Anda di halaman 1dari 110

RSUD MENGGALA

PENDAFTARAN PASIEN BARU RAWAT JALAN


KAB.TULANGBAWANG
No.Dukumen No.revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002
Pengertian Pendaftaran pasien baru rawat jalan adalah pendaftaran
bagi pasien yang baru pertama kali berobat ke Rumah
Sakit Umum Daerah Menggala.

Tujuan Sebagai acuan bagi petugas pendaftaran dan pasien yang


akan berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah Menggala.

Kebijakan Setiap pasien baru wajib mengisi formulir pendaftran dan


mendapatkan nomor rekam medis

Peralatan 1. ATK.
2. Komputer.
3. Telepon.

Prosedur 1. Pasien datang ke Tempat Pendaftaran Pasien Rawat


Jalan.
2. Pasien/keluarga pasien mengisi formulir pendaftaran
yang telah disediakan dengan lengkap sesuai dengan
Kartu Indentitas (KTP/SIM).
3. Petugas pendaftaran memberikan nomor RM dan
menginput data tersebut pada buku registrasi pasien
baru
4. Petugas pendaftaran menyiapkan berkas RM pasien
baru dan mencatat pada buku register pasien rawat
jalan.
5. Petugas pendaftaran membuatkan KIB (Kartu Identitas
Berobat) kepada pasien dan harus dibawa setiap
berobat ulang.
6. Petugas distribusi membawa berkas rekam medis ke
IGD/poliklinik yang dituju.
7. Berkas rekam medis pasien diberikan kepada petugas
distribusi untuk dikirimkan ke poliklinik yang dituju.

RSUD MENGGALA
PENDAFTARAN PASIEN BARU RAWAT JALAN

1
KAB.TULANGBAWANG No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002
Dokumen terkait BPPRM

Unit terkait 1. IGD


2. Poliklinik
3. Kasir
4. Apotik

2
RSUD MENGGALA
KAB.TULANG BAWANG PENDAFTARAN PASIEN LAMA RAWAT JALAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Pendaftaran pasien lama rawat jalan adalah pendaftaran


bagi pasien yang sudah pernah berobat ke Rumah Sakit
Umum Daerah Menggala.

Tujuan Sebagai acuan bagi petugas pendaftaran dan pasien yang


akan berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah Menggala.
Kebijakan Setiap pasien baru wajib mengisi formulir pendaftran dan
mendapatkan nomor rekam medis.

Peralatan 1. ATK.
2. Komputer.
3. Aiphone.

Prosedur 1. Pasien datang ke tempat pendaftaran dan memberikan


KIB kepada petugas pendaftaran.
2. Bila tidak membawa KIB, petugas menanyakan nama
dan alamat pasien untuk mencari data di komputer.
3. Petugas pendaftaran rawat jalan meminta petugas
penyimpanan untuk mencarikan berkas rekam medis
pasien dan mendistribusikan ke poliklinik yang dituju.
4. Petugas mencatat di buku registrasi rawat jalan.
5. Setelah selesai, berkas rekam medisnya harus
dikembalikan ke bagian penyimpanan (filling) oleh
petugas poliklinik.
Dokumen terkait BPPRM

Unit Terkait 1. IGD


2. Poliklinik
3. Kasir
4. Apotik

3
RSUD MENGGALA PENDAFTARAN PASIEN BARU RAWAT INAP
KAB.TULANG BAWANG No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.


NIP. 19680218 200212 2 002
Pengertian Pendaftaran pasien baru rawat inap adalah pendaftaran
pasien baru untuk rawat inap di Rumah Sakit Umum
Daerah Menggala.

Tujuan Sebagai acuan bagi petugas pendaftaran dan pasien yang


akan berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah Menggala.

Kebijakan Setiap pasien baru wajib mengisi formulir pendaftran dan


mendapatkan nomor rekam medis.

Peralatan 1. ATK.
2. Komputer.
3. Aiphone.

Prosedur 1. Pasien/keluarga pasien datang ke tempat pendaftaran


rawat inap.
2. Bagi pasien rujukan sebelum diperiksa dokter, pasien
atau keluarga pasien terlebih dahulu mendaftar di
tempat pendaftaran rawat inap.
3. Pasien/keluarga pasien mengisi formulir pendaftaran
yang telah disediakan dengan lengkap sesuai dengan
Kartu Indentitas (KTP/SIM/PASPOR).
4. Petugas pendaftaran memberikan nomor RM dan
menginput data pasien tersebut ke dalam komputer.
5. Petugas pendaftaran membuatkan KIB (Kartu Identitas
Berobat) kepada pasien dan harus dibawa setiap
berobat ulang.
6. Petugas pendaftaran rawat inap menyiapkan berkas
rekam medis pasien dan mengirimkan ke IGD untuk
diisi dokter dan perawat.
7. Petugas pendaftaran mencarikan kamar/kelas sesuai
dengan permintaan pasien dan diagnosa dari IGD.

4
RSUD MENGGALA PENDAFTARAN PASIEN BARU RAWAT INAP
KAB.TULANG BAWANG No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


DIREKTUR RSUD MENGGALA
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.


NIP. 19680218 200212 2 002
Prosedur 8. Petugas Mencatat di buku register rawat inap.
Dokumen terkait BPPRM
Unit terkait 1. Pendaftaran rawat inap.
2. Instalasi Gawat Darurat.
3. Instalasi Rawat Inap.

5
RSUD MENGGALA
KAB.TULANGBAWANG PENDAFTARAN PASIEN LAMA RAWAT INAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Pendaftaran pasien lama rawat inap adalah pendaftaran


pasien baru untuk rawat inap di Rumah Sakit Umum
Daerah Menggala.

Tujuan Sebagai acuan bagi petugas pendaftaran dan pasien yang


akan berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah Menggala.

Kebijakan Setiap pasien lama rawat jalan menggunakan berkas


rekam medis lama.

Peralatan 1. ATK.
2. Komputer.
3. Aiphone.
Prosedur 1. Pasien membawa surat rujukan dan menyerahkan
Kartu Berobat.
2. Bila tidak membawa Kartu Berobat, petugas
menanyakan nama dan alamat pasien untuk mencari
data di Buku Register.
3. Petugas pendaftaran rawat inap menyiapkan berkas
rekam medis baru pasien dan meminta petugas filing
mencarikan berkas rekam medis lama untuk
dilampirkan.
4. Berkas rekam medis didistribusikan ke IGD untuk diisi
dokter dan perawat.
5. Petugas pendaftaran mencarikan kamar/kelas sesuai
dengan permintaan pasien dan diagnosa dari IGD.
6. Mencatat di buku register rawat inap.
Dokumen terkait BPPRM

Unit terkait 1. Instalasi Gawat Darurat.


2. Instalasi Rawat Jalan.
3. Instalasi Rawat Inap.

6
RSUD MENGGALA
KAB.TULANG BAWANG PENDAFTARAN PASIEN GAWAT DARURAT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.


NIP. 19680218 200212 2 002
Pengertian Pendaftaran pasien dari IGD adalah pendaftaran pasien
(baru/lama) yang berobat ke IGD yang membutuhkan
pertolongan segera.

Tujuan 1. Sebagai panduan pasien yang akan berobat ke


Rumah Sakit Umum Daerah Menggala.
2. Sebagai acuan bagi petugas tempat pendaftaran
pasien baru.
3. Memberikan kepastian hukum kepada semua pihak
yang berkepentingan.

Kebijakan 1. Setiap pasien baru IGD wajib mengisi formulir


pendaftaran dan mendapatkan nomor rekam medis.
2. Setiap pasien lama IGD menggunakan berkas rekam
medis lama.

Peralatan 1. ATK.
2. Komputer.
3. Aiphone.

Prosedur 1. Keluarga pasien mendaftar ke tempat pendaftaran.


2. Keluarga pasien mengisi mengisi formulir pendaftaran
yang telah disediakan dengan lengkap sesuai dengan
Kartu Indentitas (KTP/SIM/PASPOR). Apabila pasien
tidak ditemani keluarganya dan dalam keadaan tidak
sadar maka petugas pendaftaran harus mencatat data
pasien setelah pasien sadar, yang meliputi :Nama,
alamat, telepon, agama, status, umur, pekerjaan,
referensi instansi, dll.

7
RSUD MENGGALA
KAB. TULANG BAWANG PENDAFTARAN PASIEN GAWAT DARURAT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggal
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Prosedur 3. Kemudian petugas pendaftaran mengecek apakah


pasien tersebut pernah berobat sebelumnya atau
belum. Apabila sudah pernah berobat/ dirawat maka
disiapkan berkas rekam yang lama. Apabila pasien
tersebut belum pernah berobat/dirawat maka diberikan
nomor rekam medis, berkas rekam medis baru dan
dibuatkan Kartu Berobat.
4. Petugas juga konfirmasi ulang ke IGD melalui
aiphone apakah pasien yang didaftarkan tersebut
rawat jalan atau rawat inap.
5. Apabila rawat jalan, berkas RM pasien dikirim ke IGD
dan bila telah selesai diisi oleh dokter dan perawat
IGD, berkas RM harus dikembalikan ke bagian
penyimpanan.
6. Bila rawat inap, Petugas pendaftaran mencarikan
kamar/kelas sesuai dengan permintaan pasien dan
diagnosa dari IGD.
7. Petugas mencatat di buku register rawat inap dan
nama pasien ditulis di daftar pasien rawat inap agar
memudahkan untuk mencari pasien dirawat di ruang
mana.
Dokumen terkait BPPRM

Unit terkait 1. Instalasi Gawat Darurat.


2. Instalasi Rawat Inap.

8
RSUD MENGGALA
KAB. TULANG
PENDAFTARAN PASIEN
BAWANG CEK LABORATORIUMDAN RADIOLOGI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002
Pengertian Pendaftaran pasien cek laboratorium dan radiologi adalah
pendaftaran bagi pasien yang datang hanya cek
laboratorium dan radiologi ke RS Umum Daerah Menggala.

Tujuan 1. Sebagai panduan pasien yang akan berobat ke RS


Umum Daerah Menggala.
2. Sebagai acuan bagi petugas tempat pendaftaran pasien
ulangan.
3. Memberikan kepastian hukum kepada semua pihak
yang berkepentingan.

Kebijakan Setiap pasien baru wajib mengisi formulir pendaftran dan


mendapatkan nomor rekam medis.

Peralatan 1. ATK.
2. Komputer.
3. Kartu berobat.

Prosedur 1. Pasien datang ke tempat pendaftaran rawat jalan atau


IGD.
2. Pasien/ keluarga pasien mengisi blangko pendaftaran
yang meliputi: nama, alamat, telepon, jenis kelamin,
agama, status, umur, pekerjaan, referensi instansi, dll
ke dalam komputer.
3. Petugas pendaftaran memberikan nomor RM dan
menulis dibuku register.
4. Bagi pasien baru mendapatkan KIB yang harus dibawa
setiap kali berobat atau pemeriksaan-pemeriksaan. Bagi
pasien lama, pasien memberikan KIB kepada petugas
untuk dicarikan berkas rekam medisnya. Apabila pasien
tidak membawa KIB tanyakan nama dan alamat untuk
dicarikan nomor rekam medisnya.
RSUD MENGGALA
KAB.TULANG
PENDAFTARAN PASIEN
BAWANG CEK LABORATORIUMDAN RADIOLOGI

9
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Prosedur 5. Petugas pendaftaran menyiapkan berkas RM pasien


baru, mencatat pada buku register pasien rawat jalan.
6. Petugas mengirimkan berkas rekam medis ke instalasi
radiologi/laboratorium.
Dokumen terkait BPPRM

Unit Terkait 1. Instalasi rawat jalan.


2. Instalasi Radiologi dan laboratorium

10
RSUD MENGGALA PEMBERIAN NOMOR REKAM MEDIS
KAB.TULANG BAWANG BAYI BARU LAHIR
No. Dokumen No. Revisi Halaman

445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/1


Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Pemberian nomor rekam medis bayi baru lahir adalah


memberikan nomor rekam medis dan mencatat data-data
bayi baru lahir kedalam komputer.

Tujuan 1. Agar setiap bayi yang lahir di Rumah Sakit Umum


Daerah Menggala mempunyai berkas dan nomor
rekam medis tersendiri (tidak bergabung dengan
berkas rekam medis ibunya).
2. Agar data terekam dalam komputer dan memudahkan
dalam memberikan pelayanan.

Kebijakan Setiap bayi baru lahir mendapatkan nomor rekam medis


sendiri.

Peralatan 1. Formulir
2. ATK
3. Berkas rekam medis bayi baru lahir.

Prosedur 1. Apabila bayi lahir di Rumah Sakit Umum Daerah


Menggala bidan/perawat melaporkan kepada petugas
pendaftaran rawat inap.
2. Bidan/perawat meminta nomor rekam medis.
3. Bidan/perawat memberikan identitas bayi baru lahir
sesuai dengan identitas ibunya.
4. Petugas pendaftaran memberikan nomor rekam medis
dan menuliskan dibuku register rekam medik.
5. Memberikan kartu berobat (KIB) kepada keluarga
pasien dan diinformasikan agar kartu tersebut dibawa
pada saat kontrol.
6. Pada saat kontrol nama orang tua (ibunya) didalam
buku register diganti dengan nama bayi tersebut.

Dokumen terkait BPPRM

Unit Terkait Ruang perawatan bayi.

11
RSUD MENGGALA PENOMORAN BERKAS REKAM MEDIS
KAB.TULANG BAWANG No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Penomoran berkas rekam medis adalah pemberian nomor


rekam medis pada berkas pasien sesuai ketentuan.

Tujuan 1. Memudahkan mencari nomor berkas rekam medis.


2. Berkas tersusun dengan rapi dan dapat diketahui
dengan mudah menurut nomor urutnya.
Kebijakan Penomoran berkas penting dalam pengarsipan berkas
rekam medis.
Peralatan 1. ATK.
2. Berkas rekam medis rawat jalan dan rawat inap.
Prosedur 1. Petugas pendaftaran pasien rawat jalan, rawat inap
dan IGD akan memberikan nomor rekam medik
kepada setiap pasien yang berobat sesuai dengan
urutannya.
2. Pasien diberi KIB yang berisi nomor rekam medis
dan harus dibawa setiap pasien berobat/pemeriksaan
di rumah sakit.
3. Pasien hanya mendapatkan satu nomor rekam medik
dan berlaku selama berobat di rumah sakit.
Dokumen terkait BPPRM
Unit Terkait 1. Ruang rawat inap.
2. Instalasi rawat jalan.
3. IGD

12
RSUD MENGGALA
KAB. TULANG BAWANG PENGISIAN BUKU REGISTER PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002
Pengertian Pengisian register pasien adalah menuliskan/mencatat data
pasien baik data medis maupun data sosial ke dalam
buku register.

Tujuan 1. Pendokumentasian segala informasi medik dan sosial


seorang pasien.
2. Sebagai bahan informasi kepada pihak yang
membutuhkan.
3. Sebagai panduan dalam mencari informasi mengenai
pasien.

Data medis dan data sosial pasien perlu didokumentasikan


Kebijakan
untuk keperluan laporan dan keperluan lain.

Peralatan 1. ATK.
2. Buku register.
3. Berkas rekam medis pasien.

Prosedur 1. Semua pasien baik rawat jalan, rawat inap, maupun


gawat darurat yang datang berobat dicatat di dalam
buku register pendaftaran pasien.
2. Pasien juga dicatat pada buku register di setiap
instalasi.
Dokumen terkait BPPRM

Unit Terkait 1. Instalasi rawat jalan.


2. Instalasi rawat inap.
3. Instalasi gawat darurat.
4. Instalasi lain (laboratorium, radiology).

13
RSUD MENGGALA
KAB.TULANG BAWANG PENGOLAHAN KIUP (Kartu Index Utama Pasien)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002
Pengertian Pengolahan KIUP adalah mencetak, menyusun, dan
menyimpan KIUP sesuai ketentuan.

