Anda di halaman 1dari 2

Kultum Ramadhan 1441 H

Tema : Kebaikan Menghapus Keburukan (2)

: ‫ َأَّن َرُس وَل الَّلِه َص َّلى الَّلُه َعَلْيِه َو َس َّلَم َقاَل‬،‫َعْن َأِبي َذٍّر َو ُمَعاِذ ْبِن َجَبٍل َر ِض َي الَّلُه َعْنُه َم ا‬
‫ َو َخ اِلِق الَّناَس ِبُخ ُلٍق َح َس ٍن‬،‫ َو َأْتِبِع الَّس ِّيَئَة اْلَح َس َنَة َتْمُح َه ا‬، ‫«اَّتِق الَّلَه َح ْيُثَم ا ُك ْنَت‬

‫ِم‬ ‫ِم‬
‫َو َخ َّر َج اْلَح اِكُم ْن َح ِد يِث ُعْق َبَة ْبِن َعا ٍر «َأَّن َر ُج اًل َأَتى الَّنِبَّي َص َّلى الَّلُه‬
: ‫ " ُيْك َتُب َعَلْيِه " َقاَل‬: ‫ َقاَل‬، ‫ َيا َر ُس وَل الَّلِه َأَح ُد َنا ُيْذ ِنُب‬: ‫َعَلْيِه َو َس َّلَم َفَق اَل‬
: ‫ َقاَل‬، ‫ َفَيُعوُد َفُيْذ ِنُب‬: ‫ " ُيْغَف ُر َلُه َو ُيَتاُب َعَلْيِه " َقاَل‬: ‫ َقاَل‬،‫ُثَّم َيْس َتْغِف ُر ِم ْنُه‬
‫ِف ِم‬ ‫ِه‬
‫ َو ُيَتاُب‬،‫ " ُيْغَف ُر َلُه‬: ‫ َقاَل‬، ‫ ُثَّم َيْس َتْغ ُر ْنُه َو َيُتوُب‬: ‫" ُيْك َتُب َعَلْي " َقاَل‬
‫ َو اَل َيَم ُّل الَّلُه َح َّتى َتَم ُّلوا‬،‫»َعَلْيِه‬
Al-Hakim meriwayatkan hadits Uqbah bin Amir bahwa seseorang menghadap
kepada Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam kemudian berkata, ”Wahai Rasulullah,
salah seorang kami telah mengerjakan dosa.” Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam
bersabda, ”Dosa ditulis baginya.” orang tersebut berkata, ”Tapi kemudian orang
tersebut beristighfar kepada Allah dari dosa tersebut.” Nabi Shalallahu Alaihi wa
Sallam bersabda, ”Ia diampuni dan taubatnya diterima.” orang tersebut berkata,
”Kemudian orang tersebut berbuat dosa lagi.” Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam
bersabda, ”Dosa ditulis baginya.” orang tersebut berkata, ”Tapi kemudian orang
tersebut beristighfar kepada Allah dari dosa tersebut.” Nabi Shalallahu Alaihi wa
Sallam bersabda, ”Ia diampuni, taubatnya diterima, dan Allah tidak bosan
hingga kalian merasa bosan.”

، ‫ ِخ َياُر ُك ْم ُك ُّل ُمَف َّتٍن َتَّو اٍب‬: ‫َو َرَو ى اْبُن َأِبي الُّد ْنَيا ِبِإ ْس َناِدِه َعْن َعِلٍّي َقاَل‬
‫ ْغِف‬: ‫ َفِإ ْن َعاَد ؟ َقاَل‬: ‫ ِقي‬، ‫ ْغِف الَّلَه ُتو‬: ‫ َفِإ َذا َعاَد؟ َقاَل‬: ‫ِقي‬
‫َيْس َت ُر‬ ‫َيْس َت ُر َو َي ُب َل‬ ‫َل‬
‫ ِقيَل َح َّتى َمَتى؟‬، ‫ َيْس َتْغِف ُر الَّلَه َو َيُتوُب‬: ‫ َفِإ ْن َعاَد؟ َقاَل‬:‫ ِقيَل‬، ‫الَّلَه َو َيُتوُب‬
‫ َح َّتى َيُك وَن الَّش ْيَطاُن ُه َو اْلَم ْح ُس وُر‬: ‫َقاَل‬.
Ibnu Abu Ad-Dunya meriwayatkan dengan sanadnya dari Ali bin Abu Thalib
yang berkata, ”Yang terbaik dari kalian ialah orang yang diuji (dengan dosa) dan
bertaubat.” Ditanyakan kepada Ali bin Abu Thalib, ”Jika ia kembali berbuat
dosa?” Ali bin Abu Thalib berkata, ”Ia beristighfar kepada Allah dan bertaubat.”
Ditanyakan kepada Ali bin Abu Thalib, ”Jika ia kembali berbuat dosa lagi?” Ali
bin Abu Thalib berkata, ”Ia beristighfar kepada Allah dan bertaubat.”
Ditanyakan kepada Ali bin Abu Thalib, ”Jika ia kembali berbuat dosa?” Ali bin
Abu Thalib berkata, ”Ia beristighfar kepada Allah dan bertaubat.” Ditanyakan
kepada Ali bin Abu Thalib, ”Sampai kapan?” Ali bin Abu Thalib berkata, ”Sampai
syetan kelelahan.”
‫ " «الَّتاِئُب ِم َن الَّذ ْنِب‬:‫َو َخ َّر َج اْبُن َماَج ْه ِم ْن َح ِد يِث اْبِن َمْس ُعوٍد َمْر ُفوًعا‬
‫»َك َم ْن اَل َذْنَب َلُه‬
Ibnu Majah meriwayatkan hadits Ibnu Mas’ud R.A secara marfu’: ”Orang yang
bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak ada dosanya”.

‫ ُثَّم‬،‫ ُثَّم َيُعوُد‬،‫ َأاَل َيْس َتْح ِيي َأَح ُد َنا ِم ْن َر ِّبِه َيْس َتْغِف ُر ِم ْن ُذُنوِبِه‬: ‫َو ِقيَل ِلْلَح َس ِن‬
‫ َفاَل َتَم ُّلوا‬،‫ َو َّد الَّش ْيَطاُن َلْو َظِف َر ِم ْنُك ْم ِبَه ِذِه‬: ‫ َفَق اَل‬،‫ ُثَّم َيُعوُد‬، ‫َيْس َتْغِف ُر‬
‫اِل ِت‬
‫ا ْس ْغَف اَر‬
Ditanyakan kepada Al Hasan, ”Kenapa salah seorang dari kita tidak malu
kepada Tuhannya ? Ia beristighfar atas dosa2nya kemudian berbuat dosa lagi
lalu beristighfar lagi kemudian berbuat dosa lagi.” Al Hasan berkata, ”Syetan
ingin sekali mengalahkan kalian dengan dosa-dosa tersebut, oleh karena itu
kalian jangan bosan beristighfar.”

‫ َأَّن‬:‫ َيْع ِني‬، ‫ َم ا َأَر ى َه َذ ا ِإاَّل ِم ْن َأْخ اَل ِق اْلُم ْؤ ِم ِنيَن‬: ‫َو ُر ِو َي َعْنُه َأَّنُه َقاَل‬
‫ِم‬
‫اْلُم ْؤ َن ُك َّلَم ا َأْذَنَب َتاَب‬
Juga diriwayatkan dari Al Hasan bahwa ia berkata, ”Aku lihat itulah akhlaq kaum
mukminin,” Maksudnya, setiap kali orang mukmin berbuat dosa, ia bertaubat”.

Demikian, yang bisa saya sampaikan, semoga Allah SWT menjadikan kita
termasuk golongan hamba2Nya yang bertaubat, mengampuni dosa2 kita,
menghapus kesalahan2 kita dan mewafatkan kita bersama golongan orang2
yang bertakwa.

‫َر َّبَنا َفاْغِف ْر َلَنا ُذُنوَبَنا َو َك ِّف ْر َعَّنا َس ِّيَئاِتَنا َو َتَو َّفَنا َمَع اَأْلْبَر اِر‬

Sumber : Kitab Jami’ul Ulum wal Hikam karya Ibnu Rajab (Hadits kedelapan
belas)

Anda mungkin juga menyukai