Anda di halaman 1dari 38

PUBERTAS

4 JPL @60 menit


TUJUAN Guru mampu memahami, menyampaikan dan
membantu peserta didik dalam menerapkan
PEMBELAJARAN konsep konsep positif yang berkaitan dengan
pubertas.

INDIKATOR Memahami dan menjelaskan pengertian pubertas


dan berbagai perubahan yang menyertainya.
PENCAPAIAN Menjelaskan hal – hal yang harus diperhatikan
pada masa pubertas.
KOMPETENSI Menganalisis cara mengelola dorongan seksual
yang sehat pada usia remaja.
Materi Pembelajaran

Perubahan Fisik, Menstruasi dan Citra Diri Pengelolaan


Psikis, dan Sosial Mimpi Basah Dorongan
Seksual
Komitmen Belajar Bersama

Apa yang perlu kita sepakati agar sesi ini berjalan baik,
nyaman & menyenangkan bagi semua yang terlibat?
Kehadiran :
Ijin :
HP :
Penjaga waktu :
Petugas Ice breaking :
Ketua Kelas:
Lainnya :
Tata Tertib

Sopan. Peserta, panitia dan


Menerima informasi dengan narasumber bersama-sama
pikiran terbuka. berperan aktif untuk
Berpartisipasi aktif. memastikan fokus diskusi
Saling mengingatkan. pada materi kesehatan
Tidak emosional. reproduksi, dan menghindari
Menghargai perbedaan lelucon-lelucon terkait topik
pendapat. kesehatan reproduksi yang
Tidak menganggap topik tidak perlu / melecehkan.
kesehatan reproduksi
sebagai sebuah lelucon.
10 menit

BERBAGI PENGALAMAN

1. Peserta diskusi dengan teman di sebelahnya


Diskusikan selama maksimum 5 menit tentang
5 hal yang paling sering dilakukan ketika
memasuki masa puber (saat remaja).

2. Tuliskan di satu kertas HVS.

3. Bacakan secara bergantian.


Topik 1

PERUBAHAN FISIK
Diskusi Ciri-Ciri Pubertas
Peserta dibagi menjadi 4 kelompok:
Kelompok 1 & 2 = diskusi tentang remaja perempuan
Kelompok 3 & 4 = diskusi tentang remaja laki-laki

Perwakilan kelompok mengambil plano, spidol dan crayon/ pensil warna.

Tugas kelompok:
Mengidentifikasi ciri-ciri fisik masa puber sesuai pembagian
kelompoknya.
Hasil diskusi ditulis dalam bentuk gambar.
Presentasi kelompok maks 5 menit.

30 menit
Perubahan Fisik
Laki-laki Perempuan
Otot menguat Tumbuh payudara
Tumbuh jakun Puting payudara menonjol
Tumbuh rambut halus keluar
di ketiak, muka, organ penis Tumbuh rambut halus
Kulit berminyak di ketiak dan organ vagina
Penis dan buah zakar Bentuk tubuh mulai berlekuk
membesar
30 menit

Diskusi Kelompok Lanjutan

Dalam kelompok yang sama :


Kelompok 1 & 2 : diskusikan tentang proses
terjadinya menstruasi.
Kelompok 3 & 4 : diskusikan tentang proses
terjadinya mimpi basah.
Hasil diskusi ditulis dalam bentuk skema proses
Presentasi kelompok maksimal 5 menit per
kelompok.
10 menit

Tanda Matangnya Organ Reproduksi


Menstruasi Pada Perempuan Mimpi Basah Pada Laki-Laki

Pengaruh hormon:
- Estrogen dan progesteron pada perempuan
- Testosteron pada laki-laki
Organ Reproduksi Perempuan
(Tampak Samping)

Tuba Fallopi Ovarium

Uterus

Cerviks

Uretra
Vagina
Organ Reproduksi Perempuan
(Tampak Depan)
Tuba Fallopi

Fimbriae
Ovarium
Uterus

Cerviks

Vagina
Proses Menstruasi

Penebalan dinding rahim Pelepasan sel telur Bila tidak dibuahi, sel telur
akan mati dan penebalan
dinding rahim akan meluruh
Organ Reproduksi Laki-laki

Kantung kemih Van Defenrens

Kelenjar prostat

Penis

Testis
Uretra
Skrotum
Proses Mimpi Basah
Kelenjar pituitari merangsang testoteron yang ada di dalam testis untuk
mulai berproduksi menghasilkan sperma.
Proses
Mimpi
Basah
Testis kemudian penuh
oleh sperma yang
diproduksi melebihi
kapasitas
Proses
Mimpi
Basah
Timbunan sperma yang
memenuhi testis dikeluarkan
dari tubuh. Sperma akan
dialirkan dari testis ke prostat
melalui saluran ves deferens
yang nanti akan dikeluarkan
melalui penis bersama-sama
dengan air mani.
Topik 2

