PEMBANGUNAN
ISLAM
BUKU AJAR
BUKU AJAR
EKONOMI
PEMBANGUNAN ISLAM
TIM PENYUSUN :
AGUS KARJUNI,M.Pd.I
H. TARDJONO, MM
Cetakan : I
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR…………………………………………………..ii
PENDAHULUHAN…………………………………………….7
Soal Esay....................................................……………............191
A. Deskripsi Singkat
Modul ajar ini merupakan salah satu bahan ajar dan bukan satu-
satunya bahan belajar yang digunakan mahasiswa dalam
pembelajaran mata kuliah Ekonomi Pembangunan Islam. Modul
ini memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa dalam
memahami teori dan konsep Ekonomi Pembangunan Islam. Setiap
materi yang disajikan serta diberikan latihan-latihan dan soal yang
bertujuan memberikan pengalaman untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan mahasiswa terutama dalam rangka
memahami mta kuliah ini melalui modul ajar ini diharapkan
pembaca (khususnya mahasiswa) belajar tentang Ekonomi
Pembangunan Islam.
B. Peta Kompetensi
C. Strategi Pembelajaran
A. Capaian Pembelajaran
C. Uraian Materi
Penyebab Pengangguran
Pertumbuhan Ekonomi
Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith, David Ricardo dan TR.
Malthus. Berikut ini akan diuraikan satu per satu.
1. Adam Smith
Adam Smith adalah ahli ekonomi yang menulis buku “The Wealth
of Nation” (kemakmuran suatu negara) yang sangat terkenal. Ia
merupakan tokoh yang mengemukakan pentingnya sistem ekonomi
liberal (bebas), yakni sistem ekonomi yang bebas dari campur tangan
pemerintah yang diperkuat dengan semboyan “Laissez Faire, Laissez
Passer”. Adam Smith percaya bahwa dengan menggunakan sistem
ekonomi liberal (bebas), pertumbuhan ekonomi dapat dicapai secara
maksimum. Pertumbuhan ekonomi bisa dicapai dengan melibatkan
dua unsur, yaitu:
1. Pertumbuhan penduduk.
2. Pertumbuhan output total.
Ada tiga tokoh Neoklasik yang akan dibahas, yakni Robert Slow,
Harrod Domar serta Joseph Schumpeter.
1. Robert Solow
Q = f (C.L)
Keterangan:
Q = Jumlah output yang dihasilkan
f = Fungsi
C = Capital (modal sebagai input)
L = Labour (tenaga kerja, sebagai input)
1. Joseph Schumpeter
Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti
kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang,
dan hasil laut, sangat memengaruhi pertumbuhan industri suatu
negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi.
Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk
mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki
nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi).
Pembangunan ekonomi
Indikator Moneter
1. Indikator Sosial
Menurut Beckerman, dari tiga cara diatas, cara yang dirasa paling
tepat adalah cara yang dilakukan oleh Gilbert dan Kravis. Cara ini
merupakan usaha untuk membandingkan tingkat kesejahteraan dan
pembangunan di berbagai Negara dengan memperbaiki metode
pembanding dengan menggunakan data pendapatan nasional dari
masing-masing Negara.
Indikator Campuran
1. Pendidikan
Pendidikan adalah suatu indicator yang digunakan dalam mengukur
pembangunan ekonomi suatu Negara. Pada umumnya, dalam Negara
maju tingkat pendidikan rata-rata tinggi dengan TPAK dari tahun
ketahun selalu meningkat. Negara maju sangat memperhatikan
tingkat pendidikan para penduduknya. Berbeda dengan Negara
sedang berkembang, pendidikan di NSB masih rendah jika
dibandingkan Negara maju. Terbukti tingkat melek huruf dan TPAk
serta angka partisipasi sekolah masih rendah. Sehingga, dari
perbandingan tersebut, indicator yang dapat diukur dalam pendidikan
yakni ; tingkat pendidikan, tingkat melek huruf, dan tingkat
partisipasi pendidikan.
2.Kesehatan
3.Perumahan
4.Angkatan Kerja
5. KB dan Fertilitas
Indikator yang dapat digunakan yakni, penggunaan asi, tingkat
imunisasi, kehadiran tenaga kesehatan pada kelahiran, dan
penggunaan alat kontrasepsi.
6. Ekonomi
7.Kriminalitas
8.Perjalanan Wisata
Negara Berkembang
1. Teori Modernisasi
2. Teori Ketergantungan
1. Benua Afrika
2. Benua Asia
3. Benua Eropa
Daftar Pustaka
http://alviescoot.blogspot.com/2014/09/artikel-pembangunan-
pertumbuhan-ekonomi.html
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/07/210000269/negara-
berkembang-ciri-dan-contohnya?page=all.
BAB II
1. Pendapatan perkapita
Pendapatan per kapita, baik dalam ukuran GNP maupun PDB
merupakan salah satu indikaor makro-ekonomi yang telah lama
digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Dalam perspektif
makroekonomi, indikator ini merupakan bagian kesejahteraan
manusia yang dapat diukur, sehingga dapat menggambarkan
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Tampaknya pendapatan
per kapita telah menjadi indikator makroekonomi yang tidak bisa
diabaikan, walaupun memiliki beberapa kelemahan. Sehingga
pertumbuhan pendapatan nasional, selama ini, telah dijadikan tujuan
pembangunan di negara-negara dunia ketiga. Seolah-olah ada asumsi
bahwa kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat secara otomatis
ditunjukkan oleh adanya peningkatan pendapatan nasional
(pertumbuhan ekonomi). Walaupun demikian, beberapa ahli
menganggap penggunaan indikator ini mengabaikan pola distribusi
pendapatan nasional. Indikator ini tidak mengukur distribusi
pendapatan dan pemerataan kesejahteraan, termasuk pemerataan
akses terhadap sumber daya ekonomi.
