DALAM PENYELENGGARAAN
MAKANAN
WIWIK EKORINAWATI
SANITASI MAKANAN
Philip Kotler
PRINSIP
Enam Prinsip Higiene Sanitasi Makanan
• Bahan makanan (sumber, mutu dan cara
penanganan bahan makanan)
• Higiene tenaga penjamah makanan
• Prosedur kerja
• Upaya Pengendalian
• Sanitasi lingkungan dan peralatan yang
digunakan
• Penggunaan bahan makanan tambahan
Sumber bahan makanan
• Sumber harus jelas kebersihan dan
sanitasi terjamin
• Tidak terkontaminasi zat kimia
Cara penanganan bahan makanan
• Kemasan yang memenuhi syarat
• Pengangkutan yang layak
• Penambahan zat pengawet bila
dibutuhkan
• dll
Penyakit yang ditularkan melalui makanan
• Transmisi bibit penyakit; batuk, pilek,
diare melalui alat kotor
• Keracunan makanan dan infeksi oleh
bakteri
- Keracunan makanan adalah penyakit
yang timbul akibat racun yang
dikeluarkan bakteri pada makanan
- Infeksi makanan adalah penyakit yang
disebabkan oleh makanan yang
mengandung MO pathogen sehingga
menimbulkan gangguan kesehatan
Penyebab penyakit infeksi makanan
• Makanan diolah oleh petugas yang terkena
infeksi
• Makanan terkontaminasi (tikus, serangga)
• Cara memasak yang kurang sempurna
Infeksi nosokomial:
Pembawa kuman
- Staphylococcus Aereus : hidung,
tenggorokan, perineum
- E.Colli : Usus, pencernaan
- Pseudomonad sp : hidung, tenggorokan, usus
Contoh
• Keracunan makanan - Botulism
Clostridium Botulinum – toksin botulism –
menyerang syaraf – sesak nafas
• Keracunan makanan – staphylococcus Aerous –
mada pada sumber protein – bersifat basa –
matipada suhu 145 derajat Farenheit
• Infeksi makanan – Salmonella
Infeksi saluran cerna – penularan melalui
makanan – tinja – sampah
mati pada suhu 165 F
• Keracunan makanan akibat bahan kimia
• Keracunan makanan akibat bahan makanan itu
sendiri
• Keracunan makanan sebagai pembawa
(agent) berupa:
a. Faktor kimia (logam berat, pestisida)
b. Faktor makanan beracun (jamur, ikan)
c. Faktor biologis ( kuman, bakteri, virus)
Hygiene Personal Penjamah Makanan
1. Syarat Penjamah Makanan
a. Berbadan sehat dan bebas dari penyakit
b. Tidak menderita penyakit kulit, penyakit
menular, scabies ataupun luka bakar
c. Bersih diri, pakaian, dan seluruh badan
d. Mengikuti pemeriksaan kesehatan
secara periodik
e. mengetahui prosedur kerja dan pelayanan
makanan yang benar dan tepat
Perilaku Sehat dalam Bekerja
a. Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah
bekerja serta setiap keluar dari WC
b. Sebelum dan selama bekerja tidak menggaruk kepala,
muka, hidung, dan bagian tubuh lain yang dapat
menimbulkan kuman
c. Alihkan muka saat batuk atau bersin
d. Pergunakan pakaian kerja, APD (Masker, tutup kepala,
celemek dan sarung tangan), kuku harus selalu
pendek
e. Pengolahan makanan sesuai SOP yang ditetapkan
(peralatan masak, waktu, suhu dan tingkat
kematangan)
f. Dilarang merokok, berbicara, makan minum serta
dilarang memakai perhiasan selama bekerja
UPAYA PENGENDALIAN
PENERIMAAN
PENYIMPANAN PERSIAPAN PENGOLAHAN
BM
PENCUCIAN
ALAT
SK MENKES 1204/2004
PENGANGKUTAN PENYIMPANAN
MAKANAN PERALATAN
PENCUCIAN
PENYAJIAN PERALATAN
MAKANAN
Pengangkutan makanan
SIAP DIGUNAKAN
DIRENDAM
PENCUCIAN
BILAS
TIRISKAN AIR PANAS
Sanitasi Lingkungan dan Peralatan
• Lokasi dapur terhindar dari sumber pencemaran
(WC, sampah, cat dll)
• Bangunan:
- Halamam bersih
- Kontruksi memenuhi syarat
- Lantai rapat air, tidak licin, mudah dibersihkan
- Dinding warna terang, menyerap air
- langit-lanit tinggi 2.4 M
- Ventilasi, pencahayaan
- Ruang cuci tangan, peralatan, pengolahan
- Air bersih
Peralatan makan minum
WIIWIK EKORINAWATI
PENDAHULUAN
WIIWIK EKORINAWATI
PENGERTIAN
Perencanaan Pemesanan
Kebutuhan Bahan Kebutuhan Bahan
Makanan Makanan
Penyimpanan Pengolahan
Bahan Makanan Makanan
Perencanaan Kebutuhan
Bahan Makanan
• Serangkaian kegiatan menetapkan
macam, jumlah dan mutu bahan
makanan yang diperlukan dalam
kurun waktu tertentu, dalam rangka
mempersiapkan penyelenggaraan
makanan rumah saki
Tujuan
• Tersedianya taksiran
macam dan jumlah bahan
makanan dengan spesifikasi
yang ditetapkan, dalam kurun
waktu yang ditetapkan
SPESIFIKASI BAHAN MAKANAN
• tersedianya daftar
Tujuan :
pesanan bhn mkn sesuai dg
standar/spesifikasi yg ada. Pemesanan
dpt dilakukan harian, mingguan,
bulanan.
PEMBELIAN BAHAN
MAKANAN
1. PENGERTIAN
• Merupakan serangkaian
kegiatan penyediaan macam,
jumlah, spesifikasi/kualitas
bahan makanan sesuai
ketentuan yang berlaku di
institusi yang bersangkutan.
• Pembelian bhn mknan merupakan
prosedur penting untuk memperoleh
bhn mknan, biasanya terkait dengan
produk yang benar, jumlah yang
tepat dan harga yang sesuai.
- Penjelasan umum
- Spesifikasi bhn makanan
- Cara dan prosedur pemesanan
- Cara dan prosedur pengiriman
- Cara dan prosedur penawaran
harga
- Cara dan prosedur pembayaran
- Cara dan prosedur sanksi bila
terjadi pelanggaran.
• Ada 4 cara pelelangan :
- Pelelangan terbuka/umum (Open
Tender)
- Pelelangan terbatas (Selective
Tender)
- Penunjukan Langsung
- Pengadaan langsung
b.1. Pelelangan Terbuka
• Terbuka secara umum bagi
rekanan yg berminat dan telah
memenuhi ketentuan yg
ditetapkan institusi.
• Bagi semua rekanan yg
memenuhi syarat atau lulus
prakualifikasi memperoleh
kesempatan menjadi pemenang
bila mampu bersaing untuk
menawarkan harga bhn mknan.
b.2. Pelelangan Terbatas
• Dari rekanan yg lulus prakualifikasi
dan memiliki keunggulan tertentu
dipilih beberapa rekanan untuk
mengikuti tender.
• Pd umumnya rekanan yg ikut adalah
rekanan yg masuk dlm DRM (Daftar
Rekanan Mampu).
• Formulir penawaran harga atau
SPPH (Surat Permintaan Penawaran
Harga) hanya dikirimkan pd rekanan
yg terpilih.
b.3. Penunjukan Langsung
• Penunjukan rekanan sebagai
pelaksana pembelian tanpa
melalui pelelangan
umum/terbatas dan dilakukan
sekurang2nya 3 penawar/
rekanan yg tercatat dlm DRM
b.4. Pengadaan Langsung
• Pelaksanaan pembelian
dilakukan diantara rekanan dari
golongan ekonomi lemah (GEL)
tanpa melalui pelelangan umum
atau terbatas ataupun
penunjukan langsung.
Pembelian dengan
Musyawarah
• Termasuk pembelian setengah resmi
• Dilakukan untk bhn mkn yg hanya
tersedia pd waktu2 tertentu, jumlah
terbatas dan merupakan bhn mkn yg
dibutuhkan klien.
• Mis : gol ikan tertentu yg hanya
tersedia pd musim tertentu.
• Pembeli menghub penjual secara
langsung dan memberikan SPPH nya
& langsung mengikuti prosedur
administrasi yg berlaku.
Pembelian untuk Waktu
yang Akan Datang
• Pembelian ini dirancang untuk bhn
mkn yg telah terjamin, pasti,
terpercaya mutu, keadaan dan
harga.
• Krn brg dibatasi maka pembeli
berjanji akan membeli brg tsb dg
kesepakatan harga saat ini, tetapi
brg dipesan sesuai waktu dan
kebutuhan institusi.
