Disusun Oleh :
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KESEHATAN GIGI
PROGRAM STUDI TERAPIS GIGI
PROGRAM SARJANA TERAPAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya penulis tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan laporam ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan tugas.
Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca. Demikian dan apabila terdapat banyak kesalahan pada isi susunan ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
2.1 Pengetahuan.......................................................................................... 6
2.1.1 Pengertian Pengetahuan .............................................................. 6
2.1.2 Tingkat Pengetahuan................................................................... 6
2.1.3 Faktor yang mempengaruhi pengetahuan ................................... 6
2.1.4 Pengukuran Tingkat Pengetahuan............................................... 7
2.2 Pengertian Orang Tua........................................................................... 7
2.3 Pengertian Rampan Karies................................................................... 7
2.3.1 Pengertian Rampan Karies ......................................................... 6
2.3.2 Faktor yang mempengaruhi ........................................................ 8
2.3.3 Tipe Rampan Karies ................................................................... 8
2.4 Pengertian Anak Prasekolah................................................................. 8
2.4.1 Pengertian Anak Prasekolah ....................................................... 8
2.4.2 Tahapan Anak Prasekolah .......................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
keadaan gigi-gigi permanen penggantinya. Masalah kesehatan gigi yang paling
sering terjadi pada anak-anak adalah karies gigi. (Cut Ratna Keumala, 2020)
2
Rampan karies adalah karies yang terjadi sangat cepat dan mengenai
beberapa gigi serta sering menimbulkan rasa sakit sehingga anak sulit makan
dan rewel. Karies ini sering ditemukan pada anak usia di bawah lima tahun
(balita). Rampan karies terjadi akibat komsumsi makanan berlebih, seringnya
mengosumsi makanan dan minuman yang mengndung karbohidrat, terutama
diantara waktu makan. Banyaknya penjual yang menjual makanan jajanan di
waktu jam istirahat seperti ice cream, kembang gula, berbagai macam minuman
manis seperti sirup dan pop ice membuat balita atau anak - anak sering hilang
kontrol, sehingga anak sering sekali menyampingkan kesehatan gigi dan
mulutnya. (Keumala & Mardelita, 2020)
Menurut (Keumala & Mardelita, 2020) Penyebab karies adanya bakteri
streptococcus mutans dan lactobacilli, bakteri spesifik inilah yang mengubah
glukosan dan karbohidrat pada makanan menjadi asam melalui proses
fermentasi. Asam terus diproduksi oleh bakteri dan akhirnya merusak struktur
pada gigi sedikit demi sedikit. Kemudia plak dan bakteri mulai bekerja 20 menit
setelah makan. Proses yang terjadi cukup lama ini akan menyebabkan Rampan
karies. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya karies dan rampan karies
diantaranya ialah keturunan, ras, jenis kelamin, umur, makanan, unsur kimia, air
ludah,dan plak.
Tindakan pencegahan terhadap rampan karies harus dilakukan, karena
semakin parah karies maka semakin komplek pula perawatan yang harus
dilakukan. Ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya rampan karies,
meliputi rajin membersihkan gigi anak setiap hari, tidak membiarkan anak sering
terlena dalam menikmati makanan atau minuman terutama jus, susu dan susu
formula. Memperkenalkan dan mengajarkan kepada bayi/anak minum dengan
cup atau gelas saat mulai menginjak usia 2 tahun. Menggunakan sedikit atau
tidak sama sekali gula pada makanan atau minuman anak. Berkonsultasi dengan
dokter gigi perlu dilakukan untuk mengetahui kebutuhan fluor pada gigi sang
anak. Serta melakukan pemeriksaan secara rutin kedokter gigi.
2
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan data diatas, maka kemungkinan faktor penyebab masalahnya
dapat disajikan dalam bagan berikut ini:
Orang Tua :
Pengetahuan
Pelayanan Kesehatan :
Sikap Petugas
Kesehatan
Keterangan :
1.2.1 Faktor Orang Tua
1.2.1.a. Pengetahuan
Pengetahuan orang tua dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut
pada masa anak pra sekolah sangat penting. Orang tua tersebut harus
mengerti atau paham cara pemeliharaan gigi dan mulut pada masa anak
pra sekolah. Kemungkinan jika pengetahuan orang tua kurang tentang
menjaga kesehatan gigi dan mulut maka kebersihan rongga mulut anak
pra sekolah kurang terjaga. Sehingga, memungkinkan terjadi
permasalahan penyakit dalam rongga mulut contohnya karies, bau
mulut, gingivitis akibat kurang menjaga kesehatan gigi dan mulutnya.
1.2.2 Faktor Lingkungan
1.2.2.a. Peran Keluarga
Keluarga kemungkinan berperan penting bagi anak karena
harus di damping oleh keluarga agar bersemangat untuk menjalani
3
harinya, keluarga harus memperhatikan juga sepenuhnya
kebersihan dari rongga mulut anak.
1.2.2.b. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana untuk anak harus memadai,
tersedianya perlengkapan untuk memelihara kesehatan gigi dan
mulut memungkinkan untuk lebih aktif lagi dalam melakukan
kegiatan positif pola hidup sehat, ditambah lagi pemeriksaan
berkala ke dokter gigi/klinik gigi minimal setiap 6 bulan sekali.
1.2.3. Faktor Tenaga Kesehatan
1.2.3.a. Sikap Petugas Kesehatan
Sikap petugas kesehatan kemungkinan sangat penting, kepedulian
petugas kesehatan merupakan perilaku yang diinginkan oleh orang tua
yang membutuhkan edukasi kesehatan gigi dan mulutnya.
1.3 Pembatasan Masalah
Oleh karena keterbatasan peneliti (waktu, dana, tenaga, dan sarana) dalam
melakukan penelitian, maka faktor-faktor yang menjadi penyebab masalah
tersebut perlu dibatasi beberapa faktor saja. Yang perlu diprioritaskan dalam
melakukan pembatasan masalah adalah pengetahuan orangtua dengan rampan
karies pada anak prasekolah.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut : Bagaimana hubungan tingkat pengetahuan orangtua
dengan rampan karies pada anak prasekolah?
4
2. Mengetahui keadaan rampan karies pada anak prasekolah
3. Menganalisa hubungan tingkat pengetahuan orangtua dengan keadaan
rampan karies pada anak prasekolah
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Bagi Institusi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya Jurusan
Kesehatan Gigi
Sebagai tambahan pustaka untuk perpustakaan Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Surabaya Jurusan Keperawatan Gigi, sehingga dapat
digunakan sebagai bahan acuan atau bahan pertimbangan dalam penelitian
selanjutnya.
1.6.2 Bagi Orang Tua
Sebagai bahan masukan bagi orangtua untuk lebih memperhatikan kondisi
kesehatan gigi dan mulut pada anak – anak terutama pada usia prasekolah.
Serta memberikan pengetahuan kepada orangtua agar mengetahui rampan
karies pada anak prasekolah.
1.6.3 Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan pengetahuan bagi peneliti dalam penerapan
dan pengembangan metodologi penelitian, serta menjadikan pengalaman
pribadi bagi peneliti dalam membuat laporan skripsi.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
2.1.1 Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Terstimulasi oleh keingintahuan terhadap objek melalui indra yang dimilikinya.
Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Manusia paling sering menggunakan
indra mata dan telinga. Tindakan seseorang terbentuk karena pengaruh dari
pengetahuan atau kognitif. Tindakan atau perilaku yang berdasarkan oleh
pengetahuan akan bertahan lebih lama jika dibandingkan dengan perilaku yang
tidak berlandaskan pengetahuan (Bayar, 2018).
2.1.2 Tingkat Pengetahuan
Tingkat pengetahuan mempunyai 6 tingkatan dalam domain kognitif
(Notoatmodjo, 2014) yaitu tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis dan
evaluasi. Tahu diartikan sebagai objek dapat mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall) terhadap sesuatu. Misalnya mengetahui bahwa buah tomat
banyak mengandung vitamin C, penyakit demam berdarah ditularkan oleh gigitan
nyamuk Aedes Aegepti. Untuk mengetahui atau mengukur bahwa orang tahu
sesuatu dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan seperti: apa tanda-tanda anak
kurang gizi, apa penyebab penyakit TBC (Bayar, 2018)
2.1.3 Faktor yang mempengaruhi pengetahuan
1) Faktor pendidikan
Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang, maka aan semakin mudah
untuk menerima informasi tentang obyek atau yang berkaitan dengan
6
pengetahuan. Pengetahuan umumnya dapat diperoleh dari informasi yang
disampaikan oleh orang tua, guru, dan media masa. Pendidikan sangat erat
kaitannya dengan pengetahuan, pendidikan merupakan salah satu kebutuhan
dasar manusia yang sangat diperlukan untuk pengembangan diri. Semakin
tinggi tingkat 12 pendidikan seseorang, maka akan semakin mudah untuk
menerima, serta mengembangkan pengetahuan dan teknologi.
2) Faktor pekerjaan
Pekerjaan seseorang sangat berpengaruh terhadap proses mengakses
informasi yang dibutuhkan terhadap suatu obyek.
3) Faktor pengalaman
Pengalaman seseorang sangat mempengaruhi pengetahuan, semakin
banyak pengalaman seseorang tentang suatu hal, maka akan semakin
bertambah pula pengetahuan seseorang akan hal tersebut. Pengukuran
pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang
menyatakan tantang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
responden.
4) Keyakinan
Keyakinan yang diperoleh oleh seseorang biasanya bisa didapat secara
turun-temurun dan tidak dapat dibuktikan terlebih dahulu, keyakinan positif
dan keyakinan negatif dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang.
5) Sosial budaya
Kebudayaan berserta kebiasaan dalam keluarga dapat mempengaruhi
pengetahuan, presepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu.
2.1.4 Pengukuran tingkat pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dilakukan dengan kuesioner yang berisi tentang
materi yang akan diukur dari subjek penelitian.
2.2 Orang Tua
Orang tua adalah guru yang mempunyai tanggung jawab mendorong,
mengawasi, membimbing, mengajarkan anak-anaknya tentang nilai-nilai spiritual,
moral dan sosial serta mengajarkan prinsip-prinsip kehidupan sehingga anak
memahami dan melaksanakannya (Hakim dkk, 2019). Oleh sebab itu
7
pengetahuan, kepercayaan pengalaman dan kebiasaan-kebiasaan orang tua
memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan gigi dan mulut anak( jurnal chapter
II)
2.3 Rampan Karies
2.3.1 Pengertian
Rampan karies adalah karies yang terjadi sangat cepat dan mengenai beberapa
gigi serta sering menimbulkan rasa sakit sehingga anak sulit makan dan rewel.
Karies ini sering ditemukan pada anak usia di bawah lima tahun (balita). Rampan
karies terjadi akibat komsumsi makanan berlebih, seringnya mengosumsi
makanan dan minuman yang mengndung karbohidrat, terutama diantara waktu
makan. Banyaknya penjual yang menjual makanan jajanan di waktu jam istirahat
seperti ice cream, kembang gula, berbagai macam minuman manis seperti sirup
dan pop ice membuat balita sering hilang kontrol, sehingga anak sering sekali
menyampingkan kesehatan gigi dan mulutnya.
2.3.2 ‘Faktor yang mempengaruhi Rampan Karies
Menurut ((((Keumala & Mardelita, 2020) Penyebab karies adanya bakteri
streptococcus mutans dan lactobacilli, bakteri spesifik inilah yang mengubah
glukosan dan karbohidrat pada makanan menjadi asam melalui proses fermentasi.
Asam terus diproduksi oleh bakteri dan akhirnya merusak struktur pada gigi
sedikit demi sedikit.Kemudia plak dan bakteri mulai bekerja 20menit setelah
makan. Proses yang terjadi cukup lama ini akan menyebabkan Rampan karies.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya karies dan rampan karies
diantaranya ialah keturunan, ras,jenis kelamin, umur, makanan, unsur kimia, air
ludah,dan plak.
a) Tipe I = Karies melibatkan satu atau dua gigi anterior rahang atas.
b) Tipe II = karies melibatkan lebih dari dua gigi anterior rahang atas.
