SKRIPSI
NIM. 185030900111020
TANPA DOA”
--RIDWAN KAMIL
i
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Kota Blitar)
NIM : 185030900111020
Komisi Pembimbing
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Hari : Rabu
Dan dinyatakan
LULUS
Penguji
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Blitar)” tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh pihak lain untuk
mendapatkan karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang
lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebut dalam sumber
jiplakan, saya bersedia ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh
iv
RINGKASAN
v
SUMMARY
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT karena telah melimpahkan
tugas akhir skripsi dengan judul “Kesiapan Sekolah Dalam Menghadapi Asessmen
Kompetensi Minimum (AKM) (Studi Pada SMA Negeri 2 Kota Blitar)”. Skripsi
ini, peneliti buat sebagai salah satu persyaratan untuk menempuh ujian sarjana pada
sadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya
dukungan dari berbaga pihak. Maka dari itu, peneliti menyampakan ucapan terima
1. Bapak Drs. Andy Fefta Wijaya, MDA., Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu
2. Bapak Dr. Fadillah Amin, M.AP., Ph.D selaku Ketua Jurusan Ilmu
Malang.
3. Bapak Dr. Hermawan, S.IP., M.Si selaku Ketua Program Studi Administrasi
4. Bapak Dr. Ainul Hayat S.Pd., MSi selaku ketua komisi pembimbing skripsi
skripsi ini.
vii
memberikan arahan dan masukan kepada peneliti dalam proses penyusunan
skripsi ini.
7. Bapak Murdiono, S.Pd., M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 2 Kota
penyusunan skripsi.
8. Bapak Ibnu selaku wakil kepala sekolah SMA Negeri 2 Kota Blitar yang
9. Ibu Widi selaku Waka Kurikulum SMA Negeri 2 Kota Blitar yang
10. Bapak Basuki selaku Waka Sarana dan Prasarana SMA Negeri 2 Kota Blitar
11. Ibu Cici, Ibu Eci, Ibu Anis selaku guru pengajar di SMA Negeri 2 Kota
viii
12. Sekar dan teman-temannya selaku peserta didik di SMA Negeri 2 Kota
13. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan moril maupun materil
14. Kepada keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, motivasi
15. Luluk Laksmana Dipa pasangan yang selalu mendukung dan selalu
16. Kepada seluruh pihak yang telah membantu proses penyusunan skripsi yang
penulis.
Penyusunan tugas akhir atau skripsi ini telah disusun dengan sebaik-
baiknya, dan peneliti sadar bahwa masih banyak kekurangan pada peyusunan
skripsi ini, maka kritik dan saran yang bersifat memperbaki dari berbagai pihak
akan sangat berarti kepada peneliti. Dan peneliti berharap skripsi ini dapat
pengetahuan.
peneliti
ix
DAFTAR ISI
x
3.2 Fokus Penelitian ............................................................................................ 42
3.3 Lokasi Penelitian dan Situs Penelitian ........................................................ 43
3.4 Jenis dan Sumber Data ................................................................................. 45
3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 46
3.6 Instrumen Penelitian..................................................................................... 48
3.7 Teknik Analisis Data ..................................................................................... 48
BAB IV ................................................................................................................. 52
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 52
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian........................................................... 52
4.1.1 Gambaran Umum Kota Blitar .....................................................................52
4.1.2 Gambaran Umum SMA Negeri 2 Kota Blitar ..........................................57
4.2 Penyajian Data .............................................................................................. 65
4.2.1 Kesiapan Peserta Didik dalam Menghadapi AKM ..................................65
4.2.2 Kesiapan Sekolah dalam Menghadapi AKM ............................................71
4.2.3 Hambatan-Hambatan yang dihadapi ..........................................................96
4.3 Analisis dan Pembahasan ........................................................................... 100
4.3.1 Kesiapan Peserta Didik dalam Menghadapi AKM ................................101
4.3.2 Kesiapan Sekolah dalam menghadapi AKM ..........................................107
4.3.3 Hambatan yang dihadapi ...........................................................................119
BAB V ................................................................................................................. 129
KESIMPULAN .................................................................................................. 129
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 129
5.2 Saran............................................................................................................. 133
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 135
LAMPIRAN ....................................................................................................... 139
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Tren Skor PISA Indonesia dari Tahun 2000 Hingga 2018 ............... 2
Gambar 1.2 Skor Kemampuan Pada PISA 2018 .................................................. 3
Gambar 1.3 Disparitas Mutu Antar Jenjang Pendidikan ....................................... 4
Gambar 3.1 Komponen Analisis Data Model Interaktif ....................................... 51
Gambar 4.1 Peta administrative Kota Bltiar ......................................................... 53
Gambar 4.2 Luas wilayah kota Blitar menurut kecamatan dalam km2 ................ 55
Gambar 4.3 Luas wilayah kota Blitar menurut kecamatan dalam persen ............. 55
Gambar 4.4 SMA Negeri 2 Kota Blitar ................................................................ 58
Gambar 4.5 Pojok Baca Kelas .............................................................................. 82
Gambar 4.6 Menu Aplikasi Google Teams........................................................... 84
Gambar 4.7 Diskusi kelas ..................................................................................... 87
Gambar 4.8 Contoh soal AKM Matematika ......................................................... 89
Gambar 4.9 Contoh soal PAT AKM Bahasa Indonesia ....................................... 90
Gambar 4.10 Dokumentasi laboratorium komputer.............................................. 92
Gambar 4.11 Dokumentasi kondisi kelas.............................................................. 93
Gambar 4.12 Taman depan SMA Negeri 2 Kota Blitar ........................................ 95
Gambar 4.17 Gazebo SMA Negeri 2 Kota Blitar ................................................. 96
Gambar 4.18 Analisi data hambatan internal ...................................................... 120
Gambar 4.19 Analisis data hambatan eksternal .................................................. 121
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
aktif dan positif dalam kehidupan sekarang dan yang akan datang. Dalam
dan negara. Potensi diri yang dimaksud adalah kemampuan yang ada dalam diri
salah satu aspek penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam
perkembangan global.
1
Kajian mengenai pendidikan indonesia juga terus digalakkan demi tujuan
Dasar 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta memajukan
2
2
sebagai tingkat kecerdasan kehidupan bangsa yang sesuai dengan tujuan bangsa
dan dapat diraih melalui penerapan sistem atau kebijakan pendidikan indonesia.
Mutu pendidikan dapat dilihat dalam mutu input, mutu proses, dan mutu output.
indonesia relatif turun di semua bidang. Secara berkala, PISA juga melakukan
kemampuan sains.
3
Gambar 1.1 Tren Skor PISA Indonesia dari Tahun 2000 Hingga 2018
Sumber: Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kemendikbud
peningkatan tipis pada membaca dan sains, dan peningkatan lebih tajam di bidang
matematika. Meski tren sepanjang periode naik, pada PISA 2018 skor indonesia
relatif turun di semua bidang. Penurunan paling tajam terjadi di bidang membaca.
Hasil PISA 2018 di dalam laporan ini menjabarkan data dan bukti yang dapat
hayat untuk semua. Dengan demikian para siswa dapat memperoleh keterampilan
Pada PISA 2018 dapat diketahui bahwa hasil dari skor membaca dan
kompetensi minimal. Skor PISA pada kategori membaca yakni 70% berada di
bawah kompetensi minimum. Sedangkan skor pada kategori sains berada pada 60%
Hal ini mengakibatkan sistem pendidikan Indonesia dipandang rendah dan belum
dan OECD. Hasil asessmen inilah yang menjadi pusat perhatian publik termasuk
dalam kategori literasi membaca dan matematika. Deretan raport merah yang
dihasilkan membuat tekanan publik semakin tinggi. Maka dari itu, indonesia perlu
pemeringkatan pendidikan dunia. Selain itu, adanya disparitas mutu antar jenjang
mutu antar jenjang pendidikan di Indonesia pada kategori membaca PISA tahun
target SDGs pendidikan ini adalah: 1) penguatan peran siswa tenaga kependidikan,
terdiri dari Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), Ujian Nasional (UN),
Didik Baru (PPDB) Zonasi. Namun dalam penelitian ini, peneliti berfokus pada
Ujian Nasional dengan arah kebijakan baru yaitu UN akan dilaksanakan terakhir
untuk mengetahui apakah proses dan hasil dari suatu program kegiatan telah sesuai
dengan tujuan atau kriteria yang telah ditetapkan. Sedangkan evaluasi merupakan
kebijakan yang direnanakan telah tercapai atau belum, maka perlu dilakukan
dilakukan secara komprehensif agar kebijakan tersebut dapat tercapai sesuai dengan
tujuan dibuatkannya.
tahun 2019, namun dalam pelaksanaannya itu mulai tahun 2021 ini sebagai
pengganti dari Ujian Nasional (UN) yang dianggap hanya menilai peserta didik dan
Menurutnya, ujian nasional tidak efektif lagi untuk dijalankan sebagai indikator
keberhasilan studi peserta didik sebagai individu. Dari hal tersebut dapat dilihat
bahwa fenomena yang terjadi saat ini banyak peserta didik, guru, dan orang tua
survey lingkungan belajar. Hal tersebut telah tertuang dalam Peraturan Menteri
Asessmen Nasional. Namun dalam penelitian ini, peneliti terfokus pada Asessmen
tersebut juga akan menjawab permasalahan publik dengan disertai alasan pada
bagaimana, mengapa, dan kapan kebijakan tersebut akan dibuat serta sasarannya
untuk siapa saja. Dalam Kebijakan tentunya memiliki tujuan akhir yang ingin
8
dicapai, baik tujuan dalam skala nasional maupun dalam memenuhi visi, misi dan
publik juga memperhitungkan efek atau dampak yang ditimbulkan dari adanya
kebijakan, tidak akan diketahui adanya efek atau dampak yang ditimbulkan yang
membaca dan numerasi peserta didik juga terdapat faktor yang mempengaruhinya.
instrumental. Faktor fisiologis dan psikologis berasal dari faktor internal peserta
didik, sedangkan faktor instrumental dan lingkungan berasal dari faktor eskternal
faktor fisiologis dan psikologis peserta didik. Serta kesiapan sekolah meliputi
dapat berjalan maksimal salah satunya dipengaruhi oleh faktor instrumental yang
dan prasarana yang memadai dalam penunjang kegiatan belajar mengajar. Hal
matematika, dan sains peserta didik di Indonesia dalam lima tahun terakhir. Dalam
kesiapan dari mulai pengadaan atau pemanfaaatan sarana dan prasarana yang sudah
keberlangsungan kebijakan ini. Kesiapan sekolah dari mulai tenaga pendidik dan
kependidikannya sampai pada peserta didiknya melalui manajemen atau tata kelola
pendidikan.
Menurut Haditno (2004), kesiapan sekolah yaitu kondisi yang berawal dari
suatu kegiatan tertentu yang dimana berupa suatu perencanaan agar proses
penting dalam proses pendidikan, dan sekolah menjadi bagian yang paling utama
dalam proses membuat keputusan. Kesiapan sekolah juga sangat penting untuk
jika kesiapan sekolahnya baik maka akan menjadi lebih mudah untuk siswa dalam
menerima serta memahami pelajaran (New & Cochran, 2007). Kesiapan sekolah
memiliki ikatan timbal balik dengan keberhasilan peserta didik melalui aspek
unsur-unsur keberadaanya.
Walaupun dapat dikatakan sudah siap, namun masih ada beberapa hal yang perlu
10
ditindaklanjuti lagi seperti sosialisasi yang diberikan, pelatihan atau workshop guru
dan bedah soal dalam ujian tersebut. walaupun sosialisasi telah dilaksanakan,
substansi soal-soal HOTS (Higher Order Thinking Skills) pada AKM, sarana dan
Kompetensi Minimum (AKM) ini. Keberhasilan studi peserta didik dalam hal
Asessmen Kompetensi Minimum (AKM) belum dapat diketahui hasilnya dan AKM
akan mengukur mutu atau kualitas dari sekolah tersebut. Hal ini juga dibantu dan
dikoordinir melalui Cabang Dinas Pendidikan wilayah Blitar dimana cabang dinas
Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Jika dilihat dari
pelaksanaan yang dilakukan secara bertahap maka telah terjadi interaksi antara
Pembangunan Manusia (IPM) Kota Blitar pada tahun 2020 mencapai 78,57. Rata-
Rata Lama Sekolah (RLS) mencapai angka 10,11 dan Harapan Lama Sekolah
(HLS) mencapai angka 14,32. Kota Blitar dengan Kota yang tidak terlalu luas dan
menengah atas negeri didalamnya. SMA Negeri 2 Kota Blitar merupakan salah satu
11
Blitar. SMA Negeri 2 Kota Blitar adalah sekolah pilihan dan satu-satunya
jumlah peminat dari tahun ke tahun. Berbagai fasilitas yang memadai dan berbagai
kejuaraan yang telah diraih oleh siswa tersebut, ditambah dengan jumlah kelulusan
di SMA Negeri 2 Kota Blitar yang mencapai angka 100% dengan prestasi yang
Kota Blitar dapat dikatakan melakukannya dengan baik, baik pendidik dan
intensif di tiap sekolah terutama pendidik dan kependidikan serta peserta didik,
disamping itu terdapat permasalahan baru yang muncul akibat dari dampak
asessmen kompetensi minimum yaitu masih banyaknya peserta didik yang belum
siap dengan adanya asessmen ini dikarenakan bentuk soal mengarah kepada soal-
soal HOTS dan pemilihan sampel peserta didik juga dipilih secara acak oleh pusat.
Selain itu, SMA Negeri 2 Kota Blitar dalam program Gerakan Literasi Sekolah
(GLS) terlihat kurang berjalan dengan semestinya akibat adanya pandemi covid-19
di Indonesia yang juga berdampak pada sektor pendidikan. Dengan adanya pandemi
tersebut mengharuskan peserta didik harus belajar secara tatap muka terbatas.
12
kompetensi minimum (AKM) di SMA Negeri 2 Kota Blitar. Penelitian ini penting
aktif dan positif di masyarakat. Namun dalam penelitian ini, peneliti terfokus pada
numerasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, kritik, dan
dengan maksimal. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam
2. Hambatan apa sajakah yang dihadapi oleh SMA Negeri 2 Kota Blitar dalam
dilakukan dan diperdalam lebih lanjut dimana harus sesuai dengan rumusan
masalah. Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah disusun,
1. Kontribusi Teoritis
14
2. Kontribusi Praktis
a. Bagi peneliti
(AKM) di SMA Negeri 2 Kota Blitar dan untuk memenuhi tugas akhir
b. Bagi Instansi
c. Bagi Masyarakat
keseluruhan dan mendapat susunan yang logis serta sistematis dalam penulisan,
maka peneliti mengacu pada buku pedoman penulisan skripsi program sarjana
dalam 5 bab, dimana masing-masing bab saling terkait satu sama lain. Adapun
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang dari penelitian yang
Pada bab ini metode penelitian apa yang akan digunakan dalam melakukan
penelitian, lokasi dan situs penelitian, jenis dan sumber data, Teknik
pengumpulan data serta Teknik analisis data yang nantinya akan digunakan
data primer dan data sekunder yang telah terhimpun oleh penelitian pada
saat terjun ke lapangan. Penyajian data mengacu pada rumusan masalah dan
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini membahas kesimpulan dari penyajian data serta analisis
pada bab ini merupakan akumulasi dari proses analisis berdasarkan fokus
TINJAUAN PUSTAKA
Sekolah.
Shalahudin Ismail, Qiqi Yuliati Zakiah pada tahun 2019 dengan judul
15
16
Pada penelitian kedua yang dilakukan oleh Nur Imam, Nasir Umam, dan
Pidie.
Muchson, Sugiono, dan Rr. Forijati pada tahun 2021 dengan judul
kemampuan guru.
Lingkungan Belajar)
Pada penelitian keempat yang dilakukan oleh Deni Ainur Rokhim, Binti
yang berkaitan dengan kesiapan guru dan peserta didik dalam kebijakan
Septina Rahmawati, dan Inggrid Dyah Ganestri pada tahun 2021 dengan
adalah literature review atau studi kepustakaan. Fokus dari penelitian ini
Pada penelitian keenam yang dilakukan oleh Heti Aisah, Qiqi yulianti
poin perbedaan dan persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.
penelitan. Dimana yang dilakukan peneliti lebih mengkaji terkait kesiapan sekolah
peserta didik dengan faktor fisiologis dan faktor psikologis dan kesiapan sekolah
dan prasarana pendidikan di sekolah serta faktor lingkungannya. Selain itu, juga
mengidentifikasi hambatan atau tantangan apa sajakah yang dihadapi oleh sekolah
SMA Negeri 2 Kota Blitar dan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Blitar sebagai
menegah atas wilayah Blitar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
Minimum (AKM) yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai upaya peningkatan dan
kemampuan yang
memadai dalam
pengembangan
soal-soal HOTS.
Guna
meningkatkan
kemampuan guru
dalam AKM
dilaksanakan
pelatihan seperti;
1) pengembangan
materi AKM; 2)
pengembangan
materi AKM
kelas; 3)
pengembangan
instrument survey
karakter; 4)
pengembangan
instrument survey
lingkungan
belajar; dan 5)
penyusunan soal-
soal HOTS
4. Judul Jenis Penelitian Menunjukkan bahwa
Analisis Kesiapan Metode survey 46% peserta didik
Peserta Didik dan memahami mengenai
guru pada Asessmen asessmen nasional dan
Nasional (Asessmen Pendekatan 53,2% peserta didik
Kompetensi penelitian belum memahami.
Minimum, Survey Kuantitatif Serta 755 guru
Karakter, dan Survey memahami asessmen
Lingkungan belajar) nasional dan 25%
(Jurnal) lainnya belum
memahami.
Peneliti dan tahun
Deni Ainur Rokhim,
Binti Nuriyati
Rahayu, Laila Nur
Alifah, Ristiwi Peni,
22
babang Wahyudi,
Sutomo, dan Hayuni
Setno Widarti (2021)
5. Judul Jenis Penelitian Hasil penelitian
Konsep Asessmen Literatur review menunjukkan bahwa
Kompetensi asessmen
Minimum untuk dilaksanakan bukan
Meningkatkan Pendekatan berdasar pada
Kemampuan Literasi penelitian kemampuan
Numerasi Siswa Kualitatif menguasai materi
Sekolah Dasar sesuai kurikulum ujian
(Jurnal) nasional, tetapi
dirancang untuk
Peneliti dan tahun memetakan dan
Dhina Cahya Rohim, memperbaiki kualitas
Septina Rahmawati, pendidikan secara
dan Inggrid Dyah menyeluruh.
Ganestri (2021) Asessmen kompetensi
minimum (AKM)
berfokus pada
penguasaan
kompetensi literasi
dan numerasi yang
akan diukur.
6. Judul Jenis penelitian Hasil analisis
Implementasi Deskriptif menunjukkan bahwa
Kebijakan Asessmen kemendikbud sudah
kemampuan berhasil
Minimum (AKM): Pendekatan mengimplementasikan
Analisis Implementasi penelitian sosialisasi kebijakan
Kebijakan AKM Kualitatif AKM terbukti dengan
(Jurnal) kebijakan ini sudah
mampu diterima oleh
Peneliti dan tahun semua pihak,
Heti Aisah, Qiqi termasuk orangtua
yulianti Zaqiah, dan siswa. Keberhasilan
A. Supiana (2021) sosialisasi
implementasi
kebijakan akan
berhasil jika diawali
23
dengan komunikasi
dalam benuk
sosialisasi yang
melibatkan semua
pihak, dan dikelola
secara matang dan
penuh perencanaan.
Sumber: Hasil Olahan penulis, 2021
belajar peserta didik (Gloria, 2012). Asessmen juga dapat sebagai penilaian
menentukan hasil yang telah dicapai dengan beberapa kegiatan yang telah
(gronlund (1984) dalam Asep Jihad dan Abdul Haris). Berdasarkan pengertian
matang agar seluruh tindakan atau kegiatan nantinya bisa dijalankan sesuai
dengan apa yang perlu dilakukan penetapan tujuan atau fokus. (2) proses
direncanakan. (3) analisis data, dalam hal ini data yang dimaksud adalah data
Dalam asessmen ini dapat dibedakan menjadi dua bentuk yakni asessmen
Selain itu, asessmen juga dibedakan asessmen tradisional yang meliputi tes
benar-salah, pilihan ganda, dan jawaban terbatas. Serta asessmen alternatif yang
meliputi soal uraian, penilaian praktek, proyek, kuisioner, daftar cek, penilaian
kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah, serta sebagai bahan untuk
digunakan dalam menilai hasil peserta didik dan sebagai pengganti dari ujian
nasional yang dianggap hanya menilai hasil peserta didik dalam aspek kognitif
25
saja. Asessmen nasional ini baru dijalankan mulai tahun 2021 sebagai pemetaan
minimum (AKM).
menyatakan bahwa tujuan adanya asessmen nasional ini adalah sebagai berikut:
pembelajaran
Sekolah yang efektif memiliki ciri dari mulai pengajaran yang baik,
dan kemendikbud.
tidak semua konten di dalam kurikulum di dalam AKM. Posisi AKM ini
oleh semua peserta didik. Literasi dan numerasi juga dikembangkan secara
mendalam yang tidak hanya pada spek kognitif dan penguasaan konten saja.
a. Literasi membaca
b. Literasi numerasi
pendidikan yang dapat mempengaruhui proses dan hasil belajar atas kebijakan
2.4 Kesiapan
respon atau rekasi. Kesiapan atau readiness adalah kondisi individu yang
berbagai macam taraf kesiapan belajar untuk suatu tugas khusus. Seseorang
siswa yang belum siap untuk melaksanakan suatu tugas dalam belajar akan
kekecewaannya
Menurut Hamalik kesiapan adalah keadaan kapasitas yang ada pada diri
seseorang siap untuk memberi respon/jawaban yang ada pada dirinya dalam
agar anak tersebut siap untuk belajar di sekolah. Kesiapan sekolah juga
kebijakan di berbagai negara. Hal ini terjadi karena adanya beberapa riset
ini memiliki timbal balik antara keahlian serta sikap melalui aspek
32
perkembangan dan belajar serta dibatasai oleh satu zona perkembangan atau
sebagai petunjuk atau keterangan untuk menjelaskan bahwa siswa siap sedia
perkembangan siswa. Selain itu, Rifai (2017) juga berpendapat jika kesiapan
jangka waktu yang cukup lama, kemampuan menulis, membaca, dan lain
sebagainya.
33
B. Perkembangan intelektual
C. Perkembangan emosi
menjadi dasar penilaian atau penetapan sesuatu. Dasar suatu penilaian dan
penetapan sesuatu dapat diukur dengan adanya kriteria yang berlaku. Kriteria
yang berlaku dalam berbagai bidang memiliki banyak fungsi, termasuk dalam
Kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa pengertian kriteria diatas yaitu
34
kriteria kesiapan adalah tanda atau penetapan kondisi secara fisik atau mental
sesuatu yang harus dihadapinya dalam proses belajar di sekolah baik diluar
sebagai “saat untuk diajar” (teachable moment) bahwa ketika badan sudah
matang, masyarakat memintanya dan dirinya telah siap untuk menerima tugas
keadaan kesiapan seorang siswa untuk belajar menurut Hurlock (1978) yaitu:
b. minat yang, ketika siswa telah siap belajar, minat mereka tetap
kesiapan siswa yang akurat. Misalnya, minat mungkin sepintas lalu, yang
timbul dari keinginan untuk meniru saudar kandung atau teman yang lebih
35
besar. Bila minat umum itu bertahan untuk beberapa waktu lamanya, ini
menggebi yang sekilas berlalu. Tekanan orang tua atau teman sebaya
kompleks. Perhatian hanya ditujukan pada satu dimensi saja menurut riset
dengan baik.
saling berkaitan satu dengan lainnya, yaitu kematangan jasmani dan rohani,
faktor yang mempengaruhi hasil dari peserta didik dibagi menjadi dua yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor fisiologis
faktor lingkungan sekolah merupakan kondisi seluruh yang ada di sekolah yang
peneliti gunakan dalam kesiapan peserta didik. Selain itu, juga mengarahkan
juga mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi peserta didik yaitu faktor
prasarana, bahan ajar atau program, dan guru) dan faktor lingkungan
(lingkungan alam dan lingkungan sosial). Hal ini juga diperkuat oleh Abu
Ahmadi dan Joko Tri Prasetya yang mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi hasil peserta didik itu kepada 3 hal yaitu (1) raw input adalah
faktor yang berasal dari siswa itu sendiri dimana dengan memperhatikan
didalamnya terdiri dari kurikulum, program atau bahan ajar, guru, dan sarana
disebut faktor internal dan faktor kedua dan ketiga disebut faktor eksternal.
melalui proses pendidikan pada jalur dan jenjang pendidikan tertentu. Peserta
menyatakan bahwa kesiapan merupakan suatu keadaan peserta didik yang mana
disitu terdapat kemampuan yang cukup baik secara fisik maupun mentalnya.
Kesiapan fisik diartikan sebagai yang memiliki fisik atau badan yang sehat,
tenaga yang baik secara jasmani. Sedangkan kesiapan mental atau psikologis
memiliki minat dan motivasi yang baik dalam melakukan berbagai suatu
seseorang tersebut memiliki keyakinan yang cukup tinggi dengan keadaan sadar
dan siap praktek dalam kehalian dan skill yang dikuasai dengan tingkat
a. Aspek fisiologis
Apabila kondisi fisik pembelajar kurang baik atau sakit maka ditakutkan
berkaitan dengan proses tes atau ulangan atau ujian semacamnya, maka
peserta didik tidak dapat berpikir secara maksimal sehingga hasil tes
terutama pada panca indra. Maka dari itu, keadaan ini sebaiknya dijaga
38
b. Aspek psikologis
kenyataan yang ada, yaitu lulus atau tidaknya dalam ujian” (Afifa,
2020).
pelajaran atau program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) serta sarana dan
kesiapan siswa juga sangat besar dimana perkataan seorang guru atau pendidik
sering diperhatikan oleh peserta didik di kelas. Begitu juga dengan manajemen
sarana dan prasarananya yang baik akan dapat meningkatkan kualitas dan
kesiapan siswa dalam penerimaan materi belajar di kelas. Hal itu senada dengan
mempengaruhi hasil peserta didik juga dapat dipengaruhi oleh faktor eskternal
yang dapat membuat tingkat kenyamanan siswa belajar. Selain itu terdapat juga
kemampuan peserta didik dalam hal membaca, matematika, dan sains dalam
Metode merupakan suatu cara, jalan, atau teknik yang digunakan oleh
2011).
Berikut adalah beberapa metode yang bisa diterapkan dalam kegiatan belajar
mengajar:
1. Metode ceramah
lisan antar guru dengan peserta didik dalam pembelajaran. Secara umum,
dalam rasa ingin tau yang tinggi, dan penjelasan lebih gamblang.
Metode tanya jawab merupakan salah satu cara dalam penyajian materi
pelajaran melaui sebuah pertanyaan yang perlu dijawab oleh peserta didik.
langsung antara guru dan siswa. Metode ini biasanya digunakan untuk
3. Metode Diskusi
bersama secara jelas dan teliti. (Alma, 2010) yang mengemukakan bahwa
kelebihan dari metode diskusi yaitu menambah suasana kelas menjadi hidup,
5. Metode Resitasi
memberikan tugas tertentu, agar peserta didik melalukan dan lebih bertanggung
pelajaran dan merangsang peserta didik untuk aktif secara individu maupun
kelompok.
Metode ini adalah salah satu metode dalam pengajaran dimana situasi yang
1. Guru dapat menyaikan bahan pelajaran dengan baik dan dapat diterima
oleh peserta didik. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa Indonesia
akan lebih mudah dalam mengontrol siswa yang aktif dan siswa yang
pasif.
diberikan oleh suatu lembaga pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang
berkaitan dengan tujuan, isi, bahan ajar dan cara yang digunakan sebagai
mata pelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik dengan pilihan
atau program yang dibuat. Terdapat tiga peranan penting adanya sebuah
evaluative dan peranan kreatif. Ketiga peran tersebut penting yang harus
masyarakat dan makhluk sosial. Maka dari itu, fungsi kurikulum ini
2. Suplementasi
47
tersebut.
3. Eksplorasi
4. Keahlian
anak yang sesuai dengan keahlian, minat dan bakat peserta didik.
dipisahkan. Pada kurikulum 2013 memiliki tiga aspek penilaian yaitu aspek
sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif,
didik dituntut untuk berpikir lebih kreatif, inovatif, cepat, dan tanggap.
Salah satu kualitas lembaga pendidikan dapat dilihat dari adanya sarana dan
segala sesuai yang dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan.
yang berbeda pula. Beberapa hal yang perlu dikembangkan dalam menunjang
pentingnya sarana dan prasarana pendidikan ini maka peserta didik, guru, dan
sekolah akan terkait secara langsung. Bagi guru akan terbantu dengan dukungan
fasilitas sarana dan prasarana ini karena kegiatan pembelajaran juga akan lebih
dan prasarana yang memadai terkait komputer ini juga diperhitungkan sehingga
METODE PENELITIAN
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang atau perilaku yang diamati. Menurut Basrowi dan Suwandi (2008)
penelitian yang menggambarkan semua data atau keadaan subjek atau objek
yang sedang berlangsung pada saat ini dan selanjutnya mencoba untuk
41
suatu keadaan secara objektif dalam suatu deskriptif situasi. Secara garis besar,
mutakhir.
Fokus penelitian merupakan penjelasan terkait apa yang akan diteliti dengan
lebih detail yang nantinya akan membantu untuk menentukan batasan masalah
SMA Negeri 2 Kota Blitar. Dengan ini peneliti menurunkan fokus tersebut
menjadi dua aspek penting dalam fokus penelitian ini adalah sebagai berikut:
42
43
- Faktor fisiologis
- Faktor psikologis
b. Kesiapan sekolah
- Faktor lingkungan
a. Hambatan internal
b. Hambatan eksternal
penelitian langsung terhadap objek yang diteliti atas fenomena yang terjadi,
data yang dibutuhkan dan relevan di lapangan dalam kepenulisan. Lokasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah di kota Blitar dengan alasan bahwa angka
Manusia (IPM) Kota Blitar pada tahun 2020 mencapai 78,57. Rata-Rata Lama
Sekolah (RLS) mencapai angka 10,11 dan Harapan Lama Sekolah (HLS)
mencapai angka 14,32. Kota Blitar dengan Kota yang tidak terlalu luas dan
keadaan dari objek yang akan diteliti dan menghasilkan keakuratan data yang
dibutuhkan. Maka situs penelitian ini berada di SMA Negeri 2 Kota Blitar
dengan alasan bahwa SMA Negeri 2 Kota Blitar merupakan salah satu sekolah
favorit yang ada di Kota Blitar. Berdasarkan observasi awal ketika kebijakan
SMA Negeri 2 Kota Blitar dapat dikatakan sudah melakukan dengan baik, baik
pendidik dan kependidikan maupun peserta didiknya. Selain itu juga terdapat
serta peserta didik, disamping itu terdapat permasalahan baru yang muncul
banyaknya peserta didik yang belum siap dan program Gerakan Literasi
yang dibutuhkan di SMA Negeri 2 Kota Blitar, peneliti juga menggunakan situs
Menurut Lofland dan Lofland (1984: 47) yang dikutip oleh Basrowi (2008:
169) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan
penelitian ini, peneliti menggunakan 2 (dua) jenis data, yakni sumber data
keduanya.
1. Data primer
Data yang diambil dari sumber data secara langsung oleh peneliti,
2. Data sekunder
data. Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Observasi
asesssmen kompetensi minimum dan masalah apa saja yang dihadapi oleh
2. Wawancara
47
proses ini peneliti juga menggunakan alat bantu voice recorder agar tidak
3. Dokumentasi
akan diperoleh data yang lengkap, sah, dan bukan berdasarkan perkiraan
yang dimaksud adalah semua jenis rekaman atau alat catatan data sekunder
terhadap subjek dan objek penelitian sehingga akan diperoleh data yang sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan. Selain peneliti sebagai intrumen utama
uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis
kerja seperti yang disarankan oleh data. Analisis data dalam penelitian
1. Pengumpulan data
wawancara dari berbagai pihak yang terkait dengan permasalahan ini serta
dokumentasi berupa foto. Data ini diperoleh dari situs penelitian yang dapat
2. Kondensasi data
dalam bentuk uraian atau laporan secara rinci. Kemudian laporan tersebut
penting.
3. Penyajian data
yang terjadi dalam satu bentuk alur yang padu dan mudah diraih, dengan
demikian peneliti dapat melihat apa saja yang sedang terjadi, dan
mungkin berguna.
4. Penarikan kesimpulan
data, peneliti mulai mencari arti dan makna benda-benda, keterangan atau
berdasarkan data yang didukung dengan bukti yang kuat pada tahap
berubah jika tidak ditemukan bukti-bukti yang mendukung. Tetapi bila data
dijadikan kesimpulan yang kredibel. Tahap terakhir yaitu semua data yang
bahwa teknik analis data pada jenis penelitian dengan pendekatan kualitatif
dan disajikan dalam bentuk gambar-gambar atau tabel dan lampiran penjelas.
Kota Blitar merupakan salah satu daerah yang berada dalam wilayah
adminisratif Provinsi Jawa Timur. Kota Blitar yang juga dikenal dengan sebutan
Kota Patria, Kota Lahar, dan Kota Proklamator yang secara legal didirikan pada
tanggal 1 April 1906. Kota blitar merupakan salah satu daerah di wilayah Provinsi
Jawa Timur yang secara geografis terletak diujung selatan Jawa Timur dengan
ketinggian 156m dari permukaan air laut, pada koordinat 112º14’ – 112º28’ Bujur
Timur dan 8º2’ – 8º8’ Lintang Selatan. Dimana Kota Blitar ini memiliki suhu
udara cukup sejuk rata-rata 24º C – 34ºC karena Kota Blitar berada di kaki
Gunung Kelud dan dengan jarak 160km arah tenggara dari Ibukota Provinsi
Surabaya.
setelah Kota Mojokerto. Wilayah Kota Blitar dikelilingi oleh Kabupaten Blitar
dengan batas :
Kabupaten Blitar
52
53
Kabupaten Blitar
Kabupaten Blitar
Kabupaten Blitar.
Kota Blitar dengan luas wilayah kurang lebih 32,58 Km2 terbagi habis
- Kelurahan Blitar
- Kelurahan Karangsari
- Kelurahan Sukorejo
- Kelurahan Pakunden
- Kelurahan Tanjungsari
- Kelurahan Turi
- Kelurahan Tlumpu
- Kelurahan Bendo
- Kelurahan Kauman
- Kelurahan Ngadirejo
- Kelurahan Sentul
- Kelurahan Tanggung
- Kelurahan Bendogerit
- Kelurahan Gedog
- Kelurahan Karangtengah
- Kelurahan Klampok
- Kelurahan Plosokerep
- Kelurahan Rembang
- Kelurahan Sananwetan
55
Dilihat dari kedudukan dan letak geografisnya, Kota Blitar tidak memiliki
sumber daya alam yang berarti, karena seluruh wilayahnya adalah wilayah
campuran dan pekarangan. Oleh karena itu, sebagai penggerak ekonomi Kota Blitar
mengandalkan potensi diluar sumber daya alam, yaoti sumber daya manusia dan
sumber daya buatan. Kota Blitar terletak diantara 150 – 200 m diatas permukaan
56
laut. Dilihat dari ketinggian tersebut Kota Blitar termasuk dalam kategori daerah
luas wilayah)
luas wilayah)
wilayah)
pada daerah utara kemiringan antara 2 – 15. Kedalaman tanah di wilayah ini sangat
beragam mulai dari 30 – 90 cm yang meliputi 71.5% dari luas wilayah. Urutan
gunung kelud yang terletak di utara kota blitar dapat menyebabkan adanya
kali lahar di kota tersebut sebagai penngaliran lahar yang merupakan produk
dari letusan gunung api. Jenis tanah di Kota Blitar itu termasuk ke dalam
jenis tanah litosol dan regosol dengan tingkat kesuburan yang terbilang baik
karena adanya dampak dari abu vulkanik Gunung Kelud. Jenis tanah regosol
ini berasal dari bahan vulkanis serta batuan endapan kapur, dimana tanah
57
regosol yang ada di Kota Blitar berasosiasi dengan tanah litosol yang berasal
abu/pasir vulkanisme yang bertekstur kasar dengan kadar pasir lebih 60%.
tanah ini sesuai untuk penggunaan hutan primer dan sekunder, semak
tahan untuk menahan air yang baik dan tahan terhadap erosi. Material
letusan abu vulkanik yang disebabkan oleh gunung kelud ini dapat
menyuburkan tanah dimana abu tersebut mengandung unsur hara yang baik
menjadi salah satu penyebab di Kota Blitar dan sekitarnya menjadi lahan
yang terbilang subur. Sementara lahar yang berupa campuran pasir, kerikil,
bangunan.
UPT SMA Negeri 2 Kota Blitar atau yang biasa dikenal dengan
Timur yang didirikan pada 20 Maret 1984 dengan akreditasi saat ini adalah
A. Identitas Sekolah
2) NPSN : 20535051
4) Status : Negeri
B. Data Pelengkap
Blitar
59
BOSSMAN2BLITAR
C. Data Rinci
(5h/m)
A. Visi
IPTEKS”
B. Misi
sosial.
60
C. Tujuan
benar.
sholat jum’at serta sholat dhuha bagi siswa beragama islam dan
dan hindu.
dalam pembelajaran.
61
+0,4.
10) Sekolah memiliki tim olahraga (cabang sepak bola, bulu tangkis,
11) Sekolah memiliki tim kesenian (tari, musik) yang mampu menjadi
12) Sekolah memiliki tim English Speech Contest dan English Debate
13) Peserta didik mampu menjadi finalis OSN tingkat Kota Blitar.
D. Motto
A. Jumlah Kelas
62
X X IPA 1 X IPS 1
X IPA 2 X IPS 2
X IPA 3 X IPS 3
X IPA 4 X IPA 4
X IPA 5 X IPS 5
XI XI IPA 1 XI IPS 1
XI IPA 2 XI IPS 2
XI IPA 3 XI IPS 3
XI IPA 4 XI IPS 4
XI IPA 5 XI IPS 5
Laki-Laki 23 12 35 344
Perempuan 29 5 34 598
Total 52 17 69 942
Keterangan :
- Singkatan :
b. PD : Peserta Didik
SMA Negeri 2 Kota Blitar adalah salah satu sekolah negeri di Kota
jenjang pendidikan negeri. SMA negeri 2 Kota Blitar sekarang ini menjadi
salah satu sekolah yang memiliki daya tarik tersendiri di masyarakat. hal
64
mendaftarkan dirinya untuk sekolah di SMA Negeri 2 Kota Blitar baik dari
alamat terdekat maupun jauh peserta didik banyak yang berminat di sekolah
tersebut.
2) Perpustakaan
3) Ruang guru
6) Masjid
7) Kantin
10) Toilet
65
Persiapan ujian AKM ini adalah siswa yang ditunjuk secara acak oleh pusat.
Maka dari itu, setiap siswa juga harus mempersiapkan dirinya jika ditunjuk
sebagai sampel dalam ujian tersebut. AKM adalah ujian yang masih
terbilang baru pertama kali dilakukan di tahun 2021. Setiap siswa juga harus
“Hal yang saya persiapkan waktu saya ditunjuk sebagai siswa yang
mengikuti ujian ini yaitu menjaga pola makan agar badan tetap sehat
apalagi masih pandemi seperti ini. Kalau weekend biasanya saya
olahraga”.(Hasil wawancara langsung pada 3 Februari 2022)
Hal senada juga disampaikan oleh sebagian siswa yang diwakili
badan tetap sehat dimasa pandemi dan otomatis siswa dituntut untuk
menjaga pola makan dan pola tidur serta belajar. Menjaga pola makan
kesehatan baik dirumah maupun diluar rumah sehingga pada saat ujian
berlangsung badan kita tetap sehat dan menjadikan badan segar dan
berenergi.
adalah selama 7 hingga 8 jam. Namun, tidur yang ideal itu bukan hanya dari
durasi saja. Seberapa berkualitas tidur kita juga menjadi faktor pola tidur
yang baik. Cara yang dapat dilakukan dengan banyak-banyak minum air,
tidur agar badan tetap fit, rentang waktu untuk belajar juga dapat
mempengaruhi badan atau jasmani kita. Waktu belajar yang terlalu lama
juga akan membuat badan dan pikiran capek. Terkait rentang waktu untuk
mengatakan bahwa :
“Saya mengikuti bimbel jadi waktu belajar saya itu mengikuti jam
les. Tapi jika bimbelnya libur kalau saya ada PR atau pengen belajar
gitu saya biasanya kurang lebih satu jam sudah cukup”. (Hasil
wawancara langsung pada 3 Februari 2022)
Selain itu, Bryan juga mengatakan bahwa :
“Waktu belajar saya tidak tentu, tapi biasanya saya akan belajar jika
ada ujian atau ulangan atau PR saja dan itu tidak terbatas jam. Jika
saya rasa sudah cukup ya cukup belajarnya”. (Hasil wawancara pada
3 Februari 2022)
Rentang waktu belajar yang efektif menurut pakar ahli adalah 30
menit hingga 1 jam agar badan dan otak kita tetap stabil. Namun hal ini
kembali lagi ke ciri fisik masing-masing peserta didik dalam merespon hal
tersebut. Waktu yang paling efektif untuk belajar adalah waktu pagi dimana
tubuh dan otak kita masih fresh dalam menerima materi. Dari penjelasan
diatas dapat dimaknakan rentang waktu belajar setiap peserta didik itu
peserta didik dimana tubuh atau jasmani kita dituntut untuk fit, sehat, dan
segar agar hasil dari ujian ataupun dalam menerima materi pelajaran bisa
Faktor psikologis ini juga berasal dari internal peserta didik yang
“kalau saya juga suka diskusi dan tanya jawab karena jika kita tidak
menemukan jawabannya kita bisa sharing satu sama lain yang
akhirnya bisa menemukan solusi atau jawaban atas pertanyaan
tersebut”. (Hasil wawancara langsung pada 3 Februari 2022)
Terkait dengan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru
yang terbilang HOTS dan dengan tingkat literasi yang tinggi. Maka dari itu,
ini dapat meningkatkan semangat dan tingkat berpikir peserta didik. Terkait
dengan ujian AKM, hal yang dilakukan oleh peserta didik yaitu dengan
69
Guru juga akan membantu dalam mendalami materi terkait AKM. Adapun
termasuk ke dalam faktor psikologis peserta didik dimana motivasi ini yang
mendorong siswa untuk belajar lebih giat lagi. Seperti yang dikatakan oleh
“Kalau saya motivasinya ya karena agar nilai saya ketika ujian itu
biar bagus dan memuaskan serta diatas KKM”. (Hasil wawancara
pada 3 Februari 2022)
Hal senada juga disampaikan oleh Adeka yang mengatakan bahwa :
“Kadang kita belajar disekolah secara luring saja tidak begitu paham
apalagi secara daring. Jadi biar saya tetap menguasai pelajaran ya
solusinya saya belajar sendiri dengan mencari hal yang saya tidak
ketahui dan biar nilai ujian kita itu memuaskan”. (Hasil wawancara
langsung pada 3 Februari 2022)
Perangsang atau motivasi ini juga merupakan hal yang sangat
didik untuk giat belajar agar memperoleh hasil yang memuaskan. Ujian
AKM bagi peserta didik merupakan hal yang baru pertama kali dilakukan
tahun 2021 sehingga banyak dari peserta didik yang merasa belum
sepenuhnya siap. Karena tidak semua siswa mengikuti ujian AKM dan
dipilih secara acak serta nama-nama siswa yang mengikuti ujian tersebut itu
70
sebagian siswa juga ada yang merasakan kekhawatiran, rasa takut serta
“ada rasa cemas, takut karena ujian ini baru pertama kali dan kita
ditunjuk sebagai siswa yang ikut ujian. Soal AKM juga berbeda
dengan UN. Soal AKM lebih sulit dari UN. Jadi pastinya kalau saya
ada rasa takut kalau hasilnya tidak memuaskan sekolah”. (Hasil
wawancara langsung pada 3 Februari 2022)
Adapun tambahan dari peserta didik yang bernama Natalia yang
mengatakan bahwa :
kendala lainnya saat menghadapi AKM yang dialami oleh peserta didik
“Karena AKM ini masih baru, jadi kita kurang beradaptasi dengan
variasi soal-soal AKM. Selain itu, soal-soal AKM itu kan mengarah
kepada literasi. Jadi kita harus lebih teliti lagi, lebih memahami lagi
apa yang dimaksudkan dalam pertanyaan tersebut”. (Hasil
wawancara langsung pada 3 Februari 2022)
Siswa takut jika hasilnya kurang memuaskan dan sang guru juga
takut jika hasil nya kurang memuaskan karena hasil tersebut juga
percaya diri akan keberhasilan dengan cara menghilangkan rasa cemas agar
2021. Dalam konteks arti AKM menurut Bapak Ibnu selaku wakil kepala
dikelas secara maksimal. Ujian AKM ini tidak menguji seluruh peserta didik
di tingkat kelas XI, namun menguji peserta didik yang sudah dipilih secara
acak oleh pemerintah pusat. Maka dari itu, sekolah harus mempersiapkan
daring agar semua siswa dirasa sudah siap dalam menghadapi ujian AKM.
