Anda di halaman 1dari 8

HIMPUNAN MAHASISWA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN SURABAYA


PRODI DIII KEBIDANAN KAMPUS MAGETAN
Jalan S.Parman 1 Magetan Kode Pos : 63318
Telp. 0351-89216Fax. 0351-891565

KAJIAN HARI ANAK NASIONAL 2022


1. PENGERTIAN HARI ANAK NASIONAL

Hari Anak adalah acara yang diselenggarakan pada tanggal yang berbeda-
beda di berbagai tempat di seluruh dunia. Hari Anak Internasional diperingati
setiap tanggal 1 Juni dan Hari Anak Universal diperingati setiap tanggal 20
November. Negara lainnya merayakan Hari Anak pada tanggal yang lain.
Perayaan ini bertujuan menghormati hak-hak anak di seluruh dunia.

Indonesia, Hari Anak Nasional diperingati setiap 23 Juli sesuai dengan


Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 tanggal 19 Juli
1984

2. SEJARAH HARI ANAK NASIONAL

Peringatan hari anak di tanah air merupakan gagasan Kongres Wanita


Indonesia (Kowani). Kowani adalah organisasi kaum perempuan Indonesia yang
embrionya tercetus sejak Kongres Perempuan Indonesia I pada 22 Desember
1928, atau beberapa pekan setelah Sumpah Pemuda. Kowani, yang diresmikan
tahun 1946, dalam sidangnya pada 1951 memutuskan beberapa kesepakatan.
Salah satunya, menurut artikel dalam Majalah Rona (1988), adalah mengupayakan
penetapan Hari Kanak-Kanak Nasional

Upaya tersebut ditindaklanjuti dengan digelarnya Pekan Kanak-Kanak


pada 1952. Dalam kegiatan ini, anak-anak berpawai di Istana Merdeka dan
disambut langsung oleh Presiden Sukarno. Dalam Sidang Kowani di Bandung
yang dihelat pada 1953, Pekan Kanak-kanak Indonesia dirumuskan lebih serius
lagi. Kegiatan itu akan rutin dilaksanakan setiap pekan kedua bulan Juli, atau saat
liburan kenaikan kelas. Rekomendasi ini disetujui oleh pemerintah.

Namun, penetapan itu dinilai tidak memiliki makna dan nilai historisnya
karena tidak merujuk kepada tanggal atau momen tertentu. Maka, dalam Sidang
Kowani di Jakarta pada 24-28 Juli 1964, muncul berbagai usulan mengenai kapan
tepatnya peringatan untuk hari anak-anak di Indonesia. Pada 1959, dikutip dari
HIMPUNAN MAHASISWA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN SURABAYA
PRODI DIII KEBIDANAN KAMPUS MAGETAN
Jalan S.Parman 1 Magetan Kode Pos : 63318
Telp. 0351-89216Fax. 0351-891565

artikel “Mencari Jejak Hari Anak” tulisan Budi Setiyono dalam Historia.id (22
Juli 2018), pemerintah akhirnya menetapkan tanggal 1-3 Juni untuk memperingati
hari

anak di Indonesia, bersamaan dengan rangkaian peringatan Hari Anak


Internasional pada 1 Juni.

Presiden Sukarno seringkali hadir dalam perayaan hari anak ini. Maka,
atas usulan Kowani, tanggal 6 Juni ditetapkan sebagai Hari Kanak-Kanak
Indonesia. Alasannya, selain bertepatan dengan hari lahir Bung Karno (1 Juni
1901), tanggal ini juga berdekatan dengan perayaan Hari Anak Internasional.
Persoalan timbul lagi setelah runtuhnya Orde Lama dan usainya kekuasaan
Sukarno. Orde Baru di bawah pimpinan Soeharto berusaha menghapus semua
kebijakan yang lekat dengan rezim sebelumnya, termasuk mengenai peringatan
Hari Kanak-Kanak Indonesia yang memang bertepatan dengan hari lahir Sukarno

Dalam prosesnya, tanggal peringatan hari anak di Indonesia sempat


beberapa kali mengalami perubahan. Hingga akhirnya, Soeharto mengeluarkan
Keputusan Presiden (Keppres) No. 44/1984 yang memutuskan bahwa Hari Anak
Nasional diperingati setiap tanggal 23 Juli.

Mengapa 23 Juli? Pemilihan tanggal ini diselaraskan dengan pengesahan


Undang-Undang tentang Kesejahteraan Anak pada 23 Juli 1979. Peringatan HAN
diselenggarakan dari tingkat pusat hingga daerah untuk mewujudkan Indonesia
sebagai negara yang ramah anak

3. TUJUAN HARI ANAK SEDUNIA

Tujuan umumnya adalah sebagai bentuk penghormatan, perlindungan, dan


pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa.

Adapun tujuan khususnya antara lain memberikan pemahaman bahwa


anak merupakan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa dan karenanya anak
harus memiliki bekal keimanan, kepribadian, kecerdasan, keterampilan, jiwa dan
HIMPUNAN MAHASISWA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN SURABAYA
PRODI DIII KEBIDANAN KAMPUS MAGETAN
Jalan S.Parman 1 Magetan Kode Pos : 63318
Telp. 0351-89216Fax. 0351-891565

semangat kebangsaan serta kesegaran jasmani agar dapat tumbuh dan berkembang
menjadi manusia yang berbudi luhur, bersusila, cerdas dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian upaya pembinaan anak perlu pula
diarahkan

untuk menggugah dan meningkatkan kesadaran akan hak, kewajiban dan


tanggung jawab kepada orang tua, masyarakat, bangsa dan negara

4. TARAF KESEHATAN ANAK-ANAK DI INDONESIA

Berbagai program dan upaya telah dilakukan pemerintah untuk senantiasa


meningkatkan taraf hidup anak, begitu pula di sektor kesehatan. Meski demikian,
angka kematian neonatus (AKN) masih tergolong tinggi yakni 19/1000 kelahiran
dalam 5 tahun terakhir, sementara untuk angka kematian pasca neonatal (AKPN)
terjadi penurunan dari 15/1000 menjadi 13/1000 kelahiran hidup, dan angka
kematian anak balita juga turun dari 44/1000 menjadi 40/1000 kelahiran hidup.
Penyebab kematian tersering pada kelompok perinatal adalah intra uterine fetal
death (IUFD), yakni sebanyak 29,5% dan berat bayi lahir rendah (BBLR)
sebanyak 11,2%. Pada 2012 dilaporkan terdapat 150 ribu anak Indonesia yang
meninggal. Bila tidak ada tindakan yang diambil terprediksi pada 2028 akan
terdapat >35 juta anak di Indonesia yang meninggal. Tingkat kematian anak-anak
di bawah usia lima tahun atau balita secara global telah turun drastis hingga 61%
sejak tahun 1990. Tingkat kematian pada balita kerap terjadi di negara yang
memiliki penghasilan rendah. Secara umum, kelahiran prematur, pneumonia,
diare, dan malaria menjadi penyebab utama kematian pada anak di bawah usia
lima tahun. Penyebab tersebut berasal dari kurangnya kesadaran kesehatan serta
fasilitas kesehatan. Selain itu, karakteristik penyebab kematian juga cenderung
berbeda di setiap negara.
HIMPUNAN MAHASISWA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN SURABAYA
PRODI DIII KEBIDANAN KAMPUS MAGETAN
Jalan S.Parman 1 Magetan Kode Pos : 63318
Telp. 0351-89216Fax. 0351-891565

Menurut laporan UNICEF, terdapat 37 kematian anak usia di bawah lima


tahun dari 1.000 kelahiran pada 2020. Angka tersebut turun dibandingkan tahun
2015 yang sebanyak 43 kematian. Dilihat dari wilayah, Afrika Sub-Sahara
menjadi wilayah dengan tingkat kematian anak di bawah lima tahun tertinggi
mencapai 74 kematian dari 1.000 kelahiran. Diikuti wilayah Asia Tengah dan
Selatan sebanyak 37 kematian anakanak.

Dengan kepemimpinan yang kuat dari Pemerintah dan dukungan dari para
mitra, selama dua dekade terakhir Indonesia telah membuat kemajuan yang
signifikan dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak.

Kelangsungan hidup anak telah meningkat secara substansial di Indonesia


selama beberapa dekade terakhir, dengan angka kematian bayi dan balita yang
berkurang lebih dari separuh antara tahun 1990 dan 2017. Selain itu, saat ini lebih
dari separuh kabupaten sudah

bebas malaria, sejak tahun 2014 jumlah wanita hamil yang dites HIV
meningkat lima kali lipat dan jumlah wanita hamil yang memulai pengobatan
antiretroviral meningkat dua kali lipat; dan 201 juta orang telah terdaftar dalam
program asuransi kesehatan pembayar tunggal (BPJS) terbesar saat ini di dunia.
Selain itu, penyakit tidak menular dan masalah lain yang muncul masih
menimbulkan risiko yang signifikan – misalnya, polusi udara saat ini merupakan
faktor risiko tertinggi ketiga bagi anak di bawah usia lima tahun. Salah satu upaya
yang bisa dilakukan adalah meningkatkan peran keluarga. Keluarga memiliki
peran penting dalam peningkatan taraf hidup anak hingga mengurangi jumlah
kematian anak di Indonesia.

5. Pembahasan Hari anak sedunia

Tanggal 20 November diperingati sebagai Hari Anak Sedunia atau


Universal Children's Day.Tanggal 20 November merupakan tanggal yang penting
karena pada tahun 1959 Majelis Umum PBB mengesahkan Deklarasi Hak
HIMPUNAN MAHASISWA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN SURABAYA
PRODI DIII KEBIDANAN KAMPUS MAGETAN
Jalan S.Parman 1 Magetan Kode Pos : 63318
Telp. 0351-89216Fax. 0351-891565

Anak.Pada 20 November 1989, Majelis Umum PBB mengadopsi Konvensi Hak


Anak. Hari Anak Sedunia ditetapkan untuk mempromosikan kebersamaan
internasional, kesadaran di antara anak-anak di seluruh dunia, dan meningkatkan
kesejahteraan anak-anak.Sejak 1990, Hari Anak Sedunia juga menandai
peringatan tanggal Majelis Umum PBB mengadopsi Deklarasi dan Konvensi
tentang hak-hak anak.

6. Hak-hak dan Perlindungan anak di Indonesia

Konvensi Hak Anak merupakan wujud nyata atas upaya perlindungan terhadap
anak, agar hidup anak menjadi lebih baik. Sejak Indonesia meratifikasi Konvensi
Hak Anak di Tahun 1990 banyak kemajuan yang telah ditunjukkan oleh
pemerintah Indonesia dalam melaksanakan Konvensi Hak Anak. Dalam
menerapkan Konvensi

Hak Anak, negara peserta konvensi punya kewajiban untuk melaksanakan


ketentuan dan aturan-aturannya dalam kebijakan, program dan tata laksana
pemerintahannya.

Indonesia sendiri telah menerbitkan UU No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan


atas UU No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
32 Hak Anak menurut KemenPPPA RI.
Anak berhak untuk:

1. Hidup, tumbuh dan berkembang

2. Bermain

3. Berekreasi (piknik/wisata)

4. Berkreasi

5. Beristirahat

6. Memanfaatkan waktu luang


HIMPUNAN MAHASISWA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN SURABAYA
PRODI DIII KEBIDANAN KAMPUS MAGETAN
Jalan S.Parman 1 Magetan Kode Pos : 63318
Telp. 0351-89216Fax. 0351-891565

7. Berpartisipasi

8. Bergaul dengan anak sebayanya

9. Menyatakan dan didengar pendapatnya

10. Dibesarkan dan diasuh orangtua kandungnya sendiri

11. Berhubungan dengan orangtuanya bila terpisahkan

12. Beribadah menurut agamanya

Anak berhak untuk mendapatkan:

13. Nama

14. Identitas

15. Kewarganegaraan

16. Pendidikan dan pengajaran

17. Informasi sesuai usianya

18. Pelayanan kesehatan

19. Jaminan sosial

20. Kebebasan sesuai hukum

21. Bantuan hukum dan bantuan lain

Anak juga berhak untuk mendapatkan perlindungan dari:

22. Perlakuan diskriminasi

23. Ekploitasi ekonomi maupun seksual

24. Penelataran

25. Kekejaman, kekerasan,penganiayaan


HIMPUNAN MAHASISWA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN SURABAYA
PRODI DIII KEBIDANAN KAMPUS MAGETAN
Jalan S.Parman 1 Magetan Kode Pos : 63318
Telp. 0351-89216Fax. 0351-891565

26. Ketidakadilan

27. Perlakuan salah lainnya

28. Penyalahgunaan dalam kegiatan politik

29. Pelibatan dalam sengketa bersenjata

30. Pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan

31. Pelibatan dalam peperangan

32. Sasaran penganiayaan dan penjatuhan hukuman yang tidak manusiawi

Daftar pustaka

UNICEF (United Nations Childrens Fund, 2021. Tingkat Kematian Anak Di


Bawah 5 Tahun Global Turun Drastis. Databoks

Iswara N Raditya. 23 Juli 2019. titro.id (https://tirto.id/sejarah-hari-anak-


nasional-alasan-diperingati-setiap-23-juli-eeSs Diakses pada tanggal 20 Juli 2022

https://nasional.sindonews.com/read/832739/15/hari-anak-nasional-diperingati-
23-juli-begini-sejarahnya-1658387234 Diakses pada tanggal 21 Juli 2022 pukul
15.45

https://dpppa.inhukab.go.id/index.php/program-dan-kegiatan/bidang-pemenuhan-
hak-anak/75-32-hak-anak-sebagai-wujud-nyata-perlindungan-anak Diakses pada
tanggal 22 Juli 2022 pukul 14.33
HIMPUNAN MAHASISWA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN SURABAYA
PRODI DIII KEBIDANAN KAMPUS MAGETAN
Jalan S.Parman 1 Magetan Kode Pos : 63318
Telp. 0351-89216Fax. 0351-891565

Anda mungkin juga menyukai