Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH ORGANIZATIONAL SUPPORT TERHADAP JOB SATISFACTION

TENAGA EDUKATIP TETAP FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS TRISAKTI

Beta Oki Baliartati


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti
betaokibarliartati.2014@gmail.com

Abstrak
This research aims to analyze the influence of organizational support on job satisfaction of full
time lecturers of Economics and business faculty of Trisakti University. The number of
respondent in this research is 50 consisting of 29 males and 21 females. Regression analysis is
used to analyze the influence. The result showed that organizational support has 0.316
significant influence on job satisfaction with 31.6% contribution.
Keyword: Organizational Support, Job Satisfaction

PENDAHULUAN melalui peningkatan kemampuan, usaha dan


dukungan organisasi (Eisenberger et.al.,
Kepuasaan kerja merupakan suatu dalam Justin, 2003). Dukungan organisasi
kondisi yang seharusnya dimunculkan bagi (organizational support) menjadi keyakinan
pekerja oleh organisasi, hal ini dikarenakan global karyawan mengenai sejauh mana
kepuasan kerja akan menghasilkan organisasi peduli terhadap kesejahteraan
performance yang lebih baik. Kepuasan kerja mereka dan menghargai kontribusi mereka.
karyawan muncul sebagai wujud dari sikap Keyakinan global yang dimaksud adalah
dan perasaaan positif terhadap terdapatnya konsistensi dari para karyawan
pekerjaannya. Karyawan mempunyai tingkat mengenai berbagai tindakan yang dapat
kepuasan kerja yang tinggi apabila memiliki dilakukan organisasi baik yang
sikap dan perasaan yang positif terhadap menguntungkan maupun merugikan bagi
pekerjaannya, sebaliknya karyawan yang mereka. Organizational support
tidak puas dengan pekerjaannya memiliki menghasilkan suatu perasaan wajib bagi
sikap dan perasaan yang negatif terhadap karyawan untuk membantu organisasi
pekerjaannya. mencapai tujuannya dan meningkatkan
Dengan tersedianya sumber daya komitmen terhadap organisasi dengan
manusia yang berkualitas diharapkan dapat pengharapan bahwa kinerja yang tinggi akan
menyikapi masalah yang dihadapi baik dicatat dan dihargai yang dapat memberikan
masalah internal maupun eksternal. dampak positif kepada kepuasan kerja
Menyikapi masalah tersebut dapat dilakukan (Eisenberger et.al., dalam Mangundjaya,
dengan meningkatkan kinerja karyawan 2011).

LANDASAN TEORI penelitian mengenai Organizational


Support dan Job Satisfaction.
Bab ini berisi pembahasan
mengenai variabel-variabel yang
berpengaruh dengan permasalahan

-35-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Vol. 9 No. 1 Tahun 2016

Organizational Support kerja tersebut.


Pengertian organizational support Eisenberger et al., (1986) dalam
Eisenberger, et. al., (1986); dalam Dixon dan Sagas (2007) menjelaskan
Mangundjaya (2011) menyatakan: bahwa: Organizational support
Organizational support mengacu pada didefinisikan sebagai keyakinan
persepsi pegawai mengenai sejauh mana globalmengenai sejauh mana organisasi
organisasi menghargai kontribusi mereka menghargai kontribusi mereka dan
dan peduli terhadap kesejahteraan peduli tentangkesejahteraan mereka.
mereka. Jika karyawan menganggap Berdasarkan teori yang
bahwa organizational support yang diungkapkan oleh para ahli di atas,
diterimanya tinggi, maka karyawan dapat disimpulkan bahwa organizational
tersebut akan menyatukan keanggotaan support adalah adanya suatu rasa bagi
sebagai anggota organisasi ke dalam karyawan untuk mendukung organisasi
identitas diri mereka dan kemudian mencapai tujuannya, karena karyawan
mengembangkan pengaruh dan persepsi tersebut merasa oganisasi
yang lebih positif terhadap organisasi memperhatikan kontribusinya dengan
tersebut. antara lain memperhatikan
Fuller, et. al., (2006: 243) kesejahteraannya. Oleh karena itu
menyatakan: Organizational support organizational support memberikan hasil
sebagai sebuah penilaian pegawai positif baik untuk karyawan maupun
terhadap dukungan atau kepedulian organisasi.
organisasi terhadap dirinya. Rhoades dan
Eisenberger (2002); dalam Fatdina (2009) Faktor-faktor yang mempengaruhi
menyatakan: Organizational support organizational support
dipandang sebagai komitmen organisasi Menurut Eisenberger et. al.,
kepada karyawan. Apabila pihak dalam Allen and Brady, (1997),
organisasi secara umum menghargai organizationalsupport dipengaruhi oleh
dedikasi dan loyalitas karyawan sebagai pengalaman yang dimiliki oleh indivdu,
bentuk komitmen karyawan terhadap serta pengamatanmengenai keseharian
organisasi, maka para karyawan secara organisasi dalam memperlakukan
umum juga memperhatikan bagaimana seseorang. Dalam hal ini sikap organisasi
komitmen yang dimiliki organisasi terhadap ide-ide yang dilontarkan oleh
terhadap mereka. Penghargaan yang pegawai, respon terhadap pegawai yang
diberikan oleh organisasi dapat mengalami masalah serta perhatian
dianggap memberikan keuntungan bagi perusahaan terhadap kesejahteraan dan
karyawan, seperti adanya perasaan kesehatan pegawai merupakan tiga aspek
diterima dan diakui, memperoleh gaji yang menjadi perhatian utama dari
dan promosi, mendapatkan akses-akses pegawai.
informasi, serta bentuk- bentuk bantuan Ketiga aspek yang menjadi
lain yang dibutuhkan karyawan untuk perhatian utama dari pegawai yaitu:
dapat menjalankan pekerjaannya secara 1. Sikap Organisasi Terhadap Ide-Ide
efektif. Terdapatnya norma timbal balik Pegawai
ini menyebabkan karyawan dan Organizational support dipengaruhi
organisasi harus saling memperhatikan oleh sikap organisasi terhadap ide-ide
tujuan-tujuan yang ada dalam pengaruh yangdilontarkan oleh pegawai. Bila

