negatif adalah seperti pada gambar berikut:

Gambar 4: Perbandingan Jenis Mikroba Berdasarkan Gram Positif dan Gram Negatif

Dari 44 isolat yang didapatkan pertumbuhan bakteri/kuman, identitas bakteri/kuman yang


muncul pada setiap jenis spesimen adalah seperti yang tampak pada tabel 2.

Tabel 2: Nama Bakter yang Turnbuh dari Spesimen berdasarkan Jenis Spesimen

Specimen TypeName Isolate

Darah Staphylocuccus haemoliticus 1


staphylocuccus non haemoliticus 1
Total 2
Kultur Pus Achromobacter xylosoxidans 1
Enterobacter cloacae 1
Escherechia coli 1
Klebsiella pneumoniae 2
Proteus mirabilis 1
Pseudomonas fluorocens 1
Pseudomonas mendonic 1
Staphylocuccus haemoliticus 2
Streptococcus alfa haemoliticus 1
Streptococcus constellatus 1
Total 12
Cairan Drain Escherechia coli 1

LaporanPolaKumandan TKA Tahun 2018 | ii


Pseudomanas aeruginosa 1
Total 2
Cairan Drain Stenotrophomonas maltophilia 1
Total 1
Kultur Urine Escherechia coli 1
Total 1

Berdasarkan Dari data di atas bakteri yang tumbuh berdasarkan Gram Positif atau Gram
Negatif bisa dilihat pada Gambar 5 dan 6.

Gambar 5 : Bakteri Gram Negatif yang ditemukan berdasarkan Spesimen

Gambar 6 : Bakteri Gram Positif yang ditemukan berdasarkan Spesimen

Menarik untuk dicermati,pada bakteri gram negatif , muncul bakteri Pseudomonas


aeruginosa, yang merupakan bakteri yang tidak mudah diobati. Bakteri ini biasanya
multiresisten terhadap antibiotik. Juga munculnya kuman Escherichia coli , yang
merupakan salah satu penyebab infeksi nosokmial.

LaporanPolaKumandan TKA Tahun 2018 | ii


5. Tes KepekaanAntibiotik

Gambar 7: Prosentase Sensitifitas Antibiotik terhadap semua isolat.

Dari data tersebut, didapatkan antibiotik yang sensitif dengan prosentase < 20 % adalah
Amoxylin — clavulanic acid, Astreonam, Benzylpenicilin, Cefepime, Cefprozil, Chepradine,
Cloramphenicol, Erytromicin, Gentamicin, Kanamycin,Ofloxaxin, Oxacilin, Teicoplanin,
Tigeclyline, Trimethoprime Sulfametoxaxol. Sementara yang prosentasenya > 20 % Adalah
Amikacin, Ceftriaxone, Ertapenenm, Imipenem, Norfofloxaxin. Sedangkan yang lainnya
sudah kurang efektif untuk pengobatan bakteri/kuman gram positif maupun Gram Negaif,
karena Prosentase sensifitasnya <5%.

6. Mikroba Multiresisten denqan Perhatian Khusus

a. Extended Spectrum Beta Lactamase (ESBL)


ESBL adalah enzim yang mempunyai kemampuan untuk
menghidrolisisantibiotika golongan penicillin, cephalosporin generasi satu, dua,
dan tiga, serta golongan aztreonam (namun bukan cephamycin dan
carbapenem). Hal ini menyebabkan pilihan antibiotik untuk mikroba jenis ini
menjadi sedikit dan sulit.
1. Cairan Drain : Secrening ESBL posiif
2. Kultur Pus : E.coli (Suspec ESBL)
Jadi angka ESBL di RSU Aminah Kota Blitar adalah 2/44 (total isolat)x 100% = 4.45
%

b. Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA)


MRSA adalah bakteri Staphylococcus aureus (S. aureus) yang resisten terhadap
methicillin. Resistensi terhadap methicillin disebabkan karena protein binding-
penisilin disandikan oleh gen resisten methicillin (mecA). Hal ini menyebabkan
banyak strin MRSA saat ini resisten terhadap beberapa antibiotik. Organisme ini
dikenal untuk menyebabkan infeksi kulit di samping berbagai jenis infeksi. Dari
data di atas, angka MRSA di RSI Aminah
Kota Blitar tidak ada

c. Vancomycin Resistence Staphylococcus aureus (VRSA)

LaporanPolaKumandan TKA Tahun 2018 | ii


VRSA merupakan MRSA yang sudah resisten terhadap antibiotik Vancomycin.
Dari data di atas, angka MRSA di RSI Aminah Kota Blitar tidak ada

LaporanPolaKumandan TKA Tahun 2018 | ii


C . KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan analisa data di atas, maka dapat disimpulkan:
a. Sampel terbanyak adalah daraht pus dan urine;
b. Ruangan pengirim terbanyak adalah Tasnim, Darusalam, Al Kautsar, Ma'wa dan
Icu
c. Polikinik masih belum ada pengiriman kultur
d. Bakteri yang teridentifikasi sama banyak antara gram positif dan gram negatif
e. Bakteri/mikroba terbanyak untuk:
i. Gram positif adalah Staphylococcus haemolyticus dan
Staphylococcus aureus;
ii. ii. Gram negatif adalah Eschari&lia coli
f. Antibiotik yang sensitifitasnya »20% yaiu : Amikacin, Ceftriaxone, Ertapenenm,
Imipenem Norfofloxaxin,
g. Ada bakteri yang perlu perhatian khusus yaitu ESBL

Oleh karena iłu, beberapa hal yang perlu dilakukan adalah:


1. Peningkatanupaya pencegahan infeksi dengan cara:
a. Sterilisasi yang baik untuk peralatan perawatan luka infeksi;
b. Penggunaan alat pelindung diri (APD) yang baik saat merawat dan melakukan
tindakan
c. Pengawasan terhadap tindakan cuci tangan (hand hygiene);

2. Penggunaan antibiotik yang rasional;


3. Melakukan evaluasi terhadap jenis antibiotik yang perlu disediakan oleh rumah
sam, sesuai dengan pola mikroba/kuman.

D. PENUTUP

Demikianlah laporan pola kuman dan kepekaan antibiotik di RSI Aminah Kota Blitar
tahun 2020.
Semoga bisa bermanfaat untuk peningkatan mułu pelayanan di RSI Aminah

LaporanPolaKumandan TKA Tahun 2018 | ii

Anda mungkin juga menyukai