Iis Ade Lia - 10040018230 - Hukum Dagang - e - 2020

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

SOAL DAN JAWABAN UTS ONLINE

OLEH : IIS ADE LIA – 10040018230

HUKUM DAGANG-KELAS E

1. Bandingkan (dalam bentuk bagan / table dan penjelasan sistematisnya ) pasal-pasal

dalam KUHPerdata dan KUHD ( minimal @2 pasal ) yang membuktikan bahwa

Hukum Dagang adalah Hukum Perdata Khusus!

Jawab :

KUHPERDATA KUHD

 KUHPerdata ( BW ) mengatur hal  KUHD ( WvK ) mengatur hal-hal

hal secara umum secara khusus

 Apabila KUHPerdata ( BW ) tidak  Apabila KUHD ( WvK ) tidak

mengatur secara khusus, maka yang mengatur secara khusus maka

berlaku adalah KUHD KUHPerdata ( BW ) lah yang akan

berlaku

 Pasal 1 KUHD : “ KUHPerdata

seberapa jauh daripada dalam

KUHD tidak khusus diadakan

pengecualian, maka berlaku hal- hal

yang diatur dalam KUHD


Pasal pasal nya : Pasal-pasalnya :

1. Pasal 510 BW : Kapal adalah 1. Pasal 314 KUHD : Kapal dengan

benda bergerak ukuran min 20m3 dapat di daftarkan,

dan dapat diletakkan hipotik ( benda

tidak bergerak )

2. Pasal 1792 BW : Pemberian 2. Pasal 76 KUHD : Komisioner adalah


kuasa adalah perjanjian dengan seorang yang menyelenggarakan
mana seseorang memberikan perusahaannya dengan melakukan
kekuasaan kepada seorang lain perbuatan menutup perjanjian atas
yg menerimanya, untuk atas nama atau firma itu sendiri, tetapi
namanya menyelenggarakan atas amanat & tanggungan oranglain
suatu urusan dan denan menerima upah/provisi

tertentu
3. Pasal 1618 BW : persekutuan
3. Pasal 16 KUHD : Firma adalah
adalah perjanjian dengan mana
persekutuan yang didirikan untuk
dua orang atau lebih saling
menjalankan suatu perusahaan di
mengkaitkan diri untuk
bawah satu nama bersama para
memasukkan sesuatu dalam
anggotanya.
persekutuan, dengan maksud

untuk membagi keuntungan yang

terjadi karenanya
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan lex specialist derogat legi generalis sehingga

jelas kedudukan KUHD terhadap KUHPerdata!

Jawab : Yakni bahwa kedudukan KUHPerdata itu sifatnya genus atau umum, dan

kedudukan KUHD itu sifatnya specialist yang mana dalam hal ini hukum yang lebih

khusus akan mengesampingkan hukum yang lebih umum. Atau dengan kata lain bahwa,

KUHPerdata akan berlaku apabila KUHD tidak mengatur secara khusus dan sebaliknya,

KUHPerdata tidak akan berlaku apabila telah diatur secara khusus oleh KUHD.

3. Pasal 2-5 KUHD dihapus karena beberapa sebab.

a. Mengatur tentang apa sajakah pasal-pasal tersebut dan alasan mengapa pasal

tersebut dihapus

Jawab :

- Pasal 2 : bahwa perbuatan dagang hanya dilakukan oleh pedagang/penjual-artinya

sempit atau terbatas

- Pasal 3 : pengertian barang pada pasal 3 hanya meliputi benda bergerak sehingga

jual beli barang tidak bergerak tidak tunduk pada pasal 3-5 KUHD. Pengertian

pasal perbuatan perdagangan dalam pasal ini hanya mecakup perbuatan pembeli

sedangkan menjual adalah tujuan dari perbuatan membeli.

- Pasal 4 : perbuatan menjual itu termasuk kedalam perbuatan perdagangan

misalnya menjual wessel, jual beli kapal, dll. Jika terjadi perselisihan antara

pedagang dan bukan pedagang mengenai pelaksanaan perjanjian, KUHD tidak


dapat diterapkan karena KUHD hanya diberlakukan pada pedagang yg pekerjaan

sehari-harinya melakukan pekerjaan dagang.

- Pasal 5 : karena pasal ini telah out of date

b. Istilah menjalankan perusahaan dan pekerjaan adalah kedua istilah yg muncul

pasca di hapuskannya pasal 2-5 KUHD. Adakah indikator yang membedakan

keduanya? Jelaskan merujuk pada pendapat mollengraaf dan polak

Jawab :

Menurut Mollengraaf perusaahaan adalah keseluruhan perbuatan yg dilakukan

secara terus menerus, bertindak keluar untuk memperoleh penghasilan, dengan

cara memperdagangkan atau menyerahkan barang atau mengadakan perjanjian

perdagangan

Menurut Polak sebuah perusahaan ada apabila diperlukan adanya perhitungan-

perhitungan tentang laba-rugi dapat diperkirakan dan segalanya dicatat dari

pembukuan.

Indikator pembeda :

- Setelah di hapuskannya pasal 2-5 KUHD pengertian ‘perniagaan’ menjadi lebih

luas lagi menjadi tidak terbatas pada perbuatan ‘pembelian’ saja

- Kualifikasi benda dalam perniagaan menjadi tidak hanya ‘barang bergerak’ saja

tapi juga ‘barang tidak bergerak/tetap’

- Faktor yang membedakan perusahaan dan pekerjaan menurut mollengraaf yitu,


Perusahaan :

1. Badan usaha

2. Jenis usaha

3. Terang-terangan

4. Terus menerus

5. Mencari keuntungan

Pekerjaan :

1. Perbuatan atau kegiatan

2. Terus menerus

3. Terang-terangan

4. Kualitas tertentu

5. Penghasilan

4. UU No. 8 Tahun 1997 Tentang Dokumen Perusahaan menyatakan pasal 6 KUHD

tidak berlaku.

a. Bandingkan oleh saudara ketentuan yg terdapat dalam pasal 6 KUHD dan UU

No. 8 Tahun 1997 terutama terkait dengan pengertian jangka waktu simpan,

kekuatan sebagai alat bukti dan pengalihan dokumen

Pasal 6 KUHD UU NO. 8 TAHUN 1997

- Jangka waktu penyimpanan - Jangka waktu penyimpanan

dokumen adalah 30 tahun, dan 10 catatan, bukti pembukuan, dan

tahun untuk surat kawat data pendukung administrasi


keuangan wajib disimpan selama

10 tahun sedangkan dokumen

lainnya disesuaikan dengan

kebutuhan perusahaan dan nilai

guna dokumen tersebut


- Kekuatan sebagai alat bukti :
- Kekuatan sebagai alat bukti :
pembukuan dapat dijadikan alat
pimpinan perusahaan harus
bukti yang sah apabila hakim
tetap meyimpan naskah asli yg
menghendakinya ( pasal 7
dimasukan kedalam microfilm
KUHD )
dimana ia mempunyai kekuatan
Catatan-catatan rumah
pembuktian otentik dan masih
tangga/pembukuan dapat
mengandung kepentingan hukum
dijadikan alat bukti yang
tertentu.
menguntungkan si pembuatnya

(pasal 1881 KUHPerdata )

- Pengalihan dokumen : dapat

dilakukan oleh pimpinan dengan


- Pengertian : pembukuan adalah
mengalihkan dokumen tersebut
catatan-catatan yg berisi segala
ke microfilm
hak dan kewajiban yg dituangkan
- Pengertian : dokumen
dalam bentuk neraca ( pasal 6
perusahaan adalah data, catatan,
KUHD )
dan atau keterangan yg di buat

baik secara tertulis di atas kertas

atau sarana lain maupun


terekam dalam bentuk corak

apapun yg dapat dilihat, dibaca

atau di dengar

b. Dalam era transparansi/keterbukaan, sifat kerahasiaan pembukuan tidaklah

mutlak. Jelaskan 2 cara penerobosan sifat kerahasiaan tersebut?

Jawab :

Open legging – yakni pembukaan pembukuan dapat dibuka oleh hakim di

pengadilan apabila terdapat pihak yg bersengketa. Dengan dasar hukum pasal 8

KUHD

Over legging – yaitu pemberitaan pembukuan juga dapat dilakukan oleh ahli waris,

pengurus, pemegang saham, dan orang-orang yg mempunyai keterkaitan terhadap

perusahaan tersebut bila terjadi perselisihan. Dasar hukum pasal 12 KUHD

c. Apakah ketentuan mengenai daluarsa tuntutan menjadi tidak berlaku dengan

dipersingkatnya waktu simpan dokumen dalam UU No. 8 Tahun 1997

Jawab : Sebagai mana yang disebutkan dalam pasal 11 ayat (5) UU No. 8 Tahun 1997

yaitu, “ kewajiban penyimpanan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) , ayat (2) dan ayat (3)

tidak menghilangkan fungsi dokumen yang bersangkutan sebagai alat bukti sesuai dengan

kebutuhan sebagaimana ditentukan dalam ketentuan mengenai daluwarsa suatu tuntutan yg


diatur dalam peraturan perundang-undangan yg berlaku, atau untuk kepentingan hukum

lainnya. “

Jadi fungsi dokumen perusahaan tetap berlaku meski terdapat perubahan di dalam

lamanya menyimpanan dokumen tersebut setelah diberlakukan UU No. 8 Tahun 1997

5, X,Y, dan Z bermaksud mendirikan sebuah konsultan Arsitektur dengan hasil

kesepakatan:

 A memasukkan uang sebesar 50 Juta dan keahliannya sebagai seorang konsultan

 B memasukkan 10 unit computer dan seperangkat perlengkapan kantor

 C meminjamkan rumahnya di Jalan Dederuk

X diberikan kuasa untuk melakukan pengurusan perusahaan. Y dan Z berkomitmen

bahwa kebijakan perusahaan juga menjadi tanggung jawab mereka berdua apa bila

perusahaan rugi maka Y dan Z juga ikut bertanggung jawab sampai ke harta kekayaan

pribadi.