Tujuan 1. Sebagai acuan untuk memudahkan pencarian status


atau berkas pasien apabila pasien lama tidak
membawa kartu berobat atau hilang.
2. Merupakan data sosial utama dari pasien.
3. Mempercepat pelayanan pendaftaran pasien.

Kebijakan KIUP merupakan data utama pasien.

Peralatan 1. ATK.
2. Komputer.
3. Blanko KIUP.

Prosedur 1. Setiap pasien baru baik rawat jalan, rawat inap, dan
gawat darurat dibuatkan KIUP yang terdiri dari nama,
no rekam medis, umur/tanggal lahir, jenis kelamin,
agama, pekerjaan, alamat, dll.
2. Dibuatkan print out KIUP kemudian disimpan/disusun
sesuai nama pasien berdasarkan ALFABETIK.
3. Data pasien dalam komputer juga dapat berfungsi
sebagai KIUP.

Dokumen terkait BPPRM

Unit Terkait 1. Instalasi rawat jalan.


2. Instalasi gawat darurat

RSUD MENGGALA
SENSUS HARIAN PASIEN RAWAT JALAN

14
KAB.TULANG BAWANG No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Sensus harian pasien rawat jalan adalah mencatat jumlah


kunjungan pasien yang berobat di rawat jalan pada hari
tersebut.

Tujuan 1. Mengetahui dengan cepat dan tepat berapa jumlah


pasien yang berobat di masing-masing poliklinik setiap
harinya.
2. Sebagai bahan untuk membuat laporan
3. Sebagai bahan dalam pengambilan keputusan.

Kebijakan Sensus harian diperlukan untuk pengambilan keputusan.

Peralatan 1. ATK.
2. Blanko laporan.

Prosedur 1. Blanko sensus harian rawat jalan disiapkan untuk


masing-masing poliklinik oleh petugas rekam medis.
2. Petugas poliklinik mengisi blanko sensus harian rawat
jalan setelah pasien selesai berobat, yang terdiri dari :
no. RM, nama, alamat, jenis penyakit, dll.
3. Setelah blanko terisi diserahkan pada hari itu juga ke
Sub.Bag. Rekam Medis untuk diolah..
4. Petugas di Sub.Bag. Rekam Medis mengolah data
sensus harian.

Dokumen terkait BPPRM

Unit Terkait Poliklinik rawat jalan

RSUD MENGGALA
KAB.TULANG BAWANG
SENSUS HARIAN PASIEN RAWAT INAP
DAN IGD

15
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Sensus harian pasien rawat inap dan IGD adalah mencatat
jumlah pasien masuk dan keluar kondisi pasien rawat inap
dan IGD pada hari tersebut.
Tujuan 1. Mengetahui dengan cepat dan tepat berapa jumlah
pasien yang dirawat inap tiap ruangan melalui IGD
setiap harinya.
2. Tersedianya data untuk memudahkan koordinasi dengan
unit terkait.
3. Sebagai bahan untuk membuat laporan
4. Sebagai bahan dalam pengambilan keputusan.

Kebijakan Sensus harian diperlukan untuk pengambilan keputusan.

Peralatan 1. ATK.
2. Blanko laporan.

Prosedur 1. Blanko sensus harian rawat inap dan IGD tersedia di


Ruang rekam medis dan dibagikan untuk masing-
masing ruangan.
2. Blanko sensus harian rawat inap dan IGD diisi setiap
harinya yang terdiri dari nama pasien, tanggal
masuk/keluar, ruangan dirawat, jenis penyakit, dll oleh
petugas di ruangan/IGD.
3. Petugas di ruangan/IGD menyerahkan blangko ke
Ruang rekam medis rekam medis untuk diolah setiap
harinya dan dilaporkan setiap bulan.

Dokumen terkait BPPRM

Ruang rawat inap / IGD.


Unit Terkait

16
RSUD MENGGALA PENGOLAHAN BERKAS REKAM MEDIS
KAB.TULANG
BAWANG
PASIEN RAWAT JALAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002
Pengertian Pengolahan berkas rekam medis pasien rawat jalan adalah
kegiatan yang dilakukan terhadap berkas rekam medis
pasien rawat jalan
Tujuan 1. Tersimpannya berkas dengan rapi agar tidak mudah
rusak dan gampang ditemukan kembali bila diperlukan.
2. Menjaga kerahasiaan isi dan keamanan berkas rekam
medis.
3. Sebagai data primer untuk pengolahan data selanujtnya.
Kebijakan Berkas rekam medis rawat jalan, rawat inap, gawat darurat
dan bayi baru lahir format dan pra sarananya berlainan
maka prosedur pengisianpun dibedakan.

Peralatan 1. ATK.
2. Blanko ekspedisi.
3. Blanko ringkasan riwayat medik

Prosedur 1. Setelah memeriksa pasien, dokter umum/dokter spesialis


mengisi berkas rekam medis secara lengkap/akurat.
2. Setelah pasien selesai berobat, berkas rekam medis
pasien dikumpulkan petugas poliklinik, dicatat dibuku
ekspedisi pengiriman dan dicatat di blanko sensus
harian rawat jalan.
3. Sensus harian rawat jalan diserahkan ke bagian pulahta
(pengumpulan dan pengolahan data).
4. Sedangkan berkas rekam medis diantar ke bagian filling
yang sebelumnya dicatat dibuku ekspedisi penerimaan
5. Kemudian berkas rekam medis disimpan dan disusun
dalam rak penyimpanan oleh petugas
Dokumen terkait BPPRM
Unit Terkait 1. Instalasi rawat jalan.
2. Filing

17
RSUD MENGGALA PENGOLAHAN BERKAS REKAM MEDIS
KAB.TULANG BAWANG PASIEN RAWAT INAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Pengolahan berkas rekam medis pasien rawat inap adalah


kegiatan-kegiatan yang dilakukan terhadap berkas pasien
rawat inap.

Tujuan 1. Sebagai acuan penerapan langkah dalam penanganan


masalah etika profesi medis.
2. Tersimpannya berkas dengan rapi agar tidak mudah
rusak dan gampang ditemukan kembali bila diperlukan.
3. Menjaga kerahasiaan isi dan keamanan berkas rekam
medis.
4. Sebagai data primer untuk pengolahan data
selanjutnya.

Kebijakan Rekam medis rawat jalan, rawat inap, gawat darurat dan
bayi baru lahir format dan prasarana berlainan maka
prosedur pengisianpun dibedakan.

Peralatan 1. ATK.
2. Blanko ekspedisi.
3. Blanko ringkasan masuk dan keluar.

Prosedur 1. Setelah pasien diperbolehkan pulang, dokter mengisi


diagnosis akhir atau komplikasi dan ditandatangani.
2. Kemudian berkas rekam medis rawat inap diteliti oleh
kepala ruangan tentang kelengkapannya, tanggal
keluar, meninggal, jumlah hari perawatan, keadaan luar
dan cara keluar.
3. Berkas rekam medis pasien tersebut dikirim ke ruang
rekam medis.

RSUD MENGGALA PENGOLAHAN BERKAS REKAM MEDIS

18
KAB. TULANG BAWANG PASIEN RAWAT INAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Prosedur 4. Berkas rekam medis pasien diterima oleh petugas


rekam medis, dicek kelengkapannya: diagnosis akhir
dan jenis operasi, tanda tangan dan nama jelas, sebab
kematian, laporan operasi, laporan anastesi dan
resume, bila sudah lengkap diterima dengan buku
ekspedisi penerimaan, bila belum lengkap, berkas
dikembalikan ke ruangan untuk dilengkapi.
5. Berkas rekam medis yang sudah lengkap diolah
(diassembing, dikoding, dan diindeksing).
Kemudian berkas rekam medis dikirimkan ke bagian
filling untuk disusun di rak penyimpanan.
Dokumen terkait BPPRM
Unit Terkait 1. Instalasi rawat jalan
2. Instalasi rawat jalan.
3. Instalasi rawat inap.
4. Urusan Rekam Medis (assembling, coding, indeksing,
filing)

19
RSUD MENGGALA
KAB.TULANG BAWANG
PENYUSUNAN BERKAS REKAM MEDIS
(ASSEMBLING)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Penyusunan berkas rekam medis (assembling) adalah


menyusun atau menata kembali lembar-lembar berkas
rekam medis sesuai standar.

Tujuan 1. Mengatur lembar per lembar berkas rekam medis agar


berkas dapat tersusun dengan rapi.
2. Berkas rekam medis dapat dibaca secaara kronologis.
3. Dapat memberikan informasi medik secara jelas.

Kebijakan Kerapihan susunan berkas rekam medis sangat dibutuhkan


dalam pelayanan pasien.

Peralatan 1. ATK.
2. Berkas rekam medis.
Prosedur 1. Berkas pasien diambil dari rak.
2. Dilakukan penyusunan lembar demi lembar berkas
menurut susunan RM I, RM 2, RM 3, dan seterusnya
sesuai dengan ketentuan.
3. Berkas yang kosong tidak terpakai diambil dan yang
kurang lengkap dikembalikan ke ruangan perawatan
dan dicatat dalam buku pengembalian berkas.
4. Berkas rekam medis dirapikan kembali dan disimpan
di rak penyimpanan.

Dokumen terkait BPPRM

Unit Terkait 1. Instalasi rawat jalan.


2. Instalasi rawat inap.
3. Instalasi gawat darurat.

20
RSUD MENGGALA PEMBERIAN KODE (CODING)
KAB TULANG BAWANG No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. FebyLevarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002
Pengertian Pemberian kode (coding) adalah pemberian penetapan
kode penyakit/kode operasi dengan menggunakan huruf
atau angka atau kombinasi kedalam berkas pasien sesuai
ICD X (kode penyakit) dan ICOPIM (kode operasi).
Tujuan 1. Sebagai acuan petugas sehingga mempermudah
pengolahan data dalam rangka pembuatan laporan.
2. Menyajikan informasi dan laporan mengenai data
penyakit rawat inap guna keperluan riset, pendidikan,
serta analisa
Kebijakan Semua jenis penyakit dan tindakan operasi diberikan kode
sesuai standar ICD X dan ICOPIM.
Peralatan 1. ATK.
2. Berkas pasien.
3. ICD X dan DTD (Daftar Tabulasi Diagnosa)
4. ICOPIM.
Prosedur 1. Diagnosa akhir yang ditulis dokter didalam berkas
rekam medis (resume) diberi kode sesuai dengan buku
ICD X atau dengan buku bantuan DTD (Daftar
Tabulasi Diagnosa).
2. Setelah diberi kode untuk jenis penyakit tertentu dipilah
kembali bagi yang operasi dan diberi kode operasi.

Dokumen terkait BPPRM


Unit Terkait 1. Instalasi rawat jalan.
2. Instalasi rawat inap.

21
RSUD MENGGALA TABULASI INDEKS PENYAKIT
KAB.TULANG BAWANG (INDEKSING)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Tabulasi indeks penyakit (indeksing) adalah membuat


tabulasi sesuai dengan kode penyakit.

Tujuan 1. Mencatat setiap penyakit dengan kode sesuai klasifikasi


penyakit ICD X.
2. Sebagai bahan pembuatan laporan.
3. Sebagai acuan bagi petugas sehingga mempermudah
pekerjaan.
Kebijakan Jumlah jenis penyakit tertentu sering kali dibutuhkan untuk
laporan atau penelitian.
Peralatan 1. ATK
2. Berkas rekam medis.
3. Komputer.
Prosedur 1. Berkas pasien rawat inap yang sudah diberi kode
penyakit sesuai klasifikasi penyakit dalam ICD X
dimasukkan ke dalam komputer.
2. Kode yang sudah dimasukkan ke dalam komputer dapat
digunakan untuk mengetahui jumlah penyakit tertentu
dan sebagai bahan laporan.
3. Setelah selesai, berkas rekam medis disimpan di bagian
filing.
Dokumen terkait BPPRM
Unit Terkait 1. Instalasi rawat jalan.
2. Instalasi rawat inap.

22
RSUD MENGGALA PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS
KAB.TULANG BAWANG (FILLING)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Penyimpanan berkas rekam medis (filling) adalah


penyimpanan berkas rekam medis pada rak-rak penyimpanan
sesuai standar.

Tujuan 1. Untuk memudahkan pencarian kembali apabila berkas


dibutuhkan.
2. Agar berkas tertata rapi.

Kebijakan Kerapihan dan ketepatan penyimpanan berkas dibutuhkan


dalam pelayanan yang efektif.

Peralatan 1. ATK.
2. Berkas rekam medis.
3. Buku Ekspedisi.
4. Tracer

Prosedur Rawat Jalan


1. Berkas rekam medis rawat jalan yang telah
diekspedisikan dari masing-masing poliklinik
disortir/dilakukan pemilahan menurut no RM.
2. Kemudian dimasukkan ke dalam folder/map, ditulis nama
pasien dan nomor rekam medis di halaman depan map
rekam medis, dan disusun dengan menggunakan
System Straight Numerical Filling (sistem angka
langsung/urut) pada rak penyimpanan.
Rawat Inap
1. Menerima berkas rekam medis dari bagian pulahta.
2. Kemudian berkas rekam medis rawat inap dimasukkan
ke dalam folder/map, ditulis nama pasien dan nomor
rekam medis di halaman depan map, dan disusun
dengan menggunakan System Straight Numerical Filling
(sistem angka langsung/urut) pada rak penyimpanan.

23
RSUD MENGGALA PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS
KAB.TULANG BAWANG
(FILLING)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Dokumen terkait BPPRM


Unit Terkait 1. Instalasi rawat jalan.
2. Instalasi rawat inap.

24
RSUD MENGGALA
KAB. TULANG BAWANG
PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS
AKTIF
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Penyimpanan berkas rekam medis aktif adalah penempatan


berkas yang kurang dari 5 tahun disimpan dalam suatu
tempat tertentu.

Tujuan 1. Tersimpannya berkas rekam medis dengan rapi agar


tidak mudah rusak dan mudah ditemukannya kembali.
2. Menjaga terpeliharanya kerahasiaan isi dan keamanan
berkas rekam medis.

Kebijakan Penyimpanan berkas aktif dan non aktif harus dipisahkan.

Peralatan 1. ATK.
2. Rak tempat berkas.
3. Buku ekspedisi.
4. Berkas rekam medis
5. Tracer

Prosedur 1. Berkas rekam medis dari rak penyimpanan disortir, yang


kurang dari 5 tahun (terakhir berobat) tetap disimpan di
rak penyimpanan aktif.
2. Berkas rekam medis yang lebih dari 5 tahun (terakhir
berobat) disimpan dirak penyimpanan in aktif.

Dokumen terkait BPPRM

Unit terkait 1. Instalasi rawat jalan.


2. Ruang rawat inap.

RSUD MENGGALA PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS


KAB. TULANG BAWANG
IN AKTIF

25
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1
445/ /III.12/TB/I/2016 -

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Penyimpanan berkas rekam medis non aktif adalah


penempatan dalam suatu tempat. Berkas pasien yang
sudah lebih dari 5 tahun ( rawat jalan dan rawat inap )
terhitung dari terakhir kali berobat.
Tujuan 1. Agar berkas aktif dan non aktif terpisah.
2. Mengurangi jumlah berkas di rak berkas aktif.
3. Memudahkan pencarian berkas aktif.
4. Rekam medis tersimpan rapi dan tidak mudah rusak.
5. Menjaga kerahasiaan dan keamanan isi rekam medis.
Kebijakan Penyimpanan berkas aktif dan non aktif harus dipisahkan.
Peralatan 1. ATK.
2. Rak tempat berkas.
3. Buku ekspedisi.
4. Berkas rekam medis.
Prosedur 1. Berkas rekam medis pasien yang telah disortir dan
yang lebih dari 5 tahun (berkas in aktif) dicatat nomor
rekam medisnya.
2. Berkas rekam medis in aktif disimpan di tempat
penyimpanan in aktif berdasarkan urutan nomor rekam
medis.
3. Lama penyimpanan di tempat penyimpanan sesuai
dengan kapasitas tempat penyimpanan.
4. Apabila kapasitas tempat penyimpanan tidak memadai
maka berkas in aktif yang paling tua dimusnahkan
dengan SK Direktur Direktur RSUD Menggala
berdasarkan usulan dari Panitia Rekam Medis.
Dokumen terkait BPPRM
Unit terkait Filing / tempat penyimpanan berkas

RSUD MENGGALA PENGAMBILAN / PEMINJAMAN BERKAS


KAB.TULANG BAWANG REKAM MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman

26
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002
Pengertian Pengambilan/peminjaman berkas rekam medis adalah
pengambilan/peminjaman berkas rekam medis di ruang
Rekam Medis (filling) baik oleh dokter, perawat (instalasi
rawat jalan/poliklinik, instalasi rawat inap, IGD), pimpinan
rumah sakit, staf administrasi dan instalasi/bagian lainnya
untuk keperluan pasien atau rumah sakit.

