Anda di halaman 1dari 53

PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI


Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

PANDUAN TENTANG KOMUNIKASI EFEKTIF


ANTAR PROFESIONAL PEMBERI ASUHAN

RSUD GRATI KABUPATEN PASURUAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PASURUAN


Jl. Raya Grati No. 199 RanuKlindunganKabupatenPasuruan (67184)
Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

i
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

LEMBAR PENGESAHAN

PERATURAN DIREKTUR RSUD GRATI KABUPATEN PASURUAN


NOMOR 27 TAHUN 2019
TENTANG
PANDUAN TENTANG KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PROFESIONAL PEMBERI ASUHAN
RSUD GRATI KABUPATEN PASURUAN

PENGESAHAN DOKUMEN

TANDA
NAMA JABATAN TANGAN TANGGAL

drg. MOKHAMAD TEGAR SUBEQI Pembuat Dokumen 04-02-2019

FAESAL ABU DZARDAK Authorized Person 04-02-2019

dr. ARMA ROOSALINA, M.Kes. Direktur RSUD Grati 04-02-2019

ii
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Kuasa karena berkat rahmat dan inayah-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan
“Panduan Tentang Komunikasi Efektif Antar Profesional Pemberi Asuhan” dengan lancar
dan tanpa hambatan yang berarti.
Panduan Tentang Komunikasi Efektif Antar Profesional Pemberi Asuhan RSUD
Grati Kabupaten Pasuruan ini disusun dalam rangka memberikan acuan bagi semua
jajaran di RSUD Grati dalam pemberian pelayanan Komunikasi Efektif. Melalui panduan
ini diharapkan semua tenaga profesional pemberi asuhan serta tenaga terkait lainnya
dapat memahami berbagai hal yang berkaitan dengan pelayanan Komunikasi Efektif di
RSUD Grati Kabupaten Pasuruan.
Ucapan terima kasih dan penghargaan selayaknya disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu penyusunan dan penerbitan panduan ini. Semoga keinginan
untuk dapat lebih meningkatkan mutu dan keselamatan pasien dapat tercapai, seiring
dengan pemberdayaan para pelaksananya.
Panduan ini tentu saja masih belum dapat memuat semua prosedur Komunikasi
Efektif yang dibutuhkan karena keterbatasan ilmu dan referensi yang ada pada kami.
Oleh karena itu permohonan maaf perlu kami haturkan apabila dalam penyusunan
panduan ini masih banyak kekurangan di sana-sini dan masih jauh dari kesempurnaan.
Meskipun demikian mudah-mudahan panduan Identifikasi Pasien ini masih dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait.

Pasuruan,

TIM PENYUSUN

iii
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

TIM PENYUSUN

1. Siti Fatimah, A.Md Kep.


2. R. Shofiana Rosa Purwandari, S.Tr. Gz.
3. M. Fikri Ali, A.Md Kep
4. Uke Susianti, A.Md. Kep
5. Agung Prasetyo
6. Windi Septrianingsih, A.Md. Kep
7. Zulviyati,S. Farm, Apt.
8. Hendik Syachroni, S.Kep.

iv
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

SAMBUTAN
DIREKTUR RSUD GRATI KABUPATEN PASURUAN

Rumah Sakit Umum Daerah Grati Kabupaten Pasuruan sebagai institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara paripurna dituntut
untuk selalu menjaga dan meningkatkan mutu dan keselamatan pasien dalam setiap
pelayanan yang diberikan. Oleh karena itu dengan hangat dan berbangga hati kita
sambut penerbitan “Panduan Tentang Komunikasi Efektif Antar Profesional Pemberi
Asuhan” sebagai langkah besar dalam upaya kita mewujudkan pelayanan yang
terstandar.
“Panduan Tentang Komunikasi Efektif Antar Profesional Pemberi Asuhan” ini
disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan untuk
diterapkan pada proses pelayanan di RSUD Grati Kabupaten Pasuruan. Upaya
penyempurnaan panduan ini perlu terus-menerus dilakukan sehingga diharapkan akan
lebih dapat memenuhi untuk pelayanan pasien yang seragam di seluruh rumah sakit
serta sesuai dengan perkembangan keilmuan terkini. Panduan ini menjadi pegangan
bagi seluruh komponen pelayanan di RSUD Grati Kabupaten Pasuruan meliputi tenaga
medis, keperawatan, kebidanan dan profesional pemberi asuhan lainnya serta tenaga
lain yang terkait.
Semoga panduan ini dapat bermanfaat dan digunakan dengan baik dan tepat
sehingga tujuan untuk mencapai keamanan dan mutu tinggi dalam menjalankan
pelayanan secara serasi, selaras dan seimbang di RSUD Grati Kabupaten Pasuruan
akan semakin cepat terwujud.
Kepada semua pihak yang telah membantu penerbitan panduan ini disampaikan
ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Semoga upaya
peningkatan pelayanan pasien di rumah sakit ini dapat terus menerus dipelihara dan
dikembangkan dan dapat mencapai harapan kita bersama. Semoga Tuhan Yang Maha
Esa senatiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Amin.

Pasuruan,

Plt.DIREKTUR RSUD GRATI


KABUPATEN PASURUAN

dr. ARMA ROOSALINA, M. Kes


Pembina
NIP. 19701224 200212 2 003

v
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................iii
SAMBUTAN.......................................................................................................................................v
DAFTAR ISI......................................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL............................................................................................................................viii
BAB IV
TATALAKSANA.................................................................................... ..viii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................................................x
PANDUAN TENTANG KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PROFESIONAL PEMBERI
ASUHAN...............................................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................5
1.1. LATAR BELAKANG.............................................................................................................5
1.2. TUJUAN..................................................................................................................................5
1.3. KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB......................................................................6
BAB II DEFINISI...................................................................................................7
2.1 PENGERTIAN KOMUNIKASI...........................................................................................7
2.2 DASAR - DASAR KOMUNIKASI.....................................................................................7
BAB III RUANG LINGKUP.....................................................................................8
BAB IV TATA LAKSANA........................................................................................9
4.1. KEBIJAKAN...........................................................................................................................9
4.2. TATA LAKSANA KOMUNIKASI.....................................................................................10
4.2.1. PROSES KOMUNIKASI:....................................................................................10
4.2.2. UNSUR KOMUNIKASI.......................................................................................11
4.2.3. SUMBER / KOMUNIKATOR:..........................................................................11
4.2.4. SIFAT KOMUNIKASI..........................................................................................12
4.2.5. KOMUNIKASI YANG EFEKTIF.......................................................................13
4.2.6. PELAPORAN HASIL KRITIS.............................................................................27
4.2.7. KOMUNIKASI EFEKTIF MELALUI MEDIA ELEKTRONIK.....................29
BAB V DOKUMENTASI.......................................................................................32

vi
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

DAFTAR TABEL

Halaman
BAB IV TATA LAKSANA........................................................................................8
1.1
TABEL PENERAPAN SBAR ANTAR PETUGAS KESEHATAN........................................14

vii
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

DAFTAR GAMBAR

Halaman
BAB IV TATA LAKSANA.................................................................................................................8
1.1 GAMBAR PROSES KOMUNASI DAN UNSUR KOMUNIKASI..................................11
1.2 GAMBAR PROSES KOMUNASI EFEKTIF ANTAR PETUGAS
KESEHATAN.................................................................................................14

viii
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
1.1
Lampiran Penandaan yang digunakan di RSUD Grati...................................................33
1.2 Lampiran Daftar singkatan, simbol, dan cara penulisan dosid dan singkatan
diagnosa ..................................................................................................................................34
1.3 Lampiran Kode Alfabet Internasional.............................................................................44

ix
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI


KABUPATEN PASURUAN
NOMOR 22 TAHUN 2019

TENTANG

PEDOMAN KEBIJAKAN PELAYANAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PASURUAN

DIREKTUR RSUD GRATI KABUPATEN PASURUAN,

Menimbang : a. Dalam upaya meningkatkan mutu dan keselamatan


pasien dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit
maka diperlukan suatu pedoman Kebijakan Pelayanan
Sasaran Keselamatan Pasien RSUD Grati yang berlaku
di lingkungan rumah sakit;
b. bahwa dalam penyusunan Pedoman Kebijakan
Pelayanan Sasaran Keselamatan Pasien RSUD Grati
sebagaimana dimaksud huruf a diperlukan bentuk yang
baku dan seragam;
c. bahwa untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud
pada butir b maka perlu ditetapkan Pedoman Kebijakan
Pelayanan Sasaran Keselamatan Pasien RSUD Grati
Kabupaten Pasuruan dalam Peraturan Direktur;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pemerintahan Daerah Kabupaten di Djawa Timur
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 1965;
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran;
3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan;
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-

1
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1438/MENKES/PER/X/2010 tentang Standar
Pelayanan Kedokteran (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 464);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2012
tentang Akreditasi Rumah Sakit (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 413);
11. Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 49 Tahun 2012
tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum
Daerah;
12. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5607);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RSUD GRATI KABUPATEN


PASURUAN TENTANG PEDOMAN KEBIJAKAN PELAYANAN
SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH GRATI KABUPATEN PASURUAN.

Pasal 1

Pedoman Kebijakan Pelayanan Sasaran Keselamatan Pasien RSUD Grati


Kabupaten Pasuruan bertujuan untuk memberikan acuan bagi setiap unit
kerja/unit pelayanan dan pegawai dalam menyusun pedoman sesuai dengan
tugas dan fungsi masing-masing. Serta untuk meningkatkan mutu pelayanan
fasilitas pelayanan kesehatan melalui penerapan manajemen risiko dalam
seluruh aspek pelayanan yang disediakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan.

2
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

Pasal 2
Pelaksanaan Pedoman Kebijakan Pelayanan Sasaran Keselamatan Pasien wajib
dilaksanakan oleh semua unit kerja/unit pelayanan di bawah koordinasi:
a. Direktur untuk Komite dan Tim;
b. Kepala Instalasi untuk Ruangan dan/atau staf instalasi;
c. Kepala Ruang untuk staf ruangan; dan
d. Kepala Bidang/Bagian untuk pejabat/staf di bawahnya.

Pasal 3

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Tim Sasaran
Keselamatan Pasien menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan standar dan Pedoman/Panduan Keselamatan Pasien;
b. penyusunan dan pelaksanaan program Keselamatan Pasien;
c. pengembangan dan pengelolaan sistem pelaporan Insiden, analisis, dan
penyusunan rekomendasi Keselamatan Pasien;
d. kerja sama dengan berbagai tim lain yang terkait dengan keselamatan pasien;
e. monitoring dan evaluasi pelaksanaan program Keselamatan Pasien.

Pasal 4

Pedoman Kebijakan Pelayanan Keselamatan Pasien Pasien RSUD Grati


sebagaimana dimaksud pada pasal 1 terdiri dari 6 kebijakan dan tercantum
dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Direktur ini.

Pasal 5

(1) Direktur, Kepala Bidang/Bagian, Ketua Komite/Tim, Kepala Instalasi


dan Kepala Ruangan wajib melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap pelaksanaan penyusunan Pedoman Kebijakan ini sesuai bidang
tugasnya masing-masing.

(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dilaksanakan melalui:
a. sosialisasi;
b. pendidikan dan pelatihan; dan/atau
c. monitoring dan evaluasi.

3
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

Pasal 6

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Pasuruan
pada tanggal 4 Februari 2019

DIREKTUR RSUD GRATI


KABUPATEN PASURUAN

dr. ARMA ROOSALINA, M.Kes


Pembina
NIP. 19701224 200212 2 003

4
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RSUD GRATI


KABUPATEN PASURUAN
NOMOR : 27 TAHUN 2019
TANGGAL : 04 FEBRUARI 2019

PANDUAN TENTANG KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PROFESIONAL PEMBERI ASUHAN


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Komunikasi merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh


semua orang terutama bagi pemberi jasa pelayanan kesehatan. Kompetensi
komunikasi menentukan keberhasilan dalam membangun penyelesaian masalah
kesehatan pasien. Selama ini kompetensi komunikasi dapat dikatakan terabaikan
dan menjadi sumber utama penyebab dari berbagai permasalahan yang terjadi.
Komunikasi efektif dilakukan dalam memberikan pelayanan, baik antar
petugas pemberi pelayanan maupun dengan pasien dan keluarganya. Komunikasi
efektif mampu mempengaruhi emosi pasien dan keluarga dalam pengambilan
keputusan tentang rencana tindakan selanjutnya, juga dapat mengurangi
kesalahan dalam pelayanan, serta menghasilkan peningkatan keselamatan
pasien.
Komunikasi dapat dilaksanakan secara elektronik, lisan atau tertulis, dan
kesenjangan dalam komunikasi dapat terjadi ketika serah terima/timbang terima
pasien baik antar shif dinas maupun antar unit pelayanan, ketika intruksi
dilakukan via telepon, dan saat pelaporan hasil kritis. Rumah sakit secara
berkolaboratif mengembangkan suatu kebijakan atau prosedur untuk perintah
lisan dan melalui telepon termasuk menuliskan perintah secara lengkap atau
hasil pemeriksaan oleh penerima informasi dengan melakukan read back,
writeback, reconfirm, untuk memastikan perintah yang diterima adalah akurat.
Antar petugas pemberi pelayanan komunikasi efektif diharapkan dapat
mengatasi kendala yang ditimbulkan, antara pasien dan keluarga serta antar
petugas pemberi pelayanan. Komunikasi efektif adalah kondisi yang diharapkan
dalam memberikan pelayanan di rumah sakit, namun disadari bahwa petugas
pemberi pelayanan belum sepenuhnya melaksanakannya. Untuk itu sangatlah
penting disusun Panduan Tentang Komunikasi Efektif Antar Profesional Pemberi
Asuhan, guna memudahkan teknik komunikasi dengan pasien maupun petugas
pemberi pelayanan.

1.2. TUJUAN

1.2.1. Tujuan Umum :


Terciptanya keselamatan pasien dalam pelayanan di Rumah Sakit Umum
Daerah Grati Kabupaten Pasuruan.

1.2.2. Tujuan Khusus:


Untuk penyampaian informasi kondisi pasien oleh petugas pemberi
informasi kepada penerima informasi secara akurat, lengkap, dimengerti,
tidak duplikasi dan tepat kepada penerima informasi sehingga dapat

5
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

mengurangi kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien.

1.3. KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB


1.3.1 Pimpinan
1. Memantau dan memastikan program komunikasi efektif dikelola dengan
baik oleh staf.
2. Menjaga standarisasi dalam menerapkan Panduan Tentang Komunikasi
Efektif Antar Profesional Pemberi Asuhan dengan benar.
1.3.2 Kepala Instalasi / Kepala Ruangan
1. Memastikan seluruh staf di Instalasi / Ruang perawatan memahami
prosedur komunikasi efektif dan menerapkannya.
2. Menginvestigasi semua insiden salah komunikasi efektif dan memastikan
terlaksananya suatu tindakan pencegahan agar insiden tersebut tidak
terulang lagi.
1.3.3 Profesional Pemberi Asuhan,
Bertanggung jawab memberikan Asuhan yang tepat dan memastikan
kebenaran data yang disampaikan oleh pemberi data.
1.3.4 Seluruh staf Rumah Sakit Umum Daerah Grati.

6
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

BAB II
DEFINISI

2.1 PENGERTIAN KOMUNIKASI

Sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari seseorang


kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut
mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau
informasi”. (Komaruddin, 1994; Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz
& Weihrich, 1988).
Peningkatan komunikasi efektif di rumah sakit harus dibentuk antara :
1. Dokter dengan perawat
2. Dokter dengan pasien dan keluarganya
3. Perawat dengan pasien dan keluarganya
4. Dokter/perawat dengan petugas lainya dalam pelayanan

2.2 DASAR - DASAR KOMUNIKASI

Pada dasarnya, setiap orang memerlukan komunikasi sebagai salah satu


alat bantu dalam kelancaran bekerja sama dengan orang lain dalam bidang
apapun. Komunikasi berbicara tentang cara menyampaikan dan menerima
pikiran - pikiran, informasi, perasaan dan bahkan emosi seseorang, sampai
pada titik tercapainya pengertian yang sama antara penyampai pesan dan
penerima pesan.

Untuk sampai pada tahap tersebut, diperlukan pemahaman seperti


pemanfaatan jenis komunikasi (lisan, tulisan, non verbal), menjadi pendengar
yang baik (active listener), adanya penghambat proses komunikasi (noise ),
pemilihan alat penyampaian pesan atau informasi yang tepat (chanel), dan
mengenal mengekspresikan perasaan dan emosi. Hal tersebut diatas menjadi
dasar model proses komunikasi.

7
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

BAB III
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Panduan Tentang Komunikasi Efektif Antar Profesional


Pemberi Asuhan ini meliputi definisi, dasar-dasar komunikasi, proses
komunikasi, sifat komunikasi dan komunikasi yang efektif serta strategi
komunikasi dalam berbagai kondisi. Panduan ini dilaksanakan oleh seluruh
staf di Rumah Sakit Umum Daerah Grati Kabupaten Pasuruan.

8
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

BAB IV
TATA LAKSANA

4.1. KEBIJAKAN
4.1.1 Komunikasi dengan metode SBAR (S : SITUATION, situasi yang
menggambarkan keadaan pasien sehingga perlu dilaporkan, B :
BACKGROUND, gambaran riwayat atau hal-hal yang mendukung
terjadinya kondisi atau situasi pasien saat ini, A : ASESMENT,
kesimpulan dari hasil analisa terhadap gambaran sitias dan
background, R : RECOMMENDATION, usulan pelapor kepada
dokter tentang alternative tindakan yang mungkin dilakukan)
digunakan setiap tenaga kesehatan (profesional pemberi asuhan)
pada saat konsul pelaporan kondisi pasien, pelaporan hasil
pemeriksaan penunjang (laboratorium, radiologi dan pemeriksaan
yang lain) yang mempunyai nilai kritis dan serah terima pasien
antar shift, sedangkan intruksi yang diterima saat konsul harus
diTULIS lengkap (TUL), diBACA ulang (BA), dan di KONFIRMASI
(KON).

4.1.2 Apabila proses konsul menggunakan SMS/WA/Line atau media


sosial lain, komunikasi dengan metode SBAR bisa digunakan dan
hasil proses konsul tersebut tetap dilakukan dokumentasi di
catatan perkembangan pasien terintegrasi sesuai dengan yang
tertulis pada SMS/WA/Line atau media sosial lain.
4.1.3 Perintah lisan dan yang melalui telepon ataupun hasil
pemeriksaan dituliskan secara lengkap (Write Back) /tulis lengkap
disingkat TUL oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan
tersebut.
4.1.4 Perintah lisan dan melalui telepon atau hasil pemeriksaan secara
lengkap dibacakan kembali (Read Back) / baca ulang disingkat BA
atau dieja satu-persatu huruf bila obat yang digunakan termasuk
golongan obat LASA/ NORUM oleh penerima perintah atau hasil
pemeriksaan tersebut.
4.1.5 Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi
(Reconfirm)/konfirmasi ulang disingkat KON, oleh individu yang
memberi perintah pengobatan atau pemeriksaan tersebut.
4.1.6 Pembacaan kembali perintah lisan diperbolehkan untuk tidak
dilakukan bila tidak memungkinkan seperti di kamar operasi, dan
situasi gawat darurat di IGD.
4.1.7 Pelaporan hasil pemeriksaan nilai kritis maksimal dalam waktu
kurang dari 30 menit
4.1.8 Dokumentasi pelaksanaan SBAR dan TULBAKON dicatat di lembar
catatan perkembangan pasien terintegrasi (CPPT) diikuti oleh
verifikasi terhadap akurasi dari komunikasi lisan melalui telepon
dengan validasi SBAR menggunakan stempel validasi SBAR dalam
waktu satu kali 24 jam. Dokumentasi konfirmasi lengkap bila
terdiri dari jam/tanggal, isi perintah, nama penerima perintah dan
9
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

tanda tangan, nama pemberi perintah dan tanda tangan (pada


kesempatan berikutnya dalam waktu satu kali 24 jam)
4.1.9 Petugas yang melaporkan nilai kritis hasil pemeriksaan diagnostik
adalah dokter spesialis radiologi, analis laboratorium radiografer
sesuai dengan surat keputusan direktur tentang penetapan
petugas yang melaporkan nilai kritis hasil pemeriksaan diagnostik
4.1.10 Petugas yang menerima laporkan nilai kritis hasil pemeriksaan
diagnostik adalah dokter penanggung jawab, dokter jaga IGD,
Perawat/Bidan Penanggung Jawab Shift sesuai dengan surat
keputusan direktur tentang penetapan petugas yang menerima
laporan nilai kritis hasil pemeriksaan diagnostik
4.1.11 Serah Terima antar ruangan menggunakan formulir intra rumah
sakit, sedangkan serah terima antar shift menggunakan formulir
serah terima antar shift dan disertakan dalam rekam medis
pasien, menggunakan metode SBAR

4.2. TATA LAKSANA KOMUNIKASI


4.2.1. Proses komunikasi:
Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan
dimengerti sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan, pesan
ditindaklanjuti dengan sebuah perbuatan oleh penerima pesan
dan tidak ada hambatan untuk hal itu (Hardjana, 2003).
Proses komunikasi efektif adalah sebagai berikut : pesan
yang disampaikan oleh sumber (source) harus diperhatikan cara
bicara (talking) harus jelas dan dapat menjadi pendengan
(listening) yang baik saat dikonfirmasi oleh si penerima pesan, cara
mengamati (observation) agar dapat memahami yang tersirat
dibalik yang tersurat, serta selalu memperhatikan sikap, bahasa
tubuh (body language) selama berkomunikasi agar tidak
mengganggu komunikasi.

10
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

Gambar
Umpan Balik Oh saya
Dia Mengerti… mengerti.

Komunikator Pesan Saluran Komunikan

Gangguan

1.1 Gambar Proses Komunasi dan Unsur Komunikasi

4.2.2. Unsur komunikasi


1. Sumber/komunikator (dokter, perawat, admission, Adm.Irna,
Kasir,dll)
2. Isi pesan
3. Media/saluran (Elektronic, Lisan, dan Tulisan).
4. Penerima/komunikan (pasien, keluarga pasien, perawat,
dokter, admission, administrasi, dll).

