Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM GP1304

AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA SEISMIK REFLEKSI


MODUL 01 – AKUISISI SEISMIK REFLEKSI

Nama : MUHAMAD YAHYA MUFLIH ABAD Nilai


NIM : 101118035
Tanggal : 04 NOVEMBER 2020

I. TUJUAN PRAKTIKUM (10)


1.1. Praktikan mampu melakukan pengolahan Surface Consistent Amplitude Correction (SCAC) dengan
menggunakan software Vista
1.2. Praktikan mampu melakukan pengolahan Surface Consistent Deconvolution (SCDC) dengan
menggunakan software Vista
1.3. Praktikan mampu menganalisis perbandingan hasil dari pengolahan data SCAC dengan hasil
pengolahan data SCDC

II. METODOLOGI (30)


II.1. Diagram Alir
II.1.1. Flowchart SCAC
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM GP1304
AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA SEISMIK REFLEKSI
MODUL 01 – AKUISISI SEISMIK REFLEKSI

II.1.2. Flowchart SCDC

II.2. Metodologi
II.2.1. SCAC
II.2.1.1. Menginput data Raw_data_no_ss_fk ke jobflow VISTA
II.2.1.2. Melakukan Kalkulasi SCAC sehingga menghasilkan Operator SCAC
II.2.1.3. Menginput data Raw_data_no_ss_fk dan parameter yang lain seperti mute design dan
velocity analisis serta operator SCAC yang telah didapatkan sebelumnya ke jobflow VISTA
II.2.1.4. Hasil data dari pengolahan sebelumnya berupa Brute Stack SCAC serta Gather dari
SCAC
II.2.2. SCDC
II.2.2.1. Data Gather SCAC kemudian diinput kembali ke jobflow VISTA untuk melakukan
kalkulasi SCDC
II.2.2.2. Kemudian dihasilkan operator SCDC
II.2.2.3. Dinputkan operator SCDC sebelumnya ke jobflow VISTA
II.2.2.4. Dipilih Decon Type yang ddinginkan
II.2.2.5. Hasil dari pengolahan sebelumnya yaitu Brute Stack SCDC dan Gather SCDC sesuai dari
Decon Type yang telah dipilih sebelumnya
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM GP1304
AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA SEISMIK REFLEKSI
MODUL 01 – AKUISISI SEISMIK REFLEKSI

III. HASIL DAN PEMBAHASAN (50)


III.1. OUTPUT

Gambar 3.1 Brute Stack Static


LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM GP1304
AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA SEISMIK REFLEKSI
MODUL 01 – AKUISISI SEISMIK REFLEKSI

Gambar 3.2 Brute Stack SCAC

Gambar 3.3 Brute Stack SCDC Metode Spiking


LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM GP1304
AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA SEISMIK REFLEKSI
MODUL 01 – AKUISISI SEISMIK REFLEKSI

Gambar 3.4 Brute Stack SCDC MetodePredictive


III.2. ANALISA
Pada praktikum kali ini praktikan melakukan pengolahan data Surface Consistent Amplitude Correction
(SCAC) dan Surface Consistent Deconvolution (SCDC). SCAC adalah Koreksi untuk mengkompensasi
perbedaan amplitudo karena pebedaan keadaan permukaan. Pada tahap awal praktikum ini diperlukan shot
scalar, receiver scalar dan offset scalar, kemudian data NMO dan mute design juga diperlukan untuk
dilakukannya CMP stack. Hasil brute stack setlah dilakukan SCAC dapat terlihat pada gambar 3.2, jika
dibandingkan dengan data brute stack static pada gambar 3.1 terlihat jelas bahwa adanya perbedaan
amplitude gelombang di sub-surface, yang mana setelah dilakukannya SCAC maka amplitude gelombang di
bawah permukaan semakin jelas terlihat sehingga event seperti patahan dapat terlihat jika dibandingkan
dengan sebelum dilakukan SCAC.
Setelah dilakukan SCAC, kemudian dilakukan SCDC yang mana hal ini pada prinsipnya kompresi
wavelet yang berharap spiking wavelet yang berfungsi untuk mengurangi ringing dan memperjelas batas
lapisannya sehingga memperjelas kemenerusannya. Pada praktikum kali ini melakukan SCDC dengan tiga
tipe decon yaitu Zero-phase Decon, Spiking Decon dan Predictive Decon.
Zero-phase Decon, Dekonvolusi ini dilakukan dengan cara mengestimasi spektrum amplitudo wavelet
terbaik dan menggunakan inverse dari spektrum amplitudo tersebut untuk melakukan proses whitening pada
data tanpa mempengaruhi fasenya. Dekonvolusi zero-phase dapat dilakukan pada domain waktu maupun
frekuensi.
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM GP1304
AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA SEISMIK REFLEKSI
MODUL 01 – AKUISISI SEISMIK REFLEKSI

Spiking Decon, bertujuan untuk menghasilkan keluaran proses dekonvolusi yang spike sehingga sesuai
dengan koefesien refleksi dari reflektifitas. Proses spiking deconvolution adalah peminimuman selisih antara
input, yang berupa konvolusi antara deret reflektifitas dan wavelet sumber, dan keluaran yang diinginkan,
yaitu deret reflektifitas yang berbentuk spike. Spiking deconvolution biasanya dipergunakan untuk eliminasi
short-period multiple dan wavelet sumber
dan Predictive Decon, dilakukan dengan cara mencari bagian-bagian yang bisa diprediksi dari trace
seismik untuk kemudian dihilangkan. Dekonvolusi prediktif biasanya dipergunakan untuk:
• Prediksi dan eliminasi event-event yang berulang secara periodik seperti long-periode ataupun
short-period multiple.
• Prediksi dan eliminasi ‘ekor’ wavelet yang panjang dan kompleks akibat reverberasi
Untuk laporan ini saya memilih tipe decon spiking dan predictive karena seperti yang terlihat pada
gambar 3.3 dan 3.4 kemenerusan event dapat terlihat jelas .
IV. REFERENSI (minimal 5: 2 buku, 3 jurnal, tidak boleh menggunakan blogspot) (10)
1. Abdullah,Agus. 2007. Dekonvolusi.
//ensiklopediseismik.blogspot.com/2007/07/deconvolusideconvolution.html. [11 November 2020].
2. Chintia, B., Ivansyah, O., & Sampurno, J. (2017). Analisis Parameter Gap Dalam Tahapan Dekonvolusi
Prediktif Guna Mereduksi Short Period Multiple dan Meningkatkan S/N Ratio pada Pengolahan Data
Seismik Refleksi 2D Marine. POSITRON, 7(1), 24. doi: 10.26418/positron.v7i1.20783
3. Sheriff, R. Structural interpretation of seismic data.
4. Yilmaz, O. (1988). Seismic data processing (2nd ed.). Tulsa, Okla.: SEG.

Anda mungkin juga menyukai