DAN
BIOSTATISTIKA
UKURAN FREKUENSI
EPIDEMIOLOGI
2
Review…
3
Review…
4
Review…
VECTOR
5
Review…
6
Review…
7
UKURAN FREKUENSI PENYAKIT
Seberapa besar masalah Covid19 di Indonesia?
Atau
Seberapa besar masalah gagal ginjal akut pada
balita akhir-akhir ini?
Cukup ?
Macam Ukuran ;
1. Angka mutlak– sering menimbulkan kesalahan
penilaian terutama bila membandingkan
keadaan penyakit diantara 2 atau lebih
kelompok pddk yang berbeda
Transformasi
-Ratio
-Proporsi - terukur
-Rate - standard
- dapat diperbandingkan
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Penyakit
Menurut 10 Penyakit Terbanyak
di Puskesmas ABC tahun XXX
Jenis \penyakit Jumlah Persentase %
(Nilai absolut) (Nilai Relatif)
Manfaat mempelajari
ukuran frekuensi
14
1. Ratio (Rasio)
Adalah menampilkan suatu angka relatif terhadap
angka lainnya
21
Perbandingan rasio, proporsi dan rate
Index Numerator Denominator
Ratio People with disease People without
disease
Biostatistik atau ukuran paling dasar yang sering digunakan dalam bidang kesehatan
untuk melihat besarnya permasalahan dalam epidemiologi adalah banyaknya kejadian
atau frekuensi kejadian (sakit, meninggal, dsb.). Namun ukuran ini sangat bergantung
pada besar populasi dan lama periode pengamatan. Ukuran yang tidak bergantung
pada besar populasi dan lama periode pengamatan yang banyak digunakan adalah
prevalensi (prevalence) dan insidensi (incidence)
Pengukuran frekwensi penyakit
morbiditas mortalitas
Oleh karena itu, prevalensi suatu penyakit dalam suatu populasi dipengaruhi oleh sejumlah
parameter: jumlah kasus baru (menyalakan keran), kecepatan pemulihan – yang
dipengaruhi oleh tingkat keparahan penyakit dan pilihan pengobatan (penguapan) dan
jumlah orang yang kehilangan nyawa karena penyakit (melepaskan sumbat).
Prevalensi dan insidensi saling berkaitan,
secara umum hubungannya dapat
ditunjukkan dengan persamaan di prevalensi ≈ insidensi × durasi
samping, asalkan prevalensi kecil dan
tidak berubah menurut waktu.
Angka Insidensi
Contoh Soal Insidensi Rate
Pada suatu daerah dengan jumlah penduduk pada tanggal 1 juli 1986 sebanyak
100.000 orang rentan terhadap penyakit dan ditemukan laporan penderita baru
pada bulan Januari 50 orang, bulan Maret 100 orang, bulan Juni 150 orang, bulan
September 10 orang, dan bulan Desember 90 orang. Berapakah nilai insidensi rate di
daerah tersebut? 𝐼𝑛𝑠𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑅𝑎𝑡𝑒(𝐼𝑅) =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝐵𝑎𝑟𝑢
×𝐾
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑛𝑎
𝑝𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛𝑛𝑦𝑎
50 + 100 + 150 + 10 + 90
Insidensi Rate = x 100%
100.000
= 0,4 %
• Manfaat :
Untuk mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi, resiko untuk terkena masalah yang
dihadapi, serta untuk mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan
kesehatan baik untuk pencegahannya ataupun penanggulangannya.
CONTOH 2
Contoh Soal Attack Rate
Lima ratus orang murid yang tercatat pada SD X ternyata 100 orang diantaranya
tiba-tiba menderita muntaber setelah makan batagor siomay bumbu kacang dari kantin
sekolah. Berapakah nilai Attack rate pada kasus di atas ?
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑎𝑡
𝐴𝑡𝑡𝑎𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑒 𝐴𝑅 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛 ×𝐾
𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑛𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑖𝑡𝑢
100
Attack Rate = x 100%
500
= 20 %
• Manfaat :
Untuk memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit
sebab semakin tinggi nilai AR, maka semakin tinggi pula kemampuan Penularan
Penyakit tersebut.
Secondary Attack Rate
Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibagi
dengan jumlah penduduk dikurangi penduduk yang terkena serangan pertama dalam
persen atau permil.
Manfaatnya untuk menghitung suatu penyakit menular serta untuk suatu populasi yang
kecil seperti keluarga
Keterangan :
• K = Konstanta (100%, 1000‰)
Contoh Soal Secondary Attack Rate
Keterangan:
Kasus pertama dalam keluarga Berapakah nilai Secondary attack rate dari
Kasus kedua dalam keluarga ilustrasi di atas ?
