Disusun oleh :
Imaduddin
DAERAH SERANG
2021
Buku ini dibagi menjadi dua bagian pokok, pertama bagaimana agar seorang
da’i bisa masuk kepada objek dakwah yang meemiliki perbedaan intelektual, kejiwaan,
status sosial dan lain – lain. Kedua, bagaimana memperlakukan objek dakwah yang
telah menjadi pendukung dakwah untuk dijaga komitmennya . kemudian digali
potensinya dan dimanfaat kan bagi perjuangan dakwah.
A. Makna isti’ab
Seorang da’i tetap dituntut untuk memiliki batas minimal. Jika batas minimal
dalam isti’ab ini tidak terpenuhi, maka seorang da’i tidak hanya sekedar tidak
produktif dan tidak mendatangkan manfaat sama sekali bahkan ia akan menjadi
penghalang proses produksi dan penyebab kemudharatan bagi islam dan pergerakan
islam.Tingkat kemampuan dalam isti’ab (daya tampung) diisyaratkan oleh sebuah
hadist riwayat muslim mengenai hujan yang turun ke bumi.
Istiab eksternal adalah penguasaan terhadap orang orang yang berada di luar
organisasi atau orang – orang yang belum bergabung.sehingga dianggap sebagai
proses pembelian bahan baku Sedangkan isti’ab internal adalah penguasaan
terhadap orang- orang yang berada didalam organisasi atau orang-orang yang sudah
bergabung dalam jamaah dan dianggap sebagai proses produksi yang akan menjaga
bahann baku yang telah dimiliki agar tidak hilang.
ISTI’AB EKSTERNAL
Beberapa tuntutan ynag harus dipenuhi para da’i dalam proses isti’ab diantaranya
1. Kepahaman agama
Seoramg dai harus memiliki kepahaman agama yang memadai tentang
islam. minimal ia mampu membedakan antara halal dan haram, kebaikan dan
kejahatan, mengetahui yang wajib dan sunah, mengetahui masalah aqidah dan
hukum. Karena ia bagaikan mercusuar yang senantiasa memberikan petunjuk
dalam kegelapan. Hal ini di tegaskan dalam nash-nash al-qur’an {( Q.S Az-
zumar(39;9), Q.S Saba’ (34):6), Q.S Al-Jatsiyah(45);18)}.
2. Keteladanan yang baik
Seorang da’i harus memiliki keteladanan yang baik bagi masyarakat,
agar ia memilki pengaruh dalam masyarakat, sehingga mereka bisa merekrut.
Karena pengaruh ucapan tidak seefektif pengaruh yang ditimbulkan oleh
perbuatan. Hal ini di tegaskan pada {(Q.S Ash- Shaff: 2-3), Q.S Al-Baqarah :
44)}.
3. Kesabaran
Untuk merekrut masyarakat dibutuhkan kesabaran bukan kejengkelan.
hal ini diakrenakan manusia memiliki kondisi kejiwaan yang bermacam macam,
memiliki kelemahan dan kelebihan yang beragam.dilain pihak hidayah tidak
akan bisa masuk dalam jiwa seseorang sekaligus, ia memerlukan usaha yang
terus menerus hingga mencaoai tingkat yang diinginkan. Dan hal ini
membutuhkan kesabaran. Hal ini ditegaskan pada (Q.S Al-Baqarah: 45 dan 155,
Q.S Thaha:30, Q.S Al-Hajj:34-35, Q.S Ali Imron:200, Q.S Azzumar:10)
ISTI’AB INTERNAL
Adalah kemampuan untuk menampung objek dakwah yang telah berada dalam
barisan dakwah dengan tujuan untuk mendaya gunakan potensi mereka dalam
melaksanakan tugas-tugas dakwah dan pergerakan.
Tahap ini adalah tahap memebersihkan mereka dari berbagai polutan masalalu,
meluruskan aqidah mereka, meluruskan perilaku dan akhlak mereka, menentukan dan
menjelaskan arah sasaran dan tujuan mereka .
Isti’ab tarbawi yang diperlukan seseorang berbeda beda, seorang dokter berbeda
dengan yang diperlukan oleh pelajar SMP atau pekerja. Isti’ab tarbawi harus terukur
dan menggunakan semua parameter syariat dengan mengambil azzimah (hukum asal)-
nya dan berbagai keringananya. Ia bukan produk emosi dan keinginan pribadi semata.
Karena hal ini akan menimbulkan perpecahan dan memecah barisan, sebagaimana yang
terjadi di bayak wilayah dan organisasi. Penyebab utamanya adalah ketidak berhasilan
dalam istiab tarbawi dalam pembentukaan pribadimuslim
Berikut sunna rasul dalam mewujudkan individu mmuslim.
1. Sunah rasul dalam pembentukan pribadi muslim
2. Beberapa kaidah asasi dalam sunnah
a. Memenangkan positif atas sisi negatif
b. Memenangkan sikap proporsional atas sikap berlebih lebihan
c. Sedikit dan kontinu lebih baik daripada banyak tapi terputus
d. Sunah rasul dan mendahulukan prioritas dalam pembentukan
e. Pembentukan melalui keteladanan
f. Pembentukan yang menyeluruh tidak parsial
g. Kesalihan lingkungan dan pengaruhnya dalam pembentukan
ISTI’AB HAROKI
1. Hal yang berkaitan dengan daya tampung gerakan terhadap para anggotanya
Betapa banyak pergerkan yang memiliki ribuan anggota, akan tetapi tidak
mampu menampung anggotanya terlebih memanfaatkan potensi mereka. Untuk
bisa menampung anggotanya gerakan harus memnuhi beberapa syarat:
a. Proses tarbiyah yang panjang
b. Tersedianya berbagai potensi dan kapabilitas serta faktor lainya
seperti mnajerial yang handal dan perncanaan yang matang
c. Memahami semua anggotanya dengan benar
d. Mengerahkan seluruh anggota
e. Penugasan anggota jama’ah secara bersama-sama dan bukan secara
individual
2. Terkait dengan isti’ab haraki
Ada beberapa masalah terkait hal tersebut yang harus dikuasai oleh para
da’i, antara lain:
a. Pemahaman yang benar dan sempurna tentang sasaran dan sarana
yang digunakan
b. Memahami tanzhim dan tabiatnya dengan benar
c. Pemahaman yang benar dan menyeluruh terhadap tabiat teman dan
lawan berikut konsekuensinya
d. Pemahaman yang baik tentang berbagai aspek tabiat dan kebutuhan
amal
e. Menjauhi fenomena istikhnaf.
Relevansi Isi buku isti’ab ini dengan gerakan KAMMI adalah bahwa
rekomendasi rekomendasi yang ditawarkan oleh dalam buku ini sama dengan apa yang
di tawarkan oleh nilai nilai organisasi KAMMI. Bahwa setiap da’i memang harus
memiliki kemampuan dalam merekrut, menampung sekaligus membina anggotanya
dengan hukum hukum Allah. Dan dalam hal penyampaian pun tentunya tidak dengan
hal hal yang bisa membuat objek dakwah kita menjauh, namun juga tidak dengan sikap
toleransi yang begitu cair. sehingga objek dakwah yang ingin kita rekrut sesuai dengan
apa yang dakwah inginkan baik secara kualitas dan kuantitasnya.