8
c) Tipe III = Karies melibatkan satu atau gigi anterior rahang atas dan satu atau lebih
gigi molar.
d) Tipe IV = Karies melibatkan atau lebih permukaan gigi anterior rahang atas yang
gigi dengan pulpa terbuka pada satu atau lebih, gigi dan karies telah terlihat pada
gigi anterior rahang bawah .
Anak prasekolah adalah anak yang berada direntang usia 3-6 tahun atau
36-71 bulan, di masa ini anak sedang menjalani proses pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat pesat. (Jurnal Skripsi)
Adapun masa prasekolah diusia 1-6 tahun ini dapat dikelompokkan menjadi 2
yaitu :
9
BAB III
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
Faktor Presdiposisi:
- Sikap anak
- Tindakan anak
Faktor Pemungkin:
- Fasilitas
Rampan karies pada anak
- Pelayanan pra sekolah
Kesehatan
- Pendapatan orang
tua
Faktor Penguat:
Pengetahuan orang tua
tentang kesehatan gigi
10
BAB IV
METODE PENELITIAN
LEMBAR KUESIONER
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN KEADAAN
RAMPAN KARIES PADA ANAK PRA SEKOLAH
Nama responden :
Umur :
Jenis kelamin :
Orang tua dari :
Petunjuk pengisian: berilah tanda centang () pada jawaban yang Anda pilih dari
pernyataan berikut:
N
Pernyataan Benar Salah
O
1 Menggosok gigi minimal 2 kali dalam
sehari.
2 Menggosok gigi di pagi hari setelah
sarapan dan malam sebelum tidur.
3 Membersihkan gigi hanya dengan
kumur – kumur.
4 Didalam gigi berlubang terdapat ulat.
5 Buah dan sayur adalah makanan yang
baik untuk kesehatan gigi.
6 Jika sakit gigi tidak perlu diperiksakan
ke puskesmas atau klinik.
7 Anda harus memeriksakan kesehatan
gigi anak Anda minimal 6 bulan sekali.
8 Gerakan sikat gigi yang baik adalah
dengan gerakan cepat dank eras.
9 Menyikat gigi dilakukan saat mandi
saja.
10 Makanan yang manis dan lengket dapat
menyebabkan gigi berlubang.
11
LEMBAR OBSERVASI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN KEADAAN
RAMPAN KARIES PADA ANAK PRA SEKOLAH
12
13
DAFTAR PUSTAKA
Cut Ratna Keumala, S. M. (2020). DAN MULUT DENGAN KEJADIAN RAMPAN KARIES
PADA ANAK TK SATU ATAP KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2019 Cut Ratna
Keumala *, Sisca Mardelita THE RELATIONSHIP OF THE ROLE OF MOTHER IN
MAINTAINING ORAL HYGIENE WITH THE EVENT OF CARIES RAMPANT IN ONE
ROOF KINDERGARTE. 4(2), 38–43.
Hanifa, F. ., Hidayati, S., & Soesilaningtyas. (2021). Pengetahuan ibu tentang karies gigi pada
anak balita di paud taman posyandu wildan kraton. Jurnal Ilmiah Keperawatan, 2(1), 57–
66.
Jumriani. (2019). Gambaran Pengetahuan Orang Tua Terhadap Kejadian Rampan Karies Pada
Siswa Di TK Karya Kota Makassar. Media Kesehatan Gigi, 18, 1–476.
Keumala, C. R. (2019). Hubungan Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Ibu Dengan Terjadinya
Rampan Karies Di Tk Aba Cot Bak’U Kecamatan Lembah Sabil Kabupaten Aceh Barat
Daya. Jurnal Kesehatan Masyarakat Dan Lingkungan Hidup, 4002, 57–68.
Keumala, C. R., & Mardelita, S. (2020). HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMELIHARAAN
KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT DENGAN KEJADIAN RAMPAN KARIES PADA ANAK
TK SATU ATAP KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2019. 4(2), 38–43.
Triyanto, R., & Kristiani, A. (2020). Efektifitas Mengunyah Permen Karet Probiotik Terhadap
Index Personal Hygiene Performance (Php) Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah
Keperawatan Gigi, 1(1), 1–10. https://doi.org/10.37160/jikg.v1i1.499
14