Tugas 10 Aked - Paper - Kel4 1
Tugas 10 Aked - Paper - Kel4 1
Kelompok 4
Farah Fadhilah Soeryanto 1906358114
Farrel Izhary Aufar 1906358700
Muhamad Andhika Rheza 1906358770
Lulu Fauziatul Hasanah 1906388224
Mentari Indah Firda Putri 1906388312
Wiranti Angkola Harahap 1906388602
Pandu Pratama 1906388804
Revanza Auditya 1906389246
Kredit terbagi menjadi beberapa jenis. Namun, umumnya hanya ada dua
jenis yang diketahui publik, yaitu pinjaman angsuran dan kredit bergilir. Pinjaman
angsuran adalah sejumlah uang yang dipinjamkan kepada debitur untuk
digunakan untuk tujuan tertentu, misalnya pinjaman pelajar di Amerika. Kredit
bergulir adalah jalur kredit yang dapat terus digunakan setelah melunasinya.
Selama saldo masih berada di bawah limit kredit, pembelian dapat dilakukan oleh
debitur kredit bergulir, contohnya kartu kredit. Akses kredit yang lebih besar
memang banyak manfaatnya, tetapi jika disalahgunakan tentu membawa dampak
negatif bagi si empunya. Seperti, risiko beban biaya dan bunga yang dapat
menumpuk jika kredit tidak dikelola dengan baik. Sebagai pemilik kartu kredit,
setiap kartu memiliki tingkat bunga pinjaman yang berbeda-beda untuk dibayarkan
tiap bulannya. Ditambah adanya biaya yang dikenakan, setiap jenis kartu kredit
juga memiliki berbagai macam biaya, seperti biaya tahunan, biaya transaksi, biaya
transfer saldo, biaya ketelatan pembayaran, biaya over-limit-credit, dan biaya retur
barang.
Kartu kredit tidak hanya memberi peluang untuk membeli barang/jasa yang
kita perlukan, tetapi ia juga memiliki berbagai manfaat bagi pelanggan dalam
berbagai bentuk:
1. Cash Back
Pengembalian dana sebesar persenan tertentu dengan minimal transaksi yang
ditetapkan oleh vendor
2. Rewards Point
Semakin banyaknya transaksi, semakin banyak juga rewards point yang
didapatkan. Poin yang dikumpulkan ketika mencapai tingkat tertentu dapat ditukar
dengan berbagai benefit, seperti voucher makanan, travel, hotel, restoran, dan
lainnya
3. Universal Acceptance
Kartu kredit diterima sebagai pembayaran universal di berbagai tempat.
Penggunaannya tidak terbatas di dalam negeri, tetapi bisa juga dilakukan di luar
negeri sesuai dengan tipe kartu kredit yang dimiliki.
Utang merupakan sejumlah uang yang dipinjam oleh suatu perusahaan terhadap
pihak lain akibat adanya keterbatasan modal yang dimiliki. Utang tersebut akan
digunakan oleh perusahaan untuk membiayai transaksi-transaksi yang jumlahnya
terhitung besar sehingga perusahaan tidak dapat melakukan pendanaan
seluruhnya dimuka. Utang terdiri dari beberapa bentuk. Bentuk yang paling umum
dari utang adalah pinjaman seperti utang kartu kredit, hipotik, serta utang
perusahaan lainnya seperti obligasi. Penggunaan utang sebagai salah satu
resource pendanaan perusahaan merupakan hal yang baik untuk diterapkan
selama perusahaan dapat mempertahankan tingkat pinjaman yang bersifat Good
Debts dan memastikan bahwa perusahaan memiliki pendapatan yang jumlahnya
cukup selama periode peminjaman untuk membayarkan pokok utang beserta
bunga yang timbul oleh karena adanya utang tersebut.
Bankers are conservative and risk averse animals. Pernyataan ini didasari oleh
karena latar belakang pendidikan para bankir yang umumnya mengambil sekolah
bisnis dengan dasar akuntansi dan finance. Dengan pengetahuan yang dimiliki,
bankir memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi risiko dan menerapkan
mitigasi risiko. Risiko-risiko yang ada pada suatu bank dapat berbahaya bagi suatu
bank mempengaruhi integritas bank tersebut di mata masyarakat. Hal tersebut
membuat bankir cenderung menolak untuk mengambil risiko yang dapat
membahayakan. Mereka tidak menyukai hal-hal baru yang belum memiliki
kepastian dan belum teruji. Banyaknya pinjaman yang dilakukan oleh nasabah
membuat bank tidak terlepas dari risiko-risiko yang dimiliki oleh nasabah. Oleh
karena itu, bank harus secara berhati-hati menentukan nasabah yang berhak
untuk memperoleh pinjaman untuk menekan risiko yang ada. Bank harus
melakukan analisis kredit, analisis proposisi pinjaman, serta harus memberikan
pinjaman berdasarkan atas lending rationale.
Pinjaman yang baik adalah pinjaman yang disertai dengan alasan yang rasional
dan bersifat komersial. Beberapa lending rationale yang dapat digunakan oleh
bank dalam menentukan pemberian pinjaman adalah Asset Conversion Lending,
Asset Protection Lending, Cash Flow Lending, Project Finance & Syndicated
Loans and Club Deal Pinjaman yang diberikan oleh bank kepada nasabah memiliki
risiko, yaitu risiko kredit Risiko kredit atau risiko gagal bayar merupakan
ketidakmampuan nasabah untuk memenuhi komitmen terkait dengan pinjaman
yang telah dilakukan. Risiko Kredit umumnya terdiri dari risiko transaksi atau risiko
gagal bayar dan risiko portofolio. Risiko portofolio terbagi kembali menjadi dua,
yaitu risiko intrinsik dan konsentrasi. Risiko kredit portofolio yang dimiliki oleh suatu
bank dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal.
Referensi
https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/stabilitas-sistem-keuangan/ikhtisar/default.aspx
Diakses pada 9 Mei 2022
https://kamus.tokopedia.com/m/moral-hazard/ Diakses pada 9 Mei 2022
https://www.universalclass.com/articles/business/understanding-the-debt-concept.htm.
Diakses pada 9 Mei 2022
https://www.investopedia.com/terms/c/creditrisk.asp Diakses pada 10 Mei 2022