Disusun Oleh :
NUR SOFIYAHTUL A’IDAH
2130077
Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan pasien dengan gangguan persepsi sensori
halusinasi pendengaran di Ruang Anggrek Lawang Kabupaten Malang Oleh :
Nama : Nur Sofiyahtul A.Idah
NIM : 2130077
Prodi : Pendidikan Profesi Ners
Sebagai salah satu syarat dalam pemenuhan tugas praktik Profesi Ners Departemen Jiwa,
yang dilaksanakan pada tanggal 13. Juni 2022- 18 Juni 2022, yang telah disetujui dan disahkan
pada :
Hari : Jumat
Tanggal : 17 Juni 2022
Mengetahui,
D. Etiologi
Seseorang yang mengalami halusinasi beranggapan bahwa sumber atau penyebab
halusinasi berasal dari lingkungannya, padahal rangsangan primer halusinasi adalah
kebutuhan perlindungan diri secara psikologis, padahal rangsangan primer halusinasi
adalah kebutuhan perlindungan diri secara psikologis, terhadap kejadian traumatik
sehubungan dengan rasa bersalah, rasa sepi, rasa marah, dan rasa takut ditinggalkan oleh
yang dicintainya.
Tidak dapat meninggalkan dorongan ego, pikiran dan perasaan sendiri secara umum
dapat dikatakan segala sesuatu yang mengancam harga diri dan kebutuhan keluarga.
Penyebab terjadinya halusinasi ancaman terhadap harga diri dan kebutuhan keluarga
meningkatkan kecemasan
E. Pohon Masalah
tentang penyakit
F. Proses Keperawatan
a. Pengkajian Halusiansi di ruang IPCU
Pengkajian pasien halusinasi di ruang PICU difokuskan pada halusinasi yang
membahayakan diri, orang lain, dan lingkungan dengan menggunakan skala respons
umum fungsi adaptif (RUFA) dengan rentang skor 1–30. Pengkajian tersebut terbagi
dalam dalam kelompok berdasarkan skala RUFA, yang tertuang dalam Tabel
Intensif I Intensif II Intensif III
24 Jam 24–72 Jam 72 Jam–10 Hari
Aspek
(Skor: 1–10 Skala (Skor: 11–20 Skala (Skor: 21–30 Skala
RUFA) RUFA) RUFA)
Perilaku Pasien kehilangan PK secara verbal. Perilaku sesuai.
kontrol diri, melukai Bicara, senyum, dan Ekspresi tenang.
diri sendiri, orang lain tertawa sendiri. Frekuensi munculnya
dan lingkungan akibat Mengatakan halusinasi jarang.
mengikuti isi mendengar suara,
halusinasinya. melihat, mengecap,
PK secara verbal. mencium, dan/atau
Kegiatan fisik yang merasa sesuatu yang
merefleksikan isi tidak nyata.
halusinasi seperti Sikap curiga dan
amuk, agitasi, bermusuhan.
memukul atau melukai Frekuensi munculnya
orang secara fisik, halusinasi sering.
serta pengrusakan
terhadap lingkungan.
Ketiga gejala di atas
ditemukan secara
terusmenerus pada
pasien.
Penilaian Penilaian realitas Mulai dapat Perilaku sesuai.
realitas terganggu, pasien membedakan yang Ekspresi tenang.
tidak bisa nyata dan yang tidak Frekuensi munculnya
membedakan yang nyata. halusinasi jarang.
nyata dan yang tidak Kadang- kadang
nyata. mengalami gangguan
Halusinasi dianggap berpikir.
nyata
5. Dokumentasi
Dokumentasikan semua tindakan yang dilakukan dan respons pasien.
Asuhan Keperawatan Intensif III (72 Jam–10 Hari)
1. Diagnosis
Gangguan sensori persepsi: halusinasi.
2. Tindakan keperawatan
a. Tujuan keperawatan untuk pasien. Pasien dapat mengontrol halusinasinya dengan cara ke-3
dan ke-4, yaitu melakukan aktivitas yang terjadwal dan menggunakan obat secara teratur.
b. Tindakan keperawatan untuk pasien
1) Komunikasi terapeutik
a) Perawat sabar, empati, gunakan kemampuan mendengar aktif.
b) Melakukan kontak mata.
c) Hindarkan menyalahkan atau menertawakan pasien.
d) Kontak sering dan singkat.
2) Siapkan lingkungan yang aman dan tenang.
3) Kolaborasi
a) Berikan obat-obatan sesuai standar atau program terapi medis.
b) Pantau keefektifan obat-obatan dan efek sampingnya.
4) Observasi
a) Observasi perilaku dalam 24 jam, kaji ulang RUAP setiap sif.
b) Observasi tanda-tanda vital setiap sif.
c) Libatkan dalam terapi aktivitas kelompok orientasi realita stimulasi persepsi.
d) Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara 3 dan 4, yaitu melakukan aktivitas
yang terjadwal dan menggunakan obat secara teratur.
3. Tindakan keperawatan untuk keluarga
a. Tujuan Keluarga dapat merawat pasien langsung di level intensif III dan menjadi sistem
pendukung yang efektif untuk pasien.
b. Tindakan keperawatan Pendidikan kesehatan kepada keluarga dengan melatih keluarga
untuk merawat pasien langsung.
4. Evaluasi
Evaluasi kemampuan pasien dalam mengontrol halusinasi yang telah diajarkan.
5. Dokumentasi
Dokumentasikan semua tindakan yang telah dilakukan terhadap pasien
ASUHAN KEPERAWATAN
1. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. S
Umur : 35 Th
Alamat : Dsn. Muring RT.02 RW. 06-Ds. Selodono-Kec,Ringinrejo-
Kab.Kediri
Pendidikan : SLTP
Agama : ISLAM
Status : Belum Kawin
Pekerjaan : Kuli bangunan
No.RM : 13xxxx
Tanggal MRS : 12/06/2022
Tanggal Pengkajian : 13/06/2022
II. ALASAN MASUK
a. Data Primer : Klien mengatakan marah-marah dikarenakan ada yang bicara (bisik-
bisik) di telinganya
b. Data Sekunder : Klien dirumah marah dan sulit tidur, bicara sendiri, tertawa
sendiri.
c. Keluhan utama saat pengkajian : merasa sering mendengar suara bisikan orang
yang isinya membuat kx bingung
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan:
: Meninggal : Laki-laki
: Meninggal : Klien
Aspek pengetahuan
Klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang kurang
tentang penyakitnya saat ini
Diagnosa Keperawatan: Kurang pengetahuan tentang penyakit yang di derita.
Nama : Tn. S
No. Reg : 13xxxx
Jenis kelamin : Laki-laki
Ruang : Ruang Anggrek
Tgl & No
Implementasi Keperawatan Evaluasi keperawatan
jam DX
13/6/2022 1 1. Membina hubungan saling percaya S : ya saya Sunarto dari kediri kesini
2. Mengidentifikasi halusinasi (isi, diantar kakak kandungnya
11.00 waktu, frekuensi, situasi dan respon Klien mengatakan mendengar suara-suara
WIB pasien) bisikan orang laki-laki dan perempuan
3. Mengajarkan cara mengontrol tetapin suaranya tidak jelas, suara bisikan
halusinasinya (menghardik halusinasi) tersebut sering muncul saat klien sedang
4. Memasukan ke jadwal kegiatan harian sendirian dan saat malam hari sehingga
pasienMenganjurkan klien klien sering merasa bingung dan tidak bisa
memasukkan cara menghardik tidur
halusinasi dalam jadwal kegiatan O : - Klien mondar – mandir
harian. - Klien tampak tegang
- Klien bicara sendiri
A : 1. klien mampu bhsp
2. Klien mampu mengidentifikasi
jenis halusinasi klien
3. Klien mampu mengidentifikasi isi
halusinasi klien
4. Klien mampu mengidentifikasi
waktu halusinasi klien
5. Klien mampu mengidentifikasi
frekuensi halusinasi klien
6. Klien mampu mengidentifikasi
situasi halusinasi klien
7. Klien mampu mengidentifikasi
respon terhadap halusinasi
8. Klien belum mampu klien
menghardik halusinasi
9. Klien belum mampu memasukkan
cara menghardik halusinasi dalam
jadwal kegiatan harian.
P perawat :
- Pertahankan hubungan saling percaya
1. dengan klien
- Ulangi SP 1 (menghardik halusinasi
dan memasukkan cara menghardik
halusinasi dalam jadwal kegiatan harian
P klien :
Anjurkan latihan cara menghardik
halusinasi
14/6/2021 1 1. Mempertahankan hubungan saling S : - Klien mengatakan sudah bisa
percaya dengan klien menghardik
09.00 2. Melatih klien menghardik halusinasi O : - klien tersenyum sendiri
WIB 3. Menganjurkan klien memasukkan - Klien berbicara sendiri
kegiatan menghardik halusinasi ke - Klien mampu mempraktekan kembali
dalam kegiatan harian. cara menghardik halusinasi.
Mengevaluasi jadwal kegiatan A : 1. Klien mampu menghardik
harian. halusinasi
2.Klien mampu kegiatan menghardik
halusinasi ke dalam kegiatan harian.
3. SP 1 tercapai
P perawat :
4. Lanjutkan SP 2
5. Evaluasi klien cara menghardik
halusinasi
P klien :
Anjurkan latihan mengendalikan
halusinasi dengan menghardik