Anda di halaman 1dari 60

EPIDEMIOLOGI

DAN
BIOSTATISTIKA
UKURAN FREKUENSI
EPIDEMIOLOGI

PROGRAM STUDI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


FAKULTAS FARMASI
INKES MEDISTRA LUBUK PAKAM
I keep six honest serving-men
(They taught me all I knew);
Their names are What and
Why and When And How and
Where and Who. —Rudyard
Kipling1 (1865–1936)

2
Review…

3
Review…

4
Review…

VECTOR

5
Review…

6
Review…

7
UKURAN FREKUENSI PENYAKIT
Seberapa besar masalah Covid19 di Indonesia?
Atau
Seberapa besar masalah gagal ginjal akut pada
balita akhir-akhir ini?

Tidak terlalu banyak


Mulai banyak
Sangat banyak
?
Tentu Tidak
Paling sederhana
Untuk informasi lebih rinci ?: Kurang
Angka absolut

Misal : Hari ini dilaporkan ada 2.227 kasus positif COVID-19


di Indonesia.(situs Kemenkes, Jumat,21/10/2022).
Atau
18 Oktober 2022, jumlah kasus gagal ginjal akut
yang dilaporkan sebanyak 206

Menghitung jumlah individu yang


sakit pada suatu populasi

Cukup ?
Macam Ukuran ;
1. Angka mutlak– sering menimbulkan kesalahan
penilaian terutama bila membandingkan
keadaan penyakit diantara 2 atau lebih
kelompok pddk yang berbeda

2. Angka relatif : a. Ratio


b. Proporsi
c. Rate
Selain itu perlu ditentukan juga:
Probabilitas hidup setelah tindakan medis
Angka
Absolut

Transformasi

-Ratio
-Proporsi - terukur
-Rate - standard
- dapat diperbandingkan
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Penyakit
Menurut 10 Penyakit Terbanyak
di Puskesmas ABC tahun XXX
Jenis \penyakit Jumlah Persentase %
(Nilai absolut) (Nilai Relatif)

ISPA 13.526 29.53


Dermatitis 10.523 22.98
Artritis 5.637 12.31
Diare 4.120 9
Gastritis 1200 2.62
Anemia 52 0.11
Katarak 45 0.09
Ginggivitis 36 0.07
Tumor 12 0.03
Dan lain-lain 10.560 23.05

Jumlah 45.801 100


Statistika

Manfaat mempelajari
ukuran frekuensi

• Untuk mengukur kesehatan masyarakat


• Untuk mengukur beban masyarakat (kesehatan)

Perencanaan & pelaksanaan program kesehatan (alokasi Sumberdaya


& populasi sasaran kegiatan program secara tepat)
Counting??? (Menghitung???)
• Metode pengukuran yang paling sederhana
• Menghitung jumlah kasus penyakit atau fenomena
kesehatan lainnya
• Contoh: Jumlah kasus DBD di jakarta tahun 2005
adalah 1.525 orang dan tahun 2008 adalah 2010
orang

14
1. Ratio (Rasio)
 Adalah menampilkan suatu angka relatif terhadap
angka lainnya

 Road fatalities di Australia tahun 2005 adalah 1.636


korban dengan 1.192 adalah laki-laki dan 442 wanita.
Maka rasio kematian laki-laki: wanita akibat road
fatalities adalah 1.192: 442 = 2.7 : 1
CONTOH RASIO : Sex Ratio; Angka ketergantungan (dependency rate); Rasio penderita dibanding bukan
penderita; Jumlah lahir mati per seribu kelahiran hidup 15
2. Proportion (Proporsi)
 Proporsi adalah bentuk lain dari rasio dimana
pembilang menjadi bagian dari penyebut

 Berkisar dari 0-1 dan biasanya dinyatakan dalam %


 Dari contoh sebelumnya, maka proporsi untuk laki-
laki adalah:

• Proporsi kematian fetus dari jumlah kelahiran keseluruhan


• Jumlah sakit diare pada kelompok yang makan sajian pesta 16
Latihan
Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI, terjadi kasus
keracunan timbal pada populasi pekerja mining pada
Januari-Februari 2009. Total keseluruhan kasus
adalah 259 kasus dengan rincian: bagian plant A
sebanyak 87 kasus, plant B sebanyak 104 dan plant c
sebanyak 68 kasus.

1. Rasio plant B: plant C?


2. Proporsi plant A?
17
18
3. Rate
 Adalah bentuk proporsi yang mengandung waktu

 Dari contoh sebelumnya, bila road fatalities di Australia tahun


2005 adalah 1.636 korban dan jumlah penduduk di Australia
tahun 2005 adalah 20,45 juta orang, maka rate kematian akibat
kecelakaan lalu lintas adalah:

 Artinya: 8 kematian per 100.000 penduduk pada tahun 2005


19
Rate (lanjutan)
 Digunakan untuk mengkuantifikasi proses dinamik
seperti pertumbuhan dan kecepatan
 Dapat berarti suatu pernyataan numeris dari frekuensi
kejadian yang terjadi dalam kelompok orang tertentu
dalam suatu periode waktu tertentu
 Sinonim: tingkat / laju
 Contoh lain: pada tahun 2004 ada 100 kasus asbetosis
di suatu industri tekstil dengan jumlah total pekerja
adalah 678 orang. Berapa rate kasus asbestosis di
pabrik itu?
20
Tipe-tipe Rate

• Crude rate: diperoleh dengan membagi jumlah kasus


dengan population at risk pada periode waktu
tertentu
• Specific rate: mengacu kepada subgrup populasi (sex
or age specific) atau aspek spesifik dari penyakit

21
Perbandingan rasio, proporsi dan rate
Index Numerator Denominator
Ratio People with disease People without
disease

Proportion People with disease Population at risk

Rate People getting the disease Population at risk in


in a time period the same time
period
22
Definisi sehat menurut WHO adalah: health is a state of complete
physical, mental, and social well-being and not merely the absence
of disease or infirmity.

Definisi ini cukup sulit direalisasikan terutama pada definisi dan


ukuran well-being. Definisi yang lebih praktis yang banyak
digunakan oleh epidemiolog adalah ”ada” atau ”tidak ada”
penyakit

Biostatistik atau ukuran paling dasar yang sering digunakan dalam bidang kesehatan
untuk melihat besarnya permasalahan dalam epidemiologi adalah banyaknya kejadian
atau frekuensi kejadian (sakit, meninggal, dsb.). Namun ukuran ini sangat bergantung
pada besar populasi dan lama periode pengamatan. Ukuran yang tidak bergantung
pada besar populasi dan lama periode pengamatan yang banyak digunakan adalah
prevalensi (prevalence) dan insidensi (incidence)
Pengukuran frekwensi penyakit

morbiditas mortalitas

ukuran incidence - crude death rate


- incidence rate - spesific death rate
- attack rate - case fatality rate
- incidence density - infant mortality rate
- perinatal mortality rate
ukuran prevalence - maternal moratlity rate
- point prevalence rate - neonatal mortality rate
- period prevalence rate - still birth rate
Mortalitas adalah ukuran kematian rata-rata dari
Angka Kesakitan/Morbiditas/Persentase Penduduk Yang Mempunyai
penduduk dalam suatu daerah atau wilayah tertentu.
Keluhan Kesehatan. Keluhan kesehatan adalah gangguan terhadap
Secara sederhana, mortalitas merupakan jumlah
kondisi fisik maupun jiwa, termasuk karena kecelakaan, atau hal lain
kematian akibat penyakit tertentu maupun kematian
yang menyebabkan terganggunya kegiatan sehari-hari.
alami
Ukuran Utama Morbiditas dalam
Epidemiologi

Angka Insidensi Angka Prevalensi

Insidensi adalah Prevalen adalah


gambaran tentang gambaran tentang
frekuensi penderita frekuensi penderita lama
baru suatu penyakit & baru suatu penyakit
pada waktu tertentu pada jangka waktu
di suatu kelompok tertentu di suatu
masyarakat. kelompok masyarakat.
Incidence and prevalence model
Konsep kunci tentang prevalensi adalah bahwa
hal itu mencakup kasus penyakit baru dan yang
sudah ada. Jika kita merujuk ke bak mandi kita,
prevalensinya adalah jumlah air di bak mandi
pada titik waktu tertentu.
Jumlah ini tidak statis dan kita dapat dengan mudah menambahkan
lebih banyak air, dengan menyalakan keran, serta kehilangan air
melalui penguapan atau dengan membuka sumbat. Jumlah total kasus
pada suatu titik waktu yang dapat berubah (melalui penguapan atau
pelepasan sumbat) ketika individu pulih dari penyakit atau jika mereka
meninggal.

Oleh karena itu, prevalensi suatu penyakit dalam suatu populasi dipengaruhi oleh sejumlah
parameter: jumlah kasus baru (menyalakan keran), kecepatan pemulihan – yang
dipengaruhi oleh tingkat keparahan penyakit dan pilihan pengobatan (penguapan) dan
jumlah orang yang kehilangan nyawa karena penyakit (melepaskan sumbat).
Prevalensi dan insidensi saling berkaitan,
secara umum hubungannya dapat
ditunjukkan dengan persamaan di prevalensi ≈ insidensi × durasi
samping, asalkan prevalensi kecil dan
tidak berubah menurut waktu.
Angka Insidensi
Contoh Soal Insidensi Rate

Pada suatu daerah dengan jumlah penduduk pada tanggal 1 juli 1986 sebanyak
100.000 orang rentan terhadap penyakit dan ditemukan laporan penderita baru
pada bulan Januari 50 orang, bulan Maret 100 orang, bulan Juni 150 orang, bulan
September 10 orang, dan bulan Desember 90 orang. Berapakah nilai insidensi rate di
daerah tersebut? 𝐼𝑛𝑠𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑅𝑎𝑡𝑒(𝐼𝑅) =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝐵𝑎𝑟𝑢
×𝐾
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑛𝑎
𝑝𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛𝑛𝑦𝑎

50 + 100 + 150 + 10 + 90
Insidensi Rate = x 100%
100.000
= 0,4 %

• Manfaat :
Untuk mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi, resiko untuk terkena masalah yang
dihadapi, serta untuk mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan
kesehatan baik untuk pencegahannya ataupun penanggulangannya.
CONTOH 2
Contoh Soal Attack Rate
Lima ratus orang murid yang tercatat pada SD X ternyata 100 orang diantaranya
tiba-tiba menderita muntaber setelah makan batagor siomay bumbu kacang dari kantin
sekolah. Berapakah nilai Attack rate pada kasus di atas ?
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑎𝑡
𝐴𝑡𝑡𝑎𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑒 𝐴𝑅 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛 ×𝐾
𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑛𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑖𝑡𝑢

100
Attack Rate = x 100%
500

= 20 %

• Manfaat :
Untuk memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit
sebab semakin tinggi nilai AR, maka semakin tinggi pula kemampuan Penularan
Penyakit tersebut.
Secondary Attack Rate
Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibagi
dengan jumlah penduduk dikurangi penduduk yang terkena serangan pertama dalam
persen atau permil.
Manfaatnya untuk menghitung suatu penyakit menular serta untuk suatu populasi yang
kecil seperti keluarga

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎


𝑆𝑒𝑐𝑜𝑛𝑑𝑎𝑟𝑦 𝐴𝑡𝑡𝑎𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑒 = ×𝐾
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 − 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑛𝑎
𝑠𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎

Keterangan :
• K = Konstanta (100%, 1000‰)
Contoh Soal Secondary Attack Rate

Keluarga A 6 orang Keluarga B 5 orang Keluarga C 3 orang

Keterangan:
Kasus pertama dalam keluarga Berapakah nilai Secondary attack rate dari
Kasus kedua dalam keluarga ilustrasi di atas ?
Orang yang kebal
2+2+2
Orang yang sehat SAR = x 100%
(6-1) + (5-2) + (3-1)

= 60 %
• Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada
serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi
yang telah terkena pada serangan pertama dalam (%) atau ‰

• Contoh :
Jumlah Penduduk 1000 orang, dilaporkan sbb : Bulan April 2011
terjangkit penyakit X sebanyak 150 penderita.Bulan Agustus 2005
terjadi serangan penyakit yang sama dengan penderita 250 orang
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎
𝑆𝑒𝑐𝑜𝑛𝑑𝑎𝑟𝑦 𝐴𝑡𝑡𝑎𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑒 = ×𝐾
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 − 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑛𝑎
• 𝑠𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎

Secondary Attack rate = 250/(1000-150) X 100 % = 29,41 %


Angka Prevalensi
Period Prevalence Rate Point Prevalence Rate

Jumlah penderita lama & baru suatu Jumlah penderita lama & baru suatu
penyakit yang ditemukan pada jangka penyakit yang ditemukan pada suatu saat
waktu tertentu dibagi dengan jumlah dibagi dengan jumlah penduduk pada saat
penduduk pada pertengahan jangka waktu itu dalam persen atau permil.
yang bersangkutan dalam persen atau
permil. • Manfaat :
Untuk mengatahui mutu pelayanan
• Manfaat : kesehatan yang diselenggarakan.
Untuk suatu penyakit yang sulit
diketahui saat munculnya, misalnya
pada penyakit kanker.
Period Prevalence Rate
Jumlah penderita lama & baru
Period PR = xK
Jumlah penduduk pertengahan
Keterangan :
• K = Konstanta (100%, 1000‰)

Contoh :
Suatu kantor dengan jumlah karyawan sebanyak 100 orang, 20 orang diantaranya sejak 2 bulan
yang lalu tidak masuk kantor karena menderita penyakit A, dan selanjutnya pada hari ini 30 orang
lainnya terpaksa pulang karena juga menderita penyakit A. Berapakah Period Prevalence Rate nya?
20 + 30
Period PR = x 100%
100
= 50%
Point Prevalence Rate
Jumlah penderita lama & baru pada saat tertentu
Point PR = xK
Jumlah penduduk saat itu
Keterangan :
• K = Konstanta (100%, 1000‰)

Contoh :
Satu sekolah dengan murid sebanyak 100 orang, kemarin 5 orang menderita penyakit campak
dan hari ini 5 orang lainnya menderita penyakit campak. Berapakah Point Prevalen Rate nya?
10
Point PR = x 100%
100

= 10%
Hubungan Intervensi dan Prevalensi
Besarnya nilai prevalen ditentukan oleh banyaknya orang yang sakit sebelumnya (insiden), serta lamanya
orang tersebut menderita penyakit (duration).

Meskipun jumlah orang yang sakit sebelumnya tidak begitu banyak, tetapi jika penyakit
berlangsung cukup lama, maka lama kelamaan jumlah penderita akan meningkat karena terjadi
penumpukan jumlah orang yang jatuh sakit. Sehingga angka prevalen untuk penyakit akan
menjadi tinggi.

Jika diketahui angka insiden dan prevalen suatu penyakit, maka dapat dihitung lama berlangsungnya
penyakit tersebut ( duration) , yaitu :

P=IxD
•Keterangan :
- P = Prevalensi
- I = Insidensi
- D = Lamanya Sakit
Contoh
Januari Februari Maret April Mei Juni
A
B
C
D
E
F
G
H
I

Pada suatu wilayah X ditemukan pola perjalanan penyakit Y untuk bulan Januari sampai Juni seperti
diatas. Berapakah angka insiden & prevalen penyakit Y tersebut untuk periode Februari sampai
dengan Mei ?
Jawaban

1. Insiden
kasus baru yang ditemukan pada periode Februari – Mei ialah :
A+D+E+F+G=5

2. Prevalen
kasus lama dan baru untuk periode Februari – Mei ialah :
A + B + D + E + F + G + H= 7
Ukuran Utama Mortalitas dalam Epidemiologi
1. Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate )
2. Angka Kematian Perinatal ( Perinatal Mortality Rate )
3. Angka Kematian Bayi Baru Lahir ( Neonatal Mortality Rate )
4. Angka Kematian Bayi ( Infant Mortalaity Rate )
5. Angka Kematian Balita ( Under Five Mortalaty Rate )
6. Angka Kematian Pasca-Neonatal (Postneonatal Mortality Rate)
7. Angka Lahir Mati atau Angka Kematian Janin(Fetal Death Rate )
8. Angka Kematian Ibu ( Maternal Mortality Rate )
9. Angka Kematian Spesifik Menurut Umur (Age Specific Death Rate)
10. Cause Spesific Mortality Rate ( CSMR )
11. Case Fatality rate ( CFR )
Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate )

Jumlah semua kematian yang ditemukan pada satu jangka waktu (lazimnya satu
tahun) dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan waktu yang bersangkutan
dalam persen atau permil.
Jumlah seluruh kematian
CDR = xK
Jumlah penduduk pertengahan

Keterangan :
• K = Konstanta 1000
Angka Kematian Perinatal
( Perinatal Mortality Rate )

Jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia kehamilan 28 minggu atau lebih ditambah dengan jumlah
kematian bayi yang berumur kurang dari 7 hari yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada
tahun yang sama. Manfaat Perinatal Mortality Rate adalah untuk menggambarkan keadaan kesehatan
masyarakat terutama kesehatan ibu hamil dan bayi.

Jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia


kehamilan 28 minggu atau lebih + Jumlah kematian bayi
yang berumur kurang dari 7 hari yang dicatat selama 1 tahun
PMR = x K
Jumlah Bayi lahir hidup pada tahun yg sama

Keterangan :
• K = Konstanta umumnya 1000
Angka Kematian Bayi Baru Lahir
( Neonatal Mortality Rate )
Jumlah kematian bayi berumur kurang dari 28 hari yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup
pada tahun yang sama. Manfaat Neonatal Mortality Rate adalah untuk mengetahui tinggi rendahnya
usaha perawatan postnatal, program imunisasi, pertolongan persalinan dan penyakit infeksi, terutama
Saluran Napas Bagian Atas.

Jumlah kematian bayi umur kurang dari 28 hari


NMR = xK
Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama

Keterangan :
• K = Konstanta 1000
Angka Kematian Bayi ( Infant Mortalaity Rate )

Jumlah seluruh kematian bayi (berumur dibawak 1 tahun) pada suatu jangka waktu (lazimnya satu
tahun) dibagi dengan jumlah seluruh kelahiran hidup dalam persen atau permil. Manfaatnya Infant
Mortality Rate adalah sebagai indikator yang sensitif terhadap derajat kesehatan masyarakat

Jumlah Seluruh kematian bayi dalam 1 tahun


NMR = xK
Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama

Keterangan :
• K = Konstanta 1000
Angka Kematian Balita ( Under Five Mortalaty Rate )

Jumlah kematian balita yang dicatat selama 1 tahun per 100 penduduk balita pada
tahun yang sama. Manfaat Under five mortality rate atau angka kematian balita adalah
untuk mengukur status kesehatan bayi

Jumlah kematian balita yang dicatat dalam 1 tahun


UFMR = xK
Jumlah penduduk balita pada tahun yang sama

Keterangan :
• K = Konstanta 100
Angka Kematian Pasca-Neonatal
(Postneonatal Mortality Rate)

Postneonatal Mortality Rate adalah kematian yang terjadi pada bayi usia 28 hari sampai 1 tahun per 1000
kelahiran hidup dalam satu tahun. Angka kematian pascaneonatal bermanfaat untuk menelusuri kematian
di negara belum berkembang, terutama pada wilayah tempat bayi meninggal pada tahun pertama
kehidupannya akibat malnutrisi, defisiensi nutrisi, dan penyakit infeksi.

Jumlah kematian bayi umur 28 hari sampai dgn 1 tahun


Postneonatal MR = xK
Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama

Keterangan :
• K = Konstanta 1000
Angka Kematian Janin
(Fetal Death Rate )
Proporsi jumlah kematian janin yang dikaitkan dengan jumlah kelahiran pada
periode waktu tertentu, biasanya 1 tahun.

Jumlah kematian janin dlm periode tertentu (1 thn)


Angka kematian Janin = xK
Total kematian janin + Jumlah kelahiran hidup pada tahun
yang sama

Keterangan :
• K = Konstanta umumnya 1000
Angka Kematian Ibu ( Maternal Mortality Rate )

Jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan, persalinan dan masa
nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.

Jumlah kematian ibu hamil, persalinan, nifas dalam 1 tahun


MMR = xK
Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama

Keterangan :
• K = Konstanta umumnya 1000
Angka Kematian Spesifik Menurut Umur
(Age Specific Death Rate)

Jumlah seluruh kematian karena penyebab dalam satu jangka waktu tertentu dibagi dengan
jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut dalam persen atau permil

𝑑𝑥
𝐴𝑆𝑀𝑅 = ×𝐾
𝑝𝑥

Keterangan :
• K = Konstanta umumnya 1000
•dx = jumlah kematian yang dicatat dalam 1 tahun pada penduduk golongan
umur tertentu (x)
•px= jumlah penduduk pertengahan tahun pada golongan umur tersebut (x)
Cause Spesific Mortality Rate ( CSMR )

Jumlah seluruh kematian karena penyebab dalam satu jangka waktu tertentu dibagi
dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut daam persen atau
permil
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢
𝐶𝑆𝑀𝑅 = ×𝐾
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑛𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢

Keterangan :
• K = Konstanta umumnya 1000
Case Fatality rate ( CFR )

Jumlah seluruh kematian karena satu penyebab dalam jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah seluruh
penderita pada waktu yang sama dalam persen atau permil. CFR digunakan untuk mengetahui penyakit –
penyakit dengan tingkat kematian yang tinggi.

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢


𝐶𝐹𝑅 = ×𝐾
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑎

Keterangan :
• K = Konstanta 1000
Sumber Kesalahan Pada Pengukuran
1. Kesalahan akibat penggunaan data yang tidak sesuai.
Contoh
•Mempergunakan sumber data yang tidak representatif, misalnya hanya data dari fasilitas
pelayanan kesehatan saja, padahal telah diketahui cakupan fasilitas pelayanan amat terbatas
dan tidak semua masyarakat datang berobat ke fasilitas tersebut.
•Memanfaatkan data dari hasil survei khusus yang pengambilan respondennya tidak secara
acak (tidak memenuhi syarat randomisasi).
•Memanfaatkan data dari hasil survai khusus yang sebagian besar respondennya tidak
memberikan jawaban.

2. Kesalahan akibat adanya faktor ‘bias’.


Bias ialah terdapatnya perbedaan antara hasil pengukuran dengan nilai yang sebenarnya.
Contoh:
•Mempergunakan alat ukur yang berbeda – beda atau yang tidak distandarisasi
•Mempergunakan teknik pengukuran yang berbeda – beda
•Mempergunakan cara pencatatan hasil yang berbeda – beda
•Terdapatnya perbedaan persepsi masyarakat akan penyakit yang ditanyakan.
•Terdapatnya perbedaan respons terhadap alat ataupun test yang digunakan.
Pada matematika, kita menuliskan dua variable sebagai suatu fungsi
Next Friday…
F(X) = 210 - X
Epidemiologi dan Statistik
Hubungan antara VARIABEL Bila dimisalkan, F(X) = detak jantung maks
dan X = usia

DEPENDEN INDEPENDEN

MATEMATIKA

HR = 210 - X
EPIDEMIOLOGI
OUTCOME
EXPOSURE
Remember diamonds are created
under pressure, so hold on, it will
be your time to shine soon!

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai