16, Diriwayatkan dari Abu Musa, ia َجا َء َر ُج ٌل إ ََل إلنَّ ي يب صىل هللا: وَس قَا َل َ ] َع ْن أَ يِب ُم16[
berkata: Seorang laki-laki mendatangi ِ
Nabi SAW kemudian berkata: “Wahai
ََي َر ُسو َل هللا َما إلْ يق َتا ُل يِف َسبييلي هللا: عليه وسمل فَقَا َل
Rasulullah, Apa itu berperang di jalan : فَا َّن أَ َحدَ َنَ يُقَاتي ُل غَضَ ًبا َويُقَاتي ُل َ يَح َّي ًة فَ َرفَ َع إلَ ْي يه َرأْ َس ُه قَا َل
ِ ِ
Allah? Karena salah satu dari kami (( َم ْن قَاتَ َل: و َ َما َرفَ َع إلَ ْي يه َرأْ َس ُه إال أَن َّ ُه ََك َن قَائي ًما فَقَا َل
saling berperang karena kemarahan, ِ ِ ُ ي
dan dia berperang karena melindungi )) ون َ يَك َم ُة هللا ي َِه إلْ ُعلْ َيا فَه َُو يِف َسبييلي هللا َع َّز َو َج َّل َ لتَك
(golongannya).” Kemudian Nabi .
menaikkan kepala laki-laki itu. Perawi
mengatakan: Nabi tidak menaikkan
kepala laki-laki tersebut kecuali dia
dalam kondisi berdiri. Kemudian Nabi
bersabda: “Siapa saja yang berperang
supaya Kalimat Allah tinggi maka itulah
yang disebut berperang di jalan
Allah ‘azza wa jalla.”
17, Diriwayatkan dari ‘Abbad bin ] َع ْن َع َّبا يد ْب ين تَ يم ٍمي َع ْن َ يع يه أَن َّ ُه شَ ََك إ ََل َر ُسولي هللا17 [
ِ
Tamim, dia meriwayatkan dari ْ َّ ُصىل هللا عليه وسمل َّإلر ُج ُل َّ يإَّلي ُ َُي َّي ُل ِإلَ ْي يه أَن َّ ُه ََييد
إلَّش َء
pamannya bahwasanya; Rasulullah َص ْف َح ََّّت ي َْس َم َع (( ال ي َ ْنفَتي ْل أَ ْو ال ي َ ْن َ ي:إلصال ية فَقَا َل َّ يِف
SAW mendapat laporan yakni seorang . )) َص ْوًتً أَ ْو ََييدَ يرحيًا
laki-laki yang menyangka (ragu-ragu)
bahwa ia telah berhadats di dalam
sholat. Kemudian Rasulullah bersabda:
“Janganlah berpindah atau janganlah
pergi (keluar dari sholat) sampai ia
mendengar suara atau dia mencium
suatu bau”
18, Diriwayatkan dari Abu Qatadah, dari ] عن أَ يِب قَ َتا َد َة َع ين إلنَّ ي يب صىل هللا عليه وسمل قَا َل18 [
Nabi Muhammad SAW bahwasanya (( إ َذإ ََب َل أَ َحدُ ُ ُْك فَال يَأْ ُخ َذ َّن َذكَ َر ُه يب َي يميني يه َوال ي َْستَنْجيي:
ِ
beliau bersabda: “Ketika salah satu dari . )) يب َي يميني يه َوال يَتَنَفَّ ْس يِف إ ألَنَ يء
kalian buang air kecil maka janganlah
kalian memegang dzakar dengan tangan
kanan, jangan ber-istinjak (cebok)
dengan tangan kanan dan janganlah
bernafas di dalam wadah air.” –seperti
gelas untuk minum-
19, Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ] َع ْن أَ يِب ه َُرْي َر َة َع ين إلنَّ ي يب صىل هللا عليه وسمل قال19 [
dari Nabi Muhammad SAW, beliau إلَّثى يم َن إلْ َع َط يش فَأَ َخ َذَ َّ ُك ُ ُ ْ (( أَ َّن َر ُج ًال َرأَى َ َْك ًبا يَأ:
bersabda: “Sesungguhnya terdapat َّإلر ُج ُل ُخفَّ ُه فَ َج َع َل ي َ ْغ ير ُف َ َُل يب يه َح ََّّت أَ ْر َوإ ُه فَشَ كَ َر هللا َ َُل
seseorang yang melihat anjing yang )) فَأَ ْدخ َ ََُل إلْ َجنَّ َة
sedang memakan tanah basah karena
haus, kemudian orang itu
mengambil muzzah-nya (sepatu dari
kulit) dan mulai menciduk air untuk
anjing tersebut sampai anjing tersebut
merasa segar. Kemudian Allah
memujinya dan memasukannya ke
surga”
20, Diriwayatkan dari sayddidah ‘Aisyah ] َع ْن عَائيشَ َة أَ َّن َر ُسو َل هللا صىل هللا عليه وسمل قَا َل20 [
bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: َ ْ (( ِإ َذإ ن َ َع َس أَ َحدُ ُُك:
وهو يُ َص يّل فَلْ َ َْيقُدْ َح ََّّت ي َ ْذه ََب َع ْن ُه
“Ketika salah satu dari kalian merasa هو َنَ يع ٌس ال يَدْ يري لَ َع َّ َُل َ إلنَّ ْو ُم فَ ِا َّن أَ َحدَ ُُكْ ِإ َذإ َص َّىل و
ngantuk, sementara ia akan melakukan . )) ي َْس َت ْغ يف ُر فَي َُس ُّب ن َ ْف َس ُه
sholat maka tidurlah (terlebih dahulu)
sampai rasa kantuknya hilang. Karena
sesungguhnya salah satu dari kaliam
apabila melakukan sholat sementara
kalian sedang ngatuk maka ia tidak tahu
barangkali ia akan meminta ampunan
malah ia akan memaki dirinya sendiri.”
