Anda di halaman 1dari 8

DONGENG ANAK SEBELUM TIDUR:

LEGENDA GUNUNG MERAPI DAN GUNUNG TIDAR


DI KOTA MAGELANG
(STUD I TENTANG KOMUNlKASI PENDIDlKAN)
Lasmiyati
Peneliti Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

Abstrak
Pada lahun 1970-an di Kola Magelang Jawa Tengah masih terdapat dongeng sebe/urn lidur yang dilakukan orang
tUG kepada anaknya. Bila direnungi, isi dongeng menjelang tidur mengandung nilai, malma, dan unsur pendidikan
bagi anak-anak yang dapal dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Seiring dengan kernajuan leknologi
dan masuknya modernisasi, dongeng sebelurn tidur sudah lidak terdengar lagi. Waktu menjelang lidur anak-anak
sekarang lebih banyak lerkuras dengan tugas-tugas sekolah, waktu senggang pun diisi dengan kegiatan di depan
komputer atau televisi. Dongeng sebelum tidur hilang seiring kemajuan zaman. Tulisan ini bertujuan untuk kembali
mengenalkan dongeng anak sebelum tidur yang mulai pudar. Metode yang digunakan adalah deskripsi. Dongeng
menjelang tidur malam yang dilakukan orang tua kepada anaknya mengandung unsur pendidikan, yailu untuk
membentuk karakter anak.
Kala Kunci: Dogeng. Legenda, Gunung Merapi, Gunung Tidar, Kota Magelang, Komunikasi Pendidikan.

PENDAHULUAN Cepogo dan Selo Kabupaten Boyolali, Desa Deles


Kabupaten Klaten, Desa Smmbung di Kabupaten
Pada sore hari yang agak mendung, Selasa 26
Magelang dan Kaliurang Daerah Istimewa Yog-
Oktober 20 I 0 masyarakat di sekitar lereng gunung
yakarta, diperintahkan untuk dikosongkan dan
Merapi di perbatasan Jawa Tengah-Yogyakarta
penghuninya diungsikan dalarn radius 15 hingga
dikejutkan oleh suara gemumh dari letusan Gu-
20 krn dari puncak Merapi.
nung Merapi. Meletusnya gunung Merapi yang
tems menems telah menyisakan penderitaan dan Meletusnya gunung tersebut mengundang
menelan korban j iwa, baik yang meninggaJ dunia para ilmuwan baik yang mengetengahkan piki-
maupun sakit karena sesak nafas. Penderitaan rannya mengenai kondisiGunung Merapi saat
yang dialarni oleh beberapa orang yang hidup itu maupun beberapa tulisan mengenai Gunung
di lereng Gunung Merapi tersebut mengundang Merapi dari sudut pandang yang berlainan.
simpati banyak kalangan sehingga bantuan pun Menumt pandangan penulis, dibalik meletus-
berdatangan, baik dalam bentuk moril maupun nya Gunung Merapi tersebut telah menyisakan
materiil, bahkan orang nomor satu ke Indonesia sebuah cerita rakyat atau legenda, yang sarnpai
pun pindah kantor beberapa hari di Yogyakarta. saat ini masih dikenal oleh sebagian masyarakat
Beliau ingin melihat langsung kejadian yang Magelang dan sekitamya.
sebenamya sambil ikut merasakan bagaimana Bagaimana isi dari cerita rakyat tersebut,
penderitaan rakyat di sekitar Merapi. kami akan menulis mengenai "Dongeng Anak
Sejak meletusnya Gunung Merapi tersebut, Sebelum Tidur: Legenda Gunung Merapi dan
nama Gunung Merapi yang berada di perbatasan Gunung Tidar di Kota Magelang (Studi tentang
Yogyakarta-Jawa Tengah menjadi sorotan berita, Komunikasi Pendidikan)". Tujuannya adalah
baik dari televisi nasional ataupun swasta, surat untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas .
kabar, maupun berita dari mulut ke mulut. Dam- khususnya kepada anak-anak bahwa dongeng,
pak dari meletusnya Gunung Merapi tersebut be- cerita rakyat ataupun folklore temyata masih
rakibat pada daerah-daerah yang berada di lereng . hidup di sebagian masyarakat. Di sarnping itu,
Merapi, seperti Dusun Kinahredja Cangkringan hal ini juga ditujukan untuk mengungkapkan
Sleman, Kampung Turi Pakem Sleman, Desa nilai luhur yang terkandung dalarn dongeng atau