-36-
Pengaruh Organizational Support Terhadap Job Satisfaction Tenaga Edukatip Tetap
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti

organisasi melihat ide dari pegawai perusahaan tempatnya bekerja. Bila


sebagai sumbangan yang konstruktif, organisasi memperhatikan dan
yang mungkin saja dapat diwujudkan menghargai upaya yang dilakukan
melalui perencanaan yang matang, oleh individu untuk mencapai tujuan
maka individu yang bekerja ditempat perusahaan maka individu akan
tersebut memiliki persepsi yang positif mempersepsikan bahwa organisasi
akan dukungan organisasi terhadap memberikan dukungan terhadap
diri mereka. Sebaliknya, dukungan mereka
organisasi akan menjadi negatif bila
perusahaan selalu menolak ide dari Jenis-jenis organizational support
pegawai dan segala sesuatu Menurut Eisenberger, dkk (1986)
merupakan keputusan dari pimpinan dalam Dixon dan Sagas (2007)
puncak. mengemukakan dua aspek untuk
2. Respon Terhadap Pegawai Yang mengetahui kondisi organizational
Menghadapi Masalah support yang dirasakan karyawan. Kedua
Organizational support juga aspek tersebut adalah: penghargaan
dipengaruhi oleh respon terhadap organisasi terhadap kontribusi karyawan
pegawai yangmenghadapi masalah. dan perhatian organisasi terhadap
Bila organisasi cenderung untuk kesejahteraan karyawan.
berdiam diri dan tidak Menurut Rhoades dan Eisenberger
memperlihatkan usaha untuk (2002), terdapat tiga bentuk umum
membantu individu yang terlibat perlakuan dari organisasi yang dianggap
masalah, maka pegawai akan melihat baik dan akan dapat meningkatkan
bahwa tidak ada dukungan yang dukungan organisasi yang dirasakan
diberikan organisasi terhadap karyawan yaitu:
pegawai. 1. Keadilan
3. Respon Terhadap Kesejahteraan dan Faktor keadilan di sini adalah keadilan
Kesehatan Pegawai prosedural yang menyangkut masalah
Perhatian organisasi akan keadilan mengenai cara yang
kesejahteraan pegawai juga seharusnya digunakan untuk
mempengaruhi tingkat organizational mendistribusikan sumber-sumber
support pegawai. Pegawai yang daya yang ada dalam organisasi.
melihat bahwa organisasiberusaha Terjadinya keadilan yang berulang-
keras untuk meningkatkan ulang dalam membuat keputusan
kesejahteraan individu yang bekerja mengenai distribusi sumber daya akan
didalamnya, akan melihat hal ini memiliki pengaruh yang kuat
sebagai suatu hal yang positif. terhadap organizational support yang
Pegawai melihat bahwa organisasi dirasakan karyawan yang ditunjukkan
memberikan dukungan agar setiap dengan adanya perhatian pada
orang dapat bekerja secara optimal kesejahteraan karyawan.
demi tercapainya tujuan bersama. 2. Dukungan Atasan
Pada dasarnya organizational support Tindakan atasan sebagai wakil
merupakan suatu persepsi pegawai organisasi bertanggung jawab untuk
bahwa dirinya dihargai dan mengatur dan menentukan kinerja
diperhatikan oleh organisasi atau bawahan, maka para karyawan

-37-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Vol. 9 No. 1 Tahun 2016

memandang tindakan tindakan atasan a. Komitmen organisasi


yang bersifat menyenangkan atau Pegawai yang mempersepsikan
tidak menyenangkan bagi karyawan tingkat organizational support yang
sebagai perwujudan dari tinggi melahirkan rasa tanggung jawab
organizational support. yang tinggi terhadap pekerjaannya.
3. Imbalan-imbalan dari Organisasi dan Pegawai merasa organisasi
Kondisi Kerja berkomitmen terhadap dirinya.
Imbalan-imbalan berupa Sebagai balasannya, pegawai pun
penghargaan, gaji, dan promosi, berkomitmen terhadap organisasi
membantu mengkomunikasikan suatu (Indriana, 2005).
penilaian positif dari kontribusi b. Kesiapan untuk berubah
karyawan yang selanjutnya juga akan Organisasi yang peduli dengan
berkontribusi pada peningkatan kemajuan yang dicapai oleh para
organizational support yang dirasakan pegawai membuat pegawai memiliki
karyawan. Selain itu, adanya tanggung jawab terhadap tujuan
keamanan kerja yang memiliki arti organisasi. Ketika organisasi ingin
dapat memberikan kepastian bahwa menjadi lebih baik, pegawai siap
organisasi akan tetap mendukungnya (Krause, 2005).
mempertahankan keanggotaan c. Intensitas meninggalkan organisasi
karyawan di masa depan dan Pegawai yang memprersepsikan
diharapkan akan menyebabkan dukungan tinggi dari organisasi akan
semakin tinggiorganizational support membuat pegawai betah bersama
yang dirasakan karyawan. organisasi. Pegawai cenderung tidak
Kepercayaan organisasi terhadap ingin meninggalkan organisasi (Loi,
kebijaksanaan karyawan dalam 2006).
menyelesaikan tugas pekerjaannya d. Organizational citizen behavior
juga akan meningkatkan dukungan Organizational support yang tinggi
organisasi yang dirasakan karyawan. membuat pegawai percaya pada
Stresor-stresor peran seperti: organisasi.Dengan kepercayaan
pekerjaan yang terlalu banyak; tersebut, pegawai mau melakukan
tuntutan pekerjaan yang mustahil pekerjaan yang bukan tanggung jawab
diselesaikan dalam waktu yang mereka dengan sukarela (Peelle,
terbatas; kekaburan peran, termasuk 2007).
didalamnya tidak adanya informasi e. Kepuasan kerja
yang jelas mengenai tanggung jawab Organizational support mempunyai
individu, termasuk tanggung jawab pengaruh terhadap job satisfaction
kerja yang saling bertentangan akan pegawai. Pegawai yang merasa adanya
dapat menurunkan organizational organizational support yang tinggi
support yang dirasakan karyawan. cenderung puas terhadap gaji, rekan
kerja, atasan dan promosi (Harris,
1.4. Konsekuensi organizational support 2007).
Berbagai penelitian menunjukan
bahwa organizational support
mempunyai dampak, antara lain:

-38-
Pengaruh Organizational Support Terhadap Job Satisfaction Tenaga Edukatip Tetap
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti

Job Satisfaction puas atas pekerjaannya maka


Pengertian Job Satisfaction karyawan tersebut akan merasa senang
Locke (1976) mendefinisikan job dan terbebas dari rasa tertekan sehingga
satisfaction sebagai: Respons kognisi akan timbul rasa aman untuk tetap
(evaluatif), afeksi (emosi), dan perilaku bekerja pada lingkungan kerjanya.
seseorang terhadap pekerjaannya, yang
kemudian diukur dengan evaluasi 2.2. Aspek- aspek Job Satisfaction
seseorang mengenai karakteristik Menurut Spector (1997) terdapat
pekerjaannya, respons emosional sembilan aspek yang menyusun
terhadap kejadian-kejadian yang muncul jobsatisfaction, yaitu gaji, kesempatan
di pekerjaannya, serta intensi promosi, atasan, tunjangan,
berperilaku dalam bekerja. penghargaanperusahaan, peraturan dan
Adapun Robbins (2003) prosedur keja, rekan kerja, sifat kerja,
mengungkapkan bahwa: Job satisfaction dan komunikasi.
merupakan sikap seseorang secara 1. Gaji
keseluruhan terhadappekerjaannya. Gaji merupakan suatu imbalan yang
Ditambahkan oleh Robbins (2003), job diterima seorang karyawan sebagai
satisfaction merupakan aspek yang imbalan atas semua hal yang mereka
penting di dalam perilaku keorganisasian lakukan kepada perusahaan.
karena berkorelasi secara positif dengan Pendistribusian gaji yang adil kepada
kinerja karyawan. manajer serta persepsi gaji yang
Menurut Spector (1997), job sesuai dengan input yang diberikan
satisfaction didefinisikan sebagai karyawan akan meningkatkan job
perasaan seseorang terhadap pekerjaan satisfaction (Spector, Dwyer & Jex,
dan aspek-aspek di dalam pekerjaannya. 1988). Adapun besarnya gaji yang
Perasaaan terhadap pekerjaannya ini diterima tidak selalu berkorelasi
dapat dilihat melalui dua pendekatan, dengan jobsatisfaction karyawan
yaitu pendekatan umum (global (Robbins, 2003).
approach) dan khusus (berdasarkan
aspek). Pendekatan umum digunakan 2. Kesempatan mendapatkan promosi
apabila seseorang ingin mengetahui Kesempatan mendapatkan promosi
tingkat kepuasan seseorang di dalam merupakan kesempatan yang
pekerjaannya, beserta pengaruhnya diberikan kepada karyawan oleh
terhadap varibel-variabel lainnya. Dalam perusahaan, yang bertujuan untuk
hal ini, pendekatan umum melihat job naik pangkat dalam pekerjaannya.
satisfaction sebagai satu kesatuan dan Penelitian menunjukkan bahwa
perasaan karyawan pada pekerjaannya seseorang akan lebih puas apabila
secara keseluruhan. kesempatan untuk promosi diberikan
Dari teori-teori pengertian job kepadanya sesuai dengan apa yang
satisfaction dapat diambil kesimpulan telah ia lakukan untuk perusahaan
bahwa kepuasan kerja adalah cerminan (McKenna, 2000).
dari perasaan atau sikap emosi positif 3. Tunjangan tambahan
yang berasal dari pengalaman kerja Tunjangan tambahan merupakan
seseorang, serta aspek-aspek yang ada tambahan pendapatan di luar gaji
di pekerjaannya. Jika karyawan merasa pokok manajer, seperti tunjangan

-39-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Vol. 9 No. 1 Tahun 2016

kesehatan dan tunjangan rekreasi. apabila ia mendapatkan rekan kerja


Penelitian dari McKenna (2000) yang mendukung danmenyenangkan,
menunjukkan bahwa seseorang akan serta disertai dengan pengaruh yang
lebih puas menerima tunjangan rukun (McKenna, 2000).
tambahan apabila tunjangan tersebut 8. Sifat pekerjaan
sudah sepantasnya ia terima karena Dalam pekerjaan yang dimaksud
sesuai dengan apa yang telah ia mencakup deskripsi kerja, variasi
lakukan untuk perusahaan. tugas, peran di dalam pekerjaan, dan
4. Atasan jadwal kerja. Karyawan mempunyai
Aspek ini mengukur sejauh mana job satisfaction yang tinggi apabila
karyawan puas dengan gaya sifat pekerjaan yang dimiliki sekarang
kepemimpinan atasannya. Menurut sesuai dengan harapannya.
McKenna (2000), kepuasan kerja 9. Komunikasi dalam perusahaan
karyawan dapat ditentukan oleh gaya Komunikasi dalam perusahaan adalah
kepemimpinan atasannya. pergerakan alur informasi antar
5. Penghargaan dari perusahaan karyawan. Apabila komunikasi dalam
Penghargaan dari perusahaan adalah perusahaan lancar dan tidak
imbalan yang diberikan oleh mengalami masalah, maka karyawan
perusahaan sebagai tanda akan merasa puas terhadap
penghargaan atas segala sesuatu yang pekerjaannya. Akan tetapi, jika
telah karyawan berikan pada komunikasi dalam pekerjaan tidak
perusahaan, yang meliputi bonus lancar, karyawan akan cenderung
tahunan, kenaikan gaji, atau kenaikan mengalami ketidakpuasan kerja.
pangkat. Apabila perusahaan
memberikan penghargaan yang sesuai Faktor-faktor yang mempengaruhi
dengan prestasi atau hasil kerja (anteseden) Job Satisfaction
karyawan, karyawan tersebut akan Job satisfaction merupakan sikap
lebih puas terhadap pekerjaannya karyawan terhadap pekerjaannya yang
6. Peraturan dan prosedur kerja dapatberupa variable terikat ataupun
Peraturan dan prosedur kerja variabel bebas. Sebagai variabel bebas,
berkaitan dengan sistem birokrasi kepuasan kerja merupakan dampak dari
tempat karyawan bekerja. Apabila dua anteseden, yaitu anteseden pribadi
perusahaan mempunyai peraturan dan lingkungan pekerjaan (Spector,
yang terlalu rumit maka karyawan 1997). Hal-hal seperti perlakuan
cenderung merasa tidak puas kepada organisasi terhadap karyawan,
pekerjaannya. Sebaliknya, karyawan karakteristik pekerjaan, pengaruh dengan
akan merasa lebih puas apabila sistem rekan kerja, dan gaji; merupakan bagian
birokrasi perusahaan dinilai mudah dari faktor lingkungan pekerjaan. Adapun
dan tidak berbelit-belit. faktor pribadi yang mempengaruhi job
7. Rekan kerja satisfaction meliputi kepribadian dan
Rekan kerja merupakan orang-orang pengalaman masa lalu yang dimiliki
yang berada di dalam satu lingkungan karyawan. Selain kedua faktor tersebut,
kerja dengan karyawan yang terdapat anteseden yang merupakan
bersangkutan. Karyawan dapat interaksi antara faktor lingkungan dan
mempunyai jobsatisfaction yang tinggi pribadi, yaitu kesesuaian antara

-40-
Pengaruh Organizational Support Terhadap Job Satisfaction Tenaga Edukatip Tetap
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti

kepribadian dengan lingkungan pekerjaan c. Variabel peran


(person-job fit). Dalam hal ini faktor Spector (1997) mengungkapkan
lingkungan pekerjaan dan pribadi secara bahwa peran merupakan pola
bersamaan mempengaruhi tinggi- perilaku yang dibutuhkan seseorang
rendahnya kepuasan kerja seseorang. di dalam organisasi, yang dapat
1. Faktor Lingkungan Pekerjaan dikaitkan dengan julukan atau posisi
Faktor lingkungan pekerjaan seseorang di dalam pekerjaannya.
yang mempengaruhi job satisfaction Terdapat dua variabel peran yang
meliputi: mendapat perhatian luas dari
a. Karakteristik Pekerjaan kalangan peneliti dalam kaitannya
Menurut Hackman dan Oldham dengan job satisfaction, yaitu
(1976, dalam Spector, 1997), ambiguitas peran dan konflik peran.
karyawan dapat termotivasi oleh Penelitian sebelumnya
kepuasan intrinsik yang dialami ketika mengungkapkan bahwa baik
mengerjakan tugas-tugas pekerjaan ambiguitas peran maupun konflik
mereka. Ketika karyawan merasa peran berkorelasi secara negatif
pekerjaan mereka menyenangkan dengan job satisfaction (Jackson and
dan penuh arti, mereka cenderung Schuler, 1985 dalam Spector, 1997).
akan merasa puas terhadap d. Work tfamily conflict
pekerjaannya. Robbins dan Judges Work-family conflict dapat terjadi
(2009) mengungkapkan bahwa apabila tuntutan di dalam
pekerjaan yang dapat memberikan keluargabertentangan dengan
kesempatan karyawan untuk tuntutan di dalam pekerjaan. Masalah
menggunakan keterampilan dan ini dapat dijumpai secara umum pada
kemampuannya serta menawarkan seseorang yang telah berkeluarga,
variasi tugas, kemandirian, dan terlebih di dalam keluarga dengan
umpan balik atas pekerjaan yang kedua orang tua yang bekerja dan
mereka lakukan akan meningkatkan keluarga dengan orang tua tunggal.
job satisfaction. Seperti yang dijelaskan di dalam bab
b. Hambatan keorganisasian pendahuluan, tingginya jumlah work-
Hambatan keorganisasian family conflict yang dipersepsi
(organizational constraint) manajer menyebabkan rendahnya job
merupakan kondisi yang ditemukan satisfaction.
karyawan di lingkungan kerjanya e. Beban kerja
yang menganggu kinerja karyawan. Beban kerja merupakan banyaknya
Terdapat beberapa aspek di dalam tuntutan pekerjaan yang
pekerjaan yang berpotensi menjadi dipersepsikan karyawan (Spector,
hambatan keorganisasian, yaitu 1997). Hasil penelitian dasri Jex dan
keberadaan orang lain dan Beehr (1991, dalam Spector, 1997)
lingkungan fisik tempat bekerja. menunjukkan semakin tinggi beban
Karyawan yang mempersepsikan kerja yang dipersepsi karyawan, maka
adanya hambatan keorganisasian semakin rendah tingkat job stisfaction
yang tinggi cenderung merasa tidak yang dimilikinya
puas dengan pekerjaannya (Spector, f. Kendali
1997). Spector (1997) mengungkapkan

-41-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Vol. 9 No. 1 Tahun 2016

bahwa kendali merupakan kebebasan tetapi, bukan berarti bahwa faktor


yang diberikan oleh karyawan untuk pribadi tidaklah penting dalam
membuat keputusan mengenai menentukan job satisfaction
pekerjaannya. Adapun otonomi karyawan (Spector, 1997).
merupakan suatu bentuk kendali
yang terbatas hanya kepada tugas
karyawan itu sendiri. Penelitian RERANGKA KONSEPTUAL
sebelumnya mengungkapkan bahwa
karyawan yang memiliki kendali yang Kebijakan organisasi yang
luas atas pekerjaannya cenderung dipersepsikan menghambat munculnya
mempunyai job satisfaction yang organizational support akan
lebih tinggi daripada karyawan menimbulkan ketidakpuasan karyawan
dengan tingkat kendali yang rendah. (Spector, 1997). Organizational Support
g. Jadwal kerja adalah perasaan dihargai dan didukung
Beberapa organisasi memiliki jadwal (Rhoades dan Eisenberger, 2002),
kerja yang tidak standar (Spector, perlakuan yang dianggap baik sebagai
1997). Empat jenis jadwal kerja tidak perwujudan dari organizational support
standar dan mempengaruhi tingkat adalah: keadilan, dukungan, dan imbalan-
jobsatisfaction karyawan secara imbalan organisasi serta kondisi kerja.
bermakna meliputi jadwal kerja Peelle (2007) menyatakan bahwa
fleksibel(flexible work schedules), organizational support yang tinggi
giliran kerja panjang (long shifts), menimbulkan kepercayaan karyawan dan
giliran malam (night shifts), serta karyawan merasa puas, sehingga
kerja paruh waktu (part-time work). bersedia melakukan pekerjaan yang lebih
2. Faktor Pribadi dan secara sukarela. Penelitian ini
Di dalam penelitian ini, teori dan dilakukan untuk menganalisa bagaimana
studi-studi yang digunakan lebih pengaruh organizational support
menekankan pada pembahasan terhadap job satisfaction karyawan.
anteseden kepuasan kerja yang Maka dapat dibuat rerangka pemikiran
berasal dari faktor lingkungan. Akan sebagai berikut:

Organizational Job Satisfaction


Support

Sumber: Dixon dan Sagas (2007)


Gambar 1
Rerangka Konseptual

-42-
Pengaruh Organizational Support Terhadap Job Satisfaction Tenaga Edukatip Tetap
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Vol.Universitas
Fakultas Ekonomi dan Bisnis 9 No. 1 Tahun 2016
Trisakti

HIPOTESIS

Adanya job satisfaction yang karyawan merasa puas dengan


tinggi dari karyawan dalam suatu pekerjaannya. Organizational support
organisasi sangat dipengaruhi oleh dapat merubah sikap dan perilaku
organizational support dalam skala sosial karyawan agar tetap memberikan
maupun dalam organisasi itu sendiri. Job kontribusi secara maksimal kepada
satisfaction ditentukan oleh pemberian perusahaan.Dengan demikian hipotesis
dukungan kepada karyawan dalam yang diajukan adalah:
bekerja untuk meningkatkan
kesejahteraan karyawan (Kasemsap, H1: Organizational support mempunyai
2013). Bentuk organizational pengaruh positif terhadap
supportadalah dengan memberikan jobsatisfaction.
kontribusi kepada karyawan, sehingga

METODOLOGI PENELITIAN

Responden penelitian ini adalah mendapatkan gambaran secara


para dosen tetap Fakultas Ekonomi dan sistematis, aktual, akurat mengenai fakta-
Bisnis, Universitas Trisakti. Dalam fakta yang menyangkut organizational
Penelitian ini responden dikategorikan support dan job satisfaction para
dalam laki-laki dan perempuan, tingkat responden.
pendidikan S2 dan S3, usia antara 30 Penelitian korelasional bertujuan
sampai 70 tahun, masa kerja antara 5 menguji adanya hubungan dan pengaruh
sampai dengan di atas 26 tahun, organizational support terhadap job
golongan III dan golongan IV, dan mereka satisfaction. Penelitian ini termasuk
yang berstatus tetap. dalam penelitian non Eksperimental
Jumlah akhir responden pada karena tidak melakukan manipulasi atau
penelitian ini yaitu berjumlah 50 orang, perlakuan khusus pada sampel yang
yang terdiri dari 29 laki-laki dan 21 digunakan dalam penelitian ini. Adapun
perempuan. variabel independent (X) adalah
Penelitian ini menggunakan organizational support sedangkan
desain deskriptif korelasional. Penelitian variabel dependent nya (Y) adalah job
deskriptif dimaksudkan untuk satisfaction.