Di SMA Negeri 2 Kota Blitar terdapat 50 peserta didik yang dipilih untuk
tersebut tidak dapat mengikuti ujian dikarenakan berbagai hal seperti sakit
“Siswa yang mengikuti ujian ini itu hanya 50 siswa dan ditunjuk
secara acak oleh pemerintah pusat. Jadi kita tidak bisa menebak
siapa saja yang akan mengikuti ujian itu. Dari 50 siswa tersebut yang
mengikuti hanya 45 siswa dan 5 orang lainnya adalah sebagai
cadangan jika diperlukan.. dari sekolah hanya menyiapkan untuk
seluruh siswa agar siap jika ditunjuk sebagai sampel untuk ujian ini.
Jika hasil dari sampel tersebut rendah yang disalahkan ya bukan
siswanya, melainkan sekolahnya karena sekolahnya ya memang
belum memenuhi kriteria dan ada beberapa tingkatan dan mereka
tidak mau tau apakah siswa yang ditunjuk ini adalah siswa yang
benar-benar pintar atau bagaimana atau siswa yang tidak naik kelas
73
pun mereka tidak mau tau karena yang dipilih benar-benar secara
acak”.
(Hasil wawancara secara langsung pada 31 Januari 2022)
Jika dilihat dari penjelasan Bapak Ibnu selaku wakil kepala sekolah
jika ditunjuk secara acak oleh pemerintah mereka sudah siap dan sudah
matang. Karena semua hasil dari ujian ini akan menilai sekolah tersebut
apakah sekolah tersebut layak dan sudah memenuhi kriteria dan ada
membaca dan numerasi nya sudah cukup bagus atau belum. Hasil tersebut
diujikan dalam AKM dimana guru pengajar ini yang akan berperan penting
Hasil dari AKM tahun 2021 sudah keluar dari pusat tanggal 9 Maret 2022
mengatakan bahwa:
76
Untuk mempersiapkan AKM tahun 2022 sekolah akan lebih siap dan
sekolah atau strategi yang akan dilakukan sekolah dalam menghadapi AKM
maksimal dan latihan soal-soal yang persis dengan variasi soal AKM.
peserta didik menurut teori dari Munadi (Rusman: 2012) salah satunya yaitu
dan prasarana pendidikan. Dalam hal ini kurikulum juga merupakan salah
dijelaskan oleh Ibu Widi selaku Waka Kurikulum SMA Negeri 2 Kota Blitar
peserta didik itu sendiri, jadi tidak bergantung pada guru melainkan dari
keberhasilan dari peserta didik dalam menghadapi ujian AKM. Beliau juga
menambahkan bahwa :
adanya merdeka belajar kita juga diberikan kemerdekaan dalam hal belajar,
78
baik peserta didik yang merdeka maupun sekolah yang merdeka. Dari
baru yaitu merdeka belajar jadi sekolah juga diberikan kebebasan dengan
kurikulum Prototype dimana kurikulum ini dirancang agar peserta didik bisa
beban pekerjaan rumah maupun ujian yang diberikan oleh guru. Untuk
ini juga karena adanya dampak dari pandemi covid-19 dan menerapkan
kurikulum darurat. Ibu Widi selaku Waka Kurikulum SMA Negeri 2 Kota
materi dengan kehidupan sehari-hari. Jadi untuk semester ini sekolah SMA
yang masuk pada perguruan tinggi negeri, 100% peserta didik lulus pada
Karena kita tidak pernah tau siapa saja siswa yang akan dijadikan
sampel karena itu adalah dipilih secara acak dari pemerintah dan
nama-nama siswa yang dijadikan sampel itu juga mepet keluarnya.
Tahun lalu sepertinya H- beberapa minggu gitu sebelum
pelaksanaan ujiannya. Jadi kita tetap harus menyiapkan untuk
seluruh siswa”.
(Hasil wawancara langsung pada 31 Januari 2022)
dengan adanya program GLS yang dapat menunjang AKM ini yang
mengatakan bahwa:
81
Dilihat dari pemaparan oleh Ibu Widi selaku Waka Kurikulum SMA
Negeri 2 Kota Blitar untuk kurikulum AKM ini lebih baik menggunakan
kepada student at the right level. Selain itu, AKM juga ada AKM kelas jadi
dengan maksimal.
82
yang pertama kali dilakukan. Sebelum pelaksanan AKM tahun 2021, SMA
adanya pandemi covid-19. Sekitar bulan oktober, SMA Negeri 2 Kota Blitar
83
pembelajaran secara daring dan 50% pembelajaran secara luring. Pada saat
platform untuk media pembelajarannya. Hal ini dipaparkan oleh Ibu Cici
bahwa :
materi. Jadi saya membuat 2 yaitu berupa video dan berupa PPT
yang nantinya akan saya jelaskan melalui google meet”.
(Hasil wawancara pada 31 Januari 2022)
Seperti yang kita ketahui bahwa saat ini Indonesia juga masih
Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Anis selaku guru bahasa
siswanya dan guru hanya sebagai fasilitator. Selain itu juga dalam rangka
86
Blitar baik dari jurusan IPA maupun jurusan IPS juga menyukai metode
pembelajaran dengan diskusi kelompok. Hal ini disampaikan oleh Sekar dan
Natalia selaku peserta didik di SMA Negeri 2 Kota Blitar dari jurusan IPA
“Kalau saya lebih suka diskusi dan tanya jawab, kalau hanya guru
yang menerangkan gitu malah lebih membosankan dan mengantuk
di kelas”.
(Hasil wawancara langsung pada 31 Januari 2022)
Hal yang sama juga disampaikan oleh Nanda dan Bryan selaku
peserta didik di SMA Negeri 2 Kota Blitar dari jurusan IPS yang
mengatakan bahwa :
“Sama kak, kalau saya juga suka diskusi lalu presentasi di kelas agar
bisa melatih tingkat ke pd an saya dan bisa lebih aktif di kelas”.
(Hasil wawancara langsung pada 31 Januari 2022)
87
terus mengembangkan kapasitas dan potensi dirinya. Dari guru itu sendiri
yang perlu dipersiapkan dalam menghadapi ujian AKM salah satunya yaitu
“Setiap bab ini akan saya kenalkan bentuk variasi dari soal-soal
AKM. Selain itu juga setiap ada ulangan harian maupun ujian
semester begini saya juga menyisipkan beberapa soal dengan bentuk
soal-soal AKM seperti pilihan ganda, benar-salah, pilihan ganda
lebih dari satu dan lain sebagainya yang mengarah ke dalam bentuk
soal-soal AKM. Untuk kelas 10 saya juga sudah mengenalkan
88
Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Anis selaku guru bahasa
numerasi seperti pilihan ganda, pilihan ganda lebih dari satu, benar-salah,
pilihan menjodohkan, dan lain sebagainya. Berikut adalah contoh soal yang
ada di SMA Negeri 2 ini sudah cukup memadai dan berfungsi dengan baik.
Hal ini disampaikan oleh Bapak Basuki selaku Waka Kurikulum di SMA
“Untuk hal sarana dan prasarana di sekolah kita ini sudah cukup
memadai, bahkan sangat memadai. Baik sarana dan prasarana di
kelas maupun di luar kelas. Di masing-masing kelas juga sudah
91
karakter, dan survey lingkungan belajar ini dimana masing-masing tes atau
Negeri 2 Kota Blitar ini juga hampir semuanya berfungsi dengan baik. Hal
Blitar ini sudah cukup memadai dan manajemen sarana dan prasarananya
juga cukup baik. Sarana dan prasarananya ini sebagai salah satu faktor yang
juga terus dilakukan seperti perawatan, pengadaan, dan lain sebagainya agar
sarana dan prasarana yang ada terawat dengan baik. Hal ini juga
92
disampaikan oleh Dwi dan Adeka selaku peserta didik di SMA Negeri 2
dari segi sarana dan prasarananya SMA Negeri 2 Kota Blitar sudah cukup
dengan baik.
peserta didik adalah faktor lingkungan dimana faktor ini adalah kondisi atau
keadaan sekolah yang nyaman. Baik keadaan diluar kelas maupun didalam
kelas. Dari semua kelas baik jurusan IPA maupun IPS kondisi ruang
kelasnya cukup bagus dari segi pencahayaannya, udara, dan suhu yang ada
di kelas tersebut juga cukup sejuk. Hal ini dikarenakan SMA Negeri 2 Kota
Blitar menerapkan program adiwiyata dan tiap kelas diberi amanah untuk
ditentukan. Hal ini disampaikan oleh Ibu Widi yang juga sebagai
Masing-masing kelas diberi tanggung jawab dalam pokja kelas yang sudah
ditentukan, seperti pokja sanitasi, pokja air, pokja kolam, dan lain
“Setiap kelas kita beri tanggung jawab untuk pokja-pokja kelas, hal
ini akan melatih kreatifitas siswa dan sekaligus mendukung program
Go Green School. Dengan adanya adiwiyata nantinya lingkungan
sekolah kita menjadi asri dan nyaman karena dikelilingi oleh
tanaman-tanaman yang segar”.
(Hasil wawancara 3 Februari 2022)
senada juga disampaikan oleh Sekar selaku peserta didik jurusan IPA di
“iya, kalo dari segi lingkungan sih SMA 2 sudah cukup nyaman
untuk belajar, kondisi ruang kelasnya juga nyaman, tidak gelap,
pencahayaanya juga bagus kok”.
(Hasil wawancara 3 Februari 2022)
adalah hambatan yang berasal dari sekolah itu sendiri dalam menghadapi
AKM. Hambatan internal ini juga dirasakan oleh warga sekolah yang terkait
peserta didiknya. Hambatan internal yang dirasakan oleh guru yaitu Ibu Cici
bahwa :
materi matematika itu bisa di AKM kan. Jadi nanti setelah buku nya
keluar akan saya baca-baca lagi terkait AKM”. (Hasil wawancara 3
Februari 2022)
Selain guru matematika, hal senada juga disampaikan oleh Ibu Anis
selaku guru pengajar bahasa Indonesia di SMA Negeri 2 Kota Blitar yang
mengatakan bahwa :
oleh semua kalangan pendidik. Hal ini adalah dampak dari adanya pandemi
teknologi. Hal ini disampaikan oleh Ibu Widi selaku waka kurikulum di
“Bapak/Ibu guru di sekolah kita ini juga sudah banyak yang tidak
muda lagi. Dulu bapak/ibu guru ini kan teknologi masih belum
begitu canggih dan untuk sekarang ini yang diajar adalah generasi Z
dimana generasi ini berada di jaman yang teknologinya sudah
canggih dan beragam. Jadi jika pembelajaran daring seperti ini
bapak/ibu guru juga mengalami kesulitan seperti bagaimana
membuat video yang menarik, bagaimana membuat PPT menarik
agar siswa yang sedang belajar dirumah itu tidak bosan dan mau
untuk mengikuti pembelajaran daring ini. Walaupun sekolah juga
98
kebijakan baru yang sudah dijalankan pada tahun 2021 kemarin dan baru
harus diperhatikan. Sekar selaku peserta didik di SMA Negeri 2 Kota Blitar
yang pada tahun 2021 kemarin telah ditunjuk untuk mengikuti ujian tersebut
mengatakan bahwa :
“AKM ini kan baru pertama kali jadi kalau saya rasa walaupun
hasilnya nanti kurang memuaskan kalau menurut saya wajar karena
dari kita sendiri kemarin masih daring terus materi yang
disampaikan oleh guru pada saat daring itu soal-soalnya walaupun
sudah mengarah ke AKM namun masih sedikit”. (Hasil wawancara
langsung 3 Februari 2022)
Selan itu, Adeka juga menyampaikan hal yang serupa yang
mengatakan bahwa :
“Jika saya ditunjuk lagi sebagai siswa yang ikut ujian AKM 2022
kalau saya pribadi lebih siap, karena kemarin kan sudah ikut AKM
2021 dan sudah mendapat gambaran bagaimana soal-soal AKM nya.
Jadi kalau saya ditunjuk lagi saya bisa lebih siap”. (Hasil wawancara
langsung 3 Februari 2022)
99
adalah cabang dinas pendidikan wilayah Blitar dimana pihak tersebut yang
“ya saya tidak tau sosialisasi dari cabdin itu sosialisasinya kepada
kepala sekolah saja atau bagaimana namun sepertinya sudah
dilakukan. Kita pun juga begitu kalau mau belajar tentang AKM ya
kita cari sendiri seperti lihat youtube bagaimana sih AKM itu, soal-
soal AKM bagaimana, apa yang harus dilakukan sekolah dalam
persiapan AKM dan lain sebagainya. Jadi kita belajar secara
mandiri”. (Hasil wawancara langsung pada 3 Februari 2022)
Pihak eksternal disini berperan penting dalam pelaksanaan
kebijakan ini seperti pihak dinas pendidikan yang aktif memonitoring dan
evaluasi terhadap jalannya AKM. Selain itu, pihak cabang dinas pendidikan
dari Miles, Huberman, dan Saldana (2014) dengan menggunakan analisis data
menghadapi AKM di SMA Negeri 2 Kota Blitar. Kesiapan sekolah ini meliputi
kesiapan dari peserta didik itu sendiri, kesiapan dari pendidik maupun
diantaranya yaitu dari Bapak Ibnu selaku wakil kepala sekolah di SMA Negeri
2 Kota Blitar, Ibu Widi selaku waka kurikulum, Bapak Basuki selaku waka
sarana dan prasarana, Ibu Cici selaku guru pengajar matematika, Ibu Anis
selaku guru pengajar bahasa Indonesia, dan peserta didik yang telah ditunjuk
kondisi fisik pembelajar kurang baik atau sakit maka yang akan ditakutkan
sehingga hasil tes yang didapat itu mewakili kondisi peserta didik
tersebut baru pertama kali dilakukan dan soal-soalnya berbeda dengan yang
sebelumnya.
baik dan sehat secara fisik maupun psikologisnya. Kesiapan secara fisik
keadaan sadar dan dapat dikatakan seseorang siap adalah bahwa dia sudah
beberapa kesiapan secara fisiologis yang dilakukan oleh peserta didik yang
olahraga secara rutin, menjaga pola makan dan menjaga pola tidur, tetap
selalu taat kepada protokol kesehatan dimana sampai saat ini Indonesia
untuk belajar mengajar secara daring sebagai upaya dalam menghindari atau
mencegah penularan covid-19. Maka dari itu, peserta didik selama belajar
secara daring mereka tetap melakukan hal-hal yang dapat membuat badan
atau tubuh tetap sehat, terhindar dari segala penyakit agar tetap bisa
mandiri dirumah. Rentang waktu belajar dan pola tidur juga dapat
adalah selama 7 hingga 8 jam. Namun, tidur yang ideal bukan hanya dari
durasi saja. Seberapa berkualitas tidur juga menjadi pola tidur yang baik.
Selain itu, terdapat juga rentang waktu yang direkomendasikan oleh para
ahli dalam belajar itu adalah 30 menit hingga 1 jam saja. Waktu yang tepat
untuk belajar ini sebenarnya tidak ada waktu yang pasti. Namun, dianjurkan
untuk melakukan aktivitas belajar di pagi hari dikarenakan badan kita masih
103
terjaga dan masih fit. Hal ini diperkuat oleh pernyataan dari Kementerian
dimana menurut penelitian anak yang tidak memiliki waktu istirahat yang
faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik dalam hal aspek
dengan badan yang fit dan begitu juga sebaliknya. Kondisi organ tubuh yang
tidak sehat atau lemah tersebut akan dapat menurunkan kualitas kognitif tiap
pancaindra. Faktor ini berasal dari dalam individu peserta didik. Peserta
waktu belajar serta waktu dalam beristirahat. Sedangkan peserta didik yang
memiliki tingkat kesiapan rendah dapat membuat peserta didik tidak fokus
104
Selain itu, diperkuat lagi oleh Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya
dalam hal faktor yang berasal dari dalam atau internal peserta didik itu dapat
dikatakan sebagai raw input yaitu kondisi fisiologis peserta didik dimana
mereka melihat kondisi fisik yang sehat dan keberfungsian pancaindra yang
baik.
kesiapan mental adalah kondisi dimana siap atau tidaknya mental seseorang
bakat, motivasi dan sikap. Tingkat kecerdasan tiap individu juga berbeda-
beda dan disesuaikan dengan minat dan bakat dalam bidang yang mereka
beberapa peserta didik yang ditunjuk sebagai siswa yang mengikuti ujian
oleh peserta didik adalah metode diskusi, tanya jawab, maupun presentasi.
diskusi bisa bertukar pikiran dan pendapat dengan guru maupun teman yang
menjadikan kita lebih berpikir kritis. Pada dasarnya tujuan dari metode
Selain itu, metode diskusi ini juga sesuai dengan kurikulum yang digunakan
saat ini maupun kurikulum yang akan ditetapkan yaitu tentang kurikulum
prototype.
dapat disimpulkan untuk mencapai hasil yang mereka inginkan yaitu hasil
yang memuaskan. Hal ini sependapat dengan James Draver dalam Slameto
(2010) yang mengatakan bahwa motif dan tujuan yang hendak dicapai
maupun dengan cara mencari materi di internet karena AKM ini baru
pertama kali dilakukan. Jika mereka ditunjuk lagi sebagai siswa yang
106
mengikuti ujian lagi mereka akan lebih siap karena sudah mengetahui
yang dihadapinya diantaranya yaitu adanya rasa cemas dan khawatir akan
didik, namun mereka tetap mempunyai rasa kecemasan akan hal tersebut.
Dalam dunia pendidikan ini dikenal dengan test anxiety (kecemasan dalam
kepercayaan diri serta meningkatkan rasa aman dan mencegah rasa cemas
atau panik pada remaja. Dari pendapat tersebut dapat dimaknakan bahwa
kepercayaan diri adalah kombinasi antara pikiran dan perasaan yang sangat
berarti. Selain itu, cara yang dilakukan oleh peserta didik adalah dengan
belajar yang giat dan melakukan refreshing sedikit-sedikit agar tidak cemas
dan panik saat akan menghadapi ujian. Kunci sukses dalam menghadapi
ujian adalah dengan membangun rasa percaya diri akan keberhasilan dengan
cara menghilangkan rasa cemas. Rasa cemas adalah musuh yang harus
penilaian.
107
Faktor kedua ini juga diperkuat oleh Djamarah (2002) dalam hal
yang berkaitan dengan tujuan, isi, bahan ajar dan cara yang digunakan
Kota Blitar adalah salah satu sekolah yang menerapkan pembelajaran secara
pembelajaran tatap muka terbatas dengan kuota 50% dari total warga
Zonasi. Dalam hal ini, para peserta didik dan pendidik diberikan
kurikulum 2013 yang mulai diterapkan pada tahun 2020 saat pandemi
sekolah penggerak dan SMK Pusat Keunggulan pada tahun 2021. Mulai
tahun 2022 satuan pendidikan yang tidak termasuk sekolah penggerak pun
tersebut dimana terdapat satu mata pelajaran dengan diberikan projek yang
mengharuskan peserta didik dapat lebih aktif dalam pembelajaran. Hal ini
agar memiliki hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
cakupan dan tujuan kurikulumnya hal tersebut sesuai dengan McNeil (1990)
dalam Sanjaya (2008) yang memiliki empat fungsi yaitu pendidikan umum,
studi peserta didik yang diperkuat dengan Abu Ahmadi dan Joko Tri
atau bahan ajar. Hal ini sejalan dengan Djamarah (2002) dan Munadi
rencana yang disusun dalam benuk kegiatan nyata dan praktis untuk
atau guru sehingga terjadinya proses pembelajaran pada peserta didik dalam
dalam menyampaikan materi untuk peserta didik merupakan salah satu hal
dan bahasa inggris di SMA Negeri 2 Kota Blitar bahwa metode yang sering
pembelajaran secara daring, biasanya guru akan membuat video dan PPT
dan teams, guru memanfaatkan media sosial untuk media belajar seperti
berdiskusi atau bertukar pendapat dengan guru maupun temannya yang akan
student centered learning dan bukan teacher centered leraning dimana guru
hanya sebagai fasilitator dan motivator. Selain itu, Banyak peserta didik
yang suka dengan metode pembelajaran diskusi dan tanya jawab. Mereka
112
banyak cara yang digunakan oleh guru dalam hal metode pembelajaran yang
kehidupan sehari-hari. Dalam faktor ini juga diperkuat lagi oleh Djamarah
(2002) dan Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya dalam faktor yang
dimana soal AKM memiliki beberapa variasi dan SMA Negeri 2 Kota Blitar
juga sudah menerapkan beberapa soal dalam bentuk variasi AKM. Hal
Salah satu kualitas lembaga pendidikan itu juga dapat dilihat dari
baik.
