PRODUKSI VIDEO
MENGOPERASIKAN
KAMERAN
❖ Teknik Pengambilan Gambar
❖ Bidang Pandang Pengambilan Gambar
❖ Gerakan Kamera
Penyusun :
Siti Maesaroh, S.T.,
PPG ANGKATAN 4
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas segala rahmat-Nya sehingga Bahan Ajar Mengoperasikan Kamera yang
merupakan bagian dari bahan ajar Mata Pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital
dapat disusun.
Dunia pendidikan di Indonesia memiliki tantangan yang sangat menarik untuk
disimak. Banyak faktor yang menjadi catatan penting bagi para tenaga pendidikan
untuk mewujudkan salah satu cita-cita negara ini, yaitu mencerdaskan kehidupan anak
bangsa.
Bangsa ini dihadapkan pada tuntutan dunia untuk meningkatkan taraf
kehidupan dengan kapasitas mumpuni. Setiap individu mau tak mau harus membekali
diri dengan keahlian atau ketrampilan untuk memenangkan kompetisi di dunia kerja.
Kompetensi yang harus dimiliki individu di abad ke-21 adalah berpikir kritis untuk
penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari, kreatif, berkomunikasi, dan
berkolaborasi. Abad ke-21 juga menuntut penguasaan teknologi informasi dan
komunikasi.
Harapan penyusun, siswa SMK yang telah mempelajari materi mengoperasikan
kamera mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian,
mereka dapat mengomunikasikan konsep atau gagasan atas produk atau layanan yang
mereka kembangkan.
Penyusun menyakini bahwa dalam penyusunan Bahan Ajar ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik, saran atau masukan
yang membangun guna penyempurnaan modul ini dimasa yang akan datang.
Akhir kata, penyusun ucapkan banyak terima kasih atas bantuan berbagai pihak
yang telah berkontribusi hingga terwujudnya Bahan Ajar Mengoperasikan Kamera Sub
Bagian dari Kompetensi Dasar Produksi Video pada mata pelajaran Simulasi dan
Komunikasi Digital.
2
DAFTAR GAMBAR
3
DAFTAR TABEL
4
A. PENDAHULUAN
Salah satu kompetensi yang sangat esensial dalam mempelajari Mata
Pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital adalah menguasai kompetensi dasar
bidang tersebut. Dalam hal mengoperasikan sebuah kamera membutuhkan
ketelitian dan ketekunan yang optimal. Modul Bahan Ajar ini akan membahas
materi Teknik pengambilan gambar, sudut pengambilan gambar (Camera Angle),
Bidang Pengambilan Gambar, Gerakan kamera dalam pengambilan gambar. yang
tujuan akhirnya peserta didik memiliki bekal awal untuk mempelajari modul
selanjutnya dalam Mata Pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital ini.
Setelah mempelajari bahan ajar ini peserta didik diharapkan dapat:
menganalisa 3 (tiga) variasi sudut pengambilan gambar, menemukan Teknik
mengambil gambar bergerak dengan 3 (tiga) variasi bidang pandang,
mengoperasikan kamera dan terampil mengambil gambar bergerak dengan
berbagai Teknik.
B. INTI
1. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
5
2. Capaian Pembelajaran
a. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat menganalisa elemen
sinopsis, naskah, dan storyboard. dengan percaya diri.
b. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat Menelaah naskah untuk
kepentingan penentuan lokasi, pemain, peralatan, wardrobe dengan rasa
ingin tahu dan percaya diri.
c. Melalui Percobaan, peserta didik dapat memadukan teknik penempatan
dan pergerakan pada kamera dengan tanggung jawab dan percaya diri.
d. Melalui praktikum, peserta didik terampil Memanipulasi pencahayaan
dengan berbagai teknik dengan tanggung jawab, serta pantang
menyerah.
3. Pokok-Pokok Materi
6
• Kamera (camcorder) digunakan untuk merekam gambar dan suara, contoh:
kamera profesional, handycam.
• Tripod berfungsi agar kamera tidak bergoyang.
• Lampu kamera digunakan untuk menambah cahaya, dalam kondisi kurang
cahaya.
• Mikrofon digunakan untuk merekam suara ketika melakukan pengambilan
gambar.
Tahap pelaksanaan produksi yang sesungguhnya mencakupi seluruh proses
pembuatan video, selengkapnya sebagai berikut.
7
udara, diukur dalam derajat. Namun, bukan dengan derajat Fahrenheit atau
Celcius, tetapi suhu warna diukur dalam derajat Kelvin.
Perhatikan gambar berikut ini.
8
Sumber: Dokumen Kemendikbud
9
3) Posisikan focus kamera ke objek putih secara keseluruhan, pastikan
keseluruhan layar kamera menangkap objek putih (zoom).
4) Pastikan posisi exposure sudah baik, jangan over exposure atau under
exposure, gunakan exposure manual karena di beberapa kamera bila
menggunakan auto exposure maka white balance juga akan masuk
system auto (maksudnya kalau auto exposure maka white balance
juga auto).
5) Tekan tombol white balance, tunggu beberapa saat hingga ikon white
balance berhenti berkedip, setelah ikon berhenti berkedip maka
kamera sudah mendapatkan pengaturan white balance.
Perlu diingat, jika ingin menggunakan atau bereksperimen dengan
filter warna atau gell warna untuk lampu, setting white balance harus
dilakukan sebelum filter atau gell di pasang di lampu. Jangan ragu untuk
melakukan pengaturan white balance bila terjadi perubahan cahaya yang
mencolok atau merasa warna yang diterima kamera tidak sesuai dengan
aslinya.
White balance idealnya dilakuan jika fokus dari objek tetap di tempat
dan mendapatkan pencahayaan yang statbil atau objek dengan focus statis,
tetapi bila pengambilan gambar dilakukan dengan dinamis atau berpindah
pindah, seperti pengambilan dari dalam ruangan ke luar ruangan atau
sebaliknya, contohnya mengikuti jalannya objek dari dalam ruangan ke
luar ruang dan bergerak lagi ketempat yang mempunyai intensitas cahaya
yang lebih redup, maka dalam kondisi ini kamera mendapatkan sebuah
sumber cahaya lampu bohlam, sinar matahari penuh, dan sinar matahari
redup (terhalau/tidak langsung), dalam kondisi ini gunakan auto white
balance sehingga kamera secara automatis mengatur intens cahaya dan
kameraman hanya berfokus pada pengambilan gambar yang baik.
Perlu diingat kembali, menggunakan white balance secara manual
atau auto pastikan kamera menunjukkan adegan dan objek mempunyai
warna seperti yang terlihat mata telanjang.
10
1.2. Menangkap Gambar
Menangkap Gambar Menggunakan Kamera
Kamera merupakan salah satu peralatan penting dalam suatu
pembuatan film. Kamera berfungsi untuk mengambil atau
merekam adegan-adegan yang diarahkan oleh sang
sutradara kemudian divisualisasikan oleh para pemain
yang melakukan adegan-adegan. Kamera dioperasikan
oleh kru film yang biasa disebut sebagai kamerawan dan dioperasikan
sesuai dengan arahan sutradara. Seorang kamerawan perlu
mengetahui jenis-jenis kamera, mengenal teknik memegang kamera,
teknik saat pengambilan gambar, dan hal – hal lain dalam
pengambilan gambar.
1. Teknik Memegang Kamera Video
Pegang kamera dengan mantap. Gunakan satu tangan untuk
memegang kamera dan mengoperasikan kontrol zoom, dan tangan
yang lain untuk menjaga agar posisi kamera tidak bergoyang atau
goyah. Kamera dapat digerakkan ke berbagai posisi, tergantung dari
sudut pengambilan yang diinginkan atau gunakan selalu tripod untuk
menjaga gambar tetap stabil.
2. Zoom
Sebisa mungkin hindari penggunaan teknik zoom untuk
merekam pemandangan yang luas tanpa menggunakan tripod. Ini
adalah cara dasar untuk menghindari terjadinya guncangan pada
gambar. Dalam proses melakuan zoom in dan zoom out kamerawan
terlebih dahulu harus memastikan angel terakhir dari angel zoom
tersebut.
3. Peraturan 5 detik
Peraturan penting dalam merekam adalah, rekamlah dalam
waktu yang lebih lama dan hindarkan gerakan kemera yang tidak
perlu. Selalu rekam satu adegan sekurang-kurangnya dalam 5 detik.
Ini akan memudahkan editor untuk mengambil potongan-potongan
gambar yang diperlukan. Ingat untuk tetap menghitung dalam hati
sampai 5 detik, meskipun pada kondisi yang sulit. Usahakan rekam
subyek selama 5 detik, stop dan ambil gambar yang lain.
11
4. Fokus, Exposure dan Keseimbangan Cerah Putih (White Balance)
Hal pertama yang perlu dilakukan kamerawan sebelum
mengambil gambar adalah menyesuaikan “mata” kamera pada setiap
kali pindah lokasi untuk pengambilan gambar. Periksa selalu fokus
dan exposure. Bila menggunakan zoom jauh dan dekat, fokuskan
selalu pada jarak ideal ke objek yang diinginkan untuk direkam.
Setiap kali kamerawan mengubah lokasi pengambilan gambar maka
kondisi cahaya pasti juga akan berubah, maka kamerawan perlu
menyesuaikan keseimbangan warna putih pada kamera. Proses ini
disebut dengan mengatur keseimbangan cerah putih kamera.
5. Tanggal dan Waktu
Jangan pernah memasang tanda tanggal dan waktu pada layar
yang akan terekam, ini akan membuat video sama sekali tidak dapat
digunakan. Penulisan tanggal dan waktu pada layar tidak
membuktikan bahwa video ini diambil pada saat yang tertulis pada
layar, karena bisa saja yang tertulis tanggal 5 November 1950 tidak
menjamin pengambilan video tersebut pada tahun yang sama, bisa
saja setiap orang mengubah tanggal dan waktu tersebut. Namun,
sebaiknya selalu merekam suara pada awal pengambilan gambar yang
menjelaskan kapan gambar tersebut direkam, lokasi perekaman
gambar. Cara inilah yang dapat merekam secara permanen informasi
waktu dan tempat pengambilan gambar.
6. Gambar Pengisi (Cutaways)
Bila merekam sebuah objek, kegiatan atau wawancara perlu
mengambil gambar yang lain. Sebagai contoh, bila merekam sebuah
wawancara, perlu untuk merekam juga kantor orang yang
mewawancarai atau sesuatu yang lain untuk memberikan penjelasan
tambahan bagi video wawancara. Contoh lain, bila akan membuat
video tentang orang utan, jangan lupa untuk merekam hutan tempat
mereka tinggal dan kebakaran hutan yang merusakkan habitatnya,
bila ada ini akan membuat sebuah video lebih informatif.
Berikut ini adalah prosedur dasar menggunakan kamera.
Cara merekam gambar
● Hidupkan kamera.
● Atur view finder.
● Masukkan media simpan (kaset pita, kartu memori, cd, dvd, hardisk,
dll).
12
● Atur ulang kode waktu/time code.
● Setiap mengambil gambar baru, rekam color bars selama 10 detik, bila
ada.
● Atur white balance.
● Atur suara, pastikan level audio bergerak.
● Pilih objek yang akan direkam.
● Atur fokus.
● Perhatikan “bingkai” dan komposisi.
● Tekan tombol Record.
● Rekam gambar yang diinginkan.
● Tekan kembali tombol Record atau Stop untuk berhenti.
Cara mengatur fokus
● Zoom in ke arah objek/subjek yang akan direkam.
● Bila menggunakan manual fokus, atur fokus hingga gambarnya
terlihat jelas.
● Ukur gambar yang diinginkan.
● Pengoperasian harus diulang untuk setiap gambar yang akan direkam
13
4) Hindari penggunaan digital zoom: Dekatkan diri ke objek dengan
cara menggeser posisi, bukan dengan digital zoom. Penggunaan
digital zoom bisa membuat kualitas gambar berkurang.
14
Full Shot (FS) merupakan pengambilan gambar objek
secara penuh dari kepala sampai kaki.
15
Close Up (CU): gambar diambil dari jarak dekat. Dalam
merekam suatu gambar subjek yang tengah melakukan
aksi, maka CU berfungsi untuk memfokuskan sebuah aksi
yang tengah dilakukan. Hanya sebagian dari objek yang
terlihat seperti hanya mukanya saja atau sepasang kaki
yang bersepatu baru.
Big Close Up (BCU): pengambilan gambar wajah yang
memenuhi layar penampilan gambar.
16
Group Shot (GS): pengambilan gambar sekelompok
orang.
17
3) Track In, adalah teknik pengambilan gambar yang dimulai dengan cara menggerakan
kamera mendekati objek.
18
180° rule
Semua shot diambil hanya pada satu sisi saja agar terasa konsisten, Shot 1
(master) biasanya ditempatkan diawal dan atau akhir sebuah adegan. Shot master
memperlihatkan semua karakter yang ada didalam reka adegan tersebut. Ini berguna
untuk menghilangkan kebingungan dimana karakter berada saat kita mengunakan
shot yang lebih dekat/detil.
Pada shot close up (shot 2 dan 3) bisa terlihat karakter pertama tetap pada sisi
kanan frame begitu juga karakter kedua disisi kiri frame (A), akan terasa karakter
tidak berinteraksi satu sama lain jika karakter keduanya disisi kanan frame (B).
19
Frame A
Frame B
Shot close up disarankan sejajar dengan mata aktor kecuali jika menginginkan
kesan yang lain. Misalnya shot lebih rendah untuk kesan superior atau sebaliknya.
20
1.3. Pengaturan Tata Cahaya
Satu hal yang perlu diperhatikan juga dalam pengambilan gambar yaitu tata
cahaya. Tata cahaya sebaiknya dibuat sesederhana mungkin selama pengambilan
gambar, dimana objek harus menghadap sumber cahaya utama, dan disarankan
membuat sumber cahaya melalui 3 titik.
Teknik pengaturan tata cahaya tiga titik (three point lighting) adalah metode
standar yang digunakan dalam media visual seperti video, film dan fotografi. Ini
adalah sistem yang sederhana namun serbaguna yang menjadi dasar tata cahaya.
Teknik ini biasanya menggunakan tiga lampu yang disebut key light, fill light,
dan back light. Tentu akan membutuhkan tiga lampu untuk memanfaatkan teknik
sepenuhnya. Namun apabila tidak memiliki tiga lampu, dapat menggunakan aturan
sebagai berikut:
● Jika hanya memiliki satu lampu, jadikan key light.
● Jika memiliki 2 lampu, buatlah lampu satu menjadi key light dan lampu lainnya
menjadi fill light atau back light.
21
Pencahayaan ini membentuk garis tepi dari subjek sehingga memberi kesan
memisahkan subjek dengan latar belakang.
22
a. Carilah obyek yang menarik, kemudian lakukan pengambilan
gambar dengan teknik high angle , low angle, dan straight
b. Lakukan pengambilan gambar dengan teknik longshot, medium
shot, medium close up ,close up exstreme close up.
c. Buat laporan tertulis dari kegiatan yang dilakukan!
2. Tuliskan jawabanmu pada lembar kerja di bawah ini
NO GAMBAR KETERANGAN
1
High angle
2 Eye level
23
3 Low angle
NO GAMBAR KETERANGAN
1
Long shot
Medium Shot
24
3
Close Up
Extreme Close Up
c) Forum Diskusi
Perhatikan materi yang telah tersedia, diskusikan materi dan
buatkan resumenya setiap materi.
Diskusikan dengan kelompok kalian untuk menemukan jawaban
dari pertanyaan pada lembar kerja peserta didik di atas. !
25
C. PENUTUP
1. Rangkuman
White Balance adalah fungsi untuk membuat hal-hal berwarna putih
tampak putih dalam fotografi dengan memgkompensasi pengaruh
warna cahaya di bawah lingkungan pengambilan gambar.
White balance adalah fungsi untuk membuat hal-hal berwarna putih
tampak putih dalam fotografi dengan memgkompensasi pengaruh
warna cahaya di bawah lingkungan pengambilan gambar.
Kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Dalam
dunia fotografi, kamera merupakan suatu peranti untuk membentuk dan
merekam suatu bayangan potret pada lembaran film.
Gerakan kamera (Camera Movement) merupakan sebuah aktivitas
membangun suasana dramatik dalam sebuah shot video maupun film
dengan cara menggerakan kamera.
Tata cahaya adalah seni pengaturan cahaya dengan mempergunakan
peralatan pencahayaan agar kamera mampu melihat obyek dengan
jelas, dan menciptakan ilusi sehingga penonton mendapatkan kesan
adanya jarak, ruang, waktu dan suasana dari suatu kejadian yang
dipertunjukkan dalam suatu pementasan.
Teknik pengambilan gambar merupakan teknik yang digunakan untuk
memilih luas pada frame foto.
Tata suara adalah bagian penting dari sebuah proyek video, untuk
melengkapi sebuah penjelasan sebuah cerita.
2. Tes Sumatif
1. Macam-macam bidang pandangan pada saat perekaman gambar
diantaranya adalah ….
a. PAN, Crab
b. ELS, PAN
26
c. CU, Bird Eye
d. BCU, ELS
e. Crab, MLS
2. Untuk menampilkan bagian-bagian tertentu dari manusia atau objek
yang memenuhi seluruh layer dan lebih besar disebut bidang pandang
...
a. Extreme Close Up
b. Medium Shoot
c. Extreme Long Shoot
d. Close Up
e. Long Shoot
3. Pergerakan kamera dari kanan ke kiri atau sebaliknya disebut ,...
a. Tilting
b. Panning
c. Zooming
d. Following
e. Tracking
4. Teknik pengambilan video jika posisi kamera di baawah ketinggian
mata, sehingga kamera harus mendongak untuk merekam gambar
subyek sehingga posisi ini memberikan kesan cenderung
menambah ukuran tinggi obyek, adalah …
a. Normal Camera Angle
b. Bird Eye View
c. High Camera Angle
d. Subjektive Camera Angle
e. Low Camera Angle
5. Gerakan kamera secara lateral atau menyamping, berjalan sejajar
dengan subyek yang sedang berjalan, adalah ...
a. Tracking
b. Crab
c. Pedestal
d. Doly
e. Tilt
6. Yang dimaksud dengan Bird Eye View adalah pengambilan gambar
subyek dari …
a. Atas
b. Depan
c. Bawah
d. Kanan dan kiri
e. Belakang
7. Di bawah ini yang bukan posisi sudut pengambilan gambar atau
camera angle adalah …
a. tilting camera angle
b. bird eye view
27
c. high camera angle
d. subjekctive camera angle
e. normal camera angle
8. Gerakan kamera yang bergerak menyamping seperti jalannya kepiting
adalah ...
a. Tracking
b. Following
c. Panning
d. Tilting
e. Crabbing
9. Gerakan kamera memutar mengitari obyek dari kiri ke kanan atau
sebaliknya adalah …
a. dolly
b. pan
c. arc
d. zoom
e. tilt
10. Teknik pengambilan gambar yang dilakukan oleh juru kamera dengan
posisi kamera di atas ketinggian objek yang direkam merupakan
Teknik ..
a. High Angle
b. Eye Level
c. Bird Eye View
d. Low Angle
e. Frog Angle
28
DAFTAR PUSTAKA
(Kebudayaan, 2017)
(Koesheryatin, 2017)
Bibliography
Kebudayaan, K. P. (2017). Bahan Ajar Simulasi dan Komunikasi Digital untuk
SMK/MAK Semester 2. Jakarta: Kemdikbud.
Koesheryatin. (2017). Simulasi dan Komunikasi Digital untuk SMK/MAK Kelas X.
Bandung: HUP.
29
Kunci Jawaban Tes Sumatif
1. D
2. A
3. B
4. E
5. B
6. A
7. A
8. E
9. C
10. C
30