Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KEGIATAN

UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK SERTA

KELUARGA BERENCANA (F.3)

KELAS IBU HAMIL PADA POSYANDU DAHLIA DI DESA SONGGOM LOR

Tanggal Kegiatan : 8 Desember 2020

A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan indikator sensitif yang menunjukan kualitas
kesehatan suatu Negara, karena AKI menggambarkan hasil interaksi dari berbagai aspek,
baik aspek klinis (kualitas dan kuantitas tenaga medis dan tenaga kesehatan, ketersediaan
fasilitas pelayanan kesehatan), aspek sistem layanan kesehatan sistem jaminan kesehatan,
sistem informasi rujukan) maupun aspek-aspek non kesehatan (budaya, pendidikan, akses
menuju tempat layanan kesehatan).
Angka Kematian ibu sebagai indikator derajat kesehatan ibu mendapat perhatian khusus
dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), sehingga ditempatkan sebagai butir kelima dari
delapan butir tujuan Millenium Development Goals (MDGs) atau Tujuan Pembangunan
millennium. MDGs adalah Deklarasi Millenium hasil kesepakatan kepala negara dan
perwakilan dari 189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa yang dimulai September tahun
2000. Target MDGs adalah tercapainya kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat
pada 2015. Dari delapan butir tujuan MDGs, tujuan kelima adalah meningkatkan kesehatan
ibu, dengan target menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga perempatnya antara 1990 –
2015, serta yang dijadikan indikator untuk monitoring yaitu angka kematian ibu, proporsi
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih, dan angka pemakaian kontrasepsi.

B. Permasalahan
AKI di Brebes tahun 2019, ada 37  sedangkan sampai Juli 2020 sudah mencapai 32 AKI.
Tingginya AKI antara lain disebabkan karena ibu sulit menentukan kapan harus memerlukan
pelayanan medis jika terjadi masalah dalam kehamilan dan bayinya.
C. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
Untuk meningkatkan pengeteahuan masyarakat tentang kesehatan ibu dilakukan suatu
kegiatan kelas ibu hamil merupakan pemberdayaan masyarakat melalui sarana belajar
kelompok tentang kesehatan ibu hamil dengan memanfaatkan buku KIA. Target peserta
ialah ibu hamil di desa Songgom Lor dari Trimester I sampai Trimester III.

D. Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 8 November 2020 pukul 09.00 s.d. 11.00 di
rumah salah satu kader posyandu. Kegiatan dilakukan bersamaan dengan posyandu balita.
Dijelaskan mengenai kehamilan normal, abnormal dan dengan risiko, dilanjutkan
pemeriksaan tekanan darah bersamaan dengan konseling perseorangan dan pemeriksaan
obstetric. Pada kegiatan dihadiri sebanyak 1 dokter internship, 1 bidan desa, 4 kader dan 13
ibu hamil.

E. Monitoring dan Evaluasi


Kegiatan kelas ibu hamil berjalan sesuai dengan lancar. Kegiatan dilakukan mengikuti
protokol kesehatan dalam rangka pencegahan COVID-19. Dari 13 ibu hamil didapatkan 1
kasus PEB dan dirujuk ke Puskesmas. Dikarenakan tempat pelaksanaan yang bersamaan
dengan posyandu, penyampaian materi sulit untuk dipahami karena suasana yang ramai.

Pembimbing

dr. Rita

LAPORAN KEGIATAN

UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK SERTA

KELUARGA BERENCANA (F.3)