wawancara yang telah dilakukan dengan waka sarana dan prasarana di SMA
Negeri 2 Kota Blitar dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana yang ada
yang eror. Semua kelas yang ada di SMA Negeri 2 Kota Blitar mempunyai
SMA Negeri 2 Kota Blitar juga berjalan dengan baik dan fasilitas yang ada
kegiatan pendidikan dapat diketahui dari tiga hal yang diamati yaitu
pernyataan tersebut, SMA Negeri 2 Kota Blitar sudah memenuhi dari segi
akan menjaga, memelihara sarana dan prasarana yang telah dimiliki. Hal ini
diperkuat juga dengan Djamarah dan Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya
dalam faktor yang mempengaruhi hasil studi peserta didik dalam hal sarana
Tabel 4.9 Daftar Sarana dan Prasarana SMA Negeri 2 Kota Blitar
Sumber : Hasil Olahan Penulis (2022)
No Nama sarpras Jumlah Berfungsi/tidak Keadaan Keterangan
baik,
sedang,
tidak
1. Ruang kelas 28 Berfungsi Baik -
2. Akses Internet 1 Berfungsi Bak Telkom Speedy
3. Lab. Mata 4 Berfungsi Baik Fisika, kimia, dan
Pelajaran biologi, bahasa
3. Lab. 3 Berfungsi Sedang Terdapat komputer
Komputer yang sudah tidak
berfungsi
4. Perpustakaan 1 Berfungsi Baik Berisi buku paket
pelajaran dan non
pelajaran
h5. Lapangan dan 3 Berfungsi Baik Bola, basket,
sarana badminton
olahraga
6. Fasilitas 1 Berfungsi Baik Mushola untuk
keagaamaan muslim. Untuk non
dan R.ibadah muslim di kelas
7. Fasilitas seni 1 Berfungsi Baik
budaya
8. Kantor 4 Berfungsi Baik Kepala Sekolah,
guru, BK, TU
117
Blitar dapat dikatakan nyaman dan sejuk untuk belajar dimana sekolah
sejuk. Terlihat pula didepan juga terdapat taman yang indah serta halaman
yang luas yang membuat siswa betah untuk selalu berada di sekolah yang
memberi rasa sejuk karena dikelilingi oleh tanaman yang indah. Taman
118
lingkungan sekolah yang indah dan sejuk mereka akan merasa betah dan
bersemangat untuk belajar. Selain itu, pencahayaan yang ada di setiap kelas
juga sangat bagus dan terang serta mempunyai udara yang sejuk. Dengan
tanggung jawab tersebut serta membuat kondisi kelas menjadi berwarna dan
dengan maksimal.
belajar.
Hal tersebut juga didukung dan diperkuat dengan Djamarah dan Abu
Ahmadi dan Joko Tri Prasetya dalam faktor lingkungan yang disebut
keberhasilan studi peserta didik. Selan itu, juga diperkuat oleh Ngalim
119
Purwanto (2003) yang dapat dikatakan sebagai faktor sosial yang meliputi
faktor lingkungan dari peserta didik yang dapat mempengaruhi hasil studi
peserta didik.
Sekolah merupakan salah satu tempat bagi para siswa untuk menuntut
dan dengan persiapan yang telah dipersiapkan. Hal tersebut dilakukan dengan
dapat mencapai tujuan pembelajaran dan tujuan dari AKM dengan efektif dan
timbal balik antara keahlian serta sikap melalui aspek perkembangan dan
kompetensi minimum baik dari kesiapan peserta didik maupun kesiapan dari
aktivitas yang dihadapi oleh sekolah dalam menghadapi AKM berasal dari
pendidik dan peserta didik itu sendiri. Adapun hambatan internal ini adalah
berpengaruh terhadap hasil dari peserta didik dan guru dapat mengontrol
1. Adanya kesulitan guru terkait materi atau bahan ajar dalam pemberian
kan. Selain itu, soal-soal dalam ujian tersebut berbeda dengan ujian
oleh sekolah terkait pembuatan soal dan materi-materi AKM yang hanya
dan karakteristik peserta didik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
tersebut karena peserta didik yang ditunjuk itu dilakukan secara acak
oleh pusat dengan artian bahwa sekolah tidak bisa menyiapkan peserta
didik dengan tingkat pemahaman atau tingkat kognitif yang lebih unggul
tersebut. Selain itu, variasi soal-soal juga berbeda dengan ujian nasional
123
4. Kurangnya kesadaran peserta didik untuk aktif dalam KBM yaitu ketika
mengobrol, peserta didik yang susah diatur, hingga peserta didik yang
pun peserta didik banyak yang tidak memperhatikan guru dan hanya
tidak gemar berliterasi lagi karena literasi pada saat pembelajaran daring
tidak begitu berjalan dengan maksimal dan bahkan tidak berjalan sama
Menggunakan kurikulum
darurat, dan menyambut
Kurikulum kurikulum prototype.
Hambatan yang berasal dari eskternal atau luar sekolah tersebut bisa
berasal dari dinas pendidikan provinsi Jawa Timur dan cabang dinas
sebagai berikut:
dengan situasi dan kondisi yang ada saat ini dengan tidak
wilayah Blitar hanya dilakukan beberapa kali saja dan tidak ada
yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur juga terlalu
AKM, maka pendidik atau guru tersebut harus mencari tau secara
bahwa pada saat mengerjakan soal itu server atau aplikasi yang
pelaksanan ujian ini adalah ujian yang pertama kali, jadi masih perlu
4. Hasil dari AKM 2021 masih terdapat beberapa indikator yang hasilnya
belum keluar dari pusat yang mengakibatkan sekolah belum tau apa
(AKM).
128
Pembelajaran daring
Kebijakan
Pemerintah
Pusat berakibat adanya lost
learning
Dinas
Pendidikan
Hambatan Eksternal Provinsi dan
sosialisasi yang
Cabang Dinas dilakukan terlalu mepet
Pendidikan
Wilayah
Blitar
hasil dari AKM 2021 pada indikator
tertentu dalam capaian pembelajaran
hasil AKM bidang numerasi dan literasi masih
2021 belum keluar hasilnya. sehingga
sekolah belum tau apa yang harus
diperbaiki dan ditingkatkan lagi.
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, peneliti berfokus kepada kesiapan
peserta didik dan kesiapan sekolah dalam menghadapi AKM di SMA Negeri 2
Kota Blitar beserta hambatan apa saja yang menjadi faktor dalam kesiapan
sebagai pengganti dari ujian nasional dimana AKM pertama kali dilakukan pada
pembahasan yang dikaitkan dengan teori faktor yang dapat mempengaruhi hasil
dari peserta didik oleh Munadi (Rusman: 2012) dapat disimpulkan sebagai
berikut :
a. Faktor Fisiologis
peserta didik. Peserta didik yang memiliki tingkat kesiapan yang tinggi
129
130
pelajaran, melakukan ujian dengan badan yang fit dan begitu juga
sebaliknya.
b. Faktor Psikologis
cara diskusi, tanya jawab, dan presentasi karena dapat bertukar pikiran
ini juga dipengaruhi oleh tingkat kecemasan peserta didik dimana peserta
didik merasa cemas atau khawatir dalam melakukan tes atau ujian AKM
karena ujian tersebut pertama kali dilakukan dan variasi soal berbeda
2. Kesiapan Sekolah
a. Kurikulum
darurat ini diterapkan dengan melihat situasi dan kondisinya. Hal ini
b. Metode Pembelajaran
yaitu google teams. Selain itu juga menggunakan media sosial seperti
variasi soal-soal AKM kepada peserta didik dengan setiap ujian selalu
sarana dan prasarana yang baik sehingga fasilitas-fasilitas yang ada dapat
d. Faktor Lingkungan
tanaman yang indah. Halaman yang luas membuat warga sekolah betah
keinginan untuk tidak belajar. Selain itu, pencahayaan yang ada di setiap
a. Hambatan Internal
133
pandemi; (3) kurangnya peserta didik untuk aktif dalam KBM; (4)
peserta didik kurang siap karena dipilih secara acak dan variasi soal
b. Hambatan eksternal
terbatas dimana peserta didik masuk sekolah hanya 50% dari total warga
atau arahan yang diberikan oleh dinas pendidikan provinsi terlalu mepet
5.2 Saran
Kompetensi Minimum) yang dilakukan oleh SMA Negeri 2 Kota Blitar dan
yang berkaitan dengan AKM karena tidak semua materi bisa di AKM kan.
Selain itu, dalam program GLS sebaiknya tetap dilakukan dan mengajak
pelajaran dimulai dan hasil literasi dituliskan di bagian lembar atau form
tersendiri.
c. Hasil dari AKM dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan bahan evaluasi
Badan Pusat Statistik Kota Blitar. (2021, November Selasa). Retrieved from
https:blitarkota.bps.go.id
Direktorat Sekolah Dasar. (2022, Maret Sabtu). Direktorat Jenderal PAUD Dikdas
dan Dikmen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Retrieved from Kurikulum Prototype utamakan pembelajaran berbasis
proyek: https://ditpsd.kemendikbud.go.id
135
136
Wulan, A. R. (2007). Pengertian dan esensi konsep evaluasi, asessmen, tes dan
pengukuran. FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, 1-12.
LAMPIRAN
139
140
Pentingnya kurikulum
dalam pembelajaran
Metode Guru Berkaitan dengan Metode
Pembelajara Pengajar pembelajaran yang
n Matematik digunakan
a, Bahasa
Inggris,
dan
Bahasa
Indonesia
Bagaimana kesiapan atau
strategi guru dalam
metode pembelajaran
untuk menghadapi AKM
Kendala dan evaluasi
yang berkaitan dengan
metode pembelajaran
yang dihadapi selama
pembelajaran AKM
Sarana dan Waka Tersedianya sarana dan
Prasarana Sarana dan prasarana pendidikan
Prasana yang memadai
SMA
Negeri 2
Kota Blitar
Bagaiamana manajemen
sarana dan prasarana di
sekolah
Faktor Kenyamana Peserta Tingkat Kenyamanan
Lingkung n belajar didik di belajar di lingkungan
an SMA sekolah
Negeri 2
Kota Blitar
Hamba Sekolah Internal Peserta Hambatan yang dihadapi
tan- SMA Didik di oleh peserta didik dalam
hamba Negeri 2 SMA AKM 2021
tan Kota Negeri 2
yang Blitar Kota Blitar
dihada
pi
141
KEPALA SEKOLAH
2022?
baik?
5. Adakah tenaga pendidik atau guru yang sampai saat ini belum paham
mengenai AKM?
6. Selain guru, apakah siswa juga dibekali dengan sosialisasi terkait AKM?
WAKA KURIKULUM
terkait AKM?
AKM?
GURU PENGAJAR
2. Apa hambatan yang ditemui oleh guru selama pembelajaran daring dan
4. Bagaimana strategi guru dalam pemberian materi pada AKM tahun 2022?
PESERTA DIDIK
1. Apakah ada cara belajar tersendiri dalam ujian AKM dan bagaimana jam
belajar AKM?
