DISUSUN OLEH :
SITI SURYANTI
23030213
psikotik.
FASE II Pengalaman sensasi Ansietas seperti
Complementing ansietas menjijikan dan peningkatan denyut
berat halusinasi menakutkan klien mulai jantung, pernafasan, dan
memberatkan lepas kendali dan munhkin tekanan darah,rentang
mencoba untuk perhatian menyempit
mengambil jaraknya asik dengan
dengan sumber pengalaman
yang dipersiapkan klien sensori dan kehilangan
mungkin mengalami kemampuan
pengalaman sesnsori dan membedakan halusinasi
menarikdiri dari orang lain dan realita
psikotik ringan.
- Kadang – kadang
- Pikiran logis - Waham
proses pikir
- Persepsi - Halusinasi
terganggu
- akurat - Sulit berespon
- Ilusi
- Emosi konsisten - Perilaku
- Menarik diri
- Perilaku sosial disorganisasi
- Perilaku tidak
- Hubungan sosial - Isolasi sosial
biasa
F. Mekanisme Koping
Mekanisme koping klien gangguan persepsi sensori : Halusinasi , perilaku yang
mewakili upaya untuk melindungi klien dari pengalaman yang menakutkan
berhubungan dengan respon neurologis maladaptive yaitu (Sutejo, 2017):
1. Regresi: Berhubungan dengan masalah proses informasi dan upaya untuk
mengatasi ansietas, yang menyisahkan sedikit energi untuk aktifitas hidup sehari-
hari
2. Proyeksi: Sebagai upaya untuk menjelaskan kerancuan persepsi
3. Menarik diri
G. Pohon Masalah
Resiko Perilaku Kekerasan : mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
Gangguan Klien dapat Bina hubungan saling percaya dengan Bila sudah terbina
persepsi mengontrol menggunakan prinsip komunikasi hubungan saling percaya
sensori: halusinasi yang terapeutik : diharapkan klien dapat
Halusinasi dialaminya kooperatif, sehingga
Sapa klien dengan ramah baik
pelaksanaan asuhan
Tuk 1 : verbal maupun non verbal
keperawatan dapat
Perkenalkan nama, nama panggilan
Klien dapat berjalan dengan baik
dan tujuan perawat berkenalan
membina hubungan
Tanyakan nama lengkap dan nama
saling percaya
panggilan yang disukai klien
Buat kontrak yang jelas
Tunjukkan sikap jujur dan
menepati janji setiap kali interaksi
Tunjukkan sikap empati dan
menerima apa adanya
Beri perhatian kepada klien dan
perhatikan kebutuhan dasar klien
Tanyakan perasaan klien dan
masalah yang dihadapi klien
Dengarkan dengan penuh perhatian
ekspresi perasaan klien
Tuk 2 2.1. Adakan kontak sering dan singkat Kontak sering dan
secara bertahap singkat selain upaya
Klien dapat
membina hubungan
mengontrol 2.2. Observasi tingkah laku klien terkait
saling percaya, juga
dengan halusinasinya
(*dengar/lihat/penghidu/raba/kecap),
halusinasi dengan jika menemukan klien yang sedang dapat memutuskan
menghardik halusinasi : halusinasi.
Mengenal perilaku
Tanyakan apakah klien mengalami
pada saat halusinasi
sesuatu (halusinasi
timbul,
dengar/lihat/penghidu/raba/kecap)
memudahkan
Jika klien menjawab ya, tanyakan
perawat dalam
apa yang sedang dialaminya
melakukan
Katakana bahwa perawat percaya
intervensi.
klien mengalami hal tersebut,
Mengenal halusinsi
namun perawat sendiri tidak
memungkinkan
mengalaminya (dengan nada
klien untuk
bersahabat tanpa menuduh atau
menghindarkan
menghakimi)
factor pencetus
Katakan bahwa ada klien lain yang
timbulnya
mengalami hal yang sama
halusinasinya.
Katakan perawat akan membantu
Dengan
klien
mengngetahui
Jika klien tidak sedang berhalusinasi
waktu, isi dan
klarifikasi tentang adanya pengalaman
frekuensi
halusinasi, diskusikan dengan klien :
munculnya
Isi, waktu dan frekuensi
halusinasi
terjadinya halusinasi (pagi,
mempermudah
siang, sore, malam atau sering
tindakan
dan kadang-kadang)
keperawatan yang
Situasi dan kondisi yang
akan dilakukan
menimbulkan atau tidak
perawat.
menimbulkan halusinasi
Untuk
mengidentifikasi
pengaruh halusinasi
pasien.