KAJIAN PUSTAKA
dunia komputer atau internet. Istilah ini terdiri dari dua bagian, yaitu ‘e’ yang
Hartley, 2001)
6
7
mempunyai tujuan, dan semua kegiatan dari semua komponen atau bagian-
Subiyakto, B., Jumriani, J., Aslamiah, A., & Afrina, A., 2019).
8
keberhasilan pembelajaran.
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen bahwa kompetensi pedagogik adalah
potensi peserta didik. Hal ini berarti seorang guru harus mengelola
saling menunjang satu sama lain. Sata komponen yang dimaksud disini adalah
metode pembelajaran. Metode berasal dari Bahasa Inggris yakni method dan
hodos berarti cara atau jalan. Secara istilah, metode dipergunakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Syaharuddin, S., & Mutiani, M.,
2019).
(efektivitas) (Syaharuddin, S., & Mutiani, M., 2019). Maka dalam kondisi new
normal ini guru harus menggunakan metode yang sesuai dan lebih
merupakan pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari internet. Dari
mahasiswa.
10
kehidupan manusia (Syaharuddin, S., Susanto, H., & Putra, M. A. H., 2020).
New normal ini sendiri kan adalah tatanan baru yang artinya juga merupakan
budaya baru pada saat penyebaran wabah virus Covid 19. Setiap daerah
mempunyai cara berbeda dalam proses adaptasi pada saat new normal,
Pada saat new normal dalam sektor pendidikan juga perlu penyesuaian
pola pembelajaran yang sesuai dengan kondisi saat ini. Penyesuaian metode
dilakukan dengan tetap menggunakan sumber belajar yang sesuai dan bisa
W., 2019) menyatakan bahwa sumber studi sosial itu dapat bervariasi. Sumber
studi sosial dapat menggunakan buku sumber belajar, Internet, majalah, koran,
yang digunakan pada proses pembelajaran. Itu berarti pada saat proses
pembelajaran ini.
penanaman nilai. Bisa dilakukan dengan meminta peserta didik melihat foto
para pemimpin lokal (dalam Wahyuningsih, S., Abbas, E. W., & Mutiani,
M. :2020).
aktivitas kampus secara daring, kemudian membaca atau menulis lagi. Abbas,
menjadikan menulis sebagai tugas keseharian. Hal ini dapat dilakukan dalam
new normal.
Nilai, budaya, kebiasaan, tradisi dan adat istiadat, dan moral tertentu
yang ada di masyarakat perlu diketahui dan dipelajari oleh peserta didik.
Mengingat sumber belajar bisa datang dari mana saja buku, internet, dan
lingkungan selama itu terkait dengan materi yang diajarkan (Yuniarti, D.,
Subiyakto, B., & Putra, M. A. H. :2020). Itu berarti harus tetap diajarkan
Terkait dengan nilai, nilai itu tidak dapat dilihat dalam bentuk fisik, hal
ini dikarenakan nilai adalah harga sesuatu hal yang harus dicari dalam proses
manusia menanggapi sikap manusia yang lain. Nilai pada dasarnya sudah ada
kaitannya satu sama lain serta peranan dan kegunaan bagi kehidupan
(Subiyakto, B., & Mutiani, M., 2019). Hal ini memberi pemahaman bahwa
seperti kondisi saat ini pembelajaran hanya melalui e-learning, namun hal ini
tidak mempengaruhi proses belajar, karena sudah banyak metode dan media
yang membekali diri dengan kecerdasan juga harus peka dan mampu
& Putra, M. A. H. :2020). Itu berarti peserta didik harus peka dan mampu
learning ini.
sekarang ini banyak ditemukan karena putus sekolah (Hasanah, M., &
khususnya para orang tua juga ikut beradaptasi terhadap pembelajaran melalui
mengajar.
14
BAB III
PEMBAHASAN
a) Analisa
suatu institusi, baik dari sisi SDM, biaya, infrastruktur dan kultur yang
b) Grand Design
15
Hasil analisa menjadi pijakan dalam langkah ini, jika dari hasil
bentuk yang lebih konkret, yaitu berupa grand design sistem yang akan
mencapai tujuan.
a) Paradigma
para staf, akan menyesuaikan pola kerjanya menjadi pola kerja yang
sama.
b) Skill
a) Pemilihan teknologi
presentasi, dll.
e) Implementasi
maupun infrastrukturnya.
4. Pengelolaan
sistem bisa berjalan dan digunakan dengan baik. Pengelolaan juga meliputi
18
5. Peluncuran sistem
Pada tahap ini sistem sudah siap digunakan, dan saat sistem
kesulitan.
Era digital dan wabah COVID-19 telah membawa dampak yang besar
mulai mereda, tapi kita dihadapkan dengan proses pemulihan yang dikenal
Pada transisi ini, kondisi masih belum 100% aman bagi kesehatan
siswa, maka dari itu, banyak sekolah yang masih menjalankan proses belajar
Anda pasti sudah lebih sering menemukan orang tua yang mengeluh
ketika ada kejadian ini, e-Learning adalah penyebabnya? Tidak, ini bukan
penyebab dari tidak belajarnya Anak Anda. Namun, hali ini terjadi karena
oleh pelajar.
terhubung dengan internet tersebut dapt dijadikan alat agar bisa mengakses
terbatas, artinya pelajar tetap bisa mengerjakan di sawah sekali pun selama
2. Mengurangi biaya
murah pada masa krisis seperti ini. Dengan adanya e-Learning, orang tua
dapat menekan biaya pengeluaran karena materi tidak lagi harus dicatat
pada buku. Orang tua juga tidak perlu bingung untuk membelikan pelajar
tas yang mahal atau buku LKS. Karena materi tersimpan dan dikirimkan
e-Learning ini, pelajar lebih memiliki waktu untuk belajar dengan fokus.
kemacetan dan juga tidak memiliki waktu untuk nongkrong setelah pulang
memiliki waktu tak terbatas yang dapat dimanfaatkan oleh pelajar. Satu
hal yang penting pula, pengawasan orang tua terhadap anaknya menjadi
itu, harga pemakaian data internet juga masih dirasa cukup mahal
suatu keistimewaan.
materi dengan lebih cepat hanya dengan membaca, namun ada juga
22
Bahkan ada juga yang membutuhkan penjelasan dari orang lain agar