VARIABEL DAN PENGUKURAN

Alat ukur yang digunakan pada dinyatakan dalam 5 kategori, yaitu sangat
penelitian ini yaitu alat ukur tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju
organizational support dari Eisenberger, dan sangat setuju, masing-masing dengan
serta alat ukur job satisfaction dari bobot 1 sampai dengan 5.
Camman, C, Fichman, M Jenkins, D &
Klesh, J (1983). Jawaban responden baik
untuk variabel X maupun variabel Y

-43-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Vol. 9 No. 1 Tahun 2016

1. Alat Ukur Organizational Support kesejahteraan mereka (Eisenberger, et.al


Organizational Support mengacu dalam Mangundjaya, 2011). Jumlah
pada persepsi pegawai mengenai sejauh pertanyaan digali sebanyak 8 butir, tabel
mana organisasi menghargai kontribusi berikut menunjukkan hal tersebut:
mereka dan peduli terhadap

Tabel 1
Item pertanyaan untuk Variabel Organizational Support
No Item Pertanyaan
1 Nilai organisasi berkontribusi terhadap kesejahteraan hidup saya.
2 Organisasi sangat menghargai setiap usaha terbaik dari saya.
3 Organisasi tidak pernah mengabaikan keluhan saya.
-43- kesejahteraan saya.
4 Organisasi sangat peduli terhadap
5 Bahkan jika saya melakukan pekerjaan terbaik mungkin organisasi pasti
menyadarinya
6 Organisasi sangat peduli terhadap kepuasan di tempat kerja saya.
7 Organisasi sangat memperhatikan saya.
8 Organisasi bangga dengan prestasi saya di tempat kerja.

Alat Ukur Job Satisfaction pernyataan yang disampaikan dalam


Job Satisfaction merupakan sikap menyatakan kepuasan kerja adalah
seseorang secara keseluruhan terhadap sebagai berikut:
pekerjaannya. Adapun bentuk

Tabel 2
Item pertanyaan untuk Variabel Job Satisfaction
No Item Pertanyaan
1 Saya puas terhadap pekerjaan saat ini.
2 Secara umum saya suka terhadap pekerjaan
3 Secara umum saya suka bekerja di sini.

Pengujian Validitas Alat Ukur pernyataan dinyatakan valid, demikian


Dasar pengambilan keputusan uji sebaliknya jika p-value lebih besar dari
validitas adalah dengan membandingkan alpha 0.05 maka butir pernyataan
p-value dengan level of significant yang dinyatakan tidak valid. Hasil pengujian
digunakan sebesar 5%. Jika p-value validitas untuk Organizational Support
kurang dari alpha 0.05 maka butir adalah sebagai berikut:

-44-
Pengaruh Organizational Support Terhadap Job Satisfaction Tenaga Edukatip Tetap
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Vol.Universitas
Fakultas Ekonomi dan Bisnis 9 No. 1 Tahun 2016
Trisakti

Tabel 3
Hasil Pengujian Validitas Variabel Organizational Support
Variabel Koofisien Korelasi P-Value keputusan
Org1 0.524 0.000 valid
Org2 0.647 0.000 valid
Org3 0.651 0.000 valid
Org4 0.609 0.000 valid
Org5 0.540 0.000 valid
Org6 0.522 0.000 valid
Org7 0.522 0.000 valid
Org8 0.604 0.000 valid

Berdasarkan tabel rangkuman dengan 0.651. Berdasarkan hasil


pengujian validitas di atas, diketahui tersebut, dapat disimpulkan bahwa
bahwa delapan butir pernyataan dalam masing-masing butir penyataan variabel
variabel organizational support memiliki organizational support dinyatakan valid.
p-value 0.000, berarti di bawah 0.05 atau Sedangkan hasil pengujian
p-value dibawah 0.05, dengan koefisien validitas untuk variabel job satisfaction
korelasi delapan butir pernyataan adalah sebagai berikut:
tersebut berkisar antara 0.522 sampai

Tabel 4
Hasil Pengujian Validitas Variabel Job Satisfaction
Variabel Koofisien Korelasi P-Value keputusan
Kep1 0.835 0.000 valid
Kep2 0.765 0.000 valid
Kep3 0.826 0.000 valid

Berdasarkan tabel rangkuman Pengujian Reliabilitas Alat Ukur


pengujian validitas di atas, diketahui Uji Reliabilitas dari setiap variabel
bahwa tiga butir pernyataan dalam yang digunakan dalam penelitian ini
variabel job satisfaction memiliki nilai p- u vPPµv l v Œ} Z[• o‰Z vP v
value di bawah 0.05 (alpha), yaitu bantuan software SPSS. Dengan
sebesar 0.000. Nilai koefisien korelasi tiga ‰ }u v • Œ v Œ}v Z[• o‰Z
butir pernyataan tersebut berkisar antara sebesar 0.60 sampai 0.70 atau di atas
0.765 sampai dengan 0.835. Berdasarkan 0.80 yang sangat baik (Sekaran,
hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa 2010:325), maka keputusannya adalah
masing-masing butir penyataan variabel reliabel.
job satisfaction dinyatakan valid. Untuk variabel organizational
support, nilai reliabilitasnya yaitu sebesar
0.707 dari delapan butir pernyataan.
Berikut tabel uji reliabilitas untuk variabel
organizational support:

-45-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Vol. 9 No. 1 Tahun 2016

Tabel 5
Hasil uji reliabilitas variabel Organizational Support
Variabel Œ}v Z[• } ((] ] vš Keputusan
Alpha
Organizational Support 0.707 Reliabel

Sedangkan untuk variabel job sebesar 0.734 dari tiga butir


satisfaction, nilai reliabilitasnya yaitu pernyataan.Berikut tabel uji reliabilitas
untuk variabel job satisfaction:
Tabel 6
Hasil uji reliabilitas variabel Job Satisfaction
Variabel Œ}v Z[• } ((] ] vš Keputusan
Alpha
Job Satisfaction 0.734 Reliabel

Sementara itu, dengan Uji dalam model regresi, berdistribusi


Autokorelasi, Uji Normalitas dan Uji normal dan tidak terdapat masalah
Heteroskedasitas masing masing heteroskedasitas dalam model regresi.
menunjukkan tidak ada autokorelasi

HASIL DAN PEMBAHASAN responden dalam penelitian ini


melibatkan 50 responden.
Berikut adalah uraian mengenai
profil responden yang dilihat dari Gambaran responden berdasarkan
beberapa karakteristik yaitu gender, gender, dapat dilihat pada tabel berikut
pendidikan, masa kerja, usia dan ini:
kepangkatan responden. Jumlah

Tabel 7
Karakteristik responden berdasarkan gender
Gender Jumlah Presentase
Pria 29 58%
Wanita 21 42%
Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel di atas, responden dari sisi gender hampir


diketahui bahwa karakteristik responden seimbang.
berdasarkan gender dalam penelitian ini
terdiri dari responden pria sebanyak 29 Berikutnya yaitu gambaran
orang (58%) dan wanita sebanyak 21 responden berdasarkan usia, dapat
orang (42%). Berdasarkan data tersebut dilihat pada tabel berikut ini:
dapat dikatakan bahwa jumlah

-46-
Pengaruh Organizational Support Terhadap Job Satisfaction Tenaga Edukatip Tetap
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Fakultas
Jasa Ekonomi dan BisnisVol. 9 No. 1 Tahun
Universitas 2016
Trisakti

Tabel 8
Karakteristik responden berdasarkan usia
Usia Jumlah Presentase
30-40 tahun 2 4%
41-50 tahun 32 64%
>50 tahun 16 32%
Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel usia responden di atas, perbedaan yang cukup besar dengan
usia termuda berada pada kelompok usia kelompok pertama (30-40 tahun), hal ini
30-40 tahun. Ini menandakan bahwa berbeda dengan kelompok ketiga (>50
untuk diangkat sebagai tenaga edukatip tahun). Walaupun ada perbedaan, tetapi
tetap yang bersangkutan harus minimal tidak sebesar kelompok pertama.
S2 dan mengumpulkan KUM untuk
mendapatkan jenjang kepangkatan Untuk gambaran responden
Asisten Ahli Madya. Untuk usia kelompok berdasarkan tingkat pendidikan, dapat
41-50 tahun mendominasi dan terdapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 9
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Jenjang Pendidikan Jumlah Presentase
S2 17 34%
S3 33 66%
Jumlah 50 100%

Pada tabel 9 di atas, data menunjukkan dilaksanakan dengan baik dengan


bahwa strata pendidikan didominasi program-program tugas belajar dan
dengan responden yang memiliki jenjang beasiswa.
pendidikan Strata 3. Hal ini memang
sejalan dengan kebijakan lembaga bahwa Sementara itu, pada tabel 10 di
untuk mengampu Strata 1, seharusnya bawah ini akan dilihat gambaran
memang tenaga pendidiknya memiliki responden berdasarkan masa kerja.
latar belakang pendidikan Strata 3 dan ini

Tabel 10
Karakteristik responden berdasarkan masa kerja
Masa kerja Jumlah Presentase
5-15 tahun 9 18%
16-25 tahun 20 40%
>26 tahun 21 42%
Jumlah 50 100%

-47-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Vol. 9 No. 1 Tahun 2016

Berdasarkan tabel tersebut di atas, belakangan jarang dilakukan perekrutan


diketahui bahwa responden mempunyai di bandingkan tahun-tahun terdahulu.
masa kerja yang cukup lama, 20
responden (40%) antara 16-25 tahun, dan Selanjutnya yaitu gambaran
42 responden (42%) mempunyai masa karakteristik responden berdasarkan
kerja >26 tahun. Ini menandakan bahwa kepangkatan, dapat dilihat pada tabel di
memang terjadi ketidaklancaran bawah ini:
perekrutan yaitu di akhir-akhir tahun

Tabel 11
Karakteristik responden berdasarkan kepangkatan
Jenjang kepangkatan Jumlah Presentase
III A t III D 28 56%
IV A t IV E 22 44%
Jumlah 50 100%

Berdasarkan data tabel di atas, terlihat responden menyatakan bahwa organisasi


bahwa lebih dari setengah jumlah sangat peduli terhadap karyawan dan
keseluruhan responden yaitu sebesar 28 tempat kerja mereka. Sedangkan hasil
responden atau 56% masih mempunyai rata-rata yang tertinggi yaitu sebesar
kepangkatan III A t III D. Sementara 4.34 yang menyatakan bahwa Organisasi
setengahnya kurang sedikit yaitu sebesar tidak pernah mengabaikan keluhan
44% saja yang mempunyai kepangkatan mereka. Rata-rata terendah dikarenakan
IV A t IV E. Ini menunjukkan bahwa telah adanya responden yang menyatakan
terjadi kemandekan di dalam pengurusan sangat tidak setuju (bobot 2). Sementara
jenjang kepangkatan III. Hal ini lebih yang tertinggi (4.34), pernyataan
nyata lagi jika tabel ini dihubungkan tersebut responden menjawab dengan
dengan tabel masa kerja. Padahal nilai terendah adalah 3. Berdasarkan data
sebenarnya mereka yang berkepangkatan ini terlihat adanya ketidakkonsistenan
IV itulah yang sudah secara mandiri atas pernyataan dari responden,
sebagai dosen. sehingga walaupun rata-rata secara
Terdapat indikasi hubungan yang keseluruhan sebesar 4.05 tidak
harus mendapatkan perhatian yaitu dari menunjukkan Organizational Support
jenjang pendidikan, masa kerja dan yang positif.
kepangkatan. Suatu hubungan yang tidak Gambaran data dapat dilihat pada
parallel. Masa kerja yang cukup lama, tabel 12, dan data selengkapnya dapat
pendidikan cukup menunjang tetapi dilihat pada lampiran.
kepangkatan masih tidak sinkron.

Gambaran Data Organizational Support


Berdasarkan data yang diperoleh,
hasil rata-rata terendah adalah 3.82 yaitu

-48-
Pengaruh Organizational Support Terhadap Job Satisfaction Tenaga Edukatip Tetap
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti

Tabel 12
Gambaran Organizational Support
Std
PERNYATAAN Min Max Mean
Deviasi
Nilai organisasi berkontribusi terhadap 2 5 3.88 0.961
kesejahteraan hidup saya.
Organisasi sangat menghargai setiap usaha terbaik 2 5 4.24 0.822
dari saya.
Organisasi tidak pernah mengabaikan keluhan saya. 3 5 4.34 0.798
Organisasi sangat peduli terhadap kesejahteraan 2 5 4.08 0.900
saya.
Bahkan jika saya melakukan pekerjaan terbaik
1 5 3.98 1.020
mungkin organisasi pasti menyadarinya.
Organisasi sangat peduli terhadap kepuasan di 1 5 3.82 0.983
tempat kerja saya.
Organisasi sangat memperhatikan saya. 2 5 3.98 0.820
Organisasi bangga dengan prestasi saya di tempat 2 5 3.98 0.937
kerja.
Rata-rata 4.05

Gambaran Data Job Satisfaction responden terkait dengan kepuasan kerja


Berdasarkan data yang diperoleh yaitu hanya sedikit di atas nilai rata-rata
untuk variabel job satisfaction, diperoleh tersebut. Hasil tersebut menunjukkan
hasil bahwa nilai rata-rata secara umum bahwa tingkat kepuasan kerja tidak
adalah sebesar 3.93 dan terlihat angka begitu mengesankan.
rata-rata untuk setiap penyataan

Tabel 13
Gambaran Job Satisfaction
Std
PERNYATAAN Min Max Mean
Deviasi
Saya puas terhadap pekerjaan saat ini. 2 5 3.92 0.853
Secara umum saya suka terhadap pekerjaan. 2 5 3.98 0.714
Secara umum saya suka bekerja di sini. 3 5 3.90 0.909
Rata-rata 3.93

Analisis Data Utama Hasil analisis mengenai kedua variabel


Setelah melakukan statistik tersebut dapat dilihat pada rangkuman
deskriptif mengenai persepsi responden korelasi organizational support dengan
terhadap organizational support dan job job satisfaction, seperti yang dapat dilihat
satisfaction, selanjutnya dilakukan pada tabel di bawah ini.
analisis korelasi antara kedua variabel.

