Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SESI II

GANGGUAN PERSEPSI SENSORI :

HALUSINASI

DI SUSUN OLEH :

1. Endah Oktaviani
2. Fera Pratiwi
3. Fitri Indah Sari
4. Ida Nurjanah
5. Indah Riski Hidayati
6. Ita Riani
7. Lussy Saswina

Pembimbing Klinik : Ns.Faiza, S.Kep


Ruangan : Cempaka RS Ernaldi Bahar Palembang

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
STIMULASI PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI

Pokok Bahasan : Stimulasi Persepsi Sensori: Halusinasi


Hari Tanggal : Senin, 21 Oktober 2019
Tempat : Ruang Cempaka
Pukul : 10.30 – 11.00 WIB
Waktu : 1 X 30 Menit

A. TOPIK
Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi Sensori : Halusinasi

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan TAK sosialisasi klien dapat meningkat hubungan
sosial dalam kelompok secara bertahap.
2. Tujuan Khusus
a. klien mampu memperkenalkan diri
b. klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
c. klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
d. klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan
e. klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok
f. klen mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAK yang
telah dilakukan

C. LANDASAN TEORI
1. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK) adalah upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah
satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan
sensori persepsi: Halusinasi dan merupakan salah satu masalah keperawatan
yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu
gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi;
merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau
penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak
dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak
mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu
penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang
bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang
dialaminya.
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSKD Provinsi
Sulawesi Selatan khususnya Ruang Sawit sebagian besar pasien menderita
halusinasi. Oleh karena itu maka kami menganggap dengan Therapy Aktivitas
Kelompok (TAK) klien dengan gangguan sensori persepsi dapat tertolong
dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya namun tentu saja klien yang
mengikuti therapy ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari
halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak
mengganggu anggota kelompok yang lain.

2. Halusinasi
a. Definisi Halusinasi
Halusinasi adalah satu persepsi yang salah oleh panca indera tanpa
adanya rangsang (stimulus) eksternal (Cook & Fontain, Essentials of Mental
Health Nursing, 1987).

b. Klasifikasi Halusinasi
Pada klien dengan gangguan jiwa ada beberapa jenis halusinasi dengan
karakteristik tertentu, diantaranya :
1) Halusinasi pendengaran
Karakteristik ditandai dengan mendengar suara, teruatama suara – suara
orang, biasanya klien mendengar suara orang yang sedang membicarakan
apa yang sedang dipikirkannya dan memerintahkan untuk melakukan
sesuatu.
2) Halusinasi penglihatan
3) Karakteristik dengan adanya stimulus penglihatan dalam bentuk pancaran
cahaya, gambaran geometrik, gambar kartun dan/atau panorama yang luas
dan kompleks. Penglihatan bisa menyenangkan atau menakutkan.
4) Halusinasi penghidu
Karakteristik ditandai dengan adanya bau busuk, amis dan bau yang
menjijikkan seperti: darah, urine atau feses. Kadang–kadang terhirup bau
harum. Biasanya berhubungan dengan stroke, tumor, kejang dan
dementia.
5) Halusinasi peraba
Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa
stimulus yang terlihat. Contoh: merasakan sensasi listrik datang dari
tanah, benda mati atau orang lain.
6) Halusinasi pengecap
Karakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu yang busuk, amis dan
menjijikkan.
7) Halusinasi sinestetik
Karakteristik ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti darah
mengalir melalui vena atau arteri, makanan dicerna atau pembentukan
urine.

c. Tahapan Halusinasi, Karakteristik Dan Perilaku Yang Ditampilkan

TAHAP KARAKTERISTIK PERILAKU KLIEN


Tahap I  Mengalami ansietas,  Tersenyum,
kesepian, rasa bersalah dan tertawa sendiri
 Memberi rasa
ketakutan.  Menggerakkan
nyaman tingkat
 Mencoba berfokus pada bibir tanpa suara
ansietas sedang
pikiran yang dapat  Pergerakkan mata
secara umum,
menghilangkan ansietas yang cepat
halusinasi
 Fikiran dan pengalaman  Respon verbal
merupakan suatu
sensori masih ada dalam yang lambat
kesenangan
kontol kesadaran,  Diam dan
nonpsikotik. berkonsentrasi