~UKU INI fl11L1K 31


un PERPUSTAf<AAN
MiR.CU 8UANA
H3rap DiJaga Keutuhannj'a
pun legenda khususnya nilai didaktis serta nilai komunikasi, serta reading dan listening. Marhaeni
yang ada dan kiranya dapat dijadikan tolok ukur Fajar dalam bukunya IImu Komunikasi Teori dan
untuk menyampaikan nilai tersebut dari guru pada Praktek menjabarkan bahwa prinsip-prinsip dalam
muridnya ataupun dari orang tua kepada anaknya. komunikasi terdiri dari beberapa poin, satn di
Menurut James Oanandjaja, dongeng adalah antaranya adalah komunikasi itu bersifat prosesi,
eerita pendek kolektif kesusastraan lisan. Selan- dinamis, dan tran-saksional. Pengertian itu dapat
jutnya dongeng adalah eerita prosa rakyat yang dijabarkan bahwa komunikasi tidak mempunyai
dianggap benar-benar terjadi. Oongeng dieerita- awal dan tidak mempunyai akhir, melainkan
kan terutama untuk hiburan walaupun banyak juga merupakan proses yang sinambung (continuous).
yang melukiskan kebenaran, berisikan pelajaran Marhaenl Fajar meneontohkan bahwa ketika
(moral) atau bahkan sindiran (Oananjaya, James, orang memberikan wejangan kepada kita tentang
1991: 83). Legenda adalah eerita prosa rakyat sesuatu yang baik di masa lampau, hal itu akan
yang dianggap oleh yang punya eerita merupakan selalu kita pikirkan dan bayangkan sampai seka-
cerita yang pemah terjadi. Harold Brunvard yang rang bahkoan akan kita sampaikan kepada anak
ditulis oleh James Oananjaya membagi kelompok dan eueu.
legenda menjadi empat, yaitu legenda keagamaan,
legenda alam gaib, legenda perseorangan, dan BAHASAN
legenda setempa!. Oi antara empat kelompok
tersebut kami akan menyoroti salah satu legenda, Oongeng merupakan karya sastra lisan ataupun
yaitu legenda yang berhubungan dengan suatu tulisan, merupakan bentuk karya sastra yang sarat
tempat, nama tempat, dan bentuk topografi, yaitu akan nilai-nilai budaya serta memiliki fungsi
bentuk permukaan suatu daerah apakah berbukit, dalam kehidupan manusia, misalnya sebagai alat
dan lain-lain (Oananjaya, 1991: 75). pendidik, pelipur lara, protes sosial dan proyeksi
keinginan terpendam. Oongeng yang awalnya
Legenda atau pun eerita prosa rakyat yang
merupakan eerita dari mulut ke mulut tersebut
dianggap oleh yang punya eerita merupakan cerita
kemudian berkembang dalam bentuk tulisan tanpa
yang pemah terjadi. Oalam tulisan ini kami akan
mengurangi makna dan tujuan. Oongeng yang
kaitkan dengan eerita Gunung Merapi yang ada
merupakan karya sastra lisan tersebut sebenamya
di perbatasan Jawa Tengah dan Oaerah Istimewa
sejak dahulu telah ada bahkan dikenal sebagai
Yogyakarta dan Gunung Tidar yang ada di Kota
dongeng secara turun-temurun. Oongeng sendiri
l\1agelang. Tujuan tulisan ini adalah untuk mem-
memiliki fungsi sebagai proses transformasi, pem-
perkenalkan kembali dogeng atau legenda yang
binaan, dan pengembangan nilai luhur budaya.
berkembang di Kota Magelang, serta memperke-
nalkan kepada anak-anak bahwa dongeng sebelurn Proses transformasi tersebut dapat dilakukan
tidur tersebut, saat ini sudah jarang diperkenalkan, melalui unsur formal maupun informal. Orang tua
dan ada kecenderungan sudah diambang kepuna- merupakan orang yang paling berperan sebagai
han. Tentunya hal ini bisa dijadikan sebagai sarana mediator untuk menyampaikan dongeng yang
pembinaan untuk melestarikan dan menanamkan paling tepa!. Namun peranan pendidik (guru)
nilai ataU norma yang dapat dipakai sebagai pedo- pun tidak kurang pentingnya, begitu pula media-
man atau aturan untuk berbuat baik kepada sesarna media lainnya.
serta bagaimana menuangkan ide yang menarik' Oongeng dalam peribahasa Sunda atau kecap
bagi orang tua atau guru yang kemudian mereka kirata adalah dikira-kira tapi nyata, adalah nga-

I
ceritakan kepada anak didiknya. bobodo budak keur cengeng yang artinya untuk
Tulisan mengenai Oongeng Anak Sebelum membohongi dan menghibur anak yang selalu
Tidur: Legenda Gunung Merapi dan Gunung menangis. (Rosmana, 1994/1995 :4). Merujuk
Tidar di Kota Magelang, kami tinjau dalam dari pengertian tersebut, fungsi dongeng hanya
kajian Komunikasi dan Pendidikan. Oi dalam untuk menghibur anak yang sedang menangis,
Komunikasi dan Pendidikan, aspek yang diteliti namun di samping sebagai penghibur, terdapat
meneakup penggunaan teknologi bam dalam pen- beberapa cerita yang merujuk petuah (unsur di-
didikan formal, keterampilan komunikasi, strategi daktis) untuk pendengamya.

321 Komunika Vol. 14 No.2 Tahun 2011


Dongeng biasanya disampaikan oleh orang putranya yang dikenal oleh masyarakat setempat
tua bila si anak hendak tidur. Penyampaian dengan nama mar-reng-gong-truk (Semar -
terse but tidak hanya untuk meninabobokkan Gareng - Bagong - Petruk). Semar dan keempat
anak semata, namun memiliki tujuan tertentu. putranya memenuhi..,anggilan dewa, hingga
Menuturkan dongeng dengan penyajian cerita sampailah ke gunung Himalaya.
yang menarik dan bersifat mendidik dapat ber- Dalam cerita rakyat yang berkembang, Gu-
manfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan nung Himalaya dahulunya merupakan Gunung
mental anak, termasuk tatanan dalam bersikap berapi tertinggi di dunia. Menurut penuturan
dan mengambil keputusan yang sesuai dengan dewa, puncak gunung tersebut agar dipangkas
nilai-nilai luhur yang sejak dulu dipergunakan, dan dibawa ke tanah Jawa, kemudian diletakkan
dipertahankan dan dihormati oleh masyarakat di tengah-tengah Pulau Jawa. Tujuannya adalah
pendukungnya. untuk menyeimbangkan agar pulau tersebut tidak
Dalam bahasan ini kami akan mengungkap- goyang.
kan legenda yang masih berkembang di masyara- Semar Sltparakanca menuruti perintah dewa.
kat, khususnya di Magelang dan sekitarnya. Ia datang ke Gunung Himalaya. Sesampainya di
sana Semar sebagai orang tua sekaligus sebagai
Legenda Gunung Merapi dan Gunung Tidar pemimpin rombongan mempercayakan kepada
Petruk untuk membawa tanah tersebut sampai ke
Menurut penuturan orang tua dahulu, cerita rakyat
Pulau Jawa. Pejalanan ke tanah Jawa pun mele-
masih tumbuh subur, khususnya di sekitar Gunung
wati Aceh, Pulau Sumatra bagian barat, memasuki
Merapi dan Magelang. Dikisahkan bahwa pada .
Pulau Jawa menelusuri wilayah selatan hingga
masa lalu Pulau Jawa belum dapat berdiri kokoh,
menuju ke tengah-tengah Pulau Jawa. Selama
belurn berimbang dan masih goyang. Berbagai
dalam perjalanan, tanpa disadari, keranjang yang
upaya pun dilakukan agar Pulau Jawa dapat
berisi pangkasan gunung Himalaya tersebut bocor
berdiri kokoh, namun tidak membuahkan hasil.
sehingga jatuh berceceran. Selama dalam per-
Satu-satunya cara adalah dicarilah jalan keluar,
jalanan tersebut, Semar Saparakanca beristirahat
yaitu di titik tengah pusarnya Pulau Jawa agar
di sebuah gua. Kemudian mereka melanjulkan
dipaku supaya Pulau Jawa dapat berdiri kokoh.
perjalanannya. Jalan bediku pun ditempuh Jalan
Namun upaya tersebut gagal sebab di tem- tersebut dikenal dengan nama Jalan lrung Petruk
pat tetsebut dihuni oleh mahluk jahal. Makhluk
(lokasinya ada di Gombong-Gua Jatijajar Jawa
tersebut berujar, barang siapa yang mendatangi Tengah). Perjalanan pun dilanjutkan hingga
tempat tersebut, maka ia akan mati atau bahasa se-
mencapai tengah-tengahnya Pulau Jawa. Namun
tempatnya adalah modar. Suatu ketika da-tanglah
sayang, tanah dalam keranjang yang dibawa oleh
dewa yang menghuni gunung Himalaya. Dewa
Petruk tersisa di sebuah wilayah dan seketika itu
tersebut mendengar akan keberadaan Pulau Jawa pula habis. Semar tetap melanjulkan perjalanan ke
yang goyang. Ia sangat peduli dan mencarikan pusatnya Pulau Jawa, sedangkan Petruk tetap ling-
jalan keluamya. Ia mengutus Semarl dan keempat
gal di tempat tersebul. Selama Petruk tinggal di
I Pada masa kerajaan-kerajaaan Islam berdiri. dikenal tempattersebut, tanah yang tersisa dari pangkasan
walisongo sebagai penyebar agama Islam. Satu diantara
wali terse but bemama SUDan Kalijaga. Ia menggunakan
Gunung Himalaya semakin hari membesar dan
seni dan budaya sebagai media dakwah, diantaranya adalah lama-kelamaan menjadi sebuah gunung. Karena
pewayangan dengan kisah Mahabarata. Dalam pementasan tanah yang menjadi gunung tersebut berasal dari
wayang, Sunan Kalijaga mengangkat Sernar sebagai tokoh Gunung Api Himalaya maka gunung itupun diberi
dalam cerita wayang tersebut. Berbeda dengan Sunan Kali-
jaga, Para pujangga Jawa dalam karya-karya sastranya juga
nama "Gunung Merapi".
mengisahkan Semar, ia bukan banya rakyat jelata, melainkan Semar yang sedang melanjutkan perjalanan-
penjeImaan Batara Ismaya, kakak dari BataraGuru, raja para nya ke pusamya Pulau Jawa harns berhadapan
dewa(Akbar Kaelola, 2010: 316). Menurut Akbar Kaelola,
Sernar dapat dikatakan sebagai keturunan dew3. Dalam dengan penunggu tempat tersebut yang mem-
Seral Kanda dikisahkan bahwa penguasa khayangan ber- diwariskan kepada Sanghyang Wenang, dari Sanghyang
nama Sanghyang Nurrasa, ia memiiki dua orang putra yang Wenang diwariskan kepada putranya yang bemama Batara
bernarna Sanghyang Wenang dan Sangyang TunggaL K.arena Guru. Sanghyang Tunggal kemudian menjadi pengasuh para
Sanghyang Tunggal berwajab jelek, maka tabla kabyangan ksatria keturunan Batara Guru, dengan nama Semar.

Dongeng Anak Sebelum ..• I 33


punyai kelebihan dapat mengalahkan siapapun anggap memiliki karakteristik dengan manusia
yang datang. Bahkan bila ada yang datang ke seperti jahat, baik, pandai, bodoh, dan sebagainya.
tempat tersebut mereka akan mati atau orang di Tokoh dalam cerita tersebut digolongkan men-
sekitamya menamakannYj modar. Semar yang jadi tiga bagian, yaitu tokoh utama, yaitu pelaku
dikenal sebagai titisan dewa penjelmaan Batara yang terlibat dalam peristiwa; kemudian tokoh
Ismaya tersebut dapat mengalahkannya, hingga pembantu, yaitu tokoh yang berhubungan lang-
tempat tersebut menjadi aman. Semar pun mem- sung dengan tokoh utama; dan tokoh sampingan,
beri nama tempat tersebut dengan nama "Tidar" yaitu tokoh yang ditampilkan hanya globalnya
(yang berasal dari kata mati dan modar). saja. Tokoh yang ada daJam Legenda Gunung
Walaupun Semar telah mengalahkan penung- Tidar tersebut adalah tokoh utama: Semar; tokoh
gu tempat terse but, Semar masih merasakan pembantu: dewa penunggu Himalaya; dan tokoh
temp at ia berdiri masih goyang itu pertanda sampingan: Petruk. Tokoh utama adalah tokoh
Pulau Jawa belum stabi!. Di tempat tersebut, yang selalu hadir dalam setiap cerita. Tokoh
Semar kemudian menancapkan paku (memaku) pembantu qdalah sebagai penggerak cerita, tokoh
dan memukulnya hingga pulau tersebut menjadi sampingan adalah tokoh yang berperan mem-
kokoh. Paku yang tertancap di tengah-tengah bentuk rentetan kejadian. Ketiga tokoh terse but
Pulau Jawa tersebut kemudian dikenal dengan mempunyai sifat yang dimiliki dalam cerita. Di
nama Pakuning Pulau Jawa (Pakunya Pulau antaranya adalah: Dewa, melambangkan sosok
Jawa). Sementara itu, di sekeliling paku tersebut, yang sangat peduli akan kondisi Pulau Jawa yang
kemudian tanahnya menggunduk menyerupai belum stabi!. Ia mempunyai j iwa yang suka me-
anak gunung yang diberi nama "Gunung Tidar". nolong Semar, menggambarkan sosok yang setia
Gunung Tidar berada di tengah-tengahnya Pulau dan menuruti perintah atasan dalam hal ini adalah
Jawa tersebut saat ini berada di tengah Kota Dewa. Ia juga sosok yang mengayomi bawahan
Magelang Jawa Tengah. Diperkirakan di situlah yaitu petruk dan sosok yang mau bekerja keras,
merupakan tengah-tengahnya Pulau Jawa (wawa- Petruk, menggambarkan sosok yang setia selalu
ncara dengan Mbah Soleh, 54 tahun). mendarnpingi Semar selama dalam peIjalanan dan
ia mau membawakan keranjang yang berisi tanah.

Kajian Komunikasi Pendidikan


Legenda Gunung Merapi dru.Gunung Tidar akan
kami tinjau dari aspek Komunikasi Pendidikan.
Dalam pengkajian komunikasi dan pendidi-
kan, aspek yang diteliti mencakup penggunaan
teknologi barn dalam pendidikan formal, keter-
ampilan komunikasi, strategi komunikasi serta
reading dan listening. Dalam penulisan mengenai
Sumber: penelitian
DongengAnak Sebelum Tidur: Legenda Gunung
Gambar 1. Gunung Tidar (dilihat dari depan terminal Merapi dan Gunung Tidar di Kota Magelang,
Magelang).
Studi mengenai Komunikasi Pendidikan, akan
kami soroti ke dalam satu aspek, yaitu strategi
Semar yang telah selesai menancapkan paku komunikasi.
di tengah-tengahnya Pulau Jawa tersebut kemu-
Legenda yang berkaitan dengan Gunung
dian bertapa, memohon kepada Yang Maha Kuasa
Merapi atau pun Gunung Tidar, isi didalarnnya
agar selalu diberi perlindungan dan dijauhkan dari
sebenamya mengandung unsur pendidikan
mara bahaya, diberi keberkahan dan kernakrnuran,
sehingga pada tahun 1970-an legenda tersebut
terutarna bagi manusia yang menempati seputar
dijadikan cerita rakyat yang disampaikan oleh
Gunung Tidar.
orang tua kepada anak-anaknya di kala anak-anak
Kajian dalam cerita tersebut tidaklah lepas menjelang tidur. Cerita-cerita tersebut, disamping
dari penokohan ataupun tokoh wayang yang di- mengandung unsur pendidikan juga mengandung

34 Komunika VoL 14 No.2 Tahun 2011


1
petuah sebagai kearifan lokal. Maksudnya agar tersebut merupakan unsur pendidikan yang dapat
petuah-petuah tersebut tidak dilanggar. dijadikan sebagai teladan. Kedatangan Semar
Dalam kisah jin jahat yang menghuni pu- ke Himalaya membawa putranya yang bernama
sarnya pulau Jawa tersebut, disebutkan bahwa ia Petrnk. Semar diibaratkan sebagai orang tua
merupakan penguasa wilayah tersebut, sebagai bijaksana yang selalu memberikan petuah yang
penguasa wilayah dan tidak mau kedatangan baik kepada anaknya.
manusia. Bahkan barang siapa yang datang akan Petruk yang telah berhenti di suatu tempat dan
diganggu. Ijin jahat tersebut mempunyai sem- tempat tersebut menjadi Gunung Merapi ternyata
boyan bahwa siapa pun yang datang ke {empat juga menjadikan sebuah legenda, khususnya di
tersebut maka akan mati atau dalam bamsa se- Desa Wukirsari, salah satu desa di lereng Gunung
tempatnya adalah madar. Maksudnya ia tidak mau Merapi. Menurut kepereayaan masyarakat, roh
ada manusia atau siapapun yang mengganggunya. kyai Petruk ditugaskan oleh Eyang Merapi untuk
Semboyan yang diambil jin jahat tersebut, bila menjaga pintu gerbang keraton Merapi di sebelah
dikaitkan dalam peristiwa saat ini, mengandung utara dan menjaga penduduk dari bahaya Merapi,
kearipan lokal dan unsur pendidikan. Bila dikait- baik pada saat-saat genting ataupun kala Merapi
kan dengan masa sekarang, bahwa gunung Tidar akan meletus. Pada saat itulah Eyang Petruk akan
yang dijadikan simbol sebagai Pakuning Pulau muneul dalam mimpi orang-orang yang dianggap
Jawa tersebut merupakan sebuah bukit kecil yang sakti (Triyoga, 1989: 11).
berada di tengah-tengah Kota Magelang. Gunung Bila direnungkan, peljalanan Semar dan Pe-
tersebut dirawat dan dilindungi, di samping agar truk terse but sebenarnya mengandung makna dan
Kota Magelang tampak asri dan sejukjuga sebagai unsur pendidikan dari orang tua kepada anaknya.
daerah penghijauan. Kisah tersebut bermakna bahwa sebagai orang
Kota Magelang merupakan kota yang tidak tua agar selalu berjalan beriringan, mengayomi
pernah kekurangan air. Hal itu disebabkan di anaknya. Kisah cerita tersebut juga mengandung
seputar Gunung Tidar merupakan daerah resa- petuah yang isinya adalah kalau sedang bekelja,
pan air dan bebas banjir. Jadi apabila dikaitkan apapun pekerjaannya harns dijalankan dengan
dengan kondisi sekarang maka meskipun gu- hati-hati, harus ctiJllkirkan secara matang agar
nung tersebut dibuka untuk umum sebagai objek tidak rusak di tengah peljalanan. Unsur pendi.
wisata ziarah, pengunjung diharuskan menjaga dikan yaIlg ada daiath dongeng anak sebelum
kelestarian lingkungan tersebut agar tidak rusak, tidur di antaranya memiliki unsur-unsur dalam
tidak melakukan pembalakan hutan, dan tidak pembentukan dan pembinaan moral dan mental
melakukan perusakan. anak, di antaranya kepatuhan terhadap petuah
Hingga saat ini masih tersisa cerita rakyat orang tua, kejUJuran, kesabaran, tolong-menolong
yang mengisahkan bahwa "Jangan ganggu Gu- dan gotong rOyong, cinta kasih terhadap sesama
nung Tidar dan Semar yang sedang bertapa". sebagai mahkluk Tuhan, kerukunan antarsesama,
Bila terganggu maka Semar akan marah dan akan kesetiakawanan serta Jlembinaan spriritual.
membahayakan rakyat Kota Magelang dan seki- Dalam menyampaikan dong eng sebelum
tarnya. Dongeng itulah yang masih berkembang tidur, penyampai dongeng harns menyampai-
hingga saat ini. Tentu saja dongeng ini masih kannya sebaik mungkin agar mudah dicerna.
terdengar di sebagian warga Kota Magelang. Dengan demikian, maka seorang pendidik atau
Adapun makna dari cerita rakyat yang masih pun orang tua harns berusaha memberikan
tersisa tersebut maksudnya adalah untuk gen- dasar-dasar pembentukan watak dan kepribadian.
erasi penerus hendaknya dapat mencontoh peran Dongeng yang disarnpaikan adalah dongeng atau
Semar Saparakanca yang harus selalu berusaha pun legenda yang mengandung budi pekerti,
dan meminta petunjuk kepada Yang Maha Kuasa sikap kemandirian, dan bertanggung jawab serta
agar selalu diberi perlindungan bagi masyarakat. keteguhan hati.
Masih menurut penuturan beberapa infor- Sementara itu, unsur pendidikan yang ter-
man, sebenarnya peristiwa Dewa penunggu kandung dalam cerita di atas adalah harapan
Himalaya yang mengutus Semar Saparakanca bagi generasi muda agar mencontoh perbuatan-