4.2.3. Sumber / komunikator:


Sumber (yang menyampaikan informasi): adalah orang yang
menyampaikan isi pernyataannya kepada penerima. Hal yang
menjadi tanggung jawab pengirim pesan adalah mengirim pesan
dengan jelas, memilih media yang sesuai, dan meminta kejelasan
apakah pesan tersebut sudah di terima dengan baik. (Konsil
Kedokteran Indonesia, hal.8)
Komunikator yang baik adalah komunikator yang
menguasai materi, pengetahuannya luas dan dalam tentang
informasi yang disampaikan, cara berbicaranya jelas dan menjadi
pendengar yang baik saat dikonfirmasi oleh si penerima pesan
(komunikan)
1. Isi Pesan (apa yang disampaikan):
Panjang pendeknya, kelengkapannya perlu disesuaikan
dengan tujuan komunikasi, media penyampaian,
penerimanya.
2. Media
Media berperan sebagai jalan atau saluran yang dilalui isi
pernyataan yang disampaikan pengirim atau umpan balik yang

11
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

disampaikan penerima. Berita dapat berupa berita lisan,


tertulis, atau keduanya sekaligus. Pada kesempatan tertentu,
media dapat tidak digunakan oleh pengirim yaitu saat
komunikasi berlangsung atau tatap muka dengan efek yang
mungkin terjadi berupa perubahan sikap. (Konsil Kedokteran
Indonesia, hal.8). Media yang dapat digunakan: melalui
telepon, menggunakan lembar lipat, buklet, lembar balik, vcd,
(peraga).
3. Penerima / komunikan
Penerima berfungsi sebagai penerima berita. Dalam
komunikasi, peran pengirim dan penerima bergantian
sepanjang pembicaraan. Tanggung jawab penerima adalah
berkonsentrasi untuk menerima pesan dengan baik dan
memberikan umpan balik kepada pengirim. Umpan balik
sangat penting sehingga proses komunikasi berlangsung dua
arah. (Konsil Kedokteran Indonesia, hal.8).
Pada saat melakukan proses umpan balik, diperlukan
kemampuan dalam hal-hal berikut (Konsil Kedokteran
Indonesia, hal 42):
a. Cara berbicara (talking), termasuk cara bertanya (kapan
menggunakan pertanyaan tertutup dan kapan memakai
pertanyaan terbuka), menjelaskan, klarifikasi, paraphrase,
intonasi.
b. Mendengar (listening), termasuk memotong kalimat.
c. Cara mengamati (observation) agar dapat memahami yang
tersirat di balik yang tersurat (bahasa non verbal di balik
ungkapan kata/kalimatnya, gerak tubuh).
d. Menjaga sikap selama berkomunikasi dengan komunikan
(bahasa tubuh) agar tidak mengganggu komunikasi,
misalnya karena komunikan keliru mengartikan gerak
tubuh, raut tubuh, raut muka, dan sikap komunikator.
4.2.4. Sifat Komunikasi
Komunikasi itu bisa bersifat informasi (asuhan) dan edukasi
(pelayanan promosi).
1. Komunikasi yang bersifat infomasi asuhan didalam rumah
sakit adalah:
a. Jam pelayanan
b. Pelayanan yang tersedia
c. Cara mendapatkan pelayanan
d. Sumber alternatif mengenai asuhan dan pelayanan yang
diberikan ketika kebutuhan asuhan pasien melebihi
kemampuan rumah sakit
e. Akses informasi ini dapat di peroleh melalui Customer
Service, Admission, dan Website.
2. Komunikasi yang bersifat Edukasi (Pelayanan Promosi):
a. Edukasi tentang obat. (Lihat Pedoman Pelayanan Farmasi)
b. Edukasi tentang penyakit. (Lihat Pedoman Pasien)

12
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

c. Edukasi pasien tentang apa yang harus di hindari. (Lihat


Pedoman Pelayanan, Pedoman Fisioterapi, dll)
d. Edukasi tentang apa yang harus dilakukan pasien untuk
meningkatkan kualitas hidupnya pasca dari rumah sakit.
(Lihat Pedoman Pelayanan, Pedoman Gizi, Pedoman
Fisioterapi, Pedoman Farmasi).
e. Edukasi tentang Gizi. (Lihat Pedoman Gizi).
Akses untuk mendapatkan edukasi ini bisa melalui
medical information dan nantinya akan menjadi sebuah
unit PKRS (Promosi Kesehatan Rumah Sakit).
4.2.5. Komunikasi yang efektif.
1. Komunikasi efektif dalam hubungan Dokter dan petugas
pemberi pelayanan dengan pasien.Dalam memberikan
pelayanan medis, adanya komunikasi efektif antara dokter dan
petugas kesehatan lain dengan pasien merupakan kondisi
yang diharapkan, sehingga dapat melakukan manajemen
pengelolaan masalah kesehatan bersama pasien, berdasarkan
kebutuhan pasien. Tujuan dari komunikasi efektif antara
dokter dan pasien adalah :
a. Untuk mengarahkan proses penggalian riwayat penyakit
lebih akurat.
b. Memberikan dukungan pada pasien sehingga lebih efektif
dan efisien.
c. Melahirkan kenyamanan dan kepuasan bagi kedua belah
pihak.
2. Komunikasi Efektif dalam Hubungan antar petugas kesehatan
Antar petugas kesehatan selalu berkolaborasi dalam
memberikan pelayanan kesehatan untuk mencapai tujuan
yang konkrit yang diberikan yaitu meningkatkan derajat
kesehatan pasien. Adanya komunikasi yang efektif pada
pelayanan dalam hubungan antar petugas kesehatan terutama
hubungan antara dokter dan perawat terkait fungsi dependen
dan interdependen petugas dalam pemberian asuhan
keperawatan. Komunikasi Efektif adalah: tepat waktu, akurat,
jelas, dan mudah dipahami oleh penerima, sehingga dapat
mengurangi tingkat kesalahan (kesalahpahaman). Salah satu
metode komunikasi yang efektif adalah metode SBAR
(Situation, Background, Assesment, Recomendation) yang dapat
digunakan saat melaporkan kondisi pasien atau serah terima
pasien, sedangkan intruksi yang diterima harus ditulis lengkap
(TUL), dibaca ulang (BA), dan di konfirmasi (KON) Prosesnya
adalah:
a. Pemberi pesan secara lisan memberikan pesan, setelah itu
dituliskan secara lengkap isi pesan tersebut Write Back/
tulis lengkap di singkat (TUL) oleh si penerima pesan.
b. Isi pesan dibacakan ulang Read Back/ baca ulang disingkat
(BA) secara lengkap oleh penerima pesan.

13
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

c. Penerima pesan mengkonfirmasi ulang


Reconfirm/Konfirmasi disingkat (KON) isi pesan kepada
pemberi pesan
Dalam menuliskan kalimat yang sulit, maka komunikan
harus menjabarkan hurufnya satu persatu dengan
menggunakan alfabeth.

Yah.. benar. Dikonfirmasikan Jadi isi pesannya


ini yah pak…

Komunikator Isi pesan Ditulis Dibacakan Komunikan

1.2 Gambar Proses Komunasi Efektif Antar Petugas Kesehatan metode


TULBAKON

3. Menggunakan metode SBAR (Situation-Background-Assesment-


Recommendation) pada saat serah terima jaga dokter, perawat dan
petugas kesehatan lainnya
S. (Situation) : Menyebutkan Identitas nama pelapor,
asal ruangan, dan identitas pasien yang
bermasalah
B. (Background) : Menyebutkan alasan melaporkan pasien
dan ringkasan data pasien
C. (Assesment) : Menulis kan diagnosa/diagnosa kerja
untuk pasien yang bersangkutan
D. (Recommendation) : Menuliskan terapi yang
diberikan.
Penerapan SBAR dapat dilihat dari tabel di bawah ini (yang
dicetak tebal adalah item yang harus dipenuhi, yang dicetak biasa
adalah pilihan jawaban sesuai kondisi pasien) :
1.1 Tabel Penerapan SBAR Antar Petugas Kesehatan
S Situation / Situasi
Saya menelepon tentang (nama pasien, umur, dan lokasi)
Pasien Tn. Roni, 35 Tahun, di Bromo 3, Dok
Masalah yang ingin disampaikan adalah ______
Saya khawatir pasien akan mengalami gagal napas
Tanda-tanda Vital:
TD: __ / __, Nadi: ___, Pernapasan: ___, dan Suhu: ___
Saya Khawatir tentang:

14
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

Tekanan darah karena lebih dari 200 atau kurang dari 100,
atau 30 mmHg di bawah biasanya.
Nadi karena lebih dari 140 atau kurang dari 50
Pernapasan karena kurang dari 5 atau lebih dari 40
Suhu karena kurang dari 350 C atau lebih dari 400 C

B Background/ Latar Belakang


Status mental pasien:
Sadar dan orientasi orang, tempat, dan waktu baik
Kebingungan dan kooperatif/ tidak kooperatif
Gelisah atau mengacau
Lesu tetapi dapat berbicara dan dapat menelan
Koma. Mata tertutup. Tidak respon terhadap stimulasi
Kulit : Hangat dan kering
Pucat/ berbintik-bintik
Ekstremitas dingin/ hangat
Pasien memakai/ tidak memakai oksigen
Pasien memakai oksigen ___ l/mnt atau % selama ___menit/
jam
Oksigen menunjukkan ___%
Oksimeter tidak menunjukkan denyut nadi yang baik dan
sulit dibaca

A Assessment/ Penilaian
Masalah yang saya pikirkan adalah: (katakan apa masalah
yang Anda pikirkan)
Masalah tampaknya adalah: jantung, infeksi, neurologis,
respirasi, ___
Saya tidak yakin apa masalahnya tetapi pasien memburuk
Pasien tampaknya tidak stabil dan cenderung memburuk
Kita perlu melakukan sesuatu, Dok
R Rekomendasi
Apakah (katakana apa yang ingin disarankan)
Pasien dapat ditransfer ke HCU, Dok?
Dokter dapat melihat pasien sekarang?
Dokter dapat berbicara pada keluarga mengenai kondisi
pasien sekarang?
Dokter dapat menghubungi dokter jaga/konsulen ___
untuk melihat pasien saat ini?
Apakah diperlukan pemeriksaan tambahan:
Apakah Dokter membutuhkan pemeriksaan seperti
Rontgen Toraks, analisa gas darah, EKG, DPL, BMP atau
pemeriksaan lainnya?
Jika ada perubahan tatalaksana, tanyakan:
Seberapa sering perlu dilaporkan tanda vital ke Dokter?
Menurut perkiraan Dokter berapa lama masalah ini akan
berakhir?

15
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

Jika pasien tidak membaik apakah Dokter ingin


diberitahu/ ditelepon lagi?

Contoh Penerapan Teknik SBAR :


a. Komunikasi Perawat dengan Dokter
Skenario: Tn. Rio pasien Bedah, dengan riwayat pneumotoraks
spontan. Ia dirawat 2 hari yang lalu karena pneumonia,
menggunakan O2 2L/ menit dengan saturasi 95%. Tiba-tiba pasien
mengalami sesak napas yang memburuk dengan penurunan
saturasi O2 menjadi 85% dengan sungkup non rebreathing.
Pemeriksaan fisik menunjukkan berkurangnya suara napas di paru
kanan dengan pendorongan trakea.
S: “Tn. Rio di Bromo 4 makin sulit bernapas”
B: “Beliau dirawat sejak 2 hari yang lalu, riwayat pneumo
toraks spontan, saturasi O2 drop dari 95%, dengan O2
nasal 2L/mnt, menjadi 85% dengan sungkup non-
rebreathing. Auskultasi suara napas berkurang di kanan,
gambaran rontgen paru ada pergeseran trakea
A: “Saya khawatir beliau mengalami tension pneumotoraks”
R: “Bisakah Dokter datang sekarang, tampaknya pasien
membutuhkan intubasi”
b. Komunikasi Perawat dengan Dokter
Skenario: Pasien di ruang operasi dipersiapkan oleh dr. Anestesi
untuk blok anestesi di sisi kiri, namun perawat mengetahui bahwa
pasien dijadwalkan untuk operasi bahu sebelah kanan.
S: “Dr. Yudha, saya ingin klarifikasi sedikit mengenai lokasi
operasi yang sebenarnya”
B: “Menurut jadwal, lokasi operasi di kanan tapi yang kita
persiapkan adalah yang kiri.”
A: “Säya khawatir mungkin kita menyiapkan sisi yang salah”
R: “Kita cek sebentar untuk meyakinkannya. Mari kita cek
kembali jadwal dan Informed consent. Jika ada pertanyaan,
kita tanyakan pada dokter bedah untuk menjelaskannya
sebelum kita melangkah lebih jauh.
c. Menggunakan singkatan terstandar
Gunakan singkatan yang sudah terstandar di RSUD Grati.
Tulis kata dengan lengkap bila tidak ada dalam daftar
singkatan.

