Anda di halaman 1dari 2

R PROSEDUR PENNGANAN DISTOSIA BAHU

S
U Nomor Dokumen Nomer Revisi Jumlah Halaman
S 0001/SPO/Ruang Bersalin 0 Hal : 1 dari 1
UMEKAR
SUMENP
Tanggal Terbit Ditetapkan,
07 Oktober 2016 DIREKTUR RSU SUMEKAR SUMENEP
SPO

dr. Soelihanto Soetoyo, dr. Sp.B.FINAC’s


Distosia bahu adalah suatu keadaan dimana setelah kepala dilahirkan, bahu
anterior tidak dapat lewat di bawah simfisis pubis. Kondisi ini merupakan
PENGERTIAN
kegawatdaruratan obstetri karena bayi dapat meninggal jika tidak segera
dilahirkan.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan penatalaksanaan
TUJUAN
distosia bahu.
Peraturan Direktur RSU Sumekar Sumenep Nomor: /RSUSS/SK.KEB/X/2016
KEBIJAKAN tentang Kebijakan Penanganan Pelayanan Ruang Bersalin di RSU Sumekar
Sumenep.
PROSEDUR
a Episiotomi
Episotomi dilakaukan dengan tujuan memperluas jalan lahir sehingga
bahu diharapkan dapat lahir
b Manuver Mc Robet
1. Dengan posisi ibu berbaring, minta ibu untuk menarik kedua lututnya
sejauh mungkin ke arah dadanya, minta dua asisten (boleh suami atau
anggota keluarganya) untuk membantu ibu.
2. Tekan kepala bayi secara mantap dan terus menerus ke arah bawah (ke
arah anus ibu) untuk menggerakkan bahu anterior di bawah symphisis
pubis.
Catatan: Jangan lakukan dorongan pada fundus, karena akan
mempengaruhi bahu lebih jauh dan bisa menyebabkan rupture uteri.
Jika bahu tetap tidak lahir setelah melakukan manuver-manuver di atas,
minta ibu untuk berganti ke posisi merangkak. Coba bantu kelahiran bayi
tersebut dengan posisi ini. Dengan cara m elakukan tarikan perlahan-
lahan pada bahu anterior ke arah atas dengan hati-hati; segera setelah
bahu anterior lahir, lahirkan bahu posterior dengan tarikan perlahan ke
arah bawah dengan hati-hati.

Unit Terkait Ruang bersalin, UGD (PONED)

Anda mungkin juga menyukai