Tugas : Tentukan jenis rumus metematik umum yang digunakan pada berbagai \
ukuran frekuensi yang disajikan ada tabel 1.
No Numerator Denominator Rumus Metematik
1 Jumlah pasien sakit jiwa yg Jumlah pasien Sakit x
xk
y
Islam Jiwa
2 Jarak yang ditempuh Waktu tempuh x
xk
y
3 Jumlah bayi lahir mati Jumlah bayi lahir hidup x
xk
y
4 Satuan berat kolesterol (mg) Satuan volume darah x
xk
x+ y
5 Frekuensi menang Frekuensi kalah x
xk
y
6 Jumlah ibu meninggal terkait Jumlah bayi lahir hidup x
xk
x+ y
kehamilan dan persalianan
7 Jumlah kendaraan Panjang jalan x
y
Pertanyaan:
1. Apakah Jumlah pasien sakit jiwa yg beragama islam dibagi jumlah pasien sakit
jiwa adalah ukuran frekuensi?
Jawab : Iya
2. Jumlah ibu meninggal terkait kehamilan dan persalianan di bagi jumlah kelahiran
hidup adalah indicator kematian ibu.
Jawab : Iya
3. Apakah memenuhi kriteria ukuran insdien?
Jawab : Iya
4. Frekuensi seekor kuda balap untuk menang di bagi frekuensi untuk kalah disebut
lebih populer disebut apa?
Jawab :
5. Kapan nilai tersebut mendekati ukuran insiden risk?
Jawab :
2. Ukuran Frekuensi
Ukuran frekuensi secara umum dibedakan atas ukuran penyakit dan ukuran
kematian, ukuran kesakitan dibedakan atas ukuran prevalensi dan ukuran Insidens,
sedangkan ukuran kematian umumnya adalah ukuran Insiden yang dibedakan death rate,
mortality rate .dan fata lity rate. Ukuran insiden adalah ukuran frekuensi ang mengukur
fenomena proses kejadian masalah kesehatan yang dibedakan atas konsep risiko (insiden
risk) dan kecepatan (insiden rate), sedangkan prevalens mengukur fenomena status
masalah kesehatan.
Pertanyaan :
1. Apa beda fatalitas dan mortalitas
Jawaban :
Fertilitas adalah banyaknya bayi yang lahir hidup. Fertilitas mencakup peranan
kelahiran pada perubahan penduduk. Istilah fertilitas adalah sama dengan kelahiran
hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan dengan ada
tanda-tanda kehidupan; misalnya berteriak, bernafas, jantung berdenyut, dan
sebagainya (Mantra, 2003:145).
Mortalitas adalah ukuran kematian rata-rata dari penduduk dalam suatu daerah atau
wilayah tertentu. Secara sederhana, mortalitas merupakan jumlah kematian akibat
penyakit tertentu maupun kematian alami.
2. Bayi cacad lahir yang ditemukan pada saat melahirkan merupakan kasus apa?
Jawaban :
bayi cacad saat lahir merupakan kasus modibitas atau angka kesakitan
3. Apakah angka cacad lahir merupakan ukuran insiden?
Jawaban :
Bukan, karena kejadian ini berada pada suatu periode tertentu, dimana jumlah
kelahiran baru dengan kecacatan diantara semua kelahiran disebut dengan ukuran
prevalensi.
Tugas . Lengkapi Tabel Berikut dengan menghitung ukuran frekuensi
Tabe 3: Kematian kasus Eklampsia di Jawa Barat Tahun 2000 - 2006
VARIABEL TAHUN PENGAMATAN
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
Jumlah ibu hamil 174.495 192.927 196.81 201.31 204.94 189.84 203.60
3 9 5 3 9
Jumlah Kematian 426 415 479 501 545 424 437
Insidens Risk 410 465 411 402 376 448 466
Pertanyaan:
1. Apa yang dapat Anda simpulkan dari tabel diatas
Jawaban :
Pada tahun 2000 sampai 24 jumlah ibu hamil mengalami kenaikan namun pada
2005 jumlah ibu hamil menurun dan 2006 kembali naik tetapi pada jumlah
kematian terjadi dan kenaikan penurunan yang stabil.
2. Apa yang dapat anda jeaskan dari kematian ibu karena eklampsia ?
Jawaban : Komplikasi kehamilan, seperti preeklamsia dan eklamsia, juga bisa
meningkatkan risiko kematian saat hamil. Preeklamsia ditandai dengan tekanan
darah tinggi, ditemukannya protein dalam urine, dan pada tingkat lanjut, akan
terjadi kerusakan organ. Ketika preeklampsia tidak mendapatkan penanganan
yang tepat, akan terjadi eklampsia. Eklamsia merupakan preeklamsia yang
disertai kejang. Kondisi ini berbahaya dan perlu segera ditangani. Risiko
terjadinya preeklamsia lebih tinggi pada wanita yang baru pertama kali hamil,
ibu hamil berusia di bawah 20 tahun atau di atas 40 tahun, mengalami kelebihan
berat badan, penyakit ginjal, atau diabetes, memiliki riwayat tekanan darah
tinggi dalam keluarga, atau hamil bayi kembar.
Hal ini akan mengakibatkan jumlah kematian ibu atau aki akan meningkat di
Indonesia
Pertanyaan:
1. Apa yang dapat anda simpulkan daritabel diatas
Jawaban :
3 dari 5 Di Karawang mengalami kenaikan kematian ibu dengan kasus eklampsia di
tahun 2001- 2004. dan mulai menurun pada tahun 2005 tetapi pada tahun 2006
kenaikan cukup drastis mengenai kematian dengan kasus eklampsia di beberapa
daerah kembali.
2. Mengapa itu terjadi?
Jawaban :
Faktor utama yang menyebabkan banyaknya kasus kematian eklamsi adalah
minimnya sosialisasi yang dilakukan kepada rumah sakit, Puskesmas, dan pusat
pelayanan kesehatan lainnya, serta kurangnya tenaga kesehatan seperti bidan di
wilayah tersebut.
1. Pada tahun 2007, ada 125 kasus demam berdarah di kota Probolinggo yang
berpenduduk 1.475.000 orang. Berapa rate kasus demam berdarah di kota itu ?
Jawaban :
125
Rate : =0,000084=84 Kasus per 1.000 .000 orang
1.475.000
2. Pada suatu wabah keracunan makanan terdapat 75 orang laki-laki, dan 25 orang
perempuan. Berapa proporsi perempuan yang menderita keracunan makanan?
Berapa rasio penderita laki-laki terhadap: penderita perempuan?
Jawaban :
25
● Proporsi : =0,25 ; 0,25 x 100 %=25 %.
100
Jadi proporsi perempuan yang menderita keracunan makanan adalah 25%
75
● Rasio : x 100 %=0,75 %
75+25
Jadi rasio penderita laki-laki terhadap penderita perempuan adalan 0,75%
3. Ada 220 kasus gizi buruk terjadi pada tahun 2010 di suatu kabupaten yang
berpenduduk 2,5 juta orang. Berapa tingkat insidensnya (Incidence Rate =IR)
penyakit tersebut ?
Jawaban :
220 22
Incidence Rate : = =88 kasus per 100.000 orang
2.500.000 25.000
4. Pada tanggal tahun 2007 ada 120 orang menderita penyakit Campak di suatu
wilayah yang diperkirakan ada 1200.000 penduduk. Berapakah prevalens (point of
prevalence) dari penyakit Campak?
Jawaban :
120
Prevalens titik :
1200000
5. Di kota Bekasi diperkirakan jumlah penduduk sebesar 1,25 juta jiwa, hasil survei
tahun 2010 dilaporkan ada 15 kasus tetanus neonatorum. Berapa insiden ratenya ?
Jawaban :
15
Insiden rate : x 1.000 .000=12
1.250.000
6. Tahun 2009 terjadi KLB polio myelitis di kota Tangerang yang berpenduduk
1.150.000 orang, jumlah kasus 125 orang. Berapa Rate kejadian Polio myelitis
tersebut ?
Jawaban :
125
Rate : =0,00011=11 kasus per 100.000 orang
1.150.000
7. Dari 125 kasus Polio myelitis di kota Tangerang tersebut terdapat 100 orang adalah
laki-laki berapa rasio penderita perempuan terhadap penderita laki-laki ?
Jawaban :
100
Rasio : x 100 %=0,8 %
100+25
8. Berapa proporsi penderita perempuan dari kasus Polio Myelitis di kota Tangerang
tersebut ?
Jawaban :
25
Proporsi : =0,2 ;0,2 x 100 %=20 %
125
9. Pada bulan Juni tahun 2011 ada 45 kasus BBLR di kota Banjar yang diperkirakan
berpenduduk 755000 orang. Berapa prevalence point insiden BBLR pada bulan
Juni ?
Jawaban :
Tabel : 6 ; distribusi responden tetentang kasus KLR di wilayah kerja Jatisari Karawang
Gambar : 2
A X X X
B
C
D X X X X X †
E O O O O O
F X X X †
G
H X X X X †
I X X
J O O O O
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keterangan :
: Masa Sehat
X : Kasus / Sakit
O : Hilang dari pengamatan
† : Meninggal dunia
Seorang peneliti melakukan pengamatan kepada 10 orang pengguna IUD dalam kurun waktu
10 tahun. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh IUD terhadap kejadian kanker cervik
Hitunglah :...