-49-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Vol. 9 No. 1 Tahun 2016

Tabel 14
Rangkuman Korelasi Organizational Support dengan Job Satisfaction
N r R R Square Adjusted Std. Error of F Sig
R Square the Estimate
50 .562 .562(a) .316 .301 .55974 22.138 .000

Pada tabel 14, data menunjukkan nilai antara organizational support dengan job
korelasi r = 0.562 dengan tingkat satisfactionadalah cukup kuat karena
signifikansi 0.000. Data tersebut memiliki mendekati 1.
arti bahwa organizational Analisis selanjutnya yaitu untuk
supportberkorelasi positif dengan job melihat pengaruh organizational support
satisfaction. Nilai r sebesar 0.562 dapat terhadap job satisfaction, dapat dilihat
diinterpretasikan bahwa hubungan positif pada tabel 15 di bawah ini.

Tabel 15
Pengaruh Organizational Support terhadap Job Satisfaction
Unstandardized Standardize
Coefficient d
Coefficient
Model B Std. Error Beta t Sig
1 1.014 .626 1.62 .112
(Constant) 0
Organizational Support .723 .154 .562 4.70 .000
5
a. Dependent variable: Job satisfaction

Pada hasil analisis di atas, diketahui Adapun besarnya pengaruh


bahwa hasil pengaruh organizational organizational support terhadap job
support terhadap job satisfaction satisfaction dapat dilihat dari besarnya
memiliki nilai signifikan sebesar 0.000 < nilai R Square yaitu 0.316, nilai tersebut
0.01, sehingga dapat disimpulkan bahwa menunjukkan bahwa organizational
organizational support memiliki support memberi kontribusi sebesar
pengaruh terhadap job satisfaction. 31.6% terhadap job satisfaction, dan
Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka sisanya yaitu sebesar 68.4% dipengaruhi
hipotesis pada penelitian ini diterima. oleh faktor lain.

PEMBAHASAN pendidikan dan kepangkatan akademik.


Terdapat kemandekan dalam
Dari analisis karakteristik kepangkatanakademik, hal ini dapat
responden nampak adanya diduga dari kurangnya perhatian pihak
ketidaksinambungan hubungn yang organisasi terhadap dosen tetap dalam
parallel dari masa kerja, jenjang mengurus kepangkatan (bantuan,

-50-
Pengaruh Organizational Support Terhadap Job Satisfaction Tenaga Edukatip Tetap
Jurnal Manajemen dan PemasaranFakultas
Jasa Ekonomi dan Bisnis Vol. 9 No. 1 Tahun
Universitas 2016
Trisakti

dorongan dan pemotivasian), sehingga Dari analisis Job Satisfaction rata-


banyak dari dosen tetap yang masih ratanya adalah 3,93 tidak sebagus
kepangkatan akademiknya rendah. organizational support yang 4,05,
Dari analisis dukungan organisasi sehingga terlihat beda sedikit. Dilihat per
(organizational support) memang item 2%, 2% dan 8% dari tiap-tiap item 1
terdapat angka rata-rata organizational (satu) sampai dengan 3 (tiga) terwakili,
support sebesar 4,05 yang artinya cukup disinipun terliha angka Job Satisfaction
bagus. Tetapi kalau dilihat per item yang tidak optimal.
pernyataan ternyata di pertanyaan 5 Dari hasil penelitian,terdapat
(lima) ada yang memberikan pernyataan hubungan yang positif dan signifikan
secara minimal yaitu sangat tidak setuju antara Organizational Support dengan
sebanyak 6% dan dipertanyaan 6 dijawab Job Satisfaction. Sementara pengaruhnya
dengan pernyataan tidak setuju sebanyak cukup besar yaitu 0,316 yang
10%. Hal ini menandakan adanya kurang memberikan kontribusinya sebesar
dukungan organisasi bagi sebagian dosen 31.6%. Hal ini sejalan dengan penelitian
tetap. Sehingga rat-rata 4,05 tidak yang dilakukan oleh Dixon and Sagas
menunjukkan angka pertanda cukup (2007).
bagus untuk organizational support.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang telah 4. Hasil analisis hubungan terdapat
dilakukan, ada beberapa kesimpulan yang hubungan yang positif dan
didapat, antara lain: significant antara Organizational
1. Berdasarkan analisis karakteristik Support dan Job Satisfaction.
responden ada ketidak 5. Dari hasil analisis pengaruh
konsistenan antara masa kerja, Organizational Support terhadap
pendidikan dan kepangkatan. Job Satisfaction terdapat angka
2. Berdasarkan hasil analisis sebesar 0.316 yang menunjukkan
Organizational Support terdapat kontribusi sebesar 31.6%, itu
hasil yang cukup bagus yaitu berarti cukup besar pengaruh
sebesar 4.05. Organizational Support terhadap
3. Berdasarkan hasil analisis Job Job Satisfaction.
Satisfaction terdapat hasil yang
cukup bagus yaitu 3.93.

IMPLIKASI MANAJERIAL
kepangkatan akademiknya,
Dari analisis-analisis yang telah sehingga mungkin akan muncul
dilakukan maka dapat dikemukakan pernyataan dari responden
implikasi manajerialnya yaitu: penelitian ini yang tidak memilih
1. Perlu adanya pembenahan dan bobot satu atau dua.
pemotivasian, bantuan, 2. Kepuasan kerja bagi seseorang
pemberian fasilitas bagi dosen bias relative, dalam budaya
tetap untuk mengurus konteks tinggi pernyataan-

-51-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Vol. 9 No. 1 Tahun 2016

pernyataan yang bersifat ekslusif juga didapati sebagian dari


sering dihindari, sehingga responden yang tidak bersedia
pemilihan bobot untuk setiap mengisi atau mengelak jadi
pernyataan juga harus responden.
diterjemahkan lebih dalam. Hal ini

dosen tetap berani untuk menjadi


responden, sehingga
SARAN dimungkinkan penelitian diambil
Perlu adanya dorongan secara sensus.
dari lembaga untuk membuat

DAFTAR PUSTAKA behavior: Exploring aspects of an


o }Œ š u} o }( Á}Œl •]Pv_U
Allen, M.W. and Brady, R.M. (1997), Journal of Organizational Behavior,
^d}š o ‹µ o]šÇ u v P u všU Vol. 27, pp. 1089-1120.
organizational commitment, Hackman, J. R. and Oldham, G. R. (1976),
perceived organizational support, ^D}š]À š]}v šZŒ}µPZ šZ •]Pv }(
and intraorganizational Á}ŒlW d •š }( šZ }ŒÇ_U
}uuµv] š]}v_U Management Organizational Behavior and
Communication Quarterly, Vol. 10 Human Performance, 16, 250t 279.
No. 3, pp. 316-41. Harris, G.E. and Cameron, J.E. (2007),
Dixon, M.A. and Sagas, M. (20ìó•U ^dZ ^Dµoš]‰o ]u v•]}v• }(
Relationship between organizational identification and
organizational support,work-family commitment as predictors of
conflict, and the job-life satisfaction turnover intentions and
}( µv]À Œ•]šÇ } Z •_U Research ‰•Ç Z}o}P] o Á oo ]vP_U Canadian
Quarterly for Exercise and Sport, Journal of Behavioral Science, Vol.
Vol. 78, pp. 236-248. 37 No. 3, pp. 159-69.
Eisenberger, R., Huntington, R., /v Œ] v U X îììñU ^W vP ŒµZ :}
Hutchison, S., & Sowa, D. (1986), Insecurity dan Kompensasi
^W Œ ]À }ŒP v]Ì š]}v o •µ‰‰}Œš_U d ŒZ ‰ < ‰µ • v < Œi _U Jurnal
Journal of Applied Psychology, Vol. Dinamika Sosial Budaya, Semarang:
71, pp. 500-507. Lembaga Penelitian UNS. Vol. 7
& š ]v X îììõX ^W Œ v µlµvP v No.2.
Organisasi yang dirasakan Jex, S. M. and Beehr, T. A. (1991).
Karyawan sebagai Mediator ^ u ŒP]vP šZ }Œ š] o v
Pengaruh Keadilan Prosedural methodological issues in the study
terhadap Perilaku of work-Œ o š •šŒ ••_U Research in
< Á ŒP v P Œ v KŒP v]• •]_U Personnel and HumanResource
Humanitas, Vol.6 No.1. Management, 9, 311t365.
Fuller, J.B., Marler, L.E., Hester, K. (2006), Jov •U X v µšo ŒU DX ~íõôì•X ^ Z}o
^WŒ}u}š]vP ( oš Œ •‰}v•] o (}Œ Transition Approach To The Stress
constructive change and proactive of

-52-
Pengaruh
Jurnal Organizational
Manajemen Support Jasa
dan Pemasaran Terhadap Job Satisfaction Vol.
Tenaga Edukatip
9 No. Tetap
1 Tahun 2016
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti
Organizationally-Induced Family dan workplace well-being terhadap
Z}o ]•Œµ‰š]}v_U Journal of kesiapan untuk berubah. Laporan
Marriage AndFamily, Vol. 42, pp. Penelitian Fakultas Psikologi.
367-376. (Publikasi Terbatas). Depok :
Justin, V. (2003), Pengaruh Karakteristik Fakultas Psikologi, Universitas
Penilaian Kinerja Terhadap Indonesia.
KepuasanKerja Karyawan PT. McKenna, E. F. (2000). Business
Philips Electronic Indonesia. Tesis: Psychology and Organizational
Program PascaSarjana: UHAMKA. Behaviour: Astudent.
< • u• ‰U <]i‰}l]vX ~îìíï•X ^/vv}À š]À W oo ,X X ~îììó•X ^Z ]‰Œ} š]vP
Human Resources Practice: A perceived organizational support
functional Framework and Causal šZŒ}µPZ ]š]Ì v•Z]‰ Z À]}Œ_X
Model of Organizational Rewards, Journal of Managerial Issues, Vol.
Organizational Justice, Perceived 19 No.4, pp. 554-575.
Organizational Support, and Job Rhoades, L. and Eisenberger, R. (2002).
^ š]•( š]}v_X :}µŒv o }( ^W Œ ]À }ŒP v]Ì š]}v o •µ‰‰}ŒšW
Management (pp 57-61), Journal of A review of the literature. Journal
Management, Bangkok, Thailand : of Applied Psychology, Vol. 87, pp.
Suan Sunandha Rajabhat 698-714.
University. Robbins, Stephen P; dan Mary Coulter.
Krauss, Stefanie, Frese, Michael; (2013). Manajemen. Edisi ke 10.
Friedrich, Christian; Unger, Jens M, Jakarta: Penerbit Erlangga.
(2005), Entrepreneurial Robbins, Stephen P; dan Timothy A.
Orientation: A Psychological of Judge, (2003). Perilaku Organisasi.
Success Among Southern African Jilid 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok
Small Business Owners, European Gramedia.
Journal of Work andOrganizational Robbins, Stephen: and Timothy A. Judge.
Psycology, 14 (3). (2009). Perilaku
Locke, E.A. (1976), The Nature and Cause Organisasi(Organizasional
of Job Satisfaction in Handbook Behavior). Jakarta: Salemba Empat.
ofIndustrial and Organizational ^} Z Œš}U dXEX X X ~îìíì•U ^<}v(o]l
Psychology (Ed MD Dunette). Pekerjaan-Keluarga dengan
Chicago: RandMc Narlly. Kepuasan Kerja:
Loi, R., Ngo, H.Y. and Foley, S. (2006), D š v o]•]•_U Jurnal Psikologi, Vol.
^>]vl]vP u‰o}Ç •– iµ•š] 37, No. 1, pp. 189-194.
perceptions to organizational Spector, P. E., 1997. Job Satisfaction. USA
commitment and intention to leave : SAGE Publications, Inc.
: the mediating role of perceived Spector, Paul E., Daniel J. Dwyer, and
}ŒP v]Ì š]}v o •µ‰‰}Œš_U Journal of ^š À DX : ÆX íõôôX ^Z o š]}v }(
Occupational andOrganizational Job Stressors to Affective, Health,
Psychology, Vol. 79 No.1, pp. 101- and Performance Outcomes: A
120. Comparison of Multiple Data
Mangundjaya, W.H. (2011). Hubungan ^}µŒ •_U Journal of Applied
antara perilaku kewarganegaraan Psychology, Vol. 73, pp.11t19.
organisasi, psychological capital, Young, L.M., Baltes, B.B., Pratt, A.K.

-53-
Pengaruh Organizational Support Terhadap Job Satisfaction Tenaga Edukatip Tetap
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Vol. 9 No. 1 Tahun 2016
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti

~îììó•U ^h•]vP • o š]}vU Sekaran, K, amd Bougie (2010 : 325).


optimization, and compensation to Research Methods For Business : A
reduce job/family stressors: Skill Building Approach, Fifth
(( š]À ÁZ v ]š u šš Œ•_UJournal Edition, UK: John Wiley & Sons Ltd.
of Business and Psychology, 21,
511-539.

-54-

Anda mungkin juga menyukai