Trauma ginjal
Trauma ginjal adalah trauma saluran kemih yang paling sering. Trauma ginjal dapat
mengakibatkan cedera pada parenkim atau pembuluh darah ginjal yang menyebabkan
perdarahan atau cedera pada sistem urinaria.
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium (Hitung darah lengkap, panel koagulasi, laktat, amati hematuria),
Pencitraan (CT scan kontras)
Tatalaksana
- Non operatif
Ditujukan kepada pasien dengan hemodinamik yang stabil berupa perawatan
suportif di ICU, pemeriksaan klinis serial, hematokrit serial (setiap 6 - 8jam),
transfusi darah, angioembolisasi.
- Embolisasi angiografi
Angiografi selektif dengan angioembolisasi terbukti mengurangi risiko kehilangan
ginjal dan menjaga fungsi ginjal.
- Operasi
Ditujukan kepada pasien dengan hemodinamik tidak stabil. Tujuan utama
intervensi bedah adalah mengontrol perdarahan dan menyelamatkan ginjal jika
memungkinkan.
Komplikasi
Hematuria, demam, cedera ginjal akut dan urinoma, abses perinephric, infeksi saluran
kemih.
2. Trauma ureter
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan lab (pemeriksaan kreatinin spot), pencitraan (pyelogram retrograde, CT
abdomen dengan kontras)
Tatalaksana
- Pencegahan
Kateter ureter profilaksis dapat ditempatkan sebelum operasi, seperti pada operasi
ginekologi, rectosigmoid, operasi aortoiliac.
- Bedah
Uretreroureterostomi (UU) adalah anastomosis primer dari ureter yang terluka.
Reimplementasi ureter melibatkan reimplanting ureter langsung ke kandung
kemih dan berguna untuk cedera ureter panggul.
Komplikasi
Pembentukan urinoma, infeksi, abses, hilangnya fungsi ginjal, bahkan kehilangan
ginjal
3. Trauma buli
Trauma buli dibagi menjadi ekstraperitoneal, intraperitoneal, atau gabungan. Sering
disebabkan karena kecelakaan kenderaan bermotor, kasus yang berhubungan dengan
pekerjaan, kejahatan, atau iatrogenik.
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium (hitung darah lengkap, panel metabolik, panel koagulasi, dan
urinalisis), CT scan atau X-ray konvensional.
Tatalaksana
Ruptur buli diperbaiki dengan pembedahan sementara dan drainase kateter.
Komplikasi
Inkontinensia urin, perdarahan, fistula, infeksi saluran kemih, dan lainnya.
4. Trauma uretra
Cedera uretra diklasifikasikan sebagai cedera anterior atau posterior dengan etiologi
yaitu trauma kecelakaan kendaraan bermotor, trauma tumpul atau penetrasi, fraktur
panggul, iatrogenik.
Pemeriksaan penunjang
Retrograde uretritis (RUG) merupakan gold standar. Selain itu bida dilakukan CT
scan dan X-ray
Tatalaksana
Identifikasi cedera dan rujuk kepada spesialis, kemudian akan dilakukan intervensi
bedah.
Komplikasi
Strikur, abses, stenosis, inkontinesia urin, pembentukan fistulam disfungsi ereksi.
Referensi:
1. Singh S, Sookraj K. Kidney Trauma. [Updated 2022 Apr 30]. In: StatPearls [Internet].
Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-
2. Leslie SW, Nelson Q, Baker J. Urethral Injury. [Updated 2022 Apr 30]. In: StatPearls
[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-.