2. Struktur ekonomi
3. Urbanisasi
4. Angka Tabungan
INDIKATOR MONETER
1. Pendapatan Perkapita
1. Indikator Sosial
Daftar Pustaka
Sumber
: https://profsyamsiah.wordpress.com/2009/03/19/pengertian-
pembangunan/
https://brainly.co.id/tugas/24966200
https://brainly.co.id/tugas/6354226
https://brainly.co.id/tugas/13213508#:~:text=indikator%20sosial%20
yang%20digunakan%20untuk,ibu%20melahirkan%2C%20dan%20ke
sehatan%20reproduksi.
BAB III
Mazhab Analitis
Teori yang tergabung dalam mazhab ini berusaha mengungkapkan
proses pertumbuhan ekonomi secara logis dan konsisten, tetapi sering
bersifat
abstrak dan kurang menekankan kepada spek empiris (histories)
1. Teori Pertumbuhan Klasik
Ahli-ahli ekonomi yang tergabung dalam kelompok ini adalah
Thomas
Robert Malthus, Adam Smith dan David Ricardo. Terdapat empat
faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu jumlah penduduk,
jumlah stok
barang modal, luas tanah, kekayaan alam dan teknologi yang
digunakan (Sadono
Adam smith menyatakan bahwa mekanisme pasar akan menciptakan
suatu suasana yang mengakibatkan perekonomian berfungsi secara
efisien.
Perkembangan pasar juga akan menaikan pendapatan nasional dan
pertumbuhan
penduduk dari masa ke masa yang terjadi bersama-sama dengan
kenaikan
pendapatan nasional, akan memperluas pasar dan menciptakan
tabungan yang
lebih banyak (Sadono Sukirno, 2000)
Sedangkan Malthus dan Ricardo berpendapat bahwa proses
pertumbuhan ekonomi pada akhirnya akan kembali ke tingkat
subsisten. Pada
mulanya ketika jumlah penduduk/tenaga kerja relatif sedikit
dibandingkan dengan
faktor produksi lain, maka pertambahan penduduk/tenaga kerja akan
meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat. Akan tetapi apabila
jumlah
penduduk/tenaga kerja berlebihan dibandingkan dengan factor
produksi lain,
maka pertambahan penduduk/tenaga kerja akan menurunkan
produksi per kapita
dan taraf kemakmuran masyarakat (Sadono Sukirno, 2000)
Menurut Ricardo faktor produksi tanah (sumberdaya alam) tidak bisa
bertambah sehingga akhirnya menjadi factor pembatas dalam proses
pertumbuhan
suatu masyarakat. Peranan akumulasi modal dan kemajuan
tekhnologi cenderung
meningkatkan produktivitas tenaga kerja, artinya bisa memperlambat
bekerjanya
the law of diminishing return yang pada gilirannya akan
memperlambat pula
penurunan tingkat hidup ke arah tingkat hidup minimal (Arsyad,
1999).
3) Teori Schumpeter,
Schumpeter berpendapat bahwa sistem ekonomi kapitalis
merupakan landasan pembangunan dan sistem ekonomi yang
paling baik untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang
pesat. Namun, Schumpeter juga meramalkan bahwa sistem
ini juga akan mengalami staknasi seperti yang disampaikan
pada teori ekonomi klasik sebelumnya.
Pemikiran-Pemikiran Schumpeter
Referensi
4) Teori Ketergantungan,
Teori ketergantungan atau teori dependensi menjelaskan
bagaimana negara terpinggir atau negara dunia ketiga
memiliki perekonomian yang sangat bergantung pada negara
dunia pertama atau negara inti. Ketika negara terpinggir
menjalin hubungan dengan negara inti, hubungan ini akan
membentuk ketergantungan.
Teori Ketergantungan atau dikenal teori depedensi (bahasa
inggris: dependency theory) adalah salah satu teori yang
melihat permasalahan pembangunan dari sudut Negara Dunia
Ketiga.[1] Menurut Theotonio Dos Santos, Dependensi
(ketergantungan) adalah keadaan di mana
kehidupan ekonomi negara–negara tertentu dipengaruhi oleh
perkembangan dan ekspansi dari kehidupan ekonomi negara–
negara lain, di mana negara–negara tertentu ini hanya
berperan sebagai penerima akibat saja.[1] Aspek penting
dalam kajian sosiologi adalah adanya pola ketergantungan
antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya
dalam kehidupan berbangsa di dunia.[2] Teori Dependensi
lebih menitik beratkan pada persoalan keterbelakangan dan
pembangunan negara pinggiran.[3] Dalam hal ini, dapat
dikatakan bahwa teori dependensi mewakili "suara negara-
negara pinggiran" untuk menantang
hegemoni ekonomi, politik, budaya dan intelektual dari negar
a maju.
Referensi :
https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/01/162722169/t
eori-pertumbuhan-ekonomi-walt-w-rostow?page=all.
Referensi :
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/teori-
pertumbuhan-ekonomi-menurut-frederich-list-8234/
c) Teori Hilderbrand,
Teori pertumbuhan ekonomi menurut
Bruno Hildebrand yaitu : Pada masa barter. Pada masa
pertukaran dengan menggunakan uang. pada masa pertukaran
dengan menggunakan cara kredit.
Teori pertumbuhan ekonomi menurut Bruno Hildebrand yaitu
:
1. Pada masa barter
2. Pada masa pertukaran dengan menggunakan uang
3. Pada masa pertukaran dengan menggunakan cara
kredit.
Hildebrand mengkritik teori List yang menyatakan bahwa
pertumbuhan ekonomi dan perkembangan ekonomi tidak
berdasarkan pada cara produksi, konsumsi maupun distribusi.
Dan mengemukakan sistem distribusi dibagi menjadi 3
bagian yaitu :
1. Perekonomian zaman barter
2. Perekonomian zaman uang
3. Perekonomian zaman kredit.
Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses perubahan dari
suatu ekonomi menjadi perekonomian yang lebih baik lagi.
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu tugas
pemerintah yang harus diselesaikan setiap tahunnya, Negara
maju sudah melewati proses pertumbuhan ekonomi ini,
namun tetap mempertahankan pertumbuhan ekonominya
menjadi lebih stabil.
Sedangkan bagi negara berkembang, pertumbuhan ekonomi
merupakan tugas utama yang harus diselesaikan,
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun agar
masyarakat negara tersebut dapat hidup lebih sejahtera dari
tahun ke tahun.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil, maka tingkat
kesejahteraan masyarakat akan terus dipertahankan, semakin
maju suatu negara, maka semakin sulit meningkatkan
pertumbuhan ekonominya, karena itu mereka akan berusaha
untuk menstabilkan perekonomiannya.
Referensi :
https://brainly.co.id/tugas/3224736#:~:text=Teori%20pertumb
uhan%20ekonomi%20menurut%20Bruno%20Hildebrand%20
yaitu%20%3A,pertukaran%20dengan%20menggunakan%20c
ara%20kredit.
Referensi :
https://www.zenius.net/prologmateri/ekonomi/a/1215/karl-
bucher
e) Teori Lewis,
Referensi :
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Teo
ri%20Asam%20Basa/molfiles/konten15.html#:~:text=Teori%
20Asam%20Basa%20Lewis,-
Teori%20Bronsted%2DLowry&text=Pada%20tahun%20193
2%20G.%20N.,yang%20dapat%20memberikan%20sepasang
%20elektron.
Referensi :
https://text-id.123dok.com/document/myjj5rwpy-teori-lewis-
teori-ranis-dan-fei-teori-schumpeter.html
Pembangunan Ekonomi Di Indonesia
salah satu masalah ekonomi di indonesia yang sering kita jumpai
adalah pengangguran yang tiap tahun semakin meningkat.
Penyebab Pengangguran
Pertumbuhan Ekonomi
Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith, David Ricardo dan TR.
Malthus. Berikut ini akan diuraikan satu per satu.
1. Adam Smith
Adam Smith adalah ahli ekonomi yang menulis buku “The Wealth
of Nation” (kemakmuran suatu negara) yang sangat terkenal. Ia
merupakan tokoh yang mengemukakan pentingnya sistem ekonomi
liberal (bebas), yakni sistem ekonomi yang bebas dari campur tangan
pemerintah yang diperkuat dengan semboyan “Laissez Faire, Laissez
Passer”. Adam Smith percaya bahwa dengan menggunakan sistem
ekonomi liberal (bebas), pertumbuhan ekonomi dapat dicapai secara
maksimum. Pertumbuhan ekonomi bisa dicapai dengan melibatkan
dua unsur, yaitu:
1. Pertumbuhan penduduk.
2. Pertumbuhan output total.
Selanjutnya, pertumbuhan output yang berupa barang dan jasa
dipengaruhi oleh tiga komponen, yaitu sumber-sumber alam, tenaga
kerja, jumlah persediaan barang.
Ada tiga tokoh Neoklasik yang akan dibahas, yakni Robert Slow,
Harrod Domar serta Joseph Schumpeter.
1. Robert Solow
Robert Solow adalah ahli ekonomi yang memenangkan hadiah nobel
pada tahun 1987. Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi
akan tercapai jika ada pertumbuhan output. Pertumbuhan output
terjadi jika dua faktor input, yakni modal dan tenaga kerja
dikombinasikan, sedangkan faktor teknologi dianggap konstan (tidak
berubah). Adapun yang tergolong sebagai modal adalah bahan baku,
mesin, peralatan, komputer, bangunan dan uang. Dalam
memproduksi output, faktor modal dan tenaga kerja bias
dikombinasikan dalam berbagai model kombinasi. Sehingga, bisa
dituliskan dalam rumus sebagai berikut:
Q = f (C.L)
Keterangan:
Q = Jumlah output yang dihasilkan
f = Fungsi
C = Capital (modal sebagai input)
L = Labour (tenaga kerja, sebagai input)
Rumus di atas menyatakan bahwa output (Q) merupakan fungsi dari
modal (C) dan tenaga kerja (L). Ini berarti tinggi rendahnya output
tergantung pada cara mengombinasikan modal dan tenaga kerja.
1. Joseph Schumpeter
Menurut Joseph Schumpeter pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada
inovasi dari para pengusaha (wiraswasta). Dalam hal ini, inovasi
merupakan penerapan pengetahuan dan teknologi yang baru di dunia
usaha. Inovasi memiliki pengaruh sebagai berikut:
Pembangunan ekonomi
Indikator Moneter
Indikator Non-Moneter
1. Indikator Sosial
Ahli Pembangunan Ekonomi yang bernama Beckerman membedakan
berbagai penelitian tentang cara-cara membandingkan tingkat
kesejahteraan dalam 3 kelompok.
Menurut Beckerman, dari tiga cara diatas, cara yang dirasa paling
tepat adalah cara yang dilakukan oleh Gilbert dan Kravis. Cara ini
merupakan usaha untuk membandingkan tingkat kesejahteraan dan
pembangunan di berbagai Negara dengan memperbaiki metode
pembanding dengan menggunakan data pendapatan nasional dari
masing-masing Negara.
Referensi :
Referensi :
1. Penetapan tarif
Tarif adalah sebuah pembebanan atas barang-barang yang
melintasi daerah pabean (costum area). Sementara itu, barang-
barang yang masuk ke wilayah negara dikenakan bea masuk.
2. Kuota impor
Kuota adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi barang-
barang yang masuk dari luar negeri. Akibat dari kebijakan kuota
dan pembatasan impor biasanya akan terjadi : Jumlah barang di
pasar turun, harga barang naik, produksi dalam negeri
meningkat, dan impor barang turun.
5. Premi
Adalah suatu kebijkan yang diambil oleh pemerintah dengan
memberikan tambahan dana pada produsen dalam negeri yang
berhasil mencapai target produksi tertentu yang telah ditetapkan.
6. Dumping
Dumping merupakan kebijakan pemerintah untuk mengadakan
diskriminasi harga, yakni produsen menjual barang di luar
negeri dengan harga yang lebih murah dari dalam negeri atau
bahkan di bawah biaya produksi. Kebijakan dumping dapat
meningkatkan volume perdagangan dan menguntungkan negara
pengimpor, terutama menguntungkan konsumen mereka.
Namun, negara pengimpor kadang mempunyai industri yang
sejenis sehingga persaingan dari luar negeri ini dapat
mendorong pemerintah negara pengimpor memberlakukan
kebijakan anti dumping (dengan tarif impor yang lebih tinggi),
atau sering disebut counterveiling duties hal tersebut dilakukan
untuk melindungi industri yang sejenis di negara pengimpor.
7. Devaluasi
Adalah tindakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata uang
sendiri dengan sengaja terhadap uang asing.
Akibat devaluasi:
a. harga barang-barang impor menjadi mahal
b. harga barang-barang dalam negeri menjadi lebih murah di
pasaran luar negeri.
Tujuan devaluasi:
a. Memperbesar exspor
b. Memperkecil impor
c. Menambah devisa negara
Referensi :
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Perdagan
gan%20Internasional-KIS/topik5.html
Agen Pertumbuhan
1. Pengusaha
2. Investor
3. Penabung
4. Inovator
Rangsangan Pertumbuhan
1. Rangsangan ZERO-SUM
Tidak meningkatkan pendapatan nasional tetapi bersifat
upaya distributif
- Kegiatan bukan dagang ; posisi monopolistik, kekuatan
politik & prestise sosial
- Kegiatan dagang , tidak menambah sumber agregat
- Kegiatan spekulatif, memboroskan sumber
kewiraswastaan yang langka
- Kegiatan tabungan netto ; nilai sosial nibil / lebih rendah
dari privatnya.
2. Rangsangan POSITIVE-SUM
Menuju pada pengembangan pendapatan nasional.
Dalam ekonomi terbelakang, ada pengaruh bersifat anti
perubahan yang menekan pendapatan perkapita :
1. Kegiatan usaha ZERO-SUM, pembatasan peluang ekonomi
2. Tindakan konservatif para buruh yg terorganisir menentang
perubahan
3. Perlawanan thd gagasan dan pengetahuan baru dan daya
tarik pengtahuan
4. Kenaikan pengeluaran konsumsi mewah pribadi / publik ;
tidak produktif
5. Pertumbuhan penduduk & Angkatan buruh.
Referensi :
https://sites.google.com/site/ekonomipb/tasks
Referensi :
https://sites.google.com/site/ekonomipb/calendar
BAB V
A. Pengertian Perencanaan
Lantas apa yang dimaksud dengan perencanaan? Secara umum
pengertian perencanaan ialah suatu proses menentukan hal-hal
yang ingin dicapai “tujuan” di masa depan serta menentukan
berbagai tahapan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
B. Fungsi Perencanaan
Pada dasarnya fungsi perencanaan adalah untuk membantu proses
pengambilan keputusan terbaik yang sesuai dengan tujuan
organisasi. Pada pelaksanaannya, proses perencanaan yang
dilakukan seorang manajer harus menjawab pertanyaan 5W dan
1H yaitu:
C. Manfaat Perencanaan
Adapun manfaat perencanaan yaitu:
D. Tujuan Perencanaan
Setiap organisasi tentunya memiliki tujuan yang berbeda-beda dan
tentu saja perencaan yang dibuat akan berbeda-beda. Namun pada
dasarnya tujuan organisasi melakukan perencanaan ialah untuk:
E. Unsur Perencanaan
Adapun unsure perencanaan diantaranya yaitu:
Tindakan apa yang harus dikerjakan.
Apa sebabnya tindakan tersebut harus dilakukan.
Dimana tindakan tersebut dilakukan.
Kapan tindakan tersebut dilakukan.
Siapa yang akan melakukan tindakan tersebut.
Bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut.
yaitu:
1. Mengkoordinasikan pelaku-pelaku pembangunan.
2. Mengintegrasikan pembangunan antara daerah, waktu, fungsi
pemerintah yang berbeda (pusat maupun daerah).
3. Menghubungkan dan menyelarakan perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
5. Memanfaatkan sumber daya dengan baik.
dibawah ini:
proses:
1. Penyusunan Rencana Pembangunan dibagi menjadi dua.
Pertama, Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang:
penyusunan rencana dilakukan dengan menyiapkan rancangan
awal rencana pembangunan, musyawarah perencanaan
pembangunan (Musrembang), dan penyusunan rancangan
akhir rencana pembangunan. Kedua, Penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah: penyusunan rencana jangka
menengah dilakukan dengan menyiapkan rancangan awal
rencana pembangunan, menyiapan rancangan rencana kerja,
dan musyawarah perencanaan pembangunan.
2. Menyusun rancangan akhir setelah mendapatkan masukan
dari Musrembang.
3. Mentapkan Rencana melalui peraturan perundang-undangan
4. Mengendalian pelaksanaan rencana
5. Mengevaluasi pelaksanaan rencana
Rencana Pembangunan memiliki hubungan yang erat
Daerah).
kita. Oleh karena itu, sebagai warga negara yang baik kita wajib
Referensi :
https://teks.co.id/perencanaan-adalah/
https://medium.com/cerita-publik/sistem-perencanaan-
pembangunan-di-indonesia-b1e1527108cd
[1] Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional
[2] Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Sistem
Perencanaan Tata Ruang
BAB VI
Referensi :
BAB VII
Teori Multiplier
Multiplier adalah pertambahan pengeluaran yang dikeluarkan oleh
masyarakat akan menambah pendapat segolongan masyarakat
lainnya. Proses multiplier dalam analisis makroekonomi
tidak dapat berjalan seperti yang diharapkan karena di negara
berkembang sektor produksi mempunyai kemampuan terbatas
untuk meningkatkan produksi barang apabila permintaan
berkembang dengan cepat. Agar proses multiplier berjalan dengan
baik, maka perekonomian harus mempunyai sifat‐sifat berikut:
1. Dalam masyarakat terdapat banyak pengangguran dan
pengangguran ini tidak saja terdiri dari tenaga kerja yang biasa
tetapi harus ada tenaga kerja yang terdidik, tenaga
kerja usahawan dan tenaga kerja yang berpengalaman di bidang
industri.
2. Berbagai jenis industri terutama industri barang‐barang
konsumsi, masih mempunyai kelebihan kapasitas dan dapat
dengan mudah memperbesar tingkat produksinya.
3. Bahan–bahan mentah yang diperlukan oleh industri‐industri
tersebut dapat diperoleh dengan mudah sehingga tidak akan
menjadi hambatan dalam usaha menaikkan produksinya.
4. Barang‐barang yang diproduksikan di dalam negeri
mempunyai kualitas yang sama baiknya dengan barang‐barang
yang diimpor dari luar negeri.
Teori Lokasi
Dalam Pengembangan wilayah, selain teori multiplier juga dikenal
teori lokasi. Teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata
ruang (spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang
menyelidiki alokasi geografis dari sumber‐sumber yang
potensial, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap
keberadaan berbagai macam usaha/kegiatan lain baik ekonomi
maupun sosial. Yang banyak dibahas dalam teori lokasi adalah
pengaruh jarak terhadap intensitas orang bepergian dari satu
lokasi ke lokasi lainnya.
Analisis ini dapat dikembangkan untuk melihat suatu lokasi
yang memiliki daya tarik terhadap batas wilayah pengaruhnya,
dimana orang masih ingin mendatangi pusat yang memiliki daya
tarik tersebut. Hal ini terkait dengan besarnya daya tarik pada
pusat tersebut dan jarak antara lokasi dengan pusat tersebut.
Salah satu faktor yang menentukan apakah suatu lokasi menarik
untuk dikunjungi atau tidak adalah tingkat aksesibilitas. Tingkat
aksesibilitas adalah tingkat kemudahan untuk mencapai suatu
lokasi ditinjau dari lokasi lain di sekitarnya (Tarigan, 2006 : 78).
Menurut Tarigan, tingkat aksesibilitas dipengaruhi oleh jarak,
kondisi prasarana perhubungan, ketersediaan berbagai sarana
penghubung termasuk frekuensinya dan tingkat keamanan serta
kenyamanan untuk melalui jalur tersebut.
BAB VIII
2. Teori Schumpeter
3. Teori Harrod-Domar
1. Pertanian tradisional
Kekurangan modal, pengetahuan, infrastruktur pertanian dan
aplikasi teknologi modern dalam kegiatan pertanian menyebabkan
sektor ini produktivitasnya sangat rendah dan seterusnya
mengakibatkan pendapatan petani yang tidak banyak bedanya dengan
pendapatan pada tingkat subsisten.
Di negara-negara maju, sumbangan relatif sektor pertanian kepada
pendapatan nasional adalah kecil, tetapi pada waktu yang sama
jumlah penduduk yang bekerja disektor ini juga relatif kecil.
Walaupun demikian mereka mampu mengeluarkan hasil-hasil
pertanian yang melebihi kebutuhan keseluruhan penduduknya. Juga
sektor tersebut dapat mewujudkan pendapatan yang tinggi kepada
para petani. Salah satu faktor penting yang menimbulkan keadaan ini
adalah penggunaan teknologi modern disektor pertanian yang
meliputi penggunaan alat-alat pertanian modern dan input-input
pertanian yang lain seperti pupuk, insectisida, fungisida dan
penggunan bibit yang baik yang sudah secara luas dilakukan.
Di banyak negara berkembang lebih setengah dari penduduknya
berada di sektor pertanian. Cara berecocok tanam masih tradisional,
penggunaan input pertanian modern sangat terbatas dan alat-alat
pertanian yang digunakan masih tradisional. Semua ini menyebabkan
tingkat produktivitas sektor tersebut masih sangat rendah dan
merupakan faktor penting yang menimbulkan pendapatan yang
rendah dan masalah kemiskinan yang masih meluas.
* Mengembangkan Infrastruktur
Moderenisasi ekonomi memerlukan infrastruktur yang
modern pula. Berbagai kegiatan ekonomi memerlukan infrastruktur
untuk berkembang. Jalan dan jembatan, lapangan terbang, pelabuhan,
kawasan perindustrian, irigasi, dan penyediaan air, dan jaringan
telepon perlu dikembangkan. Berbagai jenis infrastruktur ini sangat
diperlukan perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan efisiensi
operasinya. Akan tetapi, disebabkan sifat dari jasa-jasa yang
disediakan, pihak swasta tidak akan melakukan perkembangannya.
Kebanyakan jasa-jasa tersebut merupakan “barang publik” (public
good) dan sukar untuk mengembangkan infrastruktur tersebut sangat
besar dan tidak ekonomis apabila dikembangkan oleh pihak swasta.
Dengan demikian pengembangan infrastruktur untuk menggalakkan
pembangunan ekonomi merupakan tanggung jawab pemerintah.
Perkembangan infrastruktur haruslah selaras dengan pembangunan
ekonomi. Pada tahap pembangunan yang rendah, infrastruktur yang
diperlukan masih terbatas. Pada tingkat ini penumpuan
perkembangan adalah untuk membangun jalan, jembatan, irigasi,
listrik dan infrastruktur lain dalam taraf yang sederhana. Semakin
maju suatu perekonomian, semakin banyak infrastruktur yang
diperlukan. Dengan mengembangkan infrastruktur harus secara terus
menerus dilakukan dan harus diselaraskan dengan kemajuan ekonomi
yang telah dicapai dan yang ingin diwujudkan pada masa depan.
BAB IX
A. Konsep Dualisme
b. Dualisme Teknologi
Dalam menelaah mengenai dualisme di negara berkembang
dua ahli ekonomi yaitu Higgins dan Myint telah melakukan
suatu studi tentang dualisme ini. Higgins menekankan
kepada adanya dualisme di bidang teknologi. Yang
dimasud dengan dualisme teknologi adalah suatu keadaan
dimana di dalam sesuatu bidang kegiatan ekonomi tertentu
digunakan teknik memproduksi dan organisasi produksi
yang sangat berbeda sekali coraknya, dan mengakibatkan
perbedaan yang besar sekali dalam tingkat produktivitas.
c. Dualisme Finansial
Sedang Myint lebih banyak menyoroti masalah lembaga
keuangan di negara berkembang. Analisa Myint mengenai
pasar yang yang melahirkan adanya dualisme finansiil.
Pengertian itu dapat dijelaskan dalam dua golongan yaitu :
a) adanya pasar uang yang memiliki organisasi yang
sempurna (organized money market), b) adanya pasar uang
yang tidak terorganisir sama sekali (unorganization money
market).
Untuk pasar uang yang pertama meliputi Bank-bank
komersiil dan Badan-badan keuangan lainnya. Hal ini
terutama terdapat dikota-kota besar dan pusat-pusat
perdagangan. Sedang pasar uang jenis yang kedua adalah
bentuk pasar uang yang bukan berbentuk institusional
terdiri dari tuan-tuan tanah, pedagang-pedagang perantara.
Biasanya pasar uang jenis ini sangat menonjol untuk daerah
pedesaan yang terkenal dengan renternir dan sistem ijon.
Adanya kebutuhan yang mendesak akan uang
mengakibatkan cara tersebut yang mudah dijangkau oleh
masyarakat di pedesaan.
d. Dualisme Regional
Pada tahun 1960 an banyak orang mulai
membicarakan mengenai masalah dualisme regional. Yang
dimaksud dengan dualisme regional ini adalah
ketidakseimbangan tingkat pembangunan di berbagai
daerah dalam suatu negara. Akibat dari ketidakseimbangan
dalam pembangunan mengakibatkan adanya jurang
perbedaan tingkat kesejahteraan antar berbagai daerah dan
selanjutnya menimbulkan masalah sosial dan politik.
Sebagai contoh misal dualisme antara kota dengan desa,
dualisme antara Pemerintahan Pusat dengan Pemerintahan
Daerah.
Adanya berbagai macam tersebut jelas kurang menguntungkan
bagi pembangunan, sebab akibat yang dapat ditimbulkan dapat
berupa ada perbedaan yang menyolok antara golongan kaya dan
miskin dimana perbedaan ini semakin lama semakin melebar
dengan distribusi pembagian pemerataan pendapatan menjadi
timpang. Di samping itu kemajuan di bidang teknologi juga akan
memberikan pengaruh terhadap tingkat kesempatan kerja yang ada.
Dualisme teknologi melahirkan akibat buruh terhadap lajunya
pembangunan dan kaharmonisan proses pembangunan.
Daftar Pustaka :
BAB X
3. Teori Dependensia
Teori Dependensia berusaha menjelaskan penyebab keterbelakangan
ekonomi yang dialami oleh negara-negara berkembang. Asumsi dasar
teori ini adalah pembagian perekonomian dunia menjadi dua
golongan, yang pertama adalah perekonomian negara maju dan kedua
adalah perekonomian negara-negara sedang berkembang.
Andre Gunder Frank (Kuncoro, 2000) mengelompokkan negara maju
kedalam negara-negara metropolis maju (developed metropolitan
countries) dan negarasedang berkembang dikelompokkan kedalam
negara satelit yang terbelakang (satelite underdeveloped
countries). Hubungan antara negara metropolis dengan satelit ini
menyentuh keseluruhan sektor di negara -negara miskin, dan
keterbelakangan sektor tradisional ini justru diakibatkan adanya
kontak dengan sitem kapitalis dunia yang masuk ke negara mesikin
melalui sektor modern.
b. Ian Livingstone
Livingstone menunjukkan berbagai bentuk di mana logika dinamis
yang melatarbelakangi skala ekonomi akan menimbulkan
implikasi bagi formulasi kebijakan pembangunan. Implikasi
kebijakan pembangunan ini berkaitan dengan kekuatan monopoli
yang muncul dan penetrasi perusahaan-perusahaan multinasional
dalam ekonomi negara-negara berkembang, memanfaatkan skala
ekonomi di pasar internasional.
c. Amartya Sen
Sen berpendapat bahwa definisi perkembangan ekonomi tidak
hanya mengandung pengertian peningkatan pendapatan per kapita,
tetapi juga meningkatnya kapabilitas rakyat yang ditunjukkan oleh
meluasnya pemilikan harta atau sumbersumber ekonomi di
kalangan rakyat.
d. Chakravarty
Chakravarty memformulasikan pertumbuhan pendapatan per
kapita, distribusi pendapatan yang adil, dan peningkatan
kemampuan rakyat untuk berkreasi sebagai unsur-unsur pokok
dalam definisi perkembangan ekonomi. Terjadinya peningkatan
kualitas keseluruhan sistem sosial yang mencakup ekonomi, politik
dan struktur sosial yang merefleksikan keadilan sosial dan
partisipasi rakyat secara demokratis merupakan ciri-ciri pokok
dalam definisi perkembangan ekonomi.
e. Dennis Goulet
Goulet mengemukakan dua nilai inti emansipasi kemanusiaan
(corevalues of human development) yaitu harga diri dan
kebebasan, di mana dua nilai inti ini harus ada dalam definisi
perkembangan ekonomi.
5. Teori Schumpeter
Teori Schumpeter menggambaran tentang proses pembangunan dan
faktor utama yang menentukan pembangunan ditulis dalam
buknya Business Cycle pada tahun 1939. Teori Schumpeter yang
menjadi landasan teori pembangunan adalah keyakinannya bahwa
sistem ekonomi kapitalisme merupakan sistem ekonomi yang paling
baik untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang pesat. Namun
Schumpeter juga meramalkan bahwa sistem kapitalisme akan
mengalami kemandekan (staknasi) sama seperti pendapat kaum
klasik.
Kunci utama dalam teori Schumpeter dalam perkembangan ekonomi
adalah proses inovasi dan pelakunya adalah para inovator atau
wiraswasta (entrepeneur). Kemajuan ekonmi suatu masyarakat hanya
bisa diterapkan dengan adanya inovasi oleh
para entrepeneur. Entrepeneur disamping mampu meningkatkan
keuntungan dan menaikkan standar hidup masyarakat (total output),
juga mampu memenangkan dalam persaingan untuk memperoleh
kedudukan monopoli.
Schumpeter ada 5 bentuk kegiatan yang dapat dimasukkan sebagai
inovasi yaitu:
Dikemukakannya atau diperkenalkannya barang-barang
produk baru, atau barang-barang yang berkualitas baru yang
belum dikenal konsumen.
Diperkenalkannya suatu metode produksi baru
Pembukaan daerah-daerah pasar baru bagi perusahaan
Penemuan sumber-sumber bahan mentah baru (ekonomi baru)
Melakukan perubahan organisasi dalam industri sehingga
terjadi efesiensi
Demikian pembahasan tentang teori pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan ekonomi pada kesempatan kali ini. Semoga dapat
memberikan pencerahan bagi kita untuk memahami pertumbuhan
ekonomi di negara kita. Akhirnya untuk menguji pemahaman kita
tentang apa yang kita pelajari hari ini, silahkan uraikan jawaban
saudara dari pertanyaan berikut.
Penetapan rencana
1. RPJP Nas dgn UU dan RPJP Daerah dgn Perda
2. RPJM dengan Peraturan Presiden/Kepala Daerah
3. RKP/RKPD dengan Peraturan Presiden/Kepala
Daerah
4. Pengendalian Pelaksanaan Rencana adalah wewenang
dan tanggung-jawab pimpinan kementerian/lembaga/satuan
kerja perangkat daerah.
5. Evaluasi Kinerja pelaksanaan rencana pembangunan
perioda sebelumnya. Tujuannya adalah untuk mendapatkan
informasi tentang kapasitas lembaga pelaksana, kualitas
rencana sebelumnya, serta untuk memperkirakan kapasitas
pencapaian kinerja di masa yang akan datang.
Sumber Referensi:
https://www.desbud.id/2021/04/teori-pertumbuhan-dan-
pembangunan.html
https://specialpengetahuan.blogspot.com/2013/10/tahap-tahap-
dalam-sistem-perencanaan.html
https://guruppkn.com/fungsi-pemerintah-daerah-dalam-
pembangunan
Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan: Edisi Ke-5.
Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN.
BAB XI
1. Karakteristik Hutang
Dalam akuntansi, hutang didefinisikan sebagai pengorbanan
manfaat ekonomi dimasa yang akan datang yang mungkin akan
terjadi akibat kewajiban suatu badan usaha pada masa kini untuk
mentransfer aktiva atau menyediakan jasa pada badan usaha lain
dimasa yang akan datang sebagai akibat transaksi atau kejadian
dimasa lalu.
2. Pengertian Hutang Lancar
Hutang lancar adalah kewajiban-kewajiban yang akan
diselesaikan
pembayarannya dengan menggunakan sumber-sumber ekonomi yang
diklasifikasikan sebagai aktiva lancar atau dengan menciptakan utang
yang baru Penggolongan utang lancar : a) Hutang yang jumlahnya
dapat ditentukan secara pasti
b) Hutang yang jumlahnya ditaksir
c) Hutang bersyarat
B. Penerbitan Obligasi
Obligasi adalah jenis hutang jangka panjang yang sering
dilaporkan dalam neraca perusahaan. Tujuannya adalah untuk
meminjam dalam jangka panjang apabila jumlah modal yang
diperlukan terlalu besar untuk disediakan oleh satu pemberi
pinjaman. Setiap obligasi dinyatakan dalam sertifikat dan mempunyai
nilai nominsl $1.000 dan pembayaran bunganya dilakukan
setengahtahunan walaupun suku bunga dinyatakan secara tahunan.
Indenture obligasi adalah obligasi yang timbul dari suatu kontrak
yang merupakan janji untuk membayar:
Sejumlah uang yang sudah dititipkan pada tanggal jatuh tempo.
Bunga periodic pada tingkat tertentu atas jumlah yang jatuh
tempo.
Daftar Pustaka:
https://prumph.blogspot.com/2009/06/solusi-terhadap-
ketergantungan-terhadap.html
https://www.kajianpustaka.com/2020/04/manajemen-krisis-
pengertian-jenis-tahapan-dan-penanganan.html
BAB XII
1. Bantuan teknis
2. Hibah dan program impor komoditi
3. Pinjaman pembangunan
4. Bantuan kemanusiaan yang sifatnya darurat
Dalam prakteknya , bantuan luar negeri merupakan jalinan
konsep, juga suatu teori yang berhubungan dengan mengalirnya
modal atau nilai kebendaan atau jasa-jasa kepada pihak laindi luar
negeri dengan tujuan membantu atau dalam rangkakerjasama satu
sama lain untuk tujuan tertentu. Ini berkenaan dengan proses-proses
ekonomi dan politik yang sukar terpisahkan di antara keduanya.
Secara umum konsep-konsep itu memiliki :
Referensi :
https://guruakuntansi.co.id//penanaman-modal-asing/
https://www.academia.edu/16823078/MOTIVASI_NEGARA_DONO
R
http://blog2.tp.ac.id/ririnrismawati/2013/01/02/sumber-
pembiayaan-pembangunan-ekonomi/
Islami, Iqbal, Project Finance dan Public Private Partnership :
Skema Pendanaan Alternatif Proyek Infrastuktur, Kementrian
Keuangan, 2015
Islami, Iqbal, Perluasan Jenis Proyek Kerjasama Pemerintah
dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur,
Kementrian Keuangan, 2015
Sudana, I Made, 2015, Manajemen Keuangan Perusahaan : Teori
dan Praktik, Jakarta : Penerbit Erlangga
http://nurmansyahjohan.blogspot.co.id/p/infrastruktur-dalam-
pembangunan-ekonomi_22.html
BAB XIII
Peranan Lingkungan dalam Perekonomian, Industrialisasi dan
Pembangunan Berkelanjutan, Industri dan eksternalitas dalam
Pembangunan Berkelanjutan
A. Peranan Lingkungan dalam Perekonomian.
Referensi :
https://yunirachma.blogspot.com/2012/04/peranan-lingkungan-
dalam-perekonomian.html
D. Aktivitas Pembelajaran
Pilihan Ganda
Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x)
pada huruf A, B, C, atau D
A. Opsi jawaban A
B. Opsi jawaban B
C. Opsi jawaban C
D. Opsi jawaban D
E. Opsi jawaban E
13. Suatu proses kenaikan produksi barang dan jasa dalam kegiatan
ekonomi selama periode waktu tertentu dinamakan ….
a. Integrasi ekonomi
b. Pembangunan ekonomi
c. Industrialisasi
d. Pertumbuhan ekonomi
e. Modernisasi ekonomi
F. SOAL ESSAY
Soal
G. Daftar Pustaka
Islami, Iqbal, Project Finance dan Public Private Partnership :
Skema Pendanaan Alternatif Proyek Infrastuktur, Kementrian
Keuangan, 2015
Islami, Iqbal, Perluasan Jenis Proyek Kerjasama Pemerintah
dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur,
Kementrian Keuangan, 2015
Sudana, I Made, 2015, Manajemen Keuangan Perusahaan : Teori
dan Praktik, Jakarta : Penerbit Erlangga
http://nurmansyahjohan.blogspot.co.id/p/infrastruktur-dalam-
pembangunan-ekonomi_22.html
Cross, Nigel, 2014, Technology Informatin and Communication,
John Wiley & Sons, Inc.,New York.
Taufik Ridwan, 2013, Pengantar TIK untuk Mahasiswa, Modul.
BBC Pres, Cirebon.
Taufik Ridwan, 2014, Media Offline dan Online, Modul. BBC
Pres, Cirebon.
Taufik Ridwan, 2015, Internet untuk Kita Semua, Modul. BBC
Pres, Cirebon.