Orang yang kebal
2+2+2
Orang yang sehat SAR = x 100%
(6-1) + (5-2) + (3-1)
= 60 %
• Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada
serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi
yang telah terkena pada serangan pertama dalam (%) atau ‰
•
• Contoh :
Jumlah Penduduk 1000 orang, dilaporkan sbb : Bulan April 2011
terjangkit penyakit X sebanyak 150 penderita.Bulan Agustus 2005
terjadi serangan penyakit yang sama dengan penderita 250 orang
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎
𝑆𝑒𝑐𝑜𝑛𝑑𝑎𝑟𝑦 𝐴𝑡𝑡𝑎𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑒 = ×𝐾
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 − 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑛𝑎
• 𝑠𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎
Jumlah penderita lama & baru suatu Jumlah penderita lama & baru suatu
penyakit yang ditemukan pada jangka penyakit yang ditemukan pada suatu saat
waktu tertentu dibagi dengan jumlah dibagi dengan jumlah penduduk pada saat
penduduk pada pertengahan jangka waktu itu dalam persen atau permil.
yang bersangkutan dalam persen atau
permil. • Manfaat :
Untuk mengatahui mutu pelayanan
• Manfaat : kesehatan yang diselenggarakan.
Untuk suatu penyakit yang sulit
diketahui saat munculnya, misalnya
pada penyakit kanker.
Period Prevalence Rate
Jumlah penderita lama & baru
Period PR = xK
Jumlah penduduk pertengahan
Keterangan :
• K = Konstanta (100%, 1000‰)
Contoh :
Suatu kantor dengan jumlah karyawan sebanyak 100 orang, 20 orang diantaranya sejak 2 bulan
yang lalu tidak masuk kantor karena menderita penyakit A, dan selanjutnya pada hari ini 30 orang
lainnya terpaksa pulang karena juga menderita penyakit A. Berapakah Period Prevalence Rate nya?
20 + 30
Period PR = x 100%
100
= 50%
Point Prevalence Rate
Jumlah penderita lama & baru pada saat tertentu
Point PR = xK
Jumlah penduduk saat itu
Keterangan :
• K = Konstanta (100%, 1000‰)
Contoh :
Satu sekolah dengan murid sebanyak 100 orang, kemarin 5 orang menderita penyakit campak
dan hari ini 5 orang lainnya menderita penyakit campak. Berapakah Point Prevalen Rate nya?
10
Point PR = x 100%
100
= 10%
Hubungan Intervensi dan Prevalensi
Besarnya nilai prevalen ditentukan oleh banyaknya orang yang sakit sebelumnya (insiden), serta lamanya
orang tersebut menderita penyakit (duration).
Meskipun jumlah orang yang sakit sebelumnya tidak begitu banyak, tetapi jika penyakit
berlangsung cukup lama, maka lama kelamaan jumlah penderita akan meningkat karena terjadi
penumpukan jumlah orang yang jatuh sakit. Sehingga angka prevalen untuk penyakit akan
menjadi tinggi.
Jika diketahui angka insiden dan prevalen suatu penyakit, maka dapat dihitung lama berlangsungnya
penyakit tersebut ( duration) , yaitu :
P=IxD
•Keterangan :
- P = Prevalensi
- I = Insidensi
- D = Lamanya Sakit
Contoh
Januari Februari Maret April Mei Juni
A
B
C
D
E
F
G
H
I
Pada suatu wilayah X ditemukan pola perjalanan penyakit Y untuk bulan Januari sampai Juni seperti
diatas. Berapakah angka insiden & prevalen penyakit Y tersebut untuk periode Februari sampai
dengan Mei ?
Jawaban
1. Insiden
kasus baru yang ditemukan pada periode Februari – Mei ialah :
A+D+E+F+G=5
2. Prevalen
kasus lama dan baru untuk periode Februari – Mei ialah :
A + B + D + E + F + G + H= 7
Ukuran Utama Mortalitas dalam Epidemiologi
1. Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate )
2. Angka Kematian Perinatal ( Perinatal Mortality Rate )
3. Angka Kematian Bayi Baru Lahir ( Neonatal Mortality Rate )
4. Angka Kematian Bayi ( Infant Mortalaity Rate )
5. Angka Kematian Balita ( Under Five Mortalaty Rate )
6. Angka Kematian Pasca-Neonatal (Postneonatal Mortality Rate)
7. Angka Lahir Mati atau Angka Kematian Janin(Fetal Death Rate )
8. Angka Kematian Ibu ( Maternal Mortality Rate )
9. Angka Kematian Spesifik Menurut Umur (Age Specific Death Rate)
10. Cause Spesific Mortality Rate ( CSMR )
11. Case Fatality rate ( CFR )
Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate )
Jumlah semua kematian yang ditemukan pada satu jangka waktu (lazimnya satu
tahun) dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan waktu yang bersangkutan
dalam persen atau permil.
Jumlah seluruh kematian
CDR = xK
Jumlah penduduk pertengahan
Keterangan :
• K = Konstanta 1000
Angka Kematian Perinatal
( Perinatal Mortality Rate )
Jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia kehamilan 28 minggu atau lebih ditambah dengan jumlah
kematian bayi yang berumur kurang dari 7 hari yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada
tahun yang sama. Manfaat Perinatal Mortality Rate adalah untuk menggambarkan keadaan kesehatan
masyarakat terutama kesehatan ibu hamil dan bayi.
Keterangan :
• K = Konstanta umumnya 1000
Angka Kematian Bayi Baru Lahir
( Neonatal Mortality Rate )
Jumlah kematian bayi berumur kurang dari 28 hari yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup
pada tahun yang sama. Manfaat Neonatal Mortality Rate adalah untuk mengetahui tinggi rendahnya
usaha perawatan postnatal, program imunisasi, pertolongan persalinan dan penyakit infeksi, terutama
Saluran Napas Bagian Atas.
Keterangan :
• K = Konstanta 1000
Angka Kematian Bayi ( Infant Mortalaity Rate )
Jumlah seluruh kematian bayi (berumur dibawak 1 tahun) pada suatu jangka waktu (lazimnya satu
tahun) dibagi dengan jumlah seluruh kelahiran hidup dalam persen atau permil. Manfaatnya Infant
Mortality Rate adalah sebagai indikator yang sensitif terhadap derajat kesehatan masyarakat
Keterangan :
• K = Konstanta 1000
Angka Kematian Balita ( Under Five Mortalaty Rate )
Jumlah kematian balita yang dicatat selama 1 tahun per 100 penduduk balita pada
tahun yang sama. Manfaat Under five mortality rate atau angka kematian balita adalah
untuk mengukur status kesehatan bayi
Keterangan :
• K = Konstanta 100
Angka Kematian Pasca-Neonatal
(Postneonatal Mortality Rate)
Postneonatal Mortality Rate adalah kematian yang terjadi pada bayi usia 28 hari sampai 1 tahun per 1000
kelahiran hidup dalam satu tahun. Angka kematian pascaneonatal bermanfaat untuk menelusuri kematian
di negara belum berkembang, terutama pada wilayah tempat bayi meninggal pada tahun pertama
kehidupannya akibat malnutrisi, defisiensi nutrisi, dan penyakit infeksi.
Keterangan :
• K = Konstanta 1000
Angka Kematian Janin
(Fetal Death Rate )
Proporsi jumlah kematian janin yang dikaitkan dengan jumlah kelahiran pada
periode waktu tertentu, biasanya 1 tahun.
Keterangan :
• K = Konstanta umumnya 1000
Angka Kematian Ibu ( Maternal Mortality Rate )
Jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan, persalinan dan masa
nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
Keterangan :
• K = Konstanta umumnya 1000
Angka Kematian Spesifik Menurut Umur
(Age Specific Death Rate)
Jumlah seluruh kematian karena penyebab dalam satu jangka waktu tertentu dibagi dengan
jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut dalam persen atau permil
𝑑𝑥
𝐴𝑆𝑀𝑅 = ×𝐾
𝑝𝑥
Keterangan :
• K = Konstanta umumnya 1000
•dx = jumlah kematian yang dicatat dalam 1 tahun pada penduduk golongan
umur tertentu (x)
•px= jumlah penduduk pertengahan tahun pada golongan umur tersebut (x)
Cause Spesific Mortality Rate ( CSMR )
Jumlah seluruh kematian karena penyebab dalam satu jangka waktu tertentu dibagi
dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut daam persen atau
permil
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢
𝐶𝑆𝑀𝑅 = ×𝐾
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑛𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢
Keterangan :
• K = Konstanta umumnya 1000
Case Fatality rate ( CFR )
Jumlah seluruh kematian karena satu penyebab dalam jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah seluruh
penderita pada waktu yang sama dalam persen atau permil. CFR digunakan untuk mengetahui penyakit –
penyakit dengan tingkat kematian yang tinggi.
Keterangan :
• K = Konstanta 1000
Sumber Kesalahan Pada Pengukuran
1. Kesalahan akibat penggunaan data yang tidak sesuai.
Contoh
•Mempergunakan sumber data yang tidak representatif, misalnya hanya data dari fasilitas
pelayanan kesehatan saja, padahal telah diketahui cakupan fasilitas pelayanan amat terbatas
dan tidak semua masyarakat datang berobat ke fasilitas tersebut.
•Memanfaatkan data dari hasil survei khusus yang pengambilan respondennya tidak secara
acak (tidak memenuhi syarat randomisasi).
•Memanfaatkan data dari hasil survai khusus yang sebagian besar respondennya tidak
memberikan jawaban.
DEPENDEN INDEPENDEN
MATEMATIKA
HR = 210 - X
EPIDEMIOLOGI
OUTCOME
EXPOSURE
Remember diamonds are created
under pressure, so hold on, it will
be your time to shine soon!
TERIMA KASIH