16
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

Tips: Utamakan komunikasi secara tertulis


Tehnik komunikasi lisan menggunakan tehnik TULBAKON
(Tulis Baca Konfirmasi ulang).
Untuk perintah verbal atau melalui telepon, staf yang
menerima pesan harus menuliskan dan membacakannya
kembali kepada pemberi pesan (konfirmasi dan verifikasi
dilakukan langsung). Pemberi pesan harus segera melengkapi
dokumentasi verifikasi secara tertulis. Komunikasi verbal
menerapkan TULBAKON  Tulis Baca Konfirmasi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tehnik
TULBAKON ini adalah :
1) Untuk istilah yang sulit atau obat-obatan kategori LASA
(Look Alike Sound Alike) diminta penerima pesan mengeja
kata tersebut per huruf,misalnya: UBRETID
2) Kode alfabet internasional yang digunakan dalam mengeja
huruf adalah sebagai berikut:

A = Alfa H = Hotel O = Oscar V = Victor


B = Bravo I = India P = Papa W = Whiskey
C = Charlie J = Juliet Q = Quebec X = Xray
D = Delta K = Kilo R = Romeo Y = Yankee
E = Echo L = Lima S = Sierra Z = Zulu
F = Fanta M = Mama T = Tango
G= Golf N = November U = Uniform
a) Setiap komunikasi lisan yang dilakukan harus
diverifikasi kembali oleh yang memberi instruksi
maksimal dalam waktu 24 jam.
b) Bentuk verifikasi yang diakui di lingkungan RSUD
Grati adalah berbentuk stempel.

17
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

d. Komunikasi saat memberikan edukasi kepada pasien &


keluarganya berkaitan dengan kondisi kesehatannya.
Prosesnya:
Tahap asesmen pasien: Sebelum melakukan edukasi, petugas
menilai dulu kebutuhan edukasi pasien & keluarga
berdasarkan: (data ini didapatkan dari RM):
1) Keyakinan dan nilai-nilai pasien dan keluarga.
2) Kemampuan membaca, tingkat pendidikan dan bahasa yang
digunakan.
3) Hambatan emosional dan motivasi. (emosional: senang,
depresi, cemas, marah, menuntut, dll)
4) Keterbatasan fisik dan kognitif (hilang pendengaran, hilang
penglihatan, pasien dalam perawatan intensif).
5) Situasi dan kondisi yang terjadi (situasi kritis, keterbatasan
waktu penyakit mengancam nyawa, berduka dll)
6) Ketersediaan pasien untuk menerima informasi.

e. Strategi komunikasi efektif setelah melalui tahap asesmen


pasien yang ditemukan.
1) Pasien dalam kondisi baik semua dan emosionalnya senang,
maka proses komunikasinya mudah disampaikan.
2) Komunikasi dengan kelompok tertentu
Adalah teknik komunikasi yang dilakukan kepada pasien
dan keluarganya dalam situasi tertentu berkaitan dengan
usia, keterbatasan maupun kondisi kesehatannya, antara
lain :
a. Strategi komunikasi berhadapan dengan ekpresi
kemarahan
(1) Dengarkan, tetap tenang dan biarkan pasien mengatur
langkah.
(2) Hindari bersikap defensif, menarik diri.
(3) Pertahankan nada suara tetap rendah dan terkendali,
berbicara pelan dan lambat.
(4) Hindari terlalu banyak respon tersenyum.
(5) Refleksikan atau katakan ulang apa yang telah
dikatakan, mencari klarifikasi.
(6) Ketahui komponen emosional dari pesan tersebut.
(7) Beri jeda waktu setelah ledakan untuk memungkinkan
energi emosional menghilang.
(8) Tawarkan untuk bekerja bersama pasien
menyelesaikan masalah tersebut.
(9) Gunakan respon yang jelas dan asertif (“saya”)
mengenai tindakan yang dapat dilakukan untuk
menyelesaikan masalah.

18
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

(10)Cari bantuan segera jika situasi makin memanas,


pasien tidak mampu mengendalikan kemarahannya,
dan atau terdapat ancaman bahaya fisik.
b. Strategi komunikasi untuk membantu pasien dengan
kecemasan
(1) Sadari tanda dan gejala kecemasan
(2) Cobalah memahami perasaan pasien dengan
menunjukkan keinginan yang tulus untuk membantu
pasien.
(3) Hindari bersikap tegang atau defensif jika pasien
mulai mengeluh atau mengekspresikan kemarahaN
(4) Berbicara lambat dan singkat, dan hindari kalimat
seperti, “Tenangkan diri Anda” atau “Anda akan
merasa lebih baik besok”.
(5) Bantu pasien mengungkapkan perasaannya dan
cobalah untuk mengidentifikasi sumber kecemasan.
(6) Jangan mengasumsikan penyebab kecemasan pasien
tanpa memvalidasikannya dengan pasien. Kadang-
kadang pasien tidak dapat mengidentifikasi
penyebabnya tetapi kecemasan itu masih ada.
(7) Nilailah sistem pendukung pasien.
(8) Identifikasikan mekanisme untuk mengatasi masalah
yang sebelumnya bermanfaat bagi pasien.
(9) Tawarkan penjelasan atau informasi yang sesuai bagi
pasien dan situasinya
(10) Sesuaikan intervensi untuk mengurangi sumber
kecemasan jika mungkin atau dukunglah pasien
melalui situasi tersebut.
(11) Rujuklah pasien dengan kecemasan berat dan/atau
tidak teratasi untuk evaluasi lebih lanjut.
c. Strategi komunikasi dengan pasien depresi
(1) Mulailah percakapan (“anda terlihat tidak senang”)
(2) Tunjukkan pemahaman, kepedulian, dan penerimaan
terhadap perilakunya, termasuk tangis dan
kemarahan.
(3) Fokuslah pada kemampuan pasien, yang mendukung
sikap realistis dan penuh harapan.
(4) Cegah pasien agar tidak membuat keputusan besar
dalam hidupnya.
(5) Dukung aktifitas sederhana sejalan dengan perbaikan
depresinya.
(6) Anggap serius semua ide dan pernyataan tentang
bunuh diri (seperti “mengakhirinya” atau
“melakukannya pada diri saya” atau menunjukkan
kepada mereka”), mulai intervensi segera untuk
mendukung keselamatan pasien, dan rujuklah pasien

19
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

ke profesional yang sesuai untuk evaluasi dan


penanganan.
d. Strategi komunikasi terhadap pasien yang menuntut
(1) Ambil nafas dalam dan dengarkan.
(2) Hindari memberikan respon defensif.
(3) Bicaralah dengan nada suara sedang.
(4) Jangan terlibat dalam perdebatan, tetapi sebaliknya,
bersikaplah ingin tahu dan fleksibel.
(5) Jelaskan peran dan ketersediaan perawat bagi pasien.
(6) Gabungkan harapan pasien sesuai ketersediaan waktu
dan sumber-sumber.
(7) Carilah dukungan dari rekan sehingga asuhan pasien
tidak terganggu.
(8) Tentukan batasan jika perlu untuk memastikan
asuhan yang aman dan efektif bagi semua pasien.
e. Strategi merespon perilaku dengan maksud seksual
(1) Berpakaianlah sesuai lingkungan kerja
(2) Pantaulah perilaku dan percakapan untuk
mempertahankan batasan profesional
(3) Respon segera terhadap pembicaraan atau sentuhan
seksual yang tidak wajar, “Saya lebih suka Anda tidak
menyentuh saya seperti itu” atau “ Gurauan seperti itu
membuat saya tidak nyaman”.
(4) Tentukan batasan yang sesuai jika perilaku pasien
dilakukan berulang ulang, “Jika anda berbicara seperti
itu lagi, hak istimewa anda akan dicabut.”
(5) Mintalah perawat lain untuk hadir selama asuhan fisik
atau berganti tugas pasien sesuai keperluan untuk
memberikan kelegaan.
(6) Tinjau ulang keadaan ini dengan kolega atau
supervisor yang dipercaya.
(7) Berkolaborasilah dengan penyedia asuhan kesehatan
lainnya untuk pendekatan dan bantuan tambahan.
f. Strategi komunikasi dalam situasi krisis
(1) Capailah hubungan terapeutik yang membantu
komunikasi yang terbuka dan efektif.
(2) Izinkan pasien mengekspresikan perasaannya, dan
berbicara mengenai kejadian tersebut. Ini akan
menghilangkan ketegangan.
(3) Nilailah perilaku mengatasi yang telah berhasil bagi
pasien ini. Tinjau ulang strategi mengatasi
sebelumnya dan gali cara baru untuk berhadapan
dengan kejadian yang menekan.
(4) Dukung pasien untuk mencari dan menerima bantuan
dari orang lain, termasuk kerabat, afiliasi keagamaan,
dan kelompok komunitas.

20
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

(5) Dukung pasien dalam perkembangan hubungan


pribadi untuk menghilangkan stres dan memfokuskan
pasien kembali kepada aspek yang berharga dalam
hidup.
(6) Rujuk pasien untuk evaluasi dan penanganan lebih
lanjut jika krisis membuat pasien kewalahan dan atau
jika terdapat resiko bunuh diri atau perilaku
kekerasan.
g. Strategi komunikasi untuk memfokuskan jawaban pada
saat terjadi kesulitan wawancara.
(1) Pastikan telah tercapai hubungan saling percaya.
(2) Nilailah pemahaman pasien, mencakup tingkat
kesadaran, pendengaran, ketajaman mental, dan
tingkat kecemasan.
(3) Gunakan pertanyaan umum, yang terbuka seperti,
“Bagaimana saya bisa membantu Anda hari ini?” atau
“Apa masalah anda hari ini?”
(4) Gunakan pertanyaan terarah dan terinci untuk
membantu pasien berfokus. “Ceritakan lebih banyak
tentang ……(gejala atau masalah spesifik).”
(5) Yakinkan pasien mengenai hak untuk mendapat
privasi. Dahului pertanyaan yang sensitive dengan
“Beberapa orang merasa tidak nyaman berbicara
mengenai …….”
(6) Ingatlah bahwa mungkin yang tidak jelas atau sulit
adalah wawancaranya bukan pasiennya.
h. Komunikasi di tengah keterbatasan waktu (Penyakit
Mengancam Nyawa)
(1) Jelaskan mengenai penyakit dan pengobatannya,
menggunakan penyedia asuhan kesehatan lain untuk
memberikan informasi dan menjawab pertanyaan
diluar bidang keperawatan. Contohnya, dokter dapat
mendiskusikan prognosis atau hasil pemeriksaan
diagnostik.
(2) Berikan cukup waktu bagi pasien untuk
mendiskusikan pikiran, perasaan, dan ketakutannya
mengenai diagnosis dan pengobatan dan pengaruhnya
terhadap kehidupannya.
(3) Bantu pasien mengekplorasi sumber-sumber
dukungan metode mengatasi sebelumnya yang telah
berhasil (misalnya, berbicara dengan kerabat dekat,
membaca mengenai penyakit atau mencari situs yang
berhubungan di internet, berbicara dengan ulama
atau pendeta, bergabung dengan kelompok
pendukung, meditasi).
(4) Bekerjalah dengan pasien dan keluarga dalam
membuat keputusan mengenai asuhan untuk