PERUBAHAN PSIKIS DAN SOSIAL


30 menit

Diskusi Kelompok
Dengan pembagian kelompok sama seperti diskusi
sebelumnya.
Tugas kelompok mendiskusikan perubahan mental /
psikologis / emosional yang terjadi pada pada PDDI
remaja (laki-laki dan perempuan).
Hasil diskusi dituliskan dalam bentuk gambar.
Presentasi kelompok maksimal 5 menit per kelompok.
Perubahan Mental/ Psikologis/ Emosional

Mulai tertarik dengan lawan jenis


Lebih senang berkumpul di luar
rumah dengan kelompok/ sebayanya
Ingin menonjolkan diri/ diperhatikan
Suka mencoba-coba
Memiliki kecenderungan tergantung
dengan kelompoknya
30 menit

Ekspresi Emosi
Peserta masih dalam kelompok yang sama.
Tugas kelompok :
Mengidentifikasi bagaimana PDDI remaja mengekspresikan emosi
positif & negatif (10 menit).
Setelah semua kelompok selesai dengan tugasnya, selanjutnya
(10 menit):
Mengidentifikasi bagaimana respon guru terhadap ekspresi emosi
yang diungkapkan oleh PDDI remaja.
Presentasi disampaikan maks 5 menit per kelompok.
Mengenali Emosi

Emosi adalah dorongan untuk


bertindak atau bereaksi terhadap
rangsangan dari luar maupun dari
dalam yang berakibat pada
perubahan fisik dan psikologis.
Misalnya, karena takut tidak
punya teman, maka remaja akan
mengikuti saja ajakan temannya
untuk merokok. Padahal jika yang
ditakutkan ialah tidak punya
teman, remaja bisa lebih banyak
mengikuti ekskul di sekolah agar
temannya bertambah.
Berbagai Jenis Emosi (+) & (-)
Amarah – beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati.

Kesedihan – pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihani diri


sendiri, putus asa.

Takut – cemas, gugup, khawatir, waswas, perasaan takut, waspada, tidak tenang, ngeri.

Kenikmatan – Bahagia, gembira, riang, puas, senang, terhibur, bangga.

Cinta – penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, hormat, dan
kemesraan.

Terkejut – terkesiap, kaget, tidak menduga, tidak siap.

Jengkel – hina, jijik, muak, mual, tidak suka.

Malu – kecil hati, kesal.


Belajar Mengenali Emosi
Lembar mengenal Emosi Diri

Saya akan merasa 1.


marah ketika... 2.

Saya akan merasa 1.


takut ketika... 2.

Saya akan merasa 1.


malu ketika... 2.

Saya akan merasa 1.


bahagia ketika... 2.

Saya akan merasa 1.


sedih ketika... 2.
Tips Untuk Mengelola Emosi

Mencoba memetakan emosi yang dirasakan melalui Lembar Emosi Diri di halaman
sebelumnya.
Ketika mulai merasakan perubahan emosi, rasakan itu. Coba perhatikan pada waktu
kita mulai merasa tegang, berbisiklah dalam hati: “Saya tahu sekarang saya mulai
merasa ….(emosi yang dirasakan).
Lalu bisikkan dalam hati, “Saya tidak boleh larut dalam emosi ini. Saya bisa
mengendalikannya!”.
Lalu, aturlah nafas dengan baik dan berilah kesempatan kepada akal sehat untuk
melihat gejolak yang terjadi dalam diri.
Dan jangan lupa, perhatikan lingkungan sekitar. Tekankan prinsip ini “Jangan sampai
emosi mengganggu kenyamanan dan keamanan orang lain”.
Topik 3

CITRA DIRI
Bermain “Yang Aku Suka dari Diriku Sendiri…”

Tiap peserta mengambil kertas HVS dan spidol.


Jiplak tangan dan jari-jari ke kertas.
Setelah selesai menggambar tangan, tuliskan di masing-masing jarinya:
Kelingking : Sifat atau hal yang di suka dari tokoh idola, yang sama
dengan sifat/kesukaanku.
Jari manis : nama tokoh idola.
Jari tengah : Hal yang aku suka ketika berhubungan dengan orang lain.
Telunjuk : hal yang perlu ditingkatkan dari diri.
Jempol : kelebihan diri.

10 menit
CITRA DIRI

Seseorang yang memiliki citra diri atau self esteem yang baik dapat :
Menghargai diri sendiri,
Melihat dirinya sebagai seorang yang berharga,
Melihat dirinya sederajat atau sama dengan orang lain

Menumbuhkan citra diri yang positif adalah sebuah proses internal.


Seseorang dengan citra diri yang sehat dan positif merasa nyaman dengan diri
sendiri baik dalam hal penampilan maupun perasaan serta yakin dengan
kemampuan dan pemikiran-pemikiran yang dimiliki.
Remaja dengan citra diri yang sehat dan positif memiliki potensi untuk membangun
relasi sosial yang baik serta prestasi untuk berbagai bidang kehidupan.
Cara Meningkatkan
Kepercayaan Diri
Mulai dari hal kecil dan
lakukan satu per satu.
Katakan “tidak” pada keraguan
yang muncul dalam diri.
Ambil “jeda”.
Tentukan standar yang sesuai.
Membandingkan diri dengan
orang lain.
Berada diantara orang atau
lingkungan yang selalu mendukung.
Topik 4

PENGELOLAAN DORONGAN SEKSUAL


20 menit

Boleh atau Tidak Boleh


Peserta dibagi menjadi 4 kelompok.
Fasilitator membagi bagian depan kelas menjadi 3 area :
Boleh, Ragu-ragu dan Tidak Boleh.
Tugas kelompok:
Mendiskusikan pernyataan yang akan dibacakan oleh
fasilitator
Menentukan pilihan boleh, ragu-ragu, atau tidak boleh
atas pernyataan yang dibacakan
Salah satu anggota kelompok akan berdiri di salah satu
area sebagai perwakilan suara kelompok
Tiap perwakilan kelompok akan menyampaikan alasan
atas pilihannya masing-masing.
Apakah Boleh / Ragu-
Ragu / Tidak Boleh?
1. Memberi hadiah kepada teman yang disukai
2. Memainkan alat kelamin di kelas
3. Menggandeng tangan teman
4. Menyatakan rasa sayang kepada teman yang disukai
Dorongan Seksual

Dorongan seksual merupakan


proses dalam pikiran.
Dorongan seksual dapat
dikendalikan dengan mengetahui
pada kondisi dan situasi seperti
apa biasanya dorongan seksual
tersebut muncul.
Pengendalian dengan cara
konsentrasi dapat dilakukan
tanpa harus melakukan berbagai
cara.
Cara Mengelola Dorongan Seksual
Mencari informasi yang benar mengenai seksualitas, sehingga mampu
melihat resiko dari perilaku seksual yang akan dilakukan dan tidak
terpengaruh oleh mitos-mitos seputar seksual.
Mengurangi konsumsi informasi yang salah mengenai seksualitas dari
majalah, blue film, stensilan, dan sebagainya.
Mengembangkan sikap asertif, terutama untuk menolak ajakan dari pacar
atau menolak pengaruh teman sebaya.
Mengenali diri sendiri (bagian sensitif tubuh, kapan dan dimana biasanya
dorongan seksual muncul, dsb).
Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan pengambilan keputusan.
Fokus pada belajar.
Mengisi waktu luang sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan seperti
olahraga, kesenian, berorganisasi.
Memilih teman yang membawa pengaruh positif.
Fokus pada tujuan masa depan.
Dorongan Seksual
Seperti anak lainnya yang mengalami pubertas, anak berkebutuhan
khusus juga mengalami dorongan seksual. Namun, anak berkebutuhan
khusus tidak mengerti apa yang dirasakan.
Ketika anak sudah memahami identitas jenis kelaminnya, orang tua dan
pendidik dapat menyampaikan pemahaman tentang larangan
bercampurnya laki-laki dengan perempuan secara bebas dan terbuka atau
menyampaikan larangan berdua-duaan antara laki-laki dengan perempuan
disuatu tempat tanpa ada orang lain disekelilingnya.
Dalam tidur dan bercengkerama dalam keluarga, etika bercengkerama
tersebut disampaikan dengan melarang dan mengarahkan anak untuk
tidak menyentuh bagian-bagian vital seperti kelamin, payudara, pinggul,
dan sebagainya saat bermain. Begitu pula ketika tidur, biasakan anak
selalu menutup auratnya dengan sopan.
5 menit

Refleksi & Penutup


Apa pesan kunci/utama yang Bapak/Ibu pelajari
setelah mengikuti sesi ini?

Apa rencana yang ingin Bapak/Ibu lakukan setelah


mengikuti sesi ini? Silahkan menuliskan rencana-rencana
tersebut di kertas HVS/buku.
PENUTUP
Terima kasih untuk partisipasi aktif dan kerjasama semua.

Anda mungkin juga menyukai