MEDAN
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Trauma saluran kemih sering tak terdiagnosa atau terlambat
terdiagnosa karena perhatian penolong sering tersita oleh jejas-jejas ada di
tubuh dan anggota gerak saja, kelambatan ini dapat menimbulkan
komplikasi yang berat seperti perdarahan hebat dan peritonitis, oleh karena
itu pada setiap kecelakaan trauma saluran kemih harus dicurigai sampai
dibuktikan tidak ada.
Trauma saluran kemih sering tidak hanya mengenai satu organ saja,
sehingga sebaiknya seluruh sistem saluran kemih selalu ditangani sebagai
satu kesatuan. Juga harus diingat bahwa keadaan umum dan tanda-tanda
vital harus selalu diperbaiki/dipertahankan, sebelum melangkah ke
pengobatan yang lebih spesifik.
Trauma sistem perkemihan bisa terjadi karena trauma tumpul dan
trauma tajam. Trauma tumpul sistem perkemihan lebih besar tingkat
kejadiannya 80 – 90% dibandingkan dengan trauma tajam yang mencapai
10 – 20%. Biasanya cedera saluran kemih disertai dengan trauma pada
struktur organ lain, kecuali cedera atrogenik yang umumnya merupakan
cedera tunggal.
Melihat akibat yang ditimbulkan dari trauma urinaria, maka kami dari
kelompok akan menjelaskan makalah laporan pendahuluan dan konsep
asuhan keperawatan gawat darurat pada sistem perkemihan sebagai
penunjang kegiatan perkuliahan.
Limbah metabolik harus disaring dari darah oleh ginjal dan dibuang
melalui saluran kemih, karena itu setiap cedera yang mempengaruhi proses
tersebut bisa berakibat fatal. Mencegah kerusakan menetap pada saluran
kemih dan mencegah kematian tergantung kepada diagnosis dan pengobatan
yang tepat.
Diagnosa banding:
Fraktur vertebra / iga dan hematom retroperineal.
Trauma traktus urogenitalis lain.
Penatalaksanaan:
Konservatif
1. Istirahat total.
2. Transfusi.
3. Obat-obat konservatif.
Operatif
1. Operasi untuk penjahitan suatu laserasi bila fungsi ginjal masih
baik.
2. Nefrotomi.
Komplikasi
Awal : Infeksi, perdarahan.
Lanjut : Stenosis CuptureC dari arteri ginjal, hipertensi, hidronefrosis.
Definisi
Sebagian besar trauma ureter (saluran dari ginjal yang menuju ke
kandung kemih) terjadi selama pembedahan organ panggul atau perut,
seperti histerektomi, reseksi kolon atau uteroskopi. Seringkali terjadi
kebocoran air kemih dari luka yang terbentuk atau berkurangnya produksi
air kemih. Trauma ureter jarang sekali terjadi karena struktunya fleksibel
dan terlindung oleh tulang dan otot.
Etiologi
Operasi daerah punggung dan abdomen, dimana ureter terpotong.
Tindakan kateterisasi : ujung kateter menembus dinding ureter.
Pemasukan zat alkali terlalu kuat.
Manifestasi Klinis
Anuria / oliguria berat setelah pembedahan didaerah pelvis dan
abdomen.
Nyeri daerah panggul.
Ekstravasase urine.
Drainase urine melalui luka operasi.
Ileus terus menerus.
Diagnosa banding
Vesikovagina dan uretrovaginal.
Kausa CuptureC dan anuria pre renal.
Patofisiologi
Karena fungsi ureter sebagai saluran pengaliran urine dari ginjal ke
vesika urinaria. Apabila terjadi trauma pada ureter, maka akan terjadi
gangguan aliran atau terjadinya ekstravasase urine dan manifestasi klinis
yang dihubungkan gangguan tersebut.
Komplikasi
Fistula ureter.
Infeksi retroperitoneal.
Pyelonefritis.
Obstruksi ureter karena stenosis.
Penatalaksanaan
Terapi terbaik adalah pencegahan dimana perlunya pemasangan kateter
sebelum dilakukan operasi pada daerah ginjal dan abdomen untuk
identifikasi.
Diusahakan untuk mempertahankan aliran urine dengan cara :
1. Uretro Neosistomi bila ureter masih cukup panjang, Ureter dapat
ditanamkan ke buli-buli.
2. Uretro cutanostomi yaitu muara ureter dipindahkan ke kulit.
3. Uretro ileo sistostomi bila ureter pendek diganti dengan Ileal Lopp.
Terapi konservatif berupa analgetik dan CuptureCCC.
Patofiisiologi
Bila buli-buli yang penuh dengan urine mengalami trauma, maka
akan terjadi peningkatan tekanan intravesikel dapat menyebabkan
contosio buli-buli / buli-buli pecah. Keadaan ini dapat menyebabkan C
rupture intraperitoneal.
WOC
Kandung Kemih
Trauma Bladder
Inkontinensia
Tekanan Anemia
Kateterisasi Kandung Kemih
Dx. Gangguan
Eliminasi Urin Syok
Dx. Resiko Nyeri Tekan
Infeksi Supra Pubis
Cemas
Refluk Urine
ke Ginjal Dx. Gangguan
Rasa Nyaman
Nyeri Dx. Gangguan
Perfusi Jaringan
Kelainan
pada Ginjal
Dx. Gangguan
Mobilitas Fisik
Gangguan
Keseimbangan
Asam Basa
Diagnosa banding
Ruptur uretra atau ginjal.
Komplikasi
Urosepsis.
Klien lemah akibat anemia.
Penatalaksanaan
Atasi syok dan perdarahan.
Istirahat baring sampai CuptureCC hilang.
Bila ditemukan fraktur tulang punggung disertai ruftur vesica urinaria
intra peritoneal dilakukan operasi Cupture alta yang dilanjutkan
dengan laparatomi.
Etiologi
Umumnya disebabkan trauma langsung didaerah rupture dan pelvis.
Manifestasi Klinis
Perdarahan dari uretra.
Hematom perineal, mungkin disebabkan trauma bulbus cavernosus.
Retensio urine akibat spasme M. Spinkter uretra eksternum.
Bila buli-buli penuh terjadi ekstravasase sehingga terjadi nyeri berat
dan keadaan umum memburuk.
Klasifikasi
Trauma Grade I ( ringan )
Yang mengalami kerusakan adalah dinding uretra, adanya perdarahan
per uretra ( darah langsung keluar dari uretra.
Trauma Grade II ( sedang )
Yang mengalami kerusakan adalah dinding uretra, bulbus cavernosus
dan kemungkinan ada hematom tetapi tidak progresif.
Trauma Grade III ( berat ).
Pada tingkat ini uretra mengalami rupture, bulbus cavernosus hancur
dan vesika buck robek darah mengalir keluar, menjalar kebawah kulit,
perdarahan mula-mula pada daerah peritoneum terus ke scrotum
selanjutnya ke daerah unguinal suprapubik.
Pemeriksaan Diagnostic
Rectal Toucher
Bila Cupture terjadi di pars membranosa, maka prostat tidak akan
teraba, sebaliknya akan teraba rupture berupa masa lunak dan kenyal.
Uretrogram
Untuk mengetahui lokasi rupture.
Komplikasi
Penyembuhan luka dapat menyebabkan rupture ureter.
Penatalaksanaan
Konservatif berupa pemasangan DC beberapa hari disertai pemberian
antibiotika.
Jika kateter gagal dipasang, lakukan pembedahan ( operasi
perineostomi ) untuk mengeluarkan bekuan darah, kemudian dipasang
DC.
Kontrol uretra dengan menggunakan Bougie untuk mengetahui ada
tidaknya striktura.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN.
1. Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) s/d Kerusakan jaringan ( trauma ) pada daerah
bladder, ditandai dengan :
Klien mengeluh nyeri pada daerah abdomen bawah yang terkena.
Adanya nyeri tekan pada daerah bladder yang terkena.
Ekspresi wajah meringis / tegang.
Intervensi :
1. Kaji skala nyeri, catat lokasi, lama, intensitas dan karakteristiknya.
Rasional : Perubahan dalam lokasi atau intensitas tidak umum tetapi dapat
menunjukkan adanya komplikasi.
2. Atur posisi sesuai indikasi, misalnya semi fowler.
Rasional : Mmemudahkan drainase cairan / luka karena gravitasi dan
membantu meminimalkan nyeri karena gerakan.
3. Berikan tindakan kenyamanan, misalnya nafas dalam, tekhnik relaksasi /
visualisasi.
Rasional : Meningkatkan kemampuan koping dengan memfokuskan
perhatian pasien.
4. Kolaborasi untuk pemberian analgesik.
Rasional : Menurunkan laju metabolisme yang membantu menghilangkan
nyeri dan penyembuhan.
penatalaksanaan Ajarkan
yang tepat untuk keluarga cara
infeksi mencegah
infeksi
Ganti kateter
sesuai aturan
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Trauma pada system perkemihan adalah kejadian dimana saluran
kemih mengalami gangguan bukan karena pengaruh dari dalam tubuh tetapi
adanya gangguan dari luar. Saluran kemih (termasuk ginjal, ureter, kandung
kemih dan uretra) dapat mengalami trauma karena luka tembus (tusuk),
trauma tumpul, terapi penyinaran maupun pembedahan. Gejala yang paling
banyak ditemukan adalah terdapatnya darah di urin (hematuria),
berkurangnya proses berkemih dan nyeri. Beberapa trauma dapat
menyebabkan nyeri tumpul, pembengkakan, memar, dan jika cukup berat,
dapat menurunkan tekanan darah (syok).
5.2 SARAN
a. Saran kepada pendidikan: Diharapkan kepada pendidik supaya
memperlengkapi perpustakaan terutama buku buku yang membahas
tentang penyakit system perkemihan agar mempermudah proses belajar
dan mengajar.
b. Saran kepada mahasiswa: Diharapkan kepada mahasiswa untuk bisa
memahami isi makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.scribd.com/doc/81798526/Askep-Trauma-Ginjal
http://www.slideshare.net/nufrz/dradam-trauma-urologi-dan-pelvis-as
http://caramengecilkanpaha.com/tips-menurunkan-kolesterol/
http://www.susukolostrum.com/data-penyakit/penyakit-ginjal-dan-saluran-
kemih/trauma-saluran-kemih.html
http://www.scribd.com/doc/40369056/Asuhan-Kekperawatan-Klien-
Dengban-Trauma-Sistem-Perkemihan