PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
WINDARTI KURNIA MAHARANI
NIM 1951500039
Pada hari :
Tanggal :
Menyetujui,
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Matematika
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan suatu bangsa di masa sekarang dan masa yang akan datang sangat
ditentukan oleh generasi muda sebagai penerus bangsa. Generasi muda yang
karena itu perlu adanya usaha demi kemajuan di bidang pendidikan. Pendidikan
merupakan investasi jangka panjang yang sangat berharga dan bernilai luhur,
pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa
dengan pengajar dalam proses pembelajaran tersebut. Salah satu unsur yang
sering dikaji dalam hubungannya dengan keaktifan dan hasil belajar siswa
1
2
aktif dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, perlu dikembangkan suatu
kerjasama dipercaya paling efektif karena murid dengan aktif terlibat dalam
berbagai ide dan pekerjaan untuk melengkapi tugas akademis”. McMaster dan
Fuchs (2002) menyatakan bahwa “pada penelitian yang dilakukan pada tahun
dari beberapa jenis model pembelajaran kooperatif. Dalam STAD siswa akan
individu yang mempunyai latar belakang berbeda beda, baik dari segi prestasi,
jenis kelamin, maupun suku. Pada kelompok tersebut siswa akan bekerjasama.
kelompok atau tim yang masing-masing terdiri atas 4 sampai 5 orang anggota
kelompok yang memiliki latar belakang kelompok yang heterogen, baik jenis
Tiap anggota tim menggunakan lembar kerja akademik dan kemudian saling
membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar
Kenyataan saat ini hasil belajar matematika siswa masih rendah baik pada
membuat hasil belajar tidak mencapai standar yang diharapkan dan ditentukan.
suatu hal baru. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran
4
B. Batasan Masalah
keterbatasan waktu, tenaga serta kemampuan penulis, agar penelitian ini lebih
Kabupaten Karanganyar
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
Kabupaten Karanganyar.
5
E. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, dari hasil penelitian ini
2. Secara Praktis
A. Landasan Teori
1. Pembelajaran Matematika
a. Pengertian Pembelajaran
guru dengan peserta didik, maupun antara peserta didik dengan peserta
6
7
keterampilan.
b. Pengertian Matematika
matematika itu.
jumlah yang banyak yang terbagi kedalam tiga bidang yaitu aljabar,
matematika.
hal tersebut.
c. Matematika Sekolah
yaitu objek kajian yang abstrak serta berpola pikir deduktif konsisten.
secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efektif, dan efisien. (2)
yang lebih luas (di dunia kerja) maupun dalam kehidupan sehari-hari,
(3) Siswa memiliki pandangan yang lebih luas serta memiliki sikap
dianggap lebih diarahkan oleh guru dimana guru menetapkan tugas dan
kecil secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih aktif dan
8. Siswa aktif
asah, sehingga sumber belajar peserta didik bukan hanya guru dan buku
ajar, tetapi juga sesama peserta didik. Berdasarkan pendapat para ahli di
Division (STAD)
IPS, Bahasa Inggris, Teknik dan banyak subjek lainnya, dan pada
2. Pembagian kelompok
memberi motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif.
5. Kuis (Evaluasi)
60, 75, 84, dan seterusnya sesuai dengan tingkat kesulitan siswa.
berikut:
kecil.
19
orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak
hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi
siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat
pengalaman belajar.
20
belajar:
semua proses belajar. Hasil belajar ini akan melekat terus pada diri siswa
hasil belajar adalah sesuatu hal yang didapatkan siswa setelah menerima
1. Metode mengajar.
Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di
2. Kurikulum
tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses itu
dengan gurunya.
5. Disiplin sekolah
a. Pengertian Lingkaran
yang berjarak sama terhadap suatu titik tertentu. Titik tertentu ini
K
P(x,y)
O Q x
K
y P(x,y)
b
M(a,b) Q
a x
(x – a) ² + (y – b) ² = r²
x² – 2ax + a² + y²–2by+b²=r²
Misalkan:
1
A = –2a a = −2 A
1
B = –2b b = −2 B
C = a² + b² – r² r² = a² + b² – C
24
1 1
r² = (− 2 𝐴) ² + (− 2 𝐵) ²−C
1 1
r =√4 𝐴2 + 4 B2 − 𝐶
1 1 1 1
dengan pusat (− 2 A, − 2 B) dan jari-jari r =√4 𝐴2 + 4 B 2 − 𝐶
terlihat aktif pada saat diskusi berlangsung, tanya jawab antar peserta didik.
satu sama lain sehingga terjadi proses transfer ilmu pengetahuan (Tranfer of
pencapaian hasil belajar siswa yang didukung dengan suasana belajar yang
menyenangkan serta para siswa yang saling bekerja secara kooperatif lebih
belajar dan diuji melalui statistik Uji-t. Perbedaannya adalah jenis penelitian,
2. Penelitian Siska Endah Nurani, dkk (2020) dengan judul “Pengaruh Model
pembelajaran tipe STAD nilai rata-rata prestasi belajaranya lebih tinggi dari
yang heterogen untuk mencapai keberhasilan. Artinya, dslsm dstu tim terdiri
dari siswa dengan kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Siswa dengan
Persamaan penelitian ini adalah jenis penelitian yaitu kuantitatif, dan subjek
dalam penelitian.
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Metro”. Hasil penelitian ini adalah ada
Jigsaw yang lebih merangsang siswa untuk berpikir aktif dan mengharuskan
siswa untuk membaca agar mampu memperoleh poin yang tinggi ketika
belajar siswa. Dari hasil analisis deskriptif dapat diketahui bahwa pemberian
positif pada nilai siswa. Hal itu ditunjukkan dari adanya peningkatan nilai
yang signifikan pada kelas yang diberi perlakuan. Kelas yang diberi
akan melatih anak untuk untuk selalu berpikir aktif dan mendorong anak
penelitian ini adalah jenis dan metode penelitian yaitu Kuantitatif dengan
C. Kerangka Berpikir
STAD yang menjadi perhatian dalam penelitian ini. Untuk mengajarkan pokok
bahasan tertentu diperlukan cara mengajar yang tertentu pula. Hal ini disebabkan
cara mengajar yang dianggap baik untuk suatu materi pelajaran belum tentu
sajian buku yang kurang menarik maupun motivasi siswa yang rendah.
bentuk utuh artinya guru yang lebih banyak berbicara dalam menerangkan
Serta banyak mengerjakan latihan. Emosi dan kesan negative siswa ini secara
langsung maupun tidak langsung akan sangat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Salah satunya cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah
kooperatif berisi model yang efektif yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kelompok kecil dengan jumlah tiap anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa
penerapan model pembelajaran yang lama, siswa mendapatkan hasil yang lebih
baik.
Model pembelajaran
Hasil Belajar
Kooperatif tipe STAD
29
D. Hipotesis
1. Hipotesis pertama
2. Hipotesis kedua
A. Jenis Penelitian
tidaknya akbiat dari suatu yang dikenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain
perlakuan dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak menerima
30
31
B. Latar Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Karanganyar.
2. Waktu Penelitian
a. Tahap Perencanaan
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti akan melaksanakan penelitian pada bulan Juli-
Oktober 2022.
c. Tahap Penyelesaian
Pada tahap ini terdiri dari proses analisis data dan penyusunan laporan
3. Subjek Penelitian
1. Populasi Penelitian
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIPA SMA Negeri
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
dana, tenaga dan waktu. Maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
populasi itu. Untuk sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar
refresentatif (mewakili).
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Perlakuan
2. Variabel Kontrol
c. Bahan ajar : kedua kelas ekperimen dan kelas kontrol mendapat bahan
4. Variabel Terikat
E. Prosedur Penelitian
berikut :
penelitian.
disekolah.
34
yang ditetapkan.
a. Sampel penelitian ini diambil 2 kelas secara acak yaitu kelas untuk
sama.
posttest.
35
F. Instrumen Penilaian
1. Observasi
ambil bagian dalam kehidupan orang yang diobservasi. Dalam observasi ini
2. Wawancara
ialah percakapan yang bertujuan biasanya antara dua orang (tetapi kadang-
akan diteliti, dan apabila peneliti juga ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah dari responden tersebut sedikit.
secara lisan atau dijawab pula dengan lisan. Dalam wawancara ini yang
3. Tes
tertentu dari orang yang dikenai tes. Teknik pengumpulan data dengan tes
orang. Tes ini dibagi menjadi dua yaitu tes awal (Pretest) dan tes akhir
(Posttest).
4. Dokumentasi Foto
atau dibuat orang lain. Foto yang dbuat orang lain biasanya dalam bentuk
album pribadi atau instansi yang disimpan sebagai arsip mengenai suatu
informasi lainnya.
Foto dan film harus dipahami sesuai dengan konteks foto dibuat, siapa
yang membuat dalam kondisi apa, cara pengambilan foto, kesadaran orang
yang difoto. Data observasi termasuk yang dibuat dengan video camera.
37
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pre test dan post test
yakni eksperimen yang dilaksanakan pada dua kelompok dimana salah satunya
sebagai kelompok pembanding. Penelitian ini melibatkan dua kelas yakni kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelas diberikan pre test dan selanjutnya
data diolah dengan teknik menghitung rata-rata dengan simpangan baku untuk
setiap kelas.
Menentukan rata-rata
∑𝑥
𝑋̅ =
𝑛
2
𝑛 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)²
𝑆 =
𝑛(𝑛 − 1)
38
1. Uji Normalitas
1. Buat Ha dan H0
4. Menentukan batas atas dan batas bawah setiap kelas interval dari daftar
distribusi frekuensi
𝑋𝑖 − 𝑥̅
𝑍𝑖 =
𝑠
7. Membuat kesimpulan
2. Uji Homogenitas
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
39
3. Uji Hipotesis
𝑋̅1 −𝑋̅2
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1 1
𝑆√ +
𝑛1 𝑛2
daftar distribusi frekuensi dan membuat histogram. Setelah data diproses maka
data diolah dengan teknik menghitung rata-rata dengan simpangan baku untuk
setiap kelas.
1. Uji Validitas
Validitas berasal dari kata Validity yang berarti sejauh mana ketepatan
dan kecermatan suatu alat ukur melakukan fungsi ukurnya. Validitas suatu
𝑛 ∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑛 ∑ 𝑥² − (∑ 𝑥)²}{ 𝑛 ∑ 𝑦² − (∑ 𝑦)²}
Keterangan :
2. Uji Reliabilitas
𝑁 ∑ 𝑆𝑖2
𝑟11 =( ) (1 − 2 )
𝑁−1 𝑆𝑡
Dimana:
41
42
Fadillah, A. (2016). Analisis Minat Belajar Dan Bakat Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa. Jurnal Matematika Dan Pendidikan Matematika Issn, 1(2),
113–122.