PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Trauma pada saluran perkemihan adalah adanya benturan pada saluran perkemihan ( ginjal,
ureter, vesika urinaria, uretra ).
Saluran kemih (termasuk ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra) dapat mengalami trauma
karena luka tembus (tusuk), trauma tumpul, terapi penyinaran maupun pembedahan. Gejala yang
paling banyak ditemukan adalah terdapatnya darah di urin (hematuria), berkurangnya proses berkemih
dan nyeri. Beberapa trauma dapat menyebabkan nyeri tumpul, pembengkakan, memar, dan jika cukup
berat, dapat menurunkan tekanan darah (syok).
Trauma ginjal merupakan trauma pada sistem urologi yang paling sering terjadi. Kejadian
penyakit ini sekitar 8-10% dengan trauma tumpul atau trauma abdominal. Pada banyak kasus, trauma
ginjal selalu dibarengi dengan trauma organ penting lainnya. Pada trauma ginjal akan menimbulkan
ruptur berupa perubahan organik pada jaringannya. Sekitar 85-90% trauma ginjal terjadi akibat
trauma tumpul yang biasanya diakibatkan oleh kecelakaan lalulintas.
Trauma ureter adalah trauma yang disebabkan oleh intervensi oleh iatrogenik yang dilakukan
oleh dokter antara lain pada operasi endourologi terus ureter (uteroskopi atau uretorenoskopi,
ekstraksi batu dengan dormia atau litotripsi batu uteter) dan operasi di daerah pelvis (diantaranya
adalah operasi ginekologi, bedah digresif atau bedah vaskular), sedangkan cedera ureter akibat ruda
paksa dari luar lebih jarang terjadi, biasanya lebih disebabkan oleh trauma tajam.
Trauma buli-buli atau trauma vesika urinaria merupakan keadaan darurat bedahyang
memerlukan penatalaksanaan segera, bila tidak ditanggulangi dengan segeradapat menimbulkan
komplikasi seperti pedarahaan hebat, peritonitis dan sepsis secaraanatomic buli-buli terletak didalam
rongga pelvis terlindung oleh tulang pelvissehingga jarang mengalami cedera.Cedera kendung kemih
disebabkan oleh trauma tumpul atau penetrasi.Kemungkinan cedera kandung kemih bervariasi
menurut isi kandung kemih ,sehingga bila kandung kemih penuh akan lebih mungkin untuk menjadi
luka daripadasaat kosong.
Trauma uretra adalah trauma yang terjadi sepanjang uretra dan biasanya berhubungan dengan
intervensi pembedahan
3). Etiologi
Mekanisme cedera yang dapat menyebabkan injuri pada ginjal adalah sebagai berikut :
a. Trauma penetrasi benda tajam (misalnya: luka tembak, luka tusuk atau tikam) menyebabkan
trauma pada ginjal sehingga terjadi syok akibat trauma multisistem.
b. Trauma tumpul (misalnya: jatuh, cedera atletik, kecelakaan lalulintas, akibat pukulan)
menyebabkan ginjal malposisi, dan kontak dengan iga (tulang belakang).
c. Cedera iatrogenik (misalnya: prosedur endourologi, ESWL, biopsiginjal, prosedur perkutaneus
pada ginjal)
d. Intraoperatif (misalnya diagnostik peritoneal lavage).
e. Lainnya (misalnya: penolakan transplantassi ginjal, melahirkan dapat menyebabkan laserasi
spontan ginjal).
f. Trauma renal berupa trauma minor seperti contusio, laserasi minor parenkim ginjal ; trauma
mayor seperti laserasi mayor (kerusakan pada sistem kaliks) dan fragmen parenkim ginjal,
ruptur kapsul ginjal akibat hamatom ; kritis seperti multipel, laserasi berat, dan cedera pedikel
ginjal (cedera pada pembuluh darah ginjal )
Nyeri
Intervensi bedah
Pemenuhaninformasi
praoperasi
Respon pascabedah
Respons psikologis Luka pascabedah Intake nutrisi tidak adekuat Penurunan fisiologis ginjal
3). Etiologi
Penyebab trauma ureter adalah :
a. Rudapaksa tajam atau tumpul
b. Iatrogenik
c. Tindakan endoscopik
Kausa lain :
1. Eksternal trauma :
- Penetrasi (Luka tusuk, tembak)
- Op. Rongga pelvis (terligasi/ terpotong)
2. Internal trauma :
– Ureteral catheterization
– Intra ureteral manipulation
– Endourologi
3. Vesika Urinaria
1). Definisi
Trauma buli-buli atau trauma vesika urinaria merupakan keadaan darurat bedahyang
memerlukan penatalaksanaan segera, bila tidak ditanggulangi dengan segeradapat menimbulkan
komplikasi seperti pedarahaan hebat, peritonitis dan sepsis secaraanatomic buli-buli terletak
didalam rongga pelvis terlindung oleh tulang pelvissehingga jarang mengalami cedera.Cedera
kendung kemih disebabkan oleh trauma tumpul atau penetrasi.Kemungkinan cedera kandung
kemih bervariasi menurut isi kandung kemih ,sehingga bila kandung kemih penuh akan lebih
mungkin untuk menjadi luka daripadasaat kosong.
2). Klasifikasi
- Kontusio buli
- Ruptur Intra Peritoneal
- Ruptur Ekstra peritoneal
6). Patofisiologi
Trauma tumpul vesika urinaria dakibatkan karena fraktur pelvis. Robeknya vesika urinaria
karena fraktur pelvis bisa juga akibat fragmen tulang pelvis merobek dindingnya. Dalam keadaan
penuh terisi urine, kadung kemih mudah robek sekali jika mendapatkan tekanan dari luar berupa
benturan pada perut sebelah bawah. Vesika urinaria akan robek pada bagian fundus dan
menyebabkan ekstravasasi urine ke rongga intraperitoneum.
7). Penatalaksanaan Medis
1. Atasi syok dan perdarahan.
2. Istirahat baring sampai hematuri hilang.
3. Bila ditemukan fraktur tulang punggung disertai ruftur vesica urinaria intra peritoneal
dilakukan operasi sectio alta yang dilanjutkan dengan laparatomi.
8). Komplikasi
4. Trauma Uretra
1) Definisi
Trauma uretra adalah trauma yang terjadi sepanjang uretra dan biasanya berhubungan dengan
intervensi pembedahan
2). Klasifikasi
1. Trauma uretra anterior
Uretra anterior adalah bagian distal dari diafragma urogenitalia. Straddle injury dapat
menyebabkan laserasi atau contusion dari uretra. Instrumentasi atau iatrogenik dapat
Gambar 1 Gambar 2
Trauma Tumpul Pada Ginjal Kiri CT Scan Pada Trauma Ginjal
Gambar 3
CT Scan Dengan Laserasi Pada Ginjal
5. Kolaborasi dengan
dokter jika ada
keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil
2. Untuk membantu
2. Berikan perawatan mendukung pemulihan
yang tepat untuk
kondisi berkemih
3. Agar tidak terjadi
3. Instrruksikan cara- konstipasi pada pasien
cara untuk
menghindari
konstipasi. 4. Untuk meredakan
nyeri dan menurunkan
4. Kolaborasi dengan ketegangan akibat
tim medis lain dalam ansietas
2.2.5 Evaluasi
Hasil yang diharapkan setelah mendapatkan intervensi adalah sebagai berikut :
1. Penurunan skala nyeri
2. Asupan nutrisi terpenuhi
3. Eliminasi urine cukup atau normal
3.2 Saran
Trauma pada system perkemihan sangat fatal akibatnya bagi kesehatan tubuh. Hal ini tidak bisa
ditindaklanjuti sembarangan. Diperlukan penanganan khusus dan serius agar tidak terjadi komplikasi
yang lebih parah lagi. Bahkan sampai penanganannya memerlukan pembedahan. Untuk itu agar tidak
terjadi trauma system perkemihan dapat tertangani dengan baik maka sebaiknya kita mempercayakan
kepada tim medis yang sudah berpengalaman dan mengerti mengenai penanganan masalah trauma
system perkemihan tersebut.