21
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

meningkatkan rasa pengendalian mereka terhadap


situasi yang mungkin menakutkan.
(5) Amati pasien adalah tanda-tanda munculnya pola
mengatasi yang tidak efektif dan/atau kelainan
psikiatri (kecemasan, depresi, ide bunuh diri) yang
memerlukan penilaian, intervensi, atau rujukan lebih
lanjut.
(6) Berikan umpan balik positif bagi penggunaan strategi
mengatasi oleh pasien yang bermanfaat
(7) Perhatikan masalah pasien dalam mengontrol gejala :
pereda nyeri dan mengontrol mual, dengan intervensi
yang mungkin jika muncul masalah.
(8) Sarankan sumber informasi dan dukungan lain
termasuk kelompok pendukung, website, dan
organisasi komunitas.
i. Strategi komunikasi dengan orang yang berduka
(1) Dengarkan pengalaman orang tersebut, bantulah
orang yang bertahan hidup ini mengekspresikan
perasaanya.
(2) Nilai sistem pendukung orang yang berduka :
keluarga, teman, pendeta, atau orang kepercayaan
dengan siapa orang tersebut dapat berbicara dengan
bebas.
(3) Hadir dan mendengarkan aktif kepada pengalaman
berduka orang tersebut.
(4) Berikan cukup waktu untuk orang tersebut
mengulang kisah kematian.
(5) Dukung diskusi mengenahi masa depan tanpa
almarhum, hal-hal yang mereka lewatkan, peranan
baru orang yang bertahan hidup, dll.
(6) Hindari penggunaan respon hafalan seperti,”Anda
akan segera menjadi lebih baik”, “Waktunya sudah
tiba”, atau “Dia lebih baik pergi sekarang.”
(7) Izinkan perbedaan individual dalam berduka karena
kadang-kadang orang “Mendengar suara” orang yang
terkasih atau “Merindukan baunya”.
(8) Sarankan kelompok pendukung atau membantu
anggota keluarga dan anak-anak yang telah
mengalami kehilangan orang terkasih.
(9) Rujuk orang dengan berduka berkepanjangan, depresi,
dan ide bunuh diri ke konselor yang sesuai.
j. Strategi komunikasi dengan pasien Afasia
(1) Berikan cukup waktu bagi pasien untuk mengolah
pikiran dan menerima informasi.
(2) Fokuskan pada kemampuan pasien untuk
berkomunikasi
(3) Gunakan sentuhan, ekspresi wajah, dan suara.

22
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

(4) Dukunglah dengan metode alternatife, seperti papan


tulis atau papan gambar, jika metode yang saat ini
digunakan gagal.
(5) Hindari percakapan panjang. Pertahankan percakapan
pendek dan langsung ke intinya.
(6) Pujilah usaha pasien dan gunakan humor untuk
memberikan relaksaksi saat komunikasi menjadi sulit.
k. Strategi komunikasi pada pasien dengan Hilang
Pendengaran
(1) Gunakan metode yang paling berhasil untuk pasien
Anda: alat bantu dengar, bahasa isyarat, kata-kata
tertulis, atau menyesuaikan volume suara anda.
(2) Hadirkan interpreter (juru bahasa) atau anggota
keluaraga untuk menjelaskan metode berkomunikasi
pasien dan rujuklah ke ahli audiologi, bila perlu.
(3) Bantu pasien menggunakan alat bantu dengar dan
nilailah apakah alat bantu dengar bekerja dengan
baik.
(4) Bicaralah dalam nada sedang dan merata; jangan
berteriak.
(5) Menghadap ke pasien saat berbicara sehingga ia dapat
melihat gerakan mulut dan ekspresi wajah.
(6) Berkonsultasi dengan ahli terapi wicara dan /atau ahli
audiologi untuk mempelajari strategi komunikasi
terbaik untuk setiap pasien.
l. Strategi komunikasi pada pasien dengan Hilang
Penglihatan
(1) Buat pasien menyadari saat anda mendekat dan
sebutkan nama anda.
(2) Jangan berbicara keras-keras atau ucapan jelas
berlebihan.
(3) Orientasikan pasien dengan lingkungannya, sebutkan
adanya perabot, tangga, atau perubahan ketinggian
pijakan yang akan dilangkahi.
(4) Tawarkan bantuan kepada pasien yang sedang
menjelajahi lingkungan baru
(5) Minta personil lain untuk memperkenalkan diri
kepada pasien saat mereka memasuki ruangan.
(6) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan sehingga
pasien mengetahuinya.
(7) Jelaskan aktifitas yang sedang terjadi disekitar pasien
serta intervensi keperawatan langsung.
(8) Beri tahu pasien saat anda meninggalkan ruangannya
m. Strategi komunikasi pada pasien di Bagian Rawat
Intensif
(1) Buat pasien menyadari saat Anda mendekat dan
sebutkan nama Anda.

23
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

(2) Beritahu pasien nama dan peranan anda sebelum


melakukan intervensi.
(3) Bicara seolah-olah pasien mendengar segalanya.
Banyak sekali kisah tentang ingatan pasien akan
percakapan yang terjadi saat orang lain mengira
mereka tidak sadar.
(4) Sering-sering orientasikan pasien dengan lingkungan
sekitar, jelaskan hal yang terlihat dan terdengar,
tanggal dan waktu, beserta staf yang memberikan
asuhan kesehatan.
(5) Berikan penjelasan mengenai prosedur sebelum
dilakukan dan jelaskan pandangan dan suara yang
berbeda yang mungkin dialami pasien.
(6) Beri informasi kepada pasien mengenai kemajuannya.
(7) Walaupun pasien tidak dapat berbicara, tetap lakukan
percakapan satu arah.
(8) Dukung pasien dan atau keluarga untuk
menunjukkan hal-hal yang bermakna bagi pasien,
seperti foto atau benda sederhana dari rumah .

n. Komunikasi dengan Kelompok Beda Usia dan Keluarga


Strategi komunikasi dengan Bayi (lahir sampai 12 bulan)
(1) Usahakan memenuhi kebutuhan bayi secepat
mungkin
(2) Gunakan komunikasi non verbal mengelus,
menyentuh, menggenggam, dan gerakan seperti
mengayun-ayun untuk memberikan kenyamanan dan
menenangkan bayi
(3) Berbicaralah dengan lembut dan sering tersenyum
karena bayi memberikan respon terbaik pada suara
nada yang lembut
(4) Usahakan pertahankan rutinitas normal bayi seperti
jam makan dan jadwal tidur.
(5) Pertahankan agar orang tua berada dekat sehingga
bayi dapat melihat mereka, terutama bagi bayi berusia
9 sampai 18 bulan saat “kecemasan terhadap orang
asing” seringkali menjadi masalah.
(6) Libatkan orang tua dalam menenangkan bayi, serta
saat memberi makan, mengganti popok, dan
memandikan.
(7) Berkomunikasilah dengan bermain (cilukba, mainan
berbunyi) jika bayi menerima.
(8) Hindari stimulasi berlebihan saat bayi dalam distres
fisik, atau menarik diri.
(9) Panggil anak sesuai nama yang diberikan untuk
dirinya.

24
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

(10) Pelajari kata-kata yang dipakai anak untuk ke kamar


mandi, makan dll
(11) Gunakan pesan yang pendek dan jelas.
(12) Izinkan mobilitas, duduk, atau berjalan, terutama
setelah prosedur.
(13) Tawarkan pilihan untuk mengijinkan anak memilih
kontrol dan kemandirian.
(14) Ingatlah bahwa perilaku protes (seperti perilaku
tantrum (mengamuk) dapat digunakan untuk
mengatasi tekanan.
(15) Izinkan anak untuk menggunakan benda yang
dikenalnya, seperti selimut atau boneka, untuk
mebuatnya merasa aman, terutama selama situasi
yang menekan.
(16) Persiapkan batita untuk saat yang menyakitkan
sebelum terjadi, dan dukung serta tenangkan
setelahnya.
(17) Kenali langkah mundur dan kecemasan perpisahan
sebagai respon normal batita terhadap situasi yang
menekan.

2. Strategi komunikasi dengan Usia Prasekolah (usia 3


sampai 5 tahun)
(1) Gunakan kata-kata yang sederhana dan kalimat yang
pendek karena anak prasekolah memiliki rentang
perhatian yang pendek.
(2) Bicaralah dengan suara lembut dan bernada rendah
(3) Pertahankan dengan sejumlah kontak mata jika dapat
diterima oleh anak tersebut.
(4) Pandanglah kecemasan akan perpisahan, langkah
mundur, permainan khayalan, dan proyeksi sebagai
respons umum anak prasekolah terhadap tekanan.
(5) Jelaskan intervensi menggunakan permainan terapi
atau imajinasi : “Boneka akan merasakan cairan
dingin ditungkainya”.
(6) Berikan pilihan, misalnya, “Kamu mau sereal atau
orak-arik telur untuk sarapan”.
(7) Izinkan anak menggambar apa yang ada dipikirannya.

25
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

3. Strategi komunikasi dengan Usia Sekolah (usia 6 sampai


12 tahun)
(1) Gunakan beberapa kosa kata anak dalam penjelasan.
(2) Buatlah gambar untuk mendemonstrasikan anatomi
dan prosedur
(3) Libatkan anak dalam diskusi mengenai asuhannya
(4) Hargai privasi anak. Mungkin terdapat topik yang
tidalk ingin ia diskusikan saat ini.
(5) Gunakan percakapan orang ketiga untuk
mempercepat komunikasi (“Beberapa anak tidak suka
untuk.........”).
(6) Nilailah persepsi anak mengenai situasi sebelum
memulai penjelasan.

4. Strategi komunikasi dengan Usia Remaja (usia 13


sampai 18 tahun)
(1) Luangkan waktu untuk menciptakan hubungan
dengan mendengarkan dan tetap tidak menghakimi.
(2) Yakinkan remaja akan kerahasiaan, dalam batas
tertentu.
(3) Izinkan remaja untuk berpartisipasi dalam keputusan
mengenai asuhannya, menggunakan istilah konkret
dan abstrak, mendukung mereka untuk bertanggung
jawab akan tubuhnya.
(4) Gunakan istilah anatomi yang benar mengenai kondisi
dan pemeriksaan.
(5) Hindari gaya otoriter, ijinkan remaja berbicara.
(6) Hargai privasi remaja, izinkan privasi fisik dan
kesopanan.
(7) Pandanglah setiap remaja sebagai individu yang unik
tanpa memperhitungkan pakaian atau
penampilannya.
(8) Dukunglah tetapi jangan pernah memaksa remaja
untuk mengungkapkan masalah kesehatannya kepada
keluarga. Evaluasilah perlunya mengungkapkan jika
remaja berada dalam bahaya mendesak.
5. Strategi komunikasi dengan Dewasa Usia Lanjut
(1) Dengarkan narasi riwayat pasien, sesuai ketersediaan
waktu. Hal ini akan menggambarkan pengalaman,
kepribadian, kekuatan dan tantangan pasien tersebut.
(2) Hindari istilah tehnis berlebihan dengan nenilai
pemahaman pasien dan mengulang kembali seperti "
istilah medis dan intervensi sesuai dengan
pemahaman pasien.
(3) Hindari nama yang merendahkan seperti “Nenek” dan
“Sayang”. Selalu mulai secara formal (Tn, Ny, atau Nn)