Tujuan 1. Untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang berobat


ulang.
2. Kesinambungan pengobatan bagi pasien yang berobat
ulang.
3. Sebagai sumber data dalam proses pembuatan
asuransi/visum et repertum.
4. Untuk bahan penelitian.

Kebijakan Ada beberapa pihak yang butuh meminjam berkas rekam


medis dengan beberapa keperluan.

Peralatan 1. ATK.
2. Ruang penyimpanan
3. Rak tempat berkas
4. Buku ekspedisi.
5. Formulir penyimpanan
6. Berkas rekam medis.
7. Tracer.

Prosedur 1. Permintaan bagi pasien yang akan berobat dilayani


seperti prosedur pendaftaran.
2. Permintaan dari pihak lain/keluarga pasien harus
dengan izin pasien secara tertulis.
3. Permintaan dari IGD harus dipenuhi secepat mungkin
bila

27
RSUD MENGGALA PENGAMBILAN/ PEMINJAMAN BERKAS
KAB.TULANG BAWANG REKAM MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002
Prosedur 4. perlu lewat telepon, administrasi permintaan menyusul.
5. Petugas dari instalasi/bagian lain yang memerlukan
berkas RM harus datang sendiri untuk mengambil
berkasnya dan mengisi formulir
pengambilan/peminjaman berkas RM berisi : nama
pasien, nomor RM, nama instalasi/bagian, orang yang
meminjam, tanggal pinjam dan tanggal kembal.
6. Kemudian petugas filling membuatkan tracer,
mencarikan berkas rekam medis, meletakkan tracer
ditempat berkas yang dikeluarkan, dan mencatat
dibuku ekspedisi.
7. Mahasiswa/siswa kesehatan atau pihak lain yang
membutuhkan rekam medis untuk keperluan riset
harus seijin direktur dan harus ada surat kuasa.
Dokumen terkait BPPRM

Unit terkait 1. Instalasi rawat jalan


2. Instalasi rawat inap.
3. Instalasi/bagian lain.
4. Filing.

28
RSUD MENGGALA
KAB.TULANG BAWANG PENGEMBALIAN BERKAS REKAM MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Pengembalian berkas rekam medis adalah pengembalian


berkas rekam medis pasien (berkas rekam medis rawat
jalan, rawat inap, atau peminjaman) yang telah selesai
dipergunakan.
Tujuan 1. Sebagai panduan pasien yang akan berobat ke RSUD
Menggala.
2. Sebagai acuan bagi petugas tempat pendaftaran pasien
ulangan.
3. Memberikan kepastian hukum kepada semua pihak yang
berkepentingan.
Kebijakan Pendaftaran pasien baru, pendaftaran pasien ulangan baik
rawat jalan atau rawat inap. Karena kondisinya berbeda
maka prosedurnya juga berbeda.
Peralatan 1. ATK
2. Berkas rekam medis
3. Buku ekspedisi
Prosedur 1. Rawat Jalan (poliklinik)/IGD
Petugas poliklinik/IGD mengantar langsung berkas
rekam medis pasien setelah selesai praktek dokter.
2. Rawat inap
Petugas rawat inap mengantarkan berkas rekam medis
pasien pulang yang telah diteliti kelengkapannya dalam
waktu tidak lebih dari 2 X 24 jam
Peminjaman
1. Peminjam mengembalikan berkas rekam medis ke
Ruang Rekam Medis (filling) dengan menunjukkan
copian formulir peminjaman.

29
RSUD MENGGALA
KAB. TULANG BAWANG PENGEMBALIAN BERKAS REKAM MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Prosedur 2. Petugas filling melihat di buku ekspedisi dan


menuliskan bahwa berkas rekam medis yang dipinjam
telah dikembalikan.
3. Petugas filling mengembalikan berkas rekam medis
pada tempatnya dan mengambil tracernya.
Dokumen terkait BPPRM

Unit Terkait 1. Instalasi rawat inap.


2. Filing (Tempat Penyimpanan)

RSUD MENGGALA PENGEMBALIAN REKAM MEDIS

30
KAB.TULANG BAWANG KURANG LENGKAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Pengembalian rekam medis kurang lengkap adalah


mengembalikan berkas rekam medis yang kurang lengkap
ke ruangan.

Tujuan 1. Agar rekam medis diisi secara lengkap dan jelas baik
oleh dokter, perawat atau tenaga kesehatan lain yang
berwenang mengisi rekam medis.
2. Terciptanya disiplin penulisan isi rekam medis.
3. Meningkatkan mutu pelayanan terhadap pasien.

Kebijakan Berkas rekam medis harus diisi dengan lengkap karena


merupakan sumber data pasien.

Peralatan 1. ATK.
2. Buku Ekspedisi.

Prosedur 1. Berkas rekam medis dari ruang rawat inap disortir


dan disusun.
2. Berkas rekam medis yang sudah lengkap diteruskan
ke koding dan indexing sedangkan yang tidak
lengkap dikembalikan kepada dokter atau perawat
yang merawat pasien tersebut untuk dilengkapi tidak
lebih dari 3 hari dari pengembalian berkas rekam
medis dari ruang rekam medis.
3. Setiap berkas rekam medis tidak lengkap,
dikembalikan ke ruang rawat inap, dicatat di buku
ekspedisi berkas kurang lengkap.

Dokumen terkait BPPRM

Unit Terkait 1. Instalasi rawat jalan.


2. Instalasi rawat inap.
3. Filling

RSUD MENGGALA KERAHASIAAN DAN KEAMANAN

31
KAB.TULANG BAWANG BERKAS REKAM MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. FebyLevarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Kerahasiaan dan keamanan berkas rekam medis adalah


menyimpan rekam medis di tempat yang aman agar tidak
sembarangan orang dapat mengambilnya atau membaca
isinya.

Tujuan 1. Agar rekam medis sebagai hasil pemeriksaan,


pengobatan, observasi kepada pasien dapat menjaga
kerahasiaan, dan keamanannya.
2. Agar tidak sembarang orang mengetahui isi informasi
dalam berkas rekam medis.

Kebijakan Isi rekam medis adalah rahasia pasien yang harus dijaga.

Peralatan 1. ATK.
2. Buku Ekspedisi.
3. Rak penyimpanan berkas.

Prosedur 1. Informasi yang tidak mengandung nilai kerahasiaan


(identitas) boleh diberikan, tetapi petugas kesehatan
tetap harus berhati-hati karena ada kalanya indentitas
pasien harus disembunyikan dari pemberitaan.
2. Informasi yang mengandung nilai kerahasiaan (hasil
pemeriksaan, pengobatan, wawancara dengan pasien)
tidak boleh disebarluaskan dan pemberitahuan
informasi menjadi tanggung jawab dokter yang
merawat.
3. Berkas rekam medis tidak boleh dibaca dan diketahui
oleh siapapun. Apabila ingin mengetahui isinya, harus
seijin pasien yang bersangkutan dan dibuat secara
tertulis (resume), kecuali untuk urusan tertentu
(pengadilan) berkas boleh di foto copy atau dibawa
atas ijin dari direktur.

RSUD MENGGALA KERAHASIAAN DAN KEAMANAN

32
KAB. TULANG BAWANG BERKAS REKAM MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. FebyLevarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Prosedur 4. Jika ada yang meminjam diteliti dulu digunakan untuk


apa? setelah jelas dicatat di buku
5. Jika sudah selesai berkas rekam medis disimpan
kembali di rak-rak penyimpanan di ruangan yang
aman, jauh dari jangkauan pihak-pihak yang tidak
berkepentingan, jauh dari gangguan hewan dan jauh
dari air.
Dokumen terkait BPPRM
Unit Terkait 1. Instalasi rawat jalan.
2. Instalasi rawat inap.
3. Filling.

33
RSUD MENGGALA PEMBERIAN INFORMASI REKAM MEDIS DAN
KAB.TULANG BAWANG AKSES PASIEN UNTUK MENDAPATKAN
INFORMASI KESEHATAN DAN DATA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/3

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Pemberian informasi rekam medis adalah memberikan


informasi tentang pasien dalam bentuk tertulis (resume).

Tujuan 1. Untuk menjaga kerahasiaan informasi yang terkandung


dalam berkas rekam medis.
2. Untuk menghindari penyalahgunaan pihak yang tidak
berwenang.
Kebijakan Isi rekam medis milik pasien, berkas milik rumah sakit.

Peralatan 1. ATK.
2. Berkas rekam medis.
3. Blanko pinjaman.
Prosedur 1. Setiap informasi yang bersifat medik yang dimiliki oleh
rumah sakit tidak boleh disebarkan oleh petugas
rumah sakit itu sendiri, kecuali bila ada pimpinan
rumah sakit mengijinkan.
2. Rumah sakit menggunakan rekam medis untuk
melindungi diri dari tuntutan (pasien/yang lain).
3. Tidak seorang pun boleh memberikan informasi lisan
atau tertulis kepada pihak di luar.
4. Dokter tidak boleh memberikan persetujuan kepada
perusahaan asuransi atau badan lain untuk
memperoleh berkas rekam medis.
5. Badan-badan sosial boleh mengetahui isi data sosial
dari rekam medis, namun untuk data medisnya tetap
diperlukan surat persetujuan dari pasien yang
bersangkutan.
6. Permohonan pasien untuk memperoleh informasi
mengenai catatan dirinya diserahkan kepada dokter
yang merawatnya.
7. Permohonan permintaan informasi harus secara tertulis.
8. Setiap pasien yang akan mengakses data pasien harus
meminta izin kepada pimpinan rumah sakit dengan mengisi
formulir permohonan.

34
RSUD MENGGALA PEMBERIAN INFORMASI REKAM MEDIS DAN
KAB. TULANG BAWANG AKSES PASIEN UNTUK MENDAPATKAN
INFORMASI KESEHATAN DAN DATA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/3

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Prosedur 9. Informasi rekam medis hanya dikeluarkan dengan surat


kuasa yang ditanda tangani dan diberi tanggal oleh
pasien (walinya jika pasien tersebut cacat mental tidak
berkompeten) atau keluarga terdekat. kecuali jika ada
ketentuan lain dalam peraturan.
10. Informasi rekam medis dapat diperlihatkan kepada
perwalian rumah sakit yang untuk melindungi
kepentingan rumah sakit dalam hal-hal yang
bersangkutan dengan pertanggung jawaban.
11. Dokter dari luar rumah sakit yang mencari keterangan
mengenai pasien pada suatu rumah sakit, harus
memiliki surat kuasa dari pasien tersebut dan ijin dari
direktur.
12. Rekam medis asli tidak boleh dibawa keluar rumah
sakit, kecuali bila atas permintaan pengadilan, dengan
surat kuasa khusus tertulis dari pimpinan rumah sakit.
13. Rekam medis tidak boleh diambil dari tempat
penyimpanan untuk dibawa kebagian lain kecuali jika
diperlukan untuk transaksi dalam kegiatan rumah sakit
itu.
14. Dengan persetujuan pimpinan rumah sakit, pemakaian
rekam medis untuk keperluan riset diperbolehkan.
Mereka yang bukan dari staf medis rumah sakit,
apabila ingin melakukan riset harus memperoleh
persetujuan tertulis dari pimpinan rumah sakit.
15. Bila rekam medis diminta untuk dibawa ke pengadilan
segala ikhtiar hendaknya dilakukan supaya pengadilan
menerima salinan foto copy rekam medis yang
dimaksud. Apabila hakim minta yang asli tanda terima
harus diminta dan disimpan di folder sampai rekam
medis yang asli tersebut kembali.
16. Surat kuasa/persetujuan dari pasien hanya berlaku
untuk informasi medis pada periode perawatan tertentu
sesuai dengan jangka waktu Permohonan pasien untuk
memperoleh informasi mengenai catatan dirinya
diserahkan kepada dokter yang merawatnya.
RSUD MENGGALA PEMBERIAN INFORMASI REKAM MEDIS DAN

35
KAB.TULANG BAWANG AKSES PASIEN UNTUK MENDAPATKAN
INFORMASI KESEHATAN DAN DATA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 3/3

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002
Dokumen Terkait BPPRM
Unit Terkait Instalasi/bagian lain di RSUD Menggala

36
RSUD MENGGALA RUJUKAN PASIEN
KAB.TULANG BAWANG No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
05 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002
Pengertian Rujukan pasien adalah menerima pasien kiriman dokter dari
luar dan mengirimkan kembali setelah masalah penyakit
pasien dapat teratasi.

Tujuan 1. Menerangkan/menjelaskan langkah, pelayanan pasien


yang dirujuk ke Direktur RSUD Menggala.
2. Sebagai panduan bagi pasien.
3. Sebagai acuan bagi pasien.

Kebijakan DIREKTUR RSUD MENGGALA merupakan salah satu rumah


sakit rujukan di Lampung.

Peralatan 1. ATK.
2. Blanko ringkasan.

Prosedur 1. Pasien yang datang membawa surat rujukan dari


rumah sakit atau instansi lain yang mengirim, daftar
terlebih dahulu di tempat pendaftaran.
2. Sebelum pasien dibawa ke ruang perawatan pasien
diperiksa di IGD.
3. Kemudian pasien di terima sesuai prosedur
penerimaan pasien rawat inap.
4. Bila memerlukan dokter spesialis/sub spesialis, pasien
di rawat sampai masalah teratasi baru dikirim ke
dokter/instansi yang merujuk dengan disertai surat
balasan rujukan yang memuat kronologis penanganan
pasien.
5. Bila pasien meninggal diberikan surat rujukan balasan
kepada dokter pengirim untuk ditindaklanjuti
Dokumen terkait BPPRM

Unit Terkait 1. Tempat pendaftaran


2. Instalasi rawat inap.
3. IGD

37
RSUD MENGGALA PERMINTAAN VISUM ET REPERTUM (VER)
KAB. TULANG BAWANG No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002
Pengertian VER adalah surat keterangan yang dibuat berdasarkan data
pada berkas pasien rawat jalan dan rawat inap untuk
keperluan sebagai alat bukti di pengadilan

Tujuan 1. Tersedianya VER, keterangan medik dan keterangan


asuransi bagi yang membutuhkan.
2. Sebagai panduan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
3. Sebagai acuan bagi petugas dalam menjalankan
tugasnya.
Kebijakan 1. VER dibutuhkan di pengadilan sebagai alat bukti
kesaksian ahli.
2. Rumah sakit wajib memenuhi permintaan VER dari
penyidik.
Peralatan 1. ATK.
2. Blanko VER.
Prosedur 1. Surat permintaan VER diterima oleh penanggung
jawab pelaporan dan visum et repertum/asuransi atau
petugas di Ruang Rekam Medis,dibuat rangkap dua
ditulis yang menerima, tanggal penerimaan dan jam
penerimaan.
2. Kemudian petugas meminta berkas RM pasien ke
bagian filling.
3. Blanko VER diketik sesuai dengan data yang ada
pada status RM pasien dan diberikan nomor
registrasi dan dibuat rangkap dua.

38
RSUD MENGGALA
KAB. TULANG BAWANG PERMINTAAN VISUM ET REPERTUM (VER)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002
Prosedur 4. Kemudian blanko VER diserahkan kepada dokter
yang menangani pasien tersebut untuk diperiksa
(apabila terdapat kesalahan diperbaiki kembali) dan
ditandatangani.
5. Apabila blangko VER sudah ditanda tangani
selanjutnya di stempel.
6. Satu blanko VER diberikan kepada petugas
kepolisian dan yang satu lagi untuk arsip Direktur
RSUD Menggala
7. Pengambilan VER harus dilakukan oleh pihak dari
kepolisian atau orang yang diberi surat kuasa dari
kepolisian.
Dokumen terkait BPPRM

Unit terkait 1. Instalasi rawat jalan/gawat darurat.


2. Ruang perawatan rawat inap.

39
RSUD MENGGALA PERMINTAAN KETERANGAN MEDIK
KAB. TULANG BAWANG (ASURANSI)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. FebyLevarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002
Pengertian Permintaan keterangan medik adalah pemberian
keterangan (mengisi blanko isian) tentang pasien
berdasarkan data yang ada pada berkas rekam medis
pasien yang ditulis oleh dokter.
Tujuan 1. Tersedianya keterangan medik untuk pengurusan
asuransi.
2. Sebagai panduan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
3. Sebagai acuan bagi petugas yang menjalankan
tugasnya.

Kebijakan 1. Keterangan medik dibutuhkan untuk pengurusan


asuransi.
2. Rumah sakit wajib memenuhi permintaan keterangan
medik dari pasien/keluarga pasien.

Peralatan ATK dan blanko keterangan medik.

Prosedur 1. Blanko permintaan keterangan medik (asuransi)


diserahkan ke ruang Rekam Medis (penanggung
jawab pelaporan, VER/asuransi).
2. Kemudian petugas meminta berkas RM pasien ke
bagian filling.
3. Petugas memberikan blanko beserta berkas rekam
medis pada dokter yang merawat untuk mengisi,
melengkapi, dan menandatangani blanko tersebut.
4. Kemudian petugas ruang Rekam Medis melengkapi
persyaratan untuk klaim asuransi (rincian obat, copi
resep, resume medis, dll).
5. Tenggang waktu pembuatan surat keterangan medik
atau asuransi adalah tiga hari.
6. Kemudian setelah selesai surat permintaan
keterangan medik atau asuransi disimpan untuk
memudahkan pada saat pasien mengambil surat
keterangan medik atau asuransi.

40
RSUD MENGGALA PERMINTAAN KETERANGAN MEDIK
KAB. TULANG BAWANG (ASURANSI)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr.Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002
Prosedur 7. Pengambilan surat keterangan medik atau asuransi
oleh pihak yang meminta ditulis dibuku pengambilan
asuransi dengan menuliskan nama, tanggal
pengambilan, dan tanda tangan.
Dokumen terkait BPPRM
Unit Terkait 1. IGD/instalasi rawat jalan.
2. Ruang perawatan rawat inap.
3. Filling

41
RSUD MENGGALA INFORMED CONSENT
KAB. TULANG BAWANG No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002
Pengertian Informed consent adalah persetujuan yang diberikan pasien
atau keluarganya atas dasar informasi dan penjelasan
mengenai tindakan medik yang akan dilakukan terhadap
pasien tersebut.
Tujuan 1. Agar pasien / keluarga mengerti tentang maksud dari
tindakan yang akan dilakukan dan mencegah terjadinya
mal praktek.
2. Memberikan perlindungan dan kepastian hukum bagi
dokter dalam menjalankan profesinya.

Kebijakan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Umum


Daerah Menggala Nomor : 800/SK/III.12/TB/IX/2016 Tentang
Pedoman Persetujuan Tindakan Medik (Informed Consent)
Rumah Sakit Umum Daerah Menggala.

Prosedur 1. Pasien / keluarga diberi penjelasan oleh Dokter


operator dan dokter anastesi yang akan melakukan
operasi tentang tindakan yang akan dilakukan :
a. Apa manfaat dan tujuannya
b. Tindakan alternative lain.
c. Resiko apa yang terkait dengan tindakan tersebut.
d. Apa yang mungkin terjadi apabila tidak dilakukam
tindakan.
2. Apabila pasien/keluarga sudah mengerti dengan
penjelasan telah diberikan dan menyatakan setuju
untuk dilakukan tindakan operasi, maka pasien/keluarga
menandatangani formulir informed consent disertai
saksi.
3. Dokter Operator dan Dokter Anastesi yang akan
melakukan tindakan menandatangani formulir informed
consent pada tempat yang ditentukan.
4. Bila pasien tidak didampingi keluarga, sedangkan
pasien tersebut dalam keadaan yang tidak
memungkinkan. Untuk menandatangani formulir
informed consent dan berdasarkan pemeriksaan harus
segera dilakukan tindakan operasi, maka formulir
informed consent dapat ditanda tangani oleh direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Menggala.

42
INFORMED CONSENT
RSUD MENGGALA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
KAB. TULANG BAWANG
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/2

Ditetapkan
Direktur RSUD Menggala
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR 5 Januari 2016
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002
Dokumen terkait 1. BPPRM
2. Pedoman Persetujuan Tindakan Medik (Informed
Consent)
Unit Terkait 1. Dokter dan Penata Anastesi.
2. Dokter Operator
3. Perawat ruang rawat

43
RSUD MENGGALA
PEMUSNAHAN BERKAS REKAM MEDIS
KAB.TULANG BAWANG
IN AKTIF
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. FebyLevarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Pemusnahan berkas rekam medis in aktif adalah


penyusutan arsip dengan cara memusnahkan berkas
rekam medis yang in aktif (lebih dari 5 tahun sejak
kunjungan terakhir berobat).

Tujuan 1. Sebagai upaya untuk memperkecil volum berkas yang


disimpan mengingat keterangan batasan gudang
penyimpanan.
2. Lebih merapikan berkas-berkas rekam medis yang
seharusnya tetap tersimpan.
3. Mempermudah pencarian berkas rekam medis bila
diperlukan.

Kebijakan Keterbatasan tempat penyimpanan berkas rekam medis


non aktif perlu dimusnahkan untuk penyusutan arsip.

Peralatan 1. ATK.
2. Buku ekspedisi.

Prosedur 1. Panitia rekam medis mengadakan rapat untuk


membahas tentang pemusnahan berkas rekam medis
in aktif.
2. Hasil rapat diajukan kepada Direktur Direktur RSUD
Menggala.
3. Direktur Utama membuat SK pemusnahan berkas
rekam medis in aktif.
4. Petugas filling di ruang Rekam Medis memilih berkas
rekam medis. Kemudian diambil informasi-informasi
yang penting yaitu: ringkasan masuk keluar, resume,
laporan operasi, leber identifikasi bayi lahir hidup dan
laporan kematian.
5. Berkas yang dimusnahkan dibuatkan berita acara
pemusnahan yang memuat : hari/tanggal
pemusnahan, identitas berkas, cara pemusnahan, dll.
6. Berkas dimusnahkan dengan alat perajang/dibakar

44
RSUD MENGGALA
KAB.TULANG BAWANG
PEMUSNAHAN BERKAS REKAM MEDIS
IN AKTIF
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. FebyLevarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002
Dokumen terkait BPPRM

Unit Terkait 1. Ruang rawat inap.


2. Filling.

45
RSUD MENGGALA PEMBUATAN INDIKATOR RUMAH SAKIT
KAB. TULANG BAWANG (BOR, LOS, TOI, dll)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Indikator RS adalah data dari RS yang dapat dijadikan


indikasi efisiensinya pelayanan rumah sakit baik dari segi
medis maupun dari segi ekonomi.

Tujuan 1. Tersedianya data yang dapat digunakan pimpinan untuk


pengambilan keputusan.
2. Sebagai bahan evaluasi bagi pimpinan untuk
perencanaan selanjutnya.
3. Sebagai bahan informasi Depkes dan instalasi vertikal
lainnya.
4. Sebagai informasi kepada instalasi horizontal atau pihak
lain yang membutuhkan.

Kebijakan Pembuatan indikator RS (BOR, LOS, TOI, dll) digunakan


untuk evaluasi efisiensi pelayanan dan pengambilan
kebijakan pimpinan.

Peralatan 1. Alat tulis kantor.


2. Blanko-blanko indikator.
3. Komputer

Prosedur 1. Data dari ruangan dikirim ke ruang Rekam Medis (PJ


pelaporan, visum et repertum/asuransi) paling lambat
tanggal 05 bulan yang bersangkutan.
2. Petugas pelaporan, visum et repertum/asuransi
mengumpulkan dan memeriksa kelengkapan dan
kebenaran data tersebut.
3. Bila ada yang tidak lengkap atau tidak benar dikirim
kembali ke ruangan yang mengirim.
4. Paling lambat 2 hari sudah dikirim kembali ke ruang
Rekam Medis.
5. Kemudian indikator pelayanan (BOR, LOS, TOI, dll)
dihitung sesuai dengan rumus berdasarkan data-data
dari ruangan.
RSUD MENGGALA PEMBUATAN INDIKATOR RUMAH SAKIT

46
KAB.TULANGBAWANG (BOR, LOS, TOI, dll)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002
Dokumen Terkait 1. BPPRM
2. Buku Sistem Informasi Rumah Sakit (Sistem Pelaporan
Rumah Sakit Revisi VI)
Unit terkait 1. Instalasi rawat jalan
2. Ruang perawatan rawat inap

47
RSUD MENGGALA
KAB.TULANG BAWANG
PENGOLAHAN DATA KEGIATAN RUMAH SAKIT
(RL I)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002
Pengertian Data kegiatan rumah sakit (RL I) adalah data tentang
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam periode tertentu
(per triwulan).

Tujuan 1. Tersedianya data yang dapat digunakan pimpinan


untuk pengambilan keputusan.
2. Sebagai bahan evaluasi bagi pimpinan untuk
perencanaan selanjutnya.
3. Sebagai bahan informasi untuk Depkes dan instalasi
vertikal lainnya.

Kebijakan Data kegiatan rumah sakit (RL I) adalah bahan laporan ke


Ditjen Yanmed, Dinas Kesehatan Propinsi, Kabupaten/kota
dan rumah sakit.
Peralatan 1. Alat tulis kantor.
2. Formulir RL I.
Prosedur 1. Data dari ruang rawat inap, rawat jalan, dan unit
pelayanan lainnya dikirim ke Ruang Rekam Medis
paling lambat tanggal 5 dengan buku ekspedisi.
2. Kemudian data diolah dan dimasukkan ke formulir
dimasukkan ke dalam formulir data kegiatan rumah
sakit (RL 1).
3. Setelah selesai diteliti kembali kelengkapan dan
kebenaran datanya.
4. Kemudian laporan dikirim ke Ditjen Yanmed, Dinas
Kesehatan Propinsi, Kabupaten/kota dan rumah sakit
tanggal 15 bulan berikutnya.

48
RSUD MENGGALA
KAB.TULANG BAWANG
PENGOLAHAN DATA KEGIATAN RUMAH SAKIT
(RL I)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002
Dokumen Terkait 1. BPPRM
2. Buku Sistem Informasi Rumah Sakit (Sistem Pelaporan
Rumah Sakit Revisi VI)

Unit terkait 1. Instalasi Rawat Jalan dan rawat inap.


2. Unit pelayanan lainnya.

49
RSUD MENGGALA PENGOLAHAN DATA MORBIDITAS
KAB.TULANG BAWANG PASIEN RAWAT INAP (RL 2A)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Pengolahan data morbiditas pasien rawat inap (RL 2A)


adalah data keadaan morbiditas pasien rawat inap yang
merupakan rekapitulasi jumlah pasien keluar rumah sakit
(hidup dan mati) per triwulan.

Tujuan 1. Tersedianya data yang dapat digunakan pimpinan


untuk pengambilan keputusan.
2. Sebagai bahan evaluasi bagi pimpinan untuk
perencanaan selanjutnya.
3. Sebagai bahan informasi Depkes dan instalasi vertikal
lainnya.

Kebijakan Data morbiditas pasien rawat inap (RL 2A) bahan laporan
ke Ditjen Yanmed, Dinas Kesehatan Propinsi,
Kabupaten/kota dan rumah sakit.

Peralatan 1. ATK.
2. Formulir RL 2A

Prosedur 1. Rekapitulasi data morbiditas rawat inap dibuat setiap


hari kerja per bulan di bagian Pulahta Sub.Bag.
Rekam Medis.
2. Data dimasukkan ke dalam formulir RL 2A sesuai
dengan kolom-kolom kelompok umur, jenis kelamin,
indeks penyakit, dan pencatatan pasien meninggal oleh
bagian Pelaporan selama 3 bulan (triwulan).
3. Data di cek kembali kelengkapannya.
4. Data dibuat rangkap empat dan ditandatangani oleh
Direktur Direktur RSUD Menggala.
5. Kemudian laporan dikirim ke Ditjen Yanmed, Dinas
Kesehatan Propinsi, Kabupaten/kota dan rumah sakit
tanggal 15 bulan berikutnya.

50
RSUD MENGGALA PENGOLAHAN DATA MORBIDITAS
KAB.TULANG BAWANG PASIEN RAWAT INAP (RL 2A)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002
Dokumen Terkait 1. BPPRM
2. Buku Sistem Informasi Rumah Sakit (Sistem Pelaporan
Rumah Sakit Revisi VI)
Unit terkait Instalasi rawat inap.

51
RSUD MENGGALA
KAB.TULANG BAWANG PENGOLAHAN DATA MORBIDITAS
PASIEN RAWAT JALAN (RL 2B)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002
Pengertian Data morbiditas pasien rawat jalan (RL 2B) adalah data
keadaan morbiditas pasien rawat jalan yang merupakan
rekapitulasi jumlah kasus baru dan jumlah kunjungan yang
terdapat pada instalasi rawat jalan rumah sakit per
triwulan.
Tujuan 1. Tersedianya data yang dapat digunakan pimpinan
untuk pengambilan keputusan.
2. Sebagai bahan evaluasi bagi pimpinan untuk
perencanaan selanjutnya.
3. Sebagai bahan informasi depkes dan instalasi vertikal
lainnya.
Kebijakan Data morbiditas pasien rawat jalan (RL 2B) merupakan
bahan laporan ke Ditjen Yanmed, Dinas Kesehatan
Propinsi, Kabupaten/kota dan rumah sakit.

Peralatan 1. ATK.
2. Formulir RL 2B.

Prosedur 1. Data sensus harian rawat jalan dikirim ke Ruang


Rekam Medis setiap hari kerja.
2. Data diolah oleh petugas pengolah data setiap hari.
3. Data dimasukkan ke dalam formulir RL 2B sesuai
dengan kolom-kolom kelompok umur, jenis kelamin,
indeks penyakit, dan pencatatan pasien meninggal
selama tiga bulan.
4. Data di cek kembali kelengkapannya.
5. Data dibuat rangkap empat dan ditandatangani oleh
Direktur Direktur RSUD Menggala
6. Kemudian laporan dikirim ke Ditjen Yanmed, Dinas
Kesehatan Propinsi, Kabupaten/kota dan rumah sakit
tanggal 15 bulan berikutnya

52
RSUD MENGGALA
KAB.TULANG BAWANG PENGOLAHAN DATA MORBIDITAS
PASIEN RAWAT JALAN (RL 2B)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002
Dokumen Terkait 1. BPPRM
2. Buku Sistem Informasi Rumah Sakit (Sistem Pelaporan
Rumah Sakit Revisi VI)

Unit terkait Instalasi Rawat Jalan ( poliklinik umum + Spesialis )

53
RSUD MENGGALA
KAB.TULANG BAWANG PENGOLAHAN DATA MORBIDITAS
PASIEN RAWAT INAP SURVAILANS TERPADU
RUMAH SAKIT (RL 2A.1)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002
Pengertian Pengolahan data morbiditas pasien rawat inap survailans
terpadu rumah sakit (RL 2A.1) adalah rekapitulasi dari
jumlah pasien kleluar dari rumah sakit (hidup/mati) untuk
periode yang ditetapkan (dari tanggal 1 s/d 30/31) setiap
bulan.
Tujuan 1. Tersedianya data yang dapat digunakan pimpinan
untuk pengambilan keputusan.
2. Sebagai bahan evaluasi bagi pimpinan untuk
perencanaan selanjutnya.
3. Sebagai bahan informasi Depkes dan instalasi vertikal
lainnya.
Kebijakan Data morbiditas pasien rawat inap survailans terpadu rumah
sakit (RL 2A.1) bahan laporan ke dinkes kota dan rumah
sakit.
Peralatan 1. ATK.
2. Formulir RL 2A.1 (Form 8b)

Prosedur 1. Rekapitulasi data morbiditas rawat inap dibuat setiap


hari kerja per bulan di bagian ruang Rekam Medis.
2. Data dimasukkan ke dalam formulir RL 2A.1 (Form 8b)
sesuai dengan kolom-kolom kelompok umur, jenis
kelamin, indeks penyakit, dan pencatatan pasien
meninggal oleh bagian Pelaporan selama 1 bulan.
3. Data di cek kembali kelengkapannya.
4. Data dibuat rangkap dua dan ditandatangani oleh
Direktur Direktur RSUD Menggala.
5. Kemudian laporan dikirim ke Dinkes Kota dan rumah
sakit

54
RSUD MENGGALA
KAB.TULANG BAWANG PENGOLAHAN DATA MORBIDITAS
PASIEN RAWAT INAP SURVAILANS TERPADU
RUMAH SAKIT (RL 2A.1)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Dokumen Terkait 1. BPPRM


2. Buku Sistem Informasi Rumah Sakit (Sistem Pelaporan
Rumah Sakit Revisi VI)
Unit terkait Instalasi rawat inap.

55
RSUD MENGGALA
KAB.TULANG BAWANG PENGOLAHAN DATA MORBIDITAS
PASIEN RAWAT JALAN SURVAILANS TERPADU
RUMAH SAKIT (RL 2B.1)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002
Pengertian Data morbiditas pasien rawat jalan survailans terpadu
rumah sakit (RL 2B.1) adalah rekapitulasi dari jumlah kasus
baru dan yang terdapat pada instalasi rawat jalan rumah
sakit untuk periode yang ditetapkan (dari tanggal 1 s/d
30/31) setiap bulan.
Tujuan 1. Tersedianya data yang dapat digunakan pimpinan
untuk pengambilan keputusan.
2. Sebagai bahan evaluasi bagi pimpinan untuk
perencanaan selanjutnya.
3. Sebagai bahan informasi depkes dan instalasi vertikal
lainnya.

Kebijakan Data morbiditas pasien rawat jalan (RL 2B.1) merupakan


bahan laporan ke dinkes kabupaten dan rumah sakit.
Peralatan 1. ATK.
2. Formulir RL 2B.1 (Form 8a)
Prosedur 1. Data dimasukkan ke dalam formulir RL 2B.1 (Form 8a)
sesuai dengan kolom-kolom kelompok umur, jenis
kelamin, indeks penyakit, dan pencatatan pasien
meninggal oleh bagian Pelaporan selama 1 bulan.
2. Data di cek kembali kelengkapannya.
3. Data dibuat rangkap dua dan ditandatangani oleh
Direktur Direktur RSUD Menggala.
4. Kemudian laporan dikirim ke Dinkes Kabupaten dan
rumah sakit.
Dokumen Terkait 1. BPPRM
2. Buku Sistem Informasi Rumah Sakit (Sistem Pelaporan
Rumah Sakit Revisi VI)
Unit terkait Instalasi Rawat Jalan ( poliklinik umum + Spesialis )

56
RSUD MENGGALA
KAB.TULANG BAWANG DATA DASAR RUMAH SAKIT (RL 3)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. FebyLevarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Data dasar rumah sakit (RL 3) adalah standar untuk data
rumah sakit dilaporkan satu kali dalam setahun sesuai
dengan keadaan pada tanggal 31 Desember setiap
tahunnya.
Tujuan 1. Tersedianya data yang dapat digunakan pimpinan
untuk pengambilan keputusan.
2. Sebagai bahan evaluasi bagi pimpinan untuk
perencanaan selanjutnya.
3. Sebagai bahan informasi depkes dan instalasi vertikal
lainnya.
Kebijakan Data dasar rumah sakit (RL 3) merupakan bahan laporan
ke Ditjen Yanmed, Dinas Kesehatan Propinsi,
Kabupaten/kota dan rumah sakit.

Peralatan 1. ATK.
2. Formulir RL 3.

Prosedur 1. Data diperoleh dari instalasi rawat inap, rawat jalan,


dan bagian umum & administrasi.
2. Data diolah oleh petugas Pelaporan.
3. Data dimasukkan ke dalam formulir RL 3 sesuai
dengan kolom-kolomnya.
4. Data dibuat rangkap empat dan ditandatangani oleh
Direktur Direktur RSUD Menggala.
5. Kemudian laporan dikirim ke Ditjen Yanmed, Dinas
Kesehatan Propinsi, Kabupaten/kota dan rumah sakit
tanggal 15 bulan berikutnya.

57
RSUD MENGGALA
KAB.TULANG BAWANG DATA DASAR RUMAH SAKIT (RL 3)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. FebyLevarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Dokumen Terkait 1. BPPRM


2. Buku Sistem Informasi Rumah Sakit (Sistem
Pelaporan Rumah Sakit Revisi VI)
Unit terkait 1. Instalasi rawat jalan.
2. Instalasi rawat inap
3. Bagian umum & administrasi.

58
RSUD MENGGALA
KAB.TULANG BAWANG DATA KETENAGAAN RUMAH SAKIT (RL 4)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Data ketenagaan rumah sakit (RL 4) adalah data


rekapitulasi pegawai yang bekerja di rumah sakit (pegawai
tetap dan tidak tetap).
Tujuan 1. Tersedianya data yang dapat digunakan pimpinan
untuk pengambilan keputusan.
2. Sebagai bahan evaluasi bagi pimpinan untuk
perencanaan selanjutnya.
3. Sebagai bahan informasi depkes dan instalasi vertikal
lainnya.
Kebijakan Data ketenagaan rumah sakit (RL 4) merupakan bahan
laporan ke Ditjen Yanmed, Dinas Kesehatan Propinsi,
Kabupaten/kota dan rumah sakit.

Peralatan 1. ATK.
2. Formulir RL 4.

Prosedur 1. Data diperoleh dari bagian umum & administrasi.


2. Data diolah oleh petugas Pelaporan.
3. Data dimasukkan ke dalam formulir RL 4 sesuai
dengan kolom-kolomnya.
4. Kemudian laporan dikirim ke Ditjen Yanmed, Dinas
Kesehatan Propinsi, Kabupaten/kota dan rumah sakit
tanggal 15 bulan berikutnya.

Dokumen Terkait 1. BPPRM


2. Buku Sistem Informasi Rumah Sakit (Sistem Pelaporan
Rumah Sakit Revisi VI)

Unit terkait Bagian umum & kepegawaian

59
RSUD MENGGALA
KAB. TULANG BAWANG
DATA INDIVIDUAL KETENAGAAN RUMAH
SAKIT (RL 4a)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Data individual ketenagaan rumah sakit (RL 4a) adalah


gambaran terperinci mengenai ketenagaan rumah sakit
terutama tentang pemanfaatan tenaga menurut profesi
yang telah dilaporkan dalam formulir RL 4.

Tujuan 1. Tersedianya data yang dapat digunakan pimpinan


untuk pengambilan keputusan.
2. Sebagai bahan evaluasi bagi pimpinan untuk
perencanaan selanjutnya.
3. Sebagai bahan informasi depkes dan instalasi vertikal
lainnya.
Kebijakan Data individual ketenagaan rumah sakit (RL 4a)
merupakan bahan laporan ke Ditjen Yanmed, Dinas
Kesehatan Propinsi, Kabupaten/kota dan rumah sakit.

Peralatan 1. ATK.
2. Formulir RL 4a.
Prosedur 1. Data diperoleh dari bagian umum & administrasi.
2. Data diolah oleh petugas Pelaporan.
3. Data dimasukkan ke dalam formulir RL 4a sesuai
dengan kolom-kolomnya.
4. Kemudian laporan dikirim ke Ditjen Yanmed dan
rumah sakit tanggal 15 bulan berikutnya.

Dokumen Terkait 1. BPPRM


2. Buku Sistem Informasi Rumah Sakit (Sistem
Pelaporan Rumah Sakit Revisi VI)
Unit terkait Bagian umum & kepegawaian

RSUD MENGGALA DATA PERALATAN MEDIK DAN DATA


KAB.TULANG BAWANG KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT (RL

60
5)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Data peralatan medik dan kesehatan lingkungan rumah


sakit (RL 5) adalah gambaran terperinci mengenai peralatan
medik (jumlah, umur, kondisi, ijin, dan sertifikat kalibrasi)
dan data kesehatan lingkungan (dokumen pengolahan air
limbah, pengolahan limbah padat, dan penyehatan air) di
rumah sakit.
Tujuan 1. Tersedianya data yang dapat digunakan pimpinan
untuk pengambilan keputusan.
2. Sebagai bahan evaluasi bagi pimpinan untuk
perencanaan selanjutnya.
3. Sebagai bahan informasi depkes dan instalasi vertikal
lainnya.
Kebijakan Data peralatan medik dan kesehatan lingkungan rumah
sakit (RL 5) merupakan bahan laporan ke Ditjen Yanmed,
Dinas Kesehatan Propinsi, Kabupaten/kota dan rumah sakit.

Peralatan 1. ATK.
2. Formulir RL 5.
Prosedur 1. Data diperoleh dari bagian kesehatan lingkungan dan
bagian umum & administrasi.
2. Data diolah oleh petugas Pelaporan.
3. Data dimasukkan ke dalam formulir RL 5 sesuai
dengan kolom-kolomnya.
4. Kemudian laporan dikirim ke Dinkes Kota, propinsi,
pusat dan rumah sakit tanggal 15 bulan berikutnya.

Dokumen Terkait 1. BPPRM


2. Buku Sistem Informasi Rumah Sakit (Sistem Pelaporan
Rumah Sakit Revisi VI)

Unit terkait 1. Bagian kesehatan lingkungan.


2. Bagian umum & administrasi.

RSUD MENGGALA
DATA INFEKSI NOSOKOMIAL RUMAH SAKIT
(RL 6)

61
KAB.TULANG BAWANG No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Data infeksi nosokomial (RL 6) adalah rekapitulasi dari


jumlah pasien yang dirawat di semua ruangan yang
dikumpulkan satu bulan sekali (tanggal 1 s/d 30/31).
Tujuan 1. Tersedianya data yang dapat digunakan pimpinan
untuk pengambilan keputusan.
2. Sebagai bahan evaluasi bagi pimpinan untuk
perencanaan selanjutnya.
3. Sebagai bahan informasi depkes dan instalasi vertikal
lainnya.
Kebijakan Data infeksi nosokomial (RL 6) merupakan bahan laporan
ke Ditjen Yanmed, Dinas Kesehatan Propinsi,
Kabupaten/kota dan rumah sakit.

Peralatan 1. ATK.
2. Formulir RL 5.
Prosedur 1. Data diperoleh dari instalasi rawat inap.
2. Data diolah oleh petugas Pelaporan.
3. Data dimasukkan ke dalam formulir RL 5 sesuai
dengan kolom-kolomnya.
4. Kemudian laporan dikirim ke Dinkes Kota, propinsi,
pusat dan rumah sakit setiap tanggal 15 bulan
berikutnya.
Dokumen Terkait 1. BPPRM
2. Buku Sistem Informasi Rumah Sakit (Sistem Pelaporan
Rumah Sakit Revisi VI)
Unit terkait Instalasi rawat inap

RSUD MENGGALA PEMBUATAN DATA 10 PENYAKIT TERBANYAK


KAB.TULANG BAWANG PASIEN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP

62
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Data 10 penyakit terbanyak pasien rawat jalan dan rawat


inap adalah data 10 penyakit terbanyak dalam periode satu
tahun.

Tujuan 1. Tersedianya data 10 penyakit terbanyak sebagai bahan


evaluasi pimpinan.
2. Tersedianya data yang dapat digunakan sebagai bahan
laporan ke instalasi vertikal.
3. Tersedianya data yang dapat digunakan oleh pihak-
pihak yang membutuhkan.
Kebijakan Data sering diminta sebagai bahan evaluasi dan
pengambilan kebijakan pimpinan rumah sakit.

Peralatan 1. ATK.
2. Blanko 10 penyakit terbanyak.
3. Komputer.

Prosedur 1. Data dari ruangan dikirim ke Ruang Rekam Medis


paling lambat tanggal 3 tiap bulannya.
2. Data diolah sehingga didapatkan data akhir 10 penyakit
terbanyak baik rawat jalan maupun rawat inap.
3. Data diketik oleh urusan administrasi dan komputer.
4. Data disimpan dan digunakan bila diperlukan

Dokumen Terkait 1. BPPRM


2. Buku Sistem Informasi Rumah Sakit (Sistem Pelaporan
Rumah Sakit Revisi VI)

Unit terkait 1. Atasan atau pihak-pihak yang membutuhkan.


2. Ruang rawat inap.
3. Poli Rawat Jalan ( umum + Spesialis )

RSUD MENGGALA
PEMBUATAN GRAFIK
KAB.TULANG BAWANG
BARBER JOHNSON
No. Dokumen No. Revisi Halaman

63
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Pembuatan grafik Barber Johnson adalah pembuatan grafik


yang menggambarkan efisiensi pengelolaan RS dari segi
medik dan segi ekonomi.
Tujuan 1. Sebagai alat pengukur efisiensi pelayanan RS
2. Untuk membandingkan perkembangan produktivitas
rumah sakit dalam kurun waktu tertentu.
3. Untuk memonitoring kegiatan.
4. Untuk perbandingan antar rumah sakit.
5. Untuk meneliti akibat perubahan kebijaksanaan.
6. Untuk memeriksa kesalahan laporan

Kebijakan Efisiensi pengelolaan RS harus dilihat dari dua segi yaitu


segi medis dan segi ekonomis.

Peralatan 1. ATK.
2. Bahan laporan (BOR, LOS, TOI, dsb.)

Prosedur 1. Sebagai dasar data digunakan empat parameter, yaitu


BOR, LOS, TOI, dan BTO.
2. Data-data tersebut dituliskan dalam bentuk grafik Barber
Johnson.
3. Makin dekat grafik BOR dengan sumbu Y, maka nilai
BOR makin tinggi.
4. Makin dekat BTO dengan titik sumbu menunjukkan
BTO makin tinggi jumlahnya.
5. Bila TOI tinggi kemungkinan disebabkan organisasi
kurang baik atau kurangnya permintaan.
6. Bertambahnya LOS karena kelambatan administrasi atau
kurang perencanaan dan pelayanan.
7. Daerah yang efisien adalah dibatasi oleh garis- garis :
BOR minimal 75 % dan TOI lebih dari 1 hari tapi
kurang dari 3 hari.

RSUD MENGGALA PEMBUATAN GRAFIK


KAB. TULANG BAWANG
BARBER JOHNSON

64
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Dokumen Terkait 1. BPPRM


2. Buku Sistem Informasi Rumah Sakit (Sistem Pelaporan
Rumah Sakit Revisi VI)
Unit Terkait Ruang Rekam Medis.

65
RSUD MENGGALA PERMINTAAN ALAT TULIS KANTOR DAN
KAB.TULANG BAWANG BARANG CETAKAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002
Pengertian Permintaan alat tulis kantor dan barang cetakan adalah
cara permintaan kebutuhan ATK dan barang cetakan bagi
Sub.Bag. Rekam Medis ke bagian pengadaan ATK dan
barang cetakan.

Tujuan 1. Memberikan kepastian kepada semua pihak tentang


cara permintaan ATK dan barang cetakan.
2. Sebagai acuan bagi petugas untuk meminta ATK dan
barang cetakan.
3. Mempermudah pekerjaan bagi petugas yang meminta
ATK dan barang cetakan.
Kebijakan ATK dan barang cetakan merupakan kebutuhan mendasar
di Ruang Rekam Medis .

Peralatan 1. ATK.
2. Blanko permintaan.

