Anda di halaman 1dari 3

Tema : “Hidup Dengan Identitas Baru”

2 Petrus 1: 3-10
Ibu Magdalena Pranata

Kita sering mendengar kisah tentang bagaimana seorang yang menerima Kristus
mengalami perubahan hidup yang indah. Sebagai contoh kisah seorang remaja
yang sangat menyusahkan orang tuanya, kemudian bertobat dan menunjukkan
perubahan hidup yang luar biasa, sehingga menyaksikan perubahan hidup anaknya,
akhirnya orang tuanya memutuskan untuk juga menjadi pengikut Kristus. Juga
kisah seorang suami yang menyengsarakan isteri dan anak-anaknya, namun
setelah dia bertobat dan menerima Kristus, mengalami transformasi hidup baru,
sehingga isteri dan anak-anaknya bersukacita dan diberkati karena suami dan
ayah mereka menghidupi identitas baru sebagai pengikut Kristus.

Bagi kita yang memiliki pengalaman yang sama akan membenarkan kisah indah ini,
namun bagi kita yang bergumul dengan hidup lama dan bagi kita yang hidup
berhadapan dengan mereka yang masih tetap terikat dengan hidup lamanya,
setelah bertahun-tahun menjadi pengikut Kristus, ada sebuah tanda tanya besar,
mengapa ?
Inilah jawabannya berdasarkan firman Tuhan (2 Petrus 1:1-4).

Pertama, tentang Iman yang berharga


Rasul Petrus menegaskan dalam pengalamannya sebagai hamba dan rasul Yesus
Kristus, dia pernah mengalami pergumulan iman yang jatuh bangun. Meski telah
melihat dan mengalami hubungan pribadi dengan Tuhan, dia pernah ragu, kecewa
dan menyangkal Tuhan Yesus. Namun akhirnya setelah dia menerima kuasa Roh
Kudus, dia mengalami perubahan hidup yang nyata. Rasul Petrus mengalami iman
yang berharga, yaitu sebuah relasi yang pasti dengan Tuhan Yesus yang
mengampuni dan memulihkan hidupnya. Kita yang sudah percaya kepada Tuhan
Yesus juga memiliki iman yang sama berharga dengan yang dimiliki oleh rasul
Petrus, karena kita juga menerima kuasa Roh Kudus yang memberikan kepada
kita segala sesuatu yang kita butuhkan sehingga kita dapat mengalami hidup yang
baru, hidup yang saleh, hidup dengan identitas baru.

Kedua, His divine power gives us everything we need for living a godly life.
Jemaat mula-mula sedang mengalami aniaya dan goncangan karena ajaran sesat
melanda, namun rasul Petrus menguatkan mereka dengan menuliskan firman
Tuhan bahwa jemaat sudah menerima kuasa Roh Kudus yang berkuasa
memberikan jemaat kekuatan dan kemampuan untuk menang dan hidup dengan
identitas baru sebagai milik Kristus. Hal yang sama bagi kita jemaat yang
beriman kepada Tuhan Yesus, kita menerima kuasa Roh Kudus, yang memberikan
kuasa dan kemampuan bagi kita untuk hidup saleh, mewujudkan hidup baru
sebagai pengikut Kristus.

Ketiga, melalui pengenalan kita akan Tuhan Yesus Kristus


Bagaimana kita dapat mengalami kuasa Roh Kudus yang memampukan kita untuk
hidup saleh, hidup dengan identitas baru?. Dengan memelihara hubungan
pribadi/relasi kita dengan Tuhan Yesus, semakin mengenal DIA secara pribadi;
yakni melalui persekutuan pribadi dalam doa, perenungan firman Tuhan, hidup
yang jujur dan terbuka di hadapan-Nya, memprioritaskan hidup untuk terus
fokus pada keinginan hanya menyenangkan hati Tuhan Yesus. Ilustrasi :
Hubungan jemaat dengan Kristus, digambarkan sebagai hubungan antara
mempelai perempuan dengan Kristus sebagai mempelai laki-laki (Efesus 5:22-33).
Sebagai mempelai Kristus, kita jemaat-Nya penting untuk senantiasa membangun
relasi kasih yang dengan Kristus sendiri, yang diekspresikan dalam hidup
keseharian kita.

Keempat, menghayati diri kita sebagai mempelai Kristus


Seberapa serius kerinduan hati kita untuk mengasihi Kristus sebagai mempelai
kita? DIA telah sedemikian mengasihi kita dengan mengorbankan diri-Nya,
datang dari Sorga untuk melepaskan kita dari hidup yang berdosa untuk menjadi
mempelai-Nya yang kudus. Apakah kita mau fokus untuk hidup mengasihi DIA?
Atau ada hal-hal lain yang lebih menarik hati kita melebihi keinginan kita untuk
mengenal dan mengasihi DIA? Apakah ada kesenangan pribadi, kebebasan dan
kenikmatan hidup telah menarik kita ‘menjauh’ dari hubungan kita dengan Kristus,
sehingga hidup kita tidak bisa fokus pada mengasihi Kristus?. Kesaksian raja
Salomo yang pernah terjerat pada kesenangan pribadi, kenikmatan hidup
mengingatkan kita bahwa tidak ada kenikmatan hidup yang dapat memberikan
kebahagiaan karena semuanya pasti berakhir dengan sia-sia. Pengkotbah 2: 20-
26). Maukah kita dengan sungguh hati memutuskan untuk mengasihi Tuhan Yesus
sebagai mempelai kita dalam perjalanan hidup kita menuju ke Sorga?

Kelima, sebagai mempelai Kristus kita menerima janji yang berharga dan mulia.
Tuhan sudah menganugerahkan kepada kita kuasa Roh Kudus bagi kita yang
menerima panggilan-Nya yang mulia dan ajaib. Tuhan juga memberikan kepada
kita janji yang berharga, bahwa kita akan dilepaskan dari kuasa dosa dan hawa
nafsu jahat. Tuhan pasti menggenapi semua janji-Nya. Sebagai milik Kristus, kita
dapat menjalani hidup dengan identitas baru, yang memancarkan karakter
Kristus. Semua itu telah dianugerahkan Allah bagi kita, karena itu marilah kita
membuat komitmen untuk hidup semakin mengenal dan mengasihi Dia, dalam
persekutuan pribadi dengan Kristus.
DIA sangat mengasihi kita sebagai mempelai-Nya. Terpujilah kasih dan
anugerah-Nya, sampai selama-lamanya, yang diwujudkan melalui hidup kita yang
rindu semakin mengenal DIA, semakin menyenangkan hati Tuhan,
mempersembahkan hidup sebagai anak-anak-Nya dengan identitas baru.
Amin.

Anda mungkin juga menyukai