Pertanyaan

a. Apa bentuk perusahaan diatas? Jelaskan !

Jawab : perusahaan yang di ilustrasikan diatas adalah perusahaan Firma, karena X

diberikan kekuasaan untuk melakukan pengurusan terhadap perusahaan dengan X

sebagai sekutu pengurus sementara Y dan Z bukan sekutu pengurus.


Dalam ilustrasi diatas Y dan Z juga ikut bertanggung jawab seluruhnya atas perikatan yg

dibuat oleh X sampai dengan harta pribadi, hal tersebut mencerminkan bahwa

perusahaan yg mereka jalankan berbentuk Firma.

b. Dapatkah perusahaan didirikan hanya dengan di tandatanganinya akta pendirian di

atas materai ? jelaskan! Bagaimana apabila X hendak menformalisasikan

perusahaannya dengan akta notariil? Adakah konsekuensi hukumnya setelah

dibuatkan akta notariil? Jelaskan !

Jawab : Ya dapat, tetapi dengan tidak adanya akta otentik tidak boleh merugikan pihak

ketiga. Dengan demikian firma tsb oleh pihak ketiga dianggap sebagai persekutuan umum

yg menjalankan semua urusan, didirikan dengan waktu yg tidak terbatas, dan tidak ada

sekutu yg dikecualikan dalam kegiatan pengurusan. Apabila diformalisasikan maka

konsekuensi hukumnya harus di daftarkan dan diumumkan

c. Transaksi yang ditutup X dengan klien ternyata mengalami kerugian. Bolehkan X

menanggung semua kerugian tsb? Apabila ternyata yg terjadi adalah sebaliknya,

apakah X boleh mengambil semua keuntungan perusahaan? Jelaskan jawaban

saudara!

Jawab : Boleh, X boleh menanggung semua kerugian yg terjadi dengan klien, hal tersebut

ada di dalam pasal 1635 (2) KUHPerdata. Namun apabila yg terjadi sebaliknya X tidak

boleh mengambil semua keuntungan jika tidak diperjanjikan sebelumnya.


d. Salah satu rekan Z bernama W tertarik dengan bisnis perusahaan dan bersedia

bergabung dengan menanamkan modal sebesar Rp. 20 Juta dengan ketentuan W

berhak mendapat keuntungan sebesar sesuai modal yg di tanamkan. Perusahaan

menjamin bahwa segala aset pribadi W akan aman dari segala macam pertanggung

jawaban. Apakah dengan masuknya modal W berimplikasi terhadap bentuk

perusahaan? Jelaskan !

Jawab : ya, karena dengan masuknya modal dari W itu bisa mengubah bentuk perusahaan

menjadi ada Firma di dalam CV. Hal itu di dasari oleh penanaman modal yg dilakukan W

tetapi pertanggung jawabannya tidak sampai pada harta pribadi W. Maka dengan ini W

adalah sekutu komanditer yang mana tanggung jawabnya hanya sebatas modal yg

ditanamkan.

e. Apabila W melakukan perbuatan hukum dengan klien dengan mengatas namakan

perusahaan kemudian mengalami kerugian, apakah aset pribadinya dijamin segala

penggantian kerugian? Jelaskan!

Jawab : tidak, aset pribadi W tidak boleh dijadikan pertanggung jawaban untuk

mengganti kerugian perusahaan, karena W melanggar pasal 20 KUHD ayat (2) yg

menyebutkan bahwa persero melepas uang tidak boleh melakukan kegiatan kepengurusan

sekalipun ia dikuasakan untuk melakukan itu. dan pelanggaran yg dilakukan W

menimbulkan akibat sebagaimana yg di sebutkan dalam pasal 21 KUHD yg menyebutkan

bahwa jika persero melepas uang melakukan pelanggaran pada ayat (1) dan ayat (2) pasal

20 KUHD maka secara tanggung menanggung ia bertanggung jawab untuk seluruhnya


atas segala utang dan segala periatan. Maka W akan bertangung jawab secara seluruhnya

sampai ke harta pribadi

f. Jelaskan pada suatu ketika di dalam CV terdapat Firma di dalamnya!

Jawab : ada Firma di dalam CV itu adalah ketika seorang sekutu menanamkan modalnya

ke perusahaan tetapi keuntungan yg didapatkannya hanya sebatas modal dan kekayaan

pribadi sekutu tersebut aman dari pertanggung jawaban perusahaan apabila mengalami

kerugian.

NOTE : JAWABAN BEBAS DARI UNSUR PLAGIARISME

Anda mungkin juga menyukai