Prosedur 1. Mengisi blanko permintaan dibuat dalam 3 rangkap


2. Diketahui atau ditandatangani Kasie. Rekam Medis
dan Kabid Rekam Medis.
3. Mengajukan permintaan barang sesuai dengan
kebutuhan.
4. Setelah ditandatangani :
- Lembar amprahan diserahkan ke urusan
perlengkapan.
5. Setelah barang selesai dicetak dari percetakan,
diambil dari bagian pengadaan ATK dan barang
cetakan dan kemudian dibawa ke Ruang Rekam
Medis
6. Barang dipergunakan sebagaimana mestinya menurut
kebutuhan

Dokumen Terkait BPPRM

Unit Terkait Bagian pengadaan dan gudang ATK dan barang cetakan.

66
RSUD MENGGALA DIKLAT INTERN REKAM MEDIS
KAB.TULANG BAWANG No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Diklat intern rekam medis adalah pendidikan dan pelatihan


yang diselenggarakan oleh tim diklat rekam medis untuk
petugas rekam medis atau petugas rumah sakit lain yang
berhubungan dengan rekam medis.

Tujuan 1. Meningkatkan kualitas SDM di bidang Rekam Medis.


2. Penyegaran bagi SDM di bidang Rekam Medis dalam
meningkatkan kerja.

Kebijakan Pengetahuan dan keterampilan rekam medis yang semakin


berkembang.

Peralatan 1. ATK.
2. OHP/LCD.
3. Makalah.

Prosedur 1. Kabid Rekam Medis mencari informasi pendidikan dan


pelatihan apa yang bermanfaat dalam pelaksanaan
kerja rekam medis.
2. Kabid Rekam Medis dan Ka.Bag. Umum serta panitia
diklat rekam medis menentukan pelatihan apa yang
akan diberikan dalam peningkatan pelayanan.
3. Mengadakan pertemuan dengan staf untuk menentukan
jenis dan tanggal pelatihan serta nara sumber.
4. Membuat kerangka acuan dan diteruskan ke Kabid
Rekam Medis serta Direktur Direktur RSUD Menggala
untuk disetujui pelaksanaannya
5. Mengadakan pendidikan dan pelatihan serta membuat
laporan sebagai pertanggungjawaban kepada Kabid
Rekam Medis.

Dokumen terkait BPPRM

67
RSUD MENGGALA DIKLAT INTERN REKAM MEDIS
KAB.TULANG BAWANG No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
Kabupaten Tulang Bawang
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002
Unit Terkait 1. Bidang rekam medis.
2. Tim diklat Direktur RSUD Menggala

68
RSUD MENGGALA ORIENTASI PETUGAS LUAR DAN PEGAWAI
KAB.TULANGBAWANG BARU
DI BIDANG REKAM MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016

Prosedur

Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.


NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Orientasi petugas luar dan pegawai baru di bidang Rekam


Medis adalah memperkenalkan kondisi dan situasi kerja
kepada petugas luar dan pegawai baru di bidang Rekam
Medis.

Tujuan 1. Mengenalkan lingkungan kerja di bidang Rekam Medis


sehingga petugas luar dan pegawai baru dapat
melaksanakan tugas yang diberikan dengan baik.
2. Mengetahui tugas-tugas apa yang harus dikerjakan di
bidang Rekam Medis.

Kebijakan Situasi dan kondisi yang sudah dikenal akan mempermudah


pekerjaan.

Peralatan 1. ATK.
2. Buku catatan.

Prosedur 1. Petugas luar dan pegawai baru melaporkan dirinya


kepada Kabid Rekam Medis dengan menunjukkan surat
tugas.
2. Kabid Rekam Medis memerintahkan kepada stafnya
yag ditunjuk untuk menjelaskan hal-hal yang berkaitan
dengan pelaksanaan kerja sesuai dengan program
orentasi dibidang Rekam Medis.
3. Melaksanakan program orientasi di bidang Rekam
Medis.
4. Petugas luar dan pegawai baru diharapkan
menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja sampai
batas waktunya

Dokumen terkait BPPRM

Unit Terkait Instalasi/bagian lainnya di RSUD Menggala

69
RSUD MENGGALA PENGIRIMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KAB.TULANG BAWANG BAGI PETUGAS REKAM MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1
445/ /III.12/TB/I/2016 -

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Pengirim pendidikan dan pelatihan bagi petugas rekam


medis adalah mengirimkan tenaga dari Bidang Rekam
Medis untuk mengikuti pendidikan atau pelatihan dan
selanjutnya diterapkan di bidang Rekam Medis.

Tujuan 1. Meningkatkan kualitas SDM di bidang Rekam Medis


sehingga dalam pelaksanaan tugas akan lebih baik
lagi.
2. Memenuhi kebutuhan tenaga terlatih dan terdidik RM
Meningkatkan mutu pelayanan rekam medis.

Kebijakan Masyarakat butuh pelayanan professional dari tenaga rekam


medis.
Peralatan 1. Surat usulan ke Direktur Direktur RSUD Menggala.
2. Brosur penawaran pelatihan.
Prosedur 1. Bagian Umum dan Administrasi mempunyai informasi
tentang pendidikan dan pelatihan yang kemudian
disampaikan kepada Bidang Rekam Medis.
2. Kabid Rekam Medis mengajukan surat permohonan
kepada Direktur untuk mengikuti pendidikan atau
pelatihan.
3. Setelah disetujui oleh Direktur , Kabid Rekam Medis
menunjuk Staf yang akan mengikuti pendidikan dan
pelatihan rekam medis dan melaporkan kepada Bagian
Umum dan Administrasi.
4. Bagian Umum dan Administrasi mengurus SPT (Surat
Perintah Tugas) dan administrasi bagi petugas yang
akan mengikuti pendidikan/pelatihan.
5. Petugas mengikuti pendidikan dan pelatihan sampai
batas waktunya dan membuat laporan
pertanggungjawaban setelah selesai mengikuti
pendidikan dan pelatihan.
Dokumen terkait BPPRM

Unit Terkait Bagian Umum dan Administrasi

70
RSUD MENGGALA RAPAT BERKALA KOMITE REKAM MEDIS
KAB. TULANG BAWANG No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Rapat berkala Bidang Rekam Medis adalah rapat yang


diselenggarakan oleh Kabid Rekam Medis dengan seluruh
anggota panitia atau unsur-unsur terkait lainnya.

Tujuan 1. Membahas permasalahan yang ada.


2. Mengevaluasi pelayanan rekam medis yang sudah
berjalan.
3. Menyamakan persepsi tentang pelayanan rekam medis.
4. Membuat usulan-usulan kepada Direktur Direktur RSUD
Menggala yang berhubungan dengan pelayanan rekam
medis.

Kebijakan Komite Rekam Medis merupakan mitra kerja Bidang Rekam


Medis yang bertanggung jawab akan mutu pelayanan rekam
medis.

Peralatan 1. Undangan rapat.


2. ATK.
3. Buku notulen rapat.
Prosedur 1. Sekretaris Komite Rekam Medis membuat undangan
rapat sesuai jadwal rapat.
2. Undangan diserahkan kepada ketua Komite Rekam
Medis untuk ditandatangani.
3. Undangan disebar kepada seluruh anggota dan atau
unsur-unsur terkait lainnya
4. Rapat dimulai sesuai jadwal yang tercantum di
undangan dipimpin oleh ketua Komite Rekam Medis
atau orang lain yang ditunjuk.
5. Rapat membahas agenda yang sudah disiapkan atau
ada hal-hal lain yang muncul di rapat.
6. Dibuat notulen dan hasil yang perlu diterapkan dan
diusulkan ke Direktur Direktur RSUD Menggala.
RSUD MENGGALA
RAPAT BERKALA KOMITE REKAM MEDIS

71
KAB.TULANGBAWANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Dokumen terkait 1. BPPRM


2. Pedoman Kerja ruang Rekam Medis

Unit Terkait komite terkait lainnya.

RSUD MENGGALA
KAB.TULANG BAWANG RAPAT BERKALA RUANG REKAM MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman

72
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Rapat berkala Ruang Rekam Medis adalah rapat yang


diselenggarakan untuk seluruh staf ruang Rekam Medis
dan kepala Rekam Medis.

Tujuan 1. Menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Ruang


Rekam Medis.
2. Memberi dan menerima informasi dari masing-masing
Penanggung Jawab di ruang Rekam Medis sehingga
pekerjaan dapat berjalan dengan baik.
3. Membina keharmonisan diantara pegawai di Ruang
Rekam Medis.

Kebijakan Rapat merupakan acara untuk memecahkan masalah dan


mencari solusi pemecahan masalah.

Peralatan 1. ATK.
2. Undangan, Absensi, Notulen rapat.

Prosedur 1. Rapat diadakan sebulan sekali setiap kamis minggu


keempat.
2. Seluruh staf diberi undangan rapat.
3. Petugas rapat menyediakan absensi dan buku
notulen.
4. Rapat dipimpin oleh Kabid Rekam Medis atau staf
lain yag ditunjuk untuk memimpin rapat secara
bergiliran.

73
RSUD MENGGALA
KAB.TULANG BAWANG RAPAT BERKALA RUANG REKAM MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Prosedur 5. Rapat dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah di


Ruang Rekam Medis baik yang rutin ataupun
insendetil.
6. Notulen dicatat di buku notulen rapat mingguan
rekam medis untuk ditandatangani oleh Kepala
Rekam Medis.
7. Bila perlu hasil rapat disampaikan ke atasan.
Dokumen terkait BPPRM

Unit terkait Staf rekam medis

RSUD MENGGALA MONITORING DAN EVALUASI

74
KAB.TULANG BAWANG REKAM MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Monitoring dan evaluasi berkas rekam medis adalah cara


memonitor kelengkapan dan kebenaran pengisian berkas
rekam medis sebagai bahan evaluasi.

Tujuan 1. Mengetahui sejauh mana kelengkapan dan kebenaran


pengisian berkas rekam medis yang dilakukan oleh
dokter, perawat, petugas rekam medis dan petugas
kesehatan lainnya.
2. Sebagai dasar untuk menegur bagi pihak-pihak yang
kurang mematuhi ketentuan pengisian berkas rekam
medis.

Kebijakan Kelengkapan dan kebenaran pengisian berkas rekam


medis sangat penting dalam memberikan pelayanan
rekam medis dan pelayanan kesehatan lainnya secara
maksimal.

Peralatan 1. ATK.
2. Buku catatan.
3. Berkas rekam medis.

Prosedur 1. Staf Penanggung Jawab ruang Rekam Medis


mengevaluasi dan monitoring berkas rekam medis,
mencatat kebenaran dan kelengkapan pengisian
berkas rekam medis.
2. Hasil evaluasi diserahkan ke Kabid Rekam Medis
untuk dibawa dalam rapat Komite Rekam Medis.
3. Komite Rekam Medis mengadakan rapat untuk
mengevaluasi rekam medis setiap 3 bulan sekali.
4. Rapat dapat diadakan juga dengan staf rekam medis
serta Kabid Rekam medis untuk mengetahui sejauh
mana mutu pelayanan rekam medis telah
dilaksanakan.
5. Menerima masukan-masukan dari staf rekam medis
untuk perbaikan dan peningkatan mutu
RSUD MENGGALA MONITORING DAN EVALUASI
KAB.TULANG BAWANG REKAM MEDIS

75
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Prosedur 6. Hasil rapat evaluasi dilaporkan kepada Direktur


untuk ditindaklanjuti dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan rekam medis.
Dokumen terkait BPPRM
Unit Terkait 1. Instalasi rawat jalan.
2. Ruang rawat inap.
3. Rekam Medis.

76
RSUD MENGGALA
KAB.TULANG BAWANG
EVALUASI KEBIJAKAN/STANDAR/PROSEDUR
REKAM MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Evaluasi kebijakan/standar/prosedur rekam medis adalah


menilai apakah kebijakan/standar/prosedur rekam medis
tersebut masih sesuai dan layak dengan situasi dan
kondisi terkini.
Tujuan 1. Agar kebijakan/standar/prosedur rekam medis tetap
sesuai dengan keadaan terkini.
2. Pelayanan rekam medis dapat dilaksanakan secara
maksimal.
3. Meningkatkan mutu pelayanan rekam medis.
Kebijakan Kebijakan/standar/prosedur rekam medis harus selalu di
evaluasi agar tetap sesuai dengan situasi dan kondisi
terkini.
Peralatan 1. ATK.
2. Notulen rapat.
Prosedur 1. Komite Rekam Medis dapat mengadakan rapat
dalam rangka mengevaluasi kebijakan/ standar/
prosedur rekam medis minimal 3 tahun sekali.
2. Berdasarkan masukan dari bidang Rekam Medis
maupun pihak lain akan ditinjau dan dibahas
beberapa kebijakan/standar/prosedur rekam medis
kalau perlu direvisi.
3. Setelah diputuskan beberapa hal yang perlu direvisi
diketik dan diserahkan kepada Direktur Direktur RSUD
Menggala untukmendapat pengesahan.
4. Setelah disahkan Direktur disosialisasikan kembali.
Dokumen terkait BPPRM
Unit Terkait 1. Instalasi rawat jalan.
2. Instalasi rawat inap.
3. Komite Rekam Medis.

77
RSUD MENGGALA
KAB.TULANG BAWANG PENGGUNAAN SIMBOL DAN TANDA BAHAYA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/6

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Penggunaan simbol dan tanda bahaya adalah


mencantum/menuliskan simbol-simbol dan tanda bahaya
tertentu sesuai standar pada berkas pasien berdasarkan
kondisi pasien.

Tujuan 1. Memberi kepastian kepada semua pihak pemberi


pelayanan tentang penulisan simbol dan tanda bahaya.
2. Sebagai acuan petugas dalam menuliskan simbol dan
tanda bahaya.

Kebijakan Kondisi-kondisi tertentu perlu diberikan tanda-tanda pada


berkas dengan simbol-simbol dan tanda bahaya.

Peralatan 1. ATK.
2. Blanko laporan.

Prosedur 1. Setiap pasien yang mengalami peristiwa dan dapat


dituliskan dengan simbol maka simbolnya ditulis sesuai
ketentuan.
2. Pasien yang mendapat tindakan dituliskan simbolnya
sesuai ketentuan.
3. Begitu juga pasien yang menderita alergi obat atau hal
lain yang dianggap bahaya dituliskan tanda bahayanya
di lembar rekam medis paling depan sesuai ketentuan.
4. Simbol peristiwa/tindakan ditulis dengan warna sesuai
ketentuan.
5. Tanda bahaya ditulis dengan warna merah dengan huruf
yang mencolok sehingga mudah dikenali.

Dokumen terkait BPPRM

Unit Terkait 1. Ruang rawat inap.


2. Instalasi rawat jalan.

78
RSUD MENGGALA
KAB.TULANG BAWANG PENGGUNAAN SIMBOL DAN TANDA BAHAYA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/6

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
STANDAR PROSEDUR 5 Januari 2016
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002
Simbol-simbol tersebut adalah sebagai berikut :

1. Tindakan ringan 2. Infus cairan

3. Tranfusi darah 4. BAB darah dan lendir

5. BAB lembek 6. BAB darah

7. BAB normal 8. BAB mencret

9. Perdarahan per vaginan 10. Perdarahan hidung

79
RSUD MENGGALA
KAB.TULANG BAWANG PENGGUNAAN SIMBOL DAN TANDA BAHAYA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 3/6

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

11. Konsul 12.


EKG

13. EEG
14. Foto

15. USG
16. CT scan

17. Biopsi 18.


Drain

19. Fungsi Lumbai 20.Operasi

80
RSUD MENGGALA
KAB.TULANG BAWANG PENGGUNAAN SIMBOL DAN TANDA BAHAYA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 4/6

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

21. Angkat drain 22. Angkat jahitan

23. Ganti Verban 24. Meninggal

25. Bed rest total 26.Duduk disandarkan

27. Duduk 28. Jalan

29. Persalinan biasa gemelli 30. Persalinan biasa

81
RSUD MENGGALA
KAB. TULANG BAWANG PENGGUNAAN SIMBOL DAN TANDA BAHAYA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 5/6

Tanggal Terbit Ditetapkan


5 Januari 2016 Direktur RSUD Menggala
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. FebyLevarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

31. Persalinan biasa plasenta manual disertai tampon

32. Persalinanbuatan dengan ekstraksi forcaps

33. Persalinan buatan dengan vakum 34.curretage

35. Tampon 36. Curretage abortus incomplit

37. Curretage abortus 38. Curretage


inkomplit pakai tampon pakai tampon

82
RSUD MENGGALA
KAB.TULANG BAWANG PENGGUNAAN SIMBOL DAN TANDA BAHAYA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 6/6

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

39. HIV 40. Alergi

41. Hemodialisa 42. CAPD

RSUD MENGGALA
VERIFIKASI DIAGNOSA PASIEN

83
KAB.TULANG BAWANG No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Verifikasi Diagnosa Pasien adalah kegiatan yang


dilaksanakan oleh petugas coding dalam rangka
menentukkan kejelasan diagnosa yang ditulis oleh dokter
pemberi pelayanan pada catatan rekam medik pasien.
Tujuan Sebagai acuan bagi petugas coding ( Codder ).

