Anda di halaman 1dari 2

Nama : Vaulinda Agustina

NIM : 2018125200430
Prodi : MPI
1. Riset naratif adalah salah satu bentuk dan jenis dari penelitian kualitatif yang berfokus pada
pengalaman individu maupun kelompok dan menuliskannya kembali dalam bentuk kronologi
naratif. Riset naratif bermakna untuk menggambarkan atau menceritakan sebuah peristiwa
atau fenomena dengan detail.
Contoh riset naratif
Judul : Analisis SWOT tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di MI Al-Azhar
Tuban
Penulis : Vaulinda Agustina
Pendahuluan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan yang bermutu dapat dilihat dari suatu institusi pendidikannya yang dapat
melahirkan sumber daya manusia yang bermutu, karena mutu pendidikan di institusi
pendidikan, harus merujuk kepada delapan standar nasional pendidikan yang telah
dirumuskan. Analisis SWOT ialah instrumen yang berupaya dalam pengembangan mutu
lembaga pendidikan, karena suatu lembaga pendidikan dapat mengkaji faktor-faktor yang
dapat melihat kinerja lembaga pendidikan tersebut. Analisis SWOT ini terdapat faktor yang
dapat memprediksi pendidikan, yaitu faktor secara umum (kekuatan serta peluang) dan faktor
penghambat (kelemahan serta tantangan). Analisis SWOT ialah instrumen yang berupaya
dalam pengembangan mutu lembaga pendidikan, karena suatu lembaga pendidikan dapat
mengkaji faktor-faktor yang dapat melihat kinerja lembaga pendidikan tersebut.

Hasil Penelitian
Terkait dengan analisis SWOT sebelumnya sudah pernah di lakukan oleh kepala
madrasah sendiri. Analisis SWOT tersebut dilakukan untuk mengetahui kekuatan,
kelemahan, peluang hingga ancaman yang ada di MI Al-Azhar Tuban terutama pada sumber
daya manusia yaitu pada tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan. Dari hasil
wawancara yang dilakukan kepada kepala madrasah Ibu Fotina Ari Nugraeni mengatakan
“Untuk analisis SWOT, saya pernah melakukan sendiri karena saya melihat masih
adanya budaya literasi yang rendah disini. Terutama pada sumber daya manusianya, pada
saat penyampaian informasi melalui media elektronik masih ada yang tidak mau membaca
informasi yang disampaikan. Akibatnya pada saat rapat atau perkumpulan guru dan tenaga
yang lainnya masih ada yang belum mengetahui, ini termasuk di kelemahan yang saat ini
masih harus diperbaiki. Pada kekuatan untuk tenaga pendidik maupun kependidikan kami
sudah mendapatkan sertifikasi guru sehingga tenaga pendidik disini mampu bersaing dalam
madrasah lain karena sudah memenuhi standar professional guru dalam kegiatan belajar
mengajar. Pada peluang yang sering kami adakan yaitu kerjasama antara kami dan BMKG
sebagai penunjang kegiatan praktek belajar siswa, TNI sebagai masa depan siswa seperti
cita-cita dan beberapa kerjasama lainnya. Dan ancaman yang saat ini dihadapi yaitu
lingkungannya disekitar bandara dan jalanan jadi belajar mengajar sedikit terganggu, selain
itu sekolah umum yang banyak sehingga kami harus lebih extra untuk mempromosikan
madrasah kami.”

Kesimpulan
Dalam konteks pendidikan, apabila seorang mengatakan sekolah itu bermutu, maka
dapat dimaknai bahwa lulusannya baik, gurunya baik, gedungnya baik dan sebagainya. Maka
apabila delapan standar nasional pendidikan tersebut diimplementasikan di lembaga
pendidikan, maka dapat dikatakan pendidikan yang bermutu. Sehingga tenaga pendidik di MI
Al Azhar yang sudah memenuhi syarat sebagai guru professional karena sudah mempunyai
sertifikasi guru. Pada analisis SWOT kepala madrasah masih melihat adanya literasi yang
rendah di tenaga pendidik, akibatnya untuk informasi masih sering dilewatkan. Pada
kekuatan yaitu guru sudah mempunyai sertifikasi guru. Pada peluang mempunyai bebrbagai
Kerjasama dalam menunjang belajar siswa dan secara tidak langsung MI Al Azhar pun juga
mempromosikan madrasahnya ke publik. Pada ancaman yaitu karena lingkungannya
disekitar bandara dan jalanan jadi belajar mengajar sedikit terganggu, selain itu juga ada
banyak sekolah umum sehingga perlu promosi lebih lagi ke lingkungan sekitar.

2. Langkah-langkah dalam melakukan riset fenomenologi menurut creswell adalah


a. Mendeskripsikan pengalaman personal dengan fenomena yang sedang dipelajari
b. Membuat daftar pertanyaan penting
c. Mengambil pernyataan penting
Selain itu menurut yusuf (2014) langkah-langkah dalam melakukan riset fenomenologi
adalah sebagai berikut:
a. Menemukan fenomena yang wajar diteiti melalui penelitian kualitatif
b. Menganalisis fenomena tersebut apak coock diungkapkan fenomenologi. Apakah
fenomena tersebut berkaitan dengan interaksi manusia baik sebagai individu maupun
kelompok
c. Menentukan subjek yang diteliti dan konteks yang sesungguhnya
d. Pengumpulan data kelapangan
e. Pembuatan catatan termasuk foro
f. Analisis data
g. Penulisan laporan

3. Cara membuat instrumen penelitian


a. Identifikasi variabel-varibel yang akan diteliti
b. Menjabarkan variabel ke dalam beberapa dimensi
c. Cari indikator dari setiap dimensi variabel
d. Deskripsikan kisi-kisis instrument yang akan diguanakan
e. Merumuskan item-itm pernyataan
f. Menyiapkan petunjuk pengisian instrument

Cara kerja instrument penenlitain dilapangan yaitu dengan melakukan interview, observasi dan
dokumentasi pada objek yang akan diteliti.

Anda mungkin juga menyukai