Anda di halaman 1dari 2

Seluruh Indonesia pasti tau

Beliau adalah salah satu presiden Indonesia yang terkenal akan kisah2nya yang sangat menginspiratif

Teknologi, kepemimpinan, cinta, dan agama seakan menjadi satu paket komplit yang selalu mengiasi
nama beliau

Siapa lagi kalo bukan Pak Habibie

Video

Bisa dikatakan beliau adalah tokoh kepemimpinan favorit saya

Bagaimana beliau membawa indonesia keluar dari krisis ekonomi dengan menaikkan suku bunga,
menjual obligasi, menaikkan pertumbuhan ekonomi itu menurut saya sangat heroik di keadaan
Indonesia yang sedang krisis pada sata itu

Tapi, kali ini saya tidak akan membahas Pak Habibie, tapi tokoh lain yang membuat kebijakan yang
berlawanan sehingga membuat negaranya kacau, siapa kah dia? Dan ada dengannya? Mari kita beropini

Saya Oca Julistya

Selamat datang di mari beropini

Intro

Bulan juni lalu kita dihebohkan dengan kenaikan tingkat inflasi turki yang sangat tinggi hingga mencapai
hampir 80%. Kenapa hal itu bisa terjadi?

Video

Sekadar disclimer pemirsa, Konten ini tidak ada unsur pro atau kontra terhadap pihak manapun, tapi
lebih mengulas ke arah teori kepemimpinan dan ekonominya, jadi lebih bersifat subjektif

Kita mulai dari tahun 2020

Guncangan ekonomi yang terjadi, tidak cuma memukul market pemirsa, tapi institusi sebesar negara
pun bisa menjadi korban salah satunya srilangka yang katanya mengalami kebangkrutan. Dan sekarang
di Turki pun berada dalam keadaan yang bisa dikatakan sangat mengkhawatirkan.

Gini pemirsa, tingkat inflasi di turki mencapai tingkat 78%, kenaikan biaya transportasi mencapai angka
225%, kenaikan bahan pokok makanan mencapai 92%, dan itu semua berasal dari data resmi
pemerintah, riilnya bisa lebih tinggi dari itu lagi…

Ada banyak alasan penyabab inflasi besar-besaran yang terjadi di turki, pandemi, perang rusia, urusan
dengan swedia, tapi ada satu hal paling membuat heboh dunia, yaitu keputusan kontroversial dari
presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan

Kita bisa katakan Erdogan bukanlah pemimpin yang benar2 buruk walau pun membawa turki ke arah
keterpurukan. Dia memiliki rekam jejak yang bisa dikatakan cemerlang dalam dunia perpolitikan. Saat
menjabat sebagai walikota instanbul erdogan bisa membawa kota tersebut menjadi sangat baik, salah
satu tujuan wisata terfaforit. Kemudian, saat menjabat sebagai perdana menteri, dia juga bisa
membawa pertumbuhan ekonomi turki ke arah positif hingga menjadi perhatian dunia.

Namun, yang namanya manusia tidak akan pernah ada kepuasannya kan permisa. Keinginan atas
kekuasaan absolut membuat erdogan menuai banyak kritik. Salah satunya yang terjadi beberapa bulan
lalu. Mulai lah saat terjadi pandemi tahun 2020, dunia mengalami krisis, dunia mengalami krisis,
ekonomi menurun, akibatnya pemerintah membuat kebijakan stimulus atau ekspansif, membeli
obligasi, menurunkan suku bunga, dan menurutkan tingkat cadangan bank. Nah kebijakan ini harus terus
diperhatikan pemirsa, tidak boleh lebih tidak boleh kurang. Kalo kurang ekonomi tetep ga jalan, kalo
lebih uang nyebar terlalu banyak dan inilah yang disebut dengan inflasi.

Saat inflasi sudah mulai meningkat, pemerintah harus membatasinya dengan kebijakan kontraktif lawan
dari kebijakan ekspansif tadi permirsa, menaikan suku bunga acuan, meningkatkan cadangan bank, dan
menjual obligasi. Tapi, yang dilakukan erdogan tidak begitu, dia malah tetap mempertahan suku bunga
rendah bahkan menurukan suku bunga. Ini lah yang membuat para ahli di turki, orang yang belajar
ekonomi di turki, orang yang paham fundamental ekonomi di turki, termasuk gubernur bank, termasuk
bps, bahkan kementrian keuangan di turki menentang kebijakan tersebut. Namun apa yang dilakukan
erdogan, ketimbang dia mendengar pendapat tersebut, dia malah memecat tokoh2 di posisi tersebut,
diganti kolega2 dan kerabat2nya. Apa yang terjadi? Pada september 2021 bank sentral pun mengikuti
kemauan erdogan, yang mengakibatkan harga melambung tinggi. Masyarakat punya banyak uang, tapi
uang itu ga bisa dipake buat apa2

Apa yang bisa kita pelajari dari peristiwa ini?

Dalam teori manajemen mana pun, yang saya tau dan mungkin aja salah, ga ada yang membahas kalo
bawahan yang menentang itu harus dipecat. Dalam teori Path Goal Model, House mengindentifikasi
prilaku kepemimpinan menjadi empat dan salah satunya adalah Participative leader yang mana
berkonsultasi dengan bawahan dan menggunakan saran mereka sebelum membuat keputusan adalah
hal yang penting dilakukan. Dan itu tidak dilakukan oleh erdogan

Itu dari saya

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai