Anda di halaman 1dari 4

Penanganan Pasien Gawat Darurat

No. Dokumen :440/054/SOP/AKRD/


UKP/PUSK..Tp/2018
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 16/02/2018
Halaman : 1/3
dr. A. Sari Dwi Kartini W, S.Ked
UPTD Puskesmas Tempe
Nip : 19840421 201001 2 019
1. Pengertian Penanganan pasien gawat darurat adalah Upaya mengatasi keadaan gawat darurat
agar pasien tidak meninggal, memburuk keadaannya, atau mencegah/ mengurangi
kecacatan.
2. Tujuan 1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan pelayanan segera,
tepat dan cepat setiap saat kepada pasien gawat-darurat, menderita penyakit
akut, atau mengalami kecelakaan.
2. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Menghindarkan pasien dari
kematian, kecacatan, dan membebaskan dari penderitaan akut.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tempe
Nomor : 440/035/SK/AKRD/UKP/PUSK.Tp/2018 tentang Penanganan pasien
darurat dan gawat darurat.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691 Tentang Penanganan Gawat Darurat
5. Prosedur/Langkah-Langkah 1. Persiapan Alat dan Bahan :
a. Tensi
b. Thermometer
c. Nasal kanul/ Sungkup
d. O2
e. Infus Set
f. Monitor
2. Petugas yang melaksanakan :
a. Petugas Puskesmas yang terkait
3. Langkah-langkah :
1. Menerima pasien, kemudian catat identitas lengkap, jelas dan informed
concernt
2. Melakukan anamnesa
3. Melakukan pemeriksaan GCS, TTV (T, N, RR, S) dan pemeriksaan fisik
awal
4. Petugas memberikan tanda sesuai pengelompokan triase
a. Proritas pertama P1 (merah)
Penderita gawat darurat (pasien dengan kondisi
mengancam),misalnya:penderita stroke trombosis,luka bakar,appendic
acuta,KLL,CVA,MIA,Asma Bronchial.
b. Proritas kedua P2 (kuning)
Penderita yang kegawat daruratan masih tidak
urgent,misalnya :Penderita Thipoid, Hipertensi, DM.
c. Proritas Ketiga P3 (hijau) 
Penderita yang penyakitnya yang tidak membutuhkan pertolongan
segera serta tidak mengancam nyawa dan tidak menimbulkan
kecacatan misalnya: Penderita Commond Cold, penderita rawat jalan,
abses, dan luka robek.
5. Pasien gawat darurat dan gawat non darurat, dilakukan tindakan awal
pertolongan pertama/ Basic Live Support (BLS) meliputi :
a. Air way
1) Bebaskan jalan nafas
2) Jaw trust, chin lift dan hiperekstensi
3) Bersihkan jalan nafas dari sumbatan (secret, benda asing)
b. Breathing
Pasang oksigen jika perlu
c. Circulation
1) Tensi dan nadi, pasang infus
2) Monitor produksi urine, pasang kateter bila perlu
6. Pasein/ keluarga melengkapi administrasi
7. Semua pemeriksaan, tindakan, terapi dan rujukan dicatat dengan lengkap
pada status pasien
6. Bagan Alir
Terima

Catat identitas lengkap dan jelas

Informent Consent

Anamnesa

Pemeriksaan Fisik

Proritas pertama Proritas Kedua Proritas Ketiga


(Merah) (Kuning) (Hijau)

Tangani ABC Observasi sampai


stabil

Melengkapi administrasi

Catat dalam rekam medis

7. Hal-hal yang perlu diperhatikan Keselamatan dan privacy pasien


8. Unit Terkait 1. Ruang Tindakan
2. Ruang Persalinan dan Pasca Persalinan
3. Ruang Kesehatan ibu dan Keluarga Berencana
4. Ruang Pemeriksaan Umum
5. Ruang Pemeriksaan Gigi dan Mulut
6. Laboratorium
9. Dokumen terkait Rekam Medik
10.Rekaman Historis Perubahan
No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
DAFTAR TILIK SOP PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT

N PERTANYAAN JAWABAN
O
YA TIDAK
1 Apakah petugas menerima pasien kemudian
mencatat identitas lengkap dan jelas pasien dan
memberikan inform consent ?
2 Apakah petugas melakukan anamnesa ?
3 Apakah petugas melakukan GCS, TTV (T, N,
R, S) dan pemeriksaan fisik awal ?
4 Apakah petugas memberi tanda sesuai
pengelompokan tiase ?
5 Apakah petugas melakukan tindakan awal
pertolongan pertama pada pasien gawat darurat
dan tidak darurat ?
6 Apakah keluarga pasien melengkapi
administrasi ?
7 Apakah petugas mencatat dengan lengkap
semua pemeriksaan, tindakan, terapi dan
rujukan pasien pada status pasien ?

Anda mungkin juga menyukai