Tahap II  Pengalaman sensori  Terjadi


menakutkan peningkatan
 Menyalahkan
 Merasa dilecehkan oleh denyut jantung,
 Tingkat pernafasan dan
pengalaman sensori
kecemasan berat tekanan darah
tersebut
secara umum
 Mulai merasa kehilangan  Perhatian dengan
halusinasi
kontrol lingkungan
menyebabkan
 Menarik diri dari orang lain berkurang
perasaan antipati
non psikotik.  Konsentrasi
terhadap
pengalaman
sensori kerja
 Kehilangan
kemampuan
membedakan
halusinasi dengan
realitas

Tahap III  Klien menyerah dan  Perintah halusinasi


menerima pengalaman ditaati.
 Mengontrol
sensori (halusinasi).  Sulit berhubungan
 Tingkat
 Kesepian bila dengan orang lain.
kecemasan berat
pengalaman sensori  Perhatian terhadap
 Pengalaman berakhir psikotik. lingkungan
halusinasi tidak
berkurang hanya
dapat ditolak lagi
beberapa detik.
 Tidak mampu
mengikuti perintah
dari perawat,
tremor dan
berkeringat
Tahap IV  Pengalaman sensori  Perilaku panik.
 Klien sudah mungkin menakutkan  Resiko tinggi
dikuasai oleh jika individu tidak mencederai.
Halusinasi. mengikuti perintah  Agitasi atau
 Klien panik. halusinasi, bisa kataton.
berlangsung dalam  Tidak mampu
beberapa jam atau hari berespon
apabila tidak ada terhadap
intervensi terapeutik. lingkungan.
D. WAKTU PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK :
HALUSINASI
1. WAKTU PELAKSANAAN
Hari/tanggal : Senin, 21 Oktober 2019
Waktu : 30 menit
Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan ( 5 menit ), permainan ( 20 menit),
penutup ( 5 menit ).

2. PERORGANISASIAN
Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah (6) orang, adapun namanya yaitu :
1. Ny. M
2. Ny. Z
3. Ny. W
4. Ny. G
5. Ny. M
6. Ny. S

3. PEMBAGIAN TUGAS :
Leader : Fera Pratiwi
Tugas :
a. Memimpin jalannya therapy aktifitas kelompok.
b. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya therapy.
c. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
d. Memimpin diskusi kelompok.

Co-leader : Ita Riani


Tugas :
a. Membuka acara.
b. Mendampingi Leader.
c. Mengambil alih posisi leader jika leader bloking.
d. Menyerahkan kembali posisi kepada leader.
e. Menutup acara diskusi.
Observer : Fitri Indah Sari
Tugas :
a. Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia).
b. Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses,
hingga penutupan.

Fasilitator 1 : Lussy Saswina


Fasilisator 2 : Endah Oktaviani
Fasilisator 3 : Ida Nurjana
Tugas :
a. Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
b. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif
mengikuti jalannya therapy.

Operator : Indah Rizki Hidayati


Tugas : Mengabadikan kegiatan melalui foto dan vidio
Media
a. Papan nama
b. Kamera
c. Kertas gambar
d. Spidol
e. Kursi

4. SETTING TEMPAT
Keterangan :

: Leader : Fasilitator : Observaser

: Klien : Co.Leader

E. METODE THERAPY AKTIVITAS KELOMPOK


1. Metode
Metode yang digunakan pada therapy aktifitas kelompok (TAK) ini
adalah metode diskusi dan tanya jawab dan melengkapi jadwal harian. Kegiatan
TAK menggunakan sistem Sesi yang dibagi menjadi lima sesi, setiap sesi
memiliki tujuan khusus yang berbeda, yaitu sebagai berikut

Sesi I : Klien mengenal halusinasi

Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

Sesi III :Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain

Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal

Sesi V : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat

2. Tata tertib
a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK
b. Peserta wajib hadir 5menit sebelum acara dimulai
c. Peserta berpakaian rapi,mandi,dan sudah rapi
d. Tidak diperkenankan makan,minum,merokok selama kegiatan TAK
e. Jika mengajukan / menjawab pertanyaan peserta mengangkat tangan kanan
dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin
f. Peserta yang mengacaukan acara akan dikeluarkan
g. Peserta dilarang keluar sebelum acaran TAK selesai
h. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis,namun TAK belum
selesai,maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk
memperpanjang waktu TAK kepada anggota.
F. PROSES PELAKSANAAN
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan perubahan persepsi
sensori: halusinasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi
a. Salam terapeutik
a) Salam terapeutik kepada klien
b) Memperkenalakan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur
(beri papan nama)
c) Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan dari semua klien (beri
papan nama)

b. Evaluasi / validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini

c. Kontrak
a) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
mengenal suara-suara yang di dengar
b) Leader menjelaskan aturan main
c) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus mintak ijin
kepada leader
d) Lama kegiatan 30 menit
e) Setiap klien mengikuti kegiartan dari awal sampai akhir

3. Tahap kerja
a. Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu menjelaskan cara
menghardik halusinasi. Dengan cara menutup telinga dan mengatakan
“pergi-pergi kamu tidak nyata kamu palsu”.
b. Leader meminta klien untuk mengulangi cara menghardik halusinasi.
c. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
d. Simpulkan respon klien saat halusinasi

4. Tahap terminasi
a. evaluasi
a) menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) member pujian atas keberhasilan kelompok
b. rencana tindak lanjut
a) menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri
kepada orang lain di kehidupan sehari-hari
b) memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan harian
kegiatan klien
c. kontak yang akan datang
a) menyepakati kegitan berikut , yaitu berkenalan dengan anggota
kelompok
b) menyepakati waktu dan tempat

G. EVALUASI DAN DOKUMENTASI


1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan halusinasi sesi 2,
kemampuan klien yang diharapkan adalah klien dapat menghardik halusinasi
dengan menutup telinga dan mengatakan “pergi-pergi kamu palsu, kamu tidak
nyata”
Sesi 2 :
Stimulasi Persepsi: Halusinasi
KemampuanMenghardik Halusinasi

NO ASPEK YANG NAMA KLIEN


DINILAI
Ny. M Ny. Z Ny. W Ny. G Ny. Y Ny. M Ny. S

1 Menyebutkan
cara yang selama
ini digunakan
untuk halusinasi
2 Menyebutkan
efektivitas cara
3 Menyebutkan
cara mengatasi
halusinasi dengan
menghardik
4 Memperagakan
menghardik
halusinasi

Petunjuk :
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolam nama klien
b. Untuk tiap klien beri penilain kemampuan cara yang biasa digunakan untuk
mengatasi halusinasi dan memperagakannya. Beri tanda ceklis (√) jika mampu
dan tanda (X) jika tidak mampu

2. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan setiap klien. Anjurkan klien menghardik halusinasi
apabila klien mendengar ataupun melihat sesuatu yang tidak nyata..

H. PENUTUP
Demikian proposal TAK yang kami buat atas perhatianya dan dukunganya
serta partisipasinya dalam kegiatan ini kami ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

Earpentino, isdall juall (2007)buku saku diagnosa keperawatan jakarta:egc

Keliat 2009. Kumpulan proses keperawatan masalah jiwa jakarta: fk.ui

Purwaningsih, dk.2009. Asuhan keperawatan jiwa.edisi 3 ekg: jakarta

Stuart and sundden. 1995. Buku saku keperawatan jiwa. Edisi nuna medika
yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai