Anda di halaman 1dari 2

Seorang pria 57 tahun, datang ke IGD dengan keluhan utama penurunan kesadaran sejak

12 jam sebelum masuk rumah sakit. Pasien sulit diajak bicara, cenderung mengantuk, dan susah
dibangunkan (E2 M5 V3). Pada 2 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh seluruh
badan terasa lemas, bahkan sempat terjatuh dua kali dirumah. Dua minggu sebelum masuk
rumah sakit pasien menjalani operasi Trans Urethal Resection of the Prostate (TURP), dan
dirawat selama empat hari. Pada saat pasien di Instalasi Gawat Daruarat (IGD) pasien mengalami
muntah dan tersedak disertai sesak nafas dan kemudian terjadi desaturasi. Pasien tidak memiliki
riwayat penyakit hipertensi, diabetes, sakit jantung, maupun sakit ginjal. Tiga bulan sebelum
masuk rumah sakit pasien ada riwayat penurunan kesadaran dan dirawat di Rumah Sakit dr Cipto
Mangunkusumo (RSCM) Jakarta dan dirawat 10 hari, dan dilakukan CT Scan kepala, MRI, dan
DSA. Hasil MRI ditemukan tumor intra sella namun belum ada rencana tindakan. Pasien pulang
dalam kondisi baik, bisa beraktivitas dan berkomunikasi.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesan umum sakit berat, kesadaran somnolen dengan
GCS (E2 M5 V3), tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 76 x/menit, pernafasan 22x/menit,
temperatur aksila 36,8 oC, berat badan 45 kg, tinggi badan 165 cm, status gizi kurang dengan
BMI 16,52 kg/m 2 . Pada kepala ditemukan anemis pada kedua konjungtiva, namun tidak
ditemukan ikterus. Pada leher tidak ditemukan adanya pembesaran kelenjar getah bening, JVP
PR + 1 cm H2O. THT tidak ditemukan kelainan. Pemeriksaan fisik pada thorax suara jantung
pertama dan kedua tunggal, reguler, tanpa murmur. Suara dasar paru vesikuler, tidak ditemukan
rhonki dan wheezing. Pada pemeriksaan fisik abdomen tidak didapatkan distensi, bising usus
dalam batas normal, hati dan limpa tidak teraba. Kekuatan otot ekstremitas kanan atas 4, kiri atas
4 kanan bawah 4 kiri bawah 4. Tidak didapatkan adanya edema dan akral teraba hangat.

Hasil laboratorium menunjukkan Leukosit 7k/ul, Neu 40%, lym 20%, mono 2%, eos 1%,
baso 0,5%, Hb 10,99 g/dl, HCT 37 %, MCV 87,6 fl, MCH 31,0 pg, PLT 237 k/ul. Dari analisa
gas darah PH 7,48, PCO2 35, PO2 94, Na 101 mmol/l, K 4,1 mmol/l, Ca 0,70 mmol/l, HCO3 22,
BE – 4,9, SO2 95%. Albumin 3,8 g/dl, BUN 18 mg/dl, creatinin serum 1,2 mg/dl, glukosa 137
mg/dl, AST 17 IU/L, ALT 37 IU/L. Dari data urinalisis menunjukkan PH 1,010, leukosit 25 (+),
protein 25, dari sedimen leukosit 2- 3, eritrosit 0-1, epitel gepeng/squamus 2-3, silinder granula
+, uric acid +. adanya hiponatremi 109 mmol/L serta hipoklorida 82mmol/L.
Hiponatremi dikoreksi dengan larutan NaCl 3% 500ml/24jam, dan dilakukan kultur
sputum dan darah. Antibiotik diberikan meropenem 3x1 gr, levofloxacin 1x750mg. Inhalasi
ventolin bisolvon, serta omeprazole drip 200mg/24jam intravena.

Anda mungkin juga menyukai