2. Dalam kesiapan fisiologis, pada masa covid seperti ini bagaimana kamu
tetap menjaga kesehatan kamu agar proses belajar mengajar tetap bisa
3. Dari segi sarana dan prasarana, apakah SMA Negeri 2 Kota Blitar sudah
“Ujian AKM merupakan ujian yang ditetapkan oleh pemerintah dan yang
dinilai adalah sekolahnya dan tidak semua sekolah secara nasional yang
bertujuan untuk memetakan pendidikan di daerah tersebut. Untuk di Kota
Blitar sendiri semua sekolah melaksanakan ujian AKM ini salah satunya
yaitu di sekolah kita”.
(Hasil wawancara secara langsung pada 31 Januari 2022)
2022?
“Srategi yang akan kami lakukan dalam mempersiapkan AKM tahun 2022
ini ya dengan cara tetap melanjutkan pembelajaran dikelas secara maksimal,
terus untuk soal-soal ujiannya juga selalu mengikuti bentuk soal dari AKM,
jenis-jenis soal, stimulusnya. Jadi setiap soal ada stimulusnya. Jadi
srateginya ya kita menerapkan bentuk soal-soal seperti soal AKM dan soal
ujian semester maupun ulangan harian itu sudah mengikuti variasi dari soal-
soal AKM dan tetap konsisten”.
(Hasil wawancara langsung pada 31 Januari 2022)
“Hasil dari AKM tahun 2021 ini dari pusat belum keluar, saya tidak tau
kapan keluarnya karena memang sampai saat ini belum ada hasil yang
dikeluarkan dari pemerintah untuk AKM tahun 2021. Untuk hasilnya
mungkin akan keluar tahun 2022. Karena AKM tahun 2021 ini masih
pertama kali dilakukan, tentunya dari peserta didik ada yang merasa kaget,
terbebani atau belum siap dalam mengerjakan ujian. Namun, dari sekolah
sendiri sudah mempersiapkan dari berbagai infrastruktur, fasilitas, hingga
sosialisasi-sosialisasi dengan para guru-guru pengajar maupun ke siswa nya
agar mereka diberi wawasan terkait AKM. Sosialisasi dari pusat sudah
dilakukan namun hanya sekali saja sosialisasinya. Selain itu, kita juga
memberikan pengetahuan kepada peserta didik bahwa ujian ini tidak
menilai siswa itu sendiri dan apapun hasilnya tidak mempengaruhi raport
siswanya, karena takutnya nantinya peserta didik merasa terbebani akan
ujian ini karena mereka merasa ditunjuk untuk melakukan ujian AKM. Kita
juga beri arahan bagaimana karakteristik soal-soal AKM”.
(Hasil wawancara langsung pada 31 Januari 2022)
146
baik?
“Sosialisasi yang dilakukan oleh dinas pendidikan terlalu mepet dan hanya
dilakukan beberapa kali saja sehingga kita para guru disini secara mandiri
aktif untuk mencari tau sendiri apa itu AKM dan semacamnya”
(hasil wawancara langsung pada 31 januari 2022).
5. Adakah tenaga pendidik atau guru yang sampai saat ini belum paham
mengenai AKM?
6. Selain guru, apakah siswa juga dibekali dengan sosialisasi terkait AKM?
“Iya, kita juga memberikan pengetahuan kepada peserta didik bahwa ujian
ini tidak menilai siswa itu sendiri dan apapun hasilnya tidak mempengaruhi
raport siswanya, karena takutnya nantinya peserta didik merasa terbebani
akan ujian ini karena mereka merasa ditunjuk untuk melakukan ujian AKM.
Kita juga beri arahan bagaimana karakteristik soal-soal AKM”.
(Hasil wawancara langsung pada 31 Januari 2022)
WAKA KURIKULUM
kurikulum?
“Pada waktu pembelajaran secara daring ini ada beberapa pilihan yaitu
adanya kurikulum khusus, jadi tidak semua materi atau Kompetensi Dasar
(KD) dihabiskan semua dan kita boleh menentukan materi. Sekolah kita
147
terkait AKM?
“Kegiatan pembelajaran disekolah ini pada waktu tahun 2021 yang masih
gencar-gencarnya kasus covid-19 ya kita melakukan pembelajaran secara
daring dengan memaksimalkan berbagai media-media pembelajaran.
Namun untuk saat ini kita sudah melakukan kegiatan pembelajaran secara
luring namun jam mata pelajaran dipangkas dan tetap mematuhi protokol
kesehatan dengan memaka masker. Kita juga tidak menambahkan jam mata
pelajaran untuk khusus AKM, namun kita memaksimalkan dan terus
melakukan kegiatan sosialisasi maupun workshop kepada guru-guru
pengajar agar memberikan soal sesuai dengan variasi soal AKM”. Pada
waktu pembelajaran secara daring ini ada beberapa pilihan yaitu adanya
kurikulum khusus, jadi tidak semua materi atau Kompetensi Dasar (KD)
dihabiskan semua dan kita boleh menentukan materi”.
(Hasil wawancara langsung pada 31 Januari 2022)
“Untuk hal sarana dan prasarana di sekolah kita ini sudah cukup
memadai, bahkan sangat memadai. Baik sarana dan prasarana di kelas
maupun di luar kelas. Di masing-masing kelas juga sudah tersedia LCD,
148
GURU PENGAJAR
2. Apa hambatan yang ditemui oleh guru selama pembelajaran daring dan
“Untuk hambatannya sendiri dari guru itu kita kurang diberi pelatihan dari
sekolah. Karena AKM ini kan masih berjalan kemarin dan hitungannya
tergolong baru ya kita dari guru ikut menyesuaikan itu. Untuk hambatannya
kalau menurut saya itu soal-soal AKM itu kan bervariasi, jadi kita ya harus
menyesuaikan. Untuk buku khusus AKM itu saya bersama MGMP
matematika itu berdiskusi untuk membuat contoh soal AKM karena modul
AKM yang resmi itu masih belum ada. Setelah kita berdiskusi itu ternyata
tidak semua materi matematika itu bisa di AKM kan. Jadi nanti setelah buku
nya keluar akan saya baca-baca lagi terkait AKM”.
(Hasil wawancara langsung 3 Februari 2022)
4. Bagaimana strategi guru dalam pemberian materi pada AKM tahun 2022?
“Setiap bab ini akan saya kenalkan bentuk variasi dari soal-soal AKM.
Selain itu juga setiap ada ulangan harian maupun ujian semester begini saya
juga menyisipkan beberapa soal dengan bentuk soal-soal AKM seperti
pilihan ganda, benar-salah, pilihan ganda lebih dari satu dan lain sebagainya
yang mengarah ke dalam bentuk soal-soal AKM. Untuk kelas 10 saya juga
sudah mengenalkan variasi bentuk-bentuk AKM, agar nantinya pada waktu
naik ke kelas 11 mereka lebih familiar dan sudah terbiasa dengan bentuk
soal AKM”.
“Sekolah kita juga sudah menerapkan bentuk soal-soal seperti AKM, jadi
pembelajaran, pemberian materi maupun ujian-ujian yang dilakukan juga
sudah mengarah ke bentuk soal AKM”
(Hasil wawancara langsung pada 3 Februari 2022)
“Untuk hambatannya sendiri dari guru itu kita kurang diberi pelatihan dari
sekolah. Karena AKM ini kan masih berjalan kemarin dan hitungannya
tergolong baru ya kita dari guru ikut menyesuaikan itu. Untuk hambatannya
kalau menurut saya itu soal-soal AKM itu kan bervariasi, jadi kita ya harus
menyesuaikan. Untuk buku khusus AKM itu saya bersama MGMP
matematika itu berdiskusi untuk membuat contoh soal AKM karena modul
AKM yang resmi itu masih belum ada. Setelah kita berdiskusi itu ternyata
tidak semua materi matematika itu bisa di AKM kan. Jadi nanti setelah buku
nya keluar akan saya baca-baca lagi terkait AKM”.
“Untuk hambatannya kalau dari saya itu bagaimana meningkatkan minat
baca atau literasi siswa. Karena kita pembelajaran secara luring dan siswa
diberi waktu 15 menit di jam pertama untuk kegiatan literasi saja masih ada
siswa yang tidak mau membaca. Apalagi kalau pembelajarannya secara
daring. Secara luring saja masih susah untuk literasi apalagi kalau sampai
daring”.
(Hasil wawancara 3 Februari 2022)
PESERTA DIDIK
1. Apakah ada cara belajar tersendiri dalam ujian AKM dan bagaimana jam
belajar AKM?
“Kalau saya rentang waktu untuk belajar yang cukup biasanya sekitar 1
sudah cukup diluar pembelajaran sekolah. Tapi untuk persiapan ujian AKM
ini saya belajarnya kurang lebih 1 hingga 2 jam”.
“Saya mengikuti bimbel jadi waktu belajar saya itu mengikuti jam les. Tapi
jika bimbelnya libur kalau saya ada PR atau pengen belajar gitu saya
biasanya kurang lebih satu jam sudah cukup”
(Hasil wawancara langsung pada 3 Februari 2022)
2. Dalam kesiapan fisiologis, pada masa covid seperti ini bagaimana kamu
tetap menjaga kesehatan kamu agar proses belajar mengajar tetap bisa
“Hal yang saya persiapkan waktu saya ditunjuk sebagai siswa yang
mengikuti ujian ini yaitu menjaga pola makan agar badan tetap sehat apalagi
masih pandemi seperti ini. Kalau weekend biasanya saya olahraga”.
“Yang saya lakukan selama daring dirumah ya menjaga pola makan juga,
jaga kesehatan, tidur siang dan tidak begadang terus agar badan kita saat
ujian berlangsung biar tetap segar”
151
sukai?
“Lingkungan di SMA 2 ini juga sudah nyaman menurut saya karena tidak
panas, segar, dan sejuk ya karena banyak pohon-pohon juga”.
“iya, kalo dari segi lingkungan sih SMA 2 sudah cukup nyaman untuk
belajar, kondisi ruang kelasnya juga nyaman, tidak gelap, pencahayaanya
juga bagus kok”.
(Hasil wawancara 3 Februari 2022)
2. Dari segi sarana dan prasarana, apakah SMA Negeri 2 Kota Blitar sudah
“semua sekolah di kota blitar dari segi sarana dan prasarananya sudah cukup
bagus dan memadai termasuk SMAN 2 Blitar”
(hasil wawancara langsung 4 januari 2022)
152
B. Riwayat Pendidikan
E. Riwayat Kegiatan
NIM : 185030900111020
Peneliti bersama Bapak Ibnu selaku wakil kepala sekolah SMA Negeri 2 Kota
Blitar
Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2022
Peneliti bersama Ibu Widi selaku Waka Kurikulum SMA Negeri 2 Kota Blitar
Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2022
160
Peneliti bersama Ibu Cici selaku Guru Matematika SMA Negeri 2 Kota Blitar
Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2022
Peneliti bersama Ibu Anis selaku Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 2 Kota
Blitar
Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2022
161
Peneliti bersama Bapak Basuki Selaku Waka Sarana dan Prasarana SMA Negeri 2
Kota Blitar
Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2022
Peneliti bersama Peserta Didik yang ditunjuk sebagai sampel AKM 2021
Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2022