Anda di halaman 1dari 4

TATALAKSANA STENOSIS AORTIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

BLU RSUP PROF. 1–3


DR. R. D.
KANDOU
MANADO
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR UTAMA,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. dr. JIMMY PANELEWEN, Sp.B-KBD


Nip : 19640817 199103 1 004
PENGERTIAN Ditemukan obstruksi katup aorta yang menyebabkan aliran darah dari ventrikel kiri
ke aorta terganggu
Mempertahankan curah jantung serta klien dapat mencapai tingkat aktivitas yang
TUJUAN
optimal

 Tersedianya tenaga dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, PPDS


KEBIJAKAN Kardiologi dan Penyakit Dalam, Perawat Terampil cardiovascular atau dengan
spesifikasi Basic Life Support
 Tersedianya sarana dan prasarana
PROSEDUR Perawatan

1. Perawatan
- Stenosis aorta dengan KF I-II : Tidak diperlukan perawatan
- Stenosis aorta dengan KF III : Harus dirawat di ruangan biasa selama 7 hari
- Stenosis aorta dengan KF IV : Harus dirawat di ruangan intensif selama
hemodinamik tidak stabil

2. Masa pemulihan
- Kelola medis : diperlukan pemulihan sekitar 3 hari untuk rehabilitasi/
mobilisasi
- Kelola bedah : diperlukan pemulihan sekitar 4 hari pasca bedah. Rutin
tromboles bila penderita mendapat katup mekanik (mechanical prosthetic).

3. Prognosis: tergantung pada cepat lambatnya penatalaksanaan, penanganan/


pengelolaan
- KF I & II: prognosis baik
- KF III dengan stenosis aorta berat dan fungsi ventrikel kiri yang sangat
menurun, fraksi ejeksi <30%: prognosis buruk
- KF IV dengan stenosis aorta berat disertai payah jantung kongestif
bermakna dan fungsi ventrikel kiri menurun: prognosis buruk.

Pengelolaan Medik

Pemberian obat-obatan untuk mengatasi simtom akibat obstruksi


katup aorta Pemberian obat-obatan untuk mengatasi simtom akibat obstruksi
katup Aorta
Obat-obatan untuk mengatasi gangguan obstruksi katup aorta

a. Penyekat kalsium
Memperbaiki relaksasi pengisian ventrikel kiri akibat hipertrofi ventrikel kiri, yaitu
obat penyekat kalsium yang tidak mempertinggi denyut jantung, misalnya
verapamil.

b. Penyekat beta
Mengurangi hiperkinetik ventrikel kompensatoar dan mencegah penambahan
beban tekanan, misalnya bisoprolol.

c. Nitrat
Bila keluhan angina pektoris menonjol akibat hipertrofi ventrikel kiri atau
stenosis koroner oleh karena proses kalsifikasi ostium koroner, misalnya isosorbid
dinitrat atau isosorbid mononitrat.

d. Digitalis
Hanya diberikan bila terjadi gagal jantung sistolik akibat stenosis aorta kronik dan
stadium lanjut. Gunanya untuk menormalkan kembali kemampuan pompa ventrikel
kiri tetapi tidak dianjurkan pada penderita stenosis aorta dengan hiperkinetik akibat
beban kompensasi beban tekanan ventrikel kiri, misalnya digoksin.

e. Penyekat enzim konversi angiotensin atau penyekat reseptor angiotensin diberi


jika disertai gagal jantung.

f. Penggunaan statin masih kontroversial.


ALGORITMA

 IRD Jantung

 Poliklinik jantung

UNIT TERKAIT  Ruangan Diagnostik Invasiv dan Non Invasif

 CVCU

 Instalasi Rawat Inap


DOKUMEN  Format Informed Consent
TERKAIT  format penjelasan tentang prosedur dan tindakan yang akan dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai