Idoc - Pub - Cara Menghitung Kebutuhan Talang Air Hujan
Idoc - Pub - Cara Menghitung Kebutuhan Talang Air Hujan
Air hujan adalah air dari awan yang jatuh dipermukaan tanah. Air tersebut dialirkan kesaluran-saluran tertentu. Air
hujan yang jatuh pada rumah tinggal atau komplek perummahan disalurkan melalui talang-talang-talang vertikal
dengan diameter biasanya 3” (minimal) yang diteruskan ke saluran-saluran horisontal dengan kemiringan 0,5 - 1%
dengan jarak terpendek menuju ke saluran terbuka lingkungan.
Dalam menghitung besar pipa pembuangan air hujan harus diketahui atap yang menampung air hujan tersebut
dalam luasann m2.
Jawab:
Luas atap = 1.000 m2.
Hujan rata - rata di Indonesia kita ambil antara = 5 – 8 liter/menit.
Curah hujan = 1.000 m2 x 5-8 liter/menit = 5.000 – 8000 liter/menit. (diambil 8000 ltr/menit)
Talang yang digunakan diameter 6” (volume 1.610 ltr/menit)
Jika curah hujan = 8.000 liter/menit, maka air hujan akan mengalir ke bawah dalam waktu 1 menit adalah =
8.000 : 1.610 = 4,97 buah
Untuk mempercepat pembuangan air diperlukan pipa 6” sebanyak 5 buah yang tersebar letaknya sehingga air di
atas atap pada saat tertentu akan terbuang keluar dalam waktu 1 menit.
Air Hujan
Posted on February 5, 2007 by syaifuddin hasan
Air hujan adalah air dari awan yang jatuh di permukaan tanah. Air tersebut dialirkan ke
saluran-saluran tertentu. Air hujan yang jatuh pada rumah tinggal atau kompleks
perumahan disalurkan melalui talang-talang vertical dengan diameter 3” (minimal)
yang diteruskan ke saluran-saluran horizontal dengan kemiringan 0,5 – 1% dengan
jarak terpendek ke saluran terbuka lingkungan.
Pipa pembuangan/pipa vertical di pasang pada shaft untuk air hujan yang dapat
dibuang sejajar dengan pipa-pipa plambing lainnya. Pipa ini dipasang sesuai dengan
luas atap yang menampung air hujan tersebut.
Dalam menghitung besar pipa pembuangan air hujan, harus diketahui atap yang
menampung air hujan tersebut dalam luasan M². Sebagai standard ukuran pipa
pembuangan dibuat tabel sebagai berikut :
Tabel : Ukuran Pipa Vertical/Tegak untuk menampung Air Hujan dari Atap
Contoh :
Akumlatif : 1Diameter Perangkap : 32 mmSlope : 0,02Diameter Pipa : 32 mmPanjang Alat Pipa : 2.5 mBe
da Tinggi : Slope x Panjang alat: 0,02 x 2.5: 0,05 m: 5 cm
Contoh Perhitungan Dimensi Pipa Vertikal Lantai 2 :
Jalur : ShaftJumlahFixture Unit :a.
Sendiri : 21b.
Panjang Alat : 3.3 mBeda Tinggi : Slope x Panjang alat: 0,02 x 3.3: 0,066 m = 6.6 cm
5.5 Penentuan Dimensi Pipa Vent
Bersama-sama dengan alat perangkap, pipa ven merupakan bagian penting dari suatusistem pembuangan. Tujuan
pemasangan pipa ven adalah sebagai berikut :
Mensirkulasikan udara dalam pipa pembuanganKarena tujuan utamanya adalah menjaga agar perangkap tetap
mempunyai sekat air,maka pipa ven harus dipasang sedemikian rupa agar dapat mencegah hilangnya sekat
air.Pipa ven yang digunakan dalam perencanaan ini merupakan kombinasi dari beberapa jenis ven, yaitu :
Ven lup
, yaitu pipa ven yang melayani dua atau lebih perangkap alat plambing, dandisambungkan kepada pipa ven tegak.
