Anda di halaman 1dari 7

TAHAPAN SIKLUS MANAJEMEN

PEMBANGUNAN

PERENCANAAN IMPLEMENTASI
● Prakondisi & Identifikasi Masalah
● Identifikasi Potensi ● Sosialisasi
● Identifikasi Manfaat ● Peningkatan Kapasitas
● Pemetaan Sosial ● Pendampingan
● Penjajakan Kebutuhan/Need
Assesment
● Detail Output, Outcome, Benefit
● Penyusunan Time Frame
● Dokumen Perencanaan

MONITORING DAN
RE-DESAIN EVALUASI
● Pengukuran Kpi
● Penilaian Hasil/Manfaat Untuk Tindak ● Evaluasi Proses
Lanjut ● Evaluasi Dampak

2
DETAIL SIKLUS MANAJEMEN
PEMBANGUNAN
● PRAKONDISI & IDENTIFIKASI MASALAH
Kondisi Pulau Payung yang berada di antara gugusan pulau pari dan pulau tidung secara

PERENCANAAN
geografis membatasi warganya untuk dapat memiliki pendidikan bagi anak-anak pra
sekolah.
Saat ini pendidikan pra sekolah hanya dilakukan oleh guru sekolah SD di sela sela
kesibukannya. Pulau payung hanya terdiri dari 1 RW dengan jumlah warga yang
mayoritas mata pencahariannya adalah nelayan. Melihat kondisi ini maka perlu dibentuk
PAUDNI di pulau payung agar anak-anak prasekolah memperoleh pendidikan awal yang
memadai baik dari pemenuhan secara alat bantu edukasi maupun kurikulum yang ada.
Anak-anak di pulau payung usia pra sekolah mengisi waktu senggangnya hanya dengan
bermain gadget dan bermain di tepi pantai sehingga membutuhkan sarana pendidikan
non formal yang dapat mengarahkan potensi mereka sejak dini.
● IDENTIFIKASI POTENSI
Setiap anak yang lahir di negara kesatuan Republik Indonesia berhak atas pendidikan
yang layak dan memiliki kesempatan belajar memadai agar tercapai cita-cita sedini
mungkin
● IDENTIFIKASI MANFAAT
Manfaat dari pembentukan Paudni ini adalah agar usia pra sekolah memperoleh
pendidikan yang baik dan terarah sesuai dengan cita-cita bangsa serta mengurangi
ketergantungan akan gadget atau konsol game. 3
● PEMETAAN SOSIAL
Di Pulau Payung terdapat tokoh masyarakat yakni pak RW (lupa nama sebut saja

PERENCANAAN
pak anwar) yang sangat mendukung pembangunan di pulau payung, di pulau
payung ini tidak sepenuhnya merupakan wilayah warga akan tetapi juga dimiliki
oleh Perusahaan private sector (PT). PT sangat protektif pada setiap wacana
pembangunan yang ada di pulau payung, apakah nantinya akan berdampak
negatif terhadap keberadaan PT tersebut atau tidak. Secara keseluruhan warga
pulau payung yang berjumlah kurang lebih 100an orang mendukung
pembentukan Paud ini
● PENJAJAKAN KEBUTUHAN/NEED ASSESMENT
Kebutuhan saat ini yang sangat diperlukan adalah pemenuhan Alat-alat peraga
Edukasi Dini baik Indoor atau outdoor serta edukasi kepada guru paud atau
masyarakat sekitar yang saat ini aktif dalam mengedukasi anak-anak prasekolah.
● DETAIL OUTPUT, OUTCOME, BENEFIT
Diharapkan seluruh anak-anak usia pra sekolah (4-6 tahun) ikut serta kegiatan
Paudni ini dan ketika masuk SD mereka sudah dapat belajar secara lancar
mengikuti kurikulum yang ada, membatasi dari kecanduan gadget serta
pembentukan karakter yang baik (akhlaqul karimah).
4
● PENYUSUNAN TIME FRAME

PERENCANAAN
● DOKUMEN PERENCANAAN
Menyiapkan Dokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) sesuai dengan
kebutuhan dan rencana penyelenggaraan PAUDNI di Pulau Payung.

5
● SOSIALISASI

IMPLEMENATASI
Sosialisasi atas dokumen perencanaan yang telah disusun terkait
pembentukan PAUDNI kepada masyarakat Pulau Payung, sehingga seluruh
masyarakat dapat terinformasi, semakin paham pentingnya program
tersebut dan bersedia memberikan dukungan untuk penyelenggaraan
PAUDNI
● PENINGKATAN KAPASITAS
Peningkatan kapasitas diantaranya :
○ Peningkatan kapasitas guru di Pulau Payung yang semula hanya mengajar
mengaji, ditingkatkan kapasitasnya sehingga mempunyai kompetensi untuk
mengajar PAUDNI,
○ Peningkatan kapasitas sarana prasarana penyelenggaraan PAUDNI berupa
ruang kelas, meja, kursi, buku-buku pelajaran, alat tulis dan alat peraga edukasi
lainnya.
● PENDAMPINGAN
Pendampingan pelaksanaan PAUDNI dilakukan secara berkala oleh Sudin
Pendidikan terkait kelengkapan administrasi penyelenggaraan PAUDNI,
kelancaran dan kondusifitas proses belajar-mengajar, serta keaktifan
peserta didik dalam mengikuti kegiatan PAUDNI. 6
● PENGUKURAN KPI
Penyelenggaran kegiatan PAUDNI dilakukan monitoring dan

EVALUASI
MONITORING DAN
evaluasi secara berkala (triwulanan) untuk mengukur efektivitas
ketercapaian Key Performance Indicator (KPI) nya yaitu : Tingkat
partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan PAUDNI
● EVALUASI PROSES
Penyelenggaraan kegiatan PAUDNI dievaluasi prosesnya terkait
evaluasi kebutuhan guru, sarpras, dll
● EVALUASI DAMPAK
Dampak penyelenggaraan kegiatan PAUDNI dievaluasi terkait
beralihnya kegiatan anak-anak usia 4 - 6 tahun pada jam-jam
tertentu yang sebelumnya hanya bermain masing-masing,
menjadi disibukkan dengan kegiatan pendidikan yang
menyenangkan dan lebih bermanfaat.

7
● PENILAIAN HASIL/MANFAAT UNTUK TINDAK LANJUT
Proses lanjutan dari hasil monitoring dan evaluasi yang telah
dilakukan, kemudian diberikan penilaian apakah kegiatan yang
sudah dilakukan perlu untuk dilakukan desain ulang (re-desain)

RE-DESAIN
atau dianggap sudah cukup.

Sebagai contoh:
● Dari hasil monev, selain APE indoor ternyata dibutuhkan pula
APE outdoor untuk dapat lebih menstimulasi perkembangan
motorik peserta didik dan pertimbangan faktor kesehatan
(sirkulasi udara)
● Biaya transportasi untuk guru PAUDNI, PP dan akomodasi,
anggarannya perlu dialokasikan

Anda mungkin juga menyukai