Dongeng Anak Sebelum '" I 35


perbuatan baik yang dilakukan oleh Semar Keberadaan Semar yang sedang bertapa di
yang mampu membawa perintah Dewa untuk Gunung Tidar tersebut tidak boleh diganggu sarn-
membantu Pulau Jawa agar kokoh dan dapat pai kapan pun. Dari cerita rakyat yang berkem-
dihuni oleh segala makhluk hidup agar dapat bang hingga saat ini dan menurut penuturan salah
hidup nyaman. Adapun unsur pendidikan yang seorang warga Magelang yang berdomisili di kaki
ada di dalamnya adalah mengerjakan hendaknya Gunung Tidar di Desa Magersari Kota Magelang
sesuatu dengan cara sebaik mungkin, berhati-hati, (Sri, 54 tahun) bahwa di Gunung Tidar tersebut
dan tidak ceroboh. Selain itu, agar dapat beketja terdapat 2 buah makam, yaitu Makam Kyai
sarna, gotong royong, tolong-menolong, rnenepati Sepanjang dan Makam Sang Hyang Ismoyo (atau
janji, rnemiliki rasa kasih mengasihi, menjaga yang lebih dikenal sebagai Kyai Semar). Eyang
kerukunan dan selalu menjalin persahabatan, Kyai Sepanjang merupakan murid dari Syekh
rnarnpu menghindari bahaya yang mengancam. Subakir, seorang penyebar agama Islam di Kota
Melalui cerita ini diharapkan perilaku seorang Magelang. Karena pernah melakukan kesalahan
anak dapat menjadi lebih baik. Anak yang baik dan sulit un'tuk disadarkan (layaknya besi bengkok
:
mampu mengendalikan diri, tidak malas dan mau yang sulit diluruskan), Eyang Kyai Sepanjang
beketja keras, mendidik untuk selalu berdisiplin, terkena tulah dari Syekh Subakir sehingga beliau
taat dan patuh kepada perintah dan nasihat orang
tua, supaya anak jangan menuruti kehendak nafsu,
harns bersabar, mendidik anak untuk melindungi
berubah menjadi tombak. Nama Kyai Sepanjang
pun diabadikan oleh pemerintah setempat untuk
nama gedung olah raga "(GOR) Sepanjang" Ge-
I
,
dan menyayangi sesama dan anak yang patuh dung Pertemuan "Kyai Sepanjang", dan nama
kepada orang tua tentu mendapat keberuntungan. desa yaitu "Desa Sepanjang". Makam yang kedua
Mungkinkah dongeng sebelurn tidur men- adalah makam Sang Hyang Ismoyo Jati atau yang
genai Legenda Gunung Merapi dan Gunung biasa disebut sebagai Kyai Semar.
Tidar tersebut hanyalah cerita semata? Mengenai Kyai Semar merupakan Pamomong Tanah
keberadaan gunung yang ada di muka bumi ini Jawa. Mengapa masyarakat sekitar Magelang
sebenarnya disinggung dalam AI-Qur'an yang mengatakan kalau makarn tersebut adalah Sang
isinya bahwa gunung-gunung menggenggam Hyang Ismoyo Jati adalah Semar karena berasal
lempengan-Iempengan kerak bumi yang ber- dari kata Sarnmir yang artinya siap sedia, narnun
beda layaknya pasak. Kerak bumi" terdiri atas ada pula yang meyakini bahwa kata Semar berasal
lempengan-Iempengan yang senantiasa dalam dari bahasa Arab, Ismar. Kata awalan Is kadang
keadaan bergerak. Fungsi pasak dari gunung ini dibaca se, jadi kata ismmar dibaca menjadi semar.
mencegah guncangan dengan cara memancang- Tokoh Semar selalu tampil sebagai pengokoh
kan kerak burni yang memiliki struktur sangat (Paku) terhadap semua kebenaran. Bahkan tokoh
mudah bergerak. Hal itu diperkuat dengan sebuah Semar selalu tampil sebagai penasihat. Atau kata
penelitian ahli geologi yang menyebutkan bahwa Semar berasal dati (samara yang artinya memberi
gunung-gunung muncul sebagai hasil pergerakan buah atau nasehat kepada Petruk, Gareng, dan
dan tumbukan dari lempengan-Iempengan raksasa Bagong.
yang membentuk kerak bumi.
Sementara itu, Petruk berasal dari kata Fatruk
Dalam AI-Qur'an Surat An-Arnbiya (2): 31 yang berarti meninggalkan. Atau kata Fatruk
disebutkan bahwa dan telah kamijadikan di bumi merupakan kata pangkal dari sebuah wejangan
ini gunung-gunung yang kokoh supliya bumi (petuh) tasawuf, "Fat-ruk kulla maa siwalLahi"
itu tidak goncang bersama mereka. "Dalam ayat (tinggalkan semua apapun yang selain Allah"
tersebut dapat diartikan bahwa gunung.gunung (Suraya, 20 10,hlm. B7)
tersebut dapat mencegah goncangan di permu-
Menurut penuturan penulis, munculnya Le-
kaan burni. Sementara Surat An-Naba (78): 6-7
genda Gunung Tidar ini adalah pada masa penye-
juga menyebutkan bahwa bukankah bumi telah
baran agama Islam. Pada masa Kerajaan Matararn.
menjadikan sebagai hamparan dan gunung seb-
Syech Subakir yang menjadi sosok penyebar
agaipasak(Republika, II Januari 2008; him. II).
agama Islam di Magelang tersebut mengaitkan
P!!sak dalam pengertian penulis, dapat diartikan
sosok Gunung Tidar sebagai Pakunya Pu/au Jawa
~ebagai paku.