POSYANDU TUNAS MEKAR 4 DI DESA PAMENGGER

Tanggal Kegiatan : 15 Agustus 2020

A. Latar Belakang
Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat
(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat
dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar
untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Upaya pengembangan kualitas
sumberdaya manusia yang mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak dapat
dilaksanakan secara merata apabila sistem pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat
seperti posyandu dapat dilakukan secara efektif dan efisien, dan dapat menjangkau semua
sasaran yang membutuhkan pelayanan, salah satunya adalah layanan tumbuh kembang anak.
Awal tercipta posyandu berasal dari kebijakan Pembangunan Kesehatan Masyarakat
Desa (PKMD) dari Departemen Kesehatan pada tahun 1975. Adapun yang dimaksud dengan
PKMD ialah strategi pembangunan kesehatan yang menerapkan prinsip gotong royong dan
swadaya masyarakat, dengan tujuan agar masyarakat dapat menolong dirinya sendiri melalui
pengenalan dan penyelesaian masalah kesehatan yang dilakukan bersama petugas kesehatan
secara lintas program dan lintas sector terkait. Diperkenalkannya PKMD pada tahun 1975
mendahului kesepakatan internasional tentang konsep yang sama, yang dikenal dengan
nama Primary Health Care (PHC), seperti yang tercantum dalam Deklarasi Alma Atta pada
tahun 1978. Pada tahap awal, kegiatan PKMD yang pertama kali diperkenalkan di
Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, diselenggarakan dalam berbagai bentuk. Kegiatan
PKMD untuk perbaikan gizi, dilaksanakan melalui Karang Balita, sedangkan untuk
penanggulangan diare, dilaksanakan melalui Pos Penanggulangan Diare, untuk pengobatan
masyarakat di perdesaan melalui Pos Kesehatan, serta untuk imunisasi dan keluarga
berencana, melalui Pos Imunisasi dan Pos KB Desa.
Perkembangan berbagai upaya kesehatan dengan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat
yang seperti ini, disamping menguntungkan masyarakat, karena memberikan kemudahan
bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan, ternyata juga menimbulkan
berbagai masalah, antara lain pelayanan kesehatan menjadi terkotak-kotak, menyulitkan
koordinasi, serta memerlukan lebih banyak sumber daya. Untuk mengatasinya, pada tahun
1984 dikeluarkanlah Instruksi Bersama antara Menteri Kesehatan, Kepala BKKBN dan
Menteri Dalam Negeri, yang mengintegrasikan berbagai kegiatan yang ada di masyarakat ke
dalam satu wadah yang disebut dengan nama Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU).
Kegiatan yang dilakukan, diarahkan untuk lebih mempercepat penurunan angka kematian
ibu dan bayi, yang sesuai dengan konsep GOBI – 3F (Growth Monitoring, Oral Rehydration,
Breast Feeding, Imunization, Female Education, Family Planning, dan Food
Suplementation), untuk Indonesia diterjemahkan ke dalam 5 kegiatan Posyandu, yaitu KIA,
KB, Imunisasi, Gizi dan penanggulangan diare.
Kegiatan posyandu merupakan kegiatan rutin setiap bulan di Puskemas. Setiap desa
memiliki jadwal posyandu tertentu seperti setiap tanggal atau setiap minggu tertentu.
Harapannya kegiatan ini dapat terus berjalan guna menurunkan angka kematian ibu dan
anak.

B. Permasalahan
Masih tingginya angka kematian ibu di kabupaten Brebes. Sejak Bulan Januari s.d. Juli
2020 terdapat 32 ibu meninggal dunia di Kabupaten Brebes. Dibandingkan tahun
sebelumnya, jumlah ini relatif lebih tinggi dikarenakan selama setahun terakhir didapatkan
37 ibu meninggal dunia. Oleh karena itu diperlukan kegiatan pencegahan yang terus
menerus dan konsisten untuk mengurangi angka kematian ibu.
C. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
Posyandu merupakan salah satu cara pencegahan terjadi kematian ibu. Tujuan umum
posyandu juga bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak. Diharapkan
dengan kegiatan posyandu terus menerus dan konsisten dapat menekan angka kematian ibu
dan anak. Pada bulan Agustus direncanakan kegiatan posyandu pada tanggal 15 Agustus
2020 di Posyandu Mekar 4 di Desa Pamengger.
Pada hari buka posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 meja yaitu:
Meja I : Pendaftaran
Meja II : Penimbangan
Meja III : Pengisian KMS
Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V : Pelayanan kesehatan berupa:
• Imunisasi
• Pemberian vitamin A dosis tinggi.
• Pembagian pil KB atau kondom.
• Pengobatan ringan.
• Konsultasi KB.
Posyandu Mekar 4 memiliki cakupan bayi dan balita sebanyak 80 orang. Kegiatan ini
dilaksanakan oleh kader posyandu dan bidan desa. Pelayanan pada meja I s.d. IV dilakukan
oleh kader posyandu, sedangkan meja V dilakukan oleh bidan Desa (Wahyu Setyarini,
Amd.Keb).
D. Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 Agustus 2020 pukul 08.00 s.d. 11.30. Pada
kegiatan dihadiri sebanyak 60 bayi dan balita yang hadir. Terdapat 5 Meja dalam pelayanan
di posyandu. Pada Meja II dikarenakan bertepatan dengan penimbangan serentak, maka
penimbangan dilakukan oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas. Pada Meja V dilakukan juga
pemberian vitamin A yang bertepatan dengan jadwal pemberiaan vitamin A di Bulan
Agustus.
E. Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan posyandu berjalan sesuai dengan perencanaan. Kegiatan dilakukan mengikuti
protokol kesehatan dalam rangka pencegahana COVID-19 seperti menyediakan tempat cuci
tangan dengan air mengalir, melakukan screening suhu tubuh, memastikan peserta posyandu
menggunakan masker, dan menjaga jarak. Setiap meja berjalan dengan lancar dan tidak
terjadi penumpukkan peserta posyandu.

Pembimbing

dr. Munaryo, M.Kes


LAPORAN KEGIATAN

UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK SERTA

KELUARGA BERENCANA (F.3)

KELAS IBU HAMIL PADA POSYANDU Anggrek DI DESA SONGGOM LOR

Tanggal Kegiatan : 12 Desember 2020

A. Latar Belakang
Angka Kematian ibu sebagai indikator derajat kesehatan ibu mendapat perhatian khusus
dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), sehingga ditempatkan sebagai butir kelima dari
delapan butir tujuan Millenium Development Goals (MDGs) atau Tujuan Pembangunan
millennium. MDGs adalah Deklarasi Millenium hasil kesepakatan kepala negara dan
perwakilan dari 189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa yang dimulai September tahun
2000. Target MDGs adalah tercapainya kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat
pada 2015. Dari delapan butir tujuan MDGs, tujuan kelima adalah meningkatkan kesehatan
ibu, dengan target menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga perempatnya antara 1990 –
2015, serta yang dijadikan indikator untuk monitoring yaitu angka kematian ibu, proporsi
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih, dan angka pemakaian kontrasepsi.

B. Permasalahan
AKI di Brebes tahun 2019, ada 37  sedangkan sampai Juli 2020 sudah mencapai 32 AKI.
Tingginya AKI antara lain disebabkan karena ibu sulit menentukan kapan harus memerlukan
pelayanan medis jika terjadi masalah dalam kehamilan dan bayinya.
C. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
Untuk meningkatkan pengeteahuan masyarakat tentang kesehatan ibu dilakukan suatu
kegiatan kelas ibu hamil merupakan pemberdayaan masyarakat melalui sarana belajar
kelompok tentang kesehatan ibu hamil dengan memanfaatkan buku KIA. Target peserta
ialah ibu hamil di desa Songgom Lor pada posyandu Anggrek Trimester I sampai Trimester
III.

D. Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 12 Desember 2020 pukul 09.00 s.d. 11.00 di
rumah salah satu kader posyandu. Kegiatan dilakukan bersamaan dengan posyandu balita.
Dijelaskan mengenai kehamilan normal, abnormal dan dengan risiko, dilanjutkan
pemeriksaan tekanan darah bersamaan dengan konseling perseorangan dan pemeriksaan
obstetric. Pada kegiatan dihadiri sebanyak 1 dokter internship, 1 bidan desa, 4 kader dan 19
ibu hamil.

E. Monitoring dan Evaluasi


Kegiatan kelas ibu hamil berjalan sesuai dengan lancar. Kegiatan dilakukan mengikuti
protokol kesehatan dalam rangka pencegahan COVID-19. Didapatkan 4 ibu hamil trimester
I, 11 ibu hamil Trimester II, dan 2 ibu hamil Trimester III.

Pembimbing

dr. Rita

Anda mungkin juga menyukai