22. Diriwayatkan dari Sayyidah ‘Aisyah; (( ََكن َْت إ ْحدَ إَنَ َ يَت ُيض ُ َُّث: ] َع ْن عَائيشَ َة قَالَ ْت22 [
ِ
“Pernah salah satu dari kami mengalami تَ ْق َ يَت ُص إدلَّ َم يم ْن ثَ ْوِبي َا يع ْندَ ُطه يْرهَا فَتَ ْغ يس ُ َُل َوتَ ْنضَ ُح عَ َىل َسائي ير يه
menstruasi kemudian darah yang ada di . )) ُ َُّث ت َُص يّل يفي يه
pakaiannya dikerok sampai bersih,
kemudian dicuci dan bagian dari sisi
pakaian yang lain dibasahi. Lalu
melakukan sholat dengan pakaian itu.”
23, Diriwayatkan dari Sayyidah ‘Aisyah; ] َع ْن عَائيشَ َة أَ َّن إ ْم َرأَ ًة يم َن إ ألن َْصا ير قَالَ ْت ليلنَّ ي يب صىل23 [
bahwasanya ada perempuan (( : كَ ْي َف أَغْتَ يس ُل يم َن إلْ َح ْي يض قَا َل: هللا عليه وسمل
dari Anshor berkata kepada Nabi ُخ يذي يف ْر َص ًة ُم َم َّسكَ ًة فَتَ َوضَّ يِئ ثَال ًًث ُ َُّث إ َّن إلنَّ ي َّب صىل هللا
ِ
Muhammad SAW: “Bagaimana cara saya ت ََوضَّ يِئ ِبي َا: عليه وسمل ْإس تَ ْح َيا فَأَع َْر َض ب َيو ْ يْج يه أَ ْو قَا َل
mandi dari haid?” Kemudian Nabi فَأَخ َْذُتُ َا فَ َج َذ ْبُتُ َا فَأَخ َ َْْبُتُ َا يب َما ُي يريدُ إلنَّ ي ُّب صىل هللا عليه وسمل
bersabda: “Ambilllah secarik kain yang . ))
diberi minyak misik kemudian
berwudhulah –nabi mengulang
perkataannya sampai tiga kali-
kemudian sesungguhnya Nabi
Muhammad SAW merasa malu
kemudian beliau memalingkan
wajahnya.” Atau Nabi Muhammad
bersabda: “Bersihkanlah dirimu dengan
kain yang diberi misik,” kemudian aku
(‘Aisyah) menarik perempuan tersebut
lalu aku memberitahunya apa yang
dimaksud dengan yang disampaikan
Nabi Muhammad SAW”.
24, Diriwayatkan dari Anas bin Malik, اِل َع ين إلنَّ ي يب صىل هللا عليه وسمل ٍ ] َع ْن أَن َ يس ْب ين َم ي24 [
dari Nabi Muhammad SAW, beliau ُك يَب َّلر يح يم َملَ ًَك ي َ ُقو ُل ََي َر يب
َ َّ (( إ َّن هللا َع َّز َو َج َّل َو: قَا َل
ِ
bersabda: “Sesungguhnya Allah ‘azza ِض َخلْقَ ُه
َ ن ُْطفَ ٌة ََي َر يب عَلَقَ ٌة ََي َر يب ُمضْ غَ ٌة فَا َذإ أَ َرإ َد أَ ْن ي َ ْق ي
wa jalla menugaskan sesosok malaikat قَا َل أَ َذكَ ٌر أَ ْم أُن ََْث شَ يق ٌّي أَ ْم َس يعي ٌد فَ َم ِا يإلر ْز ُق َوإ أل َج ُل فَيُ ْكتَ ُب
di Rahim yang malaikat tersebut akan . )) يِف ب َ ْط ين أُ يم يه
mengatakn; “Wahai Tuhanku, ini mani.
Wahai Tuhanku, ini segumpal darah.
Wahai Tuhanku, ini sekerat daging”
Ketika Allah menyelesaikan
penciptaannya, malaikat tersebut
berkata: “Apakah janin tersebut laki-laki
atau perempuan, celaka atau beruntung,
kemudian rezekinya dan ajalnya sudah
ditetapkan di dalam perut ibunya.”
25, Diriwayatkan dari Jabin bin َصلَّيا يِف: ] عن َجاب ُير ْب ُن َع ْب يد هللا و َأِب َس يعي ٍد25 [
Abdullah dan Abu Sa’id: Jabir dan Abu إلس يفينَ ية قَائيمني َوقَا َل إلْ َح َس ُن تصّل قَائي ًما َما لَ ْم تَشُ قَّ عَ َىل َّ
Sa’id melakukan sholat di perahu .أَ ْْصَاب َيك تَدُ ُور َم َعهَا َوإال فَقَا يعدً إ
dengan cara berdiri. Kemudian Hasan ِ
(al Bashri) mengatakan: “kau
melakukan sholat dengan cara
berdiri selama kau tidak membuat sulit
rekan-rekanmu sementara kau sendang
berada di perahu, dan apabila tidak
memungkinkan (untuk sholat berdiri)
maka sholat dengan duduk.”
26. Sujud Menggunakan Sajadah
26, Diriwayatkan dari Anas bin Malik, (( ُكنَّا ن َُص يّل َم َع إلنَّ ي يب: اِل قَا َل ٍ ] َع ْن أَن َ يس ْب ين َم ي26 [
dia berkata: Dulu kami pernah sholat صىل هللا عليه وسمل فَيَضَ ُع أَ َحدُ َنَ َط َر َف إلث َّْو يب يم ْن يش َّد ية
bersama Nabi Muhammad SAW . )) إلس ُجو يد ُّ إلْ َح ير يِف َم ََك ين
kemudian salah seorang dari kami
meletakkan sisi pakaiannya karena
tempat sujudnya sangat panas.”
27, Diriwayatkan dari Anas bin Malik; اِل َأ َّن إلنَّ ي َّب صىل هللا عليه ٍ ] َع ْن َأن َ يس ْب ين َم ي27 [
bahwa Nabi Muhammad SAW melihat وسمل َرأَى ُُنَا َم ًة يِف إلْ يق ْب َ يَل فَ َحكَّ ُه يب َي يد يه ورؤى منه
lendir (riyak-jawa) di arah kiblat (( إ َّن: كرإهية إو رؤي كرإهيته َّلِل وشدته عليه وقَا َل
ِ
kemudian beliau menggosok أَ َحدَ ُُكْ إ َذإ قَا َم َيصّل فَانَّام يُنَ ياِج َرب َّ ُه أَ ْو َرب ُّ ُه ب َ ْينَ ُه َوب َ ْ َني إلْ يق ْب َ يَل
ِ ِ
(mengerok) lendir tersebut dengan فَال ي َ ْ ُْبقَ َّن ِف يق َب َل يق ْبلَتي يه َولَ يك ْن َع ْن ي ََسا ير يه أَ ْو َ َْت َت قَدَ يم يه ُ َُّث
tangannya. Dan dari beliau terlihat أَ َخ َذ َط َر َف يردَإئي يه فَ َ َْب َق يفي يه َور َّد ب َ ْعضَ ُه عَ َىل ب َ ْع ٍض َوقَا َل أَ ْو
ketidak senangannya atau (dengan )) ي َ ْف َع ُل َهكَ َذإ
redaksi) ketidaksenangan beliau
terlihat karena hal tersebut yakni beliau
terlihat marah. Dan beliau bersabda:
“Sesungguhnya salah seorang dari
kalian ketika berdiri melakukan sholat
sedang bermunajat hanya kepada
Tuhannya (atau dengan redaksi
hadits)[2] Tuhannya (Allah) itu diantara
dia dan kiblat. Untuk itu, janganlah
sekali-kali meludah kea rah kiblat
namun meludahlah kea rah kiri atau di
bawah telapak kakinya, kemudian
mengambil ujung selendangnya dan
meludah di selendang
tersebut kemudian selendang tersebut
di lipat dengan sisi yang lain. Atau
lakukanlah seperti ini (yakni meludah di
selendangnya).”