Kontrak Tanpa Tanda
Tangan
• Pembelian setengah resmi, atas dasar
kepercayaan shg pihak rekanan jelas harus
memiliki reputasi tinggi dlm pelaksanaan
pembelian bhn mkn
• Ada 2 cara :
1). Firm at the Opening Price (FAOP) :
pembeli memesan bhn mkn pd
rekanan pd saat dibutuhkan dan
harga disesuaikan dg harga
pembelian saat transaksi itu
berlangsung.
2). Subject Approval of Price
(SAOP) : pembeli dpt memesan
bhn mkn pd saat dibutuhkan dg
harga yg sdh ditetapkan
terdahulu. Cara2 pembelian
seperti ini hanya ditujukan untk
bhn mkn yg sdh terjamin mutu
dan penggunaannya di institusi
tdk terlalu sering.
Penerimaan bahan makanan
WIWIK EKORINAWATI
OUTLINES
• Macam dan jumlah tenaga pada PMI
• Pengelompokan ketenagaan dalam PMI
• Job description and Job specification
• Organisasi dan pengenalan daerah kerja
baru bagi pegawai.
SUMBER DAYA MANUSIA
Tenaga Pengelola
Penanggung jawab dalam perencanaan,
pengawasan, dan pengendalian
Tenaga Pelaksana
Penanggungbjawab pelaksanaan produksi
dan distribusi makanan kepada konsumen
Tenaga Pembantu pelaksana
adalah mereka yang terlibat dalam kegiatan
penyelenggaraan makanan, tetapi tidak
mempunyai tanggung jawab khusus
TENAGA DALAM PMI
Type No.of meals Dining room service Type of menu Personnel required
Small scale restorant 150-200 ( lunch Waiters Ala carte and table 1 supervisor
service), 100 snack d’hote 3 cooks
AM and PM 4 waiters
1 cashier
3 FSW (food service
workers)
Hospital food 450/day Tray service Fixed menu (cycle) 6 dietitians
service (breakfast,lunch, 9 cooks
dinner 20 FSW
School foodservice 1350 ( breakfast, Cafeteria fixed 1 dietitian
for a residence hall lunch, dinner) with Self-service 1 supervisor
snack stand 1 receiving clerk
3 cooks
2 ass.cooks
4 counter girls
5 dish-washer
2 busboys
2 relievers
Industrial cafetaria 400 ( breakfast, Cafeteria self service Selective 1 dietitian (
lunch, dinner, snack) supervisor)
4 cooks
4 FSW
4 busboy
5 counter girls
2 cashiers
Pengolahan
02 makanan 04 Kesimpulan
01
Persiapan bahan
Makanan
Pengertian Persiapan Bahan
Makanan
dalah suatu proses kegiatan yang
spesifik dalam rangka penyiapan bahan
makanan dan bumbu-bumbu sebelum
dilakukan pemasakan
Tujuan Persiapan
Bahan Makanan
1
2
Meningkatkan dan 3
mempertahankan
Meningkatkan Cita
Nilai Gizi Rasa Bebas dari
Organisme dan
Bahan Berbahaya
Aspek yang diperhatikan dalam
Persiapan Bahan Makanan
Tahap 1
Tahap 2
Standar Tahap 3
Resep Alat yang tersedia
Tahap 4
Dalam Persiapan Standar Porsi
Prinsip Higiene
dan sanitasi
DAMPAK PERSIAPAN TERHADAP
MUTU MAKANAN
1.Teknik Boiling (Merebus, dalam air mendidih)) •TEKNIK PENGOLAHAN DENGAN MINYAK
Teknik Poaching (Merebus, dalam air di bawah titik didih) TEKNIK PENGOLAHAN TANPA MINYAK
WIWIK EKORINAWATI
PENYELENGGARAAN MAKANANAN :
• Merupakan rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu,
perencanaan kebutuhan bahan makanan, perencanaan anggaran
belanja, pengadaan bahan makanan, penerimaan dan
penyimpanan, pemasakan/pengolahan bahan makanan,
distribusi makanan, pencatatan, pelaporan serta evaluasi
KEAMANAN MAKANAN:
Kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah makanan
dari kemungkinan cemaran biologis, kimiawi dan benda lain
yang sangat mengganggu, merugikan, dan membahayakan
kesehatan.
BERKUALITAS
• Bermutu baik
MUTU ???
Karakteristik fisik/tampak:
- warna - flavor - aroma - tekstur/rasa -
viskositas/konsistensi, dll
Karanteristik tersembunyi:
- Nilai Gizi
- Keamanan Mikrobiologis (keamanan
pangan),
PENYIMPANGAN MUTU
Pencemaran :
- Adanya benda asing (kontaminan) baik yang
terlihat maupun yang tidak terlihat dalam suatu
komoditas pangan.
- Bentuk bahan pencemarnya, yaitu fisik, kimia,
mikrobiologi dan biologik.
Pemalsuan:
– yaitu jika benda asing sengaja ditambahkan pada
produk pangan dengan maksud untuk menambah volume
atau untuk menutupi mutu yang kurang.
– Mutu pangan turun, tidak boleh dijual / DISAJIKAN
Bagaimana terjadinya pencemaran terhadap
makanan???
Manajemen Jaminan Mutu
Tersedianya
1. Tenaga Kualitas
1. Perencaan bahan makanan yg
2. Material makanan
makanan bermutu dan
(fasilitas yang
2. Pengorganisasian aman
fisik ( penerimaan, disajikan
dikonsumsi
bangunan penyimpanan aman
bagi pasien
3. Air bersih Pengolahan, dan
4. Peralatan pemorsian, bermutu
makan dan pendistribusian,
memasak penyajian
5. Bahan 3. Pengawasan higiene
dan sanitasi
Makanan makanan
6. Metode
(prosedur)
Alur Penyelenggaraan Makanan
Penerimaan Penyimpanan Persiapan Pengolahan
Bahan Bahan Bahan Bahan
Makanan Makanan Makanan Makanan
02 03 04 05
Pemesanan Pendistribusian
Bahan ke Pasien
Makanan
06
01
A M A N & BERMUTU
1. Pemesanan Bahan Makanan
Perencanaan
1. Pemeriksaan BM meliputi :
• Kemasan produk utuh, tidak rusak terkena serangga,
kemasan
tidak penyok karena kebentur atau adanya bakteri
• Memperhatikan tanggal kadaluarsa
• Terdaftar dalam spesifikasi yang ditetapkan
• Jumlah sesuai order
• Ada cek list penerimaan (ok/hold/reject)
2. Panitia / petugas penerimaan berhak menolak bahan
makanan
yang di order, karena datang tidak sesuai spesifikasi
Perlengkapan
Pada Ruang Penerimaan Bahan Makanan
• Tersedia timbangan Bahan Makanan (rutin terkalibrasi 1
th/1x)
• Tersedia troli pengangkut Bahan Makanan
• Sarana pencucian Bahan Makanan sink
• Tetapkan SOP peraturan pengiriman BM : waktu
pengiriman, vendor , berseragam,wadah pengangkut,
pengiriman dengan mobil box tertutup
• Tersedia Alat Pelindung Diri (APD)
• Tersedia daftar spesifikasi Bahan Makanan
• Tersedia daftar order bahan makanan
• Tersedia timbangan
• Tersedia thermometer
3. Penyimpanan Bahan Makanan
Contoh monitoring
suhu Cold Room •Sistem Rotasi yang Spesifik
(FIFO/FEFO)
Suhu Penyimpanan Chiller 4-10⁰C
Suhu Penyimpanan freezer -5 - -10⁰C
Setiap bahan makanan yang disimpan
diberi label (Nama Bahan, tanggal
simpan, berat/jumlah/volume)
Sistem Thawing Frozen Food
Suhu Pengolahan
1. Sampel Makanan di
simpan selama 3x24
Sampel jam di suhu freezer
Makanan
Yang disimpan 2 Berat sampel minimal
25g per jenis contoh
masakan
Pengertian Bahaya
Benda atau Kondisi biologi, kimia, atau fisik pada
makanan yang berpotensi menimbulkan pengaruh
buruk bagi kesehatan
Bahaya Kimia
Bahaya Biologi Berasal dari cemaran industri, residu
Mikrobiologis terdiri dari parasit cacing) Bahaya Fisik pestisida, Formalin, antibiotika. perk
, virus, dan bakteri patogen yang dapat Bahaya fisik terdiri dari potongan embangan jamur atau kapang peng
tumbuh dan berkembang dalam bahan kayu, batu, logam, rambut, dan ku hasil toksin,
pangan, sehingga menyebabkan infeksi ku yang kemungkinan berasal dari
bahan baku atau dari para pekerja
dan keracunan pada manusia.
pengolah makanan.
STANDAR HACCP
01
FSMS: ISO 22000:2005
Peraturan Menteri Perindustrian RI No.75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Produksi
Pangan Olahan yang Baik (Good Manufacturing Practices)
ELEMEN ELEMEN
1 Lokasi 10 Pengemasan
2 Bangunan 11 Label dan Keterangan Produk
3 Fasilitas Sanitasi 12 Penyimpanan
13 Pemeliharaan & Program
4 Mesin/Peralatan
sanitasi
5 Bahan 14 Pengangkutan
6 Pengawasan Proses 15 Dokumentasi & Pencatatan
7 Produk Akhir 16 Pelatihan
8 Laboratorium 17 Penarikan Produk
9 Karyawan
Struktur Bangunan
INTERNAL :
1)Tata letak, Dinding & Partisi
2) Lantai , Langit-langit/Atap
3) Jendela dan Pintu
4) Permukan (Working Surfaces), Saluran Pembuangan
(Drain) & Sampah
5) Penerangan
6) Pengendalian Suhu : Pengatur Suhu Udara (AC)/
ventilasi
7) Peralatan : Penyimpanan, pengolahan,dll
EKSTERNAL :
Lokasi
Struktur Bangunan
Lingkungan Sekeliling
PERALATAN
Permukaan peralatan
mudah diakses & dibersihkan
Urutan Memakai
1. Sepatu
2. Apron
3. Masker
4. Topi
5. Sarung tangan
TUGAS INDIVIDU DIKUMPULKAN TANGGAL
20 Nopember 2021
1. Sebuah RS tipe A membangun sebuah gedung baru
penambahan TT menjadi 1200 bed. Saat ini SDM
yang ada ahli gizi sebanyak 25 orang , tenaga
pramusaji 45 orang dan tenaga pramuboga sejumlah
55 orang. Buat perencanaan kebutuhan tenaga
pramubuga untuk melayani 1200 pasien tersebut
(pilih salah satu rumus perhitungan penentuan
kebutuhan tenaga)
2. RSUD Dr Moewardi sudah terakreditasi SNARS 1.1
dengan predikat paripurna dan sudah melaksanakan
ISO 22000:2005 terkait Food safety Manajemen
Sistem. Buat konsep mutu penyelenggaraan makanan
berdasarkan regulasi yang anda ketahui
Slide Title
Product A Product B
Feature 1
Feature 2
Feature 3
Pengawasan dan
Pengendalian Biaya makan
3) Catatan / Laporan
Biaya pendukung Kegiatan
Unsur-unsur biaya bahan makanan
1. Perhitungan biaya bahan makan
Biaya bahan makan -> biaya langsung
Perhitungan biaya menggunakan pedoman menu/
pedoman resep atau pemakaian bhn makanan
2. Perhitungan Biaya Tenaga Kerja
Terdiri dari:gaji, tunjangan, lembur, honor, insentif, dsb. Tenaga kerja
langsung seperti pengawas, penjamah makanan dan tenaga kerja tdk
langsung spt petugas keamanan, kebersihan, dsb
UC : Biaya satuan
TC : Biaya total pengeluaran nyata di unit produksi
Q : Jumlah produk yg dihasilkan
Misalnya : biaya bhn makanan/porsi = biaya total bhn makanan : jumlah
porsi makan
2. Biaya satuan normatif (Normatif Unit Cost)
yaitu menghitung prediksi seluruh biaya yg melekat pd unit
produksi meliputi biaya tetap (SDM) & biaya variabel (bhn &
overhead) dan masing-masing di bagi dg jumlah output yg akan
diproduksi.
Faktor yg mempengaruhi :
Tipe menu & besarnya persiapan
Jenis pelayanan
Jumlah hidangan yg disajikan
Peralatan yg digunakan
Jumlah tenaga kerja
Penghematan Penggunaan Tenaga
- Menu yg disajikan hrs sederhana & spesifik
- Gunakan bhn makanan setengah jadi
- Buat standar performance & produktifitas
- Perencanaan & taksiran tenaga yg dibutuhkan
- Perencanaan staf hrs tepat
- Jadwal hrs ketat & tepat
- Gunakan tenaga paruh waktu & kontrak
- Awasi kelebihan waktu
- Gunakan peralatan yg tepat & cukup
- Sederhanakan setiap prosedur
- Latih tenaga kerja utk meningkatkan performance
- Tanamkan disiplin pd pegawai
- Gunakan catatan dg tepat
- Awasi pertukaran pegawai
- Perbaiki lay-out fasilitas
4. Kendala dlm pengendalian biaya makan
Aspek manajerial
1. Macam dan peraturan institusi (prosedur pembelian dll)
2. Dana yang tersedia
3. Peralatan dan perlengkapan yang tersedia (jumlah &
jenis)
4. Macam dan jumlah pegawai (skill/unskill)
5. Macam pelayanan yang diberikan (cafetaria, Prasmanan)
6. Musim/iklim dan keadaan pasar
7. Trend menu (menu favorit, mudah di dibawa, mudah diperoleh)
Langkah-langkah Perencanaan
Menu