Kebijakan Setiap petugas coding wajib mengklarifikasi diagnosa yang


tertulis tidak lengkap atau tidak jelas dalam berkas rekam
medis pasien.
Peralatan 1. ATK.
2. Komputer.
3. Telepon.
Prosedur 1. Petugas coding memeriksa penulisan diagnosa yang
terdapat pada berkas rekam medis pasien
2. Apabila penulisan diagnosa dapat terbaca dengan
jelas dan tidak terdapat kesalahan penulisan, maka
petugas coding dapat memberikan kode diagnosa
penyakitnya
3. Apabila penulisan diagnosa tidak dapat terbaca
dengan jelas dan terdapat kesalahan penulisan,
maka petugas coding dapat mengkalrifikasi secara
langsung dengan bertemu kepada dokter yang
bersangkutan.
4. Apabila dokter yang bersangkutan tidak berada
ditempat, petugas coding dapat menghubungi dokter
yang bersangkutan melalui telepon.
5. Apabila dokter yang bersangkutan tidak dapat
dihubungi , maka proses pengkodean terhadap
diagnose penyakit pasien dapat ditunda 1 ( satu )
hari kedepan
6. Setelah diagnosa telah didapat, maka petugas coding
dapat memberikan kode sesuai penyakitnya dan
menginputnya dalam system yang telah ada.

RSUD MENGGALA
VERIFIKASI DIAGNOSA PASIEN

84
KAB. TULANG BAWANG No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Dokumen terkait 1. BPPRM


2. Buku ICD-9
3. Buku ICD-10
Unit terkait 1. Dokter Umum/Gigi/Spesialis/Sub Spesialis pada IGD
2. Dokter Umum/Gigi/Spesialis/Sub Spesialis pada
Instalasi Rawat Jalan
3. Dokter Umum/Gigi/Spesialis/Sub Spesialis pada
Instalasi Rawat Inap
4. Dokter Umum/Gigi/Spesialis/Sub Spesialis pada
Instalasi Penunjang
5. Rekam Medis
6. Tim Pengendali BPJS

RSUD MENGGALA PERLINDUNGAN REKAM MEDIS DARI


KAB.TULANG BAWANG KEHILANGAN,KERUSAKAN DAN

85
PENYALAHGUNAAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Kewajiban rumah sakit untuk menjaga atau melindungi


rekam medis dari kehilangan dan kerusakan karena di
dalam rekam medik termuat tentang kondisi kesehatan
pasien dan semua tindakan yang di lakukan sehubungan
dengan pasien tersebut.
Tujuan Menjaga agar rekam medis selalu berada dalam tempatnya
dan dapat dilacak apabila keluar dari posisinya.

Kebijakan SK Direktur
Peralatan 1.ATK.
Prosedur 1. Petugas rekam medis wajib menjaga agar berkas
tersebut tersimpan dan tertata dengan baik dan
menjaga dari kemungkinan pencurian berkas,
kerusakan dan dibawanya berkas keluar dari rumah
sakit.
2.Tidak diperkenankan membawa rekam medis keluar
dari rumah sakit kecuali ijin tertulis dari petugas rekam
medis.
3.Petugas rekam medis bertanggung jawab penuh atas
kelengkapan dan penyediaan berkas pada saat yang
di butuhkan oleh pasien/ dokter.
4.Semua petugas kesehatan yang terkait harus
menghayati berbagai peraturan mengenai prosedur
penyelesaian pengisian berkas tata cara pengolahan
berkas secara terperinci yang kesemuanya dilakukan
demi menjaga agar rekam medis dapat memberikan
perlindungan bagi rumah sakit, petugas pelayanan
maupun pasien itu sendiri.
5.Rumah Sakit menyiapkan ruangan penyimpanan yang
memiliki dengan kemanan baik.
Dokumen terkait BPPRM

Unit terkait Ruang Rekam Medis

RSUD MENGGALA PENYIMPANAN SURAT KEMATIAN

86
KAB. TULANG BAWANG No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002
Pengertian Penyimpanan surat kematian disimpan yang rapi dan
tersendiri di ruang Rekam Medis.

Tujuan Agar apabila diperlukan sewaktu waktu dapat dengan mudah


untuk memberikannya.

Kebijakan SK Direktur
Peralatan 1. ATK.

Prosedur 1. Pasien yang meninggal dibuatkan surat kematian


yang diisi oleh perawat dengan dua rangkap.
2. Isi surat kematian pasien antara lain :
 Nama
 Umur
 Jenis Kelamin
 Agama
 Alamat
 Tanggal pasien masuk
 Tanggal pasien dinyatakan meninggal
 Nama dan tanda tangan Dokter
3. Disahkan oleh Dokter yang menangani
4. Surat kematian dibuat menggunakan kertas 2 fly
5. Lembar pertama di simpan di berkas rekam medis.
6. Lembar kedua diserahkan kepada wali pasien

Dokumen terkait BPPRM

Unit terkait Komite Rekam Medik


Ruang Pemulasaran Jenazah

RSUD MENGGALA PENDISTRIBUSIAN BERKAS REKAM MEDIS


KAB.TULANG BAWANG No. Dokumen No. Revisi Halaman

87
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Pengiriman dokumen rekam medis rawat jalan ke Poliklinik

Tujuan Tersedianya berkas rekam medis di poliklinik.

Kebijakan SK Direktur
Tentang Petugas rekam medis bertanggung jawab atas
pengembalian dan pendistribusian berkas rekam medis
Peralatan
1. ATK
Prosedur
1. Menerima SEP
2. Berkas rekam medis di distribusikan ke poliklinik

Dokumen terkait BPPRM


Unit terkait Instalasi Rawat Inap
Poliklinik Rawat Jalan

RSUD MENGGALA SISTEM PENAMAAN PASIEN


KAB.TULANG BAWANG No. Dokumen No. Revisi Halaman

88
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Sistem penamaan pasien pada dasarnya untuk memberikan


identitas pada pasien satu dengan pasien yang lain untuk
mempermudah dan memperlancar dalam memberikan
pelayanan rekam medik pada pasien berobat ke Direktur
RSUD Menggala.

Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah pelaksanaan dalam


memberikan identitas kepada pasien.

Kebijakan SK Direktur
Tentang Buku Pedoman penyelenggaraan rekam medis

Peralatan 1. ATK.

Prosedur Bentuk penulisan :


1. Nama keluarga ditulis sesuai dengan nama asli
 Pasien laki-laki menggunakan nama ayah
 Pasien wanita yang belum menikah
menggunakan nama ayah
 Pasien wanita yang menikah menggunakan
nama ayah
2. Nama pasien ditulis dua bentuk penulisan :
 Sesuai dengan yang diminta ditulis pasien
 Disesuaikan dengan ejaan yang
disempurnakan, bunyi suara dari nama
pasien
3. Untuk wanita pada awal nama lengkap juga
disertakan dengan status pernikahan
 Ny digunakan bagi yang telah menikah
 Nn digunakan bagi yang belum menikah
4. Gelar kebangsawanan yang tulis lengkap letakkan
di depan nama pasien.
RSUD MENGGALA SISTEM PENAMAAN PASIEN
KAB.TULANG BAWANG No. Dokumen No. Revisi Halaman

89
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Prosedur 5. Gelar kesarjanaan ditulis dibelakang nama lengkap.


6. Gelar keagamaan seperti haji dan nama baptis jika
dihendaki oleh pasien boleh di tulis di belakang
nama pasien.
Dokumen terkait BPPRM
Unit terkait Rekam Medis

RSUD MENGGALA WAKTU PENYEDIAAN DOKUMEN REKAM


KAB.TULANG BAWANG MEDIS

90
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Waktu penyediaan dokumen rekam medis di rawat jalan


adalah seluruh rangkaian kegiatan saat pasien mendaftar
sampai dengan dokumen rekam medis berada di poliklinik
rawat jalan. Agar pendistribusian dokumen rekam medis
rawaj jalan lancar dan tertib.
Tujuan Sebagai acuan dalam menghitung waktu sampai
pendistribusian dokumen rekam medis rawat jalan ke
poliklinik lancar dan tertib.
Kebijakan SK Direktur
Tentang Buku pedoman penyelenggaraan rekam medis
Peralatan 1. ATK
Prosedur Waktu penyediaan dokumen rekam medis dihitung mulai
pendaftaran pasien diloket pendaftaran.
Setelah dokumen rekam medis didistribusikan dan sampai
poliklinik rawat jalan. Petugas atau perawat di poliklinik
menulis waktu ( jam ) pada lembar kwintansi pembayaran
pasien yang berwarna merah.

Dokumen terkait BPPRM

Unit terkait 1. Instalasi Rawat Jalan


2. Bagian rekam Medis

91
RSUD MENGGALA
KAB. TULANG BAWANG PENYERAHAN RINGKASAN PULANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Ringkasan hasil pemeriksaan dan perawatan yang diberikan


kepada pasien

Tujuan Memberikan informasi medis dan menjamin


terselenggaranya penanganan pasien yang berkelanjutan

Kebijakan SK Direktur
Tentang Penyerahan Ringkasan Pulang
1. ATK
Peralatan

Prosedur 1. Pasien yang telah selesai dalam pengobatan dan


telah di izinkan pulang diberikan lembar ringkasan
pulang oleh petugas Direktur RSUD Menggala.
2. Kerahasiaan ringkasan pulang yang sudah diberikan
kepada pasien sepenuhnya menjadi tanggung jawab
pasien.
3. Pihak Direktur RSUD Menggala tidak bertanggung
jawab setelah lembar ringkasan pulang diberikan
kepada pasien.
Dokumen terkait BPPRM

Unit terkait 1. Rekam Medik


2. Dokter
3. Instalasi Rawat Inap
4. Pasien

92
RSUD MENGGALA
KAB. TULANG BAWANG MONITORING REKAM MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Mengatur tata cara mengontrol berkas rekam medis yang


keluar dari penyimpanan

Tujuan Untuk memudahkan monitoring berkas rekam medis ke


poliklinik secara cepat dan tepat guna mendukung
pelayanan medis kepada pasien.
Kebijakan SK Direktur
Tentang Buku Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medis
Peralatan 1. ATK
Prosedur 1. Berkas rekam medis yang diambil dari rak
penyimpanan diserahkan kepada petugas kendali
2. Petugas kendali menginput nomor rekam medis ke
dalam SIM RS untuk mengendalikan pengiriman
berkas.
3. Dilanjutkan proses distribusi.
4. Selesai jam pelayanan petugas kendali menginput
nomor rekam medis yang kembali untuk
mengendalikan pengembalian berkas rekam medis.

Dokumen terkait BPPRM


Unit terkait 1. Rekam Medik
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan

93
DRSUD MENGGALA PEMBUATAN RESUME MEDIS RAWAT JALAN
KAB.TULANG BAWANG No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Ringkasan hasil pemeriksaan dan perawatan yang telah


diberikan kepada pasien.

Tujuan Menjamin terselenggaranya penanganan pasien yang


berkelanjutan.

Kebijakan SK Direktur
Tentang Pembuatan Resume Medis Rawat Jalan

Peralatan .
1. ATK

Prosedur 1. Lembar formulir resume medis includ di dalam


berkas rekam medis rawat jalan
2. Isi lembar resume medis antara lain :
a. Nomor rekam medis
b. Nama lengkap pasien
c. Tanggal lahir
d. Jenis kelamin
e. Alamat pasien
f. Nomor telpon pasien
g. Tempat lahir
h. Agama
i. Suku
j. Kebangsaan
k. Pekerjaan
l. Nomor KTP/ SIM/ Paspor
m. Status Perkawinan

94
RSUD MENGGALA PEMBUATAN RESUME MEDIS RAWAT JALAN
KAB.TULANG BAWANG No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Prosedur n. Alergi
o. Tanggal Kunjungan
p. Diagnosis
q. ICD 10
r. Obat-obatan / jenis pemeriksaan
s. Riwayat rawat inap sejak kunjungan terakhir
t. Prosedure bedah / operasi sejak kunjungan
terakhir
u. Nama jelas dan tanda tangan petugas
kesehatan
v. Lembar resume medis di isi dengan lengkap
oleh petugas kesehatan.

Dokumen terkait BPPRM


Unit terkait 1. Rekam Medik
2. Dokter
3. Direktur Pelayanan
4. Instalasi Rawat jalan
5. Pasien

95
RSUD MENGGALA PENDAFTARAN PASIEN BARU POLIKLINIK
KAB.TULANG BAWANG RAWAT JALAN DENGAN MENGGUNAKAN
JAMINAN KESEHATAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. FebyLevarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Proses penerimaan dan pendaftaran pasien baru serta


proses pencatatan identitas pasien yang akan berobat ke
poliklinik rawat jalan Direktur RSUD Menggala.

Tujuan Mendapatkan identitas pasien baru dan mendaftarkan ke


poliklinik rawat jalan.

Kebijakan SK Direktur
Tentang penerimaan pasien rawat jalan Direktur RSUD
Menggala

Peralatan 1. ATK.

Prosedur 1. Pasien terlebih dulu mengambil nomor antrian,


kemudian mengisi formulir yang sudah disediakan.
2. Pasien menuju tempat pendaftaran sesuai nomor
antrian yang dipanggil dengan membawa formulir
yang telah diisi oleh pasien.
3. Sapa pasien/ keluarga/ pengunjung dengan senyum
dan memberi salam ‘’Selamat pagi ada yang bisa
kami Bantu “
4. Tanyakan kepada pasien tentang :
4.1 Apakah pasien pernah berobat di RSUD
Menggala ?
4.2 Apakah pasien membawa surat pengantar dari
dokter/ perusahaan dan membawa kartu
jaminan Kesehatan Nasional/ JKN ?
5. Membawa Surat Elegibilitas Peserta ( SEP ) dan
Surat Jaminan Pasien ( SJP ).
6. Data yang tercantum diformulir di input ke dalam
komputer.
7. Petugas RM mengeprint formulir catatan medis
rawat jalan.
RSUD MENGGALA PENDAFTARAN PASIEN BARU POLIKLINIK

96
KAB. TULANG BAWANG RAWAT JALAN DENGAN MENGGUNAKAN
JAMINAN KESEHATAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/2

Ditetapkan
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Prosedur 8. Memasukan hasil print catatan medis rawat jalan


kedalam sampul rekam medis.
9. Petugas RM menulis Nama pasien, Nomor RM,
pada dokumen pasien rawat jalan.
10. Membuat dan memberikan kartu berobat untuk
pasien.
11. Pasien dipersilahkan menunggu diruang poliklinik
yang mereka tuju.
12. Dokumen rekam medis didistribusikan ke poliklinik
yang dituju.

Dokumen terkait BPPRM


Unit terkait Instalasi Rawat Jalan
Rekam Medis

RSUD MENGGALA PENDAFTARAN PASIEN LAMA POLIKLINIK


KAB.TULANGBAWANG
RAWAT JALAN DENGAN MENGGUNAKAN
JAMINAN KESEHATAN

97
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Melakukan kegiatan pada Tempat Pendaftaran Pasien yang


mempunyai fungsi untuk melayani pendaftaran kepada
seluruh pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap.

