B. KELUHAN
Ibu hamil datang ke PMB diantar suami mengatakan kehamilan anak ke 3 tidak pernah
keguguran, usia kehamilan 9 bulan, ibu mengeluh mules yang semakin lama semakin sering
dan kuat dari pukul 15.30, keluar lendir dan darah dari jalan lahir dari pukul 19.30, belum
keluar air-air, gerakan janin aktif.
Persalinan Nifas
No Usia J Ke
Tahun Penolo Jenis BB PB Loche Lakta Infeks
. Kehamilan K Tempat H/M .
ng a si i
F. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat penyakit yang sedang/pernah diderita
Hipertensi : Tidak ada Hepatitis B : Tidak ada TBC : tidak Typus : tidak ada
Abdominalis : tidak ada PMS :Tidak ada Lain-lain : tidak ada
2. Riwayat penyakit keluarga
Hipertensi : tidak ada DM : tidak ada Asma : tidak ada Lain-
lain : Tidak ada
3. Riwayat alergi : Tidak ada
4. Perilaku Kesehatan
a. Penggunaan alkohol/obat-obatan sejenis : tidak
Jenisnya : tidak mengkonsumsi
Banyaknya : tidak mengkonsumsi
Waktu mengkonsumsi : tidak mengkonsumsi
G. RIWAYAT SOSIAL
Kehamilan ini diinginkan atau direncanakan : Tidak
Status Perkawinan : Sah Pernikahan ke : 1 Lamanya : 10 tahun
Hubungan klien dengan suami : Baik
Hubungan klien dengan anggota keluarga lain : Baik
Pengambilan keputusan dalam keluarga : Suami
Pendamping persalinan : Suami
Dukungan keluarga : Baik
Pendonor darah : Adik Kandung
Rencana menyusui : ASI Eksklusif
Keluarga yang tinggal serumah
L/
No. Nama Usia Hubungan Keluarga Pendidikan Pekerjaan Ket.
P
An.P P 6 Anak - -
An.M P 3 Anak - -
1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin dengan makrosomia,
saat ini ibu sudah memasuki fase persalinan pembukaan 4 cm. Ibu dan keluarga terlihat
cemas.
2. Memberitahu ibu janin dengan makrosomia adalah janin yang diperkirakan berat badannya
lebih dari 4.000 gram, dimana sangat beresiko dalam proses persalinan, karena bisa
menyebabkan asfiksia pada bayi, kematian pada bayi, distosia bahu pada saat persalinan,
dan bisa mengakibatkan perdarahan pada ibu. Ibu dan keluarga mengerti, tetapi ibu dan
keluarga berbicara bahwa ibu sudah mempunyai pengalaman lahir normal dengan berat
badan bayi terbesar 4.300gram.Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan bahwa ibu
dan janin dengan makrosomia, saat ini ibu sudah memasuki fase persalinan pembukaan 4
cm. Ibu dan keluarga mengerti.
3. Memberitahu ibu janin dengan makrosomia adalah janin yang diperkirakan berat badannya
lebih dari 4.000 gram, dimana sangat beresiko dalam proses persalinan, karena bisa
menyebabkan asfiksia pada bayi, kematian pada bayi, distosia bahu pada saat persalinan,
dan bisa mengakibatkan perdarahan pada ibu. Ibu dan keluarga mengerti, tetapi ibu dan
keluarga berbicara bahwa ibu sudah mempunyai pengalaman lahir normal dengan berat
badan bayi terbesar 4.300 gram.
4. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa resiko sangat besar bila ibu lahir di BPM, karena
janin ibu sangat besar setelah melihat taksiran berat badan janin ibu di lembar USG, dengan
begitu ibu akan dirujuk ke rumah sakit terdekat agar mendapatkan penanganan yang lengkap
disana langsung dengan dokter obgyn jadi bila ada sesuatu hal yang terjadi ibu bisa langsung
cepat ditangani. Ibu dan keluarga mengerti, ibu dan keluarga mengatakan bahwa tidak mau
dirujuk ke rumah sakit, karena ibu tidak mau di Caesar dan ibu merasa mampu melahirkan
bayinya karena anak sebelumnya melahirkan secara normal walaupun berat badannya besar,
ibu dan keluarga memaksa untuk lahir di BPM.
5. Memberitahu keluarga dan ibu untuk menandatangani form penolakan tindakan rujukan, dan
bila terjadi yang tidak diinginkan PMB tidak bertanggung jawab. Keluarga dan ibu
menandatanganinya.
6. Menganjurkan ibu untuk beristirahat. Ibu bersedia beristirahat
7. Menganjurkan ibu untuk miring ke kiri saat tidur agar sirkulasi oksigen ke janin menjadi
lancar. Ibu bersedia miring kiri
8. Menganjurkan ibu untuk menarik nafas panjang pada saat mules untuk mengurangi rasa
sakit saat mules. Ibu mengerti dan mampu melakukan
9. Memberitahu keluarga untuk memberi makan dan minum ibu. keluarga bersedia dan
melakukannya
10. Melakukan observasi kemajuan persalinan. Memeriksa DJJ, his, nadi setiap 30 menit sekali,
suhu 2 jam sekali, tekanan darah dan periksa dalam setiap 4 jam sekali
11. Menyiapkan partus set. Partus set disiapkan dengan lengkap.
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/tanggal : Jumat, 15 Juli 2022 Jam : 02.00 WIB
A : Ibu G1P0A0 inpartu kala I fase aktif dalam keadaan baik, janin hidup intrauterin
tunggal dengan makrosomia
P :
- Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu, bahwa ibu memasuki pembukaan
5. ibu mengetahui kondisinya.
- Memindahkan ibu ke ruang bersalin. Ibu bersedia
- Memberitahu keluarga untuk memberikan ibu teh manis dan makan. keluarga
bersedia
- Menganjurkan ibu untuk miring kiri. ibu bersedia
- Mengajarkan ibu teknik nafas dalam. ibu dapat mendemonstrasikan ulang.
- Mendukung ibu secara psikologis dalam menghadapi persalinan. Ibu terlihat
lebih tenang.
CATATAN PERKEMBANGAN
Jam : 06.00 WIB
S : Ibu mengatakan mules semakin sering dan kuat
A : Ibu G1P0A0 inpartu kala I fase aktif dalam keadaan , janin hidup intrauterin
tunggal dengan makrosomia
P :
- Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu, bahwa ibu memasuki pembukaan
7. ibu mengetahui kondisinya.
- Memindahkan ibu ke ruang bersalin. Ibu bersedia
- Memberitahu keluarga untuk memberikan ibu teh manis dan makan. keluarga
bersedia
- Menganjurkan ibu untuk miring kiri. ibu bersedia
- Mengajarkan ibu teknik nafas dalam. ibu dapat mendemonstrasikan ulang.
- Mendukung ibu secara psikologis dalam menghadapi persalinan. Ibu terlihat
lebih tenang.
KALA II
Hari/Tanggal : Jumat, 15 Juli 2022 Jam : 10.00
I. PENGKAJIAN DATA SUBJEKTIF (S)
Keluhan : Ibu mengatakan ingin BAB dan dorongan meneran yang kuat.
1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu, bahwa pembukaan ibu sudah lengkap, janin
siap untuk dilahirkan. Ibu mengetahui kondisinya
2. Mendekatkan partus set.
3. Memakai APD. APD sudah terpakai
4. Memposisikan ibu. Posisi ibu dorsal recumbent
5. Melakukan amniotomi. Ketuban pecah berwarna jernih dengan jumlah ketuban ± 800 ml
6. Mendukung ibu secara psikologis dalam menghadapi persalinan.
7. Memposisikan ibu. Posisi litotomi
8. Mengajarkan ibu cara mengedan yang baik. Ibu mampu melakukannya
9. Memimpin persalinan
10. Mendorong bagian perut ibu, untuk membantu janin keluar. Kepala janin tetap sulit untuk
keluar.
11. Menganjurkan ibu beristirahat di sela sela tidak ada HIS. Ibu bersedia
12. Melakukan Asuhan Persalinan Normal. Kepala bayi lahir, tidak terjadi putaran paksi luar
dan terdapat turtle sign.
13. Melakukan teknik Mc Robert dengan litotomi maksimal. Manuver sudah dilakukan, bahu
janin belum bisa dilahirkan.
14. Mendorong bagian perut ibu, agar membantu janin keluar. Terjadi perdarahan dari jalan
lahir
O:
1. Keadaan Umum
a. Kesadaran : Apatis
b. Keadaan Umum : Lemah, kesakitan
c. Status Emosional : Gelisah
2. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : 70/50 mmHg
b. Nadi : 120 x/menit
c. Respirasi : 27 x/menit
d. Suhu : 36 oC
3. Pemeriksaan fisik
a. Abdomen :
Palpasi : Bagian bagian tubuh janin dapat teraba langsung di dinding perut, His tidak ada
Auskultasi : DJJ : 87 X/Menit
b. Genitalia
Terdapat perdarahan dari jalan lahir sebanyak 1500 ml.
A:
Diagnosa : Ibu G3P2A0 inpartu kala II dengan Ruptur Uteri. Janin tunggal intrauterin hidup dengan
asfiksia.
Masalah potensial : Perdarahan Hebat, kematian
Antisipasi masalah potensial : melakukan rujukan ke tingkat faskes yang lebih tinggi.
P:
1. Memberitahu keluarga bahwa ibu dalam keadaan pendarahan dikarenakan robekan pada
rahim janin dalam keadaan gawat. Keluarga terlihat cemas
2. Memberikan cairan Ringer laktat melalui IV sebanyak 20 tpm. infus sudah dipasang
3. Memberitahu keluarga bahwa ibu dan janin mengalami kegawatdaruratan yang harus segera
ditangani oleh dokter, sehingga mengharuskan dilakukan rujukan ke RS terdekat agar cepat
ditangani. Keluarga bersedia dilakukan rujukan.
4. memberitahu keluarga untuk menyiapkan pendonor darah, ibu harus dilakukan transfusi
darah karena kehilangan banyak darah. keluarga bersedia
5. Mengecek terus menerus pendarahan, kesadaran, dan keadaan umum ibu. Pendarahan
semakin banyak, kesadaran apatis, keadaan ibu semakin melemah
6. Segera merujuk ibu dengan didampingi petugas agar dapat diberikan pertolongan segera. ibu
dirujuk ke rs terdekat menggunakan ambulance.