361 KOlHlmika VoL 14 No.2 Tahun 2011


dengan tokoh Semar sang pamangku Pulau Jawa. banyak waktu luang untuk menceritakan suatu
Sekitar tahun I 980-an, bila dilihat dari kejauhan, peristiwa sebagai dongeng sebelum tidur, ban yak
di puncak Gunung Tidar terlihat bagaikan paku membaca cerita-cerita naskah pujangga, banyak
yang tertancap. Bahkan pada tanggal 17 Agustus, mendengar cerita dari orang tuanya terdahulu,
bendera merah putih berkibar di puncak gunung maupun mendengarkan dongeng rakyat dari ra-
tersebut. dio. Namun, saat ini kesibukan orang tua sangat
Perkembangan berikutnya Gunung Tidar menyita waktu. Dongeng-dongeng lewat radio
merupakan lahan hijau yang dilestarikan. Bahkan sudah jarang terdengar, begitu juga dengan anak
keberadaan gunung tersebut dilindungi karena yang terbebani dengan tugas pelajaran. Akibatnya,
menyatu dengan Akademi Militer (Akmil), yaitu dongeng sebelum tidur mulai luntur.
pusat pendidikan perwira Angkatan Darat. Nama Saat ini dongeng ataupun legenda banyak
Tidar pun oleh pemerintah setempat diabadikan ditemukan di toko-toko buku, namun dongeng-
untuk nama kelurahan (Kelurahan Tidar), nama dongeng tersebut terkadang tidak dibarengi de-
SD (SD Tidar) nama universitas (Univesitas ngan cerita dan orang tua kepada anaknya sebagai
Tidar), nama kesebelasan (Tidar Sakti), nama bentuk komunikasi antara orang tua dan anaknya
Rumah Sakit (RSUD Tidar), dan nama Gedung atau pun antara guru dan muridnya. Buku dongeng
Bioskop (Magelang dan Tidar). banyak dijual di toko-toko buku, namun yang
menyukai buku dongeng masih termasuk sedikit.
Padahal dongeng sangat penting sebagai media
komunikasi dua arab antara orang tua dan anaknya
sebab orang tua merupakan mediator penyampai
pesan. Sisi lain peran orang tua adalah menyam-
paikan pesan yang terkandung sebagai dongeng
tersebut dalam upaya menanamkan nilai-nilai
yang terkandung dalam dongeng yang dimaksud.
(Sumber : penelitian) Manfaat orang tua dalam menyampaikan pesan
Gambar 2 : Rumah sakit dan gedung bioskop melalui dongeng anak sebelurn tidur tersebut di
samping sebagai media komunikasi yang bersifat
pendidikan juga merupakan proses dalam rangka
Dongeng sebelum tidur masa kini
membimbing anak untuk mengenal, memahami,
Dongeng sebelum tidur saat inijarang terdengar. dan mencema nilai-nilai budaya sehingga di-
Perkembangan dongeng sudah me-ngalami perge- harapkan sang anak dapat menyerap nilai-nilai
seran. Dongeng yang berkembang di masyarakat yang terkandung dalam dongeng atau pun legenda
secara turun-temurun sudah jarang terdengar. tersebut. Manfaat lain yang terkandung dalam
Keberadaan dongeng sebagai karya sastra lisan dongeng tersebut adalah anak dapat berfikir kritis
mengalami beberapa perubahan dan perkemban- dalam membangun karakter masa depannya.
gan. Dahulu penyampaian do-ngeng dilakukan
secara lisan, namun sekarang dilakukan secara
KESIMPULAN
tertulis. Pada masa kini buku dongeng atau cerita
legenda dapat diperoleh di toko-toko buku. Na- Legenda mengenai Gunung Merapi dan Gunung
mun, bila masyarakat sudah tidak antusias lagi Tidar di Kota Magelang s'Ullpai saat ini masih ter-
terhadap cerita dongeng atau pun legenda dari dengar di kalangan masyarakat sekitamya. Don-
tulisan tersebut, maka dongeng sebelum tidur geng anak sebelurn tidur bukan hanya do-ngeng
berada di ambang kepunahan. Bahkan generasi semata, namun di dalarnnya mengandung unsur
muda, anak cucu keturunan kita sebagai hanya dikdaktis yang selalu disampaikan orang tua ke-
mengenal gunung-gunung bentukan alam semesta pada anak-anaknya menjelang tidur. Unsur yang
tanpa mengetahui cerita orang tua terdahulu. terkandung di dalamnya adalah berupa harapan
Perubahan tersebut terjadi dikarenakan kepada generasi muda agar dalam mengerjakan
adanya perbedaan. Dulu orang tua mempunyai sesuatu hendaknya dikeIjakan dengan cara sebaik
mungkin, berhati-hati, dan tidak ceroboh. Melalui

Dongeng Anak Sebelum ... I 37


cerita ini diharapkan perilaku seorang anak dapat DAFTAR INFORMAN
rnenjadi lebih baik. Anak yang baik agar dapat
bekerja sarna, gotong-royong, tolong-rnenolong, 1. Surya (37 tahun), Mertoyudan Magelang
rnenepati janji, rnerniliki rasa kasih rnengasihi, 2. Sugiharto (41 tahun) Slernan Yogyakarta
rnenjaga kerukunan dan selalu rnenjalin per- 3. Sri (45) Megersari Magelang
sahabatan. Selain itu, anak diharapkan untuk 4. rnbah Soleh (65 tahun) Magelang
rnarnpu rnenghindari bahaya yang rnengancarn,
5. Santi (31) Deles Klaten
rnarnpu rnengendalikan diri, tidak rnalas dan
6. Suryanto (39) Slernan Yogyakarta
rnau bekerja keras, selalu berdisiplin, taat dan
patuh kepada perintah dan nasihat orang tua, su-
paya jangan rnenuruti kehendak nafsu dan harus
bersabar, rnelindungi sesarna dan rnenyayangi
serta patuh kepada orang tua agar rnendapatkan
keberuntungan.
Perlunya rnernperkenalkan kernbali cerita
rakyat, dongeng atau pun legenda kepada anak-
anak secara turun-ternurun rnaksudnya agar anak-
anak rnengetahui identitas daerahnya. Bagi para
orang tua diharapkan dapat rnenjadikan dongeng
sebagai ternpat berkurnpulnya keluarga serta dapat
rnenjalin kebersarnaan di antara keluarga.

DAFTAR PUSTAKA
BUKU DAN ARTIKEL
Danandjaya, James. 1991. Folklor Indonesia, Ilmu
Gosip, dongeng, dan lain-lain. Jakarta: Pustaka
Utama Grafiti.
Marhaeni. 2009. Ensiklopedi Nasional Indonesia,
Jilid 6 J989. Jakarta: Cipta Abadi Pustaka Fajar.
Kaelola, Akbar. 20 I O. Ilmu Komunikasi Teori dan
Praktek. Jakarta: Universitas Mereu Buana.
Nidia, Suraya. 2010. Mengenal Tokoh Wayang Ma-
habarata. Jakarta: Cakrawala.
Rosmana, Tjetjep. 1994/1995. "Karakter Wayang
dan Syiar Islam". Republika: hIm. B7.
Triyoga, Sasongko Lucas. 1989. "Kajian Unsur
Didaktis Dongeng Anak-anak". Laporan Pene-
litian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Direktorat Jenderal Kebudayan, Balai Kajian
Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung.

38 I Komunika VoL 14 No.1 Tahun 1011


I
J

Anda mungkin juga menyukai