26
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

dan kemudian tanya pasien dengan nama apa ia lebih


suka dipanggil.
(4) Sadari bahwa beberapa orang dewasa mungkin
menggunakan nada merendahkan terhadap perawat
yang lebih muda. Hargailah tetapi tunjukkan
pengetahuan anda yang luas, menegaskan latihan dan
keahlian anda.
(5) Luangkan waktu lebih untuk mengajarkan mengenai
pembedahan, pemeriksaan, dan pengobatan. Lakukan
dengan kecepatan yang lebih lambat dan ulang
pemahaman secara berkala.
(6) Berikan pasien kesempatan untuk membuat
keputusan secara mandiri, sesuai dengan kebutuhan.
4.2.6. Pelaporan hasil kritis
1. Pelaporan hasil kritis adalah proses penyampaian nilai hasil
pemeriksaan penunjang yang memerlukan penanganan segera
dan harus dilaporkan ke dokter DPJP dalam waktu kurang
dari 30 menit. Untuk mendapatkan advis terkait penangan
pasien.
2. Pelaporan hasil Cito harus disampaikan baik hasil
pemeriksaan normal maupun abnormal ke DPJP/Dokter yang
meminta
3. Pelaporan Hasil pemeriksaan penunjang yang abnormal
bertujuan agar hasil dapat segera diketahui oleh DPJP dan
mendapatkan penanganan yang tepat.
4. Apabila dokter DPJP tidak dapat dihubungi petugas terkait
bisa menghubungi dokter/perawat rawat inap, dokter/perawat
rawat jalan atau dokter/perawat gawat darurat.
5. Evaluasi hasil pemeriksaan penunjang yang abnormal harus
dilakukan oleh perawat yang menangani pasien tersebut.
6. Perawat yang melakukan pelaporan mencatat dalam lembar
rekam medis pasien dan melaporkan serta mencatat advis dari
dokter DPJP dan mengkonfirmasi ulang advis dari dokter.
7. Dokter/petugas laboratorium, radiologi dan perawatan yang
melakukan perekaman EKG menyampaikan hasil kritis ke
DPJP. Bila DPJP tidak bisa dihubungi, dokter/ petugas
laboratorium, radiologi dan perawatan yang melakukan
perekaman EKG langsung menghubungi dokter/ perawat unit
rawat inap, rawat jalan dan unit gawat darurat.
8. Dokter/petugas yang melaporkan hasil kritis mencatat tanggal
dan waktu menelpon, nama lengkap petugas kesehatan yang
dihubungi dan nama lengkap yang menelepon.
9. Dokter/perawat ruangan yang menerima hasil kritis
menggunakan teknik komunikasi verbal Tulis (write
back)/Baca (read back) Konfirmasi (Confirmation), proses
pelaporan ini ditulis di dalam rekam medis (form catatan

27
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

perkembangan terintegrasi). Sedangkan petugas laboratorium


menulis di buku pelaporan nilai kritis.
10. Dokter/perawat ruangan yang menerima laporan hasil kritis
langsung menghubungi DPJP yang merawat pasien.
11. Dokter/perawat ruangan yang menerima laporan hasil kritis
dan menghubungi DPJP yang merawat pasien harus mencatat
tindakan yang diambil untuk pasien atau informasi lain terkait
klinis
12. Semua nilai kritis/interpretasi selanjutnya disampaikan
melalui formulir hasil pemeriksaan sesuai dengan SPO
Penyerahan Hasil.
13. Untuk pasien rawat jalan, hasil kritis harus dilaporkan kepada
dokter yang meminta pemeriksaan dan harus menyampaikan
hasil kritis ke pasien.
14. Dokter/perawat di ruangan yang menerima hasil kritis
menerapkan mekanisme pelaporan hasil kritis sebagai berikut:
a. 10 menit pertama : harus segera melaporkan pada DPJP,
bila belum berhasil menghubungi, ke langkah berikut ;
b. 10 menit ke tiga: Bila hari kerja dapat menghubungi: Divisi
departemen terkait Bila di luar jam kerja/ hari libur
menghubungi konsulen jaga yang bertugas, bila belum
berhasil menghubungi ke langkah berikut ;
c. 10 menit ke empat: menghubungi konsulen jaga yang
bertugas, bila belum berhasil juga maka dapat menghubungi
dokter jaga igd
15. Dokter yang dilaporkan tentang hasil kritis yang perlu
diwaspadai tersebut, bertanggungjawab terhadap interpretasi
hasil dan pengambilan tindakan terhadap pasien.
16. Pesan secara verbal atau verbal lewat telpon ditulis lengkap,
dibaca ulang oleh penerima pesan dan dikonfirmasi oleh
pemberi pesan. Menggunakan metode TULBAKON
17. Penyampaian penulisan hasil diagnostic secara verbal ditulis
lengkap dibaca ulang, dan dikonfirmasi oleh pemberi pesan
secara lengkap. Tulbakon yang dimaksud adalah:
a. Tulis
Penerima pesan menulis perintah dari pemberi pesan di
CPPT,
b. Baca
Penerima pesan membaca ulang perintah yang ditulis
kepada pemberi pesan
c. Konfirmasi
Pemberi pesan menberikan konfirmasi atas apa yang
dibacakan oleh penerima pesan
18. Penerima pesan melakukan perintah dari pemberi pesan.
19. Nilai kritis adalah nila kritis hasil pemeriksaan diagnostic
adalah hasil nilai pemeriksaan laborat tidak normal

28
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

20. Hasil diagnostik kritis sebagaimana dimaksud dalam ayat 1


hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, prosedur USG,
Diagnostik Jantung, tanda – tanda vital, transesophageal
echocardiograms.
21. Yang melaporkan nilai kritis hasil pemeriksaan diagnostic
laboratorium adalah petugas laborat, yang melaporkan hasil
diagnostic radiologi dan ultrasonografi adalah petugas
radiologi serta yang melaporkan hasil diagnostik jantung dan
transesophageal echocardiograms pasien rawat inap adalah
dokter ruangan ,
22. Yang menerima nilai kritis hasil pemeriksaan dignostik dan
atau hasil diagnostic dicatat dalam rekam medis
23. Pelaporan dilakukan secara verbal dalam artian, petugas
laborat dam radiologi wajib segera telpon ke peminta
24. Disusul dengan mencetak hasil

4.2.7. Komunikasi Efektif Melalui Media Elektronik


Komukasi efektif terkait pelaporan PPA kepada DPJP dapat
melalui berbagia cara baik secara langsung maupun
menggunakan media, salah satu nya dapat melalui media
elektronik SMS dan whatsapp. Tindakan melaporkan tentang
kondisi pasien kepada dokter yang merawat pasien melalui sms
dan WA untuk mendapatkan advis dari dokter yang merawat.
a. Perawat/bidan yang melaporkan kondisi pasien harus
melakukan pengecekan kelengkapan identitas pasien yang
akan dilaporkan, memeriksa kembali diagnosa awal
perjalanan penyakit pasien, dan kondisi terakhir pasien.
b. Pelapor harus memastikan dahulu no. telepon DPJP sudah
tepat. Kemudian hubungi DPJP/ dokter yang merawat
untuk memberitahukan akan mengirimi pesan via SMS atau
WA agar informasi pribadi pasien tepat kepada dokter yang
dituju.
c. Perawat/bidan yang harus mendapatkan izin terlebih
dahulu dari pasien/ keluarga pasien untuk pengiriman data
kondisi dan foto pasien via sms atau whatsapp
menggunakan formulir inform concent
d. Perawat/bidan memperkenalkan diri dahulu identitas
perawat pelapor, nama perawat dan dari ruang dimana dia
bertugas dan instalasi mana dia bertugas
e. Menuliskan informasi yang akan disampaikan secara
SBAR(menggambarkan situation, Background, Asesmen, dan
mengusulkan Recommendation)
f. melampiran foto atau hasil pemeriksaanlain yang berupa
data atau gambar apabila diperlukan.
g. Melakukan pengecek kembali tulisan yang sudah diketik di
handphone sebelum dikirim. Pastikan menyebutkan

29
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

identitas pasien lengkap dengan diagnosa, lokasi dirawat


dan nama pengirim pesan.
h. Pastikan kembali nomer hand phone WA adalah benar
nomer DPJP/ dokter yang dituju.
i. Kirim berita ke nomer handphone dokter yang dituju.
j. Cek laporan operator (apakah wa sudah terkirim atau tidak)
pengecekan pelaporan operator via whatsapp dapat berupa
centang dua warna biru yang menandakan dokter telah
menbaca.
k. Namun apabila hanya terdapat laporan operator centang
satu atau centang dua warna putih dalam waktu 10-15
menit marking di hand phone pesan menunjukkan bahwa
pesan tersebut belum diterima atau dibaca maka perawat
harus melakukan kontak telepon kepada dokter dan
menanyakan apakah pesan sudah dibaca atau belum.
l. Cek laporan operator (apakah sms sudah terkirim atau
tidak) pengecekan pelaporan operator via sms dapat secara
otomatis terlihat apabila terkirim kepada no yang dituju
apabila tidak ada pemberitahuan bila pesan atau centang
merah dari operator.
m. Namun apabila 10-15 menit belum ada balasan pesan maka
perawat harus melakukan kontak telepon kepada dokter dan
menanyakan apakah pesan sudah dibaca atau belum
n. Dokumentasikan hasil advis dari dokter di rekam medis di
catatan terintegrasi.
(1) Tanggal dan jam SMS/ WA dikirim
(2) Tanggal dan jam pesan WA dibaca
(3) Tanggal dan jam pesan WA dijawab
(4) Advis dokter
o. Verifikasi bersama DPJP/ dokter yang merawat advis yang
telah diberikan melalui SMS/ WA dan berikan tandatangan
dan nama terang perawat dan dokter disertai tanggal dan
jam verifikasi
4.2.8 Komunikasi Efektif Serah Terima (Hand Over) antar PPA
1. Hal kritikal dikomunikasikan antara professional pemberi asuhan
pada waktu dilakukan serah terima pasien dan dicatat dalam rekam
medik
2. Formulir yang digunakan untuk serah terima antar unit atau ruangan
adalah formulir transfer intra rumah sakit yang didalamnya harus
ditandatangani petugas pengirin dan penerima pasien.
3. Formulir yang digunakan untuk serah terima antar shift adalah
formulir serah terima antar shift dan disertakan dalam rekam medis
pasien dengan metode SBAR dan ditandatangani oleh petugas shift
sebelumnya dan shift selanjutnya.
4. Catatan komunikasi yang terjadi waktu serah terima pasien (hand
over) dievaluasi untuk memperbaiki proses
5. Sebelum serah terima antar shift dilakukan pre confrence, dan

30
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

berkunjung ke pasiennya
6. Serah Terima pasien antar Shift untuk IGD dilakukan oleh dr jaga
IGD ke dr Jaga IGD shift Selanjut serta Perawat IGD ke perawat IGD
shift selanjutnya dan berkunjung ke pasiennya bersama-sama , ukti
operan ditulis di buku operan shift. Serah Terima antar shift pada IGD
dilakukan untuk pasien yang masih berada di IGD pada waktu operan
jaga.
7. Pemesanan atau inden ruangan atau rujukan dari Puskesmas/RS
meggunakan pencatatan SBAR oleh petugas penerima / PPA ruang
selanjutnya.
Dengan diberikannya informasi dan edukasi pasien, diharapkan
komunikasi yang disampaikan dapat dimengerti dan diterapkan oleh pasien.
Dengan pasien mengikuti semua arahan dari rumah sakit, diharapkan
mempercepat proses penyembuhan pasien.
Setiap petugas dalam memberikan informasi dan edukasi pasien,
wajib untuk mengisi formulir edukasi dan informasi, dan ditandatangani
kedua belah pihak antara petugas kesehatan dan pasien atau keluarga
pasien. Hal ini dilakukan sebagai bukti bahwa pasien dan keluarganya sudah
diberikan edukasi dan informasi yang benar.

31
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

BAB V
DOKUMENTASI

Sebagai dokumentasi dari peningkatan komunikasi efektif ini adalah rekam


medis pasien
5.1. Untuk perawat yang menelepon dan menerima telepon dari dokter, dan
antar unit di dokumentasi pada Catatan Perkembangan Pasien
Terintegrasi.
5.2. Instruksi dokter yang diterima lewat telepon dituliskan dan
ditandatangani oleh dokter pada saat visite dicatatan terintegrasi pada
lembar rekam medis.
5.3. Pemberian informasi medis, dapat menggunakan formulir informasi dan
kemudian ditandatangani oleh pemberi informasi dan penerima
informasi.
5.4. Pemberian edukasi, menggunakan formulir edukasi multi disiplin pada
lembar rekam medis pasien yang ditandatangani oleh pemberi informasi
dan penerima informasi

Plt.DIREKTUR RSUD GRATI


KABUPATEN PASURUAN

dr. ARMA ROOSALINA, M. Kes


Pembina
NIP. 19701224 200212 2 003

32
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

1.1 Lampiran Penandaan yang digunakan di RSUD Grati


Singkatan – singkatan yang digunakan di Rumah Sakit Umum Daerah Grati
adalah sebagai berikut :
A. Untuk penandaan yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Transfusi darah (palang merah)


Ket : Buat gambar palang merah berwarna merah pada
kolom tanggal yang ada pada grafik (RM 07) sesuai
tanggal pemberian transfusi serta diberi jumlah, jenis
darah yang diberikan serta golongan darah pasien.

2. Operasi (lingkaran biru)


Ket : Lingkaran berwarna biru merupakan area operasi
kanan pada kolom tanggal di grafik (RM 07) sesuai
dengan tanggal operasi, serta diberi catatan jenis operasi

3. Operasi (Kotak Segiempat biru)


Ket : Kotak segi empat berwarna biru merupakan area
operasi kiri pada kolom tanggal di grafik (RM 07) sesuai
dengan tanggal operasi, serta diberi catatan jenis operasi

4. Kematian (tanda cross warna merah)

† Ket : beri tanda cross warna merah untuk pasien


meninggal di bagian depan sampul Rekam Medis

5. Laki-laki

6. Perempuan

7. HIV (gambar pita warna merah)

Ket : di pojok kanan atas pada rekam medis RM 01

33
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

1.2 Lampiran. Daftar singkatan, simbol, dan cara penulisan dosis, dan cara
penulisan singkatan diagnosa
B. Daftar singkatan, simbol, dan cara penulisan dosis yang tidak boleh digunakan dalam
pemberian informasi di bidang medis

DAFTAR SINGKATAN YANG TIDAK BOLEH DIGUNAKAN


ISTILAH YANG
NO SINGKATAN POTENSI MASALAH
DI PILIH
1 U (untuk unit) Keliru sebagai nol, empat Tulis ”unit”
2 IU Keliru (intravena), atau 10 Tulis ”
(internasional (sepuluh) internasional
unit) unit”
3 MS, MSO4 a. Membingungkan untuk satu Tulis Morphin
sama lain sulfate

b. Dapat berarti morfin sulfat


atau magnesium sulfat

4 MgSO4 a. Membingungkan untuk satu Tulis Magnesium


sama lain sulfate

b. Dapat berarti morfin sulfat


atau magnesium sulfat

5 Cc (untuk Keliru sebagai U (unit) ketika Tulis ”ml” untuk


centimeter tulisan jelek milimeter
kubik)
6 Mg (untuk Keliru mg (miligram), Tulis ”mcg”
mikrogram) menghasilkan seribu kali lipat
dosis
(X.0 mg) Kesalahan terjadi pada Tulis ”X mg”
penulisan koma/desimal
(.X mg) Kesalahan terjadi pada Tulis ”0.Xmg”
penulisan koma/desimal

34
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

C. Daftar singkatan Obat yang tidak boleh digunakan

No Singkatan Obat Potensi Masalah Istilah yang


dipilih
1 CPZ (compazine Keliru chlorpromazine Gunakan nama
atau obat lengkap
prohlorperazine)
2 HCI (hydrochloric Keliru potassium chloride (“H” Gunakan nama
acid atau disalah artikan dengan “K”) obat yang
hydrochloride) lengkap
3 HCT Keliru hydrochlorothiazide Gunakan nama
(hydrocortisone) obat yang
lengkap

D. Daftar Simbol yang Tidak Boleh Digunakan

Istilah yang
No Singkatan Obat Potensi Masalah
dipilih
1 > (lebih dari) dan keliru dibaca ”angka 7” atau Gunakan ”lebih
< (kurang dari) ”dianggap L” dari” atau
”kurang dari”
2 @ Kemungkinan salah baca angka Tulis ”masing-
2 masing”
3 Cc Dapat salah baca U (unit) jika Tulis ”ml atau
penulisan tidak jelas mililiter”
4 µg Dapat salah baca mg sehingga Tulis ”mcg” atau
mengakibatkan overdosis mikrogram
5 Singkatan nama- Dapat terjadi kesalahan Tulis nama
nama obat lengkap obat
6 Pengukuran Tidak familiar untuk praktisi lain Gunakan satuan
satuan ukuran yang
kefarmasian umum

E. Untuk pemberian singkatan diagnosa

SIMBUL /
ARTI
SINGKATAN

↑ Meningkat
↑↑ Sangat meningkat
↓ Menurun
↓↓ Sangat menurun
→ Menyebabkan , menjadi
⁄ Per , atau , dibagi dengan
% Persen
(-) Negatif
(+) Positif
° Derajat
µ Mikro
AAA Aneurisma Aorta Abdominalis ( Abdominal aortic Aneurysm )
Antibiotic Associated Diarrhea (diare yang disebabkan
AAD antibiotik )
Ab Antibodi

35
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

AChr Acetycholine receptor ( reseptor asetikolin )


ACS Acute coronary syndrome ( sindrome koroner akut )
ACTH Adrenocorticotropic hormon ( hormon adrenokortikotropik )
ACV Assist Controlled Ventilation ( ventilasi bantuan terkontrol )
ADH Antidiuretic hormone ( hormon antidiuretik )
BGA Blood Gas Arterial
AgNO3 Larutan nitras argenti
AIS Acute ischemic stroke ( stroke iskemik akut )
A-line Jalur arteri
activate Partial thromboplastin time (waktu tromboplastin
aPTT parsial teraktivasi )
Adult Respiratory Distress syndrome ( sindrom distres
ARDS pernapasan pada dewasa )
AV Atrial Ventrikular
AIHA Auto Imune Hemolitic Anemi
ADH Anti Diuretic Hormon
ADP Adenosine Didhospete
ATP Adinosine Triphospate
ASD Arterial Septal Diasase
ACM Arnold Cranial Malformation
APO Arteri perifer Obstruction
ABP Angel Blate Plate
ALO Akut Long oedema
AIDS Acquired Immune Deficiency Syndrome
AML Acut Myeloblasthy Leukemi
ALL Acuta Lymphoblasty Leukemia
ASV Adaphve Support Ventilation
APPV Airway Pressure Release Ventilation
ACR Albumin Creatin Ratio
ACS Acut Coronary Syndrom
AMP Austin More Protease
BCP Birth Control pill ( pil pengontrol kelahiran )
BE Base Excess ( kelebihan basa )
Bilevel positive airway pressure ( tekanan jalan napas positif
BiPAP bilevel )
BM Bowel movement ( pergerakan usus )
bpm Breaths or beats per minute
BS Blood Sugar
BSI Bispectral index monitoring (pemantauan indeks bispektral )
BUN Blood urea nitrogen ( nitrogen urea darah )
BMR Basal Metabolik Rate
BSP Bromo Surflo Ptyalin
BNI Bladder neck Incisi
BSO Bi Salpingo Ovari
BP Blood Pressure
BCG Bacillus Galmet Guinin
CVP Central Venous pressure
C Celcius atau tulang belakang servikal
CAD Coronary arteri disease ( penyakit arteri koroner )

36
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

Confusion Assessment Method for the Intensif Care Unit


CAM-ICU ( Metode Penilaian Konfusi di ICU )
Community acquired pneumonia ( pneumonia yang didapat di
CAP masyarakat)
Coronary artery perfusion pressure ( tekanan perfusi arteri
CAPP koroner )
Continuous aspiration of subglottic secretion (aspirasi kontinu
CASS sekresi subglotik )
Continuous arteriovenous hemofiltration ( hemofiltrasi
CAVH arteriovenosa kontinu )
CDC Centers for Disease Control
Contrast enhanced magnetic resonance imaging ( MRI dengan
CEMRI kontras )
CHF Congestive heart failure ( gagal jantung kongestif )
Cl Cardiac index ( indeks jantung )
CK Creatine kinase
CK MB Creatine kinace myocardial band
Continuous lateral rotation therapy ( terapi rotasi lateral
CLRT kontinu )
cm sentimeter
CMP Complete metabolic panel ( panel metabolik lengkap )
Controlled mechanical ventilation ( ventilasi mekanik
CMV terkontrol )
CO Cardiac output ( curah jantung ) karbon monoksida
CO2 Carbon dioksida
COHgb Karboksihemoglobin
Continuous positive airway pressure ( tekanan jalan napas
CPAP positif kontinu)
CPIS Clinical pulmonary infection score (skor infeksi paru klinis )
Critical Care Pain observation Tool ( alat observasi nyeri pada
CPOT perawatan kritis )
CPP Cerebral perfusion pressure ( tekanan perfusi serebral )
CPR Cardio Pulmonary resuscitation (resusitasi jantung paru)
CSS Cairan serebro spinal ( cerebral spinal fluid , CSF )
CT Comnputerized tomography (tomografi terkomputerisasi)
CVA Cerebral Vascular Accident
CT Scan Computer tomografi Scanning
CXR Chest x-ray ( rontgen dada )
CML Cronic Myeloblasty Leukemi
CRF / CKD Chronic Heart Failure / Crinic Kidney desease
CLL Chronic Lymphoblasty Leukemi
CKMB Cratinin Kinase Myocardial Band
CBC Complit Body Count
CF Complement Fixasi
CL Chloride / Chlorine
CNS Central Nervous System
CPK Creatinin Phosphokinase
CSF Cerebro Spinal Fluid
CVS Cerebro Vascular System
CAVHD Continue Arteri Vena Hemodialysis
COPD Chronic Obstruksi Pulmonale Diesase

37
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

CBD Choleductus Bile Duct


CHD Conginital Heart Desease
CTS Carpal Tunal Sindrom
CVVHD Continous Vena Venous Hemodialysis
CRRT Continous Renal Replacement Therapy
CMV Cynchronized Controlled Mandatory Ventilation
CAPD Countineu Ambulatou Peritonium Dyalise
CTEV Conginetal Telapus Equanus Valgus
DDH Developement Displatia of Hip ( kaki panjang sebelah )
DNL Duktus Masa Lakrimalis
DHC Dislokasi Hip Kongential
DHS Dinamic Hip Score
D&C Dilatation and Curretage
DI Diabetes insipidus
Disseminated Intravascular clotting ( Koagulasi intravaskular
DIC diseminata )
DDT Dicholodiphenil Trichloroethan
DNA Diaxyribonucleid Acid
DKA Diabetic Ketoacidosis
dl Desiliter
DNI Do not intubate ( jangan intubasi )
DNR Do not resuscitate
Do2 Penyaluran oksigen
DPL Darah perifer lengkap ( complete blood count , CBC )
DTR Deep tendon reflex ( refleks tendon dalam )
DVT Deep vein thrombosis ( trombosis vena dalam
D/W Dextrose in water ( dekstrosa dalam air )
DUOPAP Duo Positive Airway Pressure
ESWL Extracorporal Shot Wave Litotriptor
EVD External Ventrikel Drainage
ERCP Endoscopy Retragrade Colangio Pancreatografy
EBCT Electron beam computed tomography
ECG Electrocardiogram ( elektrokardiogram )
Extracorporeal membrane oxygenator ( oksigenator membran
ECMO ekstrakorporeal )
EEG Electroencephalogram ( elektroensefalogram )
ETCO2 End- tidal carbon dioxide ( karbon dioksida tidal akhir )
ETOH Alkohol
ETT Endotracheal tube
F Fahrenheit
FIO2 Fraksi oksigen yang diinspirasi
E jFx atau Fraksi ejeksi
EF
FRC Functional residual capacity ( kapasitas residual fungsional )
FWB Full Weight Bearing
FOB Fiber Otic Bronchoscopy
GCS Glasgow Coma Scale ( Skala Koma Glasgow )
GI gastrointestinal
GU genitourinarius

38
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

GIST Gastro Intestinal Struma Tumor


HCO3 Ion bikarbonat
Hct hematokrit
HCTZ hydrochlorthiazide
HF Heart failure ( gagal jantung )
High frequency jet frekuensi ventilation ( ventilasi jet frekuensi
HFJV tinggi )
Hgb hemoglobin
H2O Air
HR Heart rate ( denyut jantung )
HRT Hormone replacement therapy (terapi pengganti hormon)
HTN Hipertensi
HCC Hepato Celluler Carsinoma
HAD Hiv Aid Desease
HIV Human Immunodefiency Virus
HNP Hernia Nucleus Pulposus
HPP Haemoragik Post Partum
IAA Intra-arterial angiography ( angiografi intra-arterial )
IABP Intra-aortic balloon pump ( pompa balon intra-aorta )
ICD Implantable cardioverte defibrilator
ICP Intracranial pressure ( tekanan intrakranial )
ICU Intensive care unit ( perawatan intensif )
IM Intra Muskuler
IMA Infark miokard akut ( acute myocardial infarction, AMI )
IMT Indeks massa tubuh ( body mass index, BMI )
IMV Intermittent mandatory ventilation
International normalized ratio ( rasio normalisasi internasional
INR )
IO intraosseus
IPP Inspiratory plateau pressure (tekanan plateau inspirasi )
IRV Inverse ratio ventilation ( ventilasi dengan ratio terbaik )
ISK Infeksi saluran kemih ( urinary tract infection , UTI )
IV Intravena
IVIG Intravenous immune globulin (imunoglobulin intravena )
IUD Intra Uterine Device
ITP Idiopathy Trombositopenia Purpura
IPTH Intoke Paratiroid Hormon
IUFD Intra Uteri Fetal Deat
ICP Intra Cranial Pressure
J Joule
JVD Jugular venous distention ( distensi vena jugularis )
K Kalium
Kg Kilogram
LSSC Low Segmen Sectio Caesaria
L Liter atau tulang belakang lumbal
LAP Left atrium kiri ( tekanan atrium kiri )
LOC Level of consciousness ( tingkat kesadaran )
Low profile gastrostomy device ( alat gastrostomi letak
LPGD rendah )

39
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

LED Laju endap darah (erythrocyte sedimentation rate , ESR )


LV Left ventricle ( ventrikel kiri )
Left ventricular end – diastolic pressure ( tekanan akhir
LVEDP diastolik ventrikel kiri )
LVF Left ventricular failure ( gagal ventrikel kiri )
LVSWI Left ventricular failure stroke work index
LAR Low Anterior Resecty
LDH Lactid Dehidrogenase
m Meter
MAP Mean arterial pressure ( tekanan arteri rata – rata )
mcg Mikrogram
mEq milliequivalen
mg Milligram
mm Millimeter
mL Milliliter
mmHg Millimeter air raksa
mmol Milimol
Multiple organ dysfunction syndrome (sindrom disfungsi
MODS organ multipel )
MRA Magnetic resonance angiography
MRI Magnetic resonance imaging
Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (Staphylococcus
MRSA aureus resisten methicillin )
MDS Myelo Disfungsi Syndrom
MPNST Maligna Perithonial Nerve Shunt Tumor
MOW Metode Op Wanita
MBO Mati Batang Otak
MVD Mikro Vasculer Dekompresi
MDR Multiple Drug Resisten
MM Multiple Myeloma
MED Mikro Endoscopy Disectomy
Na+ Natrium
NaCl Natrium klorida
NaHCO3 Natrium bikarbonat
NCV Nerve conduction velocity ( kecepatan konduksi saraf )
NDT Nasoduodenal tube
NGT Nasogastric tube
NJT Nasojejunal tube
nmol Nanomol
NPO ( nothing by mouth ) tidak lewat mulut
NS normal salin
NTG nitrogliserin
NWB Non Weight Bearing ( tidak boleh menekan )
NHL Nephro Hydro Litotriptor
NIDDM Non Insulin Pependent Diabetes Melitus
NEC Necroliting Entero Colitis
NIV Non Invasif
O2 Oksigen
PAC Premature atrial contraction ( kontraksi atrium prematur )

40
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

PaCO2 Tekanan parsial karbon dioksida dalam darah arteri


PAD Tekanan diastolik arteri pulmonal
PAH Pulmonary arterial hypertension ( hipertensi arteri pulmonal )
PaO2 Tekanan parsial oksigen di darah arterial
PAO2 Tekanan parsial oksigen alveolar
PAP Pulmonary artery pressure ( tekanan arteri pulmonalis )
PAPm Tekanan arteri pulmonal rata - rata
Pulmonary artery sistolic pressure ( tekanan sistolik arteri
PAS pulmonal )
PASG Pneumatic antishock garment
PbtO2 Tekanan parsial oksigen jaringan otak
Percutaneous coronary intervention ( intervensi koroner
PCl perkutan )
PCO2 Tekanan parsial karban dioksida
PCWP Pulmonary capillary wedge pressure
PEA Pulseless electrical activity ( aktivitas listrik tanpa nadi )
Positive end-expiratory pressure ( tekanan akhir-ekspirasi
PEEP positif )
Percutaneous endoscopic gastrostomy ( gastrostomi
PEG endoskopik perkutan)
Percutaneous endoscopic jejunostomy ( jejunostomi
PEJ endoskopik perkutan)
PET Positron emission tomography
PFT Pulmonary function test ( tes fungsi paru )
PETCO2 Tekanan parsial karbon dioksida pada akhir ekspirasi
P/F , rasio PaO2/FlO2
pH Potensial hidrogen
PO2 Tekanan parsial oksigen
Penyakit paru obstrukif kronik ( chronic obstructive
PPOK pulmonary disease, COPD )
prn Sesuai kebutuhan
Pressure support ventilation ( ventilasi dengan dukungan
PSV tekanan )
Prothrombin time / partial thromboplastin time ( waktu
PT/PTT protrombin / waktu tromboplastin parsial )
Premature ventricular contraction ( kontraksi ventrikel
PVC prematur )
Pulmonary vascular resistance ( resistensi vaskular
PVR pulmonal )
Pulmonary vascular resistance index (indeks resistensi
PVRI vaskular pulmonal )
PDT Percutaneus Disection Tracheostomy
PTCD Percutaneous Transmuler Colegio Drainage
PWB Partial Weight Bearing
PTCA Percutaneus Transluminal Coronary Angioplasty
PRM Premature Ruptur Membran
PNL Percutaneous Nepro Lytotomy
PSA Prostat Spesifik Atigen
PID Plexus Inflamatory Diesase
PSARP Prakto Sagital Anius Recto plasty
ROM Range Of Mouvment
RA Right atrium ( atrium kanan )

41
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

RAP Right atrial pressure ( tekanan atrium kanan )


Richmond Agitation Sedation Scale ( Skala Sedasi Agitasi
RASS oleh Richmond )
RBBB Right bundle branch block
REM Rapid eye movement
RL Larutan Ringer laktat
RR Respiratory rate ( laju pernapasan )
RSWI Right ventricular stroke work index
Recombinant tissue plasminogen activator ( aktivator
rtPA plasminogen jaringan rekombinan )
RV Right ventricle ( ventrikel kanan )
RVF Right ventricular failure ( gagal ventrikel kanan )
RPG Retro Pyelografi
RND Radical Neck Disection
SAH Subarachnoid hemorrhage ( perdarahan subarakhnoid )
SaO2 Saturasi oksigen
SAS Sedation Agitation Scale ( Skala Agitasi Sedasi )
SCl Spinal cord injury ( cedera medula spinalis )
Central venous oxygen saturation ( saturasi oksigen vena
Scv O2 sentral )
SGOT Serum glutamic oxaloacetic transaminase
SGPT Serum glutamic pyruvic transaminase
SI Stroke index ( indeks stroke )
SIADH Syndrome of inappropriate antidiuretic hormone
SIMV Synchronous intermittent mandatory ventilation
Systemic inflammatory response syndrome ( sindrom respons
SIRS inflamasi sistemik )
SjvO2 Cerebralljugular venous oxygen saturation
SL Sublingual
SSP Sistem saraf pusat ( central nervous system , CNS )
SSS Sistem saraf simpatis ( sympathetic nervous system , SNS )
SpO2 Saturasi oksigen perifer melalui osimetri nadi
SV Stroke volume ( isi sekuncup )
SvO2 Saturasi oksigen vena sistemik
SVR Systemic vascular resistance ( resistensi vaskular sistemik )
SVT Supraventricular tachycardia ( takikardia supraventrikular )
SBE Sub Bactrial Endocarditis
SLTH Sub Labial Transpernoid Hipophisectomy
STE Sclero Therapy Endoscopy
SLETH Sub Labia Edmoidule Trans Hypopise
SLE Systemic Lupus Erythema
SOP Space Occupying Proces ( proses desak ruang )
SVH Sub Vaginal Histrectomy
TBI Traumatic brain injury ( cedera otak traumatik )
TBSA Total body surface area ( luas permukaan tubuh total )
TD Tekanan darah ( blood pressure , BP )
TDD Tekanan darah diastolik (diastolic blood pressure , DBP )
TDS Tekanan darah sistolik ( systolic blood pressure , SBP )
TEE Transesophageal echocardiogram ( ekokardiogram

42
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

transesofageal )
TIA Tansian ischemic attack
TnI Troponin I
Tissue plasminogen activator ( aktivator plasminogen
TPA jaringan )
TPN Total parenteral nutrition ( nutrisi parenteral total )
TSH Thyroid stimulating hormone ( hormon penstimulasi tiroid )
TVH Total Vagina Hystrectomy
TIVA Total Intra Vena Anasthesi
TURP Trans Uretra Resectie Prostectomy
TRUS Trans Rectal Ultrasonografy
TEPG Terminal Esophagus Portal Gastrectomy
TKR Total Knee Puplacement
THR Total Hip Replacement
TIK Tekanan Intra Kranial
TAH BSO Total Abdominal Hystrectomy Bilateral Salpingo Ovarectomy
Uro Dinamika Onderzoek( pemeriksaan fungsi buli – buli
UDO uretra dll.dalam preoses kencing )
URS Uretro Renoscopy
UTI Urinary Track Infection
US Ultra Sound terapi
UKG Ultra Kortego L
UA Unstsastable Angina
VAC Vacuum -assisted closure
Ventilator -associated pneumonia ( pneumonia yang
VAP berhubungan dengan ventilator )
VAS Visual Analog Scale ( Skala Analog Visual )
VF Ventricular fibrillation ( fibrilasi ventrikel )
VO2 Konsumsi oksigen
vol Volume
VT Ventricular tachycardia ( takikardia ventrikel )
VSD Ventrikel Septal Diesase

43
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GRATI
Jl. Raya Grati No. 199 Ranu Klindungan Kabupaten Pasuruan
(67184) Telp. (0343) 4508999, Email : rsudgrati@yahoo.com

1.3 Lampiran Kode Alfabet Internasional


F. Kode Alfabet Internasional:

Sumber : Wikipedia

44

Anda mungkin juga menyukai