Ven tegak
, yaitu perpanjangan dari pipa tegak air buangan, di atas cabang mendatarpipa air buangan tertinggi.
horisontal dan ven tegak dalam perencanaan ini dibuat tipikal untuk setiap lantai. Hasilpenentuan diameter pipa
ven horisontal tercantum dalam Tabel 5.10
Perhitungan Drainase Atap
Posted: August 3, 2010 in Civil
BS EN 12056-3:2000 gives rainfall intensity in litres per second per square meter for a 2 minute storm
event. BS EN 12056-3:2000 memberikan intensitas curah hujan dalam liter per detik per meter persegi
untuk peristiwa badai menit 2. For the UK, the maps in the standard show the intensity for various return
periods from 1 year to 500 years. Untuk Inggris, peta-peta dalam acara standar intensitas untuk
beberapa periode ulang dari 1 tahun sampai 500 tahun.
Note the previous standard gave rainfall intensity figures in mm per hour per square meter for 2 minute
storm event. Catatan dengan standar sebelumnya memberikan angka intensitas curah hujan dalam mm
per jam per meter persegi untuk 2 acara badai menit. To convert to mm/hr multiply the l/sec by
3600. Untuk mengkonversi ke mm / jam kalikan l / dt oleh 3600.
eg 0.048 l/sec is equal to 172.8mm/hr or 75mm/hr is equal to 0.021l/sec. misalnya 0,048 l / detik sama
dengan 172.8mm/hr atau 75mm/hr sama dengan 0.021l/sec.
The standard also gives four categories of design rainfall intensity Standar ini juga memberikan empat
kategori intensitas curah hujan desain
As an aid we have chosen a selection of towns throughout the UK, and determined the design rainfall
intensity for each town as follows:Sebagai bantuan, kami telah memilih pilihan kota di seluruh Inggris,
dan intensitas curah hujan menentukan desain untuk setiap kota sebagai berikut:
Eaves Gutters and Flat Roofs – Return period of 1 year Talang atap dan Flat Atap – Kembali
jangka waktu 1 tahun
Valley and Parapet Gutter – Return period of 50 years (Equivalent to Cat 2 with a design life of
approximately 30 years) Valley dan parapet Talang – Kembali periode 50 tahun (Setara dengan Cat 2
dengan desain hidup sekitar 30 tahun)
For other design rainfall intensities separate calculations will be required. Untuk intensitas curah hujan
desain lainnya perhitungan terpisah akan diperlukan.
Where your project is not near one on the towns chosen, then separate calculation will again be
required. Apabila proyek Anda tidak dekat satu di kota yang dipilih, maka perhitungannya terpisah lagi
akan diperlukan.
If there is a town or towns that you would like to be included please let us know Jika ada kota atau kota-
kota yang Anda ingin disertakan beritahukan kami
The gutter shapes and sizes shown below have been used in the preparation of the tables. Bentuk dan
ukuran talang ditunjukkan di bawah ini telah digunakan dalam penyusunan tabel. Although the depth of
the gutter has most effect on the catchment area, if the gutter size or shape varies significantly from that
shown below then a separate calculation will be required. Meskipun kedalaman selokan yang paling
berpengaruh di daerah tangkapan air, jika ukuran selokan atau bentuk bervariasi secara signifikan dari
yang ditunjukkan di bawah ini maka perhitungan terpisah akan diperlukan.
The calculated capacity is based on the gutter being: Kapasitas dihitung didasarkan pada selokan yang:
The diagrams below shown the size and types of outlets shown in the tables, if other sizes or types are
to be used then separate calculations will be required. Diagram di bawah menunjukkan ukuran dan jenis
outlet yang terlihat pada tabel, jika ukuran atau jenis lain harus digunakan, maka perhitungan terpisah
akan diperlukan. For valley and parapet gutter both results for straight and tapered outlets are
given. Untuk lembah dan got hasil untuk parapet baik dan lurus meruncing outlet diberikan. For eaves
gutters only the results for straight outlets are shown. Untuk atap selokan hanya hasil untuk outlet
langsung ditampilkan.
Note: The roof area shown in the tables is based on outlets with no gratings or guards. Catatan: Luas
atap yang terlihat pada tabel didasarkan pada outlet tanpa jeruji atau penjaga. The effect of introducing
gratings or guards is to reduce the catchment area by up to half. Pengaruh memperkenalkan grating
atau penjaga adalah untuk mengurangi daerah tangkapan air sampai setengah.
For square outlets separate calculations will be required Untuk outlet persegi perhitungan terpisah akan
diperlukan
Pipes Pipa
BS EN 12056-3:2000 includes a calculation for the allowable capacity of the rainwater pipes. BS EN
12056-3:2000 termasuk perhitungan untuk kapasitas yang diijinkan dari pipa air hujan. The standard
recommends that the pipe should be designed at a maximum of 1/3rd full (Filling degree 0.33) Standar
ini merekomendasikan bahwa pipa harus dirancang sebesar maksimum penuh (Mengisi Gelar 1/3rd
0,33)
In our calculations we have chosen two pipe sizes and limited their capacity to 1/3rd full. Dalam
perhitungan kami, kami telah memilih dua ukuran pipa dan terbatas kapasitas mereka untuk 1/3rd
penuh.
100mm 100mm
150mm 150mm
Note: Where there are offsets or horizontal runs of pipes, the a separate calculation will be required to
determine the capacity of the pipe system from roof level to ground level. Catatan: Di mana ada offset
atau berjalan horizontal dari pipa, yang terpisah perhitungan akan diperlukan untuk menentukan
kapasitas sistem pipa dari atap tingkat ke tingkat dasar.
For flat roofs the design head of water has been taken as 35mm Untuk atap datar desain kepala air
telah diambil sebagai 35mm
The catchment area is given for outlets with and without gravel guards. Daerah tangkapan air diberikan
untuk outlet dengan dan tanpa penjaga kerikil.
The catchment area given in the tables is based on the least of: Daerah tangkapan air yang diberikan
dalam tabel didasarkan pada paling tidak dari:
Pitched roofs Bernada atapThe catchment area has to be multiplied by the pitch factor to obtain the
allowable area drained. Daerah tangkapan air harus dikalikan dengan faktor lapangan untuk
memperoleh wilayah yang diijinkan dikeringkan.
Valley Gutter Valley Talang (only valid where the roof pitches and slope lengths are
equal.) (Hanya berlaku di mana pitches atap dan panjang lereng adalah sama.)
Factor Faktor 1.0 1,0 1.01 1,01 1.02 1,02 1.04 1,04 1.06 1,06 1.10 1,10
Factor Faktor 1.0 1,0 0.96 0,96 0.93 0,93 0.91 0,91 0.90 0,90 0.89 0,89
Please Note: Where a wall or walls drain on to the roof, for example from a higher building, then more
detailed analysis of the catchment area is required. Harap Catatan: Apabila dinding atau dinding drain
ke atap, misalnya dari bangunan yang lebih tinggi, maka analisis yang lebih rinci dari daerah tangkapan
air diperlukan.
1. Determine the depth of gutter required, based on the distance between outlets Tentukan
kedalaman selokan diperlukan, berdasarkan jarak antara gerai
2. Calculate the allowable area drained by multiplying the catchment area by the pitch
factor. Hitung daerah diijinkan dikeringkan dengan mengalikan daerah tangkapan air oleh faktor
lapangan.
3. Calculate the actual area drained from the equations given below. Menghitung luas sebenarnya
dikuras dari persamaan yang diberikan di bawah ini.
4. Compare the actual area drained with the allowable area drained. Bandingkan luas sebenarnya
dikeringkan dengan daerah diijinkan dikeringkan.
5. If the allowable area is greater than the actual area then the gutter system is satisfactory. Jika
area yang diijinkan lebih besar dari luas sebenarnya maka sistem selokan memuaskan.
6. If not re-evaluate. Jika tidak kembali mengevaluasi.
UTILITAS BANGUNAN
Sekolahan 57
Sekolahan+Kafetaria 95
Apartemen 133
Kantor 57-125
Taman Umum 19
Taman dan shower 38
Kolam renang 38
Apartemen mewah 570/unit
Rumah susun 152/unit
Hotel 380/kamar
Pabrik 95
Rumah sakit umum 570/unit
Rumah perawat 285/unit
Restoran 95
Dapur hotel 38
Motel 190/tmpt tidur
Drive in Pertokoan 19/mobil
Servis station 38
Airprt 11-19/penumpang
Gereja 19-26/tmpt duduk
Rumah tinggal 150-285
5. Air Panas
Air panas adalah air bersih yang dipanaskan dengan alat tertentu dan
digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu. Sistem air panas ini dapat
dipasang pada bangunan perumahan, perkantoran, restoran, hotel,
apartemen, penginapan, rumah sakit dan bangunan umum. Pada daerah yang
beriklim sejuk atau dingin air panas dibutuhkan, oleh Karena itu system
plambing air panas ini menggunakan pipa besi tuang atau tembaga yang
dibalut dengan benang-benang asbes sebagai isolator supaya panasnya tidak
terbuang.
Alat pemanas yang sering digunakan adalah sebagai berikut:
a. Pemanas air dengan gas, air mengalir sesaat, dan melewati pipa-pipa yang
dipanaskan.
b. Pemanas air listrik
c. Pemas air energy surya dimana tabung penyimpan dipasang diatas atap
bangunan untuk mendapatkan panas matahari.
1. Air Limbah
Air limbah adalah air bekas buangan yang bercampur kotoran. Air bekas/air
limmbah ini tidak diperbolehkan dibuang sembarangan/dibuang ke seluruh
lingkungan tetapi harus ditampung ke dalam bak penampungan.
Untuk bangunan rumah tinggal, satu atau dua titik buangan cukup
diperlukan septic tank dengan volume 1 – 1,5 m3 dengan dibuat perembesan.
a. Air Limbah khusus
Air limbah khususdalah air bekas buangan dari kebutuhan-kebutuhan
khusus , seperti restoran yang besar, pabrik industry kimia, bengkel, rummah
sakit dan laboratorium.
b. Air hujan
Air hujan adalah air dari awan yang jatuh dipermukaan tanah. Air tersebut
dialirkan kesaluran-saluran tertentu. Air hujan yang jatuh pada rumah tinggal
atau komplek perummahan disalurkan melalui talang-talang-talang vertical
dengan deameter 3” (minimal) yang diteruskan ke saluran-saluran horizontal
dengan kemiringan 0,5-1% dengan jarak terpendek menuju ke saluran terbuka
lingkungan.
Dalam menghitung besar pipa pembuangan air hujan harus diketahui
atap yang menampung air hujan tersebut dalam luasann m2. Sebagai standar
ukuran pipa peambuangan dibuat table sebagai berikut:
Diameter Luasan Atap Volume
(inci) (m2) (liter/menit
3 (7,62 cm) s.d.-180 255
4(10,16 cm) 385 547
5(12,70 cm) 698 990
6(15,24 cm) 1135 1610
8 2445 3470
PENERANGAN/PENCAHAYAAN
1. Matahari
Matahari adalah sumber cahaya atau penerangan alami yang paling
mudah didapat dan banyak manfaatnya. Oleh karena itu harus dimanfaatkan
semaksimal mungkin. Apalagi Indonesia sebagai daerah trofis yang terletak
digaris katulistiwa matahari memancarkan sinar sepanjang tahun.
Tujuan pemanfatan cahaya matahari sebagai penerangan alami dalam
bangunan adalah sebagai berikut:
a. Menghemat energy dan biaya operasional bangunan
b. Menciptakan ruang yang sehat mengingat sinar matahari mengandung
ultraviolet yang memberikan efek psikologis bagi manusia dan memperjelas
kesan ruang
c. Menggunakan cahaya alami sejauh mungkin ke dalam bangunan, baik sebagai
penerangan langsung maupun tidak langsung.
2. Cahaya Buatan
Cahaya buatan dikelola atau diperoleh dari perusahaan listrik
adalah Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang menyelenggarakan dan
menyiapkan suatu tenaga pembangkit listrik dengan system Pembangkit
Listrik Tenga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan
pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
Diluar negeri ataupun di Negara kita baru-baru ini mengembangkan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Pembangkit Listrik Tenaga Angin dan
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.
Auditorium
T. duduk (umum) 9 – 22,5 100-180 -
Unt
Panggung 180 – 360 - 2,25
Wisma Seni 35 – 55 45-65 4,50
uk
Bank 22,5 – 55 45-65 18
Kafetaria 27 – 45 55-90 4,50
Gereja 13,5 – 27 45-65 4,50
Daerah Komputer 7 – 55 110-180 13,50
Toko serba ada
Basemen 35 – 55 - 13,50
Lantai dasar 22,5 – 40 45-65 9
Lantai tingkat 18 – 35 - 4,50
Rumah susun
0-270 m2 27 - 4,50
271- 13.000 m2 18 - 2,25
13.000 m2 keatas 9 - 1
Gedung parkir 4,5 - 1
Rumah sakit 18 – 27 45-65 9
Hotel
Loby 55 – 72 45-75 4,5
Kamar 9 – 22,5 27-45 4,5
Bangunan industry 13,5 – 22,5 - 9
Laboratorium 27 – 45 55-90 45-180
Perpustakaan 22,5 – 40 45-65 4,5
Pusat Kesehatan 22,5 – 36 36-65 13,5
Motel ` 9 – 22,5 55-90 2
Bangunan kantor 22,5 – 36 36-65 18
Restoran 13,5 – 22,5 55-90 2
Sekolah 18 – 36 32-45 13,5
Pertokoan
Salon 27 – 45 45-80 9
Pakaian 18 – 45 - 4,5
Apotik 27 - 4,5
Sepatu 27 - 4,5
Pergudangan 2-9 - 2
mendapatkan pencahayaan buatan dari atas langit-langit diperlukan suatu
system penempatan dan penggunaan alat cahaya (penerangan yang sesuai
dengan fungsi dan kegunaan ruangan tersebut). Juga diperhatikan tinggi
rendahnya langit-langit dan peralatan lainnya.
Selain untuk memberikan pencahayaan buatan pada ruangan ruangan
perlu diperhatikan pencahayaan ditempat-tempat lain, seperti tangga, toilet,
ruang AC, panel, gudang, lobby, selasar, halaman dan tempat parker.
7 Plumbing
(0 ratings)
|Views: 2,188|Likes: 52
See more
Bahan :- S e n g - B a m b u -
P o h o n p i n a n g - P V C Besarnya luas basah dari
potongan melintang tergantung dari intensitas hujan danluas atap.Contoh
:Data intensitas hujan di JakartaMenurut Cj de BruijinIntensitas terbesar
terletak pada tanah hujan 5 menit = 3,25 mmKalau luas atap 75 m
2
Maka debit : Q=
100025,3
m x 75 m
5 x 60 detik =
000.10125,8
/dtD e b i t i n i a d a l a h t e r b e s a r t e rd a p a t p a d a u j u n g a k h i r t a l a n g .
Ta l a n g b i a s a n y a dipasang hampir datar, karena itu dapat dipakai rumus
sederhana.Q = V x FV = kecepatan diambil 0,15 – 0,20 m/dtDengan
kecepatan ini debu dan pasir halus turut mengalir.Kalau V = 0,20 m/dtMaka
luas potongan melintang talang7
F=
625,4020,010000125,8
=×=
VQ
cm
_____
2.6
rT
Luas atap m
diameter talang cm
3 0 6 , 4 3 5 6 , 9 4 0 7 , 4
4 5 7 , 9 5 0 8 , 3 5 5 8 , 7
6 0 9 , 1 6 5 9 , 5
Luas atap m
diameter talang cm
7 0 9 , 8 7 5 1 0 , 5 8 0 1 0 , 5 8 5 1 0 ,
8 9 0 1 1 , 1 9 5 1 1 , 5 1 0 0 1 1 , 7 1 1
0 1 2 , 3
Luas atap m
diameter talang cm
1 2 0 1 2 , 9 1 2 5 1 3 , 1 1 3 0 1 3 , 4 1 4 0 1 3 , 9 1
5 0 1 4 , 4 1 1 7 5 1 5 , 5 2 0 0 1 6 , 6 2 5 0 1 8 , 6
8
2 . T A L A N G P I P A / P I P A P E N Y A L U R Perhitungaan inte
nsitas sama dengan talang
randuPerhitungan diameter talang pipa sebagai berikut :Luas atap 125
m²= = m³/dtTinggi jatuh = h =3mKecepatan (v)= ¶ 2.9,3.h= ¶2.9.3.3=
7,67 m/dtUntuk keamanan dan dari pengalaman-
pengalaman diameter pipadikalikan 3,5 yaitu :3,5 x 1,4992 cm = 5,2472 cm
(±0
inch)Tabel :
L u a s a t a p r u m a h m ²
D i a m e t e r
t a l a n g p i p a 30-125125-250250-500500-
750750-100002"03"0 4"0 5"0 6"Daftar diameter talang pipa di atas
berlaku pula bila tinggi jatuh (n ) >3m. selanjutnya talangpipa
setinggi 1,75 m dari bawah berupa pipa bajag a l v a r i s u n t u k
m e n j a g a p e n y o k - p e n y o k a k i b a t b e n t u r a n y a n g t a k d i sengaja.