Tujuan Tertib administrasi

Kebijakan SK Direktur Tentang penerimaan pasien rawat jalan dan


inap Direktur RSUD Menggala

Peralatan 1. ATK.
2. Komputer

Prosedur 1. Petugas TPP menginventarisir ruang rawat inap


yang tersedia.
2. Pasien/ keluarga pasien yang datang di bagian
TPP dan diterima oleh petugas TPP.
3. Sapa pasien/ keluarga/ pengunjung dengan senyum
dan memberi salam : “ Selamat pagi, siang, sore
dan malam ada yang bisa kami bantu ? “.
4. Pasien/ keluarga pasien mengisi formulir
pendaftaran :
- Nama Pasien
- TTL/ Umur
- Alamat
- Jaminan ( Jenis pembayaran ).
- Nomor Telpon
5. Pasien/ keluarga pasien menyerahkan formulir
pendaftaran yang sudah diisi lengkap.
6. Apabila pasien menggunakan jaminan kesehatan
maka pasien memperlihatkan kartu kepersertaan.
RSUD MENGGALA PENDAFTARAN PASIEN LAMA POLIKLINIK
KAB.TULANG BAWANG
RAWAT JALAN DENGAN MENGGUNAKAN
JAMINAN KESEHATAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman

98
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Prosedur 7. Kartu kepesertaan di cek kedalam aplikasi BPJS


untuk mengetahui keaktifan kartu tersebut dan jenis
golongan kelas rawat inap.
8. Nomor kartu kepersertaan ditulis di formulir
pendaftaran pasien.
9. Apabila pasien jaminan kesehatan tidak dapat
menunjukkan kartu kepersertaan maka petugas TPP
menuliskan keterangan ( rencana menggunakan
jaminan kesehatan, kartu ketinggalan, kartu tidak
aktif ) di formulir pendaftaran.
10. Petugas TPP melakukan entri data pasien.
11. Menulis ke dalam buku registrasi pasien.
12. Menyerahkan kartu berobat pasien
Pasien/ keluarga pasien menyerahkan formulir pendaftaran
ke IGD
Dokumen terkait BPPRM

Unit terkait Instalasi Rawat Jalan


Rekam Medis
IGD

99
RSUD MENGGALA RINGKASAN PULANG ( RESUME MEDIS )
KAB.TULANGBAWANG PELAYANAN RAWAT INAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/3

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Ringkasan pulang ( Resume Medis ) yaitu ringkasan


tentang riwayat pasien rawat inap di Direktur RSUD
Menggala

Tujuan 1. Untuk menjamin kemungkinan pelayanan yang


diterima pasien
2. Sebagai alat penyimpanan informasi antara petugas
kesehatan dengan pelayanan kesehatan yang
diterima pasien.

Kebijakan PERMENKES 269/ Menkes / Per / III / 2008


SK Direktur Nomor :
Tentang Ringkasan Pulang ( Resume Medis )

Peralatan ATK

Prosedur 1. Lembar formulir ringkasan pulang menggunakan


kertas 3 fly ( putih, merah, kuning ) warna putih
buat arsip rekam medis, warna merah buat klaim
jaminan, dan warna kuning buat pasien.
2. Lengkapi data sesuai pasien yang terdiri dari :
a. Identitas pasien, Nama, Tanggal Lahir/
Umur, Nomor Rekam Medis
b. Tanggal masuk dan tanggal keluar
rumah sakit.
c. Penanggung pembayaran.
d. Ruang rawat terakhir.
e. Pemeriksaan fisik : adalah hasil temuan
pemeriksaan fisik yang mendasari
perawatan inap dan diagnosis utama
selama pasien di rawat inap.
f. Hasil pemeriksaan penunjamg adalah
RSUD MENGGALA RINGKASAN PULANG ( RESUME MEDIS )

100
KAB.TULANG BAWANG PELAYANAN RAWAT INAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/3

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Prosedur temuan hasil pemeriksaan penunjang


yang mendasari perawatan inap dan
diagnosis utama selama pasien dirawat
inap.
g. Diagnosis dituliskan diagnosis utama,
penyebab luar / cidera / kecelakaan
apabila ada serta diagnosis sekunder
h. Nama tindakan / operasi tuliskan
tindakan / prosedure diagnostik maupun
tindakan / prosedur terapeutik yang
dilakukan selama perawatan pasien
episode ini.
i. Terapi/ medikamentosa adalah terapi
yang diberikan saat di rumah sakit
tuliskan nama obat, dosis obat, frekuensi
dan cara pemberian obat yang penting/
utama yang diberikan selama rawat
inap.
3. Catatan kondisi pasien pada saat pasien pulang,
diartinya
a. Diet adalah aturan makanan khusus
untuk kesehatan dan biasanya dilakukan
atas petunjuk dokter atau konsultan
b. Instruksi / anjuran/ edukasi: tulis dan
sampaikan hal-hal yang perlu diketahui
atau dilakukan pasien terkait dengan
penyakitnya, diet maupun hal-hal lain
sesuai kebutuhan dan kondisinya.
c. Pilihlah kondisi pasien pulang dengan
melingkari pilihan yang sesuai yaitu
1. Pulang pada saat kondisi
perbaikan
2. Pulang untuk dirujuk/ pindah

RSUD MENGGALA RINGKASAN PULANG ( RESUME MEDIS )

101
KAB.TULANG BAWANG PELAYANAN RAWAT INAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 3/3

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

kerumah sakit luar


3. APS atau atas permintaan
sendiri atau pulang paksa
4. Pasien meninggal
Lain-lain
Dokumen terkait BPPRM
Unit terkait - Sub. Bagian rekam medis
- Instalasi Rawat Inap
Instalasi Radiologi
- Instalasi laboratorium
- SMF

102
RSUD MENGGALA RUJUKAN PASIEN DARI POLIKLINIK KE
KAB.TULANG BAWANG POLIKLINIK LAINNYA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Rujukan pasien adalah menerima pasien kiriman dari


dokter poli lainnya.

Tujuan Untuk mengetahui kondisi pasien secara lengkap.

Kebijakan SK Direktur Tentang Buku Pedoman Penyelenggaraan


Rekam Medis

Peralatan 1. ATK
2. Formulir permintaan konsul dan jawaban konsul

Prosedur 1. Pasien datang ke poli yang dituju


2. Dokter dari poli yang dituju menulis formulir
permintaan konsul yang akan di konsulkan ke poli
lain
3. Pasien ke ruang rekam medis meminta berekas
pengkajian yang baru untuk ke poli yang di
konsulkan
Dokumen terkait BPPRM

Unit terkait 1. Instalasi rawat jalan

103
RSUD MENGGALA PENDAFTARAN PASIEN GAWAT DARURAT
KAB.TULANG BAWANG DENGAN MENGGUNAKAN JAMINAN
KESEHATAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Pendaftaran pasien dari IGD adalah pendaftaran pasien


( baru/lama ) yang berobat ke IGD yang membutuhkan
pertolongan segera

Tujuan 1. Sebagai panduan pasien yang akan berobat ke


Rumah Sakit Umum Daerah Menggala
2. Sebagai acuan bagi petugas tempat pendaftaran
pasien baru dan lama
3. Memberikan kepastian hukum kepada semua pihak
yang berkepentingan
Kebijakan 1. Setiap pasien baru IGD wajib mengisi formulir
pendaftaran dan mendapatkan nomor rekam medis
2. Setiap pasien lama IGD menggunakan berkas
rekam medis lama
Peralatan 1. ATK.
2. Komputer
3. Aiphone

Prosedur 1. Pasien/ keluarga pasien yang datang di bagian


pendaftaran dan diterima oleh petugas pendaftaran.
2. Sapa pasien/ keluarga/ pengunjung dengan senyum
dan memberi salam : “ Selamat pagi, siang, sore
dan malam ada yang bisa kami bantu ? “.
3. Pasien/ keluarga pasien mengisi formulir
pendaftaran :
- Nama Pasien
- TTL/ Umur
- Alamat

104
RSUD MENGGALA PENDAFTARAN PASIEN GAWAT DARURAT
KAB.TULANG BAWANG DENGAN MENGGUNAKAN JAMINAN
KESEHATAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

- Jaminan ( Jenis pembayaran ).


- Nomor Telpon
4. Pasien/ keluarga pasien menyerahkan formulir
pendaftaran yang sudah diisi lengkap.
5. Apabila pasien menggunakan jaminan kesehatan
maka pasien memperlihatkan kartu kepersertaan.
6. Kartu kepesertaan di cek kedalam aplikasi BPJS
untuk mengetahui keaktifan kartu tersebut dan jenis
golongan kelas rawat inap.
7. Nomor kartu kepersertaan ditulis di formulir
pendaftaran pasien.
8. Apabila pasien jaminan kesehatan tidak dapat
menunjukkan kartu kepersertaan maka petugas
pendaftaran menuliskan keterangan ( rencana
menggunakan jaminan kesehatan, kartu ketinggalan,
kartu tidak aktif ) di formulir pendaftaran.
9. Petugas pendaftaran melakukan entri data pasien.
10. Menulis ke dalam buku registrasi pasien.
11. Menyerahkan kartu berobat pasien
Pasien/ keluarga pasien menyerahkan formulir
pendaftaran ke IGD
Dokumen terkait BPPRM

Unit terkait Instalasi Rawat Jalan


Rekam Medis
IGD

105
RSUD MENGGALA RETENSI REKAM MEDIS
KAB. TULANG BAWANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Pengurangan jumlah formulir yang terdapat di dalam berkas


rekam medis dengan cara memilah nilai guna dari tiap-tiap
formulir.
Tujuan 1. Menjaga kerapihan penyusunan Rekam Medis Aktif.
2. Menjaga informasi medis yang masih aktif dan masih
mengandung nilai guna.
3. Mengurangi beban kerja petugas dalam penanganan
berkas aktif dan in aktif.
Kebijakan PERMENKES 269/ Menkes / Per / III / 2008
SK Direktur Nomor :
Pemisahan dilakukan berdasarkan kunjungan terakhir 5 tahun.
Peralatan 1. ATK
Prosedur 1. Membuat analisa kebutuhan retensi dan Tim Penilaian
Retensi.
2. Form dikeluarkan dari berkas induk.
3. Form disimpan dalam rak khusus.
4. Dilakukan penilaian Rekam Medis oleh Tim Penilaian
berdasarkan SK Direktur.
5. Berkas Rekam Medis yang dinilai adalah yang telah 2
tahun in aktif.
6. Tata cara pemindahan Rekam Medis aktif menjadi in
aktif
a. Dilihat dari tanggal kunjungan terakhir.
b. Setelah 5 tahun dari kunjungan terakhir
tersebut dipisahkan di ruang lain.
Khusus rekam medis rawat inap pasien mata,
ortophedi, dan paru, pemindahan rekam medis
aktif ke in aktif setelah 10 tahun kunjungan
terakhir berkas rekam medis dipisahkan di
ruang lain dan untuk rekam medis pasien jiwa
pemindahan rekam medis aktif ke in aktif

106
RSUD MENGGALA
KAB.TULANGBAWANG RETENSI REKAM MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Prosedur setelah 15 tahun kunjungan terakhir rekam


medis dipisahkan diruangan lain.
c. Berkas rekam medis in aktif dikelompokkan
sesuai dengan tahun terakhir kunjungan.
7. Formulir Rekam Medis yang dikeluarkan :
a. Ringkasan masuk dan keluar.
b. Resume
c. Lembar operasi
d. Identifikasi bayi
e. Lembar persetujuan
f. Lembar kematian
8. Rekam medis sisanya disiapkan untuk dimusnahkan
Hasil retensi dilakukan rekapitulasi di input di komputer dan
dilakukan back up data.

Dokumen terkait BPPRM

Unit Terkait - Direktur RS


- Komite Medis
- Komite Rekam Medis
- Bidang Keperawatan
- Bidang Kepegawaian

107
RSUD MENGGALA KERAHASIAAN DAN KEAMANAN
KAB.TULANG BAWANG BERKAS REKAM MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Kerahasiaan dan keamanan berkas rekam medis adalah


menyimpan rekam medis di tempat yang aman agar tidak
sembarangan orang dapat mengambilnya atau membaca
isinya.

Tujuan 1. Agar rekam medis sebagai hasil pemeriksaan,


pengobatan, observasi kepada pasien dapat
menjaga kerahasiaan, dan keamanannya.
2. Agar tidak sembarang orang mengetahui isi
informasi dalam berkas rekam medis.

Kebijakan Isi rekam medis adalah rahasia pasien yang harus dijaga.

Peralatan 1. ATK.
2. Buku Ekspedisi.
3. Rak penyimpanan berkas.

Prosedur 1. Informasi yang tidak mengandung nilai kerahasiaan


(identitas) boleh diberikan, tetapi petugas kesehatan
tetap harus berhati-hati karena ada kalanya
indentitas pasien harus disembunyikan dari
pemberitaan.
2. Informasi yang mengandung nilai kerahasiaan (hasil
pemeriksaan, pengobatan, wawancara dengan
pasien) tidak boleh disebarluaskan dan
pemberitahuan informasi menjadi tanggung jawab
dokter yang merawat.
3. Berkas rekam medis tidak boleh dibaca dan
diketahui oleh siapapun. Apabila ingin mengetahui
isinya, harus seijin pasien yang bersangkutan dan
dibuat secara tertulis (resume), kecuali untuk urusan
tertentu (pengadilan) berkas boleh di foto copy atau
dibawa atas ijin dari direktur.

108
RSUD MENGGALA KERAHASIAAN DAN KEAMANAN
KAB. TULANG BAWANG BERKAS REKAM MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Prosedur 4. Jika ada yang meminjam diteliti dulu digunakan


untuk apa? setelah jelas dicatat di buku
5. Jika sudah selesai berkas rekam medis disimpan
kembali di rak-rak penyimpanan di ruangan yang
aman, jauh dari jangkauan pihak-pihak yang tidak
berkepentingan, jauh dari gangguan hewan dan jauh
dari air.
6. Apabila ruang rekam medis sedang dilakukan perbaikan
maka ruang penyimpanan berkas rekam medis harus
ditutup dan dibuatkan kunci pengaman untuk melindungi
berkas pasien dari kehilangan, serta untuk melindungi
berkas dari kotoran dan debu yang sedang bekerja.
7. Kunci hanya boleh dipegang oleh petugas rekam medis
yang sedang bertugas.
8. Petugas yang melakukan pekerjaan perbaikan ruangan
sebelum bekerja dilakukan atau diambil sumpah terlebih
dahulu.
Dokumen terkait BPPRM
Unit Terkait 1. Instalasi rawat jalan.
2. Instalasi rawat inap.
3. Filling.

109
RSUD MENGGALA
KAB.TULANG BAWANG PERUBAHAN FORMAT BLANKO REKAM MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ /III.12/TB/I/2016 - 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Menggala
5 Januari 2016

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Feby Levarina,Sp.PK.,M.Kes.
NIP. 19680218 200212 2 002

Pengertian Perubahan format blanko rekam medis adalah merubah bentuk


format isian berkas rekam medis dalam rangka mengakomodir
kebutuhan kegiatan pelayanan di Rumah Sakit
Tujuan Untuk menyesuaikan perkembangan informasi tentang
kegiatan pelayanan

Kebijakan SK Direktur Tentang perubahan format blanko

Peralatan 1. ATK
2. Formulir blanko rekam medis

Prosedur 1. Komite medik mengusulkan perubahan kepada


pimpinan Komite Rekam Medis
2. Komite Keperawatan mengusulkan perubahan kepada
pimpinan Komite Rekam Medis
3. Komite Rekam medis menyampaikan kepimpinan
rumah sakit.

Dokumen terkait Format blanko rekam medis

Unit terkait Dokter Spesialis,Dokter Umum,dokter gigi,perawat,bidan serta


petugas rekam medis

110

Anda mungkin juga menyukai